Optimalisasi Potensi, Adaptasi Perubahan · Keuangan Berkelanjutan (RAKB). BNI memaksimalkan...
Transcript of Optimalisasi Potensi, Adaptasi Perubahan · Keuangan Berkelanjutan (RAKB). BNI memaksimalkan...
Optimalisasi Potensi, Adaptasi Perubahan Optimizing Potentials, Adapting Changes
Sustainability ReportLaporan Keberlanjutan
2018
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Pilar Keberlanjutan
BNI untuk Indonesia
BNI untuk Nasabah
BNI untuk Pegawai
BNI untuk Masyarakat
BNI untuk Lingkungan
Hidup
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
01
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Adaptasi PerubahanOptimalisasi Potensi,
Menjadi salah satu First Movers of Sustainable Banking, membuat BNI semakin menguatkan diri untuk mengimplementasikan komitmen keuangan berkelanjutan melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). BNI memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui peningkatan pembiayaan pada proyek berwawasan lingkungan, peningkatan kompetensi terkait keuangan berkelanjutan, hingga penerapan manajemen risiko pembiayaan berwawasan sosial, lingkungan dan tata kelola.
Di sisi lain, BNI juga harus menghadapi berbagai tantangan, salah satunya melakukan dukungan pada debitur untuk menjalankan usahanya dengan ramah lingkungan. Usaha ini memerlukan waktu dan upaya berkesinambungan karena konsep keuangan berkelanjutan relatif baru di Indonesia. Di sisi lain, pesatnya perubahan pada teknologi ke arah perbankan digital membuat BNI harus terus bergerak dengan dinamis. Kami berusaha meningkatkan nilai tambah melalui pengurangan jejak karbon dari implementasi digitalisasi produk dan layanan, serta meningkatkan inklusi keuangan melalui program terintegrasi ‘Perhutanan Sosial’ dan ‘Ayo Menabung dengan Sampah’.
Kami berusaha mengoptimalkan potensi. Kami beradaptasi pada perubahan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
02
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Perhutanan Sosial
Melalui penyaluran KUR, BNI bersama masyarakat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan dan melestarikan hutan melalui pemanfaatan lahan kritis.
Kinerja Sosial
CSR BNI
Tuban, Bojonegoro, Madiun, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, Probolinggo, Bandung, Palembang
Penerima KUR
(mencapai 32 ekor sapi)
Total Penyaluran
(kapasitas 120-130 Kg untuk digunakan 3-4 rumah tangga)
Daerah Penyaluran 3.183 Petani Rp18.795,5 juta
Kandang Komunal Teknologi Biogas
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
03
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Program inklusi keuangan, ekonomi kerakyatan, dan cashless society yang dilaksanakan di DKI Jakarta
Total nasabah 159.622
di lebih dari 250 sekolah dan
150 bank sampah
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dengan fasilitas transaksi BNI Pandai, BNI Simpanan Pela jar, dan layanan teknologi Agen46 untuk mengelola sampah dari nasabah menjadi nilai rupiah.
Ayo Menabung dengan Sampah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
04
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
ASPEK EKONOMI
KINERJA KEUANGAN INKLUSIF
ASPEK LINGKUNGAN
Pendapatan operasional dan non operasional
Jumlah Agen 46
Penghematan Energi dari program Earth Hour (MWh)
Laba bersih bank
Rekening BNI Pandai
Pengurangan penggunaan kertas
71,7
111.836
8.001,26
15,09
9,18
1.284
66,1
69.589
7.387,67
13,77
4,84
2.155
59,3
30.860
6.058,13
11,42
1,20
2.085
Triliun rupiah
Agen
MWh
Triliun rupiah
Juta
Ton Ton Ton
Juta Juta
Triliun rupiah
Agen
MWh
Triliun rupiahTriliun rupiah
Agen
MWh
Triliun rupiah
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
2016
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
05
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
ASPEK SOSIAL
Pembiayaan Bina Lingkungan
Employee Engagement Level
Persentase Karyawan Terlatih
Total Kampoeng BNI
Jam Pelatihan Karyawan
115,43
88,44
94,79
21
7,8
107,76
51,36
98,98
21
1,7
62,75
55,22
99,76
21
1,7
Miliar rupiah
%
%
Miliar rupiah
%
%
Miliar rupiah
%
%
Lokasi
Juta jam
Lokasi
Juta jam
Lokasi
Juta jam
2018
2018
2018
2018
2018
2017
2017
2017
2017
2017
2016
2016
2016
2016
2016
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
06
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Daftar IsiIkhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018Daftar IsiTentang LaporanSambutan Direktur Utama
061020
2630
42
48
5664
7078
02
24
46
62
Tata Kelola yang BerkelanjutanProfil PerusahaanTata Kelola Keberlanjutan dan Pemangku KepentinganMembangun Budaya Keberlanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang BerkelanjutanPortofolio untuk Mendukung Pembangunan NasionalMenjamin Kepuasan Nasabah
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan Bersama Mengelola Sumber Daya Manusia yang SejahteraMenghadirkan Keuangan yang InklusifOptimasi Pengembangan Masyarakat
98
102103
9094
88
Pernyataan Verifikasi Independen Referensi POJK dan Indeks GRI StandarGlosariumLembar Umpan Balik
Bersama Merawat Lingkungan yang BerkelanjutanPengelolaan Efisiensi Energi, Air, dan Penghematan Kertas
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
07
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Rp
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
08
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Dukungan BNI terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua
Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk Dimanapun
Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan
Memastikan Pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan bela jar seumur hidup bagi semua
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan
Tabungan BNI Pandai dengan pencapaian tahun 2018 sejumlah Rp281,85 miliar dan 2.134.803 rekening, TabunganKu dengan pencapaian sejumlah Rp2,97 triliun dan 1.286.065 rekening, serta BNI Simpanan Pela jar (SimPel) dengan pencapaian sejumlah Rp74,7 miliar dan 603.507 rekening.
Program Indonesia Pintar (PIP) dengan pencapaian Rp145,42 miliar dan 187.655 rekening.
Penyaluran kredit Program Kemitraan bagi UMKM sebesar Rp104,49 miliar.
Program BNI Berbagi adalah program pemberdayaan kondisi masyarakat untuk mencapai taraf hidup lebih baik dengan menggunakan dana Program Bina Lingkungan/ Corporate Social Responsibility. Penyaluran dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp115 miliar.
Volume transaksi layanan Mobile Remittance mencapai Rp27,9 miliar yang berasal dari segmen personal, termasuk dari Pekerjaan Migran Indonesia.
BNI menyalurkan KUR di Perhutanan Sosial dengan maksimum kredit sebesar Rp18.795,5 juta, yang diterima oleh 3.183 petani
Program Ayo Menabung dengan Sampah dilaksanakan di 250 sekolah dan 150 bank sampah dengan total nasabah 159.622 orang. Dalam program ini, masyarakat dan pela jar diberikan pengetahuan mengenai pengolahan sampah dan literasi keuangan
Program Literasi Keuangan bagi 1.831 Pekerja Migran Indonesia di Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan
Pendidikan sertifikasi professional green building untuk 14 pegawai BNI
Kesetaraan gender diwujudkan melalui persentase pekerja perempuan yang mencapai 51,7% dan sebanyak 11% karyawan wanita menempati posisi manajerial.
Gedung BNI BSD telah memanfaatkan teknologi pengolahan air limbah dengan kapasitas 125 m3/hari. Hasil olahan air digunakan kembali untuk flushing toilet, menyiram tanaman dan cooling tower.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
09
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan, serta Mendorong Inovasi
Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan dan Modern untuk Semua
Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
BNI memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas dengan mempekerjakan 23 karyawan atau meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Diharapkan mereka dapat memperoleh kesetaraan dalam kesejahteraan
Membiayai 20 ruas jalan tol dengan panjang 1.034,34 km, dengan 24% porsi kredit BNI dari total kredit sindikasi
Memberikan pembiayaan bagi 31 perusahaan yang telah memperoleh PROPER Biru, 14 perusahaan yang telah memperoleh PROPER Hijau, dan 3 perusahaan yang telah memperoleh PROPER Emas.
Membiayai 41 Perusahaan Kelapa Sawit yang telah tersertifikasi ISPO dan RSPO.
Pelaksanaan Earth Hour di Seluruh Kantor BNI baik dalam negeri maupun luar negeri dengan penghematan energi di tahun 2018 sebesar 8.001.259 KWh
Membangun kantor BNI dengan konsep green building yang disertifikasi oleh GBCI yaitu Plaza BNI BSD (Platinum) dan Menara Pejompongan (Gold)
Penyediaan 19 buah ATM bagi penyandang disabilitas yang ditempatkan di Bandung, Papua, Yogyakarta, Jakarta, Padang dan Semarang.
BNI telah menggunakan solar cell dengan kapasitas 2.200 watt penerangan di Plaza BNI BSD, Tangerang
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
10
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Tentang Laporan
Laporan Keberlanjutan ini merupakan laporan keberlanjutan ke sepuluh yang telah diterbitkan BNI terkait kinerja keberlanjutan yang dilaksanakan pada periode 1 Januari – 31 Desember 2018. Laporan ini diterbitkan setiap tahun dan merupakan kesinambungan dari Laporan Keberlanjutan 2017 yang diterbitkan pada Maret 2018. [102-50] [102-51] [102-52]
Laporan ini disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017. Selain itu, laporan ini juga menggunakan Standar Pelaporan Keberlanjutan dan Financial Services Sector Disclosure (FSSD) yang dikeluarkan Global Reporting Initiative (GRI). Laporan ini telah disusun sesuai dengan Standar GRI: ‘core option’. [102-54]
Laporan Keberlanjutan ini telah diverifikasi melalui proses penjaminan (assurance) oleh pihak independen yaitu SR
Asia. Proses penjaminan dilaksanakan di Divisi KMP pada 20-21 Februari 2019 Seluruh proses pembuatan laporan keberlanjutan dikoordinasi oleh Corporate Secretary. Pemilihan penjamin eksternal dilakukan sesuai kebijakan Perusahaan dengan mempertimbangkan keahlian dan reputasi pihak independen, serta dipastikan tidak ada benturan kepentingan dengan pihak manapun. [102-56]
Pengantar Laporan
Laporan ini telah diverifikasi melalui proses assurance oleh pihak independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
11
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Penentuan Isi dan Kualitas Laporan [102-46]
Dalam menentukan batasan topik dan isi laporan keberlanjutan, BNI melibatkan pihak manajemen, pengamat independen, serta akademisi yang telah memiliki pengetahuan dan keahlian dalam penyusunan laporan keberlanjutan. Penentuan prioritas topik materialitas mengacu pada prinsip keterlibatan pemangku kepentingan, konteks berkelanjutan, materialitas, dan kelengkapan. Adapun untuk menjamin kualitas pelaporan, dilakukan melalui pendekatan prinsip keseimbangan, komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan, dan keandalan. Semua proses ini dilakukan melalui koordinasi internal Perusahaan yang telah mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan sepanjang tahun 2018, melalui contact center, survei kepuasan nasabah, pertemuan dengan nasabah dan karyawan, serta masukan yang diberikan oleh investor, media, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya.
Tahapan Penetapan Isi
Laporan
Seluruh informasi disetujui oleh Divisi KMP untuk disampaikan dalam laporan ini. Validasi laporan juga dilakukan oleh pihak independen melalui proses assurance.
Ka jian ulang atas laporan tahun sebelumnya dilakukan dengan memperhatikan masukan dari pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal (stakeholder inclusiveness).
Topik keberlanjutan yang relevan diidentifikasi berdasarkan karakteristik industri perbankan, terutama terkait dengan konsep keuangan berkelanjutan, serta pengaruhnya terhadap pemangku kepentingan.
Prioritas topik dilakukan melalui diskusi internal yang dilakukan pada kickoff meeting tanggal 20 Desember 2018.
Identifikasi
Validasi
Prioritas Topik
Tinjauan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
12
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
BNI telah memetakan prioritas isu keberlanjutan yang memiliki dampak signifikan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, serta berpengaruh pada pengambilan keputusan pemangku kepentingan. Isu-isu keberlanjutan tersebut selanjutnya disesuaikan relevansinya dengan topik keberlanjutan berdasarkan Standar GRI, khususnya informasi yang berkaitan dengan keuangan berkelanjutan. Penyampaian informasi masih menggunakan periode satu tahun dan tidak ada perubahan dasar periode, serta ruang lingkup pada cakupan isi. Dengan demikian, informasi yang disampaikan berasal dari kantor pusat BNI, sedangkan informasi kinerja ekonomi dan ketenagakerjaan berasal dari BNI, kantor cabang seluruh Indonesia dan kantor cabang luar negeri.
Dengan dilakukannya prioritas pemetaan isu keberlanjutan, BNI menentukan 8 topik material dengan dua topik material yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu masyarakat lokal dan energi. Kedua topik tersebut menggantikan topik material: pengaruh ekonomi tidak langsung dan audit penilaian risiko yang telah diungkapkan pada laporan keberlanjutan tahun sebelumnya.
Topik Material [102-47, 102-49]
Dampak Signifikan ekonomi, lingkungan dan sosial
Pe
ng
aru
h p
ad
a p
en
ilaia
n d
an
ke
pu
tusa
n p
ara
p
em
an
gku
ke
pe
nti
ng
an
Pembiayaan kepada industri yang berwawasan lingkungan dan sosial
Pemilihan mitra yang berwawasan lingkungan
Pemilihan mitra yang berwawasan sosial
Peningkatan Kapasitas
Inklusi Keuangan
Literasi Keuangan
Portfolio Keuangan Keberlanjutan
Layanan Pelanggan
Keamanan data pelanggan
Digitalisasi
GCG Antikorupsi dan Fraud
Efisiensi Energi
Penghematan Kertas
Kesejahteraan Karyawan
Jenjang Karir Karyawan
Isu keberlanjutan dengan nilai tinggi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
13
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Isu Keberlanjutan Relevansi dengan topik material berdasarkan GRI Standard
Aspek Ekonomi
Pembiayaan kepada industri yang berwawasan lingkungan dan sosial
Portofolio produk (FSSD)
Portofolio keuangan berkelanjutan Kinerja ekonomi (201), portofolio produk (FSSD)
Aspek Sosial
Inklusi keuanganMasyarakat lokal (413)
Literasi keuangan
Layanan pelanggan
Privasi pelanggan (418)Kemanan data pelanggan
Digitalisasi
Peningkatan kapasitasPendidikan dan pelatihan (404)
Jenjang karir karyawan
Kesejahteraan karyawan Ketenagakerjaan (401)
GCG Antikorupsi dan fraud Antikorupsi (205)
Pemilihan mitra yang berwawasan sosial Penilaian sosial pemasok (414)
Aspek Lingkungan
Efisiensi energi Energi (302)
penghematan kertas Limbah (306)
Pemilihan mitra yang berwawasan lingkungan Penilaian lingkungan pemasok (308)
*Tulisan berwarna menunjukkan isu dengan nilai tinggi
Untuk meningkatkan kualitas laporan, terdapat beberapa restatement atau pernyataan kembali dari laporan tahunan sebelumnya. Beberapa restatement tersebut, yaitu antara lain mengenai portofolio kredit berdasarkan sektor. Perubahan pernyataan dilakukan karena adanya perhitungan yang lebih komprehensif. [102-48]
Kami menghargai setiap input untuk meningkatkan informasi dalam laporan keberlanjutan ini. Oleh karena itu, mohon agar permintaan informasi lebih lanjut, pemberian saran dan pertanyaan atas laporan ini, dapat disampaikan kepada: [102-53]
MeilianaPgs Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Grha BNI, Lt. 24Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220Telepon : (62-21) 2511 946, 572 8387Fax : (62-21) 572 8295, 572 8053E-mail : [email protected]
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
14
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Batasan Dampak Topik Material dan Pendekatan Manajemen BNI melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk menentukan isu keberlanjutan yang relevan bagi perusahaan.
Pendekatan Manajemen [103-1, 103-2, 103-3]
Pencapaian kinerja ekonomi dan portofolio yang berwawasan lingkungan dan sosial menjadi penting sebagai dasar kegiatan operasi bagi bisnis BNI sebagai lembaga jasa keuangan. Kinerja ekonomi dan portofolio produk disampaikan dalam laporan keuangan yang bersifat konsolidasi untuk seluruh unit kerja BNI, termasuk Unit Kerja Luar Negeri (UKLN), serta anak perusahaan.
Seiring dengan ditetapkannya Roadmap Keuangan Berkelanjutan dan penetapan BNI sebagai first movers, BNI memperkuat diri untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui Surat Keputusan (SK) Direksi No. KP/412/DIR/R tanggal 4 Desember 2018. Keputusan ini merujuk pada pembuatan RAKB yang akan dilaksanakan pada tahun 2019. RAKB memuat kebijakan dan inisiatif terkait keuangan berkelanjutan.
Meningkatkan Ekonomi yang Berkelanjutan [102-46, 102-47]
Pembiayaan kepada
industri yang berwawasan
lingkungan dan sosial
Portofolio keuangan
berkelanjutan
InternalInvestor/
Pemegang saham ,
pegawai, serikat pekerja
Batasan Dampak
Kinerja ekonomi dan
Portofolio Produk
EksternalNasabah,
Pemerintah dan Otoritas Jasa
Keuangan, Pemasok, Organisasi
Masyarakat/NGO, Media, Organisasi
Bisnis
Target kinerja ekonomi BNI tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), di antaranya target pertumbuhan kredit sebesar 14%-15% dan proyeksi NPL sebesar 2,0%-2,3%. Adapun pencapaian pertumbuhan kredit pada tahun 2018 sebesar 16,2% dengan NPL 1,9% yang menggambarkan capaian kinerja ekonomi yang menggembirakan.
Untuk memantau kinerja ekonomi, maka dilakukan audit oleh internal dan eksternal berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan International Financial Reporting Standards (IFRS). Kinerja ekonomi dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hasil konsolidasi laporan keuangan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Laporan Tahunan BNI (Annual Report). Adapun mekanisme penanganan keluhan mengenai kinerja ekonomi dilakukan melalui Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
15
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Optimasi Layanan dan Jasa Keuangan yang Inklusif [102-46, 102-47]
InternalPegawai, Investor/
pemegang saham, serikat
pekerja
Batasan Dampak
Inklusi Keuangan
Literasi Keuangan
Layanan Pelanggan
Keamanan data pelanggan
Digitalisasi
GCG Antikorupsi dan Fraud
BNI berkomitmen memberikan layanan jasa keuangan yang inklusif dengan meningkatkan literasi keuangan di Indonesia melalui pelayanan bagi nasabah yang optimal. BNI menargetkan jumlah Agen46 pada tahun 2018 sebanyak 95.000 agen, agar dapat menjangkau lebih luas wilayah yang terbatas dengan adanya fasilitas perbankan. Selain itu, BNI melaksanakan program literasi keuangan “Ayo Menabung dengan Sampah” dengan tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sepanjang tahun 2018, BNI juga meluncurkan produk-produk digital banking untuk mengingkatkan efisiensi layanan perbankan. Untuk meningkatkan penetrasi bisnis, BNI mengembangkan digital banking ecosystem bekerja sama dengan startup dan fintech.
Inovasi pengembangan produk dan digitalisasi produk dilakukan oleh divisi PDM, EBK, dan CAU melalui pengawasan Komite Produk. Keanggotaan Komite Produk terdiri dari supporting group (SSG), Pemimpin Divisi, dan Direksi terkait. Tahapan pengembangan produk baru diatur dalam Pedoman Perusahaan (PP) Pengembangan Produk Baru dengan nomor instruksi IN/445/REN/003 tanggal 6 September 2018.
Segala bentuk keluhan nasabah dan masyarakat terkait produk dan jasa keuangan disampaikan melalui Cabang BNI dan BNI Call
Center yang dikelola oleh Unit BCC, untuk selanjutnya dilakukan tindakan recovery. BNI meningkatkan strategi peningkatan pelayanan kepada nasabah melalui kegiatan Service and Sales Excellence Award (SSEA) tahun 2018 dan penetapan target tematik ‘service as second engine’.
Kepercayaan nasabah menjadi kunci utama BNI dalam melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab. Oleh sebab itu, BNI juga terus berupaya mengoptimalisasikan kinerja pengamanan data nasabah. BNI memiliki kebijakan terkait kerahasiaan data nasabah berupa PP Pengelolaan Data Nasabah yang mengacu pada POJK No.1/POJK.7/2013. Adapun penyelesaian pengaduan nasabah dilakukan dengan mengacu kepada PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. IN/17/BCC/002 tanggal 17 Januari 2018. Segala bentuk pelanggaran terkait kerahasiaan data nasabah diproses di Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang dipantau langsung oleh Direktur Utama.
Kepercayaan nasabah dan optimalisasi bisnis yang beretika bagi BNI juga terwujud melalui komitmen antikorupsi dan fraud. Divisi Kepatuhan sebagai pengelola Pengendalian Gratifikasi dan Penerapan Strategi Anti Fraud telah mengeluarkan PP Pengendalian Gratifikasi No IN/686/KPN/002 tanggal 14 Desember 2018 dan PP Strategi Anti Fraud No. IN/342/KPN/002 tanggal 01 Juli 2017.
Masyarakat lokal, privasi pelanggan,
dan antikorupsi
EksternalNasabah,
Organisasi Masyarakat/NGO, Pemerintah dan Otoritas Jasa
Keuangan, Media, Pemasok
Pendekatan Manajemen [103-1, 103-2, 103-3]
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
16
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Pelaporan pelanggaran dapat disampaikan melalui sarana Whistleblowing System (WBS) yang dikelola oleh Divisi Kepatuhan, dengan kontak:
Divisi Kepatuhan berkomitmen untuk menurunkan jumlah kejadian fraud melalui pembahasan bersama pada Komite Anti Fraud untuk membuat corrective action dan bekerja sama dengan divisi atau unit terkait untuk memastikan corrective action tersebut telah dilaksanakan.
Namun demikian, bila masih ada pelanggaran, maka Laporan Kepatuhan terkait pengendalian gratifikasi dan penerapan strategi anti fraud disampaikan kepada Direktur Kepatuhan setiap triwulan dan disampaikan ke OJK setiap semester.
Pelaporan pelanggaran melalui WBS dapat dilakukan dengan sarana :
Telepon : 021-57853377
Email : [email protected] : BNI Transparan PO BOX 2646/JKP 10026
Website : http://bni-transparan.tipoffs.com.sg
SMS : Nomor (081-1970-1946)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
17
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Peningkatan Kapasitas Karyawan
Kesejahteraan Karyawan
Mengelola Sumber Daya Manusia yang Berkelanjutan [102-46, 102-47]
Pendekatan Manajemen [103-1, 103-2, 103-3]
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor kunci keberhasilan BNI dalam melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab serta unggul dalam layanan dan kinerja. Sumber daya yang berkualitas diwujudkan melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi pegawai secara berkelanjutan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia dilaksanakan dan dievaluasi oleh Divisi Manajemen Modal Manusia (HCT) serta dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Komisaris.
Penerapan aspek ketenagakerjaan BNI mengacu pada peraturan yang berlaku. Kebijakan ketenagakerjaan dirumuskan bersama dengan Serikat Pekerja dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB yang berlaku telah diperbarui pada tahun 2018, melalui pertemuan dengan Serikat Pekerja. Pembaruan PKB dilakukan setiap 2 tahun
sekali. PKB mengatur hak dan kewajiban pekerja, meliputi pengembangan kompetensi dan karir, kesejahteraan pegawai, penilaian kinerja, serta hubungan industrial.
BNI juga telah menetapkan Human Capital Architecture pada tahun 2016 yang mengatur keterikatan pegawai dan perusahaan melalui Employee Value Proposition (EVP). EVP menjadi strategi untuk bersama-sama mewujudkan BNI sebagai tempat berkontribusi, bela jar, dan bertumbuh dalam sebuah proses yang berkelanjutan. Proses ini diwujudkan dalam kerangka pengelolaan SDM yang menyeluruh, dimulai dari rekrutmen hingga renumerasi pegawai.
BNI berkomitmen untuk memberikan pelatihan bagi pegawai, termasuk mitra dan masyarakat. Standar kegiatan pelaksanaan pelatihan dan pendidikan secara internal diatur dalam Standard Operating Procedure (SOP),
sedangkan pelatihan dan pendidikan untuk para mitra dilakukan sesuai dengan kebutuhan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat. BNI telah menetapkan target 100% pegawai telah mengikuti peningkatan kompetensi, serta biaya pelatihan pegawai sebesar 5% dari biaya human capital. Jumlah ini telah terealisasi sebesar 99,14% dari alokasi tersebut.
Pegawai juga diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan melalui mekanisme yang telah ditetapkan. Mekanisme penanganan keluhan terkait ini menjadi tugas dari industrial relation yang ada pada Divisi HCT.
InternalPegawai,
Serikat Pekerja, Investor/
Pemegang saham
Batasan Dampak
Pendidikan & pelatihan dan
ketenagakerjaan
EksternalNasabah, pemasok,
organisasi masyarakat/NGO
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
18
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Bersama Melestarikan Lingkungan [102-46, 102-47]
Pendekatan Manajemen[103-1, 103-2, 103-3]
BNI menyadari bahwa setiap kegiatan operasional dapat membawa pengaruh bagi kelestarian lingkungan sekitar. Selain berkomitmen untuk memberikan pembiayaan bagi debitur yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, BNI juga menjalankan program-program go green dan melakukan internalisasi ramah lingkungan yang diatur dalam PP Pola Hidup Ramah Lingkungan. Dasar hukum pembentukan PP ini adalah UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).
Internalisasi perilaku ramah lingkungan BNI terbagi menjadi empat kategori, yaitu efisiensi sumber daya alam (resource efficiency), pencegahan dari pencemaran lingkungan, perilaku non-karbon, dan perilaku pertemanan ramah lingkungan (environment-friendly collegial relationship). Perilaku ramah lingkungan BNI juga diimplementasikan melalui program-program pelestarian lingkungan yang bersinergi dengan masyarakat, di bawah Divisi KMP.
Efisiensi energi
InternalPegawai
Batasan Dampak
Energi
Eksternalorganisasi
masyarakat/NGO
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
19
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Direktur BNI, Bob T. Ananta beserta Direksi dari BRI, Bank Mandiri, BCA, Bank BJB, Bank Muamalat, Bank BRISyariah, dan Bank Artha Graha Internasional beserta WWF-Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman Pembentukan Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) dalam upaya mendukung tujuan pemerintah terkait Tujuan Pembangunan berkelanjutan dan target penanganan perubahan iklim
© WWF - Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
20
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Achmad BaiquniDirektur Utama
Sambutan Direktur Utama [102-14]
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua rahmat dan karuniaNya, sehingga kita semua berhasil melewati tantangan dan menggunakan kesempatan untuk berkarya selama tahun 2018. Selama 73 tahun, BNI terus menguatkan diri melayani negeri, menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia. Di tahun 2018 ini, kami berupaya mengoptimalkan potensi dan beradaptasi pada setiap perubahan yang terjadi secara cepat dan dinamis.
Perubahan yang mendorong kami untuk terus jeli dan cermat dalam menangkap berbagai peluang serta melakukan berbagai inovasi agar BNI tetap mampu tumbuh dan berkembang mewujudkan “BEYOND Traditional Financial Services”. Harapannya aspirasi beyond banking ini mampu mengantisipasi keragaman dan preferensi kebutuhan nasabah terhadap produk dan jasa keuangan perbankan maupun non-perbankan, dan pada akhirnya dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan BNI baik secara nasional, regional maupun global.
Pemangku kepentingan yang kami hormati,
Mengoptimalkan Potensi, Menerapkan Aksi
Tahun ini, BNI mulai meningkatkan potensi dalam menjalankan bisnis berdasarkan prinsip keuangan berkelanjutan, seiring dengan selesainya pembuatan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). Rencana aksi ini memuat kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan dalam satu hingga lima tahun ke depan, meliputi peningkatan pembiayaan produktif pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), peningkatan pemahaman dan penerapan manajemen risiko terkait aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST), serta peningkatan kualitas informasi pelaporan keberlanjutan bagi pemangku
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
21
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
kepentingan. Dengan adanya RAKB dan laporan keberlanjutan, maka implementasi keuangan berkelanjutan diharapkan dapat lebih terarah. Kami berharap upaya ini mendapat dukungan dari pemangku kepentingan sehingga prinsip keuangan berkelanjutan dapat kami jalankan dengan lebih baik.
Kami sadar bahwa setiap perubahan memerlukan waktu dan menjadi tantangan, serta peluang tersendiri. Terlebih pada saat kami berbenah meningkatkan potensi dan kredibilitas kinerja dalam implementasi keuangan berkelanjutan, tidak semua pemangku kepentingan dapat memahaminya. Perubahan cara pandang dari ‘business as usual’ menjadi ‘sustainable banking’ masih memerlukan waktu pemahaman, baik dari kalangan internal maupun eksternal. Untuk itu, kami terus memberikan sosialisasi akan pentingnya melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip keuangan berkelanjutan, melalui pelatihan dan pertemuan berkala. Situasi ini merupakan kesempatan bagi kami untuk berani berubah dan menjawab setiap tantangan. Dengan demikian, perkenankan kami juga menghimbau agar setiap input perbaikan dapat kami terima melalui saluran pengaduan yang sudah kami sediakan, yang kami sampaikan dalam laporan ini. Kami akan menindaklanjuti input yang membangun dan terus meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan dalam setiap tindakan kami.
Dinamika penerapan keuangan berkelanjutan mendorong kami untuk semakin menyempurnakan kebijakan sektoral bagi pembiayaan yang berwawasan lingkungan.
BNI bekerja sama dengan salah satu debitur pabrik kelapa sawit beremisi karbon rendah yang telah mendapatkan International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Tidak hanya membiayai industri terkait, BNI juga bersinergi untuk melaksanakan literasi keuangan dan menyalurkan pupuk organik dari limbah kelapa sawit dengan harga terjangkau bagi masyarakat melalui Agen46.
Upaya lain BNI dalam mendukung penerapan keuangan berkelanjutan juga dilakukan dengan mengembangkan inovasi produk dan layanan melalui pendekatan teknologi. Tahun ini, kami mengoptimalkan penerapan teknologi melalui Agen46 yang semakin tersebar di seluruh Indonesia, serta menyempurnakan solusi dan layanan cash management BNI Direct yang akan kami kembangkan di semua lini nasabah kami. Selain meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi nasabah, penggunaan teknologi dapat menghemat banyak penggunaan kertas dan transportasi, sehingga secara tidak langsung mengurangi pengeluaran emisi. Kini, nasabah dapat melakukan banyak aktivitas perbankan hanya melalui jaringan internet dan telepon genggam.
Komitmen lainnya dalam mengoptimalkan potensi diwujudkan melalui kerja sama dengan institusi financial technology (fintech) dan bisnis start-up. Keduanya merupakan bentuk optimalisasi digital banking yang secara tidak langsung mendukung kelestarian lingkungan, dan juga memanfaatkan peluang dengan melihat prospek usaha masa depan. Digitalisasi yang terintegrasi ini juga membantu perluasan inklusi dan literasi keuangan.
Mengelola Perubahan, Menuju Perbankan Berkelanjutan
Di tahun 2018, BNI mencatat kenaikan laba bersih sebesar 10,3% dibandingkan tahun 2017. Selain itu, kenaikan pendapatan kredit dan efisiensi juga mendukung kenaikan pendapatan menjadi Rp71,7 triliun dibandingkan tahun 2017. Sejalan dengan hasil kerja tersebut, kami berkontribusi untuk memberikan pembiayaan yang memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan pelestarian lingkungan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
22
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
Rp23.401 miliar
33,36%
97,26%
BNI telah menyalurkan untuk pembiayaan 20 ruas tol di indonesia
sepanjang 1.034,34 km.
BNI terus mengoptimalisasikan
pendanaan hijau bercirikan
pro-environment
BNI KUR telah tersalurkan untuk
147.691 debitur dari target penyaluran KUR
Pemerintah.
Percepatan infrastruktur untuk memperluas akses pembangunan ekonomi yang berkelanjutan telah memberikan banyak perubahan dalam sektor pembiayaan. Untuk mendukung pembangunan ini, BNI telah menyalurkan Rp23.401 miliar untuk pembiayaan 20 ruas tol di Indonesia sepanjang 1.034,34 km. Selain itu, BNI juga mulai melakukan pembiayaan untuk bangunan hijau sebesar Rp512,1 miliar.
Seiring dengan konsep keuangan berkelanjutan, BNI terus mengoptimalisasikan pendanaan hijau bercirikan pro-environment sebesar Rp134.675 miliar atau 33,36% dari total kredit yang diperuntukkan bagi perusahaan kelapa sawit bersertifikat ISPO dan RSPO, energi terbarukan, serta perusahaan yang telah memperoleh penilaian PROPER minimal pada kategori Biru. Kinerja ini merupakan sebagian dari komitmen kami dalam mendukung pelaksanaan keuangan berkelanjutan, yang sejalan pula dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017. Realisasi pendanaan berwawasan lingkungan ini meningkat dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp57.646 miliar. Peningkatan kinerja pembiayaan hijau ini diiringi dengan langkah kami untuk semakin menyempurnakan kebijakan yang mendorong debitur menerapkan praktik pengelolaan usaha yang ramah lingkungan, sosial dan menerapkan tata kelola usaha yang baik.
Lebih lanjut, BNI bersinergi dengan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sektor perekonomian mikro melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejumlah Rp15.989 miliar KUR telah tersalurkan untuk 147.691 debitur atau telah memenuhi 97,26% dari target penyaluran KUR Pemerintah. Selain itu, BNI telah menyalurkan Rp104,49 miliar bagi pendanaan kemitraan yang berkelanjutan di masyarakat, serta melakukan pendampingan bagi 4.278 BUMDes yang telah memiliki bisnis rintisan sebagai Agen46 dengan BNI.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
23
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
Meningkatkan Kesejahteraan Sosial, Merawat Lingkungan
World Economic Forum (WEF) 2017-2018 menempatkan daya saing global Indonesia di urutan 36 dari 317. Pencapaian ini tentu tidak lepas dari kinerja semua pemangku kepentingan, termasuk perusahaan dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sejalan dengan pentingnya memperhatikan kualitas SDM, BNI telah melakukan investasi sebesar Rp382,01 miliar untuk pelatihan in-class dan e-learning, terutama terkait tata kelola dan keuangan berkelanjutan. Hingga akhir 2018, terdapat 26.570 pegawai atau 97,59% dari total keseluruhan pegawai yang mengikuti 334 kursus dan 994 kelas akademi. BNI juga merepresentasikan kesetaraan dengan persentase 51,7% tenaga kerja wanita dibandingkan total pegawai, serta menjamin lingkungan kerja yang layak dan aman bagi seluruh pegawai.
Kinerja BNI dalam mendukung program inklusi keuangan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan semakin diperkuat dengan adanya Agen46. Sepanjang tahun 2018, sebanyak 111.836 Agen46 telah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke pelosok daerah. Tahun ini, BNI juga semakin meningkatkan inklusi keuangan melalui program ‘Ayo Menabung dengan Sampah’. Program ini dilakukan untuk mengintegrasikan literasi keuangan dengan kepedulian lingkungan dalam rantai pasokan BNI.
BNI juga bertumbuh bersama masyarakat dan Pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan dan melestarikan hutan melalui Program Perhutanan Sosial. Sinergi ini diwujudkan dengan menyalurkan KUR Perhutanan Sosial sebesar Rp18.795,5 juta, yang diterima oleh 3.183 petani. Penerima KUR tersebut mampu mengembangkan produk berkualitas tinggi di daerahnya, serta memanfaatkan teknologi biogas yang dapat digunakan oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
Internalisasi go green juga diwujudkan melalui penggunaan solar cell dengan kapasitas 2.200 watt di Gedung BNI BSD, Tangerang, serta pemanfaatan teknologi pengolahan air limbah dengan kapasitas 125 m3/hari. Pencapaian ini didukung dengan adanya 14 pegawai yang telah mendapat sertifikasi Greenship Profesional. Dengan demikian, walaupun masih dalam tahap awal, BNI berusaha untuk menggunakan alternatif sumber energi terbarukan. Ke depan, kami sadar bahwa risiko sosial dan lingkungan akan menjadi tantangan yang lebih besar apabila tidak dikelola dari sekarang.
Apresiasi Bagi Negeri
Semua pencapaian kinerja keberlanjutan BNI tidak luput dari kerja keras pegawai dan sinergi dengan pemangku kepentingan, terutama nasabah dan mitra kerja. Atas nama seluruh ja jaran BNI, kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan. Apresiasi ini juga kami tujukan kepada semua masyarakat Indonesia yang telah menjadi bagian dari keberadaan BNI di Negeri ini.
Mari kita lanjutkan langkah kita dengan bersama mengoptimalkan potensi yang ada untuk menjawab perubahan, baik dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga aspek ini menjadi satu kesatuan yang perlu kita kelola dengan seimbang untuk bertumbuh dan memanfaatkan peluang masa depan dalam menciptakan perbankan yang berkelanjutan.
Jakarta, Februari 2019
Achmad BaiquniDirektur Utama
24
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
TATA KELOLA YANG BERKELANJUTAN
25
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
26
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan [102-1]
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Alamat Kantor Pusat [102-3]
Grha BNIJl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220Telepon: (62-21) 251 1946I-Telex: 765185 BNI DLN IAFax: (62-21) 251 1214Email: [email protected]: www.bni.co.idPO Box 1946 Jakarta Mampang 12700
Lokasi Operasi [102-4]
Beroperasi di 8 NegaraIndonesia, Singapura, Hongkong, Jepang, Inggris, Amerika, Korea Selatan, Myanmar
Kepemilikan Saham danBentuk Perusahaan [102-5]
Deskripsi Merk, Produk,dan Jasa [102-2]
Pasar Terlayani [102-6]
NKRI
Masyarakat
Badan Usaha Milik Negara,
Perseroan Terbatas40%
60%
Sektor perbankan dengan produk simpanan, pinjaman, kartu kredit dan e-banking.
Domestik dan Internasional (New York, London, Hong Kong, Singapura, Tokyo, Osaka, Seoul dan Yangoon).
Sektor dan jenis nasabah terlayani:Korporasi, BUMN, Pengusaha mikro, kecil, dan menengah.
Informasi detail mengenai produk, jasa dan sektor yang dilayani dapat ditemukan pada Laporan Tahunan BNI.
27
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Skala Organisasi [102-7]
Satuan 2018 2017 2016
Total Aset (Triliun Rupiah) 808,6 709,33 603,03
Gaji dan Tunjangan Pegawai (Triliun Rupiah) 9,5 9,3 8,8
Pembayaran Kepada Pemerintah (pajak) (Triliun Rupiah) 4,7 3,4 2,9
Pendapatan (Triliun Rupiah) 71,7 66,1** 59,3
Total Kapitalisasi (Miliar Rupiah) 118,05 184.621 103.033
Jumlah Pegawai (Orang) 27.224 27.209 28.184
Jumlah ATM (Unit) 18.311 17.966** 17.056
catatan: **restatement
Inisiatif Eksternal dan Sertifikasi [102-12]
Keanggotaan Perusahaan Dalam Asosiasi Industri [102-13]
BNI mengalami penambahan jumlah outlet menjadi 2.256 unit, dibandingkan tahun 2017 sebanyak 2.150 unit. Di sisi lain, tidak ada perubahan struktur kepemilikan saham maupun struktur rantai pasokan. [102-10]
ISO 9001 Keterangan Masa Berlaku Dari
2015 Quality Management System on Trade Processing Center
11 Januari 2018-10 Januari 2021 SAI Global Certification Services
2008 Quality Management System on Card Business Division
27 Juni 2003 -26 Juni 2018 Lloyd’s
2015 Quality Management System on IT Operation Services
14 September 2018 -26 September 2019 SGS
2015 Quality Management System on IT Security Management
14 September 2018 - 26 September 2019 SGS
2008 Preparation and Verification Processon Published Financial Statements
10 Oktober 2016 - 10 Oktober 2019 SGS United Kingdom Ltd
2015 BNI Corporate University Quality Management System In House Learning and e-Learning/ Digital Learning for BNI Employees
9 Maret 2017 – 9 Maret 2020 Societe Generale de Surveillance (SGS S.A.)
United kingdom
Asosiasi Peran Lingkup
IBCSD Founder Nasional
UNEP-FI Anggota International
Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Anggota Nasional
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Direksi menjabat sebagai Ketua Nasional
Perhimpunan Bank Nasional Anggota Nasional
Himpunan Bank Milik Negara Anggota Nasional
Forum Komunikasi Kearsipan Perbankan Anggota Nasional
Total outlet BNI
2.256 unit
28
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Visi, Misi, dan Tata Nilai [102-16]
Visi
Misi
Menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja.
BNI memiliki Prinsip 46 yang merupakan akronim dari 4 Nilai Utama dan 6 Perilaku Utama. Prinsip ini menjadi tata nilai budaya kerja BNI serta tonggak perilaku teladan yang berlaku bagi seluruh BNI Hi Movers, meliputi ja jaran Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin hingga ja jaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan.
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan
untuk berkarya dan berprestasi Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan
dan komunitas Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan
yang baik bagi industri
4 Nilai Budaya Kerja
ProfesionalismeMemiliki kompetensi handal dan berkomitmen memberikan hasil terbaik.
IntegritasBerkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan kepercayaan pada prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki.
Orientasi PelangganSenantiasa mengutamakan kepentingan pelanggan dengan dilandasi sikap saling menghargai dan hubungan yang sinergis.
Perbaikan Tiada HentiSenantiasa mencari peluang dan solusi un-tuk meningkatkan layanan dan kinerja yang melampaui harapan pelanggan.
Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik
Jujur, tulus dan ikhlas, disiplin, konsisten dan bertanggung jawab
Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang strategis
Senantiasa melakukan penyempurnaankreatif dan inovatif
4 Nilai Budaya Kerja
29
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BNI mengacu pada 14 kode etik yang menjadi prinsip dasar dalam membangun hubungan di antara semua BNI Hi Movers dalam berbisnis. Penjelasan lebih lengkap mengenai 14 prinsip tersebut dapat dilihat pada Buku Kode Etik BNI.
Kode Etik BNI
Dalam melaksanakan bisnis yang berkelanjutan, BNI bekerja sama dengan pihak ketiga, di antaranya kontraktor di bidang TI (Teknologi Informasi), penyediaan fasilitas perkantoran, penyedia sarana transportasi, dan jasa keamanan. BNI memiliki kebijakan seleksi pemasok atau vendor yang dituangkan dalam bentuk PP Pengadaan No. IN/729/PGV/004 tanggal 28 Desember 2018. [102-9]
Bertindak professional
Menjadi panutan
dan saling mengingatkan
Menjaga hubungan baik antar Insan BNI
Menjaga kerahasiaan
Menjaga keamanan kerja
Berkomitmen terhadap
lingkungan
Melakukan pencatatan data dan
penyusunan laporan
Mencegah benturan
kepentingan
Larangan memberi, menerima
hadiah atau cinderamata
Bertindak sebagai
narasumber
Menggunakan dan menjaga
aset BNI
Larangan menjadi
anggota dan donatur parpol
Larangan menyalahgunakan Corporate Identity
Larangan mengungkapkan informasi yang
tidak benar
30
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Tata Kelola dan Pemangku KepentinganPelatihan Keuangan Berkelanjutan
Tata kelola mencakup kemampuan para pegawai dalam melaksanakan tugasnya untuk tetap berintegritas dan beretika. Integritas pegawai dalam menyalurkan pembiayaan ke debitur yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial termasuk dalam salah satu bagian dari tata kelola yang harus terus diperhatikan. Salah satu
Bapak Bob Tyasika Ananta, Direktur Manajemen Risiko, sebagai pembicara ABA-COFITT Sustainable Finance Seminar dengan judul materi“Sustainable Finance Changing Investor Expectations and Banking Sector Respons”. Seminar internasional tersebut 4 Mei 2018 di Financial Hall, Jakarta.
bagian tata kelola yang perlu ditingkatkan dan disesuaikan dengan adanya perubahan adalah kemampuan pegawai dalam melaksanakan kegiatan keuangan berkelanjutan.
Penerapan fungsi keuangan berkelanjutan BNI dikoordinasikan oleh Divisi KMP, yang berada di bawah supervisi Direktur Utama. Implementasi keuangan
berkelanjutan tidak hanya dilakukan secara internal, BNI juga aktif menjadi narasumber di berbagai forum keuangan bekelanjutan. Direktur BNI sebagai salah satu pendiri Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI).
31
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BNI terus berupaya meningkatkan pemahaman untuk pengembangan implementasi keuangan berkelanjutan bagi pegawai. Sepanjang tahun 2018, BNI telah mengikutsertakan pegawai dalam delapan jenis pelatihan, di antaranya Teknik Analisis Lingkungan (TAL), Keuangan Berkelanjutan, pelatihan terkait Terbarukan (Solar PV), dan penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). Jumlah peserta pelatihan sebanyak 276 orang, melebihi target yang ditetapkan pada tahun 2017 yaitu minimal 20 orang pegawai. [FS4]
Pelatihan (in-class) Terkait Keuangan
Berkelanjutan
Teknik Analisis Lingkungan (TAL) Dasar, Lanjutan, dan Train on Trainers (ToT)
Training Perkebunan dan Pengolahannya (Kelapa Sawit)
Pelatihan Industry Study & Analisis Sektor Usaha Breeding Sapi Potong melalui Pola Kemitraan
Industry Study & Analis Sektor Agrikultur
Workshop - TFT 13 Komoditi Pertanian
Environmental, Social & Governance Integration
For Banks
Training Proyek Energi Baru Terbarukan Berkelanjutan
Workshop Keuangan Berkelanjutan
41
46
1120
20
24
3480
Pegawai juga diwajibkan untuk mengikuti pelatihan keuangan berkelanjutan dalam bentuk e-learning yang dapat diakses melalui platform BNI Smarter. Dalam platform tersebut, pegawai dapat bela jar melalui video, uji kompetensi, hingga membaca e-book. Dengan mengakses BNI Smarter, Divisi BNV sebagai penanggung jawab pelatihan dan pendidikan pegawai, dapat mengawasi terlaksananya pelatihan pegawai secara terpusat, tanpa harus bertatap muka. Dengan demikian, secara tidak langsung, kegiatan pelatihan dan pendidikan pegawai BNI melalui e-learning telah mendukung pengurangan jejak karbon karena tidak perlu adanya transportasi.
Jumlah pegawai yang mengakses pelatihan
Keuangan Berkelanjutan pada BNI Smarter
2.126
32
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Implementasi keuangan berkelanjutan dimulai dari analisis persyaratan kredit debitur oleh Komite Kredit. Penetapan kebijakan umum bagi kredit korporasi, menengah, kecil, dan konsumer, termasuk analisa risiko baru debitur terkait lingkungan dan sosial dilakukan di Komite Manajemen Risiko dan Kapital. Adapun Evaluasi produk terkait keuangan berkelanjutan dilakukan di Komite Produk. Apabila ada permasalahan dalam kebijakan dan operasionalisasi perbankan dapat diselesaikan oleh Komite Audit.
Sejalan dengan ditetapkannya POJK51/POJK.03/2017 terkait keuangan berkelanjutan dan penetapan prioritas target pembiayaan yang tercantum dalam RAKB, BNI harus terus meningkatkan kapasitas pegawai dalam bidang keuangan berkelanjutan. Oleh sebab itu, di tahun 2019, BNI akan menjadikan keuangan berkelanjutan sebagai program pembela jaran mandatory.
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Bekerja sama dengan Jumlah Peserta
Sustainability Reporting Workshop 2-11 Januari 2018 Internal 11
Socialization - ESG Scorecard 2018 18 Juli 2018 WWF-ID 3
UN PRI IKBI Workshop 12 November 2018 WWF-ID 4
Sustainabilty Finance (SF) Training for 3 Lines of Defense
21-22 November 2018 IKBI, WWF-ID 24
Directors Dialogue on Sustainable Finance 7 Desember 2018 IKBI, WWF-ID, Perbanas, IFC 1
RAKB Workshop 23 Maret 2018 Trisakti Sustainability Center
24
Evaluasi produk keuangan berkelanjutan dilakukan
oleh Komite Produk dan bila ada permasalahan akan
diselesaikan oleh Komite Audit
Kegiatan BNI dengan IKBI terkait Keuangan Berkelanjutan
33
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Komite Nominasi & Remunerasi
Sekretaris Dewan Komisaris
Komite Audit
Komite Pemantau Risiko
Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komite Human Capital
Komite Kebijakan Prosedur
Perkreditan
Komite Manajemen Teknologi
Komite Manajemen
Kinerja
Sub Komite Anti Fraud
Komite Produk
Komite Manajemen Risiko & Kapital
Komite Manajemen Risiko terintegrasi
Komite Kredit
Unit GCG
Corporate Secretary
Satuan Pengawasan Internal
Divisi Kepatuhan
Sub Komite Asset & Liability (ALOO)
Sub Komite Manajemen Risiko
(RMC)
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
KomisarisDireksi
Elect & Dismisses
Check & Report to
Review Internal Audit Reports Review Compliance Reports
Review Risk Management Reports
Divisi Tata Kelola Kebijakan
Divisi Manajemen Risiko Bank
Tata Kelola Keuangan Berkelanjutan [102-18]
Dalam proses penyaluran kredit pada debitur, BNI menyesuaikan fungsi tata kelolanya untuk memastikan implementasi keuangan berkelanjutan berjalan dengan baik. Proses penyesuaian tata kelola dimulai dengan membentuk gugus tugas (task force) lintas unit. Salah satu kegiatan utama signifikan yang dilakukan oleh gugus tugas ini adalah membuat RAKB pada November 2018. Gugus tugas ini masuk ke dalam beberapa unit fungsi tata kelola, misalnya Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Komite Manajemen Risiko dan Kapital, Komite Produk, Komite Human Capital, dan Komite Manajemen Teknologi.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) melakukan audit penilaian risiko dan menyampaikannya kepada Direktur Utama untuk diteruskan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Pelaksanaan audit mengacu pada Standar Fungsi Audit Internal Bank.
Independent Auditor
34
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Sertifikasi Manajemen
Risiko
Good Corporate Governance
Budaya Kerja
Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU PPT)
Risk Culture
30.000
20.000
10.000
25.000
15.000
5.000
0
Jenis Pelatihan
Pelatihan Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) 2018
Selain itu, BNI tetap menjaga pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan stabilitas perusahaan dalam melaksanakan bisnis yang mampu bersaing secara global, serta selaras dengan tujuan dan kebutuhan pemangku kepentingan. Dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, BNI mengacu pada POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum,
Saluran keluhan terkait pelaksanaan tata kelola perusahaan:PO Box GCG BNI JKP 10000 dan surel: [email protected]
Untuk meningkatkan kesadaran SDM terkait penerapan GCG, BNI melakukan sosialisasi di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah/Cabang, di antaranya pada Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan, Kantor Wilayah Malang dan Makasar, serta Kantor Cabang Singkawang dan Pontianak. Selain itu, BNI juga melakukan pembekalan bagi pegawai baru untuk menanamkan nilai-nilai GCG dan kode etik. Kegiatan ini dilakukan oleh Unit GCG bekerja sama dengan BNI Corporate University. Setiap tahunnya, pegawai dari berbagai jenjang jabatan menandatangani Komitmen Tata Kelola yang didahului dengan pembacaan komitmen dan sosialisasi anti fraud awareness.
Hingga akhir tahun 2018, BNI telah melaksanakan berbagai pelatihan mengenai penerapan GCG yang dilaksanakan melalui e-learning dan in-class yang diikuti oleh 109.652 peserta.
POJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Surat Edaran OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Goverance) dan perubahannya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012.
BNI senantiasa melakukan evaluasi penerapan GCG melalui beberapa metode. Metode ini terdiri dari telaah pedoman atau kebijakan; penyusunan pedoman atau kebijakan baru; peningkatan prinsip kepatuhan melalui compliance index; penyusunan laporan; dan memaksimalkan sarana pengaduan eksternal. Pengaduan atau keluhan terkait GCG yang diterima berguna sebagai sarana mendapatkan masukan dan menjadi evaluasi bagi BNI untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG.
Penjelasan lebih lanjut mengenai CCG dapat dibaca pada Laporan Tahunan BNI 2018 yang merupakan kesatuan dari laporan ini.
35
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Kebijakan dan Prosedur Keuangan Berkelanjutan
BNI menetapkan inisiatif keuangan berkelanjutan dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) yang telah dibuat pada tahun 2018 untuk kegiatan tahun 2019.
BNI menetapkan inisiatif keuangan berkelanjutan dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) yang telah dibuat pada tahun 2018 untuk kegiatan tahun 2019. Pelaksanaan RAKB salah satunya bertujuan untuk memastikan pemberian kredit kepada debitur yang memenuhi kriteria Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST). BNI mengimplementasikan prosedur keuangan berkelanjutan ini dengan mengacu pada Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi Buku I untuk analisis risiko kredit nasabah. Analisis kredit ini merupakan penilaian yang ditujukan untuk debitur dengan melihat faktor kepedulian mereka terhadap kualitas lingkungan hidup, sosial dan dampaknya terhadap kelangsungan usaha debitur. [FS1]
BNI memperhatikan dampak lingkungan hidup perusahaan di antaranya melalui persyaratan AMDAL (jika relevan), produk/jasa yang bersifat eco-friendly, serta kegiatan meminimalkan dampak negatif produksi terhadap lingkungan hidup. Penyesuaian (down grading) dilakukan apabila ketidakpedulian terhadap faktor lingkungan hidup berdampak pada kelangsungan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. [FS12]
Potensi maupun risiko debitur pada aspek LST dikelola melalui proses pemeriksaan (Assessment) yang meliputi identifikasi dan peluang bisnis (Unit Bisnis), identifikasi risiko dan mitigasinya (Unit Risiko) dan penilaian kepatuhan (Unit Kepatuhan). Sebagai third line of defense, Satuan Pengawas Internal (SPI) bertindak dalam melakukan kontrol internal di cabang dan sentra melalui mekanisme audit kepatuhan pada semua tahapan proses kredit nasabah.
Rp
Rp
36
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
SPI juga melakukan pengawasan pada debitur yang mungkin berpotensi mempunyai masalah terkait lingkungan dan sosial. Apabila terdapat potensi tinggi pada debitur yang mempunyai indikasi merusak lingkungan atau tidak patuh pada peraturan lingkungan, maka BNI tidak akan memberikan kredit lagi. Pengawasan ini juga berlaku bagi debitur yang memberi indikasi perusakan pada tempat/bangunan warisan budaya yang dilindungi.
Di samping itu, BNI mempunyai kebijakan yang tertuang pada Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Kecil Buku I, salah satunya untuk tidak membiayai sektor -sektor yang dilarang oleh Pemerintah.
37
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Alur Penilaian
Manajemen Risiko [102-11] [FS2, FS3]
Keterangan:• CRR (Customer Risk Rating) merupakan model rating debitur yang telah mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
melalui AMDAL dan PROPER untuk menilai kelayakan permohonan kredit debitur. • IRR (Industry Risk Rating) merupakan rating sektor industri untuk menetapkan risk appetite terhadap sektor industri debitur. • LEL (Loan Exposure Limit), yaitu batasan optimal ekspansi kredit pada setiap sektor industri dengan memperhitungkan potensi bisnis
dan risiko di masing-masing sektor.
Dalam menjalankan prinsip keuangan berkelanjutan, BNI menerapkan empat pilar manajemen risiko sebagai prosedur dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko. Penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan Manajemen Risiko BNI dapat dilihat pada Annual Report.
Unit Bisnis
Menganalisis Risiko dan potensi debitur /calon debitur
Secara umum risk kontrol unit berperan dalam penetapan CRR (Customer Risk Rating) dan CCR ( Customer Credit Rating) yang dihasilkan dari tools IRS (Internal Rating System) dan LEL (Loan Exposure Limit) termasuk juga IRR (Industry Risk Rating) yang digunakan oleh unit risiko bisnis dan unit bisnis.
Menganalisa debitur/calon debitur termasuk seluruh risiko beserta mitigasi risikonya.
Melakukan dokumentasi administrasi kredit
Melakukan C2R (Credit Compliance Review) untuk memastikan proses kredit sudah mematuhi semua ketentuan yang berlaku termasuk peraturan terkait lingkungan dan sosial.
Unit Risiko Unit kepatuhan
Divisi yang bertanggung jawab
Komite Kredit Unit Administrasi Kredit
Skala Bisnis : Corporate
LMC 1ERM > BNR
KPN Komite Credit Corporate ADKLMC 2
BIN
Debitur : Medium & Small
BMN ERM > CMR
KPN Komite Credit Medium & Small
Administrasi Kredit Wilayah
BSLAdministrasi Kredit Cabang
Wilayah (SKM & SKC) Cabang
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit.
Sistem Pengendalian
Internal
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta
Sistem Informasi Manajemen Risiko.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
Empat Pilar Manajemen
Risiko
38
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Evaluasi manajemen risiko dilakukan melalui pemilihan sampel berdasarkan risiko atas debitur pada sektor industri, perkebunan, dan konstruksi dengan ruang lingkup audit yang tertuang dalam Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi Buku I. Ruang lingkup pemeriksaan ini mencakup, antara lain: • Persyaratan legalitas usaha debitur untuk
memiliki ijin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
• Persyaratan perolehan kinerja pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan terkait lingkungan hidup (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
• Memastikan kendaraan angkutan limbah harus memiliki:- Izin pengoperasian alat pengolahan
limbah B3 - Izin pemanfaatan limbah B3- Audit lingkungan hidup kegiatan
pengangkutan, pengumpulan, penyimpanan sementara, pemanfaatan dan pengolahan limbah B3.
• Debitur usaha industri furnitur dengan skala ekspor harus memiliki ecolabelling dan sistem verifikasi legalitas kayu.
• Debitur usaha industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus memiliki Surat Ijin Pengambilan Air Tanah (SIPA).
• Debitur bidang usaha perkebunan, seperti perkebunan kelapa sawit wajib memiliki izin usaha, misalnya Izin Usaha Perkebunan (IUP), Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B), Izin Usaha Perkebunan Pengolahan (IUP-P), Surat Pendaftaran Usaha Perkebunan (SPUP), Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), apabila berorientasi ekspor.
• Debitur pengembangan energi terbarukan wajib memiliki izin usaha, antara lain Izin Pengusahaan Tenaga Panas Bumi, Izin Pembangkitan dan Transmisi Tenaga Listrik, dan Izin Usaha Sementara Hilir Minyak dan Gas Bumi.
Selain program audit perkreditan, pengawasan juga dilakukan oleh setiap unit Business Banking. Unit ini membuat watchlist dan rating setiap bulan dan hasilnya disampaikan kepada BNR dan CMR setiap 3 bulan.
Sepanjang tahun 2018, BNI telah melakukan audit kepada debitur yang jenis industrinya memiliki dampak negatif kepada lingkungan. Pelaksanaan audit di antaranya dilakukan kepada 18 debitur segmen korporasi yang meliputi enam debitur pengolahan (misalnya aspal, nikel, farmasi), sepuluh debitur perkebunan dan dua debitur pertambangan. Hasil audit digunakan untuk menentukan apakah debitur sudah memenuhi kriteria LST yang dipersyaratkan. [FS9]
Antikorupsi dan Anti fraud
Bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan lainnya yang sangat penting dalam memastikan kegiatan operasi Bank berjalan dengan handal adalah implementasi antikorupsi dan anti fraud. Seiring dengan ditandatanganinya komitmen pengendalian gratifikasi antara Direktur Utama BNI dan Ketua KPK pada tanggal 17 Oktober 2016, BNI berkomitmen untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dan praktik gratifikasi. Peningkatan pengendalian praktik gratifikasi di lingkungan BNI dilakukan melalui beberapa upaya.
39
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Melalui Divisi Kepatuhan, BNI terus berupaya mewujudkan prinsip no fraud for our bank melalui penerapan strategi anti fraud dan penerapan Whistleblowing System (WBS). Strategi anti fraud diterapkan melalui empat pilar sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum, yakni: pencegahan, deteksi, investigasi, pelaporan, dan sanksi.
BNI menetapkan tindak pidana korupsi sebagai bagian dari fraud. Pada tahun 2018, terdapat delapan kasus terkait fraud dengan kerugian lebih dari Rp100 juta, BNI menindakanjuti kasus tersebut secara bertanggung jawab. Lima pegawai terkait kasus fraud diberhentikan (PHK), tiga pegawai lainnya masih melalui proses penyelesaian oleh pihak yang berwenang. Jumlah kasus fraud tahun 2018 menurun dibandingkan 17 kasus yang terjadi di tahun 2017. Adapun hingga akhir tahun 2018, terdapat 12 laporan penerimaan gratifikasi yang disampaikan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Divisi Kepatuhan. Semua kejadian fraud dan gratifikasi ini diproses sesuai dengan peraturan dan hukum. [205-3]
Jumlah Kejadian Fraud*2018
Jumlah Kejadian Fraud*2017
Jumlah Kejadian Fraud*2016
8
17
30
*di atas Rp100 juta
Penurunan jumlah kejadian fraud, salah satunya didukung dengan terselenggaranya program-program pembela jaran in class dan e-learning yang diikuti 27.023 peserta. Melalui program pembela jaran ini, kesadaran akan pentingnya integritas dalam bekerja terus ditingkatkan.
Di samping itu, BNI juga menerapkan pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme melalui Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT). Hingga tahun 2018, tidak terdapat isu pencucian uang dan pencegahan pendanaan teroris yang signifikan terhadap BNI.
Upaya Pencegahan
Fraud
Upaya Pengendalian
Gratifikasi
Penambahan pasal integritas (klausula gratifikasi) pada perjanjian kerjasama BNI dengan pihak ketiga (PKS & PK) sebagai salah satu keputusan
Komite Anti Fraud (KAF).
Menyampaikan poster ke segenap Divisi/Satuan/Unit dan Segenap Kantor Wilayah/Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas yang dimulai
secara bertahap sejak Desember 2018.
Menyampaikan sosialisasi Prosedur Penerimaan Gratifikasi Yang Terpaksa Diterima saat Hari Raya Idul Fitri ke segenap Divisi/Satuan/Unit melalui
Memo KPN No. KPN/6/0923 tanggal 7 Juni 2018 dan BNI Forum.
Memberikan konsultasi dan pendapat kepatuhan kepada divisi/unit terkait dalam hal terdapat permasalahan gratifikasi.
Menyampaikan sosialisasi pengendalian gratifikasi ke Divisi Pengembangan Perusahaan Anak pada bulan mutu PPA tgl 6 Juli 2018 berdasarkan
permintaan PPA,sosialisasi gratifikasi melalui sarana Whatsapp Group kepada unsur pimpinan Divisi dan Wilayah pada tanggal 8 Juni 2018, refreshment
terkait gratifikasi melalui Compliance Reminder (CORE) yang dikirim lewat sarana email BNI Menyapa pada tanggal 28 Juni 2018 serta refreshment
melalui pemberian materi ujian Daily Exercise Employee Program 46 (DEEP46) yang dilakukan secara harian.
Penyampaian awareness & lesson learned terkait transaksi operasional cabang & pemberian kredit.
Penegasan sanksi bagi pelaku fraud yakni single sanction berupa PHK kepada pelaku fraud.
Review/Penyusunan SOP untuk pencegahan fraud.
Inisiasi perbaikan pada sistem yang masih berpotensi menyebabkan terjadinya fraud.
Meningkatkan pemahaman Anti Fraud Awareness melalui materi in class learning dan e-learning serta melalui modul DEEP (Daily Exercise Employee Program).
40
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pemangku KepentinganImplementasi tata kelola yang baik akan selalu melibatkan pemangku kepentingan. BNI melibatkan pemangku kepentingan dalam setiap pengambilan keputusan dan penentuan strategi perusahaan, termasuk pendapat dalam menentukan topik prioritas yang disampaikan dalam Laporan Keberlanjutan. Salah satu pelibatan pemangku kepentingan yang turut memberikan kontribusi pada laporan keberlanjutan ini adalah tim WWF-Indonesia. Tim WWF-Indonesia menyampaikan input pada konten laporan berdasarkan WWF Sustainable Banking Assessment (WWF SUSBA).
Pemangku Kepentingan dan Pendekatan PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Topik Pembahasan• Keamanan transaksi
perbankan• Kredit Usaha Kecil dan
Menengah• Fasilitas perbankan dan
kemudahan akses• Informasi produk dan
layanan perbankan yang jelas dan transparan
Topik Pembahasan Topik PembahasanTopik Pembahasan• Kinerja keuangan
dan non keuangan• Investasi untuk
perusahaan ramah lingkungan
Topik Pembahasan• Hak-hak pegawai• Kesetaraan
kesempatan• Pengembangan
karir• Pengalaman bekerja
yang berharga dan menyenangkan
• Kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan
• Analisa risiko lingkungan & sosial dalam pemberian kredit
• Anti Bribery and Corruption (ABC), Anti-Money Laundering (AML) and Anti Terrorism
• Green banking• Inclusive banking• Keuangan
berkelanjutan
• Hak-hak pegawai Remunerasi & tunjangan
Pendekatan dan Response BNI
• Layanan Call Center• Survei Kepuasan
Pelanggan• Website & Frontline
Information• Gathering Agen46
Pendekatan dan Response BNI
Pendekatan dan Response BNI
Pendekatan dan Response BNI
Pendekatan dan Response BNI
Pelaporan pelaksanaan kepatuhan & notifikasi pada Bank Indonesia Basel II Accord-Basel Committee Pelaporan kepatuhan aspek syariah pada Dewan Syariah Nasional Pembentukan Agen46, penyediaan ATM disabilitas Penyusunan RKAB dan Laporan Keberlanjutan
Pelaporan Kinerja Menyelenggarakan RUPS
• Media Internal (Portal), Frontliner telepon dan surel
• Survei Kepuasan pegawai
Pembahasan Perjanjian Kerja Bersama
Frekuensi Pendekatan• Setiap saat• Dua tahun sekali• Setiap saat• Minimal setahun
sekali
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Minimal setahun sekali
Setiap kuartal
• Setiap saat• Setahun sekali
Dua tahun sekali
Nasabah Serikat KerjaPemerintah &
OJK
Investor/Pemegang
SahamPegawai
Legal & kepentingan
LJK
Hubungan Ekonomi
Hubungan Ekonomi,
Kepemilikan & Legal
LegalLegal & pemangku kepentingan yang
membantu pencapaian tujuan
perusahaan
41
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Topik Pembahasan Topik Pembahasan Topik Pembahasan Topik PembahasanHubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok proses pengadaan barang maupun jasa yang adil & transparan
Kinerja keuangan Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan Kinerja non-keuangan Kegiatan operasional Arah perkembangan bisnis
Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSR Informasi kegiatan perusahaaan
Kinerja keuangan & non keuangan Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSRPendekatan dan
Response BNI Pendekatan dan Response BNI Pendekatan dan
Response BNIPendekatan dan Response BNISeminar & sosialisasi
kebijakan Pertemuan & kegiatan nasional maupun regional Konferensi Internasional
Kerja sama strategis dalam kepedulian sosial BNI Pelaporan program kemitraan bina lingkungan
Siaran persMedia Gathering
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi PendekatanSaat diperlukan
Empat tahun sekali
Minimal setahun sekali
Saat diperlukanTiga bulan sekali
PemasokOrganisasi
Bisnis
Organisasi Masyarakat/
NGOMedia
Legal & kepentingan
industri
Relasi sosial, lisensi sosial & tanggung jawab sosial serta kedekatan dengan
perusahaan
Relasi sosial, lisensi sosial
Hubungan ekonomi &
legal
BNI memetakan pemangku kepentingan melalui identifikasi dan penilaian dengan mempertimbangkan prinsip dependency, responsibility, tension, influence, diverse, perspectives dan proximity. [102-40; 102-42; 102-43; 102-44]
42
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Membangun Budaya Keberlanjutan
Visi dan misi Perusahaan diimplementasikan melalui Pilar Keberlanjutan BNI dalam menghadapi tantangan dunia perbankan yang semakin dinamis. Pilar keberlanjutan tersebut mendukung BNI untuk semakin kuat dan memiliki daya saing dalam mengelola kinerja keuangan yang berwawasan lingkungan dan sosial serta bersinergi dengan pemangku kepentingan.
Penjabaran dari Pilar Keberlanjutan yang tercantum dalam Misi Perusahaan diterapkan melalui penciptaan nilai (value creation) bagi lima pemangku kepentingan BNI.
Prinsip dan Strategi Keberlanjutan
BNI untuk NasabahBNI menjalin kemitraan dengan nasabah yang saling menguntungkan dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi, sosial, lingkungan melalui penerapan tata kelola yang baik.
BNI untuk PegawaiMenyediakan tempat kerja yang membanggakan dan mampu mendorong semua pegawai untuk meningkatkan kinerja dan potensi yang dimilikinya
BNI untuk Masyarakat BNI menjalankan
peran tanggung jawab sosial (CSR) yang mampu
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan taraf
hidup mereka.
BNI untuk Lingkungan Hidup Program
‘BNI Go Green’ untuk ikut serta melestarikan lingkungan
hidup dan menciptakan gerakan cinta lingkungan.
BNI untuk IndonesiaPelestarian lingkungan hidup, peningkatan
kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi mitra BNI
Pilar Keberlanjutan
43
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Meletakkan Dasar Keuangan Berkelanjutan
Pilar keberlanjutan menjadi dasar bagi BNI untuk meneruskan upaya mengembangkan keuangan berkelanjutan. Pada tahun 2015, BNI menjadi salah satu bank ‘First Movers on Sustainable Banking’ yang diinisiasi oleh OJK, berkomitmen untuk mengimplementasikan strategi keuangan berkelanjutan. Komitmen ini menunjukkan dukungan BNI pada pilot project yang diinisiasi oleh OJK. Kini, sejalan dengan adanya POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Keuangan Berkelanjutan, BNI menyampaikan RAKB pada November 2018.
Untuk pertama kalinya, RAKB disusun dengan melibatkan berbagai Unit/Divisi yang ditugaskan pada program-program yang relevan. Secara umum, tujuan pembuatan RAKB adalah untuk mendukung roadmap Keuangan Berkelanjutan yang dicanangkan oleh OJK. Selain itu, dengan adanya RAKB, maka implementasi keuangan berkelanjutan dapat lebih diarahkan dan dievaluasi. BNI meyakini bahwa pelaksanaan RAKB akan meningkatkan daya tahan dan daya saing perbankan, mengurangi risiko dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Di dalam RAKB, BNI akan melaksanakan lima aktivitas untuk 5 tahun ke depan, yaitu (1) Peningkatan proporsi penyaluran dana produktif yang termasuk dalam KUBL, (2) Adanya produk konsumtif yang termasuk dalam KUBL, (3) Pemahaman aspek Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dalam operasional bisnis pegawai dan nasabah, (4) Penerapan manajemen risiko yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola, dan (5) Meneruskan penerbitan pelaporan keberlanjutan yang selama ini sudah dilakukan. Program terkait produk dan/atau jasa akan didukung oleh program Pengembangan Kapasitas dan Penyesuaian Organisasi, Manajemen Risiko dan/atau Standard Operating Procedure.
‘First Movers on Sustainable
Banking’BNI menjadi salah satu bank
‘First Movers on Sustainable Banking’ yang diinisiasi oleh OJK,
44
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Kerjasama dengan WWF-Indonesia dalam program “Pilot Project Indonesia First Movers
on Sustainable Banking”, mengadakan pelatihan
tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan
bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan
Perusahaan Publik.
Kolaborasi dengan Plug and
Play (fintech and startup
accelerator) untuk kurasi fintech
dan startup yang potensial bagi eksposur bisnis
BNI
Kerjasama antar BUMN dengan Telkom untuk penyediaan
fasilitas digital (jaringan internet).
Referensi, gambaran, tren,
dan insight mengenai
teknologi dan perkembangan
industri dan perbankan global
dari Lembaga Riset Internasional
Independen (Gartner)
Bersinergi dengan Mitra untuk Keuangan Berkelanjutan [FS5]
Rangkaian pelatihan terkait keuangan berkelanjutan
dilaksanakan bekerja sama dengan Trisakti
Sustainability Center, USAID ICED II, WWF-Indonesia,
IKBI serta perusahaan yang telah melaksanakan praktik
operasional dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial yang bertanggung
jawab.
Roadmap RAKB 2019-2023
Ke depan, BNI akan mencari peluang pembiayaan hijau melalui komunikasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, calon investor, dan mengikuti Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), serta memanfaatkan kemitraan dengan lembaga-lembaga domestik maupun internasional. BNI juga akan melakukan kegiatan CSR untuk mendukung portofolio berwawasan lingkungan dan sosial, serta mengkomunikasikan kegiatan ini melalui laporan keberlanjutan yang dapat dibaca oleh semua pemangku kepentingan.
Keuangan Berkelanjutan
untuk Masa Depan
Implementasi Menyeluruh
Perluasan ImplementasiImplementasi
Pemetaan dan Penguatan
Fondasi
Rp
Rp
45
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
46
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pendapatan
Kredit Kelapa Sawit bersertifikasi ISPO dan RSPO
Laba Bersih
Kredit Energi Terbarukan
Kredit Green Building
71,7 Triliun Rupiah
84,8 Triliun Rupiah
15,01 Triliun Rupiah
3,7 Triliun Rupiah
512 Miliar Rupiah
MENGELOLA PERUBAHAN MENUJU PERBANKAN YANG BERKELANJUTAN
47
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Bank Negara IndonesiaSustainability Report
48
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Portofolio untuk Mendukung Pembangunan Nasional
Sepanjang tahun 2018, BNI berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp71,7 miliar atau sebesar 8,56% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini sesuai dengan target yang direncanakan. Persentase kenaikan pendapatan didukung oleh kenaikan pendapatan kredit dan efisiensi.
Capaian kinerja yang baik ini mendukung pembangunan negara yang diwujudkan oleh BNI melalui pembayaran pajak sebesar Rp4,7 triliun dan alokasi dana untuk bina lingkungan yang didistribusikan langsung bagi program-program pemberdayaan masyarakat. Dana ini mencapai Rp115,43 miliar rupiah.
Pertumbuhan Nilai Ekonomi Didapat dan Didistribusikan (triliun rupiah) [201-1]
*restatement karena reklasifikasi atau perubahan cara perhitungan
Di samping itu, BNI mendukung prioritas pembangunan nasional melalui pemberian kredit produktif bagi debitur korporasi, menengah, dan kecil di berbagai sektor. BNI juga ikut mendukung sepuluh prioritas pembangunan nasional tahun 2018 melalui pembiayaan proyek pemerintah, di antaranya jalan tol dan konstruksi, ketenagalistrikan, transportasi, telekomunikasi, dan eksplorasi minyak dan gas bumi. Diharapkan dengan adanya peningkatan portofolio di berbagai sektor tersebut, dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan pembangunan dan perekonomian di Indonesia.
Rp4,7 triliunDukungan terhadap pembangunan
Negara diwujudkan melalui pembayaran pajak
Uraian 2018 2017 2016
Nilai Ekonomi Dihasilkan
Pendapatan 71,7 66,1 59,3
Nilai Ekonomi Didistribusikan
Biaya Operasi 42,6 39,6* 36,3
Biaya Pegawai (gaji dan tunjangan) 9,5 9,3 8,8
Dividen 4,8 4,0 2,3
Pajak pada Pemerintah 4,7 3,4 2,9
Investasi Komunitas 0,1 0,1 0,1
Total 61,7 56,4 50,3
Nilai Ekonomi Ditahan
Total 9,9 9,7* 9,0
Laporan Keberlanjutan ini mencakup aspek keberlanjutan dari keseluruhan BNI, serta penjelasan beberapa program keberlanjutan yang dilaksanakan oleh perusahaan anak BNI Syariah. Selain data keuangan, semua data dalam laporan ini hanya berasal dari BNI. Data keuangan BNI dan entitas anak meliputi PT BNI Life Insurance, PT BNI Multifinance, PT BNI Sekuritas dan Entitas Anak, BNI Remittance Ltd., dan PT Bank BNI Syariah tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian, Data keuangan dalam laporan keberlanjutan ini tidak dapat disa jikan berdasarkan wilayah maupun daerah pemasaran karena bersifat konsolidasian.[102-45]
49
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Portofolio Kredit Berdasarkan Sektor dan Kategori [FS6]
Portofolio Kredit Berdasarkan Kategori*
* kredit produktif** restatement karena reklasifikasi atau perubahan cara perhitungan
(mengacu pada Analyst Meeting Financial Performance FY-2018)
Portofolio Pembiayaan Pembangunan Sektor Ekonomi (dukungan kepada pemerintah)
Miliar rupiah 2018 2017 2016
Jalan Tol dan Konstruksi 37.605 29.854 23.298
Ketenagalistrikan 25.439 28.858 25.887
Transportasi 16.591 16.917 16.395
Telekomunikasi 12.166 10.946 9.492
Minyak dan Gas Bumi* 18.803 12.937 12.081
Total Proyek Pemerintah 110.604 99.512 87.153
Portofolio Kredit Berdasarkan Sektor
Miliar Rupiah 2018 2017* 2016*
Perindustrian 96.044 83.631 79.270
Perdagangan, Restoran & Hotel 87.985 74.407 60.221
Pertanian 48.352 46.290 40.824
Jasa Dunia Usaha 48.448 39.081 32.800
Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi 30.267 25.329 24.645
Konstruksi 32.657 26.193 17.283
Listrik, Gas dan Air 22.884 46.290 28.098
Pertambangan 18.024 11.670 14.353
Jasa Pelayanan Sosial 13.832 9.924 7.412
Lainnya 5.130 5.114 4.434
Total 403.623 367.929 309.340
*restatement
Miliar rupiah 2018 2017 2016
Kecil 66.063 56.479 50.684
Menengah 74.731 70.261 61.330
Korporasi 262.699 218.760** 195.310**
Total 403.493 345.499 307.323
50
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Portofolio Produk Keuangan Berwawasan Sosial dan Lingkungan
Seiring dengan ditetapkannya Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Indonesia untuk 2015 hingga 2019 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk lembaga jasa keuangan, BNI terus berkomitmen mengoptimalkan kinerja portofolio yang berwawasan sosial dan lingkungan.
Pembiayaan untuk Manfaat Sosial [FS7]
Keberpihakan BNI terhadap peningkatan ekonomi mikro dan literasi keuangan masyarakat diwujudkan melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat dan pendanaan Program Kemitraan. Sinergi dengan pemerintah juga diwujudkan melalui penyaluran dana bantuan
Kinerja Agen Bansos
Manfaat sosial lain atas keberadaan BNI adalah sinergi BNI dengan pemerintah yang telah dilakukan sejak tahun 2007. Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan sektor perekonomian mikro melalui penyaluran KUR mikro, ritel, dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hingga akhir 2018, sebanyak 147.691 debitur KUR dengan maksimal kredit Rp15.989,41 miliar telah tersalurkan. Penyaluran ini mencapai 97,26% dari target Pemerintah.
8,89 jutakartu Bansos teraktivasi sepanjang tahun 2018
Kelompok Penerima Manfaat (orang)
Cabang Penyalur
Cabang Penyalur
Kelompok Penerima Manfaat (orang)
PKH4.226.542 199
108BPNT6.360.300
sosial (bansos) yang dapat dicairkan melalui ATM atau Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Program-program tersebut meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
51
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Jumlah Penyaluran KUR – Tahun 2018
Penyaluran KUR yang lain adalah KUR Tani dan KUR Peremajaan Sawit Rakyat. Kedua KUR ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Penerima kredit mendapatkan Kartu Tani yang bisa digunakan sebagai kartu debit dan media penerimaan subsidi maupun bantuan sosial dari Pemerintah. Sepanjang tahun 2018, sejumlah 1.722.527 Kartu Tani telah teraktivasi, serta 1.650 debitur di wilayah Sumatera telah menerima KUR Peremajaan Sawit Rakyat.
Penyaluran KUR Tani
*) Penyaluran KUR Tani Jawa Timur cf. Dashboard KUR Tani tanpa memperhitungkan rekening yang lunas
Penyaluran KUR Peremajaan Sawit Rakyat
1.722.527 Kartu Tanitelah teraktivasi, serta 1.650
debitur di wilayah Sumatera menerima KUR Peremajaan
Sawit Rakyat.
Total Debitur
Kredit Maksimum
1.650
158,755
KUR Khusus Perkebunan
Wilayah Penyaluran Sumatera (WMD & WPL)
Total Debitur Kredit Maksimum (juta rupiah) Jumlah Kartu Wilayah Penyaluran
44.765 757,28 1.634.421 Jawa Timur
1.019 9,23 88.106 Garut, Jawa Barat
Jenis KUR Debitur Maks (miliar rupiah) Target (miliar rupiah) Pencapaian
Mikro 74.253 838,39 1.060,00 79,09%
Ritel 65.127 14.981,02 15.156,00 98,85%
TKI 8.311 170,00 224,00 75,89%
Total 147.691 15.989,41 16.440,00 97,26%
52
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Kegiatan Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) Oktober 2018-Maret 2019 (OKMAR 2018/2019), sebagai bentuk partisipasi BNI untuk menyukseskan program pemerintah dalam meningkatkan hasil produksi pertanian sehingga mencapai swasembada pangan. Tujuan kegiatan ini juga sebagai partisipasi BNI dalam menyediakan pembiayaan yang murah dan mudah, disertai pendampingan serta offtaker bagi petani di berbagai daerah Indonesia. Program ini bersinergi dengan program ‘BUMN Hadir Untuk Negeri’ dan Kementerian Pertanian.
Hingga Desember 2018, GMMT OKMAR 2018/2019 telah dilaksanakan di enam lokasi, antara lain Aceh Besar, Jember, Barito Kuala, Malang, Purwokerto dan Deli Serdang. Jumlah KUR yang disalurkan sebanyak Rp30,42 miliar kepada 538 petani.
Penyaluran kredit kepada debitur juga dilakukan untuk mitra yang bergerak dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui pendanaan kemitraan. Penyaluran ini merupakan salah satu dukungan penting terhadap penciptaan rantai pasokan yang berkelanjutan di masyarakat. Sepanjang tahun 2018, BNI telah menyalurkan Rp104,49 miliar kredit Program Kemitraan, sebesar 4,49% melebihi target sebesar Rp100 miliar.
104%Pencapaian Program Kemitraan
Program Kemitraan untuk UMKM
Realisasi Program Kemitraan
2018 2017 2016
Rp104,49 miliar
Rp71,08 miliar
Rp24,98 miliar
Rp
Rp
Rp
Kami mendorong debitur di industri kelapa sawit untuk menerapkan praktik pengelolaan kebun kelapa sawit ramah lingkungan melalui
perolehan sertifikasi RSPO dan ISPO
53
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pembiayaan untuk Manfaat Lingkungan [FS8]
Setelah diluncurkannya roadmap keuangan berkelanjutan oleh OJK, BNI terus mengoptimalisasikan penyediaan
sumber pendanaan yang dibutuhkan dengan mengacu pada rencana jangka panjang (corporate plan) yang salah satunya bercirikan pro-environment. Kredit berwawasan
lingkungan ini diberikan, di antaranya ke perusahaan kelapa sawit, energi terbarukan, konstruksi, dan infrastruktur.
Portofolio Kredit Pembiayaan Hijau (miliar rupiah)
BNI mendorong debitur korporasi yang bergerak di industri kelapa sawit untuk menerapkan praktik pengelolaan kebun sawit ramah lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan BNI terhadap komitmen Indonesia dalam mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan, serta pencegahan risiko finansial yang juga akan berdampak pada aspek sosial dan lingkungan.
Tahun 2018, BNI melakukan kajian terkait perkebunan kelapa sawit untuk memitigasi risiko pembiayaan pada jenis industri ini. Selain memperhatikan persyaratan lingkungan, BNI juga memperhatikan aspek sosial dari pembiayaan kelapa
sawit, termasuk memeriksa area perkebunan untuk memastikan tidak ada tumpang tindih dengan lahan masyarakat sekitar ataupun dengan area konservasi. BNI juga memperhatikan latar belakang debitur terkait pelanggaran secara legalitas. Apabila ditemukan pelanggaran, maka BNI akan melakukan verifikasi kepada pihak terkait untuk meminimalisasi pemberian kredit pada debitur yang melakukan pelanggaran peraturan.
Debitur kelapa sawit BNI diwajibkan telah mendaftarkan atau telah tersertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Persyaratan ini diberlakukan bagi seluruh
Portfolio Kredit Maksimum* 2018
Green Financing Korporasi 134.675
Total Kredit Korporasi 262.699
Total Kredit Produktif BNI (tidak termasuk kredit konsumer) 403.737
Rasio Persentase
Green Financing Korporasi/Kredit Korporasi 51,26%
Green Financing Korporasi/Total Kredit Produktif 33,36%
debitur korporasi. Untuk mengetahui dan memantau jumlah debitur yang telah memenuhi syarat ini, maka BNI telah mengidentifikasi pembiayaan bagi debitur kelapa sawit korporasi.
Jenis-jenis produk yang diberikan pada debitur korporasi kelapa sawit BNI meliputi Kredit Investasi (KI), KI Kebun/KUR untuk Plasma, Payroll, Taplus, BNI Flexi, BNI Griya, dan LC/SKBDN. Selain pemberian kredit tersebut, BNI juga membantu memberikan pinjaman untuk peremajaan perkebunan sawit rakyat dengan konsep sustainable palm oil.
54
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pembiayaan Kelapa Sawit Berkelanjutan (miliar rupiah)
Pada tahun 2018, BNI bekerja sama dengan PT Prosympac Agri Lestari (PT PAL), salah satu perusahaan kelapa sawit yang memberikan nilai tambah berupa pembinaan bagi 2.500 petani kelapa sawit. Perusahaan ini juga telah memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik. Sejalan dengan arah Keuangan Berkelanjutan BNI, perusahaan bekerja sama dengan Agen46 untuk menyalurkan pupuk organik dari limbah kelapa sawit dengan harga terjangkau. Kerja sama ini diwujudkan dengan penerapan branchless banking dari BNI untuk memberikan fasilitas pembelian Tandan Buah Segar (TBS). Di sisi lain, PT PAL mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan untuk membangun hubungan yang kuat antara supplier-pabrik-buyer, serta melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Saat ini, PT PAL telah menjadi member RSPO serta mendapatkan sertifikasi International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) yang sesuai dengan persyaratan Renewable Energy Directive (RED) dari Uni Eropa untuk kategori Oil Mill (pabrik kelapa sawit). Seiring dengan perolehan sertifikasi tersebut, PT PAL merupakan pabrik kelapa sawit beremisi karbon rendah, serta menjadikan agent of change bagi industri sejenis untuk mulai melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Pembiayaan pada Proyek Green Building berdasarkan Sertifikasi Greenship dari Green
Building Council Indonesia tahun 2016
Selain memberikan pembiayaan baru (di tahun 2018) bagi debitur kelapa sawit, BNI juga memberikan pembiayaan bagi sektor energi terbarukan yaitu pembangkit listrik mini hidro, serta bangunan hijau yang memakai energi secara efisien.
Status Sertifikasi ISPO & RSPO
2018 2017 2016
Jumlah Perusahaan
Maks Pinjaman*
Jumlah Perusahaan
Maks Pinjaman*
Jumlah Perusahaan
Maks Pinjaman*
Tersertifikasi 41 59.913 13 26.312 6 5.667
Dalam Proses 55 24.939 23 25.425 4 3.120
Rp 512,10 miliarMaksimal Pinjaman
No Jenis Proyek ETMaksimal Pinjaman
(Rp Juta)Lokasi
1 PLTMH 19 MW 290,25 Cianten, Jawa Barat
2 Mini Hidro Tanjung Tirta 169,30 Banjarnegara, Jateng
3 Mini Hidro Lebak Tundun 240,08 Lebak Banten
4 PLTA Poso 515 MW (3x65 MV, 4x50 MW, 2x30 MW) 2.145.000,00 Poso, Sulawesi Tengah
5 PLTA Malea 90 MW (2x45 MW) 1.531.871,00 Tana Toraja, Sulawesi Selatan
6 PLTMH , Kapasitas 3 x 1.7 MW 116,36 Cikaengan, Garut, JABAR
7 PLTMH, Kapasitas 2 x 3.35 MW 216,90 Simalungun, SUMUT
8 PLTMH, Kapasitas 2 X 4.15 MW 176,00 Simalungun, SUMUT
Makassar
Nipah Mall-Green Building
55
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BNI mendukung pembiayaan infrastruktur, salah satunya melalui pembiayaan proyek jalan tol ruas Jakarta-Cikampek II Selatan yang dikelola PT Jasamarga Japek Selatan. Pembiayaan ini merupakan pembiayaan sindikasi dalam bentuk fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Dana Talangan Tanah (DTT) dengan maksimum sebesar Rp1,39 triliun. Dengan adanya pembiayaan pada jalan tol, diharapkan emisi yang dikeluarkan melalui moda transportasi dapat menurun karena akses yang semakin cepat.
Total dukungan pembiayaan BNI kepada Jasa Marga Group mencapai Rp20,86 triliun. Hingga Desember 2018, BNI telah menyalurkan kredit kepada 20 ruas jalan sepanjang 1.034,34 km atau 35% dari total panjang tol di Indonesia sepanjang 3.206,25 km.
BNI memberikan prioritas pembiayaan jalan tol kepada ruas tol yang termasuk bagian dari Trans Jawa dan Area Jabodetabek (sebanyak 15 ruas berada di Pulau Jawa & Jabodetabek dan lima ruas lainnya merupakan ruas tol Non Trans Jawa). Pemberian kredit ini dilakukan sebagai salah satu bentuk dukungan BNI terhadap langkah pemerintah yang menjadikan infrastruktur sebagai salah satu sektor prioritas dalam pembangunan.
20 97.755
1.034,34 23.401
154.920
Jumlah Tol (ruas) Total Kredit Sindikasi (Rp miliar)
Panjang Tol (km) Maks. Kredit porsi BNI (Rp miliar)
Project Cost (Rp miliar)
BNI mendukung mitigasi perubahan iklim melalui pembiayaan bagi perusahaan yang telah memperoleh PROPER Biru hingga Emas. Perusahaan dengan perolehan PROPER Biru, artinya perusahaan taat kepada peraturan lingkungan. Kemudian, perolehan tertinggi yakni PROPER Emas, yang berarti perusahaan tidak hanya taat pada peraturan lingkungan sa ja, namun melebihi apa yang disyaratkan karena telah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan baik. BNI telah memberikan pembiayaan bagi perusahaan yang memperoleh PROPER Emas sebesar Rp20.548 miliar.
Rp20.548 miliar.Tahun 2018, BNI memberikan
pembiayaan bagi perusahaan yang termasuk kategori PROPER Emas
Pembiayaan pada Perusahaan yang Memperoleh PROPER [FS10]
*tidak termasuk nominal maksimum kredit kelapa sawit
20.548
PROPER EMAS3 Perusahaan
85.223
PROPER HIJAU14 Perusahaan
74.013
PROPER BIRU31 Perusahaan
(miliar rupiah) (miliar rupiah) (miliar rupiah)
56
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Menjamin Kepuasan NasabahBNI berkomitmen untuk menghadirkan produk dan jasa yang telah dievaluasi keamanannya bagi pelangggan. Seluruh (100%) produk dan fitur yang diluncurkan BNI sudah menyertakan profil risiko produk yang selalu disampaikan kepada nasabah. Untuk produk yang memiliki risiko tinggi, BNI selalu melakukan tahapan perbaikan.
Tahapan perbaikan dilaksanakan melalui analisis mitigasi risiko dan kepatuhan oleh Divisi Kepatuhan,
100%
Produk dan Fitur yang diluncurkan BNI sudah dievaluasi keamanannya secara internal.
Divisi Manajemen Risiko Bank dan Divisi Teknologi, baik dari sisi prosedur operasional maupun teknologi, serta dilakukannya Post Implementation Review (PIR). Jika hasil PIR masih terdapat kekurangan, maka akan dilakukan PIR ulang. Produk dan jasa yang sudah memenuhi syarat dari sisi operasional, teknologi dan risiko berdasarkan hasil PIR, akan dimintakan perizinannya kepada Bank Indonesia dan OJK untuk memperoleh persetujuan lebih lanjut sebelum produk dilakukan peluncuran ke masyarakat. [FS15]
Untuk meningkatkan komitmen pegawai BNI dalam memberikan pelayanan yang prima pada nasabah, BNI mengadakan SSEA. Kompetisi ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan untuk pegawai terbaik BNI yang sudah berkontribusi dalam mencapai visi dan misi BNI, menjaga kualitas pelayanan yang prima kepada para nasabah, dan memiliki kredibilitas kepedulian kepada nasabah, serta diharapkan juga dapat menciptakan kader-kader pimpinan cabang dan petugas yang memiliki wawasan yang luas.
Dalam SSEA, terdapat beberapa kriteria penilaian yang dilakukan berdasarkan sikap pegawai dalam melayani nasabah, cara bertransaksi, solusi yang diberikan, serta kriteria lainnya yang di kategorikan berdasarkan dengan tugas yang dilakukan pegawai.
Kompetisi SSEA memberikan manfaat berupa pelayanan yang lebih baik serta menciptakan kader-kader pimpinan cabang dan petugas yang memiliki wawasan luas dalam memberikan solusi yang tepat untuk pengelolaan keuangan nasabah.
Pada tanggal 4 September 2018, BNI merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) di beberapa titik tempat seperti outlet BNI di kampus, digital branch, automotive branch, kafe kekinian dan kantor BNI seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga ditujukan untuk memperkenalkan “New Look-New Image”, #BNItuDigital dan budaya service excellent sebagai representasi citra baru BNI.
Service & Sales Excellence Award (SSEA)
Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas)
57
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Kerahasiaan Data NasabahTerkait dengan jaminan atas perlindungan nasabah, BNI mengacu kepada POJK No.1/POJK.03/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan POJK No. 1/POJK.7/2013 tanggal 13 Juli 2013 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Adapun Prinsip Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan (nasabah) di BNI tertuang dalam ketentuan sebagai berikut:• IN/135/DMA/002, tanggal 10-04-2017, Tentang Pengelolaan Data Nasabah.• IN/199/EBK/001, tanggal 30-03-2016, Tentang Perlindungan Data Nasabah.• IN/784/PDM/001, tanggal 17-12-2014, Tentang Formulir Pembukaan Rekening.
Data Keluhan Nasabah Berdasarkan Media [418-1]
Penyelesaian Keluhan
Sepanjang tahun 2018, BNI menerima 641.021 keluhan terkait
perbankan dan kartu kreditdan sebanyak 629.946 atau 98,68%
keluhan telah terselesaikan dengan baik.
98,68% keluhan telah terselesaikan.
Arah digitalisasi BNI dan tren penggunaan media sosial yang meningkat juga berdampak pada kinerja contact center dalam menerima dan menyelesaikan pengaduan. Keluhan nasabah terkait kegiatan perbankan yang meningkat secara signifikan pada tahun 2018 dapat disebabkan peningkatan jumlah nasabah serta keberhasilan campaign single number terpusat untuk mengajukan pengaduan. Walaupun begitu, sebanyak 98,68% dari total pengaduan nasabah dapat terselesaikan selama tahun 2018.
Media Complaint2018 2017 2016
Banking Credit Card Banking Credit Card Banking Credit Card
Media Massa 1 7 6 2 - 5
Media Elektronik 70 43 16 24 4 16
Media Sosial 4.048 43 334 104 82 50
Surat/Fax 17 15 13 34 - 32
Email 3.145 1.235 3.780 1.315 - 1.709
Telepon/Cabang 563.937 68.113 376.297 74.070 190.023 66.423
Lain-lain 264 83 146 52 - 358
Total 571.482 69.539 380.592 75.601 190.109 68.593
TahunJenis keluhan
Banking Credit Card Total
2018
Total 571.482 69.539 641.021
Dalam Proses 10.526 549 11.075
% 1,84 0,79 1,32
Selesai 560.956 68.990 629.946
% 98,16 99,21 98,68
2017
Total 380.592 75.601 456.193
Dalam Proses 11.274 1.936 13.210
% 2,96 2,56 2,90
Selesai 369.318 73.665 442.983
% 97,04 97,44 97,10
58
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Mekanisme Pemantauan Contact Center
Standarisasi kualitas layanan
Inovasi layanan
Fungsi Contact Center sebagai point of contact
Sertifikasi ISO 9001:2015 yang dipertahankan hingga tahun 2018
Mendukung BNI Smart Kios melalui layanan Video Contact Center untuk pembukaan rekening melalui Digital Branch.
Melayani seluruh kontak nasabah melalui channel non-branch, salah satunya Media Sosial BNI.
Meluncurkan layanan Aplikasi BNI Call yang berbasis Artificial Intelligence (AI)
Memberikan feedback kepada business/product owner terkait pengaduan nasabah
Melakukan pemantauan Service Level Agreement (SLA) penyelesaian pengaduan
Penyesuaian ketentuan internal jika terdapat perubahan perundang-undangan
Penyempurnaan aplikasi penanganan pengaduan nasabah Online Request Management.
Sumber data untuk memperkuat peningkatan pendapatan pada segmen konsumer dan ritel melalui program referral dan cross selling.
4,05
Hasil CSS tahun 2017 menunjukkan angka 4,05, yang melebihi target
sebesar 3,0 dan berarti sangat baik.
Untuk memastikan bahwa nasabah merasa puas atas layanan BNI, maka BNI setiap dua tahun sekali mengadakan survei kepuasan nasabah (Customer Satisfaction Survey/CSS). Pada tahun 2017, hasil CSS menunjukkan angka 4,05 (dari total skala 5) yang berarti ‘sangat baik’. Angka capaian ini melebihi target 3,0. Hasil survei kepuasan pelanggan menunjukkan kualitas layanan dan tertuang dalam Kebijakan Mutu BNI Contact Center. Kualitas layanan ini terus dipantau agar menjadi budaya BNI dalam memberikan layanan terbaik untuk semua nasabah.
Dalam penyampaian keluhan, apabila nasabah merasa solusi penyelesaian yang diberikan oleh BNI tidak memenuhi harapannya, maka mereka dapat melanjutkan proses pengaduan melalui layanan dengan mediasi Bank Indonesia, OJK, ataupun Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa.
“BNI Call 1500046 menjadi salah satu saluran pemantauan kualitas Service Level Agreement (SLA) untuk memastikan penyelesaian pengaduan”
Selain menggunakan media untuk penyampaian keluhan, BNI memberikan fasilitas khusus, yaitu BNI Call 1500046. Contact center ini merupakan saluran yang dipantau secara berkala oleh BNI, terutama dalam memberikan tanggapan atas semua keluhan yang disampaikan.
59
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Survei Kepuasan Pelanggan (CSS)
Keluhan nasabah yang terkait
dengan frontliners, masuk melalui BNI
Contact Center maupun sosial
media BNI
tindakan recovery oleh Unit SQU
Unit SQU menghubungi nasabah untuk
re-konfirmasi dan first recovery
BNI memberikan informasi
penyelesaian atas pengaduan nasabah melalui sarana telepon,
email, surat ataupun pesan singkat (sms)
Secara paralel, Unit SQU melakukan
pengelolaan history complain untuk
dijadikan lesson learn dalam bentuk portal di BNI Forum, yang diberi nama L2HC
(Lesson Learn Handling Complain).
Unit SQU menghubungi
outlet/unit yang mendapat
keluhan agar segera melakukan recovery kepada
nasabah
Kinerja dan Pertumbuhan Digital Banking
Tren peningkatan transaksi digital dan perubahan perilaku konsumen menjadi tantangan bagi pelaku industri keuangan saat ini. Hal ini mendorong BNI untuk terus mengoptimalkan layanan berbasis teknologi melalui inovasi digital. Inovasi digital menuntut budaya perusahaan yang cepat dan tanggap dalam menyikapi perubahan. Di samping itu, penerapan teknologi digital bisa diarahkan untuk mendukung program pelestarian lingkungan karena berpotensi mengurangi penggunaan kertas dan alat transportasi, yang secara tidak langsung mengurangi emisi.
Selama tahun 2018, BNI menjalin hubungan kemitraan dengan Perusahaan Startup Accelerator Global yang memiliki program akselerasi startup berbasis
teknologi sekaligus sebagai penghubung antara startup & fintech dengan korporasi. Melalui bentuk kerjasama tersebut, BNI mendapatkan kesempatan berkolaborasi untuk memanfaatkan inovasi/solusi dari startup guna mendukung bisnis serta meningkatkan kapabilitas proses internal di BNI, maupun bentuk kerjasama lain yang bisa dilakukan. Beberapa startup dalam program tersebut memiliki solusi yang mendukung kelestarian lingkungan, di antaranya sebagai berikut:
1. Penyediaan solusi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, berbasis mobile application platform.
2. Penyediaan kesempatan untuk kegiatan energi terbarukan (renewable energy) dengan
menawarkan solusi penyediaan listrik berbasis solar cell, terutama untuk penduduk yang belum mendapatkan akses listrik.
3. Penyediaan teknologi aerial spectral imagery untuk meningkatkan produktifitas sektor pertanian dan perkebunan, sehingga dapat membantu petani mengoptimalkan pemakaian air dan pupuk.
Hingga akhir tahun 2018, pertumbuhan produk digital banking sangat cepat. Walaupun produk digital belum dapat dihitung secara kuantitatif dampaknya pada dukungan pelestarian lingkungan, namun secara langsung telah sejalan dengan konsep keuangan berkelanjutan.
60
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Kinerja dan Pertumbuhan Produk Digital Banking
Bentuk Produk Satuan 2018 2017 Pertumbuhan
Mobile Banking
Nasabah (ribu) 2.892,52 1.368 111,32%
Transaksi (juta) 96,88 32,3 199,40%
Nominal (Triliun) 133,40 49,8 167,68%
SMS Banking
Nasabah (juta) 9,82 8,49 15,56%
Transaksi (juta) 504,05 389,2 29,50%
Nominal (Triliun) 51,23 39,9 28,32%
Internet Banking
Nasabah (juta) 1,89 1,78 6,31%
Transaksi (juta) 27,50 25,3 8,34%
Nominal (Triliun) 91,25 94,05 -2,98%
]EDCTransaksi (juta) 40,88 33,9 20,27%
Nominal (Triliun) 55,13 46,7 17,98%
ATMTransaksi (juta) 1.288,95 962,3 33,94 %
Nominal (Triliun) 668,01 600,1 11,32%
Tapcash
Kartu (ribu) 4.544,57 2,897 56,82 %
Transaksi (juta) 50,8 23,2 119,11%
Nominal (Triliun) 807,09 362,4 122,67%
UnikQu
Nasabah (ribu) 109,21 68,2 60,04%
Transaksi (ribu) 254,3 45,2 462,67%
Nominal (Triliun) 7,11 1,8 280,75%
E-CommerceTransaksi (juta) 22,73 21,5 5,52%
Nominal (Triliun) 20,90 17,6 18,13 %
YAP!
user (ribu) 419,23
Baru diluncurkan tahun 2017Transaksi (juta) 6,73
Nominal (miliar) 687,77
61
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BNI Direct
Sejak tahun 2017, BNI meluncurkan BNI Direct sebagai salah satu inovasi untuk menyediakan solusi dan layanan cash management yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Selain bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagi nasabah, BNI Direct juga digunakan untuk meningkatkan transparansi pembayaran pada pemerintah. Implementasi BNI Direct di badan pemerintahan, misalnya untuk menghindari calo dalam pengurusan dokumen imigrasi, pembayaran pajak, retribusi pemerintah daerah, dan pengawasan pendapatan fidusia pada Kementerian Hukum dan Hak asasi manusia (HAM).
Untuk meningkatkan kinerja BNI Direct, BNI menerapkan strategi akuisisi, penetrasi, cross selling dan aktivasi bagi segmen korporasi dan menengah. Sepanjang tahun 2018, BNI Direct telah digunakan oleh 992 nasabah segmen korporasi dengan nominal mencapai Rp1,79 triliun.
BNI Financial Supply Chain Management (BNI FSCM)
BNI mendukung terbentuknya rantai pasokan yang berkelanjutan melalui platform layanan transaksional terintegrasi bernama BNI Financial Supply Chain Management (BNI FSCM). BNI FSCM membantu debitur korporasi mengoptimalkan modal kerja dan pengaturan cashflow dalam bekerja sama dengan mitra bisnis (korporat/supplier/distributor), serta memberikan solusi bisnis dalam suatu mata rantai dari hulu ke hilir yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah Korporat.
Dengan adanya BNI FSCM, ketiga pihak, yaitu BNI, korporasi, dan mitra korporasi, dapat memantau aliran dokumen dan aliran uang secara real time, sehingga proses administrasi lebih efektif dan fleksibel. Pada tahun 2018, BNI menetapkan target pencapaian kinerja BNI FSCM 10% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan, BNI akan mengembangkan FSCM bagi debitur UMKM yang akan mulai dilakukan pada tahun 2019.
Pada tahun 2018, BNI menetapkan target pencapaian kinerja BNI FSCM 10% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Target dan Pencapaian BNI FSCM
47.161 219,8 12.434,4
35.898 42.306 136,7 7.649,899,1 5.050,3
item Miliar rupiah Miliar rupiah
Miliar rupiah Miliar rupiahMiliar rupiah Miliar rupiahitem item
Slip (item) Pendapatan Nominal
2018 2018 2018
2017* 2016* 2017 20172016 2016
*restatement disebabkan perubahan komponen pencatatan transaksi BNI FSCM sehingga perhitungan lebih komprehensif
62
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
MENGARAHKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YANG BERKELANJUTAN
Perekrutan pegawai disabilitas
23 orang
Realisasi Dana Bina Lingkungan
Employee Engagement Level
Jumlah Agen46
115,44 miliar rupiah
88,44%
111.836 agen
63
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
64
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Bersama Mengelola Sumber Daya Manusia yang Sejahtera
Berdasarkan database divisi HCT, sepanjang tahun 2018 jumlah pegawai BNI mencapai 27.224 orang. BNI tidak memiliki kegiatan organisasi dalam jumlah signifikan yang dilakukan oleh pekerja yang bukan pegawai atau pekerja musiman. BNI juga memastikan aspek kesetaraan gender dalam komposisi pegawai yang diwujudkan dengan persentase pegawai perempuan sebesar 51,7%. BNI juga memastikan tidak adanya praktik tenaga kerja paksa atau tenaga kerja anak, serta seluruh pegawai BNI (100%) telah tercakup dalam PKB. [102-41]
Informasi Pegawai [102-8]
51,7%
Persentase pegawai perempuan sebagai
wujud kesetaraan gender dalam komposisi
karyawan BNI
Jumlah Pegawai Bedasarkan Usia
Rentang Usia
2018 2017 2016
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
>50 Tahun 664 302 966 813 344 1.157 578 201 779
45-50 Tahun 1.946 1.322 3.268 2.030 1.379 3.409 1.931 1.108 3.039
40-45 Tahun 1.888 1.407 3.295 1.928 1.482 3.410 1.512 1.287 2.799
35-40 Tahun 1.769 1.805 3.574 1.881 1.950 3.831 2.640 2.462 5.102
30-35 Tahun 2.449 2.884 5.333 2.507 3.027 5.534 1.449 1.509 2.958
25-30 Tahun 3.432 4.795 8.227 3.404 5.061 8.465 3.897 5.716 9.613
<= 25 Tahun 996 1.565 2.561 444 959 1.403 1.382 2.521 3.894
Total 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209 13.389 14.795 28.184
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
2018 2017 2016
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
S3 5 4 9 3 4 7 3 3 6
S2 1.556 1.028 2.584 1.509 963 2.472 1.497 920 2.417
S1 10.031 11.392 21.423 9.718 11.334 21.052 9.793 11.559 21.352
D3/Akademi 872 1.641 2.513 995 1.883 2.878 1.190 2.286 3.476
SD-SMA 680 15 695 782 18 800 905 27 933
Total 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209 13.388 14.795 28.184
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Gender
Jabatan2018 2017 2016
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
>= VP 196 42 238 182 42 224 167 42 209
AVP 755 322 1.077 730 276 1.006 680 254 934
MGR 1.803 1.190 2.993 1.692 1.101 2.793 1.684 1.095 2.779
AMGR 4.743 4.842 9.585 4.078 4.191 8.269 3.989 3.784 7.773
ASST 5.451 7.684 13.135 5.576 8.592 14.168 5.834 9.620 15.454
PGD 196 0 196 749 0 749 1.035 0 1.035
Total 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209 13.389 14.795 28.184
65
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pada tahun 2018, BNI merekrut 1.418 pegawai baru dengan persentase turnover sebesar 4,76% BNI berkomitmen untuk mempertahankan tingkat turnover yang sesuai melalui implementasi sejumlah kebijakan SDM sejalan dengan Employee Value Proposition sebagai tempat terbaik untuk berkontribusi, bertumbuh dan bela jar. [401-1]
Jumlah Pegawai Berdasarkan Wilayah
Wilayah2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Kantor Pusat 2.391 1.896 4.287 2.240 1.644 3.884
Kantor Wilayah
10.730 12.180 22.910 10.745 12.553 23.298
Kantor Cabang LN
23 4 27 22 5 27
Grand Total 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
Jumlah Pegawai Berdasarkan Generasi
Generasi2018 2017 2016
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Baby Boomer
130 34 164 282 85 367 567 198 765
Gen X 5.815 4.474 10.289 6.041 4.727 10.768 6.291 5.068 11.359
Gen Y 7.199 9.572 16.771 6.684 9.390 16.074 6.531 9.529 16.060
Total 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209 13.389 14.795 28.184
27.224 27.209 28.184
Tetap Kontrak Trainee
2018 2018 20182017 2017 20172016 2016 2016
12.485
446 213- -
13.401
443 236- -
12.775
1.427
12.495
2.300
11.866
1.141
11.775
1.614
PriaWanita
66
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Lingkungan kerja BNI terbuka bagi semua calon pegawai yang berkualitas dan berkompetensi, tanpa
adanya diskriminasi. Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang adil, BNI berupaya untuk
memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas
sesuai UU No. 4 tahun 1997 mengenai kewajiban
mempekerjakan kaum disabilitas dan PP No. 43
tahun 1998 tentang usaha meningkatkan kesejahteraan
bagi kaum disabilitas.
“Hingga akhir tahun 2018, BNI telah
mempekerjakan 23 pegawai disabilitas
atau meningkat sebesar 4%
dibandingkan tahun 2017”
“Hingga akhir tahun 2018, sebanyak 3.838 peserta magang telah mengikuti program BINA BNI”
4%.
3.838
Jumlah Pegawai Baru Berdasarkan Penempatan Kerja [401-1]
Lokasi Penempatan
2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Kantor Pusat 241 242 483 223 199 422
Kantor Wilayah
476 459 935 217 235 452
Usia2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
<30 Tahun 668 680 1.348 408 419 827
30-50 Tahun 49 21 70 31 15 46
>50 Tahun 0 0 0 1 0 1
Total 717 701 1.418 440 434 874
Turnover Pegawai Berdasarkan Penempatan Kerja
Lokasi Penempatan
2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Kantor Pusat 104 80 184 65 74 139
Kantor Wilayah
351 778 1.139 274 557 831
Usia2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
<30 Tahun 161 374 535 140 356 496
30-50 Tahun 275 486 761 191 270 461
>50 Tahun 19 8 27 8 5 13
Total 455 868 1.323 339 631 970
Presentase Turnover Pegawai
3,42% 5,98% 4,76% 1,24% 2,31% 3,55%
Selain itu, kesempatan berlatih kerja juga diberikan kepada calon pegawai tetap melalui proses pemagangan BINA BNI. Dengan mengikuti program ini, lulusan baru (fresh graduate) dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan memahami kompetensi yang dibutuhkan agar mempersiapkan diri untuk bersaing sehat di dunia kerja. Setelah menyelesaikan periode magang selama 3 tahun, peserta BINA BNI akan mendapatkan tabungan prestasi dan sertifikat resmi dari BNI dan lembaga sertifikasi profesi.
67
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Lingkungan Kerja yang Layak dan AmanBNI menjamin lingkungan kerja yang layak dan aman untuk semua pegawai. Kelayakan dan keamanan lingkungan kerja mencakup kebersihan toilet, ruang makan, adanya ruang menyusui, alat deteksi asap dan Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR), tempat ibadah, tempat parkir sepeda dan lain sebagainya. Fasilitas-fasilitas tersebut telah tersedia di tiga gedung perkantoran pusat BNI yaitu Grha BNI, Menara BNI Pejompongan, Gedoeng BNI dan Plaza BNI.
Daycare dan /atau ruang laktasi bagi ibu menyusui
Konstruksi gedung tahan gempa dan sistem alat pemadam kebakaran terstandar
Lingkungan Kerja yang Layak dan Aman
Gym Center
Konsep open working space untuk mendukung kolaborasi
Kebebasan berserikat
Forum kemitraan untuk aspirasi pegawai yang dilakukan 33 kali selama 2018
Kesempatan karir bagi putra
dan putri daerah melalui Officer
Development Program Regional
Pelibatan pegawai dalam menciptakan lingkungan kerja yang layak, aman dan nyaman juga diwujudkan melalui survei kepuasan pegawai atau Employee Engagement Level (EEL). Survei ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik dan mengetahui kondisi lingkungan kerja yang dirasakan oleh seluruh pegawai. Hasil survey EEL pada tahun 2018 (88,44%) menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2017. Peningkatan ini terjadi karena adanya perubahan metode survei menggunakan tools eNPS (employee Net Promotor Score) agar survei dapat dilaksanakan secara on going untuk memudahkan pegawai.
Employee Engagement Level (%)
*menggunakan tools eNPS (employee Net Promotor Score)
2018* 2017 2016
88,44
51,3655,22
68
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Menjaga Sumber Daya Manusia yang Berkualitas
Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan melalui pendekatan digital learning dan in-class learning. Pengawasan keikutsertaan pegawai dalam pelatihan dicatat pada Human Capital Management System (HCMS). Adapun pencapaian pegawai yang mengikuti e-learning dapat dipantau melalui platform BNI Smarter. BNI menargetkan 100% pegawai wajib mengikuti pelatihan e-learning dan Daily Exercise Employee Program (DEEP46).
Hingga akhir 2018, terdapat 25.805 pegawai atau 94,79% dari total keseluruhan pegawai yang mengikuti 334 kursus dan 994 kelas akademi yang diadakan oleh BNI. Adapun total waktu pelatihan sebanyak 7.871.298 jam dengan rata-rata jam pelatihan per pegawai adalah 305,03 jam/pegawai/tahun.
Realisasi Biaya Pendidikan dan Pelatihan (juta Rupiah)
2018 2017 2016
382.013,34 348.150,11 214.996,57
Selain lingkungan kerja, BNI berkomitmen untuk memberikan remunerasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Seluruh kebijakan remunerasi pegawai tetap, telah disusun, termasuk keikutsertaan pada program pemerintah, seperti BPJS dan BPJS Ketenagakerjaan.
69
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pelatihan berdasarkan Level Pegawai [404-1]
Keterangan :PGD : Pegawai Dasar MGR : Manager SVP : Senior Vice PresidentASST : Assistant AVP : Assistant Vice President EVP : Executive Vice PresidentAMGR : Assistant Manager VP : Vice President
Partisipasi Pembela jaran Berdasarkan Akademi
Akademi2018 2017 2016
Kursus Kelas peserta Kursus Kelas peserta Kursus Kelas peserta
Banking Operation Academy
20 35 17.732 17 65 21.147 23 108 3.271
Corporate Core Function Academy
72 128 39.331 129 238 57.068 68 174 37.967
Credit and Business Academy
83 278 22.107 87 244 17.643 71 205 22.501
Governance Risk and Compliance Managemant
21 43 162.227 23 96 113.450 49 124 79.322
Leadership Academy
37 84 28.179 43 119 6.694 47 120 9.139
Maketing, Sales and Service Academy
64 228 10.940 75 209 16.620 68 220 13.970
Transactional Banking Academy
6 16 3.849 4 5 2.486 5 11 4.608
Treasury & Global Banking Academy
6 8 1.657 9 29 2.820 16 64 2.955
New Entry Academy
4 25 571 5 20 520 4 62 2.227
Professional Certificate
17 122 3.346 27 120 3.259 43 143 2.921
Strategic Initiative 4 23 986 59 74 544 98 130 1.087
Total 334 990 290.925 478 1.219 242.251 492 1.361 179.914
Level
Jumlah Pegawai Dilatih Berdasarkan Gender
Jumlah Jam Pelatihan Pegawai Berdasarkan Gender
Rata-rata Jam Pelatihan Pegawai Berdasarkan Gender
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
PGD 130 3 3.275 158 24,63 52,53
ASST 4.695 6.686 521.579 1.283.820 98,23 168,77
AMGR 4.861 5.127 937.361 3.007.539 205,11 644,70
MGR 1.796 1.197 879.765 891.535 490,67 753,62
AVP 751 328 286.462 45.813 379,92 142,72
VP 144 31 10.598 1.657 73,09 55,23
SVP, EVP 43 13 1.362 373 30,95 31,08
Total 12.420 13.385 2.640.403 5.230.895 207,11 378,47
25.805 7.871.298 305,03
Peningkatan jumlah peserta pelatihan dan pendidikan BNI disebabkan e-learning yang sudah menjadi mandatory bagi semua BNI Hi-Movers. Dengan diwajibkannya pelatihan bagi pegawai BNI, present value pegawai semakin meningkat.
70
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Kinerja BNI dalam mendukung program literasi keuangan dan memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan semakin diperkuat dengan adanya Agen46. Melalui Agen46, masyarakat dapat melakukan kegiatan perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Agen46 juga ikut dalam beberapa program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat, salah satunya program ‘Ayo Menabung Sampah’. [FS16]
Untuk menjadi Agen46, nasabah dapat langsung datang ke cabang, melakukan pendaftaran online, atau menjadi Agen46 berdasarkan rekomendasi dari Assistant Branchless Banking (ABB). Sepanjang tahun 2018, sebanyak 111.836 Agen46 tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut naik sebesar 60,71% dibandingkan tahun 2017.
Kinerja Agen46 [FS13]
Produk Inklusi Keuangan BNI
TabunganKuTabungan perorangan
yang diterbitkan bersama-sama oleh bank-bank
di Indonesia guna menumbuhkan budaya
menabung
Pencapaian tahun 2018 sejumlah Rp2.967,23 miliar
rupiah dan 1.286.065 rekening (unit)
BNI Pandai
Tabungan perorangan dengan karakteristik basic saving account (BSA) dan
dapat dibuka melalui Kantor Cabang BNI maupun melalui
Agen46
Pencapaian tahun 2018 sejumlah Rp281,85 miliar
rupiah dan 2.134.803 rekening (unit)
BNI Simpanan Pela jar (SimPel)
Tabungan siswa dengan persyaratan mudah
dan fitur yang menarik, dalam rangka edukasi
untuk mendorong budaya menabung sejak dini
Pencapaian tahun 2018 sejumlah Rp74,7 miliar
rupiah dan 603.507 rekening (unit)
Menghadirkan Keuangan yang Inklusif
Keterangan Satuan 2018 2017 2016Persentase kenaikan 2017-2018
Jumlah Agen46 Agen 111.836 69.589 30.860 60,71%
Transaksi Juta Rupiah 79,3 34,4 7,0 130,52%
Nominal Transaksi triliun rupiah 94,5 11,6 1,2 716,56%
Dana Pihak Ketiga (DPK) Operasional
Miliar Rupiah 658,4 592,8 277,9 11,1%
Rekening BNI Pandai Juta Rekening 9,18 4,84 1,20 89,67%
DPK BNI Pandai Miliar Rupiah 636,3 561,9 117,8 13,23%
71
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Produk Bantuan Sosial Bekerja Sama dengan Pemerintah
Produk DeskripsiJumlah (miliar rupiah)
Rekening (Unit)
Program Indonesia Pintar (PIP)
PIP melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan tunai pendidikan dari Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada anak usia sekolah (usia 6 - 21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas, korban bencana alam/musibah. Sebanyak 3.179.429 kartu telah teraktivasi.
145,42 187.655
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
Dukungan Fasilitas Likuidasi Pembiayaan Perubahan (FLPP) kepada MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
1.822,24 17.988
Tabungan Sosial Anak Penyaluran Bantuan Sosial untuk Anak terlantar dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)
68,13 68,136
Family Support Program perlindungan sosial untuk warga lanjut usia yang masih mampu melakukan kegiatan produktif
3,9 1.300
Kartu Kusuka Kartu transaksi untuk pelaku usaha kelautan dan perikanan diterbitkan dengan bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
- 119.504 (kartu
teraktivasi)
BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya)
Penyaluran Bantuan untuk perbaikan rumah bagi masyarakat kurang mampu dari kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat
21,6 1.440
BNI juga melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan literasi keuangan untuk masyarakat antara lain :• Edukasi dan inklusi
keuangan ke sekolah-sekolah yang berada di pulau-pulau terluar yang dilakukan melalui Kantor Cabang BNI yang berada di pulau-pulau terluar seperti Pulau Sabang, Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, Morotai, Banggai, Pulau Rote, Pulau Selayar dan Natuna.
• Kerjasama kartu santri yang berbasi produk tabungan BNI Simpel dengan pondok-pondok pesantren untuk meningkatkan inklusi keuangan di kalangan santri yang dikombinasikan dengan Agen46 di dalam pondok pesantren sebagai titik layanan bagi para santri untuk menabung dan melakukan transaksi perbankan.
• Kerjasama dengan Pemerintah Kota Solo dalam meluncurkan SILA KIA (Simpanan Pela jar Kartu Identitas Anak), yaitu setiap pemegang KIA Solo akan dibukakan rekening BNI Simpel dan akan memperoleh manfaat berupa cash back atas transaksi belanja yang dilakukan di merchant-merchant yang ditunjuk oleh pemerintah Kota Solo, cash back yang diberikan, akan dikreditkan ke dalam rekening SILA KIA tersebut.
72
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BNI berkomitmen untuk memberikan layanan yang setara bagi seluruh masyarakat, termasuk bagi nasabah yang merupakan penyandang disabilitas. Pada tahun 2018, BNI telah memetakan jumlah mesin ATM disabilitas sebanyak 19 unit, yang ditempatkan di wilayah Bandung, Papua, Yogyakarta, Jakarta, Padang, dan Semarang. Rata-rata jumlah pengguna ATM disabilitas mencapai lebih dari 13.000 transaksi. Untuk memastikan ATM disabilitas berfungsi dengan maksimal, BNI melakukan installment ATM disabilitas maupun ATM support disabilitas. Dengan demikian, diharapkan tantangan atas penentuan lokasi strategis dan ketersediaan jaringan telekomunikasi yang memadai untuk ATM disabilitas dapat teratasi. [FS14]
Untuk mendukung keuangan yang inklusif bagi warga negara Indonesia yang menetap di luar negeri, BNI meluncurkan layanan Mobile Remittance. Hingga akhir tahun 2018, jumlah volume transaksi layanan Mobile Remittance mencapai Rp27,9 miliar yang berasal dari segmen personal, termasuk dari Pekerja Migran Indonesia.
Layanan berbasis aplikasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pahlawan devisa Indonesia untuk mengirimkan uang ke kampung halamannya. Selain itu, keberadaan BNI Mobile Remittance untuk memudahkan PMI dalam melakukan transaksi remittance kapanpun dan dimanapun tanpa harus datang ke outlet BNI di luar negeri. Aplikasi ini diluncurkan pada Februari 2018 di Singapura, sejalan dengan Program Keluarga Migran Indonesia (KAMI) yang telah terlebih dulu diresmikan pada tahun 2016.
73
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Rumah Kreatif BUMN merupakan wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan bagi UKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri. Rumah Kreatif BUMN akan diperankan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UKM. Tujuan utama dari Rumah Kreatif BUMN adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas UKM sehingga dapat terwujud UKM Indonesia yang berkualitas.
Untuk dapat membentuk UKM yang berkualitas, Rumah Kreatif BUMN menyiapkan beberapa modul yang berjenjang sesuai dengan kebutuhan serta kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri. Modul-modul yang disiapkan dibagi menjadi 3, yaitu:
Sebagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah, Kementrian BUMN
bersama perusahaan milik negara membangun Rumah Kreatif BUMN (RKB) sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar dan
membina para pelaku UKM menjadi UKM Indonesia yang berkualitas. RKB akan mendampingi dan mendorong para pelaku UKM dalam menjawab tantangan utama pengembangan usaha UKM dalam
hal peningkatan kompetensi, peningkatan akses pemasaran dan kemudahan akses permodalan.
”
”
Rumah Kreatif BUMN
Go Modern merupakan modul untuk mempersiapkan dan membina UKM dalam peningkatan kualitas produk, branding dan packaging. Go Digital merupakan modul lanjutan dari Modul Go Modern. Go Online merupakan modul yang berisikan materi-materi terkait perluasan akses pasar secara online.
Lokasi Rumah Kreatif BUMN tersebar di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pembangunan Rumah Kreatif BUMN dibagi menjadi 2 tahap. Tahap yang pertama (pada tahun 2016) akan dibangun 100 Rumah Kreatif BUMN dan pada tahapan selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembangunan 414 Rumah Kreatif BUMN sehingga akan ada 514 Rumah Kreatif BUMN sesuai dengan jumlah Kota / Kabupaten di Indonesia.
BNI telah membangun 45 RKB yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Fasilitas ini telah merangkul 158.721 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan RKB sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam mengembangkan produk dan pemasaran. Sebanyak 2.139 diantaranya sudah berhasil dilatih dan naik kelas menjadi UMKM yang Go Online atau mampu menjual produk di situs jual beli online.
GO MODERN GO DIGITAL GO ONLINE
74
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Dirjen Pajak
Sinergi BNI dalam membina
UMKM
Google Indonesia
Blanja.com
BEKRAF
BPOM
Departemen Perdagangan
RI
Bersama lembaga terkait, BNI bersinergi dalam hal pembinaan UMKM di RKB berupa seminar, pelatihan, workshop serta sosialisasi.
Selain itu, BNI juga mengajak UMKM binaan di RKB untuk mengikuti pameran-pameran di dalam negeri (antara lain Inacraft dan Gelar Batik Nusantara) dan luar negeri (antara lain Indonesia Creative Product Festival 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia).
75
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BNI merintis Program “Aku Saudagar Muda” untuk menciptakan pengusaha-pengusaha muda sejak dini. Dalam hal ini, BNI mengajak para siswa dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) di berbagai kota.
Program “Aku Saudagar Muda” adalah sebuah program bela jar dan praktek berjualan langsung bagi siswa SMA/ SMK agar kelak menjadi pengusaha hebat. Konsep program adalah Aku Bela jar, Aku Tahu dan Aku Jualan.
Tahun 2018, program ini sudah dilaksanakan di beberapa RKB yaitu RKB Sleman, RKB Bekasi, RKB Pangandaran, RKB Wonogiri, RKB Tegal, RKB Ternate, RKB Bengkulu Utara dan RKB Pontianak. Dampak yang dapat diukur adalah promosi melalui media sosial (Instagram) sebanyak 1.396 unggahan #akusaudagarmuda.
promosi melalui media sosial
(Instagram) sebanyak 1.396 unggahan
#akusaudagarmuda.
76
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Program ini akan terus berlanjut ke RKB lainnya di Tahun 2019 agar penerima manfaat dapat terus bertambah. Inti dari program adalah untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan kemampuan para siswa peserta Program ‘Aku Saudagar Muda’ untuk memulai usaha tanpa harus membebankan keuangan orangtuanya sendiri.
77
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BALKONDES(Balai Ekonomi Desa)
BNI turut serta dalam membangun Balkondes yang berlokasi di Wanurejo yang terletak di sebelah tenggara kompleks wisata Candi
Borobudur. Wanurejo merupakan salah satu desa wisata yang menjadi pintu gerbang masuk ke kawasan Borobudur. Terletak
di antara kaki pegunungan Menoreh dan diapit sungai Progo dan sungai Sileng, Wanurejo yang tergolong desa tertua di sekitar
Borobudur, memiliki lanskap alam yang menakjubkan.
”
”
Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara dan domestik. Keberadaannya mampu menggerakkan ekonomi warga di sekitar candi Buddha terbesar di dunia tersebut. Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa yang tinggal di sekitar Candi Borobudur, Kementerian BUMN bersama beberapa BUMN mendirikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes). Balkondes merupakan Interconnecting Tourism System yang berbasis komunitas. Balai ini merupakan program sosial dari BUMN untuk membantu ekonomi desa serta program pemberdayaan dan pengembangan SDM yang berbasis wisata.
Konsep didirikannya Balkondes adalah untuk membangun ekonomi kerakyatan melalui bantuan tanggung jawab sosial perusahaan yang mendukung kemajuan sektor pariwisata. Adanya Balkondes diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan mengembangkan pariwisata serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat
Balkondes Wanurejo yang didirikan oleh BNI saat ini dilengkapi dengan 20 kamar homestay yang didesain asli pedesaan, namun dengan tingkat kenyamanan hotel bintang. Pondok ini juga memiliki ruang rapat berbentuk gazebo, restoran, outbound area, hingga embung untuk pengairan sawah. Selain membangun kamar dalam pondokan, balkondes juga menyediakan ruang yang digunakan untuk kegiatan ekonomi serta budaya. Pegiat seni dan budaya diberi ruang dan waktu untuk menampilkan gamelan, musik, dan tari-tarian.
78
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Sinergi BNI dengan masyarakat selaku pemangku kepentingan terwujud melalui pembiayaan untuk mendorong perekonomian dan keuangan yang inklusif, termasuk program-program pemberdayaan untuk mencapai kemandirian masyarakat. Sepanjang tahun 2018, BNI telah merealisasikan dana bina lingkungan sebesar Rp115,44 miliar, meliputi bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam dan pengentasan kemiskinan, serta mendukung keuangan berkelanjutan. Nilai ini meningkat dibandingkan realisasi dana bina lingkungan tahun 2017 yaitu sebesar Rp107,76 juta, serta 92,35% dibandingkan target 2018 yaitu Rp125 miliar.
Tahun 2018, telah terjadi bencana gempa di Lombok; gempa, tsunami dan likuifaksi di wilayah Palu-Donggala; serta tsunami di Banten-Lampung. Bencana alam yang datang secara berurutan ini membawa banyak kerugian materi dan korban jiwa. Melihat keadaan ini, BNI bersama anak perusahaan membangun posko tanggap darurat di wilayah bencana dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan oleh korban.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh tim relawan BNI, di antaranya bersama BNI Life, yaitu memberikan bantuan tim dokter dan perawat yang fokus untuk memeriksa 452 keluarga atau sekitar 1.668 jiwa, diantaranya terdapat 225 balita, 15 ibu hamil, dan 136 lansia. Selain itu, untuk menjaga kestabilan pelayanan terkait kebutuhan akses bantuan di wilayah bencana, BNI memastikan percepatan pemulihan layanan di kantor-kantor cabang yang terkena dampak bencana dan membuka layanan 12 ATM di Palu dan sekitarnya, tidak lebih dari 2 hari setelah bencana.
Rp115,44 miliar
Realisasi Dana Bina Lingkungan BNI
pada tahun 2018
Optimasi Pengembangan Masyarakat
Realisasi Dana Bina Lingkungan per Desember 2018
KeteranganTotal realisasi (miliar rupiah)
2018 2017 2016
Bencana alam 3,5 2,49 1,13
Pendidikan dan pelatihan 41 34,81 16,57
Peningkatan kesehatan 10,1 6,41 2,59
Pengembangan prasarana dan sarana umum 18,3 19,46 11,57
Sarana ibadah 25 18,99 5,6
Pelestarian alam 2,3 2,65 7,75
Pengentasan kemiskinan 13,5 22,95 17,54
Total 115,44 107,76 62,75
79
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Perhutanan Sosial
Dalam rangka mendukung sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan, BNI mendukung pembiayaan KUR untuk Perhutanan Sosial.Penyaluran KUR BNI diberikan kepada petani penggarap lahan hutan melalui Program Perhutanan Sosial. Program Perhutanan Sosial dilaksanakan oleh BUMN melalui BNI yang bertugas untuk memberikan pinjaman KUR kepada para penggarap lahan hutan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penggarap lahan hutan, terutama
pemanfaatan lahan kritis dan lahan gundul sekitar hutan, serta pelestarian hutan. Surat Keputusan Perhutanan Sosial telah dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia untuk empat provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Jambi, dengan luas area 61.407 Ha, dan peruntukkan bagi 19.554 kepala keluarga. Pemberian KUR ini dilengkapi dengan Kartu Tani dan program cash for work.
LMDH Wono Lestari yang berada di Desa Burno, Lumajang, Jawa Timur menjadi salah satu
LMDH WONO LESTARI
367 Anggota 367 SK Kulin KK
Palawija, Kopi,Pisang MasDamar
Sapi Perah & Sapi Potong
Kambing Etawa
228 Peternak 73 Pedagang, Tukang 66 Petani
Penyaluran KUR Tani dan Kartu Tani
311 Kartu Tani telah disalurkan
Perhutanan Sosial Diluar Perhutanan Sosial
155 Peternak
Rp3,34 Milyar
829 Peternak
Rp20,72 Milyar
940 Ha
Kulin KK : Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan
lokasi binaan yang telah menunjukkan keberhasilan dari Program Perhutanan Sosial. Penerima SK di tempat tersebut yang terdiri dari petani dan peternak penggarap mengembangkan potensi bisnis di daerahnya, di antaranya susu sapi, pisang, madu, dan getah damar untuk dikembangkan menjadi produk berkualitas tinggi.
Para peternak pun dapat mengembangkan teknologi biogas yang berasal dari limbah peternakan untuk dapat dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar.
80
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Penyaluran KUR Lumajang
(kapasitas mencapai Mencapai 32 ekor sapi) (kapasitas 1 instalasi 120-130 Kg untuk digunakan 3-4 rumah tangga)
Kandang Komunal Teknologi Biogas
Percepatan Program melalui CSR BNI
Kartu KUR Tani tersalurkan Peternak/Petani telah menerima KUR
Jumlah anggota/peternak/petani penerima SK Kulin KK
Nominal penyaluran KUR
Perhutanan Sosial Perhutanan Sosial
Perhutanan Sosial Perhutanan Sosial
Luar Perhutanan Sosial Luar Perhutanan Sosial
Luar Perhutanan Sosial Luar Perhutanan Sosial
311 kartu 155 KK
367 Orang 3,34 miliar
854 kartu 829 KK
1.097 Orang 20,72 miliar
Rp
81
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Program ‘Ayo Menabung dengan Sampah’ [413-1] [FS16]
BNI melakukan sinergi dengan masyarakat melalu program pengelolaan sampah, didukung oleh produk BNI Pandai, BNI Simpanan Pela jar, dan layanan teknologi Agen46. Sinergi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kepedulian lingkungan dalam rantai pasokan BNI.Program Ayo Menabung Dengan Sampah bertujuan untuk membangun inklusi keuangan dan menumbuhkan ekonomi kerakyatan.
BNI menyalurkan KUR pada potensi unggulan Lumajang di sektor peternakan sapi potong dan sapi perah. Penyaluran KUR sapi potong dilakukan di sentra-sentra penggemukan sapi Kecamatan Kunir dan Pasirian sebesar Rp20,72 miliar. Di sisi lain, penyaluran KUR sapi perah terbanyak dilakukan di LMDH Wono Lestari, Kecamatan Senduro sebesar Rp3,34 miliar. Penyaluran KUR tersebut menggunakan skema kemitraan dengan pemerintah desa melalui BUMDes.
Hingga akhir tahun 2018, program ‘Ayo Menabung dengan Sampah’ telah dilaksanakan di seluruh wilayah Jakarta dengan jumlah nasabah lebih dari 250 sekolah, lebih dari 150 bank sampah, dengan total nasabah mencapai 159.622 orang (Jakarta Barat dan Timur). BNI juga telah merencanakan pengembangan program hingga ke Bandung, Jawa Barat. Perjanjian pelaksanaan telah ditandatangani pada Surat Komitmen Bersama antara BNI Wilayah bandung, Harian Pikiran Rakyat, Pemerintah Kabupaten Bandung, dan Bank Sampah Bersinar pada tanggal 3 November 2018.
Di sisi lain, program ini menumbuhkan cashless society dimana 20 buyer besar Bank Sampah Jakarta Barat telah menggunakan mobile banking. Warga dapat membawa sampah ke Bank Sampah yang sudah menjadi Agen46, untuk kemudian ditimbang dan selanjutnya dikonversi menjadi nilai rupiah. Nilai rupiah ini kemudian disetor ke rekening masing-masing nasabah yang menggunakan produk BNI Pandai dan BNI Simpanan Pela jar.
82
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Manfaat program Ayo Menabung dengan Sampah
Bagi BNI
Mengembangkan literasi keuanganPenambahan Agen46Penambahan jumlah nasabah BNIMenciptakan kemitraan
Bagi Nasabah
Kepemilikan rekening dengan bukti berupa buku tabungan dan kartu ATMSetoran sampah langsung masuk ke rekening secara onlineLayanan transaksi perbankan online dari Agen46, seluruh outlet dan ATM BNILoyalty program dari BNI
Bagi Bank Sampah
Accountability dan layanan yang lebih baik untuk nasabah Bank SampahFee transaksi dari bankPencatatan layanan transaksi secara online
Kegiatan-kegiatan Program Ayo Menabung Dengan Sampah
Program apresiasi bagi sekolah, PNS, Pasukan
Orange dan Pemerintah daerah yang telah
berkontribusi menabung sampah pada 2017-2018
Pengajuan program Ayo Menabung dengan Sampah
ke OJK sejak 2016 untuk memenuhi target inklusi keuangan sebesar 75% rekening se Indonesia
Desember 2018, Rakornas Bank Sampah Nasional di Jakarta dan BNI bertindak
sebagai pembicara
9 September 2018 Launching Bank Sampah Merah Putih Kota Bandung bekerjasama DLH Kota Bandung, diikuti 1000 anggota paskibra menjadi role model
nasabah bank sampah tingkat SMA dan SMK.
November 2018, peresmian Bumdes Center di Malang
dengan salah satu unit usahanya Bank Sampah
Oktober 2018, seminar menabung di Museum Gajah yang diikuti 300
siswa, dengan pembicara CEO WJK BNI membahas
tentang menabung dengan bank sampah
83
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BNI melayani tiada henti ke seluruh wilayah pelosok nusantara. BNI melakukan pendampingan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah pedesaan dengan memberikan stimulus pada bisnis-bisnis rintisan, serta melakukan aktivitas layanan produk perbankan melalui Agen46 untuk masyarakat desa. Selain itu, BNI juga telah melakukan pelatihan wajib pajak untuk 125 BUMDes di Bali pada tanggal 22-23 Januari 2018. Kegiatan lainnya di antaranya pelatihan terkait bank sampah kepada 150 BUMDes di Madiun, Malang dan sekitarnya, Pembuatan Institute BUMDes bersama dengan 300 BUMDes dari Sumatera Barat di BNI Corporate University, serta pelatihan kemasan produk olahan untuk dapat diekspor di 250 BUMDes di Surabaya.
Hingga akhir tahun 2018, BNI telah mendampingi 8.998 BUMDes. Dari jumlah ini, sebanyak 4.278 BUMDes telah memiliki bisnis rintisan berupa Agen46 dengan BNI. Di tahun 2019, BNI menargetkan pendampingan dan pelatihan kepada 15.000 BUMDes.
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)
Literasi Keuangan Bagi Pekerja Migran Indonesia
Sejak tahun 2014, BNI melaksanakan Program Pendidikan Kewirausahaan bagi Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri, antara lain Jepang, Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan. Program peningkatan kapasitas PMI dilaksanakan secara terintegrasi, meliputi literasi keuangan dan pengembangan kompetensi. Dengan rangkaian pelatihan ini, diharapkan BNI dapat menjadi bank of choice bagi para PMI yang sedang melaksanakan tugasnya di luar negeri, maupun bagi para purna PMI yang sudah kembali ke Indonesia.
Korea Selatan Singapura
Malaysia
Hongkong
Jepang
Taiwan
338 615
210
349
128
194
Jumlah PMIPeserta Program
Capacity BuildingTKI [413-2]
84
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Sinergi Keberlanjutan dengan Anak Perusahaan
Ibu Luluk, asal Trenggalek, merupakan salah satu mantan Pekerja Migran Indonesia yang berhasil mengelola keuangannya dengan baik dan menjadi wirausaha yang sukses setelah kembali di Indonesia. Sejak awal mengikuti proses untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia, Ibu Luluk telah menggunakan jasa keuangan yang disediakan oleh BNI, salah satunya KUR TKI. Hingga saat ini, Ibu Luluk telah menjadi Agen46 BNI, bahkan untuk jasa pembayaran mesin EDC yang tersedia di beberapa kegiatan usaha yang dijalaninya.
Setelah kembali ke Indonesia, Ibu Luluk mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, di antaranya membuka usaha minimarket yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, agen jasa pengiriman JNE, serta membuka usaha bengkel dan toko sparepart kendaraan bermotor. Tentunya keberhasilan ini juga didukung dengan soft skill yang dimilikinya untuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang mampu mendukung wirausahanya.
Santri HasanahProgram pemberdayaan ekonomi yang diperuntukkan bagi pesantren agar dapat mandiri secara ekonomi. Salah satu progam yang berhasil adalah pemanfaatan rawa Raudatul Jannah di Lampung, yang digunakan untuk berternak ikan patin. Program ini merupakan hasil kerjasama antara BNI Syariah dan Yayasan Hasanah Titik. Kegiatan lainnya dilakukan di Pondok Pesantren Ar-Rahman Serang Banten, dengan jumlah 25 santri yang terlibat pembinaan cara membuat kompos, serta ternak domba. Selama tahun 2018, ternak domba telah berkembang lebih dari 20 ekor dari awal bantuan sebanyak 2 ekor.
Retas KertasBNI Syariah berupaya menerapkan internalisasi green banking dengan target pengurangan emisi gas CO
2 sebanyak 110 kg,
penghematan 1.400 kWh, 10.000 liter air bersih dan penyelamatan lima pohon. Aktivitas lain yang dilakukan berupa pengumpulan kertas bekas, majalah, koran dari 25 Divisi di BNI Syariah. Setiap 10 kertas bekas dikonversi menjadi uang sekolah bagi anak jalanan. Kegiatan ini telah dilaksanakan selama enam bulan, dengan estimasi pengumpulan kertas di Kantor Pusat sebanyak 1.500 kg. Dengan demikian, estimasi bantuan pendidikan telah diberikan untuk 150 anak jalanan.
Sinergi keberlanjutan BNI juga dilakukan dengan Anak Perusahaan melalui program-program unggulan. Program ini di antaranya:
85
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
SEBARAN BANTUAN 1.250 UNIT HUNTARA
BNI
HUNTARA dan RUKANTARA untuk Korban Bencana Alam
Bantu korban bencana alam di Lombok dan Palu, BNI hadir untuk membantu meringankan beban para pengungsi dengan menyediakan
Hunian Sementara (HUNTARA) dan Ruang Kelas Sementara (RUKANTARA).
””
Huntara untuk korban bencana gempa bumi Lombok
Huntara untuk korban bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami di Palu
Huntara di untuk korban bencana tsunami di Kabupaten Pandeglang
700 unit
450 unit
100 Unit
Huntara dilengkapi sumur bor, tandon air, mck, ruang publik dan dapur umum.
Desa Sembalun Timbal Gading
300 unit di Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi
80 unit di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang
Desa Sembalun
150 unit di Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigli
20 unit di Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang
Desa Sajang Desa Sembalun Lawang
Desa Bilok Petung
86
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Sepanjang tahun 2018, indonesia mengalami sedikitnya 3 bencana alam yang menimbulkan banyak korban jiwa yaitu gempa bumi di Lombok, NTB (Juli 2018), gempa bumi yang diikuti dengan tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah (September 2018) dan tsunami Selat Sunda (Desember 2018).
BNI hadir untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana alam tersebut dengan memberikan bantuan, antara lain bantuan untuk dapur umum berupa beras, mie instan, air mineral, minyak goreng, tepung terigu, teh, gula, dan kopi, serta bantuan makanan siap sa ji dan layak konsumsi. BNI juga mengirimkan selimut, pembalut bayi, dan baju kaos. BNI juga membuat program gerakan 1.000 nasi bungkus selama 30 hari untuk pengungsi di Palu dan Donggala.
BNI bekerja sama dengan BNI Life membuka posko kesehatan, dapur umur dan menyalurkan bantuan kebutuhan bahan pokok untuk pengungsi di Lombok dan Palu – Donggala. NI juga turut serta dalam pembangunan 1.250 Hunian Sementara (HUNTARA) untuk korban bencana alam di Lombok (NTB), Sigi (Sulawesi Tengah) dan Pandeglang (Banten).
87
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
RUKANTARA
Demi mempercepat pemulihan kegiatan belajar mengajar di daerah yang terdampak bencana gempa bumi, likuefaksi dan tsunami di Palu, BNI membantu
pembangunan 4 Rukantara di Palu, Sigi dan Donggala.”
”Jumlah
Bantuan Rukantara dan Siswa Penerima
Manfaat
2 Rukatara Palu Rukantara SigiRukantara Donggala
SD Inpres Silae Kecamatan Ulujadi Kota
Palu
SD Inpres Perumnas
Balaroa, Palu Barat.
SMP 1 Sigi Kecamatan
Sigi Birumaru
SD Negeri 1 Lolitasiburi.
4 kelas untuk menampung 301
siswa
6 kelas untuk menampung
401 siswa
7 kelas untuk menampung
700 siswa
4 kelas untuk menampung
199 siswa
88
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
BERSAMA MERAWAT LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN
Penghematan Listrik dari program Earth Hour
Tersertifikasi Greenship Profesional
Nominal penghematan Kertas BNI e-PP
8.001.259 kWh
14 Pegawai BNI
Rp24,84 miliar
89
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
90
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pengelolaan Efisiensi Energi, Air, dan Penghematan Kertas
Pengelolaan Emisi, Air, dan Efisiensi Energi
Kebutuhan energi listrik BNI dipenuhi dari pasokan PT PLN (Persero). BNI juga menggunakan genset berbahan bakar solar untuk menunjang implementasi (near) zero downtime dalam memberikan informasi berbasis teknologi, bila terjadi pemadaman listrik.
Selain listrik, BNI menggunakan air yang berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sumur untuk menunjang kegiatan perbankan. Sesuai dengan lokasi perusahaan yang menempati area perkantoran, maka sebagian besar air yang dikonsumsi bersumber dari air PAM. Secara khusus, BNI belum menggunakan metode untuk menghitung penghematan air. Air bekas pakai disalurkan melalui pembuangan air yang sudah tersedia, sesuai dengan sistem pengelolaan manajemen gedung.
Untuk kebutuhan energi langsung, BNI memanfaatkan pertalite sebagai bahan bakar kendaraan operasional.
BNI juga melakukan pemeliharaan dan perbaikan alat transportasi kendaraan. Hingga tahun 2018, seluruh kendaraan operasional telah dinyatakan lulus uji kelayakan dan memenuhi persyaratan layak jalan. Selain itu, BNI juga membatasi waktu pakai kendaraan operasional selama 3 tahun untuk memastikan efisiensi penggunaan energi dan terpenuhinya standar gas buang emisi.
Hingga saat ini, BNI belum menghitung jumlah pengeluaran maupun pengurangan emisi, limbah, dan efluen yang dihasilkan dari kegiatan perbankan. Demikian pula, BNI belum melakukan identifikasi pada debitur yang sudah menghitung kinerja lingkungan hidupnya. Pada lokasi operasional BNI juga tidak terdapat tumpahan karena insiden ini kurang relevan dengan karakteristik bisnis bank. Namun demikian, BNI akan mencoba memetakan apabila ada debitur yang usahanya terkait dengan risiko tumpahan limbah.
91
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Divisi PFA sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan operasional gedung, memiliki target untuk melakukan penggantian seluruh lampu konvensional dengan lampu LED di Gedung BNI pada tahun 2019. Pergantian ini dilakukan untuk menurunkan konsumsi energi listrik sebesar Rp25-35 juta/bulan dengan asumsi biaya listrik rata-rata tahun 2018 adalah Rp379.000.000/bulan.
Walaupun belum mempunyai target penurunan pemakaian air, emisi dan energi, BNI mempunyai kebijakan penghematan untuk diterapkan di seluruh unit kerja di Indonesia. Kebijakan ini, antara lain : 1. Pelaksanaan ‘Earth Hour’
di seluruh unit kerja dalam dan luar negeri. Kegiatan ini mampu menghemat listrik sebesar 8.001.259 kWh pada tahun 2018.
2. Membatasi perjalanan bisnis dan menggantikannya dengan komunikasi langsung jarak jauh (teleconference).
3. Melakukan sosialisasi perilaku hijau atau green attitude.
*restatement
Perhitungan penggunaan dan air PAM mencakup Plaza BNI, Menara Pejompongan, Dual Data Center (DDC) Slipi, Gedoeng BNI dan Grha BNI. Khusus untuk Grha BNI, konsumsi listrik dan air dihitung dengan metode asumsi. Konsumsi listrik dihitung dari total tagihan dibagi harga per kWh sebesar Rp1.553,67, sedangkan konsumsi air PAM dihitung dari total tagihan dibagi harga per m3 sebesar Rp12.500, serta air sumur (deepwell) dihitung menggunakan asumsi dari total tagihan dibagi harga per m3 sebesar Rp25.000. Peningkatan konsumsi listrik pada tahun 2018 disebabkan adanya perhitungan menyeluruh terkait konsumsi listrik di Grha BNI, Menara Pejompongan, dan Plaza BNI. Berbeda dengan tahun 2017 dan 2016 yang hanya menghitung konsumsi energi listrik di Grha BNI. Di sisi lain, kenaikan pencatatan konsumsi bahan bakar disebabkan adanya sentralisasi TMS (Transportation Management System) ke PFA sehingga 86 unit kendaraan di Kantor Pusat dapat terhitung konsumsi energinya dibandingkan tahun lalu.
Sebagai bentuk dukungan pada energi terbarukan, BNI telah menggunakan solar cell dengan kapasitas 2.200 watt penerangan di Plaza BNI BSD, Tangerang. Selain itu, Plaza BNI BSD telah memanfaatkan teknologi pengolahan air limbah dengan kapasitas 125 m3/hari. Hasil olahan air digunakan kembali untuk flushing toilet, menyiram tanaman dan cooling tower. Selain itu, Grha BNI bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Instansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pemerintah DKI Jakarta untuk pengelolaan air limbah perkantoran.
Gedung BNI BSD juga telah menggunakan pendingin dengan teknologi magnetic bearing. Teknologi ini menggunakan medan magnet sebagai komponen penggerak utamanya, sehingga memungkinkan minimnya gesekan antara komponen penggerak saat bekerja (frictionless). Hingga saat ini, BNI terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan teknisi gedung dalam hal pemeliharaan, pengoperasian, dan perbaikan alat.
Konsumsi Energi dan Air [302-1]
Sumber Energi Peruntukan 2018 2017 2016
Konsumsi Energi di Dalam Perusahaan (Kantor Pusat)
Listrik (kWH) Operasional gedung 26.785.745 18.220.920 18.705.217
Air PDAM (m3) Operasional gedung 242.283 146.538 159.691
Air Sumur (m3) Operasional gedung 1.655 780 594
Konsumsi Energi di Luar Perusahaan (IDR)
Bahan Bakar Transportasi 1.468.171.449 1.504.038.411* 1.485.572.272
92
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Sertifikasi Lingkungan yang Dimiliki BNI
Paperless Document Management melalui E-Office
BNI belum menghitung penggunaan material ramah lingkungan seperti kertas daur ulang. Namun, BNI memiliki strategi ramah lingkungan untuk mengurangi kebutuhan penggunaan kertas, yaitu melalui penggunaan E-Office BNI. E-Office BNI yang merupakan portal aplikasi document management dengan konsep paperless. E-Office terdiri dari aplikasi absensi elektronik (e-absensi) dan aplikasi persuratan (emplus). Selain E-Office, terdapat juga aplikasi lain dengan konsep paperless, yaitu panduan perusahaan (BNI e-PP) dan informasi billing (e-billing). Konsep ini meminimalisasi penggunaan kertas dengan cara mengkonversikan penggunaan dokumen cetak dan persuratan ke dalam bentuk digital.
14 pegawai BNI dari PFA dan JAL telah mendapat sertifikasi Greenship Profesional
Plaza BNI BSD tersertifikasi Platinum dan Menara BNI Pejompongan dalam proses sertifikasi Goldoleh Green Building Council Indonesia (GBCI)
Rp24,84
“Perkiraan penghematan biaya cetak dan pengiriman dokumen mencapai Rp24,84 miliar selama tahun 2018”.
Milliar
Di sisi lain, BNI juga memastikan aset yang dimiliki perusahaan telah melewati tahapan screening sosial atau lingkungan. [FS11]
93
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Penghematan kertas juga didukung dengan penghematan biaya cetak dan pengiriman dokumen. Melalui BNI e-PP, sistematika kebijakan, panduan penyusunan dan pemutakhiran SOP dapat disa jikan secara online sehingga tidak memerlukan cetak dan pengiriman dokumen. Hingga akhir tahun 2018, BNI memperkirakan penghematan ini mencapai Rp24,84 miliar.
Kebutuhan penggunaan kertas BNI juga dikurangi melalui aplikasi absensi elektronik untuk menggantikan dokumen cetak, di antaranya untuk pengajuan cuti, izin, keterlambatan dan laporan kehadiran pegawai. Pada tahun 2018, pengajuan menggunakan e-absensi telah dilakukan 263.295 kali. Sedangkan jumlah dokumen dan disposisi melalui aplikasi persuratan elektronik emplus jika dijumlahkan total pada 2018 sebanyak 688.788. Apabila masing-masing dokumen absensi, dokumen persuratan, beserta disposisi sudah dilakukan melalui E-Office, maka proses ini telah menghemat lebih dari 952.083 lembar kertas selama satu tahun. Jika diasumsikan harga satu rim kertas Rp 50.000, maka nominal penghematan dari dokumen yang tidak dicetak dapat mencapai lebih dari Rp 95.208.300 dalam setahun. Karena satu dokumen bisa terdiri dari beberapa lembar kertas, maka nominal penghematan bisa beberapa kali lipat dari angka asumsi tersebut.
Jumlah Dokumen Beredar Melalui Aplikasi
No. Tipe Dokumen 2018 2017 2016
1 Memo 81.625 67.971 44.594
2 Nota Intern 9.833 7.799 5.378
3 Surat 4 9 1
4 Surat Eksternal 43.870 32.744 17.247
Total Dokumen 135.332 108.523 67.220
Total Disposisi 553.456 410.136 232.902
Data Pengajuan Perubahan Absensi Melalui E-Office
2017 2018
Jumlah Pengajuan(akumulasi)
Jumlah Pengajuan(akumulasi)
101.982 365.277
Σ Σ
Selain penghematan untuk kegiatan internal, penghematan kertas dalam transaksi nasabah juga ditingkatkan melalui e-billing. Hingga akhir tahun 2018, e-billing berhasil menghemat kertas sebanyak 13.492.809 lembar dan 322.821 amplop billing 2 in 1, atau nominal total penghematan sebesar Rp71.703,12 juta rupiah.
Dukungan terhadap pelestarian lingkungan hidup salah satunya diwujudkan melalui kerja sama BNI dengan WWF Indonesia dalam bentuk Kartu Kredit Affinity BNI-WWF. Dengan menggunakan kartu kredit tersebut, nasabah turut berpartisipasi mendanai lembaga konservasi atau kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan melalui sharing fee dari tiap transaksi yang dilakukan. Sepanjang tahun 2018, terdapat 32.961 Kartu Kredit Affinity BNI-WWF yang beredar.
94
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen [102-56]
Vers. 2019, pg. 1 of 4
000-174
Independent Assurance Statement The 2018 Sustainability Report of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Number : 005/000-174/IV/2019/SR-Asia/Indonesia Type : 1 Level : Moderate PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“the Reporting Organisation” or “the Company”) has developed its 2018 Sustainability Report (“the Report”) and engaged Social Responsibility Asia (“SR Asia”) to assure the Report content and come up with an independent assurance statement. The Company is an Indonesia listed and state-owned enterprise in financial services industry sector. The Report content has been developed referring to the following standard and regulation: a) the Sustainability Reporting Standards of the Global Reporting Initiative (“the GRI standards”) and its
Financial Services Sector Supplement (FSSS); and b) the Regulation of Indonesia Financial Services Authority No.51/POJK.03/2017 on the
Implementation of Sustainable Finance for the Financial Services Organisations and the Listed and Public Companies (POJK 51).
As agreed by the Management1, SR Asia is responsible for providing assurance services, recommendations, and an independent assurance statement, while presentation of the Report content is the sole responsibility of the Company. An independent assurance statement describes our opinion based on the assurance procedures referring to certain principles, standards and regulations. It does NOT indicate our endorsement on a sustainability report. It also does NOT explain the Company’s overall sustainability performance, except for the areas included in the scope of assurance. SR Asia’s responsibility is only to the Reporting Organisation and does NOT accept or assume any responsibility for any other purpose or to any other person or organisation. Any dependence that third party has placed on the Report or this independent assurance statement is entirely on its own risk. Scope and Limitation of Assurance 1. Visit the head office to review the eight material topics. They are product portfolio, economic
performance, local community, customer privacy, education and training, employment, anti-corruption, and energy. The Management has identified those topics as relevant, significant, and priority based on the reporting principles referred by the Company.
2. Trace back supporting documents and evidence of data and information, in particular of the material topics, as indicated in the Report.
3. Review, NOT to investigate or audit, the Report containing sustainability performance data, information, and disclosures as presented in the Report content, from the period of 1st of January up to 31st of December 2018.
4. Presentation of financial data, information, and figures in the Report is NOT within the scope of SR Asia’s responsibility as per assurance procedure is taken. SR Asia assumes that the Company or
1 The Management refers to the management of the Reporting Organisation
95
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Vers. 2019, pg. 2 of 4
000-174
independent parties or other parties associated to the Company have verified and/or audited data and information related to financial statements.
Exclusion in Assurance 1. Statements, claims, and expression of opinion, belief, expectation, advertisement, and future
planning of the Company, as described in the Report. 2. Analysis on the Report content based on the standards and indicators other than those mentioned
under the methodology section. 3. Data and information outside the reporting period or not relevant to the discussions in the Report,
or from Company’s documents other than those mentioned in the Report, or in the public domain but not included in the Report.
4. Stakeholders’ engagement, which may be involved in developing the Report, except for the engagement to identify material topics as discussed in the Report.
Type and Level of Assurance 1. Type 1 of assurance service on the report content in respect to the AA1000AS (2008) Assurance
Standard and AA1000AP (2018) AccountAbility Principles. 2. A moderate level of assurance procedure on the Report content and evidence, where the risk of
information and conclusions of the Report being error is reduced to low, but not to very low and not zero.
Methodology 1. SR Asia, through its official partner in Indonesia, assigned an assurance team to carry out an initial
assessment on the Report document submitted by the Company. 2. The Assurance Team evaluated:
a. Adherence of Report content, disclosures, and presentation against the standards, principles, and indicators of AA1000AS (2008) and AA1000AP (2018) AccountAbility, GRI Standards and its FSSS, and also POJK 51.
b. System and process that the Company has in place in developing the Report based on the reporting principles and standards.
3. The Assurance Team visited the Company’s head office in Jakarta to: a. Meet the Management and discuss the Report content and the disclosures of sustainability
performance data and information, especially those related to the material topics. b. Trace back data and information to the sources, and review the evidence documents.
Adherence to AA1000AP (2018) and GRI Standards Inclusivity – The Report has indicated inclusive stakeholder engagement practices of the Company through different engagement channels and approaches, such as customer and employee satisfaction index, call center, whistleblowing system (WBS), trade union, and media gathering. Presentation of stakeholder groups in the Report content is inclusive, covering the clients, the investors and shareholders, the employees, the trade union, the Indonesian Government and Financial Services
96
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Vers. 2019, pg. 3 of 4
000-174
Authority, the suppliers, the business association, the civil society organisations or NGOs, and the media stakeholder group. The Company has identified the employee and the trade union separately as two stakeholder groups whereas both are likely to have similar interests. Materiality – in overall, the eight material topics presented in the Report can describe the Company’s sustainability context as a commercial bank. The topic of sustainable finance product portfolio is highly significant, as the Indonesian Financial Services Authority has issued the regulation on sustainable finance in 2017. However, the company needs to elaborate more regarding the process and approach as well as the role of Management in material topics identification and ranking in the Report content. Responsiveness – As explained in the Report, the Company has a number of engagement channels in place to respond stakeholders’ concerns, grievances and feedbacks. In terms of the Report content development, the Company engaged the internal management, independent experts, and academicians. However, the Company is expected to discuss stakeholders’ feedbacks on previous sustainability report to improve its responsiveness level to the higher level. Impact – In terms of sustainable finance, the Company has presented data and information about its green financing portfolio and loans to the clients based on some criteria such as, Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) and Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) certification, as well as Green and Gold PROPER performance. Presentation of energy data and information in the Report does not indicate the overall Company’s impacts from energy usage because the Report content does not include the utilisation of energy for vehicles and channels to reach customers through thousands of branch and sub-branch offices as well as automated teller machines and data servers that consume energy significantly. In “Accordance” with Core Option – The Assurance Team has concluded that, in terms of reporting methodology and approach, the Report content follows the core option of GRI Standards. The Report presents the disclosure of management approach (DMA) and minimum one disclosure or indicator for each material topic. When applicable, it presents sustainability performance data and information referring to FSSS as the specific GRI indicators for financial services industry sector. GRI Standards Principles – In terms of its adherence to the Principles for Defining Report Content, the Assurance Team has identified that the Report adopted adequately the stakeholder inclusiveness principle, but it has lower level of sustainability context, materiality and completeness, especially in presenting energy consumption data and information. Except for the discussions on energy usage, presentation of data and information of material topics in the Report content satisfactorily follows the Principles of Defining Report Quality (comparability, accuracy, timeliness, clarity, and reliability). Its adherence to balance principle is lower as the Assurance Team has found that the Report content does not include a critical environmental topic raised by a stakeholder in public domain within the reporting period. Recommendation 1. Perform stakeholder engagement management based on AA1000 Stakeholder Engagement
Standard AA1000AP (2015) as the basis for material topics identification. 2. Inclusive presentation of data and information on energy consumption and its energy consumption
reduction initiatives, covering the Company’s commuting and travelling activities, as well as
97
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Vers. 2019, pg. 4 of 4
000-174
business operations in branch and sub-branch offices, automated teller machines, aw well as supporting activities, such as data centre and server maintenance.
3. Improve the disclosures of management approach (DMA), especially in presenting the performance target of material topics.
4. Maintain adequate management information system in collecting non-financial data and information for sustainability reporting, especially in environmental data such as energy and water consumption from a wide range of data sources; thus the Company can increase its accuracy, reliability, continuity, and comparability of data and information in the next report.
5. Perform assessment or mapping of the Company’s sustainability initiatives against SDGs objectives and targets.
Statement of Competency, Independency and Impartiality SR Asia is comprised of respectable Asian professionals and organisations. Its main objective is to support companies and other stakeholders in adopting sustainability and social responsibility principles, standards, and best practices through different approaches. Some of SR Asia’s activities are policy studies and advocacies, CSR studies, reporting developments, capacity building programs, researches, and assurance services. SR Asia’s Assurance Team members have experience in writing and reviewing sustainability reports and integrated reports of organisations from different industries. The experts are familiar with different reporting and assurance standards, such as GRI Standards, SASB reporting standard, International Integrated Reporting (IR) Framework, and AA1000 AccountAbility Standard series. SR Asia ensures that adequate mechanism is well implemented in both SR Asia organisation and partners in order to make the Assurance Team members independent and free from bias. SR Asia also confirms that the applied assurance procedure is able to prevent the Company influencing the ability of the Assurance Team members to develop an objective and truthful assurance statement. The assurance provider, Jakarta, 22th of April 2019
Birendra Raturi International Director, SR Asia Social Responsibility Asia (SR Asia) 4F-CS-25, Ansal Plaza, Vaishali Ghaziabad (NCR Region Delhi), Uttar Pradesh 201010, INDIA Landline / Mobile: +91-120-4103023; +91-120-6452020 / +91-9810059109 E-mail: [email protected] Website: www.sr-asia.org
000-174
98
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Referensi OJK dan Indeks Isi Standar GRI [102-55]
Referensi silang GRI Standard & POJK
Pengungkapan Halaman dan/ URL
GRI 101: Landasan 2016
Pengungkapan Umum
GRI 102: Pengungkapan Umum 2016
102-1 Nama organisasi 26
102-2 Kegiatan, merek, produk, dan jasa 26 / www.bni.co.id
102-3 Lokasi kantor pusat 26
102-4 Lokasi operasi 26
102-5 Kepemilikan dan bentuk hukum 26
102-6 Pasar yang dilayani 26
102-7 Skala organisasi 27
102-8 Informasi karyawan 64
102-9 Rantai pasokan 29
102-10 Perubahan signifikan 27
102-11 Pendekatan atau Prinsip Pencegahan 37
102-12 Inisiatif eksternal 27
102-13 Keanggotaan asosiasi 27
102-14 Sambutan Direktur 20
102-16 Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku 28
102-18 Struktur tata kelola 33
102-40 Pemangku kepentingan 41
102-41 Perjanjian perundingan kolektif 64
102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan 41
102-43 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan
41
102-44 Topik utama dan masalah 41
102-45 Entitas dalam laporan keuangan dikonsolidasi 48
102-46 Menetapkan isi laporan dan Batasan 11, 14, 15, 17, 18
102-47 Daftar topik material 12, 14, 15, 17, 18
102-48 Penyajian kembali informasi 13
102-49 Perubahan dalam pelaporan 12
102-50 Periode pelaporan 10
102-51 Tanggal laporan terbaru 10
102-52 Siklus pelaporan 10
102-53 Kontak 13
102-54 Kesesuaian dengan Standar GRI 10
102-55 Indeks isi GRI 98
102-56 Assurance oleh pihak eksternal 10, 94
99
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Referensi silang GRI Standard & POJK
Pengungkapan Halaman dan/ URL
POJK 51/OJK.03/2017 2. Ikhtisar kinerja aspek keberlanjutan 3-5
5.a Tugas Direksi dan Dewan Komisaris terkait kinerja keberlanjutan
30
5.b Pengembangan kompetensi anggota Direksi terkait keuangan berkelanjutan
30
5.c Penjelasan mengenai prosedur LJK dalam mengendalikan risiko keuangan berkelanjutan
35-38
5.e Permasalahan terkait kinerja keuangan berkelanjutan 43
6.a Membangun budaya keberlanjutan di internal LJK 42
6.f.3 Dampak yang ditimbulkan dari Produk dan/atau Jasa dan proses distribusi
73-87
Topik Material
Kinerja Ekonomi
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 14
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 14
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 14
GRI 201: Kinerja Ekonomi 2016
201-1 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan 47
Ketenagakerjaan
GRI 103: Pendekatan Manajemen 201
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 17
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 17
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 17
GRI 401: Ketenagakerjaan 2016
401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawan 65
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.2.a kesetaraan kesempatan bekerja, tenaga kerja paksa dan tenaga kerja anak
66
6.c.2.c Lingkungan bekerja yang layak dan aman 67
6.c.2.b Remunerasi pegawai tetap di tingkat terendah terhadap upah minimum regional
68
Portofolio Produk
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan batasannya 15
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 15
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 15
G4 Petunjuk DMA untuk sektor spesifik
FS1 Kebijakan dengan Komponen Lingkungan dan Sosial yang Spesifik
35
FS2 Prosedur untuk menaksir dan menyaring risiko Lingkungan dan Sosial
37
100
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Referensi silang GRI Standard & POJK
Pengungkapan Halaman dan/ URL
FS3 Proses untuk Memantau Pelaksanaan dan Kepatuhan Klien Terhadap Persyaratan Lingkungan dan Sosial
37
FS4 Proses untuk Meningkatkan Kompetensi Staf dalam Menerapkan Kebijakan dan Prosedur Lingkungan dan Sosial
31
FS5 Kemitraan Mengenai Risiko dan Peluang Lingkungan dan Sosial
44
G4 Suplemen Sektor Layanan Keuangan 2013
FS6 Persentase Portofolio berdasarkan Daerah, Ukuran dan Sektor
49
FS7 Nilai Moneter Produk dan Layanan untuk Manfaat Sosial 50
FS8 Nilai Moneter Produk dan Layanan untuk Manfaat Lingkungan
53
POJK 51/OJK.03/2017 6.b.1 Perbandingan target dan kinerja produksi, portofolio, pembiayaan, pendapatan dan laba rugi
48-49
6.b.2 Perbandingan target dan kinerja portofolio, target pembiayaan, atau investasi pada proyek yang sejalan dengan Keuangan Berkelanjutan.
50-55
6.c.1 Produk dan/atau jasa yang setara bagi konsumen 70-72
6.f.1 Inovasi produk keuangan berkelanjutan 75-79
6.f.4 Produk yang ditarik kembali 56
Pelatihan dan Pendidikan
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 17
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 17
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 17
GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan 2016
404-1 Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawan 68
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.2.d Pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai 31, 34, 69
Masyarakat Lokal
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 15
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 15
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 15
GRI 413: Masyarakat Lokal 2016
413-1 Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pengembangan
81
413-2 Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif signifikan terhadap masyarakat lokal
83
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.3.a Kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak literasi dan inklusi keuangan
70-78
6c.3.c TJSL pada tujuan pembangunan berkelanjutan 8-9
G4 Suplemen Sektor Layanan Keuangan 2013
FS13 Akses Poin di Wilayah Rendah Populasi dan Ekonomi 70
FS14 Akses Jasa Keuangan untuk Orang Tertinggal 72
FS15 Kebijakan Untuk Produk dan Layanan Keuangan yang Adil
56
FS16 Inisiatif Meningkatkan Literasi Keuangan 70
101
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Referensi silang GRI Standard & POJK
Pengungkapan Halaman dan/ URL
Privasi Pelanggan
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 15
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 15
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 15
GRI 418: Privasi Nasabah 2016
418-1 Pengaduan privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan
57
POJK 51/OJK.03/2017 6.f.5 Survei kepuasan pelanggan 58
Antikorupsi
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 15
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 15
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 15
GRI 205: Anti Korupsi 2016
205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil 37
Energi
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 18
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 16
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 16
GRI 302: Energi 2016 302-1 Konsumsi Energi dalam Organisasi 91
G4 Suplemen Sektor Layanan Keuangan 2013
FS9 Cakupan dan Frekuensi Audit serta Prosedur Penilaian Risiko
38
FS12 Kebijakan Pemungutan Suara (Voting Policy) 35
FS10 Kemitraan yang bertanggung jawab atas masalah lingkungan atau sosial
55
FS11 Persentase Aktiva yang Terjadi pada Lingkungan Positif dan Negatif atau Sosial
92
POJK 51/OJK.03/2017 6.e.4.b Pengurangan emisi 90
6.d.1 Biaya Lingkungan Hidup yang dikeluarkan 50, 53,
6.d.2 Penggunaan material yang ramah lingkungan 92
6.d.3.a Jumlah dan intensitas energi 91
6.d.3.b Efisiensi energi 91
6.e Kinerja Lingkungan Hidup bagi LJK 55, 75, 85-87
6.e.2 Kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak lingkungan hidup
53-54, 84-87
6.e.3.a Dampak dari wilayah operasional yang dekat atau berada di daerah konservasi
N/R
6.e.3.b Upaya konservasi keanekaragaman hayati 88
6.e.4.a Jumlah dan intensitas emisi berdasarkan jenisnya 91
6.e.5.a Jumlah limbah dan efluen yang dihasilkan berdasarkan jenis
91
6.e.5.b Mekanisme pengelolaan limbah dan efluen
91
6.e.5.c Tumpahan yang terjadi (jika ada) 90
6.e.6 Jumlah dan materi pengaduan Lingkungan Hidup N/R
N/R : Not Relevant
102
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
GlosariumDaftar Divisi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.Laporan Keberlanjutan BNI Tahun 2018
Divisi Singkatan
Divisi Bisnis Korporasi & Multinasional 1 LMC1
Divisi Bisnis Korporasi & Multinasional 2 LMC2
Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah BIN
Divisi Manajemen Produk Konsumer PDM
Divisi Jasa Transaksional Perbankan TBS
Divisi E-Banking EBK
Divisi Bisnis Kartu BSK
Divisi Internasional INT
Divisi Treasuri TRS
Divisi Risiko Kredit Korporasi BNR
Divisi Risiko Kredit Menengah & Usaha Kecil CMR
Divisi Kepatuhan KPN
Divisi Pengelolaan Jaringan JAL
Divisi Pengelolaan Aset & Pengadaan PFA
Divisi Bisnis Usaha Kecil BSL
Divisi Pengembangan Perusahaan Anak PPA
Divisi Manajemen Risiko Bank ERM
Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan KMP
Divisi Manajemen Modal Manusia HCT
BNI Corporate University BNV
Unit Pusat Layanan Pelanggan BCC
Unit Kualitas Layanan SQU
Unit E-Channel ECN
Unit Analisa Nasabah & Manajemen Portofolio CAU
Satuan Pengawasan Internal SPI
103
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Lembar Umpan BalikLaporan Keberlanjutan 2018 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberikan gambaran kinerja keuangan dan keberlanjutan. Kami mengharapkan masukan, kritik dan saran dari Bapak/Ibu/Saudara setelah membaca Laporan Keberlanjutan ini dengan mengirim email atau mengirim formulir ini melalui fax/pos.
Profil Anda Nama (bila berkenan) :Institusi/Perusahaan : Email :Telp/Hp :
Golongan Pemangku Kepentingan
□ Pemegang Saham dan Investor
□ Nasabah □ Pegawai □ Serikat Pekerja
□ Media □ Pemasok □ Organisasi Bisnis □Pemerintah dan OJK
Organisasi Masyarakat/NGO □ Lain-lain, mohon sebutkan........... Mohon pilih jawaban berikut yang paling sesuai dengan pertanyaan di bawah. Ya Tidak1. Laporan ini mudah dimengerti. 2. Laporan ini bermanfaat bagi Anda. 3. Laporan ini sudah mengambarkan kinerja LJK dalam pembangunan berkelanjutan.
Mohon berikan penilaian atas tingkat aspek material yang dinilai penting menurut anda bagi keberlanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (nilai 1=paling tidak penting s/d 6=paling penting).
Kinerja Ekonomi ( ) Ketenagakerjaan ( )Portofolio Produk ( )Pelatihan dan Pendidikan ( )Masyarakat Lokal ( )Privasi Nasabah ( )Anti Korupsi ( )Energi ( )
Mohon berikan saran/usul/komentar Anda atas laporan ini:............................................................................................................................................................................................................................................................
Terima kasih atas partisipasi Anda.Mohon agar lembar umpan balik ini dikirimkan kembali ke alamat:
MeilianaPgs Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkGrha BNI, Lt. 24Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220Telepon : (62-21) 2511 946, 572 8387Faks. : (62-21) 572 8295, 572 8053E-mail : [email protected] : www.bni.co.id
104
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2018
Tata Kelola yang Berkelanjutan
Mengelola Perubahan Menuju Perbankan yang Berkelanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
105
Mengarahkan Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan
Bersama Merawat Lingkungan yang Berkelanjutan
Pernyataan Verifikasi Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkLaporan Keberlanjutan
Sustainability ReportLaporan Keberlanjutan
2018
Kantor Pusat :Gedung BNIJl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220, Indonesia
OnlineEmail : [email protected] : bni.co.id
Phone & FaxSolution Center : 1500 046Phone : 021 - 2511 946 , 572 8387 Fax : 021 - 572 8295 , 572 8053