PENGARUH GROWTH, TOTAL ASSETS ... -...
-
Upload
nguyentuyen -
Category
Documents
-
view
266 -
download
30
Transcript of PENGARUH GROWTH, TOTAL ASSETS ... -...
PENGARUH GROWTH, TOTAL ASSETS TURNOVER (TATO), CURRENT RATIO (CR), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN
COLLATERALIZABLE ASSETS (COL) TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2013
SISKA KUNTY ASIH
110462201142
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
ABSTRAK
Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengaruh Growth, Total Assets Turnover, Current Ratio, Return on Equity dan Collateralizable Assets terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Dalam penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dari 137 perusahaan, didapatkan 25 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS versi 21.0. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Equity secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Deviden. Sedangakn Growth, Total Assets Turnover, Current Ratio, dan Collateralizable Assets secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Deviden. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Growth, Total Assets Turnover, Current Ratio, Return on Equity dan Collateralizable Assets secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-20113.
Kata Kunci : Dividend Payout Ratio, Growth, Total Assets Turnover, Current
Ratio, Return on Equity dan Collateralizable Assets
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia usaha dimasa kini mulai meningkat, semakin banyak
bermunculan pesaing-pesaing baru didunia perekonomian usaha. Kegiatan ini
secara tidak langsung berpengaruh terhadap kegiatan investasi di Pasar Modal
Indonesia. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan (return) di masa yang akan datang.
Tujuan utama seorang investor menanamkan dananya yaitu untuk memperoleh
pendapatan (Return) yang dapat berupa pendapatan dividen (Dividend Yield)
maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (Capital
Gain). Dalam kaitanya dengan dividen, para investor pada umumnya menginginkan
pembagian dividen yang relative stabil. Kebijakan dividen yang stabil dijalankan
oleh suatu perusahaan akan dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa
perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa-masa mendatang.
Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan
pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen ( dividend- payout ratio )
menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber
pendanaan. Akan tetapi, menahan laba saat ini dalam jumlah yang lebih besar dalam
perusahaan juga berarti lebih sedikit jumlah uang yang akan tersedia bagi
pembayaran dividen saat ini. Aspek utama dari kebijakan dividen perusahaan
adalah menentukan alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen dengan
penambahan laba ditahan perusahaan. Jumlah dan jenis dividen yang dibagikan
pun harus berdasarkan kebijakan pemimpin Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) (Van Horne dan Wachowicz ; 2010:270).
Dalam melakukan penilaian investor sangat membutuhkan informasi-informasi
yang berkaitan dengan perusahaan tersebut, diantaranya adalah informasi mengenai
kebijakan dividen. Pengumuman perubahan pembayaran dividen mengandung
informasi yang dapat digunakan para investor untuk mengambil keputusan dalam
berinvestasi dan memprediksi prospek perusahaan pada masa mendatang.
Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada Dividend Payout Ratio yaitu
persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya
dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang
saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Semakin
tinggi dividend payout ratio yang ditetapkan oleh suatu perusahaan, maka semakin
besar jumlah laba perusahaan yang akan dibayarkan sebagai dividen kepada para
pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel
Growth, Total Assets Turnover, Current Ratio, Return on Equity dan
Collateralizable Assets berpengaruh terhadap Kebijakan dividen pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2013.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Kebijakan Dividen
Menurut Kamus Besar Akuntansi (2006:338) Kebijakan dividen (dividend
policy) merupakan suatu kebijakan yang ditempuh perusahaan untuk menetapkan
perbandingan antara laba yang dibagikan dalam bentuk dividen dan laba yang
ditahan untuk investasi perluasan dan pertumbuhan perusahaan. Menurut Van
Horne dalam Harmono (2009:12) kebijakan dividen adalah presentasi laba yang
dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan
stabilitas dividen dari waktu kewaktu, pembagian dividen saham, dan pembelian
kembali saham.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah
suatu keputusan tentang besarnya penghasilan bersih sesudah pajak dalam
perusahaan tersebut yang akan dibagikan kepada pemegang saham perusahaan
sebagai dividen atau diinvestasikan kembali keperusahaan sebagai laba ditahan.
Teori Kebijakan Dividen
Ada beberapa teori mengenai kebijakan deviden yaitu:
a) Dividend Irrelevance Theory (ketidakrelevanan dividen)
Nilai perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya rasio pembayaran
dividen (dividend payout ratio), tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak
(EBIT) dan kelas resiko perusahaan. Jadi dividen adalah tidak releva (Modigliani
dan Miller dalam Atmaja;2008:286).
b) The Bird in the Hand ( Burung ditangan )
Menurut Gordon dan lintner dalam Atmaja (2008:286) Adalah teori yang
menyatakan bahwa investor menganggap perubahan deviden sebagai isyarat
dari prakiraan manajemen atas laba. Mondigliani Miller yang menyatakan
bahwa kenaikan deviden merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa
manajemen meramalkan suatu penghasilan yang baik dimasa yang akan datang.
Myron Gordon dan John Litner mengemukakan bahwa pemegang saham lebih
menyukai dividen dibayarkan dari pada janji pertumbuhan yang dihasilkan laba
ditahan yang belum tentu terjadi.
c) Signaling Hypothesis Theory
Teori ini menyatakan ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen akan
diikuti dengan kenaikan harga saham, sebaliknya jika terjadi penurunan dividen
maka akan diikuti pula oleh penurunan harga saham (Bringham; 2001:66).
d) Teori Clientele Effect
Teori ini menyatakan bahwa kelompok (clientele) pemegang saham yang
berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijaksanaan
perusahaan. Ada investor yang lebih menyukai memperoleh pendapatan dividen,
misalnya individu yang sudah pensiun dan ada pula investor yang lebih suka
menginvestasikan kembali pendapatan mereka, karena investor iniberada dalam
tarif pajak yang tinggi (Bringham; 2001:66).
e) Tax Preference Theory
Investor menghendaki perusahaan untuk menahan laba setelah pajak dan
dipergunakan untuk pembiayaan investasi dari pada dividen dalam bentuk kas.
Oleh karenanya perusahaan sebaiknya menentukan dividend payout ratio yang
rendah atau bahkan tidak membagikan deviden. Karena deviden cenderung
dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada capital gain, maka investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan dividend
yield yang tinggi.
Prosedur Pembayaran Dividen
Prosedur Pembayaran Dividen Menurut Brigham dan Houston (2011: 227)
tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan dalam pembayaran dividen antara lain sbb:
1. Tanggal pengumuman (Declaration Date) Tanggal pengumuman
merupakan tanggal dimana direksi suatu perusahaan mengeluarkan
penyataan yang mendeklarasikan dividen.
2. Tanggal pencatatan dalam daftar pemegang saham (Date of Record)
Tanggal pencatatan merupakan tanggal dimana perusahaan menyusun
daftar pemegang saham sebagai pemilik.
3. Tanggal ex-dividend (Ex-dividend Date) Tanggal ini merupakan tanggal
dimana hak atas dividen berjalan tidak lagi dimiliki oleh saham.
4. Tanggal pembayaran (Payment Date) Tanggal ini merupakan tanggal
dimana perusahaan benar-benar mengirimkan cek pembayaran dividen.
Dividen Payout Ratio (DPR)
Menurut Kamus Besar Akuntansi (2006:338), Dividen Payout Ratio adalah
persentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai
atau perbandingan antara laba yang dibayar dalam bentuk dividen dengan jumlah
laba per saham (earning per share ) yang tersedia bagi pemegang saham. Adapun
rumus Dividen Payout Ratio adalah :
Growth
Menurut Latiefasari (2011) Growth menunjukkan pertumbuhan assets
dimana asset merupakan aset yang digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan. Secara sistematis Growth dapat dirumuskan sebagai berikut:
Total Assets Turnover (TATO)
TATO disebut juga dengan perputaran total asset, rasio ini melihat sejauh mana
keseluruhan asset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif
������������������ = ������������
����������
������ =����������� − ������������ − �
������������ − �
(Fahmi, 2012;135). Adapun rumus total asset turn over menurut Kamus Besar
Akuntansi (2006:931) adalah :
Current Ratio (CR)
Menurut Fahmi, (2012:121), rasio lancar (current ratio) adalah ukuran yang
umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Adapun rumus current ratio
adalah:
Return on Equity (ROE)
Menurut Fahmi (2012:137), return on equity disebut juga laba atas equity.
Dibeberapa referensi disebutjuga dengan rasio total asset turnover atau perputaran
total asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan
sumber daya ang dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas. Menurut Fahmi
(2012:137), rumus menghitung ROE adalah:
Collateralizable Assets (COL)
Collateralizable Assets adalah asset perusahaan yang dapat digunakan sebagai
jaminan peminjaman. COL diukur dengan membagi antara aktiva tetap terhadap
total aktiva. Secara sistematis COL dapat dirumuskan sebagai berikut: (Fauz dan
rosidi;2007).
������������������� =���������������
���������
������������ =����������
������������
�������������� =����������(���)
�������
���������������������� =�����������
�����������
Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah Pertumbuhan (Growth),
Total Assets Turnover (TATO), Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), dan
Collateralizable Assets (COL). Sedangkan variabel yang menjadi fokus penelitian
yaitu Kebijakan Deviden.
Berdasarkan Uraian diatas, maka diajukan skema kerangka berfikir yang
ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Pengembangan Hipotesis
Berdasakan pengembangan hipotesis di atas maka dapat di simpulkan :
1. Pengaruh antara Growth dengan Kebijakan Deviden
H1 : Diduga Growth berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010 – 2013.
2. Pengaruh Total Assets Turnover (TATO) dengan Kebijakan Deviden
Growth (X1)
Total Assets Turnover (X2)
Return on Equity (X4)
Kebijakan Dividen
(Y)
Current Ratio (X1)
Collateralizable Assets (X5)
H2 : Diduga Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh terhadap
Kebijakan Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013.
3. Pengaruh Current Ratio (CR) dengan Kebijakan Deviden
H3 : Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap Kebijakan deviden
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010 – 2013.
4. Pengaruh Return On Equity (ROE) dengan Kebijakan Deviden
H4 : Diduga Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Kebijakan
Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2010 – 2013.
5. Pengaruh Collateralizable Assets (COL) dengan Kebijakan Deviden
H5 : Diduga Collateralizable Assets (COL) berpengaruh terhadap
Kebijakan Dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2013.
6. Pengaruh Growth, Total Assets Turnover (TATO), Current Ratio (CR),
Return On Equity (ROE), dan Collateralizable Assets (COL) dengan
Kebijakan Deviden
H6 : Diduga Growth, Total Assets Turnover (TATO), Current Ratio
(CR), Return On Equity (ROE), dan Collateralizable Assets (COL)
berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010
– 2013.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini hanya pada seluruh sektor perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Dipilihnya
perusahaan manufaktur didasarkan atas pertimbangan bahwa perusahaan
manufaktur memiliki perusahaan terbanyak di Bursa Efek Indonesia sehingga akan
menghasilkan populasi yang banyak untuk penelitian ini dan akan memudahkan
peneliti untuk mengetahui perusahaan yang melakukan kebijakan deviden. Heizer
dkk (2009).
Metode Penelitian
Metode yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif yaitu suatu
penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada saat menelitian
berlangsung.
Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentsi dan dokumenter,
dengan cara menelusuri laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel, yaitu
seluruh sektor perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut-turut
untuk periode 2010-2013. Data tersebut diperoleh dari situs www.idx.co.id.
Populasi Dan Sampel Penelitian
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan-perusahaan yang
terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 – 2013. Perusahaan
yang menjadi populasi dari penelitian ini berjumlah 137 perusahaan.
Sampel Penelitian
Sampel pada penelitian ini ditentukan secara purposive sampling. Teknik
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau
kriteria tertentu dengan tidak memberikan peluang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Metode Analisis
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.
Dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program
Statistik Package Social Sciences (SPSS) versi 21.0
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan mengetahui
gambaran dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Dari
analisis tersebut dapat diketahui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan
standar deviasi dari masing-masing variabel.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Multikolinearitas, Uji
Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Normalitas. Keempat asumsi klasik
yang dianalisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal, seperti diketahui
bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal
(Ghozali, 2013:160).
Uji Heteroskedastitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Hetroskedastisitas.
Kebanyakan data Crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar)
(Ghozali;2013:139).
Uji Autokorelasi
Menurut Santoso (2014:192), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode
t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson (Uji
DW). Pengambilan keputusan pada uji Durbin-Watson menurut Santoso
(2014:194) adalah sebagai berikut:
1. Bila angka DW < -2 berarti ada autokorelasi yang positif
2. Bila angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi
3. Bila angka DW > +2 berarti ada autokorelasi yang negatif
Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2006 : 91), uji multikolonieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Untuk melihat adanya atau terjadinya multikolonieritas atau
tidak dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF),
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika nilai tolerance < 0.10 maka terjadi multikolonieritas, sebaliknya
nilai tolerance >0.10 data bebas dari multikolonieritas.
2. Jika nilai variance inflation factor (VIF) > 10 maka terjadi
multikolonieritas, sebaliknya nilai variance inflation factor (VIF) < 10
maka data bebas dari multikolonieritas.
Analisis Regresi
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui
pengaruh Growth, Total Assets Turnover, Current Ratio, Return On Equity, dan
Collateralizable Assets terhadap Dividen Payout Ratio. Analisis regresi berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen
dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi
(Priyatno; 2011:238). Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:
Y= a + b1 X1+ b2 X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 + e
Yaitu:
Y = Dividen Payout Ratio
a = konstanta
b1/b2/b3/b4 = Koefisien Regresi
X1 = Growth
X2 = Total Assets Turnover
X3 = Current Ratio
X4 = Return On Equity
X5 = Collateralizable Assets
e = Variabel Penganggu
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan uji koefisien
determinas, uji signifikansi parameter individual (uji statistik t), dan uji signifikansi
simultan (uji statistik f).
Uji Statistik t (Uji Parsial)
Menurut Priyatno (2011:235), uji statistik t digunakan untuk mengetahui
pengaruh secara signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji pengaruh Growth, Total Assets
Turn Over, Current Ratio, Return On Equity, dan Collateralizable Assets terhadap
Dividen Payout Ratio dengan tingkat signifikan 5%. Kriteria pengujian adalah
sebagai berikut:
1. Apabila nilai signifikan < 0.05, maka Hipotesis akan diterima, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel
dependen.
2. Apabila nilai signifikan > 0.05, maka Hipotesis akan ditolak, artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap
variabel dependen.
Uji Statistik F (Uji Simultan)
Menurut Priyatno (2011:258), uji F digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam
penelitian ini, uji F bertujuan untuk mengukur pengaruh Growth, Total Assets Turn
Over, Current Ratio, Return On Equity, dan Collateralizable Assets terhadap
Dividen Payout Ratio. Dengan tingkat signifikan sebesar 5%, maka kriteria
pengujian adalah sebagai berikut:
3. Apabila F hitung > F tabel, maka Hipotesis akan diterima, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
4. Apabila F hitung < F tabel, maka Hipotesis akan ditolak, artinya tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
Koefisien Determinasi (Adjusted ��)
Menurut Priyatno (2011:251), koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Setiap tambahan satu variabel independen, maka
R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi
terbaik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 yang
berjumlah 137 perusahaan. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yang telah memenuhi kriteria yaitu berjumlah 25 perusahaan.
Uji Statistik Deskriptif
Adapun gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata
dan standar deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
dari statistik deskriptif berikut ini:
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DPR 100 ,00 1,43 ,3676 ,27201
GROWTH 100 ,00 2,23 ,2230 ,23147
TATO 100 ,67 2,38 1,3205 ,46106
CR 100 ,67 11,74 2,9971 2,12258
ROE 100 ,02 1,26 ,2507 ,20487
COL 100 ,05 ,57 ,3033 ,12185
Valid N (listwise) 100
Sumber: Hasil Output SPSS V.21.0
Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Hasil uji normalitas menunjukan bahwa nilai signifikansi (Asym.Sig 2-
tailed) sebesar 0.495. Nilai 0.495 > 0.05 Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,24995167
Most Extreme Differences
Absolute ,083
Positive ,083
Negative -,060
Kolmogorov-Smirnov Z ,831
Asymp. Sig. (2-tailed) ,495
a. Test distribution is Normal.
Hasil Uji Normalitas dengan grafik P-P Plot
Sumber: Hasil Output SPSS.V.21.0
Berdasarkan grafik P-P Plot pada gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-
titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan
bahwa data residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal.
Hasil Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai uji Durbin-Watson
adalah 1.914 atau berada diantara angka -2 sampai dengan +2 (-2 < 1,914 < +2).
Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat autokorelasi.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,394a ,156 ,111 ,25651 1,802
a. Predictors: (Constant), COL, GROWTH, TATO, CR, ROE
b. Dependent Variable: DPR
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,316 ,126 2,512 ,014
GROWTH -,112 ,116 -,096 -,972 ,333 ,930 1,076
TATO -,058 ,072 -,098 -,808 ,421 ,605 1,652
CR -,015 ,013 -,120 -1,172 ,244 ,860 1,163
ROE ,381 ,168 ,287 2,262 ,026 ,558 1,793
COL ,344 ,230 ,154 1,497 ,138 ,850 1,177
a. Dependent Variable: DPR
Sumber: Hasil Output SPSS V.21.0
Berdasarkan Hasil Uji Multikolinearitas pada tabel diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa keseluruhan variabel tidak terjadi multikolinearitas karena
masing-masing variabel nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Sumber: Hasil Output SPSS V.21.0
Berdasarkan gambar grafik scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik
menyebar dengan pola yang tidak jelas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada
model regresi ini.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Output SPSS V.21.0
Berdasarkan tabel diatas hasil uji Heteroskedastisitas diatas menunjukan
bahwa nilai signifikansi pada masing-masing variabel independen diatas 0,05, maka
Correlations
Unstandardize
d Residual
GROWT
H
TATO CR ROE COL
S
p
e
a
r
m
a
n
'
s
r
h
o
Unstandardiz
ed Residual
Correlation Coefficient 1,000 -,074 ,034 -,048 -,161 -,137
Sig. (2-tailed) . ,465 ,735 ,636 ,110 ,175
N 100 100 100 100 100 100
GROWTH
Correlation Coefficient -,074 1,000 ,044 -,232* ,137 ,072
Sig. (2-tailed) ,465 . ,665 ,020 ,174 ,478
N 100 100 100 100 100 100
TATO
Correlation Coefficient ,034 ,044 1,000 -,268** ,455** ,035
Sig. (2-tailed) ,735 ,665 . ,007 ,000 ,731
N 100 100 100 100 100 100
CR
Correlation Coefficient -,048 -,232* -,268** 1,000 -,320** -,224*
Sig. (2-tailed) ,636 ,020 ,007 . ,001 ,025
N 100 100 100 100 100 100
ROE
Correlation Coefficient -,161 ,137 ,455** -,320** 1,000 ,138
Sig. (2-tailed) ,110 ,174 ,000 ,001 . ,170
N 100 100 100 100 100 100
COL
Correlation Coefficient -,137 ,072 ,035 -,224* ,138 1,000
Sig. (2-tailed) ,175 ,478 ,731 ,025 ,170 .
N 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
dapat disimpulkani tidak terjadi heteroskedasititas pada model regresi dikarenakan
masing-masing variabel independen nilai signifikansinya > 0,05.
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,316 ,126 2,512 ,014
GROWTH -,112 ,116 -,096 -,972 ,333
TATO -,058 ,072 -,098 -,808 ,421
CR -,015 ,013 -,120 -1,172 ,244
ROE ,381 ,168 ,287 2,262 ,026
COL ,344 ,230 ,154 1,497 ,138
a. Dependent Variable: DPR
Berdasarkan tabel tersebut adapun persamaan regresi berganda dari data di
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 0.316 - 0.112X1 - 0.058X2 - 0.015X3 + 0.381X4 + 0.344X5 + e
Dari persamaan regresi linier berganda di atas tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar 0.316 artinya apabila variabel Growth (X1), Total
Assets Turn Over (X2), Current Ratio (X3), Return On Equity (X4) dan
Collateralizable Assets (X5) konstan bernilai 0, maka Divident Payout Ratio
(Y) adalah 0.316.
2. Nilai koefisien regresi variabel Growth(X1) sebesar -0.112. Nilai X1 yang
negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel
Divident Payout Ratio dengan Growth, yang artinya jika Growth mengalami
peningkatan sebesar 1% maka terjadi penurunan Divident Payout Ratio sebesar
-0.112% dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan.
3. Nilai koefisien regresi variabel Total Assets Turn Over (X2) sebesar -0.058.
Nilai X2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
variabel Divident Payout Ratio dengan Total Assets Turn Over, yang artinya
jika Total Assets Turn Over mengalami peningkatan sebesar 1% maka terjadi
penurunan Divident Payout Ratio sebesar -0.058% dengan asumsi bahwa
variabel bebas lainnya konstan.
4. Nilai koefisien regresi variabel Current Ratio (X3) sebesar -0.015. Nilai X3 yang
positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Divident
Payout Ratio dengan Current Ratio, yang artinya jika Current Ratio mengalami
peningkatan sebesar 1% maka terjadi penurunan Divident Payout Ratio sebesar
-0.015% dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan.
5. Nilai koefisien regresi variabel Return On Equity (X4) sebesar 0.381. Nilai X4
yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variable
Divident Payout Ratio dengan Return On Equity, yang artinya jika Return On
Equity mengalami peningkatan sebesar 1% maka terjadi peningkatan Divident
Payout Ratio sebesar 0.381 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya
konstan.
6. Nilai koefisien regresi variabel Collateralizable Assets (X5) sebesar 0.344. Nilai
X5 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara
variabel Divident Payout Ratio dengan Collateralizable Assets, yang artinya
jika Collateralizable Assets mengalami peningkatan sebesar 1% maka terjadi
peningkatan Divident Payout Ratio sebesar 0.344% dengan asumsi bahwa
variabel bebas lainnya konstan.
Uji Hipotesis
Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,316 ,126 2,512 ,014
GROWTH -,112 ,116 -,096 -,972 ,333
TATO -,058 ,072 -,098 -,808 ,421
CR -,015 ,013 -,120 -1,172 ,244
ROE ,381 ,168 ,287 2,262 ,026
COL ,344 ,230 ,154 1,497 ,138
a. Dependent Variable: DPR
Sumber: Hasil Output SPSS V.21.0
Dari data tabel 4.9 di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Growth terhadap Divident Payout Ratio
Variabel Growth nilai thitung = -0.972 > ttabel 1.985 dengan derajat kebebasan
n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.333 yang lebih besar dari α
= 0.05 maka Hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
variabel independen yang berupa Growth tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Divident Payout Ratio.
2. Pengaruh Total Assets Turn Over terhadap Divident Payout Ratio
Variabel Total Assets Turn Over memiliki nilai thitung = -0.808 < ttabel 1.985
dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi
0.421 yang lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis ditolak. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Total Assets Turn
Over tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Divident Payout Ratio.
3. Pengaruh Current Ratio terhadap Divident Payout Ratio
Variabel Current Ratio memiliki nilai thitung = -1.172 < ttabel 1.985 dengan
derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.244 yang
lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis ditolak. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Current Ratio tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Divident Payout Ratio.
4. Pengaruh Return On Equity terhadap Divident Payout Ratio
Variabel Return On Equity memiliki nilai thitung = 2.262 < ttabel 1.985 dengan
derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi 0.026 yang
lebih kecil dari α = 0.05 maka Hipotesis diterima. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Return On Equity memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Divident Payout Ratio.
5. Pengaruh Collateralizable Assets terhadap Divident Payout Ratio
Variabel Collateralizable Assets memiliki nilai thitung = 1.497 < ttabel 1.985
dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94 dan nilai signifikansi
0.138 yang lebih besar dari α = 0.05 maka Hipotesis ditolak. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel independen yang berupa Collateralizable
Assets tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Divident Payout
Ratio.
Hasil Uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama
variabel independen mempengaruhi variabel dependen di dalam penelitian ini. Hal
ini dapat dijelaskan sebagai berikut: dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100– 5 –
1 = 94 dengan α = 0.05 dimana 0.006 < 0.05 dan Fhitung adalah sebesar 3.464
sedangkan Ftabel adalah 2.31 maka Fhitung > Ftabel (3.464 > 2.31), maka demikian
secara bersama-sama Growth, Total Assets Turn Over, Current Ratio, Return On
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1,140 5 ,228 3,464 ,006b
Residual 6,185 94 ,066
Total 7,325 99
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), COL, GROWTH, TATO, CR, ROE
Equity dan Collateralizable Assets berpengaruh signifikan terhadap Divident
Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dibursa efek indonesia.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Sumber: Hasil Output SPSS V.21.0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted
R Square ) dalam penelitian ini 0.111 atau sebesar 11.1%. Hal ini menunjukkan
bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu Growth, Total
Assets Turn Over, Current Ratio, Return On Equity dan Collateralizable Assets
terhadap variabel dependen Divident Payout Ratio sebesar 11.1%. Atau variasi
variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar
11.1% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 92.8% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Growth terhadap Divident Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel Growth tidak
berpengaruh signifikan terhadap Divident Payout Ratio dengan nilai signifikansi
0.333 yang lebih besar dari α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
semakin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, makin besar kebutuhan
dana untuk waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhanya. Namun belum
tentu dividen yang dibagikan juga semakin tinggi. Hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian yang dilakukan oleh Noviana (2013) dan Rasyina (2014) yang dari
hasil penelitiannya mendapatkan hasil bahwa Growth tidak memiliki pengaruh
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,394a ,156 ,111 ,25651 1,802
a. Predictors: (Constant), COL, GROWTH, TATO, CR, ROE
b. Dependent Variable: DPR
yang signifikan terhadap Divident Payout Ratio.Namun, hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan Latiefasari (2011), Halim (2013), dan Aisyah (2014) dimana hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Growth
terhadap Divident Payout Ratio.
Pengaruh Total Assets Turn over terhadap Divident Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel Total Assets Turn over
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Divident Payout Ratio. dengan nilai
signifikansi 0.421 yang lebih besar dari α = 0.05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi Total Assets Turn over maka semakin efektif
perusahaan dalam memberdayakan aset yang dimilikinya namun belum tentu
dividen yang dibagikan juga semakin tinggi. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Septi Rahayuningtyas, Suhardak dan Siti Ragil
Handayani (2014), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Total Assets
Turn over tidak berpengaruh terhadap Divident Payout Ratio. Namun, hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan Titi Deitiana (2014), Dwi Purwanti dan Peni
Sawitri (2011) yang dari hasil penelitiannya mendapatkan hasil bahwa Total Assets
Turn over memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Divident Payout Ratio.
Pengaruh Current Ratio terhadap Divident Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial variabel Current Ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap Divident Payout Ratio dengan nilai sig 0.244 yang
lebih besar dari α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi Current Ratio perusahaan maka belum tentu perusahaanakan akan
membagikan dividen kepada para investor. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Rasyina (2014), Latiefasari (2011), dan Noviana (2013), dan Deitiana
(2009) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Current Ratio tidak
berpengaruh signikan terhadap Divident Payout Ratio. Namun, hasil penelitian ini
tidak konsisten dengan Istikomah (2014) yang dari hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Divident
Payout Ratio.
Pengaruh Return On Equity terhadap Divident Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel Return On Equity
berpengaruh signifikan terhadap Divident Payout Ratio dengan nilai sig 0.026 yang
lebih kecil dari α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makin
meningkatnya ROE belum tentu akan menyebabkan makin tingginya DPR. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Deitiana (2009), Latiefasari (2011),
dan Nursaada, Alexander, dan Budiarso (2012)dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity
dengan Divident Payout Ratio.
Pengaruh Collateralizable Assets terhadap Divident Payout Ratio
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel Collateralizable Assets
(COL) signifikan terhadap Divident Payout Ratio dengan nilai sig 0.138 yang lebih
besar dari α = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin tinggi COL yang
dimiliki suatu perusahaan belum tentu dapat mengakibatkan menurunnya DPR.
Namun, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan Latiefasari (2011), yang dari
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa COL memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Divident Payout Ratio.
Pengaruh Growth, Total Assets Turn Over, Current Ratio, Return On Equity dan
Collateralizable Asssets Terhadap Divident Payout Ratio
Pengujian hipotesis keenam, variabel independen memiliki nilai Fhitung 3.464
lebih besar dari Ftabel 2.31 dengan derajat kebebasan n – k – 1 = 100 – 5 – 1 = 94
dan nilai signifikansi 0.006 yang lebih kecil dari α = 0.05 maka dari hasil pengujian
ini hipotesis diterima yang menunjukkan bahwa Growth, Total Assets Turn Over,
Current Ratio, Return On Equity dan Collateralizable Asssets secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap Divident Payout Ratio. Hal ini berarti
semakin tinggi Growth, Total Assets Turn Over, Current Ratio, Return On Equity
dan Collateralizable Asssets secara bersama-sama (simultan) maka semakin besar
dividen yang akan dibayar perusahaan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-
bab sebelumnya dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Growth tidak berpengaruh terhadap Divident Payout Ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Variabel Total Assets Turn Over tidak berpengaruh terhadap Divident
Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3. Variabel Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Divident Payout Ratio
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Variabel Return On Equity berpengaruh terhadap Divident Payout Ratio
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Variabel Collateralizable Asssets tidak berpengaruh terhadap Divident
Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
6. Growth, Total Assets Turn Over, Current Ratio, Return On Equity dan
Collateralizable Asssets secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Divident Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Divident Payout Ratio dalam
penelitian ini hanya terdiri dari lima variabel, yaitu Growth, Total Assets
Turn Over, Current Ratio, Return On Equity dan Collateralizable
Asssets sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi
Divident Payout Ratio.
2. Sampel dalam penelitian ini terbatas hanya pada perusahaan
manufaktur.
3. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel hanya pada empat
periode penelitian, yaitu periode 2010-2013.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas maka
dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sedikit, yaitu hanya lima
variabel, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan
variabel lainnya yang berhubungan dengan Divident Payout Ratio.
Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor
apa saja yang mempengaruhi Divident Payout Ratio selain Growth,
Total Assets Turn Over, Current Ratio, Return On Equity dan
Collateralizable Asssets.
2. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas sampel dan
diharapkan memperpanjang periode penelitian untuk memprediksi
Divident Payout Ratio untuk tahun mendatang.
3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menambah sampel
perusahaan sebagai objek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Dede. 2014. Pengaruh Investasi, likuiditas, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan sektor
Industri Dasar Kimia dan Sektor Industri yang Terdaftar di BEI Tahun
2009-2012. jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji 2014
Ardiyos. 2006. Kamus Besar Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta: Citra Harta
Prima
Arfan, Muhammad, dan Maywindlan, Trilas. 2013. Pengaruh Arus Kas Bebas,
Collateralizable Asset, Dan Kebijakan Utang Terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index.
Jurnal Telaah & Risset Akuntansi : Vol. 6 No. 2
Atmaja, L, S. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan, Yogyakarta:Andi
Brigham, E, F, dan Houston, J, F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku
2 Edisi 11, Jakarta:Salemba Empat
---------------. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Edisi Kesebelas.
Jakarta: Salemba Empat
Baridwan, Z , (2010). Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta: BPFE.
Deitiana, Tita. 2009. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran
Kas. Jurnal Bisnis dan Akuntansi STIE Trisakti : Vol. 11 No. 1
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
.2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21 Edisi 7.
Penerbit : Universitas Ponegoro ISBN 979.704.015.1.
Halim, J, J. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Sektor
Industri Barang Konsumsi Periode 2008-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya : Vol. 2 No. 2
Harmono.Dr, S.E, M.Si. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Kieso, Donald E, et.al. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
---------------.2008. Accounting Principles. Buku 2 Edisi 7. Jakarta: Salemba
Empat.
Latiefasari, H, D. 2011. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Periode 2005-2009). Jurnal Universitas Diponegoro Semarang
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty
Myers, Marcus, Brealey. 2008. Dasar-dasar manajemen Keuangan Perusahaan.
Jakarta : Erlangga.
Noviana (2013). Pengaruh EPS, CFOPS, CR, dan GROWTH Terhadap Deviden
Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Periode 2008-2011. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Nursaada. Alexander, S. Budiarso, N. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
Priyatno, Dwi. 2011. SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: Mediakom
Purwanti, D, dan Sawitri, P. 2005-2009. Dampak Rasio Keuangan Terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal Bisma : Vol. 3 No.2
Rasyina. 2014 . Pengaruh Return On Assets, Current Ratio, Debt Ratio, dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Manufaktur Industri Barang Konsumsi yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Jurnal Akuntansi Universitas
Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang 2014
Sandy, Ahmad. Asyik, Nur, Fadjrih. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas
Terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif. Jurnal
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Zahro, Nafi’, Inayati. (2009). Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi
Terhadap Kebijakan Dividen dan Leverage Perusahaan. Jurnal Ekonomi
Universitas Muria Kudus
www.idx.co.id