Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
-
Upload
agustinsoetopo -
Category
Education
-
view
283 -
download
10
Transcript of Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat Kelompok 7
Pemisahan, Pemurnian dan Perubahan Zat
KELOMPOK 7
Disusun Oleh :
1. Agustin Dian K. 4411413022
2. Fachrudyn Faisal Ashar 4411413012
3. Irma Susanti 4411413043
4. Ro’iyyatul Mar’ah 4411413026
5. Siti Wijayanti 4411413004
TUJUAN Memisahkan komponen penyusun
campuran berdasarkan perbedaan sifat fisiknya
Memurnikan zat cair pelarut dengan cara distilasi
Menunjukkan adanya perubahan fisika dan perubahan kimia
DASAR TEORI
Campuran dapat dipisahkan menjadi
komponen- komponen penyusunnya
berdasarkan perbedaan sifat fisiknya,
seperti : ukuran butiran, titik didih,
kelarutan ,kemagnetan dan sebagainya.
Cara yang dilakukan : Melarutkan
Menyaring
Menguapkan kembali larutan yang diperoleh
Cara lain : kromatografi kertas yaitu untuk memisahkanzat warna dalam tinta
Alat
Pembakar spirtus
Pipa Kaca
Tabung reaksi
Pinggan penguapan
Penjepit tabung
Sendok logam
Gelas kimia 50 ml
Batang pengaduk
Set alat distilasi
• Kaki tiga
Botol kromatografi
Kasa Asbes
Erlenmeyer
Corong
CARA KERJA
a. Pemisahan campuran dengan menyaring dan menguapkan
1. Masukkan satu sendok teh garam kotor ke dalam gelas kimia yang berisi 10 ml air. Aduk sampai semua garam larut
2. Lipatlah kertas saring menjadi bentuk kerucut, masukkan ke dalam corong. Basahi kertas saring dengan sedikit air.
3. Saring larutan dan kumpulkan dalam gelas kimia bersih. Amati keadaan filtrat
4. Ambil 5 ml filtrat dan masukkan ke dalam pinggan penguapan. Panaskan pinggan sampai semua air habis.
Percobaan 1
b. Pemisahan dengan kromatografi kertas1. Sediakan kertas kromatografi ukuran 15 x 2 cm. Tarik
garis dengan menggunakan pensil pada jarak 1 cm dari ujung ankertas. Kemudian buatlah titik dengan tinta hijau di tengah garis tsb. Buat titik dengan tinta warna lain di sebelah kaan dan kiri berjarak 0,75 cm.Biarkan tinta kering.
2. Masukkan air ke dalam bejana kromatografi setinggi kurang dari 1 cm. Kemudian gulung bagian atas kertas pada lidi dan gantungkan tegak lurus dalam botol.
3. Biarkan tinta merambat naik pada kertas. Bersama air itu zat – zat warna tinta ikut merambat naik. Jika air sudah merambat mendekati garis pada ujung kertas, keluarkan kertas itu dan beritanda batas air merambat. Biarkan kertas kromatografi menjadi kering.
4. Ukurlah jarak batas air dan jarak tiap noda warna dari garis pensil pada ujung bawah kertas saring. Hitunglah harga perbandingan kedua jarak itu ntuk tiap noda.
C. Distilasi
1. Isilah labu distilasi sampai setengahnya dgn air teh.Masukkan beberapa butir batu didih ke dalamnya.
2. Susun alat distilasi3. Jalankan air kran melalui alat pendingin
liebig.4. Panaskan labu distilasi sampai air mendidih.
Amati kenaikan suhu pada termometer. Amati pula zat cair hasil distilasi.
5. Bacalah titik didih distilat.6. Bandingkan antara air teh awal dengan
distilat.
d. Perubahan zat1. Nyalakan lilin dan amati lilin yang menyala. Lilin makin lama
makin pendek. Apakah ada lilin yang meleleh?Apakah ada lilin yang terbakar?Apakah lililn yang terbakar mengeluarkan kalor?
2. Masukkan pipa kaca yang bersih selama beberapa detik ke dalam nyala lilin.Apakah yang terlihat pada pipa kaca.Apakah terbentuk zat baru bila lilin terbakar?
3. Masukkan pipa kacaampai berpijar yang bersih ke dalam zat cair yang terdapat di bawah nyala lilin. Perhatikan zat pada pipa kaca setelah zat itu dingin. Apakah terbentuk zat baru?
4. Jepitlah sepotong pita Mg dengan penjepit dan masukkan ujungnya dalam nyala api sampai ujung pita Mg itu berpijar. Keluarkan pita . Apakah terbentuk zat baru?
5. Masukkan kawat nikrom ke dalam nyala api sampai berpijar. Keluarkan kawat. Apakah terjadi zat baru?
6. Letakkan sedikit belerang pada sendok logam dan panaskan. Apakah belerang melebur?Apakah belerang terbakar?Apakah terjadi zat baru?
Data pengamatan
A. Pemisahan campuran dgn menyaring dan menguapkan
1. Warna garam kotor sebelum dicampur dengan air : coklat
2. Warna larutan : coklat keruh
3. Warna zat yg tertinggal pada kertas saring : coklat
4. Warna filtrat setelah melalui kertas saring : bening
5. Zat padat yang tertinggal pada pinggan penguapan : garam bubuk
6. Perbandingan wrna garam kotor dengan zat padat yg tertinggal pada pinggan :
Warna garam kotor : coklat
Warna zat yang tertinggal pad pinggan : putih kekuningan (basah) dan kuning (kering)
b. Pemisahan dengan kromatografi kertas
Warna tinta Warna noda Jarak noda/jarak air
Tinta biru 1.Ungu2. biru
12,8 : 13,313,2 : 13,3
Tinta hijau 1. Kuning2. Biru
12,6 : 13,313,2 : 13,3
Tinta Merah 1. Merah muda2. Kuning
11,8 : 13,312,6 : 13,3
c. Distilasi
1. Perbedaan distilasi dengan cairan sebelum disuling
Suhu awal air teh : 28◦ C
Suhu akhir air teh : 93◦ C
2. Titik Didih distilat : 93 ◦ C
Pembahasan
a. Pada percobaan pemisahan campuran dengan menyaring dan menguapkan dilakukan dengan cara menyaring larutan garam kotor yang kemudian diuapkan. Didapatkan kristal garam bersih. Hal ini membuktikan bahwa menyaring dan menguapkan kembali adalah salah satu cara pemisahan campuran dari zat kotor.
b. Pemisahan dengan kromatografi kertas
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan memisah kan zat warna dalam tinta. Kertas kromatografi yg telah diberi 3 warna tinta dgn jarak 0,75 cm digantunkan pada lidi. Setelah tinta merambat dan kering tampak warna-warna penyusun tinta. Hal ini membuktikan bahwa sebuah warna terdiri dari warna-warna penyusun lain.
Distilasi
Pada percobaan dengan distilasi,menggunakan bahan air teh warna coklat yang suhu awalnya yaitu 30◦ C mendidih pada suhu 93 ◦ C .
Secara otomatis berarti suhu distilat hasil penyulingan juga sama 93 ◦ C .
d. Perubahan Zat
Lilin yang meleleh adl perubahan fisika,sedangkan sumbu lilin yang terbakar adl perubahan kimia.
Pipa kaca yg dibakar menghasilkan zat baru berupa arang merupakn contoh perubahan kimia
Pembakaran pita Mg menghasilkan pijaran warna putih dan menghasilkan zat baru berupa serbuk MgO
Pembakaran kawat nikrom menghasilkan pijaran warna merah tetapi tidak menghasilkan zat baru.
Pemanasan belerang dengan sendok logam menghasilkan zat baru yang hasilnya berupa cairan putih bening.