Pedoman Penyusunan Laporan FS

download Pedoman Penyusunan Laporan FS

of 22

description

PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA

Transcript of Pedoman Penyusunan Laporan FS

  • 1

    CATATAN :

    PEDOMAN INI MASIH MERUPAKAN DRAFT, KAMI MOHON AGAR

    KEPADA BAPAK/IBU/SAUDARA DAPAT MEMBERIKAN MASUKAN

    BERKAITAN DENGAN PENYEMPURNAAN PEDOMAN INI.

    ATAS MASUKAN/SARAN YANG DISAMPAIKAN, KAMI UCAPKAN

    TERIMA KASIH

    PENGELOLA

  • 2

    PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN

    STUDI KELAYAKAN

    I. Latar Belakang

    Laporan studi kelayakan adalah laporan dari pemegang izin/ kuasa

    pertambangan yang memuat hasil studi secara menyeluruh atas ascpek

    yang berkaitan dengan rencana pengusahaan suatu tambang, untuk

    mengetahui kelayakan usaha.

    Mengingat tujuan tersebut maka lingkup/ isi laporan studi kelayakan

    sangat luas mulai dari penyeampaian informasi hulu / dasar tentang

    kondisi daerah, keadaan geologi dan endapan bahan galian, sampai pada

    perencanaan penambangan, pengolahan/pemurnian, pengangkutan,

    penimbunan, produksi, pemasaran, dan bahkan sampai rencana

    penggunaan tenaga, peralatan, kebutuhan investasi, rencana pengelolaan

    lingkungan dan K-3, serta akhirnya pada kajian kelayakan .

    Laporan studi kelayakan dibuat oleh perushaan untuk memenuhi salah

    satu persyaratan teknis dalam permohonan peningkatan izin/ kuasa

    ketahap eksploitasi atau operasi-produksi.

    II. Maksud dan Tujuan

    Pedoman laporan studi kelayakan ini dibuat untuk memberi petunjuk/

    quide dan dalam rangka keseragaman kepada perusahaan dalam

    membuat laporan studi kelayakan, dan memudahkan bagai pihak

    pemerintah/ pemrintah daerah dalam menilai dan meresume laporan

    tersebut

    III. Sasaran.

  • 3

    Target yang ingin dicapai dengan disusunnya pedoman teknis penyusunan

    laporan ini adalah terciptanya kajian kelayakan dan perencanaan usaha

    pertambangan yang komprehensif, detail, jelas, transparant , sehingga

    dapat dipakai seluruh stake holders untuk menjalankan fungsi masing

    masing, termasuk menjadi pedoman bagai perusahaan sendiri untuk

    pelaklsanaan kegiatannya.

    IV. Format Laporan :

    Format laporan ini merupakn panduan umum/ dasar untuk penyusunan

    laporan studi kelayakan , berisi pokok-pokok yang harus dibahas, urutan

    pembahasan, namun kedalaman lingkup bahasan dapat disesuaikan

    tergantung rencana kegiatan dan tingkat variasi kegiatan yang akan

    dilakukan .

    Format data pendukung seperti format laporan studi geoteknik, format

    laporan amdal dan sebagainya , tidak dibahas dan disesuaikan dengan

    format teknis masing masing.

  • 4

    A. FORMAT LAPORAN STUDI KELAYAKAN

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISII

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB I : PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    2. Maksud dan Tujuan

    3. Ruang Lingkup dan Metode Studi

    4. Pelaksana Studi

    5. Jadwal Waktu Studi

    BAB II : KEADAAN UMUM

    1. Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan ( KP ),

    Kontrak Karya ( KK ) Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara

    ( PKP2B ) Eksploitasi Yang dimohon.

    2. Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat

    3. Keadaan Daerah

    4. Morfologi Daerah

    BAB III : GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN

    1. Geologi

    a. Litologi

    b. Struktur

    c. Geoteknik

    2. Keadaan Endapan

    a. Bentuk dan Penyebaran Endapan

  • 5

    b. Sifat dan Kualitas Endapan

    c. Cadangan

    Cara Perhitungan Cadangan

    Klasifikasi dan Jumlah Cadangan ( insitu, Miniable,

    Marketable, Dilengkapi dengan perhitungan stripping

    ratio dan cut off grade ).

    BAB IV. : RENCANA PENAMBANGAN

    1. Sistem/Metode dan Tata Cara Penambangan ( dilengkapi

    bagan alir )

    2. Tahapan Kegiatan Penambangan ( termasuk penanganan

    tanah penutup )

    3. Rencana Produksi (kuantitas, kualitas, cut off grade, stripping

    ratio )

    4. Peralatan ( jenis, jumlahndan kapasitas )

    5. Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang

    6. Rencana Penanganan/Perlakuan Bahan Galian yang belum

    Terpasarkan ( kualitas rendah, belum ekonomis masa

    sekarang )

    7. Rencana Pemanfaatan Bahan Galian Lain dan Mineral Ikutan

    8. Rencana Penanganan/Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca

    Tambang.

    BAB V. RENCANA PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN ATAU PENCUCIAN

    1. Studi/Percobaan Pengolahan/Pemurnian

    2. Tatacara Pengolahan dan Pemurnian

    a. Tahapan Pengolahan

    b. Bagan Alir

    c. Recofery Pengolahan

    3. Peralatan Pengolahan ( jenis, jumlah dan kapasitas )

  • 6

    4. Hasil Pengolahan dan Rencana Pemanfaatan Mineral Ikutan

    5. Jenis, Jumlah, Kualitas Hasil Pengolahan dan Tailing

    BAB VI. PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN

    1. Tata Cara

    2. Peralatan ( jenis, jumlah, kapasitas )

    BAB VII LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

    1. Lingkungan ( mengacu kepada dokumen Amdal atau UKL dan

    UPL )

    a. Dampak Kegiatan ( tambang, pengolahan, dan sarana

    penunjang )

    b. Pengolahan Lingkungan

    Pengolahan Limbah ( tambang, pengolahan dan sarana

    penunjang )

    Rencana Reklamasi dan Pemanfaatan Lahan Pasca

    Tambang

    Penanganan Air Asam Tambang ( kalau ada )

    c. Pemantauan Lingkungan

    2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    a. Organisasi

    b. Peralatan

    c. Langkah langkah Pelaksanaan K3 Pertambangan

    d. Rencana Penggunaan dan Pengamanan Bahan Peledak dan

    Bahan Berbahaya Lainnya.

    BAB VIII. LINGKUNGAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

    1. Bagan Organisasi

    2. Jumlah dan kriteria Tenaga Kerja Tetap dan Tidak Tetap dalaam

    Bentuk Tabel

    3. Tingkat gaji dan upah

  • 7

    4. Sistem Kerja ( kontrak, borongan, dll. )

    BAB IX PEMASARAN

    1. Bagan Organisasi

    2. Prospek Pemasaran

    a. Dalam Negeri

    b. Luar Negeri

    BAB X INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN

    1. Investasi

    a. Modal Tetap

    i. Pengurusan Perizinan dan eksplorasi

    ii. Pembebasan Lahan

    iii. Konstruksi atau Rekayasa

    iv. Peralatan (penambangan, pengolahan, pengngkutan

    dll.)

    b. Modal Kerja

    c. Sumber Dana

    2. Analisis Kelayakan

    a. Biaya Produksi ( termasuk biaya pengolahan dan

    pemantauan lingkungan K3 )

    b. Pendapatan Penjualan

    c. Cash Flow ( aliran uang tunai )

    d. Perhitungan Discounted Cash Flow Rate of

    Return/Internal Rate of Return ( DCFROR/IRR )

    e. Perhitungan Break Even Point ( BEP )

    f. Waktu Pengembalian Modal

    g. Annalist Kepekaan dan Resiko

  • 8

    BAB XI : KESIMPULAN

    Memuat secara ringkas hal hal sebagai berikut :

    Luas wilayah yang dimohon/ditingkatkan ke tahap

    Eksploitasi

    Cadangan ( in situ Miniable marketable)

    Rencana Penambangan ( tata cara dan sistem)

    Rencana Pengolahan dan pemurnian atau pencucian ( kalau

    ada )

    Rencana Produksi pertahun dan umur tambang

    Rencana pemasaran dan harga jual

    Investasiyang diperlukan termasuk modal kerja dan sumber

    dana

    Hasil analisa kelayakan

    Jumlah tenaga kerja ( tetap dan harian atau buruh )

    Pemantauan dan pengelolaan lingkungan

    Potensi dan rencana perlakuan bahan galian yang belum

    dapat dipasarkan dan mineral ikutan serta bahan galianlain.

    LAMPIRAN ;

    1. Peta situasi wilayah yang akan ditingkatkan ke tahap Eksploitasi dan

    sekitarnya skala 1 : 10.000

    2. Peta topografi detail daerah tambang dan sekitarnya, skala minimum

    1 : 2000

    3. Peta penyebaran cadangan dan kualitas, skala minimum 1 : 2000

    4. Peta situasi tambang ( Mining Lay Out ) skala 1 : 10.000 yang

    memuat;

    a. Kontur topografi

    b. Penyebaran bahan galian

    c. Bangunan bangunan penting

    d. Batas wilayah eklsploitasi

  • 9

    e. Jalan, perkampungan, Stock pile lokasi pencucian dan

    pengolahan

    f. Lokasi timbunan waste, tailling dan bahan galian yang belum dapat

    dipasarkan

    g. Indeks peta rencana pertambangan

    h. Dan sebagainya

    5. Peta rencana penambangan dan reklamasi, minimal skala 1 : 2000

    menggambarkan:

    a. Tahapan dan blok blok yang akan ditambang

    b. Tahapan dan blok wilayah yang akan direklamasi pertahun

    c. Jalan tambang

    d. Lokasi timbunan waste, tailing dan mineral ikutan serta bahan

    galian yang belum da[pat dipasarkan

    6. Desain tambang dan pengolahan ( dalam bentuk peta. Penampang,

    gambar 3 dimensi, sketsa, bagan alir dan sebagainya )

  • 10

    Penjelasan :

    I.1. Latar belakang :

    Berisi uraian tentang latar belakang perusahaan yang ingin

    mengusahakan tambang suatu bahan galian di suatu daerah ,

    didasarkan atas pertimbangan prospek dari tambang saat ini atau

    akan datang, pertimbangan pengalaman perusahaan atau

    pertimbangan lain.

    2. Maksud dan tujuan

    berisi uraian tentang maksud dan tujuan pembuatan laporan studi

    kelayakan, yang antara lain untuk menyusun perencanaan yang tepat

    dan mengetahui kebutuhan investasi, tenaga kerja, peralatan serta

    mengetahui kelayakan usaha.

    3. Ruang Lingkup Studi

    Memuat seluruh aspek yang dilakukan studi dan dilaporkan.

    4. Pelaksana Studi

    Menerangkan tentang pelaksana yang melakukan studi berbagai

    aspek, baik personil, keahlian, nama perusahaan/ konsultan dan

    sebagainya.

    5. Jadwal waktu studi

    Menerangkan lamanya dan kapan studi tersebut dilakukan.

    II. 1. Lokasi dan luas wilayah :

    Menerangkan lokasi rencana tambang, termasuk kecamatan,

    kabupaten, propinsi, nomor KW/ KP nya, dilengkapai dengan

    gambar/ peta lokasi dan peta KP/KW beserta koordinat batas

    wilayahnya

  • 11

    2. Kesampaian daerah dan sarana perhubungan

    Menerangkan route kesampaian wilayah tambang mulai dari Jakarta

    sampai lokasi, berikut penjelasan kondisi prasarana dan sarana

    trasportasi, serta waktu perjalanannya. Dilengkapi dengan peta

    kesampaian wilayah.

    3. Keadaan Daerah

    Keadaan lingkungan daerah, penduduk matapencarian, flora, fauna,

    iklim, sosial ekonomi, agama, tingkat pendidikan, pusat bisnis,

    keamanan dsb.

    4. Morfologi Daerah :

    Menuangkan bentuk-bentuk morfologi, ketinggian, penggunaan lahan

    dan sebagainya.

    III. 1. Geologi :

    a. Lithologi

    Menjabarkan jenis-jenis batuan yang ada, umumnya, sifat fisiknya,

    urutan strtigrafinya,sebarannya.

    b. Struktur

    Menerangkan tentang struktur geologi yang ada disekitar daerah

    tambang, terutama yang mempengaruhi mineralisasi, baik struktur

    major ataupun minor, antara lain patahan, rekahan, pelipatan dan

    sebagainya.

    c. Geoteknik

    Menjabarkan pelaksanaan studi geoteknik yang dilakukan dan

    menerangkan hasilnya, dilbuatkan juga laporan lengkap studi

  • 12

    geotekniknya, baik untuk geoteknik ditambang dalam maupun,

    pembuatan jalan,pelabuhan, fasilitas pengolahan dan sebagainya.

    2. Keadaan Endapan

    a. Bentuk dan Penyebaran Endapan

    Menerangkan dan menggambarkan jenis dan tipe endapan, arah

    penyebaran (strike/dip) luas penyebaran (lateral dan vertikal /

    down dip), ketebalan endapan/mineralisasi, serta jumlah lapisan

    endapan (untuk bahan galian batubara).

    b. Sifat dan Kualitas Endapan

    Menjelaskan kualitas endapan bahan galian berdasarkan hasil

    analisa laboratorium disesuaikan dengan jenis bahan galian. Selain

    itu perlu dijelaskan sifat-sifat fisiknya dan kadar masing-masing

    unsurnya.

    c. Cadangan

    Penentuan besarnya cadangan yang dilaporkan dijelaskan bahwa

    asalnya dari jumlah sumber daya terukur yang dalam

    perhitungannya layak secara teknis maupun ekonomis juga

    dilengkapi peta perhitungan cadangan tersebut.

    Cara Perhitungan Cadangan:

    Metode perhitungan cadangan yang dilakukan disesuaikan

    dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

    Klasifikasi dan Jumlah Cadangan

    Klasifikasi dan jumlah cadangan berdasarkan SNI (insitu,

    Mineable, Marketable) yang dilengkapi dengan perhitungan

  • 13

    Stripping Ratio untuk batubara dan perhitungan Cut of Grade

    untuk bahan logam.

    IV. 1. Sistim/metode dan Tata Cara Penambangan.

    Didalam menentukan pemilihan sistim/metode penambangan

    berdasarkan pertimbangan-pertimbangan antara lain:

    - Kondisi endapan bahan galian (bentuk, tebal, kedalaman, jarak

    interburden untuk bahan galian batubara).

    - Kondisi daerah sekitarnya (topografi, daerah pemukiman dll).

    Berdasarkan pertimbangan tersebut baru ditentukan bahwa rencana

    penambangan yang akan diterapkan dilakukan dengan sistim/metode

    yang cocok misalnya: Sistim tambang terbuka dengan metode

    Benching, Stripping, Quarry atau Aluvial mining. Selain itu juga

    dilengkapi dengan bagan alir urutan penambangan yang dimulai dari

    pembersihan lahan (land clearing), pengupasan tanah penutup, operasi

    penambangan dan pengangkutan ketempat stok pile.

    2. Tahapan Kegiatan Penambangan

    Menjelaskan secara rinci seluruh rangkaian operasi penambangan

    mulai dari tahap persiapan pembebasan lahan, pembangunan sarana

    penunjang, pembersihan lokasi tambang (land clearing), pembersihan

    tanah penutup/over burden, penambangan bahan galian dan

    pengangkutan ke stok pile.

    3. Rencana Produksi

  • 14

    Menjelaskan produksi yang direncanakan meliputi: Jumlah produksi

    setiap tahun sampai tahun terakhir, jadwal produksi. Variasi kualitas

    atau kadar bahan galian sangat penting dalam merencanakan

    produksi yang akan dilakukan termasuk kadar mineral utama maupun

    mineral ikutan.

    4. Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas)

    Dijelaskan peralatan apa saja yang akan dipergunakan kemudian

    dipisahkan jenis alat yang dipakai untuk pengupasan over burden dan

    untuk penambangan/pengangkutan serta dibuat rinciannya lengkap

    dengan tipe alat, spesifikasi, kapasitas, cycle time, jumlah alat dll.

    Selain itu diperhitungkan pula penyusutan alat, sinkronisasi alat dan

    disesuaikan dengan rencana produksi yang akan dicapai.

    5. Jadwal rencana produksi dan umur tambang.

    Agar dijelaskan lama dan kapan rencana produksi direalisasikan dan

    pelaksanaan tambang itu dilakukan serta dari total cadangannya

    setelah diperhitungkan dengan rencana produksi menjadi berapa tahun

    habis ditambang .

    6. Rencana penanganan bahan galian yang belum terpasarkan (kualitas

    rendah atau belum ekonomis saat ini).

    Menjelaskan detail tentang rencana pengusahaan bahan galian yang

    saat ini belum terjual yang mempunyai kadar rendah (saat ini belum

    ekonomis) terutama cara menaikkan kualitas supaya kadar yang

    rendah tersebut dapat meningkat dan laku dipasarkan/dibutuhkan oleh

    konsumen.

    7. Rencana pemanfaatan bahan galian lain (mineral ikutan).

    Menjelaskan mengenai rencana pengusahaan mineral ikutan (mulai

    penambangan, pengolahan dan pemasaran) misalnya: bahan galian

  • 15

    tembaga mineral ikutannya emas. Mineral ikutan emas ini kalau diolah

    dapat layak atau tidak.

    8. Rencana penanganan / perlakuan sisa cadangan pada Pasca Tambang.

    Menjelaskan mengenai langkah-langkah yang direncanakan dalam

    penanganan sisa cadangan setelah akhir tambang selesai apakah

    lokasi eks tambang langsung ditimbun dan direklamasi atau masih

    akan ditambang dengan sistim yang berbeda misalnya eks tambang

    terbuka kemudian akan diteruskan dengan sistim tambang dalam .

    V. 1. Studi Pengolahan Pemurnian

    Dalam percobaan pengolahan/pemurnian perlu dijelaskan:

    a. Siapa atau perusahaan mana yang melaksanakan

    studi/percobaan pengolahan tersebut, apakah perusahaan itu

    sendiri atau dari konsultan lain.

    b. Perlu dijelaskan proses percobaan pengolahan serta berapa kali

    percobaan sehingga mendapat hasil akhir yang banyak untuk

    dicoba dalam skala yang lebih besar.

    2. Tatacara Pengolahan dan Pemurnian

    a. Tahapan Pengolahan

    Perlu dijelaskan tahap-tahap pengolahan mulai dari tahap awal

    pengumpulan raw material sampai jenis produk akhir. Misal: bahan

    galian batubara, mulai dari pengumpulan raw material masuk ke

    hopper kemudian ke crushing, screen, washing dan sebagainya.

    b. Bagan Alir

  • 16

    Bagan alir menjelaskan mengenai proses pengolahannya dan

    digambarkan dalam bentuk diagram.

    c. Recovery Pengolahan

    Perlu diterangkan mengenai perbandingan antara material yang

    masuk dan prosentase produk hasil pengolahan.

    3. Peralatan Pengolahan

    Dalam pengolahan perlu dijelaskan, jenis peralatan dan spesifikasi alat

    yang dipergunakan, jumlah dan kapasitasnya dan asal negara yang

    memproduksi perlatan tersebut.

    4. Hasil pengolahan dan rencana pemanfaatan mineral ikutan.

    Perlu dijelaskan mengenai: jenis /wujud akhir hasil pengolahan, jumlah

    yang diolah dan yang akan diperoleh/diharapkan, kualitas hasil

    perolehan, mineral ikutan yang dihasilkan dan rencana

    pemanfaatannya, pemasaran hasil pengolahan kemana akan dijual

    apakah dalam negeri / luar negeri serta bagaimana penanganan tailing

    sebagai limbah pengolahannya.

    VI. Pengangkutan dan Penimbunan

    1. Tatacara

    Dalam hal tatacara pengangkutan dan penimbunan perlu dijelaskan

    kesesuaian antara jumlah bahan galian atau tanah penutup yang

    akan diangkut dan jumlah perlatan angkutan dengan

    mempertimbangkan jarak angkut dan Circle time.

    2. Peralatan

    Dalam hal pengangkutan dan penimbunan perlu dijelaskan:

    1. Jenis peralatan apa saja yang dipergunakan untuk mengangkut

    dan menimbunnya.

  • 17

    2. Berapa jumlah alat angkutnya.

    3. Berapa kapasitas masing-masing alat angkut.

  • 18

    VII. Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

    1. Dampak Lingkungan.

    Dijelaskan secara rinci tentang akibat dampak yang terjadi baik yang

    bersifat positif dan negatif yang terjadi akibat kegiatan penambangan

    selain itu dijelaskan juga komponen-komponen yang terkena

    dampak.

    a. Pengelolaan Lingkungan.

    Adalah suatu penjelasan mengenai rencana usaha pengelolaan

    akibat terjadinya dampak negatif penting yang mungkin timbul

    meliputi: tahap persiapan, tahap operasi tambang dan tahap

    pasca operasi tambang. Adapun aspek-aspek yang dipantau dari

    kegiatan-kegiatan antara lain: pembebasan lahan, penebasan

    tanam tumbuh, pengupasan tanah penutup, penggalian over

    burden, penambangan bahan galian, pengolahan dan

    pengangkutan.

    b. Pemantauan Lingkungan.

    Adalah suatu penjelasan mengenai tatacara pemantauan akibat

    terjadinya dampak negatif penting yang mungkin timbul pada

    tahap persiapan, tahap operasi tambang dan tahap pasca operasi

    tambang. Adapun aspek-aspek yang dipantau dari kegiatan-

    kegiatan antara lain: pembebasan lahan, penebasan tanam

    tumbuh, pengupasan tanah penutup, penggalian/pemindahan

    over burden, penambangan bahan galian , pengolahan dan

    pengangkutan.

    1. Keselamatan dan Kesehatan kerja.

    a. Organisasi: Personil yang menangani K-3 harus jelas dan

    dimasukkan dalam struktur organisasi perusahaan.

  • 19

    b. Peralatan: untuk dapat terjaminnya keselamatan kerja yang

    tinggi ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam

    kegiatan pertambangan (pemasangan papan peringatan,

    penggunaan pelindung kerja dan membiasakan menggunakan

    peralatan kerja yang sesuai).

    c. Rencana penggunaan dan pengamanan bahan peledak dan

    lain-lain. Menjelaskan mengenai perencanaan penggunaan

    bahan peledak dan pengamanannya (jenis bahan peledak

    yang dipakai, jumlah dan penjelasan lokasi gudang bahan

    peledak serta proses perizinannya).

    d. Langkah-langkah pelaksanaan K-3

    untuk menjaga kesehatan bagi pekerja dan masyarakat sekitar

    tambang dijelaskan tentang rencana perawatan dan

    pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara kontinyu.

    VIII. Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1. Bagan organisasi : Setiap perusahaan agar membuat bagan

    organisasi yang menangani lingkungan kesehatan dan keselamatan

    kerja di bawah pengawasan kepala teknik tambang.

    2. Jumlah dan Kriteria Tenaga Kerja : menyampaikan jumlah tenaga

    kerja dan kriteria sesuai dengan keahlian baik tenaga kerja tetap

    maupun tidak tetap dan disampaikan dalam bentuk tabel.

    3. Tingkat gaji dan upah : Sistim penggajian / upah tenaga kerja

    diperhitungkan secara cermat sesuai dengan kualifikasi masing-

    masing tenaga kerja serta dijelaskan sistim kerjanya secara

    kontrak, borongan atau harian.

  • 20

    IX. Pemasaran

    Dijelaskan tentang kebutuhan pasar baik secara jangka pendek maupuin

    jangka panjang (untuk kebutuhan dalam negeri dan luar negeri).

    Dijelaskan pula rencana pemasaran mulai tahun ke-1 sampai tahun ke-5

    sedangkan untuk selanjutnya berdasarkan perkiraan harga pasar. Selain

    itu dijelaskan pula jenis bahan gal;ian yang siap jual dengan jenis

    kualitas yang ditentukan.

    X. Investasi dan Analisa Kelayakan

    1. Investasi

    Menjelaskan mengenai besar modal yang harus ditanamkan oleh

    suatu perusahaan dalam rangka menjalankan seluruh kegiatan

    operasionalnya dengan investasi yang ditanamkan meliputi:

    a. Modal Tetap

    Menguraikan besar modal yang dikeluarkan sebelum memulai

    produksi yang meliputi:

    Biaya pendahuluan yang meliputi perizinan, eksplorasi,

    overhead, studi kelayakan, amdal, pembebasan lahan dan

    lain-lain.

    Biaya peralatan tambang yang meliputi peralatan land

    clearing, pengupasan tanah, peralatan penambangan,

    peralatan pengolahan, preparasi dan alat angkut.

    Biaya prasarana dan sarana penunjang meliputi:

    pembangunan kantor, mess karyawan, gudang, bengkel, jalan

    tambang dll.

    b. Modal Kerja

  • 21

    Merupakan besar modal yang harus dikeluarkan sebelum

    perusahaan tersebut dapat membiayai sendiri biaya operasi atau

    sampai perusahaan tersebut memperoleh hasil penjualan.

    c. Sumber Dana

    Menjelaskan dana yang dipakai/dikeluarkan tersebut berasal dari

    mana, apakah dengan modal sendiri atau dengan cara pinjaman,

    dan menjelaskan juga besar pinjaman dan bunga pinjaman.

    2. Analisa Kelayakan

    Merupakan hasil penilaian dari segi ekonomi, apakah tambang

    tersebut layak atau tidak dilaksanakan dengan mempertimbangkan

    /memperhitungkan analisa kepekaan. Analisa kelayakan perlu dirinci

    secara detail mengenai:

    a. Biaya Produski

    Menjelaskan mengenai besar biaya yang harus dikeluarkan oleh

    perusahaan untuk memproduksi bahan galian sesuai dengan

    target yang telah direncanakan. Biaya produksi dibedakan

    menjadi:

    - Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan yang berkaitan

    langsung dengan produksi antara lain gaji buruh, bahan

    bakar/pelumas dll.

    - Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak

    langsung berpengaruh pada produksi antara lain: gaji pegawai

    dan lain-lain.

    b. Pendapatan Penjualan

    Menjelaskan mengenai harga jual bahan galian sesuai dengan

    kondisi saat itu karena setiap saat dapat terjadi fluktuasi harga.

  • 22

    c. Aliran Uang Tunai (Cash flow)

    Menjelaskan posisi keuangan mulai dari penjualan, biaya

    produksi, pajak dll. Sehingga dapat diketahui besar keuntungan

    bersih pertahun.

    d. DCFOR/IRR

    Adalah tingkat pengembalian yang secara tepat untuk menutup

    biaya investasi. DCFOR ini disebut juga IRR

    Dalam perhitungannya nilai sekarang netto harus sama dengan

    nol, sedang nilai sekarang netto adalah jumlah aliran kas netto

    yang digandakan dengan faktor diskonted pada tahun dan tingkat

    bunga tertentu atau IRR adalah suatu tingkat bunga dimana

    seluruh nett cash flow sesudah present value sama jumlahnya

    dengan biaya investasi/ biaya proyek.

    d. BEP

    Mencakup perhitungan untuk mengetahui jumlah produksi

    minimal yang memberikan titik impas bagi perusahaan sehingga

    dapat diketahui nilai berapa produksi dapat untung.

    e. Analisis Kepekaan dan Resiko

    Adalah membuat perhitungan dengan suatu kemungkinan yang

    akan terjadi sehingga pada posisi tertentu perusahaan dapat

    beroperasi secara layak atau tidak. Analisa kepekaan ini dengan

    beberapa asumsi yaitu:

    - Apabila harga jual turun

    - Apabila biaya operasi naik

    - Apabila kombinasi keduanya