PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data...

90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI EVIANI DAMASTUTI K5108032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data...

Page 1: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF

SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III

SDN MANAHAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

EVIANI DAMASTUTI

K5108032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ii

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF

SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III

SDN MANAHAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

EVIANI DAMASTUTI

K5108032

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

iii

Page 4: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

iv

Page 5: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

v

ABSTRAK

Eviani Damastuti. PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret, 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca intensif melalui penerapan strategi KWL (Know-Want to know-Learned) siswa berkesulitan belajar kelas III SDN Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan Classroom Action Research/ Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan kegiatan pembelajaran berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Subyek yang memperoleh perlakuan adalah siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan Surakarta yang berjumlah 4 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, tes dan kajian dokumen. Untuk menguji validitas data, penulis menggunakan triangulasi metode, triangulasi data (sumber) dan review informan.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kritis dan analisis deskriptif komparatif. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis sedangkan data yang berupa tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara deskriptif komparatif, yakni membandingkan nilai tes antar siklus dengan indikator pencapaian. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan membaca intensif yang signifikan dengan menerapkan strategi KWL (Know-Want to know-Learned) ,dari kondisi awal yakni sebesar 75 % pada siklus I dan pada siklus II sebesar 25 % dari siklus I. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi KWL (Know-Want to know-Learned) dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Page 6: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

vi

ABSTRACT

Eviani Damastuti. THE IMPLEMENTATION OF THE STRATEGY KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) FOR IMPROVE THE READING SKILLS OF STUDENTS DISABILITY INTENSIVELY STUDIED CLASS III OF SD NEGERI MANAHAN SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. March. 2012.

The purpose of this study is to determine the increase in intensive reading skills through the implementation of the strategy KWL (Know-Want to know-Learned) Class III student learning disabilities, SD N Manahan Surakarta, academic year 2011/2012.

The research use approaches Classroom Action Research / Action Research is a accurate Classroom learning activities in the form of action, which deliberately raised and occur together in a class. Subjects who obtained the students' classroom learning disabilities of class III SD Negeri Manahan Surakarta, amounting to 4 students. Data collection techniques used were observation technique, interview, test and document review. To test the validity of the data, the authors use the triangulation method, triangulation of data (source) and review informan.Technic analysis used is a critical analysis and comparative descriptive analysis. Qualitative data were analyzed with the techniques of critical analysis of the data while the test is classified as a form of quantitative data. Data were analyzed using descriptive comparative, ie, comparing test scores between cycles with indicators of achievement.

The results showed an increase in reading ability is significantly intensified by applying the strategy KWL (Know-Want to know-Learned), from the initial conditions which amounted to 75% in cycle I and cycle II by 25% of cycle I.

Based on the research results can be concluded that the implementation of the strategy KWL (Know-Want to know-Learned) can improve the reading skills of students disabilities intensively studied class III of SD Negeri Manahan Surakarta in the academic year 2011/2012.

Page 7: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

vii

MOTTO

Sesungguhnya ALLAH SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

(QS. AR-Ra’d :11)

Page 8: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan

Kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa

mendoakanku;

2. Kakak-kakakku tersayang yang selalu

memberiku motivasi;

3. Sahabat-sahabatku terkasih yang selalu

ada disampingku, membantu dan

mendukungku;

4. Bapak dan Ibu Dosen PLB yang telah

banyak memberikan ilmu;

5. Teman-teman PLB 2008 yang selalu

memotivasiku;

6. Almamater.

Page 9: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas keradirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya, Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Strategi KWL (Know-Want To Know-Learned) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif Siswa Berkesulitan Belajar

Kelas III SD Negeri Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012” sebagai

salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, motivasi dan bimbingan

dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis

ucapkan terimakasih kepada Yth Bapak/Ibu/ Saudara:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd yang telah memberikan

izin dalam melakukan penelitian;

2. Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Prof. Dr.rer.nat. Sajidan, M.Si yang telah

memberikan izin dalam melakukan penelitian;

3. Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Drs. Amir Fuady, M.Hum yang telah memberikan

izin dalam melakukan penelitian;

4. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Drs. Rusdiana Indianto,M.Pd;

5. Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Drs. Hermawan, M.Si;

6. Sekretaris Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Priyono, S.Pd, M.Si;

7. Drs. Munawir Yusuf, M.Psi selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan skripsi;

Page 10: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

x

8. Sugini, M.Pd yang selalu saya banggakan pula selaku Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi;

9. Dra. Kusmarhaeni, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Manahan

Surakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut;

10. Sri Murtapingah, S.Pd selaku guru kelas III SD Negeri Manahan Surakarta

sekaligus guru kolaborator yang telah bersedia bekerjasama dalam penelitian

ini;

11. Bapak dan ibu guru SD Negeri Manahan Surakarta yang selalu ramah dan

telah ikut bekerjasama dengan peneliti selama pelaksanaan penelitian;

12. Siswa kelas III SD Negeri Manahan Surakarta yang telah membantu

pelaksanaan penelitian;

13. Teman-teman PLB 2008 yang selalu memberi dukungan dan semangat;

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umunya.

Surakarta, Maret 2012

Penulis

Page 11: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. v

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii

KATA PENGANTAR ...................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................. xiv

DAFTAR SKEMA ............................................................................ xv

DAFTAR GRAFIK .......................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka............................................................................ 7

1. Tinjauan Tentang Siswa Berkesulitan Belajar .......................... 7

a. Pengertian Siswa Berkesulitan Belajar ................................ 7

b. Penyebab Kesulitan Belajar ................................................. 9

c. Klasifikasi Kesulitan Belajar................................................ 12

2. Tinjauan Tentang Membaca Intensif ........................................ 14

a. Membaca .............................................................................. 14

1) Pengertian Membaca ....................................................... 14

2) Tujuan Membaca ............................................................. 16

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Page 12: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

xii

Kemampuan Membaca .................................................... 17

4) Aspek-Aspek Membaca .................................................. 19

b. Membaca Intensif ................................................................. 21

1) Pengertian Membaca Intensif .......................................... 21

2) Tujuan Membaca Intensif ................................................ 23

3) Teknik Membaca Intensif ................................................ 24

3. Tinjauan Tentang Strategi KWL ............................................... 25

a. Pengertian Strategi Pembelajaran ........................................ 25

b. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran ......................................... 27

c. Pengertian Strategi KWL ..................................................... 28

d. Kelebihan Strategi KWL ...................................................... 29

e. Langkah-langkah Penerapan Strategi KWL......................... 30

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 35

C. Hipotesis ........................................................................................ 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 37

A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 37

B. Subjek Penelitian ........................................................................... 38

C. Data dan Sumber Data ................................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38

E. Validitas Data ................................................................................ 40

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 41

G. Indikator Kinerja/Keberhasilan ..................................................... 41

H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 46

A. Deskripsi Kondisi Awal................................................................. 46

B. Hasil Penelitian .............................................................................. 51

1. Deskripsi Siklus I ...................................................................... 51

a. Perencanaan Tindakan ......................................................... 51

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ............................................... 53

c. Tahap Observasi ................................................................... 55

d. Tahap Refleksi ..................................................................... 58

Page 13: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

xiii

2. Deskripsi Siklus II .................................................................... 59

a. Tahap Perencanaan Tindakan .............................................. 59

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ............................................... 61

c. Tahap Observasi ................................................................... 63

d. Tahap Refleksi ..................................................................... 65

C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 66

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................... 73

A. Simpulan ........................................................................................ 73

B. Implikasi ........................................................................................ 73

C. Saran .............................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 76

Page 14: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tabel KWL (Know-Want to Know-Learned) ................................ 32

Tabel 2.2 : Contoh Penulisan Lembar KWL ................................................... 33

Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian ........................................................................... 37

Tabel 3.2 : Indikator Penelitian ....................................................................... 42

Tabel 4.1 : Rekapitulasi Nilai Awal Membaca Intensif .................................. 48

Tabel 4.2 : Hasil Observasi Kondisi Awal Keaktifan Siswa .......................... 49

Tabel 4.3 : Perbandingan Hasil Tes Membaca Intensif Siklus I dan

Nilai Awal .................................................................................... 56

Tabel 4.4 : Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I dan

Nilai Awal .................................................................................... 57

Tabel 4.5 : Perbandingan Membaca Intensif Siklus II dan Siklus I ................. 64

Tabel 4.6 : Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus II dan Siklus I...... 65

Tabel 4.7 : Peningkatan Nilai Tes Membaca Intensif Tiap Siklus .................. 67

Tabel 4.8 : Peningkatan Keaktifan Siswa Berkesulitan Belajar ...................... 69

Page 15: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

xv

DAFTAR SKEMA

Skema 1: Kerangka Berpikir .......................................................................... 35

Skema 2: Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 43

Page 16: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1: Rekapitulasi Nilai Awal Membaca Intensif .................................. 49

Grafik 4.2: Tingkat Keaktifan Siswa Berkesulitan Belajar .............................. 50

Grafik 4.3: Perbandingan Hasil Membaca Intensif Siklus I dan Nilai Awal ... 57

Grafik 4.4: Perbandingan Tingkat Keaktifan Siklus I dan Nilai Awal ............ 58

Grafik 4.5: Perbandingan Hasil Membaca Intensif Siklus II dan Siklus I ....... 64

Grafik 4.6: Perbandingan Tingkat Keaktifan Siklus II dan Siklus I ............... 65

Grafik 4.7: Perbandingan Prosentase Tes Awal sampai Siklus II .................... 68

Grafik 4.8: Perbandingan Nilai Tes Awal sampai Siklus II ............................. 68

Grafik 4.9: Peningkatan Keaktifan dari Observasi Awal sampai Siklus II ...... 69

Page 17: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Bacaan Tes Awal ...................................................................... 79

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa Tes Awal ................................................. 80

Lampiran 3 : Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................. 82

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 83

Lampiran 5 : Bacaan Siklus I ......................................................................... 89

Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................... 90

Lampiran 7 : Lembar KWL Siklus I .............................................................. 93

Lampiran 8 : Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I .............................. 94

Lampiran 9 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ................................. 95

Lampiran 10 : Pedoman Wawancara Siswa ..................................................... 97

Lampiran 11 : Hasil Wawancara Siswa ........................................................... 98

Lampiran 12 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 99

Lampiran 13 : Bacaan Siklus II ........................................................................ 105

Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................... 107

Lampiran 15 : Lembar KWL Siklus II ............................................................. 109

Lampiran 16 : Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ............................. 110

Lampiran 17 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II ................................ 111

Lampiran 18 : Rekapitulasi Nilai Membaca Intensif ....................................... 113

Lampiran 19 : Dokumentasi Awal ................................................................... 115

Lampiran 20 : Dokumentasi Siklus I ................................................................ 116

Lampiran 21 : Dokumentasi Siklus II .............................................................. 117

Page 18: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat

menuntut dunia pendidikan meningkatkan mutunya dengan mengembangkan

keterampilan di segala bidang, termasuk dalam bidang bahasa. Keterampilan yang

harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat

aspek yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Upaya meningkatkan

mutu pendidikan dapat dimulai dari pendidikan dasar melalui inovasi

pembelajaran. Kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dasar yaitu dengan mengeluarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) Bab III pasal 4 ayat 2 tentang prinsip-prinsip

penyelenggaraan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan

berhitung bagi segenap warga masyarakat.

Keterampilan membaca dan menulis merupakan modal utama bagi peserta

didik. Dengan berbekal kemampuan membaca dan menulis, siswa dapat

mempelajari ilmu lain. Siswa dapat mengkomunikasikan gagasan dan

mengekspresikan dirinya melalui lisan dan tulisan. Oleh karena itu, kegagalan

dalam penguasaan keterampilan ini akan mengakibatkan masalah yang fatal, baik

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk

menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan. Menurut Lerner dalam Mulyono

Abdurrahman (2003: 200) kemampuan membaca merupakan dasar untuk

menguasai berbagai bidang studi.

Membaca melibatkan unsur-unsur penting yang harus dikuasai oleh siswa.

Menurut Farida Rahim (2008: 2) pada hakekatnya membaca adalah suatu yang

rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tetapi juga

melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai

proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke

dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas

Page 19: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2

pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman

kreatif. Dari definisi ini, kiranya dapat dilihat bahwa menemukan makna dari

bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca, dan bukan mengenali huruf-huruf.

Tujuan akhir membaca adalah untuk memahami isi bacaan, tujuan semacam itu

ternyata belum dapat sepenuhnya dicapai oleh siswa. Banyak siswa yang dapat

membaca secara lancar suatu bahan bacaan tetapi tidak memahami isi bahan

bacaan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, tidak sedikit temuan penelitian

yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca dan memahami teks pada anak-

anak sekolah di berbagai negara berkembang masih sangat rendah (Ogle,1996).

Ini menunjukkan bahwa kemampun membaca bukan hanya terkait erat dengan

kematangan gerak motorik mata tetapi juga tahap perkembangan kognitif.

Menurut Tarigan (2008: 9) tujuan utama dalam membaca adalah mencari serta

memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.

Membaca pemahaman termasuk dalam membaca intensif. Sedangkan yang

dimaksud dengan membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan

penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas

yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari (Tarigan 2008: 36).

Berdasarkan kenyataan di lapangan, kemampuan membaca intensif siswa di

sekolah dasar masih ditemukan permasalahan. Hal ini dapat terlihat pada kegiatan

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN Manahan Surakarta, terdapat

beberapa siswa yang belum baik dalam menjawab pertanyaan, menyatakan

pendapat atau perasaan yang berkaitan dengan isi teks dan menyimpulkan isi teks

dalam beberapa kalimat, sehingga menyebabkan siswa memiliki nilai yang rendah

atau dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah di tetapkan SD

Negeri Manahan Surakarta yaitu 70 dari jumlah seluruh siswa yaitu 47 siswa,

siswa yang nilainya di bawah KKM berjumlah 4 siswa atau 8,5% sedangkan 43

siswa atau 91,5% siswa memperoleh nilai di atas KKM. Selain itu, dalam

penerapan strategi pembelajaran guru masih menggunakan strategi pembelajaran

yang konvensional, misalnya siswa diberikan materi pelajaran berupa bacaan

kemudian siswa disuruh membaca dalam hati, setelah siswa selesai membaca guru

memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Strategi yang digunakan guru

Page 20: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3

tersebut tidak menggunakan strategi membaca yang dapat mengantarkan siswa

memahami bacaan. Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar siswa rendah dan

menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar.

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Kesalahan dalam pemilihan dan penerapan

strategi pembelajaran akan berakibat fatal bagi siswa berkesulitan belajar yang

umumnya memiliki prestasi belajar rendah. “Anak berkesulitan belajar adalah

anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus

maupun umum, baik disebabkan oleh adanya disfungsi neurologist, proses

psikologis dasar maupun sebab-sebab lain sehingga prestasi belajarnya rendah dan

anak tersebut beresiko tinggal kelas”. (Munawir Yusuf, Sunardi dan Mulyono

Abdurrahman, 2003: 11). Sedangkan menurut Winebrener (1996: 22) the term

“learning disable” or “LD”, refers to all individuals who have some neurological

impairment that mixes up signals between the senses and the brain. Oleh karena

itu, pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa

dan karakteristik mata pelajaran.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dicarikan alternatif

pemecahan masalah, salah satunya dengan strategi membaca KWL (Know - Want

to Know – Learned) yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik mata

pelajaran. KWL adalah singkatan dari Know (yang diketahui), What to Know

(yang ingin di ketahui), dan Learned (yang di peroleh). KWL (Know - Want to

Know – Learned) merupakan suatu strategi pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran social studies untuk mengatasi kejenuhan dan keluasan materi yang

harus dipahami oleh peserta didik. Strategi ini dikembangkan sebagai alternatif

bagi kalangan guru dalam memberikan materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan

cara memilah-milah pengetahuan dan keterampilan peserta didik menjadi tiga

bagian, yaitu: (1) apa yang telah diketahui oleh peserta didik tentang materi yang

akan diberikan, (2) apa yang ingin diketahui oleh peserta didik berkaitan dengan

materi yang akan diberikan, dan (3) apa yang akan dipelajari dan bagaimana

memberikan materi tersebut (Putrayasa, 2003). Prinsip KWL yaitu dengan

membiasakan anak membaca dengan terstruktur. Ogle dalam Jafrizal (2003)

Page 21: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4

menyatakan bahwa format KWL adalah suatu cara yang tepat untuk membantu

siswa berpartisipasi aktif dalam berbicara tentang apa yang sedang mereka

pelajari dalam ruang lingkup tema. Dengan kata lain, strategi KWL

menghantarkan siswa kepada tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif

siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini membantu siswa

memikirkan informasi baru yang diterimanya, memperkuat kemampuan siswa

mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik dan menilai hasil belajar

mereka sendiri.

Penerapan strategi KWL dalam proses pembelajaran, diawali dengan

pemberian sebuah topik yang dilakukan oleh guru, kemudian ditanyakan secara

verbal kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang topik yang diberikan.

Semua jawaban siswa dituliskan pada kolom K. Pertanyaan selanjutnya adalah

apa yang ingin mereka pelajari tentang topik dan semua jawaban siswa ditulis

pada kolom W. Selanjutnya, siswa diminta membaca materi yang dimaksudkan

untuk hari itu. Kemudian guru menggali tentang apa yang telah mereka pelajari

dan menuliskannya pada kolom L.

Hasil penelitian tentang strategi KWL menunjukkan bahwa model

pembelajaran KWL sangat efektif untuk menambah kapasitas dan kemampuan

siswa Sekolah Dasar dalam membaca dan memahami teks bacaan pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi kurang efektif

untuk mata pelajaran Matematika dan Sains Dasar. Penelitian tersebut berjudul

“Efektivitas Strategi Pembelajaran K-W-L Teaching Model Untuk Meningkatkan

Kemampuan Memahami Teks Pada Siswa Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh

Rasyid dan Asrori tahun 2008. Hasil penelitian lain yang berjudul

“Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Teknik

KWL dan Permainan Bahasa” yang dilakukan oleh Jafrizal tahun 2003

menunjukkan hasil Teknik KWL dan permainan bahasa dapat meningkatkan

partisipasi siswa di kelas, persentase ketuntasan belajar pun lebih tinggi dibanding

dengan yang tidak menggunakan teknik KWL.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah

strategi KWL dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa

Page 22: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

5

berkesulitan belajar. Untuk selanjutnya penelitian ini diberi judul “Penerapan

Strategi KWL untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif Siswa

Berkesulitan Belajar Kelas III SD N Manahan Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dapat dirumuskan

adalah “Apakah penerapan strategi KWL (Know-Want to know-Learned) dapat

meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa berkesulitan belajar kelas III

SDN Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

kemampuan membaca intensif melalui penerapan strategi KWL (Know-Want to

know-Learned) siswa berkesulitan belajar kelas III SDN Manahan Surakarta tahun

ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian penerapan strategi KWL (Know-Want to know-

Learned) dalam meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa berkesulitan

belajar kelas III SDN Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012 diharapkan

mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman juga

solusi atas permasalahan yang dihadapi siswa dan guru. Dalam

meningkatkan keterampilan membaca intensif terutama bagi siswa

berkesulitan belajar

Page 23: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu mengatasi

permasalahan siswa berkesulitan belajar dan untuk meningkatkan

keterampilan membaca terutama membaca intensif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

mengembangkan inovasi pembelajaran dalam hal penerapan strategi

pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan siswa, khususnya

keterampilan membaca intensif.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu siswa berkesulitan

belajar, berperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan

keterampilan membaca intensif.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat mendorong kreativitas peneliti lain dalam melakukan

inovasi pembelajaran terutama pada penerapan strategi pembelajaran

untuk meningkatkan prestasi belajar bagi siswa berkesulitan belajar.

Page 24: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Siswa Berkesulitan Belajar

a. Pengertian Siswa Berkesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

yaitu learning disability. Kesulitan belajar ini muncul akibat adanya disfungsi

neurologis dan proses psikologi dasar.

The National Joint Committee for Learning Disabilities (NJCLD) yang

dikutip oleh Abdurrahman (2003: 6) mengemukakan bahwa :

Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Gangguan tersebut intrinsik dan diduga disebabkan oleh adanya disfungsi sistem syaraf pusat. Meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi bersamaan dengan kondisi lain yang mengganggu (misalnya gangguan sensoris, tuna grahita, hambatan sosial dan emosional) atau berbagai pengaruh lingkungan (misalnya perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat, faktor-faktor psikogenik) berbagai hambatan tersebut bukan penyebab atau pengaruh langsung.

Hallahan dan Kauffman dalam Delphie (2006: 24) mengemukakan

bahwa:

“Specific learning disability means a disorder in one or more of the basic physiological processes involved in understanding or in using language, spoken or written, which may manifest it self in an imperfect ability to listen, think, speak, read, write, spell, or to do mathematical calculations. The term include such condition as perceptual handicaps,brain injury, minimal brain dysfunction, dyslexia, and developmental`aphasia. The term does not include children who have learning problems, of mental retardation, of emotional disturbance, or of environmental, cultural, or economic disadvantage”.

Page 25: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

Kesulitan belajar spesifik yang terjadi berkaitan dengan faktor

psikologis sehingga mengganggu kelancaran berbahasa, saat berbicara, dan

menulis, pada umumnya mereka tidak mampu menjadi pendengar yang baik,

untuk berpikir, untuk berbicara, membaca dan menulis, mengeja huruf,

bahkan perhitungan yang bersifat matematika. Kondisi kelainan dapat

disebabkan oleh perceptual handicaps,brain injury, minimal brain

dysfunction, dyslexia, and developmental`aphasia. Mereka tidak tergolong ke

dalam penyandang tunagrahita, tunalaras, atau mereka yang mendapatkan

hambatan dari faktor lingkungan, budaya atau faktor ekonomi.

Fletcher, Morris dan Lyon dalam Swanson, Harris, dan Graham

(2006: 35) menyatakan bahwa:

Definitions of LD typically derive from an overarching classification

of childhood disorders that differentiate LD from mental retardation and various behavior disorders, such as ADHD. This classification yields definitions and criteria based on attributes that distinguish LD from mental retardation and ADHD. These criteria can be used to identify children into different parts of the classifications model.

Definisi LD biasanya berasal dari klasifikasi menyeluruh gangguan

masa kanak-kanak yang membedakan LD dari retardasi mental dan

gangguan perilaku berbagai, seperti ADHD. Klasifikasi ini menghasilkan

definisi dan kriteria berdasarkan atribut yang membedakan LD dari

keterbelakangan mental dan ADHD. Kriteria ini dapat digunakan untuk

mengidentifikasi anak-anak menjadi bagian-bagian yang berbeda dari model

klasifikasi.

Kesulitan belajar bisa membawa akibat prestasi belajar anak menjadi

dibawah yang seharusnya bisa diperoleh. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Yusuf (2003: 7) menyatakan bahwa:

Anak dengan Problema Belajar adalah anak yang karena satu dan lain hal secara signifikan menunjukkan kesulitan dalam mengikuti pendidikan pada umumnya, tidak mampu mengembangkan potensinya secara optimum, prestasi belajar yang dicapai berada di bawah potensinya sehingga mereka memerlukan perhatian dan pelayanan khusus untuk mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Page 26: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

9

Sedangkan menurut Winebrenner (1996) menyatakan definisi

kesulitan belajar sebagai berikut:

Students with LD have average to above-average intelligence, but they experience processing problems when their brain receives stimuli from their sense. There is a significant discrepancy between their ability as measured on an individual IQ test and their school performance as evaluated by their teachers. The “disability” reflects the area of the brain where processing problems occur. Siswa dengan LD memiliki kecerdasan di atas rata rata kecerdasan,

namun mereka mengalami masalah dalam pemrosesan ketika otak mereka

menerima rangsangan dari indera mereka. Ada perbedaan yang signifikan

antara kemampuan mereka, yang diukur pada tes IQ dan kinerja sekolah

mereka sebagai evaluasi yang dilakukan oleh guru mereka. "Disability"

mencerminkan daerah otak yang mengalami masalah dalam pemrosesan.

Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

kesulitan belajar adalah gangguan yang disebabkan karena disfungsi

neurologis dan bermanifestasi dalam bentuk kesulitan tugas – tugas akademik

sehingga muncul kesenjangan antara prestasi belajar dan potensi.

b. Penyebab Kesulitan Belajar

Secara garis besar penyebab kesulitan belajar adalah disfungsi

neurologis dan gangguan proses psikologi dasar. Berikut ini penyebab

terjadinya kesulitan belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli :

Menurut Yusuf (2005: 44-51) ada beberapa faktor yang menjadi

penyebab anak mengalami problem belajar. Secara umum dijelaskan sebagai

berikut: (digolongkan menjadi faktor perbedaan individual)

1) Perbedaan tingkat kecerdasan

Perbedaan tingkat kecerdasan yang dapat dilihat dari IQ dengan standart

pengukuran dan alat ukur tertentu

2) Perbedaan kreativitas

Seperti halnya kecerdasan (IQ), kreativitas juga dapat diukur dengan

menggunakan tes tertentu.

Page 27: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

3) Perbedaan kelainan atau cacat fisik

Kelainan atau cacat fisik dapat menyebabkan anak menjadi kesulitan

belajar.

4) Perbedaan kebutuhan khusus

Setiap anak yang memiliki kebutuhan khusus sering kali juga mengalami

kesulitan dalam belajar.

5) Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kognisi

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kognisi dapat dilihat dari hasil

belajar siswa.

6) Perbedaan ekonomi dan budaya

Perbedaan ekonomi dan budaya seseorang dapat menyebabkan anak

mengalami kesulitan belajar.

Sedangkan menurut Hallahan dan Kauffman dalam Wardani,

Hernawati, dkk (2007: 8.7) mengemukakan faktor-faktor penyebab kesulitan

belajar diantara:

1) Faktor Organis/Biologis

Kesulitan belajar khusus pada anak disebabkan oleh adanya disfungsi

dari sistem saraf pusat.

2) Faktor Genetis

Munculnya anak-anak berkesulitan belajar khusus, dapat disebabkan

oleh factor genetis atau keturunan.

3) Faktor Lingkungan

Anak berkesulitan belajar sering dijumpai adanya masalah dalam belajar

yang disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti guru-guru yang tidak

mempersiapkan program pengajarannya dengan baik atau kondisi

keluarga yang tidak menunjang.

Sedangkan menurut Abdurrahman, (2003: 13) faktor penyebab

kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal dan faktor

eksternal.

1) Faktor internal, yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis

2) Faktor eksternal, diantaranya:

Page 28: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

11

a) kekeliruan/ ketidaktepatan guru dalam pemilihan strategi pembelajaran

b) pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi

belajar anak, dan

c) pemberian penguatan (reinforcement) yang tidak tepat

Akan tetapi, Mulyono Abdurrahman menegaskan bahwa penyebab utama

kesulitan belajar datang dari faktor eksternal.

Lain halnya yang disampaikan oleh Sukarno, (2006: 85-87)

menyebutkan ada empat faktor yang menyebabkan anak mengalami kesulitan

belajar. Faktor-faktor tersebut adalah:

1) Neurologis

Bermacam-macam faktor dapat menyebabkan kerusakan syaraf sehingga

menimbulkan kesulitan belajar. Kerusakan disebabkan oleh beberapa hal

yaitu: posisi janin yang tidak normal, anoxia (kekurangan oksigen), infeksi

dan luka di otak.

2) Hambatan Kematangan (maturation delay)

3) Genetik

Abnormalisasi genetik yang diwariskan oleh orang tua kepada anak

merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar.

4) Lingkungan

Sedangkan menurut Whitley (2010) menyatakan bahwa: …academic achievement was significantly impacted by teacher expectations, LD status, and teacher efficacy. Teachers felt less confident in their ability to instruct students with LD, had lower expectations of their long-term success and also rated their achievement more poorly. … prestasi akademik secara signifikan dipengaruhi oleh harapan guru,status LD, dan kemampuan guru. Guru merasa kurang percaya diri dengan kemampuan mereka untuk mengajar siswa dengan LD, memiliki harapan yang lebih rendah pada kesuksesan jangka panjang dan juga prestasi mereka dinilai lebih buruk.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kesulitan belajar disebabkan oleh banyak faktor. Dan disetiap tipe/kasus

kesulitan belajar mempunyai faktor penyebab yang berbeda–beda.

Page 29: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

12

c. Klasifikasi Kesulitan Belajar

Adanya berbagai macam bentuk manifestasi kesulitan belajar yang

muncul maka diperlukan klasifikasi untuk memudahkan dalam memahami

kesulitan belajar. Menurut Abdurrahman (2003: 11) kesulitan belajar dapat

diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu :

1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

(development learning disabilities)

a) Gangguan motorik dan persepsi.

b) Kesulitan belajar bahasa dan komunikasi.

c) Kesulitan belajar dalam menyesuaikan perilaku sosial.

2) Kesulitan belajar akademik

Kesulitan belajar akademik menunjukkan pada saatnya kegagalan–

kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang

diharapkan. Kegagalan–kegagalan tersebut mencakup penguasaan

keterampilan dalam membaca , menulis dan / atau berhitung.

Kesulitan belajar yang dialami anak tidak mencakup seluruh

klasifikasi di atas. Kesulitan itu berdampak dalam satu atau jenis kesulitan

meskipun tidak menutup kemungkinan seorang anak mengalaminya.

Anak dengan kesulitan belajar akan mengalami gangguan

perkembangan dan akademik. Gangguan perkembangan antara lain gangguan

perkembangan motorik (dispraksi), gangguan persepsi, gangguan kognitif,

gangguan perkembangan bahasa dan gangguan dalam penyesuaian perilaku

sosial, gangguan akademik meliputi kesulitan belajar membaca, kesulitan

belajar menulis dan kesulitan berhitung.

Sebagaimana yang diungkap Yusuf et al (2003: 13-15) bahwa

kesulitan belajar diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1) Kesulitan belajar praakademik Kesulitan belajar praakademik meliputi gangguan motorik, persepsi,

kognitif, gangguan perkembangan bahasa dan gangguan dalam penyesuaian perilaku sosial.

2) Kesulitan belajar akademik Kesulitan belajar akademik meliputi kesulitan belajar membaca, kesulitan

belajar, dan kesulitan belajar berhitung .

Page 30: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13

Yusuf (2005: 58) kembali mengelompokkan Anak Berkesulitan

Belajar berdasarkan faktor penyebab menjadi 4 jenis diantaranya:

1) Anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi hasil

belajarnya rendah karena faktor eksternal, disebut sebagai anak yang

mengalami hambatan belajar.

2) Anak yang sebenarnya IQ nya rata-rata atau di atas rata-rata tetapi

mengalami kesulitan dalam bidang akademik tertentu (misal: membaca,

menulis, berhitung) tidak seluruh mata pelajaran, diduga karena faktor

neurologis, disebut sebagai anak yang mengalami kesulitan belajar

spesifik.

3) Anak yang prestasi belajarnya rendah tetapi IQ nya sedikit di bawah rata-

rata disebut dengan anak lamban belajar

4) Anak yang prestasi belajarnya rendah disertai adanya hambatan-hambatan

komunikasi sosial, sedangkan IQ nya jauh di bawah rata-rata disebut

retardasi mental atau tunagrahita

Kirk dan Gallagher dalam Wardani, Hernawati, dkk (2007: 8.5)

menjelaskan bahwa kesulitan belajar dibedakan dalam 2 kategori besar yaitu:

1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

(developmental learning disabilities)

Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan, mencakup

gangguan perhatian, ingatan, motorik dan persepsi, bahasa, dan berpikir.

2) Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities)

Kesulitan belajar akademik mencakup kesulitan membaca, menulis, dan

berhitung atau matematika.

Sutjihati (2007: 202-205) juga mengklasifikasikan Anak Berkesulitan

Belajar berdasarkan sebab-sebab kesulitan belajar akan tetapi sedikit berbeda

dengan pendapat Yusuf diantaranya sebagai berikut:

1) Minimal Brain Dysfunction (ketidakfungsian otak secara minimal)

Merupakan kondisi gangguan syaraf minimal yang dialami anak

menunjukkan pada kesulitan dalam persepsi, konseptualisasi, bahasa,

memori, pengendalian perhatian, impulsive (dorongan), fungsi motorik.

Page 31: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

14

Dengan kondisi yang dialami anak tersebut menyebabkan anak mengalami

kesulitan belajar.

2) Aphasia

Merupakan kondisi yang dialami anak dalam penguasaan bahasa. Sering

dilihat (didengar) anak gagal menguasai ucapan-ucapan bahasa yang

bermakna pada usia sekitar 3 tahun. Kegagalan bicara tersebut dapat

dikarenakan dari faktor ketulian, keterbelakangan mental, gangguan organ

bicara atau faktor lingkungan.

3) Dyslexia

Merupakan kondisi yang dialami anak dalam kecakapan membaca.

Disleksia atau ketidakcakapan membaca adalah jenis lain gangguan

belajar.

4) Kelemahan Perseptual/ perseptual motorik

Merupakan kondisi anak yang mengalami kesulitan dalam menyatakan

ide.

Berdasarkan klasifikasi para ahli diatas, maka dapat disimpulkan

kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi kesulitan praakademik

maupun kesulitan akademik.

2. Tinjauan tentang membaca intensif

a. Membaca

1) Pengertian Membaca

Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis

yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang

akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta

pengalaman-pengalaman baru.  Rahim (2008: 2) menjelaskan pada

hakekatnya membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak

hal, tidak hanya sekedar melafalkan tetapi juga melibatkan aktivitas visual,

berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual

membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam

Page 32: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

15

kata-kata lisan. As Broto (1975) seperti yang dikutip Abdurrahman (1999:

200) mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mengucapkan bahasa

tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan

memahami isi bahasa tulisan. Dengan demikian, membaca pada

hakikatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis.

Membaca bukanlah kegiatan yang hanya memandangi lambang-

lambang tertulis semata, bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh

pembaca agar ia mampu memahami materi yang dibacanya. Soedarsono

(1983) seperti yang dikutip Abdurrahman (1999: 200) mengemukakan

bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan

sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian,

khayalan, pengamatan, dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat

membaca tanpa menggerakkan mata dan menggunakan pikiran. Bond

(1975) seperti yang dikutip Abdurrahman (1999: 200) mengemukakan

bahwa membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang

merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang

dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang

telah dimiliki.

Membaca merupakan proses psikologis. Ada banyak hal mendasar

yang berkaitan dengan proses membaca, antara lain: (1) Intelegensia; (2)

usia mental; (3) jenis kelamin; (4) tingkat sosial ekonomi; (5) bahasa; (6)

ras; (7) kepribadian; (8) sikap; (9) pertumbuhan fisik; (10) kemampuan

persepsi; (11) tingkat kemampuan membaca.

Sedangkan menurut Mann dalam Swanson, Harris, dan Graham

(2006: 221) menyatakan bahwa:

“Reading ability can be measured in term of the ability to read individual words(e.g., in term of “decoding”) or in terms of the ability to understand the meaning of sentences and paragraphs (e.g.,in term of “comprehension”). in the case of beginning readers, decoding and comprehension tests are correlated quite highly, implying that children who differ on one type of test will usually differ on the other as well. still, there are cases in which the two types of tests identify different groups of good and poor readers that may lead researchers to different conclusions about

Page 33: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

16

the cause of poor reading. Vocabulary skills are a case in point; future research may uncover other cases as well.”

Kemampuan membaca dapat diukur dalam tahap kemampuan

mengeja kata (misalnya, dalam istilah dekode) atau dalam hal kemam-

puan untuk memahami arti kalimat dan paragraf (misalnya, dalam istilah

"pemahaman").dalam kasus pembaca awal, tes dekode dan pemahaman

berkorelasi cukup tinggi, menyiratkan bahwa anak-anak yang berbe-

da pada satu jenis tes biasanya akan berbeda pada lain juga. Ada kasus-

kasus di mana dua jenis tes mengidentifikasi berbagai kelompok pembaca

yang baik dan buruk yang dapat menyebabkan para peneliti mengambil

kesimpulan yang berbeda tentang penyebab kesulitan membaca.

Keterampilan kosakata adalah inti masalah; penelitian selanjutnya

diharapkan dapat mengungkap kasus-kasus lain juga.

Bertolak dari berbagai definisi membaca yang telah dikemukakan

di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah aktivitas auditif dan

visual untuk memperoleh makna dari simbol berupa huruf dan kata atau

melihat serta memahami isi dari apa yang mencakup fisik dan mental.

Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan

ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan

pemahaman. Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat

huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakkan mata secara lincah,

mengingat simbol-simbol bahasa dengan tepat, dan memiliki penalaran

yang cukup untuk memahami bacaan.

2) Tujuan Membaca

Menurut Burn yang dikutip Rahim (2008: 11) “Membaca

hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan

suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang

yang tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, guru

seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan

khusus yang sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan

membaca siswa itu sendiri. Tujuan membaca mencakup:

Page 34: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

17

a) kesenangan b) menyempurnakan membaca nyaring

c) menggunakan strategi tertentu

d) memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik

e) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah

diketahuinya

f) memperoleh informasi untuk laporan lesan atau tertulis

g) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi

h) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi

yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan

mempelejari tentang struktur teks

i) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Hubungannya dengan tujuan membaca, Tarigan (2005: 37)

mengemukakan bahwa:

Tujuan utama membaca adalah memperoleh kesuksesan, pemahaman penuh terhadap argument-argumen yang logis, urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisme, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan sosial, pola-pola sikap dan tujuan sang pengarang juga sarana-sarana linguistik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat ahli di atas, membaca harus mempunyai

tujuan. Hal ini dikarenakan seseorang yang membaca dengan suatu

tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang

tidak mempunyai tujuan.

3) Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Tujuan membaca, tentu saja berkaitan erat dengan motivasi dalam

membaca dan minat terhadap materi bacaan. Jika motivasi dan minat

sangat rendah atau bahkan sama sekali tidak ada, menetapkan tujuan

yang jelas sering kali tidak menciptakan motivasi dan meningkatkan

minat baca, walaupun sedikit, kehadirannya sangat berarti.

Page 35: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

18

Kemampuan membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang ada dalam diri pembaca meliputi kemampuan linguistic (kebahasaan), minat, motivasi, dan kumpulan membaca (seberapa baik pembaca dapat membaca), sedangkan faktor dari luar diri pembaca salah satunya adalah factor kesiapan guru dalam pembelajaran (Johnson dan Person dalam Zuchdi, 2007: 23-24). Ketepatan guru dalam mendiagnosis hal-hal yang diduga sebagai

faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa seperti yang penulis

uraikan tersebut di atas dapat menjadi petunjuk bagi guru bahasa

Indonesia menangani permasalahan dalam pengajaran membaca.

Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang

sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruksi makna

ketika membaca.

Mengenai berbagai faktor penetuan kemampuan membaca,

menurut Yap yang dikutip Zuchdi (2007: 25), bahwa:

Kemampuan membaca seseorang sangat ditentukan oleh faktor kuantitas membacanya, maksudnya adalah kemampuan membaca seseorang itu sangat dipengaruhi oleh jumlah waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas membaca. Semakin banyak waktu membaca setiap hari, besar kemungkinan semakin tinggi tingkat komprehensinya atau semakin mudah memahami bacaan. Menurut Lamb dan Arnold seperti yang dikutip oleh Rahim

(2008:16-30), faktor–faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca

sebagai berikut :

a) Faktor fisiologis

(1) Kesehatan fisik

(2) Pertimbangan neurologis

(3) Jenis kelamin

b) Faktor intelektual

(1) Metode mengajar guru

(2) Prosedur

(3) Kemampuan guru

c) Faktor lingkungan

(1) Latar belakang dan pengalaman siswa di rumah

Page 36: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19

(2) Sosial ekonomi keluarga siswa

d) Faktor psikologis

(1) Motivasi

(2) Minat

(3) Kematangan sosial, emosi dan penyesuaian diri

Sedangkan menurut Stenson (2006), faktor-faktor yang

mempengaruhi kemampuan membaca anak berkesulitan belajar adalah:

Learning disabled students often need this type of instruction. Many of them have decoding and comprehension problems. If some of the difficult vocabulary and key concepts can be pre-taught before reading takes place, and a structure is in place to focus students on what information is important in the reading passage, comprehension will improve (Martin & Martin, 2000)

Siswa berkesulitan belajar sering membutuhkan instruksi. Banyak

dari mereka memiliki masalah decoding dan pemahaman. Jika beberapa

dari kosa kata sulit dan konsep dasar diajarkan sebelum membaca

berlangsung, untuk dapat fokus pada informasi penting dalam bacaaan,

pemahaman akan meningkat (Martin & Martin, 2000).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi perkembangan kemampuan membaca baik faktor

instrinsik maupun faktor ekstrinsik.

4) Aspek-Aspek Membaca

Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang

melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Menurut

Tarigan (2008: 12) dua aspek penting dalam membaca, yaitu:

a) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:

(1) pengenalan bentuk huruf; (2) pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase,

pola klausa, kalimat, dan lain-lain); (3) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi

(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”);

Page 37: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

20

(4) kecepatan membaca ke taraf lambat. b) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills)

yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup:

(1) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);

(2) memahami signifikansi atau makna (a.l maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca);

(3) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk); (4) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan

dengan keadaan.

Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan

mekanis (mechanical skills) tersebut, aktivitas yang paling sesuai adalah

membaca nyaring, membaca bersuara (atau reading aloud; oral

reading). Untuk keterampilan pemahaman (comprehension skills), yang

paling tepat adalah dengan membaca dalam hati (silent reading), yang

dapat pula dibagi atas:

a) membaca ekstensif (extensive reading)

b) membaca intensif (intensive reading)

Selanjutnya, membaca ekstensif ini mencakup pula:

(1) membaca survei (survey reading);

(2) membaca sekilas (skimming);

(3) membaca dangkal (superficial reading);

Sedangkan, membaca intensif dapat pula dibagi atas:

(1) membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup

pula:

(a) membaca teliti (close reading);

(b) membaca pemahaman (comprehensive reading);

(c) membaca kritis (critical reading);

(d) membaca ide (reading for ideas).

(2) membaca telaah bahasa (language study reading), yang

mencakup pula:

(a) membaca bahasa asing (foreign language reading);

(b) membaca sastra (literary reading).

Page 38: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

21

Berdasarkan uraian di atas terdapat dua aspek penting dalam

membaca yaitu keterampilan bersifat mekanis dan keterampilan bersifat

pemahaman.

b. Membaca Intensif

1) Pengertian Membaca Intensif

Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang berusaha

menemukan dan mendapatkan informasi penting dari sebuah bacaan.

Membaca intensif bertolak belakang dengan membaca ekstensif, yaitu

kegiatan membaca yang tidak bertujuan mencari informasi penting.

Menurut Tarigan (2008: 36) membaca intensif atau intensive reading

adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang

dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira

dua sampai empat halaman setiap hari.

Teks-teks bacaan yang benar-benar sesuai dengan maksud ini haruslah dipilih oleh guru, baik dari segi bentuk maupun dari segi isinya. Para pelajar atau mahasiswa yang berhasil dalam tahap ini secara langsung akan berhubungan dengan kualitas serta keserasian pilihan bahan bacaan tersebut (Brook dalam Tarigan, 2008: 37)

Sedangkan membaca intensif menurut Wajuanna (2011)

menyatakan bahwa membaca intensif atau intensive reading adalah

membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang

seharusnya kita kuasai. Yang termasuk membaca intensif adalah

sebagai berikut:

a) Membaca Telaah Isi

(1) Membaca Teliti

Membaca teliti sama pentingnya dengan membaca sekilas.

(2) Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman (reading for understanding) bertujuan

untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma

kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review),

dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).

Page 39: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22

(3) Membaca Kritis

Membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang dilakukan

secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk

menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris,

makna antar baris, maupun makna balik baris.

(4) Membaca Ide

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin

mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang

terdapat pada bacaan.

(5) Membaca Kreatif

Membaca kreatif merupakan kegiatan membaca yang tidak

hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar baris,

tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil

membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

b) Membaca Telaah Bahasa

(1) Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)

Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata

(increasing word power) dan mengembangkan kosakata

(developing vocabulary).

(2) Membaca Sastra (Literary Reading)

Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan

pada penggunaan bahasa dalam karya sastra.

Bima (2011) menyatakan bahwa membaca intensif adalah kegiatan

membaca secara mendalam untuk memahami secara lengkap isi buku

atau bacaan tertentu. Kegiatan membaca intensif meliputi:

a) Membaca Teliti Membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca

secara seksama yang bertujuan untuk memahami secara detail gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh penulis.

b) Membaca Pemahaman Membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang

bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma

Page 40: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

23

kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (patterns offiction).

c) Membaca Kritis Membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang

dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan.

d) Membaca Ide Membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan

untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (1) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik. (2) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan

tersebut. (3) hal-hal apa yang dipelajari dan dilakukan oleh sang tokoh.

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

membaca intensif merupakan membaca secara cermat untuk memahamii

suatu teks secara tepat dan akurat.

2) Tujuan Membaca Intensif

Membaca pemahaman merupakan bagian dari membaca intensif.

Melalui membaca pemahaman, pembaca akan memperoleh segi-segi

kemampuan untuk memahami suatu bacaan. Menurut Krisiyanto (2011)

tujuan membaca pemahaman dan segi kemampuan yang diperoleh

sebagai berikut:

a) Kemampuan memahami bacaan dan tulisan (1) Kemampuan memahami kata-kata yang terpakai dalam tulisan

dan kemampuan memahami istilah–istilah tertulis yang jarang dipakai dalam tulisan yang biasa dipakai dalam arti khusus, sebagaimana yang terdapat dalam bacaan.

(2) Kemampuan memahami pola-pola kalimat dan bentuk-bentuk sebagaimana terdapat dalam bahasa tulisan dan kemampuan mengikuti bagian-bagian yang kian lama kian panjang dan sulit dijumpai dalam tulisan resmi.

(3) Kemampuan menafsirkan dengan cepat lambang-lambang atau tanda-tanda yang terpakai dalam bahasa tulisan, yakni : tanda baca, pemakaian cetak miring, cetak tebal dan sebagainya digunakan untuk memperkuat dan memperjelas pengertian yang terpaku dalam bacaan.

b) Kemampuan memahami gagasan (1) Kemampuan maksud yang ingin disampaikan pengarang dan

gagasan pokok yang dikemukakan pengarang.

Page 41: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24

(2) Kemampuan memahami gagasan yang mendukung gagasan pokok yang dikemukakan pengarang.

(3) Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dan penalaran yang tepat apa yang dikemukakan pengarang dalam bacaan itu

c) Kemampuan memahami nada dan gaya (1) Kemampuan memahami sikap pengarang terhadap masalah

yang dikemukakan dan sikap pengarang terhadap pembaca. (2) Kemampuan mengenal sikap pengarang terhadap masalah yang

dikemukakannya dan sikap pengarang terhadap pembaca. (3) Kemampuan mengenal teknik gaya penulis yang digunakan

untuk menyampaikan gagasannya dalam bacaan itu. d) Kemampuan memahami maksud dan tujuan penulis

(1) Mampu memahami maksud penulis secara eksplisit pada paragraf pendahuluan dan paragraf penutup.

(2) Kemampuan memahami ruang lingkup pembicaraan. (3) Kemampuan memahami maksud penulis dari segi organisasi

serta penyajian bahan. e) Kemampuan membaca cepat dan fleksibel

Kemampuan membaca cepat dan fleksibel dalam kaitannya dengan membaca suatu wacana.

Sedangkan Subekti (2011) tujuan membaca intensif adalah:

a) Untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap

argumentasi yang lugas.

b) Untuk memperoleh ide-ide yang terdapat dalam suatu bacaan.

c) Untuk mengetahui serta menelaah isi suatu bacaan secara mendalam

d) Memperbanyak kata-kata yang dimiliki.

e) Mengembangkan kosakata

Berdasarkan uraian di atas tujuan utama membaca intensif adalah

memahami isi bacaan atau memahami maksud dan gagasan penulis dari

sebuah bacaan.

3) Teknik Membaca Intensif

Membaca Intensif ialah belajar membaca dengan tekun atau teliti.

Menurut Yoedha (2011) Teknik dalam membaca intensif adalah ketika

seseorang melakukan hal-hal untuk latihan seperti halnya dengan

latihan kosakata atau pola dalam suatu kalimat. Bahan bacaan membaca

intensif agar sesuai harus dipilih oleh guru, baik dari segi bentuk

maupun dari segi isinya.

Page 42: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

25

Sedangkan Warni (2010) teknik dalam membaca intensif adalah

sebagai berikut:

a) Menyiapkan naskah yang akan dibaca b) Sambil membaca:

(1) memberi garis bawah hal-hal yang dianggap penting (2) memberi tanda pada bagian-bagian yang perlu (3) memberikan nomor pada bagian kanan atas yang penting (4) memberi tanda bintang pada bagian-bagian yang perlu

c) Ajukan pertanyaan sehubungan dengan naskah yang dibaca. Pertanyaan yang diajukan berhubungan dengan kognitif yang meliputi ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian (C1 – C6).

d) Siswa diberikan tugas membuat rangkuman dengan menggunakan bahasanya sendiri.

e) Cara menyimpulkan teks (1) Membaca teks secara keseluruhan satu atau dua kali (2) Mencatat ide pokok pada setiap paragraph (3) Menghubungkan ide pokok paragraf satu dengan paragraf lain

untuk menemukan kesimpulan sementara (4) Membaca ulang teks untuk menguji kesimpulan sementara

yang sudah dibuat (5) Menyempurnakan rumusan simpulan

f) Siswa membuat kesimpulan hasil membaca Berdasarkan beberapa pendapat di atas yang dimaksud dengan

teknik membaca intensif adalah cara yang digunakan oleh pembaca

untuk memahami suatu bacaan, seperti latihan kosakata atau pola dalam

kalimat, dsb.

3. Tinjauan Tentang Strategi KWL (Know-Want to know-Learned)

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang

atau panglima perang. Dalam konteks pengajaran, menurut Gagne dalam

Iskandarwarssid dan Sunendar (2008: 3)“Strategi adalah kemampuan

internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil

keputusan”. Artinya, bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan

Page 43: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26

peserta didik berpikir secara unik untuk dapat menganalisis, memecahkan

masalah di dalam mengambil keputusan.

Hakikat strategi pembelajaran menurut Mujiono dalam

Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 8) diartikan sebagai berikut:

Kegiatan pengajar untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dan komponen pembentuk sistem instruksional, di mana untuk itu pengajar menggunakan siasat tertentu. Karena sistem instruksional merupakan suatu kegiatan, maka pemikiran dan pengupayaan pengkonsistensian aspek-aspek komponennya tidak hanya sebelum dilaksanakan, tetapi juga pada saat dilaksanakan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa suatu rancangan tidak selalu tepat pada saat dilakukan. Dengan demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi perancangan. Kedua, strategi pembelajaran pelaksanaan.

Pengertian strategi pembelajaran menurut Zaini dan Bahri dalam

Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 8) sebagai berikut:

Strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran, yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih sistem pendekatan, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.

Strategi belajar mengajar menurut Sumantri dan Permana (2001:

36) adalaah sebagai berikut:

1) Strategi merupakan suatu keputusan bertindak guru dengan menggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan.

2) Strategi merupakan garis besar haluan bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

3) Strategi dalam proses belajar mengajar merupakan suatu rencana (mengandung serangkaian aktivitas) yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.

4) Strategi merupakan pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pola ini menunjukkan macam

Page 44: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

27

dan urutan perbuatan yang ditampilkan guru-peserta didik di dalam bermacam-macam peristiwa belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran meliputi kegiatan atau pemakaian teknik yang

dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan

sampai tahap evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran.

b. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran

Strategi dalam proses belajar mengajar merupakan serangkaian

aktivitas yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan belajar.

Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 26) jenis-jenis strategi

pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Strategi Pembelajaran berdasarkan Penekanan Komponen dalam Program Pengajaran Berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran, terdapat tiga macam strategi pembelajaran yaitu (1) strategi pembelajaran yang berpusat pada pengajar, (2) strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan (3) strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pengajaran.

2) Strategi Pembelajaran berdasarkan Kegiatan Pengolahan Pesan atau Materi

3) Berdasarkan kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi pembelajaran dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu strategi pembelajaran ekspositoris dan strategi belajar mengajar heuristik atau kurioristik.

4) Strategi Pembelajaran Pengolahan Pesan atau Materi 5) Strategi pembelajaran berdasarkan cara pengolahan atau memproses

pesan atau materi dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu strategi pembelajaran deduksi dan strategi pembelajaran induksi.

6) Strategi Pembelajaran berdasarkan Cara Memproses Penemuan Berdasarkan cara memproses penemuan, strategi pembelajaran dibedakan atas strategi ekspositoris dan strategi penemuan (discovery).

Sedangkan menurut Aguswuryanto (2010) mengklasifikasikan

jenis-jenis strategi pembelajaran sebagai berikut:

1) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk

teknik pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam

Page 45: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

28

kuliah (sering juga digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach).

2) Strategi Pembelajaran Cooperative Learning Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang

menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.

3) Strategi Mengulang Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca

ulang materi tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi sederhana adalah menghafal nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan, dan sebagainya.

4) Strategi Elaborasi Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga

informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada.

5) Strategi Organisasi Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan

kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-

jenis strategi pembelajaran banyak sekali macamnya, oleh karena itu

dalam proses belajar mengajar pemilihan strategi harus disesuaikan dengan

karakteristik mata pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c. Strategi KWL (Know-Want to know-Learned)

KWL (Know - Want to Know – Learned) merupakan suatu strategi

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran social studies untuk

mengatasi kejenuhan dan keluasan materi yang harus dipahami oleh

peserta didik. Menurut Rahim (2008: 41) menyatakan bahwa “Strategi

KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu

Page 46: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

29

peran aktif siswa sebelum, saat dan sesudah membaca”. Strategi ini

membantu mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya. Strategi

ini juga bisa memperkuat kemampuan siswa mengembangkan pertanyaan

tentang berbagai topik. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka

sendiri.

Strategi ini dikembangkan oleh Ogle (1986) untuk membantu guru

menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu

topik. Strategi KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa

dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui,

menentukan apa yang ingin mereka ketahui, dan mengingat kembali apa

yang mereka pelajari dari membaca. Adapun singkatan dari KWL sebagai

berikut:

K = awali dari apa yang kita tahu (Know)

W = dilanjutkan dengan apa (Want to Know) yang ingin kita tahu; dan

L = diakhiri dengan menuliskan atau mempertajam kembali apa yang

telah kita tahu (Learned).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, strategi

KWL adalah strategi yang menghantarkan siswa pada tujuan membaca

yakni memahami bacaan, strategi KWL terdiri dari tiga langkah dasar

yaitu Know (yang diketahui), What to Know (yang ingin di ketahui), dan

Learned (yang di peroleh).

d. Kelebihan Strategi KWL

Strategi KWL merupakan strategi yang dapat memotivasi siswa

dalam membaca pemahaman. Rasyid dan Asrori (2008) Strategi ini sangat

efektif untuk menambah kapasitas dan kemampuan siswa Sekolah Dasar

dalam membaca dan memahami teks bacaan pada mata pelajaran Bahasa

Indonesi dan Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi kurang efektif untuk mata

pelajaran Matematika. Sedangkan Putrayasa (2003) menyatakan KWL

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam

Page 47: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

30

pembelajaran social studies untuk mengatasi kejenuhan dan keluasan

materi yang harus dipahami oleh peserta didik.

Strategi KWL merupakan inovasi dalam pembelajaran yang dapat

membantu siswa berperan aktif sebelum, saat, dan setelah pembelajaran

berlangsung. Dengan menggunakan strategi KWL dalam kegiatan belajar

mengajar Bahasa Indonesia yang memiliki materi yang sangat luas, siswa

tidak akan merasa jenuh, karena siswa tidak hanya sekedar membaca

materi dan harus memahaminya sendiri tetapi guru membantu atau

mengarahkan siswa pada pemahaman materi dengan menghubungkan pada

apa yang telah diketahui siswa, apa yang ingin diketahui, dan apa yang

telah dipelajari siswa.

e. Langkah-langkah Penerapan Strategi KWL (Know-Want to know-

Learned)

Penerapan strategi KWL dalam pembelajaran membaca intensif

diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa dalam

membaca. Adapun langkah-langkah penerapan strategi KWL sebagai

berikut: Pertama, pada tahap Know, guru memandu siswa untuk menggali

pengetahuan siswa terhadap apa yang telah diketahuinya. Untuk menggali

pengetahuan siswa, guru dapat mengajukan pertanyaan seperti: Apa yang

kalian ketahui mengenai topik yang dituliskan guru di papan tulis?.Setelah

skema terbentuk, siswa diminta menggunakan informasi yang dimilikinya

untuk memprediksi informasi yang dapat ditemukan ketika membaca.

Kegiatan seperti ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang

dihadapi siswa, dalam hal ini siswa tidak terlibat secara optimal dalam

pembelajaran membaca karena rendahnya minat baca siswa. Ketika

menyelesaikan langkah pertama muncul perbedaan antara apa yang

diketahui siswa. Hal ini membentuk dasar dari langkah: Apa yang ingin

siswa pelajari atau ingin diketahui? Peran guru di sini adalah menyoroti

perbedaan dan kesenjangan dalam informasi yang dimiliki siswa sehingga

Page 48: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

31

memunculkan pertanyaan yang dapat membantu siswa memusatkan diri

pada informasi baru yang akan ditemukan.

Kedua, tahap I Want to Know pertanyaan–pertanyaan tersebut

diharapkan dapat dijawab setelah siswa membaca teks. Untuk

membimbing siswa dalam merumuskan pertanyaan terhadap apa yang

ingin diketahuinya, guru perlu memberikan pertanyaan–pertanyaan

pancingan seperti : Apa yang ingin kalian ketahui dari membaca?

Pertanyaan–pertanyaan dari guru dapat mengarahkan siswa untuk

merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan informasi yang ingin

diketahuinya dari bacaan.

Ketiga, tahap Learned, setelah selesai membaca siswa perlu

menuliskan informasi yang diperolehnya dari bacaan. Pada tahap ini guru

perlu membimbing siswa dalam menuliskan hal–hal yang telah

dipelajarinya dari membaca.

Menurut Rahim (2008: 41-42) langkah-langkah dalam penerapan

strategi KWL (Know-Want to know-Learned) adalah sebagai berikut:

1) Langkah pertama, apa yang saya ketahui (K), merupakan kegiatan sumbang saran pengetahuan dan pengalaman sebelumnya tentang topik. Guru memulainya dengan mengajukan pertanyaan seperti Apa yang kamu ketahui tentang….? Guru menuliskan tanggapan siswa di papan tulis.

2) Pada tahap kedua, What I want to Learn (W), guru menuntun siswa menyusun tujuan khusus membaca.

3) Langkah ketiga, What I have Learned (L) terjadi setelah membaca. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut untuk menentukan, memperluas, dan menemukan seperangkat tujuan membaca.

Untuk meningkatkan membaca pemahaman, guru seharusnya

menyediakan lembaran panduan belajar. Lembaran panduan belajar yang

dimaksudkan ialah lembaran yang diberikan kepada siswa secara

individual atau kelompok untuk membantu siswa membaca bahan bacaan

dan mengurangi kesukaran memahami bahan pelajaran.

Berikut ini adalah contoh lembaran panduan belajar strategi KWL

(Yang diketahui-Apa yang ingin diketahui-Apa yang dipelajari).

Page 49: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

32

Tabel 2.1 Tabel KWL (Know-Want to Know-Learned)

Apa yang Diketahui

(K)

Apa yang ingin

Diketahui (W)

Yang Telah

Dipelajari (L)

Contoh implementasi strategi KWL untuk membaca intensif di

kelas III SD. Kompetensi dasar ialah membaca intensif, hasil belajar yang

diharapkan membaca secara intensif teks tertentu dan menjelaskan isinya.

Indikator untuk mengetahui apakah seorang siswa sudah mencapai hasil

belajar yang diharapkan ialah (1) menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan isi teks, (2) menyatakan pendapat atau perasaan berkaitan dengan

isi teks, (3) menyimpulkan isi teks dalam satu kalimat adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.2 Contoh Penulisan Lembar KWL

Apa yang

Diketahui (K)

Apa yang ingin

Diketahui (W)

Yang Telah Dipelajari

(L)

Ulat

Lalat

Kupu-kupu

Kantong Cokelat

Kumbang

Apa nama kulit yang

membungkus badan ulat?

Bagaimana cara ulat

berubah menjadi seekor

kupu-kupu?

Kulit yang membungkus

ulat dinamakan

kepompong.

Mula-mula ulat berubah

menjadi kepompong.

Kemudian berubah

menjadi pupa.

Akhirnya pupa berubah

menjadi kupu-kupu.

Page 50: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

33

Contoh bacaan:

Si Ulat Kecil

Seekor ulat kecil sangat tidak bahagia. Dia memakan daun yang

lebar dan sekarang kulitnya sangat ketat membungkus badannya.

Seekor lalat terbang lalu berkata, “Melangkahlah ke luar kulitmu.”

Kamu akan menemukan bahwa kamu mempunyai kulit yang lain untuk

kamu pakai.

Sangat mengherankan, ulat kecil keluar dari beberapa lapis kulit.

Ketika dia betul-betul tumbuh, dia akhirnya melepaskannya.

Seekor kumbang berkeliling untuk melihat bagaimana ulat itu

keluar dari kulitnya. Dia tidak bisa menemukan ulat di mana-mana.

Sebenarnya, dia menemukan kantong kulit berwarna cokelat,

menggantung pada ranting pohon. Seekor cacing dating dan menjelaskan,

itulah dia. Dia sekarang berubah menjadi pupa. Tidak lama lagi akan

berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.

Seiring dengan perkembangan KWL, Winebrenner (1996)

mengenalkan KWL dengan model KWPL sebagai salah satu metode yang

dapat memotivasi siswa untuk bersungguh-sungguh dalam membaca.

Strategi KWPL dapat digambarkan sebagai berikut:

What We

Already Know

What We Want

to Know

What We Predict

We Will Learn

What We

Have Learned

Keterangan:

1. What We Already Know

Sumbang saran siswa atau sejauh mana siswa memiliki pengetahuan

tentang sebuah topik.

Page 51: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

34

2. What We Want to Know

Apa yang ingin siswa ketahui tentang topik tresebut.

3. What We Predict We Will Learn

Prediksi untuk menjawab apa yang ingin siswa ketahui.

4. What we Have Learned

Apa yang telah dipelajari siswa setelah membaca.

Penerapan strategi KWL dan KWPL secara garis besar sama,

perbedaanya hanya terletak pada kolom P pada KWL tidak terdapat kolom

P, dimana kolom P pada KWPL ini berisikan Predict atau prediksi untuk

menjawab apa yang ingin siswa ketahui pada kolom W (What We Want to

Know). Namun hal ini tidak menjadikan permasalahan yang berarti karena

secara konsep sama. Dengan adanya kedua strategi akan menambah

inovasi dalam pembelajaran dan diharapkan mampu memotivasi siswa

dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

Page 52: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

35

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir meliputi petunjuk arah penalaran untuk dapat

sampai pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Penyusunan kerangka berpikir untuk membuat pendapat yang bersifat rasional

berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan dalam kajian teori.

Penulisan kerangka berpikir ini didasari pada kenyataan yang terdapat

di lapangan, penulis menemukan permasalahan pada anak berkesulitan belajar

yang disebabkan karena kurangnya pemahaman membaca materi yang

diberikan oleh guru. Hal ini mengakibatkan anak memiliki prestasi belajar

yang rendah. Penerapan strategi KWL merupakan salah satu strategi dalam

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

membaca intensif (pemahaman).

Kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut ini:

Skema 1: Kerangka Berpikir

Kondisi

Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Kemampuan membaca

intensif siswa rendah sehingga

menyebabkan siswa kelas III

SD N Manahan Surakarta

mengalami kesulitan belajar.

Guru menerapkan strategi

KWL

Kemampuan membaca

intensif siswa berkesulitan

belajar kelas III SD N

Manahan Surakarta meningkat

Page 53: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah:“Penerapan Strategi KWL (Know-Want

to Know-Learned) dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa

berkesulitan belajar kelas III SDN Manahan Surakarta tahun ajaran

2011/2012”.

Page 54: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Manahan

Surakarta, yeng terletak di Jl. Mliwis II No.4 Manahan.

2. Waktu Peneltian

Penelitian direncanakan dalam waktu tiga bulan yaitu pada bulan

Desember 2011 sampai Maret 2012. Adapun jadwal penelitian sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan/ Minggu

Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Judul

2. Pengajuan Proposal

3. Skripsi Bab I,II,III

4. Pengajuan izin

penelitian

5. Pelaksanaan Peneltian

6. Analisis Data

7. Penulisan

Skripsi

Page 55: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

38

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa berkesulitan belajar

kelas III SDN Manahan Surakarta. Siswa tersebut berjumlah 4 siswa laki-laki.

Penelitian ini dilakukan dalam pull out,sehingga dalam penelitian ini peneliti

bertindak sebagai guru.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses

pembelajaran membaca intensif, kemampuan siswa dalam membaca intensif,

serta strategi yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Data

penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber sebagai berikut:

1. Informan atau narasumber yaitu siswa dan guru.

2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran membaca dan

akivitas yang bertalian.

3. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa kurikulum, rencana

pelaksanaan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan buku penilaian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi,

pengamatan atau observasi, wawancara, kajian dokumen, angket, dan tes yang

masing-masing secara singkat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati dan mencatat secara langsung perilaku-perilaku siswa (Nana

Syaodih Sukmadinata, 2009: 219-220).

Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur, dimana observasi

menggunakan instrumen yang terstruktur dan siap pakai, sehingga

pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (√) pada tempat yang

disediakan pada lembar pengamatan. Adapun observasi dalam penelitian

ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan aktivitas

siswa dalam pembelajaran membaca intensif dengan menerapkan strategi

Page 56: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

39

KWL. Pengamatan terhadap kinerja guru juga diarahkan pada kegiatan

guru dalam menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa, mengajukan

pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa, mengelola kelas, memberikan

latihan dan umpan balik, dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar

siswa. Sementara itu, pengamatan terhadap siswa dalam mengikuti

pelajaran, seperti terlihat pada keaktifan bertanya dan menanggapi stimuli

yang datang dari guru atau teman lainnya. Keaktifan siswa dalam

mengerjakan tugas dan sebagainya.

2. Wawancara

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 222) wawancara atau

interview merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan jawabannya pun

diterima secara lisan pula.

Wawancara dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di

kelas maupun kajian dokumen. Wawancara dengan siswa dilaksanakan

setelah melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM)

dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang hambatan dan

kesulitan serta kesan-kesan selama proses pembelajaran berlangsung

setelah menerapkan strategi KWL.

3. Kajian dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip

yang ada seperti kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran yang

dibuat guru, buku atau materi pelajaran, hasil pekerjaan siswa, dan nilai

yang diberikan guru.

4. Tes

Menurut Mardapi (2008: 67), tes merupakan sejumlah pertanyaan

yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes juga diartikan sebagai

sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan, dengan tujuan

mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu

dari orang yang dikenai tes.

Page 57: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

40

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil

yang diperoleh siswa setelah kegiatan atau pemberian tindakan. Tes

membaca intensif diberikan pada awal kegiatan penelitian untuk

mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan siswa dalam membaca

intensif dan di setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan

kemampuan membaca intensif siswa. Dengan kata lain, tes disusun dan

dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan membaca

intensif sesuai dengan siklus yang ada.

E. Validitas Data

Agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka

diperlukan adanya validitas data. Validitas data adalah untuk mengetahui

ketepatan dan ketelitian item-item tes dalam penelitian. Validitas data dalam

penelitian ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Triangulasi data (sumber), yaitu menggali data yang sejenis dari berbagai

sumber data yang berbeda. Peneliti menggali data dari informan yang

berbeda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga informasi

dari informan yang satu dapat dibandingkan dengan informan yang lain.

Selain itu, untuk menggali data yang sejenis peneliti menggalinya dari

berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara dengan informan, hasil

analisis arsip/dokumen, dan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran

yang dilakukan.

2. Triangulasi metode, yaitu menggali data yang sama dengan menggunakan

metode pengumpulan data yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menggali

data tentang pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari wawancara

dengan informan guru dan siswa, dari analisis dokumen berupa persiapan

tertulis yang sudah disiapkan oleh guru dan dari observasi pelaksanaan

pembelajaran.

3. Review informan, data yang sudah diperoleh mulai disusun sajian datanya,

walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh kemudian

Page 58: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

41

dikomunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang sebagai

informan pokok (key informan).

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalis data-data yang

telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif komparatif

(statistik deskriptif komparatif) dan teknik analisis kritis. Teknik statistik

deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan

membandingkan antar-siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum

penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. Sedangkan teknik analisis

kritis berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisis mencakup kegiatan

untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam

proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari

kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut

dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap

berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan

atau setelah pengumpulan data.

G. Indikator Kinerja/Keberhasilan

Indikator kerja adalah suatu rumusan kinerja yang akan dijadikan

acuan dalam menentukan keberhasilan peneliti sebagai tolak ukur

keberhasilan peneliti. Sedangkan indikator pencapaian yang dapat

dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 59: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

42

Tabel 3.2 Indikator Penelitian

Aspek yang Diukur

Persentase

Siswa yang

Ditargetkan

Cara Mengukur

1. Keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran

atau pada saat penerapan

strategi KWL

60 % Diamati saat pembelajaran

dan dihitung dari jumlah

siswa yang aktif dalam

mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2. Kemampuan siswa

dalam memahami isi

bacaan

60 % Diukur dari hasil tes

membaca dan dihitung dari

jumlah siswa yang dapat

mencapai KKM, yaitu ≥

70.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari

awal sampai akhir. Penelitian Tindakan Kelas ini dengan mekanisme kerja

yang diwujudkan dalam bentuk siklus, setiap siklus tercakup 4 kegiatan yaitu

(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4)

analisis dan refleksi. Dari setiap siklus yang dilaksanakan peneliti dan guru

kemudian secara bersama-sama menganalisis segala kelemahan yang muncul

kemudian mencari solusinya dan melaksanakan solusi tersebut dalam siklus

berikutnya.

Page 60: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

43

Berikut ini adalah gambaran mengenai tahap-tahap penelitian yang

akan dilaksanakan.

Skema 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Suharsimi Arikunto, Suhardjono & Supardi (2010: 16)

Keterangan:

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan mengacu kepada tindakan apa yang di

lakukan dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana objektif dan

subjektif. Selain itu perlu juga dipertimbangkan tindakan khusus apa

yang dilakukan dan apa tujuannya. Setelah itu dilanjutkan dengan

menyusun gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang dirinci.

Kemudian gagasan tersebut dipersempit atau diperhalus dengan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

?

Page 61: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

44

menghilangkan hal-hal yang tidak penting dan memusatkan perhatian

pada hal yang penting dan bermanfaat bagi perbaikan. Secara rinci

tahapan perencanaan terdiri dari :

a. Menyusun silabi dan rencana pembelajaran (RPP) dengan materi

membaca intensif.

b. Merancang skenario pembelajaran membaca intensif

c. Membuat Lembar Kerja Siswa untuk menuntun siswa membaca

intensif dengan strategi KWL.

d. Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar

siswa setelah menerapkan KWL

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, rancangan strategi dan skenario

pembelajaran akan dilaksanakan. Sebelumnya rancangan tersebut

telah dikomunikasikan kepada guru sehingga dalam pelaksanaannya

dapat sesuai dengan skenario yang telah di rancang. Adapun rincian

pada tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

a. Guru menuliskan topik di papan tulis

b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa

c. Guru dan siswa mendiskusikan tentang apa yang diketahui oleh

siswa tentang topik yang diberikan oleh guru pada kolom ( K )

d. Siswa diminta menyusun pertanyaan yang ingin diketahui pada

kolom ( W)

e. Siswa membaca teks bacaan untuk menjawab pertanyaan pada

kolom ( L )

f. Guru memberikan soal tes

3. Tahap Observasi dan Interpretasi

Dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru

dan siswa). Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan

mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan

tindakan berlangsung.

Page 62: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

45

4. Analisis dan Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis pekerjaan siswa, hasil observasi,

dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan

diperoleh hal-hal yang perlu diperbaiki dan disempurnakan pada

siklus selanjutnya.

Page 63: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Manahan Surakarta

Semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Proses penelitian dilaksanakan dalam

dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1)

Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) refleksi. Siklus I

dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2012 dan 10 Februari 2012, Siklus II

dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2012 dan 15 Februari 2012.

Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan wali kelas III SD Negeri

Manahan Surakarta menunjukkan kondisi siswa pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia dalam materi membaca intensif terdapat 4 siswa yang memiliki nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70. Selain itu, strategi yang

digunakan guru dalam pembelajaran membaca intensif masih menggunakan

strategi yang konvensional. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran Bahasa

Indonesia pada materi membaca intensif, guru menyuruh siswa membuka buku

pada halaman tertentu, kemudian siswa disuruh membaca sendiri dalam hati.

Setelah selesai membaca, siswa disuruh mengerjakan soal yang berkaitan dengan

bacaan. Dari hasil observasi, wawancara dan analisis dokumen yang berupa nilai

ulangan harian Bahasa Indonesia terdapat 4 siswa kelas III SD Negeri Manahan

Surakarta mengalami kesulitan dalam membaca intensif.

Jumlah siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan Surakarta

sebanyak 4 siswa, yang terdiri dari 4 siswa laki-laki. Secara singkat kondisi awal

siswa sebagai berikut:

1. Siswa Rd

Siswa Rd termasuk siswa yang terindentifikasi lamban belajar. Ia selalu

mendapatkan nilai yang rendah atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) pada semua mata pelajaran. Motivasi dan minat untuk mengikuti

pembelajaran kurang, hal ini terlihat pada saat mengikuti pembelajaran ia

kurang fokus dan selalu terlambat menyelesaikan tugas dari bapak/ibu guru.

Page 64: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

47

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam materi membaca intensif, Rd

mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan.

2. Siswa Rg

Siswa Rg adalah siswa berkesulitan belajar, ia sebenarnya bisa menyelesaikan

tugas dari gurunya tetapi ia kurang percaya diri dengan pekerjaannya. Selain

itu gerak motoriknya ketika menulis cenderung lambat jika dibandingkan

dengan teman-temannya. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Rg, kurang

fokus dan cenderung cepat bosan apabila disuruh gurunya untuk membaca.

Hal ini menyebabkan Rg tidak dapat memahami materi sehingga memiliki

prestasi belajar rendah, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Siswa Ak

Siswa Ak termasuk siswa yang pandai dalam mata pelajaran matematika,

nilainya selalu bagus dalam pelajaran matematika tetapi ia selalu mendapatkan

nilai yang rendah atau dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Minat baca Ak kurang, selain itu ia kurang

fokus ketika mengikuti pembelajaran. Hal ini menyebabkan apabila

mendapatkan tugas Bahasa Indonesia Ak tidak selesai tepat waktu.

4. Siswa Af

Siswa Af termasuk siswa yang lamban ketika menyelesaikan tugas dari

gurunya. Ia termasuk anak yang usil dan kurang fokus pada saat mengikuti

pembelajaran. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, ia malas dan kurang

berminat membaca materi yang diberikan oleh bapak/ibu guru sehingga nilai

atau hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

Dari uraian tentang kondisi awal kemampuan siswa di atas menunjukkan

kemampuan siswa membaca intensif dalam aspek membaca pemahaman masih

mengalami kekurangan dan kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan teks dan membuat kesimpulan dari isi teks.

Penelitian yang telah dilakukan menggunakan acuan nilai yang diperoleh

peneliti dari nilai tes sebelum tindakan pada saat mengadakan observasi

awal/sebelum tindakan. Data ini berupa daftar nilai awal Bahasa Indonesia pada

Page 65: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

48

materi membaca intensif yang disusun oleh peneliti untuk siswa berkesulitan

belajar kelas III SD N Manahan Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran

2011/2012.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Membaca Intensif

Nama Siswa Nilai Awal Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM)

Rd 60 Belum Tuntas

Rg 50 Belum Tuntas

Ak 60 Belum Tuntas

Af 30 Belum Tuntas

Nilai pada tabel 4.1 tersebut, diperoleh dari tes sebelum tindakan yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

membaca intensif. Dari tabel tersebut, terlihat ada 1 siswa mendapatkan nilai 30

atau sebesar 25%, 1 siswa mendapatkan nilai 50 atau sebesar 25%, dan 2 siswa

mendapatkan nilai 60 atau sebesar 50%. Bila dianalisis dengan meninjau KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan untuk Bahasa Indonesia yaitu

≥ 70, belum ada dari 4 siswa tersebut yang mencapai ketuntasan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada satupun siswa dari 4 siswa yang sudah memenuhi

KKM (Kriteria Ketentusan Minimal) membaca intensif.

Nilai awal Pada Siswa Berkesulitan Belajar Kelas III SD N Manahan

Surakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam histogram sebagai

berikut:

Page 66: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

49

Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Membaca Intensif Siswa Berkesulitan Belajar

Kelas III SD N Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Observasi pada tahap awal penelitian ini selain melihat nilai siswa, peneliti

juga melakukan observasi terhadap keaktifan siswa. Dalam tahap observasi ini,

peneliti menggunakan sistem observasi partisipan. Peneliti terlibat secara

langsung dalam kegiatan belajar mengajar serta mengusahakan sebisa mungkin

tidak mempengaruhi proses alami dari kegiatan belajar mengajar pada hari itu.

Adapun hasil observasi terhadap keaktifan siswa seperti tertuang dalam tabel

berikut:

Tabel 4.2 Hasil Observasi Kondisi Awal Keaktifan Siswa

Nama Siswa Kondisi Awal Keterangan

Rd 25 % Kurang Aktif

Rg 40 % Cukup Aktif

Ak 50 % Cukup Aktif

Af 40 % Cukup Aktif

Dari hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia, terdapat 1 siswa dalam kategori kurang aktif atau sebesar 25%, 3 siswa

dalam kategori cukup aktif atau sebesar 75 %. Adapun aspek observasi terhadap

keaktifan siswa tersebut, secara garis besar mencakup memberikan jawaban atas

pertanyaan guru, serta siswa tampak antusias selama mengikuti pembelajaran.

Page 67: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

50

Hasil pengamatan keaktifan siswa pada kondisi awal di kelas III SD N Manahan

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram

sebagai berikut:

Grafik 4.2. Tingkat Keaktifan Siswa Berkesulitan Belajar Kelas III SD N

Manahan Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Sebelum Siklus).

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca

intensif siswa dalam kategori yang rendah, hal ini dapat terlihat dari nilai awal

yang dilakukan oleh peneliti, tidak ada siswa yang mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 70. Selain itu, tingkat keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia cenderung kurang aktif, untuk itu

peneliti berusaha untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif dengan

menggunakan strategi KWL (Know - Want to Know – Learned). Hal ini dengan

tujuan untuk membantu siswa dalam memahami bacaan dan meningkatkan peran

aktif siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Siklus I

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3)

Observasi, dan (4) Refleksi.

Page 68: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

51

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan diawali dengan diskusi peneliti dengan wali kelas

III SD N Manahan Surakarta pada hari Selasa 7 Februari 2012. Diskusi ini

merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang dilakukan peneliti

dengan wali kelas saat peneliti dalam masa PPL (Program Pengalaman

Lapangan) di sekolah yang sama. Dari hasil identifikasi dan penetapan

masalah, peneliti kemudian mengajukan solusi atas masalah yang dihadapi

guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi membaca intensif.

Alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca intensif

yaitu dengan menggunakan strategi KWL (Know - Want to Know – Learned).

Dalam tahap ini peneliti mengajukan proposal penelitian yang akan menjadi

acuan lanjutan dalam tahap perencanaan. Tahap perencanaan tindakan I

meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan

kisi-kisi soal dengan kompetensi dasar menjawab dan atau mengajukan

pertanyaan tentang isi teks agak panjang (150-200 kata) yang dibaca secara

intensif.

2) Peneliti mempersiapkan teks bacaan sesuai dengan tema dan membuat

lembar KWL.

3) Peneliti memberikan deskripsi tentang strategi KWL yang akan digunakan

dalam penelitian kepada wali kelas agar terjalin sebuah kesamaan persepsi.

Kemudian menyepakati skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan

pada tahap tindakan I.

a) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan pertama:

(1) Peneliti menuliskan judul bacaan yang berjudul “Balon Udara” di

papan tulis.

(2) Peneliti memotivasi siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan

yang mereka miliki mengenai “Balon Udara” yang dituliskan peneliti

di papan tulis.

(3) Peneliti membagikan lembar kerja KWL

Page 69: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

52

Lembar kerja KWL terdiri dari tiga kolom, yaitu kolom K (apa yang

diketahui oleh siswa), kolom W (apa yang ingin diketahui siswa),

kolom L (apa yang telah dipelajari).

(4) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang ia ketahui pada kolom

K. Tahap ini, dengan maksud untuk menarik perhatian siswa dan

untuk mengetahui sejauh mana siswa memiliki pengetahuan

mengenai

(5) Peneliti meminta siswa menyusun pertanyaan yang ingin siswa

ketahui, kemudian menuliskannya pada kolom W.

(6) Peneliti membagikan bacaan yang berjudul “Balon Udara” kepada

siswa.

(7) Peneliti meminta siswa untuk membaca bacaan tersebut.

(8) Peneliti menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang telah siswa

susun pada kolom L.

(9) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.

b) Langkah-langkah (skenario) pertemuan kedua:

(1) Peneliti membagikan lagi lembar KWL

(2) Peneliti meminta siswa untuk membaca ulang bacaan yang berjudul

balon udara.

(3) Peneliti menanyakan kepada siswa satu per satu mengenai apa yang

dituliskan pada kolom K, kolom W dan kolom L.

(4) Peneliti membenarkan jawaban siswa yang salah.

(5) Peneliti mengambil bacaan “Balon Udara” dari siswa.

(6) Peneliti meminta siswa menuliskan kesimpulan isi bacaan kedalam

lima kalimat.

4) Peneliti menyiapkan sarana yang dipakai saat pembelajaran seperti lembar

observasi, lembar kerja siswa, alat tulis, kamera digital.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan, yaitu pada hari

Kamis 9 Februari 2012 dan hari Jum’at 10 Februari 2012 selama dua jam

Page 70: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

53

pelajaran (2 x 35 menit). Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pull out,

dimana 4 siswa yang mengalami kesulitan belajar dipisahkan dengan anak

normal diruangan khusus. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru,

untuk mengamati proses pembelajaran peneliti dibantu oleh dua orang

observer. Tahap pelaksanaan ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Kamis 9 Februari 2012.

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan

pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan strategi KWL.

Adapun langkah-langkah pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

a) Peneliti menuliskan judul bacaan yang berjudul “Balon Udara” di

papan tulis.

b) Peneliti memotivasi siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan

yang mereka miliki mengenai “Balon Udara” yang dituliskan peneliti

di papan tulis.

c) Peneliti membagikan lembar kerja KWL

d) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang ia ketahui pada kolom K.

e) Peneliti meminta siswa menyusun pertanyaan yang ingin siswa

ketahui, kemudian menuliskannya pada kolom W.

f) Peneliti membagikan bacaan yang berjudul “Balon Udara” kepada

siswa.

g) Peneliti meminta siswa untuk membaca bacaan tersebut.

h) Peneliti menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang telah siswa susun

pada kolom L.

i) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at 10 Februari 2012.

Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam

pertemuan ini adalah menyimpulkan isi bacaan yang berjudul “Balon

Udara”.

Page 71: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

54

Sesuai dengan rencana pada skenario pembelajaran yang telah dibuat,

awalnya peneliti membagikan lembar bacaan dan lembar KWL. Setelah

siswa memperoleh bacaan dan lembar KWLnya masing-masing, kemudian

peneliti meminta siswa membaca ulang teks bacaan dan lembar KWL

dalam waktu 15 menit. Peneliti meminta siswa membenarkan jawabannya

yang salah pada setiap kolomnya. Setelah itu peneliti bertanya kepada

masing-masing siswa mengenai apa yang dituliskan pada kolom K, kolom

W dan kolom L, apabila jawaban siswa salah peneliti membenarkan

jawaban siswa. Bacaan diambil dari siswa, kemudian peneliti meminta

siswa menuliskan kesimpulan isi bacaan yang berjudul “Balon Udara” ke

dalam lima kalimat, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat pemahaman siswa terhadap bacaan.

Pada pelaksanaan siklus I ini, selain penilaian tes membaca intensif,

keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran selalu dicacat observer pada

lembar observasi yang telah disediakan.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi siklus I dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan yaitu tanggal 9 dan 10 Februari 2012, pada saat pembelajaran Bahasa

Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran diperoleh

gambaran tentang kemampuan membaca intensif dan keaktifan siswa selama

mengikuti pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang termasuk dalam kategori aktif berjumlah 2 siswa yang

diketahui memiliki antusiasme, partisipasi, keberanian menjawab

pertanyaan, dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

2) Siswa yang termasuk dalam kategori cukup aktif berjumlah 2 siswa yang

masih perlu ditingkatkan beberapa aspek keaktifan.

3) Berdasarkan hasil tes membaca intensif dapat diketahui tingkat pemahaman

siswa terhadap bacaan dengan menggunakan strategi KWL meningkat. Hal

ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Sebanyak 3 siswa

Page 72: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

55

mendapatkan nilai ≥ 70, sedangkan sebanyak 1 siswa memperoleh nilai

kurang dari ≥ 70, hal ini disebabkan karena siswa belum paham sepenuhnya

pada isi bacaan.

Ada beberapa kelemahan yang bersumber dari beberapa segi:

1) Strategi KWL

Penerapan strategi KWL dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia

pada materi membaca intensif, memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan

ini disebabkan karena dalam kolom W belum dituliskan contoh pertanyaan

sehingga siswa bingung dalam menuliskan pertanyaan pada kolom W (apa

yang ingin siswa ketahui) atau pertanyaan siswa terlalu luas sehingga siswa

bingung menuliskan jawaban pada kolom L (apa yang telah dipelajari)

karena pertanyaan siswa tidak ada dalam teks.

2) Siswa

a) Siswa mengalami kesulitan dalam menyusun pertanyaan pada kolom W.

b) Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan pada kolom L.

c) Masih adanya siswa yang belum tertib sehingga dapat mengganggu

kegiatan belajar siswa lain.

3) Peneliti

a) Penjelasan peneliti tentang strategi KWL masih terlalu singkat sehingga

masih banyak siswa yang bertanya.

b) Peneliti dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran terlalu cepat,

sehingga ada siswa yang tidak mengikuti.

Adapun hasil tes membaca intensif pada siklus I menunjukkan

bahwa siswa mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca intensif,

hal ini dapat terlihat 4 siswa termasuk dalam kategori tuntas atau sebesar

75%. Namun terdapat 1 siswa dalam kategori belum tuntas atau sebesar 25

%. Kemampuan membaca intensif siswa pada siklus I dibandingkan dengan

nilai awal tertuang pada tabel di bawah ini:

Page 73: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

56

Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Tes Membaca Intensif Siklus I dan Nilai

Awal.

Nama Siswa

Nilai Awal Nilai

Siklus I

Kriteria

Ketuntasan

Minimal (KKM)

Rd 60 70 Tuntas

Rg 50 70 Tuntas

Ak 60 70 Tuntas

Af 30 60 Belum Tuntas

Prosentase Tuntas 0 % 75%

Hasil belajar membaca intensif siklus I dibandingkan dengan nilai

awal pada siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan

Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam histogram

sebagai berikut:

Grafik 4.3 Perbandingan Hasil Membaca Intensif Siklus I dan Nilai Awal

Berdasarkan observasi pada pelaksanaan tindakan siklus I

dibandingkan dengan nilai awal melalui pengamatan terhadap keaktifan

siswa saat pembelajaran Bahasa Indonesia melalui lembar observasi

diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 74: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

57

Tabel 4.4. Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I dan Kondisi

Awal.

Nama Siswa Kondisi Awal Siklus I Keterangan

Rd 25% 50 % Cukup Aktif

Rg 40% 70 % Aktif

Ak 50% 60 % Aktif

Af 40% 50 % Cukup Aktif

Pada tabel 4.5. di atas, menunjukkan bahwa siswa dengan kategori

aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 2 siswa dari

keseluruhan 4 siswa atau sebesar 50 %, sedangkan 2 siswa dalam kategori

cukup aktif atau sebesar 50%. Hal ini menunjukkan peningkatan keaktifan

yang signifikan jika dibandingkan dengan kondisi awal yang tidak ada

siswa yang termasuk dalam kategori aktif atau sebesar 0%, rata-rata siswa

termasuk dalam kategori cukup aktif. Jadi ada peningkatan sebesar 50%

dibandingkan dari kondisi awal.

Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran membaca intensif

pada siklus I dibandingkan dengan kondisi awal siswa berkesulitan belajar

kelas III SD N Manahan Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat

digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:

Grafik 4.4 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Berkesulitan Belajar

Siklus I dan Kondisi Awal.

Page 75: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

58

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar Bahasa

Indonesia pada tindakan I, dapat direfleksikan sebagai berikut:

1) Dari 4 siswa hanya 2 siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar

membaca intensif.

2) Dari 4 siswa terdapat 2 siswa yang cukup aktif dalam kegiatan belajar

mengajar membaca intensif.

3) Kemampuan menjelaskan dan mengelola kelas guru termasuk dalam

kategori baik sebesar 93% dari prosentase tertinggi 100%.

4) Lembar kerja KWL harus ada perbaikan pada kolom W agar siswa tidak

kebingungan dalam menyusun pertanyaan maupun dalam menjawab

pertanyaan, maka pada kolom W harus diberikan beberapa contoh dalam

menyusun pertanyaan.

5) Peneliti harus melakukan perbaikan dalam mengajar yakni memberikan

penjelasan tentang strategi KWL dan langkah-langkah KWL sampai siswa

paham.

Berdasarkan hasil tes membaca intensif pada siklus I, siswa yang

mencapai ketuntasan minimal ada 3 dari keseluruhan 4 siswa atau sebesar

75%. Sedangkan siswa yang aktif dalam pembelajaran ada 2 siswa dari

keseluruhan 4 siswa atau sebesar 50%. Jadi, jika ditinjau dari indikator

ketercapaian yang telah ditentukan yaitu 60% siswa mendapatkan nilai ≥ 70

dan 60% siswa aktif dalam pembelajaran, maka pada siklus I ini belum semua

indikator berhasil mencapai indikator yang ditetapkan, maka perlu diadakan

siklus 2.

2. Deskripsi Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I yang akan dilaksanakan dalam

2 kali pertemuan selama 70 menit (2 x 35 menit) setiap pertemuaannya.

Berdasarkan refleksi siklus I, diharapkan segala kekurangan dapat dihindari

Page 76: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

59

dalam pelaksanaan siklus II ini. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus II

mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

dan kisi-kisi soal dengan kompetensi dasar menjawab dan atau

mengajukan pertanyaan tentang isi teks panjang (150-200 kata) yang

dibaca secara intensif.

2) Peneliti mempersiapkan teks bacaan sesuai dengan tema dan membuat

lembar KWL dengan beberapa contoh pertanyaan pancingan pada kolom

W.

3) Peneliti dan guru menyepakati skenario pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada tahap tindakan siklus II.

a) Langkah-langkah (skenario) pembelajaran pada tindakan siklus II

pertemuan pertama:

(a) Peneliti menuliskan judul bacaan yang berjudul “Gerbong Kereta

Api” di papan tulis.

(b) Peneliti memotivasi siswa menyampaikan pendapat atau

pengetahuan yang mereka miliki mengenai “Gerbong Kereta Api”

yang dituliskan peneliti di papan tulis.

(c) Peneliti membagikan lembar kerja KWL

Lembar kerja KWL terdiri dari tiga kolom, yaitu kolom K (apa

yang diketahui oleh siswa), kolom W (apa yang ingin diketahui

siswa), kolom L (apa yang telah dipelajari).

(d) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang ia ketahui pada kolom

K. Tahap ini, dengan maksud untuk menarik perhatian siswa dan

untuk mengetahui sejauh mana siswa memiliki pengetahuan

mengenai

(e) Peneliti meminta siswa menyusun pertanyaan yang ingin siswa

ketahui, kemudian menuliskannya pada kolom W.

(f) Peneliti membagikan bacaan yang berjudul “Gerbong Kereta Api”

kepada siswa.

(g) Peneliti meminta siswa untuk membaca bacaan tersebut.

Page 77: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

60

(h) Peneliti menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang telah siswa

susun pada kolom L.

(i) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.

b) Langkah-langkah (skenario) tindakan siklus II pertemuan kedua:

(a) Peneliti membagikan lagi lembar KWL

(b) Peneliti meminta siswa untuk membaca ulang bacaan yang berjudul

“Gerbong Kereta Api”.

(c) Peneliti menanyakan kepada siswa satu per satu mengenai apa yang

dituliskan pada kolom K, kolom W dan kolom L.

(d) Peneliti membenarkan jawaban siswa yang salah.

(e) Peneliti mengambil bacaan “Gerbong Kereta Api” dari siswa.

(f) Peneliti meminta siswa menuliskan kesimpulan isi bacaan kedalam

lima kalimat.

4) Peneliti menyiapkan sarana yang dipakai saat pembelajaran seperti lembar

observasi, lembar kerja siswa, alat tulis, kamera digital.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua pertemuan, yaitu pada

hari Selasa 14 Februari 2012 dan hari Rabu 15 Februari 2012 selama dua jam

pelajaran (2 x 35 menit). Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pull out,

dimana 4 siswa yang mengalami kesulitan belajar dipisahkan dengan anak

normal diruangan khusus. Dalam tahap ini dilakukan tindakan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

1) Pertemuan pertama

Pelaksanaan pertemua pertama dilaksanakan pada tanggal 14

Februari 2012. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

pelaksanaan pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan strategi

KWL. Peneliti bertindak sebagai guru, untuk mengamati kegiatan

pembelajaran membaca intensif peneliti dibantu dua orang observer.

Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus II adalah sebagai

berikut:

Page 78: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

61

a) Peneliti menuliskan judul bacaan yang berjudul “Gerbong Kereta Api”

di papan tulis.

b) Peneliti memotivasi siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan

yang mereka miliki mengenai “Gerbong Kereta Api” yang dituliskan

peneliti di papan tulis.

c) Peneliti membagikan lembar kerja KWL

d) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang ia ketahui pada kolom K.

e) Peneliti meminta siswa menyusun pertanyaan yang ingin siswa

ketahui, kemudian menuliskannya pada kolom W.

f) Peneliti membagikan bacaan yang berjudul “Gerbong Kereta Api”

kepada siswa.

g) Peneliti meminta siswa untuk membaca bacaan tersebut.

h) Peneliti menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang telah siswa susun

pada kolom L.

i) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 15 Februari 2012.

Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam

pertemuan ini adalah menyimpulkan isi bacaan yang berjudul “Gerbong

Kereta Api”.

Sesuai dengan rencana pada skenario pembelajaran yang telah

dibuat, awalnya peneliti membagikan lembar bacaan dan lembar KWL.

Setelah siswa memperoleh bacaan dan lembar KWLnya masing-masing,

kemudian peneliti meminta siswa membaca ulang teks bacaan dan lembar

KWL dalam waktu 15 menit. Peneliti meminta siswa membenarkan

jawabannya yang salah pada setiap kolomnya. Setelah itu peneliti

bertanya kepada masing-masing siswa mengenai apa yang dituliskan pada

kolom K, kolom W dan kolom L, apabila jawaban siswa salah peneliti

membenarkan jawaban siswa. Bacaan diambil dari siswa, kemudian

peneliti meminta siswa menuliskan kesimpulan isi bacaan yang berjudul

Page 79: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

62

“Gerbong Kereta Api” ke dalam lima kalimat, hal ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap bacaan.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi siklus II dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan yaitu tanggal 14 dan 15 Februari 2012, pada saat pembelajaran

Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran

diperoleh gambaran tentang kemampuan membaca intensif dan keaktifan

siswa selama mengikuti pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang termasuk dalam kategori aktif berjumlah 4 siswa yang

diketahui memiliki antusiasme, partisipasi, keberanian menjawab

pertanyaan, dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

2) Berdasarkan hasil tes membaca intensif dapat diketahui tingkat

pemahaman siswa terhadap bacaan dengan menggunakan strategi KWL

meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Sebanyak

4 siswa atau keseluruhan dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai ≥ 70,

hal ini menunjukkan siswa sudah paham sepenuhnya isi bacaan.

Hasil tes membaca intensif pada siklus II menunjukkan bahwa

keseluruhan siswa termasuk dalam kategori tuntas atau sebesar 100%. Jika

ditinjau dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), siswa yang mencapai nilai

≥ 70 atau tuntas dari KKM sebesar 100%. Jadi dapat disimpulkan pada

pelaksanaan tindakan siklus 2 ini, terjadi peningkatan kemampuan membaca

intensif siswa dari siklus 1 yaitu sebesar 25%. Kemampuan siswa membaca

intensif siklus II tertuang pada tabel di berikut ini:

Page 80: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

63

Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Tes Membaca Intensif Siklus II dan Siklus I.

Nama Siswa

Nilai

Siklus I Nilai

Siklus II

Kriteria

Ketuntasan

Minimal (KKM)

Rd 70 70 Tuntas

Rg 70 80 Tuntas

Ak 70 90 Tuntas

Af 60 80 Tuntas

Prosentase Tuntas 75% 100%

Hasil belajar membaca intensif siklus II dibandingkan siklus I pada

siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan Surakarta tahun

Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:

Grafik 4.5 Perbandingan Hasil Membaca Intensif Siklus II dan Siklus I.

Berdasarkan observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II

dibandingkan siklus I melalui pengamatan terhadap keaktifan siswa saat

pembelajaran Bahasa Indonesia melalui lembar observasi diperoleh hasil

sebagai berikut:

Page 81: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

64

Tabel 4.6 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus 2 dan Siklus I.

Nama Siswa Siklus I Siklus II Keterangan

Rd 50 % 70 % Aktif

Rg 70 % 80 % Sangat Aktif

Ak 60 % 70 % Aktif

Af 50 % 60 % Aktif

Pada tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa siswa dengan kategori aktif

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 3 siswa dari keseluruhan 4

siswa atau sebesar 75%, sedangkan 1 siswa dalam kategori sangat aktif atau

sebesar 25%.

Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran membaca intensif pada

siklus II dibandingkan dengan siklus I pada siswa berkesulitan belajar kelas III

SD N Manahan Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan

dalam grafik histogram sebagai berikut:

Grafik 4.6 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siklus II dan Siklus I.

d. Tahap Refleksi

Data selama proses pembelajaran membaca intensif digunakan

sebagai masukan dasar dalam melakukan tindakan pada pertemuan

selanjutnya. Setiap akhir pertemuan dari masing-masing siklus diadakan

evaluasi atau tes membaca intensif untuk mengetahui sejauh mana hasil

Page 82: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

65

yang didapat siswa dalam pembelajaran membaca intensif menggunakan

strategi KWL. Pada pembelajaran siklus I terdapat kekurangan atau

kelemahan yang dapat diatasi pada siklus II.

Berdasarkan refleksi tersebut, kemampuan membaca intensif siswa

sudah menunjukkan peningkatan yang diharapkan yaitu 4 siswa atau

seluruh siswa mencapai nilai ≥ 70. Karena tolak ukur keberhasilan

penelitian tindakan kelas ini adalah apabila 60% siswa dapat memperoleh

nilai ≥ 70, dan 60% siswa aktif dalam pembelajaran, maka tindakan kelas

ini dapat dikatakan berhasil dan penelitian dapat dihentikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini akan menjabarkan tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian berdasarkan perumusan masalah dan deskripsi hasil

pengamatan. Pembahasan hasil penelitian tersebut meliputi: peningkatan

kemampuan membaca intensif serta peningkatan keaktifan siswa saat

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan strategi KWL (Know-Want to

Know-Learned) pada siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahapan, yakni (1) tahap perencanaan tindakan, (2)

tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap refleksi. Pada

siklus I terdapat kekurangan pada lembar KWL (Know-Want to Know-Learned)

sehingga siswa bingung dalam menyusun pertanyaan pada kolom W (apa yang

ingin diketahui) dan menulis jawaban pada kolom L (apa yang telah dipelajari).

Permasalahan yang muncul pada siklus I tersebut, dapat diperoleh solusi pada

siklus II dengan perbaikan pada lembar KWL (Know-Want to Know-Learned)

yakni pada kolom W (apa yang ingin diketahui) diberikan beberapa pancingan

pertanyaan, hal ini dengan maksud pertanyaan siswa tidak terlalu luas atau berada

di luar teks bacaan sehingga siswa tidak mengalami kebingungan dalam

menuliskan jawaban pada kolom L (apa yang telah dipelajari). Pada siklus II

Page 83: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

66

menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan membaca intensif

siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012, apabila dilihat dimulai dari nilai awal sampai tindak lanjut pada siklus

I, dan siklus II yang telah dilaksanakan peneliti. Adapun data diperoleh peneliti

seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Peningkatan Nilai Tes Membaca Intensif Tiap Siklus

Nama Kemampuan

Awal Siklus I Siklus II Keterangan

Rd 60 70 70 Meningkat dan Tuntas

Rg 50 70 80 Meningkat dan Tuntas

Ak 60 70 90 Meningkat dan Tuntas

Af 30 60 80 Meningkat dan Tuntas

% Tuntas 0% 75% 100% Meningkat dan Tuntas

% Peningkatan 75% 25%

Data pada tabel 4.7 di atas merupakan rekapitulasi hasil tes membaca

intensif dimulai dari nilai awal atau kemampuan awal siswa, siklus I, dan siklus II.

Pada tabel tersebut terlihat adanya peningkatan sejak diadakan siklus I dan silkus

II. Dari hasil nilai tes awal yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan

kemampuan awal, terlihat bahwa dari semua siswa belum ada yang mencapai

ketuntasan atau ketuntasan baru mencapai 0%. Pada hasil tes membaca intensif

siklus I, prosentase tuntas mencapai 75% atau terjadi peningkatan 75% bila

dibandingkan dengan kemampuan awal. Pada hasil tes siklus II, prosentase tuntas

sebesar 100% atau terjadi peningkatan bila dibandingkan siklus I sebesar 25%.

Bila membandingkan siklus II dengan kemampuan awal, maka peningkatan hasil

adalah 100%.

Peningkatan hasil tes membaca intensif pada siswa berkesulitan belajar

kelas III SD Negeri Manahan Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 semester

genap dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:

Page 84: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

67

Grafik 4.7 Perbandingan Prosentase Hasil Tes Membaca Intensif dari Nilai

Awal sampai Siklus II.

Peningkatan hasil tes membaca intensif apabila dilihat dari peningkatan

nilai masing-masing siswa dapat digambarkan ke dalam grafik histogram sebagai

berikut:

Grafik 4.8 Perbandingan Nilai Tes Membaca Intensif dari kondisi Awal sampai

Siklus II. Peningkatan keaktifan siswa berkesulitan belajar saat pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan menerapkan strategi KWL (Know-Want to Know-Learned)

dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini:

Page 85: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

68

Tabel 4.8 Peningkatan Keaktifan Siswa Berkesulitan Belajar Kelas III SD Negeri Manahan Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II Keterangan

Rd 25 % 50 % 70 % Meningkat

Rg 40 % 70 % 80 % Meningkat

Ak 50 % 60 % 70 % Meningkat

Af 40 % 50 % 60 % Meningkat

Data tabel 4.8 di atas merupakan rekapitulasi keaktifan observasi keaktifan

siswa saat pembelajaran Bahasa Indonesia, dimulai dari kondisi awal siswa, siklus

I, dan siklus II.

Peningkatan keaktifan siswa berkesulitan belajar kelas III SD Manahan

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 pada pembelajaran membaca intensif dari

kondisi awal sampai dengan siklus II dapat digambarkan dalam grafik histogram

sebagai berikut:

Grafik 4.9 Peningkatan Keaktifan Siswa Berkesulitan Belajar dari Observasi Awal sampai Siklus II.

Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, penelitian dikatakan berhasil

melaksanakan pembelajaran membaca intensif dengan menerapkan strategi KWL

(Know-Want to Know-Learned). Hal ini ditunjukkan dengan penerapan strategi

KWL dapat membantu siswa dalam membaca pemahaman atau dapat

Page 86: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

69

meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa. Selain itu, penerapan strategi

KWL (Know-Want to Know-Learned) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,

khususnya membaca intensif dapat meningkatkan peran aktif siswa selama

mengikuti pembelajaran.

Pembahasan ini akan mengkaji lebih lanjut mengenai strategi

pembelajaran, sesuai dengan variabel penelitian skripsi ini. Strategi dalam proses

belajar mengajar merupakan suatu rencana yang mengandung serangkaian

aktivitas yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.

Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 8) menyatakan strategi pembelajaran

mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha

mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran,

strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta

didik dalam mewujukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah

digariskan. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan strategi pembelajaran

mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar dan merupakan salah

satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca

intensif siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan Surakarta

mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan

strategi KWL (Know-Want to Know-Learned). Hasil tersebut relevan dengan

pendapat Rahim (2008: 41) yang menyatakan bahwa “Strategi KWL memberikan

kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum,

saat dan sesudah membaca”. Strategi KWL ini dapat mendorong siswa berperan

aktif selama mengikuti pembelajaran dengan cara, guru memotivasi siswa untuk

menyampaikan apa saja yang mereka ketahui tentang suatu topik. Keaktifan siswa

selama mengikuti pembelajaran dapat dilihat pada grafik 4.9 menunjukkan

peningkatan yang signifikan dari kondisi awal sampai dengan siklus II.

Selain untuk meningkatkan keaktifan siswa selama mengikuti

pembelajaran, strategi KWL juga dapat digunakan untuk memotivasi siswa dalam

membaca intensif. Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang berusaha

menemukan dan mendapatkan informasi penting dari sebuah bacaan. Menurut

Page 87: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

70

Tarigan (2008: 36) membaca intensif atau intensive reading adalah studi seksama,

telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap

suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.

Pembelajaran membaca intensif di sekolah dasar, biasanya dilakukan guru dengan

strategi pembelajaran yang konvensional. Misalnya dengan memberikan teks

bacaan, kemudian siswa membaca dalam hati, setelah siswa selesai membaca guru

memberikan pertanyaan atau soal yang berkaitan dengan isi teks tersebut. Kondisi

seperti ini akan menimbulkan kejenuhan pada siswa, siswa cenderung pasif dan

tidak terlibat langsung dalam pembelajaran. Bagi siswa berkesulitan belajar

mereka mengalami kesulitan dalam pembelajaran membaca intensif, karena siswa

kesulitan dalam memproses informasi yang diterima di otak sehingga mereka

tidak dapat memahami bacaan yang mereka baca. Hal ini menyebabkan mereka

memiliki hasil belajar yang rendah tidak sesuai dengan potensi yang mereka

miliki. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Yusuf (2005: 7) menyatakan bahwa:

Anak dengan Problema Belajar adalah anak yang karena satu dan lain hal secara signifikan menunjukkan kesulitan dalam mengikuti pendidikan pada umumnya, tidak mampu mengembangkan potensinya secara optimum, prestasi belajar yang dicapai berada di bawah potensinya sehingga mereka memerlukan perhatian dan pelayanan khusus untuk mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Penerapan strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) pada

pembelajaran membaca intensif dapat membantu siswa berkesulitan belajar dalam

menghubungkan pengetahuan yang mereka miliki dengan informasi yang baru

diterimanya. Selain itu strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) juga

bermanfaat dalam meningkatkan peran aktif siswa berkesulitan belajar sehingga

dapat mengatasi kejenuhan siswa terhadap materi Bahasa Indonesia yang sangat

luas. Hal ini relevan dengan pendapat (Putrayasa, 2003) KWL (Know - Want to

Know – Learned) merupakan suatu strategi pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran social studies untuk mengatasi kejenuhan dan keluasan materi yang

harus dipahami oleh peserta didik. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rasyid dan Asrori tahun 2008 menunjukkan bahwa model pembelajaran KWL

sangat efektif untuk menambah kapasitas dan kemampuan siswa Sekolah Dasar

Page 88: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

71

dalam membaca dan memahami teks bacaan pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi kurang efektif untuk mata pelajaran

Matematika dan Sains Dasar. Berdasarkan hasil penelitian dalam skripsi ini, maka

strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) tidak hanya dapat diterapkan bagi

siswa normal, namun strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) juga efektif

dalam meningkatkan kemampuan membaca intensif bagi siswa berkesulitan

belajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi KWL

(Know-Want to Know-Learned) dapat meningkatkan kemampuan membaca

intensif siswa berkesulitan belajar kelas III SDN Manahan Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

Page 89: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

72

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terlihat adanya peningkatan yang

signifikan pada kemampuan membaca intensif siswa berkesulitan belajar dengan

menggunakan strategi KWL (Know-Want to Know-Learned). Hal itu dapat terlihat

dari data hasil pretest, siklus I dan siklus II yang menunjukkan keberhasilan

dalam mencapai ketuntasan minimal sesuai dengan indikator keberhasilan dalam

penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan penelitian ini

yang berbunyi: “Penerapan strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) dapat

meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa berkesulitan belajar kelas III

SDN Manahan Surakarta tahun ajaran 2011/2012”, dapat terbukti kebenarannya.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan gambaran bahwa dalam pembelajaran,

sangatlah diperlukan adanya pemikiran yang kreatif dalam memecahkan suatu

masalah. Bukan hanya pada membaca intensif saja, namun juga pada

permasalahan lain yang sering terjadi dalam proses belajar mengajar. Salah satu

wujud pemikiran kreatif tersebut dapat berupa penerapan strategi pembelajaran

yang tepat. Strategi dalam proses belajar mengajar merupakan suatu rencana yang

mengandung serangkaian aktivitas yang dipersiapkan secara seksama untuk

mencapai tujuan-tujuan belajar.

Berkaitan dengan pemilihan strategi pembelajaran yang diharapkan

mampu meningkatkan prestasi siswa, upaya yang dilakukan dengan menerapkan

strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia membuktikan terjadinya peningkatan kemampuan membaca intensif

siswa berkesulitan belajar kelas III SD Negeri Manahan Surakarta Tahun Ajaran

2011/2012 sehingga mempengaruhi kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Penerapan strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) dalam penelitian ini

merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menghadirkan strategi

Page 90: PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW …... · adalah teknik observasi, wawancara, ... Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis ... Contoh Penulisan Lembar KWL ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

73

pembelajaran yang baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga strategi

ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru yang ingin menyampaikan materi

pelajaran Bahasa Indonesia. Strategi ini juga dapat digunakan sebagai alternatif

untuk meningkatkan keaktifan siswa berkesulitan belajar dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia karena strategi ini dapat menciptakan iklim siswa yang aktif

dalam mengeksplorasi bahan pembelajaran dengan cara menghubungkan

pengetahuan yang dimiliki siswa dengan informasi yang baru diterimanya. Untuk

itu strategi KWL (Know-Want to Know-Learned) perlu diterapkan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam membaca intensif.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut:

1. Saran kepada Guru

a. Guru sebaiknya lebih berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan menarik sehingga siswa merasa nyaman dan aktif

mengikuti pembelajaran.

b. Guru sebaiknya lebih mengefektifkan pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan berupaya mengoptimalkan kemampuan mengelola kelas.

c. Guru sebaiknya selalu berfikir kreatif dalam mengembangkan inovasi

pembelajaran, salah satunya dengan strategi pembelajaran.

2. Saran kepada Siswa

a. Siswa hendaknya selalu terlibat secara aktif saat kegiatan belajar mengajar.

b. Siswa sebaiknya fokus dan memperhatikan guru selama mengikuti

pembelajaran.

c. Siswa sebaiknya mampu mengekspresikan diri dengan berani dan ikut

berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar yang diadakan oleh guru.

3. Saran kepada Peneliti selanjutnya:

Diharapkan ada penelitian lanjutan yang membahas tentang kaitan strategi

KWL (Know-Want to Know-Learned) dengan kemampuan membaca intensif

pada aspek membaca kritis.