PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA...
Transcript of PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA...
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN MEDIA CAI (COMPUTER-ASSISTED
INSTRUCTION) DENGAN TIPE SIMULASI TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Nita Megawati
105017000470
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
i
ABSTRAK
NITA MEGAWATI (105017000470), "Pengaruh Pembelajaran Matematika
Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan Tipe Simulasi
Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa". Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
matematika menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika siswa. Media yang digunakan
di bangun sendiri. Penelitian ini dilakukan di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes
Tahun Ajaran 2009/2010.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen
dengan desain penelitian The Post-test Only Control Group Design. Subyek
penelitian ini adalah 60 siswa yang terdiri dari 30 siswa untuk masing-masing
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random
sampling pada siswa kelas VII.
Instrumen penelitian yang diberikan berupa angket yang terdiri dari 23
pernyataan. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors
untuk menguji normalitas data, uji Fisher untuk menguji homogenitas data dan
uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil Penelitian diperoleh rata-rata skor motivasi
belajar matematika yang menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi lebih tinggi dari rata-rata skor motivasi belajar
matematika yang menggunakan media berbasis Powerpoint. Dengan demikian
pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe simulasi berpengaruh terhadap motivasi belajar matematika siswa.
ii
ABSTRACT
Nita Megawati (105017000470), "The Effect Of Learning By Using CAI
(Computer-Assisted Instruction) Media With Simulation Type Of Students
Motivation In Learning Mathematics." Thesis For Mathematics Education,
Faculty of Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta, May 2010.
The purpose of this research is to determine the effect of learning by using CAI
(computer-assisted instruction) media with simulation type of students motivation
in learning mathematics. Media used in the build itself. This research conducted
at MTs Mathla'ul Anwar Pusat Menes in Academic Year 2009/2010.
The method of this research used quasi experiment with The Post-test Only
Control Group Design. Subject for this research are 60 students consist of 30
students for each of experimental group and control group which selected in
cluster random sampling technique in class VII.
The research instrument is given in the form of a questionnaire consisting of 23
statements. Analyse technique in this research use the Liliefors test for normality
test, Fisher test for homogeneity test and t-test for the hypothesis. The results of
this researchs obtained average scores of motivation in learning mathematics that
uses media CAI (Computer-Assisted Instruction) with simulation type is higher
than the average scores of motivation in learning mathematics using media of
Powerpoint basis. Thus, learning to use the media CAI (Computer-Assisted
Instruction) with simulation type effect on students' motivation to learn
mathematics.
i
ABSTRAK
NITA MEGAWATI (105017000470), "Pengaruh Pembelajaran Matematika
Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan Tipe Simulasi
Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa". Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
matematika menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika siswa. Media yang digunakan
di bangun sendiri. Penelitian ini dilakukan di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes
Tahun Ajaran 2009/2010.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen
dengan desain penelitian The Post-test Only Control Group Design. Subyek
penelitian ini adalah 60 siswa yang terdiri dari 30 siswa untuk masing-masing
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random
sampling pada siswa kelas VII.
Instrumen penelitian yang diberikan berupa angket yang terdiri dari 23
pernyataan. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji liliefors
untuk menguji normalitas data, uji Fisher untuk menguji homogenitas data dan
uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil Penelitian diperoleh rata-rata skor motivasi
belajar matematika yang menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi lebih tinggi dari rata-rata skor motivasi belajar
matematika yang menggunakan media berbasis Powerpoint. Dengan demikian
pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe simulasi berpengaruh terhadap motivasi belajar matematika siswa.
ii
ABSTRACT
Nita Megawati (105017000470), "The Effect Of Learning By Using CAI
(Computer-Assisted Instruction) Media With Simulation Type Of Students
Motivation In Learning Mathematics." Thesis For Mathematics Education,
Faculty of Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta, May 2010.
The purpose of this research is to determine the effect of learning by using CAI
(computer-assisted instruction) media with simulation type of students motivation
in learning mathematics. Media used in the build itself. This research conducted
at MTs Mathla'ul Anwar Pusat Menes in Academic Year 2009/2010.
The method of this research used quasi experiment with The Post-test Only
Control Group Design. Subject for this research are 60 students consist of 30
students for each of experimental group and control group which selected in
cluster random sampling technique in class VII.
The research instrument is given in the form of a questionnaire consisting of 23
statements. Analyse technique in this research use the Liliefors test for normality
test, Fisher test for homogeneity test and t-test for the hypothesis. The results of
this researchs obtained average scores of motivation in learning mathematics that
uses media CAI (Computer-Assisted Instruction) with simulation type is higher
than the average scores of motivation in learning mathematics using media of
Powerpoint basis. Thus, learning to use the media CAI (Computer-Assisted
Instruction) with simulation type effect on students' motivation to learn
mathematics.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan ridha-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad Saw, keluarga,
sahabat dan para pengikutnya. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika.
Selanjutnya, penulis dalam menyusun skripsi ini banyak mendapat kesulitan
dan hambatan, namun berkat bimbingan, dorongan dan masukan-masukan positif
dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
sekaligus Pembimbing I yang penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Matematika.
4. Ibu Dra. Afidah Mas’ud, selaku penasihat akademik yang selalu memberikan
bimbingan dan nasihat kepada penulis selama proses perkuliahan.
5. Ibu Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom, selaku pembimbing II yang dengan
sabar selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi
ini.
6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika.
7. Bapak M. Abdurohim, S.Ag, selaku kepala MTs Mathla’ul Anwar Pusat
Menes yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
8. Ibu Maemunah, S.Pd, selaku guru pamong mata pelajaran matematika yang
telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan penelitian.
9. Seluruh Guru dan Staff MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes yang telah
banyak membantu penulis.
iv
10. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, yang tak henti-hentinya mendoakan,
memberikan dukungan, semangat, perhatian dan kasih sayang kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Adik-adikku tercinta Dewi dan Yuni yang senantiasa memberikan, doa,
dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Siswa dan Siswi kelas VII MTs Mathhla’ul Anwar Menes, kelas VII-B dan
VII-C yang telah bersikap kooperatif selama penulis melakukan penelitian.
13. Teman-temanku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan
matematika angkatan 2005 semoga kebersamaan kita menjadi pelajaran-
pelajaran yang terindah dan tak terlupakan untuk menggapai kesuksesan
dimasa depan.
14. Teman-teman seperjuanganku, Eny, Ubay, Novi, Ria, Cory, Dewi yang selalu
memberikan semangat, dukungan, berbagi dalam suka dan duka dan telah
melewati hari-hari yang penuh perjuangan yang tidak akan terlupakan.
15. Untuk Ipunk dan Fadil terimakasih atas bantuan medianya.
16. Khusus untuk Aldo terimakasih atas support dan doanya atas kesuksesan
skripsi ini.
17. Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan,
informasi dan dukungan kepada penulis yang tak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga dapat penulis gunakan untuk menyempurnakan laporan yang akan
datang. Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan.
Jakarta, Mei 2010
Penulis
Nita Megawati
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
F. Kgunaan Penelitian .................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN RUMUSAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Teori............................................................................ 8
1. Pembelajaran Matematika .................................................... 8
2. Motivasi Belajar ................................................................... 12
a. Pengertian Motivasi ........................................................ 12
b. Macam-Macam Motivasi ................................................ 14
c. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 17
3. Media Pembelajaran CAI (Computer-Assisted Instruction).. 18
a. Pengertian Media Pembelajaran ..................................... 18
b. Pengertian CAI (Computer-Assisted Instruction) ........... 21
c. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan CAI (Computer-
Assisted Instruction) ...................................................... 23
d. Format Penyajian Media CAI (Computer-Assisted
Instruction)...................................................................... 24
vi
e. Keuntungan dan Keterbatasan CAI (Computer-Assisted
Instruction) ...................................................................... 25
4. Tipe Simulasi ....................................................................... 26
5. Microsoft Power Point ......................................................... 27
6. Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Media CAI
(Computer-Assisted Instruction) dengan Pembelajaran
Menggunakan Media Berbasis Power Point ........................ 31
B. Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 31
C. Kerangka Berfikir........................................................................ 32
D. Perumusan Hipotesis ................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 34
B. Populasi dan Sampel .................................................................. 34
C. Metode Penelitian ....................................................................... 35
D. Variabel Penelitian ..................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36
1. Kisi-Kisi Instrumen ............................................................... 36
2. Validitasi Instrumen .............................................................. 38
a. Validitas ......................................................................... 38
b. Reliabilitas ..................................................................... 39
F. Analisis Data .............................................................................. 40
1. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................ 40
a. Uji Normalitas Data ........................................................ 40
b. Uji Homogenitas Data ..................................................... 41
2. Pengujian Hipotesis .............................................................. 42
G. Hipotesis Statistik ....................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ............................................................................ 45
vii
1. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika Media
CAI (Computer-Assisted Instruction) Tipe Simulasi
(Kelompok Eksperimen) ...................................................... 45
2. Deskripsi Data Motivasi Belajar Matematika Siswa yang
Diajar dengan Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted
Instruction) Tipe Simulasi (Kelompok Eksperimen) ........... 73
3. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika Media
Berbasis Power Point (Kelompok Kontrol) ......................... 75
4. Deskripsi Data Motivasi Belajar Matematika Siswa yang
Diajar Menggunakan Media Berbasis Power Point
(Kelompok Kontrol) ............................................................. 85
B. Pengujian Prasyaratan Analisis .................................................. 87
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................ 89
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 94
B. Saran .......................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 99
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 : Tabel Pembelajaran Menggunakan Media CAI (Computer-
Assisted Instruction) dengan Pembelajaran Menggunakan
Media Berbasis Power Point ................................................. 31
Tabel 3. 1 : Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Matematika ................ 37
Tabel 4. 1 : Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen ........................................................... 73
Tabel 4. 2 : Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Matematika
Kelompok Kontrol ................................................................. 85
Tabel 4. 3 : Rekapitulasi Data Statistika Motivasi Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..................... 87
Tabel 4. 4 : Hasil Uji Normalitas .............................................................. 88
Tabel 4. 5 : Hasil Uji Homogenitas ........................................................... 89
Tabel 4. 6 : Hasil Uji-t............................................................................... 90
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 : Menu Utama ........................................................................... 45
Gambar 4. 2 : Macam-macam Bangun datar ................................................ 46
Gambar 4. 3 : Cara persegi panjang menempati bingkainya ........................ 46
Gambar 4. 4 : Sifat sisi persegi panjang ........................................................ 47
Gambar 4. 5 : Sifat sudut-sudut persegi panjang .......................................... 47
Gambar 4. 6 : Sifat diagonal-diagonal persegi panjang ................................ 48
Gambar 4. 7 : Keliling persegi panjang ........................................................ 48
Gambar 4. 8 : Luas persegi panjang .............................................................. 49
Gambar 4. 9 : Contoh persegi panjang .......................................................... 49
Gambar 4.10 : Tampilan awal kuis persegi panjang ...................................... 50
Gambar 4. 11 : Soal kuis persegi panjang ....................................................... 50
Gambar 4. 12 : Soal kuis persegi panjang selanjutnya .................................... 51
Gambar 4. 13 : Jawaban kuis benar semua ..................................................... 51
Gambar 4. 14 : Jawaban kuis yang salah ........................................................ 52
Gambar 4. 15 : Jawaban akhir kuis ................................................................. 52
Gambar 4. 16 : Cara 1 dan 2 persegi menempati bingkaianya ....................... 53
Gambar 4. 17 : Cara 3 dan 4 persegi menempati bingkaianya ....................... 53
Gambar 4. 18 : Cara 5 dan 6 persegi menempati bingkainya ......................... 54
Gambar 4. 19 : Cara 7 dan 8 persegi menempati bingkaianya ....................... 54
Gambar 4. 20 : Sifat sisi-sisi persegi ............................................................... 55
Gambar 4. 21 : Sifat diagonal persegi ............................................................. 55
Gambar 4. 22 : Keliling persegi ...................................................................... 56
Gambar 4. 23 : Luas Persegi ........................................................................... 56
Gambar 4. 24 : Contoh persegi ....................................................................... 57
Gambar 4. 25 : Contoh persegi lanjutan.......................................................... 57
Gambar 4. 26 : Pengertian trapesium .............................................................. 58
Gambar 4. 27 : Sifat-sifat trapesium ............................................................... 58
Gambar 4. 28 : Keliling trapesium .................................................................. 59
Gambar 4. 29 : Luas Trapesium ...................................................................... 59
x
Gambar 4. 30 : Contoh Trapesium .................................................................. 60
Gambar 4. 31 : Pengertian jajargenjang .......................................................... 61
Gambar 4. 32 : Sifat sisi jajargenjang ............................................................. 61
Gambar 4. 33 : Sifat sudut jajargenjang .......................................................... 62
Gambar 4. 34 : Sifat diagonal jajargenjang ..................................................... 62
Gambar 4. 35 : Luas jajargenjang ................................................................... 63
Gambar 4. 36 : Contoh jajargenjang ............................................................... 63
Gambar 4. 37 : Pengertian belah ketupat ........................................................ 64
Gambar 4. 38 : Sifat sisi belah ketupat ........................................................... 64
Gambar 4. 39 : Sifat diagonal belah ketupat ................................................... 65
Gambar 4. 40 : Sifat belah ketupat di balik menurut diagonal BD ................. 65
Gambar 4. 41 : Sifat belah ketupat di balik menurut diagonal AC ................. 66
Gambar 4. 42 : Definisi belah ketupat ............................................................ 66
Gambar 4. 43 : Keliling dan luas belah ketupat .............................................. 67
Gambar 4. 44 : Contoh 1 belah ketupat........................................................... 67
Gambar 4. 45 : Contoh 2 belahketupat............................................................ 68
Gambar 4. 46 : Pengertian layang-layang ....................................................... 68
Gambar 4. 47 : Sifat dan sisi layang-layang ................................................... 69
Gambar 4. 48 : Sifat 1 diagonal layang-layang ............................................... 69
Gambar 4. 49 : Sifat 2 diagonal layang-layang ............................................... 70
Gambar 4. 50 : Definisi layang-layang ........................................................... 70
Gambar 4. 51 : Keliling layang-layang ........................................................... 71
Gambar 4. 52 : Luas layang-layang ................................................................ 71
Gambar 4. 53 : Contoh 1 layang-layang ......................................................... 72
Gambar 4. 54 : Contoh 2 layang-layang ......................................................... 72
Gambar 4. 55 : Histogram dan poligon skor motivasi belajar matematika
kelas eksperimen ................................................................... 74
Gambar 4. 56 : Tampilan awal power point .................................................... 75
Gambar 4. 57 : Macam-macam bangun datar ................................................. 75
Gambar 4. 58 : Tampilan awal power point .................................................... 76
Gambar 4. 59 : Macam-macam bangun datar ................................................. 76
xi
Gambar 4. 60 : Sifat sisi-sisi persegi panjang ................................................. 77
Gambar 4. 61 : Sifat sudut-sudut persegi panjang .......................................... 77
Gambar 4. 62 : Sifat diagonal-diagonal persegi panjang ................................ 78
Gambar 4. 63 : Latihan soal sifat persegi panjang .......................................... 78
Gambar 4. 64 : Sifat-sifat persegi ................................................................... 79
Gambar 4. 65 : Keliling persegi panjang dan persegi ..................................... 79
Gambar 4. 66 : Luas persegi panjang dan persegi .......................................... 80
Gambar 4. 67 : Latihan soal luas persegi panjang dan persegi ....................... 80
Gambar 4. 68 : Jenis-jenis trapesium .............................................................. 81
Gambar 4. 69 : Sifat-sifat trapesium ............................................................... 81
Gambar 4. 70: Latihan soal sudut trapesium .................................................... 82
Gambar 4. 71: Keliling trapesium .................................................................... 82
Gambar 4. 72: Latihan soal keliling trapesium ................................................ 83
Gambar 4. 73: Luas trapesium ......................................................................... 83
Gambar 4. 74: Latihan soal luas trapesium ...................................................... 84
Gambar 4. 75: Histogram dan poligon Skor Motivasi Belajar Matematika
Kelas Kontrol ......................................................................... 86
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 99
Lampiran 2 : Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Matematika
Sebelum uji validitas .............................................................. 121
Lampiran 3 : Angket motivasi belajar matematika Sebelum Uji Validitas . 122
Lampiran 4 : Perhitungan Validitas Instrumen Motivasi Belajar
Matematika ............................................................................. 126
Lampiran 5 : Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Matematika
Setelah uji validitas ................................................................ 127
Lampiran 6 : Angket Motivasi Belajar Matematika .................................... 128
Lampiran 7 : Perhitungan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar
Matematika (setelah drop yang tidak valid) ........................... 131
Lampiran 8 : Perhitungan Uji Validitas Motivasi Belajar Matematika
Siswa ...................................................................................... 132
Lampiran 9 : Perhitungan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar
Matematika Sebelum Perlakuan ............................................. 133
Lampiran 10 : Skor Motivasi Belajar Matematika Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 134
Lampiran 11 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen . 135
Lampiran 12 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ....... 138
Lampiran 13 : Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen ..................... 141
Lampiran 14 : Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol ........................... 143
Lampiran 15 : Perhitungan Uji Homogenitas ............................................... 145
Lampiran 16 : Perhitungan Pengujian Statistik ............................................. 147
Lampiran 17 : Hasil Wawancara Pra Penelitian Dengan Guru Matematika . 149
Lampiran 18 : Hasil Wawancara Dengan Guru TIK .................................... 152
Lampiran 19 : Dokumentasi Penelitian ......................................................... 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Selain merupakan aset berharga bagi bangsa, pendidikan memegang
peranan penting dalam setiap sektor kehidupan. Oleh karena itu, kualitas
pendidikan perlu ditingkatkan agar terbentuk generasi-generasi penerus
bangsa yang mampu menghadapi segala kondisi yang senantiasa berubah dan
kompetitif. Berbagai upaya pengembangan dan peningkatan kualitas
pendidikan telah dilakukan. Diantaranya yaitu mengembangkan bahkan
menciptakan metode baru dalam pendidikan dan pengajaran termasuk
penyempurnaan kurikulum.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting, namun di
Indonesia perwujudan pendidikan tersebut masih terdapat banyak
permasalahan. Antara lain masih rendahnya hasil belajar siswa, masih
rendahnya motivasi belajar siswa, dan masih terbatasnya fasilitas pendidikan.
Banyak hal yang kiranya perlu dilakukan agar kegiatan-kegiatan
pembelajaran bisa menuju ke arah yang lebih baik. Salah satu yang
memegang peranan tidak kalah penting adalah kegiatan pengajaran di sekolah
yang merupakan kegiatan pendidikan yang membimbing siswa secara
langsung.
Penyelenggaraan pendidikan matematika di Indonesia bukan
merupakan hal yang mudah. Sampai saat ini, matematika masih dianggap
sebagai mata pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa.1 Masih
diperlukan perhatian terhadap pembelajaran yang tepat agar pelajaran
matematika bisa dipelajari dengan baik dan benar. Jika hal tersebut sudah bisa
dijawab dan dicarikan jalan keluarnya, mungkin siswa akan bisa mengikuti
pelajaran dengan lebih mudah, baik dan terarah.
1Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007), h. 8. 41.
2
Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah-sekolah selama ini masih
menyelenggarakan pendidikan dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini
dipengaruhi oleh ketersediaan dana, serta kemampuan guru untuk
mengembangkan model pembelajaran yang efektif.
Pendidikan matematika di Indonesia memang belum menampakkan
hasil yang diharapkan. Dari hasil studi TIMSS tahun 2007 untuk siswa kelas
VIII, menempatkan siswa Indonesia pada urutan ke-36 dari 49 negara dengan
nilai rata-rata untuk kemampuan matematika secara umum adalah 397. Nilai
tersebut masih jauh dari standard minimal nilai rata-rata kemampuan
matematika yang ditetapkan TIMSS yaitu 500. Prestasi siswa Indonesia ini
berada dibawah siswa Malaysia dan Singapura. Siswa Malaysia memperoleh
nilai rata-rata 593.2 Skala matematika TIMSS-Benchmark Internasional
menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada pada peringkat bawah, Malaysia
pada peringkat tengah, dan Singapura berada pada peringkat atas. Padahal
jam pelajaran matematika di Indonesia 136 jam untuk kelas VIII, lebih
banyak dibanding Malaysia yang hanya 123 jam dan Singapura 124 jam.3
Menurut Leung dan Puji (Fajar Shadiq, 2007) data TIMSS menunjukkan
bahwa penekanan pembelajaran metematika di Indonesia lebih banyak pada
penguasaan keterampilan dasar (basic skills), namun sedikit atau sama sekali
tidak menekankan untuk penerapan matematika dalam konteks kehidupan
sehari-hari.4
Pada ruang lingkup sekolah, permasalahan rendahnya prestasi belajar
matematika siswa juga terjadi di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes. Siswa-
siswa di sekolah tersebut masih banyak yang memiliki hasil belajar yang
rendah. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian siswa, masih banyak yang
memperoleh nilai dibawah kriteria kelulusan minimal yang ditetapkan
2 Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2007 International Mathematics Report”, dari
http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html, 6 September 2009, h. 38. 3 Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2007 International …………h.195.
4 Melly Andriani, “Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Melalui Strategi Think-Talk-Write Berbasis Modul”, dari
http://mellyirzal.blogspot.com/2008/12/mengembangkan-kemampuan-komunikasi-dan.html, 6
September 2009.
3
sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika
pun menyebutkan bahwa masih banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi
dalam pembelajaran matematika, diantaranya adalah hanya beberapa siswa
yang mau mendengarkan penjelasan dari guru dan mau menjawab soal-soal
yang diberikan guru di dalam kelas dan kebanyakan siswa tidak mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas VII
MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes masih memiliki motivasi belajar yang
rendah.
Sri Anitah W mengemukakan bahwa pemakaian media dalam proses
belajar mengajar dapat memperjelas penyampaian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar,
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar.5 Matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat
abstrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan
metode yang tepat sesuai tingkat perkembangan mental siswa. Untuk itu
diperlukan model dan media pembelajaran yang membantu siswa dalam
mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Sehingga diperlukan
sustu media pembelajaran yang lebih menarik perhatian dan memotivasi
siswa untuk belajar matematika tanpa mengurangi fungsi media pembelajaran
secara umum.
Seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih
efektif, efisien dan memberikan nuansa menyenangkan pada siswa, maka
penggunaan media bisa menjadi alternatif penarik. Seiring dengan
berkembangnya teknologi komputer pada saat ini, maka pemanfaatan
teknologi informasi sangat dibutuhkan. Perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Untuk itu media CAI
(Computer-Assisted Instruction) merupakan salah satu alternatif alat bantu
pembelajaran yang cukup menarik, efektif, efisien dan dapat membangkitkan
5 Sri Anitah W, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika, (Jakarta, Universitas Terbuka,
2008), h. 10.6
4
motivasi belajar matematika siswa. Media CAI (Computer-Assisted
Instruction) ini merupakan media yang dibuat dengan bantuan komputer yang
didalamnya memuat unsur teks, gambar dan animasi. Dengan demikian media
ini diharapkan dapat membantu dan memotivasi siswa dalam proses belajar
mengajar untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
Fungsi khusus media dalam pendidikan matematika diantaranya untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa, menghindari atau mengurangi
terjadinya salah komunikasi dan untuk membuat konsep matematika yang
abstrak dapat disajikan dalam bentuk konkret sehingga dapat lebih difahami,
dimengerti dan dapat disajikan sesuai dengan tingkat berfikir siswa. Hal ini
juga didukung dengan kelebihan media, diantaranya yaitu media
menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan interaktif, serta
memberikan kmudahan kontrol yang vsistematis dalam proses.
Program CAI (Computer-Assisted Instruction) mempunyai 2 (dua)
karakteristik, yaitu: pertama, CAI (Computer-Assisted Instruction)
merupakan integrated multimedia yang dapat menyajikan suatu paket bahan
ajar (tutorial) yang berisi komponen visual dan suara secara bersamaan.
Kedua, CAI (Computer-Assisted Instruction) mempunyai komponen
intelligence yang membuat CAI (Computer-Assisted Instruction) bersifat
interaktif dan mampu memproses data atau jawaban dari sipengguna. Kedua
karakteritik inilah yang membedakan antara program pembelajaran yang
disajikan lewat CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan program
pembelajaran yang disajikan lewat media lainnya. Umumnya program-
program pembelajaran yang disajikan lewat CAI (Computer-Assisted
Instruction) terlihat lebih bermakna, karena mampu menyajikan suatu model
pembelajaran yang bersifat interaktif.
Menurut McGraw terdapat empat tipe atau metode yang dapat
digunakan dalam CAI (Computer-Assisted Instruction), yaitu: Drill and
practice, Tutorials, Instructional Games, Simulation. McGraw dalam
bukunya Technology For Teacher: Mastering New Media and Portfolio
Development mengatakan simulasi merupakan tipe yang tepat dalam proses
5
atau rancangan pendidikan yang kompleks, berbeda dengan tipe tradisional
yaitu Drill and practice, Tutorials, Instructional Games, yang hanya fokus
kepada mengajar dan memperjelas suatu informasi yang nyata. Sedangkan
simulasi selain mengajar dan memperjelas suatu informasi juga lebih
menitikberatkan kepada pengambilan keputusan (decision making) dan
pemecahan masalah (problem solving).
Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu adanya penelitian
yang mengangkat masalah tersebut. Maka penelitian skripsi ini diberi judul:
“PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
MEDIA CAI (COMPUTER-ASSISTED INSTRUCTION) DENGAN TIPE
SIMULASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA“.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat di identifikasikan beberapa masalah, yaitu:
1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar
matematika siswa?
2. Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk memotivasi belajar matematika
siswa?
3. Apakah ada perbedaan motivasi belajar matematika antara siswa yang di
ajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe simulasi dengan yang menggunakan media berbasis Power Point?
4. Apakah penggunaan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan
tipe simulasi dapat memberikan motivasi lebih tinggi dari pada
pembelajaran yang menggunakan media berbasis Power Point?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah hanya dibatasi pada motivasi belajar
matematika siswa, khususnya siswa kelas VII di MTs Mathla’ul Anwar Pusat
pada materi bangun segi empat. Motivasi belajar ini diperoleh dari nilai
6
posttes siswa, sedangkan proses pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe
simulasi yang dibangun sendiri.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi belajar matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe
simulasi?
2. Apakah ada pengaruh penggunaan Media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika
siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui motivasi belajar matematika siswa yang diajarkan
dengan pembelajaran yang menggunakan Media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi terhadap motivasi belajar matematika
siswa
F. Kegunaan Penelitian
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pikiran dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika siswa MTs
berdasarkan motivasi belajar matematika siswa. Secara khusus penelitian ini
diharapkan:
7
1. Bagi guru
Menambah wawasan tentang salah satu alternatif media pembelajaran
yang dapat dipilih untuk memotivasi belajar siswa.
2. Bagi siswa
Untuk menumbuhkan motivasi belajar matematika dan sebagai salah satu
cara mengatasi kejenuhan dalam belajar matematika.
3. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika.
4. Bagi peneliti
Bisa lebih memahami dan dapat memilih media yang tepat untuk
digunakan dalam pembelajaran matematika.
5. Bagi pembaca
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik
yang perlu diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam.
8
BAB II
KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teori
1. Pembelajaran Matematika
Dalam kerangka teori pembelajaran matematika, akan diuraikan
terlebih dahulu pengertian belajar. Belajar adalah suatu tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif positif dan menetap sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.1 Drs.
Slameto merumuskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.2
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku maupun pengetahuan seseorang yang relatif
positif dan menetap sebagai hasil dari pengalaman atau latihan dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan
pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan
peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru
dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.3 Agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai, guru harus mampu mengorganisir semua komponen
sedemikian rupa sehingga antara komponen yang satu dengan komponen
yang lainnya dapat berinteraksi dengan harmonis.
1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2005), Cet.XI, h.115
2 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008),Cet.II, h.13
3“Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan VCD dalam Pembelajaran
Matematika”, http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model-pembelajaran-
creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html. 10
Oktober 2009, jam 22.10
8
9
Menurut Gagne bahwa “pembelajaran sebagai perangkat acara
peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa
proses belajar yang sifatnya internal.”4 Suatu pengertian yang hampir sama
dikemukakan oleh Correy bahwa “pembelajaran adalah suatu proses
dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam kondisi khusus atau menghasilkan
respon terhadap situasi tertentu.”5
Menurut Zurinal dan Wahdi, Pembelajaran adalah suatu usaha dan
proses yang dilakukan secara sadar dengan mengacu pada tujuan
(pembentukan kompetensi), yang dengan sistematik dan terarah pada
terwujudnya perubahan tingkah laku.6
Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang disengaja atau
upaya yang dirancang oleh pendidik dengan tujuan untuk menciptakan
suasana lingkungan (kelas/sekolah) yang memungkinkan siswa melakukan
kegiatan belajar serta terjadinya interaksi optimal antara guru dengan
siswa serta antara siswa dengan siswa.
Setelah dikemukakan pengertian pembelajaran, selanjutnya akan
dibahas mengenai pengertian matematika. Istilah matematika berasal dari
bahasa Yunani, Mathematike, yang berarti “relating to learning“.
Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan
atau ilmu. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah
kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar
(berpikir).7
Matematika adalah cara atau metode berpikir dan bernalar.
Matematika dapat digunakan untuk membuat keputusan apakah suatu ide
itu benar atau salah atau paling tidak ada kemungkinan benar. Matematika
4 Ismail, et.al., Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, (Jakarta: UT, 2002), h.1.13
5 Ismail, et.al., Kapita Selekta… , (Jakarta: UT, 2002), h.1.13
6 Dr. Hj. Zurinal Z dan Wahdi Sayuti S.Ag. Ilmu Pendidikan (Pengantar dan Dasar-dasar
Pendidikan), (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet.1.h. 117.
7 Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA-
UPI.2001), h. 18
10
adalah suatu eksplorasi dan penemuan, disitulah setiap hari ide-ide baru
ditemukan. Matematika adalah metode berpikir yang digunakan untuk
memecahkan semua jenis permasalahan yang terdapat di dalam sains,
pemerintahan, dan industri.8
Johnson dan Myklebust, Lerner, Kline adalah beberapa ahli yang
menitikberatkan matematika sebagai bahasa simbolis. Secara lebih spesifik
Johnson dan Myklebust mengemukakan bahwa “matematika adalah
bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah
untuk memudahkan berpikir.”9
James dan James (dalam Erman Suherman, 2001) dalam kamus
matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan
dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi kedalam tiga
bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.10
Berdasarkan pendapat
tersebut dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran matematika antara
satu topik matematika dengan topik matematika yang lain saling berkaitan.
Dari beberapa pengertian matematika yang dikemukakan di atas
dapat disimpulkan bahwa matematika adalah cara berfikir dengan bahasa
simbolis yang bernalar deduktif dan induktif yang terdiri dari pengetahuan
tentang bilangan-bilangan, bentuk, susunan besaran, konsep-konsep yang
berhubungan dan terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan
geometri.
Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah proses yang
harus lebih dulu dirancang oleh guru agar mampu mengorganisir semua
komponen dalam belajar matematika dan hendaknya antara komponen
8 Sukardjono, dkk, Hakikat dan Sejarah Matematika, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h.
1.3
9 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003), Cet.II, h. 252. 10
Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran …………..h. 18
11
yang satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara harmonis dengan
tujuan untuk menciptakan belajar matematika yang efektif.
Pembelajaran matematika tidak bisa terlepas dari sifat-sifat
matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang
kita ajar. Oleh karena itulah kita perlu memeperhatikan beberapa sifat atau
karakteristik pembelajaran matematika.11
a. Pembelajaran matematika adalah berjenjang
Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang atau bertahap,
yaitu dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan ke hal yang abstrak,
dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks, dari konsep yang
mudah menuju konsep yang lebih sukar.
b. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Dalam setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang baru perlu
memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa
sebelumnya. Metoda spiral bukanlah mengajarkan konsep hanya
dengan pengulangan atau perluasan saja tetapi harus ada peningkatan.
Spiralnya harus spiral naik bukan spiral datar.
c. Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Pemahaman konsep-konsep matematika melalui contoh-contoh tentang
sifat-sifat yang sama yang dimiliki dan yang tidak dimiliki oleh
konsep-konsep tersebut merupakan tuntutan pembelajaran matematika.
d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan
kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu
konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila
didasarkan atas pernyataan-pernyataan terdahulu yang telah diterima
kebenarannya.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
11 Erman Suherman,dkk., Strategi Pembelajaran ...................h. 64
12
Motivasi berasal dari kata motif. Motif berarti segala sesuatu
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif adalah
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau
daya penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan.12
Jadi dapat dikatakan bahwa
seseorang melakukan sesuatu tindakan tentu ada motivasinya, ada
maksud dan tujuannya. Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu: 13
1) Motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-
kebutuhan organisme demi melanjutkan hidupnya.
2) Motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal
dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi
motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi
oleh lingkungan kebudayaan setempat.
3) Motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk
yang berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan
Tuhan-Nya.
Sedangkan motivasi adalah „pendorongan‟ suatu usaha yang
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu.14
Motivasi adalah keadaan internal yang kompleks
yang tidak dapat diamati secara langsung. Motivasi secara umum
dianggap bersumber pada kebutuhan-kebutuhan manusia. Para
individu merespon kebutuhan dengan melakukan sesuatu yang
berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses
mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam
bentuk kegiatan yang dikehendaki. Kemudian Jhon P. Campbell dan
kawan-kawan menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan
mengemukakan bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah atau
12 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009), h. 73
13
Hamzah B. Uno., Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet 4, h. 3 14
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 71
13
tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku.
Disamping itu, istilah itu pun mencakup sejumlah konsep seperti
dorongan (drive), kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran
(reward), penguatan (reinforcement), ketetapan tujuan (goal setting),
harapan (expectancy), dan sebagainya.15
Sementara itu sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan
adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia dari yang terendah
sampai yang tertinggi berdasarkan prioritas:16
1) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer
dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dari dasar
organism manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan,
kesehatan fisik, kebutuhan seks, dan sebagainya.
2) Kebutuhan rasa aman (safty and security)
Seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman
penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dan
sebagainya.
3) Kebutuhan sosial (social needs)
Kebutuhan sosial antara lain kebutuhan akan dicintai,
diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai kelompok, rasa setia
kawan, kerjasama.
4) Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
Yang termasuk didalamnya yaitu kebutuhan akan dihargai karena
prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat, dan
sebagainya.
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization)
Antara lain kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki,
pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri.
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
manusia pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kebutuhan-
kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh
karena itu menurut teori ini, apabila seorang pendidik bermaksud
memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui
terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan
dimotivasinya.
15 Ngalim Purwanto, Psikolog……………………., h. 72
16
Ngalim Purwanto, Psikolog……………………., h. 78
14
Adapun untuk mengetahui apakah seseorang individu
mempunyai motivasi atau tidak, dapat dilihat pada tingkat
kecenderungan yang timbul pada diri individu tersebut dengan ciri-ciri
sebagai berikut:17
a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d) Lebih senang bekerja sendiri.
e) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, hingga kurang kreatif).
f) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
g) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu.
h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Dari beberapa pengertian dan ciri-ciri tentang motivasi yang
diungkapkan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah daya pendorong atau penggerak yang dapat
mendorong seseorang melakukan suatu usaha atau tindakan yang
ditandai dengan munculnya perasaan atau keinginan untuk bertindak
melakukan sesuatu yang di dasari oleh pengaruh dari dalam dan luar
dirinya diarahkan bagi tercapainya tujuan yang berakhir pada
pemuasan kebutuhan.
b. Macam-macam Motivasi
Berbicara tentang macam-macam motivasi dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Namun dalam hal ini hanya akan difokuskan
pada dua sudut pandang saja, yaitu motivasi yang berasal dari dalam
diri pribadi seseorang atau disebut juga dengan motivasi instrinsik dan
motivasi yang berasal dari luar atau yang disebut juga dengan motivasi
ekstrinsik.
17
Sardiman A.M., Interaksi dan…………............, h. 83
15
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.18
Bila
seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan
motivasi dari luar dirinya. Dalam kegiatan belajar motivasi instrinsik
sangat diperlukan, karena seseorang yang tidak memiliki motivasi
instrinsik sulit sekali untuk melakukan aktivitas belajar. Seseorang
yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar.
Motivasi instrinsik berisi:19
1. Penyesuaian tugas dengan minat
2. Perencanaan yang penuh variasi
3. Umpan balik atas respons siswa
4. Kesempatan respons peserta didik yang aktif, dan
5. Kesempatan peserta didik untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.20
Motivasi belajar
dikatakan ekstrinsik apabila siswa menempatkan tujuan belajarnya di
luar faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena hendak
mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya
untuk mencapai angka tinggi, gelar, kehormatan, dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Motif
ini sering digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian
siswa atau karena sikap tertentu pada guru atau orang tua.
Bagi siswa yang mempunyai motivasi instrinsik bukanlah
masalah bagi guru, karena bagi siswa yang mempunyai motivasi
instrinsik biasanya dengan kesadaran sendiri akan memperhatikan
penjelasan dari guru, rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi
18
Sardiman A.M., Interaksi dan…………............, h. 89 19
Hamzah B. Uno., Teori Motivasi dan Pengukurannya…………….., h.9 20
Sardiman A.M., Interaksi dan………………………………............, h. 90-91
16
pelajaran yang diberikan, walaupun banyak berbagai gangguan yang
ada disekitarnya kurang dapat mempengaruhinya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam
dirinya, maka motivasi ekstrinsik mutlak diperlukan. Dalam hal ini
tugas guru adalah membangkitkan motivasi siswa sehingga Ia mau
belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:21
1. Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu
seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus
yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka
makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu
semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu,
siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar
siswa yang berprestasi.
3. Saingan/Kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan diantara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil
prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan
penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang sifatnya
membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat
proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan
agar siswa tersebut mau mengubah diri dan berusaha memecu
motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal kepada
siswa.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun
kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
21
M. Sobry Sutikno, Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi
bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan, dari
http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html 13/11/2009 jam 12.41
17
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Selain bentuk-bentuk motivasi sebagaimana yang telah
diuraikan di atas, sudah tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa
dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-
macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat
melahirkan hasil belajar yang bermakna.
c. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan.22
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Motivasi dalam kegiatan belajar, dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah kegiatan
belajar sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan
belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan melakukan aktivitas
belajar.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan
oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk
melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam
memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang
22
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999), cet. Ke-5, h.150
18
bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan
belajar. Keberhasilan dan kegagalan dalam belajar dipengaruhi oleh
motivasi belajar, dengan demikian keberhasilan dan kegagalan dalam
belajar bukan ditentukan oleh orang lain, tetapi oleh diri sendiri.
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa motivasi
sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang, yang ditunjukkan
dengan bersungguh-sungguh, menunjukkan minat, mempunyai
perhatian, rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan
belajar, berusaha keras, memberikan waktu yang cukup untuk
melakukan kegiatan, terus bekerja sampai tugas-tugas terselesaikan.
Dengan motivasi tersebut maka kualitas hasil belajar akan terwujud.
3. Media Pembelajaran CAI (Computer-Assisted Instruction)
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah,
perantara, atau pengantar.23
Sedangkan Briggs (1970) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar.24
AECT (Association of
Education and Comunication Technology, 1977) memberi batasan
tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi.25
Dari beberapa pengertian media yang telah dikemukakan di atas
dapat di disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan oleh guru untuk menyalurkan pesan ke penerima pesan
(siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
minat, motivasi dan tingkah laku sedemikian sehingga terjadi proses
belajar pada diri siswa.
23 Sri Anitah W, dkk, Strategi ……………….. h. 10.4
24
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya),
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.6
25
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h. 3
19
Secara umum media mempunyai kegunaan:26
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa
dengan sumber belajar.
4) Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
Pengertian media sangatlah luas, namun pada hal ini kita
membatasi pada media pendidikan saja, yaitu media yang digunakan
sebagai alat dalam proses pembelajaran. Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan
bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar serta peralatannya.27
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:28
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran;
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau
guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
26
Prinsip Pengembangan Media Pendidikan -Sebuah Pengantar - dari,
http://teknologipendidikan.wordpress.com/2006/03/21/prinsip-pengembangan-media-pendidikan-
sebuah-pengantar/ 13 November 2009, jam 15.40
27 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/13 November
2009, jam 16.15 28
Azhar. Arsyad, Media……………….., h. 24-25
20
Supaya tidak terjadi verbalisme pada diri siswa sebaiknya dalam
pembelajaran matematika menggunakan media, agar memperjelas
materi pelajaran. Dengan menggunakan media, siswa akan tertarik
dengan pelajaran karena siswa melihat langsung benda atau objek yang
sedang dipelajarinya. Sehingga, media pembelajaran dapat
memberikan pengalaman serta mempertinggi daya serap siswa dalam
menerima pelajaran sehingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan menarik.
Jadi, media dalam pembelajaran matematika dimaksudkan
sebagai segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai perantara dalam
menyampaikan ide-ide atau konsep-konsep matematika. Media
tersebut bisa berupa benda konkret, misalnya benda-benda yang
menyerupai bangun geometri atau ilustrasi dari suatu konsep yang
sedang dipelajari.
Selain itu media juga mempunyai kemampuan untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa, membuat konsep matematika
yang abstrak, dapat disajikan dalam bentuk konkret sehingga lebih
dapat dipahami, dimengerti dan dapat disajikan sesuai dengan tingkat-
tingkat berpikir siswa. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika
berdasarkan jenisnya antara lain:29
1) Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik.
2) Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya.
3) Projected still media: slide, over head projektor (OHP), in focus
dan sejenisnya.
4) Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD),
komputer dan sejenisnya.
29
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/13 November
2009, jam 16.15
21
Penggunaan komputer sebagai media menjadi salah satu
alternatif yang diandalkan untuk penyesuaian dengan kemajuan
teknologi terkini.
b. Pengertian CAI (Computer-Assisted Instruction)
Perkembangan zaman dapat ditandai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi canggih. Karena itu dalam proses
pembelajaran perlu juga dikembangkan cara-cara mengajar yang baru
pula, di antaranya ialah cara mengajar dengan mempergunakan
komputer. Metode mengajar ini dikembangkan karena pertama-tama
sudah jelas pada kehidupan modern di masa sekarang, komputer
merupakan suatu alat yang penting. Media pembelajaran dengan
bantuan komputer dapat digunakan untuk mencari informasi baru,
yaitu dengan menyeleksi dan mengolah pertanyaan, sehingga terdapat
jawaban terhadap suatu pertanyaan.
Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data
yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara
otomatis menerima dan menyimpan data (input), memprosesnya, dan
menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah
instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).30
Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu
input (misalnya keybord, writting pad), prosesor (CPU: unit pemroses
data yang di input), penyimpanan data (memori yang menyimpan data
yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen/ROM maupun
untuk sementara/RAM), dan output (misalnya layar monitor, printer
atau plotter).31
30
Jogiyanto Hartono, Pengenalan Komputer, (Jogjakarta: ANDI, 2002), Cet. III, h. 1 31
Jogiyanto Hartono, Pengenalan…………………….h. 4
22
Komputer sebagai media pembelajaran dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran,
yaitu: 32
1. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara siswa dan
materi pelajaran.
2. Proses belajar dapat berlangsung secara individu sesuai dengan
kemampuan belajar siswa.
3. Dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar.
4. Dapat memberikan umpan balik terhadap respons siswa dengan
segera.
5. Dapat menciptakan proses belajar yang berkesinambungan.
Komputer dewasa ini memiliki kemampuan untuk
menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperi
CD player, video tape, audio tape, dapat dihubungkan dengan
proyektor (Infokus). Di samping itu, komputer dapat merekam,
menganalisis dan memberi reaksi kepada respon yang di input oleh
pemakai atau siswa. Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang
dikenal sering dinamakan pengajaran dengan bantuan komputer
(CAI).33
CAI (Computer-Assisted Instruction) yaitu penggunaan
komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa.
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-
langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Sehingga cocok untuk
kegiatan pembelajaran mandiri.
Media pembelajaran CAI (Computer-Assisted Instruction) ini
memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna dan
animasi grafik (graphic animation). Keberadaan animasi dapat
memperjelas uraian konsep sehingga pemahaman konsep lebih mudah
jika dibandingkan dengan memakai sumber belajar yang statis berupa
buku teks, papan tulis, ataupun LKS. Media pembelajaran CAI
32
http://www.geocities.com/agoes66_gt/Pemanfaatan_Komputer_sebagai_Media.pdf, 18
Oktober 2009, jam 20.47 33
Azhar. Arsyad, Media……………….., h. 54
23
(Computer-Assisted Instruction) ini juga mampu memberikan balikan
(feedback) sehingga siswa dapat aktif berinteraksi dengan media yang
diproduksi. Selain itu, media juga dapat meningkatkan motivasi dan
perhatian siswa untuk belajar dan mampu memberikan pengalaman
belajar yang lebih langsung untuk menjelaskan materi.
c. Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan CAI (Computer-
Assisted Instruction)
Beberapa hal yang mendukung keberhasilan penggunaan media
CAI (Computer-Assisted Instruction), yaitu:34
1) Belajar harus menyenagkan.
a. Belajar harus menantang.
b. Rasa ingin tahu
c. Membuat siswa dapat berfantasi.
2) Interaktivitas.
a. Dukungan komputer yang dinamis.
b. Dukungan sosial yang dinamis.
c. Aktif dan interaktif.
d. Keluasan.
e. Power.
3) Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia
feedback.
a. Tugas-tugas latihan harus sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa.
b. Kesempatan latihan dengan bantuan komputer harus
mempersiapkan umpan balik yang dapat dipahami, segera, dan
produktif.
c. Untuk tugas latihan yang kompleks komputer dapat mendukung
salah satu aspek performansi.
34
Azhar Arsyad, Media………………………………….hal.166-170
24
d. Lingkungan latihan dan praktek harus memotivasi.
4) Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal.
a. Memberikan saran yang berkenaan dengan kelemahan dan
kekurangan siswa.
b. Memberikan contoh atau kegiatan alternatif yang langkahnya
lebih baik dari langkah siswa.
c. Memberikan langkah atau kegiatan yang membuat siswa itu
terhindar dari kesalahan ketika dia akan salah.
d. Jangan memberikan dua kali atau dua langkah secara berturut-
turut.
e. Memberikan ucapan selamat ketika langkah atau kegiatannya
berhasil.
f. Memberikan kesempatan siswa untuk mandiri dalam
menyelesaikan masalah.
g. Jangan memaksakan siswa untuk menyelesaikan suatu masalah.
d. Format Penyajian Media CAI (Computer-Assisted
Instruction)
Karena program CAI (Computer-Assisted Instruction)
dikerjakan melalui layar monitor, maka perlu diperhatikan jenis
informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan. Jenis informasi yang
ditampilkan bisa berupa teks, gambar, suara, animasi atau video klip.
Ilustrasi dan warna bisa menarik perhatian siswa, tetapi bila berlebihan
akan mengecohkan. Satu layar bila mungkin berisi satu ide atau pokok
bahasan saja. Komponen tampilan yang penting adalah identifikasi
tampilan seperti nomor halaman, judul atau subjudul yang sedang
dipelajari, perintah-perintah seperti untuk maju, mundur, berhenti dan
sebagainya. Keterbacaan tampilan perlu mendapat perhatian karena
umumnya resolusi layar monitor lebih rendah dari pada halaman buku.
Ukuran huruf hendaknya tidak terlalu kecil dan jenis huruf juga yang
sederhana dan mudah dibaca.
25
Program dalam media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe
simulasi yang akan di pakai menggunakan FLASH. Dalam
penyampaian materinya atau presentasi penulis menggunakan FLASH
PLAYER. Flash player merupakan program untuk menjalankan file
dalam bentuk flash.35
e. Keuntungan dan Keterbatasan CAI (Computer-Assisted
Instruction)
Berikut ini dikemukakan beberapa kekuatan dan keterbatasan
komputer yang digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan, yaitu:36
1) Keuntungan
a. Komputer dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif,
tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam
menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang
digunakan.
b. Tersedinya animasi gerak, warna, dan musik yang dapat
menambah realisme. Sehingga komputer dapat merangsang
siswa untuk mengerjakan latihan.
c. Komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan
misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban, sehingga
tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan
tingkat penguasaannya.
d. Memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara
perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat
dipantau karena komputer dapat merekam aktivitas siswa
selama menggunakan suatu program pembelajaran.
35 Priyanto, Hidayatullaah, Making Educational Animation Using Flash, (Bandung:
Informatika, 2008), cet. 1, h. 34
36
Azhar Arsyad, Media…………………………..h. 54-56
26
e. Dengan program pengendali dari komputer, maka dapat
dihubungkan dengan peralatan lain seperti compact disk, video
tape, dan lain-lain.
2) Keterbatasan
a. Pengembangan perangkat lunaknya semakin mahal, meskipun
harga perangkat keras komputer cenderung menurun.
b. Diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang
komputer untuk dapat menggunakannya.
c. Program (software) yang tersedia untuk satu model seringkali
tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya, hal ini
disebabkan keragaman model komputer (perangkat keras).
d. Tidak dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena program
yang tersedia saat ini belum dapat diperhitungkan.
e. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan peralatan
lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke
layar yang lebih lebar, sehingga komputer hanya efektif bila
digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam
kelompok kecil.
4. Tipe Simulasi
Simulasi merupakan suatu model atau penyederhanaan dari situasi,
obyek, atau kejadian sesungguhnya. Program CAI (Computer-Asissted
Instruction) dengan tipe simulasi memungkinkan siswa seolah-olah
terlibat dan mengalami kejadian sesungguhnya dan umpan balik diberikan
sebagai akibat dari keputusan yang diberikannya.
Program CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe simulasi
merupakan suatu presentasi atau model dari suatu kejadian nyata atau
27
imajinasi dari suatu obyek, sistem atau beberapa kejadian.37
Program
simulasi pada komputer merupakan suatu program yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara dinamis, interaktif, dan
perorangan. Sehingga siswa akan memperoleh suatu pengalaman belajar
yang menyerupai kehidupan nyata.
Ciri-ciri simulasi yang efektif adalah:38
a. Belajar menjadi relatif lebih singkat dibanding metode lain;
b. Efektivitas belajar meningkat bila model atau simulasinya benar-
benar mendekati realita;
c. Belajar menjadi efisien karena tergetnya pada kemajuan dan hasil
belajar.
Pembelajaran matematika yang mempergunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) dengan tipe simulasi membawa siswa
langsung dihadapkan pada lingkungan atau situasi tertentu, sehingga
seolah-olah siswa berada pada kondisi tersebut.
5. Microsoft Power Point
Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah
sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh
Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office,
selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya.39
37Gifalytwinsa, Model Pembelajaran Cai Dan Penerapannya Di SD, dari
http://gifalytwinsa.wordpress.com/2009/04/07/model-pembelajaran-cai-dan-penerapannya-di-sd/,
15 november 2009, jam 20.15
38Cara Penulisan Naskah program Multimedia Interaktif, dari
http://www.google.co.id/cara-penulisan-naskah-program-multimedia-interaktif.htm,
15 november 2009, jam 20.15
39
Microsoft PowerPoint, dari
WikimediaFoundation,Inc,Microsoft_PowerPoint,http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPo
int, 02 Agustus 2009, 09:03
28
PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi
Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem
operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di
atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi
oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer.
Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti
nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft
Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12
(Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket
Microsoft Office System 2007.
Versi terbaru adalah Microsoft Office PowerPoint 2007 (PowerPoint
12), yang dirilis pada bulan November 2006, yang merupakan sebuah
lompatan yang cukup jauh dari segi antar muka pengguna dan kemampuan
grafik yang ditingkatkan. Selain itu, dibandingkan dengan format data
sebelumnya yang merupakan data biner dengan ekstensi *.ppt, versi ini
menawarkan format data XML dengan ekstensi *.pptx.
Power point adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk
keperluan presentasi, baik berupa seminar, promo sebuah produk, maupun
kegiatan yang bersifat ilmiah yang melibatkan banyak peserta.40
Power
point merupakan program aplikasi yang digunakan untuk membuat
presentasi yang berupa teks, table, gambar, grafik, diagram dan
sebagainya.41
Presentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk
menjelaskan tentang sesuatu hal dalam bentuk slide yang telah dirangkum
dan dikemas dengan visualisasi yang menarik.42
Presentasi merupakan
sebuah kegiatan aktif dimana seorang pembicara menyampaikan dan
mengkomunikasikan informasi kepada sekelompok audiens.
40 Hadi Purnomo Catur, Power Point 2007 mudah, praktis dan lengkap, (Jakarta: PT.
Mediakita, 2008), h.1
41
Gumawang Atang, Belajar Otodidak word, exel, power point 2007, (Bandung: PT
Informatika, 2009), h.334
42
Hadi Purnomo Catur, Power Point………………..…, h.1
29
Presentasi yang akan disampaikan dibuat dalam bentuk slide
presentasi. Slide presentasi adalah lembar atau tempat untuk membuat data
presentasi yang bisa berupa teks, grafik, tabel, dan sebagainya.43
Slide
yang ditampilakan tentunya harus baik dan berkualitas. Slide presentasi
yang dikatakan baik harus memenuhi beberapa aturan, antara lain: 44
a. Slide presentasi harus sederhana.
b. Antara teks dan gambar harus pada jarak yang aman.
c. Slide berisi point-point saja.
d. Teks harus menggunakan ukuran font yang besar dan slide dalam
bentuk landscape.
e. Isi slide harus mudah di baca.
f. Slide menggunakan themes yang konsisten.
Di dalam proses pendidikan dan pembelajaran, guru sebagai tenaga
pendidik juga bisa menggunakan program power point sebagai media
untuk menyampaikan materi pelajaran. Di dalam mempresentasikan materi
pengajaran dengan power point, tentunya harus ditunjang oleh komponen
lain yang mendukung diantaranya adalah LCD dan Komputer. Tanpa
adanya kedua komponen tersebut, maka data power point yang telah
dirancang tidak dapat disajikan.
Didalam menyajikan data atau materi pelajaran dengan program
power point, guru harus memperhatikan beberapa hal agar presentasi yang
disampaikan mudah diterima siswa. Presentasi yang baik harus
memperhatikan beberapa aspek, antara lain:
a. Isi Presentasi
Isi presentasi yang disajikan haruslah jelas dan mudah diterima oleh
siswa.
b. Struktur presentasi
43 Gumawang Atang, Belajar Otodidak word ………..., h.344
44
Muhammad Noer, Contoh Slide Presentasi Yang Baik dan Alasan Penggunaannya, dari
http://www.muhammadnoer.com/2009/02/6-prinsip-penggunaan-slide-dalam-presentasi/, 09
februari 2010, jam 16.32
30
Presentase yang disampaikan haruslah terstruktur dengan rapi. Mulai
dari bagian awal presentasi, kemudian isi pokok materi, dan bagian
akhir presentasi.
c. Kemasan
Presentase harus dikemas sedemikian rupa hingga menarik. Hal ini
dapat dilakukan dengan menambahkan gambar atau animasi yang
nantinya dapat membantu memperjelas siswa dalam memahami
materi yang disampaikan.
d. Faktor Pembicara
Dalam hal ini tentunya guru sebagai pendidik yang berperan sebagai
pembicara didalam proses belajar mengajar harus bisa menguasai
program power point tersebut. Disamping itu perlu diperhatikan pula
cara guru dalam menjelaskan tiap-tiap slide yang ditampilkan. Dengan
menggunakan bahasa yang jelas, teratur, dan sistematis tentunya akan
membuat proses pembelajaran tersebut menjadi menarik.
6. Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Media CAI
(Computer-Assisted Instruction) dengan Pembelajaran
Menggunakan Media Berbasis Power Point
Tabel 2. 1
31
CAI (Computer-Assisted
Instruction) Power Point
1. Proses pembelajaran dilakukan di
laboratorium komputer.
2. Dalam proses pembelajaran setiap
siswa menggunakan komputer
(siswa sebagai operator).
3. Dapat sebagai tutor yang
menggantikan guru di dalam
kelas.
4. Animasi tidak terbatas.
5. Tidak banyak membutuhkan
memori.
1. Proses pembelajaran
dilakukan di kelas.
2. Media di operasikan oleh guru
(guru sebagai operator)
3. Dalam proses pembelajaran
siswa hanya memperhatikan
penjelasan dari guru
(pembelajaran berpusat pada
guru).
4. Animasinya terbatas.
5. Memorinya terlalu besar.
B. Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan
1. Sirlai Gunawan, dalam penelitiannya yang berjudul “pengembangan
media pembelajaran berbasis CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe
simulasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi
perkembangan prenatal manusia kelas XI semester 2 SMA Negeri 2
Lamongan” menunjukkan bahwa siswa sangat termotivasi belajar materi
perkembangan prenatal manusia menggunakan media CAI (Computer-
Assisted Instruction) dan lebih mudah dalam memahami materi tersebut.
2. Amat Misnadi, dalam penelitiannya yang berjudul “penerapan
pembelajaran matematika Interaktif dengan pola CAI (Computer-
Assisted Instruction) tipe simulasi untuk meningkatkan kemampuan
berfikir kritis dan kreatif siswa SMA (Penelitian terhadap siswa kelas 2
semester II SMA Negeri 22 Bandung)”, menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa bahkan hampir seluruh siswa merasa senang dengan bahan
ajar yang dikembangkan dan model pembelajaran yang dilaksanakan.
32
C. Kerangka Berfikir
Belajar adalah suatu proses yang dialami oleh setiap manusia, yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku berupa pengetahuan,
ketrampilan, kemampuan maupun sikap yang berbeda dan lebih baik dari
sebelumnya. Pembelajaran matematika di sekolah merupakan hal yang
penting, matematika merupakan dasar bagi mata pelajaran yang lain.
Mengingat matematika sangat bermanfaat bagi siswa baik dalam mempelajari
pelajaran lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam proses pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah hasilnya
terkadang tidak memuaskan, yakni tidak sesuai seperti yang diharapkan,
khususnya pembelajaran matematika. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan
dana, serta kemampuan guru untuk mengembangkan model pembelajaran
yang efektif. Akibatnya siswa tidak merasa senang, takut untuk belajar
matematika, dan mereka menganggap bahwa matematika adalah pelajaran
yang sulit.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, ada faktor yang dapat
mempengaruhi pembelajaran, baik itu yang berasal dari dalam diri individu
maupun yang berasal dari luar diri individu. Salah satu faktor yang berasal
dari dalam diri individu adalah motivasi. Motivasi adalah daya
pendorong/penggerak yang dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi perlu ditumbuhkembangkan
di dalam proses pembelajaran, karena apabila siswa memiliki motivasi yang
tinggi untuk belajar maka ia akan bersungguh-sungguh untuk belajar tanpa
merasa terpaksa dan hasil yang diperoleh akan lebih memuaskan.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi suatu proses pembelajaran yang
berasal dari luar individu salah satunya adalah pemilihan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
33
Seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif,
efisien, dan memberikan nuansa menyenangkan pada siswa, serta dengan
berkembangnya teknologi komputer saat ini, maka pemanfaatan informasi
sangat dibutuhkan. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan, khususnya
dalam proses pembelajaran. Untuk itu media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi merupakan salah satu alternatif alat bantu
pembelajaran yang cukup menarik, efektif dan efisien.
Dengan demikian media ini diharapkan dapat membantu dan memotivasi
siswa dalam proses belajar mengajar untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas dapat di duga proses
pembelajaran dengan menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) tipe simulasi dapat meningkatkan motivasi belajar matematika
siswa.
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan diatas, maka
ditentukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Motivasi belajar matematika siswa yang di ajar menggunakan media
CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe simulasi lebih tinggi dari
pada siswa yang diajar dengan menggunakan media berbasis power point”.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes yang
beralamat di Jl. Raya Labuan Cimanying Menes-Pandeglang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010
pada bulan Maret.
B. Populasi dan Sampel
Penggunaan teknik sampling dalam penelitian ini diperlukan untuk
memperoleh sampel yang refresentatif. Sehingga hasil penelitian dapat
dipergunakan dalam memprediksi pada situasi lain. Untuk itu dalam
penelitian ini digunakan teknik sampling sebagai berikut:
1. Populasi Target
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MTs
Mathla’ul Anwar Pusat.
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII yang terdiri dari 5 kelas.
3. Sampel
Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua kelas dan
pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling.
Dengan teknik ini, maka setiap kelas yang berada dalam populasi
terjangkau memperoleh kesempatan yang sama untuk diambil sebagai
sampel penelitian. Pengambilan unit siswa yaitu mengambil 2 kelas dari 5
kelas yang ada, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
sebagai kelas kontrol. Dari kedua kelas tersebut diambil lagi secara acak
35
untuk mendapatkan mana yang menjadi kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Setelah dilakukan pengambilan secara acak maka yang
menjadi kelas eksperimen adalah VII-B dan yang menjadi kelas kontrol
adalah VII-C.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen,
dimana peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi
semua variabel yang relevan kecuali dari beberapa variabel tersebut.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua bagian
yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan
media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe simulasi dan
kelompok kontrol diberikan pembelajaran menggunakan media berbasis
power point. Kemudian setelah diberikan perlakuan kedua kelompok tersebut
diberikan angket yang sama berupa skala motivasi belajar matematika.
Selanjutnya skor angket tersebut dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian
sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan motivasi belajar
matematika siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Desain Randomized
Control Group Only:1
Keterangan:
E : Kelompok eksperimen
K : Kelompok kontrol
R : Random
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rhineka
Cipta, 2006), h.87.
E XE T
K XK T
R
36
X : Perlakuan
T : Hasil post-test
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas : Pembelajaran matematika menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) dengan tipe simulasi
pada pokok bahasan segi empat.
2. Variabel Terikat : Motivasi belajar matematika siswa MTs Mathla’ul
Anwar Pusat Menes.
E. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan angket untuk
instrument motivasi belajar dalam bentuk skala likert. Skala likert merupakan
salah satu skala sikap yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang
terhadap objek tertentu. Skala likert ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan
untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu di dukung atau di
tolaknya melalui rentang nilai tertentu. Pernyataan yang diajukan dibagi ke
dalam dua kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dengan
demikian instrument itu akan menghasilkan total skor bagi setiap responden.
Sebelum angket motivasi belajar disebarkan, angket tersebut harus diuji coba
terlebih dahulu untuk mengetahui apakah angket tersebut memenuhi
persyaratan validitas dan reliabilitas.
1. Kisi-Kisi Instrumen
Instrumen tes motivasi belajar digunakan untuk memperoleh data
tingkat motivasi belajar siswa. Indikator yang akan diukur melalui angket
motivasi belajar dapat digambarkan sebagaimana terdapat pada tabel
berikut:
37
Tabel 3. 1
Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Matematika
No Indikator
Nomor Item
Pernyataan
Uji Coba
Nomor Item
Pernyataan
Valid
Positif Negatif Positif Negatif
1 Bersungguh-sungguh 2, 31, 34 19 2, 31,
34
2 Menunjukkan minat 1, 9 14, 17, 23 1 14, 17
3 Mempunyai perhatian 7, 22, 33 4, 15, 18 7, 22,
33 4, 18
4
Rasa ingin tahu yang
kuat untuk ikut serta
dalam kegiatan belajar
5, 29, 16 10, 25 16, 29 10
5 Berusaha keras 11, 28 6, 20, 26 28 6, 20
6
Memberikan waktu
yang cukup untuk
melakukan kegiatan
3, 24, 35 12, 27, 30 3, 24 12, 27
7
Terus bekerja sampai
tugas-tugas
terselesaikan
13, 32 8, 21 13 8
Jumlah 16 19 13 10
Angket ini diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi
tentang motivasi belajar matematika setelah siswa tersebut diberi
perlakuan. Dalam penelitian ini, menggunakan skala likert yang terdapat 5
kategori jawaban yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu-ragu), TS
(Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Item skor berdasarkan
jawaban yang dipilih dan jenis pernyataan yang positif dan pernyataan
yang negatif. Untuk jawaban pernyataan positif skor bergerak dari jawaban
Sangat Setuju skornya adalah 5, Setuju skornya 4, Ragu-ragu skornya 3,
Tidak Setuju skornya 2 dan Sangat Tidak Setuju skornya 1. Untuk jawaban
pernyataan negatif penskoran bergerak sebaliknya.
38
2. Validasi Instrumen
Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen ini terlebih dahulu
diujicobakan di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui
dan mengukur validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Salah satu ciri angket itu baik apabila angket itu dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur atau valid. Uji validitas yang
digunakan yaitu validitas konstruksi. Validitas konstruksi adalah uji
validitas dengan meminta pendapat para ahli tentang instrument yang
telah disusun, mungkin para ahli akan memberikan keputusan:
instrument dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan
mungkin dirombak total.2 Secara teknis pengujian validitas konstruksi
dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dengan kisi-
kisi instrumen, maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan
mudah dan sistematis. Perhitungan validitas butir menggunakan rumus
korelasi product moment, yaitu:3
2222 YYnXXn
YXXYnr xy
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n = banyaknya subyek
x = skor item
y = skor total
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.139.
3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), cet.
VI, h. 72.
39
Setelah diperoleh harga rxy, kita lakukan pengujian validitas
dengan membandingkan harga rxy dan rtabel product moment, dengan
terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat
kebebasannya, dengan rumus df = n – 2. Dengan diperolehnya df atau
db, maka dapat dicari harga rtabel product moment pada taraf
signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah jika rxy ≥ rtabel, maka
soal tersebut valid dan jika rxy < rtabel maka soal tersebut tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian,
dari 35 butir pernyataan motivasi belajar matematika siswa diperoleh
23 butir pernyataan yang valid, sehingga 23 butir pernyataan yang
valid tersebutlah yang digunakan sebagai instrumen penelitian.
Perhitungan selengkapnya mengenai uji validitas instrumen penelitian
dapat dilihat pada lampiran 4.
b. Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan
dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu:4
2
2
11 11 t
b
k
kr
Dengan,
n
n
XX
2
2
2
)(
Keterangan:
11r : Reliabilitas instrumen
k : Jumlah butir soal atau item yang valid
b : Jumlah varians butir
t : Varians total
4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi...............................h.109
40
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian,
diperoleh skor reliabilitas butir pernyataan motivasi belajar matematika
siswa sebesar 0,81. Perhitungan selengkapnya mengenai uji validitas
instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 7.
F. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan
pengujian prasyarat analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan
yang dilakukan adalah uji Liliefors.
L = maks ii ZSZF
Dimana,
S
XXZ i
i
ii ZZPZF
n
i
ZS
n
i
i
1
Keterangan:
Xi : Data tunggal
X : Rata-rata data tunggal
S : Simpangan baku data tunggal
Uji hipotesis:
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal.
41
Terima Ho jika Lo Ltabel, Sampel berasal dari populasi yang
tidak berdistribusi normal.
Tolak Ho jika Lo > Ltabel, Sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara
dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji
Fisher. Rumus yang digunakan adalah:5
2
2
2
1
S
SF ,
Dimana, )1(
22
2
nn
fXfXnS
Keterangan:
F : Homogenitas
S12
: Varians terbesar
S22
: Varians terkecil
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
1) Jika Fhitung Ftabel, maka Ho di terima yang berarti variansi populasi
kedua variabel homogen.
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho di tolak yang berarti variansi populasi
kedua variabel tidak homogen.
Untuk taraf keyakinan 05,0 dan derajat kebebasan pembilang
db = nb – 1 serta derajat kebebasan penyebut dk = nk – 1 dengan nb
merupakan ukuran sampel yang variansinya besar dan nk merupakan
ukuran sampel yang variansnya kecil.
5 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. III, h. 249
42
2. Pengujian Hipotesis
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus Tes ”t” yang satu
sama lain tidak mempunyai hubungan. Rumus yang digunakan, yaitu:
a. Untuk sampel yang homogen6
21
21
11
nns
XXt
gab
dengan 1
11
n
XX dan
2
22
n
XX
Sedangkan 2
11
21
2
22
2
11
nn
snsnsgab
Keterangan:
t : harga t hitung
1X : nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
2X : nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
s12 : varians data kelompok eksperimen
s22 : varians data kelompok kontrol
sgab : simpangan baku kedua kelompok
n1 : jumlah siswa pada kelompok eksperimen
n2 : jumlah siswa pada kelompok kontrol
Setelah harga t hitung diperoleh, kita lakukan pengujian
kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya t hitung
6 Sudjana, Metoda .........................h. 239.
43
(thitung) dan t tabel (ttabel), dengan terlebih dahulu menetapkan degrees
of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus:
df = (n1 + n2) – 2
dengan diperolehnya df, maka dapat dicari harga ttabel pada taraf
kepercayaan 95 % atau taraf signifikansi (α) 5%. Kriteria pengujiannya
adalah sebagai berikut: 7
Jika thitung ttabel maka Ho diterima.
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
b. Untuk sampel yang tak homogen (heterogen)8
1) Mencari nilai t dengan rumus:
2
2
2
1
2
1
21
n
s
n
s
XXt
2) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus:
11 2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
n
n
s
n
n
s
n
s
n
s
df
3) Mencari ttabel dengan taraf signifikansi (α) 5%.
4) Kriteria pengujian hipotesisnya:
7 Anas Sudijono, pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
Cet.XVII, h.316. 8 M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005),
Cet. II, h.165-166.
44
Jika thitung ttabel maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
Ho: Rata-rata motivasi belajar matematika siswa pada kelas
eksperimen sama dengan rata-rata motivasi belajar matematika
siswa pada kelas kontrol.
Ha: Rata-rata motivasi belajar matematika siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dari rata-rata motivasi belajar
matematika siswa pada kelas kontrol.
G. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
Ho : 21
Ha : 21
Keterangan:
1μ : rata-rata motivasi belajar matematika siswa pada kelas eksperimen
2μ : rata-rata motivasi belajar matematika siswa pada kelas kontrol
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika
Media CAI (Computer-Assisted Instruction) Untuk
Kelompok Eksperimen
Klik file flash, maka akan muncul menu
Gambar 4. 1
Menu Utama
45
46
Klik menu “macam-macam bangun datar”. Maka akan muncul gambar
sebagai berikut:
Gambar 4. 2
Macam-macam Bangun datar
Klik “Back” maka akan kembali ke menu semula (gambar 4.1).
Klik menu “Persegi Panjang” maka akan muncul gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 3
Cara persegi panjang menempati bingkainya
47
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 4
Sifat sisi persegi panjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 5
Sifat sudut-sudut persegi panjang
48
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 6
Sifat diagonal-diagonal persegi panjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 7
Keliling persegi panjang
49
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 8
Luas persegi panjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 9
Contoh persegi panjang
50
Klik “lanjut” maka akan muncul menu kuis sebagai berikut:
Gambar 4. 10
Tampilan awal kuis persegi panjang
Klik “Klik untuk ke kuis”, maka akan muncul tampilan kuis sebagai
berikut:
Gambar 4. 11
Soal kuis persegi panjang
51
Gerakan scroll kebawah, maka akan muncul soal berikutnya seperti
gambar berikut:
Gambar 4. 12
Soal kuis persegi panjang selanjutnya
Isi soal tersebut dengan mengklik salah satu jawaban yang dianggap paling
benar. Setelah selesai klik “Cek Jawaban” maka akan muncul gambar
berikut:
Gambar 4. 13
Jawaban kuis benar semua
52
Jika jawaban benar semua maka siswa akan mendapat nilai 100 dan jika
masih terdapat soal yang salah maka akan muncul gambar berikut:
Gambar 4. 14
Jawaban kuis yang salah
Jika terdapat jawaban yang salah, siswa diberi satu kali kesempatan untuk
memperbaiki jawabannya dengan cara mengklik “OK” pada soal yang
salah, setelah diperbaiki klik “cek jawaban” kembali dan akan muncul
gambar berikut:
Gambar 4. 15
Jawaban akhir kuis
53
Setelah semua materi selesai Klik “kembali ke depan”, maka akan muncul
menu utama (gambar 4. 1). Untuk masuk ke materi baru yaitu tentang
persegi, klik “persegi” pada menu utama dan akan muncul gambarberikut:
Gambar 4. 16
Cara 1 dan 2 persegi menempati bingkaianya
Gerakan scroll ke bawah maka akam muncul gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 17
Cara 3 dan 4 persegi menempati bingkaianya
54
Gambar 4. 18
Cara 5 dan 6 persegi menempati bingkainya
Gambar 4. 19
Cara 7 dan 8 persegi menempati bingkaianya
55
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 20
Sifat sisi-sisi persegi
Gerakan scroll ke bawah maka akam muncul gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 21
Sifat diagonal persegi
56
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 22
Keliling persegi
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 23
Luas Persegi
57
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 24
Contoh persegi
Gerakan scroll ke bawah maka akam muncul gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 25
Contoh persegi lanjutan
58
Klik “lanjut” maka akan muncul menu kuis Persegi dengan tampilan yang
sama dengan menu kuis persegi panjang.
Setelah semua materi selesai Klik “Kembali Ke Depan”, maka akan
muncul menu utama (gambar 4. 1). Untuk masuk ke materi baru yaitu
tentang trapesium, klik “Trapesium” pada menu utama dan akan muncul
gambarberikut:
Gambar 4. 26
Pengertian trapesium
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 27
Sifat-sifat trapesium
59
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 28
Keliling trapesium
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 29
Luas Trapesium
60
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 30
Contoh Trapesium
Klik “lanjut” maka akan muncul menu kuis Trapesium dengan tampilan
yang sama dengan menu kuis persegi panjang.
Setelah semua materi selesai Klik “kembali ke depan”, maka akan muncul
menu utama (gambar 4. 1). Untuk masuk ke materi baru yaitu tentang
jajargenjang, klik “Jajargenjang” pada menu utama dan akan muncul
gambarberikut:
61
Gambar 4. 31
Pengertian jajargenjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 32
Sifat sisi jajargenjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
62
Gambar 4. 33
Sifat sudut jajargenjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 34
Sifat diagonal jajargenjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
63
Gambar 4. 35
Luas jajargenjang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 36
Contoh jajargenjang
Klik “lanjut” maka akan muncul menu kuis Jajargenjang dengan tampilan
yang sama dengan menu kuis persegi panjang.
64
Setelah semua materi selesai Klik “kembali ke depan”, maka akan muncul
menu utama (gambar 4. 1). Untuk masuk ke materi baru yaitu tentang
belah ketupat, klik “Belah ketupat” pada menu utama dan akan muncul
gambar berikut:
Gambar 4. 37
Pengertian belah ketupat
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 38
Sifat sisi belah ketupat
65
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 39
Sifat diagonal belah ketupat
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 40
Sifat belah ketupat di balik menurut diagonal BD
66
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 41
Sifat belah ketupat di balik menurut diagonal AC
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 42
Definisi belah ketupat
67
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 43
Keliling dan luas belah ketupat
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 44
Contoh 1 belah ketupat
68
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 45
Contoh 2 belah ketupat
Klik “lanjut” maka akan muncul menu kuis Belah ketupat dengan tampilan
yang sama dengan menu kuis persegi panjang.
Setelah semua materi selesai Klik “kembali ke depan”, maka akan muncul
menu utama (gambar 4. 1). Untuk masuk ke materi baru yaitu tentang
Layang-layang, klik “Layang-layang” pada menu utama dan akan muncul
gambar berikut:
Gambar 4. 46
Pengertian layang-layang
69
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 47
Sifat dan sisi layang-layang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 48
Sifat 1 diagonal layang-layang
70
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 49
Sifat 2 diagonal layang-layang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 50
Definisi layang-layang
71
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 51
Keliling layang-layang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 52
Luas layang-layang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
72
Gambar 4. 53
Contoh 1 layang-layang
Klik “lanjut” untuk melihat pembahasan selanjutnya maka akan muncul
gambar sebagai berikut:
Gambar 4. 54
Contoh 2 layang-layang
Klik “lanjut” maka akan muncul menu kuis Layang-layang dengan
tampilan yang sama dengan menu kuis persegi panjang.
Setelah semua materi selesai Klik “exit”, untuk menutup file flash.
Pembahasan materi yang lebih rinci dapat diakses melalui CD yang telah
disediakan.
Keunggulan: Tampilan warna lebih menarik.
73
2. Deskripsi Data Motivasi Belajar Matematika Siswa yang
Diajar dengan Menggunakan Media CAI (Computer-
Assisted Instruction) Tipe Simulasi (Kelompok Eksperimen)
Dari hasil perhitungan data penelitian mengenai motivasi belajar
matematika siswa pada kelompok eksperimen, diperoleh skor minimum
teoritik = 23 dan skor maksimumnya = 115, dari hasil perhitungan ini,
secara empirik diperoleh skor minimum = 74 dan skor maksimum = 108.
Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik
histogram dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. 1
Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen
No Interval Kelas Batas Nyata Frekuensi
Absolut Relatif (%)
1 74 – 79 73,5 – 79,5 4 13,3
2 80 – 85 79,5 – 85,5 4 13,3
3 86 – 91 85,5 – 91,5 7 23,3
4 92 – 97 91,5 – 97,5 6 20
5 98 – 103 97,5 – 103,5 6 20
6 104 – 109 103,5 – 109,5 3 10
30
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak kelas interval
pada kelompok eksperimen adalah 6 dengan panjang tiap interval adalah
6. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata 91,5, varians
86,3 dan simpangan baku 9,3.
74
Distribusi frekuensi skor motivasi belajar kelompok eksperimen
tersebut dapat dilihat dalam grafik histogram berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
73,5 79,5 85,5 91,5 97,5 103,5 109,5
Gambar 4. 55
Histogram dan Poligon Skor Motivasi Belajar Matematika
Kelas Eksperimen
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval nilai
75
3. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika
Media Berbasis Power Point Untuk Kelompok Kontrol
Gambar 4. 56
Tampilan awal power point
Mana Bangun Datar Segi Empat?
JAJAR GENJANG
LAYANG-LAYANG
BELAH KETUPAT
TRAPESIUM
PERSEGI
PANJANG
PERSEGI
Gambar 4. 57
Macam-macam bangun datar
76
PENGERTIAN SEGI EMPAT
Bangun datar yang dibatasi oleh Empat buah sisi dan memiliki Empat buah titik sudut.
Gambar 4. 58
Pengertian segi empat
PERSEGI PANJANGSIFAT-SIFAT PERSEGI PANJANG
A
B C
DP
Q BC Q
AD P
A
B C
D
R S
A = D dan B = C
AB = DC
AB C
D
R S
A = B dan C = D
AD = BC
Gambar 4. 59
Sumbu simetri pada persegi panjang
77
PERSEGI PANJANGSIFAT-SIFAT PERSEGI PANJANG
AB = DC
AD = BC
A
B C
D
Sisi-Sisi Yang Berhadapan Sama Panjang
dan Sejajar
Gambar 4. 60
Sifat sisi-sisi persegi panjang
PERSEGI PANJANGSIFAT-SIFAT PERSEGI PANJANG
A
B C
D
Sudut-sudut pada Persegi
Panjang adalah sama Besar
Yaitu 900(siku-siku)
A = D dan B = C
A = B dan C = D
A = B =C = D
A = B =C = D= 3600
4= 900
Gambar 4. 61
Sifat sudut-sudut persegi panjang
78
PERSEGI PANJANGSIFAT-SIFAT PERSEGI PANJANG
A
B C
D
AC dan BD adalah Garis Diagonal
Pada Segi Empat
AC dan BD sama panjang
O
Diagonal-diagonal pada persegi panjang adalah
sama panjang
Diagonal-diagonal pada persegi panjang saling
berpotongan dan membagi dua sama panjang
AO, OC, BO, dan OD sama panjang
Gambar 4. 62
Sifat diagonal-diagonal persegi panjang
Latihan...!!!K L
N M
O
12 cm
7 cm7 cm
12 cm
KM = 10 cm Diagonal-diagonal pada persegi panjang sama panjang
550
NMO = 350 Besar Sudut-sudut Pada Persegi Panjang adalah 900
350
NO = 5 cm Diagonal-diagonal pada persegi panjang saling
berpotongan dan membagi dua sama panjang
MNO = 350 Sudut Pada kaki sama kaki adalah sama besar
350
1100
MON = 1100 Jumlah Sudut Dalam Segitiga adalah 1800
Gambar 4. 63
Latihan soal sifat persegi panjang
79
PERSEGI
Keempat sisinya Sama Panjang
(AB = BC = CD = DA)
SIFAT-SIFAT PERSEGI
A
B C
D
O
Diagonalnya adalah Sumbu Simetri
Diagonal Persegi membagi Sudut-sudut dalam Persegi menjadi dua
dan sama besar . (CBO = ABO)
Diagonal-diagonal Persegi berpotongan membentuk sudut siku-siku (900)
Gambar 4. 64
Sifat-sifat persegi
“Keliling Persegi Panjang dan Persegi”
A B
CD
E F
GH
Keliling Persegi
Panjang = AB BC+ CD DA++
p l+ p l++=
p
p
ll
2p 2l+=
s
s
s
s
Keliling
Persegi= EF FG+ GH HE++
s s+ s s++=
= 4 s
Gambar 4. 65
Keliling persegi panjang dan persegi
80
“Luas Persegi Panjang dan Persegi”
A B
CD
E F
GH
Luas Persegi
Panjang = AB BCx
panjang lebarx=
p
p
ll
p lx=
s
s
s
s
Luas
Persegi= EF FGx
sisi sisix=
= s x s
Gambar 4. 66
Luas persegi panjang dan persegi
Latihan...!!!
A B
D
— —
——
C
5 cm
12 cm
8 cm
=Luas Bangun (p x l) (s x s)–
= (12 cm x 8 cm) (5cm x 5 cm)–
= 96 cm2 25 cm2–
= 71 cm2
Gambar 4. 67
Latihan soal luas persegi panjang dan persegi
81
Trapesium
∟
JENIS-JENIS TRAPESIUM
Trapesium Sama kaki Trapesium Siku-Siku Trapesium Sembarang
PENGERTIAN
Bangun datar Segi Empat yang memiliki tepat
Sepasang sisi yang berhadapan dan sejajar.
Gambar 4. 68
Jenis-jenis trapesium
TrapesiumSIFAT-SIFAT TRAPESIUM
A B
CD
A + D = 1800 Sudut Dalam Sepihak
DC // AB, Dipotong AD
C + B = 1800 Sudut Dalam Sepihak
DC // AB, Dipotong CB
Jumlah Sudut Yang Berdekatan
diantara dua sisi sejajar adalah 1800
Gambar 4. 69
Sifat-sifat trapesium
82
Latihan...!!!
P Q
RS
690
1370
S = 1800 – 690
= 1110
Q = 1800 – 1370
= 430
S ?
P + S = 1800
(3x + 11)0 + (6x + 7)0= 1800
9x + 180= 1800
9x = 1800 – 180
x =1620
9
x = 18
P = (3x + 11)0
= (3. 18 + 11)0
= 650
Gambar 4. 70
Latihan soal sudut trapesium
Keliling Trapesium
Jumlah Panjang Seluruh sisi
Trapesium
K = keliling
K = AB + BC + CD + DA
A
B C
D
Gambar 4. 71
Keliling trapesium
83
Latihan...!!!
A
B C
DABCD = Trapesium sama kaki
K = AB+ BC + CD + DA
13 cm + 17 cm + 13 cm + 8 cm=
51 cm=
13 cm
8 cm
17 cm
Gambar 4. 72
Latihan soal keliling trapesium
Luas Trapesium
Luas Trapesium = Luas ABC Luas ACD+
=2
1 BC x tinggi +2
1AD x tinggi
=2
1 tinggix(BC + AD) BC dan AD adalah sisi yang sejajar
=2
1 Jumlah sisi sejajar x tinggi
B C
A D alasA D
CB
ting
gi
alas
ting
gi
Gambar 4. 73
Luas trapesium
84
Latihan...!!!
=Luas ABCD
=
=
A
CB
AD = 6 cm
BC = 14 cm
Luas ABCD = ?
2
1
E
2
1 (14 cm + 6 cm) x 10 cm
100 cm2
D
AE = 10 cm
tinggixJumlah sisi sejajar
2
1tinggix(BC + AD)=
Gambar 4. 74
Latihan soal luas trapesium
Kelemahan: Animasinya terbatas
Pembahasan materi selanjutnya tentang jajargenjang, belah ketupat
dan layang-layang memiliki tampilan yang sama seperti materi
sebelumnya yaitu tentang persegi panjang, persegi dan trapesium.
Pembahasan materi yang lebih rinci dapat diakses melalui CD yang
telah disediakan.
85
4. Deskripsi Data Motivasi Belajar Matematika Siswa yang
Diajar Menggunakan Media Berbasis Power Point
(Kelompok Kontrol)
Dari hasil perhitungan data penelitian mengenai motivasi belajar
matematika siswa pada kelompok kontrol, diperoleh skor minimum
teoritik = 23 dan skor maksimumnya = 115, dari hasil perhitungan ini,
secara empirik diperoleh skor minimum = 57 dan skor maksimum = 98.
Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik
histogram dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Matematika
Kelompok Kontrol
No Interval Kelas Batas Nyata
Frekuensi
Absolut Relatif
(%)
1 57 – 62 56,5 – 62,5 2 6,6
2 63 – 68 62,5 – 68,5 5 18,7
3 69 – 74 68,5 – 74,5 3 10
4 75 – 80 74,5 – 80,5 5 16,7
5 81 – 86 80,5 – 86,5 6 20
6 87 – 92 86,5 – 92,5 5 16,7
7 93 – 98 92,5 – 98,5 4 13,3
30
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa banyak kelas interval
pada kelompok kontrol adalah 7 dengan panjang tiap interval adalah 6.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata 79,3, varians 124,5
dan simpangan baku 11,1.
86
Distribusi frekuensi skor motivasi belajar kelompok kontrol
tersebut dapat dilihat dalam grafik histogram berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
56,5 62,5 68,5 74,5 80,5 86,5 92,5 98,5
Gambar 4. 75
Histogram dan Poligon Skor Motivasi Belajar Matematika
Kelas Kontrol
F
r
e
k
u
e
n
s
i
Interval nilai
87
Tabel 4. 3
Rekapitulasi Data Statistika Motivasi Belajar Matematika
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah siswa 30 30
Rata-rata 91,5 79,3
Nilai tertinggi 108 96
Nilai terendah 74 57
Varians 86,3 124,5
Simpangan Baku 9,3 11,1
Berdasarkan perbandingan data skor motivasi belajar matematika
siswa pada pokok bahasan bangun segi empat, skor motivasi belajar
kelompok eksperimen yang menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan Tipe Simulasi lebih tinggi daripada skor motivasi
belajar matematika kelompok kontrol yang menggunakan media berbasis
power point. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata skor motivasi belajar
kelompok eksperimen sebesar 91,5 dengan rentangan nilai dari 74 sampai
108, varians 86,3 dan simpangan baku 9,3 dengan jumlah sampel
sebanyak 30 siswa. Sedangkan rata-rata skor motivasi belajar kelompok
kontrol sebesar 79,3 dengan rentangan nilai dari 57 sampai 96, varians
124,5 dan simpangan baku 11,1 dan dengan jumlah sampel sebanyak 30
siswa.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sesuai dengan persyaratan analisis yang akan digunakan, sebelum
dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu
terhadap data hasil penelitian. Uji persyaratan analisis yang harus dipenuhi
adalah:
88
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Uji normalitas yang dipakai adalah uji Lilliefors. Dari hasil
pengujian normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh Lhitung atau Lo =
0,0577. Dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel atau Lt
untuk n = 30 pada taraf signifikan 05,0 adalah 0,161. Karena Lo
Lt (0,0577 0,161), maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. (Lampiran 13)
b. Uji Normalitas Kelas Kontrol
Uji normalitas yang dipakai adalah uji Lilliefors. Dari hasil
pengujian normalitas untuk kelas kontrol diperoleh Lhitung atau Lo =
0,0939. Dan dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel
atau Lt untuk n = 30 pada taraf signifikan 05,0 adalah 0,161.
Karena Lo Lt (0,0996 0,161), maka dapat disimpulkan bahwa data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. (Lampiran 14)
Lebih jelasnya hasil dari uji normalitas antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4. 4
Hasil Uji Normalitas
Kelompok Jumlah
Sampel
Taraf
Signifikan
Lhitung
(Lo)
Ltabel
(Lt)
Kesimpulan
Data
Eksperimen 30 0,05 0,0577 0,161 Normal
Kontrol 30 0,05 0,0996 0,161 Normal
89
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua
kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh
Fhitung = 1,443 dan Ftabel = 2,101 pada taraf signifikan = 0,05 untuk
derajat kebebasan pembilang 29 dan derajat kebebasan penyebut 29.
(Lampiran 15)
Lebih jelasnya hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4. 5
Hasil Uji Homogenitas
Kelompok Banyaknya
Sampel Varians
F
Kesimpulan Hitung Tabel
Eksperimen 30 86,3 1,443 2,101 Homogen
Kontrol 30 124,5
Karena Fhitung Ftabel (1,443 2,101) maka Ho diterima. Dengan
demikian dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Jadi
populasi dari kedua kelompok mempunyai varians yang homogen (sama).
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyaratan analisis, maka dapat disimpulkan
kedua kelompok tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dan homogen. Pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata skor motivasi belajar
matematika siswa pada kelompok eksperimen yang dalam
pembelajarannya menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan Tipe Simulasi lebih tinggi dibandingkan dengan rata-
rata skor motivasi belajar matematika siswa pada kelompok kontrol yang
90
pembelajarannya menggunakan media berbasis power point. Analisis yang
digunakan adalah statistik uji-t.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji-t, dengan
kriteria pengujian yaitu jika thitung ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Sedangkan jika thitung ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, pada taraf
kepercayaan 95% atau taraf signifikan = 5%. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh thitung sebesar 4,62 dan ttabel sebesar 2,001. Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung ttabel (4,62 2,001).
Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan kata lain rata-
rata skor motivasi belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen
lebih tinggi dari rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa pada
kelompok kontrol. Secara singkat, hasil perhitungan uji-t tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 6
Hasil Uji-t
thitung ttabel Kesimpulan
4,62 2,001 Ho ditolak
2. Pembahasan
Perbedaan rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi lebih baik dari pada pembelajaran
menggunakan media berbasis power point. Hasil penelitian yang diperoleh
pada kelompok eksperimen yaitu kelas VII-B, wawancara dengan guru
sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction), kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan pembelajaran konvensional yang berousat pada guru. Setelah
diterapkan pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-Assisted
91
Instruction) dengan ipe simulasi pada kelas eksperimen, siswa dapat
belajar lebih aktif dan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Hal ini dikarenakan pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-
Assisted Instruction) lebih menarik, karena ditunjang oleh unsur warna dan
animasi yang tidak terbatas. Selain itu, pembelajarannya pun dilakukan di
laboratorium komputer. Jadi siswa bisa langsung berinteraksi dengan
materi yan diajarkan.
Pada pembelajaran matematika menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) guru hanya berperan sebagai fasilitator,
karena peran guru telah digantikan oleh media CAI (Computer-Assisted
Instruction) tersebut. Sebelum pembelajaran dimulai, siswa diberi
penjelasan fungsi menu dan cara menjawab kuis yang terdapat pada media
CAI (Computer-Assisted Instruction). Misalnya, “Lanjut” untuk ke materi
selanjutnya, “Kembali” untuk melihat materi sebelumnya, “Kembali ke
depan” untuk kembali ke menu utama, dan “Exit” untuk menutup materi
pelajaran.
Pada pertemuan pertama, siswa masih terlihat bingung dalam
mengoprasikan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tersebut,
terutama ketika diperintahkan untuk mengerjakan kuis. Siswa belum
memahami cara atau strategi pada kuis tersebut. Tetapi, pada pertemuan
selanjutnya siswa sudah terbiasa bagimana cara penggunaan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) ini. Hal ini dapat dilihat ketika proses
pembelajaran berlangsung, siswa tidak ada lagi yang bertanya tentang cara
pengorpasiannya. Selain itu siswa terlihat lebih antusias dalam
mengerjakan kuis dan latihan untuk bisa lebih cepat menyelesaikan
tugasnya sebelum waktu yang ditentukan.
Siswa yang diberi pembelajaran menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) memiliki keunggulan untuk
meningkatkan proses berpikir. Karena, dalam proses pembelajaran ini
siswa belajar menurut kecepatan masing-masing.
92
Untuk hasil penelitian pada kelas kontrol yaitu kelas VII-C,
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media berbasis power
point, dan pembelajaran dilakukan oleh guru di sekolah tersebut. Dari hasil
pengamatan pada proses pembelajaran menggunakan media power point
siswa terlihat pasif dan bosan, karena siswa hanya duduk diam
mendengarkan penjelasan dari guru dan mengerjakan soal yang mirip
contoh yang diberikan guru. Sehinga dalam pembelajaran yang
berlangsung kurang menarik dan menyenangkan, hanya beberapa siswa
saja yang mau memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
Dari skor motivasi belajar matematika siswa pada materi bangun
segi empat dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen yang memperoleh
skor tertinggi sebesar 108 dan skor terendah sebesar 74, sedangkan pada
kelompok kontrol yang memperoleh skor tertinggi sebesar 96 dan skor
terendah sebesar 57. Ini dapat dikatakan bahwa perbedaan motivasi belajar
pada kedua kelas ini mempunyai efek dari perlakuan. Adanya kelompok
kontrol sebagai pembanding memperkuat bahwa pembelajaran
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe simulasi
merupakan media yang efektif dalam pembelajaran untuk memperoleh
motivasi belajar matematika. Sehingga siswa menjadi lebih aktif, mudah
dalam memahami materi dan pembelajaran pun menjadi lebih
menyenangkan.
Dalam penelitian ini lebih tingginya skor motivasi belajar
matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-
Assisted Instruction) tipe simulasi dibuktikan oleh perbedaan perolehan
skor dan rata-rata serta diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis. Selain
itu ditunjang oleh hasil penelitian Sirlai Gunawan menunjukkan bahwa
“siswa sangat termotivasi menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dan lebih mudah dalam memahami materi tersebut”.
Dengan demikian, penggunaan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) tipe simulasi dapat dijadikan salah satu alternatif media yang
93
dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa berbagai upaya telah dilakukan agar diperoleh
hasil yang optimal, namun belum sepenuhnya sempurna. Karena penelitian ini
masih mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian ini hanya ditunjukan pada mata pelajaran matematika pada
pokok bahasan Bangun Segi Empat, sehingga belum dapat dilihat hasilnya
pada pokok bahasan matematika lainnya.
2. Kondisi siswa yang terbiasa dengan pembelajaran konvensional membuat
siswa sempat merasa kaku dengan proses pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe
simulasi, karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran seperti itu.
3. Alokasi waktu yang terbatas sehingga diperlukan persiapan yang lebih
baik lagi agar siswa dapat terkontrol secara maksimal.
4. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang dapat diukur hanya pada
motivasi belajar matematika saja, sedangkan aspek lain tidak dikontrol.
5. Banyak faktor lain yang mempengaruhi yang tidak termasuk dalam
penelitian.
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh media
CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe simulasi terhadap motivasi
belajar matematika, bahwa pembelajaran matematika menggunakan media
CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe simulasi dapat menumbuhkan
semangat dan keaktifan siswa dalam belajar, karena memberikan suasana
belajar baru yang menyenangkan bagi siswa. Berdasarkan perhitungan uji
hipotesis menggunakan uji-t, diperoleh harga thitung = 4,82 dan ttabel = 2,001.
karena thitung ttabel (4,82 2,001) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
dapat disimpulkan rata-rata skor motivasi belajar natematika siswa yang diajar
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe
simulasi lebih tinggi daripada siswa yang tidak diajar mengunakan media CAI
(computer-Assisted Instruction) dengan tipe simulasi. Dengan kata lain,
pembelajaran matematika menggunakan media CAI (Computer-Assisted
Instruction) dengan tipe simulasi mempunyai pengaruh terhadap motivasi
belajar matematika siswa.
B. Saran
Terdapat beberapa saran terkait hasil penelitian pada skripsi ini,
diantaranya:
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, hendaknya guru dapat dan mau
mengunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe
simulasi sebagai salah satu sumber belajar bagi para siswanya karena
media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe simulasi tersebut
terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.
2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan dalam pengembangan
dan pemanfaatan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe
94
95
simulasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan memberikan fasilitas
komputer dan menghadirkan penanggungjawab atau pengajar dan teknisi
yang sudah handal.
3. Untuk lebih memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang
diajarkan, maka disarankan pada guru untuk tetap mempersiapkan dan
membuat soal latihan sendiri walaupun dalam media CAI (Computer-
Assisted Instruction) sudah tersedia soal latihan yang diberikan setelah
pencapaian materi selesai.
4. Karena adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, maka
disarankan untuk penelitian selanjutnya mengenai “Bagaimana pengaruh
pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction)
terhadap pemahaman konsep”.
96
DAFTAR PUSTAKA
A.M., Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2009.
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, Cet. II, 2003.
Andriani, Melly, “Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Melalui Strategi Think-
Talk-Write Berbasis Modul”, dari
http://mellyirzal.blogspot.com/2008/12/mengembangkan-kemampuan-
komunikasi-dan.html.
Anitah, Sri W, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta, Universitas
Terbuka, 2008.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rhineka Cipta, 2006.
________________Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, cet.
VI, 2006.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.
Atang, Gumawang, Belajar Otodidak word, exel, power point 2007, Bandung: PT
Informatika, 2009.
B. Uno, Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang
Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. 4, 2008.
Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet.II,
2008.
Cara Penulisan Naskah program Multimedia Interaktif,
http://www.google.co.id/cara-penulisan-naskah-program-multimedia-
interaktif.htm.
96
97
Gifalytwinsa, Model Pembelajaran Cai Dan Penerapannya Di SD, dari
http://gifalytwinsa.wordpress.com/2009/04/07/model-pembelajaran-cai-
dan-penerapannya-di-sd/
Hidayatullaah, Priyanto, Making Educational Animation Using Flash, Bandung:
Informatika, Cet. 1, 2008.
Hartono, Jogiyanto, Pengenalan Komputer, Jogjakarta: ANDI, 2002.
Ismail, dkk. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2002.
Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan VCD dalam
Pembelajaran Matematika,
http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model-
pembelajaran-creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-
dalam-pembelajaran-matematika.html. 10 Oktober 2009.
Mullis, Ina V.S. dkk, “TIMSS 2007 International Mathematics Report”, dari
http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html.
Noer, Muhammad, Contoh Slide Presentasi Yang Baik dan Alasan
Penggunaannya, dari http://www.muhammadnoer.com/2009/02/6-prinsip-
penggunaan-slide-dalam-presentasi/.
Prinsip Pengembangan Media Pendidikan -Sebuah Pengantar
http://teknologipendidikan.wordpress.com/2006/03/21/prinsip-
pengembangan-media-pendidikan-sebuah-pengantar/
Purnomo, Catur Hadi, Power Point 2007 mudah, praktis dan lengkap, Jakarta:
PT. Mediakita, 2008.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2006.
Royani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta:PT. Rineka Cipta, Cet. II,
2004.
Sadiman, Arief. S., Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.
98
Subana, M., dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka
Setia, Cet. II, 2005.
Sudijono, Anas, pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Cet.XVII, 2007.
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, Cet. III, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2006.
Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,
Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Suherman, Erman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung : JICA-UPI.2001.
Sukardjono, dkk, Hakikat dan Sejarah Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka,
2008.
Sutikno, M. Sobry, Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan
tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan
menyenangkan,http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-
membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi,
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cet.XI, 2005.
WikimediaFoundation,Inc,Microsoft_PowerPoint,http://id.wikipedia.org/wiki/Mic
rosoft_PowerPoint.
Winkel, W. S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Grasindo, Cet. ke-5, 1999.
Z, Zurinal, Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan (Pengantar dan Dasar-dasar
Pendidikan), Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. 1, 2006.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/.
http://www.geocities.com/agoes66gt/Pemanfaatan_Komputer_sebagai_Media.pdf.
99
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Program : VII/ MTs
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2009/2010
Alokasi Waktu : 8 (2 40 menit)
Pendekatan/Metode : Kontekstual/Ekspositori
Satuan pendidikan : MTs Mathlaul Anwar Pusat Menes
I. Standar Kompetensi :
Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
II. Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang
Menghitung keliling dan luas bangun segi empat serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
III. Indikator :
a. Menentukan bangun-bangun yang berbentuk segi empat.
b. Membedakan persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang,
belahketupat dan layang-layang.
c. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
d. Menghitung sudut persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang,
belahketupat dan layang-layang.
100
e. Menghitung keliling bangun persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
f. Menghitung panjang diagonal bangun persegi panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
g. Menghitung luas bangun persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
IV. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menentukan bangun-bangun yang berbentuk segi empat.
b. Siswa dapat membedakan persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
c. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
d. Siswa dapat menghitung sudut persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
e. Siswa dapat menghitung keliling bangun persegi panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
f. Siswa dapat menghitung panjang diagonal bangun persegi panjang,
persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
g. Siswa dapat menghitung luas bangun persegi panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang.
V. Materi Pokok :
Segi empat (persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat,
dan layang-layang).
101
Pertemuan pertama
Waktu Metode pembelajaran/
aktivitas Guru Aktivitas Siswa
10 menit
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas
(laboratorium komputer)
o Guru memberi salam
o Absensi
o Apersepsi (Guru meminta
siswa untuk menyebutkan
bangun segi empat yang ada di
sekitar siswa)
o Motivasi (Guru menyampaikan
manfaat mempelajari bangun
segi empat)
o Siswa mempersiapkan
semua peralatan belajar
matematika
o Menjawab salam
o Berdoa bersama-sama guru
o Siswa dengan antusias
menyebutkan bangun-
bangun segi empat yang
mereka ketahui
o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
60 menit
Kegiatan inti
o Guru mengarahkan dan
membimbing siswa untuk
menggunakan media CAI
secara individu dalam
mempelajari materi persegi
panjang
o Memberikan instruksi kepada
siswa untuk melihat berbagai
gambar bangun segi empat
yang terdapat pada media CAI
o Guru bertanya mengapa
bangun-bangun yang disajikan
dinamakan bangun segi empat?
o Siswa mempelajari materi
tentang persegi panjang
o Mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru
o Menjawab pertanyaan guru
o Memperhatikan dan
mempelajari penjelasan
guru
o Mengerjakan dan
membahas latihan soal
bersama-sama guru
102
o Siswa diberi instruksi untuk
mempelajari materi selanjutnya
yaitu tentang sifat-sifat persegi
panjang
o Menjelaskan konsep keliling
dan luas persegi panjang
o Memberikan contoh tentang
materi yang telah dijelaskan
o Memberikan latihan soal
o Membahas latihan soal
10 menit
Penutup
o Memberikan PR
o Siswa diminta untuk
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
o Memberikan tugas untuk
membaca dan mempelajari
materi selanjutnya, yaitu
tentang persegi
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
o Mencatat PR
o Membuat kesimpulan
bersama guru
o Menjawab salam.
103
Pertemuan Kedua
Waktu Metode pembelajaran/
aktivitas Guru Aktivitas Siswa
10 menit
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas
(laboratorium komputer)
o Guru memberi salam
o Absensi
o Membahas PR
o Mereview materi sebelumnya
o Apersepsi (Guru mengingatkan
kembali materi persegi ketika
di Sekolah Dasar (SD))
o Motivasi (Guru menyampaikan
manfaat mempelajari bangun
persegi)
o Siswa mempersiapkan
semua peralatan belajar
matematika
o Menjawab salam
o Berdoa bersama-sama guru
o Membahas PR bersama
guru
o Mereview materi
sebelumnya bersama guru
o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
60 menit
Kegiatan inti
o Guru membimbing siswa untuk
menggunakan media CAI
secara individu dalam
mempelajari materi persegi
o Guru bertanya mengapa
bangun yang sedang dipelajari
dinamakan bangun persegi
o Memberikan instruksi kepada
siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu
tentang sifat-sifat persegi
o Siswa mempelajari materi
tentang persegi secara
perorangan dengan
menggunakan media CAI
o Menjawab pertanyaan guru
o Mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru
o Memperhatikan dan
mempelajari materi yang
diberikan
o Menjawab soal yang ada
pada media CAI
104
o Membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam
menjalankan
program/memahami materi
yang diberikan
o Menjelaskan konsep keliling
dan luas persegi
o Memberikan contoh tentang
materi yang telah dijelaskan
o Memberikan latihan soal yang
terdapat pada media CAI
o Membimbing siswa dalam
mengerjakan latihan soal
o Membahas latihan soal
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru
10 menit
Penutup
o Memberikan PR
o Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
o Memberikan tugas untuk
membaca dan mempelajari
materi selanjutnya, yaitu
tentang jajargenjang
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
o Mencatat PR
o Membuat kesimpulan
bersama guru
o Mendengarkan tugas dari
guru
o Menjawab salam.
105
Pertemuan Ketiga
Waktu Metode pembelajaran/
aktivitas Guru Aktivitas Siswa
10 menit
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas
(laboratorium komputer)
o Guru memberi salam
o Absensi
o Membahas PR
o Mereview materi sebelumnya
o Apersepsi (Guru mengingatkan
kembali materi trapesium
ketika di Sekolah Dasar (SD))
o Motivasi (Guru menyampaikan
manfaat mempelajari bangun
trapesium)
o Siswa mempersiapkan
semua peralatan belajar
matematika
o Menjawab salam
o Berdoa bersama-sama guru
o Membahas PR bersama
guru
o Mereview materi
sebelumnya bersama guru
o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
60 menit
Kegiatan inti
o Guru membimbing siswa untuk
menggunakan media CAI
secara individu dalam
mempelajari materi trapesium
o Guru bertanya mengapa
bangun yang sedang dipelajari
dinamakan bangun trapesium
o Memberikan instruksi kepada
siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu
tentang sifat-sifat trapesium
o Siswa mempelajari materi
tentang layang-layang
secara perorangan dengan
menggunakan media CAI
o Menjawab pertanyaan guru
o Mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru
o Mendengarkan penjelasan
guru dan mempelajari
materi yang diberikan
o Memperhatikan penjelasan
guru
106
o Membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang
diberikan
o Menjelaskan konsep keliling
dan luas trapesium
o Memberikan contoh tentang
materi yang telah dijelaskan
o Memberikan latihan soal yang
terdapat pada media CAI
o Menanggapi permasalahan-
permasalahan siswa dalam
menyelesaikan soal
o Membahas latihan soal
o Menjawab soal yang ada
pada media CAI
o Siswa yang menyelesaikan
latihan soal dengan cepat
berperan sebagai tutor
sebaya
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru
10 menit
Penutup
o Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
o Memberikan tugas untuk
membaca dan mempelajari
kembali materi-materi
sebelumnya, karena akan
diadakan test akhir
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
o Membuat kesimpulan
bersama guru
o Siswa mendengarkan tugas
dari guru
o Siswa menjawab salam.
Pertemuan Keempat
Mereview materi tentang bangun persegi panjang, persegi dan
trapesium.
107
Pertemuan Kelima
Waktu Metode pembelajaran/
aktivitas Guru Aktivitas Siswa
10 menit
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas
(laboratorium komputer)
o Guru memberi salam
o Absensi
o Membahas PR
o Mereview materi sebelumnya
o Apersepsi (Guru mengingatkan
kembali materi jajargenjang
ketika di Sekolah Dasar (SD))
o Motivasi (Guru menyampaikan
manfaat mempelajari bangun
jajargenjang)
o Siswa mempersiapkan
semua peralatan belajar
matematika
o Menjawab salam
o Berdoa bersama-sama guru
o Membahas PR bersama
guru
o Mereview materi
sebelumnya bersama guru
o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
60 menit
Kegiatan inti
o Guru membimbing siswa untuk
menggunakan media CAI
secara individu dalam
mempelajari materi
jajargenjang
o Guru bertanya mengapa
bangun yang sedang dipelajari
dinamakan bangun jajargenjang
o Memberikan instruksi kepada
siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu
tentang sifat-sifat jajargenjang
o Siswa mempelajari materi
tentang jajargenjang secara
perorangan dengan
menggunakan media CAI
o Menjawab pertanyaan guru
o Mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru
o Memperhatikan dan
mempelajari materi yang
diberikan
o Menjawab soal yang ada
pada media CAI
108
o Membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang
diberikan
o Menjelaskan konsep keliling
dan luas jajargenjang
o Memberikan contoh tentang
materi yang telah dijelaskan
o Memberikan latihan soal yang
terdapat pada media CAI
o Menanggapi permasalahan-
permasalahan siswa dalam
menyelesaikan soal
o Membahas latihan soal
o Siswa yang menyelesaikan
latihan soal dengan cepat
berperan sebagai tutor
sebaya
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru
10 menit
Penutup
o Memberikan PR
o Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
o Memberikan tugas untuk
membaca dan mempelajari
materi selanjutnya, yaitu
tentang belahketupat
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
o Mencatat PR
o Membuat kesimpulan
bersama guru
o Mendengarkan tugas dari
guru
o Menjawab salam.
109
Pertemuan Keenam
Waktu Metode pembelajaran/
aktivitas Guru Aktivitas Siswa
10 menit
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas
(laboratorium komputer)
o Guru memberi salam
o Absensi
o Membahas PR
o Mereview materi sebelumnya
o Apersepsi (Guru mengingatkan
kembali materi belahetupat
ketika di Sekolah Dasar (SD))
o Motivasi (Guru menyampaikan
manfaat mempelajari bangun
belahketupat)
o Siswa mempersiapkan
semua peralatan belajar
matematika
o Menjawab salam
o Berdoa bersama-sama guru
o Membahas PR bersama
guru
o Mereview materi
sebelumnya bersama guru
o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
60 menit
Kegiatan inti
o Guru membimbing siswa untuk
menggunakan media CAI
secara individu dalam
mempelajari materi
belahketupat
o Guru bertanya mengapa
bangun yang sedang dipelajari
dinamakan bangun
belahketupat
o Memberikan instruksi kepada
siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu
tentang sifat-sifat belahketupat
o Siswa mempelajari materi
tentang belahketupat secara
perorangan dengan
menggunakan media CAI
o Menjawab pertanyaan guru
o Mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru
o Memperhatikan dan
mempelajari materi yang
diberikan
o Menjawab soal yang ada
pada media CAI
o Siswa yang menyelesaikan
110
o Membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang
diberikan
o Menjelaskan konsep keliling
dan luas belahketupat
o Memberikan contoh tentang
materi yang telah dijelaskan
o Memberikan latihan soal yang
terdapat pada media CAI
o Menanggapi permasalahan-
permasalahan siswa dalam
menyelesaikan soal
o Membahas latihan soal
latihan soal dengan cepat
berperan sebagai tutor
sebaya
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru
10 menit
Penutup
o Memberikan PR
o Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
o Memberikan tugas untuk
membaca dan mempelajari
materi selanjutnya, yaitu
tentang layang-layang
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
o Mencatat PR
o Membuat kesimpulan
bersama guru
o Mendengarkan tugas dari
guru
o Menjawab salam.
111
Pertemuan Ketujuh
Waktu Metode pembelajaran/
aktivitas Guru Aktivitas Siswa
10 menit
Pendahuluan
o Guru mengkondisikan kelas
(laboratorium komputer)
o Guru memberi salam
o Absensi
o Membahas PR
o Mereview materi sebelumnya
o Apersepsi (Guru mengingatkan
kembali materi layang-layang
ketika di Sekolah Dasar (SD))
o Motivasi (Guru menyampaikan
manfaat mempelajari bangun
layang-layang)
o Siswa mempersiapkan
semua peralatan belajar
matematika
o Menjawab salam
o Berdoa bersama-sama guru
o Membahas PR bersama
guru
o Mereview materi
sebelumnya bersama guru
o Mendengarkan motivasi
yang disampaikan oleh
guru
60 menit
Kegiatan inti
o Guru membimbing siswa untuk
menggunakan media CAI
secara individu dalam
mempelajari materi layang-
layang
o Guru bertanya mengapa
bangun yang sedang dipelajari
dinamakan bangun layang-
layang
o Memberikan instruksi kepada
siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu
o Siswa mempelajari materi
tentang layang-layang
secara perorangan dengan
menggunakan media CAI
o Menjawab pertanyaan guru
o Mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru
o Memperhatikan dan
mempelajari materi yang
diberikan
o Menjawab soal yang ada
pada media CAI
112
tentang sifat-sifat layang-
layang
o Membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang
diberikan
o Menjelaskan konsep keliling
dan luas layang-layang
o Memberikan contoh tentang
materi yang telah dijelaskan
o Memberikan latihan soal yang
terdapat pada media CAI
o Menanggapi permasalahan-
permasalahan siswa dalam
menyelesaikan soal
o Membahas latihan soal
o Siswa yang menyelesaikan
latihan soal dengan cepat
berperan sebagai tutor
sebaya
o Membahas latihan soal
bersama-sama guru dan
mengumpulkan latihan soal
yang diberikan guru
10 menit
Penutup
o Memberikan PR
o Meminta siswa untuk
menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
o Memberikan tugas untuk
membaca dan mempelajari
materi selanjutnya, yaitu
tentang trapesium
o Menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam.
o Mencatat PR
o Membuat kesimpulan
bersama guru
o Mendengarkan tugas dari
guru
o Menjawab salam.
113
Pertemuan kedelapan
Mereview materi tentang bangun jajargenjang, belahketupat dan layang-
layang.
VI. Media dan Sumber Belajar
Alat Bantu : White board, sepidol, penghapus.
Media : Komputer
Sumber : Buku Matematika SMP kelas VII (KTSP),
Lembar Kerja Siswa (LKS)
VII. Evaluasi/ Penilaian Hasil Belajar
a. Bentuk instrumen : Tes tertulis dan Quis
b. Jenis instrumen : Essay dan Pilihan Ganda (PG)
c. Teknik penskoran : Betul x 25
Instrumen Tes:
114
1. Pasangkanlah bangun segi empat dibawah ini sesuai dengan nama
bangun yang tersedia disampingnya!
No Bangun Nama Bangun
1
2
3
4
5
6
Persegi panjang
Layang-layang
Trapesium
Belahketupat
Jajargenjang
Persegi
115
Jawab:
1. jajargenjang
2. persegi panjang
3. layang-layang
4. persegi
5. trapesium
6. belahketupat
2. Gambarlah persegi yang panjang diagonalnya 4 cm. Selanjutnya,
ukurlah panjang sisinya!
Jawab:
Panjang sisi peregi yang panjang diagonalnya 4 cm adalah 2,8 cm.
3.
Dari persegi panjang KLMN, sebutkan:
a. dua pasang sisi yang sama panjang
b. dua pasang sisi yang sejajar
K
M
N
L
116
Jawab:
a. dua pasang sisi yang sama panjang
KL = MN
KN = LM
b. dua pasang sisi yang sejajar
KL // MN
KN // LM
4.
ABCD adalah belahketupat dengan panjang diagonal AC = 20 cm
dan diagonal BD = 16 cm
a. Berapakah besar AOD?
b. Berapakah panjang AO dan OD?
c. Hitung panjang AD!
Jawab:
a. AOD = siku-siku = 90o
b. AO = 2
1AC
= 2
1 x 20 = 10cm
c. AD = 22 ODAO
= 64100
= 164 = 2 41 cm
D
B
O
A
C
117
5. Pada trapesium ABCD dengan AB // CD siku-siku di B.
Jika A= (2x + 15)o dan D = (3x + 15)
o maka nilai x adalah . . .
a. 30o
c. 40o
b. 32o
d. 42o
Jawab:
A + D = 180o
(2x + 15)o + (3x + 15)
o = 180
o
(5x + 30)o = 180
o
5x = 180o – 30
o
x = 5
150 = 30
o (jawaban: a)
6. Keliling persegi panjang = 48 cm jika panjangnya = 2x lebar, maka
hitunglah panjangnya!
Jawab:
K = 48 cm
K = 2p + 2l
48 = 2(2l) + 2l
48 = 4l + 2l
48 = 6l
l = 6
48 = 8 cm
Jadi, panjangnya = 2 x l = 2 x 8 = 16 cm
7.
L
M
O K
N
118
Diketahui layang-layang ABCD dengan diagonal saling berpotongan
di O. Panjang KM = 10 cm, NO = 2 cm, dan LO = 5 cm. Hitunglah
luas dan keliling layang-layang tersebut!
Jawab:
L = 2
1diagonal x diagonal (lainnya)
= 2
110 x 7
= 5 x 7 = 35 cm2
KN = 22 ONKO
= 22 25
= 425 = 29 cm
KL = 22 KOLO
= 22 55
= 2525
= 50 = 5 2 cm
K = 29 + 5 2 + 29 + 5 2
= 58 + 10 2 cm
8. Panjang diagonal-diagonal suatu belahketupat adalah 15 cm dan
(3x + 2) cm. Jika luas belah ketupat itu 150 cm2. Tentukan:
a. nilai x
b. panjang diagonal yang kedua
119
Jawab:
L = 150 cm2
a. L = 2
1diagonal x diagonal (lainnya)
150 = 2
115 x (3x + 2)
150 = 7,5 x (3x + 2)
150 = 22,5x + 15
22,5x = 150 – 15
x = 5,22
135 = 6 cm
b. Diagonal lainnya = (3x + 2)
= (3 x 6 + 2)
= 20 cm
9. Panjang alas suatu jajargenjang = 4y cm dan tingginya = 3y cm. jika
luas jajargenjang itu = 192 cm2, tentukan panjang alas dan tinggi
jajargenjang itu.
Jawab:
a = 4y
b = 3y
L = 192 cm2
L = a x t
192 = 4y x 3y
192 = 12y2
y2 =
12
192
y = 16 = 4 cm
alas = 4y = 4x 4 = 16 cm
tinggi = 3y = 3 x 4 = 12 cm
120
10. Luas trapesium ABCD berikut adalah . . .
a. 40 cm2
c. 30 cm2
b. 35 cm2
d. 25 cm2
Jawab:
L = 2
1 x jumlah sisi sejajar x tinggi
= 2
1 x (2 + 3) x 10
= 2
1 x 5 x 10 =
2
50= 25 cm
2
C
D
B A
10 cm
2 cm
3 cm
121
Lampiran 2
KISI-KISI INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SEBELUM UJI VALIDITAS
Indikator Nomor Pernyataan Jumlah
Positif Negatif
Bersungguh-sungguh 2, 31, 34 19 4
Menunjukkan minat 1, 9 14, 17, 23 5
Mempunyai perhatian 7, 22, 33 4, 15, 18 6
Rasa ingin tahu yang kuat
untuk ikut serta dalam
kegiatan belajar
5, 16, 29 10, 25 5
Berusaha keras 11, 28 6, 20, 26 5
Memberikan waktu yang
cukup untuk melakukan
kegiatan
3, 24, 35 12, 27, 30 6
Terus bekerja sampai tugas-
tugas terselesaikan
13, 32 8, 21 4
Jumlah 35
122
Lampiran 3
ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SEBELUM UJI VALIDITAS
Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan apa
yang anda alami dalam belajar matematika, dengan memilih salah satunya
pada kolom yang telah disediakan.
2. Jawaban anda akan dirahasiakan dan tidak akan mempengaruhi nilai anda
pada mata pelajaran matematika.
3. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan yang anda alami
dalam belajar.
4. Sebelum mengisi angket ini, Anda diminta mengisi identitas terlebih dahulu.
5. Atas kesediaannya, saya ucapkan terimakasih.
Identitas Anda
Jenis kelamin : (L/P)
Kelas :
Catatan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-Ragu
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
1 Saya senang mengikuti pelajaran matematika
2 Saya mengerjakan tugas-tugas matematika
dengan sungguh-sungguh
3
Saya berdiskusi dengan teman apabila
menemukan kesulitan pada pelajaran
matematika
123
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
4 Saya bercanda/mengobrol ketika belajar
matematika di kelas
5
Saya berusaha meminta penjelasan kembali
apabila saya belum memahami materi yang
telah dijelaskan
6 Saya putus asa apabila ada soal matematika
yang tidak dapat saya kerjakan
7 Saya memperhatikan penjelasan guru
matematika di sekolah
8 Saya meninggalkan tugas matematika sebelum
menyelesaikannya
9 Saya berusaha mengemukakan pendapat dalam
diskusi pelajaran inti
10 Saya malas mengulang pelajaran matematika di
rumah
11 Saya bekerja keras agar prestasi belajar
matematika saya lebih baik dari teman-teman
12 Saya mengabaikan tugas-tugas matematika yang
diberikan oleh guru sebelum ada yang menegur
13 Saya mengerjakan tugas sampai selesai,
walaupun saya merasa capek
14 Saya akan keluar kelas setiap pelajaran
matematika
15 Saya mengantuk pada saat belajar matematika di
kelas
16 Saya berusaha memperbaiki tugas-tugas
matematika saya yang sudah lalu
17 Saya merasa jenuh dengan tugas matematika
yang rutin
124
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
18 Saya belajar matematika hanya pada saat akan
diadakan ulangan
19 Saya malas untuk menghapal rumus-rumus
matematika
20 Saya mengabaikan soal-soal matematika yang
memerlukan waktu lama
21 Saya mencontek pekerjaan teman apabila ada
tugas atau PR
22 Saya memperhatikan masalah-masalah yang ada
kaitannya dengan matematika
23 Saya malas apabila guru memberikan ulangan
matematika
24 Saya menggunakan waktu luang di sekolah
untuk belajar bersama teman
25 Saya hanya diam saja setiap guru mengadakan
tanya jawab
26 Saya malas mempelajari materi matematika
yang tidak saya suka
27 Saya bermain bersama teman apabila ada waktu
luang di sekolah
28 Saya berusaha mencari solusi tugas yang sulit
dari buku matematika yang lain
29 Saya berusaha untuk menyelesaikan soal-soal
yang sulit
30 Saya meluangkan waktu untuk belajar
matematika
31 Saya mengerjakan PR dengan baik
32 Saya berusaha menyelesaikan tugas matematika
tepat waktu
125
33 Saya merasa kecewa apabila guru matematika
berhalangan hadir
34 Saya menanyakan hal-hal yang tidak saya
pahami apabila saya berhalangan hadir
35 Saya menyediakan waktu untuk mengerjakan
tugas yang diberikan guru matematika
Lampiran 4
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Y y2
1 A 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 4 4 3 4 144 20736
2 B 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 3 5 3 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 5 145 21025
3 C 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 3 5 3 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 5 126 15876
4 D 3 4 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 4 3 5 1 3 2 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 3 4 5 4 5 4 141 19881
5 E 4 4 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 5 2 5 4 2 5 4 4 3 4 3 4 4 130 16900
6 F 4 5 2 4 5 5 4 4 3 4 3 2 3 1 1 3 2 4 4 4 4 4 5 2 3 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 126 15876
7 G 4 3 5 2 5 2 2 3 3 4 3 3 4 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 4 4 3 2 5 5 3 3 3 1 3 3 120 14400
8 H 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 3 5 4 3 4 4 3 4 5 154 23716
9 I 5 4 2 2 3 5 4 3 4 1 5 4 5 5 2 1 4 1 2 5 5 3 2 1 4 4 1 4 4 2 3 4 4 3 5 116 13456
10 J 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 5 3 131 17161
11 K 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 158 24964
12 L 3 4 5 3 5 5 5 3 5 2 5 5 5 5 3 2 3 1 5 1 5 3 4 1 4 4 2 1 4 3 4 5 4 5 4 128 16384
13 M 2 3 5 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 5 3 4 1 2 4 4 4 3 5 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 119 14161
14 N 4 4 5 4 3 5 3 5 3 4 4 4 4 5 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 126 15876
15 O 3 3 4 5 4 4 4 4 3 2 3 4 5 5 5 3 1 1 2 3 5 2 3 2 1 2 2 5 2 2 3 5 4 5 5 116 13456
16 P 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 5 2 3 4 2 2 3 3 2 4 5 5 5 2 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 128 16384
17 Q 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 4 3 2 2 1 2 4 5 5 4 3 3 4 5 3 2 5 5 3 2 5 135 18225
18 R 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 124 15376
19 S 5 4 2 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 5 4 2 3 4 5 2 4 4 4 4 5 1 1 4 122 14884
20 T 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 1 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 3 3 4 4 148 21904
21 U 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 2 4 4 2 5 4 4 5 5 4 4 141 19881
22 V 3 4 4 3 4 5 4 3 1 3 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 3 4 3 4 137 18769
23 W 3 3 4 5 5 2 5 4 5 1 4 4 4 4 3 4 1 4 2 4 3 4 2 3 3 4 1 4 3 4 4 3 3 4 5 121 14641
24 X 5 5 4 3 5 5 4 2 3 1 4 4 5 5 3 4 3 2 4 4 5 3 5 4 5 3 1 5 5 3 5 4 5 3 4 135 18225
25 Y 5 5 5 3 5 5 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 2 2 3 4 3 5 5 4 3 5 3 4 5 144 20736
26 Z 4 5 4 2 3 4 4 3 3 2 4 2 5 4 1 3 4 1 5 4 4 5 5 3 2 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4 128 16384
27 AA 5 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 130 16900
28 AB 4 5 3 2 3 5 4 4 5 1 5 4 4 2 2 5 1 1 4 1 5 2 2 1 2 4 1 1 5 2 4 5 1 1 4 105 11025
29 AC 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 140 19600
30 AD 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 2 2 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 5 146 21316
S 124 128 120 110 127 129 126 119 112 99 126 119 131 132 97 115 84 88 103 111 123 108 117 90 101 113 94 123 127 98 118 122 96 110 124 3964 528118
534 560 504 432 557 581 544 497 442 375 546 495 587 606 460 475 276 306 399 443 523 408 491 302 365 447 340 547 557 334 484 516 340 434 534
x² 15376 16384 14400 12100 16129 16641 15876 14161 12544 9801 15876 14161 17161 17424 9409 13225 7056 7744 10609 12321 15129 11664 13689 8100 10201 12769 8836 15129 16129 9604 13924 14884 9216 12100 15376
rxy 0.395 0.411 0.384 0.426 0.173 0.369 0.451 0.502 0.013 0.469 0.345 0.456 0.394 0.388 0.337 0.422 0.401 0.474 0.334 0.463 -0.05 0.452 0.302 0.58 0.293 0.322 0.44 0.389 0.369 0.314 0.386 0.125 0.403 0.379 0.241
rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Val Val Val Val Inv Val Val Val Inv Val Inv Val Val Val Inv Val Val Val Inv Val Inv Val Inv Val Inv Inv Val Val Val Inv Val Inv Val Val Invkriteria
Perhitungan Validitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika
Butir Instrumen
127
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SETELAH UJI VALIDITAS
Indikator Nomor Pernyataan
Jumlah Positif Negatif
Bersungguh-sungguh 2, 31, 34 - 3
Menunjukkan minat 1 14, 17 3
Mempunyai perhatian 7, 22, 33 4, 18 5
Rasa ingin tahu yang kuat
untuk ikut serta dalam
kegiatan belajar
29, 16 10 3
Berusaha keras 28 6, 20 3
Memberikan waktu yang
cukup untuk melakukan
kegiatan
3, 24 12, 27 4
Terus bekerja sampai tugas-
tugas terselesaikan
13 8 2
Jumlah 23
128
Lampiran 6
ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan apa
yang anda alami dalam belajar matematika, dengan memilih salah satunya
pada kolom yang telah disediakan.
2. Jawaban anda akan dirahasiakan dan tidak akan mempengaruhi nilai anda
pada mata pelajaran matematika.
3. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan yang anda alami
dalam belajar.
4. Sebelum mengisi angket ini, Anda diminta mengisi identitas terlebih dahulu.
5. Atas kesediaannya, saya ucapkan terimakasih.
Identitas Anda
Jenis kelamin : (L/P)
Kelas :
Catatan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-Ragu
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
1 Saya senang mengikuti pelajaran matematika
2 Saya mengerjakan tugas-tugas matematika
dengan sungguh-sungguh
3
Saya berdiskusi dengan teman apabila
menemukan kesulitan pada pelajaran
matematika
129
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
4 Saya bercanda/mengobrol ketika belajar
matematika di kelas
5 Saya putus asa apabila ada soal matematika
yang tidak dapat saya kerjakan
6 Saya memperhatikan penjelasan guru
matematika di sekolah
7 Saya meninggalkan tugas matematika sebelum
menyelesaikannya
8 Saya malas mengulang pelajaran matematika di
rumah
9 Saya mengabaikan tugas-tugas matematika yang
diberikan oleh guru sebelum ada yang menegur
10 Saya mengerjakan tugas sampai selesai,
walaupun saya merasa capek
11 Saya akan keluar kelas setiap pelajaran
matematika
12 Saya berusaha memperbaiki tugas-tugas
matematika saya yang sudah lalu
13 Saya merasa jenuh dengan tugas matematika
yang rutin
14 Saya belajar matematika hanya pada saat akan
diadakan ulangan
15 Saya mengabaikan soal-soal matematika yang
memerlukan waktu lama
16 Saya memperhatikan masalah-masalah yang ada
kaitannya dengan matematika
17 Saya menggunakan waktu luang di sekolah
untuk belajar bersama teman
130
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
18 Saya bermain bersama teman apabila ada waktu
luang di sekolah
19 Saya berusaha mencari solusi tugas yang sulit
dari buku matematika yang lain
20 Saya berusaha untuk menyelesaikan soal-soal
yang sulit
21 Saya mengerjakan PR dengan baik
22 Saya merasa kecewa apabila guru matematika
berhalangan hadir
23 Saya menanyakan hal-hal yang tidak saya
pahami apabila saya berhalangan hadir
Lampiran 7
No Nama 1 2 3 4 6 7 8 10 12 13 14 16 17 18 20 22 24 27 28 29 31 33 34 Y Y²
1 A 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 3 5 5 5 4 3 98 9604
2 B 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 3 3 3 3 4 5 3 3 4 94 8836
3 C 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 81 6561
4 D 3 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 1 3 4 4 5 4 5 5 4 4 5 96 9216
5 E 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 5 4 3 3 4 82 6724
6 F 4 5 2 4 5 4 4 4 2 3 1 3 2 4 4 4 2 5 5 5 4 3 4 83 6889
7 G 4 3 5 2 2 2 3 4 3 4 5 5 3 5 3 3 4 2 5 5 3 1 3 79 6241
8 H 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 4 104 10816
9 I 5 4 2 2 5 4 3 1 4 5 5 1 4 1 5 3 1 1 4 4 3 4 3 74 5476
10 J 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 5 86 7396
11 K 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 106 11236
12 L 3 4 5 3 5 5 3 2 5 5 5 2 3 1 1 3 1 2 1 4 4 4 5 76 5776
13 M 2 3 5 3 4 3 2 3 4 4 5 4 1 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 76 5776
14 N 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 89 7921
15 O 3 3 4 5 4 4 4 2 4 5 5 3 1 1 3 2 2 2 5 2 3 4 5 76 5776
16 P 5 4 4 3 5 5 4 5 2 3 4 2 3 3 4 5 2 4 2 4 4 3 4 84 7056
17 Q 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 3 2 2 2 5 4 4 5 3 5 3 2 90 8100
18 R 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 81 6561
19 S 5 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 4 1 1 75 5625
20 T 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 1 3 5 4 4 4 5 4 5 3 4 98 9604
21 U 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 2 5 4 5 4 92 8464
22 V 3 4 4 3 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 95 9025
23 W 3 3 4 5 2 5 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 78 6084
24 X 5 5 4 3 5 4 2 1 4 5 5 4 3 2 4 3 4 1 5 5 5 5 3 87 7569
25 Y 5 5 5 3 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 2 3 5 5 3 3 4 95 9025
26 Z 4 5 4 2 4 4 3 2 2 5 4 3 4 1 4 5 3 5 5 5 5 4 3 86 7396
27 AA 5 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 3 2 4 4 3 3 4 4 3 2 4 86 7396
28 AB 4 5 3 2 5 4 4 1 4 4 2 5 1 1 1 2 1 1 1 5 4 1 1 62 3844
29 AC 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 95 9025
30 AD 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 2 2 5 4 4 5 4 5 5 3 4 97 9409
Σx 124 128 120 110 129 126 119 99 119 131 132 115 84 88 111 108 90 94 123 127 118 96 110 2601 228427
Σx² 534 560 504 432 581 544 497 375 495 587 606 475 276 306 443 408 302 340 547 557 484 340 434 10627
σ²b 0.74023 0.478 0.83 0.99 0.907 0.51 0.86 1.666 0.792 0.52 0.869 1.178 1.41 1.651 1.11 0.662 1.1 1.57 1.472 0.668 0.685 1.131 1.057
Σσ²b 22.8517
σt ² 100.7
r11 0.80821
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika (setelah drop yang tidak valid)
132
Lampiran 8
Perhitungan Uji Validitas Motivasi Belajar Matematika Siswa
Contoh perhitungan uji validitas item nomor 1
38,0
570743,9299
3614
570743,9299
3614
15713296158435401537616020
491536495150
39645281183012453430
39641241650530
22
2222 yynxxn
yxxynrxy
Dengan dk = n – 2 = 30 – 2 = 28 dan = 0,05 diperoleh rtabel 0,36
Karena rxy > rtabel, maka item nomor 1 valid
133
Lampiran 9
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Matematika
Sebelum Perlakuan
Reliabilitas instrumen dicari dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach
sebagai berikut:
2
2
11 11
t
b
k
kr
Keterangan:
11r : reliabilitas instrumen
b : jumlah varians butir
t : varians total
Maka:
81,0
77,005,1
7,100
85,221
123
23
11 2
2
11
t
b
k
kr
Dengan demikian koefisien reliabilitas instrumen motivasi belajar adalah
0,81.
134
Lampiran 10
Skor Motivasi Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Kelas
Eksperimen Nilai
Kelas
Kontrol Nilai
1 E1 82 K1 59
2 E2 89 K2 70
3 E3 76 K3 82
4 E4 74 K4 57
5 E5 95 K5 92
6 E6 94 K6 96
7 E7 89 K7 76
8 E8 92 K8 68
9 E9 102 K9 91
10 E10 88 K10 93
11 E11 96 K11 66
12 E12 77 K12 80
13 E13 99 K13 82
14 E14 81 K14 72
15 E15 79 K15 80
16 E16 97 K16 94
17 E17 91 K17 91
18 E18 102 K18 66
19 E19 84 K19 82
20 E20 107 K20 79
21 E21 97 K21 84
22 E22 103 K22 70
23 E23 91 K23 90
24 E24 106 K24 94
25 E25 103 K25 84
26 E26 84 K26 68
27 E27 108 K27 82
28 E28 91 K28 87
29 E29 99 K29 76
30 E30 88 K30 68
135
Lampiran 11
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
Kelas Eksperimen
1. Menentukan Daftar Distribusi Frekuensi
a. Data Skor Motivasi Belajar Siswa
74 76 77 79 81 82
84 84 88 88 89 89
91 91 91 92 94 95
96 97 97 99 99 102
102 103 103 106 107 108
b. Menentukan Rentang Kelas
J = Xmax – Xmin
= 108 – 74
= 34
c. Menentukan Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 5,8
= 6
d. Menentukan Panjang Kelas
K
JP
6
34
= 5,6 =6
136
e. Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen
Interval xi fi xi2
fi . xi fixi2
74 – 79 76,5 4 5852,25 306 23409
80 – 85 82,5 4 6806,25 330 27225
86 – 91 88,5 7 7832,25 619,5 54825,75
92 – 97 94,5 6 8930,25 567 53581,5
98 – 103 100,5 6 10100,25 603 60601,5
104 – 109 106,5 3 11342,5 319,5 34026,75
30 2745 253669,5
2. Menentukan Nilai Mean, Varians, dan Simpangan Baku
a. Menentukan nilai mean
i
ii
f
xfXMean
5,91
30
2745
b. Menentukan nilai varians
1
22
2
nn
fxfxnSVarians
ii
3,86
870
75060
13030
27455,253669302
137
c. Menentukan nilai simpangan baku
2SSBakuSimpangan
3,86
= 9,3
138
Lampiran 12
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
Kelas Kontrol
1. Menentukan Daftar Distribusi Frekuensi
a. Data Skor Motivasi Belajar Siswa
57 59 66 66 68 68
68 70 70 72 76 76
79 80 80 82 82 82
82 84 84 87 90 91
91 92 93 94 94 96
b. Menentukan Rentang Kelas
J = Xmax – Xmin
= 96 – 57
= 39
c. Menentukan Banyak Kelas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 5,8
= 6
d. Menentukan Panjang Kelas
K
JP
6
39
= 6,5
139
e. Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
Interval xi fi xi2
fi . xi fixi2
57 – 62 59,5 2 3540,25 119 7080,5
63 – 68 65,5 5 4290,25 327,5 21451,25
69 – 74 71,5 3 5112,25 214,5 15336,75
75 – 80 77,5 5 6006,25 387,5 30031,25
81 – 86 83,5 6 6972,25 501 41833,5
87 – 92 89,5 5 8010,25 447,5 40051,25
93 – 98 95,5 4 9120,25 382 36481
30 2379 192265,5
2. Menentukan Nilai Mean, Varians, dan Simpangan Baku
a. Menentukan nilai mean
i
ii
f
xfXMean
30
2379
= 79,3
b. Menentukan nilai varians
1
22
2
nn
xfxfnSVarians
iiii
5,124
870
108324
13030
23795,192265302
140
c. Menentukan nilai simpangan baku
2SSBakuSimpangan
5,124
= 11,1
141
Lampiran 13
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen
No xi f f.xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Z) - S(Z)│
1 74 1 74 -1,88 0,0301 0,0333 0,0032
2 76 1 76 -1,67 0,0475 0,0667 0,0192
3 77 1 77 -1,56 0,0594 0,1000 0,0406
4 79 1 79 -1,34 0,0901 0,1333 0,0432
5 81 1 81 -1,13 0,1292 0,1667 0,0375
6 82 1 82 -1,02 0,1539 0,2000 0,0461
7 84 2 168 -0,81 0,2090 0,2667 0,0577
8 88 2 176 -0,38 0,3520 0,3333 0,0187
9 89 2 178 -0,27 0,3936 0,4000 0,0064
10 91 3 273 -0,05 0,4801 0,5000 0,0199
11 92 1 92 0,05 0,5199 0,5333 0,0134
12 94 1 94 0,27 0,6064 0,5667 0,0397
13 95 1 95 0,38 0,6480 0,6000 0,0480
14 96 1 96 0,48 0,6844 0,6333 0,0511
15 97 2 194 0,59 0,7224 0,7000 0,0224
16 99 2 198 0,81 0,7910 0,7667 0,0243
17 102 2 204 1,13 0,8708 0,8333 0,0375
18 103 2 206 1,24 0,8924 0,9000 0,0076
19 106 1 106 1,56 0,9406 0,9333 0,0073
20 107 1 107 1,67 0,9525 0,9667 0,0142
21 108 1 108 1,77 0,9616 1,0000 0,0384
142
S
XXZ
F(Z) = Jika Zi 0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + Z tabel)
Jika Zi 0 maka F ( Zi ) = 0,5 + Z tabel
n
ZZS n)(
Lo = 0,0577
Lt = 0,161
Karena Lo Lt ( 161,00577,0 ) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
eksperimen berdistribusi normal.
143
Lampiran 14
Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol
No xi f f.xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Z) - S(Z)│
1 57 1 57 -2,01 0,0222 0,0333 0,0111
2 59 1 59 -1,83 0,0336 0,0667 0,0331
3 66 2 132 -1,19 0,1170 0,1333 0,0163
4 68 3 204 -1,02 0,1539 0,2333 0,0794
5 70 2 140 -0,84 0,2004 0,3000 0,0996
6 72 1 72 -0,65 0,2578 0,3333 0,0755
7 76 2 152 -0,29 0,3859 0,4000 0,0141
8 79 1 79 0,03 0,4880 0,4333 0,0547
9 80 2 160 0,06 0,5239 0,5000 0,0239
10 82 4 328 0,24 0,5948 0,6333 0,0385
11 84 2 168 0,42 0,6638 0,7000 0,0362
12 87 1 87 0,69 0,7549 0,7333 0,0216
13 90 1 90 0,96 0,8315 0,7667 0,0648
14 91 2 182 1,05 0,8531 0,8333 0,0198
15 92 1 92 1,14 0,8729 0,8667 0,0062
16 93 1 93 1,23 0,8907 0,9000 0,0093
17 94 2 188 1,32 0,9066 0,9667 0,0601
18 96 1 96 1,50 0,9332 1,0000 0,0668
144
S
XXZ
F(Z) = Jika Zi 0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + Z tabel)
Jika Zi 0 maka F ( Zi ) = 0,5 + Z tabel
n
ZZS n)(
Lo = 0,0996
Lt = 0,161
Karena Lo Lt ( 161,00996,0 ) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
kontrol berdistribusi normal.
145
Lampiran 15
Perhitungan Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus :
terkecilians
terbesarians
S
SF
var
var
2
2
2
1 dengan 1
22
2
nn
fxfxnS
ii
Langkah-langkah perhitungan :
1. Menentukan Hipotesis
Ho = Data berasal dari populasi yang homogen.
Ha = Data tidak berasal dari populasi yang homogen.
2. Menentukan Kriteria Pengujian
Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung Ftabel maka Ha diterima
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil)
db pembilang 291301n
db penyebut 291301n
4. Menentukan nilai Fhitung
2
2
2
1
S
SF
443,1
3,86
5,124
146
5. Menentukan tabelF
Selanjutnya menentukan tabelF , dengan db pembilang 291301n ,
db penyebut 291301n dan taraf signifikan 05,0 , diperoleh nilai
101,2tabelF .
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh 376,1hitungF dan 101,2tabelF .
Karena 101,2443,1tabelhitung FF , maka Ho diterima. Artinya, kedua
kelompok berasal dari populasi yang homogen.
147
Lampiran 16
Perhitungan Pengujian Statistik
1. Hipotesis
Ho : 21
Ha : 21
Keterangan:
1 = Rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelompok eksperimen
2 = Rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelompok kontrol
2. Menentukan nilai gabS
2
11
21
2
22
2
112
nn
SnSnS gab
4,105
58
5,36107,2502
23030
5,124.1303,86.130
4,105gabS
26,10
148
3. Menentukan nilai hitungt
21
21
11
nn
XX
gabS
hitungt
62,4
64,2
2,12
30
1
30
1.26,10
3,795,91
4. Menentukan nilai tabelt
Selanjutnya mencari tabelt , dengan 5823030221 nndb
dan taraf signifikan 05,0 , didapat nilai 001,2tabelt .
Dari hasil perhitungan diatas didapat 62,4hitungt dan 001,2tabelt ,
karena 001,262,4tabelhitung tt , maka Ho ditolak atau Ha diterima.
Artinya, rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen
lebih tinggi daripada rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelas
kontrol.
149
Lampiran 17
HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN
DENGAN GURU MATEMATIKA
1. Peneliti : Bagaimana motivasi belajar matematika siswa kelas VII MTs
Mathla’ul Anwar?
Guru : Untuk kelas VII pada tahun ajaran ini motivasi belajar
matematikanya relatif rendah, ini bisa dilihat dari hasil
ulangan harian mereka yang rata-rata masih dibawah standar,
dalam pembelajaran sehari-hari pun mereka terlihat kurang
bersemangat. Hanya beberapa siswa yang mau
mendengarkan penjelasan dari guru dan mau menjawab soal-
soal yang diberikan guru di dalam kelas dan kebanyakan
siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
2. Peneliti : Bagaimana cara ibu meningkatkan motivasi belajar
matematika siswa?
Guru : Caranya, saya selalu menekankan pada siswa pentingnya
matematika dalam kehidupan. Selain itu mereka diberikan
nasehat-nasehat agar senang matematika, karena mumpung
masih awal, mumpung masih kelas VII, agar nanti untuk
kelas selanjutnya bisa lebih baik dan lebih mudah dalam
menghadapi UAN. Saya juga selalu memberikan reward
kepada siswa yang nilai ualngan hariannya bagus.
3. Peneliti : Bagaimana tingkat kemampuan matematika siswa secara
umum di MTs Mathla’ul Anwar ini?
Guru : Kalau dilihat dari tingkat kemampuan secara umum dapat
dikatakan menengah kebawah, walaupun dikelompokkan
150
pada kelas berdasarkan kemampuan kognitif, mereka masih
memiliki prestasi belajar yang rendah. mungkin karena
motivasinya yang kurang, tetapi ada juga siswa yang
menunjukkan prestasi belajar yang sudah baik. Namun belum
bisa dikatakan kemampuan matematikanya tinggi.
4. Peneliti : Upaya apa saja yang ibu lakukan untuk menangani kesulitan
belajar matematika siswa?
Guru : Saya melakukan pendekatan pada siswa-siswa yang memiliki
kesulitan belajar, misalnya mengajak siswa menyelesaikan
berbagai bentuk soal latihan, memberikan keluasan bertanya
dan melakukan pembelajaran dengan metode tutor sebaya.
5. Peneliti : Metode belajar apa yang selama ini ibu terapkan dalam
mengajarkan matematika?
Guru : Metode ceramah, pemberian tugas dan tutor sebaya
6. Peneliti : Kendala atau kesulitan apa saja yang ibu hadapi dalam
mengajarkan matematika, khususnya pada pokok bahasan
bangun segiempat?
Guru : Kadang saya memberikan soal latihan dari buku, tetapi
setelah dilakukan penghitungan hasilnya tidak sama. Jadi
terkadang saya sulit memberikan contoh-contoh latihan yang
tidak membingungkan siswa. Saya harus hati-hati
memberikan soal agar siswa tidak bingung ketika diberi soal
latihan atau PR.
7. Peneliti : Apa saja kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa dalam
memahami konsep-konsep bangun segiempat?
Guru : Kesulitannya adalah siswa terkadang tertukar dalam
menentukan rumus, dikarenakan kurangnya pemahaman
151
konsep.
8. Peneliti : Menurut ibu, bagaimana peran media pembelajaran dalam
mengajarkan matematika?
Guru : Menurut saya, peran media dalam mengajarkan matematika
penting. Karena media bisa dapat digunakan sebagai alat
bantu pembelajaran, yang membuat siswa dapat lebih mudah
memahami materi. Media bisa juga membuat siswa
termotivasi karena ada juga siswa yang bosan atau jenuh
dengan metode ceramah. Selain itu media juga bisa
menjelaskan materi-materi yang sulit dipaparkan atau
dijelaskan melalui metode ceramah. Namun, terkadang sulit
bagi kita memilih media yang pas dengan tujuan
pembelajaran.
9. Peneliti : Dalam mengajarkan matematika, media pembelajaran apa
saja yang sudah ibu gunakan?
Guru : Selama ini kebanyakan saya hanya menggunakan papan tulis,
karena metode yang saya gunakan metode ceramah. Tetapi
sesekali saya menggunakan proyektor
10. Peneliti : Apakah sebelumnya ibu sudah menggunakan media CAI
dengan menggunakan flash dalam pembelajaran matematika?
Guru : Belum. Sejauh ini saya hanya menggunakan alat praga dalam
pembelajaran matematika. Tetapi, ketika saya coba di kelas
siswa terlihat jenuh
152
Lampiran 18
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU TIK
1. Peneliti : Selama ini laboratorium komputer digunakan untuk kegiatan
belajar apa saja?
Guru : Selama ini laboratorium hanya digunakan untuk
pembelajaran TIK saja
2. Peneliti : Apa sja yang siswa sudah kuasai dalam penggunaan
komputer?
Guru : Untuk kelas VII yang sudah dikuasai yaitu program aplikasi
microsoft office word, kelas VIII dan IX excel dan internet
basic.
Untuk penggunaan komputernya bisa dikatakan masih
kurang, tetapi minat belajar komputer siswa relatif tinggi.
Hal ini terlihat dari antusias siswa jika masuk ke
laboratorium komputer untuk melakukan praktek
3. Peneliti : Adakah keterbatasan fasilitas dari laboratorium di sekolah
ini, jika ada faktor apa saja yang melatarbelakangi
keterbatasan tersebut?
Guru : Ada, misalnya keterbatasan biaya dan belum adanya
penanggung jawab (pengajar dan teknisi) yang sudah handal.
4. Peneliti : Bagaimana menurut bapak tentang penggunaan media CAI
dengan tipe simulasi menggunakan flash?
Guru : Sangat bagus, karena menarik bagi siswa, membuat suasana
belajar baru, pembelajaran menjadi lebih efektif, waktunya
lebih cepat dan dengan menggunakan media biasanya
153
perencanaan dari gurunya sdah baik, dan saya rasa
pembelajaran akan jauh lebih efisien sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
.
154
Lampiran 19
Dokumentasi Penelitian
155