PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1404/2/Lorisa_1308243_nonfull.pdf · STIKES JENDERAL A. YANI...
Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1404/2/Lorisa_1308243_nonfull.pdf · STIKES JENDERAL A. YANI...
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE TENTANG OSTEOPOROSIS DI DUKUH
JOGONANDAN BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A.Yani Yogyakarta
DISUSUN OLEH : LORISA 1308243
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA 2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Lorisa
Npm : 1308243
Prodi : D III Kebidanan Stikes A. Yani Yogyakarta
Judul KTI: Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause Tentang Osteoporosis Di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011.
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar—benar merupakan hasil karya saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain. Kemudian sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarata , 17 Agustus 2011
Lorisa
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
ABSTRACT
OVERVIEW OF KNOWLEDGE PREMENOPAUSAL WOMEN ABOUT OSTEOPOROSIS IN HAMLET
JOGONANDAN BANTUL
Lorisa ¹, Nunik Endang ², Alfie Ardiana Sari ³
Background: Premenopausal women at times of very susceptible to osteoporosis.This happens because during the phase premenopausal estrogen levels decline.Result of the hormone estrogen decline, then the process was disrupted on the bone.One cause of the high risk of osteoporosis in Indonesia is increasing life expectancy of people in 2005 reached 67.68%, but the knowledge society is still low. This is evident from the low average calcium intake of Indonesian society that is equal to 254 mg / day (only a quarter of international standards, amounting to 1000-1200 mg / day for adults). Objective: To determine the level of knowledge about osteoporosis in premenopausal women hamlet Jogonandan Bantul. The research method: The type of research that is descriptive survey approach. The study was conducted in June-July in the hamlet village Jogonandan Triwidadi Bantul, Yogyakarta. With a population of premenopausal women amounted to 42 people. The sampling technique with a total sampling. Studies using univariate analysis by descriptive statistical tests. The results: Levels of knowledge about osteoporosis in premenopausal women are less categories amounting to 35.71 % . Conclusion: The level of knowledge about osteoporosis premenopausal women is less in the hamlet village Jogonandan Bantul. Key words: Knowledge Exchange, Osteoporosis, premenopausal. ¹ Students STIKES A. Yani Yogyakarta ² Supervisor STIKES A. Yani Yogyakarta ³ Supervisor STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
INTISARI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PREMENOPAUSE TENTANG OSTEOPOROSIS DI DUKUH
JOGONANDAN BANTUL
Lorisa¹, Nunik Endang², Alfie Ardiana Sari³
Latar Belakang: Wanita pada saat mengalami premenopause sangat rentan terkena penyakit osteoporosis. Hal ini terjadi karena pada saat fase premenopause terjadi penurunan kadar estrogen. Akibat dari penurunan hormone estrogen ini, maka proses pada tulang tersebut terganggu. Salah satu penyebab tingginya risiko osteoporosis di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup masyarakat pada tahun 2005 mencapai 67,68%, akan tetapi pengetahuan masyarakat masih rendah. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang osteoporosis di dukuh Jogonandan Bantul. Metode penelitian: Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan survey. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli di dukuh Jogonandan desa Triwidadi Bantul Yogyakarta. Dengan populasi wanita premenopause berjumlah 42 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Variable dalam penelitian yaitu variable tunggal, tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang osteoporosis. Penelitian menggunakan analisis univariat dengan uji statistic deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang osteoporosis dalam kategori kurang yaitu sebesar 35,71 %. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang osteoporosis didukuh Jogonandan Bantul adalah kurang. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Osteoporosis, Premenopause. ¹Mahasiswa STIKES A.Yani Yogyakarta ²Dosen STIKES A.Yani Yogyakarta ³Dosen STIKES A.Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause Tentang Osteoporosis Di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011”. Karya Tulis Ilmiah disusun untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai persyaratan mencapai derajat Diploma III Kebidanan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa menyusun penelitian Karya Tulis Ilmiah ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. dr. Edy Purwoko selaku direktur STIKES A.Yani Yogyakarta.
2. Tri Sunarsih, S.S.T, M. kes. Selaku ketua Program Studi Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Nunik Endang Sunarsih, S.SIP, M.sc, Selaku pembimbing I dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan bimbingan.
4. Alfie Ardiana Sari S,SiT. Selaku pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan bimbingan.
5. Dosen-dosen pembimbing lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
6. Kepala Desa Triwidadi yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan studi pendahuluan
7. Suronto selaku Kepala Dukuh Jogonandan
8. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moril dan materiil
9. Teman- teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 17 Agustus 2011
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv ABSTRAK .................................................................................................... v INTISARI ...................................................................................................... vi HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan penelitian ............................................................................... 4 D. Manfaat penelitian ............................................................................. 5 E. Keaslian penelitian ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Landasan teori ................................................................................... 7 B. Kerangka teori ................................................................................. 25 C. Kerangka konsep ............................................................................. 26 D. Pertanyaan penelitian ...................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 27
A. Desain penelitian ............................................................................. 27 B. Lokasi dan waktu penelitian ............................................................ 27 C. Variabel penelitian .......................................................................... 27 D. Definisi operasional ......................................................................... 28 E. Populasi, sampel dan teknik sampel ................................................ 28 F. Alat dan metode pengumpulan data ................................................ 29 G. Uji Content ..................................................................................... 31 H. Metode pengolahan dan analisis data .............................................. 31 I. Jalannya penelitian .......................................................................... 33 J. Etika penelitian ................................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 36
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 36 B. Pembahasan ..................................................................................... 41 C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 43
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
BAB V PENUTUP ................................................................................ 44 A. Kesimpulan ...................................................................................... 44 B. Saran ............................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Definisi Operasional ............................................................. 28 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner .......................................................... 30 Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .............................. 36 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan........ 37 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang pengertian osteoporosis ................................................................................. 38 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang penyebab Osteoporosis ................................................................................ 38 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang tanda gejala Osteoporosis .................................................................... 39 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang Pencegahan Osteoporosis ............................................................ 39 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang pengertian Osteoporosis .............................................................. 39 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Osteoporosis di Dukuh Jogonandan Desa Triwidadi Bantul
2011 ............................................................................................. 40
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 25 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 26
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Study Pendahuluan Desa Triwidadi Bantul Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Gurbernur Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Penelitian Dan Uji Validitas Dari Gurbernur Lampiran 4 Surat Balasan Ijin Penelitian Dan Uji Validitas Dari BAPPEDA Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Penelitian Dari Desa Triwidadi Lampiran 6 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 7 Surat Persetujuan Responden Lampiran 8 Kuesioner Lampiran 9 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 10 Olah Data Kuesioner Lampiran 11 Leaflet Lampiran 12 Jadwal Penyusunan KTI
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa,
yakni masa bayi, masa kanak—kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa
klimakterium, dan masa senium. Masing—masing masa itu mempunyai
kekhususan, oleh karena itu, gangguan pada setiap masa tersebut juga dapat
dikatakan khas karena merupakan penyimpangan dari faal yang khas pula
dari masa yang bersangkutan (Wiknjosastro, 2007:125). Mulai usia sekitar 50
an pada saat wanita menopause, keseimbangan tulang menjadi negatif dan
kehilangan tulang dari seluruh tempat kerangka termasuk osteoporosis.
(smallcrab).
Wanita pada saat mengalami premenopause sangat rentan terkena
penyakit osteoporosis. Hal ini terjadi karena pada saat fase premenopause
terjadi penurunan kadar estrogen. Akibat dari penurunan hormone estrogen
ini, maka proses pada tulang tersebut terganggu (Proverawati, 2010).
Masalah yang timbul pada premenopause adalah keluhan yang
mengganggu kualitas hidup dan penyakit yang timbul akibat defisiensi
estrogen. Dampak lanjut dari premenopause adalah osteoporosis. Pada
dasarnya osteoporosis merupakan suatu proses alami tiap individu dalam
perjalanan hidupnya (Proverawati, 2010).
Pengetahuan seorang wanita premenopause juga sangat berpengaruh.
Pengetahuan khusus sangat diperlukan, terutama pengetahuan mengenai
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
osteoporosis dan asupan kalsium untuk mencegahnya di masa menopause.
Wanita premenopause akan lebih mudah mengurangi kecemasan dan mampu
melalui masa menopause tanpa banyak keluhan apabila mereka mendapatkan
pengetahuan yang faktual dan akurat mengenai osteoporosis (Mustopo dalam
Thanaseelan, 2010).
International Osteoporosis Foundation (IOF) (2001) mengatakan
bahwa sampai tahun 2000, diperkirakan 200 juta jiwa perempuan mengalami
osteoporosis diseluruh dunia, dan diperkirakan tidak kurang dari 75 juta jiwa
perempuan yang menderita osteoporosis berada di Amerika Serikat, Jepang
dan Eropa. Selain itu terdapat data yang dikeluarkan International
Osteoporosis Foundation (IOF) bahwa diprediksikan pada tahun 2050
sebanyak 50% kasus patah tulang panggul akan terjadi di Asia (Kepmenkes,
2008).
Hasil analisa data risiko Osteoporosis pada tahun 2005 dengan jumlah
sampel 65.727 orang ( 22.799 laki-laki dan 42.928 perempuan) yang
dilakukan oleh Puslitbang Gizi Depkes RI dan sebuah perusahaan nutrisi
pada 16 wilayah di Indonesia secara selected people (Sumatera Utara &
NAD, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan &
Bangka Belitung & Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali & NTB & NTT, Kalimantan,
Sulawesi & Maluku & Papua) dengan metode pemeriksaan DMT (Densitas
Massa Tulang) menggunakan alat diagnostic Clinical Bone Sonometer,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
menunjukkan angka prevalensi osteopenia (osteoporosisdini) sebesar 41,7%
dan prevalensi osteoporosis sebesar 10,3% (Kepmenkes, 2008).
Ini berarti 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk terkena
osteoporosis, dimana 41,2% dari keseluruhan sampel yang berusia kurang
dari 55 tahun terdeteksi menderita osteopenia. Prevalensi osteopenia dan
osteoporosis usia < 55 tahun pada pria cenderung lebih tinggi dibanding
wanita, sedangkan >55 tahun peningkatan osteopenia pada wanita enam kali
lebih besar dari pria dan peningkatan osteoporosis pada wanita dua kali lebih
besar dari pria (Kepmenkes, 2008).
Salah satu penyebab tingginya risiko osteoporosis di Indonesia adalah
meningkatnya usia harapan hidup masyarakat yang pada tahun 2005
mencapai 67,68%, akan tetapi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai cara
pencegahan osteoporosis masih rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya
konsumsi kalsium rata-rata masyarakat Indonesia yaitu sebesar 254 mg/hari
(hanya seperempat dari dari standar internasional, yaitu sebesar 1000-1200
mg/hari untuk orang dewasa) (Kepmenkes, 2008).
Study pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di dukuh Jogonandan
pada tanggal 20 April 2010 dengan 10 responden yaitu wanita premenopause,
didapatkan data bahwa 2 wanita premenopause tahu tentang osteoporosis
merupakan penyakit tulang saja, tanpa mengetahui penyebabnya, sedangkan
8 wanita premenopause tidak tahu sama sekali tentang osteoporosis.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause Tentang
Osteoporosis Di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011“.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan penelitian yang dapat
dirumuskan adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause
Tentang Osteoporosis Di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
wanita premenopause tentang osteoporosis di dukuh Jogonandan Bantul
tahun 2011.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah untuk mengidentifikasi
gambaran tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang osteoporosis
di dukuh Jogonandan Bantul tahun 2011 tentang :
a. Pengertian osteoporosis.
b. Penyebab & faktor resiko osteoporosis
c. Tanda gejala osteoporosis
d. Pencegahan osteoporosis
e. Klasifikasi osteoporosis.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
Hasil penelitian ini dapat menanmbah wawasan ilmu pengetahuan
kesehatan reproduksi pada premenopause tentang osteoporosis.
2. Manfaat praktis:
a. Profesi Bidan
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk memberikan konseling
asuhan kebidanan pada wanita premenopause tentang osteoporosis.
b. Bagi wanita premenopause di dukuh Jogonandan
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan wanita
premenopause tentang osteoporosis.
c. Bagi peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah metodologi penelitian dan menambah
pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah, serta dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian lebih
lanjut dengan variabel yang belum diteliti.
d. Bagi STIKES A. Yani
Hasil penelitian ini menambah referensi, dan dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan kesehatan reproduksi terutama tentang
osteoporosis pada wanita premenopause.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian Eva Santi Hutasoit pada tahun 2004 yang berjudul hubungan
tingkat pengetahuan tentang osteoporosis dgn pendidikan dan cara
mengakses informasi pada wanita menopause di dusun sagan kelurahan
catur tungal kecamatan Depok kabupaten Sleman propinsi DIY, penelitian
ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif studi korelasi. Variabel
yang dihubungkan adalah variabel dependen yakni pendidikan dan cara
mengakses informasi tentang osteoporosis. Dengan subyek berusia 45-55
tahun yang telah mengalami menopause, sampel yang digunakan
sebanyak 36 orang. Kesimpulan dari penelitian ini antara lain tidak
terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan etentang
ostepeorosis sedangkan cara mengakses informasi dengan pengetahuan
tentang ostepeorosis terdapat hubungan dan mempunyai pengaruh positif
yang cukup bermakna.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan adalah
dalam hal variabel yang diteliti, subyek penelitian, lokasi penelitian.
2. Penelitian Veronica Susmiarti pada tahun 2010 yang berjudul Tingkat
Kecemasan Wanita Premenopause di desa Pangerejo Kecamatan
Purworejo Kabupaten Purworejo. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan
responden berumur 40-60 tahun. Hasil penelitiannya yaitu tingkat
kecemasan wanita pre menopause mayoritas mengalami kecemasan
ringan yaitu 72 orang (83,7%) dari 86 responden.
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan adalah
dalam hal variabel yang diteliti, lokasi penelitian dan instrument
penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Dukuh Jogonandan merupakan dukuh yang berada di Desa
Triwidadi Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Luas
permukiman Desa Triwidadi yaitu 1.270,3845 Ha. Jumlah penduduk di
Desa Triwidadi laki – laki berjumlah 5.281 orang dan perempuan
berjumlah 5.970 orang. Dukuh Jogonandan terdiri dari 4 RT, 120 kepala
keluarga dan jumlah wanita premenopause sebanyak 42 orang (Profil
Desa Triwidadi, 2010).
2. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Prosentase (%) 48 tahun 5 11,90 49 tahun 7 16,66 50 tahun 3 7,14 51 tahun 4 9,52 52 tahun 8 19,04 53 tahun 11 26,19 54 tahun 3 7,14 55 tahun 1 2,38 Jumlah 42 100
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
37
Berdasarkan table 4.1 didapatkan hasil bahwa pada saat dilakukan
penelitian sebagian wanita premenopause berumur 53 tahun yaitu
sebanyak 11 responden (26,29%).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 1 hari di
Dukuh Jogonandan Desa Triwidadi Kecamatan Pajangan Kabupaten
Bantul yaitu pada tanggal 09 Juli 2011 mengenai pengetahuan wanita
premenopause tentang osteoporosis, penulis sajikan dalam bentuk narasi
dan tabel. Hasil penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh dari
pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden, dimana responden
dalam penelitian ini adalah wanita premenopause Di Dukuh Jogonandan
yang berjumlah 42 orang.
Karakteristik responden dalam penelitian adalah berdasarkan
tingkat pendidikan wanita premenopause.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jenis Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) Tidak Sekolah 3 7,14 SD (Sekolah Dasar) 21 50 SMP (Sekolah Menengah Pertama) 15 35,71 SMA (Sekolah Menengah Atas) 3 7,14 Jumlah 42 100
Sumber: data primer 2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 21 responden (50%).
4. Pengertian osteoporosis
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang pengertian
osteoporosis di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011
Kriteria Frekuensi Prosentase (%) Baik 24 57,14
Cukup 9 21,42 Kurang 9 21,42 Jumlah 42 100
Sumber: data primer tahun 2011
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam kriteria baik yaitu 24 responden (57,14%).
5. Penyebab & faktor resiko osteoporosis
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang penyebab & faktor
resiko osteoporosis di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011
Kriteria Frekuensi Prosentase (%) Baik 13 30,95
Cukup 16 38,09 Kurang 13 30,95 Jumlah 42 100
Sumber: data primer tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam criteria cukup yaitu sebanyak 16 responden (38,09%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
39
6. Tanda gejala osteoporosis
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang tanda gejala
osteoporosis di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011
Kriteria Frekuensi Prosentase (%) Baik 10 23,80
Cukup 20 47,61 Kurang 12 28,57 Jumlah 42 100
Sumber: data primer tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam kriteria cukup yaitu sebanyak 20 responden (47,61%).
7. Pencegahan osteoporosis
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan tentang
pencegahan osteoporosis di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011 Kriteria Frekuensi Prosentase (%)
Baik 18 42,85 Cukup 10 23,80 Kurang 14 33,33 Jumlah 42 100
Sumber: data primer tahun 2011 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam kriteria baik yaitu sebanyak 18 responden (42,85%).
8. Klasifikasi osteoporosis
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Klasifikasi
Osteoporosis di Dukuh Jogonandan Bantul Tahun 2011 Kriteria Frekuensi Prosentase (%)
Baik 11 26,19 Cukup 15 35,71 Kurang 16 38,09 Jumlah 42 100
Sumber: data primer tahun 2011
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam kriteria kurang yaitu sebanyak 16 responden (38,09%).
9. Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause Tentang
Osteoporosis Di Dukuh Jogonandan
Pengetahuan responden tentang osteoporosis diukur dengan
menggunakan pertanyaan tertutup, penilaian dengan angka 0 dan 1. Hasil
dari penelitian pengetahuan tentang osteoporosis dapat dilihat sebagai
berikut.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Osteoporosis
di Dukuh Jogonandan Bantul 2011
Tingkat pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) Baik 14 33,33
Cukup 13 30,95 Kurang 15 35,71 Jumlah 42 100
Sumber: data primer tahun 2011
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa pengetahuan responden
tentang osteoporosis yaitu kurang dengan frekuensi 15 responden
(35,71%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
B. Pembahasan
Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah bahwa pengetahuan
wanita premenopause tentang osteoporosis di Dukuh Jogonandan adalah
kurang dengan frekuensi 15 responden (35,71%). Pengetahuan sebagai suatu
hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu, melalui indera penglihatan, penciuman, dan
perasaan. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui penglihatan
dan pendengaran, hanya sedikit yang diperoleh melalui penciuman, perasaan,
dan perabaan. Pengetahuan adalah masalah yang berhubungan dengan
mengingat kembali kepada bahan pengajaran yang telah diterima sebelumnya
dan informasi yang telah diingat (Notoatmodjo, 2003).
Hasil yang didapatkan dari penelitian bahwa pengetahuan responden
tentang pengertian osteoporosis adalah baik sebanyak 24 responden (57,14%).
Osteoporosis adalah penurunan massa tulang yang disebabkan karena
peningkatan resorbsi tulang yang melebihi pembentukan tulang. Osteoporosis
menunjukkan adanya penurunan absorpsi dari jumlah tulang yang diperlukan
sebagai kekuatan penyenggah mekanik. Berkurangnya massa tulang, dan
demikian pula dengan massa otot sesungguhnya berkaitan dengan prosese
menua. Hanya apabila berkurangnya (hilangnya) jaringan tulang cukup luas
sampai menimbulkan gejala maka disebut osteoporosis. Pengetahuan yang
baik dari responden tentang pengertian osteoporosis dapat didapatkan juga
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
dari berbagai sumber informasi termasuk media elektronik walaupun tingkat
pendidikan responden rendah.
Pengetahuan tentang penyebab osteoporosis yang didapatkan dari
penelitian oleh responden yaitu cukup sebanyak 16 responden (38,09%).
Timbulnya osteoporosis pada wanita berusia lanjut tampaknya terutama
disebabkan oelh turunnya kadar estrogen pacsa menopause. Estrogen
merangsang aktivitas osteoblas dan menghambat efek stimulasi hormone
paratiroid pada oseoklas. Dengan demikian, berkurangnya estrogen
menyebabkan pergeseran kearah aktivitas osteoklas. Walaupun bukan hanya
karena hormone yang menurun namun juga banyak faktor yang
mempengaruhi termasuk asupan gizi, umur, lingkungan kebiasaan seperti
merokok dan minum minuman alkohol.
Pengetahuan tentang tanda gejala osteoporosis yang didapatkan dari
penelitian oleh responden yaitu cukup sebanyak 20 responden (47,61%).
Beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai kemungkinan osteoporosis
ialah: Adanya faktor risiko (faktor predisposisi), terjadi patah tulang secara
tiba-tiba karena trauma yang ringan atau tanpa trauma, timbul rasa nyeri yang
hebat sehingga pasien tidak dapat melakukan pergerakan, tubuh makin
pendek dan bongkok (kifosis dorsal bertambah).
Tingkat pengetahuan tentang pencegahan osteoporosis dari hasil
penelitian yaitu baik sebanyak 18 responden (42,85%). Upaya pencegahan
osteoporosis hendaknya memperhatikan kondisi puncak massa tulang, dimana
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
kondisi tersebut optimal pada massa dewasa muda(20-30 tahun). Dengan
tercapainya puncak massa tulang optimal pada massa dewasa muda,
osteoporosis yang mungkin timbul pada usia tua akan lebih ringan. Dengan
pengetahuan yang baik tentang pencegahan osteoporosis, responden dapat
dengan sedini mungkin untuk mencegah osteoporosis sehingga dalam masa
tua nanti dapat mempertahankan kekuatan tulang.
Pengetahuan tentang klasifikasi dari hasil penelitian yaitu kurang
sebanyak 16 responden (38,09%). Osteoporosis dapat diklasifikasikan
menjadi 2 kategori : osteoporosis primer, bentuk yang lebih umum, yaitu
suatu istilah yang dipakai dalam dunia kedokteran untuk menyatakan sesuatu
yang tidak diketahui penyebabnya dan sekunder , berkurangnya jaringan
tulang yang berkaitan dengan bermacam-macam sindrom patologik yang
jelas. Kurangnya pengetahuan tentang klasifikasi osteoporosis dapat
dipengaruhi karena kurangnya informasi yang didapatkan responden.
Kurangnya informasi tersebut dapat juga disebabkan karena tingkat
pendidikan yang rendah.
Tingkat pengetahuan responden yang kurang tentang osteoporosis
memberikan gambaran bahwa responden belum mengetahui bahwa
sepenuhnya osteoporosis merupakan penurunan massa tulang dan banyak
terjadi pada wanita karena wanita mengalami menopause yang dikarenakan
penurunan hormone estrogen. Pengertian, penyebab, klasifikasi, factor resiko
belum diketahui oleh responden sehingga responden tidak dapat menjawab
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
pertanyaan dalam kuesioner dengan baik. Tingkat pengetahuan responden
yang kurang tentang osteoporosis dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
yang sebagian besar adalah SD. Dengan rendahnya tingkat pendidikan
seseorang maka informasi yang didapat akan semakin sedikit. Banyak
sedikitnya informasi yang dimiliki responden dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan responden tentang osteoporosis. Notoatmodjo (2003)
menyatakan bahwa pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada
penerimaan hal—hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal baru
tersebut. Sebaliknya juga dengan tingkat pendidikan yang rendah.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki kelemahan yang menjadi keterbatasan dalam
penelitian ini, yaitu responden berkumpul dalam satu ruangan yang
memungkinkan responden untuk bekerjasama dalam mengisi kuesioner.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Dukuh Jogonandan maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang pengertian
osteoporosis yaitu baik.
2. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang penyebab dan faktor
resiko osteoporosis yaitu cukup.
3. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang tanda gejala
osteoporosis yaitu cukup.
4. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang pencegahan
osteoporosis yaitu baik.
5. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang klasifikasi
osteoporosis yaitu kurang.
6. Tingkat pengetahuan wanita premenopause tentang osteoporosis yaitu
kurang.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
B. Saran
1. Bagi Profesi Bidan
Peneliti berharap dapat meningkatkan pemberian konseling dan
penyuluhan tentang osteoporosis kepada wanita usia subur, premenoapuse
maupun menopause.
2. Bagi wanita premenopause di Dukuh Jogonandan
Peneliti berharap para wanita premenopause agar lebih
meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang osteoporosis yang bisa
didapatkan dari media elektronik maupun bahan bacaan.
3. Bagi peneliti
Meningkatkan pengetahuan, wawasan serta pengalaman sehingga
diharapkan dalam memberikan informasi bisa lebih menyeluruh
khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi.
4. Bagi STIKES A. Yani
Peneliti berharap hasil penelitian ini menjadi bahan kepustakaan
penelitian dalam bidang kesehatan khususnya pada kesehatan reproduksi
(kespro), serta institusi pendidikan diharapkan dapat menciptakan calon
tenaga kesehatan yang berkualitas dan berkuantitas.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode penelitian kebidanan & teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.
http://ebookbrowse.com/kmk-no-1142-ttg-pedoman-pengendalian-osteoporosis-pdf-d44324392 diunduh pada tanggal 28 Januari pukul 17.30 WIB
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21390 diunduh pada tanggal 15 Februari pukul 20.17 WIB.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21457 diunduh pada tanggal 15 Februari pukul 20.15WIB.
http://www.medicastore.com/osteoporosis/artikel_utama/21/Pencegahan_Osteoporosis.html diunduh pada tanggal 5 Maret pukul 19.30WIB.
http://www.medicastore.com/osteoporosis/artikel_utama/22/Tanya_jawab_dengan_dokter_ahli_osteoporosis.html diunduh pada tanggal 5 Maret pukul 19.31WIB.
http://www.smallcrab.com/osteoporosis/50-osteoporosis/444-hubungan-kalsium-dan-kepadatan-tulang diunduh pada tanggal 5 Maret pukul 19.35WIB.
Hutasoit, Eva Santi. 2004. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Osteoporosis Dgn Pendidikan Dan Cara Mengakses Informasi Pada Wanita Menopause Di Dusun Sagan Kelurahan Catur Tungal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Propinsi DIY. Karya Tulis Ilmiah.UGM
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC
Nasution, S. 1998. Sosiologi Pendidikan. Bandung: bumi aksara.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Notoatmodjo, soekidjo. 2002.Cet 2. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdianti. 1998. Tingkat Pendidikan Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Price, Silvya Anderson. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Proverawati, Atikah. 2010. Menopause Dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika.
Robbins, Stanley L. 1995. Buku Ajar Patologi II (Basic Patology). Jakarta: EGC.
Rosenthal, M. Sara. 2009. Revolusi Erapi Hormone. Yogyakarta: B-First.
Soekanto, S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: raja grafindo persada.
Sudjarwo. 2004. Buku Pintar Kependudukan. Jakarta: gramedia.
Sugiono. 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk penelitian. Bandung: CV alvabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan. Bandung: alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Underwood, J.C.E. 1999. Patologi umum dan sistematik. Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.