patobiologi

download patobiologi

of 33

Transcript of patobiologi

OBAT ANTIKOAGULAN

OBAT ANTIKOAGULANAntikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.Atas dasar ini antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan emboli, maupun untuk mencegah bekunya darah di luar tubuh pada pemeriksaan laboratorium atau tranfusi.

Antikoagulan oral dan heparin menghambat pembentukan fibrin dan digunakan sebagai pencegahan untuk mengurangi insiden tromboemboli (masuknya udara pada aliran darah) terutama pada vena.

Kedua macam antikoagulan ini juga bermanfaat untuk pengobatan trombosis arteri karena mempengaruhi pembentukan fibrin yang diperlukan untuk mempertahankan gumpalan trombosit.

Antikoagulan dapat dibagi menjadi 3 kelompok :

1. Heparin,

2. Antikoagulan oral, terdiri dari derivat 4 -hidroksikumarin misalnya : dikumoral, warfarin dan derivat indan-1,3-dion misalnya : anisindion;

3. Antikoagulan yang bekerja dengan mengikat ion kalsium, salah satu faktor pembekuan darah.

Antitrombolitik adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering ditemukan pada sistem arteri.

Aspirin, sulfinpirazon, dipiridamol, tiklopidin dan dekstran merupakan obat yang termasuk golongan ini.

Heparin

Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat misalnya untuk emboli paru-paru dan trombosis vena dalam, oklusi arteri akut atau infark miokard akut.

Obat ini juga digunakan untuk pencegahan tromboemboli vena selama operasi dan untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal selama operasi jantung terbuka.

Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang memerlukan antikoagulan.

Antikoagulan oral

Seperti halnya heparin, antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Untuk pencegahan, umumnya obat ini digunakan dalam jangka panjang.

Terhadap trombosis vena, efek antikoagulan oral sama dengan heparin, tetapi terhadap tromboemboli sistem arteri, antikoagulan oral kurang efektif.

Antikoagulan oral diindikasikan untuk penyakit dengan kecenderungan timbulnya tromboemboli,antara lain infark miokard, penyakit jantung rematik, serangan iskemia selintas, trombosis vena, emboli paru.

Antikoagulan pengikat ion kalsium

Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat. Bahan ini banyak digunakan dalam darah untuk transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis yang terlalu tinggi umpamanya pada transfusi darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi jantung.

Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in vivo (di dalam tubuh).

Natrium edetat mengikat kalsium menjadi kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan.

Untuk pemilihan obat antikoagulan dan antitrombolitik yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.

Di apotik online medicastore anda dapat mencari obat antikoagulan dan antitrombolitik dengan merk yang berbeda dengan isi yang sama secara mudah dengan mengetikkan di search engine medicastore.

Sehingga anda dapat memilih dan beli obat antikoagulan dan antitrombolitik sesuai dengan kemampuan anda.

Antikoagulan

Posted by Riswanto on Saturday, November 14, 2009

Labels: Pengumpulan Spesimen Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu.

EDTA ( ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2 )

Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb.

K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan pembentukan bekuan darah.

Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender (purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.

Trisodium citrate dihidrat (Na3C6H5O7 2 H2O )

Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Trisodium sitrat dihidrat 3.2% buffered natrium sitrat (109 mmol/L) direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit. Penggunaannya adalah 1 bagian citrate + 9 bagian darah. Secara komersial, tabung sitrat dapat dijumpai dalam bentuk tabung hampa udara dengan tutup berwarna biru terang.

Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara lembut, karena pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan penggumpalan platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.

Darah sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa maksimal 2 jam setelah sampling.

Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian sitrat + 4 bagian darah.

Heparin

Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.

Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (osmotic fragility test). Konsentrasi dalam penggunaan adalah : 15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 0.2 mg/ml darah. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru.

Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan dicentrifuge 1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling.

Oksalat Natrium Oksalat (Na2C2O4). Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat kalsium. Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis.

Kalium Oksalat NaF. Kombinasi ini digunakan pada pemeriksaan glukosa. Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa darah stabil.PENGELOLAAN DARAH DAN SERVIVE COST (BIAYA PENGGANTI PENGELOLAHAN DARAH)

Upaya kesehatan Transfusi Darah adalah upaya kesehatan yang bertujuan agar penggunaan darah berguna bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan . Kegiatan ini mencakup antara lain :pengerahan donor,penyumbangan darah, pengambilan, pengamanan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian darah kepada pasien.

Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga darah yang dihasilkan adalah darah yang keamanannya terjamin. Demikian juga dengan donornya, donor yang menyumbagkan darahnya juga tetap selalu sehat.

Kelancaran pelaksanaan upaya kesehatan transfusi darah di atas sangat terkait dengan dukungan faktor ketenagaan, peralatan, dana dan sistem pengelolaannya yang hakikatnya kesemuanya itu memerlukan biaya.

Biaya yang dibutuhkan untuk proses kegiatan tersebut diatas adalah biaya pengelolaan darah ( Service Cost) , yang pada prakteknya manfaatnya ditujukan kepada pengguna darah di rumah sakit. Penarikan service cost/biaya pengelolaan darah untuk pemakaian darah dilakukan semata-mata sebagai penggantian pengelolaan darah sejak darah diambil dari donor sukarela sampai darah ditransfusikan pada orang sakit dan bukan untuk membayar darah.

Laboratorium Unit Tranfusi Darah beserta peralatannya umtuk mendapatkan darah yang aman dan siap pakai.Pengelolaan Darah

Yang dimaksud dengan pengelolaan darah adalah tahapan kegiatan untuk mendapatkan darah sampai dengan kondisi siap pakai, yang mencakup antara lain :Rekruitmen donorPengambilan darah donorPemeriksaan uji saringPemisahan darah menjadi komponen darahPemeriksaan golongan darahPemeriksaan kococokan darah donor dengan pasienPenyimpanan darah di suhu tertentuDan lain-lain

Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan sarana penunjang teknis dan personil al :

Kantong darah

Peralatan untuk mengambil darahReagensia untuk memeriksa uji saring, pemeriksaan golongan darah, kecocokan darah donor dan pasienAlat-alat untuk menyimpan dan alat pemisah darah menjadi komponen darahPeralatan untuk pemeriksaan proses tersebutPasokan daya listrik untuk proses tersebutPersonil PMI yang melaksanakan tugas tersebut

Peranan ketersediaan prasarana di atas sangat menentukan berjalannya proses pengolahan darah. Untuk itu pengadaan dana menjadi penting dalam rangka menjamin ketersediaan prasarana tersebut, PMI menetapkan perlunya biaya pengolahan darah ( service cost).

Service Cost

Mulai Tanggal 1 September 2011 Besarnya jumlah Service Cost yang ditetapkan standar oleh PMI Kota Batam adalah sebesar Rp. 286.000,- per kantongnya (Pasien Langganan/Umum) & Rp.250.000,- Per kantongnya (Pasien Askes/Jamkesmas) (350cc) Baik Whole Blood maupun PRC .Oleh karena adanya kebijakan subsidi silang. Bagi yang tak mampu, pembebasan service cost juga dapat dikenakan sejauh memenuhi prosedur administrasi yang berlaku. Seperti membawa Surat Keterangan Tidak mampu dari RT/RW, Lurah dan Camat Setempat, maka Pasien tidak dikenakan Biaya Apapun.

Service cost tetap harus dibayar walaupun pemohon darah membawa sendiri donor darahnya. Mengapa demikian? Karena bagaimanapun darah tersebut untuk dapat sampai kepada orang sakit yang membutuhkan darah tetap memerlukan prosedur seperti tersebut diatas.

Demikian pula Service Cost tetap ditarik walaupun PMI telah menerima sumbangan dari masyarakat karena hasil sumbangan masyarakat tersebut masih jauh dari mencukupi kebutuhan operasional Unit Tranfusi Darah PMI.

Pengambilan Darah VenaPerifer

October 23, 2009 by doctorinlove

Ini dia skill lab yang kabar-kabarnya udah bikin deg2an dari awal-awal blok jaman baru masuk kul dulu

yup

SKiLL Lab Pengambilan Darah di bagian Vena Perifer!skill lab ini kabar burungnya udah beredar mulai dari awal masuk kul, katanya si kita2 bakal dapet ni skill lab di awal blok 7 or 11, tapi ternyata sampe blok itu dilewatin, kita belom jg dapet skill lab ambil darah..

ini skill lab si sebenernya bukan sesuatu yang menakutkan dibandingin dengan ujian SOCA yang nggak boleh bawa bahan ringkasan sedikit pun atau ujian OSCE dengan dr. M******ty or triple *, dan sebenernya juga ga seserem yang dicertain kayak kakak-kakak tingkat sebelomnyatapi, gimana dengan orang-orang seperti aku yang takut sama jarum suntik dan darah

oh no!!

Meskipun bukan sesuatu yang menyeramkan, tapi Jarum suntik bukanlah suatu hal yang biasa buat aku.

karena, emang alhamdulillah, aku belom pernah diopname akibat menderita sebuah penyakit serius, jadinya ga pernah ngerasain gimana sakitnya ditusuk sama jarum infus, terus juga aku emang jarang banget berobat ke dokter dan dapet suntikan2 anehni badan masih mulus, belom terkontaminasi suntikan-suntikan apapun, terkecuali vaksin or imunisasi pas masih kecil dulu..paling parah juga, suntik obat penahan rasa sakit pas mau cabut gigi, itupun ga sakiit,, nah terbukti dong, klo aku amat sangat jarang ketemu jarum suntiik.. jadi ga heran klo sekarang agak sedikit parno..

bukanlah sesuatu yang salah buat seorang mahasiswa fakultas kedokteran untuk takut sama jarum suntik..

emang sii, sewajarnya, sebagai seorang calon tenaga medis profesional di masa yang akan datang, kita mahasiwa FK dituntut untuk terbiasa dengan hal-hal yang berbau medis seperti ini, apalagi jarum suntik..

Masa calon dokter takut sama jarum suntik?, itulah pendapat yang keluar dari mulut-mulut orang awam yang tidak tau apa-apa..

Jujur, aku emang agak deg-degan hari itu..

pagi-pagi sebelum pergi kuliah, belom apa-apa tangan dan kaki udah terasa dingin.. ga tau karena emang cuacanya yang rada sejuk or karena takut..hehe..

tapii, ketakutanku bukan ketakutan besar yang ngebuat aku untuk menghindar..berhubung inilah cita-citaku, yaitu jadi dokter,, jadiii keingin-tahuan serta hasrat untuk mencobaku lebih besar dibandingkan dengan rasa takutku..

ga ada yang bisa ngebuat aku untuk menghindar dan tidak mencoba, bahkan rasa takutku itu sendiri..

karena, alangkah sayangnya, kita yang sehari-hari udah capek dengan teori-teori yang ga tau bisa ga kita praktekin ntar, eh pas sekarang udah ada kesempatan buat nyoba praktek langsung, eh kita malah menghindarbukankah itu sesuatu yang disayangkan

Nah, karena itulah..

dengan segenap niat dan tekad yang kuat.. (hoho..lebay bo!),

aku putuskan buat nyoba!ntah itu bakal sakit or ngga, yang penting tau rasanya.. Prosedur-prosedur pengambilan darah vena perifer:

Hal terpenting yang harus kita lakuin lebih dulu adalah nyari dimana letak vena yang bakal kita suntik dan kita ambil darahnya inilah bagian tersulit dari skill lab ini.. buat yang ga apal anatomy, and agak kurang peka, mungkin bakal susah ketemu dimana venanya, apalagi lokasi vena setiap orang berbada-beda..

Langkah kedua, pasangkan torniquet (alat pembungkus lengan yang ada di tensimeter) ke orang yang akan diperiksa.

Selanjutnya, siapkan jarum suntik, dengan ukuran jarum 16 G atau 23 G, jangan lupa untuk mengoleskan antiseptik atau alkohol di daerah vena yang akan disuntik,

Setelah itu, suntikan jarum ke arah vena, dengan posisi ujung lobang jarum suntik menghadap ke atas,

jika, jarum sudah terasa masuk, dan darah sudah terlihat masuk ke spet jarum, tarik ujung jarum, dan sedot darah secara perlahan,

selanjutnya, jika sudah dirasa cukup, tutup bagian yang disuntikkan tadi dengan kapas, dan tarik jarum suntik

dan terakhir, balut tangan pasien dengan plester atau hansaplast..

dan

dengan mengikuti prosedur diatas, alhamdulillah skill lab berjalan lancar..

inilah pertama kalinya aku ambil darah, dan yang ngambil itu bukan seorang dokter ahli melainkan kawan sendiri yang masih belum bisa dijamin ketepatan dan keselamatannya

hoho..

tapi, alhamdulillah, semuanya baik-baik saja

kita berhasil!

uhuuy!haha

Makasih ya buat ICHA-JAMBI yang udah jadi partner aku suntik menyuntik dari tuberkulin test kemaren, sampe skill lab ambil darah sekarang..

yang kemaren, kita boleh gagal, tapi, untuk yang ini, kita BERHASIL!!

hoho

thanx God! ^_^

Prosedur Pengambilan Darah Vena

Alat : Spuit disposible 10 ml Tabung plastik 1 ml untuk pemeriksaan Hb Torniquet (alat ikat pembendungan) Microtube (tabung mikro) 1 ml untuk menyimpan serum Sentrifuge (pemusing untuk memisahkan serum) Kotak pendingin untuk membawa darah dan serum Aluminium foil (kertas aluminium)

Bahan : Antikoagulan EDTA Kapas alkohol 70% Air bebas ion dan larutan HNO3

Cara Pengambilan Darah :Pengambilan darah sebelum dan setelah intervensi dilakukan pada jam 9.00 12.00.Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampaikering.Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik.Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku.Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan respondendimintauntuk mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelasterlihat.Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan cara berputardari dalam keluar.Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya.Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat denganjarum menghadap keatas.Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum kemudian jarum diputar menghadapkebawah. Agar aliran bebas responden diminta untuk membuka kepalantangannya, darah kemudian dihisap sebanyak 10 ml.Torniquet dilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan lubangpenusukan dengan kapas alkohol (agar tidak sakit).Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak keluardarah lagi.Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester.

Distribusi Darah :1. Untuk pemeriksaan hemoglobin Dari 10 ml darah yang diperoleh, 1 ml dituang kedalam tabung plastik yangsudah diberi antikoagulan EDTA degan dosis sesuai aturan. Kemudian dicampur sampai homogen dan diberi identitas. Selama menunggudibawa ke laboratorium, sampel diletakkan kedalam rak dan dimasukkankedalam kotak pendingin. Sampel dikirim ke laboratorium dan harus diperiksa sebelum 4 jam setelahpengambilan.2. Untuk pemeriksaan lainnya Sisa darah dimasukkan kedalam tabung pemusing dan dipusingkan dengankecepatan 3000 rpm selama 15 menit sampai serum terpisah dengan baik. Serum yang diperoleh rata-rata sebanyak 5 ml kemudian dipisahkan kedalamtabung reaksi yang dibungkus dengan kertas aluminium dan dibagi kedalambeberapa tabung mikro dengan tutup yang tidak mengandung bahan karet. Masing-masing pemeriksaan disiapkan 2 tabung (satu diperiksa, lainnya untukcadangan). Semua serum disimpan didalam deepfreezer pada suhu 800 C sebelumdianalisisCara pengambilan darah pada salurdarah

Posted by: muhammadghazi on: November 23, 2009

Dalam: medic | santai Komen!Assalamualaikum, sewaktu saya menyemak dashboard wordpress saya, saya temui frasa cara pengambilan darah pada salur darah pada ruangan Search Engine Terms (mereka yang menggunakan wordpress tentu faham). Untuk tidak mengecewakan insan tersebut, izinkan saya berkongsi serba sedikit maklumat yang saya tahu berkenaan cara pengambilan darah pada salur darah. Mudah-mudahan bermanfaat. Saya tidak pasti apakah tujuan si fulan/ah itu mencari maklumat tersebut. Boleh jadi dia ingin mengetahui mengenai proses pendermaan darah, ataupun sekadar pengambilan darah untuk diuji (blood test).Sekiranya untuk tujuan pendermaan darah, jarum yang telah disambung kepada beg darah 450ml akan dicucuk pada salur vena (vein), kebiasaannya di bahagian cubital fossa (bahagian hadapan siku kita). Jarumnya agak besar, supaya darah cepat memenuhi beg bagi menjimatkan masa. Namun, jangan khuatir, kerana kita akan diberikan suntikan bius (local anaesthetic) terlebih dahulu. Justeru, kita tidak akan merasa sakit ketika jarum yang agak besar itu dimasukkan. Cuma sakit sedikit sahaja sewaktu suntikan bius diberikan.

Bagi tujuan ujian darah pula, tempat pengambilan darah bergantung kepada jenis ujian yang ingin dijalankan sama ada salur vena atau arteri. Kebiasaannya syringe akan digunakan untuk mengambil darah. Ada juga yang menggunakan vacutainer dan ada pula yang menggunakan butterfly. Kesemua alat ini boleh ditemui di hospital. Untuk mengambil darah daripada vena, kebiasaannya diambil daripada vena yang terdapat pada cubital fossa. Sebelum jarum dicucuk, tangan pesakit akan diikat terlebih dahulu bagi menjadikan salur darahnya timbul disebabkan oleh darah yang terperangkap. Alcohol swab akan disapu pada bahagian yang akan dicucuk bagi mengurangkan risiko jangkitan kuman dalam darah melalui tempat suntikan.

Manakala untuk darah daripada salur arteri pula, diambil sama ada daripada arteri radial (radial artery) diambil daripada tempat nadi dirasa; ataupun daripada salur arteri femoral (berhampiran dengan pangkal peha). Langkah yang lebih berhati-hati dalam mengurangkan risiko jangkitan kuman dilaksanakan. Bahagian yang akan disuntik akan disapu antiseptik.

Butterfly needle

Syringe - saiz jarum berbeza-beza, mengikut kod warna (color-coded)

Mengambil darah menggunakan vacutainer. Perhatikan langkah pencegahan universal yang diambil (menggunakan sarung tangan/gloves)

Sekian dahulu, semoga maklumat yang saya kongsikan ini bermanfaat kepada si fulan/ah yang menaip frasa cara pengambilan darah pada salur darah itu. Sekiranya ada sebarang keraguan, sila rujuk kepada doktor yang bertauliah.

Cara Pengambilan Darah Kapiler

Friday,Jan07,

Pengambilan darah kapiler, atau agar lebih jelasnya pengambilan darah pada ujung jari tengah pada pasien. Ini sedikit ilmu yang sudah saya kuasaia mungkin Anda juga ingin mengetahui cara-caranya. Sampling darah kapiler ini bisa untuk pemeriksaan : HB (hemogloblin), Jumlah Sel, Mikro Ht, Golongan darah, Malaria (dibuat preparat darah). Langsung saja ke prosedur kerjannya.

Alat dan bahanya : Lancet steril, kapasa, dan Alkohol 70%.

1. Mease jari tangan, yang bisa digunakan adalah 3 jari tengah karena ada selaputnya.

2. Jari yang akan di tusuk di usap dengan alkohol 70%

3. Gunakan lancet yang steril.

4. Tusuk jari yang sudah di beri alkohol

5. Buang 3 tetesan pertama

6. Segera gunakan pemeriksaan karena mudah membeku

7. Usap jari dengan kapas pada bekas tusukan tadi.

Nah.. semoga bermanfaat!

Read more : Cara Pengambilan Darah Kapiler | Blog Sodiyc & Acun http://www.sodiycxacun.web.id/2011/01/cara-pengambilan-darah-kapiler.html#ixzz0mPan5jMM Under Creative Commons License: Attribution Share AlikePemeriksaan Darah Lengkap

DARAH LENGKAP

Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap:

1. Hb ( Hemoglobin) .g/dl2. Haematocrite ( Hct )3. Laju endap darah (ESR).mm/jam4. Jumlah Sel Darah Putih ..x10/mm5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)6.Jumlah Sel Darah Merah. Jt/mL7.Jumlah trombosit/mm8.Indeks eritrosit.

Manfaat pemeriksaan darah lengkap :1. Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.2. Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.

HAEMOGLOBIN ( Hb ) :

Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mitoKondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom.Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam keadaan :- bila kadar 2,3 DPG menurun- kadar H+ atau CO2 meningkat.

Nilai normal Hb ( bervariasi ) :Laki-laki : 13,4 17,7 g/dlWanita : 11,4 15,1 g/dlNeonatus : 16,5 + 3 g/dlAnak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl

Manfaat pemeriksaan Hb:1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa.2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit3. Petunjuk kemajuan terapi.

Kadar Hb normal bervariasi tergantung :1. Umur2. Jenis Kelamin3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :1. Thalasemia2. Haemoglobinopathy3. Perdarahan akut atau kronis

Pada Infeksi Kronik :Lactoferin : transferin likiron binding proteinAmbil Fe dari transferin yang beredarKomposisi dengan transferin sewaktu ambil Fe dari macrophage

Lekemia :Fisiologis : Hamil karena proses hemodilusi RBC Hb

Hb : Policetemia : Jumlah RBC

Dehidrasi :RBC+ Hbkarena cairan tubuh banyak yang hilang

PEMERIKSAAM KADAR Hb

Metode KALORIMETRI

1. Direct MatchingWarna drh dibandingkan dengan warna standar.Cepat, sederhana, menyenangkanKesalahan besar, tidak tepat

2. Alkali HematinDarah + Na oH dididihkan Hb hijau biru dari larutan, alkali hematin Standar / SpectrophotometerAkuratTidak akurat untuk ukur Hb bayi

3. Metode OxyhemoglobineDarah + Na2 Co3 / NH4OH Oxyhemoglobin SpectrophtCepat, akuratOxyhemoglobin + Cu methemoglob shg hasil lebih rendah

4. Metode cyanmethemoglobineDarah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6 MetHbMetHb + KCN CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard.Cepat, teliti kecuali SulhemoglobineMengandung CN yg bersifat racun

5. Metode Asam Hametin ( Sahli )Hb direaksikan dg Hcl asam hematin (sempurna) diencerkanDibaca pada skala tabung sahli sesuaikan dengan standardCepat, sederhana, tidak mahalKurang teliti, kesalahan + 5 s/d 10 %

HEMATOKRIT ( HCT ) = PCV ( Packed Cell Volume )

Prosentase volume sel darah merah thd vol darah seluruhnya( Darah + anticoagulan dipusingkan )Normal : Dewasa Laki : 45 47 %, Dewasa Wnt : 40 42 %Hematocrit meningkat pada :- Peningkatan Juml RBC : Policitemia- Penurunan vol plasma- Makrositosis

o Hematocrit menurun pada :- Anemi- Micrositosis- Dilusi = hidrasiLihat gambar .Metode Px. Hct :Makro = WintrobeMicro = Tabung kapilerElektronik = Auto Analysa, Caulter Caunter

Penyebab kesalahan pemeriksaan :1. Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan ( Hematocrit cenderung tinggi )2. Anticoalugan berlebih3. Kecepatan & waktu pemusingan ( Macro 30, Mikro 5-10 )4. Terlalu lama Vena terbendung

LAJU ENDAP DARAH ( LED )= ESR ( erytrocyt sedimentation rate )1. Kecepatan RBC mengendap setelah memisahkan diri dari plasma2. Ukuran : mm/jam3. Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrocit & plasma4. Setiap keadaan yg meningkatkan penggumpalan sel satu dgn yg lain akan meningkatkan LED.

Tahapan :1. Terbentuknya Rouleaux2. Vase pengendapan cepat3. Vase pengendapan lambat

Faktor-faktor yang mempengaruhi :1. Faktor sel darah merah ( massa yg terbentuk stlh rou;eaux )Bentuk tertentu sel darah merahAglotinasiMakrositRBC yg rendah

2. Plasma : Alfa globulinAlga2 globulinFibrinogen

3. Faktor mekanis dan teknisPosisi tabung LED yg panjang & diameter tabung sterilitasSterilitasSuhuKondisi darah ( Antikoagulan, darah simpan lama ).

Cara Pemeriksaan :1. Makro ( 1 s/d 2 ml darah ) : Westergren, Wintrobe, Culter2. Mikro ( 1 tetes darah ) : Landau, Hellinger, Cresta.

Harga Normal :Laki-laki WanitaWestergren 0 15 mm/jam 0 20 mm/jamWintrobe 0 10 mm/jam 0 20 mm/jamFK Unair 2 13 mm/jam 2 12 mm/jam

HITUNG LEKOSIT ( WBC = WHITE BLOOD CELL )

Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER

Harga Normal : 4 10 x 109/ dl / cmmLaki : 4,7 10,3 x 109/lWanita : 4,3 11,3 x 109 /l

Variasi jumlah sel darah putih :1. Jumlah yg masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel.2. Jumlah yg keluar dari peredaran darah3. Distribusinya4. Kombinasi 1 s/d 3

Faktor-faktor yg mempengaruhi keseimbangan Netrophil :1. Latihan fisik ( Epinephrin )2. Endotoksin3. Kortikosteroid

Pemeriksaan Mikroskopis :o Manualo Kamar hitung Neubauero Hemositometer

Alat yang dipakai :o Mikroskopo Pipet Lekosito Kamar hitungo Larutan pengencer Leukosit ( Turk, asam aeetat )

Pemeriksaan Automatic : Elektronik

HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH

o Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 200 selo Berperan dalam diagnosa penyakito Normal ada 6 jenis WBC matur :Eo / Ba / Neu stab / Neu seg / Limfosit / Mo

ABNORMALITAS

1. Penyimpangan prosentase jenis WBCPeningkatan Eo : alergi, cacing

Ba : CML, Policitemia Vera, dll

2. Sel plasma : measles, varicella, MM3. Limfosit abnormal : paling sering Mononukleosis infeksiosa4. Sel darah putih mudaDewasa : Mieloblas, promieloblas, mielosit AML, CMLAnak : Limfosit ALL

HITUNG ERITROSIT ( RBC = RED BLOOD CELL )

Pengukuran jumlah RBC.Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saatDewasa.RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang.Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.Harga NORMAL :Laki 2 dws : 4,3 jt 5,9 jt/mLWanita dws : 3,9 jt 4,8 jt/mLBayi : 5,0 jt 7.0 jt/mLAnak 3 bl : 3,2 jt 4,8 jt/mL1 th : 3,6 jt 5,2 jt/mL10-12 th : 4,0 jt 5,4 jt/mLUntuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai :-Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer setelah diencerkan dgn larutan Hayem.-Elektrik

HITUNG TROMBOSIT ( PLT = PLATELET )Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial ataudiperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoringterapi heparin, monitoring setelah splenektomi jum-lah trombosit harus dimonitor.

Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm

Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm terjadi

Pada : Penurunan fs sumsum tulang.HipersplenismeD I CInfeksiTrombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymphoma.Penghitungan Jumlah trombosit dengan :- Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer (larRees Ecker ).

INDEKS ERYTROCYT

Indeks eritrosit rata2 adalah :Perhitungan yang menyatakan besarnya volume eritrositdan konsentrasi hemoglobin dalam tiap sel.Penggolongan anemia berdasarkan Indeks Erytrosit paling bermanfaat yaitu anemia mikrositik, normositik dan makrositik,karena : -mengarah mengarah pada sifat defek primernya-menunjukkan kelainan yang mendasari sebelum terjadi anemia yang jelas.

1. M C V (Mean Cell Volume)didapatkan dari : Hematocrite : jml eritrositNilai Normal : 80 100 fl (dewasa)76 86 fl ( anak < 1 th)mikrositosis < 80 100 fl < makrositosis

2. M C H (Mean Cell Haemoglobine)Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah.Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit Per mm3 darah pikogramNilai normal : 27 32 pg (dewasa)23 31 pg ( anak )Jika nilai kurang dari normal : hipokrom

3. M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )Kadar rata-rata Hb : volume eritrosit.Kadar Hb/haematocrite

KLASIFIKASI ANEMIA berdasar variasi MORFOLOGI1.Hipokromik normositik sd makrositika. Anemia Kurang Besi ( A K B )b. Anemia dgn defisiensi B12/ folatc. Anemia penyakit kronisd. Anemia Sideroblastik2. Normokrom normositik polikromasia. Anemia Fisiologik (kehamilan)b. Anemia pada gagal jantungc. Anemia penyakit kronisd. Anemia hemolitik dan gangguan respon su-tule. Anemia perdarahan akut3.Normokrom normositik polikromasi meningkatf. anemia Hemolitik4.Normokrom-normositik Spherositosisa.Anemia Hemolitik Autoimunb.Spherositosis Herediter

PEMERIKSAAN LAIN DILUAR DARAH LENGKAP.

HAPUSAN DARAH TEPI ( BLOOD SMEAR )

Tujuan permeriksaan HDT : menilai pelbagai unsur sel darah tepi seperti RBC, WBCPLT dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria dll.HDT yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkanhasil pemeriksaaan yang baik.

Ciri hapusan darah tepi yang baik :Cukup tipis, sel-sel darah terpisah satu sama lain, tidak saling menumpuk,dapat diidentifikasi masing2 jenis sel, tdk ada artefak, lekosit tidak bolehmengerombol di akhir hapusan darah.

Cari faktor2 yang mempengaruhi tebal tipisnya HDT yang dibuat.!

Prinsip :Setetes darah dipaparkan di atas gelas obyek lalu dicat dan diperiksa dibawah mikroskop.Pembuatan hapusan darah :a. Alat-alat : Gelas obyek, Gelas penghapusb. Tehnik : Membuat hapusan darah di atas gelas obyekMengeringkanMengecatMenilai hapusan darah

Cat yang biasa dipakai :a. Giemsab. Wrights stain : mengandung Eosin dan Methylene blue,Buffer phospat ph = 6,4 komposisi KH2PO4, Na2HPO4

Cara evaluasi hapusan darah :1. Pembesaran kecil ( obyektif 10 x ) :Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dariHDT.Penilaian kualitas hapusan darah.Perhatikan penyebaran sel2 apakah sudah cukup merata.Penaksiran jumlah Lekosit dan Eritrosit, apakah ada sel-sel yg abnormal.(microfilaria)

2. Pemeriksaan menggunakan minyak imersiEritrosit : 3 S ( Shape, Size, Staining )Apakah ada kelainan/variasi marfologisTrombosit : penaksiran jumlahnya dan bagaimana morfologinyaLekosit : penghitungan differensialDicari kelainan-kelainan morfologisSel-sel abnormal : pemeriksaan morfologis

Hitung retikulosit.

Retikulosit adalah RBC muda yang tidak berinti dan dlm sitoplasmanya terdapat sisa ribosom dan RNA.Mengandung sisa ribosom dan sisa asam ribonukleat dan bereaksi dgn BCB (Brilliant Cressyl Blue)membentuk filament.Pada pedarahan selam sumsum tulang masih baik 6 jam kemudian terjadi reaksi erytropoisis 2-3 hari terjadiPeningkatan retikulosit. (MAX 6-10 HR)Harga Normal : 0,8 1,5 % dewasa2 6 % pada bayi .Retikulosit tinggi menunjukkan respon sumsum tulang yangmemproduksi banyak RBC sebagai respon thd anemia.Retikulosit rendah menandakan inadequate erytropoisis respons.

RDW = Red Cell Distribution WidthMembantu dalam klasifikasi anemia, berhubungan dengan hapusan darah dan indeks erytrosit lainnya.RDW penting untuk indicator derajat anisositosis atau variasi abnormal dari ukuran RBC.Harga normal : 10,0 15,0

STUDI KASUS.Pasien Mr XY / 75 th / TB 155 cm / BB 45kgKeterangan klinik : malaise + anemia

Hasil Laboratorium :

WBC : 4,1 10/mmRBC : 2.590.000/mmHGB : 6,1 g/dlPLT : 522 10/mmDiff Count: Lym 29,6 % Mo 6.0% Gra 64,4%MCV : 74 L mMCH : 23,5 L gMCHC : 32.0 g/dLRDW : 20,8 H %

Hapusan darah tepi :-Eritrosit : hipokrom, anisopoikilositosis, mikrosit +, target cell +, tear drop cell +, fragmentosit +.-Lekosit : kesan jumlah normal, toxic granule +, tidakditemukan sel muda.-Trombosit : kesan jumlah meningkat, giant trombosit

Pemeriksaan DarahLengkapOleh drdjebrut 4Komentar

Kategori: Pemeriksaan Tags: darah, darah lengkap, tesMumpung lagi nganggur, sehari posting dua kali aja,hehehe..Kali ini tentang pemeriksaan Darah Lengkap, biasa disingkat DL, atau dalam bahasa inggris Complete Blood Count (CBC)Sebagian besar dari kita, terutama yang pernah opname, menunggu keluarga yang sedang sakit di rumah sakit, atau check up di laboratorium klinis pasti pernah mendengar tentang darah lengkap. Tapi apakah semuanya mengetahui apakah itu pemeriksaan darah lengkap, tujuan, dan apa saja yang diperiksa?Mari kita coba sedikit membahasnya.

Pemeriksaan darah lengkap (selanjutnya ditulis DL) adalah suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk mengetahui sel darah pasien. Terdapat beberapa tujuan dari DL, di antaranya adalah sebagai pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa, untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau respon terapi.

Bagaimana cara pemeriksaannya? Darah kita diambil dengan menggunakan spuit (suntik) sekitar 2 cc, dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi antikoagulan (EDTA atau sitrat), kemudian dibawa ke laboratorium.

Apa saja yang diperiksa? Yang diperiksa adalah beberapa komponen darah yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keeping darah). Pada lembar hasil DL, yang umum tercatat adalah kadar hemoglobin, jumlah trombosit, jumlah leukosit, dan hematokrit (perbandingan antara sel darah merah dan jumlah plasma darah.). Kadang juga dicantumkan LED (Laju Endap Darah) dan hitung jenis leukosit.

Hasil DL yang normal adalah (hasil ini bervariasi, tergantung di laboratorium mana kita periksa) :

1. Kadar Hb : 12-14 (wanita), 13-16 (pria) g/dl

2. Jumlah leukosit : 5000 10.000 /l

3. Jumlah trombosit : 150.000 400.000 /l

4. Hematokrit : 35 45 %

5. LED : 0 10 mm/jam (pria), 0 20 mm/jam (wanita)

Hasil normal laboratorium lengkap bisa dilihat di tulisan saya sebelumnya Hasil Lab NormalBeberapa contoh interpretasi dari hasil DL secara sederhana antara lain bila kadar Hb turun menandakan anemia, leukositnya meningkat melebihi normal mungkin menandakan terjadinya infeksi, trombositnya turun mungkin saja menandakan terjadi infeksi virus, dan lain sebagainya.

Yang perlu diingat adalah pemeriksaan ini adalah penunjang dari anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter. Jadi diagnosis tidak semata-mata dari hasil laboratorium, tapi yang paling utama adalah dari keadaan klinis dari si sakit.

Semoga bermanfaat..

29 Maret 2008

Pemeriksaan Darah Lengkap

Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan di rumah sakit maupun laboratorium adalah pemeriksaan darah lengkap (complete blood count, CBC).

Pemeriksaan darah lengkap mampu mendeteksi berbagai macam gangguan yang bermanifestasi di dalam darah, oleh karena itu pemeriksaan ini biasanya menjadi rangkaian pemeriksaan awal saat pasien berobat di rumah sakit. Selain sebagai pemeriksaan awal, hitung darah lengkap juga kerap dilakukan pada pemeriksaan rutin atau medical check-up.

Banyak gangguan yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah lengkap, antara lain adalah anemia, berbagai macam penyakit infeksi, leukemia, dll. Jika pada hitung darah lengkap ditemukan gangguan, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan yang spesifik terhadap gangguan tersebut.

Pada hitung darah lengkap, dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa komponen darah, yaitu :

1. Sel darah merah, yaitu sel yang berfungsi membawa oksigen.

2. Sel darah putih, berguna sebagai pertahanan tubuh dalam melawan kuman penyebab infeksi.

3. Hemoglobin, protein yang dikandung sel darah merah, yang mampu mengikat oksigen.

4. Hematokrit, perbandingan (dalam persen)antara sel darah merah dan jumlah plasma darah.

5. Trombosit, yaitu sel yang membantu penggumpalan darah jika terjadi perdarahan.

Nilai rujukan hitung darah lengkap disajikan berikut ini. Perlu diingat bahwa setiap pusat layanan kesehatan atau laboratorium, mempunyai nilai rujukan yang sedikit berbeda. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh jenis alat yang digunakan untuk pemeriksaan.

1. Hitung sel darah merah : pria (4,7-6,1 juta sel/mikroliter); wanita (4,2-5,4 juta sel/mikroliter).

2. Hitung sel darah putih : 4.000-10.000 sel/mikroliter.

3. Hemoglobin : pria (13,8-17,2 mg/dL); wanita (12,1-15,1 mg/dL).

4. Hematokrit : pria (40,7%-50,3%); wanita (36,1%-44,3%).

5. Hitung trombosit : 150.000-400.000 trombosit/mikroliter.patobiologi

Salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan di rumah sakit maupun laboratorium adalah cek darah lengkap (complete blood count, CBC).

Pemeriksaan darah lengkap mampu mendeteksi berbagai macam gangguan yang bermanifestasi di dalam darah, oleh karena itu pemeriksaan ini biasanya menjadi rangkaian pemeriksaan awal saat pasien berobat di rumah sakit. Selain sebagai pemeriksaan awal, hitung darah lengkap juga kerap dilakukan pada pemeriksaan rutin atau medical check-up.

Banyak gangguan yang dapat dideteksi melalui cek darah lengkap, antara lain adalah anemia, berbagai macam penyakit infeksi, leukemia, dll. Jika pada hitung darah lengkap ditemukan gangguan, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan yang spesifik terhadap gangguan tersebut.

Pada hitung darah lengkap, dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa komponen darah, yaitu :

1. Sel darah merah, yaitu sel yang berfungsi membawa oksigen.

2. Sel darah putih, berguna sebagai pertahanan tubuh dalam melawan kuman penyebab infeksi.

3. Hemoglobin, protein yang dikandung sel darah merah, yang mampu mengikat oksigen.

4. Hematokrit, perbandingan (dalam persen) antara sel darah merah dan jumlah plasma darah.

5. Trombosit, yaitu sel yang membantu penggumpalan darah jika terjadi perdarahan.

Nilai rujukan hitung darah lengkap disajikan berikut ini. Perlu diingat bahwa setiap pusat layanan kesehatan atau laboratorium, mempunyai nilai rujukan yang sedikit berbeda. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh jenis alat yang digunakan untuk pemeriksaan.

1. Hitung sel darah merah : pria (4,7-6,1 juta sel/mikroliter); wanita (4,2-5,4 juta sel/mikroliter).

2. Hitung sel darah putih : 4.000-10.000 sel/mikroliter.

3. Hemoglobin : pria (13,8-17,2 mg/dL); wanita (12,1-15,1 mg/dL).

4. Hematokrit : pria (40,7%-50,3%); wanita (36,1%-44,3%).

5. Hitung trombosit : 150.000-400.000 trombosit/mikroliter.

Pemeriksaan darah lengkap (selanjutnya ditulis DL) adalah suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk mengetahui sel darah pasien. Terdapat beberapa tujuan dari DL, di antaranya adalah sebagai pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa, untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau respon terapi.

Bagaimana cara pemeriksaannya? Darah kita diambil dengan menggunakan spuit (suntik) sekitar 2 cc, dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi antikoagulan (EDTA atau sitrat), kemudian dibawa ke laboratorium.

Apa saja yang diperiksa? Yang diperiksa adalah beberapa komponen darah yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keeping darah). Pada lembar hasil DL, yang umum tercatat adalah kadar hemoglobin, jumlah trombosit, jumlah leukosit, dan hematokrit (perbandingan antara sel darah merah dan jumlah plasma darah.). Kadang juga dicantumkan LED (Laju Endap Darah) dan hitung jenis leukosit.

Hasil DL yang normal adalah (hasil ini bervariasi, tergantung di laboratorium mana kita periksa) :

Kadar Hb : 12-14 (wanita), 13-16 (pria) g/dl

Jumlah leukosit : 5000 10.000 /l

Jumlah trombosit : 150.000 400.000 /l

Hematokrit : 35 45 %

LED : 0 10 mm/jam (pria), 0 20 mm/jam (wanita)

Hasil normal laboratorium lengkap bisa dilihat di tulisan saya sebelumnya Hasil Lab NormalBeberapa contoh interpretasi dari hasil DL secara sederhana antara lain bila kadar Hb turun menandakan anemia, leukositnya meningkat melebihi normal mungkin menandakan terjadinya infeksi, trombositnya turun mungkin saja menandakan terjadi infeksi virus, dan lain sebagainya.

Yang perlu diingat adalah pemeriksaan ini adalah penunjang dari anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter. Jadi diagnosis tidak semata-mata dari hasil laboratorium, tapi yang paling utama adalah dari keadaan klinis dari si sakit.

Antikoagulan

Posted by Riswanto on Saturday, November 14, 2009

Labels: Pengumpulan Spesimen

Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu.

EDTA ( ethylenediaminetetraacetic acid, [CH2N(CH2CO2H)2]2 )

Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb.

K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan pembentukan bekuan darah.

Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering, sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender (purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.

Trisodium citrate dihidrat (Na3C6H5O7 2 H2O )

Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Trisodium sitrat dihidrat 3.2% buffered natrium sitrat (109 mmol/L) direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit. Penggunaannya adalah 1 bagian citrate + 9 bagian darah. Secara komersial, tabung sitrat dapat dijumpai dalam bentuk tabung hampa udara dengan tutup berwarna biru terang.

Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara lembut, karena pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan penggumpalan platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.

Darah sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa maksimal 2 jam setelah sampling.

Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian sitrat + 4 bagian darah.

Heparin

Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.

Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (osmotic fragility test). Konsentrasi dalam penggunaan adalah : 15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 0.2 mg/ml darah. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru.

Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan dicentrifuge 1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling.

Oksalat

Natrium Oksalat (Na2C2O4). Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat kalsium. Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis.

Kalium Oksalat NaF. Kombinasi ini digunakan pada pemeriksaan glukosa. Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa darah stabil.