Modul Audit Inter

13
Tujuh langkah dasar dalam survey pendahuluan : 1. Melakukan studi awal Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerja tahun sebelumnya, temuan-temuan audit, bagan organisasi, dan dokumen-dokumen lain yang akan membantu untuk lebih memahami subjek audit. 2. Pendokumentasian Pendokumentasian mencakup beberapa langkah yang akan mengarah pada pertemuan awal antara auditor degan manajer klien. Pembuatan daftar pengingat dan daftar isi awal untuk kertas kerja merupakan beberapa hal yang dilakukan pada saat pendokumentasian. 3. Bertemu Klien Pertemuan auditor internal dengan manajer klien mernberi peluang bagi auditor untuk menjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Dalam beberapa situasi, auditor justru ingin membahas keseluruhan peran audit internal dalarn organisasi. Namun, fokus utama pertertemuan pastilah tentang audit yang dilakukan. 4. Mengumpulkan bahan bukti Survei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor internal memiliki pandangan jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Dalam kebanyakan audit, informasi penting dapat dikalsifikasukan ke dalam empat -fungsi dasar manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol. 5. Pengamatan Pengamatan (observing) dalam arti umum, terus dilakukan selama survey pendahuluan. Melalui pengamatan yang gigih dan Tanya jawab yang cerdas, auditor internal mampu untuk : - Menentukan tujuan, sasaran dan standar - Menilai control untuk mencapai tujuan - Mengevaluasi resiko - Menentukan control untuk meminimalkan resiko - Membuat penentuan risiki secara statistic - Menilai gaya manajemen 6. Pembuatan Bagan Alir Bagan alir memotret suatu proses.Melalui latihan, bagan alir dapat menjadi alat yang berguna bagi semua auditor. Bagan alir memberikan gambaran system dan merupakan sarana untuk menganalisis operasi yang

description

Materi Audit Internal yang menjelaskan mengenai hal-hal terkait audit internal. untuk membantu siswa memahami materi audit internal dengan lebih baik lagi.

Transcript of Modul Audit Inter

Tujuh langkah dasar dalam survey pendahuluan :1. Melakukan studi awalStudi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerja tahun sebelumnya, temuan-temuan audit, bagan organisasi, dan dokumen-dokumen lain yang akan membantu untuk lebih memahami subjek audit.2. PendokumentasianPendokumentasian mencakup beberapa langkah yang akan mengarah pada pertemuan awal antara auditor degan manajer klien. Pembuatan daftar pengingat dan daftar isi awal untuk kertas kerja merupakan beberapa hal yang dilakukan pada saat pendokumentasian.

3. Bertemu KlienPertemuan auditor internal dengan manajer klien mernberi peluang bagi auditor untuk menjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Dalam beberapa situasi, auditor justru ingin membahas keseluruhan peran audit internal dalarn organisasi. Namun, fokus utama pertertemuan pastilah tentang audit yang dilakukan.4. Mengumpulkan bahan buktiSurvei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor internal memiliki pandangan jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Dalam kebanyakan audit, informasi penting dapat dikalsifikasukan ke dalam empat -fungsi dasar manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol.5. PengamatanPengamatan (observing) dalam arti umum, terus dilakukan selama survey pendahuluan. Melalui pengamatan yang gigih dan Tanya jawab yang cerdas, auditor internal mampu untuk :- Menentukan tujuan, sasaran dan standar- Menilai control untuk mencapai tujuan- Mengevaluasi resiko- Menentukan control untuk meminimalkan resiko- Membuat penentuan risiki secara statistic- Menilai gaya manajemen

6. Pembuatan Bagan AlirBagan alir memotret suatu proses.Melalui latihan, bagan alir dapat menjadi alat yang berguna bagi semua auditor. Bagan alir memberikan gambaran system dan merupakan sarana untuk menganalisis operasi yang kompleks-analisis yang tidak selalu bisa dicapai dengan narasi yang rinci.7. PelaporanSurvei yang dilakukan dengan baik biasanya menghasilkan sejumlah informasi yang bermanfaat.Data yang dikumpulkan dapat mengidentitikasi hal-hal penting dan masalah-masalah yang ada serta membantu auditor memutuskan apakah perneriksaan lanjutan diperlukan.Tujuan audit program antara lain:1. Memahami tujuan dan tanggung jawab audit2. Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus3. Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapanTanggung jawab audit program terbagi menjadi 2 yaitu tanggung jawab Manajemen dan tanggung jawab Auditor.1. Tanggung Jawab ManajemenTanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor.

Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan pengungkapan laporan keuangan yang menurut auditor tidak dapat diterima, auditor dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau wajar dengan pengecualian atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut. Sarbanes-Okley Act mengharuskan CEO dan CFO untuk menyatakan bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan persyaratan Security Exchange Act tahun 1934 dan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material serta menandatangani laporan keuangan.2. Tanggung Jawab AuditorAuditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Auditor tidak bertanggung jawab untuk mendeteksi salah saji yang tidak material.

1. Salah Saji yang Material vs Tidak MaterialTingkat materialitas diukur dari kemungkinan salah saji atas laporan keuangan untuk mempengaruhi atau bahkan mengubah keputusan pengguna laporan keuangan. Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi. Sedangkan untuk menemukan semua salah saji yang tidak material memerlukan biaya yang sangat besar, tidak sejalan dengan prinsip cost-benefit.2. Kepastian yang LayakKepastian yang layak adalah tingkat kepastian yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Konsep ini menunjukkan bahwa auditor bukanlah penjamin atau pemberi garansi atas kebenaran laporan keuangan. Jadi kemungkinan salah saji yang material tidak ditemukan dapat terjadi.Alasan auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak:o Bukti audit diperoleh dengan cara samplingo Auditor mengandalkan bukti audit yang persuasif, tetapi tidak meyakinkan. Hal ini disebabkan karena penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, yang melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di masa depan.o Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan seringkali tidak mungkin untuk dideteksi oleh auditor.Pembelaan auditor jika salah saji yang material tidak terungkap adalah melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.3. Kekeliruan (Error) vs Kecurangan (Fraud)Kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, sementara kecurangan adalah salah saji yang disengaja. Keduanya dapat bersifat material maupun tidak material.Kecurangan dapat dibedakan menjadi misaprosiasi aktiva (penyalahgunaan/kecurangan karyawan) dan pelaporan keuangan yang curang (kecurangan manajemen).4. Skeptisme ProfesionalAgar auditing dapat memberikan kepastian yang layak untuk mendeteksi kekeliruan ataupun kecurangan, maka auditing harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional, yaitu sikap yang penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis atas bukti audit.5. Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang Curang vs Misaprosiasi AktivaPelaporan keuangan yang curang akan merugikan pemakai karena menyediakan informasi laporan keuangan yang tidak benar untuk membuat keputusan sedangkan misaprosiasi aktiva akan mengakibatkan pemegang saham, kreditor, serta pihak lainnya mengalami kerugian karena aktiva tersebut tidak lagi menjadi milik pemiliknya yang sah.Terima kasih.Proses dan Tujuan Pekerjaan Lapangan yaitu :

1. Proses Pekerjaan Lapangan merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara objek mengenai operasi entitas, mengevaluasi, dan melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan serta menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen istilah "proses yang sistematis" mengimplikasikan langkah-langkah audit terencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan audit.

2. Tujuan Pekerjaan Lapangan Tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu pemberian keyakinan dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada di program audit sesuai tujuan audit yang ingin dicapai. Tujuan audit terkait dengan tujuan- tujuan operasi tetapi memiliki sedikit perbedaan.Hubungan bukti audit dengan bukti hukumSecara umum Bukti Hukum dan Buktiaudimempunyai tujuan yang sama dalam guna memberikan bukti untuk mendorong keyakinan atas kebenaran atau kelalaian setiap pernyataan atas suatu, hal ini dipertimbangkan atas informasi yang diperoleh.Secara lebih rinci perbandingan antara bukti audit dan alat bukti dalam hukum dapat diikhtisarkan sebagai berikut :UraianBukti AuditBukti Hukum

TujuanUntuk mendukung opini auditorUntuk membuktikan adanya tindak pidana

SyaratSemua bukti audit harus memenuhi1. Ui kecukupan,2. Kompetensi,dan3. Relevansi4. minimalada dual alat bukti yang sah5. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan

Bentuk1. Catatan akuntansi yang mendasarilaporan keuangan2. Informasi lain1. Keterangan saksi2. Keterangan ahli3. Surat4. Petunjuk5. Keterangan terdakwa

Cara Memperoleh1. Inspeksi2. Observasi3. Konfrimasi4. Perhitungan Ulang5. Pelaksanaan Kembali6. Prosedur Analitis7. Permntaan Keterangan

JudgementAudtior wajib menggunakan perimbangan profesionalnya untuk :1. Menentukan kecukupan jumlah bukti2. Menentukan memadainya kualitas bukti (relevansi dan kompetensi bukti)3. Menentukan metode pengumpulan bukti (sensus atau sampling)Hakim wajib menggunakan kearifannya untuk menilai kecukupan dan keabsahan alat bukti.

LandasanStandar AuditUndang-undang dibidang hukum

Contohnya : dalam hukum dinyatakan bahwa fakta-fakta yang tertera pada instrumen tertulis antara pihak-pihak yang berkepentingan adalah benar (artinya tidak ada bukti lain, seberapa pun kuatnya, yang dapat menentang kebenaran dari fakta tertulis tersebut). Tetapi auditor tidak dibatasi pada anggapan atau pernyataan tertentu; mereka harus memertanyakan setiap bukti hingga mereka puas dengan kebenaran atau kesalahanny

Jelaskan hubungan bukti audit dengan survey pendahuluan ?Selamat malam Ibu,Menurut saya, Hubungan Bukti Audit dengan Survey Pendahuluan adalah sbb:Perencanaan / Survey PendahuluanPemahaman entitas Informasi yg diperlukan : gambaran umum entitas; pemahaman input, proses, output, outcome dll Laporan atas pemahaman entitas : tujuan entitas, hubungan akuntabilitas, sumber daya, proses manajemen, tujuan kinerja, program dan operasi, lingkungan eksternalIdentifikasi Area Kunci Area kunci adalah area, bidang, atau kegiatas yang menjadi fokus audit dalamentitas Pendekatan untuk identifikasi area kunci :a) Risiko manajemen. Makanya dikenalrisk based audit approachb) Signifikansi, salah satu faktor signifikansi adalah materialitas keuanganc) Dampak audit, merupakan nilai tambah dari audit kinerja yakni perubahan/perbaikan yg dapat meningkatkan 3Ed) Auditabilitas bisa diaudit/mengaudit g?1. Tujuan dan ruang lingkup Tujuan audit merupakan alasan dilaksanakannya audit, you know!! Menetapkan TAO (Tentavive Audit Objective) menjadi FAO (Fix Audit Objective). Dari aspek 3E Ruang lingkup merupakan batasan suatu audit. Ruang lingkup memuat : tujuan audit, permasalah yg diperiksa (3E), waktu yg diperlukan, besarnya sampelKriteria Audit Kriteria audit adalah standar, ukuran, harapan, dan praktik terbaik yang seharusnya dilakukan atau dihasilkan oleh entitas yang diaudit (Agung Rai) kriteria Audit adalah standar ukuran harapan mengenai apa yang seharusnya terjadi, praktik terbaik, danbenchmarks(SPKN) Tujuan dari penetapan kriteria adalah sebagai dasar pembanding apakah praktik-praktik yang dilaksanakan telah mencapai standar kinerja yang seharusnya. 2 pendekatan penetapan kriteria:a) Kriteria Proses : yakni pendekatan penetapan kriteria dengan memfokuskan pada proses kerjaauditee. Menila apakah entitas/program/kegiatan memiliki prosedur, metode, atau proses operasional yang baik. Kriteria ini berkaitan dengan cara kerja dan sumber daya (input) yang seharusnya digunakanauditeesecara memadai di bidang-bidang kegiatan yang diperiksa dalam proses pekerjaan.b) Kriteria hasil : yakni pendekatan penetapan kriteria dengan memfokuskan pada pencapaian hasil, kriteria keberhasilan berkaitan dengan tercapainya 3E ( Ekonomi, efiseiensi, dan efektivitas) sesuai dengan standar yang ditetapkan. karakteristik kriteria yang baik. Karakteristik tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut:a) Dapat dipercaya (reliable); artinya bahwa apabila kriteria tersebut digunakan oleh auditor lain untuk hal yg sama, maka kriteria tersebut harus bisa memberikan kesimpulan yang sama.b) Obyektif (objective); artinya kriteria bebas dari bias baik oleh auditor maupun entitas.c) Bermanfaat (usefulness); artinya kriteria yang dapat menimbulkan temuan dan kesimpulan pemeriksaan yang memenuhi keinginan para pengguna informasi.d) Bisa dimengerti (understandability); artinya kriteria yang ditetapkan secara jelas dan bebas dari perbedaan interpretasi.e) Bisa diperbandingkan (comparability); artinya bahwa kriteria tersebut bersifat konsisten apabila digunakan dalam pemeriksaan kinerja atas entitas-entitas atau aktivitas-aktivitas yang serupa atau apabila digunakan dalam pemeriksaan kinerja sebelumnya atas entitas yang sama.f) Lengkap (completeness); kriteria yang lengkap mengacu kepada penggunaan seluruh kriteria yang signifikan dalam menilai kinerja.g) Bisa diterima (acceptability); kriteria yang bisa diterima adalah kriteria yang bisa diterima oleh entitas yang diperiksa, DPR-RI/DPRD, media, dan masyarakat umum. Semakin tinggi tingkat keberterimaan tersebut, semakin efektif pemeriksaan kinerja yang dilaksanakan. Langkah dalam menentukan kritedia : menilai ketepatan karakteristik kriteria audit, menentukan sumber kriteria, mengembangkan kriteria, mengkomunikasikan kriteria dg auditee Jika Audit Kinerja tidak dapat memberikan rekomendasi, maka audit gagal Indonesia lebih condong untuk audit kinerja atas proses, bukan pada hasil Klo di tengah2 audit ada penemuan yg signifikan, bisakah kriteria diubah?? Jawab : bisa, tp harus dikomunikasikan dg auditee ya..Identifikasi bukti Audit Manfaat identifikasi bukti audit : mendukung temuan, simpulan, rekomendasi Jenis bukti : 1)bukti fisik 2)bukti dokumenter 3)bukti kesaksian 4)bukti analitis Sumber bukti : Internal, eksternal, sumber lain Syarat Bukti:cukupjumlahnya,kompeten harus sah/valid, danrelevan jelas dan punya hubungan logis dan masuk akal dg tujuan.kriteria audit dan dapat dimengertiLaporan Survey Pendahuluan Unsur laporan survey pendahuluan:a) Tujuan survey pendahuluanb) Penjelasan kegiatan/program entitas yg diauditc) Risiko audit pd audit pendahuluand) Hasil penelaahan SPIe) Hasil penelaahan peraturan UUf) Identifiaksi kriteria auditg) Identifikasi masalah yg perlu dilakukan pengujian terincih) Usulan apakah audit akan dilanjutkan atau tidak1. Program pengujian terinci (P2 dan PKP) Program audit adalah pedoman dalam tahap pelaksanaan audit yang menjabarkan prosedur terinci untuk melaksanakan audit. Teknik audit mengacu pada teknik dalam pengumpulan data seperti : reviu dokumen, wawancara, kuesioner, analisis data, observasi Prosedur audit adalah langkah, pengujian, instruksi, dan rincian termasuk dalam program audit untuk dilaksanakan secara sistematis dan masuk akal Langkah2 menyusun program audita) Memahami istilah bakub) Menetapkan pendekatan audit (proses/hasil?)c) Memfokuskan pada pembuktian kriteria auditd) Menetapkan prosedur yg tepate) Menetapkan format program audit. Kamsute : isi2 program audit apa saja, misalnya dasar penyusunan, standar yg digunakan, entitas yg diaudit, alasan audit dll Tujuan utama penyusunan Program Pemeriksaan (P2) adalah:a) menetapkan hubungan yang jelas antara tujuan pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, dan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan lapangan yang harus dikerjakan;b) mengidentifikasikan dan mendokumentasikan prosedur-prosedur pemeriksaan yang harus dilaksanakan; danc) memudahkan supervisi dan reviuDemikian jawaban saya bu,Jelaskan kriteria-kriteria program audit ?Kriteria-kriteria Program Audit diantaranya:Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan tertentu untuk mencapai tujuan departemen audit internal. Misalnya :-Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien-Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang mengharuskan sebaliknya-Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi dan kontrol yang akan diuji.-Langkah-langkah kerja harus mencukupi instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.-Jika memungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari langkah-langkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan diselesaikan dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.-Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditentukan-Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan atau untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan segera.-Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi staf.-informasi yang tidak perlu harus dihindari.-Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.Sebutkan pembuatan strategi pekerjaan lapangan ? dan berikan contohnya?PEMBUATAN SRATEGI PEKERJAAN LAPANGANTahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan perhatian dan perencanaan yang sama seperti halnya persiapan audit keseluruhan. Pada tahap ini, survey pendahuluan telah diselesaikan dan audit program telah disiapkan. Bagian-bagian dari rencana strategi akan mengangkup :a.Kebutuhan pegawai : Penting untuk merencanakan jumlah dan kualitas staf yang akan melakukan audit. Hal ini mencangkup pengidentifikasian keahlian, pengalaman dan disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk melakukan audit dengan layak. Juga termasuk sumber daya internal dari aset-aset ini dan pekerjaan tertentu yang akan mereka kerjakan. Hal-hal khusus yang juga panting adalah pengidentifikasian dukungan ahli yang dibutuhkan dari staf pendukung seperti ahli statistik, ahli aktuaria, dan ahli TI yang canggih.b.Kebutuhan sumber daya dari luar : Bila staf audit yang ada tidak memiliki keahlian khusus, maka harus didapat dari sumber di luar perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah keahlian di bidang produksi, ekonomi, kesehatan, pekerjaan sosial, psikologi, pendidikan, dan analisis operasi, juga kebutuhan sumber dari Iuar dan kemitraan. Sumber-sumber tersebut harus diidentitikasi dan dibuat estimasi seberapa besar penggunaan sumber-sumber ini akan dibutuhkan, dan jika mungkin, dibuat estimasi biaya kapan dan dimana jasa-jasa ini akan dibutuhkan serta kesuaiannya dengan anggaran.c.Pengorganisasian staf audit : Sebuah rencana organisasi dari fungsi lini audit dibutuhkan disini. Rencana tersebut harus diidentifikasi sebagai rencana berbentuk ramping (dengan lapisan supervise yang terbatas) atau gemuk (banyak lapisan supervisi) tergantung pada kompleksitas kerja dan rentang kontrol yang dibutuhkan. Rencana tersebut harus mengidentifikasi bagian mana dari arganisasi audit yang akan melakukan jenis audit yang berbeda, seperti audit keuangan, efisiensi, efektivitas, keamanan asset dan ketaatan rencana struktur seperti : berdasarkan fungsi, produk, lokasi, atau organisasi. Jika audit membutuhkan dukungan staf audit khusus, aspek organisasi audit ini harus dirancang untuk keahlian khusus yang dibutuhkan beserta jumlahnya.d.Struktur pekerjaan lapangan : Bagian ini terkait dengan struktur komando dari tim audit. Hal ini berkaitan erat dengan bagian sebelumnya dan mendefnisikan berbagai aspek tanggung jawab seperti manajemen personalia, fungsi-fungsi teknis, aspek administrasi, dan hal-hal yang berhubungan dengan fiskal. Hal ini juga mencakup alur wewenang yang berkaitan dan secara khusus menggambarkan otorisasi yang didelegasikan ke setiap lini dan staf dalam tim audit.e.Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan : Pada bagian ini, urut-urutan progam audit direncanakan. Aktivitas yang berurutan saling berhubungan untuk meyakinkan bahwa terdapat susunan alur kerja. Jadi, staf yang ditugaskan pada aktivitas tertentu tidak harus menunggu auditor lainnya menyelesaikan aktivitasnya. Sistem anaiitis seperti Teknik Evaluasi dan Penelaahan Program (Program Evaluation and Review Technique- PERT atau CPM) bisa digunakan. Aktivitas-aktivitas ini diidentifikasikan dalam sebuah diagram dengan simbol-simbol yang berhubungan untuk menunjukkan tahapan. Penghubungan harus mencakup estimasi Waktu yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut dan juga bisa mencangkup biayanyaf.Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan. Proses membuat struktur pekerjaan lapangan memunculkan waktu pelaksanan pekerjaan lapangan.Karena aktivitas-aktivitas akan dilakukan bersamaan dengan aktivitas lainnya, ,aka penting untuk menggunakan teknik seperti PERT untuk mencapai estimasi tahap-tahap kerja dan waktu keseluruhan. Estimasi Waktu harus mencakup kebutuhan waktu untuk aspek administrasi seperti penghubung aritarkelompok dan dalam kelompok, kebutuhan waktu untuk kegiatan non operasi dan pendokumentasian serta penulisan draf laporan audit berisi hasil-hasil pekerjaan lapangan. Estimasi aktivitas yang dibuat akan didasarkan pada pengalaman dan standar operasi untuk jenis-jenis pekerjaan audit yang berbeda, pada saat bisa diidentifikasi. Jika opersi PERT dikomputerisasi, sebagaimana kebanyakan dilakukan, perubahan estimasi waktu actual dapat dimasukkan ke dalam program dan modofikasi atas keseluruhan estimasi bisa segera dihasilkang.Metode pekerjaan lapangan : Ada enam metode yang bisa digunakan dalam pekerjaan lapangan : Observasi, konfirmasi, verifikasi, investigasi, analisis dan evaluasi.h.Metode pengdokumentasian : Bagan ini melibatkan akumulasi bahan bukti dan penyiapan kerta kerja. Bagian ini membutuhkan antisipasi hasil-hasil metode pekerjaan lapangan dan penggunaan akhir dari audit. Meskipun selalu membutuhkan kecermatan dalam proses pendokomentasian, jika terdapat kemungkinan litigasi atau tindakan hukum, bahan bukti tersebut harus dalam bentuk yang secara hukum bisa digunakan dan ditangani oleh metode yang dapat diterima secara hukum.i.Penyiapan laporan :Struktur laporan sering kali dirancang pada awal proses audit. Survei pendahuluan erring kali akan mengidentifikasi hal-hal penting yang akan menjadi arah audit. Survei juga akan memberikan beberapa indikasi mengenai hal-hal yang akan ditemukan. Di sisi lain, beberapa penugasan audit dikhususkan untuk memeriksa hal-hal, aktivitas atau kondisi-kondisi khusus.j.Rencana kontijensi : Hanya sedikit aktivitas yang akan berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu, rencana harus menyediakan kontinjensi. Rencana harus memuat kondisi terbaik yang bisa dicapai, yang biasa, dan yang terburuk.1. Mengapa bukti audit penting dalam pemeriksaan atas laporan keuangan dan sebutkan jenis-jenis bukti audit?Jenis-jenis bukti audit antara lain:a. Sifat Bukti AudltBukti audit (audit evidence) adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit harus memberikan dasar nyata untuk opini, kesimpulan, dan rekomendasl audit. Bukti audit terdiri atas bukti fisik, pengamatan, dokumen dan analitis.b. Bukti FisikBukti fislk (physlcal evidence) dlperoleh dengan mengamati orang, properti, dan kejadian. Bukti ini dapat berbentuk pernyataan observasi oleh pengamat, atau oleh foto, bagan, peta, grafik atau gambar-gambar lainnya. Bukti grafik bersifat persuasif,c. Bukti PengakuanBukti pengakuan (testimonial evidence) berbentuk surat atau pernyataan sebagai jawaban atas pernyatan. Bukti ini sendiri tidak bersifat menyimpulkan; jika dimungkinkan masih harus didukung oleh dokumentasi.d. Bukti DokumenBukti dokumen (documentary evidence) merupakan bentuk bukti audit yang paling biasa. Dokumen bisa eksternal maupun internal. Bukti dokumen eksternal mencakup surat atau memorandum yang diterima oleh klien, faktur-faktur dari pemasok, dan lembar pengemasan. Bukti dokumen internal dibuat dalam organisasi klien, mancangkup catatan akuntansi, salinan korespondensi ke pihak Iuar, laporan penerimaane. Bukti AnalitisBukti analitis (analytical evidence) berasal dari analisis dan verifikasi. Sumber-sumber bukti ini adalah perhitungan : perbandingan dengan standar yang diterpkan, operasi masa lalu, operasi yang serupa, dan hukum atau regulasi : pertimbangan kewajawan dan infrormasi yang telah dipecah ke dalam bagian-bagian kecil.Question2Berikan contoh nyata atau kasus yang pernah terjadi di Indonesia atau di luar negeri yang berhubungan dengan bukti audit ?Hasil pengamatan :Tidak ditemukannya bukti legalitas penunjukkan Manajer Representative (MR) dari pihak manajemen.Pembahasan : Penunjukkan personel dalam jabatan tertentu harus disertai bukti legal yang berisi tanggung jawab, tugas, dan wewenangnya. ISO 9001:2008 mensyaratkan Top Manajer harus menjamin bahwa tanggung jawab dan wewenang harus ditetapkan dan dikomunikasikan didalam organisasi. Walaupun penunjukkan Top Manajer dilakukan secara lisan, harus dibuatkan record tertulisnya yang digunakan sebagai aspek legalitas fungsi dan jabatan seseorang dalam organisasi. Apabila tidak dapat ditemukan bukti fisik legalitas tersebut, maka diperoleh temuan ketidaksesuaian karena tidak dapat ditunjukkan bukti legalitas yang merupakan dokumen yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan system manajemen mutu dan tidak ada record penunjukkan personal tersebut sebagai Manajer representative (MR).