Neuroblastoma
-
Upload
rumaisa-dhifa-mawaddah -
Category
Documents
-
view
49 -
download
7
Transcript of Neuroblastoma
NEUROBLASTOMA
PENDAHULUAN
Neuroblastoma merupakan tumor padat dan ganas pada bayi dan anak-anak yang
berasal dari embrionik neural crest. Tumor ini bisa timbul diberbagai tempat dimana sel
neural crest berkembang mulai dari basis cranii sampai pra sakcum. Dan kurang lebih
sekitar 25% neuroblastoma berasal dari mediastinum, pelvis atau leher. Sampai saat ini
penyebab pasti neuroblastoma tidak diketahui.
Walaupun Neuroblastoma ini termasuk tumor ganas ke dua sesudah leukemia yang
sering ditemukan pada anak-anak dan sering menyebabkan kematian tapi penderita tumor
ini dapat mengalami regresi spontan dan tumor primer dan metastasisnya, sehingga tumor
menghilang secara sempurna dan terutama pada anak-anak dibawah usia 1 tahun
INSIDENSI
Tumor ini pertama kali ditemukan oleh VIRCHOW pada tahun 1864. Dan HOMER
WRIGHT (tahun 1910) menamakan “NEUROBLASTOMA” yang sesuai dari asalnya
(neural crest)
Tumor ini mencapai 8-10% dari seluruh keganasan pada anak-anak dengan insidensi
10-15 : 100 000 angka kelahiran hidup dan menepati urutan kedua setelah leukemia
1
PATOLOGI
Secara Makroskopis, Neuroblastoma tidak memiliki kapsul dan terletak dekat dengan
aorta dan pembuluh darah ginjal dan mesenterika. Tumor tersebut melekat erat pada
struktur-struktur disekitarnya. Pada irisan, mungkin terdapat jaringan dengan
vaskularisasi tinggi disekitar daerah yang nekrotik. Bagian padat tumor berwarna merah
sampai kuning, lunak dan rapuh. Neuroblastoma para Vertebralis juga dapat menginvasi
Foramina Vertebra dan menimbulkan kompresi medulla spinalis metastase sering terjadi
pada limfonadi yang berdekatan namun juga dapat terjadi pada tulang, hepar dan kulit
(1).
Secara Mikroskopis, gambaran tumor ini bervariasi dari lapisan-lapisan difusi, sel-sel
bulat kecil yang tidak berdiferensiasi gambaran Roset dapat dijumpai pada kurang lebih
sepertiga tumor dan dengan pengecatan khusus dapat terlihat tonjolan saraf (1,2,4)
Saat ini sedang berlangsung usaha menghubungkan gambaran histopatologi penderita
Neuroblastoma dengan Prognosis (1).
BIOKIMIA
Neuroblastoma merupakan tumor neural crest yang dapat menghasilkan peningkatan
sintesis dopa, dopamine dan norepinefrin.
2
Metabolisme Katekolamin
Secara klinis, jalur metabolik yang paling penting mengenai perubahan norepinefrin
menjadi asam Vanil mandelik (VMA) dan dopamine menjadi asam Homovanilik (HVA)
kadar VMA meningkat 80%. Jika kadar VMA meningkat lebih dari 7 mg setelah 24 jam
(Urin tampung) maka tes dinyatakan . Penentuan kadar katekolamin dalam urin yang
dilakukan secara serial dapat membatu menentukan rekurensi mampu menentukan
perlunya operasi ataupun perlunya kemoterapi (1,3,4,6).
Harga normal catekolmin dalam urin
Age (yr) VMA + HVA ‡
3
tyrosine Dihydrophenylalanine ( DOPA )
3 methoxytyrosine
3 methoxylyrosine Dihydroxphenyethylamine ( Dopamine )
norepinephrine
Vanillipyruvic Acid
3 methoxytyramine normetanephrine
Vanilllacatic acid ( VLA )
Homovanillic acid ( HVA )
Vanillylmandelle acid ( VMA )
< 0,5 12 160,5 10 14,51,0 8 141,5 6 11,52,0 4 10
> 2,0 3,5 9
Neuron Spesifik Enolasi (NSE) dan Ferritim Seriem yang diproduksi oleh
Neuroblastoma dapat menjadi penanda tumor yang bermanfaat untuk menentukan
prognosis dan mengikuti perjalanan penyakit. Dimana kadarnya sering terjadi
peningkatan.
Sel Neuroblastoma memiliki banyak copy urutan DNA yang berhubungan dengan
onkogen Y-MYC dan C-MYC dan disebut onkogen N-MYC. Neuroblastoma primer
yang luas dan tidak diterapi akan memiliki banyak copy onkogen N-MYC. Penderita
dengan banyak onkogen N-MYC memiliki prognosis lebih buruk, karena itu penambahan
jumlah onkogen N-MYC merupakan indikator prognostic yang penting (1,3)
Gejala klinik
Pada dasarnya gejala klinik neuroblastoma sebagai akibat dari peningkatan
katekolamin,penekanan massa dan lokasi tumor primer maupun metastasisnya. Gejala
yang timbul dapat berupa gejala non spesifik seperti : kelemahan umum, iritabilitas,
nyeri,unoreksia dan berat badan menurun dan demam lebih sering terjadi pada anak-anak
dengan neuroblastoma disbandingkan anak-anak dengan tumor wilm. (1,3,5)
4
Tumor neuroblastoma infiltratif yang berkembang dileher, toraks, abdomen atau
pelvis dapat menginvasi dan mendesak organ disekitarnya. Tumor pada rongga dada
mengakibatkan distress respirasi, disfagi dan kompresi vena. Terabanya massa dengan
atau tanpa nyeri perut pada tumor abdomen dan tumor dipelvis ditandai kesulitan
defekasi dan berkemih. Tumor yang berkembang melalui Foramen intra vertebra dan
mendesak medulla spinalis (Dumbel Neuroblastoma) dapat menyebabkan gejala-gejala
neurologis seperti flaksid tangkai dan disfungsi saluran kemih (1,3)
Pada Neuroblastoma retroperitoneal akan teraba keras, irreguler dan melewati midline
dan melekat pada jaringan sekitarnya. Pada bayi, hepar lebih mudah teraba dari pada
tumor primernya. Bahkan hepar mungkin mengalami infiltrasi difus oleh tumor, hepar
teraba keras, irreguler serta hampir memenuhi seluruh kavum abdomen (1,8)
Dalam kepustakaan dikatakan bahwa pada saat tumor ditemukan dan ditegakkan
diagnosanya 85% sudah mengalami metastase. Tempat metastasis yang sering adalah
kelenjar getah bening, sumsum tulang, hati, kulit dan tulang. Gejala metastasis pada
sumsum tulang yaitu pansitopenia, sedangkan metastasis ke tulang berupa nyeri pada
tulang dan bila metastasisnya ke tulang tengkorak dan orbila berupa Proptosis serta
ceehymosis. Gejala lain yang berhubungan dengan peningkatan katekolami berupa diare,
hipertensi, berkeringat dan pucat (2,3,4)
Stadium klinik / STAGING
Staging ini diperlukan selain untuk terapi juga prognosis staging menurut evans
masih banyak dipakai / digunakan. Dan evans membagi neuroblastoma atas stadium I-II
& IV s
5
Stadium I : tumor terbatas pada organ atau struktur asalnya
Stadium II: tumor sudah menyebar keluar organ yang terkena tetapi belum melewati
linea mediana. Kelenjar limfe regional ipsilateral sudah terkena
Stadium III : tumor menyebar melewati linea mediana. Kelenjar limfe regional
bilateral terkena
Stadium IV : tumor sudah mengenai tulang, organ, jaringan lunak atau kelenjar limfe
jauh
Stadium IVs : stadium I dan II tetapi dengan melibatkan organ hepar kulit atau
sumsum tulang walaupun tanpa gambaran metastase ditulang pada foto
rontenogram (1,2,3)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgenogram
Pemeriksaan sheletal surveg, plain abdomen, thorax foto, diperlukan selain untuk
melihat adanya gambaran metafase juga untuk menentukan letak tumor.
Gambaran foto polos lebih dari 50% akan disertai gambaran kalsifikasi pada
massa tumor (2,5,8)
2. Ultrasonography
USG dapat mengetahui tumor salid atau listik dan juga bisa mengetahui asal
tumor primernya (contoh : extra renal atau renal) sekaligus bisa melihat ada
tidaknya metastase & pendesakan organ sekitarnya (2)
3. Computed tomography (CT) SCAN
6
Pemeriksan ini bermanfaat pada mediastinum atau tumor paravertebra lain untuk
mengetahui keterlibatan medulla spinalis yang meluas ke Foramina vertebrae.
Sedang pada massa di abdomen akan menunjukkan perubahan letak ginjal dan
letak ureter. Dan CT Scan juga akan menunjukkan hubungan antara tumor
abdomen dan arteri mesenterika / perluasan melalui diafragma yang akan
membantu menentukan apakah tumor dapat dioperasi (1,2)
MRI
Dapat mengetahui lokasi dan perluasan dari tumor juga untuk menentukan apakah tumor
dapat dioperasi (1)
BONE MARROW PUNCTURE
Adalah tindakan pengambilan sumsum tulang untuk mengetahui kelainan dibidang
hemotologi maupun infiltrasi tumor ke dalam sumsum tulang. Pada penderita
neuroblastoma pemeriksaan BMP akan didapatkan kumpulan sel-sel tumor dengan
sitoplasmanya yang luas dengan membentuk gambaran Rosset (1,2)
DIFEERENTIAL DIAGNOSA
WILM’S TUMOR yaitu tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada anak-anak yang
secara embriologih berasal dari mesodermal metanefron secara histologs terdiri dari
jaringan selluler yang tidak berdiferensiasi. Pada wilm’s tumor jarang melewati garis
7
tengah dan pada pemeriksaan dengan ultrasonography (USG) tidak tampak gambaran
adanya kalsifikasi dan kadar katekolamin yang normal pada wilm’s tumor (1,2,3,4,7)
PENATALAKSANAAN
Penanganan neuroblastoma tergantung pada stadium klinik, resectabilihy dan hasil
histopatologi. Modalitas terapi tumor ini meliputi : 1. Pembedahan, 2. Radioterapi, 3.
Kemoterapi (1,3,7)
1. PEMBEDAHAN
Tujuan pembedahan selain untuk mendiagnosa juga untuk stadium dan
pengobatan operasi yang berupa pengangkatan EKSISI berhasil untuk stadium I
dan II serta IV s (2,7). Jika diseksi awal menunjukkan bahwa tumor telah
menginvasi organ sekitar dan pembuluh darah sekitarnya, maka tumor hanya
boleh dibiopsi dan dilanjutkan dengan kemoterapi. Operasi ulang jika tumor
sudah mengecil pada neuroblastoma abdomen saat operasi aorta dan vena cava
inferior didentifikasi, biasanya pada tepi inferior tumor. Dengan diseksi yang
dilakukan secara hati-hati dapat ditemukan sebuah bidang antara tumor dan
pembuluh darah utama. Seringkali limfonoadi dapat dipisahkan dari tumor untuk
mempertahankan arteri mesenterika dan arteri coliaca. Apabila salah satu ginjal
terkena maka harus diangkat, tetapi jika ada organ lain yang terkena, maka tumor
harus dibiarkan. Semua limfonadi sepanjang aorta dan vena kava harus diangkat
untuk penentuan stadium (1,2,3,7)
8
2. RADIOTERAPI
Biasanya diberikan pada tumor yang unresectable, karena diharapkan setelah
diradioterapi dan dilanjutkan dengan kemoterapi tumor dapat menjadi respectable.
Kebanyakan neuroblastoma memberikan respon baik dengan radioterapi dengan
dosis 2000-3000 rad dalam 12 kali penyinaran (5,7)
3. KEMOTERAPI
Bagian kesehatan anak FKUI memulai dengan pemberian Sitostatika Vincristin
Intravena 2 mg / m2. keesokan harinya dilakukan operasi reseksi tumor. Pasca
bedah diberikan lagi Vincristin 4 kali dengan jarak antara 1 minggu.
Cyclopkosphamide diberikan bila tumor sulit untuk diradiasi dengan dosis 20
mg / kg bb seminggu sekali (5). Pemberian Sitostatika dengan regimen kombinasi
memberikan hasil yang lebih baik bila hanya diberikan regimen tunggal, misal
pemberian Carboplatin dan ifosfamide (3,7)
PROGNOSIS
Hampir 90% penderita meninggal 14 bulan setelah mendapatkan pengobatan.
Beberapa factor yang mempengaruhi prognosis yaitu umur, stadium lokasi tumor, nilai
katekolamin dan gambaran histopatologis. Dikatakan bahwa penderita muda prognosis
lebih baik dibandingkan dengan penderita diatas umur 1 tahun pada saat diagnosa
ditegakkan (2,3,8). 5 year Survival dilaporkan stadium I 98% stadium II 83% stadium III
53% dan stadium IV 17% (1,2)
9