pem-kes-tk-pak

47
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Nusye Ismail

description

oji

Transcript of pem-kes-tk-pak

  • Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

    Nusye Ismail

  • Sumber daya manusia

    Penting dalam menunjang produktivitas

    Pembinaan --> ! ! UPAYA K3

    antara lain : Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

  • Aspek perundangan

    UU no. 1 tahun 1970 pasal 8Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-02/MEN/1980Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. 03/MEN/1982

    Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pemberi kerja wajib memberikan perlindungan yg mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan mental & fisik

  • Pemeriksaan Kesehatan Sebelum BekerjaAgar tenaga kerja yang diterima :Kondisi kesehatan yang optimalTidak berpenyakit menularCocok untuk pekerjaannya

  • Meliputi :Pemeriksaan fisik lengkapKesegaran jasmaniRontgen paruLaboratorium rutinPem lain yang dianggap perlu

    Ada yang sudah punya standard sendiri

  • Rangkaian pemeriksaanData / identitasAnamnesis riwayat kesehatan yang selengkap-lengkapnyaPemeriksaan fisik secara keseluruhan dan sistematikPemeriksaan penunjang

  • !! - Job Functions - Position requirementsContoh : General requirements1. Work Area 2. Environmental factors 3. Physical exposure __Excessive heat __Constant noise > 85 dB__Deck Department __Excessive cold __Intermittent noise>85dB__Engine Department __Oxygen deficiency __Impact noise__Steward Department __Hands in water __Vibration continuous__Work alone __Hands in solvents __Vibration intermittent__Confined spaces __Hazardous substances __Hand arm vibration__Climbs heights __Whole body vibration__Works on ladders __Microwave/radio energy__Slippery uneven surfaces __Low lighting__Works with moving machinery __Dust / fumes exposure__Uses powered hand tools

  • 4. Emergency duties __ Fire fighting __Boat drill __Responsible for passenger safety

    5. Visual requirements 6. Hearing requirementsNear ____________ __Cannot wear hearing aid Far______________ __Must work in high noise areaColor vision______ __Must be able to understand spoken commands

    7. Mental Factors__Rapid mental & muscular coordination__Short term memory__Long term memory__Excessive stress

    8 . Functional factors __Lifting / carrying heavy goods__Reaching __Standing : how long __Repetitive movements __Sitting : how long __Climbing __Pushing__Stair climbing

  • 9. Physical Coordination__Both hands required __Both legs required__Full use of hands required __Full use of legs required__Fine finger motion required __Operating heavy equipment__Grasping required __Operating machinery

    10. Exposure __Hours __Days

    a. Chemical __Chlorinated solvents __Corrosives __Pesticides __Irritant gasses __Paints __Oil , tar __ Others

    b. Dust / fumes__Dust general __Coal dust__Wood dust __Lead__Metal dust __Smoke__Metal fumes __Hydrocarbon fumes__Silica __Others ..__Asbestos

  • Sistematika pemeriksaan kesehatanData / identitas termasuk : riwayat pekerjaan terdahulu ( + berapa lama, jabatannya dan jenis paparan di lingkungan kerja ) Anamnesis selengkap-lengkapnya -Kemungkinan adanya penyakit saat ini -RPD : TB, asma, alergi, kejiwaan, neurologis, HNP, epilepsi, tifus, hepatitis, tumor, kardiovaskuler, endokrin, ginjal. rematik, dll Riwayat operasi, rawat RS -RPK : penyakit kronis degeneratif, penyakit2 keturunan -Wanita : A/ tentang obsgin

  • Pada saat melakukan anamnesa, sekaligus evaluasi keadaan kejiwaan secara umumPengamatan untuk menilai sikap dan penampilanKeadaan kesadaran, emosi, motivasi, proses berfikir, kemampuan orientasi waktu, orientasi situasi, orientasi lingkunganAda perusahaan yang melakukan Test Psikologis * Pemeriksaan fisikPem fisik standard : harus dilakukan semua secara keseluruhan dan sistematikPenekanan2 tertentu : sesuai rencana penempatanMis : -Ketajaman penglihatan dg test Snellen utk penempatan pd tugas yg memerlukan visus yg baik.-Pemeriksaan otologis dan ketajaman pendengaran dengan test berbisik

  • Pemeriksaan penunjang-Rontgen foto thorax-Lab : DL , UL, Lain2 Faeces : telur cacing, parasit-Pem khusus : Audiometri > 40 tahun : EKG Pengolah makanan : carrier tifus

    Ada perusahaan yang mensyaratkan :- HBsAg- VRDL-TPHA- HIV- Test Narkoba

  • Peraturan perundangan di Indonesia tentang beberapa jenis pemeriksaan kesehatan pra kerjaKeputusan Menakertrans No. Kep.68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ditempat kerja : antara lain mencantumkan :-pengusaha dilarang melakukan test HIV untuk digunakan sebagai prasyarat suatu proses rekrutmen atau kelanjutan status pekerja atau kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin-test HIV hanya dapat dilakukan terhadap pekerja atas dasar kesukarelaan dengan persetujuan tertulis dari pekerja ybs, dengan ketentuan bukan untuk digunakan sebagaimana dimaksud diatas-Apabila test HIV dilakukan, maka wajib disediakan konseling kepada pekerja ybs sebelum dan sesudah dilakukan test HIV-Test HIV tsb hanya boleh dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian khusus sesuai perundangan & standar yg berlaku-Informasi yang diperoleh dari kegiatan konseling, test HIV,pengobatan, perawatan dan kegiatan lainnya harus dijaga kerahasiaannya

  • Peraturan lainnya mengenai Hepatitis BSurat Edaran Dirjen Pembinaan Hubungan Induatrial dan pengawasan Ketenagakerjaan No. SE.07/BW/1977 tentang : Pengujian Hepatitis B dalam pemeriksaan kesehatan tenaga kerjaPertimbangan dari studi kepustakaan dan konsultasi pakar penyakit hati :-Seseorang dg HBsAg positif belum tentu menderita hepatitis, selama fungsi hati normal tidak dapat dianggap menderita hepatitis.-Prevalensi HBsAg (+) di Indonesia cukup tinggi, yaitu 5 15%-penularan ditempat kerja tidak mudah karena hanya mungkin melalui darah/ transfusi darah/suntikan/ trans placental

    Berdasarkan hal tsb, dianjurkan kepada semua perusahaan/instansi untuk tidak melakukan pengujian serum HBsAg sebagai alat seleksi pada pemeriksaan awal maupun berkala

  • Kesimpulan hasil pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja

    Fit for dutyFit for duty with minor correctable defectFit for selected / limited dutyUnfit for duty

  • Fitness Category ( alternatif lain )Sehat, tidak ada pembatasan pekerjaanSehat, tidak ada pembatasan pekerjaan, tetapi perlu pengawasan medikSehat, hanya untuk pekerjaan tertentu Tidak sehat sementara : temporary, indefinitelyTidak sehat permanen

  • Contoh kasus 1Calon karyawan, laki2 usia 28 tahun Rencana penempatan : sebagai Juru Masak Riwayat pekerjaan : sejak 2 tahun sebelumnya bekerja di restoran lain sbg juru masak RPD : tifus pd usia 12 tahun, berobat jalan sakit kuning thn 1999, rawat RS 2 minggu pernah OMP telinga kiri waktu kecil Tidak merokok, tidak pernah menggunakan narkoba

    Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ?

  • Lanjutan contoh kasus 1Pem fisik : BB= 67 kg TB= 170 cm T = 130/80Gigi : caries M1 kiri atas dan M1 kanan bawahVisus : normal, buta warna ( - )Membran timpani telinga kiri perforasi ringan . Test berbisik : dlm batas normalVarices ( - )Rontgen foto thorax : normalLab : DL : normal, fungsi hati : normal, UL : normal, Widal (-), HBsAg (-), VDRL (-), HIV (-), test narkoba (-),Faeces : telur cacing (+), kultur faeces : salmonella-shigella (-)

    Kesimpulan ? Saran ?

  • Contoh kasus IICalon karyawan, laki2, usia 35 tahunRencana penempatan : sbg teknisi mesin di kapal tanker berbendera NorwegiaRiwayat pekerjaan : 1997 2001 : membantu keluarga di bengkel 2001-2005 : usaha sendiri sebagai tukang las-ketokRPD : Pernah OMP telinga kiri waktu kecil th 1998 fraktur jari II tangan kiri krn kecelakaan LL, diurut oleh dukun patah tulangMerokok 6 btg/ hari, tidak pernah menggunakan narkobaRPK : Ayah : diabetes

    Pemeriksaan2 yg perlu dilakukan ?

  • Persyaratan pendengaran utk awak kapal berbendera NorwegiaEmployees that perform navigational watch functions : Shall not have a hearing loss in their best ear exceeding 30 dB on average at the frequencies 250, 500,1000 & 2000 Hz. At the frequencies of 3000 & 4000 Hz the hearing loss shall nor exceed 50 dB on average Weakest ear : should not exceed 40 dB ( freq 250,500,1000 & 2000) and 60 dB at freq. 3000 & 4000 HzEmployees that perform safety functions : Best ear : tdk > 40dB ( pd 250,500,1000 & 2000 Hz) dan 60dB pd frek 3000-4000 Hz Weakest ear : tidak > 50 dB ( pd frek 250,500,1000,2000 Hz) dan 80dB pd frek 3000& 4000 Hz

    -OMP akut : temporary unfit-Recurrent / chronic Otitis Media : unfit, unless the disorder has been quiet for a length of time ( about 6 months ) so it may be assumed that it was cured completely-Tympanic membrane perforation : unfit indefinitely, unless the underlying disorder has been quiet for a length of time ( about 6 months) so it may be assumed that it was cured completely-Meniere syndrome : permanent unfit-All disorders which are accompanied by disturbance of consciousness or balance, disturbances or attack of giddiness permanent unfit

  • Lanjutan contoh kasus IIPem fisik : BB 83 kg, TB 158 cm, T = 130/90 Visus : normal, buta warna (-), membr timpani kiri perforasi , test berbisik : pendengaran kiri agak berkurang Jari II tangan kiri bag distal agak bengkok, pergerakan normalRontgen foto thoraks : normalAudiogram : pd 250-2000 Hz, rata2 = 24 dB (telinga kanan), 50( kiri) pd 3000-4000 Hz, rata2 = 45dB (kanan), 65 (kiri) Lab : Gula darah sewaktu = 176

    Kesimpulan ? Saran ?

  • Pemeriksaan Kesehatan BerkalaTUJUAN :Mempertahankan derajat kesehatan sesudah berada dalam pekerjaannyaMenilai kemungkinan adanya pengaruh dari pekerjaan sedini mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha pencegahan

    Sekurang-kurangnya satu tahun sekali

  • KendalaBiaya yang tinggiKurang mengerti

    Penting : peran dokter perusahaan ------- berbagai modifikasi

  • Pemeriksaan kesehatan berkalaPenting untuk deteksi dini penyakit akibat kerja

    Daftar penyakit akibat kerja :Tercantum dalam :Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-01/MEN/1981Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 22 tahun 1993 tentang : Penyakit yang timbul karena hubungan kerja

  • Langkah2 utk diagnosis penyakit akibat kerjaPendekatan epidemiologisBila ditemukan adanya gangguan kesehatan / keluhan pada sekelompok pekerjaUntuk mengidentifikasi adanya hubungan kausal antara suatu pajanan dg penyakitIdentifikasi harus mempertimbangkan :Kekuatan asosiasiKonsistensiSpesifitasAdanya hubungan waktu dengan kejadian penyakitHubungan dosisPenjelasan patofisiologis

  • Langkah2 diagnosis PAKPendekatan Klinis ( individual )Utk menentukan apakah seseorang menderita penyakit yg diakibatkan oleh pekerjaannya atau tidakMenentukan diagnosis klinisMenentukan pajanan yg dialami individu tsb dalam pekerjaanMenentukan apk ada hubungan antara pajanan dg penyakitMenentukan apk pajanan yg dialami cukup besarMenentukan apk ada faktor2 individu yg berperanMenentukan apk ada faktor2 lain diluar pekerjaanMenentukan diagnosis penyakit akibat kerja

  • Penyakit yang timbul karena hubungan kerja ( Kep Presiden no.22 tahun 1993)Pneumokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut ( silikosis, antrakosilikosis, asbestosis ) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian2. Penyakit paru dan saluran pernafasan ( bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam kerasPenyakit paru dan saluran pernafasan ( bronkhopulmoner) yg disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal ( bissinosis )Asma akibat kerja yg disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yg dikenal yg berada dalam proses pekerjaanAlveolitis alergika yg disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik

  • 6. Penyakit yg disebabkan oleh berrilium atau persenyawaannya yang beracun 7. Penyakit yg disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yg beracun8. Penyakit yg disebabkan oleh fosfor atau persenyawaannya yg beracun9. Penyakit yg disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yg beracun10. Penyakit yg disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yg beracun11. Penyakit yg disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yg beracun12. Penyakit yg disebabkan oleh air raksa atau persenyawaannya yg beracun13. Penyakit yg disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yg beracun14. Penyakit yg disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yg beracun15. Penyakit yg disebabkan oleh karbon disulfida16. Penyakit yg disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yg beracun17. Penyakit yg disebabkan oleh benzena atau homolognya yg beracun18. Penyakit yg disebabkan oleh derivat nitro dan amino dari benzena atau homolognya yg beracun19. Penyakit yg disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya20. Penyakit yg disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton21. Penyakit yg disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yg beracun, amoniak, seng, braso dan nikel

  • 22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan23. Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanik ( kelainan otot, urat, tulang, persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi )24. Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yg bertekanan rendah25. Penyakit yg disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan radiasi yg meng-ion26. Penyakit kulit ( dermatosis ) yg disebabkan oleh penyebab fisik, kimia atau biologik27. Kanker kulit epitelioma primer yg disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasen atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut28. Kanker paru atau mesotelioma yg disebabkan oleh asbes29. Penyakit infeksi yg disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yg didapat dalam suatu pekerjaan yg memiliki risiko kontaminasi khusus30. Penyakit yg disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi31. Penyakit yg disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat

  • Untuk deteksi dini penyakit akibat kerja, selain pemeriksaan2 rutin yang telah disebutkan diatas, dpt ditambah dengan pemeriksaan2 lain yang dianggap perlu( Buku Deteksi Dini PAK, W.H.O. )Beberapa contoh diantaranya adalah sbb :Silikosis-Pekerja berisiko silikosis : menambang & ekstraksi batu2 keras, pek. Teknis sipil dg batu keras, penghalusan & pemolesan batu,pek. Yg menggunakan pasir sbg amplas,dll-Penilaian paparan : Penilaian lingkungan : Pem sampel debu Penilaian biologis : *Tidak ada metoda biokimia utk penilaian paparan *Pem radiologis ( interpretasi sesuai Klasifikasi Internasional Radiografi utk Pneumokoniosis dari ILO ) Kesulitan : masa laten panjang, perkembangan lambat *Uji fungsi paruKurang dapat menjadi indikator paparan dini !! Penilaian lingkunganTahap2 awal : tidak ada gejala. Gejala baru timbul ber-tahun2 setelah paparan ( sesak nafas, batuk kering, batuk berulang )

  • Asma akibat kerja-Disebabkan oleh inhalasi bahan2 sensitisasi / iritan-Pekerjaan dg risiko paparan : pekerja gudang makanan ternak, penggilingan, pengepakan teh, tukang kayu, gergaji, industri mebel, enzim2 detergen, tukang cat, dll-Penilaian lingkungan : kadar diudara tempat kerja. (namun utk bahan2 sensitisasi, walaupun kadarnya sedikit sudah menimbulkan reaksi)-Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan : riwayat medis ( ! Atopi kulit & sistem pernafasan ), pem. Fisik, uji fungsi paru-Pem. Kesehatan berkala : sama Bila perlu ; dilakukan Prick test pd kulit dg alergen yg dicurigai , uji serologis antobodi IgE spesifik thd zat2 tertentu ( enzim2, B.subtilis, isosianat ), uji provokasi bronkhus , uji fungsi paru berulang

  • Penyakit yg disebabkan oleh kadmium atau senyawa toksiknyaPekerjaan dg risiko paparan : peleburan kadmium, penyepuhan kadmium, pabrik baterei alkali, penggunaan pewarna/pigmen kadmium, tukang las, dllPenilaian lingkungan : kadar debu total , kadar respirasi (sampel perorangan). Namun krn kadmium dpt tertelan & diabsorpsi lewat saluran cerna, mk kadar diudara tidak selalu menggambarkan jumlah yg diabsorpsiPenilaian biologis : bila tdk ada kerusakan ginjal, kadar kadmium diurine dpt menggambarkan beban kadmium tubuhPem kesehatan sebelum penempatan : Riwayat medis (+ sistem ginjal & pernafasan, paparan2 sebelumnya ) Sedimen urine, test fungsi ginjal, rontgen foto paru, uji fungsi paruPem kesehatan berkala : sama , bisa ditambah dengan : -Kadar kadmium urine & darah, Palpasi prostat pd pria > 40 thn, protein urine secara kuantitatif

  • Penyakit yg disebabkan oleh timbal atau senyawa toksiknyaPekerja berisiko terpapar : peleburan/pembuatan baterei, tukang kerok cat, perajin pot/industri keramik, pengecoran logam, tukang patri, pencampur bahan bakar, dllPenilaian lingkungan : pemantauan udara tempat kerja , pengukuran paparan individualPenilaian biologis : pengukuran aktivitas delta amino levulinat dehidratase (delta ALAD) dlm darah, jumlah asam delta amino levulinat ( delta ALA) dlm urine, jumlah koproporfirin dlm urine, kadar seng protoporfirin IX (ZnPP) dalam sel darah merahPem. Kesehatan sebelum penempatan : riwayat medis lengkap termasuk sistem hematopoetik , saraf & ginjal.; pem fisik, hemoglobin darahPem kesehatan berkala = tersebut diatas ( penilaian biologis )

  • Gangguan pendengaran akibat kebisinganPekerjaan dg risiko kebisingan : penambangan, pembuatan terowongan, pengeboran, mesin2 berat, pekerjaan konstruksi, dllPenilaian lingkungan : pengukuran tingkat kebisingan di lingkungan kerjaPenilaian biologis : pem audiometrikPem. Kesehatan sebelum penempatan : riwayat medis & pem fisik dg penekanan khusus pd tajam pendengaran. Skrining audiometrik juga dianjurkanPem kesehatan berkala : sama

  • Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanikPekerja dg risiko terpapar : operator bor pneumatik, pahat getar, gergaji listrik, gerinda, dllPenilaian paparan : metode pengukuran dan interpretasinya masih dibahas agar dpt menjadi satu metode baku ( organisasi sertifikasi internasional )Efek klinis : ggn sistem vaskular, saraf perifer & sistem skeletomuskular angioneurosis jari tangan ( Raynaud disease ), patologi osteoartikular pd tulang2 karpal, sendi radioulnaris, sendi siku, neuropatiPem. Kesehatan sebelum penempatan : dg perhatian khusus pd sirkulasi perifer serta sistem saraf dan lokomotorikPemeriksaan kesehatan berkala : sama Krn perubahan tulang timbul setelah beberapa tahun, rontgen foto tulang2 tangan / pergelangan perlu dilakukan setiap 5 tahun sekali

  • Penyakit Kulit akibat kerjaPekerja yg terpapar :pekerja pertanian (kondisi cuaca, tanaman, bahan2 pestisida, aditif, makanan hewan), pekerja produksi bahan bangunan/pekerja bangunan ( semen, serat , plastik ), bahan kimia, penyepuh elektrik, pencelup warna, tukang cat, petugas kesehatan (obat2, desinfektan,dll), tukang daging (agen2 zoonotik), dllPenilaian paparan : riwayat kerja, adanya bahan alergen ( dg bukti yg jelas )Diagnosis : -Gambaran klinis, lokalisasi & perjalanan penyakit -Paparan kerja & hubungan paparan efek -Pd dermatitis kontak alergi : uji tempel & pem lab -Hrs ada respons positif bila dijauhkan dari paparan -Timbulnya penyakit kulit pd sekelompok pekerja -Berbagai sebab yg bukan kerja hrs disingkirkan, mis : bahan kimia/alergen lain dirumah, zat2 yg dijumpai pd waktu luang

  • Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatanRiwayat medis, pemeriksaan fisik dg perhatian khusus pd kulit diseluruh tubuh & alergi ( atopi )

    Pemeriksaan berkala = sebelum penempatanUji tempel tidak dianjurkan utk skrining subyek yg tidak menunjukkan gejala.Selang waktu antar pemeriksaan biasanya antara 6 bulan 2 tahun, tergantung tingkat paparan

  • Penyakit infeksi ( virus, bakteri, parasit, jamur )Pekerja yg terpapar : pekerja pertanian, peternakan, kehutanan, pembukaan lahan, penggali selokan/parit, penanganan daging aspi, ikan, ayam, burung, dokter hewan, dokter, perawat, dokter gigi, petugas lab, pekerjaan dlm kondisi hangat & lembab ( dapur, ruang senam, kolam renang)Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan : Riwayat medis, pem fisik utk : menentukan status kesehatan awal pekerja, identifikasi orang2 yg rentan, diagnosis & terapi kasus laten & aktif penyakit infeksi. Pd pekerjaan dg risiko TBC : uji tuberkulin & rontgen foto thoraks. Kdg2 diperlukan uji serologis & mikrobiologis utk deteksi infeksi masa lalu/ yg sekarang.Bila mungkin, pekerja di imunisasi yg sesuai

  • Pemeriksaan berkala = sebelum penempatan.Mencakup penyusunan catatan medis penyakit demam / infeksi dg penggalian informasi secara sistematik dan pengulangan uji serologis yg dilakukan sebelumnya.Utk pekerja pedesaan : pem setahun sekaliPekerja kesehatan & lab : 6 bulan sekali

  • Pemeriksaan Kesehatan KhususSesudah mengalami kecelakaan atau penyakit yg memerlukan perawatan lebih dari 2 mingguAdanya dugaan2 tertentu mengenai gangguan kesehatannyaBila ada keluhan dari : tenaga kerja / pengawas K3 / Depnaker setempat / masyarakat

  • Hasil pem. Kesehatan berkala dan pem. Kesehatan khususSehatPerlu tindak lanjut untuk kelainan medis yang ditemukanPerlu tindak lanjut dari segi pekerjaannya, bila kelainan yang ditemukan akan mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja

  • Contoh (1)Laki2, 28 tahun,Tukang las roda truk, sudah bekerja 1 tahun. BB 80 kg, TB 174 cm, RPD : waktu kecil sering pilek terutama kalau cuaca dingin. Pre employment MCU : normalSelama bekerja, sering ke klinik perusahaan dengan keluhan gatal2 dikedua lengan yang hilang bila diobati, namun kemudian kambuh lagi bila obat habis. Sudah dikonsulkan ke dokter spesialis kulit & didiagnosis dermatitis kontak alergik.Periodic MCU : dlm batas normal, kecuali adanya hiperpigmentasi, urticaria ringan & papel kecil2 dikedua lengan

    Tindakan yg harus dilakukan ?

  • Contoh (2)Karyawan, wanita, usia 30 tahun, bag. Finance, sudah bekerja 3 tahun, menikah, anak 2 orang, melahirkan normal/tanpa komplikasi , KB dg IUD, haid normal. 6 bulan terakhir, diperusahaan sudah ada dokter perusahaan.1 bulan y.l. dilaksanakan MCU thd semua karyawanHasil pemeriksaan karyawan ybs :RPD : tidak ada yg spesifikKeluhan kesehatan (-) , pem fisik : dlm batas normalLab : HBsAg (+) , test fungsi hati : normal; lain2 : normalRontgen foto thoraks : normal

    Tindakan yg harus dilakukan ?

  • Handicapped WorkersPerlu istirahat dlm waktu tertentu yang relatif lamaPerlu kerja ringan sementaraPerlu dimutasikanPHK (?) UU no 12 tahun 1964 pasal 1

  • Cacat menetap akibat pekerjaannya Penilaian tingkat kecacatan untuk penentuan kompensasi

    Pedoman :Kepmenakertrans no. Kep.79 / MEN / 2003

  • KESIMPULANPemeriksaan kesehatan tenaga kerja merupakan salah satu upaya pembinaan sumber daya manusiaSosialisasi ke pihak perusahaan mengenai pentingnya pem. Kes. Tenaga kerja perlu ditingkatkanJenis pemeriksaan, hasil serta tindak lanjutnya perlu disesuaikan / dikaitkan dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya

  • Dokter perusahaanTrampil , profesionalMenguasai secara keseluruhan tentang rangkaian proses kerja dan lingkungan perusahaan