METODE PELAKSANAAN - Brantas...
Transcript of METODE PELAKSANAAN - Brantas...
Geotube
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan : Pekerjaan Tanggul Utara bagian -1 (A) & Pekerjaan Tanggul Utara Bagian-2 (B) Provinsi : DKI Jakarta Tahun Anggaran : Tahun 2012 dan 2013 Penawar : PT. BRANTAS ABIPRAYA I. URAIAN SINGKAT
1.1. Informasi Umum 1.1.1. Maksud dan Tujuan :
- Maksud : Melindungi Pantai Ancol Timur dan Meningkatkan Pariwisata Pantai Ancol sebagai sarana tujuan rekreasi masyarakat umum dan mancanegara atau ditentukan
lain sesuai tender dokumen.
- Tujuan : Pekerjaan tanggul Utara dengan konstruksi Geotube
1.2. Pemberi Tugas Pemberi Tugas (Owner) adalah PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
1.3. Sumber Dana
Sumber Dana proyek ini berasal dari Sumber PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk Tahun
Anggaran 2012 dan 2013.
1.4. Lokasi Pekerjaan Sesuai Tender Dokumen
1.5. Waktu Pelaksanaan Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender.
1.6. Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan dengan Shedule Pelaksanaan menggunakan Bar carth dan S-Curve atau dipersyarakan lain sesuai tender dokument.
1.7. Hari Kerja Efektif
1.7.1. Hari kerja efektif perbulan ditetapkan 25 hari kerja 1.7.2. Jam kerja efektif per hari :
- Jam kerja efektif normal = 7 Jam/hari ± 1 Jam istirahat
- Jam kerja efektif lembur = 10 Jam/hari ± 2 Jam istirahat - Jam kerja efektif 2 shift = 14 Jam/hari ± 2 Jam istirahat
1.8. Pengendalian Mutu Pelaksanaan
Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada spesifikasi
teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah melakukan
koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan Pengendalian Traffic
kendaraan /peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan keselamatan oleh team K-3 proyek.
1.9. Ijin-ijin / Pas Kartu - Personil / Tenaga Kerja Inti (tenaga ahli)
Dilengkapi dengan Pas Masuk ANcol diterbitkan oleh pihak pemberi Tugas
- Kendaraan Dilengkapi dengan Pas Kendaraan, Tanda Ijin Mengemudi (TIM), Uji laik kendaraan,
saringan knalpot, dan bendera kerja airside kotak-kotak merah dan putih sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol TBK.
Geotube
II. LINGKUP PEKERJAAN II.1. METODE
Metode Pelaksanaan meliputi - Pekerjaan Persiapan
- Pengadaan dan Pemasangan CSP 600 C @17 m (Lokasi Tanggul B) sebagai Guide - Pekerjaan Geotextile dan Geogrid
- Pekerjaan Geotube di pinggir pantai
- Pekerjaan Lain-lain
II.2. LINGKUP PEKERJAAN Jenis pekerjaan adalah Pekerjaan Tanggul Utara bagian-1 (A) & Pekerjaan Tanggul Utara
Bagian-2 (B) dengan Konstruksi Geotube.
Secara Umum, Lingkup Pekerjaan adalah ;
- Pekerjaan Persiapan - Pengadaan dan Pemasangan CSP 600 C @17 m (Lokasi Tanggul B) sebagai Guide
- Pekerjaan Geotextile dan Geogrid
- Pekerjaan Geotube di pinggir pantai - Pekerjaan Lain-lain
II.2.1. Pekerjaan Persiapan Kegiatan ini merupakan bagian yang penting termasuk perijinan dan pekerjaan
persiapan itu sendiri yang dibagi menjadi 2 tahapan yaitu : II.2.1.1. Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik
II.2.1.2. Persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan
II.2.1.1. Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik,meliputi :
a. Memobilisasi keperluan untuk memulai pekerjaan fisik,termasuk : - pengiriman material untuk gudang dan kantor,
- pengiriman alat-alat gambar,
- pengiriman alat-alat kerja, - pengiriman alat-alat keselamatan.
b. Manajemen Proyek,memobilisasi team manajemen proyek baik untuk di
kantor maupun di lapangan dengan asumsi diperlukan team tambahan untuk keperluan penyelesaian pekerjaan.
c. Peralatan,memobilisasi peralatan berat beserta operatornya dan keperluan bahan bakarnya.
d. Asuransi,penyediaan dan pembiayaan asuransi sesuai syarat umum
kontrak.
e. Gudang,pengadaan gudang termasuk personil pengelola dan pembiayaan
penyimpanannya.
f. Kantor proyek, penyediaan kantor proyek lengkap dengan furniture,
penerangan, telephone, air conditioning, papan petunjuk, pengadaan daya listrik sementara (untuk kerja, kantor, gudang lenkap kabel dan
panelnya), Pengadaan Air kerja dan pemipaannya, mck lengkap dengan septic tank, telepon / fax.
g. Pembersihan & pemeliharaan serta pengadaan jalan masuk kantor / ke
lokasi pekerjaan dan saluran sementara.
h. Pagar dan pos jaga sementara,pembuatan pagar keliling proyek dengan
bahan sesuai anjuran direksi pengawas dan pos jaga sementara termasuk demobilisasinya.
Geotube
i. Penyediaan tenaga kerja, peralatan dan pengadaan bahan.
II.2.1.2. Persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan
Untuk menjamin pelaksanaan fisik pekerjaan sesuai dengan yang di persyaratkan dalam dokumen kontrak maka kegiatan yang harus
dilaksanakan termasuk proses dan persetujuan material. Dokumen Kontrak dan Dokumentasi : sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan
maka dilakukan pembuatan dokumen kontrak, pengadaan shop drawing &
asbuilt drawing, manual operation, dokumentasi, laporan.
Keselamatan dan Keamanan Kerja(K-3), yang dimaksud kan adalah penyediaan peralatan dan kelengkapannya seperti yang dipersyaratkan
dalam Keselamatan dan Keamanan Kerja.
Dalam pelaksanaannya diperlukan beberapa manajemen pelaksanaan
sebagai penunjang dalam rangka mencapai target pelaksanaan proyek, yaitu:
Manajemen Koordinasi Pekerjaan
Manajemen Kualitas
Spesifikasi teknik dari proyek adalah dokumen yang menjadi kualitas
standar dari material, metode konstruksi, tes dan hasil konstruksi yang
harus dilaksanakan oleh yang dibutuhkan oleh owner dari proyek. Target kualitas membuat hasil standar dari pekerjaan dan meningkatkan
kualitas dan menyeragamkan benchmark kualitas yang diinginkan. Managemen dari kualitas (quality management) adalah pengaturan dari
kualitas yang harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana kualitas, terget kualitas, papan penilaian, spesifikasi teknik. Managemen
dari kualitas terdiri dari rencana kualitas, jaminan kualitas dan kontrol
kualitas
Manajemen K3
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari konstruksi yang harus dilakukan oleh yang dibutuhkan
oleh pemilik proyek. Target keselamatan adalah standar keselamatan
konstruksi yang ditetapkan oleh dengan tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisi keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget
keselamatan, papan penilaian, spesifikasi teknik. Managemen
keselamatan terdiri dari rencana keselamatan, pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan. Penjelasan detail tentang rencana
keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam metode pelaksanaan ini.
Manajemen Housekepping
Proyek konstruksi membutuhkan pengaturan untuk menyusun kondisi
lapangan yang bersih dan rapi. Penataan kondisi lapangan tersebut umumnya disebut sebagai Manajemen Housekeeping.
Manajemen Housekeeping ini meliputi pengelolaan kebersihan area proyek termasuk siklus pengelolaan sampah proyek, kebersihan kantor,
gudang, penataan siklus material, dll.
Manajemen Tim Pelaksana Proyek / Tim Manajemen Proyek
Dalam pelaksanaan proyek ini, Tim manajemen proyek dibuat
berdasarkan standar struktur organisasi . Di samping itu, Tim manajemen proyek juga disesuaikan dengan kebutuhan dari kondisi
proyek yang dapat berupa lingkup pekerjaan, kompleksitas, tingkat
Geotube
kesulitan, koordinasi dan komunikasi yang diperlukan, dan pertimbangan yang lainnya.
Tim proyek yang ditempatkan merupakan personil yang telah terseleksi
dan dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan jabatan dan posisinya di dalam struktur organisasi proyek
tersebut dalam rangka mencapai target proyek yang telah ditentukan.
Untuk proyek ini, tim manajemen proyek yang direncanakan untuk
melaksanakan proyek diberikan dalam struktur organisasi proyek dalam lampiran. Pada lampiran diberikan pula data yang lebih detil mengenai
personil yang akan ditugaskan pada proyek ini.
Manajemen Masa Pemeliharaan Akhir Proyek (masa Pemeliharaan).
Sistem manajemen selama masa pemeliharaan adalah sistem manajemen
proyek selama masa pemeliharaan yang dilakukan oleh yang berhubungan dengan peraturan untuk memenuhi klausul kontrak.
Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeliharaan yang
dimulai saat tanggal dari penandatanganan Provisional Hand Over (PHO) sampai waktu yang telah diterangkan di dokumen kontrak (Masa
Pemeliharaan). Periode ini akan berakhir dengan Final Hand Over (FHO). Adapun prosedur standar dari masa pemeliharaan ini adalah sebagai
berikut: 1. Kontraktor mempunyai tim yang dibentuk secara khusus untuk
menangani proyek yang sedang dalam masa pemeliharaan.
2. Tim ini akan bekerja sama dengan tim proyek yang dipimpin oleh PM selama masa pemeliharaan proyek.
3. Sebelum masa pemeliharaan dimulai, PM menyampaikan pesan tertulis kepada manajemen konstruksi / wakil pemilik proyek yang
berisi informasi relevan dari masa pemeliharaan proyek.
4. PM adalah pegawai yang bertanggung jawab selama masa pemeliharaan proyek.
5. Tanggung jawab Kontraktor selama masa pemeliharaan proyek adalah :
- Memperbaiki kerusakan atau ketidaksempurnaan pekerjaan yang
terdapat di dalam daftar kerusakan yang ada dalam Provisional Hand Over (PHO)
- Membuat laporan yang dibutuhkan untuk dihubungkan dengan administrasi pekerjaan pemeliharaan
6. Variation order (VO) yang diminta oleh owner selama periode ini harus mengikuti kondisi dari dokumen kontrak
7. Kontraktor akan memperbaiki pekerjaan yang tidak memuaskan
berdasarkan spesifikasi teknik, dokumen kontrak dan standar kualitas dari dari Kontraktor.
8. Aspek Keselamatan, housekeeping dan lingkungan akan dipertimbangkan secara konsisten oleh tim selama masa
pemeliharaan ini.
9. Jika tim yang ditugaskan tidak bisa melaksanakan tugas-tugas mereka berdasar pada prosedur dengan baik, PM akan menyusun pengganti.
10. Ketika masa pemeliharaan berakhir dan pekerjaan perbaikan dalam list kerusakan dan komplain telah dilaksanakan menurut standar dan
spesifikasi, PM akan menyampaikan laporan bahwa periode kewajiban telah selesai dan menyertakan informasi terkait tentang penyelesaian
dari daftar kerusakan dan komplain lainnya.
11.Owner / managemen konstruksi akan memeriksa laporan bersama-sama dengan Kontraktor
12. Hasil dari pemeriksaan yang dibuat dalam form “minutes of inspection” akan ditandatangani bersama oleh owner / manajemen
konstruksi dan Kontraktor
13. Final Hand Over ( FHO ) ditandatangani oleh owner dan Kontraktor
Geotube
Adapun personil dan deskripsi tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Kontraktor akan menempatkan personil dan tenaga kerja selama
masa pemelihraan di bawah tanggung jawab dari PM 2. Tim akan selalu siap di lokasi selama masa pemeliharaan
3. Tugas utama dari tim ini adalah untuk menjamin perbaikan dari pekerjaan cacat selama masa konstruksi untuk pekerjaan yang tidak
sempurna
4. Tim ini bertugas : a. Mengkoordinasi pekerja untuk memperbaiki pekerjaan cacat
b. Mengikuti inspeksi yang berhubungan dengan temuan pekerjaan cacat
c. Membuat laporan
II.3. Peralatan Pekerjaan - Excavator 0.9 m³ = 4 Unit Handling Material Pasir
- Ponton = 4 Unit - Crane with Pancang = 1 Unit Khusus lokasi B
- Pompa Hisap Pasir = 4 Unit - Waterpass/Theodolit = 1 Unit
- Alat bantu / Tools: 1. Mesin Jahit portable (untuk Geotextile dan Geotube)
2. dsb
III. PENGENDALIAN TEKNIS / PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu hasil pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak. Kepuasan suatu hasil
pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima Pertama
(PHO) dan Serah Terima Terakhir (FHO).
Dalam Melaksanaan Pengendalian Teknis, Sebelum – Selama – Sesudah Pelaksanaan Pekerjaan, mengacu pada :
3.1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas : Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi
Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak (jika ada). Dan
rujukannya yaitu Peraturan Teknis Kontruksi dan pengadaan barang konstruksi,
3.2. Engineering : Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan
kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing, proses usulan /
persetujuan material konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan
perijinan yang berlaku.
3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :
Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan pekerjaan
mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan
item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada
dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.
3.3.1. Pengaturan Lokasi Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang
disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.
Geotube
3.3.2. Urutan pekerjaan
Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan
dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi / demobilisasi tenaga, alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.
3.3.3. Metode kerja
Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara
rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk
menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target produktivitas yang telah dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian
mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target komitment kontrak.
3.3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)
Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali
Mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop drawing, proses pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan
tenaga pelaksana trampil.
3.3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak lain harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.
3.4. Pengendalian Waktu
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan
keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang yang telah dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.
3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)
Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka
pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai dengan
batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh
pemilik proyek maka akan dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik
proyek dan kontraktor pelaksana dibebaskan dari segala macam tuntutan
Geotube
Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan
Dokumen Kontrak Pemborongan
Perijinan dg Pihak Terkait
Pemahaman Ketentuan
Dokumen Kontrak Koordinasi/rundingan dg Direksi
pengawas & Konsultan Pengawas
Survey Bersama & Pengukuran
Keterangan :
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya
Engineering & Addendum Kontrak
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Request Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya = Cek :
- Shop Drawing & BQ
- Spesifikasi teknis (termasuk Inspeksi & Test
Pengendalian Mutu)
- Approved Konsultan Pengawas &
Owner
Request For Inspection/work
Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Request Item Pekerjaan Berikutnya
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Ok
No
Lihat halaman berikutnya
START
FINISH
Geotube
FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)
Selesai Survey dan Pengukuran disetujui
- Stake Out - dsb
ENGINEERING Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan Pengadaan & Pemasangan
Geotube
Compare dan checking terhadap tender drawing (dokumen tender )
Proposal / pengajuan Desain Konstruksi baru utk beberapa item
pekerjaan atau seluruh item pekerjaan
Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing
Perubahan
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan
Reference to next Construction (same work)
Disetujui
Perbaikan
Final Check
Check
Persetujuan Konsultan Pengawas
Check
Ok
Disetujui untuk dibangun
START
FINISH
Geotube
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SELESAI
Pemahaman Syarat Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Sosialisasi Pra Konstruksi
Perijinan dg Pihak Terkait
Scope Pekerjaan
Koordinasi dg Pihak Owner & Konsultan Pengawas
Masukan dari Pihak Owner & Konsultan Pengawas
Cek
Tdk
Ya
Pemeriksaan Bersama Scope Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Pelaksanaan Scope Kontrak (sesuai bagan Alir
Pek. & BQ )
Pembuatan Gambar Pelaksanaan / Rekayasa
Enginer
Cek
Tdk
Ya
Gambar Pelaksanaan
Pelaksanaan Pekerjaan / Fisik
Cek
Tdk
Ya
Pekerjaan Selesai
Serah terima Pekerjaan (PHO)
Pemeliharaan
Serah Terima Akhir (FHO)
Perbaikan
Tdk
Ya
As Build Drawing
Cek
Tdk
Ya
FINISH
START
Geotube
IV. IDENTIFIKASI DAN PENGUASAAN LAPANGAN
4.1. Identifikasi Lapangan
Lokasi Proyek adalah di Ancol, Jakarta Utara Pantai Provinsi DKI Jakarta sesuai Gambar Kerja (Dokumen Lelang)
Peta Lokasi Pekerjaan
Dokumen Sesuai Tender
Tanggul Bagian A Tanggul Bagian B
LOKASI PEKERJAAN
ZOOM
Lokasi Proyek DI Area Ancol, Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta
Geotube
Tanggul Bagian A
Detail Potongan
0.0000
Rencana Pekerjaan
Geotube
Tinggi Maksimum (H)KelilingLebar Dasar (B)
2.3 m12.9 m
5.3 m
3.9 m34.5 m
45.7 m
Spesifikasi Teknik Geotextile Tube
Item G.T 5.3x2.3 G.T 15.4x3.9
Tanggul Bagian B
Rencana Pekerjaan
Geotube
PLAN (LAYOUT PEKERJAAN) BY SATELITE
PROVINSI DKI JAKARTA
Indonesia
LOKASI PEKERJAAN
Catatan; - Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi Lokasi Pekerjaan
pada ini (kondisi pada saat Pelelangan) - Layout / Foto dibawah hanya sebagai Petunjuk lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan
Geotube
Ket; - Pada Lokasi Tanggul Bagian A, Pekerjaan adalah Lanjutan ditunjukan pada Garis Warna Kuning
- Pada Lokasi Tanggul Bagian B, Pekerjaan adalah Keseluruhan ditunjukan pada Garis Warna Kuning
- Panjang Geotube yang dipakai yaitu:
Untuk ukuran 5,2 x 2,4 m panjang modul minimal 10 m. Untuk ukuran 15,4 x 3,9 m panjang modul minimal 20 m.
- Dilakukan Soiltest pada 4 titik di lokasi Site Jedi. - Untuk pemasangan geotube menggunakan model sistem bata.
- Test laboratorium Independent untuk material pasir.
- Perlu diperhatikan untuk pekerjaan tanggul bagian A (site jedi) karena ada jalur pipa gas pertamina. - Untuk Tahun Pertama sebesar 70 Milyar
- Untuk Tahun Kedua sebesar sisa penawaran
Sungailiat
B
A
Geotube
4.2. Penguasaan Lapangan dan pekerjaan
Sesuai Kondisi Lapangan Pekerjaan, pekerjaan dilakukan dengan alat berat yang dimungkinkan dapat bermanuver dengan bebas / maksimal Pekerjaan akan tepat waktu
sesuai lampiran Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang diusulkan .
Dengan konstruksi yang panjang sesuai tender dokumen dan pekerjaan adalah dilokasi air, Kontraktor dalam pelaksanaan Pekerjaan tersebut akan dilakukan secara Maksimal dan dilaksanakan dengan memberdayakan sumber tenaga, dan Peralatan secara maksimal
estimasi pekerjaan tepat waktu dan mutu.
Pekerjaan dilakaukan oleh 2 group pekerjaan Group 1 untuk Pekerjaan dilokasi Tanggul
Bagian A dan Group 2 untuk Lokasi Tanggul B
START
FINISH
Pelaksanaan Pekerjaan Geotube
Pekerjaan Geotube (Including Geogrid & Geotextile)
Group 1 Lokasi Tanggul A
Pelaksanaan Pekerjaan Geotube
Pekerjaan Geotube (Including Geogrid & Geotextile)
Group 2 Lokasi Tanggul B
Pekerjaan Spun Pile CSP 600 C @17 m
Geotube
4.3. Jalan Kerja dan Site Management
4.3.1. Jalan Kerja 1. Jalan akses menggunakan Jalan Existing yang telah ada. Jalan Kerja ini digunakan
untuk menuju lokasi Pekerjaan dari Pool alat berat. Jalan Kerja Berfungsi sebagai jalan yang digunakan untuk pemindahan alat kerja dan pengiriman bahan - bahan yang akan digunakan / dipasang.
2. Pada Proses Pengsian pasir / Material isian geotube, secara umum jalan kerja Via
Laut
4.3.3. Site Development / Site Management
1. Sirkulasi Operasional Peralatan Pekerjaan di area lokasi milik Jaya Ancol.
Sirkulasi Peralatan; - Sirkulasi Peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, artinya tidak ada
peralatan kerja yang statis
2. Pengadaan, Penanganan Material / Bahan Pekerjaan dan Deposit /
Penyimpanan Bahan / Material di Lapangan. 2.1. Kantong Geotube
- Pengadaan bahan / material untuk material Geotube oleh Supplier dan akan di delivery ke area Stockyard.
Untuk pengisian material dilakukan di lokasi pekerjaan
2.3. Material Lain - Untuk Material pengisi geobag (pasir), material didatangkan oleh supplier
local ke Area Pekerjaan Stockyard (dengan luas sesuai yang dipersyaratkan dan lokasi sesuai yang disetujui oleh owner)
Geotube
V. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Lokasi, Urutan Pekerjaan dan Flow Cart
Lokasi :Lokasi Proyek sesuai dengan Gambar pada Dokumen Pelelangan
Urutan Pelaksanaan - Pekerjaan Persiapan
Item Pekerjaan Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
- Pekerjaan Tes Monitoring Tes Monitoring Material Pasir (@ 3.000 m3)
Grain-size distribution
Kandungan lumpur
- Pekerjaan Tes dan Monitoring Tanggul Utara Bagian-1 (A) Soil Test Item Pekerjaan Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
Lab Test Item Pekerjaan Sesuai BQ dalam Tender Dokumen
Tes Monitoring Material Pasir (@ 3.000 m3) Item Pekerjaan Sesuai BQ dalam Tender
Dokumen
Tanggul Utara Bagian-2 (B)
Tes Monitoring Material Pasir (@ 3.000 m3) Grain-size distribution
Kandungan lumpur
- Tanggul
Tanggul Utara Bagian-1 (A) Pengadaan Pasir
Geotextile Geogrid
Geotextile Tube ukuran 5.3 x 2.3 Geotextile Tube ukuran 15.4 x 3.9 Sacrifice Layers (Geotextile 1200 gram) Pelindung Geotube
Tanggul Utara Bagian-2 (B) TANGGUL Type A
Pengadaan Pasir Geotextile Tube Mattress 0.4 m max heigh (L=20 m)
Geotextile Tube (5.3 x 2.3) Geotextile Pelindung Geotube
TANGGUL Type B
Pengadaan Pasir Geotextile Tube Mattress 0.4 m max heigh (L=20 m)
Geotextile Tube (5.3 x 2.3) Geotextile Pelindung Geotube
Geotube
BAGAN ALIR PEKERJAAN SECARA UMUM / URUTAN PEKERJAAN SECARA GARIS BESAR
START
Persiapan
1.Mobilisasi 2.Papan nama Proyek 3. Kantor Lapangan,Base Camp, Gudang, dll
Sosialisasi dengan Masyarakat
Delivery material
Order & pabrikasi Material Geotextile, Geogrid & Geotube + Spun Pile
Cek No
Yes
FINISH
Pek. Tiang Pancang
Cek No
Yes
Lok. Tanggul B
Pek. Patok-Patok Guide
Cek No
Yes
Delivery material
Order Pengadaan Pasir Isian Geotube ( telah disetujui oleh Owner)
Cek No
Yes
Pek. Penghamparan material Geotube (uk. Sesuai Gabar Kerja)
Cek No
Yes
Pek. Geotextile Pelindung Geotube
Cek
No
Yes
Pek. Pengisian material Geotube
Cek No
Yes
Pek. Patok-Patok Guide
Cek No
Yes
Pek. Geotextile & Geogrid
Cek No
Yes
Lok. Tanggul A
Pek. Penghamparan material Geotube
Cek No
Yes
Pek. Pengisian material Geotube
Cek No
Yes
Pek. Geotextile Tube Mattress 0.4 m max heigh (L=20 m)
Cek No
Yes
Pek. Sacrifice Layers (Geotextile 1200 gram) =Pelindung Geotube
Cek No
Yes
Geotube
PEMBAGIAN LOKASI KERJA
Tanggul Bagian A Tanggul Bagian B
Tanggul Bagian B Tanggul Bagian A
Untuk Pelaksanaan Pekerjaan: - Pekerjaan pada 2 lokasi dilaksanakan secara serempak (Group 1 dan Group 2 ) tidak berhubungan
- Pada lokasi dimana telah pekerjaan telah selesai terlebih dahulu, maka pekerja dapat dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan yang masih berlangsung
- Pembagian Lokasi, Group Pekerjaan dan arah pekerjaan; Lokasi terdiri atas 2 lokasi, 2 Group pelaksanaan
Untuk mempermudah arah pekerjaan, pekerjaan akan dimulai dari yang terdekat akses road atau yang terdekat dengan kedatangan material Pasir Via laut
Pekerjaan secara keseluruhan dilakukan di laut (bantuan ponton dan tug boat)
B
A
Geotube
URAIAN METODE PEKERJAAN
5.2. Tahapan Pekerjaan 1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Survey & Pengukuran
Mobilisasi Personil
Mobilisasi alat dan material Traffic management
Penyediaan listrik
Air Kerja
Dan Peralatan lainnya sesuai Daftar Peralatan
Foto Proyek /Dokumentasi Proyek
Shop Drawing & As build Drawing (gambar
akhir)
Dan lainnya sesuai yang dipersyaratkan
dalam dokumen pelelangan (Bq)
1.1. Mobilisasi
Mobilisasi peralatan minimalyang akan digunakan dalam pekerjaan ini : - Alat Pancang diatas Ponton
- Excavator
- Ponton - Sand Pump
- Service Crane 35 ton - Pompa Air
- Tug Boat
- Alat jahit Geotube & Geotextile - Alat Selam
- Alat Bantu Lainnya
Geotube
1.2. Papan Nama Proyek& Jalan Kerja Papan Nama Proyek
- Pembuatan dan pemasangan rambu - rambu sementara dan papan nama proyek 1 (satu) buah yang redaksi dan penempatannya sesuai petunjuk direksi
- Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan proyek dan akan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan pengawas pekerjaan.
Jalan Kerja 1. Jalan akses menggunakan Jalan Existing yang telah ada. Jalan Kerja ini digunakan
untuk menuju lokasi Pekerjaan dari Pool alat berat. Jalan Kerja Berfungsi sebagai jalan yang digunakan untuk pemindahan alat kerja dan pengiriman bahan - bahan yang akan digunakan / dipasang.
2. Pada Proses Pengsian pasir / Material isian geotube, secara umum jalan kerja Via Laut
1.3. Penyediaan Kantor Lapangan, Base Camp, Gudang dan fasilitasnya.
Penyediaan Kantor Lapangan, Base Camp, Gudang dan fasilitas lainnya dengan sistim sewa
atau bangun selama masa pelaksanaan, yaitu : - Kantor Lapangan (sewa) = 6 Bulan sewa
- Kantor lapangan direksi (sewa) = 6 Bulan sewa - Gudang kerja (sewa/buat) = 6 Bulan sewa
- Fasilitas meubelir - Base camp pekerja (sewa) = 6 Bulan sewa
Lokasi di sekitar area Pekerjaan (Pantai Ancol)
1.4. Komunikasi dan layanan transportasi - Komunikasi
Fasilitas komunikasi untuk pelaksana dengan menggunakan mobile phone untuk
kelancaran pekerjaan dilapangan.Komunikasi yang dilakukan oleh pengawas pekerjaan menyangkut pekerjaan ditanggung oleh Kontraktor.
- Transportasi
Pelayanan transportasi untuk pelaksana lapangan berupa sepeda motor dan mobil
Komunikasi dan layanan transportasi disediakan selama masa pelaksanaan hingga pekerjaan
selesai.
1.5. Pengukuran A. Pengukuran dan pematokan
Dilaksanakan pada awal proyek dengan kegiatan :
- Ijin/pemberitahuan kepada pengawas pekerjaan 2 hari sebelumnya. - Pematokan (Bowplank) dan pengukuran batas - batas pekerjaan.
- Transfer BM yang telah disediakan di lapangan digunakan untuk semua jalur dan ketinggian yang akan ditentukan nantinya dilapangan.
B. Pelaksanaan Peil, Ukuran Tinggi Peil dan Ukuran Dasar - Sebelum pelaksanaan dimulai, dipelajari dengan seksama gambar - gambar, uraian
dan syarat - syarat lainnya, apabila terjadi perbedaan ukuran diantara gambar - gambar dan uraian & syarat - syarat dilaporkan kepada pengawas pekerjaan untuk
mendapatkan keputusan.
- Setiap memulai bagian pekerjaan, memberitahukan kepada pengawas pekerjaan
untuk pengecekan ketepatan peil, ukuran dan syarat - syarat pelaksanaannya.
- Peil dasar/induk pekerjaan adalah peil setempat yang telah dibuat oleh perencana.
Geotube
- Penetapan titik/peil lainnya dilakukan di lapangan dengan menggunakan alat ukur
theodolith dan waterpass yang sudah dikalibrasi terlebih dahulu.
- Apabila terjadi ketidak cocokan antara gambar dan keadaan lapangan dilaporkan kepada pengawas pekerjaan untuk diperiksa.
1.6. Penyediaan Listrik/Penerangan & Air A. Listrik/Penerangan
- Untuk memenuhi kebutuhan listrik selama proyek berjalan, akan disediakan pembangkit tenaga listrik sementara (genset 5kva) atau dengan sambungan
sementara ke Instalasi PLN, termasuk keperluan instalasi dilokasi pekerjaan yang masih dilaksanakan.
- Untuk kebutuhan penerangan disediakan lampu beserta cadangannya dilokasi pekerjaan yang masih dilaksanakan.
B. Air untuk keperluan sehari - hari.
- Bila memungkinkan akan didapatkan dari sumber air yang ada dilokasi, instalasi air
sederhana dibuat untuk memenuhi distribusi air di dalam lokasi.
1.7. Dokumentasi Proyek - Membuat foto- foto berwarna dan bertanggal untuk dokumentasi di dalam album dari
bagian - bagian pekerjaan : akan dimulai (MC0%), sedang berlangsung (MC50%) dan selesai (MC100%) sesuai yang dikehendaki pengawas pekerjaan.
- Foto diserahkan kepada pengawas pekerjaan pada setiap akhir bulan dalam bentuk cetak dan file digital (format JPG atau setara dengan resolusi minimal 5 Mpix per foto)
- Dokumentasi disusun berurutan dari awal sampai akhir proyek, agar dapat
memvisualisasikan pelaksanaan proyek dengan baik.
- Hasil pemotretan yang dipilih dan dianggap baik dicetak sebanyak 3 (tiga) set dalam
waktu 2 (dua) hari sesudahnya.
- Ukuran foto dokumentasi adalah ukuran postcard dengan menyertakan keterangan yang
menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan dan tanggal pengambilan untuk masing - masing gambar dokumentasi tersebut.
1.8. Lingkungan, Pengamanan dan K-3
A. Perlindungan Lingkungan Perlindungan lingkungan yang dilakukan selama masa pelaksanaan :
- Bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan akibat operasi atau pelaksanaan
pekerjaan terhadap bangunan yang ada, utilitas, jalan, saluran dan lain - lain yang ada di lokasi dan lingkungan pekerjaan.
- Bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas umum
seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya.
B. Pengamanan areal kerja
- Untuk mencegah dan menanggulangi kecelakaan kerja yang timbul selama pelaksanaan, disediakan kotak P3K yang terisi menurut kebutuhan, lengkap dengan
seorang petugas yang terlatih dalam menangani pertolongan pertama
- Untuk mencegah kebakaran dengan menyediakan dalam jumlah yang cukup alat
pemadam kebakaran dengan menunjuk petugas yang bertanggung jawab menanganinya, disamping itu menjaga ketertiban lingkungan dalam menggunakan
bahan bakar dan api.
Geotube
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelaksanaan K3 dengan melakukan :
- Mematuhi semua peraturan dan ketentuan keselamatan kerja yang berlaku.
- Pencegahan kecelakaan, kebakaran dan pencemaran
- Melakukan tindakan pertolongan secepatnya dan sebagaimana mestinya bila terjadi
kecelakaan yang menimpa pekerja.
- Menyediakan alat - alat keselamatan kerja sesuai dengan petunjuk pengawas pekerjaan.
- Melaksanakan safety meeting setiap minggu sekali dan melaporkan hasilnya ke pengawas pekerjaan.
1.9. Pengamatan Proyek
Dengan melakukan selama masa pelaksanaan :
- Pencatatan dan pelaporan kondisi cuaca dan bencana setiap hari kerja, kondisi cuaca yang diamati meliputi curah hujan, arah dan kecepatan angin dan temperatur,
sedangkan bencana yang dimaksud adalah banjir, gempa, kebakaran dan sebagainya yang terjadi diluar kekuasaan manusia.
- Mengamati muka air terendah dan tertinggi secara visual dengan menggunakan
peilschaal. Skala pembacaan yang terdapat di peilschaal dikaitkan ke BM (Bench Mark).
- Mengamati tinggi gelombang secara visual.
Semua hasil pencatatan dan pengamatan tersebut diatas akan dilaporkan setiap bulan
kepada pengawas pekerjaan.
1.10.Pengangkutan dan penanganan
Dilakukan dengan cara : - Membatasi tonase angkutan Via laut untuk menghindari terjadinya kecelakaan / accident
dan juga untuk melindungi setiap jalan atau struktur yang ada disekitar area stock yard
atau proyek
- Menyediakan penerangan yang cukup apabila dilakukan pembongkaran muatan pada malam hari dilokasi pekerjaan.
- Menyelaraskan kegiatan pengangkutan dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
- Pekerjaan / tindakakan lainnya sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
Geotube
2. PEKERJAAN SPUN PILE Pekerjaan Tiang pancang
Assumsi; 1. Pekerjaan menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : Struktur Spun Pile sesuai ambar Kerja
Uraian;
A. Persiapan Lahan Kerja - Lahan kerja dibuat mendatar agar Crane dapat berdiri dengan baik
- Crane berdiri di atas Ponton yang telah distabilkan agar plat form yang berupa steel plat berukuran 1,5 x 6 meter.
B. Pematokan Titik Pancang - Pematokan titik-titik pancang dilaksanakan oleh surveyor yang diaproved / disetujui oleh
Konsutan Pengawas. - Patok titik pancang dimonitor dan dijaga agar tetap pada posisinya .
C. Pemancangan - Alat Pancang + Spun Pil diatas Ponton selanjutnya dihantar dengan ditarik tug boat ke
lokasi pekerjaan - Sebelum dipancang, tiang pancang dengan diesel hammer harus dalam posisi sentries.
- Sebagai alas hammer atau “cushion” digunakan jenis kayu yang cukup baik atau playwood yang diganti secara periodik.
- Kepala tiang pancang dilindungi dari impact langsung hammer dengan bantalan dari
papan atau playwood dengan ketebalan 10 cm. - Tiang pancang diberi tanda dengan cat warna yang menyolok tiap interval 50 cm dan
dicatat dengan seksama jumlah pukulan dari permulaan sampai akhir pada formulir “Pile Driving Log” yang di tandatangani KonsultanPengawas.
- Pemancangan dilaksanakan secara kontinyu sampai mencapai “Pile Penetration” seperti
ditentukan oleh Konsultan dengan syarat “Set” tertentu tanpa mendekati “Ram Stroke” yang dianggap kritis oleh “Manufacturer” dan tidak melampaui jumlah pukulan total yang
ditentukan - Sambungan tiang pancang dengan menggunakan Electrode Las AWS E-6013
- Sebelum “final Penetration” dibuat kalendering secara seksama diatas kertas millimeter
blok yang diletakkan pada tiang pancang dan pengambilan final setnya harus mendapat persetujuan lebih dulu dari Konsultan Pengawas / Direksi.
Untuk urutan pemancangan ke titik pancang selanjutnya akan mengikuti sequence pemancangan
yang sudah disetujui konsultan pengawas.
Pengadaan Material
- Material dari Supplier di
pruduksi dengan dimensi, kekuatan dan bentuk sesuai
pemesanaan dari kontraktor (mengacu pada spesifikasi
teknis) - Material dibawa ke lokasi
pekerjaan, selanjutnya di
letakkan pada stock pile kontraktor
Geotube
Pengangkutan Tiang pancang ke Lokasi
- Material Spun Pile di loading / ditempatkan diatas Service Ponton, untuk selanjutnya material dihantar ke
lokasi pekerjaan dengan Tug Boag / Speed Boad ( Alat pancang )
Dalam beberapa keadaan, jika tiang pancang diperlukan cukup panjang maka tiang bagian bawah (bottom pile) dipancang terlebih dahulu kemudian di sambung di laut.
Pengangkatan
Tiang pancang ke pontoon angkut
Pengukuran titik pancang dari
darat
Pekerjaan pemancangan pada titik berikutnya dipilih di sebelah
titik pancang yang baru selesai dipancang dengan menggeser
Pontoon Pancang ke kiri / kanan
atau mundur.
Untuk pekerjaan pemancangan tiang pancang pipa di air / di laut,
diperkirakan minimal 2 (dua) titik
atau lebih per hari untuk keadaan alam yang normal.
Geotube
FLOW CHART PEKERJAAN TIANG PANCANG
Proses pemancangan
Ya
Pengangkutan material tiang pancang diatas trailer
Transportasi material tiang pancang
Penentuan titik pancang/setting out lokasi tiang pancang
Aproval/persetujuan
Penempatan tiang di sekitar lokasi pekerjaan / Stock Pile
Pemasangan tiang pancang pada alat pancang
Pemancangan dilaksanakan
Penyambungan tiang pancang
Pemancangan selesai / tiang telah terpancang
Pemotongan tiang pancang / Cut top pile
Pengisian lobang tiang pancang (conection) dengan material sesuai gambar rencana dan
spesifikasi teknis
Cek Tdk
Ya
Cek Tdk
Ya
Cek Tdk
Ya
Pemancangan dilaksanakan
Cek Tdk
Ya
Material Pancang > 1 buah
Pan
can
g =
1 b
h
START
FINISH
Geotube
3. PEKERJAAN GEOTUBE
Ket; - Pada Lokasi Tanggul Bagian A, Pekerjaan adalah Lanjutan ditunjukan pada Garis Warna Kuning
- Pada Lokasi Tanggul Bagian B, Pekerjaan adalah Keseluruhan ditunjukan pada Garis Warna Kuning
- Panjang Geotube yang dipakai yaitu:
Untuk ukuran 5,2 x 2,4 m panjang modul 20 m.
Untuk ukuran 15,4 x 3,9 m panjang modul 20 m.
Tanggul Bagian A Tanggul Bagian B
B
A
Geotube
3.1. Pelaksanaan Pekerjaan Geotextile & Geogrid Asumsi:
- Pekerjaan oleh Pekerja dan alat bantu.
Uraian Metode Pekerjaan :
- Menetapkan, mengangkut dan perlengkapan material geotextile & geogrid sesuai dengan spesifikasi yang telah melalui pengujian.
- Membuka gulungan geotextile & geogrid ke diatas permukaan lokasi pekerjaan yang telah dipersiapkan dan menarik keregangan untuk memindahkan bagian yang mengkerut supaya
rata - Pemasangan geotextile & geogrid dengan ketentuan pemasangan berdasarkan rekomendasi
dan spesifikasi yang disyaratkan, overlapping pemasangan minimal 18 inci.
- Untuk lokasi pekerjaan dalam lokasi basah / bawah air, maka pemasangan geotextile akan dilaksanakan dengan cara khusus oleh pekerja (pekerjaan telah dilengkapi peralatan sesuai
yang dipersyaratkan) yang telah berpengalaman. Pemasangan sesuai dengan Prosedur yang telah ditetapkan oleh supplier / pabrik perihal pemasangan geotextile di dalam air.
3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Geotube. - Pengadaan material Pasir Lampung
Pengadaan material Pasir urug dari Lampung Material Dari Borrow di Lampung (milik Supplier)
Material dihantar dengan Kapal Tongkang + Tug Boat , untuk selanjutnya di Delivery ke Lokasi Pekerjaan Proses Dumping.
Lampung
Geotube
Lampung Material Pasir
Transport Via Laut
Proses Dumping di Lokasi Quary
Geotube
Hauling (Loading) di lokasi Quary (Lampung)
Delivery Material Pasir Ke Lokasi Pekerjaan
Keterangan;
- Capasitas Tiap kedatangan material Pasir = 3.000 m³ - Quarry Lampung
Geotube
Pekerjaan Geotube secara Umum
Pengisian Material Pasir
- Stock pile pasir isian berdekatan dengan lokasi pengisian geotube
- Sebelum pengisian, mempersiapkan personil dan sarana untuk penutupan/penjahitan tutup kantong geotube dari supplier yang
disetujui oleh Pemberi Kerja.
- Pengisian geotube / kantong geotextille diisi penuh, tidak boleh kurang
dengan toleransi hanya 10%. Material pengisi yang direkomendasi adalah Pasir.
- Kantong diisi penuh (100%)
- Pengisian geotube sand container dengan peralatan Sand Pump. Peralatan Sand Pump untuk Mengalirkan Pasir dari stock yard /Pile
kedalam material Geotube melaui pipa saluran dan masuk pada lubang
geotube yang telah tersedia
- Air berlebihmengalir keluar dengan sendirinya dariGeotubesmelalui pori-porikecil digeotextilesmengakibatkanpengurasanefektif
danefisienpengurangan volumebahan yang terkandung. Pengurangan volumeinimemungkinkan untukmengisiberulang-ulangGeotubes.
Penutupan dengan dijahit (Sawed) - Setelah terisi dari volume maksimum yang diisyaratkan, langsung
dijahit untuk penutupan, dilanjutkan dengan pengisian berikutnya seperti urutan sebelumnya.
1. Geotube: geotextilesberkekuatan tinggidengan sifatretensipermeabeldir
ancang unikyang dibuatke dalamGeotubessyang dapatdiisi denganPasir (sesuai yang dipersyaratkan)
2. Pengeringan: air berlebihmengalir dariGeotubesmelalui pori-porikecil
digeotextilesmengakibatkanpengurasanefektif danefisienpengurangan volumebahan yang terkandung. Pengurangan volumeinimemungkinkan untukmengisiberulang-ulangGeotubes.
3. Konsolidasi:
Setelahakhirsikluspengisian danpengeringan, bahan dipertahankanbutir halusdapat terusmengkonsolidasikanolehpenguapanuap airsisayanglolos melaluigeotextile.
Geotube
Peralatan Kerja
Peralatan Utama; - Sand Pump : untuk Mengalirkan Pasir dari stock yard /Pile kedalam material
Geotube melaui pipa saluran dan masuk pada lubang geotube yang telah tersedia
- Excavator : Alat bantu untuk penyediaan material pengisi dan persiapan lokasi
- Service Crane : Handling alat kerja - Pompa air : untuk mensuply air ke bak pasir
- Sebagai Lantai kerja dan temporary Stock Pile - Alat bantu lainnya
1. Lokasi Tanggul A
- Excavator 1 Unit = Pek. Pemacangan Patok Guide &Placing Geotube dan Geotextile+Geogrid
- Ponton 2 Unit = Temporari Place utk Peralatan Kerja (Sand Pump, Crane, Genset, Drum BBM)& Pekerjaan Patok Guide
- Sand Pump 2 Unit = Alat pengisi Pasir dalam Geotube - Service Crane 35 ton 1 Unit = Handling alat kerja
- Pompa Air 1 Unit = Alat penyedia air
- Tug Boat 1 Unit - Alat jahit Geotube & Geotextile 1 Unit
- Alat Selam - Alat Bantu Lainnya
2. Lokasi Tanggul B - Alat Pancang diatas Ponton = Pemancangan Spun Pile
- Excavator 1 Unit = Pek. Pemacangan Patok Guide & Placing Geotube dan Geotextile+Geogrid
- Ponton 2 Unit = Temporari Place utk Peralatan Kerja (Sand Pump, Crane, Genset, Drum BBM) & Pekerjaan Patok Guide
- Sand Pump 2 Unit = Alat pengisi Pasir dalam Geobag
- Service Crane 35 ton 1 Unit = Handling alat kerja - Pompa Air 1 Unit = Alat penyedia air
- Tug Boat 1 Unit - Alat jahit Geotube & Geotextile 1 Unit
- Alat Selam
- Alat Bantu Lainnya
Geotube
Sequence Pekerjaan - Capasitas Tiap kedatangan material Pasir = 3.000 m³
- Quarry Lampung - Pekerjaan Akan dilaksanakan @ 100m / 5 memanjang Placing Geobag @ geobag = 20 m
- Jarak Patok ± 5 meter, dengan jarak sisi terluar Geobag 1 s/d 2 m
- Estimasi Produksi Pengisian Geotube adalah 800m³ s/d 1000m³ per jam
Tahapan Pekerjaan Cross Section 1.
2.
3.
4.
SISI LAUT SISI DARAT
SISI LAUT SISI DARAT
SISI LAUT SISI DARAT
SISI LAUT SISI DARAT
Geotube
5.
6.
Tahapan Pekerjaan Longitudinal / Memanjang
1. Tahap 1 Pematokan dan dilanjutkan pekerjaan Penghamparan Geotextile dan Geogrid
2. Tahap 2 Penghamparan Geobag Panjang 100 m
100 m
SISI LAUT SISI DARAT
SISI LAUT SISI DARAT
100 m
Arah Pekerjaan
SISI LAUT
SISI DARAT
Geotube
3. Tahap 3 Pengisian Geobag
4. Tahap Berikutnya
5. Tahap Berikutnya
6. Tahap Berikutnya
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
Geotube
7. Tahap Berikutnya
8. Tahap Berikutnya
9. Tahap Berikutnya (termasuk pemindahan Patok ke lokasi berikutnya)
10. Tahap Berikutnya (termasuk pemindahan Patok ke lokasi berikutnya)
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
Geotube
11. Tahap Berikutnya (termasuk pemindahan Patok ke lokasi berikutnya)
11. Tahap Berikutnya (termasuk pemindahan Patok ke lokasi berikutnya)
12. Tahap Berikutnya dan seterusnya
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Arah Pekerjaan
100 m
Geotube
Ilustrasi
1. Pemasangan Patok Guide Pipa Besi Ø 3”
Pekerjaan
- Pekerjaan Patok dengan Pipa Ø 3” - Pemancangan oleh pekerja / penyelam yang dilengkapi peralatan selam dan Pemancangan dengan
Excavator - Kedalaman sesuai yang diperkirakaan mampu untuk menahan Patok agar tidak goyah terkena
terpaan ombak.
- Penarik dengan Tug Boat
2. Pemasangan Geotextile dan Geogrid Pekerjaan
- Sebelumnya Lembar Geotextile dan Geogrid yang akan dipasang disatukan di lokasi darat (dengan dijahit)
- Menetapkan, mengangkut dan perlengkapan material geotextile & geogrid sesuai dengan spesifikasi yang telah melalui pengujian.
- Membuka gulungan geotextile & geogrid ke diatas permukaan lokasi pekerjaan yang telah
dipersiapkan dan menarik keregangan untuk memindahkan bagian yang mengkerut supaya rata
- Pemasangan geotextile & geogrid dengan ketentuan pemasangan berdasarkan rekomendasi dan
spesifikasi yang disyaratkan, overlapping pemasangan minimal 18 inci / dan dijahit.
- Untuk lokasi pekerjaan dalam lokasi basah / bawah air, maka pemasangan geotextile akan dilaksanakan dengan cara khusus oleh pekerja (pekerjaan telah dilengkapi peralatan sesuai yang
dipersyaratkan) yang telah berpengalaman. Pemasangan sesuai dengan Prosedur yang telah
ditetapkan oleh supplier / pabrik perihal pemasangan geotextile di dalam air.
Geotube
3. Pemasangan material Geotube - Pemasangan geotube dibantu dengan ikatan patok-patok (jangkar) dengan menggunakan Pipa
besi Ø 3”. Ini dimaksudkan agar material geotube tidak berubah posisinya / hanyut terkena gerakan ombak pantai. Ikatan dilepas setelah geotube terisi bahan pengisi (meski belum
sepenuhnya), dimana diperkirakan geotube+bahan pengisi telah tenggelam dan tepat diposisinya
dan tidak akan berubah posisinya) Pemasangan material geotube di lokasi pekerjaan (belum terisi bahan pengisi)
Geotube terhampar =>
selesai
Penghamparan Geotube
Pengikatan Geotube
Pemasangan Geotube Lapis Ke 2 dan Lapis Ke 3
Pekerjaan dari samping
Geotube
Keterangan;
- Pemasangan Geotube dibantu oleh excavator dan alat bantu (yang telah disiapkan dalam Gulungan
Material Getube) - Pengikatan Lembar geotube pada patok-patok Guide dilakukan oleh pekerja yang dilengkapai
peralatan selam / peralatan renang (berikut alat bantu pernapasan dalam air+kacamata renang+pakaian renag+baju pelampung) dan perahu
Geotube
4. Pengisian Geotube dengan menggunakan sand Pump - Sebelunya Pekerjaan Pemasangan Geotextile dan Geogrid telah dilaksanakan
- Kapasitas Sand pump perjam adalah 800m³ s/d 1000m³ Handling Material Sand Pump, Pompa Air, Genset dari Temporary Ponton ke Ponton Material
Pasir
Handling Sand pump dan alat kerja lainnya
Geotube
Pekerjaan Pengisian Pasir ke Dalam Geotube
Geotube
FOTO-FOTO PELAKSANAAN
Pelaksanaan
Finish/terpasang
Geotube
5. Pemasangan Lembar Protection Geotube Sacrifice Layers (Geotextile 1200 gram) Pelindung Geotube di lokasi Tanggul A
Geotextile Pelindung Geotube di lokasi tanggul B
- Sebelumnya Lembar Geotextile yang akan dipasang disatukan di lokasi darat (dengan dijahit)
- Menetapkan, mengangkut dan perlengkapan material geotextile sesuai dengan spesifikasi yang
telah melalui pengujian.
- Membuka gulungan geotextile diatas permukaan lokasi pekerjaan yang telah dipersiapkan dan
menarik keregangan untuk memindahkan bagian yang mengkerut supaya rata
- Pemasangan geotextile dengan ketentuan pemasangan berdasarkan rekomendasi dan spesifikasi
yang disyaratkan, overlapping pemasangan minimal 18 inci / dan dijahit.
- Untuk lokasi pekerjaan dalam lokasi basah / bawah air, maka pemasangan geotextile akan dilaksanakan dengan cara khusus oleh pekerja (pekerjaan telah dilengkapi peralatan sesuai yang
dipersyaratkan) yang telah berpengalaman. Pemasangan sesuai dengan Prosedur yang telah ditetapkan oleh supplier / pabrik perihal pemasangan geotextile di dalam air.
- Pemasangan lembar Geotextile di permukaan Geotube yang telah terpasangan dengan dijahit di
beberapa titik sesuai yang dipersyaratkan agar geotextile dapat menepel pada permukaan geotube
6. Antisipasi waktu kritis Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu, dengan jadwal
waktu pelaksanaan yang telah dijadwalkan, akandijabarkan lagi menjadi jadwal 2 (dua) mingguan, mingguan hingga harian pada saat Kontrak.
Monitoring jadwal harian dilaksanakan setiap hari dan selalu di “Up Date” sesuai pelaksanaan
dilapangan, bila terjadi keterlambatan pada hari tersebut maka keterlambatan tersebut harus dapat digantikan pada hari berikutnya, Misalnya dengan menambah jam kerja atau cara lain sehingga
keterlambatan tersebut dapat dipenuhi.
Geotube
VI. PENUTUP Untuk Pekerjaan yang tidak diuraikan dalam Makalah Metode kerja ini , akan dilaksanakan sesuai
dengan; 1. Seluruh detail dan tahapan pelaksanaan akan mengacu dan sesuai dengan tahapan pelaksanaan
yang dijelaskan di dalam “Spesifikasi teknis” yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk
dokumen tambahan / addendum (jika ada) yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan.
2. Seluruh pekerjaan, dengan bentuk, dimensi, jenis, detail, mengacu pada Gambar Kerja / Shop drawing.
3. Seluruh pekerjaan mengacu dan menggunakan serta akan memenuhi seluruh standard yang
ditentukan dalam “Spesifikasi teknis” yang ada dalam dokumen pelelangan termasuk dokumen
tambahan / addendum (jika ada) dan standar lain yang berlaku di lingkungan Negara Republik Indonesia.
4. Pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya.
5. Pekerjaan akan menghasilkan hasil yang maksimal, presisi dan rapih sesuai dengan Spesifikasi teknis dan Gambar Kerja .
Jakarta,27September 2012 PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
IR. NURTJAHJA, MT. Kepala Wilayah II