PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …
Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK …
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALKWRITE (TTW) DISERTAI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PESERTA DIDIKKELAS XI IIS SMA NEGERI 1 PAINAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)
FAUZIAH ASHARINPM. 15070054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGISEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARATPADANG
2019
i
ABSTRAK
Fauziah Ashari (NPM. 15070054), Pengaruh Penerapan Model PembelajaranThink Talk Write (TTW) Disertai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMA Negeri 1Painan, Skripsi, Prodi Pendidikan Sosiologi Sekolah Tinggi Keguruan danIlmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar di SMA Negeri1 Painan, kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Ketika pendidikmenerapkan model pembelajaran Think Talk Write peserta didik lebih aktif dalamproses pembelajaran dan memahami pelajaran yang sesungguhnya. Tujuanpenelitian ini adalah Untuk Mengetahui Apakah Ada Pengaruh Penerapan ModelThink Talk Write Disertai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Terhadap HasilBelajar sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMAN 1 Painan Kecamatan IVJurai Kabupaten Pesisir Selatan tahun ajaran 2018/2019.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitivismemenurut Jerome Bruner. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimendengan desain posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Teknik pengumpulandata dalam bentuk teknik tes dan studi dokumen. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 68 peserta didik,dengan 34 peserta didik kelas eksperimen dan 34 peserta didik kelas kontrol. Datapenelitian diperoleh dari hasil posttest yang berupa soal pilihan ganda sebanyak25 soal. Analisis data kedua kelompok menggunakan Uji tʹ.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Sosiologipeserta didik yang menerapkan model pembelajaran Think Talk Write disertaiLKPD adalah 78.00 dan rata-rata hasil belajar Sosiologi peserta didik yang tidakmenerapkan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD adalah 58.00dengan nilai Sig (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwaterdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPDterhadap hasil belajar Sosiologi peserta didik kelas XI IIS SMAN 1 Painan.Karena model Think Talk Write disertai LKPD dapat meningkatkan hasil belajardan keterampilan berfikir peserta didik.
Kata kunci: Model Pembelajaran Think Talk Write, Hasil Belajar, PembelajaranSosiologi.
ii
ABSTRACT
Fauziah Ashari (NPM. 15070054), The Effect of Learning Application ThinkTalk Write (TTW) and Students Answer Sheet Toward Learning OutcomesOf Sociology XI IIS Grade SMA 1 Painan kecamatan IV Jurai KabupatenPesisir Selatan, Thesis, Department Of Sociology Education, College OfTeacher Trainig And Education PGRI West Sumatera.
This reseach background is by low learning outcomes in SMP N 1 Painankecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan when teacher applied talkativemethod student is ofter just listen and don’t understand the lesson or the material.The purpose of research is to know whether be the effect of learning applicationThink Talk Write and students answer sheet toward learning outcomes ofsociology XI IIS grade SMAN 1 Painan Kecamatan IV Jurai Kabupaten PesisirSelatan academic year 2018/2019.
That used in this research was kognitivisme theory to Jerome Bruner. TheMethod used real experiment design with class experiment and class controlposttest. Sampling was done by purpose sampling with sample completely 68students, 34 students class experiment and 34 class control. Data were obtainedfrom posttest in the from of multiple choice as many as 25 questions. The dataanalysis of the two group using Uji tʹ.
The result of data analysis shown that the average learning outcomes ofSociology students that apply learning think talk write was 78.00 and the avaregeof learning outcomes sociology students that does not apply learning think talkwrite was 58.00 with value Sig (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05). This researchshown there is impact of learning Think Talk Write toward learning outcomes ofstudents. Because the learning think talk write is accompanied by studentworksheets can improve student learning outcomes and thinking skills.
Word Key: Think Talk Write Method, Outcomes, Sociology Learning.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Think
Talk Write (TTW) Disertai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Terhadap
Hasil Belajar Sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Painan”.
Seiring dengan itu, penulis juga tidak lupa mengirimkan shalawat dan salam
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang melalui perantara-Nyalah kita dapat
merasakan dan menikmati kehidupan yang penuh dengan perkembangan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat sekarang ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera
Barat. Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan serta dorongan dan motivasi dari berbagai pihak, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada :
1. Ibu Hefni, M. Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Yanti Sri Wahyuni,
M. Pd selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu
membimbing penulis, dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Ibu Dr. Yeni Melia sebagai Ketua penguji Skripsi, Ibu Dra. Harisnawati,
M.Pd sebagai anggota penguji 1, Ibu Sri Rahayu, M.Pd sebagai anggota
penguji 2 yang telah memberikan masukan dan pengarahan dalam
penulisan skripsi ini.
3. Ibu Marleni, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP PGRI Sumatera Barat dan Ibu Yanti Sri Wahyuni, M.Pd selaku
Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi, Bapak/ Ibu dosen, staf
pengajar serta karyawan Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP
PGRI Sumatera Barat.
iv
4. Ibu Dr. Zusmelia, M.Si, Ibu Sri Imelwaty, S.S, M.Pd, Ph.D, Ibu Liza
Husnita, M.Pd dan Bapak Jarudin, S.Ag, M.A, Ph.D selaku pimpinan
STKIP PGRI Sumatera Barat.
5. Ibu Sri Rahmadhani, M. Pd Panasehat Akademik (PA) Penulis.
6. Kedua orang tua dan keluarga besar yang sangat penulis cintai untuk
semua dukungan dan pengorbanannya baik berupa moril maupun materil.
7. Segenap warga sekolah SMAN 1 Painan yang telah member izin dan
bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian
Penulis telah menyelesaikan skripsi ini dengan segenap
kemampuan, namun peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat
berbagai kekurangan dalam penulisan ini. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun kesempurnaan skripsi
ini. Akhir kata hanya kepada Allah SWT tempat menyerahkan diri semoga
penulisan skripsi ini dapat diterima sebagai amalan yang mendapatkan
Ridho-Nya serta berguna bagi yang membaca.
Padang, Juli 2019
Fauziah Ashari
15070054
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... iABSTRACT......................................................................................................... iiKATA PENGANTAR......................................................................................... iiiDAFTAR ISI........................................................................................................vDAFTAR TABEL ...............................................................................................viiDAFTAR BAGAN...............................................................................................xDAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiDAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................11.1 Latar Belakang ..........................................................................................11.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................81.3 Batasan Masalah........................................................................................91.4 Rumusan Masalah .....................................................................................91.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................91.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................102.1 Pendekatan Teoritis...................................................................................102.2 Penjelasan Antar Variabel.........................................................................12
2.2.1 Model Pembelajaran Think Talk Write.........................................122.2.2 Hasil belajar .................................................................................182.2.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)............................................26
2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................272.4 Hipotesis Penelitian...................................................................................292.5 Penelitian Relevan.....................................................................................30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................333.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian ................................................................333.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ....................................................33
3.2.1 Populasi Penelitian ........................................................................333.2.2 Sampel Penelitian..........................................................................34
3.3 Responden Penelitian ................................................................................353.4 Jenis Data ..................................................................................................36
3.4.1 Data Primer ...................................................................................363.4.2 Data Sekunder ...............................................................................36
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................373.5.1 Teknik Tes.....................................................................................373.5.2 Studi Dokumen .............................................................................38
3.6 Instrumen Penelitian..................................................................................383.7 Analisis Instrumen Penelitian ...................................................................39
3.7.1 Uji Validitas ..................................................................................393.7.2 Uji Reabilitas.................................................................................413.7.3 Taraf Kesukaran ............................................................................41
vi
3.7.4 Daya Beda .....................................................................................423.8 Pengujian Prasyarat Analisis.....................................................................44
3.8.1 Uji Normalitas...............................................................................443.8.2 Uji Homogenitas ...........................................................................45
3.9 Teknik Analisa Data..................................................................................453.9.1 Uji Hipotesis .................................................................................45
3.10 Defenisi Operasional Variabel .................................................................463.11 Lokasi dan Jadwal Penelitian ...................................................................47
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ................................................494.1 Sejarah Sekolah.........................................................................................504.2 Visi, Misi, Tujuan Sekolah........................................................................504.3 Struktur Organisasi Sekolah......................................................................524.4 Keadaan Fasilitas dan Sivitas Akademika Sekolah ..................................53
BAB V HASIL PENELITIAN ...........................................................................585.1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran TTW disertai LKPD dikelas
eksperimen dan Diskusi pada kelas kontrol ..............................................585.2 Analisis Hasil Penelitian ...........................................................................635.3 Prasyarat Analisis Data .............................................................................655.4 Uji Hipotesis .............................................................................................665.5 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................68
BAB VI PENUTUP .............................................................................................726.1 Kesimpilan ................................................................................................726.2 Saran..........................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................74
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Nilai MID Semester 1 Sosiologi Tahun Pelajaran 2018/2019.................4
Tabel 2 Presentase Ketuntasan Nilai MID ...........................................................5
Tabel 3 Pengelompokan Heterogen Berdasarkan Kemampuan Akademis..........15
Tabel 4 Penilaian Ranah Afektif dalam Pembelajaran .........................................20
Tabel 5 Penetapan Indikator Pencapaian Hasil Belajar ........................................23
Tabel 6 Populasi Penelitian...................................................................................34
Tabel 7 Sampel Penelitian.....................................................................................35
Tabel 8 Kisi-kisi soal Objektif Peserta didik .......................................................38
Tabel 9 Tabulasi Ranah Kognitif ..........................................................................39
Tabel 10 Indeks Kesukaran...................................................................................42
Tabel 11 Klasifikasi Daya Pembeda .....................................................................43
Tabel 12 Jadwal Penelitian....................................................................................48
Tabel 13 Nama-nama Kepala Sekolah dan Tahun Jabatan...................................49
Tabel 14 Daftar Ruangan SMAN 1 Painan...........................................................53
Tabel 15 Daftar Pendidik SMAN 1 Painan...........................................................55
Tabel 16 Penerapan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen dan Kontrol .............60
Tabel 17 Rekapitulasi Hasil Belajar......................................................................63
Tabel 18 Hasil Uji Normalitas ..............................................................................65
Tabel 19 Hasil Uji Homogenitas...........................................................................66
Tabel 20 Hasil tʹ ....................................................................................................67
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Skema Kerangka Berpikir.......................................................................29
Bagan 2 Struktur Organisasi SMAN 1 Painan......................................................52
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Histogram Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ........64
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen .................................................................... 76
Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol ........................................................................... 91
Lampiran 3. LKPD ............................................................................................... 104
Lampiran 4. Pembagian Kelompok ...................................................................... 119
Lampiran 5. Soal Uji Coba Instrumen.................................................................. 123
Lampiran 6. Nilai Diskusi Peserta Didik.............................................................. 136
Lampiran 7. Instrumen Penelitian ........................................................................ 137
Lampiran 8. Hasil Belajar..................................................................................... 143
Lampiran 9. Deskripsi Data Statistik.................................................................... 145
Lampiran 10. Uji Normalitas................................................................................ 147
Lampiran 11. Uji Homogenitas ............................................................................ 148
Lampiran 12. Uji Hipotesis .................................................................................. 149
Lampiran 13. Nilai LKPD .................................................................................... 150
Lampiran 14. Dokumentasi .................................................................................. 151
Lampiran 15. Hasil Anatest .................................................................................. 154
Lampiran 16. Surat Penelitian .............................................................................. 171
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses pengembangan potensi, kemampuan, dan
kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian
disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat
yang disusun sedemikian rupa sehingga pendidikan dapat digunakan untuk
menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang
ditetapkan menurut John S. Brubacher dalam (Helmawati, 2014).
Berdasarkan Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional. Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian maka pendidikan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas manusia, terutama melalui sekolah. Jadi, pendidikan adalah
membantu mengembangkan dan mengarahkan potensi manusia untuk
mencapai tujuan hidupnya (Helmawati, 2014).
Pendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-
mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia
yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, pendidik yang
merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara
aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin berkembang (Sardiman, 2014).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut adanya
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Usaha untuk meningkatkan kualitas
1
2
sumber daya manusia dilakukan melalui proses belajar mengajar dalam lembaga
pendidikan. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber
dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnnya.
Faktor intenal ini meliputi kecerdasan, minat, perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan
faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor
internal dan eksternal sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik sehingga
semakin mendalam cara belajar peserta didik semakin baik hasilnya (Susanto,
2013).
Dalam proses pembelajaran perlu direncanakan dan dipersiapkan, dimana
dalam persiapan dan pelaksanaan setiap pelajaran harus fleksibel, bervariasi dan
memenuhi standar (Rusman, 2017). Salah satu ilmu pengetahuan yang menunjang
kemajuan dan perkembangan teknologi adalah ilmu sosial termasuk di dalamnya
mata pelajaran sosiologi.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang dipelajari oleh setiap
orang pada umumnya dan di tingkat sekolah menengah pada khususnya. Dalam
pembelajaran sosiologi, peserta didik dapat menciptakan pemikiran yang kritis,
kreatif. Selain itu dapat menganalisis dan menginterprestasikan kebenaran suatu
fakta dan data secara benar pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.
Pelajaran ini bukan hanya sekedar menghafal tetapi harus diperankan dan di
hayati peserta didik di lingkungan sekitarnya. Dalam proses pembelajaran peserta
3
didik harus dapat mengembangkan kemampuan berfikir menyeluruh, kreatif,
objektif, dan logis. Proses pembelajaran harus dilakukan oleh peserta didik
(student centre). Tetapi dalam kenyataannya peserta didik kurang berpartisipasi
dalam proses pembelajaran sosiologi sehingga peserta didik menjadi pasif, kurang
kratif, dan kurang memiliki kompetensi. Sedangkan pendidik dituntut sebagai
fasilitator, motivator, dan inovator dalam proses pembelajaran (Ermi, 2015).
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat ditentukan oleh faktor
pendidik sebagai pengelola di dalam kegiatan pembelajaran. Proses belajar yang
dilakukan pendidik dapat membantu meningkatkan hasil belajar yang baik. Proses
pembelajaran akan optimal apabila pendidik mampu merencanakan pelaksanaan
pembelajaran, menyampaikan materi sampai mengadakan evaluasi. Selain
pendidik, hasil belajar yang baik tergantung dari partisipasi peserta didik.
Partisipasi peserta didik menentukan kualitas hasil belajar. Kendala yang sering
dijumpai adalah pendidik masih menggunakan model yang kurang menarik
perhatian peserta didik dimana pendidik lebih banyak aktif dibandingkan peserta
didik (Ermi, 2015).
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama praktek lapangan pada tanggal
23 bulan Agustus 2018 di SMA N 1 Painan, kecamatan IV Jurai, Kabupaten
Pesisir Selatan. Dilihat dari proses pembelajaran selama 4 kali pengamatan,
pendidik yang sama dan kelas yang berbeda yaitu XI IIS 1, XI IIS 2, dan XI IIS 3.
Proses penerapan model pembelajaran kurang menarik, dan juga pendidik tidak
menggunakan media pembelajaran seperti infokus, yang digunakan pendidik
hanya menerangkan materi pembelajaran dengan menjelaskan yang ada di buku
4
paket, dengan hal itu terlihat bahwa banyak peserta didik menjadi bosan dan
kurang bersemangat dalam proses pembelajaran pada materi masalah sosial.
Dalam pembelajaran ini peserta didik hanya menerima dan menulis ringkasan
materi-materi pembelajaran yang disampaikan pendidik sehingga sebagian peserta
didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan
oleh pendidik. Banyaknya tugas yang diberikan pendidik dalam bentuk mencatat
disertai mengerjakan latihan-latihan soal materi pembelajaran dalam bentuk
menganalisis materi permasalahan sosial, peserta didik tidak dapat
menyelesaikannya sesuai waktu yang telah diberikan. Hal ini disebabkan karena
peserta didik kurang aktif dalam proses belajar dan tidak mau bertanya maupun
mengeluarkan pendapatnya, sehingga mengkibatkan hasil belajar sosiologi
dibawah KKM.
Dimana bisa dilihat dari hasil belajar mid semester 1 banyak peserta didik
yang belum mencapai batas KKM. Hal ini dapat dilihat dari tabel ketuntasan nilai
Mid Semester 1, presentase nilai mid sosiologi peserta didik kelas XI IIS SMA N
1 Painan Tahun Pelajaran 2018/2019.
Tabel 1. Nilai MID Semester 1 Sosiologi Peserta Didik Kelas XI IIS SMA
Negeri 1 Painan Tahun Pelajaran 2018/2019
NILAI KKM KELAS JUMLAH %
XI
IIS 1
XI
IIS 2
XI
IIS 3
44 – 54 77 6 4 - 10 10%
55 – 65 77 7 9 3 19 19%
66 – 76 77 13 9 4 26 27%
77 – 87 77 6 9 20 35 36%
88 – 98 77 2 3 3 8 8%
JUMLAH 34 34 30 98 100%
Sumber: Pendidik sosiologi Kelas XI IIS SMA N 1 Painan
5
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai mid semester 1 sosiologi
peserta didik masih banyak di bawah KKM. Untuk meningkatkan keberhasil hasil
belajar yaitu dapat dilihat dari yang Pertama, motivasi yang ditunjukan oleh para
peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti semangat
peserta didik terhadap pelajaran. Kedua, perhatian dalam belajar dimana dalam
kegiatan belajar peserta didik harus memperhatikan, mendengarkan dan
mengerjakan bahan belajar yang di berikan oleh pendidik. Ketiga, dilihat dari
model yang digunakan oleh pendidik sesuai dengan materi yang di ajarkan pada
peserta didik yang dapat menumbuhkan peserta didik berfikir aktif dan berani
mengeluarkan pendapat serta saling berbagi pengetahuan dengan teman maupun
kelompoknya nanti. Nilai mid semester 1 sosiologi peserta didik masih banyak di
bawah batas KKM yang telah ditentukan yaitu 77.
Berdasarkan nilai mid semester 1, dibawah ini akan diuraikan tabel persentase
hasil nilai mid semester 1 sebagai berikut :
Tabel 2. Persentase Ketuntasan Nilai MID Semester 1 Sosiologi Peserta Didik
Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Painan Tahun Pelajaran 2018/2019
Sumber: Pendidik sosiologi Kelas XI IIS SMA N 1 Painan
Dapat dilihat dari tabel persentase di atas jumlah peserta didik kelas XI IIS 1
34 orang yang tuntas hanya (23,52%) untuk 8 orang, dan yang tidak tuntas
(76,47%) untuk 26 orang. Peserta didik XI IIS 2 jumlahnya 34 yang tuntas hanya
No Kelas Jumlah
Peserta
didik
Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah Persentasi
(%)
Jumlah Persentasi
(%)
1. XI IIS 1 34 8 23,52 % 26 76,47 %
2. XIIIS 2 34 12 35,29 % 22 64,70 %
3. XI IIS 3 30 23 76,66 % 7 23,33%
Jumlah 98 43 45,15 % 55 54,83 %
6
(35,29%) untuk 12 orang, yang tidak tuntas (64,70%) untuk 22 orang. Peserta
didik kelas XI IIS 3 jumlahnya 30 yang tuntas (76,66%) untuk 23 orang
sedangkan yang tidak tuntas hanya (23,33%) untuk 7 orang. Berdasarkan tabel
presentase tersebut dapat dilihat dari 54,83% untuk 55 orang peserta didik yang
mendapatkan hasil belajar yang tidak mencapai KKM.
Demikian dari permasalahan di atas dalam meningkatkan pembelajaran
sosiologi diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat mendorong peserta
didik untuk belajar dengan merangsang berfikir peserta didik, agar prestasi hasil
belajar peserta didik menjadi optimal. Untuk itu perlu diterapkan suatu model
pembelajaran yang diharapkan mampu mengajak peserta didik untuk berfikir aktif
dan kreatif di dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang
mampu mengajak peserta didik untuk berfikir aktif dan kreatif yaitu model
pembelajaran Think Talk Write (TTW).
Salah satu kelebihan dari model pembelajaran Think Talk Write yaitu
mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami materi ajar,
dengan memberikan soal pertanyaan terbuka (openended) dapat mengembangkan
keterampilan berfikir kritis dan kreatif peserta didik, dengan berinteraksi dan
berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
belajar, membiasakan peserta didik berfikir dan berkomunikasi dengan teman,
pendidik, bahkan dengan diri mereka sendiri (Shoimin, 2016).
Model Think Talk Write merupakan suatu model pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan melatih mengembangkan
keterampilan berfikir kritis dan kreatif peserta didik. Alur model TTW dimulai
7
dari keterlibatan peserta didik dalam membaca dan membuat catatan kecil
sehingga terjadi proses Think. Setelah proses Think, selanjutnya berbicara dan
membagi ide dengan temannya sebelum menulis. Suasana seperti ini lebih efektif
jika dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 3-5 peserta didik. Dalam
kelompok peserta didik diminta untuk membahas catatan dari hasil catatan,
mendengar dan membagi ide bersama teman, mengungkapkannya melalui tulisan
kemudian hasilnya ditulis pada lembar kerja peserta didik dan dipresentasikan
(Shoimin, 2016).
Dalam meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik, maka penerapan
model Think Talk Write (TTW) ini akan dipadukan dengan lembar kerja peserta
didik (LKPD). LKPD dapat mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Untuk
mendapatkan pembelajaran yang berkualitas, peserta didik dituntut untuk berfikir
secara sistematis, mengerjakan soal secara objektif, dan bertanggung jawab
sendiri terhadap konsep-konsep yang dipelajari dengan cara mengumpulkan
informasi melalui langkah-langkah kegiatan yang ada pada LKPD. Penggunaan
LKPD pada pembelajaran tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik tetapi juga
bermanfaat bagi pendidik yakni untuk mempermudah penyampaian materi yang
rumit dengan paduan langkah-langkah yang sistematis. Jadi, penggunaan LKPD
dalam pembelajaran sosiologi sangat diperlukan.
Pada pembelajaran sosiologi salah satu materi yang dapat dipelajari
menggunakan model Think Talk Write (TTW) disertai LKPD yaitu integrasi
sosial, dimana kompetensi dasarnya adalah pemecahan masalah untuk mengatasi
permasalahan sosial, konflik dan kekerasan di masyarakat. Materi integrasi sosial
8
ini ialah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan dimana mengkaji unsur-unsur perbedaan
kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma,
dalam pelaksanaan pembelajaran. Peserta didik diberikan soal sebelum memasuki
materi guna untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kratif peserta
didik, dan berdiskusi dengan teman atau kelompok kemudian menampilkan hasil
dari diskusinya tersebut. Jadi, materi integrasi sosial perlu dipahami, dan
didiskusikan dengan baik oleh peserta didik, baik secara konsep maupun
penerapannya.
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) disertai Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Peserta didik
Kelas XI IIS SMA N 1 Painan, Tahun Ajaran 2018/2019”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Hasil belajar sosiologi peserta didikdi bawah KKM.
2. Model pembelajaran kurang menarik
3. Peserta didik tidak mau bertanya kepada Pendidik sehingga peserta didik
kurang aktif selama proses pembelajaran.
4. Peserta didik diberi tugas tidak selesai di kerjakan berdasarkan waktu yang
diberikan.
5. Pendidik tidak menggunakan media
9
1.3 Batasan Masalah
Supaya penelitian ini tidak meluas maka penulis membatasi bahan kajiannya
pada:
1. Penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
2. Hasil belajar peserta didik kelas XI IIS.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalahnya adalah “Apakah ada
pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Disertai LKPD
terhadap hasil belajar sosiologi peserta didik Kelas XI IIS SMAN 1 Painan?”
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan model Think Talk Write
disertai lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar peserta didik
kelas XI IIS SMA Negeri 1 Painan dalam pelajaran sosiologi.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis:
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam
bidang pendidikan, khususnya mata kuliah strategi belajar mengajar.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi pendidik: penelitian ini dapat memberikan masukan dalam usaha
meningkatkan profesional pendidik sebagai masukan dalam proses
pembelajaran.
b. Sebagai informasi bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendekatan Teoritis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori belajar kognitif
(kognitivisme). Tokohnya adalah Jerome Brunner. Menurut teori ini, proses
belajar akan dapat berlangsung dengan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
jika pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan
suatu aturan termasuk konsep, teori, defenisi dan sebagainya melalui contoh-
contoh yang menggambarkan atau mewakili aturan yang menjadi sumbernya
(Jufri, 2013).
Belajar melalui proses mencari dan menemukan (discovery-inquiri
learning) dari Brunner adalah model pengajaran yang dikembangkan berdasarkan
pada pandangan kognitif tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip kontruktivistik.
Dalam discovery learning, peserta didik didorong untuk belajar secara mandiri
melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Pendidik
mendorong peserta didik untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan
kegiatan yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip
untuk diri mereka sendiri (Salvin, 1994). Dalam hal ini Amin (1987) menyatakan
discovery adalah suatu proses mental dimana peserta didik atau individu
mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Dengan kata lain discovery terjadi
apabila peserta didik terlibat secara aktif dalam menggunakan proses mentalnya
agar memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan mereka untuk
menemukan beberapa konsep atau prinsip tersebut.
10
11
Pembelajaran dengan model diskoveri-inkuiri memiliki keuntungan
seperti: pengetahuan yang diperoleh dapat bertahan dengan lama dalam ingatan
jika di bandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh dengan cara lain, dapat
meningkatkan kemampuan berfikir, karena peserta didik dilatih untuk
menganalisis informasi untuk menyelesaikan permasalahan, dapat
membangkitkan rasa ingin tahu (curiosity), dan dapat meningkatkan motivasi
untuk bekerja keras untuk menemukan jawaban permasalahan yang ingin di
atasinya.
Menurut Brunner, ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam kegiatan
belajar, yaitu: (1) Proses perolehan informasi baru, (2) Proses mentranformasikan
informasi yang diterima dan (3) Menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan
(Jufri, 2013).
Dalam teori belajar kognitif, Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan
belajar akan berjalan baik dan kreatif jika peserta didik dapat menemukan sendiri
suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini, Brunner membedakan tiga
tahap, adalah sebagai berikut.
a. Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan
atau pengalaman baru.
b. Tahap tranformasi, yaitu tahap memahami, mencerna, dan
menganalisis pengetahuan baru serta mentransformasikan dalam
bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal lainnya.
c. Tahap evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil transformasi
pada tahap kedua tadi benar atau tidak (Parwati, 2018).
12
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan
kegiatan melibatkan peserta didik secara aktif dan kreatif melalui kegiatan
menemukan atau penemuan agar peserta didik dapat memperkuat ingatan,
ketelitian dan rasa ingin tahu yang besar sehingga proses pembelajaran
menyenangkan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW).
2.2 Penjelasan Antar Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel adalah suatu simbol yang
akan diberi angka atau nilai menurut Kerlinger dalam (Sudaryono, 2017).
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Menurut
Sugiyono dalam (Arikunto, 2010) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai sebab
munculnya variabel lain, dalam konteks ini variabel lain yang dimaksud adalah
variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk
diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain (Ibnu and Mukhadis,
2003). Di dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen yaitu Model
Pembelajaran Think Talk Write.
2.2.1 Model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Model pembelajaran Think Talk Write merupakan perencanaan dan
tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran, yaitu melalui kegiatan
13
berfikir (Think), aktivitas berfikir membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam
tahap ini peserta didik secara individu memikirkan kemungkinan jawaban
(strategi penyelesaian), membuat catatan apa yang telah dibaca, baik itu berupa
apa yang diketahuinya, maupun dalam langkah-langkah penyelesaian dalam
bahasanya sendiri. Setelah tahap Think selesai dilanjutkan dengan tahap
berikutnya Talk, yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa
yang mereka pahami. Fase berkomunikasi (Talk) pada model ini memungkinkan
peserta didik untuk terampil berbicara dan menerapkan sarana untuk
mengungkapkan dan merefleksikan pikiran peserta didik (Rizal, 2018).
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan suatu model
pembelajaran untuk melatih keterampilan peserta didik dalam berfikir, berbicara,
dan menulis. Think Talk Write menekankan perlunya peserta didik
mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Huinker dan Laughlin (dalam Arenawa,
2008:123) menyebutkan bahwa aktivitas yang dapat dilakukan untuk menumbuh
kembangkan kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi peserta didik
adalah dengan penerapan pembelajaran Think Talk Write (Shoimin, 2016).
Model Think Talk Write (TTW) sebagaimana namanya, model ini memiliki
sintak yang sesuai dengan urutan di dalamnya yakni:
1. Pendidik membagikan LKPD yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh
peserta didik serta petunjuk pelaksanaannya.
2. Peserta didik membaca masalah yang ada dalam LKPD dan membuat catatan
kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak diketahui dalam
masalah tersebut. Ketika peserta didik membuat catatan kecil inilah akan
14
terjadi proses berpikir (Think) pada peserta didik. Setelah itu, peserta didik
berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut secara individu. Kegiatan ini
bertujuan agar peserta didik dapat membedakan atau menyatukan ide-ide
yang terdapat pada bacaan untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
sendiri.
3. Pendidik membagi peserta didik dalam kelompok kecil (3-5 peserta didik)
Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara,
salah satunya dengan pembentukan kelompok secara heterogen. Kelompok
heterogen merupakan kelompok yang terdiri dari beragam kemampuan
akademik peserta didik, latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, agama
maupun ras. Pada model pembelajaran TTW disertai LKPD peserta didik
dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang tiap kelompok dan
mereka harus bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
Kelompok heterogen bermanfaat dalam proses pembelajaran, menurut
(Lie, 2010) manfaat pembentukan kelompok secara heterogen yaitu
memsberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung,
meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, agama, etnik, dan gender, serta
memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang
berkemampuan akademis tinggi, pendidik mendapatkan satu asisten untuk
setiap tiga orang. Berikut ini langkah-langkah pembentukan kelompok
berdasarkan kemampuan akademik menurut (Lie, 2010), yaitu sebagai
berikut:
15
Tabel 3. Pengelompokan Heterogen Berdasarkan Kemampuan Akademis
Langkah 1
Merangking peserta
didik berdasarkan
performa akademik
Langkah II
Membentuk kelompok
pertama
Langkah III
Membentuk kelompok
selanjutnya
1. Ani
2. David
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Yusuf
12. Citra
13. Rini
14. Basuki
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24. Slamet
25. Dian
1. Ani
2. David
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Yusuf 12 1
12. Citra
13. Rini
14. Basuki 25 13
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24. Slamet
25. Dian
1. Ani
2. David
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 5 11 2
11. Yusuf
12. Citra
13. Rini 24 14
14. Basuki
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24. Yayuk
25. Rini
26. 26. 26.
Sumber : (Lie, 2010)
Berdasarkan tabel 3 bahwa peserta didik diurutkan dari tingkat kemampuan
rendah sampai tingkat kemampuan tinggi. Pembentukan kelompok I dapat
dilakukan dengan mengambil peserta didik dari urutan nomor 1, 12, 13 dan 25.
kelompok II diambil dari urutan peserta didik nomor 2, 11, 14, dan 24. Sedangkan
untuk selanjutnya dilakukan proses yang sama.
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelompokan peserta
didik secara heterogen bermanfaat untuk meningkatkan hubungan akademis setiap
I II
16
anggota kelompok. Hal ini disebabkan setiap anggota kelompok berusaha
mengembangkan hubungan baik dan saling membantu untuk mencapai tujuan
bersama.
4. Peserta didik berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk
membahas isi catatan dari hasil catatan (Talk). Dalam kegiatan ini mereka
menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-
ide dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal
yang diberikan.
5. Dari hasil diskusi, peserta didik secara individu merumuskan pengetahuan
berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode,
dan solusi) dalam bentuk tulisan (Write) dengan bahasanya sendiri. Pada
tulisan itu peserta didik menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui
diskusi.
6. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok, sedangkan
kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
7. Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas
materi yang dipelajari (Shoimin, 2016).
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) beranggotakan 4-6 orang
peserta didik secara heterogendalam kemampuan, dengan melibatkan peserta
didik berpikir (Think) secara individu atau berdiskusi. Selanjutnya berbicara
(Talk) dan membagi ide dengan temannya serta menulis (Write) kesimpulan
secara individual di akhir pembelajaran (Zulkarnaini, 2011).
17
Kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Think Talk Write
adalah:
1. Kelebihan model Think Talk Write (TTW)
a. Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami
materi ajar.
b. Dengan memberikan soal open endded dapat mengembangkan
keterampilan berfikir kritis dan kreatif peserta didik.
c. Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam belajar.
d. Membiasakan peserta didik berfikir dan berkomunikasi dengan
teman, pendidik, bahkan dengan diri mereka sendiri (Shoimin,
2016).
2. Kekurangan model Think Talk Write (TTW)
a. Kecuali kalau soal open endded tersebut dapat memotivasi, peserta
didik dimungkinkan sibuk.
b. Ketika peserta didik bekerja dalam kelompok itu mudah
kehilangan kemampuan dan kepercayaan karena didominasi oleh
peserta didik yang mampu.
c. Pendidik harus benar-benar menyiapkan semua media dengan
matang agar dalam menerapkan model Think Talk Write (TTW)
tidak mengalami kesulitan (Shoimin, 2016).
18
2.2.2 Hasil Belajar
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Berdasarkan
pendapat dari Sugiyono dalam (Arikunto, 2010) variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat adalah variabel respon atau output. Sebagai variabel respon
berarti variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu veriabel-
veriabel yang dimanipulasikan dalam penelitian yang disebut variabel bebas (Ibnu
and Mukhadis, 2003). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen yaitu
Hasil Belajar Sosiologi.
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana dalam Parwati mendefenisikan hasil belajar sebagai suatu
perbuatan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Adapun menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Parwati hasil belajar merupakan
sebagai suatu interaksi antara pembelajar dan tindakan mengajar (Parwati, 2018).
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan
kegiatan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang
relatif menetap. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah peserta didik
yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional
(Abdul Haris, 2013).
Menurut Benjamin S. Bloom tiga ranah (domain) dalam buku Jihad & Haris
hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kesimpulannya hasil belajar
19
merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari
ranah kognitif, afektif dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam
waktu tertentu (Abdul Haris, 2013).
2. Jenis-jenis Hasil belajar
a. Ranah Kognitif
Penilaian ranah kognitif dalam pembelajaran terdiri dari kemampuan
mengingat, kemampuan memahami, kemampuan menerapkan, kemampuan
menganalisis, kemampuan mengevaluasi, dan kemampuan merancang.
Kompetensi pengetahuan pada penelitian ini berupa tes, yang indikatornya
dibatasi pada materi menjelaskan defenisi integrasi sosial, mengidentifikasi faktor
terbentuknya integrasi sosial dan menyebutkan proses integrasi sosial dimana
dilihat dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis
(Majid, A. dan Firdaus, A 2014).
Berdasarkan urutan dari yang terendah ke yang tinggi dapat dilihat dalam
beberapa hal yaitu:
1. Pengetahuan yaitu jenjang pengetahuan mencakup kemampuan
seseorang dalam mengingat semua jenis informasi yang diterimanya.
Pada umumnya informasi yang diterima manusia akan dimasukan ke
dalam ingatan dan disimpan disana dalam priode tertentu.
2. Pemahaman yaitu pada jenjang ini informasi yang diterima tidak
disimpan begitu saja, melainkan diolah menjadi lanjut menjadi suatu
yang lebih tinggi kedudukannya.
20
3. Aplikasi yaitu kemampuan menggunakan sesuatu dalam situasi
tertentu.
4. Analisis yaitu kemampuan seseorang untuk melihat bagian-bagian
atau komponen-komponen dari satu kesatuan yang utuh.
5. Sintesis yaitu kemampuan peserta didik dalam melihat hubungan
antara komponen-komponen yang terpisah dan menyimpulkkan apa
yang ia peroleh dari hubungan tersebut.
6. Evaluasi yaitu komponen untuk memberikan pertimbangan mengenai
nilai informasi tersebut dengan menggunakan berbagai kriteria, baik
internal maupun eksternal (Parwati, 2018).
b. Ranah Afektif
Ranah afektif yaitu menekankan pada sikap, perasaan, emosi, dan
karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan dimasyarakat. Menurut
(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014) ada beberapa penilaian ranah afektif dalam
pembelajaran yaitu:
Tabel 4. Penilaian Ranah afektif dalam pembelajaran
Sikap dan pengertian Contoh indikator
1. Jujur
Adalah perilaku dapat
dipercaya dalam
perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
a. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian
atau ulangan
b. Tidak mengambil atau menyalin karya orang
lain
c. Membuat laporan berdasarkan data atau
informasi apa adanya
d. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki.
2. Disiplin
Adalah tindakan yang
menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan
peraturan.
a. Datang tepat waktu
b. Patuh pada tata tertib atau aturan sekolah
c. Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai
dengan waktu yang ditentukan
21
3. TanggungjawabAdalah
sikap dan
perilakuseseorang
untuk melaksanakan
tugasdankewajibannya.
a. Melaksanakan tugas dengan baik
b. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
c. Mengembalikan barang yang dipinjam
d. Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan
tindakan kita sendiri
4. Toleransi
Adalah sikap dan
tindakan yang
menghargai
keberagaman latar
belakang, pandangan,
dan keyakinan.
a. Menerima kesepakatan meskipun berbeda
pendapat
b. Dapat menerima kekurangan orang lain
c. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa
pun yang memiliki keberagaman latar
belakang, pandangan, dan keyakinan.
d. Terbuka terhadap keyakinan dan gagasan
orang lain agar dapat memahami orang lain
lebih baik
e. Kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru
5. Gotong royong Adalah
bekerja bersama-sama
dengan orang lain
untuk mencapai tujuan
bersama dengan saling
berbagi tugas dan
tolong menolong secara
ikhlaas.
a. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
b. Aktif dalam kerja kelompok
c. Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan
pendapat atau pikiran antara diri sendiri
dengan orang lain.
d. Mendorong orang lain untuk bekerja sama
demi mencapai tujuan bersama
6. Santun atau sopan
Adalah sikap baik
dalam pergaulan baik
dalam berbahasa
maupun bertingkah
laku.
a. Menghormati orang lain
b. Tidak berkata kotor, dan kasar
c. Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang
tidak tepat
7. Percaya diri
Adalah kondisi mental
atau psikologis
seseorang yang
memberi keyakinan
kuat untuk berbuat atau
bertindak.
a. Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa
ragu-ragu
b. Mampu membuat keputusan dengan cepat
c. Tidak mudah putus asa
d. Berani presentasi di depan kelas
e. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan.
(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014)
c. Ranah Psikomotor
Penilaian ranah psikomotor memberikan informasi tentang pemahaman dan
pengetahuan, mengaplikasikan pengetahuan dan mengkomunikasikan informasi
22
yang diperoleh yaitu melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014).
Keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu gerakan refleks, gerakan
dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan trampil, dan komunikasi non
diskursif. Gerakan refleks adalah respon monitorik atau gerak tanpa sadar yang
muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada
keterampilan kompleks yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi
kemampuan kognitif dan monitorik atau gerak. Kemampuan fisik adalah
kemampuan untuk mengembangkan gerakan trampil. Gerakan trampil adalah
gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga.
Komunikasi non diskrusif adalah kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan gerakan (Andi, 2014).
Penilaian hasil belajar psikomotor, penilaian harus berdasarkan pada tujuan
yang ingin dicapai. Adapun untuk menilai hasil belajar psikomotor peserta didik,
(Arifin, 1991) menjelaskan ada beberapa prinsip yang harus diaplikasikan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kontinuitas, penilaian tidak boleh dilakukan secara insidental. Karena
pendidikan itu sendiri adalah proses yang kontinu, maka penilaian
harus dilakukan terus-menerus. Hasil penilaian yang diperoleh pada
suatu waktu harus senantiasa di hubungkan dengan hasil-hasil dan
waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan
berarti tentang perkembangan peserta didik.
23
b. Keseluruhan, penilaian harus dilakukan secara menyeluruh terhadap
seluruh objek yang mencakup semua dimensi yang ada dalam aspek
psikomotorik. Seluruh komponen harus mendapatkan perhatian dan
pertimbangan yang sama dalam mengambil keputusan.
c. Objektifitas, penilaian hendaknya dilakukan seobjektif mungkin. Oleh
sebab itu perasaan-perasaan, keinginan-keinginan, prasangka-
prasangka yang bersifat negatif harus di jauhkan. Penilaian harus
didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya.
d. Kooperatif, prinsip ini sangat erat kaitanya dengan prinsip-prinsip di
atas. Dalam prinsip ini terkandung maksud bahwa setiap kegiatan
penilaian hendaknya dilakukan bersama-sama oleh pihak yang
bersangkutan seperti pendidik, kepala sekolah, orang tua bahkan
peserta didik (Andi, 2014).
3. Penetapan Indikator Pecapaian Hasil Belajar
Tabel 5. Perumusan indikator kompentensi tersebut penulis uraikan
pendapat D. Moore dalam Rosyada, (2004: 140)
No Ranah Level
Kecakapan
Indikator Kecakapan
01 Kognitif Knowledge,
(Mengetahui dan
Mengingat)
Menyebutkan, menuliskan,
menyatakan, menpendidiktkan,
mengidentifikasi, mendefenisikan,
mencocokan, menamai, melabeli,
menggambarkan.
Comprehension
(pemahaman)
Menerjemah, mengubah,
menggeneralisasi, menguraikan
(dengan kata-kata sendiri), menulis
ulang (dengan kalimat sendiri),
meringkas, membedakan, (di antara
dua), mempertahankan,
menyimpulkan, berpendapat, dan
24
menjelaskan.
Application
(penerapan ide)
Mengoperasikan, menghasilkan,
mengubah, mengatasi, menggunakan,
menunjukkan, mempersiapkan, dan
menghitung.
Analysis
(kemampuan
menguraikan)
Menguraikan satuan menjadi unit-unit
yang terpisah, membagi satuan
menjadi sub-sub atau bagian-bagian,
membedakan antara dua yang sama,
memilih, dan mengenal perbedaan (di
antara beberapa yang dalam satu
kesatuan).
Synthesis
(unifikasi)
Merancang, merumuskan,
mengorganisasikan,
mengompilasikan, mengomposisikan,
membuat hipotesis, dan
merencanakan.
Evaluation
(menilai)
Mengkritisi, menginterprestasi,
menjutifikasi, dan memberikan
penilaian.
02 Afektif Receiving
(penerimaan)
Mempercayai (sesuatu atau seseorang
untuk di ikuti), memilih (seseorang
atau sesuatu untuk diikuti),
mengikuti, bertanya (untuk diikuti),
dan mengalokasikan.
Responding
(tanggapan)
Mengkonfirmasi, memberi jawaban,
membaca (pesan-pesan), membantu
melaksanakan, melaporkan, dan
menampilkan.
Valuing
(penanaman nilai)
Menginisiasi, mengundang (orang
untuk terlibat) mengusulkan, dan
melakukan.
Organization
(pengorganisasian
nilai-nilai)
Memperivikasi nilai-nilai,
menetapkan beberapa pilihan nilai,
mengsintesiskan (antarnilai),
mengintegrasikan (antarnilai),
menghubungkan (antarnilai),
mempengaruhi (kehidupan dengan
nilai-nilai).
25
Characterization
(karakterisasi
kehidupan)
Menggunakan nilai-nilai sebagai
pandangan hidup (world view),
mempertahankan nilai-nilai yang
sudah di yakini.
03 Psikomotorik Observing
(Memperhatikan)
Mengamati proses, memberi
perhatian pada tahap-tahap sebuah
perbuatan, memberi perhatian pada
sebuah artikulasi.
Imitasion
(peniruan)
Melatih, mengubah sebuah bentuk,
membongkar sebuah struktur,
membangun kembali sebuah struktur
dan menggunakan sebuah konstruk,
atau model.
Practicing
(pembiasaan)
Membiasakan sebuah model atau
perilaku yang sudah dibentuknya.
Mengontrol kebiasaan agar tetap
konsisten.
Adapting
(penyesuaian)
Menyesuaikan model, membenarkan
sebuah model untuk di kembangkan,
dan menyekutukan model pada
kenyataan.
(Majid, A. dan Firdaus, A, 2014).
Hasil belajar yaitu perubahan tingkah laku sebagai umpan balik dalam
memperbaiki proses belajar mengajar. Hasil belajar mencakup ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang akan dilaksanakan pada penelitian ini
dibatasi pada ranah kognitif yaitu pada tahap C2-C4 (Pemahaman, Penerapan Ide,
dan Kemampuan Menguraikan) karena di dalam model pembelajaran Think Talk
Write (TTW) ini lebih melihat bagaimana mengembangkan keterampilan berfikir
kritis dan kreatif peserta didik dalam proses berdiskusi dengan teman atau
kelompoknya di dalam pembelajaran sehingga di peroleh suatu pengetahuan yang
dapat melibatkan peserta didik aktif dalam belajar.
26
2.2.3 LKPD
1. Pengertian LKPD
Lembar kerja peserta didik adalah suatu bahan ajar cetak berupa lembar-
lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan
tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada
kompetensi dasar yang harus dicapai. Lembar kerja peserta didik atau disebut
lembar kerja peserta didik pada kurikulum 2013 berupa panduan untuk latihan
pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua
aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demontrasi
(Prastowo, 2013).
Sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam memudahkan
proses belajar mengajar di sekolah, LKPD yang dibuat oleh pendidik tentu
memiliki fungsi dan tujuan.
2. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun
lebih mengaktifkan peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami
materi yang diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo,
2013).
27
3. Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan.
2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik
terhadap materi yang diberikan.
3. Melatih kemandirian belajar peserta didik.
4. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik
(Prastowo, 2013).
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang dimaksudkan sebagai konsep untuk menjelaskan
atau mengungkapkan keterkaitan antara varibel yang akan diteliti berdasarkan
masalah. Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel
yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2017).
Keberhasilan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar sosiologi
dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah model pembelajaran yang
diterapkan, peserta didik dipandang sebagai subjek pembelajaran yang harus
memahami berbagai konsep yang diterima dalam proses pembelajaran. Namun
kenyataan proses pembelajaran masih didominasi oleh pendidik Dalam proses
pembelajarannya pendidik hanya menerangkan materi pembelajaran dengan
menjelaskan saja yang ada di buku paket, sehingga pembelajaran tersebut kurang
menarik perhatian peserta didik dan menyebabkan peserta didik bosan dan kurang
bersemangat dalam proses pembelajaran.
28
Dalam pembelajaran ini peserta didik hanya menerima dan menulis atau
mencatat ringkasan materi-materi pembelajaran yang disampaikan pendidik
sehingga sebagian peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan oleh pendidik, serta banyaknya tugas yang diberikan
pendidik dalam bentuk mencatat disertai mengerjakan latihan-latihan soal materi
pembelajaran dalam bentuk menganalisis permasalahan sosial, serta kurang
aktifnya peserta didik dalam proses belajar, sehingga menyebabkan peserta didik
tidak mau bertanya maupun mengeluarkan pendapatnya, dilihat dalam
mengerjakan tugas yang diberikan pendidik tidak terselesaikan sesuai waktu yang
telah diberikan, dan menyebabkan hasil belajar sosiologi dibawah KKM.
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) Disertai LKPD, merupakan
salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap
pembelajaran sosiologi, dimana peserta didik dapat berperan aktif dan kraktif
dalam proses pembelajaran, peserta didik mampu menjelaskan pada peserta didik
lain materi yang ditanyakan kepada mereka sehingga hasil belajar peserta didik
terhadap sosiologi lebih baik dan bertambah.
29
Untuk lebih jelasnya kerangka berfikir penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut:
Bagan 1. Kerangka Berfikir
Sumber : (Sugiyono, 2017)
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan
apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesis adalah pernyataan yang
diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat
fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.
Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang
kompleks.
Berdasarkan operasinya rumusan hipotesis ada dua yaitu :
1. Hipotesis nol/null hypothesis/hipotesis statistik (Ho), yakni hipotesis yang
menyatakan ketidakadanya hubungan antara variabel. Hipotesis yang
Nilai Pembelajaran Sosiologi MID semsester
1 peserta didik kelas XI IIS dibawah KKM
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Model pembelajaran
Think Talk Write
(TTW) Disertai LKPD
Tidak menggunakan
model pembelajaran
Think Talk Write
(TTW)
Hasil Belajar
30
dibuatuntuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak adanya perbedaan yang
berarti antar dua kelompok atau lebih tentang suatu hal yang
dipermasalahkan.
2. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja atau hipotesis asli (Ha), yakni
hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
1. Ho: Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) disertai LKPD terhadap hasil belajar sosiologi peserta didik kelas XI
IIS SMA N 1 Painan tahun ajaran 2018/2019
2. Ha: Adanya pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) disertai LKPD terhadap hasil belajar sosiologi peserta didik kelas XI
IIS SMA N 1 Painan tahun ajaran 2018/2019
2.5 Penelitian Relevan
2.5.1 Astri Putri Utami, STKIP PGRI Sumatera Barat Padang dengan judul
“Pengaruh model pembelajaran TTW berbantuan media gambar
fotografi terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi peserta
didik kelas XI SMK N 1 Sawahlunto”. Dengan tujuan penelitian
pertama, mendeskripsikan keterampilan menulis karangan deskripsi
tanpa mengggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
peserta didik kelas XI SMK N 1 Sawahlunto. Kedua, mendeskripsikan
keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model
pembelajaran think talk write (TTW) peserta didik kelas XI SMK N 1
Sawahlunto. Hasil penelitian ini terbukti dari hasil menulis karangan
31
deskripsi dengan yang mendapatkan perlakuan penggunaan model
pembelajaran TTW berbantuan media gambar fotografi lebih baik
dibandingkan hanya menggunakan metode ceramah.
2.5.2 Maulina. (2017). Fakultas Tarbiyah dan kependidikan UIN. Penerapan
model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap aktivitas belajar
peserta didik pada pembelajaran matematika di kelas IV MIN
Bungcala Aceh Besar. Tujuan penelitiannya Pertama, untuk
mengetahui aktivitas pendidik melalui model pembelajaran TTW
terhadap aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran matematika
kelas VI MIN Bungcala Aceh Besar. Kedua, untuk mengetahui
aktivitas peserta didik melalui model pembelajaran TTW terhadap
aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran matematika kelas IV
MIN Bungcala Aceh Besar. Ketiga, untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik melalui model pembelajaran TTW terhadap aktivitas
belajar peserta didik pada pembelajaran matematika kelas IV MIN
Bungcela Aceh Besar. Hasil penelitian ini terbukti berdasarkan hasil
aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran dengan penerapan
model Think Talk Write pada siklus I, siklus II, dan siklus III
menunjukan bahwa aktivitas peserta didik mengalami peningkatan
(Maulina, 2017).
2.5.3 Ressa Dwi Kurnia. (2016). Fakultas Kependidikan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung. Pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Think Talk Write terhadap kemampuan komunikasi
32
matematis peserta didik (studi pada peserta didik kelas VII SMP
Negeri 3 Bandar Lampung T.P. (2015/2016). Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TTW
terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Hasil
penelitian ini diperoleh bahwa model pembelajaran TTW berpengaruh
terhadap kemampuan komunikasi matematika peserta didik.
Peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang
mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi dari
pada peningkatan kemempuan komunikasi matematis peserta didik
yang mengikuti pembelajaran konvensional (Ressa Dwi Kurnia, 2016).
Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut, persamaanya dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang model
pembelajaran Think Talk Write (TTW), sedangkan perbedaanya dari model
penelitian yang di gunakan disini peneliti lebih memfokuskan pada hasil belajar
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Sosiologi di kelas XI IIS SMA
Negeri 1 Painan.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Nanang Martono, 2015:215 dalam (Sudaryono, 2017)
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan metode
kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian yang bertujuan menggambarkan
fenomena atau gejala sosial secara kuantitatif atau menganalisis bagaimana
fenomena atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat saling berhubungan
satu sama lain (Sudaryono, 2017).
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen, eksperimen adalah rancangan penelitian yang memberikan
pengujian hipotesis yang paling ketat dan cermat yang digunakan secara
khusus untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat. Eksperimen adalah
rancangan yang dibuat untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat dengan
cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen (Ibnu
and Mukhadis, 2003). Kelas eksperimen menerapkan perlakuan
pembelajaran Think Talk Write sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan
model pembelajaran (TTW).
3.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1 Populasi Penelitian
Sugiyono (Sugiyono, 2017) mengemukakan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
33
34
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan Riduwan dalam (Arikunto, 2012) berpendapat bahwa
populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta
didik Kelas XI IIS SMAN 1 Painan.
Tabel 6. Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah
1 XI IIS 1 34
2 XI IIS 2 34
3 XI IIS 3 30
Jumlah 98
Sumber: Data Primer
Dari tabel 6 di atas dilihat bahwa kelas XI IIS di SMA N 1
Painan terdapat 3 kelas. Dimana kelas XI IIS 1 berjumlah 34 orang,
kelas XI IIS 2 berjumlah 34 orang, dan kelas XI IIS3 berjumlah 30
orang. Dengan total jumlah peserta didik kelas XI IIS SMA N 1
Painan berjumlah 98 orang dan kelas XI IIS 3 dijadikan untuk uji coba
instrument penelitian sebanyak 50 butir soal dengan bentuk soal
pilihan ganda dengan penskoran benar 2 dan salah 0.
3.2.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono,
2009). Sedangkan menurut Arikunto sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2012). Karena tidak
semua data dan informasiakan diproses dan tidak semua orang akan
35
diteliti melainkan cukup dengan sampel yang mewakili. Jadi yang
menjadi sampel di dalam penelitian ini adalah kelas peserta didik XI
IIS 1 dan XI IIS 2 SMA N 1 Painan.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik purposive sampling. Menurut Arikunto (Arikunto, 2012)
purposive samping adalah pengambilan subjek bukan didasarkan atas
strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu. Berdasarkan tabel 1, 2, dan 3 didapat hasil belajar peserta
didik ditentukan kriteria-kriteria tertentu agar bisa menjadi sampel
penelitian yaitu kelas peserta didik yang paling banyak mendapat nilai
di bawah KKM.
Tabel 7. Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Keterangan
1 XI IIS1 34 Eksperimen
2 XI IIS2 34 Kontrol
Jumlah 68
Jadi peneliti memilih kelas XI IIS 1 dan kelas XI IIS 2 dimana
kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2 sebagai
kelas kontrol dikarenakan kelas XI IIS1 dan XI IIS 2 terdapat banyak
peserta didik yang tidak mencapai KKM berjumlah 48 peserta didik,
XI IIS 1 26 orang peserta didik, dan XI IIS 2 22 orang peserta didik.
3.3 Responden Penelitian
Responden penelitian adalah orang yang dapat merespons,
memberikan informasi tentang data penelitian (Arikunto, 2010).
Responden penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel
36
dalam sebuah penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah
peserta didik yang diambil berdasarkan hasil belajar mid terendah
kelas XI IIS 1 dan kelas XI IIS 2 SMA N 1 Painan.
3.4 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua
jenis data yaitu:
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diambil lansung oleh peneliti
dari sumber aslinya. Data primer adalah data yang langsung
dikumpulkan oleh peneliti (petugas-petugasnya) dari sumber
pertamanya (Suryabrata, 2013). Menurut Burhan Bungin data
primer adalah yang langsung di peroleh dari sumber data pertama
di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2001), yaitu
hasil data yang didapat dari hasil posttest dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol di SMA N 1 Painan dengan hasil rata-rata kelas
eksperimen 78,11 dan kelas kontrol sebesar 59,00.
3.4.2 Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang didapat melalui
studi dokumen. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan
(Bungin, 2005) yaitu RPP Pembelajaran, profil sekolah, dan LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik).
37
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukan fakta atau juga dapat didefenisikan data merupakan kumpulan
fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya
sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3.5.1 Teknik Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto, 2010).
Dilihat dari segi pelaksanaannya tes yang digunakan
dibedakan menjadi 2 macam yaitu pretest dan posttest. Pretest
adalah tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dengan
tujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan peserta didik
terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan. Sedangkan posttes
adalah tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan
pengajaran. Tujuan posttest ialah untuk mengetahui sampai dimana
pencapaian peserta didik terhadap bahan pengajaran (pengetahuan)
setelah mengalami suatu kegiatan belajar (Amrulloh, 2016).
38
Pada teknik tes yang digunakan lebih memfokuskan pada posttest
yang di ambil dari hasil soal yang telah diujicobakan dalam bentuk
objektif atau pilihan ganda dengan penggunaan skor jika benar 2
dan jika salah 0.
3.5.2 Studi Dokumen
Pengumpulan data studi dokumen merupakan pengumpulan
data untuk mendukung data penelitian yaitu berupa studi pustaka.
Studi pustaka yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji
beberapa literatur bidang ilmu yang erat hubungannya dengan
permasalahan yang di bahas baik dalam bentuk RPP, LKPD, dan
Buku penilaian.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah
diolah. Dalam penelitian Jenis instrumen yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah berupa tes objektif yang sesuai dengan kompetensi dasar
dan tujuan penelitian.
Tabel. 8 kisi-kisi soal objektif peserta didik
kompetensi Materi Indikator Jumlah soal
Menganalisis
cara
melakukan
pemecahan
masalah
sosial, koflik
dan
kekerasan
Integrasi dan
reintegrasi sosial
sebagai upaya
pemecahan
masalah konflik
dan kekerasan
Upaya pemecahan
konflik dan
kekerasan
Menjelaskan
defenisi integrasi
sosial
1,2,3,4,5,6,7,8,
9,10,11,12,13,
14,20,28,42,48
,50
Mengidentifikasi
faktor pendorong
15,16,17,18,19
,21,22,23,24,2
39
masyarakat terbentuknya
integrasi sosial
Menjelaskan
bentuk-bentuk
integrasi sosial
9,30,35,36,37,
39,40,41,45,46
Menguraikan syarat
syarat berhasilnya
integrasi sosial
Proses integrasi
sosial
25,26,27,31,32
,33,34,38,43,4
4,47,49
Tujuan dilakukan analisis instrumen penelitian agar data diperoleh valid dan
reliabel (Arikunto 2010). Selain itu untuk mengetahui tabulasi ranah kognitif yang
digunakan dalam penelitian ini di uraikan sebagai berikut:
Tabel 9. Tabulasi ranah kognitif yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan C2-C4, yaitu:
No Level Kecakapan Nomor Soal
1 Pemahaman (Comprehension) C2 1,5,8,12,13,14,16,18,19,21
,25,28,31,36,42,43,44
2 Penerapan Ide (Application) C3 2,3,4,6,7,9,10,11,15,17,20,
22,23,24,26,27,28,29,30,3
2,35,38,45,46,47,48,50
3 Kemampuan Menguraikan (Analysis) C4 33,34,37,39,40,41,49
3.7 Analisis Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument
yang kurang valid memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).
Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana
suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur (Siregar,
2010).
40
Dalam penelitian ini uji coba soal dilakukan di kelas XI IIS 3,
soal dalam bentuk objektif. Untuk menguji kevaliditas instrument
peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment Angka Kasar
sebagai berikut:
rxy ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rxy= koefisien korelasi veriabel X dan Y
N = jumlah Sampel
ΣXY = jumlah koofesien XY
ΣX = Jumlah koofesien X
ΣY = jumlah koofesien Y
Berdasarkan uji instrument yang dilakukan di kelas XI IIS 3
dengan pengelolaan data instrument melalui sofwere program Anatest
datanya dapat dilihat sebagai berikut dengan kriteria pengambilan
keputusan jika rhitung > rtabel maka butir soal tersebut sangat signifikan.
Berdasarkan df (df = n-2) dengan jumlah 30 maka di dapat rtabel
sebesar 0.361. Berikut hasil butir instrument yang valid setelah
dibandingkan dengan rtabel produk momen yaitu sebanyak 50 butir soal
yang didapatkan sebanyak 25 butir soal yang valid yaitu butir nomor
1, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 22, 24, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38,
39, 41, 42, 44, 45, 47, dan 49 Sedangkan butir soal yang tidak valid
sebanyak 25 butir yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
13, 16, 20, 21, 23, 25, 27, 29, 30, 36, 40, 43, 46, 48, dan 50.
41
3.7.2 Uji Reabilitas
Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai
dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama
(Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini untuk menguji realibel
instrument menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11= (
∑
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
∑ = Jumlah varians butir
= Varians total
Berdasarkan hasil pengelolaan data yang dilakukan melalui
softwere program anatest didapatkan reabilitas soal sebesar 0,37,
diperoleh r11 = 0.463 dan rt 0,37, karena r11 > rt maka dapat
disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel.
3.7.3 Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak meransang peserta didik
untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan
tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
42
jangkauannya (Arikunto, 2012). Dalam penelitian ini untuk
menghitung taraf kesukaran soal menggunakan software Anates dan
dapat juga dicari melalui rumus:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Tabel 10. Indeks Kesukaran
Nilai P Keterangan
0.00 - 0.30 soal sukar
0.31 – 0.70 soal sedang
0.71 – 1.00 soal mudah
Berdasarkan hasil dari pengelolaan data melalui sofwere anatest
diperoleh klasifikasi taraf kesukaran soal kategori butir soal sangat
sukar berjumlah 3 butir soal yaitu nomor 2, 5, 8, kategori sukar
berjumlah 3 butir soal yaitu nomor 6, 26, 31, kategori sedang
berjumlah 37 butir soal yaitu nomor 1, 3, 4, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 50, kategori mudah berjumlah 6 butir soal
yaitu 7, 11, 16, 25, 36, 48, dan kategori sangat mudah tidak ada.
3.7.4 Daya Beda
Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka
yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,
43
disingkat D (Arikunto, 2012). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan software Anates dan dapat juga menggunakan rumus;
D =
= PA-PB
Keterangan:
D = Daya Pembeda
BA= Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal benar
BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 11. Klasifikasi daya pembeda
Nilai Keterangan
0.00 – 0.20 Jelek (poor)
0.21 – 0.40 Cukup (satistifactory)
0.41 – 0.70 Baik (good)
0.71 – 1.00 Baik sekali (excellent)
Berdasarkan hasil pengelolaan dari softwere program Anatest menunjukan
bahwa terdapat 3 butir soal masuk dalam kategori baik sekali (Excellent) yaitu
nomor 33, 37, 38 butir soal kategori baik (good) tedapat 14 yaitu nomor 1, 15, 22,
24, 26, 28, 35, 39, 41, 42, 44, 45, 47, 49 butir soal kategori cukup terdapat 13
yaitu nomor 10, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 23, 27, 31, 32, 34, 43, dan soal kategori
jelek terdapat 20 yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 16, 20, 25, 29, 30, 36,
40, 46, 48, 50.
Berdasarkan uji kelayakan instrument (validitas, rabilitas, taraf kesukaran,
dan daya beda) didapatkan sebanyak 25 butir soal yang terpakai untuk mengetahui
tingkat hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan 25 soal yang
tidak terpakai dari 50 soal yang di uji cobakan.
44
3.8 Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui jenis uji yang
digunakan dalam hipotesis, apakah menggunakan statistik atau nonparametrik.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data dan
untuk di analisis. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dalam
penelitian ini menggunakan software SPSS 18 dengan menggunakan
uji Kolomogorov-Smirnov menggunakan rumus:
D = |FT - FS|
Keterangan:
D = Harga mutlak terbesar
FT = Probilitas komulatif normal
FS = Probilitas komulatif empiris
Kriteria pengujian:
Jika Dhitung < Dtabel dengan taraf signifikan 0.05 maka variabel
tersebut berdistribusi normal, demikian sebaliknya. Jika nilai Sig. >
0,05 maka data berdistribusi normal, tetapi apabila nilai signifikansi
kurang dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan pengujian SPSS 18 dengan taraf signifikansi 0.05 di
dapatkan bahwa kelas eksperimen nilai sig < 0.05 (0.669 > 0.05) data
berdistribusi normal dan kelas kontrol nilai sig > 0.05 (0.415 > 0.05)
data berdistribusi normal .
45
3.8.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah kedua
kelompok populasi itu homogeny. Uji homogenitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan pengujian uji Fisher. Dalam penelitian ini
menggunakan software SPSS 18 atau bisa menggunakan rumus:
Keterangan:
= Standar Deviasi data varian besar
= Standar Deviasi data varian Kecil
Ketentuan
Ho : data tidak homogeny
Ha : data homogeny
Syarat penerimaan hipotesis:
Fhitung> Ftabeldengan taraf signifikan 0.05: terima Ho tolak Ha
Fhitung< Ftabeldengan taraf signifikan 0.05 : terima Ha tolak Ho
Berdasarkan pengujian SPSS 18 dengan taraf signifikansi 0.05 di dapatkan
bahwa nilai sig < 0.05 (0.006 < 0.05) data dinyatakan tidak homogeny.
3.9 Teknik Analisa Data
3.9.1 Uji Hipotesis
Setelah melakukan prasyarat pengujian hipotesis yaitu dengan pengujian
normalitas dan homogenitas. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan rumus statistik nonparametrik dengan uji tʹ (Siegel, 2011).
Syarat penggunaan uji tʹ yaitu Jika kedua sampel berdistribusi normal dan
mempunyai variansi yang tidak homogen, maka rumus yang digunakan
adalah :
√
46
Keterangan:
= Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
= Nilai rata- rata hasil belajar speserta didik kelas kontrol
= Jumlah peserta didik kelas eksperimen
= Jumlah peserta didik kelas kontrol
= Variansi hasil belajar kelas eksperimen
= Variansi hasil belajar kelas kontrol
Kriteria penerimaan hipotesis:
Ho = Jika thitung > ttabel atau nilai Sig. (2-tailed) > 0.05
Ha = Jika thitung < ttabel atau nilai Sig. (2-tailed) < 0.05
Berdasarkan pengujian SPSS 18 dengan taraf signifikansi 0.05 didapatkan
nilai Sig. (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05) Sehingga Ha diterima.
3.10 Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap konsep-konsep
yang digunakan dalam penelitian ini, dipandang perlu untuk memberikan
batasan pengertian terhadap konsep-konsep tersebut :
3.10.1 Model pembelajaran Think Talk Write
Model pembelajaran TTW menuntut peserta didik untuk dapat
terlibat dalam tingkah laku, menyaring kemampuan pengetahuan sendiri
oleh peserta didik dari hasil pembelajarannya. Serta dalam model think
talk write dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemahaman konsep
dan komunikasih peserta didik.
3.10.2 LKPD
Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan suatu langkah-
langkah yang digunakan untuk menyelesaikan suatu persoalan, terdapat
materi pembelajaran, serta soal-soal yang diberikan oleh pendidik dalam
47
bentuk kasus yang harus di pecahkan oleh peserta didik untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik dalam pencapaian hasil belajar.
3.10.3 Hasil belajar
Hasil belajar bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik. Hasil belajar juga merupakan nilai yang diperoleh oleh peserta
didik setelah melakukan proses pembelajaran.
3.11 Lokasi dan Jadwal Penelitian
3.11.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Painan, kec. IV Jurai, Kab.
Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Alasan peneliti memilih lokasi
ini karena dari observasi awal peneliti pada praktek lapangan melihat
bahwa masih banyak peserta didik yang hasil belajar MID semester 1 dan
ulangan hariannya yang di bawah KKM dan model yang digunakan
beberapa pendidik masih model konvensional dalam menyampaikan
materi pelajaran kepada peserta didik khususnya dalam proses belajar
mengajar mata pelajaran sosiologi. Sehingga menyebabkan hasil belajar
peserta didik menjadi rendah.
48
3.11.2 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Maret 2019 dengan rincian bisa
dilihat pada uraian tabel berikut ini:
Tabel 12. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli
1 Penelitian
2 Analisis Data
3 Bimbingan Skripsi
4 Ujian Skripsi
Sumber : Peneliti 2019
49
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Sekolah
Sekolah SMA Negeri 1 Painan didirikan pada tahun 1955. Dengan
SK terkhir status sekolah 108-26/4/BPT-P/2004 pada tanggal 30 Maret
2004 keterangan SK Perubahan Nama SMA Negeri 1 Painan. Nomor
Statistik Sekolah (NSS) SMA Negeri 1 Painan adalah 301080601001 dan
Nomor Induk Sekolah (NIS) 1711717. Sekolah ini terletak di salido
dengan beralamat di jalan Pendidikn Salido Kampung Luar Salido
Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Kode Pos 25651
telp.(0756) 21256.
Selama SMA Negeri 1 Painan berdiri, maka sudah sering
bergulirnya periode kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah SMA
Negeri 1 Painan dan tahun jabatannya:
Tabel 13. Nama-Nama Kepala Sekolah dan Tahun Jabatan
No Nama Tahun Jabatan
1 Muchtar, BA 1970-1978
2 Alwis Munaf 1978-1979
3 Drs. Nazir Bustami 1979-1983
4 Drs. Yusmar 1983-1987
5 Darlius Kalik 1987-1989
6 Nazwar Nasir BA 1989-1997
7 Drs. Sartono 1997-2000
8 Drs. Azwirman 2005-2007
9 Drs.Syahrul Jamal, MM 2007-2008
10 Drs. Syamsul Bahri,M.Pd.I 2008-2011
11 Tukino, S.Pd 2011-2017
12 Hulta Muhammadi 2017-Sekarang
(Tata Usaha SMA N 1 Painan. 2019).
49
50
Seiring bergantinya masa kepemimpinan di SMA N 1 Painan. Pada
periode kepemimpinan Bapak Hulta Muhammadi, visi dan misi yang
diwujudkan adalah sebagai berikut ini
4.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Motto
4.2.1 Rumusan Visi
Terwujudnyan Insan yang cerdas, beriman, kompetitif, dan berakhlak
mulia (CBKBM)
4.2.2 Rumusan Misi
Misi :
1. Membentuk insan yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual;
2. Membentuk insan yang berprestasi unggul sesuai talenta yang
dimilikinya;
3. Menciptakan insan yang kompetitif di perpendidikanTinggi dan
pasarkerja;
4. Membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa;
5. Menciptakan insan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur;
6. Menciptakan sekolah berwawasan lingkungan dan ASRI ( Aman,
Sentosa, Rapi, dan Indah).
4.2.3 Tujuan Sekolah
Menciptakan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlaq
mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
51
4.2.4 Motto Sekolah
“SMA N 1 Painan Sekolahku Kubanga dan Kujaga”
4.2.5 Motto peserta didik
“Disiplin, kreasi, prestasi” (Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019).
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, dan Motto SMAN 1 Painan
tersebut sudah berjalan dengan baik dan semestinya. SMA Negeri 1
Painan merupakan sekolah yang terakreditasi A, dan SMA Negeri 1
memakai kurikulum K13 dimana dalam setiap proses pembelajaran
peserta didik di tuntut aktif, kreatif dan disiplin dalam proses
pembelajaran.
52
4.3 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi SMA Negeri 1 Painan Kecamatan IV Jurai
Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagaiberikut:
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Painan
Bagan 2. Struktur Organisasi
(Sumber: Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019)
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Hulta Muhammadi, M.Pd
Pendidik
Kordinasi Tata
Usaha
Masdayeni, SH NURLENA
NU
Wakil
Kurikulum
Anita Arma, S.Si
Wakil Humas
dan Sarpras
Zamzami, S.Pd
Kordinator
BP/BK
Dra. Rosnila J
Wakil Kepeserta
Didikan
Novarianti, S.Pd
Tata Usaha
Peserta
didik
53
4.4 Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah (Pendidik, Karyawan,
Peserta didik)
4.4.1 Keadaan Fisik Sekolah
Sekolah ini terletak di Salido dengan beralamat di jalan Kampung
Luar Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra
barat. Berdasarkan peta data kita lihat bahwa SMA Negeri 1 Painan
berada di lingkungan kondusif, letak sekolah berdekatan dengan SD
Negeri 07 pasar salido dan lapangan sepak bola serta rumah penduduk.
Bangunan SMA 1 Painan merupakan bangunan milik sendiri
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 14. Daftar Ruangan SMAN 1 Painan
Ruangan Jumlah
Kepala Sekolah 1 Ruangan
Wakil Kepala Sekolah 1 Ruang
Tata Usaha 1 Ruang
Kelas Peserta didik 26 Ruangan
Labor Komputer 2 Ruangan
Labor IPA 3 Ruangan
Perpustakaan 1 Ruangan
UKS 1 Ruangan
Majelis Pendidik 1 Ruangan
Bimbingan dan Konseling 1 Ruangan
Mushola 1 Bangunan
Kantin 1 Ruangan
(Sumber: Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019)
Berdasarkan tabel 14 terdapat 40 ruangan di SMAN 1 Painan,
adapun sarana dan prasarana penunjang aktivitas belajar seperti ruang
kelas belajar berjumlah 26 ruangan, dan ruang perpustakaan yang
menunjang untuk referensi bacaan peserta didik. Terdapat juga ruang
54
penunjang kegiatan praktek pesrerta didik untuk menunjang kegiatan
keterampilan peserta didik seperti labor komputer dan labor IPA.
4.4.2 Keadaan Lingkungan Sekolah
SMA N 1 Painan terletak di jalan Gurun Salido, Kec.IV Jurai,
Kab.Pesisir Selatan yang merupakan lingkungan yang bersih. Setiap
kelas memiliki tong sampah yang digunakan untuk untuk membuang
sampah, SMA N 1 Painan memiliki lapangan yang luas yang berisikan
bunga-bungan dan pohon yang menjadi tempat penyejuk udara di
lingkungan sekolah dan juga terdapat lahan parkir untuk kendraan
mobil dan motor.
4.4.3 Keadaan Pendidik dan Peserta didik
SMA Negeri 1 Painan memiliki 72 pendidik yang terdiri dari
38 pendidik yang telah PNS dan 34 pendidik Honorer. Selanjutnya
peserta didik yang ada di SMA N I Painan terdiri lebih kurang 733
orang. Dimana setiap kelas terdiri dari 34, 32, dan 29 orang. Dimana
kelas X terdiri dari 10 kelas dengan 5 kelas MIA dan 5 kelas IIS, kelas
XI terdiri dari 8 kelas dengan 5 kelas MIA dan 3 kelas IIS serta kelas
XII terdiri dari 8 kelas dengan 4 kelas MIA dan 4 kelas IIS. Berikut ini
rincian petinggi seklah , pendidik dan tata usaha yang ada di SMA N 1
Painan berserta mata pelajaran yang ajarkan.
55
Tabel 15. Daftar Pendidik SMA N 1 Painan
No Nama Mata Pelajaran Status
1 Hulta Muhammad, Mpd Kimia PNS
2 Yurnita,S.Pd Kimia PNS
3 Sarti,S.Pd Kimia PNS
4 Zamroni, S.T Kimia PNS
5 Dra. Deswita Biologi PNS
6 Zulfita Aznur, S.Pd Biologi PNS
7 Nurmimi Hurita,S.Pd Biologi PNS
8 Wiena Syahwir,S.Pd Biologi PNS
9 Dra Yon Herlina Fisika PNS
10 Elidarti, S.Pd, M.Si Fisika PNS
11 Novarianti, S.Pd Fisika PNS
12 Dahliarni , S.Pd Matematika PNS
13 Dedi Suhardi, M. Pd Matematika PNS
14 Lidya Maisera, S.Pd Matematika PNS
15 Pebri Malisastria, S.Pd Matematika Honor
16 Dwi Verona Admas, S.Pd Matematika Honor
17 Lili Sri Diniati,S.Pd Matematika Honor
18 Raflis,S.Pd Bahasa Indonesia PNS
19 Kemala Zulniarti, S.Pd Bahasa Indonesia PNS
20 Septari Feriyanti, S.Pd Bahasa Indonesia Honor
21 Hilda Putri, S.Pd Bahasa Indonesia Honor
22 Mice Almesi, S.Pd Bahasa Indonesia Honor
23 Sri Asmanita,S.Pd Bahasa Indonesia Honor
24 Okti Fahmi Rani, S.Pd Bahasa Indonesia Honor
25 Mona Novya, S.Pd Bahasa Indonesia Honor
26 Martafifela, S.Pd Ekonomi PNS
27 Yusri S.Pd, M.Pd Ekonomi PNS
28 Dra. Eda Mardianti, S.Pd Ekonomi PNS
29 Elsa Ferda, S.Pd Geografi PNS
30 Zulti Afriza, M.Pd Geografi PNS
31 Yenti Z, M.Pd Geografi PNS
32 Dra. Rahmi, S.Pd Sejarah PNS
33 Yusmainarti, S.Pd Sejarah PNS
34 Yussi Sulastri, S.Pd Sejarah Honor
35 Wesrinita, S.Pd Sejarah Honor
36 Fatrida Lely, S.Pd Sejarah Honor
37 Ayu Antiti, S.Pd Sejarah Honor
38 Zamzami, S.Pd Sosiologi PNS
39 Murnalisa, S.Pd Sosiologi Honor
56
40 Nofita Nila Sari, S.Pd Sosiologi Honor
41 Wiki Handayani, S.Pd Sosiologi Honor
42 Dra. Rosnila J BK PNS
43 Revi Yuanti, S.Pd BK PNS
44 Efon Hendra, S.Pd BK PNS
45 Eva Pahlawati, S.T BK Honor
46 Tati Anggraini, S.PT BK Honor
47 Wahyuningsih Rahayu, S.Pd BK Honor
48 Huriah Putri, S.Pd BK Honor
49 DM Faria Endra, S.Pd Bahasa Inggris PNS
50 Herman Arif, S.Pd Bahasa Inggris PNS
51 Yulita Suharni, M.Pd Bahasa Inggris PNS
52 Syafni Darlina, S.Pd Bahasa Inggris PNS
53 Muhendra, S.Pd Bahasa Inggris PNS
54 Cikita, S.Pd Penjas Honor
55 Zamzami Ruhama, S.Pd Penjas Honor
56 Ade Afriandi, S.Pd Penjas Honor
57 Andre eka putra Penjas Honor
58 Lulik Ayu Pratiwi, S.Pd PKWU Honor
59 Teti Rosiya, S.Pd I PQ Honor
60 Dewi Kurnia Putri, S.Pd TIK Honor
61 Ali Amran, S.Pd I PAI PNS
62 Kiki Desetri, S.Pd I PAI Honor
63 Alisa Marta Sari, S.Pd I PAI Honor
64 Nur Azizah, S.Pd I PAI Honor
65 Suharman. P.W, MA PAI Honor
66 Anita Arma, S.Si PKN PNS
67 Atmiyeti, S.Pd PKN PNS
68 Desi Herawati, S.Pd PKN Honor
69 Gusmawarti, S.Pd Seni Budaya PNS
70 Yuli Fitrianova, S.Pd Seni Budaya Honor
71 Fatria Nofita, S.Pd I Bahasa Arab PNS
72 Andre Eka Putra, S.Pd I Bahasa Arab Honor
(Sumber: Tata Usaha SMA N 1 Painan, 2019)
Berdasarkan tabel 15 terdapat 72 tenaga pendidik di SMA N 1
Painan dimana dari 72 tenaga pendidik tersebut terdapat tenaga
pendidik PNS dan honorer. Jumlah peserta didik di SMA N 1 Painan
kurang lebih 733 orang, yang masing-masing kelas berjumlah 30-34
57
orang peserta didik. Jumlah peserta didik yang banyak menyebabkan
pendidik berinisiatif untuk mengajar dua mata pelajaran sekaligus guna
untuk memenuhi jam sertifikasi bagi pendidik yang PNS.
Di SMA N 1 Painan terdapat 4 orang pendidik sosiologi yang
terdiri dari 1 PNS dan 3 honorer. Kelas IIS terdiri dari 13 kelas, 5 kelas
XII IIS, 3 kelas XI IIS, dan 5 kelas X IIS, tiap-tiap kelas terdiri dari 30-
34 orang peserta didik.
58
BAB V
HASIL PENELITIAN
Dalam bab v ini menjelaskan temuan data yang didapatkan selama peneliti
melakukan penelitian. Data penelitian berupa informasi-informasi yang diperoleh
melalui tes tertulis dalam bentuk soal objektif guna untuk mendapatkan hasil
belajar peserta didik kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 SMAN 1 Painan tahun ajaran
2018/2019. Berdasarkan temuan data yang didapatkan di lapangan, berikut hasil
dan pembahasan dalam penelitian.
5.1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
disertai LKPD dikelas Eksperimen dan Diskusi pada kelas Kontrol
Pada proses penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai
LKPD di kelas eksperimen melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:
5.1.1 Tahap Perancangan
Perancangan adalah proses penyiapan suatu bahan pembelajaran
yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya
yang akan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan. Tujuan dilakukan peracangan atau perecanaan yaitu untuk
menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan
alat dan perlengkapan pembelajaran, penyampaian kurikulum atas dasar
bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan
peserta didik sesuai dengan yang diprogramkan.
Dalam proses merancangnya pendidik menyediakan RPP, dimana
di dalam RPP tersebut terdapat 1 kompetensi dasar dan 5 indikator
pencapaian kompetensi yang membahas materi integrasi sosial, di
58
59
dalam perancangan RPP peneliti menggunakan pendekatan santifik
dengan model pembelajaran Think Talk Write pada kelas eksperimen
dan diskusi kelompok pada kelas kontrol, setelah itu metode yang
digunakan yaitunya diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan
penghargaan dengan alokasi waktu 90 menit. Media yang digunakan
dalam penerapan model Think Talk Write yaitu berupa lembar kerja
peserta didik (LKPD) yang didalamnya memuat materi pembelajaran
dan soal-soal latihan dalam bentuk essay serta lemar kertas kosong
untuk menjawab soal essay dan kata-kata sulit dari kasus LKPD.
Sedangkan pada kelas kontrol media yang digunakan yaitu buku paket.
Setelah itu pendidik menyediakan lembar pembagian kelompok yang
pembagiannya berdasarkan kemampuan peserta didik dari nilai tertinggi
ke nilai terendah. Serta pendidik menyedikan instrumen evaluasi dalam
bentuk objektif untuk posttes dan essay untuk setiap kali pertemuan.
Selanjutnya pendidik juga menyediakan lembar penilaian guna untuk
melihat sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami
pembelajaran.
5.1.2 Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya pada pertemuan pertama membahas materi
upaya pemecahan konflik dan defenisi integrasi sosial. Sebelum
memulai pembelajaran pendidik mengawali dengan membuka salam
dan mengkondisikan peserta didik untuk belajar seperti memeriksa
kerapian dan kebersihan peserta didik. Setelah itu berdoa sebelum
60
memulai pembelajaran, setelah selesai berdoa pendidik mengecek
kehadiran peserta didik. Setelah itu pendidik memberikan motivasi,
setelah peserta didik termotivasi untuk belajar pendidik menyampaikan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Berikut merupakan tabel
penerapan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol:
Tabel 16. Penerapan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pendahuluan:
Orientasi
a. Peserta didik menjawab salam
yang diucapkan oleh pendidik
b. Pendidik harus
mempersiapkan kelas untuk
belajar
c. Pendidik menanyakan
kesiapan peserta didik untuk
belajar
d. Pendidik mengecek absensi
peserta didik
Apersepsi
Pendidik menanyakan materi
minggu lalu
Motivasi
Pendidik memberikan motivasi
agar adanya kemauan untuk
belajar
Tujuan Pembelajaran
Pendidik menyampaikan materi
yang akan dipelajari yaitu
mengenai materi defenisi integrasi
sosial
Kegiatan Inti
1. Pendidik membagikan LKPD.
2. Pendidik menyajikan
informasi kepada peserta didik
dengan mendemonstrasikan
dan mengemukakan beberapa
pertanyaan tentang yang
didemonstrasikan.
3. Tahap Think (berpikir)
a. Peserta didik membaca
Pendahuluan:
Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam
yang diucapkan oleh pendidik
2. Pendidik harus mempersiapkan
kelas untuk belajar
3. Pendidik menanyakan kesiapan
peserta didik untuk belajar
4. Pendidik mengecek absensi
peserta didik
Apersepsi
Pendidik menanyakan materi
minggu lalu
Motivasi
Pendidik memberikan motivasi
agar adanya kemauan untuk
belajar
Tujuan Pembelajaran
Pendidik menyampaikan materi
yang akan dipelajari yaitu
mengenai materi defenisi integrasi
sosial
Kegiatan Inti
Mengamati
a. Pendidik memnayangkan
materi dalam bentuk power-
poin masalah yang harus
dipahami oleh peserta didik.
b. Pendidik menampilkan video
tentang materi integrasi sosial
dan peserta didik mengamati.
Menanyakan
a. Peserta didik menanyakan hal
yang tidak diketahui dari hasil
61
materi dan menyelesaikan
masalah yang diberikan
dan membuat catatan kecil
secara individu tentang apa
yang diketahui dan yang
tidak diketahui dalam
masalah tersebut.
b. Pendidik membagi peserta
didik dalam kelompok
kecil (3-5 anggota
kelompok)
2. Tahap Talk (berbicara)
a. Peserta didik berinteraksi
dan berkolaborasi dengan
teman satu kelompok untuk
membahas isi catatan dari
hasil catatan dan
menyampaikan ide dalam
diskusi dengan
menggunakan bahasa
mereka sendiri.
3. Tahap Write (menulis), dari
hasil diskusi peserta didik
secara individu merumuskan
pengetahuan berupa jawaban
atas soal (keterkaitan konsep,
dan solusi)
4. Pendidik membimbing
kerjasama peserta didik dalam
kelompok-kelompok belajar
5. Perwakilan kelompok
menyajikan hasil diskusi
kelompoknya, sedangkan
kelompok lain diminta
memberikan tanggapan
6. Kegiatan akhir pembelajaran
pendidik memberikan sedikit
penekanan terhadap materi dan
meminta salah satu peserta
didik untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
7. Setelah diskusi kelompok
selesai, dilakukan posttest
untuk mengetahui apakah
peserta didik paham dengan
materi yang telah dipelajari.
video yang dilihatnya.
b. Pendidik mengemukakan
beberapa pertanyaan tentang
video yang dilihatnya.
Mengumpulkan Informasi
a. Pendidik membagi peserta
didik dalam kelompok kecil (3-
5 anggota kelompok)
b. Pendidik memberi instruksi
kepada peserta didik untuk
membahas materi yang sudah
di bagi-bagi pendidik dan
mengumpulkan data dari buku
sumber.
Mengasosiasi
Peserta didik berdiskusi
mengenai jawaban atas soal
yang dipertanyakan oleh teman
anggota kelompok yang
bertanya.
Mengkomunikasikan
a. Pada kegiatan ini pendidik
meminta peserta didik untuk
mempersentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
b. Setelah diskusi kelompok
selesai, pendidik memberikan
sedikit penekanan terhadap
materi
Selanjutnya, pendidik memberikan
penghargaan terhadap hasil belajar
kelompok.
Kesimpulan
1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
2. Pendidik memberikan tugas
rumah untuk membantu
meningkatkan pemahaman
peserta didik
3. Pendidik menyuruh peserta
didik untuk belajar di rumah
mengenai materi berikutnya
62
Kesimpulan
1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
2. Pendidik memberikan tugas
rumah untuk membantu
meningkatkan pemahaman
peserta didik
Pendidik menyuruh peserta
didik untuk belajar di rumah
mengenai materi berikutnya
5.1.3 Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan proses memberikan atau menentukan nilai
kepada objek tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi
pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai,
atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan
pengukuran. Pentingnya dilakukan evaluasi guna untuk melihat sejauh
mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran,
untuk seleksi, dan untuk kenaikan kelas.
Pada tahap evaluasi, penilaian dilakukan oleh pendidik dengan
tujuan untuk melihat kemampuan peserta didik khususnya pada ranah
kognitif disetiap kali pertemuan pada materi yang berbeda. Penilaian
diberikan oleh pendidik dalam bentuk soal essay, serta mencari kata
yang tidak diketahui yang ada di dalam LKPD. Kemudian peserta didik
menulis jawaban dari soal tersebut melalui kertas yang disediakan oleh
pendidik. Setelah selesai mengerjakan soal, peserta didik
mengumpulkan jawaban ke depan kelas, dan langsung dinilai oleh
pendidik. Dari nilai tersebut, didapat hasil belajar ranah koognitif
peserta didik. Dan setelah dievaluasi, umumnya rata-rata hasil belajar
63
yang didapat oleh pendidik disetiap kali pertemuan mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukan, hasil belajar peserta didik
menggunakan LKPD lebih baik.
Pada pertemuan kedua, dan ketiga penerapan model pembelajaran
sama dengan pertemuan pertama, setelah semua materi dan LKPD telah
selesai, pendidik memberikan posttest pada setiap peserta didik yang
dilakukan pada pertemuan ke empat.
5.2 Analisis Hasil Penelitian
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melakukan kegiatan pembelajaran. Pada kelas eksperimen mererapkan
model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD sedangkan di kelas
kontrol peneliti tidak menerapkan model pembelajaran Think Talk Write
disertai LKPD. Hasil pembelajaran yang di uji coba adalah hasil nilai
posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah soal
sebanyak 25 butir soal. Berikut adalah hasil belajar kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Belajar Statistics
Eksperimen Kontrol
N Valid 34 34
Missing 0 0
Mean 78,1176 59,0000
Median 78,0000 58,0000
Mode 80,00 48,00
Std. Deviation 9,14451 13,14027
Variance 83,622 172,667
Minimum 60,00 36,00
Maximum 100,00 84,00
Sum 2656,00 2006,00
Sumber: (Aplikasi SPSS 18)
64
Berdasarkan tabel 17 menunjukan hasil posttest kedua kelompok terlihat
bahwa banyak data sampel adalah 34 dengan jumlah data kelas eksperimen
2656.00, rata-rata (Mean) 78,1176, Median 78.0000, Modus (mode) 80.00,
Standar deviasi 9.14451, Varian 83.622, nilai terendah (Mnimum) 60.00, nilai
tertinggi (Maximum) 100,00 dan jumlah data kelas kontrol 2006.00, rata-rata
(Mean) 59.0000, Median 58.0000, modus (Mode) 48.00, Standar Deviasi
13.14027, Varian 172.667, nilai terendah (Minimum) 36.00, nilai tertinggi
(Maximum) 84.00.
Dapat dilihat dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 3 histogram data nilai posttest
Berdasarkan grafik nilai posttest antara kelas eksperimen dan
kontrol dari grafik di atas, kelas eksperimen selalu mengalami
peningkatan, hanya saja pada nilai varian kelas eksperimen mengalami
penurunan yaitu kelas kontro 172.667 dan kelas eksperimen 83.622. Dari
grafik tersebut terbukti kalau model pembelajaran Think Talk Write
disertai LKPD dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
N Me Mo Mean Stdv Var Min Max
Eksperimen
Kontrol
65
5.3 Prasyarat Analisis Data
Dalam statistik parametrik terdapat uji asumsi dasar atau disebut uji asumsi
klasik untuk bisa dilanjutkan kepada tahap berikutnya yaitu uji hipotesis.
5.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam menguji normalitas
menggunakan metode liliefors dengan softwere program SPSS 18 dengan
taraf signifikansi α = 0.05, kriteria pengambilan keputusan apakah data
berdistribusi normal atau tidak yaitu jika Sig < 0.05 maka data tidak
berdistribusi normal dan jika nilai Sig > 0.05 maka data berdistribusi
normal. Berikut hasil uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan
SPSS 18 sebagai berikut:
Tabel 18. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol
N 34 34
Normal Parametersa,b
Mean 78,1176 59,0000
Std. Deviation 9,14451 13,14027
Most Extreme Differences Absolute ,124 ,152
Positive ,124 ,152
Negative -,085 -,136
Kolmogorov-Smirnov Z ,725 ,884
Asymp. Sig. (2-tailed) ,669 ,415 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: (Aplikasi SPSS 18)
Berdasarkan tabel 18 dapat disimpulkan bahwa data penelitian dapat
dikatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi kelas kontrol lebih besar
dari 0.05 (0.415 > 0.05) dan kelas eksperimen lebih besar dari 0.05 (0.669 > 0.05).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
66
5.3.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi data
apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama atau
berbeda. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher dengan
menggunakan softwere program SPSS 18 dengan taraf sig α = 0.05, kriteria
pengambilan keputusan apakah data memiliki varian berbeda atau sama
yaitu jika nilai signifikansi < 0.05 maka varian kelompok data tidak sama
(heterogen) dan jika nilai signifikansi > 0.05 maka varian kelompok data
sama. berikut hasil uji homogenitas yang dilakukan menggunakan SPSS 18
sebagai berikut:
Tabel 19. Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Sosiologi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
7,919 1 66 ,006
Sumber: (Aplikasi SPSS 18)
Berdasarkan tabel 19 dapat disimpulkan bahwa varian kelompok
data penelitian adalah tidak sama atau heterogen karena nilai signifikansi <
0.05 (0.006 < 0.05) jadi dapat disimpulkan bahwa data kelas kontrol dan
kelas eksperimen tidak sama.
5.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah prasyarat analisis data tidak
di dapat. Berdasarkan uji asumsi dasar data diperoleh data normalitas dan
tidak homogeny maka syarat untuk menggunakan uji independent t-test
tidak terpenuhi.
67
Salah satu cara untuk menguji hipotesis yaitu menggunakan uji tʹ
dengan taraf Signifikansi (2-tailed) > 0.05 maka Ho diterima dan jika nilai
Signifikansi (2-tailed) < dari 0.05 maka Ha diterima atau jika thitung > ttabel
maka Ha diterima dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima. Setelah
melakukan pengujian menggunakan uji independent t-test di dapat hasil
sebagai berikut:
Tabel 20. Hasil Uji Independent Sampel Test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
Sosiologi
Equal variances
assumed
7,919 ,006 6,963 66 ,000 19,1176 2,74552 13,636 24,5992
Equal variances
not assumed
6,963 58,891 ,000 19,1176 2,74552 13,623 24,6116
Berdasarkan tabel 21 dapat disimpulkan bahwa Ha diterima karena nilai
Signifikansi (2-tailed) < 0.05 (0.000 < 0.05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Think Talk Write disertai lembar kerja peserta didik (LKPD)
terhadap hasil pembelajaran sosiologi peserta didik kelas XI IIS SMA N 1
Painan, yang disebabkan karena adanya stimulus dari proses berfikir,
berbicara, dan menulis.
68
5.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan ternyata dapat membuktikan bahwa penerapan
model pembelajaran Think Talk Write disertai lembar kerja peserta didik
(LKPD) berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat
dari hasil uji yang dilakukan menggunakan uji tʹ. Dengan penggunaan model
Think Talk Write peserta didik lebih banyak yang aktif dalam proses
pembelajaran hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata hasil belajar belajar
kelas yang ditrapkan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD
dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran Think Talk Write
disertai LKPD dan di dapati hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol.
Dalam penelitian yang penulis lakukan di SMAN 1 Painan, kecamatan IV
Jurai, kabupaten Pesisir Selatandi kelas kontrol dan eksperimen. Kelas kontol
merupakan kelas yang tidak memberlakukan penerapan model think talk write
disertai LKPD dan kelas eksperimen merupakan kelas yang diterapkan model
pembelajaran Think Talk Write disertai lembar kerja peserta didik (LKPD),
perbedaan perlakuan ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh
penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai LKPD terhadap
hasil belajar peserta didik kelas XI IIS di SMA N 1 Painan, pada materi
defenisi integrasi sosial, bentuk integrasi sosial, macam-macam integrasi
sosial dan syarat berhasilnya integrasi sosial.
Pada pertemuan dikelas eksperimen pendidik selalu memberikan arahan
atau langkah-langkah model pembelajaran think talk write dan membahas
69
materi sesuai tujuan pembelajaran dan pengisian lembar kerja peserta didik
dilakukan setelah peserta didik membaca kasus atau permasalahan yang
terdapat di dalam LKPD dan kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok guna untuk mendiskusikan permasalahan yang tidak ia ketahui
didalam LKPD seperti kata-kata yang sulit dimengerti oleh peserta didik,
selanjutnya masing-masing individu menjawab soal pertanyaan yang ada di
LKPD. Penggunaan model pembelajaran think talk write tidak hanya
mendiskusikan kata-kata yang sulit saja akan tetapi peserta didik juga di
tuntut untuk mengisi jawaban atas soal yang diberikan oleh pendidik yang
terdapat didalam lembar kerja peserta didik, agar peserta didik lebih terlati
dalam berfikir, menulis dan berdiskusi dengan teman atau kelompoknya.
Berbeda dengan kelas kontrol yang tidak diberikan LKPD kepada peserta
didik. Peserta didik hanya melakukan diskusi kelompok mengenai materi
pembelajaran yang akan di bahas, masing-masing kelompok mencatat
pembahasan yang sudah diberikan oleh pendidik di dalam kertas selembar
atau HVS, dan kemudian mempresentasikan hasilnya tersebut. Sumber buku
yang digunapun hanya buku paket yang dipinjam dari perpustakaan sebagai
sumber belajar peserta didik.
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan suatu model
pembelajaran yang sangat efektif untuk melatih keterampilan peserta didik
dalam berfikir, berbicara, dan menulis. Model Think Talk Write menekankan
perlunya peserta didik mengkomunikasikan hasil pemikirannya yang di bantu
dengan LKPD dan model pembelajaran Think Talk Write merupakan model
70
pembelajaran yang sangat menarik dimana peserta didik terlatih secara
individu untuk menemukan kata-kata yang sulit dari kasus yang ada dalam
LKPD dan kemudian mendiskusikannnya dengan teman sekelompoknya
sehingga model Think Talk Write ini dapat melatih daya pikir, kemampuan
berbicara dan keterampilan menulis peserta didik sehingga peserta didik lebih
mudah memahami materi pembelajaran.
Berdasarkan hasil belajar Sosiologi yang didapat manyatakan bahwa nilai
yang lebih tinggi lebih banyak diperoleh pada kelas eksperimen dibandingkan
dengan peserta didik kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas
eksperimen cenderung mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada kelas
kontrol.
Hal ini sama dinyatakan menurut teori kognitivisme menurut Jerome
Bruner. Bruner menjelaskan bahwa individu dapat belajar dengan baik ketika
mereka terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Dengan melibatkan peserta
didik secara aktif melalui penemuan yang dirancang sesuai model
pembelajaran Think Talk Write dalam LKPD dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik, melatih daya pikir, berbicara dan ketelitian dalam
menulis. Hal ini terbukti pada kelas eksperimen yang melibatkan peserta
didik melakukan penemuan kata-kata sulit di dalam sebuah kasus yang
diberikan oleh pendiik didalam LKPD dan rata-rata perolehan hasil belajar
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya peserta
didik melakukan diskusi biasa dengan teman kelompoknya mengenai materi
yang diberikan pendidik.
71
Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar peserta didik diperoleh pada kelas
kontrol rata-rata 59.00 nilai tertinggi 84, nilai terendah 36, nilai yang sering
muncul 48, nilai tengah 58 dan standar deviasi 13.14 sedangkan untuk kelas
eksperimen rata-rata 78.11, nilai tertinggi 100, nilai terendah 60, nilai yang
sering muncul 80 nilai tengah (median) 78, dan standar deviasi 9.14. hal ini
menunjukan bahwa model pembelajaran Think Talk Write lebih efektif
dibandingkan metode diskusi karena di kelas eksperimen di berlakukan
peserta didik mengerjakan sendiri LKPD dengan model Think Talk Write.
Berdasarkan pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji tʹ di dapat
nilai sig (2-tailed) < 0.000 < 0.05) maka Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan
ada pengaruh penerapan model pembelajaran Think Talk Write disertai
lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap hasil belajar sosiologi peserta
didik kelas XI IIS SMAN 1 Painan.
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji tʹ diperoleh Ha
yang diterima dan dinyatakan ada pengaruh yang signifikan antara penerapan
model pembelajaran Think Talk Write terhadap hasil belajar dan model
pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar dan
keterampilan berfikir peserta didik, dan perbedaan rata-rata hasil belajar kelas
yang dilakukan dengan model Think Talk Write disertai lembar kerja peserta
didik cukup tinggi dibandingkan dengan kelas yang tidak diberlakukan model
Think Talk Write.
72
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan:
Hasil belajar sosiologi pada kelas yang diberlakukan pada kelas XI IIS 1
dengan menggunakan model think talk write disertai lembar kerja peserta
didik (LKPD) berdasarkan rata-rata hasil belajar cukup tinggi yaitu 78.11.
Sedangkan hasil belajar sosiologi pada kelas yang tidak diberlakukan pada
kelas XI IIS 2 tidak menggunakan model pembelajaran think talk write
disertai LKPD berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar rendah yaitu 59.00.
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis diperoleh data normal dan
tidak homogen maka uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji tʹ di dapat
nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 (0.00 < 0.05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi kesimpulan adanya pengaruh penerapan model think talk write
disertai LKPD terhadap hasil belajar sosiologi kelas XI IIS SMAN 1 Painan
Tahun pelajaran 2018/2019.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMAN 1 Painan
kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Peneliti memberikan beberapa
saran yaitu:
1. Peserta didik, bagi peserta didik harus lebih teliti dalam memahami
soal atau pertanyaan agar lebih mudah menjawab soal yang diberikan
pendidik dan dapat menjawab dengan benar.
2. Pendidik, bagi pendidik yang ingin menerapkan model pembelajaran
72
73
Think Talk Write harus dapat menyediakan materi yang dapat memicu
keterampilan berfikir, kemampuan berdiskusi peserta didik agar materi
yang disampaikan sesuai dengan model yang akan diterapkan serta
dapat mempermudah dalam menjawab atau pengisisan instrument
Think Talk Write.
3. Peneliti, bagi peneliti lain bisa melakukan penelitian dengan model
Think Talk Write akan tetapi harus mampu membuat perencanaan
dengan baik dan juga sebagai bahan masukan dalam usaha
meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris, Asep Jihad. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Amrulloh, A. .. 2016. “Pengaruh Pemberian Pretest Dan Posttest Terhadap Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN Yogyakarta 1 Tahun Ajaran
2015/2016.” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Andi, Nurwati. 2014. “Penilaian Ranah Psikomotorik Siswa Dalam Pelajaran
Bahasa.” No. 2385-400 9.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. 2nd ed. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial, Format-Format Kuantitatif Dan
Kualitatif. 1st ed. Surabaya: Airlangga Universitas Press.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: kencana.
Dimayati, Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ermi, Netti. 2015. “Penggunaan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Sosiologi.” N0 1:1–142.
Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset.
Ibnu, Suhadi and Amat Mukhadis. 2003. Dasar - Dasar Metodologi Penelitian.
Malang: UM Pers.
Jufri, Wahab. 2013. Belajar Dan Pembelajaran Sains. Bandung: Reka Cipta.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widia Sarana
Indonesia.
Majid, A. dan Firdaus, A. 2014. Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Maulina. 2017. “Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas IV MIN
Bungcala Aceh Besar.” Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
Parwati, Nyoman. 2018. Belajar Dan Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers.
74
75
Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Ressa Dwi Kurnia. 2016. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi
Kasus Kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap TA.
2015/2016.” Universitas Lampung.
Rizal, Syahrul Muhammad. 2018. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Kelas IV SDM 020 Kuo.” Cendekia: Pendidikan
Matematika 2:107.
Rusman. 2017. Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: kencana.
Sardiman. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-RUZZ Media.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi
Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudaryono. 2017. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&G. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Zulkarnaini. 2011. “Model Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Dan Berfikir
Kkritis.” IISN 1412-565X 149.
76
lampiran 1.RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
76
77
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi
NO KD Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat
3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi social3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong
terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Talk Write (TTW),
disertai LKPD diharapkan peserta didik dapat menyajikan mengumpulkan data,
menganalisis data, peserta didik dapat memahami defenisi integrasi sosial secara
umum serta konflik bersifat kekerasan dan dampaknya terhadap perpecahan atau
disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin
selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang
menyerah.
D. Materi Pembelajaran
1. Defenisi integrasi menurut beberapa ahli
2. Memahami konsep integrasi sosial secara umum
E. Pendekatan, Strategi, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model: Think Talk Write (TTW)
Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.
F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar
Media/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,
Bahan ajar
78
Bahan : White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (Lembar penilaian)
Sumber Pembelajaran : Triyono,Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAkelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:PT SEWU
Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:Yudistira
Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
G. Kegiatan PembelajaranPertemuan 1
1. Pra PBM.
a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik
berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.
b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).
c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah
seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).
d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang
peserta didik (pembiasaan).
e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk
menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.
79
Kegiatan Sintak model
pembelajaran
Think Talk
Write (TTW)
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang
diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas
untuk belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta
didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik
ApersepsiPendidik menanyakan materi minggu lalu
MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar
Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi defenisiintegrasi sosial
10 Menit
Kegiatan Inti 1. Pendidik membagikan LKPD.2. Pendidik menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan mendemonstrasikandan mengemukakan beberapa pertanyaantentang yang didemonstrasikan.
3. Tahap Think (berpikir)a. Peserta didik membaca materi dan
menyelesaikan masalah yang diberikandan membuat catatan kecil secaraindividu tentang apa yang diketahuidan yang tidak diketahui dalammasalah tersebut.
b. Pendidik membagi peserta didik dalamkelompok kecil (3-5 anggotakelompok)
2. Tahap Talk (berbicara)a. Peserta didik berinteraksi dan
berkolaborasi dengan teman satukelompok untuk membahas isi catatandari hasil catatan dan menyampaikan
70 Menit
80
ide dalam diskusi denganmenggunakan bahasa mereka sendiri.
3. Tahap Write (menulis), dari hasil diskusipeserta didik secara individu merumuskanpengetahuan berupa jawaban atas soal(keterkaitan konsep, dan solusi)
4. Pendidik membimbing kerjasama pesertadidik dalam kelompok-kelompok belajar
5. Perwakilan kelompok menyajikan hasildiskusi kelompoknya, sedangkankelompok lain diminta memberikantanggapan
6. Kegiatan akhir pembelajaran pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri dan meminta salah satu pesertadidik untuk menyimpulkan materi yangtelah dipelajari
7. Setelah diskusi kelompok selesai,dilakukan posttest untuk mengetahuiapakah peserta didik paham dengan materiyang telah dipelajari.Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.
Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk
membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik
3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya
10 Menit
Pertemuan 1 Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Tes Objektif
2. Bentuk penilaian
a. Tes Tulisan : Objektif
Format rekap nilai pengetahuan
1. Terlampir
81
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)
Pertemuan : 2 (dua)
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
82
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi
NO KD Pengetahuan/Keterampilan
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat
3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi social3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong
terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Talk Write
(TTW), disertai LKPD diharapkan peserta didik dapat mengumpulkan data,
menganalisis data, peserta didik dapat memahami faktor pendorong integrasi
sosial, proses integrasi sosial serta konflik bersifat kekerasan dan dampaknya
terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
Integrasi Sosial
1. Memahami faktor pendorong terbentuknya integrasi sosial
2. Memahami proses integrasi sosial
E. Pendekatan, Strategi, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model: Think Talk Write (TTW)
Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.
83
F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar
Media/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,
Bahan ajar
Bahan : White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,
laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (
Lembar penilaian )
Sumber Pembelajaran : Triyono,Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MA
kelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:
PT SEWU
Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:Yudistira
Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2
1. Pra PBM.
a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik
berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.
b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).
c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah
seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).
d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang
peserta didik (pembiasaan).
e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk
menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.
84
Kegiatan Sintak model
pembelajaran
Think Talk
Write (TTW)
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang
diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas
untuk belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta
didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik
ApersepsiPendidik menanyakan materi minggu lalu
MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar
Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi faktorterbentuknya integrasi sosial dan prosesintegrasi sosial.
10 Menit
Kegiatan Inti 1. Pendidik membagikan LKPD.2. Pendidik menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan mendemonstrasikandan mengemukakan beberapa pertanyaantentang yang didemonstrasikan.
3. Tahap Think (berpikir)a. Peserta didik membaca materi dan
menyelesaikan masalah yang diberikandan membuat catatan kecil secaraindividu tentang apa yang diketahuidan yang tidak diketahui dalammasalah tersebut.
b. Pendidik membagi peserta didik dalamkelompok kecil (3-5 anggotakelompok)
2. Tahap Talk (berbicara)a. Peserta didik berinteraksi dan
berkolaborasi dengan teman satukelompok untuk membahas isi catatan
70 Menit
85
dari hasil catatan dan menyampaikanide dalam diskusi denganmenggunakan bahasa mereka sendiri.
3. Tahap Write (menulis), dari hasil diskusipeserta didik secara individu merumuskanpengetahuan berupa jawaban atas soal(keterkaitan konsep, dan solusi)
4. Pendidik membimbing kerjasama pesertadidik dalam kelompok-kelompok belajar
5. Perwakilan kelompok menyajikan hasildiskusi kelompoknya, sedangkankelompok lain diminta memberikantanggapan
6. Kegiatan akhir pembelajaran pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri dan meminta salah satu pesertadidik untuk menyimpulkan materi yangtelah dipelajari
7. Setelah diskusi kelompok selesai,dilakukan posttest untuk mengetahuiapakah peserta didik paham dengan materiyang telah dipelajari.Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.
Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk
membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik
3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya
10 Menit
Pertemuan 2 Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Tes Objektif
2. Bentuk penilaian
a. Tes Tulisan : Objektif
Format rekap nilai pengetahuan
1. Terlampir
86
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif danproaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduraldalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secaramandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi
NO KD Pengetahuan/Keterampilan
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat
3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi social3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong
terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial
87
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Talk Write
(TTW), disertai LKPD diharapkan peserta didik mengumpulkan data,
menganalisis data, peserta didik dapat memahami bentuk-bentuk integrasi
sosial, syarat berhasilnya integrasi sosial serta memahami konflik bersifat
kekerasan dan dampaknya terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai
konteks dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses
pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
1. Memahami bentuk-bentuk integrasi sosial2. Memahami syarat berhasilnya integrasi sosial
E. Pendekatan, Strategi, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model: Think Talk Write (TTW)
Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.
F. Media/alat, bahan dan Sumber BelajarMedia/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,
Bahan ajarBahan : White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,
laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (Lembar penilaian )
Sumber Pembelajaran : Triyono,Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAkelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:PT SEWU
Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:YudistiraMaryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
G. Kegiatan PembelajaranPertemuan 3
1. Pra PBM.a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik
berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).
88
c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salahseorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).
d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorangpeserta didik (pembiasaan).
e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untukmenerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.
Kegiatan Sintak modelpembelajaranThink TalkWrite (TTW)
Rincian kegiatan AlokasiWaktu
Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang
diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas
untuk belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta
didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik
ApersepsiPendidik menanyakan materi minggu lalu
MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar
Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi bentuk-bentuk integrasi sosial dan syarat berhasilnyaintegrasi sosial.
10 Menit
Kegiatan Inti 1. Pendidik membagikan LKPD.2. Pendidik menyajikan informasi kepada
peserta didik dengan mendemonstrasikandan mengemukakan beberapa pertanyaantentang yang didemonstrasikan.
3. Tahap Think (berpikir)a. Peserta didik membaca materi dan
menyelesaikan masalah yang diberikandan membuat catatan kecil secaraindividu tentang apa yang diketahuidan yang tidak diketahui dalammasalah tersebut.
b. Pendidik membagi peserta didik dalamkelompok kecil (3-5 anggota
70 Menit
89
kelompok)2. Tahap Talk (berbicara)
a. Peserta didik berinteraksi danberkolaborasi dengan teman satukelompok untuk membahas isi catatandari hasil catatan dan menyampaikanide dalam diskusi denganmenggunakan bahasa mereka sendiri.
3. Tahap Write (menulis), dari hasil diskusipeserta didik secara individu merumuskanpengetahuan berupa jawaban atas soal(keterkaitan konsep, dan solusi)
4. Pendidik membimbing kerjasama pesertadidik dalam kelompok-kelompok belajar
5. Perwakilan kelompok menyajikan hasildiskusi kelompoknya, sedangkankelompok lain diminta memberikantanggapan
6. Kegiatan akhir pembelajaran pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri dan meminta salah satu pesertadidik untuk menyimpulkan materi yangtelah dipelajari
7. Setelah diskusi kelompok selesai,dilakukan posttest untuk mengetahuiapakah peserta didik paham dengan materiyang telah dipelajari.Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.
Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk
membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik
3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya
10 Menit
90
Pertemuan 3 Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Tes Objektif
2. Bentuk penilaian
a. Tes Tulisan : Objektif
Format rekap nilai pengetahuan
1. Terlampir
Mengetahui, Painan, Maret 2019
Guru mata pelajaran, Peneliti
Murnalisa, S.Pd Fauziah Ashari
91
lampiran 2. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)
Pertemuan : 1 (pertama)
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif danproaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduraldalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secaramandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi
NO KD Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat
3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong
terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial
92
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik diharapkan pesertadidik dapat mengumpulkan data, menganalisis data, peserta didik dapatmemahami defenisi integrasi sosial secara umum serta konflik bersifatkekerasan dan dampaknya terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuaikonteks dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama prosespembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran :
1. Defenisi Integrasi sosial menurut ahli2. Defenisi integrasi sosial secara umum
E. Pendekatan dan Metode
Pendekatan: Saintifik
Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.
F. Media/alat, bahan dan Sumber BelajarMedia/ alat : Buku paket yang berkaitan dengan materi, Bahan ajar
Bahan :White board, Alat tulis (Spidol), Penghapus papan, laptopdan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (Lembarpenilaian)
Sumber Pembelajaran: Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAKelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial.Bandung: PT SEWUMulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:YudistiraMaryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI.Jakarta : Erlangga
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pra PBM.a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik
berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah
seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang
peserta didik (pembiasaan).e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk
menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.
93
Kegiatan Pendekatan
sentifik
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang
diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas untuk
belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta
didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik
ApersepsiPeserta didik menanyakan materi minggu lalu
MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajarTujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi defenisiintegrasi sosial.
10 Menit
Kegiatan Inti Mengamatia. Pendidik memnayangkan materi dalam
bentuk power-poin masalah yang harusdipahami oleh peserta didik.
b. Pendidik menampilkan video tentang materiintegrasi sosial dan peserta didikmengamati.
Menanyakana. Peserta didik menanyakan hal yang tidak
diketahui dari hasil video yang dilihatnya.b. Pendidik mengemukakan beberapa
pertanyaan tentang video yang dilihatnya.
Mengumpulkan Informasia. Pendidik membagi peserta didik dalam
kelompok kecil (3-5 anggota kelompok)b. Pendidik memberi instruksi kepada peserta
didik untuk membahas materi yang sudah dibagi-bagi pendidik dan mengumpulkan datadari buku sumber.
70 Menit
94
MengasosiasiPeserta didik berdiskusi mengenai jawabanatas soal yang dipertanyakan oleh temananggota kelompok yang bertanya.
Mengkomunikasikana. Pada kegiatan ini pendidik meminta peserta
didik untuk mempersentasikan hasil diskusikelompoknya.
b. Setelah diskusi kelompok selesai, pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri
c. Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.
Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk
membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik
3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya
10 Menit
Pertemuan 1 Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
2. Bentuk penilaian
a. Tes Pengetahuan : Soal Objektif
Format rekap nilai pengetahuan
1. Terlampir
95
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)
Pertemuan : 2 (dua)
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif danproaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, proseduraldalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkaitfenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secaramandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi
NO KD Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat
3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong
terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial
96
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik diharapkan peserta
didik dapat menyajikan fenomena, mengumpulkan data, menganalisis data,
peserta didik dapat memahami konflik bersifat kekerasan dan dampaknya
terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktor pendorong integrasi sosial
2. Proses integrasi sosial
E. Pendekatan dan Metode
Pendekatan: Saintifik
Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.
F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar
Media/ alat :Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,Bahan ajar
Bahan :White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas(Lembar penilaian )
Sumber Pembelajaran :Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MAKelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial.Bandung: PT SEWUMulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:YudistiraMaryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI.Jakarta : Erlangga
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2
1. Pra PBM.a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik
berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).
97
c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salahseorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).
d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorangpeserta didik (pembiasaan).
e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untukmenerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.
Kegiatan Pendekatan
sentifik
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang
diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas untuk
belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta
didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik
ApersepsiPeserta didik menanyakan materi minggu lalu
MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajar
Tujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi faktorterbentuknya integrasi sosial dan prosesterbentuknya integrasi sosial
10 Menit
Kegiatan Inti Mengamatia. Pendidik memnayangkan materi dalam
bentuk power-poin masalah yang harusdipahami oleh peserta didik.
b. Pendidik menampilkan video tentang materiintegrasi sosial dan peserta didikmengamati.
Menanyakana. Peserta didik menanyakan hal yang tidak
diketahui dari hasil video yang dilihatnya.b. Pendidik mengemukakan beberapa
70 Menit
98
pertanyaan tentang video yang dilihatnya.
Mengumpulkan Informasia. Pendidik membagi peserta didik dalam
kelompok kecil (3-5 anggota kelompok)b. Pendidik memberi instruksi kepada peserta
didik untuk membahas materi yang sudah dibagi-bagi pendidik dan mengumpulkan datadari buku sumber.
MengasosiasiPeserta didik berdiskusi mengenai jawabanatas pertanyaan yang diberikan olehkelompok lain.
Mengkomunikasikana. Pada kegiatan ini pendidik meminta peserta
didik untuk mempersentasikan hasil diskusikelompoknya ke depan kelas.
b. Setelah diskusi kelompok selesai, pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri
c. Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.
Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk
membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik
3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya
10 Menit
Pertemuan 1 Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
2. Bentuk penilaian
a. Tes Pengetahuan : Soal Objektif
Format rekap nilai pengetahuan
1. Terlampir
99
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 1 PainanKelas : XISemester : II (Dua)Mata Pelajaran : SosiologiMateri pokok : Integrasi SosialAlokasi waktu : 1 X pertemuan (2X45 Menit)
Pertemuan : 3 (ketiga)
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
100
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi
NO KD Pengetahuan/Keterampilan
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.5. Menganalisis caramelakukan pemecahanmasalah untukmengatasipermasalahan sosialkonflik dan kekerasandi masyarakat
3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorong
terbentuknya integrasi sosial3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasisosial3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnyaIntgrasi sosial
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik diharapkan peserta
didik dapat menyajikan fenomena, mengumpulkan data, menganalisis data,
peserta didik dapat memahami konflik bersifat kekerasan dan dampaknya
terhadap perpecahan atau disintegrasi sosial sesuai konteks dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur,
percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran :
1. Bentuk-bentuk integrasi sosial
2. Syarat berhasilnya integrasi sosial
E. Pendekatan dan Metode
Pendekatan: Saintifik
Metode: Diskusi kelompok, penugasan, presentasi, dan penghargaan.
F. Media/alat, bahan dan Sumber Belajar
Media/ alat : Lembar kerja peserta didik berkaitan dengan materi,
Bahan ajar
101
Bahan :White board, Alat tulis ( Spidol), Penghapus papan,
laptop dan infokus/ LCD Projector, Power point, Kertas (
Lembar penilaian )
Sumber Pembelajaran: Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MA
Kelas XI kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung:
PT SEWU
Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta:Yudistira
Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3
1. Pra PBM.
a. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari Pendidik
berhubungan dengan kondisi peserta didik dan kelas.
b. Berdoa bersama dipimpin salah seorang peserta didik (religius).
c. Membaca ayat suci Al-qur’an bersama-sama dan terjemahan oleh salah
seorang peserta didik (pembiasaan ) (religius).
d. Menyanyi lagu wajib Indonesia Raya dipimpin oleh salah seorang
peserta didik (pembiasaan).
e. Pendidik mengecek kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik untuk
menerapkan disiplin diri dan sadar akan hak dan kewajiban.
102
Kegiatan Pendekatan
sentifik
Rincian kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasia. Peserta didik menjawab salam yang
diucapkan oleh pendidikb. Pendidik harus mempersiapkan kelas untuk
belajarc. Pendidik menanyakan kesiapan peserta
didik untuk belajard. Pendidik mengecek absensi peserta didik
ApersepsiPeserta didik menanyakan materi minggu lalu
MotivasiPendidik memberikan motivasi agar adanyakemauan untuk belajarTujuan PembelajaranPendidik menyampaikan materi yang akandipelajari yaitu mengenai materi Konflikbersifat kekerasan dan dampaknya terhadapperpecahan.
10 Menit
Kegiatan Inti Mengamatia. Pendidik memnayangkan materi dalam
bentuk power-poin masalah yang harusdipahami oleh peserta didik.
b. Pendidik menampilkan video tentang materiintegrasi sosial dan peserta didikmengamati.
Menanyakana. Peserta didik menanyakan hal yang tidak
diketahui dari hasil video yang dilihatnya.b. Pendidik mengemukakan beberapa
pertanyaan tentang video yang dilihatnya.
Mengumpulkan Informasia. Pendidik membagi peserta didik dalam
kelompok kecil (3-5 anggota kelompok)b. Pendidik memberi instruksi kepada peserta
didik untuk menjawab soal yang ada diLKPD dan mengumpulkan data dari buku
70 Menit
103
sumber.
MengasosiasiPeserta didik berdiskusi mengenai jawabanatas soal yang ada dalam LKPD.
Mengkomunikasikana. Pada kegiatan ini pendidik meminta peserta
didik untuk mempersentasikan hasil diskusikelompoknya ke depan kelas.
b. Setelah diskusi kelompok selesai, pendidikmemberikan sedikit penekanan terhadapmateri
c. Selanjutnya, pendidik memberikanpenghargaan terhadap hasil belajarkelompok.
Penutup Kesimpulan1. Pendidik bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari2. Pendidik memberikan tugas rumah untuk
membantu meningkatkan pemahamanpeserta didik
3. Pendidik menyuruh peserta didik untukbelajar di rumah mengenai materiberikutnya
10 Menit
Pertemuan 1 Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Objektif
2. Bentuk penilaian
a. Tes Pengetahuan : Soal Objektif
Format rekap nilai pengetahuan
1. Terlampir
Mengetahui, Painan, Maret 2019
Guru mata pelajaran, Peneliti
Murnalisa, S.Pd Fauziah Ashari
104
Lampiran 3. LKPD
SMA NEGERI 1 PAINAN KECAMATAN IV JURAIKABUPATEN PESISIR SELATANPROVINSI SUMATERA BARAT
2018/2019
Nama :Kelas : XI IIS
SOSIOLOGI
DISUSUN OLEH: FAUZIAH ASHARI
NIM: 15070054
105
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun,reponsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian darisolusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secaraefektifdengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuaikaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian KompetensiNo Kompetensi
DasarIndikator
1 3.5 Memilikipengetahuanmegenaibagaimanamelakukanpemecahanmasalah untukmengatasipermasalahansosial, konflikdan kekerasan dimasyarakat
3.5.1 Menjelaskan defenisi integrasi sosial
3.5.2.Mengidentifikasi faktor pendorongterbentuknya integrasi sosial
3.5.3 Menyebutkan proses integrasi sosial
3.5.4 Menjelaskan bentuk-bentuk integrasi sosial
3.5.5 Menguraikan syarat berhasilnya Intgrasisosial
106
C. Langkah – langkah dalam menjawab/mengisi Lembar Kerja PesertaDidik (LKPD)
1. Bacalah permasalahan dibawah ini dengan teliti
2. Kemudian tulislah apa yang tidak di ketahui di dalam permasalah
tersebut di dalam kertas selembar
3. Gunakan buku paket, materi dalam LKPD atau buku catatan untuk
mencari jawaban
4. Jawaban di bikin di kertas selembar lembar
“Bentrokan di lampung, konflik masa lalu”
Rico Afrido
Kamis, 1 November 2012 - 06:42 WIBviews: 16.301Ilustrasi. (Istimewa)
Sindonews.com - Konflik di Lampung Selatan yang menewaskan belasanorang itu antara warga sejumlah kampung di Kecamatan Kalianda denganwarga Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, sudah memiliki konflik masalalu. "Kasus konflik di Lampung selatan sudah ada akar konflik masa lalu,"kata Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Lampung AlmuzzammilYusuf kepada Sindonews melalui pesan singkatnya, Rabu (31/10/2012)malam. Oleh sebab itu, katanya, kedua masa yang bertikai harus segeradimediasi oleh para tokoh adat dan tokoh setempat."Kasus konflik antar warga atau suku, harus cepat dimediasi atau diproseshukum oleh aparat keamanan," tambahnya.Anggota Komisi I ini menyarankan, jika hal itu terjadi kembali, pihakkeamanan harus segera dislokasi. "Sehingga konflik tidak meluas menjadikonflik massa," pungkas anggota DPR asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).Seperti diketahui, bentrokan antar warga di Lampung bermula pada Sabtu 27Oktober 2012 lalu, sekira pukul 23.00 WIB. Saat itu, dua gadis Lampung asalDesa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor mendapatkan gangguandari pemuda asal Desa Balinuraga, sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, KecamatanKalianda, Lampung Selatan. Sehingga, ratusan warga Agom sontakmendatangi Desa Balinuraga yang mayoritas warganya beretnis Bali denganmenenteng senjata tajam, parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjatasenapan angin.
Bentrokan antar suku pun tidak terhindarkan. Bentrok antar suku diLampung Selatan tersebut, bukanlah peristiwa pertama kali yang terjadi di
107
kabupaten tersebut. Sebelumnya, pada Agustus 2012, bentrokan serupa terjadiDesa Banyuwangi dan Desa Purwosari, di Kecamatan Natar, KabupatenLampung Selatan, Provinsi Lampung.
Learning Objektif1. Jelaskanlah bagaimana konflik tersebut terjadi ?
Konflik MasalaluKonflik di Lampung Selatan yang menewaskan belasan orang itu antara wargasejumlah kampung di Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Balinuraga,Kecamatan Waypanji, sudah memiliki konflik masa lalu.
Saat itu, dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendaraisepeda motor mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Balinuraga,sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, KecamatanKalianda, Lampung Selatan. Sehingga, ratusan warga Agom sontakmendatangi Desa Balinuraga yang mayoritas warganya beretnis Bali denganmenenteng senjata tajam, parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjatasenapan angin.
2. Konflik masalalu tersebut termasuk ke dalam bentuk konflik... analisislahkasus di atas?
3. Analisislah bagaimana pemecahan masalah pada konflik masalalu tersebut?4. Apa akibat yang di timbulkan dari konflik tersebut?5. Konflik masa lalu di atas termasuk kedalam faktor penyebab konflik? Jelaskan
alasannya dan analisalah menurut bahasa ananda....
Materi lembar kerja peserta didik (LKPD)
Pertemuan 1
I. Pemecahan masalah untuk mengatasi konflik dan kekerasan
Mengenal Konflik dan Kekerasan
Dalam banyak definisi, kekerasan dan ancaman selalu dikaitkandengan konflik, kekerasan merupakan alat dari konflik untuk mencapaitujuan. Dapat juga dikatakan bahwa kekerasan merupakan proses akhirdari konflik.
Secara harfiah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflikberarti percekcokan, perselisihan, pertentangan yang menimbulkanketegangan di antara yang berkonflik. Konflik merupakan gejala sosialyang sering timbul dalam kehidupan masyarakat.
Berikut ini pendapat beberapa sosisolog tentang konflik:
108
1. Robert M. Z. Lawang menyatakan konflik sebagai perjuangan untukmemperoleh nilai, status, dan kekuasaan.
2. Soerjono Soekanto menyatakan konflik sebagai suatu proses sosial, dimana orang per orang, atau kelompok manusia berusaha untukmemenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawannya, disertaiancaman atau kekerasan.
Sementara kekerasan berarti perbuatan seseorang atau kelompokyang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkankerusakan fisik atau barang orang lain. konflik sering kali berubah menjadikekerasan terutama apabila uoaya-upaya yang berkaitan denganpengelolaan dan penyelesaian konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan. demikian pula bila upaya memperolehkeadilan di pengadilan ternyata gagal.
Sebab-Sebab Konflik
Berikut ini merupakan faktor-faktor penyebab konflik yang terjadidalam masyarakat:
1. Perbedaan Antarindividu : Merupakan perbedaan yang menyangkutperasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan hargadiri, kebanggan, dan identitas seseorang. Contoh : Dalam sebuahruangan kantor ada karyawan yang terbiasa bekerja sambilmendengarkan musik dengan suara yang keras, tetapi karyawan lainlebih menyukai bekerja dengan suasana yang tenang, sehinggakebisingan merupakan hal yang mengganggu konsentrasi dalambekerja. Perbedaan perasaan dan kebiasaan tersebut menimbulkan rasabenci dan amarah sebagai awal timbulnya suatu konflik.
2. Perbedaaan Kebudayaan : Kepribadian seseorang dibentuk dalamlingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakatmemiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yangdianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apayang dianggap baik oleh masyarakat lain. Contoh : Seseorang yangdibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yangmenjunjung tinggi nilai-nilai tradisional bertemu dengan seseorangyang dibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yangmenjunjung tinggi nilai-nilai modern, maka akan terdapat perbedaan-perbedaan nilai yang dianut oleh kedua belah pihak sehingga dapatmenimbulkan konflik.
3. Perbedaan Kepentingan : Setiap individu ataupun kelompok seringkali memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu ataukelompok lainnya. semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhanhidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentinganekonomi, politik, sosial, dan budaya. Contoh : seorang pengusahamenghendaki adanya penghematan dalam biaya suatu produksi
109
sehingga dengan terpaksa harus melakukan rasionalisasi pegawai.namun, para pegawai yang terkena rasionalisasi merasa hak-haknyadiabaikan sehingga perbedaan kepentingan tersebut menimbulkansuatu konflik.
4. Perubahan Sosial Budaya yang Terlalu Cepat : Perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi (iptek) yang kalah cepat seperti yangsedang terjadi pada era globalisasi sekarang ini, mengakibatkanterjadinya perubahan sosial budaya yang juga terlalu cepat.
5. Perbedaan Etnis : Setiap etnis tertentu memiliki kepribadian yangmelatarbelakangi kebudayannya. Setiap kebudayaan memiliki sistemnilai dan norma sosial yang mungkin berbeda dengan kebudayaanlainnya. Dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadipergesekan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu denganetnis yang lainnya. Ditambah dengan fenomena primordialisme danetnosentrisme yang tumbuh pada masing-masing etnis, maka akantumbuh pertentangan-pertentangan yang memicu terjadinya konfliksosial. Contoh : dalam perekrutan pegawai, masing-masing pemerintahdaerah akan memprioritaskan etnisnya sendiri, padahal di daerahtersebut terdapat etnis lain.
6. Perbedaan Ras : Walaupun ras tidak ada kaitannya dengan etnis,agama, ataupun ideologi kenegaraan, akan tetapi dalam kasus-kasustertentu sering terjadi konflik rasial. Konflik rasial didasari oleh pahamrasialisme atau diskriminasi ras. Di Indonesia konflik ras terjadi akibatadanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang minoritas, tetapimemiliki akses ekonomi yang besar dan kuat.
7. Perbedaan Agama : Agama sebenarnya bukan merupakan pencetusutama terjadinya suatu konflik sosial. Hal ini disebabkan karenamasing-masing umat tidak pernah mempertentangkan akidah dankeyakinan agama masing-masing. Yang sering terjadi, konflik agamamerupakan muara atau dampak negatif dari konflik yang terjadisebelumnya. Contoh : Konflik Poso dan Ambon. Semula konflik iniberawal dari konflik etnis akibat etnosentrisme, primordialisme, dankesenjangan sosial, akhirnya merembes kepada sentimen keagamaan.memang sentimen keagamaan sangat rentan terhadap isu-isu yangberbau sara.
Bentuk-Bentuk Konflik
Berdasarkan Sifatnya
Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanyaperasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang ataupunkelompok terhadap pihak lain. Konflik ini dapat mengakibatkanhilangnya nyawa dan harta benda. Contoh : konflik Ambon, Poso,Kupang, dan Sambas.
110
Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional,konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini akanmenghasilkan konsensus dari perbedaan pendapat tersebut. Contoh :perbedaan pendapat dalam organisasi
Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik
Konflik vertikal, merupakan konflik antarkomponen masyarakat didalam satu struktur yang memiliki hierarki. Contoh : konflik antaraatasan dan bawahan dalam satu kantor.
Konflik horizontal, merupakan konflik yang terjadi antara individuatau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama. Contoh :konflik antarorganisasi massa.
Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karenaketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehinggamenimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contoh: Konflik Aceh.
Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik
konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak.Contoh : konflik Palestina-Israel.
konflik tertutup, merupakan konflik yang hanya diketahui olehorang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.
Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di Masyarakat
konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanyaperbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik.
konflik politik, merupakan konflik yang terjadi karena adanyaperbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan.
konflik ekonomi, merupakan konflik akibat adanya perebutan sumberdaya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
konflik budaya, merupakan konflik yang terjadi karena adanyaperbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
konflik ideologi, merupakan konflik akibat adanya perbedaan pahamyang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan Cara Pengelolaannya
konflik interindividu, merupakan konflik yang paling erat kaitannyadengan emosi individu. konflik dapat muncul dari dua penyebab, yaitukarena kelebihan beban atau karena ketidaksesuaian seseorang dalammelaksakan peranan.
111
konflik antarindividu, merupakan konflik yang terjadi antarseseorangdengan satu orang atau lebih, sifatnya kadang substantif, menyangkutperbedaan gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional.
konflik antarkelompok, merupakan konfik yang banyak dijumpaidalam kehidupan manusia sekarang ini karena manusia hidup dalamkelompok-kelompok sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk sosial.
Dampak Negatif Konflik (Dampak tidak langsung)
a. Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompokdengan individu atau kelompok lainnya.
b. Adanya perubahan kepribadian seseorang, seperti selalumemunculkan rasa curiga, rasa benci, dan akhirnya dapat berubahmenjadi tindakan kekerasan.
c. Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik tersebutberubah menjadi tindakan kekerasan.
d. Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan.e. Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik berlanjut
menjadi tindak kekerasan.f. Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana
dan prasarana pendidikan.Dampak tidak langsung yaitu dampak yang dirasakan oleh
pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik,ataupun dampak jangka panjang dari suatu konflik yang tidaksecara langsung dirasakan oleh pihak-pihak yang berkonflik.Contoh: agresi Israel yang dilakukan kepada para pejuangHizbullah di Lebanon akan membawa dampak pada kenaikanharga minyak dunia yang akan merembet pada kenaikan harga-harga barang di pasaran.
Dampak Positif Konflik
a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok ( in gorupsolidarity )
b. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapiberbagai situasi konflik
c. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama danmenciptakan norma-norma baru
d. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalamkekuatan seimbang. Misalnya, adanya kesadaran dari pihak-pihakyang berkonflik untuk bersatu kembali karena dirasakan bahwakonflik yang berlarut tidak membawa keuntungan bagi kedua belahpihak.
Upaya Penyelesaian atau Pengendalian Konflik dan Kekerasan
112
a. AkomodasiProses penyelesaian konflik ke arah tercapainya kesepakatansementara yang dapatditerima kedua belah pihak yang tengah bersengketa. Akomodasijuga berarti sebagai usaha manusia untuk meredakan danmenghindari konflik dalam rangka mencapai kestabilan.
b. CoercionMerupakan suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakankarena adanya paksaan yang berifat sepihak.
c. Negosiasi atau KompromiUpaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh masing-masingpihak dengan cara memberikan dan menawarkan sesuatu padawaktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, sertameminimalkan kekurangan semua pihak yang dapatmenguntungkan semua pihak.
d. ArbritasiBentuk akomodasi yang digunakan untuk menyelesaikan konflikdengan cara meminta bantuan ketiga yang dipilih oleh kedua belahpihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih tinggi daripihak-pihak yang bertikai. keputusan yang dibuat harus dipatuhioleh pihak-pihak yang berkonflik.
e. MediasiPenyelesaian konflik sosial yang dilakukan dengan caramendatangkan pihak ketiga yang sifatnya netral dan tidakmemihak. namun, keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihakmanapun.
f. AdjudicationPenyelesaian konflik melalui pengadilan.
g. ToleransiSuatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Dalammasyarakat Jawa dikenal dengan istilah 'tepa slira' atau tenggangrasa agar hubungan sesamanya bisa saling menyadari kekurangandiri sendiri masing-masing.
h. StatlemateSuatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertikaimempunyai kekuatan yang seimbang. Mereka kemudia berhentipada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan ataumenghentikan konflik.
i. KonsiliasiSuatu bentuk penyelesaian konflik sosial yang dilakukan melaluilembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusandengan adil. Contoh: pengendalian konflik melalui lembagaperwakilan rakyat.
j. RekonsiliasiUpaya kompromistis yang ditempuh untuk mengakomodasi dua
113
kepentingan yang berbeda. Bertujuan untuk memulihkan hubunganpersahabatan pada keadaan semula.
k. Transformasi PolitikSebuah proses penyelesaian konflik yang membutuhkan kontribusitimbal balik dari pihak yang ditransformasikan dan dari pihak yanghendak dituju oleh proses tersebut.
Cara-cara lain untuk memecahkan konflik antara lain sebagaiberikut:a. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat
di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain :kami mengalah, kami keluar, dsb.
b. Subjugation atau Domination, yaitu orang atau pihak yangmempunyai kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang ataupihak lain menaatinya.
c. Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melaluivoting untuk mengambil kepututsan tanpa mempertimbangkanargumentasi.
d. Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yangditerima dengan senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompokminoritas sepakat untuk melakukan kerjasama dengan kelompokmayoritas.
e. Integrasi, yaitu mendiskusikan, menleaah, dan mempertimbangkankembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yangmemaksa semua pihak.
f. Kolaborasi, merupakan upaya penyelesaian konflik melaluipemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibatmempunyai tujuan kerja yang sama.
g. Competition, apabila terdapat indikasi salah satu pihak berusahamencapai tujuan tanpa menghiraukan pihak lain, maka metodekompetisi dapat diterapkan.
II. Integrasi Sosial
Pertemuan 2
Contoh Kasus Tentang Integrasi Sosial
Gerakan radikalisme dan konflik sosial diprediksi masih akan terusterjadi pada tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2012, pemerintah dankhususnya aparat keamanan, harus mewaspadai terjadinya aksiradikalisme yang terdiri dari konflik-konflik sosial dan kekerasan atasnama agama.Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya MasyarakatLazuari Birru, Dhyah Ruth, Jumat (3/2/2012) di Jakarta. Menurut Dhyah,radikalisme yang terkait dengan konflik-konflik sosial bersumber darideprivasi ekonomi. Selain itu, menurut Dhyah, karena adanya perasaan
114
kalangan masyarakat yang teralienas. Lalu, adanya perasaan terancam darikelompok masyarakat, yaitu perasaan bahwa posisinya dilemahkan atautertekan. Kelompok radikal, kata Dhyah, berpotensi besar melakukaninfiltrasi terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi di tengah-tengahmasyarakat. Isu-isu marginalisasi, kesenjangan ekonomi, dan kemiskinan,tetap menjadi fokus kampanye kelompok radikal. Selain itu, pertentangankelas juga menjadi isu yang sangat mudah dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk menyulut kekerasan. Misalnya, buruh denganpengusaha atau petani dengan pengusaha agrobisnis atau perkebunan.Dhyah mengungkapkan, dari survei indeks radikalisme Lazuardi Birrutahun 2011, kelompok pekerjaan petani, nelayan dan peternak memilikiindeks kerentanan tertinggi, yaitu 46,4. Kemudian, kelompokpengangguran memiliki skor indeks kerentanan 44,8, dan kelompok buruhdan pekerjaan serabutan mencapai 43.9."Skor itu berada di atas titik aman,yaitu 33,3. Skor 0 menunjukkan tidak radikal dan skor 100 menunjukkansangat radikal," jelasnya.
Soal Essay
1. Konflik di atas termasuk kedalam proses integrasi yangmana? Berikan alasannya....
2. Analisislah bentuk integrasi sosial pada kasus konfliktersebut?
1. Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbedadalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yangberbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik,agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnyaintegrasi sosial adalah sebagai berikut.
a. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersamamengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikanpedoman.
c. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudahberubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
2. Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:a. Proses Interaksi
115
Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatukerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positifyang dapat melahirkan aktivitasbersama.b. Proses IdentifikasiProses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi manakalamasing-masing pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihaklain seutuhnya. Pada dasarnya, proses identifikasi adalah proses untukmemahami sifat dan keberadaan orang lain.c. Kerjasama (Kooperation)Menurut Charles H. Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bilaorang menyadaribahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan padasaat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalianterhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebutmelalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yangsama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalamkerja sama yang berguna.
3. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
a. Integrasi NormatifIntegrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadiakibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.
b. Integrasi FungsionalIntegrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalammasyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihakyang ada dalam sebuah masyarakat.
c. Integrasi KoersifIntegrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Bentuk Ideal Integrasi Sosial Menurut Para Ilmuwan
Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan manusia denganlatar belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsungsecara intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaangolongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, danjuga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Suatu asimilasi akan mudah terjadi apabiladidorong oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a. Toleransi antara kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sendiriyang akan tercapai melalui suatu proses yang disebut akomodasi.
116
b. Tiap-tiap indvidu dan kelompok memiliki kesempatan yang samadalam ekonomi, terutama dalam memenuhi kebutuhan akan barang danjasa.
c. Diperlukan sikap saling menghargai terhadap kebudayaan lain.d. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dengan memberikan
kesempatan pada golongan minoritas untuk memperoleh pendidikan,penggunaan fasilitas umum, dan partisipasi politik.
e. Perkawinan campuran akan menyatukan dan mengurangi perbedaan-perbedaan antara warga dari suatu golongan dengan golongan lain.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi penghalang bagi terlaksananya prosesasimilasi adalah sebagai berikut.
a. Kurang pengetahuan mengenai kebudayaan yang diahadapib. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lainc. Perasaan superioritas dari individua dari satu kebudayaan terhadap
yang lain.
Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusiadengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur darisuatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsurkebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalamkebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadiankebudayaan itu sendiri.
Jadi, akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai denganterjadinya penyatuan dua kebudayaan yang berbeda. Penyatuan ini tidakmenghilangkan ciri khas dari masing-masing kebudayaan. Misalnya,kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali dan berkembang menjadikebudayaan Hindu-Bali. Dalam proses ini, kebudayaan Bali tidak hilangatau tetap bertahan walaupun dimasuki unsur kebudayaan Hindu.
Proses Akomodasi
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikanpertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan tersebutkehilangan kepribadiannya.
Proses Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan yangditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaanyang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusiadan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap
117
dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingandan tujuan-tujuan bersama.
Proses Integrasi
Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakatyang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalamkehidupan. Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan pola pikir, geraklangkah, tujuan dan orientasi serta keserasian fungsi dalam kehidupan.Adanya hal ini dapat mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat.
Pertemuan 3
Gubernur DKI Akan Hadiri Pertemuan Urban 20 soal Integrasi Sosial
Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedanakan menghadiri Pertemuan Urban 20 Mayors Summit (U20) di Kota BuenosAires, Argentina untuk membahas integrasi sosial yang terjadi di perkotaan.
Pada pertemuan (U20), Anies akan menyampaikan pengalamannya dalammenghadapi kasus-kasus yang terjadi di DKI Jakarta, dan strategi kota besaruntuk mengelola integrasi sosial.
Anies menuturkan, dalam acara tersebut dia akan menyampaikan strategi-strategi yang digunakan untuk menata perkampungan dengan melibatkanseluruh stakeholder. “
Saya akan menyampaikan kepada kota-kota di dunia untuk memfokuskanpada pembangunan kualitas manusia, karena kemiskinan yang terjadi di kota-kota besar sangat ekstrem,” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Jumát(26/10/2018).
Dia menambahkan bahwa pembangunan hanya fokus kepada kemiskinan didaerah rural, namun kemiskinan didaerah urban terabaikan.
Hal tersebut dinilai Anies merupakan sumber kegagalan integrasi sosial.Kepadatan penduduk di perkotaan, dan sempitnya lahan menjadi penyebabluasnya kesenjangan ekonomi di perkotaan.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan U20, Anies ingin menyadarkan banyak pihakuntuk memperhatikan masalah ketimpangan di perkotaan, karena permasalahantersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan seluruh kota-kota didunia.
118
Pertemuan U20 pertama kali digelar dalam skala kota-kota besar yang menjadianggota G20, dimana 26 kota besar yang tersebar di dunia menjadi anggotaG20.
Urban 20 Mayors Summit (U20) akan diselenggarakan mulai tanggal 29Oktober 2018 hingga 31 Oktober 2018, ujarnya
Soal Essay:
1. Dari kasus integrasi sosial tersebut yang menjadi faktor yang mempengaruhiproses integrasi sosial ialah dan beri alasannya...?
2. Jelaskan syarat berhasilnya integrasi sosial dari kasus di atas menurutpendapat ananda...?
4. Faktor-faktor yang memengaruhi proses integrasi sosial adalah:a. Tercapainya suatu konsensus mengenai nilai-nilai dan norma-
norma sosial;b. Norma-norma yang berlaku konsisten dan tidak berubah-ubah;c. Adanya tujuan bersama yang hendak dicapai;d. Anggota masyarakatnya merasa saling bergantung dalam mengisi
kebutuhan-kebutuhannya;e. Dilatarbelakangi oleh adanya konflik dalam suatu kelompok.
Integrasi sosial juga dapat terwujud karena adanya keteraturan sosial.Adapun faktor-faktor yang memengaruhi keteraturan sosial; antara lainpengendalian sosial dan wewenang, adat istiadat, norma hukum, prestise,dan kepemimpinan.
5. Syarat Keberhasilan Integrasi Sosial
a. Untuk meningkatkan integrasi sosial setiap individu harus dapatmengendalikan perbedaan atau konflik yang terdapat pada suatu kekuatanbangsa dan bukan sebaliknya.
b. Tiap warga masyarakat harus saling dapat mengisi kebutuhan antara satudengan yang lainnya.
c. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilaisosial untuk menjadi pedoman hidup bermasyarakat
Sumber:Triyono, Salmet. Buku guru sosiologi untuk SMA/MA Kelas XIkelompok peminatan ilmu-ilmu sosial. Bandung: PT SEWU
Mulyadi, Yan, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. JAkarta: Yudistira
Maryati, Kun, dkk. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
119
Lampiran 4. Pembagian kelompok
PENGELOMPOKAN HETEROGEN BERDASARKAN KEMAMPUANAKADEMIK DI KELAS EKSPERIMEN XI IIS 1
No Nama Siswa Nilai1 Anggi Febriani 942 Sonia Erian 933 Ardilla Nurazzana 844 Husnul Khatima M 795 Yudha Okta Asvi Ardi 77
6 Mekar Sari 777 Aurelia Safira 778 Andri Pebria Donika 779 Jela Sandri 7410 Firzy Yulistio 7411 Jihad Jonika Dinilhaq 72
12 Aldiko Trio Putra 7213 Monica Defitri Zalni 7114 Meci Pebrian 6915 Missi Oktavia 6816 Iqra Yunata 6817 Tesa Gustinata 67
18 Aldo Risman 6719 Yovi Syafrianti 6620 Ragel Afriliwanda 6621 Jessi Sri Maiyenti 6622 Deza Syafitri 6523 Algi Fadli Jumala 64
24 Serli Widia Afril Nenti 6325 Resti Khairani 6326 Jeni Afnides 6227 Lutviones Saputra 6028 Edo Pratama Putra 5529 M. Aziz Ikhsan Yulendra 53
30 Sonia Permata Putri 5031 Wahyu Ilahi 4832 Muhammad Fahrazi 4733 Ferly Anggara 4534 Gilang Kurniawan 44
120
Kelompok 1 Kelompok 51. Anggi Febriani 1. Yudha Okta Asvi Ardi2. Aldo Risman 2. Deza Syafitri3. Tesa Gustinata 3. Monica Defitri Zalni4. Gilang Kurniawan 4. Sonia Permata Putri
Kelompok 2 Kelompok 61. Sonia Erian 1. Mekar Sari2. Yovi Syafrianti 2. Algi Fadli Jumala3. Iqra Yunata 3. Aldiko Trio Putra4. Ferly Anggara 4. M. Aziz Ikhsan Yulendra
Kelompok 3 Kelompok 71. Ardilla Nurazzana 1. Aurelia Safira2. Ragel Afriliwanda 2. Serli Widia Afri Nenti3. Missi Oktavia 3. Jihad Jonika Dinilhaq4. Muhammad Fahrazi 4. Edo Prtama Putra
Kelompok 4 Kelompok 81. Husnul Khatima M 1. Andri Pebria Donika2. Jessi Sri Maiyenti 2. Resti Khairani3. Meci Pebrian 3. Firzy Yulistio4. Wahyu Illahi 4. Lutviones Saputra5. Jeni Afnides 5. Jela Sandri
121
PENGELOMPOKAN HETEROGEN BERDASARKAN KEMAMPUANAKADEMIK DI KELAS KONTROL XI IIS 2
No Nama Siswa Nilai1 Eliza Fitri 95
2 Cicilia Widiani 93
3 Nurul Rahmadya 88
4 Youngder Yulson Pratama 85
5 Repi Despita 85
6 Salma Sai Putri 79
7 Rauf Akzami Mulki 78
8 Ferdi Efrindo 78
9 Yona Puspita Sari 77
10 Puja Efrija Zahara 77
11 Haris Hermanto 77
12 Diro Candra 77
13 Lezia Maharani 76
14 Muhammad Ramadani 74
15 Luthvia Puspita sari 73
16 Ridwan Yaesa 71
17 Aniza Natalia 70
18 Rudi Hermanto 69
19 Cici Wulandari 69
20 Muliyan Dini Nurhasa 66
21 Muhammad Ikbal 66
22 Lidra Putri Utami 65
23 Gilang Prasetya 65
24 Miranti 62
25 Bunga Agustina 62
26 Rhakes Purnawijaya 61
27 Shandika Asferingga 60
28 Rama Fernandes 60
29 Gilang Ramadhani 59
30 Rido Pramana Putra 56
31 Nesvia Avatel 50
32 Wahyudi Septian 49
33 Kiki Mega Okta 49
34 Hafefi 49
122
Kelompok 1 Kelompok 51. Eliza Fitri 1. Repi Despita2. Rudi Hermanto 2. Lidra Putri Utami3. Aniza Natalia 3. Lezia Maharani4. Hafefi 4. Rido Pramana Putra
Kelompok 2 Kelompok 61. Cicilia Widiani 1. Salma Sai Putri2. Cici Wulandari 2. Gilang Prasetya3. Ridwan Yaesa 3. Diro Candra4. Kiki Mega Okta 4. Gilang Ramadhani
Kelompok 3 Kelompok 71. Nurul Rahmadya 1. Rauf Akzami Mulki2. Muliyan Dini Nurhasa 2. Miranti3. Lutvia Puspita Sari 3. Haris Hermanto4. Wahyudi Septian 4. Rama Fernandes
Kelompok 4 Kelompok 81.Youngder Yulson Pratama 1. Ferdi Efrindo2. Muhammad Iqbal 2. Bunga Agustina3. Muhammad Ramadani 3. Puja Efrija Zahara4. Nesvia Avatel 4. Shadika Asferingga5. Yona Puspita Sari 5. Rhakes Purnawijaya
123
Lampiran 5. Soal uji coba instrumen
Nama :
Kelas : XI IIS
Mata Pelajaran : Sosiologi
Petunjuk soal :
1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum dikerjakan2. Pilihlah jawaban A, B, C, D, dan E yang kamu anggap benar3. Periksalah kembali hasil jawaban anda sebelum diserahkan.
1. Seorang menajer perusahaanmenghadapi masalah tentangpengalokasian dana untukmeningkatkan penjualanproduk pakaian. Salah satucara untuk mengalokasikandana ialah denganmemberikan dana tersebutkepada devisi yang mampumengelola dengan efektif danefisien. Kasus tersebutmerupakan contoh dari....a. Konflik kolektifb. Konflik fungsionalc. Konflik ekonomid. Konflik horizontale. Konflik antar kelas sosial
2. Di masyarakat sering kaliterjadi konflik yang beranekaragam. Munculnya konflikvertikal dikarenakan....a. Adanya perbedaan
kepentinganantarkelompok
b. Adanya perasaan senasib
c. Masyarakat mudahdipengaruhi olehprovokator
d. Adanya rasa ketidakpuasandengan atasan
e. Adanya rasa kecemburuandalam bidang ekonomi
3. Saat diskusi kelas, terjadiperdebatan antara butet danmade. Mereka salingmemperjuangkan pendapatnyaagar diterima oleh anggotakelompok yang lain. Setelahpelajaran selesai, butet danmade tetap akrab bermain.Contoh kasus butet dan madedapat dikelompokan dalamkonflik.a. Berkelanjutanb. Terbukac. Tertutupd. Vertikale. Spontan
4. Kekerasan struktural dapatdilakukan oleh individumaupun kelompok. Kekerasan
124
struktural ini sulit untukdikendalikan karena....a. Melibatkan banyak
individub. Menimbulkan
ketimpangan-ketimpangandi berbagai bidang
c. Sulit dikendalikand. Menimbulkan kerusakan,
baik material maupunnonmaterial
e. Sifatnya yang menyeluruhke lapisan masyarakat
5. Dalam rapat OSIS terjadiperdebatan antara ketuadengan sekretaris OSIS.Kemudian, salah satu gurumengajak ketua dan sekretarisuntuk duduk bersama danmencari solusi untukmenyelesaikan perdebatantersebut. Upaya tersebutmerupakan contohpenyelesaian konflik yangmenggunakan....a. Konsiliasib. Mediasic. Negosiasid. Arbitrasie. Ajudikasi
6. Perhatikan pernyataan dibawah ini dengan saksama!
1. Munculnya sikap yangberlebihanantarpemeluk agama
2. Adanya doronganemosional kesukuan
3. Mudah dipengaruhioleh provokatorkerusuhan
4. Adanya sikap salingmengklaim terhadap
sumber daya yangsemakin terbatasPernyataan di atasadalah faktor pemicuadanya konflik....
a. Pribadib. Diagonalc. Vertikald. Rasionale. horizontal
7. Dibawah ini yang merupakancontoh kekerasan strukturalialah....a. Masalah israel dan
Palestinab. Politik Apartheidc. Kerusuhan Mei 1988d. Kasus Sampit dan Posoe. Masalah Indonesia dengan
Belanda8. Konflik sosial yang ada di
masyarakat sangat beragam.Adanya konflik tersebutmembuat para ahli sosiologimemiliki beberapa pandangansalah satunya ialah pandangantradisional yang dikemukakanoleh Robbin. Robbinmenganggap konflikmerupakan hasil disfungsionaldari adanya....a. Perbedaan pandangan
antara individu maupunkelompok
b. Sikap kritis dari individudalam sebuah kelompok
c. Komunikasi yang kurangbaik
d. Perpecahan dari suatuorganisasi
125
e. Perseteruan antara pihak-pihak yang berkonflik
9. Adanya sifat primodialismedapat menimbulkan adanyakonflik sosial. Hal inidikarenakan....a. Menganggap tradisi
masyarakat adalah yangpaling benar
b. Adanya sikap tertutupterhadap realitas yang ada
c. Membandikan antara sukuyang satu dengan yanglainnya
d. Interaksi yang terjalinkurang baik
e. Munculnya sikapkekerasan terhadapkelompok lain
10. Konflik kolektif merupakankonflik yang dilakukan secaraberkelompok pada konflik iniindividu memiliki doronganyang lebih kuat biladibandingkan dengankelompok individu, sebab....a. Memiliki tujuan yang
samab. Dalam kelompok terdapat
kekuatan yang besarc. Adanya keinginan untuk
mengalahkan pihak laind. Dalam konflik individu
hanya dilakukan oleh satuorang sehingga kekuatanyang dimiliki kurang untukmelawan pihak lain
e. Memiliki rasakebersamaan yang kuat
11. Konflik yang terjadi dimasyarakat tidak sealuberakhir dengan kemenangandi salah satu pihak. Hal inidikarenakan....a. Adanya lembaga negara
yang menjadi pihak ketigab. Ikut campurnya pengadilan
untuk penyelesaian konflikc. Kedua belah pihak tidak
dapat menyelesaikankonflik yang dihadapi
d. Pihak yan berkonflikmembuat kesepakatanyang menguntungkankedua belah pihak
e. Adanya perjanjian denganpihak ketiga
12. Manusia sebagai makhluksosial tidak dapat hidup sendiritanpa bantuan orang lain. Olehkarena itu, manusia harussaling membantu satu samalainnya. Agar terciptahubungan yang harmonis.Berdasarkan uraian tersebutmaka dikenal dengan istilah....a. Integrasi Bangsab. Integrasi Sosialc. Integrasi Nasionald. Integrasi Koersife. Integrasi Fungsional
13. Integrasi sosial dapat terwujudapabila....a. Setiap individu dalam
suatu masyarakat dapatmengendalikan prasangka
126
sehingga tidak terjadikonflik
b. Masyarakat dapat bersatuc. Setiap individu memiliki
tujuan yang samad. Individu yang berada
dalam kelompokmelaksanakan kerja samauntuk kemajuankelompoknya
e. Setiap kelompok memilikivisi dan misi untukmeningkatkankesejahteraan anggotanya
14. Integrasi sosial adalah prosespenyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda-beda sehingga membentuksuatu kesatuan masyarakatyang serasi. Apabila integrasidapat terjalin dengan baik,maka ....a. Menimbulkan konflik di
lingkungan masyarakatb. Tercapai tujuan bersamac. Meningkatkan
kesejahteraan individudalam kelompoknya
d. Menimbulkan masalahbaru di masyarakat
e. Terwujud masyarakat yangdamai dan sejahtera
15. Salah satu contoh wujudintegrasi sosial yang ada dimasyarakat ditunjukan pada...
a. Made makan di depanAmin yang sedangberpuasa
b. Mita belajar kelompokdengan Ani
c. Tono memberikankesempatan kepadaThomas untuk melakukanibadah di gereja
d. Anita menjenguk Firmanyang sedang sakit
e. Fikri dan Adi bermainfutsal bersama
16. Setiap individu memilikikebutuhan yang tidak terbatas,sehingga diperlukan suatuuntuk mendorong integrasisosial....a. Tujuan bersamab. Kerja sama antara satu
dengan yang lainc. Kesepakatan dalam
anggota kelompokd. Pemahaman antar individue. Keseriusan dalam
kelompok17. Perhatikan pernyataan di
bawah ini dengan seksama!1. Adanya semangat
gotong royong2. Adanya persamaan
kebudayaan3. Adanya sikap terbuka
terhadap padaperubahan
4. Adanya tuntutankebutuhan
127
5. Adanya kesadaran dirisebagai makhluk sosial
Berdasarkan pernyataan diatas yang menunjukan faktorpendorong integrasi sosialyang berasal dari dalamindividu adalah ....a. 1, 2, dan 3b. 1, 3, dan 5c. 1, 4, dan 5d. 4 dan 5e. 3 dan 6
18. Berikut ini yang menjadi latarbelakang munculnya integrasinormatif....a. Adanya norma-norma yang
berlaku di masyarakatb. Adanya fungsi-fungsi
dalam masyarakatc. Adanya kekuasaan dari
penguasad. Adanya keinginan untuk
menciptakan kehidupanyang damai
e. Adanya keinginan individuuntuk meningkatkankemakmuran kelompoknya
19. Salah satu bentuk integrasisosial ialah integrasi koersif.Integrasi ini dilakukan dengancara ....a. Mematuhi norma-norma
yang berlaku dimasyarakat
b. Mengutamakankepentingan kelompok daripada individu
c. Menerapkan kekerasand. Saling bekerja samae. Saling memahami
perbedaan yang ada20. Adanya perbedaan latar
belakang kebudayaan dapatmenimbulkan konflik. Hal inidikarenakan....a. Setiap daerah memiliki
budaya yang berbeda danbelum tentu cocok denganbudaya daerah lainnya
b. Setiap daerah memilikitradisi yang unik danberbeda dengan lainnya
c. Dapat membentukkarakteristik yang berbeda-beda
d. Setiap individu memilikikepentingan yang berbeda-beda
e. Dapat membentuk pribadiyang berbeda-beda
21. Dalam integrasi dapatterbentuk denganmengedepankan fungsi darimasing-masing pihak yang adadalam sebuah masyarakat.Dibawah ini yang menunjukanintegrasi tersebut, yaitu....a. Suku bugis sebagai
nelayan dan suku minangsebagai pedagang yangmenjual hasil laut
b. Anita melakukan kerja smadengan friska untuk
128
membuat kerajinan daurulang
c. Suku pedalaman sulawesipandai berkebun
d. Suku sunda bekerja samadengan suku jawa untukmempererat hubungan diantara kedua suku tersebut
e. Mira membantu Kadekbelajar tentang tradisi jawa
22. Adanya amalgamasi dilingkungan masyarakat dapatmenghilangkan pertentanganyang ada dalam kelompoksosial. Hal ini dikarenakan ....a. Di antara kedua kelompok
tersebut terjalin hubungansosial yang erat
b. Adanya tujuan yang ingindicapai
c. Adanya kesadaran dalamanggota kelompok untuksaling menghargai sesama
d. Adanya pihak ketiga yangmenjadi penengah
e. Kedua kelompok telahmelebur menjadi satu danmembentuk sesuatu yangbaru
23. Manusia selalu dihadapi olehperkembangan zaman yangsetiap hari selalu mengalamiperubahan. Hal ini jugamempengaruhi integrasi dilingkungan masyarakat,karena ....
a. Dapat menimbulkankonflik di lingkunganmasyarakat
b. Adanya keinginan individuuntuk lebih baik dimasyarakat
c. Dapat mendorongseseorang untukmemahami perubahanyang terjadi di lingkungansekitar
d. Adanya dorongan untukberkembang dan membaurdengan kelompok lain
e. Dapat meningkatkansolidaritas kelompok
24. Perhatikan pernyataan berikut!1. Perkawinan campuran2. Sikap saling curiga3. Adanya musuh
bersama dari luar4. Adanya dendam
Dari pernyataan di atas yangmerupakan faktor pendorongintegrasi sosial di tunjukanoleh nomor ..a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 3 dan 4
25. Integrasi sosial dapatdikatakan berhasil apabila ...a. Masyarakat sering
berkonflik dengan tetanggab. Terjadinya perceraian
antara suami dengan istri
129
c. Norma-norma yang ada dimasyarakat dapat bertahanlama dan tidak berubah-ubah
d. Tidak tercapainyakonsensus mengenainorma-norma dan nilai-nilai sosial
e. Hidup di dalammasyarakat tidak perlunyakerja sama
26. Keanekaragaman suku bangsadan budaya di indonesiamerupekan sebagai prosesmempersatukan perbedaanyang ada pada suatu negarasehingga terciptanyakeserasian. Hal ini dikarenakan adanya.a. Integrasi bangsab. Integrasi nasionalc. Integrasi budayad. Integrasi sosiale. Integrasi agama
27. Indonesia merupakanmasyarakat yang majemuk,terdiri atas beragam suku,etnis, agama, dan lainsebagainnya. Oleh karena itu,dalam masyarakat majemukdiperlukan ....a. Adanya konsensus nilai
dalam masyarakatb. Adanya tantangan dari
pihak luarc. Adanya tuntutan
perkembangan zaman
d. Adanya sikap salingmenghargai dan toleransi
e. Adanya persmaankebudayaan
28. Konflik sosial yang ada dimasyarakat sangat beragam.Salah satu konflik dapatmencapai tujuan organisasidan bersifat konstruktif, yaitukonflik fungsional. Agarkonflik fungsional dapatberjalan sebaiknya ....a. Dikelola dan dikendalikan
dengan baikb. Melakukan tujuan
organisasi sesuaikemampuan anggotakelompoknya
c. Memiliki tujuan yangsama
d. Saling menghargai antarindividu di masyarakat
e. Mengutamakankepentingan kelompok
29. Perhatikan gambar di bawahini di bawah ini !
Gambar 1 masyrakatmembersihkan aliran sungaiyang dicemari oleh sampahSalah satu faktor terbentuknyasemangat gontong royong di
130
dalam integrasi sosialadalah....a. Untuk meningkatkan
tingkat cinta budayab. Untuk meningkatkatkan
rasa solidaritas dilingkungan sekitar
c. Agar tidak tercemarpenyakit
d. Untuk menciptakan sikaptoleransi
e. Untuk menghindaritantangan dari luar yangmengancam masyarakat
30. Gambar 1 di atas merupakancontoh ....a. Masyarakat yang sifatnya
heterogenb. Integrasi koersifc. Faktor terbentuknya
integrasi sosial (internal)d. Faktor terbentuknya
integrasi sosial (eksternal)e. Proses integrasi sosial
31. Adanya keanekaragaman yangdilandasi oleh rasa persatuandan kesatuan cinta tanah air,bahasa, dan cita-cita. Denganadanya keanekaragaman akanmenciptakan suasana harmonisdengan anggota masyarakat.Hal tersebut merupakan salahsatu wujud integrasi ....a. Normatifb. Koersifc. Bangsad. Budaya
e. Nasional32. Sebuah proses sosial yang di
tandai dengan adanya usaha-usaha dalam mengarungiperbedaan-perbedaan yangterdapat antara individumaupun kelompok untukmencapai tujuan bersama. Halini dikarenakan adanya prosesproses integrasi sosial ...a. Asimilasib. Kerja samac. Koordinasid. Akomodasie. Koersif
33. Masyarakat yang memilikihomogenitas tinggi cendrungmengakibatkan ....a. Integrasi masyarakat
semakin cepatb. Integrasi masyarakat
semakin lambatc. Terwujudnya keselarasan
dalam masyarakatd. Nilai dan norma dijalankan
dengan konsistene. Adanya toleransi sesama
anggota kelompok yangharmonis
34. Perhatikan pernyataan berikut!1. Rata-rata anggota kelompok
masyarakat memilikipekerjaan yang sama
2. Adanya komunikasi antaranggota masyarakat secararutin
131
3. Desa permai lebih besarmengalami penambahanpenduduk arus pendatang
4. Jumlah penduduk kelurahanagung tercatat yang terpadat
Dari pernyataan di atas yang dapatmempercepat proses terjadinyaintegrasi adalah ....
a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 2 dan 4d. 3 dan 4e. 1 dan 4
35. Sebuah keluarga harmonis disaat hari libur sering menontontelevisi bersama dengan anak-anaknya. Kedua orang tuamenggunakan bahasa daerahmasing-masing yang dapatdimengerti oleh seluruhanggota keluargannya. Daricontoh tersebut menunjukanfaktor pendorong terjadinyaintegrasi sosial yaitu ....a. Kesempatan yang
seimbang dalam bidangekonomi
b. Adanya perkawinancampuran orang tua
c. Adanya musuh bersamadari luar masyarakat
d. Sikap terbuka darigolongan yangmendominasi
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
36. Bangsa indonesia yangdipersatukan dengansemboyan Bhineka TunggalIka merupakan bentukintegrasi ....a. Koersifb. Normatifc. Fungsionald. Mutlake. Nasional
37. Salah satu kemajemukan diindonesia adalahkemajemukan di bidangpekerjaan atau profesi. Didalam masyarakat kota yangheterogen terdapat diferensiasidan spesialisasi pekerjaan.Mereka yang ada dalamkelompok pekerjaanterdiferensiasi danterspesialisasi tersebut salingberhubungan satu sama laindalam mendukungkelangsungan hidup dikelompok tersebut. Faktorpendorong terjadinya integrasisosial dalam deskripsi tersebutadalah ....a. Prilaku primodialb. Perkembangan ekonomic. Bhineka tunggal ikad. Homgenitas kelompoke. Efisiensi komunikasi
38. Perpaduan dua kebudayaanyang saling mempengaruhisatu sama lain tanpamenghilangkan sifat asli pada
132
tiap-tiap kebudayaanmerupakan proses integrasisosial ....a. Akulturasib. Asimilasic. Kompromid. Kolaborasie. Koordinasi
39. Berikut yang bukanmerupakan faktor pendorongintegrasi sosial adalah ....a. Adanya toleransi terhadap
kebudayaan yang berbedab. Terdapatnya sikap terbuka
dari kelompok penguasac. Adanya musuh yang
berbeda-beda dari luard. Adanya tuntutan
kebutuhane. Adanya semangat gotong
royong40. Berikut yang bukan faktor
terbentuknya integrasi sosialeksternal adalah ....a. Adanya sikap saling
menghargai dan toleransib. Adanya persamaan
kebudayaanc. Adanya kesadaran diri
sebagai makhluk sosiald. Adanya sikap terbuka pada
perubahane. Adanya tantangan dari
pihak luar41. Pemerintah melaluai kominfo
menyosialisasikan perubahanperaturan mentri mengenai
registrasi pelangganan jasatelekomunikasi. Pelangganlama maupun baru wajibmelakukan registrasi ulangkartu prabayarnya denganmenggunkan NIK dan No KK.Masyarakt diberi waktuhingga akhir februari 2018.Apabila masyarakat tidaksegera melakukan registrasiulang pemerintah akanmemblokir kartu prabayarsecara permanen. Tujuanpemerintah melakukan ini agarmencegah tindak kriminalitasdan terorisme. Integrasi sosialberdasarkan uraian tersebutberbentuk ....a. Koersifb. Normatifc. Harmonid. Fungsionale. Solidaritas
42. Perpaduan antara unsur-unsuryang berbeda dan ada dalamkehidupan sosialmenghasilkan pola kehidupanyang serasi fungsinya bagimasyarakat dinamakan...a. Integrasi kebudayaanb. Dominasi kebudayaanc. Sinkretismed. Interaksi sosiale. Sintesa kebudayaan
43. Tanpa menunggu intruksi dandengan penuh kesadaransebagian anggota Osis, Rendidan Fadhil langsung bahu-
133
membahu mengangkatisembako yang akan dibagikandalam kegiatan bakti sosial“HM peduli 2009” yangdilakukan oleh Rendi dan fadiltergolong kerja sama...a. Spontanb. Langsungc. Kontrakd. Tradisionale. modern
44. Perhatikan tahap-tahap dibawah ini.
1) Akomodasi2) Asimilasi3) Koordinasi4) Kerja sama
Urutan tahapproses integrasisosial yang tepatadalah....
a. 1-2-3-4b. 1-3-2-4c. 1-4-3-2d. 1-4-2-3e. 1-3-4-2
45. Perhatikan gambar dibawahini !
Gambar 2. Keaneka ragamanbudaya indonesia (sukuminangkabau)Salah satu faktor yang dapatmempermudah asimilasimenurut soekanto adalah.kecuali ...a. Toleransib. Adanya keempatan yang
seimbang di bidangekonomi
c. Adanya perkawinancampuran
d. Adanya musuh bersamadari luar
e. Adanya perbedaan antarkelompok
46. Contoh gambar di atastermasuk kedalam integrasi ..a. Budayab. Nasionalc. Bangsad. Normatife. Sosial
47. Suatu kehidupan dimanapihak-pihak yang berhubungandalam tingkat sejajar salingketergantungan, karenakoordinasi dan kerja samadisebut....a. Konstruktifb. Disosiatifc. Asosiatifd. Isintegratife. Konsultatif
134
48. Salah satu contoh integrasisosial dalam pola kehidupanmasyarakat anatara lain...a. Orang-orang yang berjual
beli di pasarb. Seorang anakbelatih
berbicarac. Fadhil menonton televisid. Rendi giat belajare. Wahyu berjalan di jalan
raya49. Perasaan in-group yang
berlebihan akan menghambatintegrasi sosial, sebab....a. Membuat anggota
kelompok terlalu terikatpada kelompoknya
b. Mempererat hubunganantaranggota kelompok
c. Anggota kelompok dapatmemenuhi kebutuhansendiri
d. Timbul solidaritas internale. Tidak ada potensi
berkembangnya konflik50. Perpaduan antara unsur-unsur
yang berbeda dan ada dalamkehidupan sosialmenghasilkan pola kehidupanyang serasi fungsinya bagimasyarakat dinamakan contoh.a. Integrasi kebudayaanb. Dominasi kebudayaanc. Sinkretismed. Integrasi sosiale. Sintesa kebudayaan
135
Kunci Jawaban
1. C 11. B 21. A 31. E 41. A
2. D 12. E 22. E 32. A 42. D
3. B 13. A 23. D 33. B 43. A
4. B 14. E 24. B 34. A 44. C
5. D 15. C 25. C 35. B 45. E
6. D 16. B 26. C 36. E 46. A
7. D 17. C 27. D 37. C 47. C
8. C 18. A 28. B 38. A 48. A
9. A 19. A 29. B 39. B 49. A
10.D 20. A 30. C 40. C 50. D
136
Lampiran 6. Nilai Hasil Diskusi Peserta didik
Kel Nama Peserta Didik Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 31 1. Anggi Febriani 89 92 98
2. Aldo Risman 89 92 983. Tesa Gustinata 89 92 984. Gilang Kurniawan 89 92 98
2 1. Sonia Erian 85 90 942. Yovi Syafrianti 85 90 943. Iqra Yunata 85 90 944. Ferly Anggara 85 90 94
3 1. Ardilla Nurazzana 88 90 972. Ragel Afriliwanda 88 90 973. Missi Oktavia 88 90 974. Muhammad Fahrazi 88 90 97
4 1. Husnul Khatima M 78 88 902. Jessi Sri Maiyenti 78 88 903. Meci Pebrian 78 88 904. Wahyu Illahi 78 88 905. Jeni Afnides 78 88 90
5 1. Yudha Okta Asvi Ardi 82 89 962. Deza Syafitri 82 89 963. Monica Defitri Zalni 82 89 964. Sonia Permata Putri 82 89 96
6 1. Mekar Sari 79 83 922. Algi Fadli Jumala 79 83 923. Aldiko Trio Putra 79 83 924. M. Aziz Ikhsan Yulendra 79 83 92
7 1. Aurelia Safira 84 89 902. Serli Widia Afri Nenti 84 89 903. Jihad Jonika Dinilhaq 84 89 904. Edo Prtama Putra 84 89 90
8 1. Andri Pebria Donika 81 90 932. Resti Khairani 81 90 933. Firzy Yulistio 81 90 934. Lutviones Saputra 81 90 935. Jela Sandri 81 90 93
Sumber: Data Primer 2019
137
Lampiran 7. Instrumen Penelitian
Nama :
Kelas : XI IIS
Mata Pelajaran : Sosiologi
Petunjuk soal :
1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum dikerjakan2. Pilihlah jawaban A, B, C, D, dan E yang kamu anggap benar3. Periksalah kembali hasil jawaban anda sebelum diserahkan
1. Seorang menajer perusahaanmenghadapi masalah tentangpengalokasian dana untukmeningkatkan penjualanproduk pakaian. Salah satucara untuk mengalokasikandana ialah denganmemberikan dana tersebutkepada devisi yang mampumengelola dengan efektifdan efisien. Kasus tersebutmerupakan contoh dari....a. Konflik kolektifb. Konflik fungsionalc. Konflik ekonomid. Konflik horizontale. Konflik antar kelas sosial
2. Manusia sebagai makhluksosial tidak dapat hidupsendiri tanpa bantuan oranglain. Oleh karena itu,manusia harus salingmembantu satu samalainnya. Agar terciptahubungan yang harmonis.Berdasarkan uraian tersebutmaka dikenal denganistilah....a. Integrasi Bangsab. Integrasi Sosialc. Integrasi Nasionald. Integrasi Koersife. Integrasi Fungsional
3. Integrasi sosial adalah prosespenyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda-beda sehingga membentuksuatu kesatuan masyarakatyang serasi. Apabilaintegrasi dapat terjalindengan baik, maka ....a. Menimbulkan konflik di
lingkungan masyarakatb. Tercapai tujuan bersamac. Meningkatkan
kesejahteraan individudalam kelompoknya
d. Menimbulkan masalahbaru di masyarakat
e. Terwujud masyarakatyang damai dan sejahtera
4. Salah satu contoh wujudintegrasi sosial yang ada dimasyarakat ditunjukan pada..a. Made makan di depan
Amin yang sedangberpuasa
b. Mita belajar kelompokdengan Ani
c. Tono memberikankesempatan kepadaThomas untukmelakukan ibadah digereja
d. Anita menjenguk Firmanyang sedang sakit
138
e. Fikri dan Adi bermainfutsal bersama
5. Perhatikan pernyataan dibawah ini dengan seksama!
1. Adanya semangatgotong royong
2. Adanya persamaankebudayaan
3. Adanya sikap terbukaterhadap padaperubahan
4. Adanya tuntutankebutuhan
5. Adanya kesadarandiri sebagai makhluksosial
Berdasarkan pernyataan diatas yang menunjukanfaktor pendorong integrasisosial yang berasal daridalam individu adalah ....a. 1, 2, dan 3b. 1, 3, dan 5c. 1, 4, dan 5d. 4 dan 5e. 3 dan 6
6. Berikut ini yang menjadilatar belakang munculnyaintegrasi normatif ialah ....a. Adanya norma-norma
yang berlaku dimasyarakat
b. Adanya fungsi-fungsidalam masyarakat
c. Adanya kekuasaan daripenguasa
d. Adanya keinginanuntukmenciptakankehidupan yang damai
e. Adanya keinginanindividu untukmeningkatkankemakmurankelompoknya
7. Salah satu bentuk integrasisosial ialah integrasi koersif.
Integrasi ini dilakukandengan cara ....a. Mematuhi norma-norma
yang berlaku dimasyarakat
b. Mengutamakankepentingan kelompokdari pada individu
c. Menerapkan kekerasand. Saling bekerja samae. Saling memahami
perbedaan yang ada8. Adanya amalgamasi di
lingkungan masyarakat dapatmenghilangkan pertentanganyang ada dalam kelompoksosial. Hal ini dikarenakan...a. Di antara kedua
kelompok tersebutterjalin hubungan sosialyang erat
b. Adanya tujuan yangingin dicapai
c. Adanya kesadaran dalamanggota kelompok untuksaling menghargaisesama
d. Adanya pihak ketigayang menjadi penengah
e. Kedua kelompok telahmelebur menjadi satudan membentuk sesuatuyang baru
9. Perhatikan pernyataanberikut!
1. Perkawinancampuran
2. Sikap saling curiga3. Adanya musuh
bersama dari luar4. Adanya dendam
Dari pernyataan di atas yangmerupakan faktorpendorong integrasi sosialdi tunjukan oleh nomor ..a. 1 dan 2
139
b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 3 dan 4
10. Keanekaragaman sukubangsa dan budaya diindonesia merupekan sebagaiproses mempersatukanperbedaan yang ada padasuatu negara sehinggaterciptanya keserasian. Halini di karenakan adanya.a. Integrasi bangsab. Integrasi nasionalc. Integrasi budayad. Integrasi sosiale. Integrasi agama
11. Konflik sosial yang ada dimasyarakat sangat beragam.Salah satu konflik dapatmencapai tujuan organisasidan bersifat konstruktif,yaitu konflik fungsional.Agar konflik fungsionaldapat berjalan sebaiknya ....a. Dikelola dan
dikendalikan dengan baikb. Melakukan tujuan
organisasi sesuaikemampuan anggotakelompoknya
c. Memiliki tujuan yangsama
d. Saling menghargai antarindividu di masyarakat
e. Mengutamakankepentingan kelompok
12. Adanya keanekaragamanyang dilandasi oleh rasapersatuan dan kesatuan cintatanah air, bahasa, dan cita-cita. Dengan adanyakeanekaragaman akanmenciptakan suasanaharmonis dengan anggotamasyarakat. Hal tersebut
merupakan salah satu wujudintegrasi ....a. Normatifb. Koersifc. Bangsad. Budayae. Nasional
13. Sebuah proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha dalam mengarungiperbedaan-perbedaan yangterdapat antara individumaupun kelompok untukmencapai tujuan bersama.Hal ini dikarenakan adanyaproses proses integrasi sosiala. Asimilasib. Kerja samac. Koordinasid. Akomodasie. Koersif
14. Masyarakat yang memilikihomogenitas tinggi cendrungmengakibatkan ....a. Integrasi masyarakat
semakin cepatb. Integrasi masyarakat
semakin lambatc. Terwujudnya keselarasan
dalam masyarakatd. Nilai dan norma
dijalankan dengankonsisten
e. Adanya toleransi sesamaanggota kelompok yangharmonis
15. Perhatikan pernyataanberikut!
1. Rata-rata anggotakelompok masyarakatmemiliki pekerjaanyang sama
2. Adanya komunikasiantar anggotamasyarakat secararutin
140
3. Desa permai lebihbesar mengalamipenambahanpenduduk aruspendatang
4. Jumlah pendudukkelurahan agungtercatat yang terpadat
Dari pernyataan di atas yangdapat mempercepat prosesterjadinya integrasi adalah ....
a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 2 dan 4d. 3 dan 4e. 1 dan 4
16. Sebuah keluarga harmonis disaat hari libur seringmenonton televisi bersamadengan anak-anaknya.Kedua orang tuamenggunakan bahasa daerahmasing-masing yang dapatdimengerti oleh seluruhanggota keluargannya. Daricontoh tersebut menunjukanfaktor pendorong terjadinyaintegrasi sosial yaitu ....a. Kesempatan yang
seimbang dalam bidangekonomi
b. Adanya perkawinancampuran orang tua
c. Adanya musuh bersamadari luar masyarakat
d. Sikap terbuka darigolongan yangmendominasi
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
17. Salah satu kemajemukan diindonesia adalahkemajemukan di bidangpekerjaan atau profesi. Didalam masyarakat kota yangheterogen terdapat
diferensiasi dan spesialisasipekerjaan. Mereka yang adadalam kelompok pekerjaanterdiferensiasi danterspesialisasi tersebut salingberhubungan satu sama laindalam mendukungkelangsungan hidup dikelompok tersebut. Faktorpendorong terjadinyaintegrasi sosial dalamdeskripsi tersebut adalah ....a. Prilaku primodialb. Perkembangan ekonomic. Bhineka tunggal ikad. Homgenitas kelompoke. Efisiensi komunikasi
18. Perpaduan dua kebudayaanyang saling mempengaruhisatu sama lain tanpamenghilangkan sifat aslipada tiap-tiap kebudayaanmerupakan proses integrasisosial ....a. Akulturasib. Asimilasic. Kompromid. Kolaborasie. Koordinasi
19. Berikut yang bukanmerupakan faktor pendorongintegrasi sosial adalah ....a. Adanya toleransi
terhadap kebudayaanyang berbeda
b. Terdapatnya sikapterbuka dari kelompokpenguasa
c. Adanya musuh yangberbeda-beda dari luar
d. Adanya tuntutankebutuhan
e. Adanya semangat gotongroyong
20. Pemerintah melaluaikominfo menyosialisasikan
141
perubahan peraturan mentrimengenai registrasipelangganan jasatelekomunikasi. Pelangganlama maupun baru wajibmelakukan registrasi ulangkartu prabayarnya denganmenggunkan NIK dan NoKK. Masyarakt diberi waktuhingga akhir februari 2018.Apabila masyarakat tidaksegera melakukan registrasiulang pemerintah akanmemblokir kartu prabayarsecara permanen. Tujuanpemerintah melakukan iniagar mencegah tindakkriminalitas dan terorisme.Integrasi sosial berdasarkanuraian tersebut berbentuk ....a. Koersifb. Normatifc. Harmonid. Fungsionale. Solidaritas
21. Perpaduan antara unsur-unsur yang berbeda dan adadalam kehidupan sosialmenghasilkan polakehidupan yang serasifungsinya bagi masyarakatdinamakan...a. Integrasi kebudayaanb. Dominasi kebudayaanc. Sinkretismed. Interaksi sosiale. Sintesa kebudayaan
22. Perhatikan tahap-tahap dibawah ini.
1) Akomodasi2) Asimilasi3) Koordinasi4) Kerja sama
Urutan tahap prosesintegrasi sosial yang tepatadalah....
a. 1-2-3-4b. 1-3-2-4c. 1-4-3-2d. 1-4-2-3e. 1-3-4-2
23. Perhatikan gambar dibawahini !
Gambar 2. Keanekaragaman budaya indonesia(suku minangkabau)Salah satu faktor yang dapatmempermudah asimilasimenurut soekanto adalah.kecuali ...a. Toleransib. Adanya keempatan yang
seimbang di bidangekonomi
c. Adanya perkawinancampuran
d. Adanya musuh bersamadari luar
e. Adanya perbedaan antarkelompok
24. Suatu kehidupan dimanapihak-pihak yangberhubungan dalam tingkatsejajar salingketergantungan, karenakoordinasi dan kerja samadisebut....a. Konstruktifb. Disosiatifc. Asosiatifd. Isintegratife. Konsultatif
142
25. Perasaan in-group yangberlebihan akan menghambatintegrasi sosial, sebab....a. Membuat anggota
kelompok terlalu terikatpada kelompoknya
b. Mempererat hubunganantaranggota kelompok
c. Anggota kelompok dapatmemenuhi kebutuhansendiri
d. Timbul solidaritasinternal
e. Tidak ada potensiberkembangnya konflik
Kunci Jawaban
1. C 11. B 21. D
2. E 12. E 22. C
3. E 13. A 23. E
4. C 14. B 24. C
5. C 15. A 25. A
6. A 16. B
7. A 17. C
8. E 18. A
9. E 19. B
10.C 20. A
143
Lampiran 8. Hasil belajar
Hasil Belajar Kelas Eksperimen
NO Nama Nilai1 Aldiko Trio Putra 762 Aldo Risman 843 Algi Fadli Jumala 804 Anggi Febriani 845 Andri Pebria Donika 806 Ardilla Nurazzana 807 Aurelia Syafira 808 Deza Syafitri 729 Edo Pratama Putra 8010 Ferly Anggara 7211 Firzy Yulistio 6412 Gilang Kurniawan 6813 Husnul Khatima M 10014 Iqra Yunata 8015 Jela Sandri 8416 Jeni Afnides 7617 Jessi Sri Maiyenti 8018 Jihad Jonika Dinilhaq 9619 Lutviones Saputra 6020 M. Aziz Ikhsan Yulendra 7221 Meci Pebrian 8822 Mekar Sari 7623 Missi Oktavia 8424 Monica Defitri Zalni 6825 Muhammad Fahrazi 7226 Ragel Afriliwandra 7227 Resti Khairani 8428 Serli Widia Afril Nenti 7629 Sonia Erian 9630 Sonia Permata Putri 6431 Tesa Gustinata 6832 Wahyu Ilahi 7633 Yovi Syafrianti 7634 Yudha Okta Asvi Ardi 88
Sumber: Data Primer 2019
144
Hasil Belajar Kelas Kontrol
No Nama Nilai1 Aniza Natalia 842 Bunga Agustina 723 Cici Wulandari 484 Cicilia Widiani 725 Diro Candra 606 Eliza Fitri 527 Ferdi Efrindo 488 Gilang Prasetya 529 Gilang Ramadhani 6010 Hafefi 7211 Haris Hermanto 6012 Kiki Mega Okta 4413 Lezia Maharani 7214 Lidra Putri Utami 8415 Luthvia Puspita sari 6816 Miranti 5617 Muhammad Ikbal 4818 Muhammad Ramadani 4419 Muliyan Dini Nurhasa 5220 Nesvia Avatel 5621 Nurul Rahmadya 6822 Puja Efrija Zahara 7223 Rama Fernandes 6024 Rauf Akzami Mulki 4825 Repi Despita 4826 Rhakes Purnawijaya 8227 Rido Pramana Putra 4428 Ridwan Yaesa 6829 Rudi Hermanto 4830 Salma Sai Putri 4831 Shandika Asferingga 3632 Wahyudi Septian 6833 Yona Puspita Sari 4034 Youngder Yulson Pratama 72
Sumber: Data Primer 2019
145
Lampiran 9. Deskripsi Data Statistik
DESKRIPSI STATISTIK
StatisticsEksperimen Kontrol
N Valid 34 34Missing 0 0
Mean 78,1176 59,0000Median 78,0000 58,0000Mode 80,00 48,00Std. Deviation 9,14451 13,14027Variance 83,622 172,667Minimum 60,00 36,00Maximum 100,00 84,00Sum 2656,00 2006,00
EksperimenFrequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 60,00 1 2,9 2,9 2,964,00 2 5,9 5,9 8,868,00 3 8,8 8,8 17,672,00 5 14,7 14,7 32,476,00 6 17,6 17,6 50,080,00 7 20,6 20,6 70,684,00 5 14,7 14,7 85,388,00 2 5,9 5,9 91,296,00 2 5,9 5,9 97,1100,00 1 2,9 2,9 100,0Total 34 100,0 100,0
KontrolFrequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 36,00 1 2,9 2,9 2,940,00 1 2,9 2,9 5,944,00 3 8,8 8,8 14,748,00 7 20,6 20,6 35,352,00 3 8,8 8,8 44,156,00 2 5,9 5,9 50,060,00 4 11,8 11,8 61,868,00 4 11,8 11,8 73,572,00 6 17,6 17,6 91,282,00 1 2,9 2,9 94,184,00 2 5,9 5,9 100,0Total 34 100,0 100,0
146
HISTOGRAM
147
Lampiran 10. Uji Normalitas
Hasil SPSS 18 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestEksperimen Kontrol
N 34 34Normal Parametersa,b Mean 78,1176 59,0000
Std. Deviation 9,14451 13,14027Most Extreme Differences Absolute ,124 ,152
Positive ,124 ,152Negative -,085 -,136
Kolmogorov-Smirnov Z ,725 ,884Asymp. Sig. (2-tailed) ,669 ,415a. Test distribution is Normal.
148
Lampiran 11. Uji Homogenitas
Hasil SPSS 18 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Sosiologi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
7,919 1 66 ,006
ANOVA
Hasil Belajar Sosiologi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6213,235 1 6213,235 48,486 ,000
Within Groups 8457,529 66 128,144
Total 14670,765 67
149
Lampiran 12. Uji Hipotesis
Hasil SPSS 18 tʹ
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
Sosiologi
Equal variances
assumed
7,919 ,006 6,963 66 ,000 19,1176 2,74552 13,636 24,5992
Equal variances
not assumed
6,963 58,891 ,000 19,1176 2,74552 13,623 24,6116
150
LAMPIRAN 13. Nilai LKPD
NoNama
NILAI
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
1 Aldiko Trio Putra 75 75 1002 Aldo Risman 90 90 903 Algi Fadli Jumala 80 85 804 Anggi Febriani 90 100 1005 Andri Pebria Donika 100 100 1006 Ardilla Nurazzana 100 100 907 Aurelia Syafira 80 75 908 Deza Syafitri 85 80 1009 Edo Pratama Putra 85 85 10010 Ferly Anggara 75 80 9011 Firzy Yulistio 80 85 9012 Gilang Kurniawan 75 75 7513 Husnul Khatima M 85 80 9514 Iqra Yunata 75 75 8515 Jela Sandri 85 85 9016 Jeni Afnides 80 80 9017 Jessi Sri Maiyenti 75 80 9518 Jihad Jonika Dinilhaq 80 90 9019 Lutviones Saputra 75 80 8020 M. Aziz Ikhsan Yulendra 80 80 7521 Meci Pebrian 95 80 8022 Mekar Sari 90 100 10023 Missi Oktavia 75 75 9024 Monica Defitri Zalni 85 80 9025 Muhammad Fahrazi 90 80 8526 Ragel Afriliwandra 75 75 9027 Resti Khairani 80 100 9028 Serli Widia Afril Nenti 80 90 9029 Sonia Erian 100 100 10030 Sonia Permata Putri 80 100 10031 Tesa Gustinata 85 85 9032 Wahyu Ilahi 75 75 9533 Yovi Syafrianti 80 85 9034 Yudha Okta Asvi Ardi 80 75 85
JUMLAH 2820 2880 3080
151
151
Lampiran 14 Dokumentasi
DOKUMENTASI KELAS EKSPERIMEN
Gambar 1. Pendidik membagikan LKPD kepada peserta didik
Gambar 2. Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompoknyamembahas permasalahan yang ada di LKPD
Gambar 3. Posttest kelas eksperimen
152
DOKUMENTASI KELAS KONTROL
Gambar 1. Peserta didik sedang diskusi kelompok membahasmateri yang sudah diberikan oleh pendidik
Gambar 2. Perwakilan ketua kelompok menyampaikan hasildiskusi
Gambar 3. Posttest kelas kontrol
153
UJI COBA SOAL DI KELAS XI IIS 3
Gambar 1. Peserta didik yang sedang menjawab soal uji coba sebanyak 50butir
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBASKOR DATA DIBOBOT=================
Jumlah Subyek = 30Jumlah butir = 50Bobot jwb benar = 1Bobot jwb salah = 0Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 Andre Azis 23 27 0 23 23 2 Angga Nofr... 29 21 0 29 29 3 Arjun Arra... 31 19 0 31 31 4 Bagas Carlino 16 34 0 16 16 5 Dadung Sap... 23 27 0 23 23 6 Dira Oktav... 29 21 0 29 29 7 Ela Juliska 20 30 0 20 20 8 Farli Afrila 27 23 0 27 27 9 Febrija At... 26 24 0 26 26 10 Gilvi Kism... 23 27 0 23 23 11 Firdaus 26 24 0 26 26 12 Hamni Aulia 24 26 0 24 24 13 Harfan Tri... 27 23 0 27 27 14 Indah Purn... 24 26 0 24 24 15 Muhammad R... 33 17 0 33 33 16 Nana Juslina 30 20 0 30 30 17 Nauval Hakim 20 30 0 20 20 18 Oskar Ripandi 21 29 0 21 21 19 Putri Haysa 21 29 0 21 21 20 Sarah Azari 18 32 0 18 18 21 Rafel Yudi... 20 30 0 20 20 22 Randa Pratama 23 27 0 23 23 23 Sandra Asm... 15 35 0 15 15 24 Surya Mahe... 14 36 0 14 14 25 Tiara Purn... 34 16 0 34 34 26 Tomi Febri... 20 30 0 20 20 27 Velina Ayu... 26 24 0 26 26 28 Wabil Hapi... 26 24 0 26 26 29 Yulia Fitri 22 28 0 22 22 30 Zulhermanto 19 31 0 19 19
RELIABILITAS TES================
Rata2= 23,67Simpang Baku= 5,06KorelasiXY= 0,23Reliabilitas Tes= 0,37Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 Andre Azis 10 13 23 2 Angga Nofriandi 13 16 29 3 Arjun Arrahman 14 16 30 4 Bagas Carlino 8 7 15 5 Dadung Saputra 10 12 22 6 Dira Oktavianti 17 11 28 7 Ela Juliska 10 9 19 8 Farli Afrila 12 14 26 9 Febrija Atrilla 12 14 26 10 Gilvi Kismi P... 11 12 23 11 Firdaus 13 13 26 12 Hamni Aulia 14 9 23 13 Harfan Tri Guski 14 12 26 14 Indah Purnama... 9 14 23 15 Muhammad Rafli 18 15 33
Page 1
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 16 Nana Juslina 16 13 29 17 Nauval Hakim 11 8 19 18 Oskar Ripandi 14 6 20 19 Putri Haysa 9 11 20 20 Sarah Azari 9 8 17 21 Rafel Yudia P... 14 5 19 22 Randa Pratama 12 10 22 23 Sandra Asmard... 6 8 14 24 Surya Mahendra 4 10 14 25 Tiara Purnama... 12 21 33 26 Tomi Febrianto 12 7 19 27 Velina Ayu Azari 14 12 26 28 Wabil Hapi Pe... 14 12 26 29 Yulia Fitri 12 9 21 30 Zulhermanto 12 6 18
Kel Unggul & Asor=================
Kelompok UnggulNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Tiara Purnama... 34 1 - - 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 33 1 - - 1 - - 1 - - 1 1 3 Arjun Arrahman 31 1 - 1 - - - 1 - 1 1 - 4 Nana Juslina 30 - - - 1 - 1 - - - 1 1 5 Angga Nofriandi 29 - - 1 - - 1 1 - 1 1 - 6 Dira Oktavianti 29 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 - 7 Farli Afrila 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 1 2 4 0 3 7 0 6 5 5
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli - - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 3 Arjun Arrahman - - - - - 1 - 1 1 - 1 1 4 Nana Juslina 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Angga Nofriandi 1 - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 7 Farli Afrila - - - - 1 - 1 - 1 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 1 - - - - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 5 2 5 5 5 5 6 5 5 7 6 6
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 - 1 - 1 1 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 - 5 Angga Nofriandi 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 6 Dira Oktavianti - 1 - 1 1 1 1 - 1 - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 - 1 1 - - - - 1 1 - 8 Harfan Tri Guski - - - - 1 1 1 - - 1 1 - Jml Jwb Benar 6 6 4 5 7 3 5 3 5 7 8 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Tiara Purnama... - 1 1 1 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 1 - 1 1 - - - 1 - - 5 Angga Nofriandi - 1 1 1 - 1 1 - 1 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 - - - 1 - 1 - - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 1 - 1 - - 1 1 1 1 1
Page 2
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 8 Harfan Tri Guski 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 6 8 7 4 4 5 4 3 5 7 5 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Tiara Purnama... - 1 1 2 Muhammad Rafli 1 1 - 3 Arjun Arrahman - 1 1 4 Nana Juslina 1 - 1 5 Angga Nofriandi - - - 6 Dira Oktavianti 1 - 1 7 Farli Afrila 1 1 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 4 6
Kelompok AsorNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Nauval Hakim 20 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 2 Rafel Yudia P... 20 - - - 1 - 1 - 1 - - 1 3 Tomi Febrianto 20 - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 4 Zulhermanto 19 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 5 Sarah Azari 18 - - 1 1 - - 1 - 1 1 1 6 Bagas Carlino 16 - - 1 1 - - - - 1 - 1 7 Sandra Asmard... 15 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 8 Surya Mahendra 14 1 - - - - - 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 1 1 4 7 0 3 6 1 7 3 6
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Nauval Hakim - 1 - - 1 - 1 - - - 1 1 2 Rafel Yudia P... - - 1 - - 1 1 1 1 - - 1 3 Tomi Febrianto - - 1 - 1 1 1 1 1 1 - - 4 Zulhermanto 1 - - - 1 1 - - - - 1 - 5 Sarah Azari - 1 - - 1 - - - 1 1 - - 6 Bagas Carlino - - 1 - - - - - 1 1 - 1 7 Sandra Asmard... - 1 - - 1 - - - - 1 - - 8 Surya Mahendra 1 - - 1 - - - - - 1 - 1 Jml Jwb Benar 2 3 3 1 5 3 3 2 4 5 2 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Nauval Hakim 1 1 - 1 1 1 1 - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... - 1 - - - - 1 - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto - 1 - - - - 1 - - - 1 - 4 Zulhermanto - 1 - - 1 1 1 - - - - - 5 Sarah Azari - - - 1 - 1 - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 1 - - - - 1 - - - - - 7 Sandra Asmard... - 1 - 1 1 1 - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - - - - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 2 6 0 3 3 4 5 0 2 1 5 0
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Nauval Hakim 1 - - - - - - - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... 1 - - - 1 - - - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto 1 - - - 1 - - - - - 1 - 4 Zulhermanto 1 - - - - - - - - - 1 - 5 Sarah Azari 1 - - - 1 - - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 - - - 1 - - - - 1 - - 7 Sandra Asmard... 1 - - - 1 - - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - 1 - - - 1 - - Jml Jwb Benar 7 0 0 0 5 1 0 0 1 2 5 0
Page 3
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Nauval Hakim 1 - 1 2 Rafel Yudia P... 1 - 1 3 Tomi Febrianto 1 - 1 4 Zulhermanto 1 - 1 5 Sarah Azari 1 - 1 6 Bagas Carlino 1 - 1 7 Sandra Asmard... 1 - 1 8 Surya Mahendra - - - Jml Jwb Benar 7 0 7
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 30Klp atas/bawah(n)= 8Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 5 1 4 50,00 2 1 1 0 0,00 3 2 4 -2 -25,00 4 4 7 -3 -37,50 5 0 0 0 0,00 6 3 3 0 0,00 7 7 6 1 12,50 8 0 1 -1 -12,50 9 6 7 -1 -12,50 10 5 3 2 25,00 11 5 6 -1 -12,50 12 5 2 3 37,50 13 2 3 -1 -12,50 14 5 3 2 25,00 15 5 1 4 50,00 16 5 5 0 0,00 17 5 3 2 25,00 18 6 3 3 37,50 19 5 2 3 37,50 20 5 4 1 12,50 21 7 5 2 25,00 22 6 2 4 50,00 23 6 4 2 25,00 24 6 2 4 50,00 25 6 6 0 0,00 26 4 0 4 50,00 27 5 3 2 25,00 28 7 3 4 50,00 29 3 4 -1 -12,50 30 5 5 0 0,00 31 3 0 3 37,50 32 5 2 3 37,50 33 7 1 6 75,00 34 8 5 3 37,50 35 4 0 4 50,00 36 6 7 -1 -12,50 37 8 0 8 100,00 38 7 0 7 87,50 39 4 0 4 50,00 40 4 5 -1 -12,50 41 5 1 4 50,00 42 4 0 4 50,00 43 3 0 3 37,50 44 5 1 4 50,00 45 7 2 5 62,50 46 5 5 0 0,00
Page 4
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 47 4 0 4 50,00 48 5 7 -2 -25,00 49 4 0 4 50,00 50 6 7 -1 -12,50
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 10 33,33 Sedang 2 4 13,33 Sangat Sukar 3 12 40,00 Sedang 4 16 53,33 Sedang 5 1 3,33 Sangat Sukar 6 9 30,00 Sukar 7 23 76,67 Mudah 8 4 13,33 Sangat Sukar 9 22 73,33 Mudah 10 17 56,67 Sedang 11 22 73,33 Mudah 12 10 33,33 Sedang 13 11 36,67 Sedang 14 15 50,00 Sedang 15 12 40,00 Sedang 16 22 73,33 Mudah 17 17 56,67 Sedang 18 15 50,00 Sedang 19 10 33,33 Sedang 20 14 46,67 Sedang 21 17 56,67 Sedang 22 16 53,33 Sedang 23 14 46,67 Sedang 24 19 63,33 Sedang 25 22 73,33 Mudah 26 8 26,67 Sukar 27 14 46,67 Sedang 28 16 53,33 Sedang 29 15 50,00 Sedang 30 19 63,33 Sedang 31 7 23,33 Sukar 32 11 36,67 Sedang 33 14 46,67 Sedang 34 17 56,67 Sedang 35 10 33,33 Sedang 36 23 76,67 Mudah 37 12 40,00 Sedang 38 16 53,33 Sedang 39 10 33,33 Sedang 40 15 50,00 Sedang 41 10 33,33 Sedang 42 12 40,00 Sedang 43 10 33,33 Sedang 44 14 46,67 Sedang 45 15 50,00 Sedang 46 20 66,67 Sedang 47 12 40,00 Sedang 48 24 80,00 Mudah 49 11 36,67 Sedang 50 21 70,00 Sedang
Page 5
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi 1 0,275 Signifikan 2 0,066 - 3 -0,178 - 4 -0,197 - 5 0,087 - 6 0,029 - 7 0,121 - 8 -0,131 - 9 -0,146 - 10 0,144 - 11 -0,116 - 12 0,289 Signifikan 13 -0,060 - 14 0,322 Signifikan 15 0,451 Sangat Signifikan 16 0,096 - 17 0,279 Signifikan 18 0,389 Sangat Signifikan 19 0,545 Sangat Signifikan 20 0,090 - 21 0,063 - 22 0,380 Sangat Signifikan 23 0,063 - 24 0,380 Sangat Signifikan 25 0,020 - 26 0,586 Sangat Signifikan 27 0,116 - 28 0,407 Sangat Signifikan 29 -0,201 - 30 0,046 - 31 0,465 Sangat Signifikan 32 0,371 Sangat Signifikan 33 0,492 Sangat Signifikan 34 0,293 Signifikan 35 0,573 Sangat Signifikan 36 -0,195 - 37 0,711 Sangat Signifikan 38 0,636 Sangat Signifikan 39 0,573 Sangat Signifikan 40 -0,040 - 41 0,374 Sangat Signifikan 42 0,369 Sangat Signifikan 43 0,232 - 44 0,385 Sangat Signifikan 45 0,375 Sangat Signifikan 46 0,081 - 47 0,410 Sangat Signifikan 48 -0,301 - 49 0,454 Sangat Signifikan 50 -0,190 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
Page 6
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH=================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir a b c d e * 1 6++ 13--- 10** 0-- 1-- 0 2 9+ 0-- 12-- 4** 5++ 0 3 5++ 12** 0-- 1-- 12--- 0 4 6- 16** 1- 2+ 5+ 0 5 4+ 17--- 8++ 1** 0-- 0 6 2- 15--- 2- 9** 2- 0 7 0-- 4--- 2++ 23** 1+ 0 8 24--- 2- 4** 0-- 0-- 0 9 22** 4-- 3+ 1- 0-- 0 10 9--- 1- 1- 17** 2+ 0 11 6--- 22** 2++ 0-- 0-- 0 12 7+ 12--- 0-- 1-- 10** 0 13 11** 6+ 1-- 11--- 1-- 0 14 0-- 14--- 1- 0-- 15** 0 15 0-- 12--- 12** 5++ 1-- 0 16 1- 22** 6--- 1- 0-- 0 17 0-- 7--- 17** 5- 1- 0 18 15** 7-- 6- 1- 1- 0 19 10** 4++ 15--- 1-- 0-- 0 20 14** 9--- 7- 0-- 0-- 0 21 17** 6-- 0-- 7--- 0-- 0 22 10--- 3++ 0-- 1- 16** 0 23 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 24 5-- 19** 4+ 2+ 0-- 0 25 0-- 7--- 22** 1- 0-- 0 26 1-- 15--- 8** 5++ 1-- 0 27 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 28 1- 16** 6- 6- 1- 0 29 2+ 15** 8--- 4++ 1- 0 30 0-- 3++ 19** 4+ 4+ 0 31 4+ 2- 7++ 10- 7** 0 32 11** 12--- 6+ 1-- 0-- 0 33 13--- 14** 1-- 1-- 1-- 0 34 17** 9--- 3++ 0-- 1- 0 35 1-- 10** 2- 0-- 17--- 0 36 0-- 3- 3- 1+ 23** 0 37 1-- 10--- 12** 2- 5++ 0 38 16** 13--- 1- 0-- 0-- 0 39 5++ 10** 15--- 0-- 0-- 0 40 1- 11--- 15** 0-- 3++ 0 41 10** 12--- 7+ 1-- 0-- 0 42 15--- 0-- 3+ 12** 0-- 0 43 10** 12--- 3+ 4++ 1-- 0 44 0-- 0-- 14** 16--- 0-- 0 45 3++ 8--- 1- 3++ 15** 0 46 20** 4- 4- 2++ 0-- 0 47 0-- 18--- 12** 0-- 0-- 0 48 24** 3-- 3-- 0-- 0-- 0 49 11** 19--- 0-- 0-- 0-- 0 50 0-- 4-- 4-- 21** 1- 0
Page 7
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKeterangan:** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat BurukDATA MENTAH===========
Jumlah Subyek= 30Jumlah Butir Soal= 50Jumlah Pilihan Jawaban= 5Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KUNCI-> KUNCI -> C D B B D D D C A D B E 1 Andre Azis A C B A B B D A A D B B 2 Angga Nofriandi A C B A B D D A A D A E 3 Arjun Arrahman C A B D A E D B A D A D 4 Bagas Carlino E E B B C B B B A E B A 5 Dadung Saputra C A E E B B D C C A B A 6 Dira Oktavianti B D E B B D D A A D C E 7 Ela Juliska C E B B B B D A C D B B 8 Farli Afrila C C E E C B D A A A B A 9 Febrija Atrilla B A A E B C D A B D C E 10 Gilvi Kismi P... A C A C B C C A A D B E 11 Firdaus B A B A B A B A A D B E 12 Hamni Aulia B D E B B D D C A A B B 13 Harfan Tri Guski C C A D C B D A A C B E 14 Indah Purnama... C C E E C B D A A A B A 15 Muhammad Rafli C A A B C B D A B D B B 16 Nana Juslina B C E B B D B A D D B E 17 Nauval Hakim A E B B A B D A A A A B 18 Oskar Ripandi B A E B B D D C A D A B 19 Putri Haysa A A B E C B B A C A B A 20 Sarah Azari B E B B B B D A A D B B 21 Rafel Yudia P... B C E B B D E C B A B B 22 Randa Pratama C A E B B D D A A D B B 23 Sandra Asmard... B E B B A B D A A A A B 24 Surya Mahendra C C D A C B D A A D B E 25 Tiara Purnama... C C A B C A D A A A B E 26 Tomi Febrianto B A E B B D D A A B B B 27 Velina Ayu Azari B C B A B B D A A E B A 28 Wabil Hapi Pe... A D B A D B D A B D A A 29 Yulia Fitri B C E B A E C A A D B B 30 Zulhermanto B D E B B D D A A D B E
No.Urut Kode/Nama Subyek 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 KUNCI-> KUNCI -> A E C B C A A A A E D B 1 Andre Azis A E C D C A B B B E C B 2 Angga Nofriandi B E C C C A A B A B C B 3 Arjun Arrahman D B E C C E A A D E D B 4 Bagas Carlino E E B C E B C A A A D B 5 Dadung Saputra B B D B D B C B A A C B 6 Dira Oktavianti A E B B B A C A A E D D 7 Ela Juliska A B B B C B C B D E D B 8 Farli Afrila B B D B D A C A A A D B 9 Febrija Atrilla A E C B C B A A B A C A 10 Gilvi Kismi P... A B C A C B B B A E D B 11 Firdaus A E C B D A A C B D C B 12 Hamni Aulia D B D B D A C C A A C B 13 Harfan Tri Guski B E C C B B B A A E D A 14 Indah Purnama... B B D B C C C A A A D B 15 Muhammad Rafli C E C B C A A B A E C B 16 Nana Juslina D C C B C A A A A E D B 17 Nauval Hakim A B B B B A C C D E D B
Page 8
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 18 Oskar Ripandi D E B B C A C A D E C B 19 Putri Haysa B B D B C C C B A A D B 20 Sarah Azari A B B B B C D A A A C C 21 Rafel Yudia P... D E B C C A A A B B D A 22 Randa Pratama D E B B C C C A D E C C 23 Sandra Asmard... A B B B B C C B A A B A 24 Surya Mahendra D B C C D D C B A A D D 25 Tiara Purnama... A E C B C A A C A E D B 26 Tomi Febrianto D E B B C A A A A B C A 27 Velina Ayu Azari D E C B C A B A B E C B 28 Wabil Hapi Pe... D E C B B B A C B E C B 29 Yulia Fitri A B B B B A C C D E C C 30 Zulhermanto D B B B C C C C D E C C
No.Urut Kode/Nama Subyek 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 KUNCI-> KUNCI -> C C D B B C E A B A B E 1 Andre Azis D C B C B C B B B B B C 2 Angga Nofriandi C C D B C D E A B A B B 3 Arjun Arrahman C C C B D C E A B A B E 4 Bagas Carlino C B C D C C C B A B E E 5 Dadung Saputra C B D C D E A C B A E E 6 Dira Oktavianti C B D B B C C A A A C E 7 Ela Juliska C D C B B C D B A E E E 8 Farli Afrila C B D B D E A C B A E E 9 Febrija Atrilla B C C B E D E A D B B D 10 Gilvi Kismi P... C D D C A C E A C C B E 11 Firdaus C C C B B D B B B A B B 12 Hamni Aulia C D D D C C C C A B E E 13 Harfan Tri Guski B E C B B C D B B A A E 14 Indah Purnama... C B D C D E A C B B E E 15 Muhammad Rafli B C C B A C D A B A B E 16 Nana Juslina C B D C B C C A B A E E 17 Nauval Hakim C D D B B C D B A A E E 18 Oskar Ripandi C B D D B C D B A B E E 19 Putri Haysa B B C B B E A C B A E E 20 Sarah Azari B B D D B B D B A A E E 21 Rafel Yudia P... C B C A C C C A A A E E 22 Randa Pratama C B D E B C D B A B E E 23 Sandra Asmard... C B D B B B D B A B E E 24 Surya Mahendra B B C D C B D A B A C C 25 Tiara Purnama... C C D B C D E B B A B C 26 Tomi Febrianto C B C D C C C C A A E E 27 Velina Ayu Azari B D C B C C E A B B B E 28 Wabil Hapi Pe... C C C B B C E A A C B B 29 Yulia Fitri C A C C B C C D E A E E 30 Zulhermanto C B C B B C D B A C E E
No.Urut Kode/Nama Subyek 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 KUNCI-> KUNCI -> C A B C A D A C E A C A 1 Andre Azis A B B C A D A D C B B A 2 Angga Nofriandi C A B B A D B C E B B B 3 Arjun Arrahman C A B B B D B C E A C C 4 Bagas Carlino B B C C B A B D E D B A 5 Dadung Saputra C A A B C D A C E A C A 6 Dira Oktavianti C B C B A A A D B A B A 7 Ela Juliska B B C B B A B D D A B A 8 Farli Afrila C A A C C A A C E A C A 9 Febrija Atrilla C A B C A D A D E A C C 10 Gilvi Kismi P... E A B B C D D C A B B A 11 Firdaus D A B C A C B C E A B C 12 Hamni Aulia E A C B C D A C B A C A 13 Harfan Tri Guski C A C C A D C C E A B A 14 Indah Purnama... E A A A C D A C E A C A 15 Muhammad Rafli C A B E A D E C E A C A 16 Nana Juslina C A C C A A B D E D B A 17 Nauval Hakim B B C E B A B D D A B A
Page 9
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 18 Oskar Ripandi B B C E B A D D B A B A 19 Putri Haysa C A A C C A A C E C C A 20 Sarah Azari B B C C B A B D D A B A 21 Rafel Yudia P... E B C C B A B C B A B A 22 Randa Pratama B B C C B A D D B A C A 23 Sandra Asmard... B B C C B A B D A C B A 24 Surya Mahendra B B A B A C C D E C B B 25 Tiara Purnama... C A B C B C A D E B C B 26 Tomi Febrianto B B C C B A B D B A B A 27 Velina Ayu Azari C A B B A D B C A C B A 28 Wabil Hapi Pe... D C B C D A C C B A C A 29 Yulia Fitri E A C B C D A D E A C A 30 Zulhermanto B B C B B A D D B A B A
No.Urut Kode/Nama Subyek 49 50 KUNCI-> KUNCI -> A D 1 Andre Azis B B 2 Angga Nofriandi B B 3 Arjun Arrahman A D 4 Bagas Carlino B D 5 Dadung Saputra A D 6 Dira Oktavianti B D 7 Ela Juliska B D 8 Farli Afrila A D 9 Febrija Atrilla A C 10 Gilvi Kismi P... B C 11 Firdaus B B 12 Hamni Aulia A D 13 Harfan Tri Guski B D 14 Indah Purnama... A D 15 Muhammad Rafli A C 16 Nana Juslina B D 17 Nauval Hakim B D 18 Oskar Ripandi B D 19 Putri Haysa B D 20 Sarah Azari B D 21 Rafel Yudia P... B D 22 Randa Pratama A D 23 Sandra Asmard... B D 24 Surya Mahendra B E 25 Tiara Purnama... A D 26 Tomi Febrianto B D 27 Velina Ayu Azari B C 28 Wabil Hapi Pe... A B 29 Yulia Fitri A D 30 Zulhermanto B D
SKOR DATA DIBOBOT=================
Jumlah Subyek = 30Jumlah butir = 50Bobot jwb benar = 1Bobot jwb salah = 0Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 Tiara Purn... 34 16 0 34 34 2 Muhammad R... 33 17 0 33 33 3 Arjun Arra... 31 19 0 31 31 4 Nana Juslina 30 20 0 30 30 5 Angga Nofr... 29 21 0 29 29 6 Dira Oktav... 29 21 0 29 29 7 Farli Afrila 27 23 0 27 27
Page 10
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 8 Harfan Tri... 27 23 0 27 27 9 Febrija At... 26 24 0 26 26 10 Firdaus 26 24 0 26 26 11 Velina Ayu... 26 24 0 26 26 12 Wabil Hapi... 26 24 0 26 26 13 Hamni Aulia 24 26 0 24 24 14 Indah Purn... 24 26 0 24 24 15 Andre Azis 23 27 0 23 23 16 Dadung Sap... 23 27 0 23 23 17 Gilvi Kism... 23 27 0 23 23 18 Randa Pratama 23 27 0 23 23 19 Yulia Fitri 22 28 0 22 22 20 Oskar Ripandi 21 29 0 21 21 21 Putri Haysa 21 29 0 21 21 22 Ela Juliska 20 30 0 20 20 23 Nauval Hakim 20 30 0 20 20 24 Rafel Yudi... 20 30 0 20 20 25 Tomi Febri... 20 30 0 20 20 26 Zulhermanto 19 31 0 19 19 27 Sarah Azari 18 32 0 18 18 28 Bagas Carlino 16 34 0 16 16 29 Sandra Asm... 15 35 0 15 15 30 Surya Mahe... 14 36 0 14 14
RELIABILITAS TES================
Rata2= 23,67Simpang Baku= 5,06KorelasiXY= 0,23Reliabilitas Tes= 0,37Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 Tiara Purnama... 12 21 33 2 Muhammad Rafli 18 15 33 3 Arjun Arrahman 14 16 30 4 Nana Juslina 16 13 29 5 Angga Nofriandi 13 16 29 6 Dira Oktavianti 17 11 28 7 Farli Afrila 12 14 26 8 Harfan Tri Guski 14 12 26 9 Febrija Atrilla 12 14 26 10 Firdaus 13 13 26 11 Velina Ayu Azari 14 12 26 12 Wabil Hapi Pe... 14 12 26 13 Hamni Aulia 14 9 23 14 Indah Purnama... 9 14 23 15 Andre Azis 10 13 23 16 Dadung Saputra 10 12 22 17 Gilvi Kismi P... 11 12 23 18 Randa Pratama 12 10 22 19 Yulia Fitri 12 9 21 20 Oskar Ripandi 14 6 20 21 Putri Haysa 9 11 20 22 Ela Juliska 10 9 19 23 Nauval Hakim 11 8 19 24 Rafel Yudia P... 14 5 19 25 Tomi Febrianto 12 7 19 26 Zulhermanto 12 6 18 27 Sarah Azari 9 8 17 28 Bagas Carlino 8 7 15 29 Sandra Asmard... 6 8 14 30 Surya Mahendra 4 10 14
Page 11
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA
Kel Unggul & Asor=================
Kelompok UnggulNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Tiara Purnama... 34 1 - - 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 33 1 - - 1 - - 1 - - 1 1 3 Arjun Arrahman 31 1 - 1 - - - 1 - 1 1 - 4 Nana Juslina 30 - - - 1 - 1 - - - 1 1 5 Angga Nofriandi 29 - - 1 - - 1 1 - 1 1 - 6 Dira Oktavianti 29 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 - 7 Farli Afrila 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 27 1 - - - - - 1 - 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 1 2 4 0 3 7 0 6 5 5
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli - - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 3 Arjun Arrahman - - - - - 1 - 1 1 - 1 1 4 Nana Juslina 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Angga Nofriandi 1 - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 7 Farli Afrila - - - - 1 - 1 - 1 1 - 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 1 - - - - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 5 2 5 5 5 5 6 5 5 7 6 6
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Tiara Purnama... 1 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 2 Muhammad Rafli 1 - 1 - 1 - 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 - 1 - 1 1 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 - 5 Angga Nofriandi 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 6 Dira Oktavianti - 1 - 1 1 1 1 - 1 - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 - 1 1 - - - - 1 1 - 8 Harfan Tri Guski - - - - 1 1 1 - - 1 1 - Jml Jwb Benar 6 6 4 5 7 3 5 3 5 7 8 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Tiara Purnama... - 1 1 1 1 - - 1 - 1 - 1 2 Muhammad Rafli 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 1 3 Arjun Arrahman 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 4 Nana Juslina 1 1 1 - 1 1 - - - 1 - - 5 Angga Nofriandi - 1 1 1 - 1 1 - 1 1 - - 6 Dira Oktavianti 1 1 - - - 1 - 1 - - 1 - 7 Farli Afrila 1 1 1 - 1 - - 1 1 1 1 1 8 Harfan Tri Guski 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 6 8 7 4 4 5 4 3 5 7 5 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Tiara Purnama... - 1 1 2 Muhammad Rafli 1 1 - 3 Arjun Arrahman - 1 1 4 Nana Juslina 1 - 1 5 Angga Nofriandi - - - 6 Dira Oktavianti 1 - 1 7 Farli Afrila 1 1 1 8 Harfan Tri Guski 1 - 1 Jml Jwb Benar 5 4 6
Page 12
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKelompok AsorNama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Nauval Hakim 20 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 2 Rafel Yudia P... 20 - - - 1 - 1 - 1 - - 1 3 Tomi Febrianto 20 - - - 1 - 1 1 - 1 - 1 4 Zulhermanto 19 - 1 - 1 - 1 1 - 1 1 1 5 Sarah Azari 18 - - 1 1 - - 1 - 1 1 1 6 Bagas Carlino 16 - - 1 1 - - - - 1 - 1 7 Sandra Asmard... 15 - - 1 1 - - 1 - 1 - - 8 Surya Mahendra 14 1 - - - - - 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 1 1 4 7 0 3 6 1 7 3 6
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Nauval Hakim - 1 - - 1 - 1 - - - 1 1 2 Rafel Yudia P... - - 1 - - 1 1 1 1 - - 1 3 Tomi Febrianto - - 1 - 1 1 1 1 1 1 - - 4 Zulhermanto 1 - - - 1 1 - - - - 1 - 5 Sarah Azari - 1 - - 1 - - - 1 1 - - 6 Bagas Carlino - - 1 - - - - - 1 1 - 1 7 Sandra Asmard... - 1 - - 1 - - - - 1 - - 8 Surya Mahendra 1 - - 1 - - - - - 1 - 1 Jml Jwb Benar 2 3 3 1 5 3 3 2 4 5 2 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 Nauval Hakim 1 1 - 1 1 1 1 - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... - 1 - - - - 1 - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto - 1 - - - - 1 - - - 1 - 4 Zulhermanto - 1 - - 1 1 1 - - - - - 5 Sarah Azari - - - 1 - 1 - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 1 - - - - 1 - - - - - 7 Sandra Asmard... - 1 - 1 1 1 - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - - - - 1 1 1 - Jml Jwb Benar 2 6 0 3 3 4 5 0 2 1 5 0
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 1 Nauval Hakim 1 - - - - - - - - - 1 - 2 Rafel Yudia P... 1 - - - 1 - - - 1 - 1 - 3 Tomi Febrianto 1 - - - 1 - - - - - 1 - 4 Zulhermanto 1 - - - - - - - - - 1 - 5 Sarah Azari 1 - - - 1 - - - - - 1 - 6 Bagas Carlino 1 - - - 1 - - - - 1 - - 7 Sandra Asmard... 1 - - - 1 - - - - - - - 8 Surya Mahendra - - - - - 1 - - - 1 - - Jml Jwb Benar 7 0 0 0 5 1 0 0 1 2 5 0
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50 1 Nauval Hakim 1 - 1 2 Rafel Yudia P... 1 - 1 3 Tomi Febrianto 1 - 1 4 Zulhermanto 1 - 1 5 Sarah Azari 1 - 1 6 Bagas Carlino 1 - 1 7 Sandra Asmard... 1 - 1 8 Surya Mahendra - - - Jml Jwb Benar 7 0 7
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 30
Page 13
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBAKlp atas/bawah(n)= 8Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 5 1 4 50,00 2 1 1 0 0,00 3 2 4 -2 -25,00 4 4 7 -3 -37,50 5 0 0 0 0,00 6 3 3 0 0,00 7 7 6 1 12,50 8 0 1 -1 -12,50 9 6 7 -1 -12,50 10 5 3 2 25,00 11 5 6 -1 -12,50 12 5 2 3 37,50 13 2 3 -1 -12,50 14 5 3 2 25,00 15 5 1 4 50,00 16 5 5 0 0,00 17 5 3 2 25,00 18 6 3 3 37,50 19 5 2 3 37,50 20 5 4 1 12,50 21 7 5 2 25,00 22 6 2 4 50,00 23 6 4 2 25,00 24 6 2 4 50,00 25 6 6 0 0,00 26 4 0 4 50,00 27 5 3 2 25,00 28 7 3 4 50,00 29 3 4 -1 -12,50 30 5 5 0 0,00 31 3 0 3 37,50 32 5 2 3 37,50 33 7 1 6 75,00 34 8 5 3 37,50 35 4 0 4 50,00 36 6 7 -1 -12,50 37 8 0 8 100,00 38 7 0 7 87,50 39 4 0 4 50,00 40 4 5 -1 -12,50 41 5 1 4 50,00 42 4 0 4 50,00 43 3 0 3 37,50 44 5 1 4 50,00 45 7 2 5 62,50 46 5 5 0 0,00 47 4 0 4 50,00 48 5 7 -2 -25,00 49 4 0 4 50,00 50 6 7 -1 -12,50
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 10 33,33 Sedang 2 4 13,33 Sangat Sukar
Page 14
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 3 12 40,00 Sedang 4 16 53,33 Sedang 5 1 3,33 Sangat Sukar 6 9 30,00 Sukar 7 23 76,67 Mudah 8 4 13,33 Sangat Sukar 9 22 73,33 Mudah 10 17 56,67 Sedang 11 22 73,33 Mudah 12 10 33,33 Sedang 13 11 36,67 Sedang 14 15 50,00 Sedang 15 12 40,00 Sedang 16 22 73,33 Mudah 17 17 56,67 Sedang 18 15 50,00 Sedang 19 10 33,33 Sedang 20 14 46,67 Sedang 21 17 56,67 Sedang 22 16 53,33 Sedang 23 14 46,67 Sedang 24 19 63,33 Sedang 25 22 73,33 Mudah 26 8 26,67 Sukar 27 14 46,67 Sedang 28 16 53,33 Sedang 29 15 50,00 Sedang 30 19 63,33 Sedang 31 7 23,33 Sukar 32 11 36,67 Sedang 33 14 46,67 Sedang 34 17 56,67 Sedang 35 10 33,33 Sedang 36 23 76,67 Mudah 37 12 40,00 Sedang 38 16 53,33 Sedang 39 10 33,33 Sedang 40 15 50,00 Sedang 41 10 33,33 Sedang 42 12 40,00 Sedang 43 10 33,33 Sedang 44 14 46,67 Sedang 45 15 50,00 Sedang 46 20 66,67 Sedang 47 12 40,00 Sedang 48 24 80,00 Mudah 49 11 36,67 Sedang 50 21 70,00 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi 1 0,275 Signifikan 2 0,066 - 3 -0,178 - 4 -0,197 - 5 0,087 - 6 0,029 - 7 0,121 - 8 -0,131 - 9 -0,146 -
Page 15
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 10 0,144 - 11 -0,116 - 12 0,289 Signifikan 13 -0,060 - 14 0,322 Signifikan 15 0,451 Sangat Signifikan 16 0,096 - 17 0,279 Signifikan 18 0,389 Sangat Signifikan 19 0,545 Sangat Signifikan 20 0,090 - 21 0,063 - 22 0,380 Sangat Signifikan 23 0,063 - 24 0,380 Sangat Signifikan 25 0,020 - 26 0,586 Sangat Signifikan 27 0,116 - 28 0,407 Sangat Signifikan 29 -0,201 - 30 0,046 - 31 0,465 Sangat Signifikan 32 0,371 Sangat Signifikan 33 0,492 Sangat Signifikan 34 0,293 Signifikan 35 0,573 Sangat Signifikan 36 -0,195 - 37 0,711 Sangat Signifikan 38 0,636 Sangat Signifikan 39 0,573 Sangat Signifikan 40 -0,040 - 41 0,374 Sangat Signifikan 42 0,369 Sangat Signifikan 43 0,232 - 44 0,385 Sangat Signifikan 45 0,375 Sangat Signifikan 46 0,081 - 47 0,410 Sangat Signifikan 48 -0,301 - 49 0,454 Sangat Signifikan 50 -0,190 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH=================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 50Nama berkas: D:\FAUZIAH\KELAS UJI COBA.ANA
No Butir a b c d e * 1 6++ 13--- 10** 0-- 1-- 0 2 9+ 0-- 12-- 4** 5++ 0
Page 16
Lampiran 15 Anatest KELAS UJI COBA 3 5++ 12** 0-- 1-- 12--- 0 4 6- 16** 1- 2+ 5+ 0 5 4+ 17--- 8++ 1** 0-- 0 6 2- 15--- 2- 9** 2- 0 7 0-- 4--- 2++ 23** 1+ 0 8 24--- 2- 4** 0-- 0-- 0 9 22** 4-- 3+ 1- 0-- 0 10 9--- 1- 1- 17** 2+ 0 11 6--- 22** 2++ 0-- 0-- 0 12 7+ 12--- 0-- 1-- 10** 0 13 11** 6+ 1-- 11--- 1-- 0 14 0-- 14--- 1- 0-- 15** 0 15 0-- 12--- 12** 5++ 1-- 0 16 1- 22** 6--- 1- 0-- 0 17 0-- 7--- 17** 5- 1- 0 18 15** 7-- 6- 1- 1- 0 19 10** 4++ 15--- 1-- 0-- 0 20 14** 9--- 7- 0-- 0-- 0 21 17** 6-- 0-- 7--- 0-- 0 22 10--- 3++ 0-- 1- 16** 0 23 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 24 5-- 19** 4+ 2+ 0-- 0 25 0-- 7--- 22** 1- 0-- 0 26 1-- 15--- 8** 5++ 1-- 0 27 0-- 1-- 15--- 14** 0-- 0 28 1- 16** 6- 6- 1- 0 29 2+ 15** 8--- 4++ 1- 0 30 0-- 3++ 19** 4+ 4+ 0 31 4+ 2- 7++ 10- 7** 0 32 11** 12--- 6+ 1-- 0-- 0 33 13--- 14** 1-- 1-- 1-- 0 34 17** 9--- 3++ 0-- 1- 0 35 1-- 10** 2- 0-- 17--- 0 36 0-- 3- 3- 1+ 23** 0 37 1-- 10--- 12** 2- 5++ 0 38 16** 13--- 1- 0-- 0-- 0 39 5++ 10** 15--- 0-- 0-- 0 40 1- 11--- 15** 0-- 3++ 0 41 10** 12--- 7+ 1-- 0-- 0 42 15--- 0-- 3+ 12** 0-- 0 43 10** 12--- 3+ 4++ 1-- 0 44 0-- 0-- 14** 16--- 0-- 0 45 3++ 8--- 1- 3++ 15** 0 46 20** 4- 4- 2++ 0-- 0 47 0-- 18--- 12** 0-- 0-- 0 48 24** 3-- 3-- 0-- 0-- 0 49 11** 19--- 0-- 0-- 0-- 0 50 0-- 4-- 4-- 21** 1- 0
Keterangan:** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk
Page 17