Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
Transcript of Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
1/14
BAB I
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan manusia terdiri dari serangkaian
proses perubahan yang rumit dan panjang sejak pembuahan ovum oleh
sprema dan berlanjut sampai berakhirnya kehidupan. Secara garis besar,
perkembangan manusia terdiri dari beberapa tahap, yaitu kehidupan
sebelum lahir, saat bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lanjut
usia (lansia)1.
enjadi tua (menua) merupakan saatu proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan
mempertahankan struktur dan !ungsi normalnya sehingga tidak dapatbertahan terhadap in!eksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
("armojo #. $oedhi % &adi artono, 1'''). ansia merupakan kelompok
orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan secara bertahap
dalam jangka waktu tertentu1.
enurut ndang-ndang *o 1+ ahun 1'' tentang kesejahteraanlansia menetapkan, bahwa batasan umur lansia di ndonesia adalah /0tahun ke atas ("epsos #, 002). enurut 3&4, lansia dikelompokkanmenjadi 2 kelompok, yaitu 5
1. sia pertengahan (middle age) 5 usia 26-6' tahun. ansia (elderly) 5 usia /0-72 tahun+. ansia tua (old) 5 usia 76-'0 tahun2. sia sangat tua (very old) 5 usia di atas '0 tahun
Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksi akan meningkat
cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.
ndonesia sebagai salah satu negara berkembang juga akan mengalami
ledakan jumlah penduduk lansia, kelompok umur 0-12 tahun dan 16-2'
berdasarkan proyeksi 010-0+6 menurun. Sedangkan kelompok umur
lansia (60-/2 tahun dan /68) berdasarkan proyeksi 010-0+6 terusmeningkat .
Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksi akan meningkat
cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.
ndonesia sebagai salah satu negara berkembang juga akan mengalami
ledakan jumlah penduduk lansia, kelompok umur 0-12 tahun dan 16-2'
berdasarkan proyeksi 010-0+6 menurun. Sedangkan kelompok umur
lansia (60-/2 tahun dan /68) berdasarkan proyeksi 010-0+6 terus
meningkat .
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
2/14
9eberhasilan pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa yang
terlihat dari peningkatan tara! hidup dan mur &arapan &idup
(&&):;ngka &arapan &idup (;&&). *amun peningkatan && ini dapat
mengakibatkan terjadinya transisi epidemi-ologi dalam bidang kesehatan
akibat meningkatnya jumlah angka kesakitan karena penyakit degenerati!.
Perubahan struktur demogra< ini diakibatkan oleh peningkatan populasi
lanjut usia (lansia) dengan menurunnya angka kematian serta penurunan
jumlah kelahiran+.
Seiring meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan
penduduk akan berpengaruh pada peningkatan && di ndonesia.
$erdasarkan laporan Perserikatan $angsa-$angsa 011, pada tahun 000-
006 && adalah //,2 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun000 adalah 7,72=), angka ini akan meningkat pada tahun 026-060
yang diperkirakan && menjadi 77,/ tahun (dengan persentase populasi
lansia tahun 026 adalah ,/=). $egitu pula dengan laporan $adan
Pusat Statistik ($PS) terjadi peningkatan &&. Pada tahun 000 && di
ndonesia adalah /2,6 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah
7,1=). ;ngka ini meningkat menjadi /',2+ tahun pada tahun 010
(dengan persentase populasi lansia adalah 7,6/=) dan pada tahun 011
menjadi /',/6 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,6=),
dan pada tahun 00 diperkirakan && menjadi 71,7 tahun.
Situasi global pada saat ini di antaranya adalah 5
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
3/14
- Setengah jumlah lansia di dunia (200 juta jiwa) berada di ;sia.- Pertumbuhan lansia pada negara sedang berkembang lebih tinggi
dari negara yang sudah berkembang.- asalah terbesar lansia adalah penyakit degenerati!.- "iperkirakan pada tahun 060 sekitar 76= lansia penderita
penyakit degenerati! tidak dapat berakti
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
4/14
"ari hasil sebuah studi tentang kondisi sosial ekonomi dan
kesehatan lansia yang dilaksanakan 9omnas lansia di 10 propinsi tahun
00/ diketahui penyakit yang terbanyak diderita lansia adalah penyakit
sendi (6,+=), hipertensi (+,=), anemia (+0,7=) dan katarak (+=) /.$erdasarkan data #S9@S";S 01+, prevalensi penyakit sendi pada usia
66 - /2 tahun 26,0=, usia /6 A 72 tahun 61,', usia 76 tahun 62,= 7.
Penyakit sendi yang sering dialami oleh golongan lanjut usia yaitu
penyakit artritis gout, osteoarthritis dan artritis reuomatoid. ;rtritis gout
merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya
kadar asam urat (hiperurisemia). Salah satu !aktor yang dapat
mempengaruhi arthritis gout adalah makanan yang dikonsumsi, umumnya
makanan yang tidak seimbang (asupan protein yang mengandung purinterlalu tinggi).
$;$
*?;;* PS;9;
. &P@##S@;
;. "e
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
5/14
&iperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan
kadar asam urat darah di atas normal. ;sam urat merupakan hasil
akhir metabolisme purin dalam tubuh. "alam keadaan normal terjadi
keseimbangan antara pembentukan dan degradasi nukleotida purin
serta kemampuan ginjal dalam mengekskresikan asam urat. ;pabilaterjadi kelebihan pembentukan (overproduction) atau penurunan
ekskresi (underexcretion) atau keduanya maka akan terjadi
peningkatan konsentrasi asam urat darah yang disebut dengan
hiperurisemia (?ohnstone, 006B *urcahyanti dan unawaroh, 007B
&idayat, 00'B 3isesa dan Suastika, 00').
Secara biokimiawi akan terjadi hipersaturasi yaitu kelarutan
asam urat pada serum yang melewati ambang batasnya. Patokan
untuk menyatakan keadaan hiperurisemia adalah kadar asam urat
C7 mg= pada laki- laki dan C/ mg= pada perempuan (&idayat,
00'). Sedangkan menurut DaEFueE-ellado et al. (002), dikatakan
hiperurisemia bila asam urat serum C7 mg:dl (C0,2 mmol:l) pada
laki-laki dan C/,6 mg:dl (C0,+7 mmol:l) pada perempuan.
Sementara kadar asam urat normal pada laki-laki adalah 6,1G1,0
mg:dl, dan pada perempuan adalah 2,0G1,0 mg:dl (Sunkureddi et al.,
00/).
$. @tiologi
enurut DaEFueE-ellado et al. (002), kadar asam urat pada
serum dan hiperurisemia merupakan interaksi multi!aktor antara
!aktor jenis kelamin, umur, genetik, dan lingkungan.
1. Faktor Jenis Kelamin dan Umur. 9adar asam urat pada serum
cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia pada laki-
laki dan pada wanita peningkatan tersebut dimulai sejak masa
menopouse.
&iperurisemia umum pada populasi yang telah berumur dan
jarang pada anak-anak dan perempuan mudaB pada perempuan
yang lebih tua, kasus hiperurisemia diduga disebabkan karena
pengaruh dari berkurangnya estrogen.
. Faktor Genetik. Pengaruh keturunan terhadap asam urat serum
diduga sekitar 20=. >aktor genetik dapat berkontribusi terhadap
prevalensi hiperurisemia yang tinggi pada beberapa kelompok
etnik tertentu.
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
6/14
+. Faktor Lingkungan. 9adar asam urat pada serum bervariasi
pada banyak keadaan5 obesitas, diet, konsumsi alkohol, dan
berbagai obat-obatan.
H. Pembentukan Purin
;sam rat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik
purin yang berasal dari bahan pangan maupun dari hasil
pemecahan purin asam nukleat tubuh. "alam serum, monosodium
urat terutama berada dalam bentuk natrium urat, sedangkan dalam
saluran urin, monosodium urat dalam bentuk asam urat. Iat giEi
yang digunakan dalam pembentukan purin di dalam tubuh yaitu
glutamin, glisin,aspartat, dan H4. &ati adalah tempat yang
terpenting dalam sintesa purin (9risnatuti,00)
Secara ilmiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpaipada semu makanan dari sel hidup, yakni makanan, tanaman dan
juga pada hewan. ?adi, asam urat merupakan hasil metabolisme
didalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih ( Suryo wibowo.
00' ).
". 9eluhan dan "iagnosis
anda-tanda hiperurisemia adalah terjadinya serangan
mendadak pada sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan
pertama sangat sakit dan sering dimulai pada pertengahan malam.Sendi menjadi cepat bengkak, panas, dan kemerah-merahan.
eskipun serangan pertama terjadi pada jari ibu kaki, tetapi
sendi-sendi yang lain seperti lutut, tumit, pergelangan tangan dan
kaki juga merasa sakit (9risnatuti,00). 4rang yang merasakan
gejala dan serangan pertama, sebaiknya segera di diagnosis melalui
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan cairan sendi, atau
melakukan uji radiologis (tami,002)
@. Penderita &iperurisemia
Penyakit hiperurisemia lebih sering menyerang laki-laki diatas
umur 20 tahun, karena kadar asam urat pada pria cenderung
meningkat dengan bertambahnya usia. Pada usia ini, pria mengalami
penurunan kemampuan yaitu tak seenergik pria yang berusia 0
tahun karena mempunyai masalah dengan otot atau persendian. ?ika
penyakit ini menyerang wanita, maka pada umunya wanita yang
menderita adalah wanita yang sudah menopause. Pada wanita yang
belum menopause, memiliki kadar hormon estrogen yang cukuptinggi. &ormon ini membantu mengeluarkan asam urat darah melalui
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
7/14
kencing. aki-laki tidak memiliki hormone estrogen yang tinggi,
sehingga asam urat sulit dikeluarkan melalui kencing dan resikonya
adalah kadar asam urat bisa menjadi tinggi (hiperurisemia).
>. 9omplikasi ;kibat ingginya 9adar ;sam rat (hiperurisemia)
1) 9encing batu
9adar asam urat yang tinggi di dalam darah akan mengendap
di ginjal dan saluran perkencingan, berupa kristal dan batu.
) erusak ginjal
9adar asam urat yang tinggi akan mengendap di ginjal
sehingga merusak ginjal.
+) Penyakit jantung
"alam kasus penyakit jantung koroner, asam urat menyerang
endotel lapisan bagian paling dalam pembuluh darah besar. ?ika
endotel mengalami dis!ungsi atau rusak, akan menyebabkan
penyakit jantung koroner.
2) Stroke
;sam urat bisa menumpuk di pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah tidak lancar dan meningkatkan resikopenyakit stroke.
6) erusak sara!
?ika tumpukan monosodium urat terletak dekat dengan sara!
maka bisa mengganggu !ungsi sara!.
/) Peradangan tulang
?ika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan
membentuk to!us yang menyebabkan artrhitis gout akut, sakit
rematik atau peradangan sendi bahkan bisa sampai terjadi
kepincangan. (Ditahealth,006 dan 9ertia,00')
J. Pencegahan &iperurisemia
1. &indari 9egemukan
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
8/14
eskipun tidak selalu, tetapi orang yang kegemukan
umumnya mengonsumsi protein dalam jumlah yang berlebihan.
9ita tahu bahwa protein mengandung purin yang banyak sehingga
menyebabkan kadar asam urat dalam darah meninggi.
. 9urangi ;supan akanan inggi Purin
engurangi makanan tinggi purin perlu karena purin
merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat
dalam tubuh.
+. $anyak inum : tinggi cairan
9onsumsi cairan yang banyak terutama dari minuman dapat
membantu pengeluaran asam urat melalui urine.
2. &indari atihan >isik berlebihan
9urang olahraga akan menyebabkan protein yang dikonsumsi
dalam makanan lebih cenderung menghasilkan asam urat, tetapi
akti
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
9/14
1. stirahat. ?ika terjadi serangan akut, maka sendi harus
diistirahatkan.
. 4lah raga teratur (senam). 4lahraga yang tepat (peregangan dan
penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang
rawan meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan ototdisekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih
banyak.
+. 4bat anti inKamasi. 4bat anti inKamasi : peradangan dan obat
yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat didalam
darah misalnya allopurinol, bekerja menghambat pembentukan
asam urat di dalam tubuh.
2. $erat badan ideal. $agi mereka yang kegemukan, dianjurkan
untuk menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-16= dibawah normal.
6. "iet rendah purin. "iet rendah purin bertujuan agar seseorang
tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi
mengandung purin.
/. &indari alkohol. Seseorang yang menderita hiperurisemia, harus
menghindari alkohol. 9arena alkohol dapat meningkatkan asam
laktat plasma, asam laktat plasma yang dihasilkan ini akan
menghambat pengeluaran asam urat.
. "iet #endah Purin
- ujuan 5
1) engurangi pembentukan asam urat
) Pengobatan jangka panjang untuk mencegah terjadinya komplikasi
+) enurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan
mempertahankannya dalam batas normal
- Prinsip diet
1) Pembatasan purin
"iet yang normal biasanya mengandung /00-1000 mg purin per
hari. 4leh karena itu, diet bagi penderita hiperurisemia harus
dikurangi kandungan purinnya hingga kira-kira hanya mengkonsumsi
sekitar 100-160 mg purin per hari.
) 9alori sesuai dengan kebutuhan
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
10/14
?umlah kalori sesuai kebutuhan dan dijaga agar jangan sampai
mengakibatkan kurang giEi atau berat badan dibawah normal.
9ekurangan kalori akan meningkatkan asam urat serum dengan
adanya keton bodies yang dapat mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urin. Pada penderita hiperurisemia yang gemuk, konsumsikalori perlu dikurangi 10-16= dari total konsumsi yang normal setiap
harinya.
+) inggi karbohidrat
9arbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan kalori.
9arbohidrat kompleks, seperti nasi, singkong, roti, ubi, sangat baik
dikonsumsi oleh penderita hiperurisemia karena dapat meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui urin. 9onsumsi karbohidrat kompleks
disarankan tidak kurang dari 100 gr:hari. Sebaliknya penderitahiperurisemia harus mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana
jenis !ruktosa, seperti gula, permen karena mengkonsumsi !ruktosa
jenis ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum.
2) #endah protein
Penderita hiperurisemia diberikan diet rendah protein, karena
protein dapat meningkatkan produksi asam urat, terutama protein
yang berasal dari bahan makanan hewani. enurut 9rause, penderita
hiperurisemia dapat diberikan protein sebesar 60-70 gr:hari atau 0,-1,0 gr:$$ :hari.
6) #endah lemak
emak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urin.
4leh sebab itu, penderita hiperurisemia sebaiknya diberikan diet
rendah lemak. Penderita harus membatasi makanan yang digoreng
atau bersantan serta menghindari penggunaan margarine.
/) inggi cairan
9onsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman, dapat
membantu pengeluaran asam urat melalui urin. sahakan dapat
minum air putih -,6 liter per hari.
7) anpa alkohol
$ahwa kadar asam urat serum bagi orang yang mengonsumsi
alkohol lebih tinggi dibanding orang yang tidak mengkonsumsi
alcohol karena alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma, dan
asam laktat yang dihasilkan ini akan menghambat pengeluaran asamurat.
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
11/14
?. Syarat diet
1) @nergi sesuai dengan kebutuhan tubuh. $ila berat badan berlebih
atau gemuk, maka asupan energi sehari dikurangi secara bertahap
sebanyak 600-1000 kkal dari kebutuhan energi normal.
) Protein cukup, yaitu 1,0-1, kg:$$ atau 10-16= dari kebutuhan
energi total.
+) &indari bahan makanan sumber protein yang mempunyai
kandungan purin C160 mg:100 gr.
2) emak rendah, yaitu 10-0= dari kebutuhan energi total. emak
dapat menghambat pengeluaran asam urat: purin melalui urin.
6) Ditamin dan mineral cukup.
/) ;supan cairan dianjurkan -,6 iter:hari.
>. ;supan Sumber Purin
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
12/14
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
13/14
. "SP"@;
"islipidemia adalah gangguan :perubahan pada kadar lemak dalam
darah. Jangguan itu dapat berupa peningkatan kadar total kolesterol
atau hiperkolesterolemia, penurunan kadar High Density Lipoprotein
(&"), peningkatan kadar Low Density Lipoprotein ("), ataupeningkatan kadar trigliserida dalam darah (hipertrigliserida).
TARGET TERAPI
"asar dari target terapi adalah penelitian klinis. Sebagian besar
penelitian klinis menggunakan kolesterol " sebagai target terapi
sehingga kolesterol " menjadi target primer terapi dislipidemia.
$esaran target konsentrasi kolesterol " pada berbagai tingkat
risiko kardiovaskular diperkirakan dengan cara ekstrapolasi dari data
penelitian klinis tersebut.
$esarnya reduksi risiko kardiovaskular sesuai dengan besarnya
penurunan kolesterol ". Setiap penurunan 1 mmol: (20 mg:d)
kolesterol " berhubungan dengan reduksi = mortalitas dan
morbiditas kardiovaskular. $erdasarkan ekstrapolasi dari berbagai
studi klinis, keuntungan terbesar dalam reduksi risiko kardiovaskular
berhubungan dengan penurunan kolesterol " ke konsentrasi
kurang dari 70 mg:d atau tercapainya penurunan relati! minimal 60=
dari konsentrasi awal.'
arget terapi kolesterol " bagi pasien dengan risiko kardiovaskular
sangat tinggi adalah 70 mg:d atau penurunan 60= dari konsentrasi
awal. $agi pasien dengan risiko tinggi, target terapinya adalah
100 mg:d atau penurunan +0= dari konsentrasi awal.+6,+/ Perlu
diingat bahwa target penurunan dari konsentrasi awal sebesar 60=
bagi pasien dengan risiko kardiovaskular sangat tinggi hendaknya
hanya diberlakukan jika konsentrasi kolesterol " awal sangat
-
7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia
14/14
tinggi sehingga target 70 mg:d tidak dapat dicapai dengan terapi
!armakologis. &al yang sama juga berlaku bagi pasien dengan tingkat
risiko kardiovaskular tinggi. arget terapi kolesterol " bagi pasien
berisiko menengah adalah 116 mg:d.+6 $agi yang berisiko rendah,
target terapi harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian terapi
obat penurun lipid. $esaran target konsentrasi kolesterol " pada
pasien dengan risiko kardiovaskular rendah lebih banyak ditentukan
oleh studi observasional yang meneliti hubungan antara konsentrasi
kolesterol " dengan aterogenesis dan kejadian P?9. Pasien yang
mempunyai konsentrasi kolesterol " di bawah 100 mg:d selamahidupnya mempunyai risiko rendah terkena P?9 dibanding pasien laindalam populasi. 4leh karena itu, kolesterol " L100 mg:d dianggapsebagai konsentrasi optimal. 9onsentrasi antara tingkat optimal danperbatasan tinggi (100-1' mg:d) disebut di atas optimal. Padakonsentrasi kolesterol " 1+0-16' mg:d (tingkat perbatasan tinggi),aterogenesis terjadi dengan cepat. ;terogenesis terjadi sangat cepatjika konsentrasi kolesterol " tinggi (1/0-1' mg:d) atau sangattinggi (M1'0 mg:d). &ubungan antara konsentrasi kolesterol "dan kejadian P?9 dipastikan oleh beberapa studi.+7,+ dealnya, targetkonsentrasi kolesterol " adalah L100 mg:d tetapi jika diberlakukan
pada setiap orang dengan risiko rendah akan menjadi tidak realistis.Pedoman tatalaksana yang ada pada umumnya merekomendasikanterapi obat penurun lipid pada pasien berisiko rendah jika konsentrasikolesterol " C1'0 mg:d setelah intervensi gaya hidup gagalmenurunkan ke konsentrasi L1'0 mg:d.+6,+/engingat kolesterol non-&" belum dimasukkan ke dalam targetterapi pada penelitian klinis acak, sementara parameter lipid inimenunjukkan keberadaan lipid aterogenik, maka kolesterol non-&"belum menjadi target primer melainkan menjadi target sekunder terapipenurun lipid. Nang disebut target sekunder adalah target terapi yanghendaknya dicapai setelah target primer tercapai pada pasien denganhipertrigliseridemia yang menyertai ", sindrom metabolik, dan PJ9.arget kolesterol non-&" adalah +0 mg:d di atas target kolesterol
". engingat target kolesterol " bagi pasien dengan risikosangat tinggi adalah L70 mg:d maka target untuk kolesterol non-&"adalah L100 mg:d. Sementara itu, target kolesterol non-&" untukpasien dengan risiko tinggi adalah L1+0 mg:d. arget ini sesuaidengan konsentrasi kolesterol D" pada pasien yang mempunyaikonsentrasi J C160 mg:d. 9onsentrasi kolesterol D" Onormalyang besarnya L+0 mg:d adalah konsentrasi kolesterol D" ketika