Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7
-
Upload
bpbd-lamongan-bidang-kedaruratan -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7
![Page 1: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/1.jpg)
PERTEMUAN 1.
PENGETAHUAN DASAR MEDIA PENYIARAN RADIO – TELEVISI
Penyiaran adalah :
Pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima di
telinga atau didengar dan dilihat oleh publik.
(Chester, Garrison, Willis dalam buku “Television and Radio”)
Penyiaran merupakan bentuk pengiriman pesan melalui media televisi atau radio dengan tidak
dikontrol secara teknik oleh penerima.
(Sullivan, Hartley, Saunders, Montgomery, Fiske dalam buku “Key Concept in Communication
and Cultural Studies”)
A. SEKILAS SEJARAH PENYIARAN
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan siaran radio dan siaran televisi serta perkembangan
teknologi informasi secara singkat :
1887 – Hertz seorang ahli fisika Jerman berhasil mengirim & menerima gelombang radio
1895 – Komunikasi radio tanpa kabel ditemukan oleh Marconi (Italia)
1896 – Tabung sinar kathode ditemukan oleh F. Braun (Jerman)
1920 – Ahli teknik bernama Frank Conrad (USA) membangun pemancar radio
1922 – Siaran radio dimulai di Amerika, Perancis, Cina, Jerman dan Uni Soviet
1923 – Vladimir Katejev Zworykin berhasil menciptakan sistem televisi elektris
1924 – Percobaan untuk televisi dilakukan oleh J.L. Baird (Inggris)
1926 – NBC (USA) berdiri dan membangun sistem radio jaringan
1927 – CBS (USA) berdiri
1929 – Siaran Percobaan BBC (Inggris)
1936 – Siaran TV dimulai oleh BBC (Inggris)
1939 – Percobaan siaran TV dimulai di Jepang (NHK)
1951 – Percobaan siaran TV berwarna di Amerika Serikat
1954 – Amerika menetapkan sistem siaran TV berwarna (NTSC)
1957 – Percobaan siaran TV berwarna oleh NHK
1960 – Siaran TV berwarna sistem NTSC dimulai di NHK
1965 – Siaran televisi dimulai di Indonesia (ASEAN games)
1967 – Siaran TV berwarna sistem PAL dimulai di Inggris, Jerman Barat, Belanda.
1967 – Siaran TV berwarna sistem SECAM dimulai di Perancis dan Uni Soviet
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 1
![Page 2: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/2.jpg)
1969 – Apollo 11 (USA) berhasil mengirim gambar bulan yang berwarna
1976 – Satelit Palapa diluncurkan (Indonesia)
1977 – Siaran TV berwarna dimulai di Indonesia (sistem PAL)
2000 – Siaran TV digital dimulai di Amerika
2001 – Siaran TV satelit digital dimulai di Jepang
2003 – Siaran TV lewat pemancar di darat UHF/VHF dimulai di Jepang
Sejarah media penyiaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sejarah media penyiaran
sebagai penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran sebagai suatu industri. Sejarah
media penyiaran sebagai penemuan teknologi berawal dari ditemukannya radio oleh para ahli
teknik di Eropa dan Amerika. Sejarah media penyiaran sebagai suatu industri dimulai di
Amerika.
B. PERKEMBANGAN PENYIARAN RADIO
PERKEMBANGAN PENYIARAN RADIO DI DUNIA
Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan perusahaan pembuat
pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio Corporation of America. Liputan
kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita
pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran
radio yang berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad.
Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin
Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan frekuensi modulasi (FM),
frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz).
Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya kepada David Sarnoff. Namun RCA
ternyata lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya
kepada beberapa perusahaan lainnya. Pengembangan radio FM sempat tertunda karena
meletusnya Perang Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan
televisi.
Keuntungan FM dari AM adalah :
1. Dapat menghilangkan “interference” (gangguan, percampuran) yang disebabkan
cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.
2. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.
3. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.
Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar menjadi sinyal listrik
dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal pembawa frekuensi
tinggi dan disiarkan ke radio penerima. Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 2
![Page 3: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/3.jpg)
dan menciptakan sinyal analog elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi
suara.
Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar, maka FM
lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada masyarakat di pedesaan.
FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional bisnis bagi
penyiaran radio FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947, hampir 1000 stasiun penyiaran
radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran
radio FM pada masa itu mengalami beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai
berikut:
1. Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus dan
program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini berarti pendengar
penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang membeli perangkat radio baru.
Pada tahun 1947 perangkat penerima FM pada radio AM yang tidak mahal muncul di
pasaran.
2. Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM tidak bisa
menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan program yang berbeda.
Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan untuk membiayai program semacam itu
kecuali telah memiliki pendengar. Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan
dilema itu dengan menjiplak program penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM
mereka. Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan dengan
praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan penyiaran radio FM.
3. Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat murah penerima
penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.
4. Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran radio AM yang
sudah mengakar.
SEJARAH PENYIARAN RADIO DI INDONESIA
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Hindia Belanda
pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De Groot yang berhasil melakukan komunikasi
radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti
dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai
dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar radio
sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan naskah proklamasi
kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio sederhana buatan
sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan
kesatuan-kesatuan aksi dalam perjuangan orde baru.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang sebelumnya aktif
mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 3
![Page 4: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/4.jpg)
(RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI
yang pertama.
PERTEMUAN 2
SIFAT MEDIA PENYIARAN
Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda
dengan media massa lainnya, bahkan diantara sesama media penyiaran, misalnya antara
radio dan televisi, terdapat berbagai perbedaan sifat.
JENIS MEDIA SIFAT
Cetak
- dapat dibaca, dimana dan kapan saja
- dapat dibaca berulang-ulang
- daya rangsang rendah
- pengolahan bisa mekanik, bisa elektris
- biaya relatif rendah
- daya jangkau terbatas
Radio
- dapat didengar bila siaran
- dapat didengar kembali bila diputar kembali
- daya rangsang rendah
- elektris
- relatif murah
- daya jangkau besar
Televisi
- dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
- dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali
- daya rangsang sangat tinggi
- elektris
- sangat mahal
- daya jangkau besar
Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak
menguasai waktu, sedangkan media cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang.
Artinya siaran dari media televisi atau radio dapat diterima dimana saja dalam jangkauan
pancarannya (menguasai ruang) tetapi siarannya tidak dapat dilihat kembali. Media cetak
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 4
![Page 5: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/5.jpg)
untuk sampai kepada pembacanya memerlukan waktu (tidak menguasai ruang) tetapi dapat
dibaca kapan saja dan dapat diulang-ulang (menguasai waktu). Perbedaan sifat inilah yang
menyebabkan adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga jurnalistik cetak, namun
semuanya tetap tunduk pada ilmu induknya yaitu ilmu komunikasi.
Penyelenggaraan media penyiaran mempunyai kaitan erat dengan spektrum frekuensi radio
dan orbit satelit geostasioner yang merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga
pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien.
Siaran adalah rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,atau suara dan gambar atau yang
berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima
melalui perangkat penerima siaran. (menurut Undang-undang No 32 tahun 2002 tentang
Penyiaran)
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau
sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi
radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui
udara, kabel, dan atau lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran. (menurut Undang-undang No 32 tahun 2002
tentang Penyiaran)
Menurut definisi tersebut, terdapat lima syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk dapat
terjadinya penyiaran. Kelima syarat tersebut adalah :
1. Spektrum frekuensi radio
2. Sarana pemancaran/transmisi
3. Adanya siaran (program atau acara)
4. Adanya perangkat penerima siaran (receiver)
5. Dapat diterima secara serentak/bersamaan
Spektrum Frekuensi Radio
Spektrum frekuensi radio adalah kumpulan pita frekuensi radio yang berbentuk gelombang
elektromagnetik serta memiliki lebar tertentu. Spektrum frekuensi radio terdiri atas kanal
frekuensi radio yang merupakan satuan terkecil dari spektrum frekuensi radio yang ditetapkan
untuk suatu stasiun radio.
Secara umum, frekuensi dapat didefinisikan sebagai jumlah pengulangan getaran dalam satu
detik yang dihitung dalam satuan cycle atau Hertz.
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat telah menghasilkan berbagai macam
peralatan komunikasi yang sangat membutuhkan frekuensi agar dapat digunakan untuk
melakukan komunikasi. Untuk itulah frekuensi harus dibagi-bagi atau dikelompokkan
berdasarkan tipe atau jenis dan kebutuhan peralatan itu. Pembagian frekuensi ditetapkan oleh
sebuah badan internasional agar berlaku secara global-universal dan berlaku di seluruh dunia.
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 5
![Page 6: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/6.jpg)
10 – 30 KHz : very low frequency (VLF)
30 – 300 KHz : low frequency (LF)
300 – 3000 KHz : high frequency (HF)
3000 – 30.000 KHz : very high frequency (VHF)
30 – 300 MHz : ultra high frequency (UHF)
300 – 3000 MHz : super high frequency (SHF)
3000 – 30.000 MHz : extremely high frequency (EHF)
Blok frekuensi itu kemudian dibagi lagi menjadi bagian-bagian frekuensi yang lebih kecil yang
dinamakan saluran atau kanal frekuensi (channel) yang digunakan suatu stasiun untuk
melakukan penyiaran. Kanal frekuensi merupakan satuan terkecil dari spektrum frekuensi
yang ditetapkan untuk suatu stasiun penyiaran. Kekuatan dan daya jangkau stasiun penyiaran
ini sangat ditentukan oleh ukuran saluran frekuensinya dan posisi saluran tersebut pada
spektrum frekuensi. Sebagai gambaran kapasitas saluran frekuensi untuk kebutuhan
komunikasi melalui telepon sudah cukup baik dengan menggunakan frekuensi 300 – 2700 Hz.
Dengan kapasitas frekuensi sebesar ini, suara lawan bicara melalui telepon sudah jelas
terdengar. Kebutuhan frekuensi untuk penyiaran radio lebih tinggi lagi. Suara yang dikeluarkan
radio tidak cukup untuk hanya sekedar bisa didengar tetapi memerlukan juga aspek keindahan
suara.
Di Indonesia, pengaturan frekuensi dikelola oleh Departemen Perhubungan (Direktorat
Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, Ditjen Postel).
Dalam mendirikan stasiun penyiaran, frekuensi merupakan hal yang sangat penting dalam
dunia penyiaran, sebab betapapun hebatnya suatu program siaran, tanpa diikuti kualitas yang
bagus pada perambatan gelombang elektromagnetik yang membawa sinyal gambar atau
suara maka akan sulit menjaring audien yang banyak. Selain itu perencanaan yang matang
untuk mendirikan stasiun penyiaran antara lain : memperkirakan tinggi menara yang harus
dibangun, mengukur ketinggian permukaan tanah, jenis antena, dan kekuatan pemancar.
Dalam penyiaran televisi, terdapat tiga standar sistem penyiaran yaitu :
1. NTSC (National Television Standards Committee) digunakan di Amerika Serikat,
Kanada, Jepang, Korea dan Meksiko.
2. PAL (Phase Alternating by Line) digunakan di sebagian Asia termasuk Indonesia,
Australia, Cina, Amerika Selatan, dan sebagian Eropa.
3. SECAM (Sequential Couleur avec Memoire) digunakan di Perancis, Asia tengah dan
beberapa negara Afrika.
Perbedaan kebijakan standar sistem penyiaran ini terjadi karena :
- Jumlah bingkai gambar per detik (fps) yang digunakan
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 6
![Page 7: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/7.jpg)
Dalam kelompok PAL dan SECAM menetapkan standar fps (frame per second)
sebanyak 25, sementara kelompok NTSC menetapkan sebanyak 30. Penetapan ini
berdasarkan patokan tingkat arus listrik rumah tangga.
- Jumlah garis pada setiap frame-nya
Kelompok PAL dan SECAM menetapkan sebanyak 825 garis per detik, sedangkan
kelompok NTSC menetapkan 525 garis per detik. Faktor ini cukup mempengaruhi
tingkat resolusi gambar.
- Jumlah frekuensi yang digunakan
Kelompok PAL dan SECAM menetapkan lebar pita frekuensi (bandwidth) sebesar 7 MHz
dan lebar pita frekuensi sebesar 6 MHz. Tentang ketetapan lebar pita frekuensi ini,
cenderung lebih mudah berubah-ubah, bahkan di setiap negara memiliki kebijakan
yang berbeda tergantung dari kebutuhan.
PERUBAHAN PRODUKSI PROGRAM MEDIA PENYIARAN
A. SISTEM SIARAN
Secara garis besar acara televisi dapat dibagi dua kelompok yaitu siaran langsung dan siaran
rekaman. Siaran langsung mengutamakan sifat aktualitas seperti olahraga, rapat-rapat yang
bersifat besar dan aktual. Untuk siaran rekaman seperti drama, dokumenter, acara pendidikan
adalah acara yang gambar dan suaranya diedit lebih dahulu.
Awalnya siaran langsung melewati jaringan telepon atau gelombang mikro sehingga mutunya
kurang memadai. Saat ini siaran langsung menggunakan teknologi komunikasi yang canggih
seperti satelit, jaringan serat optik, jaringan internet dan sebagainya. Berkat kemajuan
teknologi digital yaitu semi konduktor, teknologi komputer, teknologi perangkat lunak dan lain-
lainnya memungkinkan terwujudnya komunikasi yang berkapasitas besar, berkecepatan tinggi
serta bermutu tinggi dan dapat dipancarkan dari jarak yang sangat jauh.
B. SISTEM REKAMAN
Cara menyimpan atau merekam suara dan gambar saat ini mengalami perubahan yang besar.
Dahulu suara direkam pada piringan hitam, kaset, demikian juga untuk gambar direkam dalam
kaset, tetapi saat ini suara dan gambar disimpan dalam bentuk CD (compact disk) atau dalam
HD (hard disk).
C. SISTEM EDITING
Cara editing sinyal gambar dan sinyal suara semenjak diketemukan sistem penyimpanan
dengan CD serta hard disk, sistem editing menjadi sangat mudah dan tidak mengalami
penurunan mutu gambar atau suara. Faktor inilah salah satu yang menyebabkan teknologi
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 7
![Page 8: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/8.jpg)
digital menjadi unggul. Untuk sinyal gambar sistem editing ini populer dengan sebutan editing
non linier.
D. SISTEM PENGOLAHAN
Pengolahan gambar dengan komputer grafik sangat memegang peranan yang penting di sini.
Oleh karena itu operator editing, komputer grafik tidak hanya dituntut sistem operasinya saja
tetapi juga dituntut mempunyai kemampuan seni dan imajinasi dalam menciptakan gambar-
gambar.
PERTEMUAN 3
TEKNIK PENYIARAN RADIO
Dalam produksi siaran radio terdapat proses pemancaran sinyal frekuensi audio dengan
menggunakan gelombang radio. Gelombang dengan frekuensi radio ini, disebut gelombang
pembawa (carrier wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang dapat berubah-ubah menurut
irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan amplitudo ini disebut dengan modulasi.
Tiga komponen utama dalam pemancar radio :
1. Mikropon
2. Rangkaian pemancar
3. Antena
Proses kerja rangkaian pemancar disebut sebagai modulasi (perpaduan gelombang radio dan
gelombang audio). Penggabungan frekuensi radio (RF) dengan frekuensi audio (AF) dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu sistem AM (amplitudo modulation) dan sistem FM (frequency
modulation). Sistem AM menghasilkan sinyal RF yang amplitudo-nya selalu berubah-ubah
namun frekuensinya tetap. Sistem FM menghasilkan sinyal RF yang frekuensi berubah-ubah
namun amplitudo-nya tetap.
AM (amplitudo modulation)
Saluran AM adalah saluran yang pertama kali digunakan dalam teknologi penyiaran. Menurut
ketentuan internasional, saluran AM berada pada blok frekuensi 300-3000 KHz. Dalam
memancarkan sinyal, saluran AM memanfaatkan gelombang elektromagnetik bumi atau yang
disebut dengan ground waves dan juga gelombang udara atau sky waves. Kedua jenis
gelombang dapat membawa sinyal ke wilayah yang sangat jauh. Cakupan sinyal AM
tergantung beberapa hal, seperti kekuatan pemancar, frekwensi yang tersedia, daya konduksi
tanah, jumlah interferensi yang muncul.
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 8
![Page 9: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/9.jpg)
FM (frequency modulation)
Saluran FM ditetapkan secara internasional berada pada blok frekuensi VHF yaitu 30-300 MHz.
*Stasiun TV di Indonesia menggunakan frekuensi dalam rentang 470 – 890 MHz / UHF. Di Indonesia
rentang pita frekuensi radio yang digunakan untuk siaran radio FM berada pada rentang pita
frekuensi 87,5 MHz - 108 MHz sedangkan pengkanalan frekuensi yang digunakan adalah
kelipatan 100 KHz. Berdasarkan ketentuan ini, maka rentang pita frekuensi (bandwidth) yang
diperoleh adalah sebesar 20.5 MHz (108 MHz dikurangi 87.5 MHz).
Propagansi atau arah penyebaran sinyal FM bersifat langsung (direct) menuju ke receiver.
Transmisi siaran FM memiliki pola cakupan siaran yang stabil dengan bentuk dan tingkat atau
ukuran frekuensi tergantung pada : daya watt listrik, ketinggian tiang transmisi, bentuk
permukaan daratan.
Kekurangan stasiun FM dibandingkan MW atau SW adalah daya jangkau siarannya yang lebih
terbatas. Karena penyebarannya sinyal FM bersifat lurus dan langsung, maka daya jangkau FM
sebatas horizon yaitu permukaan bumi datar. Dengan demikian siaran FM dapat terganggu jika
terdapat penghalang terhadap jalannya sinyal seperti bukit atau gedung tinggi.
Beberapa faktor yang menyebabkan kualitas suara FM sangat bagus yaitu:
1. Pita frekuensi VHF yang digunakan stasiun FM memiliki sifat yang tidak mudah
terpengaruh oleh gangguan atmosfir.
2. Lebar pita frekuensi saluran FM 20 kali lebih lebar dibandingkan FM yang memungkinkan
untuk menghasilkan suara yang mencapai 15.000 cycle per detik sehingga mampu
menghasilkan suara dengan tingkat kejernihan suara yang lebih tinggi. Selain itu, saluran
frekuensi yang lebar ini memungkinkan stasiun pemancar mengirimkan suara stereo.
SW (short wave)
Saluran short wave atau gelombang pendek biasanya digunakan stasiun penyiaran untuk
mencapai jarak yang sangat jauh. Saluran ini dapat digunakan untuk mengirim sinyal dari
pemancar yang berasal dari salah satu belahan bumi ke penerimanya yang berada di belahan
bumi lainnya. Saluran SW berada pada blok frekuensi 3 – 25 MHz yang terletak antara posisi
frekuensi AM dan FM. Saluran ini banyak dipakai oleh stasiun radio internasional.
Sinyal pada saluran SW dikirimkan menempuh jarak yang sangat jauh dengan menggunakan
gelombang udara (skywaves) yang berada pada lapisan ionosphere.
KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
a. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan yang baik
maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 9
![Page 10: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/10.jpg)
penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and wants” yang bernilai bagi
masyarakat.
b. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan pendengar,
mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi produk sehingga
berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu, perkembangan penyiaran
radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang menghasilkan atau
mendapatkan uang.
c. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik, acara berita atau informasi
adalah jenis program yang disukai oleh masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika stasiun radio
menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai oleh pendengar, hal ini
bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah nilai jual bagi stasiun
penyiaran radio yang bersangkutan.”
PERTEMUAN 4
STRUKTUR ORGANISASI PENYIARAN RADIO
Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu akan
dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.
a. Perencanaan siaran
b. Administrasi siaran
c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)
d. Promosi/pemasaran siaran
Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang didambakan yaitu
kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim dalam bekerja, dan mampu menjadi
contoh.
Struktur departemen dari stasiun penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan
ukuran. Dalam struktur organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size
radio station), strukturnya adalah sebagai berikut :
1. General Manager
2. Sales Manager
3. Program Director
4. News Director
5. Chief Engineer
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 10
![Page 11: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/11.jpg)
Dalam tingkatan manajer ini memiliki tanggung jawab akan perencanaan dan pelaksanaan
kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan dengan komunitas, serta
monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi penjualan.
Seorang General Manager mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja stasiun
penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu
mengarahkan dan mengelola pengembangan dan penerapan rencana kerja sekaligus
mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi
pencapaian sasaran pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas
operasional stasiun penyiaran radio.
Sales and Promotion Manager memiliki fungsi merencanakan dan mengelola kegiatan
promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan strategi promosi yang telah
ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas penjualan untuk mencapai target penjualan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Program Director memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan
programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah
ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio,
dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain :
1. Monitoring (memonitor)
2. Act (bertindak)
3. Create (mencipta)
4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan anda)
5. Get input (cari masukan)
6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan persaingan
atau kompetisi)
7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
8. Be postive (selalu bersikap positif)
9. Share (selalu mau berbagi)
10. Review your goal (ricek tujuan)
11. Set an example (berikan contoh)
12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
13. Do something (lakukan sesuatu)
Pada umumnya, stasiun penyiaran radio terbagi dalam empat departemen, yaitu :
1. Sales Department
Staf : Sales Manager, Sales Staff
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 11
![Page 12: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/12.jpg)
Tugas : Bertanggung jawab akan penjualan air time.
2. Program Department
Staf : Program Director, Announcer, Copywriter, Scriptwriter, Production, Music Library
Tugas : Bertanggung jawab untuk output siaran dan supervisi musik atau materi acara
lain untuk kelangsungan penyiaran dan juga bertanggung jawab performa penyiar atau DJ.
3. News Department
Staf : News Director, Newscaster, Reporters, Writers
Tugas : Bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan berita-berita
atau informasi baik lokal, nasional, maupun internasional.
4. Engineering Department
Staf : Chief Engineer, Staff Engineer, Maintenance
Tugas : Bertanggung jawab untuk menjaga stasiun penyiaran radio mengudara dan
memelihara keseluruhan peralatan penyiaran yang dimiliki oleh stasiun.
Model struktur organisasi radio di Indonesia secara umum dapat digambarkan berikut :
Top Management “PLANNER” – Middle Management “ORGANIZER” – Low/Front Management
“OPERATOR”
PERTEMUAN 6
FORMAT RADIO
Untuk sebuah radio baru amat penting menentukan format sebelum memulai aktivitas siaran.
Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin dicapai, pemahaman
tentang pendengar yang dituju melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan
bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka.
- visi, misi, dan target pendengar
- format stasiun
- marketing (positioning/penempatan, target/segmen)
- programming (komposisi program, penjadwalan program)
Karakteristik Format stasiun menurut Michael C. Keith :
FORMAT KARAKTERISTIK
Adult Contemporary (AC)
Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Menyiarkan musik pop masa kini, soft rock, balada. Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik.Format AC ini berkembang ke format lain seperti Middle of the Road, Album Oriented Rock dan Easy Listening.
Contemporary Hit Radio (CHR)
Untuk pendengar dengan rentang usia 12-20 tahun. Format paling populer yang berisi lagu baru, dan terlaris. Menyiarkan berita seputar gosip idola dan tips praktis. Sebelum CHR awalnya disebut TOP 40 Radio. CHR bisa disebut sebagai radio yang ketat
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 12
![Page 13: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/13.jpg)
memutar 30 rekaman terkini, bukan album lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara berdekatan, perpindahan antarlagu sangat cepat.
All News/All Talks
All Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles dengan konsep siaran talk show interaktif mengupas isu-isu lokal. All News hadir kemudian tahun 1964 dimotori Gordon McLendon di Chicago dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi-politik menjadi unggulan.
Classic/Oldies
Untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi dan lirik lagu lebih penting dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, berita mistik. Oldies juga mencakup segmen beragam pada level ekonomi menengah ke bawah dengan dominasi musik dangdut dan kolaborasi
Setelah menentukan format stasiun, pekerjaan berikutnya bagi perencana siaran adalah
menentukan berbagai jenis program yang akan ditawarkan kepada pendengar. Dalam dua
puluh tahun terakhir, jenis program siaran populer di berbagai negara termasuk di Indonesia
adalah :
1. Musik (Penyusunannya berdasarkan geografis, penyanyi dan jenis musik)
2. Berita dan Informasi (Dua model kemasannya adalah live report dan rekaman)
3. Bertutur interaktif (Beberapa contoh programnya adalah song request, opini, kuis,
gosip, games)
4. Diskusi publik (Melalui talk show, radio menjadi sarana untuk menyampaikan gagasan
dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi dan politik)
PERTEMUAN 7
RADIO SIARAN
Radio siaran (radio broadcast) ialah salah satu aspek dari komunikasi massa. Dalam proses
komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik adalah sebanyak mungkin mampu
mewadahi kebutuhan dan kepentingan pendengarnya.
Tiga bentuk kebutuhan dasar pendengar :
1. Informasi
2. Pendidikan
3. Hiburan
Sebagai media massa, radio siaran mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dengan media
massa lainnya. Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), murah, merakyat dan
bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana.
Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan. Radio
memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi sebab sebagai media yang buta, radio
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 13
![Page 14: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/14.jpg)
melakukan stimulasi begitu banyak suara dan berupaya memvisualisasikan suara melalui
telinga pendengarnya.
Sifat radio siaran :
a. Auditori, pesannya hanya bisa didengar saja.
b. Mengandung gangguan, berupa semantic noise, channel noise dan interferensi.
c. Intim, bersifat akrab.
Sifat pendengar radio :
a. Heterogen, memiliki latar belakang yang berbeda dan tersebar dimana-mana.
b. Pribadi, komunikator radio seolah-olah bertamu ke kamar pendengar.
c. Aktif, pendengar aktif berpikir dan melakukan interpretasi terhadap isi siaran.
d. Selektif, pendengar memiliki program dan channel yang disukainya.
Ditinjau dari isi siarannya, penyajian acara radio siaran secara umum dibagi menjadi dua
yaitu :
1. Berita
2. Non berita
PENATAAN ACARA RADIO
Ketika para pengelola stasiun penyiaran radio merencanakan untuk beroperasi, salah satu
faktor yang perlu menjadi kajian khusus adalah cara menetapkan target pendengar. Dalam
upaya pencapaian target pendengar tersebut diperlukan “programming” atau penataan acara.
Dan, penataan itu sendiri merupakan sebuah proses mengatur program demi program
termasuk penjadwalannya sehingga terbentuk station format dengan tujuan menciptakan
image stasiun penyiaran radio.
Perencanaan programming yang baik akan mempengaruhi pengembangan citra dan reputasi
brand terhadap pendengar. Jika rating pendengar baik, lamanya mendengarkan, maka akan
sangat berdampak pada sirkulasi massa yang memang dicari oleh pemasang iklan. Rating
digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan media, rating menunjukkan bagian dari
sejumlah individu yang mendengarkan suatu acara pada suatu waktu tertentu. Jika perolehan
pemasukan dari pemasang iklan baik, maka hal ini menunujukkan operasional program
penyiaran yang berhasil. Bagian program, pemberitaan, teknik, dan penjualan dalam sebuah
stasiun penyiaran radio perlu memiliki ”programming leadership”.
Karakteristik fungsi programming (beberapa hal yang harus dipahami untuk seorang
programmer) :
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 14
![Page 15: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/15.jpg)
1. Fungsi programming memang sangat sulit jika dikaji dari ukuran keakuratannya (difficult
to size accurately). Sistem penyiaran radio di Amerika Serikat menyebutkan Morning
Drive, Daytime, Afternoon Drive, Night Time, Overnight.
2. Fungsi programming adalah berkesinambungan (continuous). Stasiun penyiaran radio
dalam melakukan siarannya tidak hanya dengan satu atau dua program saja, sejak “sign
on” hingga ”sign off”.
3. Fungsi programming adalah persaingan yang luar biasa (extremely competitive) banyak
stasiun penyiaran radio yang membidik dengan target pendengar yang sama, karena
jumlah radio saat ini sudah semakin banyak. Kreatifitas menjadi hal penting dalam
memenangkan persaingan ini.
4. Fungsi programming adalah menjaga stabilitas dalam jadwal program. Hal ini
merupakan upaya untuk mengembangkan kebiasaan mendengarkan. Semakin lama
waktu pendengar mengikuti program, maka akan dapat berdampak kepada lamanya
pemasang iklan melakukan promosi juga.
5. Fungsi programming adalah mencari dan memperoleh ide dan materi kreatif, yang bisa
didapat dari berbagai sumber yang memungkinkan. Hal ini berfungsi untuk
mengembangkan ide-ide, bentuk program baru, dan memelihara imajinasi pendengar.
6. Fungsi programming adalah spekulasi yang sangat tinggi (highly speculative).
Programming bisa diibaratkan hal yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata
(idenfinable) dan aspek yang tidak dapat menyentuh (intangible) daya tarik pendengar.
Dengan pemahaman keenam fungsi di atas seorang Program Director yang baik, paling tidak
akan memiliki kemampuan mengevaluasi aspek ”idenfinable” dan ”intangible” daya tarik
pendengar. Analisa evaluasi yang berhasil biasanya didukung oleh beberapa faktor antara lain
pengetahuan yang luas dari berbagai sumber, memahami bisnis penyiaran radio secara
umum, dan memahami pembiayaan membuat program. Dengan pemahaman ini seorang
Program Director akan dapat mengevaluasi dan dapat menjalankan seluruh risiko pekerjaan
sulit dengan tingkat keberanian yang tinggi.
Tujuan program stasiun penyiaran radio komersial adalah untuk menyiarkan atau
mengudarakan sesuatu yang bisa menarik perhatian pendengar, kemudian bisa ”dijual”
kepada para pengiklan. Dalam menyusun format acara, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan mencakup : geografis-demografis-pskografis-perilaku-individu, positioning.
Elemen-elemen pendukung format acara :
1. Musik
2. Kata-kata
3. Identitas stasiun
4. Iklan
5. Gaya siaran
6. Penjadwalan acara
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 15
![Page 16: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/16.jpg)
Elemen-elemen acara yang sudah tersusun dengan baik, dalam kepenyiaran disebut ”hot
clock” atau ”format wheel”.
Selain format musik, format lain yang bisa kita pertimbangkan dalam menyusun penataan
acara, misalnya : format berita, debat, wawancara, surat pendengar, phone in, komentar,
sport, kuiz, tanya jawab, dan voxpops.
Beberapa contoh format :
TOP 40 atau CHR (Contemporary Hit Radio)
Disusun dari rekaman-rekaman musik yang paling populer yang disajikan kepada pendengar
remaja belasan tahun dan usia awal dua puluhan.
ADULT CONTEMPORARY
Merupakan format dengan penggunaan lagu kontemporer dewasa untuk pendengar dewasa
dengan musik modern.
PENGGOLONGAN JENIS-JENIS ACARA SIARAN
Pada umumnya terdapat dua metode penggolongan acara siaran :
1. Menurut unsur acara siaran
- siaran kata (news features, dramas, talks and discussions, etc.)
- siaran seni suara (serious music, light music, dance, variety, etc.)
2. Menurut tujuan acara siaran
Berikut ini adalah penggolongan jenis-jenis acara siaran (menurut UNESCO) :
A. Siaran pemberitaan dan penerangan (News and Information Programmes)
- warta berita (straight news)
- reportase (current affairs)
- penerangan umum (general information)
- pengumuman (public service)
B. Siaran pendidikan (Educational Programme)
- siaran anak-anak
- siaran remaja
- siaran sekolah
- siaran pedesaan
- siaran keluarga berencana
- siaran agama
- ruangan wanita
- pengetahuan umum
C. Siaran kebudayaan (Culture Programme)
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 16
![Page 17: Modul Dasar Dasar Produksi Acara Radio Tv Pertemuan 1 7](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081908/55cf9423550346f57b9fdf56/html5/thumbnails/17.jpg)
- sastra (literature)
- kesenian daerah (folklore)
- apresiasi seni (art appreciation)
D. Siaran hiburan (Entertainments)
- musik daerah (local music)
- musik indonesia (national music)
- musik asing (foreign music)
- hiburan ringan (light entertainment)
E. Siaran lain-lain (Miscellaneous)
- ruangan iklan (commercial spot announcement)
- pembukaan / penutup siaran (opening/closing tune)
By RoQ 2008rev.
DASAR-DASAR PRODUKSI ACARA RADIO-TV 17