Modul III Bercak Putih Pada Kulit
-
Upload
fadhil-syamsir -
Category
Documents
-
view
752 -
download
87
description
Transcript of Modul III Bercak Putih Pada Kulit
Modul Bercak Putih pada Kulit
Sistem Kedokteran TropisFakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Kelompok 5C111 07 179 ANDI ANIS WISUDAWAN
C111 10 010 DZULFADHIL SYAMSIR
C111 10 114 MELIA BUDI ASTUTI
C111 10 133 VINCENT THEDY
C111 10 151 WA ODE NURUL HAIRINA
C111 10 169 ANDI REGIAN DEWANGGA RUSLY
C111 10 255 MUHAMMAD KHAERUL MUQSITH
C111 10 258 FIERNA DARMAWANTI HANAFI
C111 10 276 DIAN FARADIBA
C111 10 294 A. MIFTAH KHAERATI DARMAWAN
C111 10 312 EKA SEPTIANI
C111 10 334 FRISKA MELIYATI DUMA
SkenarioSeorang laki-laki, sawo matang, umur 17 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan bercak-bercak berwarna putih pada kulit, berbentuk bulat atau lonjong, diameter 1-3 cm. Bercak putih tersebut muncul satu bulan yang lalu di daerah punggung.
Kata Kunci• Laki-laki• 17 Tahun• Sawo matang• Bercak berwarna putih pada kulit, bulat/lonjong, d=3
cm • Muncul satu bulan yang lalu di daerah punggung
Pertanyaan
1.Fisiologi Kulit dan Pembentukan Melanin
2.Patomekanisme tiap gejala3.Differential Diagnosis
Fisiologi Kulit dan Pembentukan Melanin
Lanjutan Fisiologi
Tirosin
L-DOPA
Dopaquinone
Dopachrome
Indole 5,6 quinone
carboxilic acid
DHICA Melanin
DHI
Indole 5,6 quinone
DHI Melanin Pheomelanin
Alanyl-hidroxy
Benzothiazine
Cysteinil DOPA
Enzim Tirosinase
Patomekanisme Gejala
1. Penghambatan Enzim Tirosinase:- gagal pembentukan granul melanin
2. Kerusakan atau tidak terbentuknya melanosit:- tidak ada aktifitas melanogenesis
Differential Diagnosis
Tinea Versicolor Pityriasis Alba
Morbus Hansen / Leprosy Vitiligo
Kausa dan PatomekanismeTinea versicolor Pityriasis alba
Kausa Malesezia furfurIdiopatik, diduga sifat kulit yang sensitif
Patomekanisme
Sinar UV, reaksi sensitifitas ataupun flora normal kulit diduga sebabkan inflamasi yang akan berujung pada lesi postinflamsi
Morbus Hansen / Leprosy Vitiligo
Kausa Mycobacterium LepraeIdiopatik, diduga autoimun, neurogenik, autotoksik
Patomekanisme
1. Teori Autoimun2. Teori Neurogenik3. Teuri Autotoksik
Kausa dan Patomekanisme
Gejala Klinis dan Anamnesis
Tinea versicolor Pityriasis alba
Gejala Klinis
-Hipopigmentasi-Gatal - Tidak ada kelainan saraf perifer
Predileksi : pada tubuh bagian atas, lengan atas, leher, abdomen, aksila, inguinal, paha, genitalia
Terbagi 2 :1. Bentuk Lokal, sering
menyerang anak-anak terutama di wajah biasanya ditemukan sampai 5 lesi yang berbentuk plakat hipokrom disertai skuama
2. Bentuk umum, jarang, sering terjadi pada dewasa muda. Terbagi 2 yaitu idiopatik dan dermatitis atopik
Anamnesis
Lesi hipopigmentasi / hiperpigmentasiRasa gatal yang ringan saat berkeringatLingkungan yg lembabRiw. Keluarga dan orang sekitar
Riwayat bercak berwarna merah terang pada kulit yang disertai adanya skuama dan depigmentasi setelah bercak kemerahannya hilangRiwayat Alergi, paparan sinar matahari ataupun bahan kimia
Morbus Hansen / Leprosy Vitiligo
Gejala Klinis Kriteria WHO / Ridley Jopling
Makula dengan gambaran putih pucat (seperti kapur) dengan tepi yang tajam
Anamnesis
Hipopigmentasi / eritemaKelainan pertumbuhan rambut : alis & rambut kadang rontokPredileksi : saluran napas, testis, bilik mata depan, kulit terutama cuping telinga dan jari.Kadang, terasa nyeri (pada bagian yang terjadi penebalan saraf tepi)Kesulitan menggerakkan anggota tubuh
Bercak putih seperti kapurDaerah predileksi : Tangan, pergelangan tangan, lutut, leher dan daerah sekitar lubang (misalnyamulut) merupakan daerah-daerah yangsering ditemukan vitiligo
Gejala Klinis dan Anamnesis
Pemeriksaan fisis khusus dan Penunjang
Tinea versicolor Pityriasis alba
Pemeriksaan Fisis - -
Pemeriksaan Penunjang
1. Lampu wood flouresensi berwarna kuning keemasan pada lesi yang bersisik
2. Mikroskopis sediaan skuama dgn KOH meat ball and spaghetti (kelompok sel ragi bulat dengan miselium kasar)
1. Potassium hidroksida (KOH) Tidak didapatkan hifa dan
spora menyingkirkan pityriasis vesikolor, tinea fasialis atau tinea korporis
2. Histopatologi dari biopsi kulit akantosis ringan, spingiosis dgn hiperkeratosis dan parakeratosis, pigmentasi melanin yang irreguler pada lapisan basal kulit
3. Mikroskop elektron penurunan jumlah serta berkurangnya ukuran melanosom
Morbus Hansen / Leprosy Vitiligo
Pemeriksaan Fisis Tes sensitivitas -
Pemeriksaan Penunjang
1. BTA (Z.N) untuk melihat bakteri dan morfologi
2. Histopatologis (Melihat stadium penyakit)
3. SerologisMLPA (Mycobacterium Leprae Particle Aglutination), uji ELISA danML dipstick.
1. Histopatologi eosin tampak normal (kecuali tidak ditemukan melanosit), limfosit pada tepi makula (kadang2)
2. Biokimia tidak ada tirosinase, kadar tirosin plasma dan kulit normal
3. Lampu wood lesi vitiligo berwarna putih berkilau, kadang dengan sedikit warna biru
Pemeriksaan fisis dan Penunjang
Penatalaksanaan dan Prognosis
Tinea versicolor Pityriasis alba
Penatalaksanaan
1. Topikal :- Selenium sulfida 1,8 % dlm bentuk
shampoo 2-3 kali seminggu- salisil spiritus 10%- sulfur presipitatum dlm bedak
kocok 4-20%2. Sistemik :
- ketokonazol 200 mg/hari selama 10 hari
- itrakonazol 200 mg/hari selama 5-7 hari
1.Hidrokortison dan kim emolien mengurangi eritema, skuama, dan gatal
2.Cephalexin, cefadroxil, dan dicloxacilin mengatasi infeksi Staphylococcus aures
Prognosis Bonam Bonam
Morbus Hansen / Leprosy Vitiligo
Penatalaksanaan
MDT untuk MB-Rifampisin 600 mg setiap bulan dlm pengawasan--DDS 100 mg setiap hari- Klofazimin 300 mg setiap bulan dlm pengawasan diteruskan 50 mg sehari / 100 mg sehari / 30 X 100 mg setiap mingguMDT untuk PB-Rifampisin 600 mg setiap bulan dgn pengawasan- DDS 100 mg setiap hari
First line :- Topical : Kortikosteroid,
kalsineurin inhibitor- Fisik : UVB, psoralen sistemic
dan sinar UVASecond line :- Topikal : Calcipotriol- Fisik : Psoralen topikal dan
sinar UVA Excimer laser - Sistemik : Kortikostreoid- Pembedahan : transplantasi
melanosit
Prognosis Tergantung stadium dari penyakit ketika dideteksi. Dubia
Penatalaksanaan dan Prognosis
Terima Kasih