PENDAPATAN NASIONAL

46
PENDAPATAN NASIONAL Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB

description

PENDAPATAN NASIONAL. Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB. PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB)  salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENDAPATAN NASIONAL

Page 1: PENDAPATAN NASIONAL

PENDAPATAN NASIONAL

Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB

Page 2: PENDAPATAN NASIONAL

PENDAHULUAN

• Produk Domestik Bruto (PDB) salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

• PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Page 3: PENDAPATAN NASIONAL

PENDAHULUAN

• PDB atas dasar harga berlaku Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan.Digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya

ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu negara.

• PDB atas dasar harga konstan Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa tersebut

yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.

Digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.

Page 4: PENDAPATAN NASIONAL

PENDAPATAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

• Besar atau kecilnya pendapatan nasional dapat dilihat sebagai gambaran tentang tingkat kesejahteraan masyarakat di negara yang bersangkutan.

• Pemerintah selalu berusaha untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional.

Page 5: PENDAPATAN NASIONAL

PENDAPATAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

• Pertumbuhan ekonomi yang hanya diukur dengan pendapatan nasional, ternyata tidak linier atau tidak berkorelasi positif dengan kesejahteraan masyarakatnya.

• Pendapatan nasional yang meningkat dari tahun ke tahun belum tentu diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya.

• Kesejahteraan masyarakat pada umumnya akan ikut meningkat, jika meningkatnya pendapatan nasional diikuti oleh pemerataan di antara penduduknya.

Page 6: PENDAPATAN NASIONAL

PENDAPATAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

• Langkah pemerintah:1. meningkatkan pendapatan nasional 2. upaya pemerataan

Page 7: PENDAPATAN NASIONAL

SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN NASIONAL

Page 8: PENDAPATAN NASIONAL

HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product = GDP)• Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar

(termasuk pajak tak langsung) yang diterima oleh seluruh pelaku ekonomi yang lokasinya berada di dalam negeri suatu negara.

• Karena hanya memperhatikan lokasi dalam negeri, maka tidak termasuk pendapatan warga negara yang bekerja di luar negeri, tetapi termasuk yang diperoleh warga negara asing di dalam negeri.

Page 9: PENDAPATAN NASIONAL

HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product = GNP)• PDB ditambah penghasilan warga negara di luar

negeri dan dikurangi penghasilan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri disebut Produk Nasional Bruto (PNB).

Page 10: PENDAPATAN NASIONAL

HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

3. Produk Nasional Neto (Net National Product = NNP)• Produk Nasional Neto adalah PNB dikurangi

penyusutan atas pemakaian peralatan yang dipakai untuk menghasilkan PNB tersebut.

• Rumus:NNP = GNP - (penyusutan + barang pengganti

modal)

Page 11: PENDAPATAN NASIONAL

HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

4. Pendapatan Nasional (National Income = NI)• PN adalah pendapatan bersih dari faktor-faktor

produksi, termasuk laba perusahaan.• Rumus:

NNI = NNP - pajak tidak langsung + subsidi

Page 12: PENDAPATAN NASIONAL

HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

5. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI) • Pendapatan Perorangan (PP) adalah pendapatan

bagi seluruh individu warga negara yang tersedia untuk dikonsumsi, untuk ditabung, dan untuk membayar pajak perorangan.

• Rumus:PI = NNI + pembayaran pinjaman - (laba

ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseroan)

Page 13: PENDAPATAN NASIONAL

HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

6. Pendapatan Disposibel (Disposable Income = DI)• Pendapatan Disposibel (PD) adalah PP dikurangi

pajak pribadi, yaitu pendapatan seluruh individu yang siap untuk dikonsumsi dan ditabung.

• Rumus:DI = PI - pajak penghasilan

Page 14: PENDAPATAN NASIONAL

Produk Domestik Bruto (PDB)----------------------------------------------ditambah: Pendapatan WNI di LNdikurang: Pendapatan WNA di DN----------------------------------------------- =Produk Nasional Bruto (PNB)dikurang: Depresiasi----------------------------------------------- =Produk Nasional Neto (PNN)dikurang: Pajak tak langsung----------------------------------------------- =Pendapatan Nasional (PN)ditambah: Subsidi kepada masyarakatdikurang: - Laba ditahan - Pajak atas laba----------------------------------------------- =Pendapatan Perorangan (PP)dikurang: Pajak pribadi---------------------------------------------- =Pendapatan Disposibel (PD)

Page 15: PENDAPATAN NASIONAL

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Output Approach (Pendekatan Produksi) Y dari pendekatan ini Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)

2. Income Approach (Pendekatan Pendapatan)Y dari pendekatan ini Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI)

3. Expenditure Approach (Pendekatan Pengeluaran)Y dari pendekatan ini Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).

Page 16: PENDAPATAN NASIONAL

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA

• BPS menghitung pendapatan nasional melalui dua pendekatan, yaitu:1.Pendekatan Produksi 2.Pendekatan Pengeluaran

• Kedua pendekatan menghasilkan jumlah yang sama.

Page 17: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Produksi

• Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

Page 18: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Produksi

• Nilai tambah tersebut diperoleh dari perkalian jumlah produksi dengan harga barang yang bersangkutan, selanjutnya dikurangi dengan biaya antara, yakni nilai bahan yang dipergunakan dalam proses produksi.

• PDB adalah jumlah dari nilai tambah bruto (belum dikurangi penyusutan alat produksi) dari seluruh pelaku ekonomi di dalam negeri selama satu tahun.

Page 19: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Produksi

• PDB hanya menghitung nilai produk di dalam negeri, maka di dalam PDB termasuk pendapatan warga negara asing di dalam negeri, tetapi belum termasuk pendapatan warga negara sendiri di luar negeri.

• Data tersebut dikumpulkan oleh kantor-kantor statistik di kabupaten/kota yang selanjutnya dikompilasi oleh BPS pusat.

Page 20: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Produksi

• Pendapatan nasional berdasarkan pada penjumlahan seluruh nilai produksi yang dikelompokkan ke dalam sembilan lapangan usaha yang meliputi: (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan(2) Pertambangan dan Penggalian(3) Industri Pengolahan(4) Listrik, Gas, dan Air Bersih(5) Bangunan(6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran(7) Pengangkutan dan Komunikasi(8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan(9) Jasa-jasa

Page 21: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Produksi

• Rumus: Y = (Q1xP1) + (Q2xP2) + ..... (QnxPn) …………….. (1)Y = NTb1 + NTb2 + NTb3 + … + NTbn ……………... (2)Keterangan:Y : Pendapatan nasional (PDB)Q : Jumlah barang sektor nP : Harga barang sektor nNTb : nilai tambah

Page 22: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Produksi

• Contoh:

Y = 10.000 + 5.000 + 2.500 + 7.500Y = 25.000

Komoditas Nilai Produksi Nilai Tambah Kapas 10.000 10.000 Benang 15.000 5.000 Kain 17.500 2.500 Kemeja 25.000 7.500 Total 67.500 25.000

Page 23: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan ProduksiNo Jenis Pengeluaran

Tahun 2004 2005 2006

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan

247.163 253.726 261.296

2 Pertambangan & Penggalian

160.100 165.085 168.729

3 Industri Pengolahan 469.952 491.421 514.192 4 Listrik, Gas, & Air Bersih 10.897 11.584 12.263 5 Bangunan 96.334 103.483 112.762 6 Perdagangan, Hotel, &

Restoran 271.142 293.877 311.903

7 Pengangkutan, & Komunikasi

96.896 109.467 124.399

8 Keuangan, Persewaan, & Jasa

151.123 161.384 170.495

9 Jasa-jasa 152.906 160.626 170.612 Produk Domestik Bruto 1.656.516 1.750.656 1.846.654

Page 24: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pendapatan

• Produk Domestik Bruto merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

• Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.

Page 25: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pendapatan

• Komponen komponen pendapatan nasional menurut ‐pendekatan ini, adalah:1. Alam dengan sewa (Rent = r )2. Tenaga kerja dengan upah/gaji (Wages = w)3. Modal dengan bunga (Interest = i)4. Skill kewirausahaan cdengan laba (Profit = p)

Page 26: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pendapatan

• Rumus:Y = r + w + i + pKeterangan:Y : pendapatan nasionalr : rent (sewa)w : wages (upah atau gaji tenaga kerja)I : interest (bunga)p : profit (laba)

Page 27: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pengeluaran

• Produk Domestik Bruto sebagai jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun.

• Komponen-komponen Pendapatan nasional menurut pendekatan ini, adalah:1. Rumah tangga Pengeluaran Konsumsi (C)2. Perusahaan Pengeluaran Investasi (I)3. Pemerintah pengeluaran pemerintah (G)4. Masyarakat luar negeri Eskpor-Impor (X-

M)

Page 28: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pengeluaran

• Rumus:Y = C + I + G + (X – M)Y = C + S + G + (X – M)KeteranganY : PDB G : Belanja pemerintahC : Belanja konsumsi X : EksporI : Belanja investasi M : ImporS : Tabungan

Page 29: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pengeluaran

• Pendapatan nasional dapat ditingkatkan melalui: Peningkatan unsur-unsur:

a. Konsumsi (C) b. Investasi (I) c. Belanja Pemerintah (G) d. Ekspor (X)

Penurunan unsur: Impor (M)

Page 30: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pengeluaran

• BPS mengelompokkan pengeluaran (belanja) ke dalam enam jenis pengeluaran karena I (investasi) dipisah ke dalam dua kelompok, yakni: (1) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (2) Perubahan Stok (persediaan barang)

• Pengelompokan jenis pengeluaran menurut BPS meliputi: (1) Konsumsi Rumah Tangga, (2) Konsumsi Pemerintah, (3) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, (4) Perubahan Stok, (5) Ekspor Barang/Jasa, dan (6) Impor Barang/Jasa

Page 31: PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pengeluaran

No Jenis Pengeluaran Tahun

2004 2005 2006 1 Pengeluaran Konsumsi

Rumah Tangga 1.004.109 1.043.805 1.078.928

2 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

126.248 134.625 147.563

3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

354.865 399.177 404,606

4 Perubahan Stok 25.099 18.652 13.095 5 Deskrepancy statistik 8.757 4.319 24.035 6 Ekspor Barang/jasa 680.621 785.998 862.504 7 Impor barang/jasa 543.183 635.920 684.077 Produk Domestik Bruto 1.656.516 1.750.656 1.846.654

Page 32: PENDAPATAN NASIONAL

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000

No Jenis Pengeluaran Tahun

2004 2005 2006 1 Produk Domestik Bruto 1.656.513 1.750.653 1.846.651 2 Pendapatan Neto terhadap

Luar Negeri atas Faktor Produksi

-80.468 -107.381 -115.452

3 Produk Nasional Bruto 1.576.045 1.643.272 1.731.199 4 Penyusutan (depresiasi) -82.825 -87.532 -92.332 5 Produk Nasional Neto 1.493.220 1.555.740 1.638.867 6 Pajak Tidak Langsung

Neto -46.040 -34.580 -55.422

Pendapatan Nasional 1.447.180 1.521.160 1.583.445

Page 33: PENDAPATAN NASIONAL

KELEMAHAN DALAM KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. Tidak menghitung produk-produk non transaksi2. Tidak menghitung nilai dari waktu luang (leisure

time)3. Tidak memperhitungkan peningkatan mutu produk4. Kurang memperhatikan pentingnya distribusi

pendapatan5. Kurang berorientasi ke pendapatan per kapita6. Kurang memperhatikan kerusakan lingkungan7. Tidak mengkalkulasikan produk-produk dari bisnis

siluman

Page 34: PENDAPATAN NASIONAL

AKSES DATA

• http://www.bi.go.id/• http://www.bps.go.id/

Page 35: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATAN

• Keseimbangan pendapatan nasional yaitu keadaan dimana keinginan masyarakat untuk melakukan perbelanjaan (pengeluaran agregat atau permintaan agregat) adalah sama dengan penawaran agregat (keinginan para pengusaha untuk memproduksikan barang dan jasa)

Page 36: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATAN

• Rumus:C + I + G + (X - M) = C + S + T atau I + G + X = S + T + M

• Prakteknya pendapatan nasional tidak selalu seimbang

Page 37: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATANPerubahan Keseimbangan

• PERAN PERMINTAAN AGREGAT1. Perubahan Pendapatan Nasional dengan Tingkat

Harga Tetapa. Pergeseran Fungsi Pengeluaran Agregat

> Fungsi pengeluaran agregat bergeser bila salah satu dari komponen-komponennya bergeser perubahan pengeluaran agregat autonomous

> Penyebab: 1) naiknya pengeluaran autonomous, 2) turunnya pengeluaran autonomous, 3) perubahan tarif pajak

Page 38: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATANPerubahan Keseimbangan

b. Multiplier> Ukuran besaran perubahan pendapatan

dilakukan dengan multiplier. > Multiplier merupakan perbandingan (ratio)

antara perubahan pendapatan dengan perubahan pengeluaran perubahan pendapatan nasional dibagi dengan perubahan pengeluaran autonomous yang mengikutinya.

Page 39: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATANPerubahan Keseimbangan

2. Perubahan Pendapatan Nasional dengan Tingkat Harga Berubaha. Hubungan antara Kurva Pengeluaran Agregat (AE)

dan Kurva Permintaan Agregat (AD)> Perubahan kurva AE dan kurva AD:

1) tingkat harga dan pengeluaran agregat2) pergeseran kurva pengeluaran agregat

mengubah permintaan agregat3) membentuk kurva permintaan permintaan

agregat4) perubahan pendapatan nasional dan kurva

permintaan agregat

Page 40: PENDAPATAN NASIONAL
Page 41: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATANPerubahan Keseimbangan

b. Multiplier dengan Tingkat Harga BerubahBila penawaran agregat memiliki kemiringan positif, nilai multipliernya lebih kecil dari multiplier sederhana yang dihitung pada keadaan harga tetap.

Page 42: PENDAPATAN NASIONAL
Page 43: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATANPerubahan Keseimbangan

• PERAN PENAWARAN AGREGAT1. Penawaran Agregat Jangka Pendek Makin tinggi tingkat harga, makin besar jumlah

output yang akan diproduksi dan ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk dijual

Pada tingkat di bawah pendapatan nasional potensial: perubahan output diikuti oleh perubahan harga yang relatif kecil

Pada tingkat di atas pendapatan nasional potensial: perubahan output dibarengi dengan perubahan harga jual yang relatif besar

Page 44: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATANPerubahan Keseimbangan

Pada tingkat pendapatan nasional rendah, pergeseran pendapatan agregat berpengaruh pada output

Pada pendapatan nasional tinggi, pergeseran permintaan agregat berpengaruh pada tingkat harga

Page 45: PENDAPATAN NASIONAL

KESEIMBANGAN PENDAPATANPerubahan Keseimbangan

2. Penawaran Agregat Jangka Panjang> Terdapat mekanisme penyesuaian otomatis yang

menyebabkan inflasi yang disebabkan oleh suatu gejolak permintaan akan berhenti, yaitu: mengembalikan jumlah output pada tingkat potensialnya.

> Upah fleksibel yang merosot pada saat ada pengangguran akan menciptakan suatu mekanisme penyesuaian otomatis yang akan mendorong perekonomian kembali ke keadaan penggunaan tenaga kerja penuh setiap kali output jatuh di bawah jumlah potensialnya.

Page 46: PENDAPATAN NASIONAL

SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA