PANKREATITIS AKUT

8

Click here to load reader

Transcript of PANKREATITIS AKUT

Page 1: PANKREATITIS AKUT

PANKREATITIS AKUT

DEFINISI

Pankreatitis Akut adalah peradangan pankreas yang terjadi secara tiba-tiba, bisa

bersifat ringan atau berakibat fatal. Secara normal pankreas mengalirkan getah pankreas

melalui saluran pankreas (duktus pankreatikus) menuju ke usus dua belas jari duodenum

Getah pankreas ini mengandung enzim-enzim pencernaan dalam bentuk yang tidak aktif dan

suatu penghambat yang bertugas mencegah pengaktivan enzim dalam perjalanannya menuju

ke duodenum.

Sumbatan pada duktus pankreatikus (misalnya oleh batu empedu pada sfingter Oddi)

akan menghentikan aliran getah pankreas. Biasanya sumbatan ini bersifat sementara dan

menyebabkan kerusakan kecil yang akan segera diperbaiki. Namun bila sumbatannya

berlanjut, enzim yang teraktivasi akan terkumpul di pankreas, melebihi penghambatnya dan

mulai mencerna sel-sel pankreas, menyebabkan peradangan yang berat.

Kerusakan pada pankreas bisa menyebabkan enzim keluar dan masuk ke aliran darah

atau rongga perut, dimana akan terjadi iritasi dan peradangan dari selaput rongga perut

(/peritonitis/) atau organ lainnya. Bagian dari pankreas yang menghasilkan hormon, terutama

hormon insulin, cenderung tidak dihancurkan atau dipengaruhi.

ETIOLOGI

Batu empedu dan alkoholisme merupakan penyebab terbanyak dari pankreatitis akut

hampir 80%). Batu empedu tertahan di sfingter Oddi sehingga menghalangi lubang dari

saluran pankreas. Tetapi kebanyakan batu empedu akan lewat dan masuk ke saluran usus.

Meminum alkohol lebih dari 4 ons/hari selama beberapa tahun bisa menyebabkan saluran

kecil pankreas yang Menuju ke saluran pankreas utama tersumbat, akhirnya menyebabkan

pankreatitis akut.

Serangan dari suatu pankreatitis bisa dipicu oleh minum alkohol dalam jumlah sangat

banyak atau makan makanan yang sangat banyak. Beberapa keadaan lain juga bisa

menyebabkan pankreatitis akut.

Penyebab Pankreatitis Akut :

1. Batu empedu

2. Alkoholisme

3. Obat-obat, seperti furosemide dan azathioprine

4. Gondongan (parotitis)

5. Kadar lemak darah yang tinggi, terutama trigliserida

6. Kerusakan pankreas karena pembedahan atau endoskopi

Page 2: PANKREATITIS AKUT

7. Kerusakan pankreas karena luka tusuk atau luka tembus

8. Kanker pankreas

9. Berkurangnya aliran darah ke pankreas, misalnya karena tekanan darah yang sangat

rendah

10. Pankreatitis bawaan

GEJALA

Hampir setiap penderita mengalami nyeri yang hebat di perut atas bagian tengah,

dibawah tulang dada (sternum). Nyeri sering menjalar ke punggung. Kadang nyeri pertama

bisa dirasakan di perut bagian bawah. Nyeri ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan mencapai

intensitas maksimumnya dalam beberapa menit. Nyeri biasanya berat dan menetapselama

berhari-hari. Bahkan dosis besar dari suntikan narkotikpun sering tidak dapat mengurangi

rasa nyeri ini. Batuk, gerakan yang kasar dan pernafasan yang dalam, bisa membuat nyeri

semakin memburuk. Duduk tegak dan bersandar ke depan bisa membantu meringankan rasa

nyeri.

Sebagian besar penderita merasakan mual dan ingin muntah. Penderita pankreatitis

akut karena alkoholisme, bisa tidak menunjukkan gejala lainnya, selain nyeri yang tidak

terlalu hebat. Sedangkan penderita lainnya akan terlihat sangat sakit, berkeringat, denyut

nadinya cepat (100-140 denyut per menit) dan pernafasannya cepat dan dangkal.

Pada awalnya, suhu tubuh bisa normal, namun meningkat dalam beberapa jam sampai

37,8-38,8? Celsius. Tekanan darah bisa tinggi atau rendah, namun cenderung turun jika orang

tersebut berdiri dan bisa menyebabkan pingsan.

Kadang-kadang bagian putih mata (sklera) tampak kekuningan. 20% penderita

pankreatitis akut mengalami beberapa pembengkakan pada perut bagian atas. Pembengkakan

ini bisa terjadi karena terhentinya pergerakan isi lambung dan usus (keadaan yang disebut

ileus gastrointestinal) atau karena pankreas yang meradang tersebut membesar dan

mendorong lambung ke depan. Bisa juga terjadi pengumpulan cairan dalam rongga perut

(asites).

Pada pankreatitis akut yang berat (pankreatitis nekrotisasi), tekanan darah bisa turun,

mungkin menyebabkan syok. Pankreatitis akut yang berat bisa berakibat fatal.

DIAGNOSA

DIAGNOSA

Page 3: PANKREATITIS AKUT

Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri perutnya yang khas, terutama pada orang

yang menderita penyakit batu empedu atau pada alkoholik. Pada pemeriksaan fisik, otot

dinding perut tampak kaku. Pada pemeriksan dengan stetoskop, suara pergerakan usus

terdengar berkurang.

Kadar enzim yang dihasilkan oleh pankreas (amilase dan lipase) biasanya meningkat

pada hari pertama namun segera kembali normal pada hari ke3 dan ke7. Kadang-kadang,

kadar enzim ini tidak meningkat karena begitu banyaknya bagian pankreas yang dirusak

sehingga hanya sedikit yang tertinggal dan menghasilkan enzim.

Penderita pankreatitis akut berat memiliki jumlah sel darah merah yang lebih kecil

dari normal, karena adanya perdarahan ke dalam pankreas dan perut. Pemeriksaan foto

rontgen perut standar bisa memperlihatkan pelebaran usus atau memperlihatkan satu atau

lebih batu empedu.

Pemeriksaan USG bisa menunjukkan adanya batu empedu di kandung empedu dan kadang-

kadang dalam saluran empedu, selain itu USG juga bisa menemukan adanya pembengkakan

pankreas.

Skening dengan tomografi bisa menunjukkan perubahan ukuran dari pankreas dan

digunakan pada kasus-kasus yang berat dan kasus-kasus dengan komplikasi (misalnya

penurunan tekanan darah yang hebat). Gambaran yang sangat jelas pada tomografi,

membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang tepat.

Pada pankreatitis akut yang berat, skening tomografi (CT scan) membantu

menentukan ramalan penyakitnya (prognosis). Bila pankreas tampak hanya membengkak

ringan, prognosisnya bagus. Bila tampak kerusakan pada sebagian besar pankreas, maka

prognosisnya tidak begitu baik.

Endoskopi kolangiopankreatografi rertograd (tehnik sinar X yang menunjukan

struktur dari saluran empedu dan saluran pankreas) biasanya dilakukan hanya jika

penyebabnya adalah batu empedu pada saluran empedu yang besar. Endoskopi dimasukkan

melalui mulut pasien dan masuk ke dalam usus halus lalu menuju ke sfingter Oddi.

Kemudian disuntikkan zat warna radioopak ke dalam saluran tersebut. Zat warna ini terlihat

pada foto rontgen. Bila pada rontgen tampak batu empedu, bisa dikeluarkan dengan

menggunakan endoskop.

TERAPI

Dapat dibagi menjadi 2 bagian pokok yaitu :

a. Terapi konservatif

Page 4: PANKREATITIS AKUT

Yang termasuk terapi konservatif, yaitu :

Supresi sekresi pada pankreas, cara yang termudah adalah penderita harus

berpuasa dan dipasang sonde lambung hidung (Nasogastric tube) untuk digunakan

menghisap getah lambung. Dengan cara demikian maka sekresi getah lambung

juga akan menghambat sekresi getah pankreas. Beberapa obat yang dapat

menghambat sekresi getah lambung, diantaranya : obat golongan antasida obat

antagonis reseptor H2, antikolinergenik, acetazolamid dan glukagon.

Mengatasi syok yang mungkin timbul, mengatasi syok maka perlu diberi cairan

infus, dalam hal ini cukup diberikan cairan yang mengandung albumin, plasma

atau dextran, bila perlu dapat diberikan dopamin. Perlu dipantau secara teratur

nadi, suhu, dan tekanan darah

Memberikan cairan infus dan elektrolit, sangat penting untuk mengatasi

kemungkinan kehilangan cairan akibat eksudasi pankreas yang hebat, muntah,

penghisapan cairan lambung. Bila ditemukan tanda hipokalsemi, maka perlu

diberi 10 cc Glokonas kalsikus 10% secara intra vena perlahan-lahan tiap 6-8 jam.

Bila ditemukan tanda-tanda defisiensi magnesium, makan dianjurkan untuk

memberikan obat yang mengandung sulfat peroral

Mengatasi nyeri. Nyeri abdomen sebagai akibat pankreatitis dapat diberkan

meperidin hidrokloroid (demerol) dengan dosis 500-1000 mg. Ini diberikan 4-6

jam karena obat ini akan mengurangi spasme dari sfingter oaddi dan otot polos

dari saluran empedu dan pankreas. Obat lain yaitu pentazocin

Terap terhadap komplikasi metabolik. Insulin diberikan kepada mereka yang

menunjukkan diabetik ketoadsidosis atau terlihat kadar gula darah yang meninggi

dengan glikosuri positif 3 sampai 4.

Mengawas fungsi pernafasan dan jantung, Pankreatitis dapat menyebabkan

rasa sesak napas diakibatkan oleh terdesaknya diphragma ke atas karena perut

penderita yang kembung dan tegang atau karena timbulnya ileus paralitikus.

Selain dari pada itu perlu dibuat EKG untuk melihat apakah timbul kelainan pada

jantung sebagai akibat gangguan elektrolit, misalnya karena hipokalsemi atau

hipokalemi. Pada alkoholik pankreatitis dapat timbul miokarditis.

Pengaturan diet. Bila keadaan umum membaik maka perlu diberikan

makanan/minuman peroral. Pemberian diet dapat ditingkatkan sedikit demi sedikit

setiap 3 sampai 5 hari.

Evaluasi hasil pngobatan tersebut diatas

Page 5: PANKREATITIS AKUT

b. Terapi pembedahan

Mereka yang harus dilakukan pembedahan segera diantaranya adalah :

Pankreatitis karena trauma

Sebagaimana diketahui pankreatitis akut dapat disebabkan oleh trauma penetrasi

atau trauma tumpul, untuk ini perlu dilakukan tindakan pembedahan segera.

Pankreatitis akut yang disebabkan oleh kelainan pada traktus biliaris yang

menimbulkan sepsis disertai ikterus yang berat. Tindakan ini perlu dilaksanakan

segera, mengingat bahwa septikemi karena gram negatif dapat berakibat fatal bila

tanpa dilakukan pembedahan segera.

Perkembangan penyakit dalam wakt relatif singkat menjadi progresif, misalnya

menunjukkan tanda-tanda nekrotizing pankreas hemoragika.

Pankeatitis yang memperlihatkan tanda-tanda timbulnya komplikasi, misalnya :

pankreatik abses, pseudokista pankreas, perdarahan masif di saluran makan.

Penyakit lain yang menyerupai pankreatitis misalnya perforasi dari interstin dan

colon.

Pembedahan yang ditunda

Bila tidak memperlihatkan tanda-tanda untuk dilakukan pembedahan segera

sebagaimana tercantum diatas, maka pembedahan dapat ditunda sekitar 4-6 minggu

kemudian. Adapun alasan penundaan ditemukan tanda-tanda sebagai berikut :

Beberapa penyakit traktus biliaris yang disertai tanda-tanda kenaikan serum

amilase, tetapi hanya memiliki tanda-tanda pankreatitis yang minimal.

Bila gejala pankreatitis akut dan serum amilase kembali dalam batas normal

selama 3-5 hari perawatan, maka tindakan pembedahan terhadap traktus biliaris

sebagai penyebabnya dapat ditunda setelah 12 hari timbulnya serangan

pankreatitis akut.