Pbl Disfagia Sistem Onkologi

48
Modul 1 - DISFAGIA Tutor : DR. dr. Busjra M. Nur, M.Sc. Anggota : M. Kamardi (2011730152) Amalia Devi (2012730116) Cahya Alfaliza (2012730120) Gisni Luthviatul (2012730128) Grisel Nandecya(2012730129) Hafizhan Ilmi (2012730130) Ilhami Muttaqin(2012730133) Karyati Afrina (2012730134) Putri Intan N. (2012730147) Trias Murni N. (2012730158)

description

Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Transcript of Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Page 1: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Modul 1 - DISFAGIATutor : DR. dr. Busjra M. Nur, M.Sc.Anggota :

M. Kamardi (2011730152)Amalia Devi (2012730116)Cahya Alfaliza (2012730120)Gisni Luthviatul (2012730128)Grisel Nandecya (2012730129)Hafizhan Ilmi (2012730130)Ilhami Muttaqin (2012730133)Karyati Afrina (2012730134)Putri Intan N. (2012730147)Trias Murni N. (2012730158)

Page 2: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Skenario 1

• Seorang laki-laki usia 60 th datang ke UGD RS dengan keluhan muntah setelah makan. Mula - mula rasa tidak enak di dada dan dirasakan makin lama makin berat. Belakangan rasa sakit disertai muntah dan seterusnya setiap kali makan muntah terutama kalau makan cair. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun.

Page 3: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Mind Map

DISFAGIA

Definisi Penyebab

Alur

DiagnosisInfeksi Tumor DegenerasiIritasi

DD

WD

Penatalaksanaan

GERD Ca Esofagus Akalasia Barret Esofagus Ca Paru Varises esofagus Stroke Gonore Parkinson Cerebral Palsy Ca Nasofaring Esofagitis

Page 4: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Pertanyaan1. Jelaskan definisi disfagia!2. Jelaskan perbedaan tumor jinak dan ganas!3. Sebutkan dan jelaskan stadium tumor yang menyebabkan disfagia

dengan sistem TNM pada saluran pencernaan!4. Jelaskan cara penanganan neoplasma jinak dan ganas di saluran

pencernaan (baik yang menyebabkan disfagia maupun tidak)!5. Jelaskan alur diagnosis dari skenario!6. Mengapa pasien muntah setelah makan? Dan mengapa makanan cair

lebih sulit ditelan daripada makanan padat?7. Sebutkan dan jelaskan penyakit keganasan dan perubahan

histopatologinya pada penyakit tumor pencernaan!8. Jelaskan Differential Diagnose-1 dari skenario!9. Jelaskan Differential Diagnose-2 dari skenario!

Page 5: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Definisi Disfagia

Page 6: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Sulit Menelan

• Sulit menelan merupakan suatu gejala atau keluhan yang diakibatkan adanya kelainan di dalam saluran pencernaan yang paling atas, yakni orofaring dan esophagus. Keluhan ini akan bermanifestasi bila terdapat gangguan gerakan-gerakan pada otot menelan dan gangguan transportasi makanan dari mulut ke lambung.

Page 7: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Berdasarkan penyebabnya, dibagi menjadi dua bagian• Disfagia mekaniksumbatan rongga esophagus oleh massa, peradangan, penyempitan, atau penekanan dari luar• Disfagia motorikadanya kelainan pada system saraf yang berperan dalam proses menelan

Page 8: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Perbedaan tumor jinak dan tumor ganas

Page 9: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

massa / jaringan baru-abnormal yang terbentuk dalam tubuh, mempunyai bentuk dan sifat yang

berbeda dari sel / jaringan asalnya / sesungguhnya.

PERBEDAAN TUMOR JINAK-GANAS

SIFA T BIOLOGIS

TUMOR JINAK TUMOR GANAS

Pertumbuhan sel Terbatas Tdk terbatas

Infiltrasi/metastase ( - ) ( + )

Mematikan ( - ) ( + )

KARAKTERISTIK TUMOR JINAK DAN GANAS

NO KARAKTERISTIK TUMOR JINAK TUMOR GANAS

1 Tumor

1. batas2 jelas tidak jelas

2. kapsul jelas tdk jelas, ada pseudokapsil

3. bentuk teratur tidak teratur

4. kecepatan tumbuh umumnya pelan umumnya cepat/sngt cepat

5. cara tumbuh ekspansif ekspansif dan infiltratif

6. infiltrasi tdk ada ada dan sbg tnd khas

7. progresi umumnya pelan danumumnya cepat sampai

fatal

dpt stationer

8. vaskularisasi sedikitbanyak, adaneovaskularisasi

9. temperatur normal hiperemi

10. nekrose/ulcerasi sangat jarang sering

11. struktur jaringankhas menunjukkan asaljaringan

atypi sbg jaringan/sel

12. struktur sel

a. bentuk sel uniform polymorphi

b. warna inti normalhiperchromasi danpolychromasi

c. warna sitoplasma normalhiperchromasi danpolychromasi

d. jumlah mitosa sedikit banyak

e. tipe mitosa normal abnormal

2 metastase tidak ada sering

3 recurrent jarang sering

4 efek sistemik jarang, kec tumor sering

endokrin

Page 10: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Stadium Tumor Berdasarkan Sistem TNM ( stadium TNM )

Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang sarjana Perancis Piere de Noix,

kemudian dipergunakan dan disempunakan oleh UICC ( Union Internationale Contre le

Cancere ), dan sejak 1958 sistem ini dipergunakan secara luas di berbagai belahan

dunia.Sistem TNM ini berdasarkan 3 kategori, yaitu : T ( Tumor primer ), N ( Nodul

regional, metastase ke kelenjar limfe regional ), dan M ( Metastase jauh ). Masing – masing

kategori tersebut dibagi lagi menjadi subkategori untuk melukiskan keadaan masing –

masing kategori dengan cara memberi indeks angka dan huruf di belakang T, N, dan M.

• T = Tumor Primer

Indeks angka : Tx, Tis, T0, T1, T2, T3, dan T4

Indeks huruf : T1a, T1b, T1c, T2a, T2b, T3b, dst• N = Nodul, metastase ke kelenjar regional.

Indeks angka : N0, N1, N2, N3.

Indeks huruf : N1a, N1b, N2a, N2b, dst• M = Metastase organ jauh

Indeks angka : M0, M1

Indeks huruf : Mx

Page 11: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

• Kategori T = Tumor Primer

Tx = Syarat minimal menentukan indeks T tidak terpenuhi.

Tis = Tumor in situ

T0 = Tidak ditemukan adanya tumor primer

T1 = Tumor dengan f maksimal ≤ 2 cm

T2 = Tumor dengan f maksimal > 2 - ≤ 4 cm

T3 = Tumor dengan f maksimal > 4 cm

T4 = Tumor invasi keluar organ

• Kategori N = Nodul, metastase ke kelenjar regional.

N0 = Nodul regional negative

N1 = Nodul regional positif, mobile ( belum ada perlekatan )

N2 = Nodul regional positif, sudah ada perlekatan

N3 = Nodul jukstregional atau bilateral

• Kategori M = Metastase organ jauh

M0 = Tidak ada metastase organ jauh

M1 = Ada metastase organ jauh

Page 12: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Stadium Ca Esofagus

Kanker esophagus awal, kanker yang terjadi hanya sebatas di bagian keronkongan, tidak ada perubahan menjadi ganas pada jaringan lain, juga tidak menyebar ke kelenjar getah bening

Kanker telah menyerang ke bagian lain di bawah lapisan epidermis, sel kanker muncul di lamina propria atau submukosa, tapi tidak menganggu otot. Kanker tidak akan menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain

Dapat menyebar kelenjar getah bening tapi tidak ke organ lain

Kanker esophagus telah menyebar ke trakea yang berdekatan dengan organ lain, tapi tidak mempengaruhi kelenjar getah bening yang terkait, tidak ada metastasis yang jauh

Kanker esophagus telah menyebar oleh darah ke organ lain seperti hati, tulang, otak dan lain-lain

Page 13: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Terapi pada neoplasma jinak dan neoplasma ganas

Page 14: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

TERAPI TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS

Terapi tumor dewasa ini terutama terdiri atas operasi, radioterapi, kemoterapi, dan terapi biologis serta beberapa metode lainnya.Terapi operasi dan radioterapi dapat

menjadi terapi kuratif yang bersifat lokal.

Page 15: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

TUJUAN TERAPI

KURATIF PALIATIF

MACAM TERAPI

TERAPI UTAMA TERAPI TAMBAHAN (ADJUVANT)

TERAPI KOMPLIKASI TERAPI BANTUAN

Page 16: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

CARA TERAPI

1. Operasi

2. Radioterapi = terapi radiasi adalah terapi menggunakan radiasi yang bersumber dari energi radioaktif.Contohnya pada CA esofagus,CA gaster, CA laring dan nasofaring

3. Khemoterapi = cara pengobatan dengan menggunakan obat dari bahan kimia yang mempunyai khasiat khusus terhadap sel tumor dan mengakibatkan kerusakan atau kematian sel tumor. Obat-obat kimia ini dikenal dengan sebutan sitostatika.Contohnya pada CA esofagus,CA gaster,CA laring.

4. Laser therapy Terapi paliatif untuk dysphagia yang disebabkan oleh exophytic tumours.

5. Terapi kombinasi

Page 17: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Alur Diagnosis Disfagia

Page 18: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang

Apakah terdapat kesulitan dalam menelan makanan cair maupun padat? Bagaimana awal timbul dan pekembangannya? Adakah kesulitan melakukan gerakan menelan? Adakah nyeri menelan (odinofagia)? Adakah tonjolan pada leher/? Apakah pasien merasa ada benda tersangkut? Dimana? Adakah batuk atau tercekik saat menelan? Pernahkah ada penurunan berat badan? Adakah tanda-tanda kelemahan di bagian tubuh manapun? Adakah hematemesis, muntah, atau regurgitasi?

Riwayat Penyakit Dahulu

Adakah riwayat ulkus, penyakit sistemik (misalnya skleroderma), atau gangguan neurologis (misalnya miastenia gravis)?

Adakah riwayat operasi untuk refluks (misalnya fundoplikasi)?

Riwayat Pengobatan & Psikososial

Apakah pasien mengkonsumsi obat seperti inhibitor pompa proton?

Apakah pasien mengkonsumsi obat yang mungkin menyebabkaneksaserbasi esofagitis (misalnya OAINS)?

Tanyakan mengenai riwayat merokok dan alkohol pada pasien.

Page 19: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Apakah pasien sakit ringan atau berat? Adakah tanda-tanda anemia, limfadenopati, atau ikterus? Adakah tanda-tanda penurunan berat badan? Adakah kelainan leher? Adakah struma? Lakukan pemeriksaan mulut dan lidah. Pertimbangkan pemeriksaan spesialis THT untuk faring dan laring. Adakah tanda-tanda gangguan kardiovaskular atau pernapasan? Cari tanda-tanda aspirasi. Adakah massa abdomen? Adakah hepatomegali atau nyeri tekan epigastrium? Lakukan pemeriksaan neurologis. Perhatikan saat pasien menelan cairan. Adakah tersedak, batuk, atau pembesaran leher?

Pemeriksaan Fisik

Page 20: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Pemeriksaan Penunjang

Penunjang Kegunaan

Barium Swallow (Esofagogram)

Menilai anatomi dan fs otot faring/esofagus, deteksi sumbatan o/k tumor, striktur, akalasia, divertikulum.

CT Scan Kelainan anatomi di kepala, leher dan dada.

MRI Deteksi tumor, kelainan vaskuler/stroke, degeneratif proses diotak.

Laringoskopi direk Menilai keadaan dan pergerakan otot laring.

Esofagoskopi Menilai lumen esofagus, biopsy.

Endoskopi ultrasound Menilai lesi submukosa.

Penunjang Kegunaan

Modified barium swallow Menilai keadaan kedua sfingter esofagus, menganalisa transfer dysphagia.

Leksible fiber optic faringoskop Menilai pergerakan faring dan laring.

Video floroscopy recording Sda.

Scintigraphy Menilai gangguan orofaring, esofagus, pengosongan lambung dan GERD (Gastroesophageal refluks disease).

EMG Menilai defisiensi fungsi saraf kranial.

Manometri Menilai gangguan motilitas peristaltik.

pHmetri 24 jam Pemeriksaan fefluks esofagitis.

Page 21: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Mengapa pasien muntah setelah makan? Dan mengapa makanan cair lebih sulit

ditelan daripada makanan padat?

Page 22: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Muntah setelah makan

Deglutasi

implus afferen di pusat menelan di medulla

terangsang

Bolus diarahkan ke esofagus

Peristaltik

Gangguan esofagus

Gangguan motorik

Makanan tertahan & tidak bisa masuk ke

lambung

Esofagus mengembang

Muntah

Page 23: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Makanan cair lebih sulit ditelan daripada makanan padat

Kesulitan menampung cairan di rongga mulut

Cairan selalu mengalir ke tempat

Cairan tumpah ke faring yang belum siap

AspirasiMakanan cair lebih sulit

ditelan

Page 24: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Penyakit saluran cerna dengan keluhan disfagia

Page 25: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Karsinoma Gaster

Page 26: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Gastric pit

Kelenjar kardiaMuskularis mukosa

M. submukosa

Tunika muskularis

Pylorus:- Gastric pit menempati ½ tebal mukosa- Terdapat sel neuroendokrin lain yang mensekresi somatostatin (merupakan regulator sekresi insulin, glukagon, gastrin dan hormon pertumbuhan)

Cardia

Fundus

Pylorus

Gaster

Page 27: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Alur Diagnosis karsinoma Gaster

- Rasa tak enak/nyeri samar abdomen

bagian atas terutama parah sehabis makan

- Anoreksia

- BB menurun

- Anemia, Lemas , nyeri ulu hati

- mual, muntah (perforasi lambung)

- Disfagia progresif dan regurgitasi makanan

( kanker cardia)

- Muntah makanan lama (obstruksi pylorus)

- Perdarahan dan melena (perdarahan

sal.cerna)

- Stadium lanjut BB menurun, anemia,

udem, demam, ikterus.

- Nyeri tekan abdomen atas kadang disertai

defens muskular ringan

- Teraba massa di abdomen atas.

- Tanda obstruksi pilorus : tampak bentuk

gaster dan bunyi guncangan cairan

- Asites (metastasis peritoneum)

- Pembesaran kelenjar supraklavikula,

massa di fosa prerektal, massa didaerah

umbilikus.

AnamnesaPemeriksaan Fisik

Page 28: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Pemeriksaan penunjangGastroskopi Pemeriksaan sinar X telan barium Endoskopi USG

- Tampak lokasi lesi agak lebih tinggi/lebih rendah dari mukosa sekitarnya, mukosa lesi dapat kemerahan, diskolorasi/lebih pucat, tepi tidak beraturan, tampak kasar granular/nodular sering dengan maserasi/ulserasi

- Stadium progresif: tampak lesi ulseratif berbentuk tidak beraturan, tepi tidak rata, dasar tukak berlekuk tak rata, permukaan kotor, jaringan kanker mudah rapuh, mudah berdarah.

Menujukan 2 jenis gambaran :

-Pada Bentuk massa, tampak sebagai defek pengisian yang menonjol ke rongga gaster- Pada bentuk ulkus, tampak bayangan ceruk , diameter ulkus kebanyakan ≥ 2,5cm, tepi tidak beraturan, mukosa tampak terpotong mendadak, tampak dinding gaster kaku, rongga gaster menyempit dan pengosongan barium cepat.

Untuk Stadium dini: Pada bentuk menonjol, tampak defek pengisian polipoid kecil/tangkai massa polipoid, defek pengisian tidak beraturan, permukaan mukosa tampak berbentuk granular tak teratur.

Menemukan metastasis kelenjar limfe sekitar gaster

pencitraan dobel kontras barium udara

Page 29: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Klasifikasi TNM karsinoma gasterT: tumor primer N: kelenjar limfe regional M: metastasis jauh

TX: tak dapat di nilaiT0: tak ada buktiTis : tumor terbatas pada tunika mukosa, belum mengenai muskularis mukosa.T1: tumor menginvasi hingga tunika mukosa atau tunika submukosaT2: tumor menginvasi tunika muskularis/ tunika subserosa*T2a: tumor menginvasi tunika muskularisT2b: tumor menginvasi tunika subserosaT3: tumor menenmbus tunika serosa ( pars viseral peritoneum), tapi belum mengenai struktur sekitar ** ***T4: tumor mengenai struktur sekitar

NX: metastasis kelenjar limfe regional tak dapat dinilaiN0: tak ada metastasis kelenjar limfe regionalN1: metastasis kelenjar limfe regional 1-6 buahN2: metastasis kelenjar limfe regional 7- 15buahN3: metastasis kelenjar limfe regional 16 buah keatas

MX: tak dapat dinilaiM0: tak adaM1: ada metastasis jauh

Catatan:*: meluas ke ligamen gastrokulika, hepatokolika/bursa omenta mayor/minor. Belum menembus peritoneym viseral** : meliputi limpa, colon transversal, hati, diafragma, pangkreas, dinding abdomen, adrenal, ginjal, usus kecil &peritoneum posterior)*** : ekspansi intraluminal hingga duodenum/esofagus

Page 30: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Klasifikasi StadiumStadium 0 : Tis N0 M0Stadium Ia : T1 N0 M0Stadium Ib : T1 N1 M0, T2a/bN0M0Stadium II : T1 N2 M0, T2a/bN1M0, T3N0M0Stadium IIIa :T2a/bN2M0, T3N1M0, T4N0M0Stadium IIIb : T3N2M0Stadium IV : T4N1-3M0, T1-3N3M0, T apapun N apapun M1

Metastasis Karsinoma Gaster

1. Telah menginvasi tunika serosa, masuk ke kavum peritoneal, organ/ jaringan sekitar (hati, pangkreas, omentum, kolon transversus).

2. Tunika submukosa (mengenai esofagus segmen bawah, duodenum)3. Melalui implantasi intra-peritoneal melalui metastasis limfogen/hematogen : metastasis ovarium4. Metastasis limfafik : dapat meloncat, misalnya menelusuri duktus torakikus bermetastasis ke kelenjar supraklavikular kiri5. Metastasis hematogen : pada stadium lanjut menyebar ke hati, paru, tulang,

otak. Melalui vena umbilikal intraabdomen: metastasis peritoneum, mesenterium.

Page 31: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Karsinoma Usus Besar( Ca Kolorektal)

Page 32: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Usus besar

Mukosa Kripta

Serosa

Muskularis longitudinal

Muskularis sirkularis

Plika semisirkularis

Page 33: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Alur Diagnosis kanker Usus besarAnamnesa Pem.Fisik Pm. Penunjang

-Konsistensi BAB silih berganti (diare/obstipasi), bentuk feses seperti pensil/tahi kambing) - tenesmus

- perut kembung tdk dpt

buang angin tidak enak diperut-Sering nyeri samar abdomen- hematokezia-Ileus-demam, BB menurun, anemia

- Massa abdominal: diraba adanya massa, biasanya sering ditemukan pada kolon belahan kanan. - Bersifat mobil, setelah menginvasi menjadi terfiksasi

-Foto ronsen Dapat ditemukan ‘Fenomena tangga’ permukaan cairan dan gas dibeberapa lokasi lumen usus tipikal untuk ileus.

Pemeriksaan sinar X : menemukan di lokasi tumor terdapat defek pengisisan menetap, dekstruksi mukosa, kekakuan dinding usus, konstriksi lumen usus. KI: ileus USG tampak struktur 5 lapis dinding usus dan jaringan organ sekitarnya. Gambaran USG kanker rectum barupa area Hipodens / relatif hipodens dengan batas tak beraturan.

Page 34: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Klasifikasi TNM Kanker Usus besarT: tumor primer N: Kelenjar limfe Regional M: metastasis

TX: tumor primer sulit dinilaiTis: karsinoma in situ; tumor terbatas intraepitel atau hanya mengenai tunika propria mukosaT0: tak ada bukti tumor primer T1: tumor menginvasi hingga tunika submukosaT2: tumor menginvasi hingga tunika muskularis propiaT3: tumor menembus tunika muskularis propria mencapai subserosa/ mengenai kolon ekstraperitoneal atau jaringan perirektalT4: tumor langsung menginvasi organ atau struktur lain. Dan menembus pars viseralis peritoneum

NX: kondisi kelenjar limfe regional tak dapt dinilaiN0: tak ada metastasis kelenjar limfe regionalN1: metastasis 1-3 buah kelenjar limfe regionalN2: metastasis >4 buah kelenjar limfe regional

MX: tak dapat menilai ada tidaknya metastasis jauhM0: tak ada metastasis jauhM1: ada metastasis jauh

Penggolongan Stadium Klinis

Stadium 0 : Tis N0 M0Stadium I : T1-T2 N0 M0Stadium II : T3-T4 N0 M0Stadium IIIA : T1-2.N1 M0Stadium IIIB : T3-4 N1 M0Stadium IIIC : Tapapun N2 M0Stadium IV : Tapapun Napapun M1

Page 35: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Jalur penyebaran1. Penyebaran lokal: mula-mula menyebar didalam dinding usus hingga organ

sekitar usus (seperti kandung kemih, prostat, uterus, usus

kecil, hati, lambung, pangkreas)

2. Penyebaran Limfogen: ke kelenjar limfe parakolon kekelenjar limfe media

kekelenjar limfe sentral (kelenjar limfe primer) ke

kelenjar limfe paraaorta ke kelenjar limfe

supraklavikular.

3. Metastasis hematogen: umumnya ke hati, disusul ke paru, tulang, otak, ovarium.

4. Metastasis implantasi: sel kanker lepas terimplantasi pada peritoneum rongga

abdomen atau pelvis membentuk nodul.

Page 36: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

AKALASIA

Page 37: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

ETIOLOGI :

Akalasia primer : kelainan ini tidak diketahui,di duga disebabkan oleh virus neurotropik . faktor keturunan juga cukup berpengaruh pada kelainan ini. Akalasia sekunder : Kelainan ini dapat disebabkan oleh infeksi , kemungkinan lain dapat disebabkan oleh obat antikolinergik atau paska vagotomi.

DEFINISI:

Suatu keadaan khas yang ditandai dengan tidak adanya peristaltis korpus esofagus bagian bawah dan sfingter esofagus bagian bawah ( SEB) yang hipertonik sehingga tidak bisa mengadakan relaksasi secara sempurna pada waktu menelan makanan.

EPIDEMIOLOGI:

Penyakit ini relatif jarang. Sebagian besar kasus terjadi pada umur pertengahan dengan perbandingan jenis kelamin yang hampir sama. Kelainan ini tidak diturunkan dan biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun hingga memunculkan gejala.

Page 38: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

GEJALA KLINIK:

•Disfagia (baik makanan cair maupun padat)•Sifatnya hilang timbul yang dapat terjadi bertahun-tahun•Regurgitasi (berhubungan dengan posisi pasien)•Pada anak-anak gejala ini dihubungkan dengan gejala batuk pada malam hari atau adanya pneumonia•Penurunan berat badan•Nyeri dada (30% kasus, tidak begitu di rasakan pd pasien)

DIAGNOSIS:

Radiologis Fluroskopi Radiologis dengan Barium Skintigrafi Endoskopi Biopsi Manometrik esofagus

Page 39: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

KOMPLIKASI :

Beberapa komplikasi dan akalasia sebagai akibat dari retensi makanan pada esofagus adalah sebagai berikut : •Obstruksi saluran pernapasan•Bronkhitis•Pneumonia aspirasi•Abses paru•Divertikulum•Perforasi esofagus•Small cell carcinoma•Sudden death

PENATALAKSANAAN :

Non- Medikamentosa : diet tinggi kalori. Pasien harus diintruksikan untuk makan dengan perlahan dan minum cairan pada saat makan.Medikamentosa Oral : untuk merelaksasikan SEB antara lain : nitrat (isosorbid dinitrat) dan calcium channel blockers (nifedipin dan verapamil). Obat antagonis kalsium nifedipin 10-20 mg peroral dapat menurunkan secara bermakna tekanan SEB pasien dengan akibat perbaikan proses pengosongan esofagus.

Page 40: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

PROGNOSIS :

Prognosis akalasia bergantung pada durasi penyakit dan banyak sedikitnya gangguan motilitas, semakin singkat durasi penyakitnya dan semakin sedikit gangguan motilitasnya maka prognosis untuk kembali ke ukuran esofagus yang normal setelah pembedahan memberikan hasil yang sangat baik.

PREVENTIF :

Berdasarkan teori penyebab akalasia mulai bermunculan seperti suatu yang melibatkan infeksi, kelainan atau yang diwariskan (genetik), sistem imun yang menyebabkan tubuh sendiri untuk merusak esofagus ( penyakit autoimun) dan proses penuaan ( degeneratif) . Jadi kita bisa bisa lakukan upaya pencegahan seperti melakukan pola hidup sehat, melakukan vaksinasi DPT , BCG, Polio, Hib, MMR.

Page 41: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

KarsinomaEsofagus

Page 42: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Kanker esofagus merupakan tumor ganas terbesar ke-9 di dunia, menduduki posisi ke-6 dari penyebab kematian seluruh dunia

Mortalitas : pria > wanita

Karsinoma Esofagus

Page 43: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

ETIOLOGI

Senyawa nitrosamin

Karsinogenesis fungi

Defisiensi elemen renik

Pola diet

Kerentanan genetik

Lesi prekanker esofagus

Page 44: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Penggolongan stadium klinis kanker esofagus :

Secara histologik : Kanker esofagus timbul di sel epitel mukosa esfagus, sebagian terbesar adalah karsinoma sel skuamosa.

Penggolongan stadium klinis kanker esofagus :

1. Karsinoma superfisial esofagus

2. Karsinoma esofagus stadium sedang dan

lanjut

- Tipe medular - Tipe fungasi- Tipe ulseratif- Tipe konstriktif- Tipe intraluminal

Page 45: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Manifestasi klinis :

1. Gejala kanker superfisial esofagus

Umunya kanker superfisial esofagus memiliki gejala yang pasti tapi relatif ringan, manifestasi utama berupa terasa tidak nyaman dibalik

tulang dada ketika makan, terasa gesekan, sedikit nyeri atau terasa ada benda asing mengganjal. Gejala demikian sering kali hanya muncul

waktu menelan makanan, pada mulanya intermitten, kemudian secara bertahap menjadi sering.

2. Gejala stadium sedang lanjut

• Disfagia progresif • Nyeri• malanutrisi, dehidrasi dan penurunan berat badan hingga kakektik.• Tumor menginvasi trakea, timbul obstruksi saluran napas dan sulit bernapas, penetrasi ke trakea atau bronkus menimbulkan fistel esofagotrakeal atau fistel esofagobronkial, mediastinitis, abses • Di hati, paru, otak dan organ lain serta kelenjar limfe supraklavikular dapat terjadi metastasis, akibatnya timbul ikterus, asites, gagal hati hingga koma, dispnea, anasarka dan gejala lain

Page 46: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

DIAGNOSIS

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan sinar X

Diagnosis sitologi

Esofagoskopi

CT

MRI

USG intralumen esofagus

Page 47: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Terapi

Terapi operasi

Radioterapi

Kemoterapi

Page 48: Pbl Disfagia Sistem Onkologi

Daftar PustakaAlper MC, Myers EN, Eibling DE. 2001. Dysphagia. Decision making in ENT

Disorders.

Bailey J Byron. Esophageal disorders. Head and neck surgery Otolaringology. Vol.1.2.1998;56:781-801

Desen, Wan. 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta : FKUI.

Gleadle, Jonathan. 2007. At a Glance ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK. Penerbit Erlangga.

Gunawan, Sulistia Gunawan. 2012. Farmakologi dan Terapi. Ed V. Badan Penerbit FKUI : Jakarta.

Kumar, V. Abbas, A.K. & Fausto, N. 2010. Robbins & Cotran Dasar Patologi Penyakit Ed.7.terj. Brahm. U. Pendit. Jakarta: EGC.

Price, Sylvia A. 2008. Buku Ajar Ilmu Patofisiologi. Jakarta : EGC

Prof. DR. Dr. I.B Wibawa Tjakra, M.P.H, Sp.B(K)Onk. 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Peraboi. Jakarta : Sagung Seto.

Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC.

Soeparman, Sukaton U, Waspadji S, et al, Ed. 1998. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Sudoyo.w.aru . 2006 .Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi IV. Jakarta : Balai Penrbit FKUI.