PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

20
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN BIOMASS Daphnia sp BIDANG KEGIATAN : P KM PENELITIAN Diusulkan oleh : Hilma Putri Fidyandini, 060810468P, Angkatan 2008 Novan Agil Permana, 060710318P, Angkatan 2007 Likanimasayu Prabandari, 060710127P, Angkatan 2007 Aditya Ayu Permata Asri, 060810128P, Angkatan 2008 Muharrom Syahid Pribadi, 060810361P, Angkatan 2008

Transcript of PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

Page 1: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAMPEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK

MENINGKATKAN BIOMASS Daphnia sp

BIDANG KEGIATAN :PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh : Hilma Putri Fidyandini, 060810468P, Angkatan 2008

Novan Agil Permana, 060710318P, Angkatan 2007Likanimasayu Prabandari, 060710127P, Angkatan 2007

Aditya Ayu Permata Asri, 060810128P, Angkatan 2008 Muharrom Syahid Pribadi, 060810361P, Angkatan 2008

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2010

Page 2: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

HALAMAN PENGESAHANUSULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan kotoran hewan ternak untuk meningkatkan biomass Daphnia sp.

2. Bidang Kegiatan : (√ ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-T ( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan (√ ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama

a. Nama Lengkap : Hilma Putri Fidyandinib. NIM : 060810468Pc. Jurusan : S-1 Budidaya Perairand. Universitas : Universitas Airlangga e. Alamat Rumah : Ds Penambangan Kec. Bl.bendo Sidoarjof. No Telp/HP : 08563300146g. Email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 4 orang6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : Abdul Manan S.Pi., MSi.b. NIP : 19800517 200 312 1 004c. Alamat Rumah : Jl. Kedung Anyar Tengah no. 3 Surabayad. No Telpon/HP : 085733668888

7. Biaya Kegiatan Total : Rp 9.000.000,- (Sembilan Juta Rupiah)a. Sumber Dikti : Rp 9.000.000,- (Sembilan Juta Rupiah)b. Sumber Lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan Surabaya, 13 Oktober 2010MenyetujuiWakil Dekan I Ketua Pelaksana KegiatanFakultas Perikanan dan KelautanUniversitas Airlangga

( Ir. Moch. Amin Alamsjah M.Si . , Ph.D ) (Hilma Putri Fidyandini ) NIP. 19700116 199503 1 002 NIM. 060810468P

Direktur Kemahasiswaan Dosen PendampingUniversitas Airlangga

(Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes.) (Abdul Manan S.Pi., MSi .) NIP. 19600427 198701 1 001 NIP. 19800517 200 312 1 004

ii

Page 3: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

A. JUDUL PROGRAMPEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN BIOMASS Daphnia sp

B. LATAR BELAKANG MASALAHBudidaya Perikanan saat ini mengalami kendala dalam perkembangannya,

terutama dalam usaha pembenihan ikan (Priyambodo, 2001). Permasalahan yang sering timbul adalah tingginya tingkat kematian pada fase larva ikan. Hal ini umumnya disebabkan kekurangan makanan pada masa kritis, yaitu fase pergantian makanan dari kuning telur ke makanan lain. Untuk mengatasi kematian pada stadia larva, maka harus disiapkan makanan pengganti yang cocok untuk larva ikan (Haris, 1983).

Dalam budidaya 70 % biaya yang dikeluarkan adalah untuk kebutuhan pakan. Pemanfaatan limbah peternakan berupa kotoran hewan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menekan biaya pengeluaran tersebut. Karena, selama ini limbah tersebut belum termanfaatkan secara optimal, sebagian diantaranya terbuang begitu saja, sehingga sering merusak lingkungan akibat menghasilkan bau yang tidak sedap. Tanpa kita sadari kotoran hewan ternak tersebut dapat bersifat komersial dan juga ramah lingkungan. Salah satu jenis pemanfaatannya adalah digunakan sebagai pupuk organik.

Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat mendukung usaha budidaya khususnya pada saat pembenihan. Dalam pembenihan, pupuk organik digunakan sebagai sumber nutrisi pada pakan alami. Menurut Mudjiman (1998) agar benih ikan dapat tumbuh sehat dan dapat hidup sampai fase dewasa harus diberikan pakan alami. Salah satu pakan alami yang sering digunakan dalam budidaya ikan yaitu Daphnia sp.

Salah satu metode kultur Daphnia sp. yang sering digunakan adalah metode pemupukan. Pupuk yang digunakana adalah pupuk organik (Ivleva, 1973 dalam Casmuji, 2002). Pupuk organik dapat berfungsi sebagai sumber makanan secara langsung untuk Daphnia sp. dan organisme makanan ikan lainnya atau diuraikan oleh bakteri menjadi bahan-bahan organik yang merangsang pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton (Boyd, 1982 dalam Casmuji, 2002).

Pupuk organik yang bisa digunakan untuk kultur Daphnia sp adalah kotoran ayam, kotoran sapi, kotoran kambing/domba. Kandungan unsur–unsur hara dalam kotoran hewan ternak pada umumnya mengandung nitrogen, phosfor dan kalium. Nitrogen dan Fosfor berperan penting dalam menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan Daphnia sp. Sedangkan Kalium berfungsi untuk menambah daya tahan terhadap penyakit.

Sehingga dari kandungan unsur hara pada kotoran hewan ternak tersebut, maka layak dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga kotoran hewan tersebut dapat termanfaatkan untuk meningkatkan biomass Daphnia sp.

C. PERUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah :1. Apakah pemberian pupuk organik dari kotoran sapi, kotoran kambing, dan

kotoran ayam dapat meningkatkan biomass Daphnia sp ?2. Berapakah dosis pupuk organik dari kotoran sapi, kotoran kambing, dan

kotoran ayam yang optimum untuk meningkatkan biomass Daphnia sp ?

Page 4: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

3. Pupuk organik apakah yang paling baik untuk pertumbuhan Daphnia sp ?

D. TUJUAN PROGRAM Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dari kotoran sapi, kotoran kambing dan kotoran ayam terhadap peningkatan biomass Daphnia sp.

2. Untuk mengetahui dosis pupuk organik dari kotoran sapi, kotoran kambing, dan kotoran ayam yang optimum untuk meningkatkan biomass Daphnia sp.

3. Untuk mengetahui pupuk organik yang paling baik untuk pertumbuhan Daphnia sp.

E. LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui pupuk

organik yang sesuai untuk meningkatkan biomass Daphnia sp dalam waktu yang cukup singkat serta mengetahui dosis yang tepat dalam penggunaannya sebagai pupuk.

F. KEGUNAAN PROGRAMHasil penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pupuk organik yang

sesuai dalam hal mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan biomass Daphnia sp. Pupuk yang digunakan sebagai penyuplai nutrien bagi Daphnia sp adalah memanfaatkan kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi, kotoran kambing dan kotoran ayam. Dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak sebagai upaya untuk meningkatkan biomass Daphnia sp, diharapkan para pembudidaya dapat meminimalis biaya pengeluaran dalam hal penyediaan pakan, terutama pada saat fase larva dan juga dapat memanfaatkan limbah peternakan secara optimal.

G. TINJAUAN PUSTAKA 1. Klasifikasi Daphnia sp

Menurut Pennak (1953) dan Ivleva (1973) dalam Casmuji (2002) adalah sebagai berikut :

Philum : Arthropoda Kelas               : CrustaceaSubkelas          : BranchiopodaDivisio             : OligobranchiopodaOrdo                : CladoceraFamili              : DaphnidaeGenus              : DaphniaSpesies            : Daphnia sp.

2. Morfologi Daphnia spDaphnia sp. memiliki ukuran 1-3 mm, tubuh lonjong, pipih, terdapat ruas-

ruas/segmen meskipun ruas ini tidak terlihat. Pada bagian kepala terdapat

Page 5: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

sebuah mata majemuk, ocellus (kadang-kadang), dan lima pasang alat tambahan (Casmuji, 2002), yang pertama disebut antena pertama, kedua disebut antena kedua yang mempunyai fungsi utama sebagai alat gerak. Tiga pasang yang terakhir adalah bagian-bagian dari mulut (Mokoginta, 2003). Umumnya cara berenang Daphnia sp. tersendat-sendat (intermitenly), tetapi ada beberapa spesies yang tidak bisa berenang dan bergerak dengan merayap karena telah beradaptasi untuk hidup di lumut dan sampah daun-daun yang berasal dari dalam hutan tropik (Suwignyo, 1989 dalam Casmuji 2002).

Gambar 1. Penampang melintang Daphnia sp. betina dan organ-organnya (O, otak; RT, ruang telur; SE, saluran ekskresi; M, mata; J, jantung; UH, usus halus; OV, ovarium) (Clare, 1998).

Pembagian segmen tubuh Daphnia sp hampir tidak terlihat. Kepala dengan bentuk membungkuk ke arah tubuh bagian bawah melalui lekukan yang jelas. Pada beberapa spesies sebagian besar anggota tubuh Daphnia sp tertutup oleh karapas, dengan enam pasang kaki semu yang berada pada rongga perut. Bagian tubuh yang paling terlihat adalah mata, antena dan sepasang seta. Bagian karapas tembus cahaya dan pada beberapa jenis Daphnia sp bagian dalam tubuhnya dapat dilihat dengan jelas melalui mikroskop (Clare, 1998)

Bagian tubuh Daphnia sp. tertutup oleh cangkang dari khitin yang transparan. Daphnia sp. mempunyai warna yang berbeda-beda tergantung habitatnya. Spesies daerah limnetik biasanya tidak mempunyai warna atau berwarna muda, sedangkan di daerah litoral, kolam dangkal, dan dasar perairan berwarna lebih gelap. Pigmentasi terdapat baik pada bagian karapas maupun jaringan tubuh (Casmuji, 2002).

Daphnia sp. termasuk hewan filter feeder, memakan berbagai macam macam bakteri, ragi, alga bersel tunggal, detritus, dan bahan organic terlarut (Rodina dalam Casmuji, 2002). Daphnia sp. muda berukuran panjang kurang dari satu millimeter menyaring partikel kecil ukuran 20-30 mikrometer, sedangkan yang dewasa dengan ukuran 2-3 mm dapat menagkap partikel sebesar 60-140 mikrometer (Fasil’eva dalam casmuji, 2002).

3. Habitat Daphnia spDaphnia sp. adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar, mendiami

kolam-kolam atau danau-danau. Daphnia sp. dapat hidup di daerah tropis dan subtropis. Kehidupan Daphnia sp. dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologi

Page 6: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

perairan antara lain: suhu, oksigen terlarut dan pH. Daphnia sp. dapat  beradaptasi dengan baik pada perubahan lingkungan hidupnya dan termasuk dalam ketegori hewan eutropik dan tahan terhadap fluktuasi suhu harian atau tahunan. Kisaran suhu yang dapat ditolerir bervariasi sesuai adaptasinya pada lingkungan tertentu (Mokoginta, 2003).

Daphnia sp. dapat hidup dalam air yang kandungan oksigen terlarutnya sangat bervariasi yaitu dari hampir nol sampai lewat jenuh. Ketahanan Daphnia sp. pada perairan yang miskin oksigen mungkin disebabkan  oleh kemampuannya dalam mensintesis haemoglobin. Dalam kenyataannya, laju pembentukan haemoglobin berhubungan dengan kandungan oksigen lingkungannya. Naiknya kandungan haemoglobin dalam darah Daphnia sp. dapat juga diakibatkan oleh naiknya temperatur, atau tingginya kepadatan populasi. Untuk dapat hidup dengan baik Daphnia sp. memerlukan oksigen terlarut yang cukup besar yaitu di atas 3,5 ppm (Mokoginta, 2003).

Daphnia sp. hidup pada kisaran pH cukup besar, tetapi nilai pH yang optimal untuk kehidupannya sukar ditentukan. Lingkungan perairan yang netral dan relatif basah yaitu pada pH 7,1 – 8,0 baik untuk pertumbuhannya. Pada kandungan amoniak antara 0,35 – 0,61 ppm, Daphnia sp. masih dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik (Mokoginta, 2003).

4. Siklus Hidup Daphnia spPada keadaan baik Daphnia sp. berkembang secara partenogenesis,

dimana individu baru berasal dari telur-telur yang tidak dibuahi. Cara ini hanya menghasilkan individu betina saja dan jumlah telur yang dihasilkan rata-rata 10-20 butir (Edmonson dalam Casmuji, 2002). Pada saat kondisi kurang baik, seperti adanya perubahan temperatur, kurangnya makanan dan akumulasi limbah, produksi telur secara partenogenesis menjadi berkurang bahkan beberapa menetas dan telur berkembang menjadi individu jantan (Hickman, 1967 dalam Casmuji, 2002). Dengan munculnya Daphnia jantan, maka populasi mulai bereproduksi secara seksual.

Selama hidupnya Daphnia sp. mengalami empat periode yaitu telur, anak, remaja dan dewasa. Pertambahan ukuran terjadi sesaat setelah telur menetas didalam ruang pengeraman. Setelah dua kali instar pertama, anak Daphnia sp. yang bentuknya mirip Daphnia sp. dewasa dilepas dari ruang pengeraman. Jumlah instar pada stadium anak ini hanya dua sampai lima kali, tetapi tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada stadium ini (Mokoginta, 2003).

Periode remaja adalah instar tunggal antara instar anak terakhir dan instar dewasa pertama. Pada periode ini sekelompok telur pertama mencapai perkembangan penuh di dalam ovarium. Segera setelah Daphnia sp. ganti kulit pada akhir instar remaja memasuki instar dewasa pertama, sekelompok telur pertama dilepaskan ke ruang pengeraman. Selama instar dewasa pertama, kelompok telur kedua berkembang di ovarium dan seterusnya. Namun adakalanya terdapat periode steril pada Daphnia sp. tua (Casmuji, 2002).

Pertambahan panjang dan bobot Daphnia sp. selama pertumbuhan cukup pesat, terutama setelah ganti kulit. Selama instar anak terjadi pertumbuhan hampir dua kali lipat dibandingkan sebelum ganti kulit. Sedangkan pertambahan volume terjadi dalam beberapa  detik atau menit sebelum eksoskeleton baru mengeras dan kehilangan elastisitasnya. Pada akhir setiap

Page 7: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

instar Daphnia sp. dewasa terdapat peristiwa berurutan yang berlangsung cepat, biasanya terjadi dalam beberapa menit sampai beberapa jam, yaitu :(1) Lepasnya atau keluarnya anak dari ruang pengeraman;

(2) Ganti kulit (molting); (3) Pertambahan ukuran; (4) Lepasnya sekelompok telur baru ke ruang pengeraman

5.Kandungan Unsur Hara pada Beberapa Pupuk Organik dari Kotoran Ternak

Pemakaian pupuk organik untuk bahan media kultur, terutama yang berasal dari kotoran ternak akan memberikan keuntungan, yaitu dapat merangsang pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu pupuk kandang adalah pupuk yang lengkap karena mengandung hampir semua unsur hara yang bekerja secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama (Setyamidjaja, 1986).

Kandungan unsur–unsur hara dalam kotoran hewan ternak pada umumnya mengandung nitrogen, phosfor dan kalium . Pada kotoran sapi kandungan nitrogen 4 %, fosfor 3,2 %, kalium 1,9 %. Kotoran kambing kandungan nitrogen 2,77 %, fosfor 1,78 % dan kalium 2,88 %. Sedangkan kotoran ayam mengandung nitrogen 0,7 %, fosfor 0,3 % dan kalium 0,65 %. Masing-masing jenis kotoran tersebut memiliki bahan organik yang beragam. Bahan organik yang paling tinggi didapatkan pada kotoran ayam yaitu 74 %. Sedangkan kotoran kambing adalah 60 % serta kotoran sapi adalah 30 %.

6. Peranan Pupuk dalam Pembudidayaan Daphnia sp.Salah satu metode kultur Daphnia sp. yang sering digunakan adalah

metode pemupukan. Pupuk yang digunakannya adalah pupuk organik. (Ivleva, 1973 dalam Casmuji, 2002). Pupuk organik dapat berfungsi sebagai sumber makanan secara langsung untuk Daphnia sp. dan organisme makanan ikan lainnya atau diuraikan oleh bakteri menjadi bahan-bahan organik yang merangsang pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton (Boyd, 1982 dalam Casmuji, 2002).

H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAMMetode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan ulangan

sama yaitu hasil suatu percobaan yang dilakukan dengan rancangan acak lengkap mendapat perlakuan dan semua perlakuan tersebut memilki ulangan yang sama yaitu sebanyak n ulangan ( Kusriningrum, 2008).

Satu faktor lain yaitu penggunaan ke tiga media pertumbuhan Daphnia sp adalah dengan menggunakan sepuluh perlakuan dengan dosis yang berbeda yaitu P0 = tanpa pemupukan (kontrol), Ps1 = pemupukan dengan kotoran sapi dengan dosis 25 g/L, Ps2 = pemupukan dengan kotoran sapi dengan dosis 50 g/L, Ps3 = pemupukan dengan kotoran sapi dengan dosis 75 g/L, Pk1 = pemupukan dengan kotoran kambing dengan dosis 25 g/L, Pk2 = pemupukan dengan kotoran kambing dengan dosis 50 g/L , Pk3 = pemupukan dengan kotoran kambing dengan dosis 75 g/L, Pa1 = pemupukan dengan kotoran ayam dengan dosis 25 g/L, Pa2 = pemupukan dengan kotoran ayam dengan dosis 50 g/L , Pa3 = pemupukan dengan kotoran ayam dengan dosis 75 g/L.

Page 8: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

Perlakuan ini dilakukan selama kurang lebih dua minggu. Untuk mengetahui tingkan pertumbuhan populasi Daphnia sp dilakukan perhitungan dua hari sekali.

Tahap-tahap penelitian yang dapat dilakukan sebagai berikut :1. Persiapan Alat

Sebelum memulai suatu penelitian sebaiknya dilakukan persiapan alat terlebih dahulu. Kegiatan persiapan alat adalah mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan dalam keadaan steril, sehingga penelitian yang akan dilakukan tidak akan terkontaminasi.

2. Pembuatan PupukPembuatan fermentasi dari kotoran hewan ternak dilakukan dengan

cara pengambilan masing-masing kotoran hewan ternak kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari sampai terlihat kering. Kemudian masing-masing kotoran yang kering dicampur dengan EM-4 dan urea, setelah itu diaduk dengan rata (beri air jika perlu). Kemudian diamkan selama satu minggu.

3. Penentuan Dosis PemupukanDosis pupuk yang diberikan pada tiap perlakuan disesuaikan

dengan penelitian D.K Damle dan M.S Chari (2010) yang terdiri dari :P0 = tanpa pemupukan (kontrol)Ps1 = pemupukan dengan kotoran sapi dengan dosis 25 g/LPs2 = pemupukan dengan kotoran sapi dengan dosis 50 g/L Ps3 = pemupukan dengan kotoran sapi dengan dosis 75 g/LPk1 = pemupukan dengan kotoran kambing dengan dosis 25 g/LPk2 = pemupukan dengan kotoran kambing dengan dosis 50 g/L Pk3 = pemupukan dengan kotoran kambing dengan dosis 75 g/LPa1 = pemupukan dengan kotoran ayam dengan dosis 25 g/LPa2 = pemupukan dengan kotoran ayam dengan dosis 50 g/L Pa3 = pemupukan dengan kotoran ayam dengan dosis 75 g/L

4. Identifikasi Kandungan Unsur Hara pada Kotoran HewanIdentifikasi pada masing-masing kotoran hewan yaitu kotoran sapi,

kotoran kambing dan kotoran ayam adalah identifikasi kandungan unsur hara yang ada di dalam kotoran tersebut sebelum dan setelah dilakukan fermentasi. Identifikasi dilakukan pada unsur Phospor, Nitrogen, dan Kalium.

5. Pemeriksaan Kualitas AirParameter kualitas air selama penelitian dijaga kisaran normal,

yaitu suhu 28-29oC, pH 7,1-8, oksigen terlarut 3,5 ppm, dan amoniak 0,35-0,61 ppm. Hal ini dilakukan karena parameter kualitas air ini saling mempengaruhi, yakni apabila suhu meningkat maka kandungan oksigen menurun, demikian juga dengan meningkatnya pH maka kadar amoniak juga meningkat, pada kondisi ini akan mempengaruhi pertumbuhan Daphnia sp.

Page 9: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

6. Penghitungan Kepadatan PopulasiPerhitungan dilakukan pada tiap dosis media pada hari ke-0, hari

ke-2, hari ke-4, hari ke-6, hari ke-8, hari ke-10 dan hari ke-12. Dimana kita dapat mengetahui fase pertumbuhan Daphnia sp

Penyediaan alat dan bahan

Pembuatan Pupuk (Fermentasi)

Penentuan Dosis Pemupukan

Pemberian pupuk ke dalam bak budidaya Daphnia sp.

Pengukuran kepadatan populasi Daphnia sp. dilakukan pada hari ke-0, hari ke-2, hari ke-4, hari ke-6, hari ke-8, hari ke-10 dan hari ke-12 untuk

setiap dosis

Analisis Data

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAMTabel 1. Rincian jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

No. Kegiatan Bulan Ke-

1 2 3 4 51. Persiapan Penelitian

1. Perijinan2. Persiapan alat dan bahan3. Instrumen penelitian

XXXX XXX XXX

2. Pelaksanaan penelitian XXXX XXXX

3. Pengolahan data XXXX

4. Pembuatan draft laporan XX

Page 10: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

5. Presentasi di depan viewer XX

6. Penyusunan laporan akhir XXXX

7. Pengiriman laporan XX

J. BIAYA

1. Rekapitulasi biaya

Tabel 2. Rekapitulasi biaya

No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)

1 2 3

1. Pelaksanaan penelitian 5.550.000,00

2. Transportasi 2.300.000,00

3. Dokumentasi 545.000,00

4. Penyusunan laporan 605.000,00

Total dana diperlukan 9.000.000,00

2. Rincian Pengeluaran

a. Pelaksanaan penelitian

1. Perijinan Rp 200.000,00

2. Biaya penginapan Rp 350.000,00

3. Alat dan bahan penelitian Rp 2.500.000,00

4. Uji Laboratorium Rp 2.000.000,00

5. Olah data Rp 500.000,00

Jumlah Rp 5.550.000,00

b. Transportasi

1. Pra kegiatan Rp 200.000,00

2. Pelaksanaan kegiatan Rp 1.900.000,00

3. Pasca kegiatan Rp 200.000,00

Jumlah Rp 2.300.000,00

c. Dokumentasi:

Sewa kamera digital Rp 100.000,00

Cuci cetak Rp 190.000,00

Sewa Handycam Rp 175.000,00

Page 11: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

Transfer ke CD Rp 80.000,00

Jumlah Rp 545.000,00

d. Penyusunan laporan:

Kertas A4 3 rim @ Rp 35.000,00 Rp 105.000,00

Tinta printer 4 @ Rp 30.000,00 Rp 120.000,00

Penggandaan Rp 200.000,00

Pengarsipan Rp 100.000,00

Copy CD kegiatan Rp 80.000,00Jumlah R p 605 .000,00

TOTAL PENGELUARAN Rp 9.000.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA

Damle, D.K and M.S Chari. 2010. Performance Evaluation of Different Animal Wastes on Culture of Daphnia sp. Journal of Fisheries and Aquatic Science. Raipur, India.

Mokoginta, Ing. 2003. Budidaya Pakan Alami Air Tawar. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Anonim. 2006. Daphnia sp. http://www.microcosmos.nl/vlooi/daphnia01.htm. [26 April, 2010].

Casmuji. 2002. Penggunaan Supernatan Kotoran Ayam dan Tepung Terigu Dalam Budidaya Daphnia Sp. [Skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Darmanto. 2000. Budidaya Pakan Alami untuk Benih Ikan Air Tawar. [Paper]. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Instalasi Penelitian Dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta.

Mokoginta, Ing. 2003. Budidaya Daphnia. [Modul]. Direktorat Menengah Kejuruan . Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Mufidah. 2009. Pengkayaan Daphnia Spp. dengan Viterna terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus). http://journal.unair.ac.id/filerPDF/9_Naila_rev.pdf. [26 April 2010].

Erlina, A. Hastuti, W. 1986. Kultur Plankton-BBAP. Ditjen Perikanan. Jepara.

Page 12: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan UniversitasDiponegoro. Semarang

L. LAMPIRAN 1. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama : Hilma Putri Fidyandinib. NIM : 060810468P c. Fakultas/Program Studi : Perikanan dan Kelautan / S1

Budidaya Perairan d. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga (UNAIR) e. Waktu Untuk Kegiatan : 8 Jam/Minggu

Tanda Tangan

(Hilma Putri Fidyandini)

Anggota Pelaksana

Anggota 1a. Nama : Novan Agil Permanab. NIM : 060710131Pc. Fakultas/Program Studi : Perikanan dan Kelautan / S1

Budidaya Perairand. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga (UNAIR)e. Waktu Untuk Kegiatan : 8 Jam/Minggu

Tanda Tangan

(Novan Agil Permana)Anggota 2a. Nama : Likanimasayu Prabandarib. NIM : 060710127Pc. Fakultas/Program Studi : Perikanan dan Kelautan / S1

Budidaya Perairand. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga (UNAIR)e. Waktu Untuk Kegiatan : 8 Jam/Minggu

Tanda Tangan

Page 13: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

(Likanimasayu Prabandari)

Anggota 3a. Nama : Aditya Ayu Permata Asrib. NIM : 060810128Pc. Fakultas/Program Studi : Perikanan dan Kelautan / S1

Budidaya Perairand. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga (UNAIR) e. Waktu Untuk Kegiatan : 8 Jam/Minggu

Tanda Tangan

(Aditya Ayu Permata Asri)

Anggota 4a. Nama : Muharrom Syahid Pribadib. NIM : 060810361Pc. Fakultas/Program Studi : Perikanan dan Kelautan / S1

Budidaya Perairand. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga (UNAIR) e. Waktu Untuk Kegiatan : 8 Jam/Minggu

Tanda Tangan

(Muharrom Syahid Pribadi)

2. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPINGa. Nama dan Gelar : Abdul Manan S.Pi., MSib. NIP : 19800517 200 312 1 004c. Golongan dan pangkat : 3Ad. Jabatan fungsional : Asisten Ahlie. Fakultas : Perikanan dan Kelautanf. Perguruan Tinggi : Universitas Airlanggag. Bidang Keahlian : Limnologih. Waktu untuk kegiatan : 6 jam/minggu

Tanda Tangan

Page 14: PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN TERNAK UNTUK MENINGKATKAN - Welcome to ...

(Abdul Manan S.Pi., MSi.)