Patien Safety -...
Transcript of Patien Safety -...
Patien Safety
Ns. Meilita Enggune, S.Kep.,M.Kep
DEFINISI DALAMPATIENT SAFETY
1. Keselamatan / Safety :Bebas dari bahaya atau risiko (hazard)
2. Hazard / bahaya :Adalah suatu “keadaan, perubahan atautindakan” yg dapat meningkatkan risikopada pasien
DEFINISI DALAMPATIENT SAFETY
3. Keselamatan Pasien / Patient SafetyPasien bebas dari harm / cedera yg tidakseharusnya terjadi atau bebas dari harmyg potensial akan terjadi )penyakit, cedrafisik / sosial/ psikologis, cacad, kematian,dll), terkait dengan pelayanan kesehatan
4. Keselamatan pasien RS / Hospital PateintSafety
DEFINISI DALAMPATIENT SAFETY
4. Keselamatan pasien RS / Hospital PatientSafety.Suatu sistim dimana rumah sakit membuatasuha pasien lebih aman. Hal ini termasuk :- Asesmen risiko- Identifikasi dan pengelolaan hal yg berhubung-
an dengan risiko pasien- Pelaporan dan analisis insiden- Kemampuan belajar dari insiden & tindaklanjutnya untuk meminimalkan terjadinya risiko.
DEFINISI DALAMPATIENT SAFETY
5. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) /Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yg dapatmengakibatkan atau berpotensi mengakibatkanharm / cedera yg tidak seharusnya terjadi.
DEFINISI DALAMPATIENT SAFETY
6. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) /Adverse EventSuatu insiden yg mengakibatkan harm / cederapd pasien akibat melaksanakan suatu tindakanatau tidak mengambil tindakan yg seharusnyadiambil, dan bukan krn penyakit dasarnya ataukondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan olehkesalahan medis atau bukan kesalahan edis ygtidak dapat dicegah
DEFINISI DALAMPATIENT SAFETY
7. Kejadian SentinelSuatu insiden yang mengakibatkan kematianpasien
8. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near MissSuatu insiden yg tidak menyebabkan cedera pdpasien akibat melaksanakan suatu tindakan(commission) atau tidak mengambil tindakan ygseharusnya diambil (omission), dapat terjadikarena “keberuntungan”
Tujuan Sistem Keselamatan Pasien RS1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS2. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap
pasien dan masyarakat3. Menurunnya KTD di RS.4. Terlaksananya program2 pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit,DepKes RI, 2006
SEMBILAN SOLUSI LIFE-SAVING KESELAMATAN PASIEN RUMAHSAKIT
9 SOLUSI 1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike,
Sound-Alike Medication Names)2. Pastikan Identifikasi Pasien3. Komunikasi secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan Pasien4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated)6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube)8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk
Pencegahan Infeksi Nosokomial.
1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike,Sound-Alike Medication Names).
- NORUM membingungkan staf, adalah salah 1 sebab paling seringkesalahan obat- Solusi NORUM ditekankan pada penggunaan protokol untuk kurangirisiko & pastikan terbacanya resep, label, atau penggunaan perintah ygdicetak lebih dulu, maupun pembuatan resep secara elektronik.
2. Pastikan Identifikasi Pasien.- Gagal / salah identifikasi pasien sering mengarah ke salah obat,transfusi, pemeriksaan; pelaksanaan prosedur yg keliru orang ;penyerahan bayi kepada bukan keluarganya, dsb.- Rekomendasi : pada metode utk verifikasi thd identitas pasien- Keterlibatan pasien dalam proses ini- Standardisasi metode identifikasi
3. Komunikasi secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan Pasien.- Gap komunikasi saat serah-terima / pengoperan pasien- Antar unit-unit, dalam / antar tim pelayanan- Terputusnya kesinambungan layanan, pengobatan tdk tepat, cedera pasien.- Rekomendasi : perbaiki pola serah terima pasien, protokol untuk informasi ygbersifat kritis
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.- Penyimpangan pada hal ini seharusnya sepenuhnya dapat dicegah- Sebagian besar akibat dari miskomunikasi / tidak ada informasi / informasi-nya tidak benar.- Tidak ada atau kurangnya proses pra-bedah yang distandardisasi- Rekomendasi : proses verifikasi prabedah, beri tanda pada sisi yang akandibedah, prosedur “Time out” sesaat sebelum mulai pembedahan
5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).- obat-obatan, biologics, vaksin, media kontras memiliki profil risiko- cairan elektrolit pekat untuk injeksi khususnya adalah berbahaya.- Rekomendasi buat standardisasi dari dosis, unit ukuran dan istilah- Cegahan kebingungan tttg cairan elektrolit pekat yg spesifik.
6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.- Kesalahan medikasi terjadi paling sering pada saat transisi / pengalihan.- Rekonsiliasi (penuntasan perbedaan) medikasi = suatu proses yg didesainutk cegah salah obat (medication errors) pada titik-titik transisi pasien.- Rekomendasi: ciptakan suatu daftar paling lengkap & akurat dari seluruhmedikasi yang sedang diterima pasien (home medication list), dankomunikasikan daftar tsb kepada petugas layanan yg berikut dimana pasienakan ditransfer atau dilepaskan.
7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube).-Slang, kateter, & spuit (syringe) yg digunakan hrs didesain agar mencegahkemungkinan terjadinya KTD, penyambungan spuit & slang yg salah,pemberian medikasi / cairan melalui jalur yang keliru.- Rekomendasi : perhatian atas medikasi secara detail bila sdg mngerjakanpemberian medikasi serta pemberian makan (misalnya slang yg benar), &bilamana menyambung alat-alat ke pasien (misalnya gunakan sambungan& slang yg benar).
8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.- Penyebaran dari HIV, HBV, HCV, krn reuse jarum suntik- Rekomendasi : melarang pakai ulang jarum, pelatihan periodik ttg prinsip-prinsip pengendalian infeksi, edukasi terhadap pasien & keluarga ttgpenularan infeksi melalui darah; dan praktek jarum sekali pakai yg aman.
9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untukPencegahan Infeksi Nosokomial.- Setiap saat lebih dari 1,4 juta orang di seluruh dunia menderita infeksiyg diperoleh di RS2- Kebersihan Tangan yg efektif = prevensi primer utk hindari masalah ini.- Rekomendasi : mendorong implementasi penggunaan cairan alcohol-based hand-rubs, tersedianya sumber air pada semua kran, pendidikanstaf ttg teknik kebersihan tangan yg benar; petunjuk mengingatkanpenggunaan tangan bersih di tempat kerja; & pemantauan kepatuhan
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert) Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh
Standar SKP IRumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki /meningkatkan ketelitian identifikasi
pasien.
SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASIPASIEN
Salahidentifikasi
Salahmemberi
obat
Salahtindakan
SalahTranfusi
Salahhasil
lab/PA
Pasien CederaCitra burukTuntutan
KETELITIAN IDENTIFIKASIDISEMUA LINI PELAYANAN
CARA IDENTIFIKASI PASIEN Kebijakan dan/atau prosedur, dua cara
untuk mengidentifikasi pasien: nama pasien nomor rekam medis tanggal lahir
Dilarang identifikasi dg nomor kamarpasien atau lokasi
Proses kolaboratif digunakan untukmengembangkan kebijakan dan/atauprosedur agar dapat memastikan semuakemungkinan situasi dapat diidentifikasicontoh: pasien koma tanpa identitas,pasien jiwa,
GELANG PASIEN
19
Biru: Laki LakiPink: PerempuanMerah: AlergiKuning: Risiko Jatuh
SAAT PEMASANGAN GELANG OLEHPETUGAS
Jelaskan manfaat gelang pasien Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang .dllMinta pasien utuk mengingatkan petugas bila
akan melakukan tindakan atau memberi obattidak melihat gelang
PETUGAS HARUS MELAKUKANIDENTIFIKASI PASIEN SAAT:
pemberian obatpemberian darah / produk darahpengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinisSebelum memberikan
pengobatanSebelum memberikan tindakan
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANGEFEKTIF
Standar SKP.II. Rumah sakit mengembangkanpendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar parapemberi layanan.
Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan danmenghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien :
Komunikasi efektif1. tepat waktu2. akurat3. lengkap4. jelas5. dipahami oleh pihak-pihak terkait
Bentuk Komunikasi: Elektronik Lisan tertulis
Maksud dan Tujuan SKP II
Komunikasi yang mudah terjadikesalahan
Terjadi pada saat: Perintah diberikan secara lisan Perintah diberikan melalui
telpon Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Perintah Lisan/Lewat Telepon
Write backRead
Back/spellingReconfirm
SASARAN III : PENINGKATANKEAMANAN OBAT YANG PERLUDIWASPADAI (HIGH-ALERT)
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBATYANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Standar SKP.III. Rumah sakit
mengembangkansuatu pendekatan
untuk memperbaikikeamanan obat-obat
yang perlu diwaspadai(high-alert)
Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang seringmenyebabkan KTD atau kejadian sentinel
Obat yg Perlu diwaspadai :1. NORUM/ LASA.2. Elektrolit konsentrat
Kesalahan bisa terjadiSecara tidak sengaja. Padakeadaan gawat darurat
Maksud dan Tujuan SKP 3
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)
hidraALAzine ceREBYx vinBLASTine chlorproPAMIDE glipiZIde DAUNOrubicine
hidrOXYzine ceLEBRex vinCRIStine chlorproMAZINE glYBURIde dOXOrubicine
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL
Look Alike Sound Alike
Look alike
Elektrolit Konsentrat :1. Kalium Klorida
2meq/Ml AtauYangLebih Pekat
2. Kalium Fosfat,Natrium KloridaLebih Pekat Dari0.9%
3. Magnesium Sulfat=50% Atau LebihPekat
Langkah langkah>>>Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:
Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perludiwaspadai
Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien kefarmasi.
RS punya Kebijakan dan/atau prosedur Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data
yang ada di rumah sakit identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit
konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi pemberian label secara benar pada elektrolit penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi
akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja /kurang hati-hati.
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
Standar SKP.IV. Rumah sakit
mengembangkansuatu pendekatan
untuk memastikantepat-lokasi, tepat-
prosedur, dantepat- pasien.
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
Standar SKP.IV. Rumah sakit
mengembangkansuatu pendekatan
untuk memastikantepat-lokasi, tepat-
prosedur, dantepat- pasien.
National Practitioner Data Bank; WSPE,wrong-side/wrong site, wrong-procedure,
and wrong-patient adverse event
1. Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat AntaraAnggota Tim Bedah
2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam PenandaanLokasi (Site Marking)
3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi4. Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat5. Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat6. Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka
Antar Anggota Tim Bedah7. Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)8. Pemakaian Singkatan
Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada Operasi, AdalahSesuatu Yang Mengkhawatirkan Dan Tidak Jarang Terjadi DiRumah Sakit, Penyebabnya :
Maksud dan Tujuan SKP IV
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), ataumultipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien3. Tak mudah luntur terkena air.4. Mudah dikenali5. Digunakan secara konsisten di RS6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat
Penandaan Lokasi Operasi
VERIFIKASI PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaanyang relevan tersedia, diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,3. melibatkan seluruh tim operasi
5. Pakai ceklis agar praktis
TIME OUT
Sebelum Induksi Anestesi:Apakah……1. Identifikasi pasien, prosedur, informed
concent sudah dicek ?2. Sisi operasi sudah ditandai ?3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?5. Allergi ?6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau
aspirasi7. Risiko kehilangandarah >= 500ml
Sebelum Insisi Kulit (Time-out):Apakah …….1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
Sebelum Pasien MeninggalkanKamar Operasi
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal,bersama dr dan anestesid
1. Nama prosedur,2. Instrumen, gas verband, jarum lengkap3. Speciment telah di beri label dengan PID tepat4. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anestesi, apa yangharus diperhatikan dalam recovery danmanajemen pasien
SASARAN V : PENGURANGAN RISIKOINFEKSI TERKAIT PELAYANANKESEHATAN
SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAITPELAYANAN KESEHATAN
Standar SKP.V. Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi risiko infeksiyang terkait pelayanan kesehatan.
Maksud dan Tujuan SKP.V. PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ): tantangan terbesar dalam yan kes peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang
terkait yan kes keprihatinan besar bagi pasien maupun para
profesional pelayanan kesehatan. Infeksi dijumpai dalam semua bentuk yan kes
termasuk: UTI,blood stream infections dan VAP Pokok pokok eliminasi : cuci tangan (hand
hygiene) yang tepat pakai Pedoman handhygiene dari WHO
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety 54
SASARAN VI :PENGURANGAN RISIKO PASIENJATUH
SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIENJATUH
Standar SKP.VI. Rumah sakit
mengembangkan suatupendekatan untukmengurangi risikopasien dari cedera
karena jatuh.
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, NewYork. 2009.
Contoh Langkah Pencegahan PasienRisiko Jatuh
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat
tidur pasien4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan
dan terang5. Pastikan lorong bebas hambatan6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan pasien7. Pasang Bedside rel8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yangmempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dansegera laporkan untuk perbaikan
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat didaerah diagnostik atau terapi
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur,posisi bedside rel dalam keadaan terpasang
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluargamengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikanbantuan yang dibutuhkan dengan
Contoh Langkah Pencegahan PasienRisiko Jatuh
TUJUH LANGKAH MENUJUKESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka &
adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelastentang KP di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & prosespengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapatmelaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS.
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara komunikasiyg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk melakukan analisisakar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi yang adatentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
ROOT CASE ANALYSIS(RCA)
Untuk apa RCA ?
Program RCA adalah bagian dari ProgramPeningkatan Mutu dan Keselamatan PasienBerdampingan dengan “Laporan Kejadian”,pendidikan keselamatan pasien dan pelatihandalam rangka strategi manajemen resikoorganisasi.
VALIDASI DAN ANALISIS DARI DATAPENILAIAN
Standar PMKP.6.RS menggunakan proses yang ditetapkan untuk
melakukan identifikasi dan pengelolaan kejadiansentinel.
Elemen Penilaian PMKP.6.1. Pimpinan RS menetapkan definisi kejadian sentinel2. RS melakukan analisis akar masalah ‘RCA’ terhadap
semua kejadian yang terjadi dalam batas waktutertentu yang ditetapkan pimpinan RS.
3. Kejadian dianalisis bila terjadi4. Pimpinan RS mengambil tindakan berdasarkan
hasil RCA
RCA is a learning process
PENYEBAB(FAKTOR
KONTRIBUTOR)
INVESTIGASIANALISIS
IMMEDIATE CAUSEROOT CASE
PEMBELAJARANIMPROVE
SOLUSI
“ALUR MANAGEMEN RESIKO”IDENTIFIKASI RESIKO
GRADING RESIKO
INVESTIGASI & ANALISISRESIKO
EVALUASI RESIKO
KELOLA RESIKO
ELIMINASIRESIKO
ELIMINASIRESIKO
ELIMINASIRESIKO
ELIMINASIRESIKO
RCA1. MENGELOLA TIM2. MENETAPKAN MASALAH3. MENGKAJI MASALAH4. MENENTUKAN APA YAG TERJADI5. MELAKUKAN RCA (5 MENGAPA)6. PENINGKATAN
LAPORAN RCA
URAIAN TENTANG DIDAPAT DGN TEKNIK5. UPAYA PENANGULANGAN RESIKO HAZARD-BARIER-TARGET ANALISIS
4. RESIKO-AKAR MASALAH DIAGRAM ANALISIS KAUSAL
3. CRITICAL EVENT (PRIMARY EFFECT) PEMETAAN KEJADIAN
2. INVESTIGASI EVENT/PERISTIWA WAWANCARA
1. RUMUSAN MASALAH INCIDENT REPORT
RENCANA TINDAK LANJUT(RTL)KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER-DESEMBER
MING 4 MING 1-2 MING 3-4
MELAPOR KEPIMPINAN/DIREKTUR
SOSIALISASI
USULANREVISI TIMPASIENSAFETY
-IDENTIFIKASIRESIKO PSDISETIAPUNIT/RU/BGN-MASUKANDALAM BUKUREGISTER
PELAPORANKASUS JIKAADAKEJADIAN
Remember
ThinkPatient Safety
First !