PENDAHULUAN - Dinas Lingkungan Hidup … Rencana Reklamasi Pulau G Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta...
Transcript of PENDAHULUAN - Dinas Lingkungan Hidup … Rencana Reklamasi Pulau G Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta...
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendahuluan I - 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Jakarta 2030 telah menetapkan Kawasan Pantura DKI Jakarta sebagai Kawasan
Strategis Provinsi (KSP) DKI Jakarta. Kawasan perairan dan pantai sepanjang ± 32 km di
Teluk Jakarta tersebut merupakan gerbang DKI Jakarta dalam lingkup regional dan
internasional. Penetapan tersebut selaras dengan kebijakan pada skala lebih luas, yakni
Peraturan Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Nasional, dimana DKI Jakarta bersama daerah di sekitarnya yang mencirikan
kawasan metropolitan ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Pengaturan
lanjut mengenai penataan ruangnya diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 54
Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur). Sebagai Kawasan Strategis Nasional,
Kawasan Jabodetabekpunjur memerlukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang
dan pengendalian pemanfaatan ruang secara terpadu.
Perpres No. 54 Tahun 2008 mengatur pembangunan di kawasan perairan Pantura
Kawasan Jabodetabekpunjur melalui reklamasi dilakukan secara terpisah dari daratan
yang ada, yakni melalui pengembangan lahan dalam bentuk pulau yang dipisahkan oleh
kanal lateral berjarak ± 200-300 meter dari garis pantai yang ada hingga batas kedalaman
perairan laut -8 m di bagian Utara. Ketentuan tersebut diatur lebih lanjut oleh Perda
Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW Jakarta 2030 dan akan
diakomodasikan secara lebih rinci dalam perencanaan tata ruang Kawasan Pantura DKI
Jakarta. Rencana tata ruang Kawasan Pantura DKI Jakarta tersebut akan menjadi acuan
bagi seluruh kegiatan pembangunan di kawasan reklamasi dan daratan pantai yang
berbatasan. Pada saat ini di kawasan pesisir dan Teluk Jakarta berlokasi berbagai
kegiatan, seperti PLTU/PLTGU Muara Karang, PLTU Tanjung Priok, jaringan pipa gas
bawah laut, jaringan pipa BBM bawah laut, Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL),
pelabuhan umum dan perikanan, perumahan skala besar, kawasan wisata dan rekreasi,
dan kegiatan lainnya yang membutuhkan penataan ruang secara terpadu.
Rencana pengembangan lahan baru Kawasan Pantura DKI Jakarta direncanakan melalui
pembangunan pulau-pulau hasil reklamasi di perairan Teluk Jakarta. Perencanaan
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendahuluan I - 2
pengembangan lahan baru dalam bentuk pulau tersebut didasarkan pada kebijakan dan
peraturan-perundangan yang berlaku, tingkat keamanan (safety factors) yang harus
dipenuhi, dan berbagai implikasi terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Dengan
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, rencana pengembangan lahan dalam bentuk
pulau melalui kegiatan reklamasi dilaksanakan melalui pengembangan tujuh belas pulau
yang masing-masing dipisahkan oleh kanal lateral dari pantai lama dan kanal vertikal antar
pulau.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2012 tentang Penataan Ruang
Kawasan Reklamasi Pantai Utara Jakarta menjadi landasan pembangunan pulau-pulau
tersebut melalui kegiatan reklamasi. Pulau yang terbangun meliputi Pulau A, B, C, D, E, F,
G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, dan Q.
Pulau G merupakan salah satu pulau hasil reklamasi yang direncanakan di Kawasan
Pantura Jakarta dengan luas ± 161 Ha (Gambar 1.1). Lokasi Pulau G berada di Utara
Kelurahan Pluit; di bagian Selatan berbatasan dengan daratan pantai lama dimana
berlokasi PLTU/PLTGU Muara Karang, kawasan perumahan dan bisnis terpadu Green
Bay Pluit, dan kawasan kegiatan perikanan Muara Karang dan Muara Angke; di bagian
Barat berbatasan dengan rencana Pulau F; di bagian Timur berbatasan dengan perairan
laut yang memisahkan Pulau G dengan kawasan perumahan Pantai Mutiara dan rencana
Pulau H di Utaranya; dan di bagian Utara berbatasan dengan perairan lepas pantai Teluk
Jakarta.
Dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2012 dinyatakan Kawasan
Reklamasi Pantura Jakarta terdiri atas tiga Sub-Kawasan, yakni Sub-Kawasan Barat,
Tengah, dan Timur, dimana Pulau G termasuk dalam Sub-Kawasan Barat. Dalam
peraturan tersebut ditetapkan kanal vertikal antara Pulau G dengan Pulau H dialokasikan
bagi jalur gas dan pipa BBM bawah laut.
Dalam rangka kegiatan reklamasi untuk membangun Pulau G, PT Muara Wisesa Samudra
telah memperoleh Persetujuan Prinsip Reklamasi Pulau G oleh Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 1291/-1.794.2 tertanggal 21 September 2012. Dalam rangka pelaksanaan
persetujuan prinsip tersebut, maka PT Muara Wisesa Samudra memiliki kewajiban untuk
menyelenggarakan kegiatan reklamasi melalui pengurugan hingga kedalaman -8 meter di
bagian Utara pada lokasi yang disetujui, yakni Pulau G sesuai dengan batas-batas yang
ditetapkan pada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2012.
Sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Negara (PerMen) Lingkungan Hidup No.
05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
AMDAL, maka rencana reklamasi Pulau G perlu dilengkapi dengan studi AMDAL.
Penyusunan studi AMDAL Rencana Reklamasi Pulau G di Kawasan Reklamasi Pantura
Jakarta dilakukan selaras dengan upaya Pemerintah untuk mempertahankan kelestarian
lingkungan sebagaimana tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendahuluan I - 3
Gambar 1.1
Lokasi Rencana Pulau G
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendahuluan I - 4
Studi AMDAL Rencana Reklamasi Pulau G di Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
dimaksudkan untuk memprakirakan dampak lingkungan oleh kegiatan pengurugan hingga
terbangun lahan pada kawasan perairan di lokasi Pulau G. Studi ini berfungsi untuk
memperoleh kejelasan tentang dampak lingkungan yang perlu dikelola dan dipantau serta
perencanaan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan terkait dengan rencana
kegiatan reklamasi untuk pengembangan lahan baru dalam bentuk pulau, yaitu Pulau G.
Pengkajian dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh rencana reklamasi Pulau G pada
hakekatnya ditujukan untuk mengurangi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak
positif melalui perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang terintegrasi dan
berkelanjutan. Pengkajian dampak lingkungan rencana reklamasi Pulau G dimaksudkan
untuk membantu :
- Mengintegrasikan kriteria keamanan dalam kegiatan reklamasi agar pengembangan
lahan Pulau G lebih berkelanjutan sebagaimana yang dituju.
- Mengupayakan inovasi dalam rangka mengendalikan dampak lingkungan yang tidak
dikehendaki dan meningkatkan dampak positif.
- Mengembangkan komunikasi dengan pemangku kepentingan untuk mengembangkan
peluang penanganan dampak lingkungan yang mungkin timbul.
Pengkajian ANDAL, RKL, dan RPL Rencana Reklamasi Pulau G di Kawasan Reklamasi
Pantura Jakarta merupakan kelanjutan dari Kerangka Acuan ANDAL Rencana Reklamasi
Pulau G di Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta yang telah memperoleh rekomendasi KA
ANDAL oleh Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta No.
17/KA-ANDAL/-1.774.151 tertanggal 19 Maret 2013. Sesuai dengan landasan hukum yang
berlaku, maka pengkajian ANDAL, RKL, dan RPL Rencana Reklamasi Pulau G di
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta akan merujuk kepada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Dalam hal ini PT Muara Wisesa Samudra bertindak sebagai pemrakarsa.
1.2 Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Pengkajian Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) bertujuan menyiapkan acuan bagi
pelaksanaan pengendalian dan pencegahan dampak lingkungan yang bersifat negatif dan
peningkatan manfaat dampak positif rencana reklamasi Pulau G oleh PT Muara Wisesa
Samudra. Rencana pengelolaan lingkungan mencakup upaya :
1. Pengendalian terhadap kinerja penggelaran material reklamasi dan konstruksi
revetment untuk mencegah perubahan pola arus yang mengakibatkan kenaikan suhu
air laut, penurunan stabilitas dasar laut, peningkatan sedimentasi, dan penurunan
kualitas air laut.
2. Pengendalian terhadap peningkatan kemacetan lalu lintas jalan raya oleh kegiatan
mobilisasi peralatan reklamasi dan pengangkutan material reklamasi.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendahuluan I - 5
3. Perwujudan tatanan ruang sesuai yang ditetapkan oleh Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2008, Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012, dan Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 121 Tahun 2012.
4. Perwujudan kemitraan dengan masyarakat dan institusi lainnya untuk membangun
komunikasi sosial dalam rangka penerimaan tenaga kerja kegiatan reklamasi Pulau G;
membangun persepsi obyektif tentang rencana reklamasi Pulau G, potensi dampak
yang timbul, dan tindakan pengendalian dan pencegahan yang perlu dilakukan;
berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta, PT PLN (Persero), PT Nusantara Regas, PT Pertamina Hulu Energi
(Persero), dan institusi lainnya dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
dampak terhadap keamanan jaringan pipa gas bawah laut, keamanan operasi
PLTU/PLTGU Muara Karang, dan masalah teknis lainnya.
1.3 Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) bagi PT Muara Wisesa Samudra :
1. Pedoman pengendalian dampak negatif dan peningkatan manfaat dampak positif
yang wajib dilaksanakan oleh PT Muara Wisesa Samudra terkait dengan rencana
reklamasi Pulau G.
2. Pedoman untuk melakukan pengawasan internal terhadap pentaatan pelaksanaan
pengelolaan lingkungan dalam kegiatan reklamasi Pulau G.
3. Pedoman untuk melakukan evaluasi terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang
telah dilaksanakan dan melakukan perbaikan sesuai kondisi yang dihadapi.
Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) bagi instansi di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta :
1. Acuan untuk melaksanakan pengawasan eksternal terhadap kinerja pengelolaan
lingkungan PT Muara Wisesa Samudra terkait dengan rencana reklamasi Pulau G.
2. Acuan untuk perencanaan pemanfaatan ruang di kawasan reklamasi Pantura Jakarta
sesuai rencana tata ruang yang ada.
Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) bagi PT PLN, PT Nusantara Regas,
dan PT Pertamina Hulu Energi :
1. Acuan untuk melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan PT Muara Wisesa
Samudra terkait rencana reklamasi Pulau G secara teknis.
2. Acuan untuk koordinasi penanggulangan permasalahan terkait kinerja teknis
reklamasi Pulau G.
Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) bagi masyarakat :
1. Acuan dalam membangun komunikasi dan kemitraan dengan PT Muara Wisesa
Samudra terkait dengan rencana reklamasi Pulau G.
2. Acuan untuk pertukaran informasi obyektif tentang kegiatan reklamasi Pulau G.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendahuluan I - 6
1.4 Kebijakan PT Muara Wisesa Samudra dalam Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan reklamasi Pulau G merupakan salah satu wujud dukungan terhadap kebijakan
Pemerintah dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan lahan bagi
pembangunan DKI Jakarta melalui kegiatan reklamasi.
Komitmen untuk mendukung kebijakan tersebut juga dilaksanakan melalui kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup dan yang terkait
lainnya, diantaranya melalui pengkajian dampak lingkungan rencana reklamasi Pulau G.
Pengkajian ANDAL, RKL, dan RPL Rencana Reklamasi Pulau G berfungsi sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan secara
praktis. Komitmen ini wajib diwujudkan melalui koordinasi, kerjasama, dan pengawasan
oleh instansi yang berwenang, khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pengkajian ANDAL, RKL, dan RPL Rencana Reklamasi Pulau G di Kawasan Reklamasi
Pantura Jakarta oleh PT Muara Wisesa Samudra merupakan salah satu wujud komitmen
PT Muara Wisesa Samudra untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan secara taat asas
sesuai peraturan perundang-undangan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendekatan Pengelolaan Lingkungan II - 1
Bab 2
PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Rencana Pengelolaan Lingkungan yang menjadi acuan PT Muara Wisesa Samudra untuk
melaksanakan pengelolaan dampak kegiatan reklamasi Pulau G mencakup upaya
pengendalian, pencegahan, penanggulangan, dan peningkatan manfaat berbagai dampak
yang diperkirakan timbul oleh rencana reklamasi Pulau G.
Dalam melaksanakan tanggung jawab pengelolaan lingkungan tersebut, PT Muara Wisesa
Samudra menerapkan pendekatan teknologi, pendekatan institusi, dan pendekatan sosial
sesuai dengan obyek, lingkup, dan karakteristik dampak yang akan dikelola.
Pendekatan teknologi dilaksanakan melalui :
- Penerapan persyaratan dan spesifikasi teknis dalam penggelaran material reklamasi
dan konstruksi revetment yang dilaksanakan secara simultan.
- Pembuatan sand key, sand trimming, pelapisan geotextile, dan perlapisan batuan
pada konstruksi revetment.
- Pemasangan vertical drain dan silt screen pada penggelaran material reklamasi.
- Pengaturan dan manajemen mobilisasi peralatan reklamasi dan pengangkutan
material reklamasi untuk kegiatan reklamasi Pulau G pada akses utama kawasan
Pluit, terutama Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara.
Pendekatan institusi dilaksanakan melalui :
- Kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dalam pengawasan eksternal kegiatan reklamasi Pulau G.
- Kerjasama dan koordinasi dengan instansi di Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan
Penjaringan, dan Kelurahan Pluit untuk pengawasan kinerja pengelolaan lingkungan,
pengelolaan mobilisasi peralatan reklamasi dan pengangkutan material reklamasi,
sosialisasi rencana reklamasi Pulau G dan pulau-pulau lainnya di kawasan reklamasi
Pantura Jakarta, dan pengelolaan kemitraan dengan masyarakat sekitar.
- Kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait sebagai pemangku kepentingan,
yaitu PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT Pertamina Hulu Energi untuk menjaga
keamanan instalasi, infrastruktur, dan operasi pembangkitan listrik, pipa gas, dan pipa
BBM.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendekatan Pengelolaan Lingkungan II - 2
Pendekatan sosial dilaksanakan melalui :
- Sosialisasi tentang rencana reklamasi Pulau G.
- Pelembagaan komunikasi dengan masyarakat untuk meningkatkan persepsi obyektif
tentang reklamasi Pulau G.
Berbagai pendekatan dalam pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan PT Muara Wisesa
Samudra pada dasarnya tidak diimplementasikan secara parsial melainkan perlu
dilaksanakan secara simultan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Pendekatan Pengelolaan Lingkungan II - 3
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 1
Bab 3
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
3.1 TAHAP PRA KONSTRUKSI
3.1.1 Penerimaan Tenaga Kerja
A Perubahan Kesempatan Bekerja
a) Sumber Dampak :
Penerimaan tenaga kerja reklamasi Pulau G yang dilaksanakan oleh kontraktor PT
Muara Wisesa Samudra. Tenaga kerja yang dapat terlibat dalam kegiatan
reklamasi adalah terbatas dan membutuhkan kualifikasi keahlian teknis yang
tertentu.
b) Tolok Ukur Dampak :
Jumlah penduduk sekitar yang terlibat langsung dalam aktifitas reklamasi Pulau G.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Pelibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan reklamasi Pulau G sebagai tenaga
kerja untuk peningkatan kesejahteraan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan
oleh aktifitas reklamasi serta memperluas peluang keterlibatan secara tidak
langsung melalui penyediaan jasa.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar tentang kebutuhan,
kriteria, mekanisme, dan masa penerimaan tenaga kerja reklamasi.
- Persyaratan bagi kontraktor reklamasi PT Muara Wisesa Samudra untuk
memprioritaskan tenaga kerja dari warga Muara Angke.
- Proses penerimaan tenaga kerja reklamasi dapat diakses oleh masyarakat.
- Bagi pekerja reklamasi diberlakukan sistem pengupahan sesuai dengan
peraturan UMR yang berlaku dan jaminan asuransi ketenagakerjaan.
- Penyediaan peralatan keselamatan kerja bagi tenaga kerja reklamasi.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 2
- Melakukan identifikasi peluang kerja tidak langsung yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat sekitar, seperti penyediaan angkutan kapal atau perahu ke
lokasi reklamasi.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Kawasan Muara Angke.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Pada awal masa reklamasi Pulau G, yaitu pada kwartal terakhir tahun 2013.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra berkoordinasi dengan kontraktor yang
ditunjuk sebagai pelaksana reklamasi.
Pengawas : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kelurahan Pluit.
Wakil komunitas Muara Angke.
Pelaporan : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kelurahan Pluit.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
3.1.2 Sosialisasi Rencana Reklamasi Pulau G
A Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
a) Sumber Dampak :
Informasi yang terbatas tentang rencana reklamasi Pulau G dan pulau-pulau
lainnya di kawasan Pantura Jakarta, oleh karena belum dilakukan sosialisasi
secara efektif. Informasi yang terbatas menyebabkan persepsi masyarakat
dibangun berdasarkan anggapan pribadi atau pembicaraan di kalangan masyarakat
secara internal.
b) Tolok Ukur Dampak :
Respon masyarakat terhadap rencana reklamasi Pulau G.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Membangun persepsi obyektif tentang rencana reklamasi Pulau G dan pulau-pulau
lainnya di kawasan Pantura Jakarta berdasarkan informasi yang valid dan
memadai.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Melakukan komunikasi dengan Bappeda DKI Jakarta tentang kepentingan
sosialisasi rencana reklamasi pada lingkup Provinsi DKI Jakarta bagi
masyarakat di kawasan pesisir Jakarta Utara.
- Melanjutkan koordinasi dengan Kelurahan Pluit untuk perencanaan sosialisasi
tentang reklamasi Pulau G, kelompok sasaran, cara sosialisasi, dan
penyelenggaraan sosialisasi secara teknis.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 3
- Memberi penugasan dan tanggung jawab kepada personil PT Muara Wisesa
Samudra untuk melakukan koordinasi dengan para pihak yang berwenang dan
yang berkepentingan.
- Melakukan koordinasi dengan perwakilan komunitas Muara Angke untuk
membangun media komunikasi dua arah tentang rencana reklamasi Pulau G.
- Menyelenggarakan sosialisasi melalui media elektronik, poster, selebaran
(flyer), dan yang sejenis, serta tatap muka.
- Menyelenggarakan komunikasi dengan warga Pluit dan warga Muara Angke
secara reguler untuk pertukaran informasi dan penanganan masalah.
- Melakukan komunikasi informal dengan warga Pluit dan warga Muara Angke
untuk pertukaran informasi.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
- Kelurahan Pluit diwakili oleh RW dan RT yang menjadi akses menuju Pulau G
atau yang berbatasan.
- Kawasan Muara Angke.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Sosialisasi secara terencana diselenggarakan hingga akhir tahun 2013 dan forum
komunikasi dilakukan secara menerus hingga reklamasi berakhir.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra
Pengawas : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kelurahan Pluit.
Wakil komunitas Muara Angke.
Wakil masyarakat Kelurahan Pluit.
Pelaporan : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
3.2 TAHAP KONSTRUKSI
3.2.1 Mobilisasi Peralatan Reklamasi
A Perubahan Kelancaran Lalu Lintas Jalan Raya
a) Sumber Dampak :
Mobilisasi peralatan berat untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang didatangkan
melalui jalan raya di kawasan Pluit.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 4
b) Tolok Ukur Dampak :
Kecepatan kendaraan lalu lintas umum rata-rata pada ruas Jalan Pluit Karang Raya
dan Jalan Pluit Karang Utara selama mobilisasi peralatan reklamasi berlangsung
pada jam sibuk pagi dan sore hari kurang dari 15 Km/jam.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mencegah kemacetan dan hambatan kelancaran lalu lintas umum pada ruas Jalan
Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara oleh mobilisasi peralatan reklamasi
Pulau G.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Pengaturan jadwal mobilisasi peralatan reklamasi pada jalur Jalan Pluit Karang
Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu dan jaringan jalan
yang terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk menghindarkan
kemacetan dan aktifitas perkantoran PLTU/PLTGU Muara Karang, yaitu antara
pukul 22.00 wib - 05.00 wib.
- Penggunaan lampu sebagai sinyal hati-hati pada kendaraan dan peralatan
reklamasi.
- Pemasangan lampu sebagai sinyal hati-hati pada lokasi peralatan reklamasi
berbelok memasuki kawasan Green Bay Pluit.
- Perbaikan ruas jalan yang rusak oleh mobilisasi peralatan reklamasi.
- Penempatan petugas untuk mengatur lalu lintas peralatan reklamasi yang
memasuki kawasan Green Bay Pluit.
- Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk
pengaturan mobilisasi peralatan reklamasi PT Muara Wisesa Samudra dan
melakukan koordinasi jika kegiatan reklamasi pulau-pulau lainnya juga
memanfaatkan ruas jalan yang sama.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu
serta akses yang terhubungkan.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa mobilisasi peralatan reklamasi pada kwartal ke-empat tahun 2013
selama 2 – 3 minggu.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra
Pengawas : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kecamatan Penjaringan.
Kelurahah Pluit.
Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang
Utara.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 5
Pelaporan : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
B Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
a) Sumber Dampak :
Mobilisasi peralatan berat untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang didatangkan
melalui jalan raya akan meningkatkan kemacetan lalu lintas di kawasan Pluit.
Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu masalah signifikan yang dipersepsikan
negatif oleh warga Pluit.
b) Tolok Ukur Dampak :
Respon dan harapan masyarakat terhadap rencana reklamasi Pulau G dan pulau-
pulau lainnya di kawasan Pantura Jakarta terkait kemacetan lalu lintas, terutama
pada ruas Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Menghindarkan persepsi dan sikap negatif masyarakat terhadap reklamasi Pulau G
dari sudut pandang sebagai sumber kemacetan lalu lintas.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Sosialisasi pengaturan jadwal mobilisasi peralatan reklamasi pada jalur Jalan
Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara dan jaringan jalan yang
terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk menghindarkan kemacetan,
yaitu antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib.
- Komunikasi dengan wakil masyarakat penghuni di Jalan Pluit Karang Raya dan
Jalan Pluit Karang Utara tentang pengaturan jadwal mobilisasi peralatan
reklamasi Pulau G.
- Menyiapkan sarana untuk menampung laporan dan keluhan masyarakat dan
pengelola kegiatan di sekitar akses mobilisasi peralatan reklamasi, diantaranya
melalui saluran telekomunikasi dan pengaduan langsung kepada PT Muara
Wisesa Samudra.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Tempat tinggal masyarakat di sepanjang Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit
Karang Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dengan akses tersebut.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa mobilisasi peralatan reklamasi pada kwartal ke-empat tahun 2013
selama 2 – 3 minggu.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 6
Kecamatan Penjaringan.
Kelurahan Pluit.
Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang
Utara.
Pelaporan : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
3.2.2 Pengangkutan Material Reklamasi
A Perubahan Kelancaran Lalu Lintas Jalan Raya
a) Sumber Dampak :
Pengangkutan material reklamasi Pulau G yang didatangkan melalui jalan raya di
kawasan Pluit, diantaranya tanah penutup, PVD, geo-textile, dan lainnya.
b) Tolok Ukur Dampak :
Kecepatan kendaraan lalu lintas umum rata-rata pada ruas Jalan Pluit Karang Raya
dan Jalan Pluit Karang Utara selama pengangkutan material reklamasi berlangsung
pada jam sibuk pagi dan sore hari kurang dari 15 Km/jam.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mencegah kemacetan dan hambatan kelancaran lalu lintas umum pada ruas Jalan
Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara oleh pengangkutan material
reklamasi Pulau G.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Pengaturan jadwal pengangkutan material reklamasi pada jalur Jalan Pluit
Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu dan
jaringan jalan yang terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk
menghindarkan kemacetan, yaitu antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib.
- Penggunaan lampu sebagai sinyal hati-hati pada kendaraan truk pengangkut
material reklamasi.
- Pemasangan lampu sebagai sinyal hati-hati pada lokasi truk pengangkut
material reklamasi berbelok memasuki kawasan Green Bay.
- Perbaikan ruas jalan yang rusak oleh beban kendaraan pengangkut material
reklamasi yang melampaui kapasitas jalan.
- Penempatan petugas untuk mengatur lalu lintas truk pengangkut material
reklamasi yang memasuki kawasan Green Bay Pluit.
- Berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk
pengaturan pengangkutan material reklamasi PT Muara Wisesa Samudra dan
melakukan koordinasi jika kegiatan reklamasi pulau-pulau lainnya juga
memanfaatkan ruas jalan yang sama.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 7
- Berkoordinasi dengan Kelurahan Pluit untuk pengaturan pengangkutan material
reklamasi Pulau G.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu
serta akses yang terhubungkan.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa pengangkutan material reklamasi mulai kwartal ke-empat tahun 2013
hingga reklamasi berakhir.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra
Pengawas : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kecamatan Penjaringan.
Kelurahah Pluit.
Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang
Utara.
Wakil pengelola kegiatan di Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit
Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu.
Pelaporan : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
B Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat
a) Sumber Dampak :
Pengangkutan material untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang didatangkan
melalui jalan raya akan meningkatkan kemacetan lalu lintas di kawasan Pluit.
Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu masalah signifikan yang dipersepsikan
negatif oleh warga Pluit.
b) Tolok Ukur Dampak :
Respon dan harapan masyarakat terhadap rencana reklamasi Pulau G dan pulau-
pulau lainnya di kawasan Pantura Jakarta terkait kemacetan lalu lintas, terutama
pada ruas Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Menghindarkan persepsi dan sikap negatif masyarakat terhadap reklamasi Pulau G
dari sudut pandang sebagai sumber kemacetan lalu lintas.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Pengaturan jadwal pengangkutan material reklamasi pada jalur Jalan Pluit
Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara dan jaringan jalan yang
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 8
terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk menghindarkan kemacetan,
yaitu antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib.
- Komunikasi dengan wakil masyarakat penghuni di Jalan Pluit Karang Raya dan
Jalan Pluit Karang Utara tentang pengaturan jadwal pengangkutan material
reklamasi Pulau G.
- Menyiapkan sarana untuk menampung laporan dan keluhan masyarakat di
sekitar akses pengangkutan material reklamasi, diantaranya melalui saluran
telekomunikasi dan pengaduan langsung kepada PT Muara Wisesa Samudra.
- Berkoordinasi dengan Kelurahan Pluit dalam pengaturan pengangkutan material
reklamasi Pulau G.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Tempat tinggal masyarakat di sepanjang Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit
Karang Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dengan akses tersebut.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa pengangkutan material reklamasi sejak kwartal ke-empat tahun 2013
hingga reklamasi berakhir.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kecamatan Penjaringan.
Kelurahan Pluit.
Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang
Utara.
Wakil pengelola kegiatan di Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit
Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu.
Pelaporan : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
3.2.3 Penggelaran Material Reklamasi
A Perubahan Sedimentasi
a) Sumber Dampak :
Penggelaran material reklamasi Pulau G yang dilakukan secara simultan dengan
konstruksi revetment menyebabkan penyebaran sedimen ke kolom perairan
sekitar. Pada lokasi dengan fungsi tertentu, sedimentasi dapat menyebabkan
peningkatan atau penurunan besaran kenaikan dasar laut (bed change) yang
mengganggu fungsi bersangkutan. Dalam hal reklamasi Pulau G menyebabkan
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 9
penurunan besaran kenaikan dasar laut pada water intake PLTU/PLTGU Muara
Karang.
b) Tolok Ukur Dampak :
- KepMen LH No. Kep-51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk
parameter TSS.
- Kenaikan dasar laut (bed change).
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mencegah sedimentasi yang berakibat peningkatan besaran kenaikan dasar laut
pada lokasi yang tertentu oleh kegiatan penggelaran material reklamasi.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Penggelaran material reklamasi Pulau G diawali di bagian Selatan dari arah
Timur ke Barat dan dilanjutkan secara bertahap ke bagian Utara.
- Penggelaran material reklamasi dilakukan dengan kecepatan rendah
menggunakan spraying pontoon secara berlapis hingga ketebalan 0,5 – 1 meter
dan di batas luar dibangun sejenis tanggul atau revetment.
- Penggelaran material reklamasi diikuti pembangunan tanggul atau revetment
hingga mencapai permukaan laut pada platform sekitar 1,5 m dari LWS
dipasang vertical drain.
- Pemasangan silt screen sebagai tabir penghalang dispersi padatan tersuspensi
dalam kolom air sekitar (Gambar 3.1).
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT
Pertamina Hulu Energi untuk :
Pengawasan dan evaluasi bersama kinerja penggelaran material reklamasi.
Perbaikan metode dan teknik reklamasi jika kinerja pelaksanaan
penggelaran material reklamasi menimbulkan dispersi sedimen melampaui
kondisi eksisting pada lokasi compliance points.
Perbaikan teknik penanggulangan dispersi sedimen oleh penggelaran
material reklamasi.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Lokasi Pulau G seluas ± 161 Ha.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun
2013.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 10
PT PLN.
PT Nusantara Regas.
PT Pertamina Hulu Energi.
Pelaporan : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
Gambar 3.1
Silt Screen
B Perubahan Kualitas Air Laut
a) Sumber Dampak :
Penggelaran material reklamasi Pulau G yang dilakukan secara simultan dengan
konstruksi revetment menyebabkan penyebaran padatan tersuspensi dan
parameter lainnya ke kolom perairan sekitar.
b) Tolok Ukur Dampak :
KepMen LH No. Kep-51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut,
terutama untuk parameter TSS, TDS, dan minyak dan lemak.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mencegah peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi pada lokasi yang tertentu
oleh kegiatan penggelaran material reklamasi.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Penggelaran material reklamasi dilakukan dengan kecepatan rendah
menggunakan spraying pontoon secara berlapis hingga ketebalan 0,5 – 1 meter
dan di batas luar dibangun sejenis tanggul atau revetment.
- Penggelaran material reklamasi diikuti pembangunan tanggul atau revetment
hingga mencapai permukaan laut pada platform sekitar 1,5 m dari LWS
dipasang vertical drain.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 11
- Pemasangan silt screen sebagai tabir penghalang dispersi padatan tersuspensi
dalam kolom air sekitar.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT
Pertamina Hulu Energi untuk :
Pengawasan dan evaluasi bersama kinerja penggelaran material reklamasi.
Perbaikan metode dan teknik reklamasi jika kinerja pelaksanaan
penggelaran material reklamasi menimbulkan dispersi sedimen melampaui
kondisi eksisting pada lokasi compliance points, terutama untuk parameter
TSS, TDS, dan minyak dan lemak.
Perbaikan teknik penanggulangan dispersi beban dan konsentrasi TSS,
TDS, dan minyak dan lemak oleh penggelaran material reklamasi.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Lokasi Pulau G seluas ± 161 Ha.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun
2013.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
PT PLN.
PT Nusantara Regas.
PT Pertamina Hulu Energi.
Pelaporan : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
3.2.4 Konstruksi Revetment
A Perubahan Pola Arus dan Elevasi Muka Air
a) Sumber Dampak :
Kontruksi revetment yang dilakukan simultan dengan penggelaran material
reklamasi Pulau G menyebabkan perubahan arah dan kecepatan arus perairan
sekitar. Bangunan revetment pada batas luar material reklamasi yang digelar akan
mempengaruhi arah dan kecepatan aliran air.
b) Tolok Ukur Dampak :
Arah dan kecepatan arus pada lokasi tertentu di sekitar Pulau G.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 12
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Perubahan arah dan kecepatan arus oleh bangunan revetment menjadi faktor
penentu prakiraan perubahan sedimentasi, suhu air laut, dan kualitas air laut.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Pembuatan sand key untuk soil improvement dasar laut yang memiliki lapisan
lunak (Gambar 3.2).
- Inti revetment diletakkan di atas geo-mattress untuk mendistribusikan beban
tanggul atau revetment secara merata.
- Pemasangan geo-textile sheet antara pasir dengan lapisan batuan untuk
mencegah pasir terlepas ke luar tapak reklamasi (Gambar 3.3).
- Peletakan batuan secara berlapis dimana batuan dengan ukuran lebih kecil
yang berfungsi sebagai filter diletakkan di atas geo-textile, diikuti secondary
armour stone, dan selanjutnya diletakkan boulder dengan berat antara 30 –
3.000 kg yang berfungsi menahan energi gelombang (Gambar 3.3).
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material
reklamasi, dimana setiap lapisan mencapai ketinggian 0,5 – 1 meter di sisi luar
dibuat sejenis tanggul atau revetment.
- Melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sunda Kelapa, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian
Perhubungan untuk pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan lapisan lunak
(silt dan clay) ke lokasi pembuangan dalam rangka pembuatan sand key.
- Melaksanakan rekomendasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sunda Kelapa No. PP.201/1/9/KSOP-SKA/13 pembuangan lumpur
pada dumping area dengan koordinat :
a) 05o56’00” LS 106o43’30” BT b) 05o56’00” LS 106o45’36” BT
b) 05o57’30” LS 106o45’36” BT d) 05o57’30” LS 106o43’30” BT
- Selama kegiatan pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan lumpur harus
standby pada CH 16VHF Radio Telephony dan dalam pengawasan petugas
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa.
- Mengurus perijinan pelaksanaan pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan
lumpur ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
- Menyerahkan hasil akhir sounding kepada Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian penanggulangan banjir yang telah
disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 13
Gambar 3.2
Sand Key
Gambar 3.3
Geo-textile dan Peletakan Batuan
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah pengurugan.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun
2013.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda
Kelapa, Kementerian Perhubungan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 14
Pelaporan : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
B Perubahan Suhu Air Laut
a) Sumber Dampak :
Kontruksi revetment yang dilakukan simultan dengan penggelaran material
reklamasi menyebabkan perubahan suhu air laut oleh aliran air laut yang mengalir
pada jarak yang lebih panjang.
b) Tolok Ukur Dampak :
Suhu air laut sebelum dilakukan konstruksi revetment dan setelah konstruksi
revetment pada water intake PLTU/PLTGU Muara Karang.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mempertahankan atau menurunkan suhu air laut pada water intake yang berasal
dari outlet PLTU/PLTGU Muara Karang.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Memastikan konstruksi revetment sesuai persyaratan teknis, yakni dilakukan
pembuatan sand key untuk memperbaiki lapisan lunak di dasar laut, peletakan
geo-mattress, pemasangan geo-textile sheet antara pasir dengan lapisan
batuan, peletakan batuan secara berlapis dengan batuan berukuran lebih kecil
di bagian bawah, diikuti secondary armour stone, dan selanjutnya diletakkan
boulder.
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material
reklamasi melalui pembuatan tanggul atau revetment setiap lapisan urugan
mencapai 0,5 – 1 meter.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas dan PT Pertamina
Hulu Energi :
Penentuan metode pemisahan outlet PLTU/PLTGU Muara Karang dan
outlet Kali Karang dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara
Karang.
Engineering assessment oleh pihak ketiga yang disepakati bersama untuk
aspek teknis keamanan pipa gas bawah laut oleh pelaksanaan sand key
dan konstruksi revetment.
Pengawasan bersama kinerja pelaksanaan konstruksi revetment dan
reklamasi Pulau G.
- Bersama dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT Pertamina Hulu Energi
melakukan koordinasi dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta cq Bappeda dan
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 15
Dinas Pekerjaan Umum tentang kesepakatan metode pemisahan antara aliran
outlet dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah pengurugan.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun
2013.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Bappeda Provinsi DKI Jakarta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
PT PLN.
Pelaporan : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
C Perubahan Stabilitas Dasar Laut
a) Sumber Dampak :
Kontruksi revetment yang dilakukan simultan dengan penggelaran material
reklamasi.
b) Tolok Ukur Dampak :
Settlement pada lapisan dasar laut.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mencegah terjadinya deformasi pada lapisan dasar laut dan gerakan ke samping
yang dapat menimbulkan kerusakan pada struktur revetment dan struktur lain yang
berdekatan, seperti pipa gas PT Nusantara Regas.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Memastikan konstruksi revetment sesuai persyaratan teknis, yakni dilakukan
pembuatan sand key untuk memperbaiki lapisan lunak di dasar laut, peletakan
sand bag di atas geo-mattress, pemasangan geo-textile sheet antara pasir
dengan lapisan batuan, peletakan batuan secara berlapis dengan batuan
berukuran lebih kecil di bagian bawah, diikuti secondary armour stone, dan
selanjutnya diletakkan boulder.
- Konstruksi revetment di sisi Timur memiliki jarak 25 m dari ujung terluar sand
key ke pipa gas dengan prasyarat tidak diperkenankan melakukan aktifitas
apapun terkait reklamasi Pulau G dalam jarak tersebut (Gambar 3.4).
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 16
Sand key
Sea bed
25 m
Pipa gas
Gambar 3.4
Jarak Revetment terhadap Pipa Gas
- Pelaksanaan sand key menggunakan backhoe dredger dimana ekskavator
dipasang pada salah satu ujung spud-rigged pontoon (Gambar 3.5), sedang
back hoe diletakkan di atas area yang akan digali. Spuds diturunkan ke seabed
untuk memperkuat posisi back hoe, artinya barge dan spuds akan terikat pada
areal yang akan digali. Dengan posisi demikian, maka barge tidak perlu
bergerak ke luar areal yang tidak digali.
- Alat penggali akan bergerak sendiri mengangkat dan menurunkan spuds
beserta bucket (Gambar 3.6). Back hoe dredger dilengkapi oleh electronic
display yang memberi informasi tentang seksi sand key yang digali, lokasi
dredger, kedalaman, dan posisi bucket kepada operator.
- Penggalian dalam pelaksanaan sand key dilakukan secara bertahap mengikuti
alur dengan panjang sekitar 2 m dan kedalaman 1 – 2 m. Untuk menjaga
penggalian tetap stabil pada seluruh sisi, pada tahap awal dredger akan
mengupas slope yang bergelombang dan slope lainnya. Setelah menyelesaikan
penggalian sekitar 20 – 40 m alur akan diisi oleh pasir dan penggalian
dilanjutkan pada alur berikutnya dengan panjang yang sama dan selanjutnya
diikuti oleh pengisian pasir hingga terbangun revetment di seluruh sisi luar
lahan reklamasi (Gambar 3.7 dan Gambar 3.8). Material lunak yang digali
dimuat dalam barge yang berada di bagian Barat alat gali.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 17
Gambar 3.5
Back Hoe Dredger
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 18
Gambar 3.6
Contoh Aktifitas Penggalian oleh Back Hoe Dredger
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 19
Gambar 3.7
Tampak Atas Sekuens Penggalian dan Pengisian Sand Key
Gambar 3.8
Penampang Melintang Sekuens Penggalian Sand Key
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 20
- Penggalian lapisan lunak dalam pelaksanaan sand key dilakukan secara
pararel dengan pengisian material pasir untuk mencegah longsor pada seabed
yang menyangga pipa gas bawah laut.
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material
reklamasi melalui pembuatan sejenis tanggul setiap lapisan urugan mencapai
0,5 – 1 meter.
- Melakukan actual cross check posisi pipa gas bawah laut PT Nusantara Regas
sebagai data navigation system bagi barge dan tug boat yang melakukan
aktifitas sand key dan revetment di sisi Timur Pulau G guna menjamin
keamanan pipa.
- Pemasangan marking buoy pada koordinat pipa di koridor Timur Pulau G untuk
visual navigation.
- Melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sunda Kelapa, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian
Perhubungan untuk pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan lapisan lunak
(silt dan clay) ke lokasi pembuangan dalam rangka pembuatan sand key.
- Mengurus perijinan pelaksanaan pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan
lumpur ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas dan PT Pertamina
Hulu Energi :
Penentuan metode pemisahan outlet PLTU/PLTGU Muara Karang dan
outlet Kali Karang dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara
Karang.
Engineering assessment oleh pihak ketiga yang disepakati bersama untuk
aspek teknis keamanan pipa gas bawah laut oleh sand key dan revetment
untuk jarak aman batas ke arah Timur ke pipa gas bawah laut PT Nusantara
Regas serta jarak untuk rektifikasi dan maintenance pipa gas bawah laut;
dan aspek teknis lainnya.
Prosedur pelaksanaan sand key dan konstruksi revetment.
Pengawasan kinerja pelaksanaan sand key dan konstruksi revetment
reklamasi Pulau G dengan melibatkan liaison officer masing-masing
stakeholders.
- Bersama dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT Pertamina Hulu Energi
melakukan koordinasi dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta cq Bappeda dan
Dinas Pekerjaan Umum tentang kesepakatan metode pemisahan antara aliran
outlet dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang.
- Melaksanakan hasil rekomendasi kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah pengurugan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 21
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun
2013.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Bappeda Provinsi DKI Jakarta
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
PT Nusantara Regas.
PT Pertamina Hulu Energi.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda
Kelapa, Kementerian Perhubungan.
Pelaporan : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
D Perubahan Kualitas Air Laut
a) Sumber Dampak :
Konstruksi revetment yang dilakukan secara simultan dengan penggelaran material
reklamasi Pulau G menyebabkan penyebaran padatan tersuspensi dan parameter
lainnya ke kolom perairan sekitar.
b) Tolok Ukur Dampak :
KepMen LH No. Kep-51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut,
terutama untuk parameter TSS, TDS, dan minyak dan lemak.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mencegah peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi dan parameter lainnya
pada lokasi perairan laut oleh kegiatan konstruksi revetment.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Memastikan konstruksi revetment sesuai persyaratan teknis, yakni dilakukan
pembuatan sand key untuk memperbaiki lapisan lunak di dasar laut, peletakan
sand bag di atas geo-mattress, pemasangan geo-textile sheet antara pasir
dengan lapisan batuan, peletakan batuan secara berlapis dengan batuan
berukuran lebih kecil di bagian bawah, diikuti secondary armour stone, dan
selanjutnya diletakkan boulder.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 22
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material
reklamasi melalui pembuatan sejenis tanggul atau revetment setiap lapisan
urugan mencapai 0,5 – 1 meter.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT
Pertamina Hulu Energi untuk :
Pengawasan dan evaluasi bersama kinerja penggelaran material reklamasi,
Perbaikan metode dan teknik reklamasi jika kinerja pelaksanaan sand key
dan konstruksi revetment menimbulkan dispersi sedimen melampaui
kondisi eksisting pada lokasi compliance points, terutama untuk parameter
TSS, TDS, dan minyak dan lemak.
Perbaikan teknik penanggulangan dispersi beban dan konsentrasi TSS,
TDS, dan minyak dan lemak oleh pelaksanaan sand key dan konstruksi
revetment.
- Melakukan koordinasi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI
Jakarta dalam pencegahan penurunan kualitas air laut.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah pengurugan.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun
2013.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
PT PLN.
PT Nusantara Regas.
PT Pertamina Hulu Energi.
Pelaporan : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 23
3.3 TAHAP PASCA KONSTRUKSI
3.3.1 Demobilisasi Peralatan Reklamasi
A Perubahan Kelancaran Lalu Lintas Jalan Raya
a) Sumber Dampak :.
Demobilisasi peralatan reklamasi untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang
didatangkan melalui jalan raya di kawasan Pluit.
b) Tolok Ukur Dampak :
Kecepatan kendaraan lalu lintas umum rata-rata pada ruas Jalan Utara selama
demobilisasi peralatan reklamasi berlangsung pada jam sibuk pagi dan sore hari
kurang dari 15 Km/jam.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mencegah kemacetan dan hambatan kelancaran lalu lintas umum pada ruas Jalan
Pluit Karang Utara oleh demobilisasi peralatan reklamasi Pulau G.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Pengaturan jadwal demobilisasi peralatan reklamasi pada jalur Jalan Karang
Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dilakukan pada malam hari, yaitu
antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib untuk menghindarkan kemacetan lalu lintas
dan gangguan terhadap aktifitas perkantoran PLTU/PLTGU Muara Angke.
- Penggunaan lampu sebagai sinyal hati-hati pada kendaraan dan peralatan
reklamasi.
- Pemasangan lampu sebagai sinyal hati-hati pada lokasi peralatan reklamasi
berbelok keluar dari kawasan Green Bay Pluit.
- Penempatan petugas untuk mengatur lalu lintas peralatan reklamasi yang
keluar dari kawasan Green Bay Pluit.
- Perbaikan ruas jalan yang rusak oleh demobilisasi peralatan reklamasi.
- Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk
pengaturan demobilisasi peralatan reklamasi PT Muara Wisesa Samudra.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Jalan Pluit Karang Utara dan Jalan Pluit Karang Ayu serta akses yang
terhubungkan.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Selama masa demobilisasi peralatan reklamasi pada tahun 2015 selama 2 – 3
minggu.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra.
Pengawas : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 24
Kecamatan Penjaringan.
Kelurahan Pluit.
Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang
Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu.
Pelaporan : Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
3.3.2 Keberadaan Pulau G
A Perubahan Suhu Air Laut
a) Sumber Dampak :
Keberadaan Pulau G hasil kegiatan reklamasi menyebabkan perubahan suhu air
laut oleh aliran air laut yang mengalir pada jarak yang lebih panjang.
b) Tolok Ukur Dampak :
Suhu air laut sebelum dan setelah terbangun Pulau G dan pulau-pulau lainnya di
bagian Barat pada water intake PLTU/PLTGU Muara Karang.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Mempertahankan suhu air laut pada water intake yang berasal dari outlet
PLTU/PLTGU Muara Karang.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Memastikan kinerja lahan terbangun Pulau G yang dilindungi struktur revetment
sesuai pesyaratan teknis, sehingga tidak mengalami kerusakan secara fisik.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN dalam pengawasan kinerja hasil
reklamasi berupa Pulau G dan suhu air laut pada intake air pendingin
PLTU/PLTGU Muara Karang.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN untuk upaya pengendalian dan
penanggulangan jika terjadi permasalahan dengan suhu air laut pada intake air
pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang terkait keberadaan Pulau G.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Lahan terbangun di Pulau G yang dikelilingi oleh struktur revetment.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Akhir tahun 2015.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra
Pengawas : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
PT PLN.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 25
Pelaporan : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
B Perwujudan Tatanan Ruang
a) Sumber Dampak :
Keberadaan Pulau G hasil kegiatan reklamasi sebagai perwujudan tatanan ruang.
b) Tolok Ukur Dampak :
- Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan
Jabodetabekpunjur.
- Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi DKI
Jakarta 2030.
- Peraturan Gubernur Provinsi Jakarta No. 121 Tahun 2012 tentang Penataan
Ruang Kawasan Reklamasi Pantai Utara Jakarta.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan :
Perwujudan pemanfaatan ruang kawasan Pantura DKI Jakarta melalui
pengembangan lahan baru dalam bentuk pulau hasil kegiatan reklamasi.
d) Rencana Pengelolaan Lingkungan :
- Memastikan kinerja lahan terbangun Pulau G mampu mendukung
pembangunan di atasnya.
- Menyiapkan perijinan dan pemenuhan persyaratan administratif sesuai
peraturan yang berlaku untuk pembangunan Pulau G.
- Melakukan koordinasi pemanfaatan ruang dengan Bappeda Provinsi DKI
Jakarta dan Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan :
Lahan terbangun di Pulau G yang siap dimanfaatkan untuk perkembangan Provinsi
DKI Jakarta.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan :
Kontinyu hingga dilanjutkan dengan pembangunan di atas lahan Pulau G.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : PT Muara Wisesa Samudra
Pengawas : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan : Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Rencana Pengelolaan Lingkungan III - 26
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Pelaporan dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. I – 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ I – 1
1.2 Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan ................................... I – 4
1.3 Kegunaan Rencana Pengelolaan Lingkungan .............................. I – 5
1.4 Kebijakan PT Muara Wisesa Samudra dalam Pengelolaan Lingkungan …………………………………………………………….
I – 6
BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN .................................. II – 1
BAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ........................... III – 1
3.1 Tahap Pra Konstruksi .................................................................. III – 1
3.1.1 Penerimaan Tenaga Kerja ……………………….……… III – 1
3.1.2 Sosialisasi Rencana Reklamasi Pulau G ………...…….. III – 2
3.2 Tahap Konstruksi …………………………….……….……..….….. III – 3
3.2.1 Mobilisasi Peralatan Reklamasi ……………………….… III – 3
3.2.2 Pengangkutan Material Reklamasi ………….…….…….. III – 6
3.2.3 Penggelaran Material Reklamasi ………..……..……….. III – 8
3.2.4 Konstruksi Revetment ……………….….………………… III – 10
3.3 Tahap Pasca Konstruksi …………………………………..…….… III – 23
3.3.1 Demobilisasi Peralatan Reklamasi ………….…………… III – 23
3.3.2 Keberadaan Pulau G ……….…………….………………. III – 24
LAMPIRAN RKL
DAFTAR PUSTAKA
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Silt Screen ............................................................................ III – 10
Gambar 3.2 Sand Key .............................................................................. III – 13
Gambar 3.3 Geo-Textile dan Peletakan Batuan .................................... III – 13
Gambar 3.4 Jarak Revetment Terhadap Pipa Gas ................................. III – 16
Gambar 3.5 Back Hoe Dredger ................................................................ III – 17
Gambar 3.6 Contoh Aktifitas Penggalian oleh Back Hoe Dredger …….. III – 18
Gambar 3.7 Tampak Atas Sekuens Penggalian dan Pengisian Sand Key III – 19
Gambar 3.8 Penampang Melintang Sekuens Penggalian Sand Key …… III – 19
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
1. Albert Cheng Ting Ning, JP, et al, 2010, Towards a Sustainable Reclamation for
Hong Kong, Environmental Paper Award, HKIE Enviromental Division, Hong Kong
2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup Pembangunan Hunian dan Bisnis Terpadu
Green Bay Pluit, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, PT
Kencana Unggul Sukses, 2012
3. APHA, AWWA, WPCF, 1992, Standar Method for the Examination of Water and
Wastewater, 18th Ed., APHA, Washington
4. Badan Pelaksana Reklamasi Pantura Jakarta, Draft AMDAL Regional Reklamasi dan
Revitalisasi Pantura Jakarta, 2003
5. Baumo, WJ and Oates, WE, 1979, Economics : Enviromental Policy and Quality of
Life, Prentice Hall
6. Canter, LW, 1986, Air Pollution, University of Oklahoma, USA
7. Canter, LW, 1996, Environmental Impact Assessment, McGraw-Hill International
Editions, Second Edition, New York
8. Djajadiningrat, Surna T., Harry Harsono Amir, Penilaian Secara Cepat Sumber-
sumber Pencemaran Air, Tanah, dan Udara, Gadjah Mada Universirty Press,
Yogyakarta, 1990
9. Environmental Protection Agency, 1997, Compilation of Air Pollutant Emission
Factors, Research Triangle Park, USA
10. Fardiaz, S, 1992, Polusi Air dan Udara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
11. Halloway JD, Stork NE, 1991, The Dimensions of Biodiversity : the Use of
Invertebrates as Indicators of Human Impact, Hawksworth DL (Ed.), The Biodiversity
of Microorganism and Invertebrates : Its Role in Sustainable Agriculture, United
Kingdom : CAB International, Wallingford, pp 37 – 61
12. Hutasoit, Lambok, Evaluasi Kondisi Air Bawah Tanah Propinsi DKI Jakarta, Dinas
Pertambangan DKI Jakarta, 2004
13. Hutasoit, Lambok, Studi Dampak Resiko Dewatering (Penirisan) di Wilayah DKI
Jakarta, Dinas Pertambangan Propinsi DKI Jakarta, 2006
14. Hutasoit, Lambok; Pindratno, M.H., Amblesan Tanah di DKI Jakarta, Buku Longsor,
P3TPSLK, BPPT, 2004.
15. IHD-WHO, Water Quality Surveys : A Guide for the Collection and Interpretation of
Water Quality Data, Unesco/WHO, UK 1978
16. Keller, E, 1982, Enviromental Geology, 3rd Ed., CE Cerril Publishing Co., Columbus,
Ohio
17. Kinzelbach, W, 1986, Development in Water Sciences, Groundwater Modelling, An
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
Daftar Pustaka
Introduction with Sample Programs in Basics, Vol. 25, Elsevier, Amsterdam
18. Krenkel PA and Novotny V, 1980, Water Quality Management, Academic Press, New
York
19. Krentel, Peter A.,et at., Water Quality Management, Academic Press, New York,1980
20. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi, 1980, Buku Pegangan Bidang
Kependudukan, Universitas Indonesia, Jakarta
21. Lloyd Acoustics Pty Ltd., 2002, Noise and Vibration Management Plan, A Report for
Perth Urban Rail Development, Australia
22. McLaughlin A, Mineau P, 1995, The Impact of Agricultural Practices on Biodiversity,
Agricult Ecosys Environ 55 : 201 – 212
23. Odum, HT, 1992, Ekologi Sistem : Suatu Pengantar, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
24. Ongkosongo, O.S.R, Keadaan Lingkungan Fisik Pantai Jakarta, PPLH dan LON LIPI,
Jakarta,1981
25. Peavy, HE et al,1988, Enviromental Engineering, McGraw Hill, New York
26. Prawirowardoyo, Susilo, 1996, Meteorologi, Penerbit ITB, Bandung
27. Puri Fadjar Mandiri, Jakarta Waterfront : Rebirth of Jayakarta (Rencana Induk
Pantura Jakarta), Bagian II, Studi Lingkungan dan Rencana Lingkungan, Planning
Workshop International, 1995
28. Purwadhi, S.H., O.S.R. Ongkosongo, I. Bangun, dan I. Pranoto, Penggunaan Data
Teledeteksi untuk Penelitian Perubahan dan Tataguna Tanah Pantai Jakarta,
TELSA-LAPAN Jakarta, 1983
29. Sengara, Wayan, Settlement and Liquefaction Potentials for the Proposed Jakarta
Bay Reclamation Project, 2011
30. Splitz, K and Moreno, J, 1996, A Practical Guide to Groundwater and Solute
Transport Modelling, John Wiley and Sons, New York
31. Stern, Arthur C, Boubel, Richards W, Turner D, Bruce, Fox, Donald L, 1984,
Fundamentals of Air Pollution, Second Ed., Academic Press Inc., London
32. Studi Pengaruh Perubahan Erosi dan Sedimentasi Akibat Reklamasi Wilayah DKI
Jakarta, Dinas Pertambangan DKI Jakarta – Lembaga Pengabdian pada
Masyarakat, Institut Teknologi Bandung, 1998
33. Sulistijo, Coastal and Marine Quality of Jakarta Bay, Institute of Ecology, Research
Institute of university of Padjadjaran
34. Summary Report from the 1996 NCEER and 1998 NCEER/NSF Workshops on
Evaluation of Liquefaction Resistance of Soils, Journal Of Geotechnical and Geo-
environmental Engineering, October 2001
35. Tjasjono, Bayong, 1999, Klimatologi Umum, Penerbit ITB, Bandung
36. UNEP, WHO, 1996, Water Quality Monitoring, First Ed., E and FN Spon, London
37. Wark, Kenneth and Warner, Cecil F, 1981, Air Pollution : Its Origin and Control,
Second Ed., Harper and Row Publishers, New York
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
1 Lampiran
Tabel 3.1
Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Reklamasi Pulau G
PT Muara Wisesa Samudra
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
A TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. PENERIMAAN TENAGA KERJA
1. Perubahan kesempatan bekerja pada aktifitas reklamasi Pulau G.
Penerimaan tenaga kerja reklamasi Pulau G yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Muara Wisesa Samudra. Tenaga kerja yang dapat terlibat dalam kegiatan reklamasi terbatas dan membutuhkan kualifikasi keahlian teknis yang tertentu.
Jumlah penduduk sekitar yang terlibat langsung dalam aktifitas reklamasi Pulau G.
Pelibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan reklamasi Pulau G sebagai tenaga kerja untuk peningkatan kesejahteraan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh aktifitas reklamasi serta memperluas peluang terlibat secara tidak langsung melalui penyediaan jasa.
- Sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar tentang kebutuhan, kriteria, mekanisme, dan masa penerimaan tenaga kerja reklamasi.
- Persyaratan bagi kontraktor reklamasi PT Muara Wisesa Samudra untuk memprioritaskan tenaga kerja dari warga Muara Angke.
- Proses penerimaan tenaga kerja reklamasi dapat diakses oleh masyarakat.
- Bagi pekerja reklamasi diberlakukan sistem pengupahan sesuai dengan peraturan UMR yang berlaku dan jaminan asuransi ketenagakerjaa.
- Penyediaan peralatan
Kawasan Muara Angke.
Pada awal masa reklamasi Pulau G, yaitu pada kwartal terakhir tahun 2013.
PT Muara Wisesa Samudra berkoordi nasi dengan kontraktor.
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Kelurahan Pluit
- Wakil komunitas Muara Angke.
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
- Kelurahan Pluit.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
2 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
keselamatan kerja bagi tenaga kerja reklamasi.
- Melakukan identifikasi peluang kerja tidak langsung yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, seperti penyediaan angkutan kapal atau perahu ke lokasi reklamasi.
2. SOSIALISASI RENCANA REKLAMASI PULAU G
1. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
Informasi yang terbatas tentang rencana reklamasi Pulau G dan pulau-pulau lainnya di kawasan Pantura Jakarta, oleh karena belum dilakukan sosialisasi secara efektif. Informasi yang terbatas menyebabkan persepsi masyarakat
Respon masyarakat negatif atau positif terhadap rencana reklamasi Pulau G.
Membangun persepsi obyektif tentang rencana reklamasi Pulau G dan pulau-pulau lainnya di kawasan Pantura Jakarta berdasarkan informasi yang valid dan
memadai.
- Melakukan komunikasi dengan Bappeda DKI Jakarta tentang kepentingan sosialisasi rencana reklamasi pada lingkup Provinsi DKI Jakarta bagi masyarakat di kawasan pesisir Jakarta Utara.
- Melanjutkan koordinasi dengan Kelurahan Pluit untuk perencanaan sosialisasi tentang reklamasi Pulau G, kelompok sasaran, cara sosialisasi, dan penyelenggaraan sosialisasi secara teknis.
- Menunjuk personil PT Muara Wisesa Samudra
- Kawasan Muara Angke.
- Kelurahan Pluit diwakili oleh RW dan RT di sekitar Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu yang menjadi akses darat menuju
Sosialisasi secara terencana diselenggara kan hingga akhir tahun 2013 dan forum komunikasi dilakukan secara menerus hingga reklamasi berakhir.
PT Muara Wisesa Samudra.
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Kelurahan Pluit
- Wakil komunitas Muara Angke.
- Wakil masyarakat Kelurahan Pluit.
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
3 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
dibangun berdasarkan anggapan pribadi atau pembicaraan di kalangan masyarakat secara internal.
yang melakukan koordinasi dengan para pihak yang berwenang dan yang berkepentingan.
- Melakukan koordinasi dengan perwakilan komunitas Muara Angke untuk membangun media komunikasi dua arah tentang rencana reklamasi Pulau G.
- Menyelenggarakan sosialisasi melalui media elektronik, poster, selebaran (flyer), dan yang sejenis, serta tatap muka.
- Menyelenggarakan komunikasi dengan warga Pluit dan warga Muara Angke secara reguler untuk pertukaran informasi dan penanganan masalah.
- Melakukan komunikasi informal dengan warga Pluit dan warga Muara Angke untuk pertukaran informasi.
Pulau G.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
4 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
B TAHAP KONSTRUKSI
1. MOBILISASI PERALATAN REKLAMASI
1. Perubahan kelancaran lalu lintas jalan raya.
Mobilisasi peralatan berat untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang didatangkan melalui jalan raya di kawasan Pluit.
Kecepatan kendaraan lalu lintas umum rata-rata pada ruas Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara selama mobilisasi peralatan reklamasi berlangsung pada jam sibuk pagi dan sore hari kurang dari 15 Km/jam.
Kecepatan kendaraan lalu lintas umum rata-rata pada ruas Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara selama mobilisasi peralatan reklamasi berlangsung pada jam sibuk pagi dan sore hari kurang dari 15 Km/jam.
- Pengaturan jadwal mobilisasi peralatan reklamasi pada jalur Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu dan jaringan jalan yang terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk menghindarkan kemacetan dan aktifitas perkantoran PLTU/PLTGU Muara Karang, yaitu antara pukul 22.00 wib - 05.00 wib.
- Penggunaan lampu sebagai sinyal hati-hati pada kendaraan dan peralatan reklamasi.
- Pemasangan lampu sebagai sinyal hati-hati pada lokasi peralatan reklamasi berbelok memasuki kawasan Green Bay Pluit.
- Perbaikan ruas jalan yang rusak oleh mobilisasi peralatan reklamasi.
- Penempatan petugas
Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu serta akses yang terhubungkan
Selama masa mobilisasi peralatan reklamasi pada kwartal ke-empat tahun 2013 selama 2 – 3 minggu.
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Perhubungan Povinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- Kecamatan Penjaringan
- Kelurahan Pluit
- Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara
- Dinas Perhubungan Povinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
5 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
untuk mengatur lalu lintas peralatan reklamasi yang memasuki kawasan Green Bay Pluit.
- Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk pengaturan mobilisasi peralatan reklamasi PT Muara Wisesa Samudra dan koordinasi jika kegiatan reklamasi pulau-pulau lainnya juga memanfaatkan ruas jalan yang sama.
2. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
Mobilisasi peralatan reklamasi untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang didatangkan melalui jalan raya akan meningkatkan kemacetan lalu lintas di kawasan Pluit. Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu masalah
Respon dan harapan masyarakat terhadap rencana reklamasi Pulau G dan pulau-pulau lainnya di kawasan Pantura Jakarta terkait kemacetan lalu lintas, terutama pada ruas
Menghindarkan persepsi dan sikap negatif masyarakat terhadap reklamasi Pulau G dari sudut pandang sebagai sumber kemacetan lalu lintas.
- Sosialisasi pengaturan jadwal mobilisasi peralatan reklamasi pada jalur Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk menghindarkan kemacetan, yaitu antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib.
- Komunikasi dengan wakil masyarakat penghuni di Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara tentang pengaturan
Tempat tinggal masyarakat di sepanjang Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dengan akses tersebut
Selama. masa mobilisasi peralatan reklamasi pada kwartal ke-empat tahun 2013 selama 2 – 3 minggu
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- Kecamatan Penjaringan
- Kelurahan Pluit
- Wakil masyarakat Jalan Pluit
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
6 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
signifikan yang dipersepsikan negatif oleh warga Pluit.
Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara
jadwal mobilisasi peralatan reklamasi Pulau G.
- Menyiapkan sarana untuk menampung laporan dan keluhan masyarakat dan pengelola kegiatan di sekitar akses mobilisasi peralatan reklamasi, diantaranya melalui saluran telekomunikasi dan pengaduan langsung kepada PT Muara Wisesa Samudra.
Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara
2. PENGANGKUTAN MATERIAL REKLAMASI
1. Perubahan kelancaran lalu lintas jalan raya.
Pengangkutan material reklamasi Pulau G yang didatangkan melalui jalan raya di kawasan Pluit, diantaranya tanah penutup, PVD, geotextile, dan lainnya.
Kecepatan kendaraan lalu lintas umum rata-rata pada ruas Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara selama pengangkut an material reklamasi berlangsung pada jam sibuk pagi
Mencegah kemacetan dan hambatan kelancaran lalu lintas umum pada ruas Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara oleh pengangkutan material reklamasi Pulau G.
- Pengaturan jadwal pengangkutan material reklamasi pada jalur Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu dan jaringan jalan yang terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk menghindarkan kemacetan, yaitu antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib.
- Penggunaan lampu sebagai sinyal hati-hati pada kendaraan truk pengangkut material reklamasi
Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu serta akses yang terhubungkan.
Selama masa pengangkutan material reklamasi mulai kwartal ke-empat tahun 2013 hingga reklamasi berakhir.
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Kecamatan Penjaringan.
- Kelurahan Pluit.
- Wakil masyarakat Jalan Pluit
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
7 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
dan sore hari kurang dari 15 Km/jam.
- Pemasangan lampu sebagai sinyal hati-hati pada lokasi truk pengangkut material reklamasi berbelok memasuki kawasan Green Bay Pluit.
- Perbaikan ruas jalan yang rusak oleh beban pengangkutan material reklamasi yang melampaui kapasitas jalan.
- Penempatan petugas untuk mengatur lalu lintas truk pengangkut material reklamasi yang memasuki kawasan Green Bay.
- Berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk pengaturan pengangkutan material reklamasi PT Muara Wisesa Samudra dan koordinasi jika kegiatan reklamasi pulau-pulau lainnya juga memanfaatkan ruas jalan yang sama.
- Berkoordinasi dengan Kelurahan Pluit untuk pengaturan pengangkutan material reklamasi Pulau G.
Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara
- Wakil pengelola kegiatan di Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
8 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
2. Perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
Pengangkutan material untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang didatangkan melalui jalan raya akan meningkatkan kemacetan lalu lintas di kawasan Pluit. Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu masalah signifikan yang dipersepsikan negatif oleh warga Pluit.
Respon dan harapan masyarakat terhadap rencana reklamasi Pulau G dan pulau-pulau lainnya di kawasan Pantura Jakarta terkait kemacetan lalu lintas, terutama pada ruas Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara
Menghindarkan persepsi dan sikap negatif masyarakat terhadap reklamasi Pulau G dari sudut pandang sebagai sumber kemacetan lalu lintas.
- Pengaturan jadwal pengangkutan material reklamasi pada jalur Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dilakukan pada malam hari untuk menghindarkan kemacetan, yaitu antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib.
- Komunikasi dengan wakil masyarakat penghuni di Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara tentang pengaturan jadwal pengangkutan material reklamasi Pulau G.
- Menyiapkan sarana untuk menampung laporan dan keluhan masyarakat di sekitar akses pengangkutan material reklamasi, diantaranya melalui saluran telekomunikasi dan pengaduan langsung ke PT Muara Wisesa Samudra.
- Berkoordinasi dengan Kelurahan Pluit dalam
Tempat tinggal masyarakat di sepanjang Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dengan akses tersebut.
Selama masa pengangkutan material reklamasi sejak kwartal ke-empat tahun 2013 hingga reklamasi berakhir.
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Kecamatan Penjaringan
- Kelurahan Pluit
- Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya dan Jalan Pluit Karang Utara.
- Wakil pengelola kegiatan di Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu.
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
9 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
pengaturan pengangkutan material reklamasi Pulau G.
3. PENGGELARAN MATERIAL REKLAMASI
1. Perubahan sedimentasi.
Penggelaran material reklamasi Pulau G yang dilakukan secara simultan dengan konstruksi revetment menyebabkan penyebaran sedimen ke kolom perairan sekitar. Pada lokasi yang ditentukan sesuai fungsinya sedimentasi dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan besaran kenaikan dasar laut. Dalam hal
- KepMen LH No. Kep-51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk parameter TSS
- Kenaikan dasar laut (bed change)
Mencegah sedimentasi yang berakibat peningkatan besaran kenaikan dasar laut pada lokasi yang tertentu oleh kegiatan penggelaran material reklamasi.
- Penggelaran material reklamasi Pulau G diawali di bagian Selatan dari arah Timur ke Barat dan dilanjutkan secara bertahap ke bagian Utara.
- Penggelaran material reklamasi dilakukan dengan kecepatan rendah menggunakan spraying pontoon secara berlapis hingga ketebalan 0,5 – 1 meter dan di batas luar dibangun sejenis tanggul atau revetment
- Penggelaran material reklamasi diikuti pembangunan tanggul atau revetment hingga mencapai permukaan laut pada platform sekitar 1,5 m dari LWS dipasang vertical drain .
- Pemasangan silt screen sebagai tabir penghalang
Lokasi Pulau G seluas ± 161 Ha.
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun 2013
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- Forum koordinasi PT Muara Wisesa Samudra, PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT Pertamina Hulu Energi
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
10 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
reklamasi Pulau G menyebabkan penurunan besaran dasar laut pada water intake PLTU/PLTGU Muara Karang.
dispersi padatan tersuspensi dalam kolom air sekitar.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT Pertamina Hulu Energi untuk : Pengawasan dan
evaluasi bersama kinerja penggelaran material reklamasi
Perbaikan metode dan teknik reklamasi jika kinerja pelaksanaan penggelaran material reklamasi menimbulkan dispersi sedimen melampaui kondisi eksisting pada lokasi compliance points
Perbaikan teknik penanggulangan dispersi sedimen oleh penggelaran material reklamasi
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
11 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
2. Perubahan kualitas air laut.
Penggelaran material reklamasi Pulau G yang dilakukan secara simultan dengan konstruksi revetment menyebabkan penyebaran padatan tersuspeni dan parameter lainnya ke kolom perairan sekitar.
KepMen LH No. Kep-51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut, terutama untuk parameter TSS, TDS, dan minyak dan lemak.
Mencegah peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi pada lokasi yang tertentu oleh kegiatan penggelaran material reklamasi.
- Penggelaran material reklamasi dilakukan dengan kecepatan rendah menggunakan spraying pontoon secara berlapis hingga ketebalan 0,5 – 1 meter dan di batas luar dibangun sejenis tanggul atau revetment
- Penggelaran material reklamasi diikuti pembangunan tanggul atau revetment hingga mencapai permukaan laut pada platform sekitar 1,5 m dari LWS dipasang vertical drain
- Pemasangan silt screen sebagai tabir penghalang dispersi padatan tersuspensi dalam kolom air sekitar.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan
Lokasi Pulau G seluas ± 161 Ha.
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun 2013
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- PT PLN
- PT Nusantara Regas
- PT Pertamina Hulu Energi
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
12 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
PT Pertamina Hulu Energi untuk : Pengawasan dan
evaluasi bersama kinerja penggelaran material reklamasi
Perbaikan metode dan teknik reklamasi jika kinerja pelaksanaan penggelaran material reklamasi menimbulkan dispersi sedimen melampaui kondisi eksisting pada lokasi compliance points, terutama untuk parameter TSS, TDS, dan minyak dan lemak
Perbaikan teknik penanggulangan dispersi beban dan konsentrasi TSS, TDS, dan minyak dan lemak oleh penggelaran material reklamasi.
4. KONSTRUKSI REVETMENT
1. Perubahan pola arus dan elevasi muka air.
Kontruksi revetment yang dilakukan simultan dengan penggelaran
Arah dan kecepatan arus pada lokasi tertentu di sekitar Pulau
Perubahan arah dan kecepatan arus oleh bangunan revetment menjadi faktor
- Pembuatan sand key untuk soil improvement dasar laut yang memiliki lapisan lunak.
- Sand bag sebagai inti revetment diletakkan di
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
13 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
material reklamasi Pulau G menyebabkan perubahan arah dan kecepatan arus perairan sekitar. Bangunan revetment pada batas luar material reklamasi yang digelar akan mempengaruhi arah aliran air.
G. penentu prakiraan perubahan sedimentasi, suhu air laut, dan kualitas air laut.
atas geo-mattress untuk mendistribusikan beban tanggul atau revetment secara merata.
- Pemasangan geo-textile sheet antara pasir dengan lapisan batuan untuk mencegah pasir terlepas ke luar tapak reklamasi.
- Peletakan batuan secara berlapis dimana batuan dengan ukuran lebih kecil yang berfungsi sebagai filter diletakkan di atas geo-textile, diikuti secondary armour stone, dan selanjutnya diletakkan boulder dengan berat antara 30 – 3.000 kg yang berfungsi menahan energi gelombang.
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material reklamasi, dimana setiap lapisan mencapai ketinggian 0,5 – 1 meter di sisi luar dibuat sejenis tanggul atau revetment.
- Melakukan koordinasi dengan Kantor
pengurugan tahun 2013. Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa, Kementerian Perhubungan
Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
14 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan untuk pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan lapisan lunak (silt dan clay) ke lokasi pembuangan dalam rangka pembuatan sand key.
- Melaksanakan rekomendasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa No. PP.201/1/9/KSOP-SKA/13 pembuangan lumpur pada dumping area dengan koordinat : 05o56’00” LS
106o43’30” BT 05o56’00” LS
106o45’36” BT 05o57’30” LS
106o45’36” BT 05o57’30” LS
106o43’30” BT
- Selama kegiatan pengerukan,
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
15 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
pengangkutan, dan penimbunan lumpur harus standby pada CH 16VHF Radio Telephony dan dalam pengawasan petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa.
- Mengurus perijinan pelaksanaan pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan lumpur ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
- Menyerahkan hasil akhir sounding kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian penanggulangan banjir yang telah disetujui oleh
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
16 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
2. Perubahan suhu air laut.
Kontruksi revetment yang dilakukan simultan dengan penggelaran material reklamasi menyebabkan perubahan suhu air laut oleh aliran air yang mengalir pada jarak yang lebih panjang.
Suhu air laut sebelum dilakukan konstruksi revetment dan setelah konstruksi revetment pada water intake PLTU/PLTGU Muara Karang
Mempertahan kan atau menurunkan suhu air laut pada water intake yang berasal dari outlet PLTU/PLTGU Muara Karang.
- Memastikan konstruksi revetment sesuai persyaratan teknis, yakni dilakukan pembuatan sand key untuk memperbaiki lapisan lunak di dasar laut, peletakan sand bag di atas geo-mattress, pemasangan geo-textile sheet antara pasir dengan lapisan batuan, peletakan batuan secara berlapis dengan batuan berukuran lebih kecil di bagian bawah, diikuti secondary armour stone, dan selanjutnya diletakkan boulder.
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material reklamasi melalui pembuatan tanggul atau revetment setiap lapisan urugan mencapai 0,5 – 1 meter.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah pengurugan
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun 2013.
PT Muara Wisesa Samudra
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- PT PLN
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
17 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas dan PT Pertamina Hulu Energi : Penentuan metode
pemisahan outlet PLTU/PLTGU Muara Karang dan outlet Kali Karang dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang
Engineering assessment oleh pihak ketiga yang disepakati bersama untuk aspek teknis keamanan pipa gas bawah laut oleh pelaksanaan sand key dan konstruksi revetment
Pengawasan bersama kinerja konstruksi revetment dan reklamasi Pulau G.
- Bersama dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT PHE melakukan koordinasi dengan Pemda Provinsi
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
18 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
DKI Jakarta cq Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum tentang kesepakatan metode pemisahan antara aliran outlet dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang.
3. Perubahan stabilitas dasar laut.
Konstruksi revetment yang dilakukan simultan dengan penggelaran material reklamasi.
Settlement pada lapisan dasar laut
Mencegah terjadinya deformasi pada lapisan dasar laut dan gerakan ke samping yang dapat menimbulkan kerusakan pada struktur revetment dan struktur lain yang berdekatan seperti pipa gas PT Nusantara Regas.
- Memastikan konstruksi revetment sesuai persyaratan teknis, yakni dilakukan pembuatan sand key untuk memperbaiki lapisan lunak di dasar laut, peletakan sand bag di atas geo-mattress, pemasangan geo-textile sheet antara pasir dengan lapisan batuan, peletakan batuan secara berlapis dengan batuan berukuran lebih kecil di bagian bawah, diikuti secondary armour stone, dan selanjutnya diletakkan boulder.
- Konstruksi revetment di sisi Timur memiliki jarak 25 m dari ujung terluar sand key ke pipa gas dengan prasyarat tidak
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah pengurugan.
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun 2013
PT Muara Wisesa Samudra
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Dinas Perindusrian dan Eenrgi Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
19 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
diperkenankan melakukan aktifitas apapun terkait reklamasi Pulau G dalam jarak tersebut.
- Penggalian lapisan lunak dalam pelaksanaan sand key dilakukan secara pararel dengan pengisian material pasir untuk mencegah longsor pada seabed yang menyangga pipa gas bawah laut.
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material reklamasi melalui pembuatan sejenis tanggul setiap lapisan urugan mencapai 0,5 – 1 meter.
- Melakukan actual cross check posisi pipa gas bawah laut PT Nusantara Regas sebagai data navigation system bagi barge dan tug boat yang melakukan aktifitas sand key dan revetment di sisi Timur Pulau G guna menjamin keamanan pipa.
- Pemasangan marking buoy pada koordinat pipa di koridor Timur Pulau G untuk visual navigation.
Kelas III Sunda Kelapa, Kementerian Perhubungan
- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan
- PT Nusantara Regas
- PT Pertamina Hulu Energi
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
20 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
- Melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan untuk pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan lapisan lunak (silt dan clay) ke lokasi pembuangan dalam rangka pembuatan sand key.
- Mengurus perijinan pelaksanaan pengerukan, pengangkutan, dan penimbunan lumpur ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.
- Melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran Sunda Kelapa, Kementerian Perhubungan untuk pengangkutan dan penimbunan lapisan lunak (silt dan clay) ke lokasi penampungan dalam rangka pembuatan sand
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
21 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
key.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas dan PT Pertamina Hulu Energi : Penentuan metode
pemisahan outlet PLTU/PLTGU Muara Karang dan outlet Kali Karang dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang.
Engineering assessment oleh pihak ketiga yang disepakati bersama untuk aspek teknis keamanan pipa gas bawah laut oleh sand key dan revetment untuk jarak aman batas ke arah Timur ke pipa gas bawah laut PT Nusantara Regas serta jarak untuk rektifikasi dan maintenance pipa gas bawah laut; dan aspek teknis lainnya.
Prosedur pelaksanaan sand key dan konstruksi revetment.
Pengawasan kinerja pelaksanaan sand key
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
22 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
dan konstruksi revetment reklamasi Pulau G dengan melibatkan liaison officer masing-masing stakeholders.
- Bersama dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT PHE melakukan koordinasi dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta cq Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum tentang kesepakatan metode pemisahan antara aliran outlet dengan intake kanal air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang.
4. Perubahan kualitas air laut.
Konstruksi revetment yang dilakukan secara simultan dengan penggelaran material reklamasi Pulau G menyebabkan penyebaran padatan
KepMen LH No. Kep-51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut, terutama untuk parameter TSS, TDS, dan minyak
Mencegah peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi dan parameter lainnya pada lokasi yang tertentu oleh kegiatan konstruksi revetment.
- Memastikan konstruksi revetment sesuai persyaratan teknis, yakni dilakukan pembuatan sand key untuk memperbaiki lapisan lunak di dasar laut, peletakan sand bag di atas geo-mattress, pemasangan geo-textile sheet antara pasir dengan lapisan batuan, peletakan batuan secara berlapis dengan batuan berukuran
Pada sisi luar mengelilingi areal yang diurug dengan arah sesuai arah pengurugan
Selama masa reklamasi sekitar 26 bulan diawali pada kwartal ke-empat tahun 2013
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- PT PLN.
- PT Nusantara Regas.
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
23 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
tersuspeni dan parameter lainnya ke kolom perairan sekitar.
dan lemak. lebih kecil di bagian bawah, diikuti secondary armour stone, dan selanjutnya diletakkan boulder.
- Konstruksi revetment dilakukan secara simultan dengan penggelaran material reklamasi melalui pembuatan sejenis tanggul setiap lapisan urugan mencapai 0,5 – 1 meter.
- Melaksanakan rekomendasi hasil kajian hidrodinamika yang telah disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN, PT Nusantara Regas, dan PT Pertamina Hulu Energi untuk : Pengawasan dan
evaluasi bersama kinerja penggelaran material reklamasi
Perbaikan metode dan teknik reklamasi jika kinerja pelaksanaan sand key dan konstruksi revetment menimbulkan dispersi
- PT Pertamina Hulu Energi.
setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
24 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
sedimen melampaui kondisi eksisting pada lokasi compliance points, terutama untuk parameter TSS, TDS, dan minyak dan lemak.
Perbaikan teknik penanggulangan dispersi beban dan konsentrasi TSS, TDS, dan minyak dan lemak oleh pelaksanaan sand key dan konstruksi revetment.
- Melakukan koordinasi dengan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam pencegahan penurunan kualitas air laut.
III TAHAP PASCA KONSTRUKSI
I DEMOBILISASI PERALATAN REKLAMASI
1. Perubahan kelancaran lalu lintas jalan raya.
Aktifitas demobilisasi peralatan berat untuk kegiatan reklamasi Pulau G yang didatangkan melalui jalan raya di
Kecepatan kendaraan lalu lintas umum rata-rata pada ruas Jalan Karang Utara selama
Mencegah kemacetan dan hambatan kelancaran lalu lintas umum pada ruas Jalan Pluit Karang Utara oleh
- Pengaturan jadwal demobilisasi peralatan reklamasi pada jalur Jalan Utara dan jaringan jalan yang terhubungkan dilakukan pada malam hari, yaitu antara pukul 22.00 wib – 05.00 wib untuk menghindarkan
Jalan Pluit Karang Utara dan Jalan Pluit Karang Ayu serta akses yang terhubungkan.
Selama masa demobilisasi peralatan reklamasi pada tahun 2015 selama 2 – 3 minggu.
PT Muara Wisesa Samudra
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI
- Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
25 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
kawasan Pluit. demobilisasi peralatan reklamasi berlangsung pada jam sibuk pagi dan sore hari kurang dari 15 Km/jam.
demobilisasi peralatan reklamasi Pulau G.
kemacetan lalu lintas dan gangguan terhadap aktifitas perkantoran PLTU/PLTGU Muara Angke.
- Penggunaan lampu sebagai sinyal hati-hati pada kendaraan dan peralatan berat.
- Pemasangan lampu sebagai sinyal hati-hati pada lokasi peralatan reklamasi berbelok keluar dari kawasan Green Bay Pluit.
- Penempatan petugas untuk mengatur lalu lintas peralatan berat yang keluar dari kawasan Green Bay Pluit.
- Perbaikan ruas jalan yang rusak oleh demobilisasi peralatan reklamasi.
- Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk pengaturan demobilisasi peralatan reklamasi PT Muara Wisesa Samudra
Jakarta
- Kecamatan Penjaringan
- Kelurahan Puit
- Wakil masyarakat Jalan Pluit Karang Raya, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan Pluit Karang Ayu
Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
26 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
2. KEBERADAAN PULAU G
1. Perubahan suhu air laut.
Keberadaan Pulau G hasil kegiatan reklamasi menyebabkan perubahan suhu air laut oleh aliran air yang mengalir pada jarak yang lebih panjang.
Suhu air laut sebelum dan setelah terbangun Pulau G dan pulau-pulau lainnya di bagian Barat pada water intake PLTU/PLTGU Muara Karang.
Mempertahan kan suhu air laut pada water intake yang berasal dari outlet PLTU/PLTGU
Muara Karang.
- Memastikan kinerja lahan terbangun Pulau G yang dilindungi struktur revetment sesuai pesyaratan teknis, sehingga tidak mengalami kerusakan secara fisik.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN dalam pengawasan kinerja hasil reklamasi berupa Pulau G dan suhu air laut pada intake air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang.
- Melakukan koordinasi dengan PT PLN untuk upaya pengendalian dan penanggulangan jika terjadi permasalahan dengan suhu air laut pada intake air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang terkait keberadaan Pulau G.
Lahan terbangun di Pulau G yang dikelilingi oleh struktur revetment.
Akhir tahun 2015.
PT Muara Wisesa Samudra
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
- PT PLN.
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.
2. Perwujudan tatanan ruang.
Keberadaan Pulau G hasil kegiatan reklamasi sebagai
- Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang
Perwujudan pemanfaatan ruang kawasan Pantura DKI Jakarta melalui
- Memastikan kinerja lahan terbangun Pulau G mampu mendukung pembangunan di atasnya.
- Menyiapkan perijinan dan
Lahan terbangun di Pulau G yang siap dimanfaat
Kontinyu hingga dilanjutkan dengan pembangun
PT Muara Wisesa Samudra
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta
- Dinas Tata Ruang Provinsi
- Bappeda Provinsi DKI Jakarta
- Dinas Tata Ruang
RKL Rencana Reklamasi Pulau G
Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta
27 Lampiran
No. Jenis Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Tolok Ukur Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan Dampak Lokasi Pengelolaan
Periode Pengelolaan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengawas Pelaporan
perwujudan tatanan ruang.
Penataan Ruang Kawasan Jabodeta bekpunjur
- Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
- Pergub Provinsi Jakarta No. 121 Tahun 2012 tentang Penataan Ruang Kawasan Reklamasi Pantai Utara Jakarta
pengembang an lahan baru dalam bentuk pulau hasil kegiatan reklamasi.
pemenuhan persyaratan administratif sesuai peraturan yang berlaku untuk pembangunan Pulau G.
- Melakukan koordinasi pemanfaatan ruang dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.
kan untuk mendukung perkembang an Provinsi DKI Jakarta.
an di atas lahan Pulau G.
DKI Jakarta
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
Provinsi DKI Jakarta
- Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta
- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
- Pelaporan setiap 3 (tiga) bulan.