PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari...
Transcript of PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN ... · PDF filesebagai tindak lanjut dari...
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
1
PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2035
I. Pendahuluan
Perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk,
kebijakan pembangunan berkelanjutan adalah kebijakan pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduk saat ini sekaligus mempertimbangkan
kesejahteraan penduduk dimasa mendatang, kebijakan pembangunan untuk
meningkatkan taraf hidup penduduk saat ini tidak boleh mengorbankan kesejahteraan
penduduk generasi mendatang.
Dalam rangka perencanaan pembangunan diperlukan informasi tentang
keadaan penduduk yang menyangkut jumlah penduduk , persebaran dan susunan
penduduk menurut umur dan jenis kelamin, perencanaan membutuhkan informasi
penduduk pada masa lalu dan masa kini dan masa yang akan datang yang dibuat
melalui proyeksi yaitu berupa perkiraan jumlah penduduk dan komposis dimasa
mendatang.
Proyeksi ini dihitung berdasarkan asumsi berdasarkan perkembangan fertilitas,
mortalitas dan migrasi yang dihitung berdasarkan umur dan jenis kelamin, perbaikan
proyeksi selalu dilakukan karena sering terjadi asumsi yang dibuat mengenai fertilitas,
mortalitas dan migrasi tidak sesuai lagi dengan keadaan data yang baru.
Metode proyeksi yang dilakukan untuk menghasilkan tingkat provinsi
menggunakan metode komponen (Component Method) yaitu penghitungan proyeksi
penduduk pada setiap komponen penduduk secara terpisah yaitu komponen fertilitas,
komponen Kematian dan migrasi yang digabung dan metode ini cocok untuk membuat
proyeksi jangka panjang karena memperhitungkan perubahan-perubahan dalam
komponen utama pertumbuhan penduduk kelahiran, kematian dan perpindahan,
sedangkan untuk tingkat penduduk menggunakan Eksponential Rate Of Growth karena
menggunakan Laju Pertumbuhan Penduduk sedangkan pendekatan fertilitas
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
2
menggunakan Angka Lahir Hidup sebagai perencanaan Program. Tingkat Provinsi
dirangkum dalam program spectrum sehingga memudah dalam pembuatan proyeksi
penduduk
2. Kebijakan Pemerintah Masalah Kependudukan
Untuk mengatasi masalah kependudukan yang demikian kompleks, serta
sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Pemerintah membuat semacam grand
design pembangunan kependudukan di Indonesia, ditindak lanjuti dengan Surat
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 27 Tahun 2011
tentang Tim Penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011 –
2035 dengan maksud Tim penyusunan dapat menyusun road map pembangunan ,
yang terdiri dari dari 5 (lima) aspek pembangunan kependudukan, yaitu: (1) Grand
Design Pengendalian Kuantitas Penduduk; (2) Grand Design Peningkatan Kualitas
Penduduk; (3) Grand Design Pengarahan Mobilitas Penduduk; (4) ) Grand Design
Pembangunan Keluarga: dan (5) Grand Design Pembangunan Data-Base
Kependudukan untuk menanggulangi dampak pertumbuhan penduduk yang cepat dan
mengendalikan arah perkembangan kependudukan secara lintas sektoral agar dapat
mendukung pembangunan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
A. Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk ini dimaksudkan untuk:
1. Memberikan arah kebijakan bagi pelaksanaan pengendalian kuantitas
penduduk nasional 2010-2035;
2. Menjadi pedoman bagi penyusunan Road Map pengendalian kuantitas
penduduk 2010-2014, 2015-2019, 2020-2024, 2025-2029, dan 2030-2034.
3. Menjadi pedoman bagi lembaga serta pemerintah daerah dalam
perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan.
4. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui rekayasa kondisi
penduduk optimal yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi,
pertumbuhan, serta persebaran penduduk.
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
3
5. Mengendalikan pertumbuhan dan persebaran penduduk sesuai dengan
daya dukung alam dan daya tampung lingkungan secara nasional melalui
pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan
pengarahan mobilitas penduduk.
B. Pertimbangan dalam penyusunan Penetapan Paramter ini adalah: Pertama, sasaran sebagaimana ditentukan dalam RPJMN 2010-2014 harus
dapat tercapai yaitu Angka Fertilitas Total (TFR) sebesar 2,1 dan Laju
Pertambahan Penduduk (LPP) sebesar 1,14 %.
Kedua, perlu dilakukan penajaman sasaran sesuai dengan daya dukung
kondisi dan potensi Kabupaten / Kota serta kontribusinya terhadap pencapaian
sasaran nasional.
Ketiga, kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan masih
terbatas sehingga pengalokasiannya perlu didasarkan pada skala prioritas, baik
dalam konteks program maupun wilayah.
3. Tahapan dalam melakukan Penetapan Parameter
Dalam melakukan penetapan parameter kependudukan dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Mengindentifikasi kebijakan-kebijakan kependudukan yang teruang dalam
Undang-Undang no. 52 tahun 2009 yang dijabarkan melalui Grand Design
dan Road Map Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun
2010 – 2035, dimana pokok-pokok pencapaian pada tahun 2015 TFR
sebesar 2,10 dan tahun 2035 sebesar 1,85 dan NRR tahun 2015 sebesar 1
b. Mengumpulkan data akhir menyangkut kependudukan melalui analisa hasil
Sensus Penduduk 2010 dan SDKI tahun 2007 dan data-data lainnya seperti
Data Statistik, Satkernas, Riskesdas, Susenas, dan RPJMN dari masing-
masing Departemen yang mempunyai kaitan dengan masalah
Kependudukan dan Program KB
c. Melakukan Diskusi dengan para pakar terutama Kelompok Koalisi
Kependudukan dalam mempertimbangkan target yang ingin dicapai sesuai
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
4
dengan UU No.52 Tahun 2009, serta melakukan konsultasi pada Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
d. Melakukan penghitungan menggunakan Program Spectrum dengan
memperhitungkan hasil konsultasi dengan melakukan skenario-skenario
TFR pada tahun 2015 dan TFR tahun 2035 sebagai berikut.
4. Metodologi
Menentukan Asumsi-asumsi untuk TFR, IMR dan Migrasi
Data dasar yang digunakan hasil sensus penduduk tahun 2010 yang masih
sementara hasil publikasi tanggal 15 Mei tahun 2011, termasuk penentukan TFR,
IMR dan Migrasi menggunakan sistem penghitungan Direct Method yang dihitung
langsung oleh BPS dengan sifat sementara.
a. Fertilitas untuk keperluan penghitungan proyeksi tingkat provinsi dibuat estimasi
terhadap ASFR sebagai data dasar dan TFR untuk data dasar dan estimasi
tahun 2035 estimasi ini dengan melihat trend dari TFR dan situasi kondisi dari
perkembangan Keluarga Berencana.
Faktor-faktor penunjang tingginya angka kelahiran antara lain :
1. Kepercayaan dan agama yang mempengaruhi dalam penerimaan KB
2. Pendidikan; semakin tinggi sekolah akan terjadi penundaan pernikahan dan
penundaan klahiran dan sikap menerima jumlah anak
3. Kondisi ekonomi; bila penduduk kaya tidak memikirkan perencanaan jumlah
anak karena merasa mampu maka akan banyak penduduk
4. Kebijakan pemerintah yang peduli atau tidak peduli terhadap perencanaan
anak akan mempengaruhi jumlah penduduk
5. Adat istiadat di masyarakat/kondisi budaya dan sosial; merupakan kebiasaan
dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk
6. Struktur Penduduk; bila penduduk usia subur jumlah kelahiran akan tinggi,
Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota melihat Angka Lahir Hidup baik secara
total WUS maupun WUS yang sudah pernah kawin baik yang masih terikat
perkawinan, maupun cerai hidup dan cerai mati dari perempuan.
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
5
b. Mortalitas untuk tingkat provinsi dengan melihat perkembangan kesehatan,
tingkat kematian yang akan terjadi dimasa mendatang, sehingga dapat
menggambarkan tinggi rendahnya pola kematian penduduk, untuk data
digunakan trend dari kematian bayi (IMR).
1. Sarana kesehatan
2. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
3. Lingkungan hidup/sekitar
4. Tingkat pendidikan masyarakat
5. Terjadinya berbagai bencana alam, kecelakaan lalu lintas, tindakan bunuh diri
dan pembunuhan
sedang tingkat Kabupaten/Kota yang melihat hasil sensus penduduk dengan
cara membandingkan Angka Lahir Hidup dengan Angka Masih Hidup sebagai
pendekatan terhadap mortalitas.
c. Migrasi baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota menggunakan migrasi risen
5. Hasil Keputusan Pertemuan :
Pertemuan yang dihadiri dari unsur Perwakilan BKKBN Propinsi Bengkulu, Tim
TOT Spectrum, BPS, Bappeda Provinsi, Koalisi Kependudukan Indonesia
Bengkulu, Pusat Study Kependudukan menghasilkan kesepakatan bahwa :
A. Data Dasar Yang Digunakan:
1. Data Penduduk menggunakan publikasi dari BPS tanggal 15 Mei 2011
2. Data TFR menggunakan perhitungan dari BPS 2,51 perhitungan Bengkulu
3. Data ASFR menggunakan perhitungan dari BPS
4. Data IMR menggunakan perhitungan dari BPS yaitu 27
5. Migrasi menggunakan Migrasi Risen Publikasi BPS Pusat
6. ALH sementara menggunakan Proyeksi BPS 2005 yaitu ALH Laki-Laki
sebesar 68,8 dan ALH Perempuan 72,8 Total 70,8
7. Sex Ratio Birth sebesar 106,66 perhitungan BPS Provinsi Bengkulu
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
6
B. Menentukan Asumsi 2035
Dalam menentukan asumsi dari parameter penduduk menggunakan perubahan
TFR dan Migrasi serta ALH yang diinginkan pada tahun 2035 dengan
pertimbangan :
1. Komitmen pemerintah yang serius terhadap masalah kependudukan,
kelembagaan, Sumber Daya Manusia yang menangani masalah
kependudukan dan pendanaan. Kebijakan pemerinah mempengaruhi apakah
ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran selain itu
kondisi pemerintah yang tidak stabil akan mengurangi angka kelahiran.
2. Dalam penurunan TFR (Fertilitas) dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial budaya
masyarakat terhadap jumlah anak yang diinginkan, ada kecenderungan
pasca pemerintah Orde Baru pada jaman reformasi penerimaan NKKBS
terhadap jumlah anak 2 cukup cenderung tidak dipenuhi lagi oleh
masyarakat.
Adat istiadat di masyarakat sebagai kebiasaan masyarakat mempengaruhi
jumlah penduduk, misal nilai anak ada yang menginginkan anak sebanyak-
banyaknya, apalagi ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan
dengan anak perempuan dan sebaliknya, sehingga mengejar untuk
mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
3. Kelembagaan yang menangani masalah Keluarga Berencana, Pendanaan
mengenai masalah Keluarga Berencana dan tenaga yang mengelola
Keluarga Berencana mempengaruhi dalam penurunan fertilitas
4. Pendidikan melalui kependudukan sangat diperlukan dalam rangka merubah
pola pikir masyarakat tentang fertilitas terutama pada kelompok menengah
atas secara ekonomi dan pendidikan tinggi, dimasyarakat semakin tinggi
orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula
penundaan kelahiran, pendidikan mengakibatkan orang merencanakan
jumlah anak secara rasional.
5. Segmen garapan pada masyarakat menengah bawah akan mempengaruhi
pola penurunan fertilitas
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
7
6. Pada sekian tahun yaitu 2035 di Provinsi Bengkulu terhadap masalah migrasi
belum terlalu menyulitkan bila tidak ada perbaikan dalam sektor infrastruktur
dan lahan pekerjaan terutama industri
7. Dengan adanya jaman moderen terutama masalah konsumsi makanan akan
mempengaruhi dalam rata-rata angka harapan hidup, kesehatan yang baik
memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah
akan menambah pula jumlah kelahiran.
6. Hasil Pengelolaan
Dengan pertimbangan tersebut diatas maka disepakati penentuan TFR untuk
parameter di Provinsi Bengkulu pada tahun 2035 terdapat dua pilihan yaitu TFR
tinggi sebesar 2,10 dan TFR rendah sebesar 1,90, sehingga diperoleh hasil proyeksi
penduduk sebagai berikut :
C Hasil Pengolahan Spectrum TFR 2,10 dan TFR 1,90 pada tahun 2035
1. TFR
Dengan skenario TFR tahun 2035 sebesar 1,90 dengan data awal TFR 2,51
tahun 2010 penurunan setiap LIma tahun yaitu tahun 2015 sebesar 2,39, tahun
2020 sebesar 2,27, tahun 2025 sebesar 2,14, tahun 2030 sebesar 2,02
sedangkan dengan skenario 2,10 pada tahun 2035 untuk tahun 2015 sebesar
2,43, tahun 2020 sebesar 2,35, tahun 2035 sebesar 2,26 dan tahun 2030
sebesar 2,18.
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
8
Laju perkembangan dari TFR dua skenario untuk skenario 1,90 tahun 2035 rata-rata
turun 1 persen, sedang skenario 2,10 tahun 2035 rata-rata turun sebesar 0,70 persen.
2. Jumlah Penduduk
Dengan TFR 1,90 jumlah penduduk tahun 2035 sebesar 2.291.691 dengan
penduduk laki-laki sebesar 1.158.669 dan penduduk perempuan 1.133.021 dengan
sex rasio sebesar 102.26 dan menggunakan skenario TFR 2,10 penduduk sebesar
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
9
2.332.951 dengan penduduk laki-laki 1.179.860 dan penduduk perempuan 1.153.091
dengan sex rasio sebesar 102.32
Laju Pertumbuhan penduduk skenario TFR 1,90 pada tahun 2035 sebesar 1,17
persen sedang skenario 2,10 pada tahun 2035 sebesar 1,24 persen.
Sedang untuk penduduk laki-laki dengan skenario 1,90 pada tahun 2035 laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,12 persen dengan skenario 2,10 tahun 2035 laju
pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 1,19 untuk jenis kelamin perempuan
skenario 1,90 sebesar 1,21 persen dan tfr 2,10 pada tahun 2035 laju pertumbuhan
penduduk perempuan sebesar 1,28 persen
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
10
Penduduk Kelompok Umur 0 – 4 tahun pada tahun 2035 dengan skenario 1,90
sebesar 161.807 dan skenario 2,10 sebesar 177.484, Laju pertumbuhan penduduk
skenario 1,90 pada tahun 2035 sebesar minus 0,33 persen dan skenario 2,10
sebesar 0,04 persen.
Penduduk usia remaja kelompok umur 15 – 24 tahun pada tahun 2035 dengan
skenario TFR 1,90 sebesar 356.616 atau 15.56 dari total penduduk 2.291.691
dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,48 persen skenario 2,10 sebesar
363.046 atau 15.56 dari total dengan laju pertumbuhan penduduk 0,55 persen.
Penduduk usia kerja 15 – 64 tahun skenario TFR 1,90 tahun 2035 sebesar 1.577.205
atau 67.95 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,36 persen dan skenario
2,10 pada tahun 2035 sebesar 1.583.635 atau 67.88 dengan laju pertumbuhan
penduduk sebesar 1,37 persen.
Penduduk usia lanjut 65 keatas sebesar 211.444 dengan skenario 1,90 dan 211.444
dengan skenario 2,10
3. Ukuran Fertilitas
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
11
Angka Reproduksi Bruto atau Gross Reproduction Rate(GRR) yang merupakan
ukuran-ukuran dasar fertilitas adalah banyaknya bayi perempuan yang akan
dilahirkan oleh suatu kohor perempuan selama usia reproduksi mereka dengan
skenario 1,90 pada tahun 2035 sebesar 0,92 dengan laju pertumbuhan tahun 2035
sebesar minus 1,09 persen sedangkan skenario 2,10 sebesar 1,02 Laju
Pertumbuhan Penduduk sebesar minus 0,68 persen
Net Reproduction Rate ukuran fertilitas yang telah memperhitungkan faktor kematian
bayi perempuan sebelum mencapai akhir masa reproduksinya skenario 1,90 tahun
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
12
2035 sebesar 0,9 artinya pada tahun 2035 di provinsi Bengkulu 100 orang
perempuan akan digantikan oleh 90 orang perempuan yang akan tetap hidup sampai
seumur ibunya waktu melahirkan mereka dengan laju pertumbuhan tahun 2035
sebesar minus 1,01 sedang skenario 2,10 sebesar 99 bayi perempaun dan laju
pertumbuhan penduduk tahun 2035 sebesar minus 0,63 persen
Rasio anak wanita (CWR) merupakan perbandingan antara jumlah anak dibawah
lima tahun dengan jumlah penduduk perempuan usia reproduksi skenario 1,90 tahun
2035 terdapat anak usia 0 -4 tahun sebesar 280 dengan laju pertumbuhan sebesar
minus 1,11 persen sedang skenario 2,10 sebesar 310 anak dengan laju
pertumbuhan tahun 2035 sebesar minus 0,71 persen.
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
13
4. Ukuran Kematian Bayi dan Balita
Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) yang merupakan jumlah
kematian bayi usia dibawah 1 tahun (0-11 bulan) di Provinsi Bengkulu dengan
skenario 1,90 tahun 2035 sebesar 20,6 kematian bayi berusia dibawah 1 tahun per
1.000 kelahiran hidup sedang kematian bayi dengan skenario 1,90 dan 2,10 sebesar
17,8 penurunan per lima tahun dengan skenario 1,90 tahun 2035 turun sebesar 7
persen sedangkan dengan skenario 2,10 turun sebesar 7 persen.
Kematian balita laki-laki sebesar 24,7 per 1.000 kelahiran hidup skenari 1,90 pada
tahun 2035 sedangkan untuk kematian balita perempuan sebesar 16,1 per 1.000
kelahiran hidup dengan perkembangan penurunan 6 persen.
Rata-rata Usia Melahirkan anak dengan skenario 1,90 tahun 2035 sebesar 26,5
dengan skenario 2,10 sebesar 27,10,
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
14
5. TOTAL KELAHIRAN DAN KEMATIAN
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
15
Pada tahun 2035 dengan skenario TFR 1,90 terdapat kelahiran total sebesar 32.385
terdiri laki-laki sebesar 16.714 dan perempuan 15.671 laju pertumbuhan tota lkelahiran
pada tahun 2035 dengan skenario TFR sebesar 1,90 sebesar minus 0,59 persen dan
skenario 2,10 sebesar 35.922 dengan laki-laki 18.540 dan perempuan 17.382 dengan
laju pertumbuhan secara total sebesar minus 0,177
Child Birth Rate skenario TFR 1,90 pada tahun 2035 sebesar 14,1 dengan laju
pertumbuhan minus 1,75 persen dan TFR 2,10 tahun 2035 sebesar 15,4 dengan laju
pertumbuhan minus 1,40
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
16
Kematian total dengan skenario 1,90 tahun 2035 sebesar 17.141 terdiri laki-laki sebesar
9.693 dan peremuan 7.448 dan skenario TFR 2,10 sebesar 17.222 terdiri laki-laki
sebesar 9.744 dan perempuan 7.478.
PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN/KOTA
Dalam membuat proyeksi penduduk untuk Kabupaten/Kota menggunakan Laju
Pertumbuhan Penduduk stagnan pada tahun 2035, dengan data dasar dari sensus
penduduk tahun 2010 dan LPP sensus penduduk tahun 2010 maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
Pada tahun 2015 diproyeksi jumlah penduduk sebesar 1.862.193 bila dibandingkan
dengan hasil perhitungan menggunakan program spectrum dengan skenario TFR 1,90
tahun 2035 selisih sebesar 7.550 dan skenario TFR 2,10 sebesar 5.980, sedangkan
proyeksi penduduk kabuaten/kota tahun 2035 sebesar 2.611.953 dibandingkan hasil
olahan melalui program spectrum dengan TFR 1,90 selisih sebesar 320.262 dan
dengan skenario 2,10 pada tahun 2035 selisih sebesar 279.002, besarnya perbedaan
antara tahun 2015 dengan tahun 2035 menggunakan olahan spectrum bahwa olahan
kabupaten dengan menggunakan eksponential dengan hanya menggunakan laju
pertumbuhan penduduk lebih cocok untuk membuat proyeksi jangka pendek lima
tahunan sedangkan olahan spectrum menggunakan perhitungan komponen yang
mempertimbangkan perkembangan dari TFR, IMR, ALH dan Migrasi sangat baik untuk
melakukan proyeksi secara jangka panjang sehingga perbedaan selisih sangat besar,
proyeksi untuk kabupaten dengan keterbatasan ata kabupaten digunakan sebagai
rancangan program sehingga disertakan ALH per wanita dan ALH per wanita ernah
kawin serta CPR hasil Mini Survei Pemantaua PUS tahun 2011 sebagai berikut:
PRO
YEK
SI P
END
UD
UK
PR
OVI
NSI
DA
N K
AB
UPA
TEN
/KO
TA B
ENG
KUL
U
17
PROYEKSI PENDUDUK 2015 DAN 2035 KABUP ATEN/KO TA
K ABUPATEN/KOT A LAKI-LA KI P ERE MPUAN JUMLAH LPP Proyeksi Proye ksi ALH ALH WANITA CPR201 5 2035 W ANITA PERNAH MS 2011
KAWIN
1701 BENGKULU SE LATAN 72,078 70,862 142,940 1 .2 151,725 192,6 05 1.58 2 .48 80.11702 REJANG LE BO NG 125,321 121,466 246,787 0.63 254,659 288,7 41 1.46 2 .33 79.21703 BENGKULU UTARA 132,583 125,092 257,675 2.03 284,913 425,8 63 1.53 2 .39 78.11704 K AUR 55,991 51,908 107,899 1 .3 115,097 149,0 23 1.67 2 .54 70.81705 SELUMA 89,354 84,153 173,507 1.24 184,535 236,1 13 1.60 2 .50 78.21706 M UKOMUKO 81,226 74,527 155,753 2.49 176,134 288,0 54 1.71 2 .77 74.41707 LEBONG 50,762 48,453 99,215 1.58 107,305 146,8 19 1.60 2 .49 681708 K EP AHIANG 63,996 60,869 124,865 1 .1 131,885 164,1 42 1.52 2 .40 77.51709 BENGKULU TENGAH 50,560 47,773 98,333 1.74 107,191 151,3 54 1.58 2 .58 70.71771 BENGKULU 155,288 153,256 308,544 2.48 348,749 569,2 39 1.24 2 .28 70.3
170X BENGKULU 877,159 838,359 1 ,715,518 1.67 1 ,862,193 2 ,611,9 53 1.31 2 .44 75.5
Skenario 1,90 1 ,854,643 2 ,291,6 91 Selisih 7,550 320,2 62 Skenario 2,10 1 ,856,213 2 ,332,9 51 Selisih 5,980 279,0 02
Untuk hasil selengkapnya sebagaimana dalam lampiran, semoga penetapan parameter
dapat berguna sebagaimana yang diinginkan dan hasil ini sifatnya sementara
digunakan dalam program sambil menunggu dari sensus penduduk yang terakhir.
Disusun oleh Tim
Pengendalian Penduduk
Bengkulu