PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

85
PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BANTAENG TAKDIR NAIPON 105710186912 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

Transcript of PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

Page 1: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT LAUT

DI KABUPATEN BANTAENG

TAKDIR NAIPON

105710186912

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 2: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT LAUT

DI KABUPATEN BANTAENG

TAKDIR NAIPON

105710186912

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada

Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 3: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …
Page 4: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …
Page 5: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

ABSTRAK

Takdir Naipon, 2016. PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJATERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT LAUT KABUPATENBANTAENG (Studi Kasus Pada Kelompok Budidaya Rumput Laut AbbuloSibatang Desa Rappoa Kecamatan Pa’jukukang). Pembimbing Hj. Naidah, danEdi Jusriadi

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif korelasionaldengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendekskripsikan mengenaihubungan modal usaha dan tenaga kerja terhadap peningkatan produksi rumputlaut di Kab.Bantaeng di desa Rappoa Kec.Pa’jukukang. Subyek penelitian adalahkelompok budidaya rumput laut Abbulo Sibatang desa Rappoa. Dengan jumlahresponden sebanyak 30 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunaka,observasi, Dokumentasi dan Studi pustaka.

Variabel berpengaruh terhadap peningkatan produksi rumput lautberdasarkan hasil uji statistik pearson correlation menjelaskan bahwa adahubungan yang bermakna antara produksi rumput laut dengan modal usaha dantenaga kerja yang digunakan oleh petani budidaya usaha rumput laut. Hal iniberarti modal usaha dan tenaga kerja berpengaruh signifikan (0,000<050)terhadap produksi rumput laut,variabel tenaga kerja berpengaruh lebih dominanterhadap peningkatan rumput laut di Kabupaten Bantaeng. Hal ini sesuai denganhasil analisis regresi, jika tenaga kerja bertambah sebesar satu-satuan makaproduksi akan meningkat sebesar Rp 252046,979 atau mengalami increasing. Halini juga dikuatkan dengan hasil uji statistik pearson correlation yang menjelaskanbahwa ada hubungan yang bermakna antara produksi rumput laut dengan tenagakerja yang digunakan oleh petani budidaya rumput laut, berdasarkan hasilpenelitian dan kesimpulan sebelumnya bahwa pruduksi rumput laut layak dikembangkan di Kecamatan Pa’jukukkang Desa Rappoa sangat layak dikembangkan dan dipertahankan melihat potensi penghasilan Rata –rata petanidengan R/C usaha rumput laut adalah 1,77 ini bermakna bahwa ratio lebih besardari 1 (R/C > 1) maka dapat diartikan budidaya usaha rumput laut di desa Rappoasebagai usaha yang menguntungkan sehingga mempunnyai peluang usaha yangdapat dikembangkan.

Kata Kunci : Modal Usaha, Tenaga Kerja dan Produksi

Page 6: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas Rahmat,

Karunia dan Ridoh-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Shalawat dan Taslim yang tiada henti-hentinya semoga senantiasa selalu

tercurahkan dan terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad

SAW, nabi yang membawakan kita dari alam kejahiliyaan menuju alam

kedamaian.

Dalam penulisan skripsi yang sederhana ini, penulis menyadari bahwa

literature dan data yang disajikan masih minim jumlahnya, karena keterbatasan

dan dan waktu. Oleh karena itu, demi kesempurnaan skripsi ini, penulis

mengharapkan koreksi, saran, dan kritik yang sifatnya membangun dari para

pembaca.

Penyusunan skripssi ini terselesaikan berkat adanya kerjasama, bantuan,

arahan, bimbingan dan petunjuk-petunjuk dari berbagai pihak yang terlibatkan

secara lansung maupun tidak lansung, sehingga patut kiranya penyusunan

menghaturkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.H.Abd.Rahman Rahim,SE,MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 7: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

ii

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, SE. MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang dengan wibawahnya

selalu merespon mahasiswa/mahasiswi dalam berbagai kegiatan positif.

3. Ibu Hj. Naidah, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan, yang senantiasi mengarahkan dan membantu dalam penulisan

skripsi selama ini.

4. Ibu Hj. Naidah, SE,M.si selaku dosen pembimbing pertama yang senang tiasa

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh keikhlasan,

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Edy Jusriady, SE. MM selaku dosen pembimbing kedua yang cukup

berjasa dan membantu mengarahkan dan juga membimbing dalam penulisan

skripsi..

6. Rekan-rekan seperjuangan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan angkatan 2012

terkhusus buat saudara saya Angga Subairi, Saharullah, Fathul Bahri,

Pandillahi,dan kakanda Ridwan SE, wiwin SE. tanpa mengurangi rasa cinta

dan sayang saya kepada kalian semua teman-teman seperjuangan saya.

7. Keluarga besar saya yang mendoakan saya setiap saat

8. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam

penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya sebut nama kalian ssatu persatu,

tetapi jujur penulis dari dalam hati yang dalam sangat-sangat berterimahkasih

yang sebesar-besarnya buat teman-teman, keluarga dan para sahabat.

Akhirnya kepada ALLAH SWT jugalah, penulis memohon doa dan

Rahmat-Nya, semoga amal bakti yang telah disumbangkan kepada penulis

Page 8: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

iii

mendapatkan pahala dan berkahn disisi-Nya agak kiranya dengan penulisan

skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi yang telah membaca isi

skripsi ini.

Tak lupa penulis mengucapakan kata maaf yang sebesar-besarnya. Karena

menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tak luput dari kesalahan, baik dari

redaksi kata-kata maupun yang lainnya yang tidak berkenan dihati. Sesungguhnya

kebenaran mutlak hanya ALLAH SWT dan manusia adalah tempatnya salah dan

lupa. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Illahi Rabbi.

Amin Yaa Rabbal Alamin.

Makassar, 28 September 2016

TAKDIR NAIPON

Page 9: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 6

1.4 Manfaat Penilitian ........................................................................... 7

II. TUJUAN PUSATAKA .............................................................................. 8

2.1 Produksi........................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Produksi................................................................. 8

2.1.2 Tujuan Produksi....................................................................... 9

2.1.3 Konsep Produksi...................................................................... 10

2.1.4 Faktor-faktor Produksi............................................................. 11

2.2 Model Usaha ................................................................................... 12

2.2.1 Pengertian Model Usaha.......................................................... 12

2.2.2 Jenis-jenis Model Usaha.......................................................... 16

2.3 Tenaga Kerja ................................................................................... 21

2.3.1 Pengertian Tenaga Kerja ......................................................... 22

2.3.2 Sumber Tenaga Kerja .............................................................. 23

2.3.3 Manajemen Tenaga Kerja........................................................ 25

2.4 Rumput Laut.................................................................................... 27

2.4.1 Pengertian Rumput Laut .......................................................... 31

2.4.2 Manfaat Rumput Laut.............................................................. 32

2.5 Kerangka Pikir................................................................................. 33

2.6 Hipotesis.......................................................................................... 34

Page 10: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

III. METODELOGI PENILITIAN .............................................................. 35

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 35

3.2 Jenis Penelitian................................................................................ 35

3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35

3.4 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 36

3.5 Populasi ........................................................................................... 37

3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................... 37

3.7 Definisi Operasional........................................................................ 38

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................ 39

4.1 Kondisi umum Kabupaten Bantaeng ............................................ 39

4.4.1 Letak geografis dan topografi ..................................................... 40

4.4.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Bantaeng......... 41 7

4.2 Kondisi umum Kecamatan Pa’jukukang Desa Rappo’a ................ 42

4.3 Analisis Deskriptif Data................................................................ 44

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.............................. 45

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan........ 46

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja...... 47

4.3.4 Karekteristik Responden berdasarkan jumlah modal................... 49

4.3.5 Karekteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ProduksiRumput Laut................................................................................ 50

4.4 Kegiatan Budidaya Usaha Rumput Laut....................................... 52

4.4.1 Pengadaan Bibit .......................................................................... 52

4.4.2 Pemiliharaan................................................................................ 52

4.4.3 Panen ........................................................................................... 53

4.4.4 Pasca Panen................................................................................. 53

4.5 Analisis Produksi Budidaya Usaha Rumput Laut......................... 54

4.6 Analisis Pendapatan Usaha Rumput Laut..................................... 59

Page 11: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 63

5.1 Kesimpulan............................................................................................. 635.2 Saran...................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................LAMPIRAN.......................................................................................................

Page 12: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat produktif jika ditinjau dari

berbagai macam peruntukannya (Supriharyono 2000) dan sumberdaya yang

dimilikinya (Dahuri 2001). Kegiatan pembangunan yang dilakukan di wilayah

pesisir antara lain; pemukiman, industri, pengilangan minyak, pariwisata,

perikanan budidaya dan perikanan tangkap (Bengen 2005), dan sumberdaya

pesisir dan pulau-pulau kecil meliputi sumberdaya hayati, sumberdaya nir-

hayati, sumberdaya buatan, dan jasa-jasa lingkungan; sumberdaya hayati terdiri

dari berbagai jenis ikan, terumbu karang, padang lamun, mangrove dan biota

laut lain; sumberdaya nir-hayati meliputi pasir, air laut, mineral dasar laut;

sumberdaya buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait dengan kelautan dan

perikanan, dan jasa-jasa lingkungan berupa keindahan alam, permukaan dasar

laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikanan serta

energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir (Undang undang

Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007).

Realitas sebagaimana dikemukakan di atas juga dijumpai di wilayah pesisir

Kabupaten Bantaeng, diantaranya saat ini masyarakat memanfaatkan wilayah

pesisir untuk kegiatan budidaya rumput laut. Rumput laut (Seawed) secara

biologi termasuk salah satu anggota ”Alga” yang merupakan tumbuhan

berklorofil. Rumput laut terdiri dari satu atau banyak sel, berbentuk koloni,

1

Page 13: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

2

hidupnya bersifat bentik di daerah perairan yang dangkal, berpasir, berlumpur

atau berpasir dan berlumpur, daerah pasang surut, jernih dan biasanya

menempel pada karang mati, potongan kerang dan subtrat yang keras lainnya,

baik terbentuk secara alamiah atau buatan (Aslan 1998).

Sulawesi Selatan memiliki garis pantai 1.890 km yang sangat potensi

untuk mengembangkan komoditi sumberdaya hayati laut. Potensi perairan

pantai yang dimanfaatkan untuk komoditas rumput laut sangat menunjang,

terutama dalam upaya menunjang program pemerintah untuk mengembangkan

sumberdaya kelautan khususnya sektor perikanan.

Pembangunan sektor perikanan telah berkembang dengan peningkatan

produksi, peningkatan ekspor non migas dan peningkatan devisa negara serta

peningktan taraf hidup petani. Kebijakan pembangunan perikanan saat ini telah

diwarnai dengan wawasan agribisnis. Salah satu komoditas perikanan yang

dewasa ini mendapat prioritas dalam pengembangan adalah rumput laut.

Potensi sumberdaya rumput laut diperairan Sulawesi Selatan cukup besar dan

kebutuhan rumput laut didalam negeri dan permintaan luar negeri cukup tinggi

dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu budidaya rumput laut merupakan peluang

usaha yang sangat baik bagi pemanfaatan tenaga kerja keluarga secara optimal,

karena usaha ini dapat dikerjakan oleh petani beserta keluarganya. Usaha

tersebut telah menunjukkan berbagai kemajuan yang berarti bagi peningkatan

kesejahteraan petani rumput laut.

Menurut Kusnadi (2003) untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan salah

satu alternatif kegiatan yang dapat dilakukan adalah melakukan difersivikasi

Page 14: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

3

usaha. Salah satu bentuk difersivikasi usaha yang dapat dikembangkan secara

luas oleh petani/nelayan dengan memanfaatkan potensi laut adalah

pengembangan budidaya rumput laut. Provinsi Sulawesi Selatan, budidaya

rumput laut Eucheuma cottoni sp di Sul-sel sejak tahun 1983 dengan alasan :

(1) Perairan Sulawesi Selatan mempunyai potensi yang sangat cocok untuk

budidaya rumput laut, (2) Usaha budidaya rumput laut tidak terlalu sulit

pemeliharaannya sehingga dapat dilakukan oleh setiap nelayan, (3) Usaha

budidaya rumput laut dapat membuka lapangan kerja pada masyarakat, (4)

Komoditas rumput laut mempunyai peluang pasar yang sangat bagus di pasar

luar negeri sebagai bahan baku industri pengolahan dan (5) Sumbangan devisa

rumput laut cukup besar terhadap total nilai ekspor daerah Sulawesi Selatan.

Rumput laut merupakan tumbuhan yang bernilai ekonomis. Pada mulanya

orang menggunakan rumput laut hanya untuk sayuran, tidak terbayang zat apa

yang ada didalam rumput laut. Seiring kemajuan sains dan teknologi,

pemanfaatan rumput laut telah meluas dan banyak digunakan dalam rumah

tangga sebagai pembuatan bahan baku makanan dan bahan baku untuk industri,

seperti industri makanan, tekstil, obat-obatan, kosmetik, kertas, dan cat. Selain

itu digunakan untuk makanan hewan dan pupuk.

Usaha budidaya yang banyak berkembang di daerah Sulawesi Selatan ini

berupa budidaya rumput laut. Hal ini dikarenakan rumput laut (sea weed)

merupakan komoditas unggulan (revitalisasi bidang perikanan) yang memiliki

nilai tambah (added value) tinggi. Konteks ini terlihat jelas dari kecenderungan

semakin berkembangnya industri yang menggunakan bahan baku komoditas

Page 15: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

4

rumput laut, seperti industri cat, kosmetik, bahan pangan, obat-obatan maupun

bahan baku industri lainnya, yang telah mendorong semakin meningkatnya

kebutuhan akan permintaan rumput laut, baik pasar dalam negeri maupun luar

negeri. Estimasi kebutuhan Carrageenan tahun 2011 diperkirakan sekitar

316.725.339 ton (dunia) dan 471.208 ton untuk pasar dalam negeri

(sunaryanto, 2006). Sejalan dengan hal tersebut, maka Sulewesi Selatan yang

memiliki kondisi fisik wilayah yang sangat mendukung akan pengembangan

komoditas rumput laut, berpeluang untuk menjadi produsen utama rumput laut

di Indonesia bahkan di dunia, mengingat sumberdaya alam yang dimilikinya

begitu besar. Tidak kurang dari 250.000 Ha wilayah pesisir yang dapat

dimanfaatkan untuk usaha budidaya rumput laut dan saat ini baru dimanfaatkan

kurang dari 5% (Limpo, 2005) .

Daerah pengembangan rumput laut Di Sulawesi Selatan, salah satu

diantaranya adalah Kabupaten Bantaeng. Berdasarkan data Dinas Perikanan

dan Kelautan Kabupaten Bantaeng, diketahui bahwa areal budidaya rumput

laut Kabupaten Bantaeng sekitar 5.375 hektare, sementara yang dimanfaatkan

baru 3.815 hektare atau setengah dari potensi areal budidaya. Artinya, masih

ada potensi areal budidaya seluas 2.190 hektare yang belum termanfaatkan.

Sementara jumlah produksi rumput laut kering sekitar 8.000 ton per tahun yang

merupakan hasil budidaya rumput laut di sepanjang garis pantai 21 kilometer.

Hal tersebut di atas juga didukung oleh data perkembangan produksi

rumput laut kabupaten Bantaeng yang semakin meningkat dari 5 tahun terakhir

ini.

Page 16: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

5

Table 1.1

Perkembangan Produksi Rumput Laut di Kabupaten Bantaeng Tahun

2011-2015

No TahunPotensi

lahan (Ha)

Luas lahan

(Ha)

Produksi

(ton)Produktivitas

1 2011 5375 3824 8392,3 2,19

2 2012 5375 3824 8550,97 2,24

3 2013 5375 3824 8971,07 2,34

4 2014 5375 3824 10677,0 2,79

5 2015 5375 3824 11005,0 2,88

Sumber :Data Sekunder DKP Kab. Bantaeng 2015.

Data table diatas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik1.2

perkembangan produksi rumput laut Tahun 2011-2015 di bawah ini :

Sumber :Data Sekunder DKP Kab. Bantaeng 2015

5375 5375 5375 5375 5375

3824 3824 3824 3824 3824

8392.3 8550.978971.07

10677 11005

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

2011 2012 2013 2014 2015

Potensi Lahan (ha)

Luas Lahan (ha)

Produksi (ton)

Page 17: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

6

Berdasarkan data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Bantaeng

masih sangat potensial untuk daerah pengembangan rumput laut. Hal inilah

yang mendukung sehingga Kabupaten Bantaeng dijadikan sebagai daerah yang

mendapatkan program Minapolitan budidaya rumput laut. Meskipun demikian

pengembangan dan pengelolaan rumput laut masih belum optimal. Hal ini

dapat dilihat dari eksistensi kelompok pembudidaya rumput laut yang masih

belum pada optimalisasi kinerja kelompok yang dapat menggiring kemampuan

masyarakat dalam mengelola potensi yang ada secara bersama-sama

(kelompok). Olehnya itu, perkembangan kelompok haruslah menjadi perhatian

penting dalam upaya mendukung pengelolaan dan pengembangan budidaya

rumput laut (DKP Bantaeng, 2015). Salah satu strategi yang dapat di gunakan

dalam meningkatkan hal produksi rumput laut melalui pengamatan modal kerja

dan tenaga kerja.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini yaitu :

1. Seberapa besar pengaruh modal usaha dan tenaga kerja terhadap

peningkatan produksi budidaya rumput laut di Kabupaten Bantaeng.

2. Variabel mana pengaruh dominan terhadap peningkatakan produksi

budidaya rumput laut di Kabupaten Bantaeng.

3. Apakah produksi rumput laut layak di kembangkan di Kabupaten

Bantaeng.

1.3. Tujuan Penelitian

Page 18: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

7

Tujuan ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh modal usaha dan teamga terhadap produksi

rumput laut di Kabupaten Bantaeng.

2. Untuk mengetahui variabel yang berperngaruh dominan terhadap

peningkatan produksi rumput laut di Kabupaten Bantaeng.

3. Untuk Mengetahui apakah produksi rumput laut layak di kembangkan

Kabupaten Banteang.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pemerintah dan pihak lain, dalam upaya mencari pendekatan dan

strategi terbaik dalam melakukan upaya untuk meningkatkan

pendapatan pembudidaya rumput laut.

2. Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya terutama yang

berminat untuk meneliti mengenai sektor perikanan terutama pada

pendapatan pembudidaya rumput laut.

3. Untuk menambah wawasan terutama yang berhubungan dengan

modal kerja, tenaga kerja yang mempengaruhi peningkatan

produksi rumput laut di Kabupaten Bantaeng.

Page 19: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produksi

2.1.1 Pengertian Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai

guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat

dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa

mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah

daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan

produksi barang.

Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai

guna suatu barang memenuhi kebutuhan. Orang atau badan yang melakukan

kegiatan produksi disebut dengan produsen. Berdasarkan pengertian tersebut

maka produksi mengandung dua hal pokok, sebagai berikut :

1) Menciptakan nilai guna Misalnya, membangun rumah, membuat pakaian,

membuat tas, membuat sepeda dan lain sebagainya.

2) Menambah nilai guna Misalkan, memperbaiki televisi, memperbaiki

sepatu, memperbaiki atau memodifikasi mobil/motor dan lain

sebagainya.

Menurut Teguh Baroto (2002:13) “proses produksi adalah aktivitas

bagaimana produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi,

pengetahuan teknis, dan lain-lain. Menurut Arman Hakim Nasution

8

Page 20: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

9

(2003:1)”proses produksi, yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam

mengolah bahan baku menjadi produk”.

Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk

barang maupun jasa. Contoh : pabrik batrei yang memproduksi batu baterai,

pabrik mutifa yang memproduksi obat-obatan, dan lain sebagainya. Pengertian

produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah

faedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan

barang dan jasa disebut produsen.

Menurut Pandji Anoraga (2000:197) ”produksi nampaknya berkonotasi

sebagai organisasi produk, yaitu aktivitas yang menghasilkan barang, baik

barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang,

dan komponen-komponen”.

2.1.2 Tujuan Produksi

Setelah mengetahui pengertian produksi seperti yang telah saya jelaskan di

atas, dan berikut ini beberapa tujuan produksi.

1) Memenuhi kebutuhan masyarakaat : Sebagian besar kebutuhan masyarakat

dipenuhi oleh kegiatan produksi. Pakaian, televisi, sepeda motor dan

barang-barang lainnya merupakan hasil dari kegiatan produksi.

2) Mencari keuntungan : Mengapa produsen mau melakukan kegiatan

produksi? Tentu jawabannya adalah untuk mendapatkan yang sebesar-

besarnya. Keuntungan tersebut diperoleh dari selisih penerimaan dan biaya

produksi yang dikeluarkan.

Page 21: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

10

2.1.3 Konsep Produksi

Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep

produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di

banyak tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi

produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi

produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.

Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan

produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama

adalah jika permintaan atas produk melebihi penawaran, seperti yang ada di

Negara berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih tertarik untuk

mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok

akan memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi

kedua adalah ketika biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk

memperluas pasar.

Beberapa organisasi jasa juga menerapkan konsep produksi. Banyak

praktek dokter dan dokter gigi dikelola dengan prinsip lini perakitan, seperti

juga beberapa agen pemerintah (seperti kantor tenaga kerja dan biro lisensi).

Memang, orientasi manejemen ini dapat manangani banyak kasus perjam,

namun konsep ini sering dituding tidak ramah dan memberikan pelayanan yang

buruk.

Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam

Page 22: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

11

organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk

menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.

Berdasarkan konsep ini, manajer mengasumsikan bahwa pembeli

menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas

dan kinerja suatu produk. Perusahaan yang berorientasi produk sering

merancang produk mereka dengan sedikit atau tanpa masukan dari pelanggan.

Mereka yakin bahwa insinyur mereka tahu bagaimana merancang dan

menyempurnakan produk mereka dan bahkan mereka tidak menganalisis

produk pesaing.

2.1.4 Faktor-faktor Produksi Rumput Laut

Produksi merupakan suatu perbuatan yang menjadikan benda-benda dapat

lebih sempurna untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan kata lain dapat

diartikan bahwa produksi adalah segala kegiatan yang dilaksanakan untuk

menciptakan atau menambah guna barang (Partadiredja dalam Anand Gaffar,

2005).

Sistem produksi pertanian, penciptaan nilai tambah dari input ke output

pada setiap produk merupakan hal penting, karena hal ini akan menambah nilai

jual produk dan dapat laku dengan harga yang kompetitif dipasaran. Menurut

Gasperz (2000), pemahaman terhadap nilai tambah ini penting agar dalam

setiap aktivitas berproduksi selalu menghindari pemborosan. Istilah

pemborosan dapat dikatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari suatu aktivitas

lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan untuk membiayai aktivitas itu.

Page 23: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

12

Padahal diketahui bahwa biaya dalam kegiatan produksi merupakan faktor

penting yang mempengaruhi besar kecilnya pendapatan petani yang diperoleh.

The law of diminishing return to scale adalah hukum skala hasil produksi

yang semakin menurun. Hukum dalam teori penawaran hasil marginal yang

semakin menurun dalam jangka pendek atau proporsi faktor input variabel yang

menyatakan bahwa pertambahan faktor input tidak tetap yang sama dalam

fungsi produksi (bilamana kuantitas dari faktor input lainnya tidak berubah),

suatu titik akan dicapai dimana setelah batas titik ini hasil dari penambahan

terhadap output (yaitu produk fisik marginal dari faktor inputtidak tetap) akan

mulai menurun (Christopher Pass dan Bryan Lowes).

Menurut Soekartawi (1991) faktor produksi terdiri dari lahan, modal,

pengadaan bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen

merupakan faktor produksi yang terpenting diantara faktor produksi lainnya.

2.2 Modal Usaha

2.2.1 Pengertian Modal Usaha

Modal usaha merupakan faktor produksi terpenting. Bagi perusahaan yang

baru berdiri modal digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha sedangkan

bagi perusahaan yang sudah berdiri lama modal digunakan untuk

mengembangkan usaha dan memperluas pangsa pasar.

Menurut Bambang Riyanto (1998 : 10) “Modal adalah hasil produksi yang

digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya

kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau

menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal”.

Page 24: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

13

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi

dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi

besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal

dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir karena

bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam

aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat

kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.

Pengertian modal adalah physical oriented. Dalam hubungan ini dapat

dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal

itu sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi

lebih lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal mulai

bersifat non-physical oriented, dimana pengertian modal tersebut lebih

ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan,

yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini belum

ada kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri. Berdasarkan

pendapat dari beberapa ahli, modal dapat diartikan sebagai :

1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital ).

2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas,

di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital ),

maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-

barang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis

yang menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain

J.B. Clark.

Page 25: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

14

3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai

kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan,

untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya..

4. Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang- barang

modal”yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang

dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada

dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk

membentuk pendapatan.

5. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan

barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca

sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah

barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi

yang terdapat di neraca sebelah debit.

6. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang

kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat

di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari

barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.

Modal merupakan modal yang diciptakan oleh manusia dan digunakan

untuk mempendapatan barang-barang dan jasa-jasa butuhkan. Modal juga

dikenal dengan istilah investasi yang merupakan sejumlah dana yang digunakan

untuk kegiatan pendapatan. Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk

meningkatkan barang dan mempertahankan stok barang modal,yang terdiri dari

Page 26: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

15

mesin, kantor dan produk-produk tahan lama lainnya yang digunakan dalam

proses pendapatan (Dornbusch dan Fisher 1997).

Modal juga dapat diartikan sebagai pengeluaran investor atau perusahaan

untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan

pendapatan untuk menambahkan kemampuan untuk mempendapatan barang-

barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah

barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih

banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Penilaian terhadap modal

usaha budidaya rumput laut dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu pertama,

penilaian didasarkan kepada nilai alat-alat yang baru. Kedua, berdasarkan harga

pembelian atau pembuatan alat-alat.Ketiga, dengan menaksir nilai alat pada

waktu sekarang (Mulyadi 2007).

Modal adalah salah satu faktor pendapatan yang menyumbang pada hasil

pendapatan, hasil pendapatan dapat naik karena digunakannya alat-alat

pendapatan yang efisien. Dalam proses pendapatan tidak ada perbedaan antara

modal sendiri dengan modal pinjaman, yang masing-masing menyumbang

langsung pada pendapatan.

Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan di tabung dan di

investasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan

dikemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan

baku meningkatkan stock modal secara fisik (yakni nilai riil atas seluruh barang

modal produktif secara fisik) dan hal ini jelas memungkinkan akan terjadinya

peningkatan output di masa mendatang (Todaro,1998).

Page 27: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

16

Modal adalah barang atau uang yang secara bersama-sama faktor

pendapatan, tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang yang baru. Pentingnya

peranan modal karena dapat membantu menghasilkan produktivitas,

bertambahnya keterampilan dan kecakapan pekerja juga menaikkan

produktivitas pendapatan (Mubyarto 1973).

Modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil tidaknya

suatu usaha pendapatan yang didirikan. Modal dapat dibagi sebagai berikut :

Modal Tetap : Adalah modal yang memberikan jasa untuk proses pendapatan

dalam jangka waktu yang lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya

jumlah pendapatan. Modal Lancar : Adalah modal memberikan jasa hanya

sekali dalam proses pendapatan, bisa dalam bentuk bahan-bahan baku dan

kebutuhan lain sebagai penunjang usaha tersebut. Dapat dikemukakan

pengertian secara klasik, dimana modal mengandung pengertian sebagai “hasil

pendapatan yang digunakan untuk mempendapatan lebih lanjut”.

Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung

maupun tidak langsung dalam proses pendapatan untuk menambah output.

(Irawan dan Suparmoko, 1981). Dalam pengertian ekonomi, modal yaitu

barang atau uang yang bersama-sama factor-faktor pendapatan tanah dan tenaga

kerja menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa baru.

2.2.3 Sumber Modal Usaha

Ada dua jenis modal usaha terdiri dari modal pinjaman / utang dan modal

sendiri :

Page 28: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

17

1. Pinjaman / utang

Menurut Bambang Riyanto ( 1998 : 227 ) dalam “Dasar-dasar

Pembelanjaan Perusahaan” pengertian pinjaman yaitu ; “Pinjaman adalah

modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja

didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut

merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali “ Pinjaman ini

terbagi tiga golongan yaitu :

a) Pinjaman Jangka Pendek

Merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun.

Sebagian besar utang jangka pendeek te rdiri dai kredit perdagangan, yaitu

kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis

dari pinjaman jangka pendek adalah :

a. Rekening Koran yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada

perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan

mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian

sesuai dengan kebutuhannya.

b. Kredit dari penjual merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi

apabila penjualan dilakukan dengan kredit. Apabila penjualan

dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima

pembelian harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian

setelah barang diserahkan. Selama waktu ini pembeli dikatakan

menerima “kredit penjual” dari penjual dan selama waktu itu pula

penjual memberikan kredit penjual kepada pembeli.

Page 29: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

18

c. Kredit dari pembeli merupakan kredit yang diberikan oleh perusahaan

sebagai pembeli kepada pemasok dari mentahnya atau barang lainnya.

Disini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu

dan setelah beberapa waktu itu dapat dikatakan bahwa pembelinya

memberikan kredit pembeli kepada penjual / pemasok bahan mentah

atau barang dagangan.

d. Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat

pengakuan utang yang berisikan kesanggupan untuk membayar

sejumlah utang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu

dan setelah surat itu ditandatangani dapat dijual atau diuangkan kepada

bank.

b) Pinjaman Jangka Menengah

Merupakan pinjaman atau modal asing yang jangka waktunnya lebih dari

satu tahun dan kurang dari 10 tahun.

Adapun jenisnya adalah :

a) Term loan Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari 1 tahun dan

kurang 10 tahun. Pada umumnya term loan di bayar kembali

dengan angsuran tetap selama periode tertentu. Term loan ini

biasanya diberikan diberikan oleh bank dagang, perusahaan

asuransi dan pemasok.

b) Leasing Merupakan bentuk lain dari pinjaman dimana hanya

diperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva tanpa harus disertai hak

Page 30: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

19

milik. Ada tiga bentuk dari leasing yaitu sales and lease back,

services leases atau operating leases dan financial leases.

c) Pinjaman Jangka Panjang

Pinjaman Jangka Panjang Adalah pinjaman yang jangka waktumya

lebih dari 10 tahun. Jenis dan bentuk utama dari pinjaman jangka panjang

antara lain:

a) Pinjaman obligasi (bonds-payables). Adalah pinjaman uang untuk

jangka waktu yang panjang, dimana debitur mengeluarkan surat

pengakuan hutang yang mempunyai nominal tertentu.

b) Pinjaman hipotek Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi

uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak

bergerak. Apabila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya,

barang tersebut dapat dijual dan hasil penjualannya tersebut

digunakan untuk menutup tagihannya.

2. Modal sendiri

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik

perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak

tertentu lamanya.antara lain dari pengambil bagian, peserta atau pemilik.”

Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari

dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri

dalam perusahaan.

Page 31: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

20

Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuk

keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang berasal

dari luar perusahaan adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

Modal sendiri diantaranya :

a. Modal saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta

dalam suatu perusahaan terbatas. Jenisa-jenis saham diantaranya

saham biasa(commond stook), saham preferen (preferred stook), dan

saham kumulatif preferen (cumulative preferred stook).

b. Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan

selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan.

Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah cadangan ekspansi,

cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum.

Adapun cadangan yang tidak termasuk kedalam modal sendiri adalah

cadangan ddepresiasi, cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan yang

bersifat utang (cadangan untuk pensiun pegawai dan cadangan untuk

membayar pajak).

c. Laba ditahan yaitu keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan

dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh

perusahaan. Adanya laba yang memperbesar laba ditahan yang berarti

akan memperbesar modal sendiri. Dengan kata lain dapatlah dikatakan

bahwa adanya saldo laba akan memperbesar modal sendiri dan adanya

saldo kerugian akan memperkecil modal sendiri.

Page 32: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

21

2.3 Tenaga Kerja

Merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13

tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa

baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara

garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika

penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di

Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap

orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat

mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17

tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang

menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga

kerja.

Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18,

pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang

berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa

kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila

setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.

Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan

pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk

memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa

tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling

Page 33: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

22

mereka butuhkan.Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah

pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan

menciptakan suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan

sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.Tidak adanya

campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible

hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu

ingin memuaskan dirinya sendiri.

2.3.1 Pengertian Tenaga Kerja

Menurut Dr. Payaman dikutip A.Hamzah (1990), tenaga kerja adalah (man

power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau sedang mencari

pekerjaan , serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain. Seperti bersekolah,

ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas dua hal, yaitu

angkatan kerja dan bukan angkatan kerja: a) angkatan kerja (labour force)

terditi atas golongan yang bekerja dan golongan penganggur atau sedang

mencari kerja; b) kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri atas golongan

yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golonganlain lain

atau menerima penghasilan dari pihak lain, seperti pensiunan dll.

Menurut Suparmoko dan Icuk Ranggabawono (1992),tenaga kerja adalah

penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang

mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah

dan mengurus rumah tangga.

Page 34: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

23

2.3.2 Sumber Tenaga Kerja

Setelah perusahaan menetapkan karakteristik atau cirri-ciri karyawan yang

dibutuhkan dan jumlah masing-masing, maka perusahaan tersebut selanjutnya

akan berusaha untuk mendapatkan personalia tersebut, yaitu personalia yang

paling tepat baik dalam arti kualitas maupun dalam arti kuantitas. Adapun

sumber-sumber tenaga kerja itu meliputi:

1) Sumber intern artinya bahwa tenaga kerja yang akan dipekerjakan

tersebut diambil dari sumber intern yaitu menempatkan karyawan

diantara karyawan yang sudah ada. Pemanfaatan sumber intern ini

dilakukan dengan jalan menempatkan diantara karyawan yang

sudah ada pada jabatan yang kebetulan lowong atau suatu tugas

baru diadakan.

2) Menggunakan jasa karyawan/pegawai lama, suatu perusahaan

kadang-kadang memerlukan karyawan dari luar lingkungan

perusahaan, maka suatu cara yang praksis dan ekonomis adalah

dengan menggunakan jasa dari karyawan lama.Mereka dapat

diminta oleh perusahaan tempat mereka bekerja untuk menarik

teman, tetangga, saudara dari mereka untuk bekerja pada

perusahaan tersebut.

3) Melalui lembaga-lembaga pendidikan, suatu perusahan

membutuhkan karyawan baru yang membutuhkan syarat-syarat

pendidikan tertentu, misalnya sarjana muda atau sarjana dari

fakultas tertentu. Untuk mendapatkannya, ada perusahaan yang

Page 35: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

24

langsung menghubungi lembaga-lembaga pendidikan tersebut. Ada

juga perusahaan yagn bertindak lanjut dengan memberikan ikatan

dinas atau beasiswa pada mahasiswa seperti Caltex, Pertamina,

Bank Indonesia dan sebagainya.

4) Mengambil dari perusahaan lain, ini biasanya dilakukan oleh

perusahaan yang baru bersisir, mereka lebih mengutamakan

karyawan yang sudah punya pengalaman dan biasanya diambil dari

perusahaan lain.

5) Mencari langsung ke tempat sumber tenaga kerja, ada juga

perusahaan yang dlaam mencari tenaga kerjanya mereka

mempunyai petugas-petugas khusus untuk datang ke tempat

sumpber tenaga dengan maksud untuk mempengaruhi penduduk

setempat agar suka bekerja pada suatu perusahaan tertentu.

6) Melaui advertansi, pada masa sekarang ini, banyak perusahaan

yang cenderung untuk menggunakan media advertensi dalam usaha

menarik karyawan , sebab dengan advertensi ini akan sampai ke

tempat yang luas sehingga memungkinkan untuk mendapatkan

karyawan yang paling baik.

7) Memanfaatkan kantor penempatan tenaga, sebenarnya kantor

penempatan tenaga kerja didirikan oleh pemerintah Indonesia

dengan maksud sebagaio tempat penyaluran tenaga-tenaga kerja

yang masih menganggur. Kantor penempatn tenaga kerja menerima

pendaftaran dari mereka yang membutuhkan pekerjaan. Kantor

Page 36: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

25

penempatan tenaga kerja akan mencatat nama, alamat, umur,

pendidikan, pengalaman dan sebagainya dari pelamar tersebut.

Maka kantor akan menghubungi kembali si pelamar jika ada

perusahaan yang minta karyawan sesuai dengan data si pelamar

tesebut.

8) Seleksi adalah kegiatan suatu perusahaan untuk dapat memilih

karyawan yang palinmg tepat dan dalam jumlah yang tepat pula

dari calon-calon yang dapat ditariknya. Untuk dapat memilih

karyawan yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula,

maka diperlukan suatu metode seleksi yang tepat pula.

Setiap perusahaan harus dapat melakukan seleksi secara efeksif dan

efisien, dengan demikian metode seleksi yang dilaksanakan tersebut harus

dapat memilih atau menetapkan karyawan yagn paling tepat. Meskipun

demikian amsalah efisiensi dalam pelaksanaan metode seleksipun perlu

diperhatikan. Efisiensi disini adalah dalam arti pengorbanan uang, energi,

waktu dan sebagainya.

2.3.3 Manajemen Tenaga Kerja

Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu dan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang

dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetaapkan. Telah

dikemukakn bahwa defenisi tersebut mengandung beberapa unsur, yakni unsur

sifat, fungsi, sasaran dan tujuan. Keempat unsur tersebut merupakan rangkaian

yang tidak bisa dipisahkan dan menjadi ciri khas manajemen.

Page 37: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

26

Manajemen tenaga kerja adalah salah satu bidang manajemen seperti

manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan

manajemen perkantoran. Manajemn tenaga kerja mengkhususkan diri tentang

ihwal yang berhubungan dengan faktor produksi manusia dengan segala

aktivitasnya, baik dalam usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga

maupun instansi, sehingga tenaga kerja tersebut dapat berdaya guna dan

berhasil guna.

Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia,

didalamnya meliputi buruh, karyawan, dan pegawai. Secara deskriptif

perbedaan antara buruh, karyawan, dan pegawai adalah:

a) Buruh

Buruh adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan dan diberikan

imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan

kedua belah pihak, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja

tersebut diberikan secara harian.

b) Karyawan

Karyawan adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau

perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, dan diberikan imbalan kerja

seuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku, baik yang

bersifat harian, mingguan, maupun bulanan yang biasanya imbalan tersebut

diberikan secara mingguan.

Page 38: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

27

c) Pegawai (pegawai negeri)

Pegawai adalah mereka yang telah memenuhi syarat tyang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,

diangkatoleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas jabatan negeri

atau tugas negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan,

pembinaan,pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenag kerja, baik

yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala

kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna sebesar-besarnya,

sesuai dengan harapan usaha perseorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga,

maupun instansi.

Tingkat efektivitas tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh pembinaan,

pengaturan, pengurusan, dan pengembangan yang dilakukan oleh manajemen

tenag kerja, karena manajeme tenaga kerja memilik tanggung jawab langsung

terhadap pembinaan tenaga kerja yang menjadi bawahannya. Dengan demikian,

manajemen tenaga kerja memiliki tanggung jawab besar terhadap efektivitas

kerja. Seorang manajer tenaga kerja memerlukan kelihaian dalam menyelami

keinginan tenaga kerja yang menjadi bawahan dan tanggung jawabnya.

Pendekata psikologis perlu dilakukan menajer tenaga kerja agar hasilnya

produktif.

Page 39: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

28

2.4 Rumput Laut

Rumput laut merupakan salah satu komoditi sub-sektor perikanan yang

mempunyai nilai ekonomis tinggi karena menghasilkan alginat, agar-agar dan

karaginan. Alginat, agar-agar dan karaginan mempunyai tingkat kegunaan

tinggi dalam berbagai bidang, seperti industri makanan, farmasi, dan kosmetik.

Seiring dengan berkembangnya industri tersebut, menyebabkan permintaan

rumput laut terus meningkat baik untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor.

Secara ekonomi rumput laut dapat memberikan sumbangan devisa bagi negara

dan meningkatkan pendapatan nasional. Di samping itu budidaya rumput laut

ternyata mampu mengubah tingkat sosial - ekonomi masyarakat pantai dan

meningkatkan pendapatan serta dapat melindungi sumberdaya pesisir melalui

pengalihan kegiatan yang dapat merusak lingkungan misalnya pengambilan

karang dan penggunaan bahan peledak untuk penangkapan ikan (Madeali et al.

1999).

Perairan Indonesia memiliki sumberdaya plasma nutfah rumput laut kurang

lebih 555 jenis (Basmal 2001). Beberapa jenis rumput laut tersebut telah

mampu dikembangkan untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri.

Rumput laut yang dikembangkan di Kabupaten Bantaeng adalah jenis

K.alvarezii. Jenis ini mempunyai nilai ekonomis penting karena merupakan

penghasil karaginan. Dalam dunia industri dan perdagangan, karaginan

mempunyai manfaat yang sama dengan agar-agar dan alginat, yakni digunakan

sebagai bahan baku untuk industri farmasi, kosmetik, makanan dan lain-lain

(Mubarak et al. 1990).

Page 40: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

29

Rumput laut adalah komoditas unggulan pada kegiatan revitalisasi

perikanan dan kelautan yang mempunyai pasar prospektif. Permintaan dunia

yang cukup tinggi menyebabkan hasil produksi yang berasal dari alam tidak

mencukupi, sehingga harus dilakukan upaya budidaya.

Salah satu jenis rumput laut yang bernilai ekonomi dan mempunyai

peluang pasar adalah genus Eucheuma terutama jenis Eucheuma cottonii

(Kappaphycus alvarezii). Jenis ini mempunyai nilai ekonomis penting karena

penghasil karaginan. Dalam dunia industri dan perdagangan karaginan

mempunyai manfaat yang sama dengan agar-agar dan alginat, karaginan dapat

digunakan sebagai bahan baku untuk industri farmasi, kosmetik, makanan dan

lain-lain (Mubarak dkk., 1990 ; Meiyana dkk.,2001).

Rumput laut (seaweed) adalah komoditas perikanan dan kelautan yang

dapat dipergunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat, memiliki

nilai ekonomi yang tinggi (high value commodity), spektrum penggunaannya

sangat luas, daya serap tenaga kerja yang tinggi dengan mampu melibatkan

partisipasi aktif masyarakat secara massal, teknologi budidaya yang mudah,

masa tanam relatif pendek (hanya 45 hari) dan biaya unit per produksi relatif

murah serta menghasilkan keuntungan yang relatif besar dan komoditas ini

belum memiliki kuota, baik di pasar domestik maupun internasional (Nurdjana.,

2006)

Menurut Undang Undang No. 27 Tahun 2007, disebutkan bahwa Wilayah

Pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang

dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Defenisi lain dikemukanan

Page 41: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

30

bahwa, wilayah pesisir adalah wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Dari

daratan, batasnya meliputi daerah-daerah yang tergenang air dan yang tidak

tergenang tetapi masih dipengaruhi proses-proses laut seperti pasang surut,

angin laut dan intrusi air laut. Adapun batas di laut berupa daerah-daerah yang

dipengaruhi proses-proses laut seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke

laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia

di daratan (Bengen 2004).

Demikian juga menurut Carter (1988) dalam Haslett (2000) bahwa wilayah

pesisir adalah area arah ke darat yang masih dipengaruhi laut dan batas ke arah

laut yang masih dipengaruhi daratan serta menurut Beatley et al. (1994) dalam

Dahuri (2001) yang menyatakan bahwa wilayah pesisir didefinisikan sebagai

wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang

masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut dan ke arah laut

meliputi daerah paparan benua (continental shelf). Kay dan Alder (2005)

melaporkan bahwa ada beberapa definisi yang digunakan oleh berbagai

organisasi/pemerintahan internasional dan nasional, yanng secara garis besar

dapat dipilah dalam dua kecenderungan, yaitu: definisi berdasarkan pendekatan

biofisika dan definisi berdasarkan pendekatan kebijakan.

Ditinjau dari berbagai macam peruntukannya, wilayah pesisir merupakan

wilayah yang sangat produktif (Supriharyono 2000). Menurut Rokhmin (2001),

Sumberdaya pesisir berperan penting dalam mendukung pembangunan

ekonomi daerah dan nasional untuk meningkatkan penerimaan devisa, lapangan

kerja, dan pendapatan penduduk. Sumberdaya pesisir tersebut mempunyai

Page 42: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

31

keunggulan komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka

ragam serta dapat dimanfaatkan dengan biaya eksploitasi yang relatif murah

sehingga mampu menciptakan kapasitas penawaran yang kompetitif. Di sisi

lain, kebutuhan pasar masih terbuka sangat besar karena kecenderungan

permintaan pasar global yang terus meningkat. Kekayaan sumberdaya tersebut

mendorong berbagai pihak terkait (stakeholders) seperti instansi pemerintah,

dunia usaha dan masyarakat untuk meregulasi dan memanfaatkannya. Masing-

masing pihak terkait tersebut menyusun perencanaannya tanpa

mempertimbangkan perencanaan yang disusun pihak lain. Perbedaan fokus

rencana tersebut memicu kompetisi pemanfaatan dan tumpang tindih

perencanaan yang bermuara pada konflik pengelolaan. Bila konflik ini

berlangsung terus akan mengurangi efektivitas pengelolaannya sehingga

sumberdaya pesisir akan mengalami degradasi biofisik.

2.4.1 Pengertian Rumput Laut

Rumput laut dalam dunia ilmu pengetahuan lebih dikenal dengan sebutan

ganggang atau algae yaitu jenis tanaman yang sederhana atau tingkatrendah,

karena tanaman ini tidak mempunyai akar, batang, daun, dan bungayang

khusus.

Budidaya rumput laut adalah salah satu bentuk kegiatan budidaya pantai

yang produktif. Budidaya rumput laut berarti satu kegiatan dimasukkannya

bibit rumput laut ke dalam air di lokasi budidaya dengan berbagai metode.

Metode budidaya rumput laut dapat dilakukan dengan metode lepas dasar atau

pancang dan metode rakit apung. Penerapan metode budidaya sangat

Page 43: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

32

tergantung pada kondisi wilayah perairan dimana budidaya tersebut dilakukan.

Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan oleh petani saat ini adalah

Eucheuma dan Gracilaria sp (Hidayat, 1990). Jenis rumput laut yang

dibudidayakan dipantai adalah jenis Eucheuma cottoni sp.sedangkan jenis

Gracilaria sp dibudidayakan ditambak (Jamal, 1992).

2.4.2 Jenis Rumput Laut

a) Jenis Eucheuma pada umumnya hidup menempel pada dasar

perairankarang, air laut tempat tumbuhnya, biasanya sekitar 30 ppt atau

lebih dantidak berlumpur.

b) Jenis Graciliaria dapat ditanam di perairan yang berlumpur dan

salinitasantara 20-30 ppt dan dapat hidup di perairan pantai dengan

salinitaskurang dari 30 ppt

2.4.3 Manfaat Pembudidayaan Rumput Laut

1) Meningkatkan produksi yang sekaligus akan meningkatkan pendapatan

nelayan.

2) Menjamin adanya kesinambungan hasil yang pasti sehingga

dapatmemperlancar penyediaan bahan baku bagi usaha atau industri

pengolahan selanjutnya.

3) Meningkatkan mutu dengan cara pengolahan yang lebih baik.

4) Meningkatkan kebutuhan masyarakat akan gizi.

5) Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat (terutama yang

tinggaldi daerah pantai).

Page 44: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

33

6) Mempertahankan kelestarian sumber daya hayati

perairang)Meningkatkan devisa negara dari hasil ekspor yang dapat

dilakukan.

2.5 Kerangka Pikir

Dalam kerangka pemikiran perlu dijelaskan secara teoritis antara variabel

bebas dan variabel terikat. Berdasarkan pada uraian sebelumnya maka kerangka

pemikiran peneliti dalam penelitian ini adalah peningkatan produksi budidaya

rumput laut (sebagai variabel terikat), yang dipengaruhi oleh modal usaha dan

tenaga kerja, (sebagai variabel bebas).

Faktor modal usaha masuk kedalam penelitian karena secara teoritis modal

usaha mempengaruhi tenaga kerja. Peningkatan dalam modal usaha akan

mempengaruhi peningkatan jumlah tenaga kerja. Peningkatan dalam modal

usaha akan mempengaruhi peningkatan jumlah rumput laut sehingga akan

meningkatkan produksi budidaya rumput laut. Modal usah adalah yang

digunakan pembudidaya rumput laut untuk membudidayakan rumput laut.

Dengan demikian kerangka pikir penelitian hubungan antara modal usaha,

tenaga kerja terhadap peningkatan produksi rumput laut di Kabupaten

Bantaeng dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 45: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

34

Gambar 2.1. Kerangka pikir penelitian

2.6 Hipotesis

Berdasarkan permasalahan pokok dan tinjauan pustaka diatas, maka dapat

dibuat hipotesis sebagai berikut.

1. Diduga bahwa modal usaha dan tenaga kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap peningkatan produksi rumput laut di kabupaten

Bantaeng.

2. Diduga bahwa modal usaha berpengaruh dominan terhadap peningkatan

produksi rumput laut di kabupaten Bantaeng.

3. Diduga bahwa produksi rumput laut layak di kembangkan di Kabupaten

Bantaeng.

X1Modal Usaha

YProduksi

Rumput Laut

X2Tenaga Kerja

Page 46: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah di Desa Rappoa Kecamatan Pa’jukukang

Kabupaten Bantaeng, pada kelompok Budidaya rumput laut Abulosibatang

penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 2 (dua) bulan, dilakukan pada bulan

Mei sampai Juni 2016. Lokasi ini dipilih secara sengaja (Purposive) dengan

pertimbangan bahwa daerah tersebut penduduknya sebagian besar adalah

pembudidaya rumput laut.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni

mendekskripsikan mengenai hubungan modal usaha dan tenaga kerja terhadap

peningkatan produksi rumput laut di Kabupaten Bantaeng Kecamatan

Pa’jukukkang Desa rappoa.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan dan

keadaan di lokasi penelitian yang terkait dengan tujuan penelitian.

2. Dokumentasi yang didasarkan pada Badan Pusat Statistik (BPS) yang

ada di Kabupaten Bantaeng.

35

Page 47: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

36

3. Studi Pustaka, yaitu mengumpulkan data dengan studi dokumentasi

yang relevan dengan penelitian.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Sumber Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer data dan

sekunder, dengan jenis data sebagai berikut :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui

wawancara dengan responden menggunakan kuisioner dan pengamatan

(observasi) langsung di lapangan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait

dengan masalah dan obyek yang diteliti.

3.4.2 Jenis Data

Metode analisis utama yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif analitiknya melalui penafsiran dan pemahaman

(interpretative understanding). Pengertian kualitatif di sini bermakna bahwa

data yang disajikan berwujud kata-kata ke dalam bentuk teks yang diperluas

(Miles dan Huberman, 1992). Dalam penelitian ini, data hasil wawancara dan

pengamatan ditulis dalam suatu catatan lapangan yang terinci, data dari catatan

lapangan inilah yang dianalisis secara kualitatif. Untuk memperoleh data yang

akurat, maka peneliti membuat catatan lapangan yang selanjutnya

disederhanakan/disempurnakan dan diberi kode data dan masalah. Pengkodean

data dilakukan berdasarkan hasil kritik yang dilakukan, data yang sesuai

dipisahkan dengan kode tertentu dari data yang tidak sesuai dengan masalah

Page 48: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

37

penelitian atau data yang diragukan kebenarannya. Data yang diperoleh

dianalisis secara komponensial (componetial analysis) dengan melalui tiga

tahap.

Sementara untuk data kuantitatif digunakan untuk menunjang data

deskriptif yang dianggap perlu dan interpretasi makna yang diperoleh melalui

analisis kualitatif. Data kuantitatif yang dikumpulkan, kemudian dianalisis

berdasarkan distribusi frekuensi. Penggunaan data kuantitatif sebagai data

pendukung pada bagian-bagian tertentu sangat dimungkinkan untuk

memperkuat analisis kualitatif (Saefullah, 1992).

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini yaitu sebesar 100 rumah tangga petani (Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bantaeng, 2015). Pengambilan sampel dengan

menggunakan sampel acak yang dilakukan untuk mempermudah suatu penelitian

dalam pengambilan dan pengumpulan informasi yang dibutuhkan. Menurut. Gay

dan Diehl, 1992 dalam Heryati, 2011 dikutip bahwa untuk penelitan deskriptif

ukuran populasi yang diatas 1000, sampel sekitar 10% sudah cukup, tetapi jika

ukuran populasinya sekitar 100 maka jumlah sampel yang harus diambil agar

hasilnya mewakili populasi yaitu paling sedikit 30%, dan kalau ukuran

populasinya 30 , maka sampelnya harus 100%.

3.6 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal usaha dan

Page 49: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

38

tenaga kerja terhadap peningkatan produksi rumput laut di Kabupaten

Bantaeng, metode regresi linier berganda dapat di rumuskan sebagai berikut.

Y = b0 + b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6

Y = Peningkatan produksi

X1 = Modal Usaha

X2 = Tenaga Kerja

β0 = Intercept

βi = Koefisien regresi modal

β2 = Koefisien regresi Tenaga kerja

μ = Error term (kesalahan pengganggu)

3.7 Definisi Operasional

1. Peningkatan produksi budidaya rumput laut adalah peningkatan yang

diperoleh dari hasil penjualan rumput laut setelah dikurangi modal kerja

perpanen.

2. Modal kerja adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pembudidaya

dalam memperoleh hasilnya. Biaya-biaya itu terdiri dari : bibit rumput

laut, bahan bakar (solar), bentangan (tali), dll.

3. Tenaga kerja adalah banyaknya jumlah waktu yang digunakan untuk

bekerja dalam membudidayakan rumput laut.

Page 50: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi umum Kabupaten Bantaeng4.1.1 Letak geografis dan topografi

Secara geografis Kabupaten Bantaeng terletak pada titik 5021’23”-5035’26”

lintang selatan dan 119051’42”- 12005’26” bujur timur. Berjarak 125 km ke arah

Selatan dari ibu kota Provinsi Sulawesi-Selatan. Dengan batas-batas administrasi :

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto

Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bulukumba

Sebelah selatan berbatasan dengan laut Flores

Gambar 4.1 Peta Kab.BantaengSumber Data Primer: data BPS Kab.Bantaeng 2016

Luas wilayahnya mencapai 395,83 km2 atau 39.583 Ha yang dirinci

berdasarkan lahan sawah mencapai 7.253 Ha dan lahan kering mencapai 32.330

Ha.. Kabupaten bantaeng terletak di daerah pantai yang memanjang pada bagian

Page 51: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

40

barat dan timur sepanjang 21,5 km yang cukup potensial untuk perkembangan

perikanan khususnya rumput laut.

Wilayah administrasi kabupaten bantaeng terbagi menjadi 8 wilayah

kecamatan, luas daratan masing-masing kecamatan, yaitu Bissappu (32,84 km2),

Uluere (67,29 km2), Sinoa (43 km2), Bantaeng (28,85 km2), Eremerasa (45,01

km2), Tompobulu (76,99 km2), Pa’jukukang (48,8 km2), dan Gantarangkek (52,95

km2).

Gambar 4.2 Luas Wilayah Menurut kecamatan di Kab.Bantaeng (km2)Sumber Data Primer: data BPS Kab.Bantaeng 2016

Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di

Kabupaten Bantaeng terdiri dari:25 – 100 37,5%100 500 12,5%300 500 12,5%500 1000 37,5%4.1.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Bantaeng

Penduduk Kabupaten Bantaeng kurang lebih 183.386 jiwa dengan rincian

88.490 jiwa laki-laki dan perempuan 94.896 jiwa. Kepdatan penduduk di

Page 52: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

41

Kabupaten bantaeng tahun 2015 mencapai 463 jiwa/km2, yang berarti bahwa

dalam satu km2 dihuni oleh 463 penduduk. Kepadatan penduduk di 8 Kecamatan

cukup beragam, dan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan

bantaeng dengan kepdatan penduduk sebesar 1.321 jiwa/ km2 dan terendah di

Kecamatan Uluere sebesar 167 jiwa/ km2.

Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng

tertinggi berada pada kelompok umur 10-14 tahu yaitu sebanyak 17.815 jiwa dan

terendah berada pada kelompok umur 70-74 tahun yaitu sebanyak 2.769 jiwa.

4.2 Kondisi umum Kecamatan Pa’jukukang Desa Rappo’a

Kecamatan Pa’jukukang merupakan salah satu dari 8 kecamatan yang ada

di kabupaten Bantaeng . Terletak pada posisi antara 05033’30” Lintang Selatan

dan 120001’08” Bujur Timur. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores ,

sebelah timur berbatasan Kecamatan Eremerasa, dan sebelah utara berbatasan

dengan Kabupaten Bulukumba.

Gambar 4.2 Peta Kec. Pa’jukukangSumber Data Primer: data BPS Kab.Bantaeng 2016

Page 53: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

42

Luas Wilayah Kecamatan Pa’jukukang kurang lebih 12,35 persen dari luas

total Kabupaten Bantaeng, yang memiliki 10 desa dan 8 desa termasuk desa

yang berbatasan dengan pantai dan 2 desa tidak berbatasan dengan pantai. Salah

satu desa dari kecamatan Pa’jukukang adalah desa Rappoa.

Desa Rappoa merupakan salah satu desa yang berbatasan dengan pantai

dan hampir sebagian besar penduduknya berbudidaya rumput laut. Adapun jumlah

penduduk di desa Rappoa berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat di lihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa RappoaKec. Pa’jukukang, Kab. Bantaeng

No. Jenis kelamin Jumlah (jiwa)

1 Laki-laki 804

2 Perempuan 841

Jumlah 1645

Sumber Data Primer: Profil Desa Rappoa 2016

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 804 jiwa, sedangkan perempuan yaitu 841

jiwa. Ini menunjukkan bahwa di desa Rappoa didominasi oleh kaum perempuan.

Adapun jumlah penduduk berdasarkan umur dapat di lihat pada tabel 4.2

dibawah ini.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur di Desa RappoaKec.Pa’jukukang, Kab. Bantaeng

No. Kelompok umur Laki-laki Perempuan

1 0-12 Bulan 35 38

2 1-6 Tahun 89 85

Page 54: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

43

3 7-16 Tahun 101 35

4 17-25 Tahun 151 114

5 26-55 Tahun 364 467

5 56 Tahun 64 102

Jumlah 804 841

Sumber Data Primer: Profil Desa Rappoa 2016

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa kelompok umur jenis kelamin laki-laki

terbanyak adalah 26-55 tahun yaitu 364 dan terkecil jumlahnya umur di bawah 1

tahun yaitu 35. Jenis kelamin perempuan terbanyak adalah umur 26-55 tahun

yaitu 467 jiwa dan terkecil adalah umur di bawah 1 tahun yaitu 38 jiwa.

Jika dilihat dari tingkat pendidikan penduduk di desa Rappoa sangat

bervariatif. Dimulai dari tingkat SD sampai pada Sarjana. Pendidikan menjadi

parameter yang sangat signifikan dalam mempengaruhi perkembangan usaha

budidaya rumput laut khususnya di desa Rappoa baik itu menyangkut dengan

kemampuan para petani budidaya dalam menggunakan berbagai macam teknologi

yang mendukung serta meningkatkan keterampilan usahanya. Pada tabel 4.3 dapat

dilihat jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di bawah ini:

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan tingkat pendidikan di DesaRappoa Kec.Pa’jukukang, Kab. Bantaeng

No. Tingkat pendidikan Banyaknya penduduk

(jiwa)

1 Belum sekolah 185

2 Tidak sekolah 123

3 Tamat SD 219

4 Tidak tamat SD 243

5 Tamat SMP 214

Page 55: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

44

6 Tidak Tamat SMP 83

7 Tamat SMA 148

8 Tidak Tamat SMA 118

9 Perguruan tinggi 312

Sumber Data Peimer: Profil Desa Rappoa 2016

Pada tabel 4.3. diatas dapat di lihat bahwa pada umumnya pendidikan di

desa Rappoa untuk tingkat perguruan tinggi paling tinggi sebanyak 312 jiwa,

namun banyak juga penduduknya yang tidak tamat SD yaitu sebanyak 213 jiwa

dan yang tidak melanjutkan sekolah sebanyak 123 jiwa. Untuk penduduk yang

tamat SD,SMP, dan SMA berturut-turut yaitu sebanyak 219,214, dan 148 jiwa.

Sedangkan penduduk yang tidak tamat SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah

243, 83, dan 118 jiwa.

4.3 Analisis Deskriptif Data

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden dengan

menggunakan kuesioner dalam penelitian ini, diperoleh data-data tentang

budidaya usaha rumput laut studi kasus pada kelompok budidaya rumput laut

Abbulo Sibatang Desa Rappoa .

Data-data tersebut antara lain mengenai modal, tenaga kerja dan produksi

rumput laut itu sendiri ditambah dengan data tentang kelompok umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, guna memperjelas deskripsi mengenai budidaya

usaha rumput laut di desa Rappoa. Data-data yang ditampilkan pada penelitian ini

antara lain sebagai berikut:

Page 56: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

45

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur adalah salah satu penentu utama bagi petani rumput laut dalam

meningkatkan dan mengembangkan usahataninya. Petani rumput laut yang masih

muda memiliki fisik yang lebih kuat dan lebih produktif dibanding petani yang

umurnya lebih tua. Meskipun pada dasarnya petani yang berumur lebih tua

memiliki daya pikir yang lebih matang karena dengan banyaknya pengalaman

yang telah didapatkannya dibandingkan petani yang masih muda umurnya.

Yang dimaksud umur disini yaitu umur responden pada saat penelitian

dilakukan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput Laut Menurut Umur

Kelas Kelompok umur(dalam tahun)

Frekuensi Persentase (%)

1 21-30 5 16,67

2 31-40 12 40,00

3 41-50 9 30,00

4 51-60 3 10,00

5 >60 1 3,33

Jumlah 30 100,00

Sumber: Data Primer yang diolah, tahun 2016

Dari tabel 4.4 di atas telah diperoleh gambaran bahwa dari 30 responden

dalam penelitian ini jumlah responden terbanyak berasal pada usia 31-40 tahun

yaitu berkisar 40 % dari seluruh responden petani. umur petani rumput laut yang

berada pada interval 21-30 tahun sebanyak 5 orang atau berkisar 16,67% . Petani

yang berumur antara 41-50 tahun sebanyak 9 orang atau berkisar 30 %.

Sedangkan petani yang berumur 51-60 tahun hanya terdapat 3 orang atau

berkisar 10 %. Paling sedikit berada pada umur diatas 60 tahun yaitu 1 orang atau

Page 57: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

46

berkisar 3,33% dari seluruh responden petani. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.4. Distribusi Petani Budidaya UsahaRumput Laut Menurut Umur

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan responden adalah jumlah tahun responden mengikuti

pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi.

Untuk lebih rinci data tersebut telah disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput Laut MenurutTingkat PendidikanNo Tingkat

pendidikanFrekuensi Persesntase

(%)1 SD 9 30.002 SMP 6 20.003 SMA 13 43.334 DIPLOMA 0 0.005 STRATA 1 (S1) 2 6.67

Total 30 100%Sumber : data primer yang diolah, tahun 2016

Tingkat pendidikan petani rumput laut paling banyak berada pada tingkat

pendidikan SMA hal ini dapat di lihat pada tabel 4.5 yaitu sebanyak 13 orang atau

berkisar 43.33 % dari keseluruhan responden. Untuk tingkat pendidikan SD

terdapat 9 orang atau berkisar 30.00 % sedangkan untuk tingkat SMP terdapat 6

21-3017%

31-4040%

41-5030%

51-6010%

>603%

Distribusi Petani Budidaya Usaha RumputLaut Menurut Umur

Page 58: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

47

orang atau berkisar 20.00% dari jumlah keseluruhan responden. Meskipun pada

tingkat Diploma tidak terdapat petani yang berada pada tingkat pendidikan

tersebut tetapi ada petani yang memiliki tingkat pendidikan Strata satu yaitu 2

orang atau berkisar 6.67%. hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani

rumput laut sudah mulai bervariasi dan mulai meningkat sehingga dapat

menunjang dalam pengembangan budidaya usaha rumput laut .

Gambar 4.5. Distribusi Petani Budidaya UsahaRumput Laut Menurut Umur

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah orang yang dipekerjakan oleh petani untuk ikut

terlibat dalam pengelolahan budidaya rumput laut. Tenaga kerja yang digunakan

adalah tenaga kerja yang berasal dari keluarga maupun dari luar keluarga. Jumlah

tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh luasa lahan yang dimiliki oleh petani

budidaya usaha rumput laut dalam arti bahwa semakin luasa area lahan yang

dimiliki oleh petani rumput laut maka kecenderungan semakin banyak

menggunakan tenaga kerja yang dibutuhkan. Lingkup pekerjaannya mulai dari

SD30%

SMP20%

SMA43%

DIPLOMA0%

STRATA 17%

Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput Laut

Menurut Tingkat Pendidikan

Page 59: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

48

tahap persiapan hingga pasca panen. Pada tabel 1.6 di bawah ini akan diuraikan

secara rinci jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh 30 responden dalam

penelitian ini.

Tabel 4.6 Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput Laut MenurutTenaga KerjaKelas Tenaga Kerja

(orang)Frekuensi Persesntase

(%)1 1-5 3 102 6-10 10 33,333 11-15 11 36,674 16-20 6 20

Total 30 100%

Sumber data : Data Primer yang diolah, tahun 2016

Dari tabel 4.6 di atas telah tampak bahwa kecenderungan tenaga kerja

yang dibutuhkan paling banyak berada pada interval 11-15 yaitu sebanyak 11

responden atau sebesar 36,67 %. Sedangkan yang menggunakan tenaga kerja

antara 6-10 orang yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 33,33%. Untuk tenaga

kerja yang paling sedikit berada pada interval 1-5 orang sebanyak 3 responden

atau sebesar 10% dan yang menggunakan tenaga kerja antara 16-20 sebanyak 6

responden atau sebesar 20%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di

bawah ini.

Gambar 4.6 distribusi petani budidaya usaha rumput lautmenurut tingkat pendidikan

3

10 11

6

0

5

10

15

0-5 orang 6-10 orang 11-15 orang 16-20 orang

Distribusi Petani Budidaya Usaha RumputLaut Menurut Tingkat Pendidikan

Page 60: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

49

4.3.4 Karekteristik Responden berdasarkan jumlah modal

Modal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh pembudidaya dalam memperoleh hasilnya. Biaya-biaya tersebut

terdiri dari bibit rumput laut, bahan bakar (solar atau bensin), bentangan (tali) dan

lainnya.

Tabel 4.6 Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput Laut MenurutTenaga KerjaKelas Modal (Rp) Frekuensi Persesntase

(%)1 1.000.000-2.000.000 10 33,332 2.000.001-3.000.000 7 23,343 3.000.001-4.000.000 10 33,334 4.000.001-5.000.000 3 10

Total 30 100%

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa dari 30 responden penelitian ini

jumlah responden terbanyak yang mempunyai modal dalam satu kali masa tanam

rumput laut adalah 1.000.000-2.000.001 dan 3.000.000-4.000.001 yaitu masing-

masing 10 responden atau sebesar 10 %. Untuk responden yang menggunakan

modal antara 2.000.001-3.000.000 yaitu 7 responden atau sebesar 23,34%. Dan

yang menggunakan modal antara 4.000.001-5.000.000 hanya sebanyak 3

responden atau sebesar 10%.

Page 61: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

50

10

7

10

302468

1012

Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput LautMenurut Tingkat Pendidikan

Gambar 4.7. Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput LautMenurut Tingkat Pendidikan

4.3.5 Karekteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Produksi

Rumput Laut

Produksi yang dimaksud adalah nilai bersih atau keuntungan petani

rumput laut dari hasil penjualan rumput laut dalam satu periode tanam yaitu antara

30-40 hari. Biaya yang dikeluarkan petani rumput laut yaitu mulai dari tahap

persiapan samapai pada pasca panen, biaya tersebut sudah termasuk upah tenaga

kerja dan biaya-biaya lainnya.

Tabel 4.7 karekteristik responden menurut produksi rumput laut diresponden menurut pendapatan produksi rumput laut di desa Rappoa

Kelas Pendapatan Produksi

(Rp)

Frekuensi Persentase (%)

1 <1.000.000 6 20

2 1.000.001-2.000.000 7 23,33

3 2.000.001-3.000.000 12 40

4 3.000.001-4.000.000 5 16,67

Total 30 100%

Page 62: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

51

Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa pendapatan produksi rumput laut

paling banyak berada diantara 2.000.001-3.000.000 yaitu sebanyak 12 responden

atau sebesar 40 % dari jumlah responden yang ada. Untuk petani yang mencapai

pendapatan antara 1.000.001-2.000.000 sebanyak 7 responden atau 23,33%.

Petani yang mendapatkan pendapatan kurang dari 1.000.000 sebanyak 6

responden atau sebesar 20%. Sedangkan responden yang mendapatkan

pendapatan antara 3.000.001-4.000.000 sebanyak 5 responden atau sebesar

16,67%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 4.8. Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput LautMenurut Tingkat Pendidikan

6 7

12

5

02468

101214

Resp

onde

n

jumlah produksi rumput laut

Distribusi Petani Budidaya Usaha Rumput Laut Menurutproduksi rumput laut

Page 63: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

52

4.4 Kegiatan Budidaya Usaha Rumput Laut

4.4.1 Pengadaan Bibit

bibit didapat dengan cara membeli atau juga dengan mengambil

sebahagian dari hasil panen rumput laut. Adapun kegiatan-kegiatan dalam proses

kerja budidaya rumput laut ( Eucheuma Cottonii ).

4.4.2 Pemeliharaan

Setelah tali ris/bentangan yang berisi ikatan rumput laut diikatkan pada tali

utama dan pemasangan pelampung telah selesai, maka dimulailah tahap proses

pemeliharaan. Proses pemeliharaan ini dilakukan setiap hari selama 45-50 hari.

Pada periode tahap pemeliharaan ini, berbagai macam kegiatan yang dilakukan

adalah:

a) Mengontrol kondisi lahan. Memasang kembali tali yang lepas karena

terkena arus.

b) Mengambil dan mengganti bibit rumput laut yang lepas atau rusak

dengan bibit yang baru.

c) Membersihkan rumput laut dari kotoran yang melekat. Karena kotoran

yang melekat mengganggu fotosintesis yang mengurangi produktivitas

rumput laut. Menyingkirkan gulma laut yang ada di dekat rumput laut.

Beberapa tanaman laut tidak memakan atau manjadi predator bagi

rumput laut akan tetapi mereka menjadi pesaing dalam menyerap

nutrisi.

Page 64: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

53

4.4.3 Panen

Umur rumput laut sekitar 45- 50 hari sedangkan umur panen bibit sekitar

25-35 hari,metode panen bertahap, tergantung dari sistem penanaman, panen

secara bertahap langsung di angkat dengan tali bentangan kalau minimal 60

bentangan bisa di panen minggu ke 3, panen dengan tali bentangan di masukkan

ke dalam penampungan Pemanenan dilakukan dengan dengan cara melepas tali ris

dari ikatannya dari tali ris/bentangan, kemudian membawanya ke pantai dengan

media angkut perahu. Setelah sampai di pantai rumput laut di angkut dengan

tandu yang terbuat dari bambu.

Gambar 4.3. Kegiatan panen rumput laut (EucheumaCottonii) di Desa Rappoa

4.4.4 Pasca panen

Proses penanganan pasca panen Rumput laut di Desa Rappoa Kecamatan

Paj’ukukang Kabupaten Bantaeng bisa dibilang masih cukup minim proses

kegiatan paska panennya, dimana proses penanganan pasca panennya hanya

meliputi pencucian dengan air laut, penjemuran, pengsortiran, penimbangan,

pengemasan dan penjulan.

Page 65: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

54

4.5 Analisis Produksi Budidaya Usaha Rumput Laut

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi budidaya usaha rumput laut

tetapi dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan dianalisis adalah Y=

peningkatan produksi sebagai variabel dependen, diuji bivariat (pearson

correlation) secara satu persatu dengan variabel independen yaitu X1 = Modal

usaha dan X2 = Tenaga kerja. Hasil analisis bivariat yang berpengaruh antara

variabel dependen terhadap variabel independen (p < 0,050) nantinya akan

dianalisis secara bersama-sama untuk melihat variabel independen mana yang

paling signifikan atau erat kaitannya dengan variabel dependen.

Tabel 4.8 Deskripsi Produksi dan Faktor Produksi Rumput Laut di DesaRappoa

N Minimum Maximum Mean

X1= MODAL USAHA 30 1290636 4639868 2663213,60

X2= TENAGA KERJA 30 4 19 11,10

Y = PRODUKSI

RUMPUT LAUT

30 308364 3447030 2057526,40

Valid N (listwise) 30

Sumber: data diolah SPSS 20

Berdasarkan tabel 4.8 di atas jumlah sampel (N) sebanyak 30 responden

yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai minimum variabel pendapatan adalah

308.364 dan nilai maksimum adalah 3.447.030, artinya pendapatan minimal

petani budidaya usaha rumput laut di desa Rappoa adalah sebesar Rp. 308.364 dan

pendapatan petani paling budidaya usaha rumput laut terbesar di desa Rappoa

adalah Rp.3.447.030 sedangkan besarnya nilai rata-rata pendapatan produksi

rumput laut di desa Rappoa adalah sebesar Rp.2.057.526.

Page 66: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

55

Seperti tampak pada tabel 4.8 variabel-variabel penelitian yang akan

dianalisis yaitu Y= produksi rumput laut sebagai variabel dependen, di uji bivariat

(pearson correlation) secara satu persatu dengan variabel independen yaitu X1=

Modal Usaha dan X2 = Tenaga Kerja. Hasil analisis bivariat yang berpengaruh

antara variabel dependen terhadap variabel independen (p<0,050) nantinya akan

dianalisis secara bersama-sama untuk melihat sejauh mana variabel independen

mempengaruhhi variabel dependen

Pada tabel di bawah ini akan ditampilkan secara berturut-turut mengenai

analsis bivariat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Matriks Korelasi Variabel-variabel yang diestimasi

CorrelationsMODALUSAHA

TENAGAKERJA

PRODUKSIRUMPUTLAUT

MODAL USAHAPearson Correlation 1 ,978** ,867**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000N 30 30 30

TENAGA KERJAPearson Correlation ,978** 1 ,900**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000N 30 30 30

PRODUKSI RUMPUTLAUT

Pearson Correlation ,867** ,900** 1Sig. (2-tailed) ,000 ,000N 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa angka koefisien korelasi

variabel modal terhadap produksi rumput laut diketahui angka koefisien

korelasinya sebesar 0,867. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara

besar korelasi variabel modal dan produksi rumput laut cukup kuat. Angka

koefisien korelasi hasilnya positif yaitu 0,867 maka korelasi kedua variabel

Page 67: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

56

bersifat searah. Jika modal usaha bertambah, maka produksi rumput laut juga

akan bertambah dengan korelasi signifikan pada angka signifikan sebesar 0,01

dan mempunyai kemungkinan dua arah (2-tailed).

Pada koefisien korelasi variabel tenaga kerja terhadap produksi rumput

laut diketahui bahwa angka koefisien korelasinya sebesar 0,900. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa hubungan antara besar korelasi variabel tenaga kerja dan

produksi rumput laut sangat kuat. Angka koefisien korelasi hasilnya positif yaitu

0,900 maka korelasi kedua variabel bersifat searah. Jika tenaga kerja bertambah ,

maka produksi rumput laut juga akan bertambah dengan korelasi signifikan pada

angka signifikan sebesar 0,01 dan mempunyai kemungkinan dua arah (2-tailed).

Tabel 4.10 Produksi Rumput Laut Berdasarkan Modal Usaha di Desa

Rappoa Kec. Pa’jukukangNo Pendapatan Produksi

(Rp)

Rata-rata

Modal usaha

(Rp)

Sig.

1 <1.000.000 764.447,83 0,000

2 1.000.001-2.000.000 1.475.581,43

3 2.000.001-3.000.000 2.547.145,75

4 3.000.001-4.000.000 3.248.857,20

Sumber: data primer yang di olah, 2016

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat rata-rata modal usaha petani budidaya

usaha rumput laut berdasarkan kategori produksi adalah Rp.764.447 –

Rp.3.248.857. Petani yang mempunyai rata-rata modal usaha terkecil yaitu

Rp.764.447 menghasilkan produksi dibawah Rp.1.000.000, sedangkan rata-rata

modal usaha terbesar yaitu Rp.3.248.857 menghasilkan produksi 3.000.001-

Page 68: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

57

4.000.000 dalam satu kali musim tanam. Ini berarti semakin banyak modal usaha

yang dimiliki petani maka semakin tinggi pula pendapatan produksinya. Dari hasil

uji statistik dengan menggunakan uji pearson correlation menjelaskan adanya

hubungan yang bermakna antara nilai produksi budidaya usaha rumput laut

dengan modal usaha yang dimiliki oleh petani rumput laut (0,000<0,050).

Tabel 4.11 Produksi Rumput Laut Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja diDesa Rappoa Kec. Pa’jukukangNo Pendapatan Produksi

(Rp)

Rata-rata

tenaga kerja

(orang)

Sig.

1 <1.000.000 5,5

0,0002 1.000.001-2.000.000 9,43

3 2.000.001-3.000.000 12,41

4 3.000.001-4.000.000 17

Sumber : data primer yang diolah, tahun 2016

Dalam hal jumlah tenaga kerja yang digunakan diantaranya meliputi tahap

mengikat bibit, pemeliharaan, penanaman, pemanenan dan penjemuran rumput

laut. Tenaga kerja berasal dari dalam keluarga dan luar keluarga. Dari tabel 4.11

di atas dapat dilihat bahwa rata-rata tenaga kerja berdasarkan kategori produksi

yang digunakan petani rumput laut untuk satu periode tanam antara 5-17 orang.

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan bahwa semakin sedikit tenga kerja

yang digunakan oleh petani rumput laut maka semakin sedikit pula produksi yang

diperoleh dan semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh petani rumput

laut maka semakin besar pula produksinya. Hasil uji statistik menjelaskan bahwa

ada hubungan yang bermakna antara produksi rumput laut dengan tenaga kerja

yang digunakan oleh petani budidaya usaha rumput laut (0,000<0,050).

Page 69: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

58

Secara keseluruhan analisis uji bivariat dapat dilihat bahwa variabel

independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen (Y=Produksi) adalah

X1= Modal Usaha (0,000<0,050) dan X2=Tenaga Kerja (0,000<0,050).

Pada analisis multivariate berikut dilakukan uji secara bersama-sama

antara variabel dependen (Y=Produksi) terhadap variabel independen (X1,X2)

sehingga dapat dilihat variabel independen mana yang paling berpengaruh

terhadap produksi budidaya usaha rumput laut di desa Rappoa kec Pa’jukukang.

Tabel 4.12 Analisis Hubungan Produksi dengan Modal Usaha dan Tenaga KerjaPada Budidaya Usaha Rumput Laut di Kec.Pa’jukukang.

Coefficientsa

Model UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std.Error

Beta

1 (Constant) 14356,370 225487,896

,064 ,950

MODALUSAHA

-,283 ,373 -,300 -,759 ,454

TENAGAKERJA

252046,979

83470,722 1,194 3,020 ,005

a. Dependent Variable: PRODUKSI RUMPUT LAUT

Sumber : data diolah dengan SPSS, tahun 2016

Y=14356,370-0,283 X1+252046,979 X2

Sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan, regresi di atas menujukkan

bahwa koefisien regresi B0 = 14356,370, maka apabila modal dan tenaga kerja

konstan maka pendapatan produksi petani budidaya rumput laut akan mengalami

peningkatan sebesar Rp 14356,370 dengan ini dapat dikatakan bahwa sebelum

ada variabel independent atau variabel terikat petani budidaya rumput laut

mengalami penigkatan jumlah petani rumput laut.

Page 70: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

59

Dari data analisis di atas maka untuk melihat the law of diminishing

return to scale (hukum skala tambahan produksi semakin menurun) yaitu :

Jika modal usaha bertambah satu satuan maka produksi akan semakin

menurun sebesar -0,283 atau mengalami decreasing return. Hal ini disebabkan

jika modal usaha (biaya tetap dan biaya variabel) yang digunakan besar sementara

harga rumput laut mengalami penurunan pada saat dijual maka pendapatan petani

akan berkurang atau bahkan mengalami kerugian, selain itu juga cuaca yang

buruk (curah hujan yang tinggi, arus ombak yang besar) dan hama yang merusak

rumput laut juga menjadi salah satu penyebab rumput laut mengalami kerusakan

sehingga secara langsung menyebabkan produksi rumput laut menurun.

Jika tenaga kerja bertambah sebesar satu satuan maka produksi akan

meningkat sebesar 252046,979 atau mengalami increasing. Hal ini disebabkan

apabila bibit yang akan ditanam dalam jumlah besar tentu saja akan menggunakan

tenaga kerja yang banyak agar dapat mengefektifkan pekerjaan baik dalam tahap

pengikatan rumput laut sampai pada proses panen dan penjemuran rumput laut

(pasca panen). Dengan adanya penanaman bibit yang banyak maka secara

langsung akan meningkatkan pendapatan produksi rumput laut.

4.6 Analisis Pendapatan Usaha Rumput Laut

Salah satu cara untuk mengukur analisis pendapatan usaha budidaya

rumput laut secara finansial dapat digunakan analisis revenue cost ratio . analisis

ini bertujuan untuk melihat keuntungan realtive suatu usaha dalam satu tahun

terhadap biaya yang dipakai dalam kegiatan tersebut. Nilai R/C ratio

menunjukkan perbandingan antara produksi/penerimaan rumput laut dikurangi

Page 71: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

60

semua pengeluaran biaya yang berhubungan dengan biaya produksi dan biaya-

biaya lainnya.

Dalam hal ini petani budidaya usaha rumput laut menjual rumput laut

dalam bentuk kering. Produksi atau penerimaan usaha rumput laut didapatkan dari

jumlah atau banyaknya rumput laut kering yang diperoleh petani dalam satu kali

masa tanam dikalikan dengan harga jual rumput laut pada petani.

Setiap petani memperoleh pendapatan yang bervariasi pada setiap siklus

tanam. Besarnya pendapatan petani tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya jumlah modal usaha, bibit, harga yang diterima oleh petani dan

beberapa faktor lainnya. Untuk tabel di bawah ini akan diperlihatkan analisis

pendapatan dan R/C rasio petani budidaya usaha rumput laut di Desa Rappoa.

No Modal (Rp) Rata-ratapenerimaan/TotalRevenua(TR)(Rp)

Rata-rataTotalBiaya/Total Cost(TC) (Rp)

Rata-rataPendapatan( ) (Rp)

R/Cratio

1 1.000.000-2.000.000

2.645.320 1.627.207 1.018.113 1,62

2 2.000.001-3.000.000

4.730.229 2.419.739 2.310.490 1,95

3 3.000.001-4.000.000

5.894.980 3.360.780 2.534.200 1,75

4 4.000.001-5.000.000

7.702.533 4.359.458 3.343.075 1,77

Jumlah 20.973.062 11.767.183 9.205.879 7,09Rata-rata

5.243.265 2.941.796 2.301.470 1,77

Sumber : Data Primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa pendapatan dan

R/C ratio disini dapat dilihat bahwa petani budidaya usaha rumput laut yang

Page 72: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

61

mempunyai modal usaha paling besar yaitu berkisar 4.000.001-5.000.000 akan

memperoleh rata-rata pendapatan yang tinggi yaitu Rp.3.343.075,-. sedangkan

petani yang memiliki modal usaha yang paling kecil yaitu berkisar 1.000.000-

2.000.000 memperoleh rata-rata pendapatan yaitu Rp.1.018.113,-. Secara

keseluruhan rata-rata pendapatan petani budidaya usaha rumput laut di desa

Rappoa adalah Rp.2.301.470,- per satu kali musim tanam. Untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3

Dengan menggunakan analisis perbandingan Revenue Cost yaitu

pendapatan atau total penerimaan dibagi dengan total biaya atau Total Cost maka

diperoleh hasil R/C ratio. Untuk ratio budidaya usaha rumput laut di desa Rappoa

adalah Rp.5.243.265 di bagi Rp.2.301.470,- hasilnya adalah 1,77. Jadi R/C ratio

budidaya usaha rumput laut adalah 1,77 ini bermakna bahwa ratio lebih besar dari

1 (R/C > 1) maka dapat diartikan budidaya usaha rumput laut di desa Rappoa

sebagai usaha yang menguntungkan sehingga mempunnyai peluang usaha yang

dapat dikembangkan.

Dari hasil analisis pendapatan ini dapat disimpulkan bahwa budidaya

usaha rumput laut menguntungkan dan dapat membantu membiayai kehidupan

keluarga para petani. Oleh karena itu usaha budidaya rumput laut ini diharapkan

dapat terus dikembangkan dengan lebih memperhatikan faktor-faktor yang

menjadi pengaruh besar dalam meningkatkan hasil produksi rumput laut

khususnya di desa Rappoa. Faktor-faktor tersebut antara lain modal usaha baik itu

bantuan dari pemerintah maupun modal usaha sendiri ataupun pinjaman, dan

stabilnya harga rumput laut di pasaran juga memberikan pengaruh yang begitu

Page 73: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

62

signifikan, tidak hanya itu peran pemerintah juga sangat dibutuhkan baik dalam

penyediaaan sarana dan prasarana, pengawasan dan pemberian penyuluhan dalam

upaya meningkatkan produksi rumput laut.

Page 74: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel berpengaruh terhadap peningkatan produksi rumput laut berdasarkan

hasil uji statistik pearson correlation menjelaskan bahwa ada hubungan yang

bermakna antara produksi rumput laut dengan modal usaha dan tenaga kerja

yang digunakan oleh petani budidaya usaha rumput laut. Hal ini berarti modal

usaha dan tenaga kerja berpengaruh signifikan (0,000<050) terhadap produksi

rumput laut.

2. Variabel tenaga kerja berpengaruh lebih dominan terhadap peningkatan

rumput laut di Kabupaten Bantaeng. Hal ini sesuai dengan hasil analisis

regresi, jika tenaga kerja bertambah sebesar satu-satuan maka produksi akan

meningkat sebesar Rp 252046,979 atau mengalami increasing. Hal ini juga

dikuatkan dengan hasil uji statistik pearson correlation yang menjelaskan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara produksi rumput laut dengan

tenaga kerja yang digunakan oleh petani budidaya rumput laut.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan sebelumnya bahwa pruduksi

rumput laut layak di kembangkan di Kecamatan Pa’jukukkang Desa Rappoa

sangat layak di kembangkan dan dipertahankan melihat potensi penghasilan

Rata –rata petani dengan R/C usaha rumput laut adalah 1,77 ini bermakna

Page 75: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

64

bahwa ratio lebih besar dari 1 (R/C > 1) maka dapat diartikan budidaya usaha

rumput laut di desa Rappoa sebagai usaha yang menguntungkan sehingga

mempunnyai peluang usaha yang dapat dikembangkan.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang ingin

penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Dalam upaya peningkatan pendapatan petani budidaya usaha rumput laut

di desa Rappoa Kec. Pa’jukukang, petani dianjurkan agar supaya dapat

menambah modal usahanya . Sebab, berdasarkan hasil penelitian

penambahan modal usaha akan meningkatkan pendapatan petani.

2. Perlu diberikan pinjaman modal usaha kepada petani rumput laut melalui

KUD atau program Bank melalui KUR didesa-desa sehingga petani dapat

meningkatkan produksi rumput laut dengan menambah luas lahan, jumlah

bibit dan tenaga kerja.

3. Diharapkan pemerintah juga lebih memperhatikan pembinaan kelompok-

kelompok secara menyeluruh dan merata agar semakin terarah dan

memberikan jaminan harga rumput laut yang layak kepada petani demi

tercapainya produksi yang lebih baik.

Page 76: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

39

DAFTAR PUSTAKA

Aslan, M. 1998.Budidaya Rumput Laut.Kanisius.Yogyakarta.

Arman Hakim Nasution (2003) proses produksi, yaitu metode dan teknik yangdigunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk”.

Adam Smith “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakanbahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akantercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejarkepentingannya sendiri-sendiri.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantaeng

Basmal, J. 2001. Perkembangan Teknologi Riset Penanganan Pasca Panen danIndustri Rumput Laut.Forum Rumput Laut. Jakarta: Pusat RisetPengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.Departemen Kelautan dan Perikanan.

Bengen, DG. 2004. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Lautserta Prinsip Pengelolaannya.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir danLautan.Institut Pertanian Bogor.

Bengen, DG. 2005. Pentingnya Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu BerbasisKesesuaian Lingkungan bagi Keberlanjutan PembangunanKelautan.Perspektif Keterpaduan dalam Penataan Ruang Darat-Laut.Merajut Inisiatif Lokal Menuju Kebijakan Nasional. Mitra Pesisir(CRMP II). Jakarta.

Bambang Riyanto (1998 : 10) “Modal adalah hasil produksi yang digunakanuntuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya kemudianmodal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai ataumenggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal”.

Boediono, 1992, Pengantar Ekonomi Makro, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Payaman dikutip A.Hamzah (1990), tenaga kerja adalah (man power) adalahproduk yang sudah atau sedang bekerja.

Ehrenberg, Smith. 1994. Modern Labor Economics: Theory And Public Policy.nHarper Collin College Publisher. New York

Gasperz (2000), pemahaman terhadap nilai tambah ini penting agar dalam setiapaktivitas berproduksi selalu menghindari pemborosan. Istilahpemborosan dapat dikatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari suatu

Page 77: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

40

aktivitas lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan untuk membiayaiaktivitas itu.

Haslett, SK. 2000. Coastal Systems.Routledge Introductions to EnvironmentSeries.London and New York.

Icuk Ranggabawono (1992),tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasukiusia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, danyang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurusrumah tangga.

Pandji Anoraga (2000:197) ”produksi nampaknya berkonotasi sebagai organisasiproduk, yaitu aktivitas yang menghasilkan barang, baik barang jadimaupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang, dankomponen-komponen”.

Soekartawi (1991) faktor produksi terdiri dari lahan, modal, pengadaan bibit,pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen merupakan faktorproduksi yang terpenting diantara faktor produksi lainnya.

Kusnadi, 2003. Akar Kemiskinan Nelayan. LkiS: Yogyakarta.

Page 78: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

LAMPIRAN 2

HASIL ANALISIS PENDAPATAN DAN R/C RASIO PETANI

NO NAMAPRODUKSI(Kg)

PENERIMAANTOTALBIAYA

PENDAPATANR/Crasio

1 DG.BOLLING 900 5740000 3207834 2532166 1,79

2 DG.LATIF 900 4788800 3094880 1693920 1,55

3 DG.SITTI 850 5740000 3138832 2601168 1,83

4 RAHMATULLAH 700 4788800 2389234 2399566 2,00

5 DARWIS 500 2788000 1778347 1009653 1,57

6 SUKRI 400 2952000 1539803 1412197 1,92

7 DG.NIA 500 2870000 1895800 974200 1,51

8 SYAMSUL BAHRI 750 5125000 2501734 2623266 2,05

9 DG.RASEMMA 600 3239000 2075435 1163565 1,56

10 DG.RULLAH 800 6150000 3447169 2702831 1,78

11 DG.HADO 1200 6502600 3875501 2627099 1,68

12 DG.RASYID 1000 5289000 3411861 1877139 1,55

13 DG.SOHRA 800 5371000 2948832 2422168 1,82

14 ANNAS 300 1599000 1290636 308364 1,24

15 RUSTAM 500 3829400 1930001 1899399 1,98

16 RAHMAN 400 2788000 1514803 1273197 1,84

17 SANO 750 4920000 2434234 2485766 2,02

18 DULLAH 450 2378000 1612534 765466 1,47

19 AZIS 1400 7380000 4095536 3284464 1,80

20 RUGA 600 4583800 2133901 2449899 2,15

21 FATMAWATI 900 5535000 3132380 2402620 1,77

22 HASMAWATI 1200 6970000 3789671 3180329 1,84

23 SUDIRMAN 400 2328800 1517535 811265 1,53

24 SYAHRIR 500 2870000 1895800 974200 1,51

25 AHMAD 1000 6494400 3459669 3034731 1,88

26 DG.SEWANG 1500 7790000 4342970 3447030 1,79

27 KASMAWATI 900 5740000 3050000 2690000 1,88

28 DG.NAWI 1500 7937600 4639868 3297732 1,71

29 SARI 300 2050000 1296808 753192 1,58

30 SYAMSUL 700 5084000 2454800 2629200 2,07

JUMLAH 141622200 79896408 61725792 52,69

RATA-RATA 4720740 2663213,6 2057526,4 1,76

Page 79: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

LAMPIRAN 1

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

PRODUKSI RUMPUT LAUT 2057526,40 903135,988 30

MODAL USAHA 2663213,60 956975,071 30

TENAGA KERJA 11,10 4,278 30

Correlations

MODAL USAHA TENAGA

KERJA

PRODUKSI

RUMPUT LAUT

MODAL USAHA

Pearson Correlation 1 ,978** ,867**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 30 30 30

TENAGA KERJA

Pearson Correlation ,978** 1 ,900**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 30 30 30

PRODUKSI RUMPUT LAUT

Pearson Correlation ,867** ,900** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

TENAGA

KERJA,

MODAL

USAHAb

. Enter

a. Dependent Variable: PRODUKSI RUMPUT LAUT

b. All requested variables entered.

Page 80: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

Model Summary

Model R

RSquare

Adjusted RSquare

Std. Errorof

theEstimate

Change Statistics

R SquareChange

FChange df1 df2

Sig. FChange

1 ,903a ,815 ,801 403091,413 ,815 59,289 2 27 ,000a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL USAHA

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 19266951226624,914

2 9633475613312,457

59,289 ,000b

Residual 4387032550838,282

27 162482687068,085

Total 23653983777463,195

29

a. Dependent Variable: PRODUKSI RUMPUT LAUTb. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL USAHA

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 14356,370 225487,896 ,064 ,950

MODAL USAHA -,283 ,373 -,300 -,759 ,454TENAGA KERJA 252046,979 83470,722 1,194 3,020 ,005

a. Dependent Variable: PRODUKSI RUMPUT LAUT

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 655127,88 3488664,50 2057526,40 815093,632 30

Residual -1203308,125 545193,313 ,000 388943,421 30

Std. Predicted Value -1,721 1,756 ,000 1,000 30

Std. Residual -2,985 1,353 ,000 ,965 30

a. Dependent Variable: PRODUKSI RUMPUT LAUT

Page 81: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

INSTRUMEN PENELITIAN PENGARUH MODAL USAHA DANTENAGA KERJATERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT

LAUT KABUPATEN BANTAENG (Studi Kasus PadaKelompok Budidaya Rumput Laut Abbulo Sibatang Desa

Rappoa Kecamatan Pa’jukukang)

NO. URUT : ................................ TANGGAL : ........................

DESA : ................................

I. IDENTITAS RESPONDENIsilah data pribadi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dibawah ini:1. Nama : ..................................................

2. Jenis kelamin : (1) laki-laki; (2) perempuan

3. Umur : ......................................... tahun

4. Alamat : ...................................................

5. Jumlah anggota keluarga : ..........................................orang

6. Pendidikan terakhir : Tidak sekolah/tidak tamat SD

Tamat SD

Tidak tamat SMP/tamat SMP

Tidak tamat SMA/tamat SMA

Tamat perguruan tinggi

7. Lama menjadi petani : Kurang dari 5 tahun

5 sampai 10 tahun

Lebih dari 10 tahun

Page 82: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

II. DAFTAR PERTANYAAN

A. MODAL USAHA (Variabel X1)Indikator 1 (biaya tidak tetap)

No Barang/tenagaygDibutuhkan

banyaknya

satuan HargaSatuan(Rp)

jumlah Umurbarang/umurekonomis(tahun)

Keteranganlain

1

2

3

4

5

6

Tenaga pengikatbibitbibit

Tenaga penanaman

tenagapemeliharaan

Tenaga pemanenan

Tenagapenjemuran………………………………………………………………

……

……

……

…………

……

………………

……

……

……

…………

……

………………

……

……

……

…………

……

………………

……

……

……

…………

……

………………

……

……

……

…………

……

………………

……

……

……

…………

……

………………

Biaya tidak tetap adalah biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuaidengan jumlah produksi yang dihasilkan

Indikator 2 (biaya produksi yang dikeluarkan)

KEGIATAN PENANAMAN

No Barang/tenagayg

Dibutuhkan

ban

yak

nya

Ssatuan Harga

Satuan

(Rp)

jumlah Umur

barang/u

mur

ekonomis

(tahun)

Keterangan

lain

1 Tali

no….(kapling/pematang)

...... Roll …….. …….. …….. ……..

2 Tali no…..(jangkar) ...... Roll …….. …….. …….. ……..

3 Pelampung (botol aqua kecil ...... Buah …….. …….. …….. ……..

Page 83: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

600ml)

4 Jangkar/karung pemberat

(besar…..kg)

...... Buah …….. …….. …….. ……..

5 Tali cincin (tali

pous/pengikat rumput laut)

...... …….. …….. …….. …….. ……..

6 Tali bentangan 5 mm ...... …….. …….. …….. …….. ……..

7 Tali pelampung 3mm ...... .......... …….. …….. …….. ……..

8 Jergen 5 liter ...... …….. …….. …….. …….. ……..

9 Jergen 20 liter ...... …….. …….. …….. …….. ……..

10 Perahu ...... …….. …….. …….. …….. ……..

11 Pisau ...... …….. …….. …….. …….. ……..

12 Mesin katinting ...... …….. …….. …….. …….. ……..

13 Bahan bakar (untuk perahu) ...... …….. …….. …….. …….. ……..

KEGIATAN PEMANENAN

No

Barang/tenagaygDibutuhkan

Jumlah satuan HargaSatuan(Rp)

Jumlah Umurbarang/umurekonomis(tahun)

Keteranganlain

1

2

3

4

5

6

Para-para ukuran

……x……m2

Terpal ukuran

……x……m2

Karung plasticUkuran ….kgDll (tuliskan)WaringTandu (alatmengangkut rumputlaut)……………………

Buah

……

Buah

……………………

……

……

……

……………………

……

……

……

……

……………………

……

……

……

……

……………………

……

……

……

……

……………………

……

Umur barang adalah kondisi ketika secara teknis barang tersebut masih dapat dipakaitetapi sudah tidak efisien karena biaya perawatan lebih mahal atau barang tersebutsudah ketinggalan jaman

Page 84: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

B. TENAGA KERJA (Variabel X2)Indikator (jumlah tenaga kerja yang digunakan dan alokasi waktu yangdigunakan)

No Tahap Jumlah tenagakerja yangdigunakan

Alokasiwaktu yangdigunakan

Jumlah tenagakerja totalyangdigunakan

1 Tenaga pengikat bibit dalamsatu kali masa panen

..................... ..................... .....................

2 Tenaga penanaman dalam satukali masa panen

..................... ..................... .....................

3 Tenaga pemeliharaan dalam satukali panen

..................... ..................... .....................

4 Tenaga pemanenan dalam satukali masa panen

..................... ..................... .....................

5 Tenaga penjemuran dalam satukali masa panen

..................... ..................... .....................

C. Produksi budidaya usaha rumput laut (Variabel Y1)Indikator Banyaknya (kg) Harga Jumlah produksi

Hasil produksi

rumput laut kering

..................... Rp................... Rp.......................

Page 85: PENGARUH MODAL USAHA DAN TENAGA KERJA TERHADAP …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Takdir Naipon, lahir di Bantaeng, 28 April 1994.

Ayahanda bernama Abdul Malik Naipon dan Ibunda

Aisyah. Pendidikan yang pernah di tempuh adalah Sekolah

Dasar pada tahun 2000 di Sd Inpres Tala-Tala Kabupaten

Bantaeng dan tamat pada tahun 2006. Penulis melanjutkan

pendidikan SMP pada tahun 2006 di Smp Negeri 3 Bissappu

Kabupaten Bantaeng dan tamat pada tahun 2009. penulis melanjutkan pendidikan

SMA di Sma Muhammadiyah Falabishaya Kepulauan Sula dan tamat pada tahun

2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Pendidikan

Strata Satu (S1), Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas

Ekonomi & Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai pada

tahun 2017 dengan gelar Sarjana Pendidikan (SE).