MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI KONSELING K...
-
Upload
truongcong -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI KONSELING K...
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI KONSELING
KELOMPOK BEHAVIORAL UNTUK SISWA KELAS XI IPS I
SMA N 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
JURNAL
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
untuk Mencapai Gelar Sarjana Bimbingan dan Konseling
Oleh
Ahmad Setiaji
132012022
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI KONSELING
KELOMPOK BEHAVIORAL UNTUK SISWA KELAS XI IPS I SMA N 1
BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Ahmad Setiaji, Pembimbing I Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd,
Pembimbing II Setyorini, M.Pd.
Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling
FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilaksanakan di SMA
N 1 Bringin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui signifikansi peningkatan
kedisiplinan siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Bringin. Subjek penelitian adalah 10
siswa yang memiliki kedisiplinan rendah yang dibagi dalam dua kelompok secara
random yakni kelompok eksperimen dan kontrol. Setiap kelompok terdiri dari 5
siswa, kedua kelompok diuji homogenitas menghasilkan P = 1.000 (p > 0,050),
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan sehingga penelitian dapat dilanjutkan.
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain desain grup kontrol
dengan purwauji dan purnauji di mana kelompok eksperimen diberi perlakuan 8
sesi konseling kelompok behavioral, sedangkan kelompok kontrol diberi
perlakuan 8 sesi konseling kelompok realitas. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kedisiplinan diadaptasi dari Lestari
(2011) yang disusun berdasar teori Hurlock (1978) mencampur dengan pendapat
Prijodarminto (1992), Lemhanas (1997) dan Semiawan (2009) dengan jumlah 63
item. Berdasar uji validitas, terdapat 3 item dinyatakan belum valid kemudian
dihapus dengan demikian jumlah item yang valid adalah 60 item. Teknik analisis
data yang digunakan adalah mann whitney dengan bantuan menggunakan program
SPSS 16.0 for windows. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan
bahwa ada perbedaan peningkatan kedisiplinan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Bringin, perbedaan peningkatan
tersebut terlihat dari perbedaan hasil post test antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yaitu P = 0,009 < 0,050 dengan mean rank kelompok
eksperimen 8.00 dan kelompok kontrol 3.00. Selisih mean rank post test antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 5.00. Diperoleh pula mean
rank pre test pada kelompok eksperimen 3,00 dan post test kelompok eksperimen
8,00, dengan selisih mean rank 5.00. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan yang signifikan kelompok eksperimen sesudah diberikan perlakuan.
Sehingga hal itu menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok behavioral
dapat meningkatkan secara signifikan kedisiplinan siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1
Bringin.
Kata Kunci: Kedisiplinan, Konseling Kelompok Behavioral.
1
PENDAHULUAN
Kedisiplinan merupakan kesadaran diri
yang muncul dari batin terdalam untuk
mengikuti dan menaati peraturan-peraturan,
nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam
satu lingkungan tertentu. Kesadaran itu antara
lain, kalau dirinya berdisiplin baik maka akan
memberi dampak yang baik bagi keberhasilan
dirinya pada masa depannya menurut Tu’u
(2004).
Ketertiban itu dimungkinkan karena
secara obyektif didukung oleh kebutuhan
yang nyata agar mereka bertindak sesuai
dengan peraturan-peraturan dan prosedur
yang bersifat standar. Penyimpangan dari
peraturan dan prosedur bukan saja tidak
menjamin pencapaian tujuan organisasi, tetapi
juga secara langsung akan membawa kerugian
bagi mereka sendiri. Dengan demikian,
disiplin dalam konteks ini merupakan
“kondisi yang harus dicapai demi kepentingan
bersama, yaitu peningkatan kesejahteraan dari
setiap anggota organisasi” Liliweri (1997).
Disiplin adalah “ketaatan terhadap
peraturan dan norma kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
berlaku, dilaksanakan secara sadar dan iklas,
lahir dan batin, sehingga timbul rasa malu
terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan
Yang Maha Esa” GDN (1996). Batasan
tersebut menekankan pada sikap ketaatan
terhadap peraturan dan norma kehidupan yang
berlandaskan pada kesadaran dan keikhlasan
manusia. Selanjutnya Ametembun (dalam
tu’u 2004), mengatakan disiplin adalah “suatu
keadaan tertib di mana orang-orang yang
tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada
peraturan-peraturan yang telah ada dengan
senang hati”.
Kita juga sadar bahwa masyarakat
Indonesia belum berada pada tingkat disiplin
yang baik. Meskipun pemerintah sudah
mencanangkan Gerakan Disiplin Nasional
(GDN) pada 20 Mei 1995, Sampai sekarang
kita masih terus berupaya meningkatkan
disiplin diri Tu’u (2004).
SMA N 1 Bringin Kabupaten Semarang
adalah salah satu SMA Negeri yang berupaya
meningkatkan disiplin diri (self discipline) ini
bisa dilihat dari salah satu tujuannya yaitu
menyusun dan melaksanakan tata tertib dan
segala ketentuan yang mengatur hubungan
personal maupun professional warga sekolah.
Di dalam tata tertib sekolah bagi peserta didik
bab VI tentang akhlak mulia dan kepribadian
terdapat peraturan kedisiplinan. Yang
berbunyi: peserta didik wajib dan memiki
melaksanakan tata tertib sekolah dengan
penuh kesadaran, mengikuti seluruh KBM
tepat waktu sesui dengan jadwal yang telah
ditentukan dan tidak diperkenankan
membawa HP ke sekolah.
Jadi penulis menyimpulkan bahwa siswa
yang memiliki kedisiplinan yang baik apabila
bisa menjalankan tiga peraturan diatas. Akan
tetapi dengan tujuan itu masih ada sebagian
siswa yang belum memiliki perilaku
kedisiplinan diri (self discipline) yang baik.
Ini bisa dilihat dari hasil wawancara
dengan Guru Bimbingan dan Konseling pada
tanggal 24 Juni 2015 di SMA N 1 Bringin
Kabupaten Semarang, terdapat permasalahan
kedisiplinan siswa yang belum baik.
Kemudian dari hasil studi dokumentasi buku
pelanggaran kredit poin terdapat siswa yang
belum disiplin mulai dari: datang terlambat,
tidak ikut upacara, tidak berangkat sekolah
tanpa keterangan, bolos, tidak memakai topi,
menggagu KBM, berpakain tidak rapi, rambut
kurang rapi, jajan saat pelajaran dan sering
tidak mengikuti ekstra wajib pramuka.
Terutama dialami oleh siswa kelas X
yang memilih jurusan IPS, khususnya berada
di kelas XI IPS 1 ini berdasarkan hasil studi
dokumentasi buku pelanggaran kredit poin
siswa oleh penulis dengan melihat daftar
nama pembagian siswa kelas XI IPS, IPA,
dan bahasa. Jumlah siswa yang pernah
2
melakukan pelanggaran tata tertib selama
kelas X dengan hasil rata-rata pelanggaran
kelas XI 29,8 %. Dari data diketahui bahwa
pelanggaran kelas XI IPS 1 memiliki rata-rata
pelanggaran yang paling banyak dengan
61,8% melebihi rata-rata pelanggaran di kelas
XI untuk itu penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang kedisiplinan
di kelas XI IPS 1.
Untuk memperoleh fakta mengenai
permasalahan kedisiplinan yang dilakukan
oleh siswa, penulis menyebarkan skala
kedisiplinan dikelas XI IPS I dari 32 siswa
dikelas XI IPS I, hasil yang diperoleh setelah
penyebaran skala kedisiplinan yaitu terdapat
22 orang dengan kategori tinggi dan 10 siswa
yang memiliki masalah kedisiplinan dengan
kategori rendah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada 10 siswa yang mengalami masalah
kedisiplinan di kelas XI IPS 1. Masalah
kedisiplinan apabila tidak segera ditangani
bisa merugikan orang lain dan dirinya sendiri
Perkins (dalam Unaradjan, 2003).
Pelanggaran tata tertib di SMA N 1
Bringin yang mencapai angka kredit
pelanggaran 100, siswa akan dikeluarkan dari
sekolah. Selain itu disiplin mencerminkan
kekuatan seseorang yang berhasil atau
berpestasi (berhasil sekolahnya, berhasil olah
raganya, berhasil mendidik anaknya dan
sebagainya) biasanya adalah mereka yang
memiliki disiplin tinggi Prijodarminto (1992).
Masalah kedisiplinan siswa tidak hanya
menjadi tanggung jawab sekolah, wali kelas,
akan tetapi juga menjadi tanggung jawab guru
pembimbing di Sekolah yaitu melalui
berbagai jenis layanan yang perlu dilakukan
sebagai wujud nyata penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap
sasaran layanan, yaitu peserta didik. Layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan di
sekolah meliputi layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, pembelajaran,
konseling perorangan, bimbingan kelompok,
dan konseling kelompok. Nursalim (2002).
Menurut Winkel (2004), layanan
konseling kelompok adalah suatu proses antar
pribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran
dan perilaku yang disadari, dibina dalam
suatu kelompok kecil mengungkapkan diri
kepada sesama anggota dan konselor, dimana
komunikasi antar pribadi tersebut dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan
pemahaman dan penerimaan diri terhadap
nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan hidup
serta untuk belajar perilaku tertentu ke arah
yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Rusmana (2009) konseling
kelompok memiliki beberapa teknik yaitu:
psikoanalitik, adlerian, terpusat pada klien,
gestalt, rasional emotif, analisis transaksional,
behavioral, realitas dan cognitive-behavior.
Dari beberapa teknik konseling
kelompok yang telah dikemukakan, teknik
behavioral merupakan teknik yang tepat
dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.
Sebab, dalam Rusmana (2009) konseling
kelompok teknik behavioral mempunyai 5
tujuan yaitu:
Untuk menghapus pola-pola tingkah laku
yang maladaptive, Membantu konseli dalam
mempelajari pola-pola perilaku yang
konstruktif, Mengubah tingkah laku,
Menentukan tujuan-tujuan spesifik oleh
konseli, Tujuan-tujuan yang luas dipecahkan
kedalam sub tujuan-sub tujuan yang tepat.
Dengan tercapainya ke lima tujuan
tersebut, diharapkan siswa bisa mengubah
tingkah laku dari yang belum disiplin menjadi
lebih disiplin. Sehingga siswa dapat
mengembangkan kedisiplinannya.
Penelitian eksperimen serupa pernah
diteliti oleh Aftiani (2013) dengan judul
Penerapan Konseling Kelompok Behavior
Untuk Meningkatkan Kedisiplinan siswa di
Sekolah SMA N I Kedungadem Bojonegoro,
terdapat hasil analisis sebesar p= 0,004 < 0,05
sehingga konseling kelompok Behavior dapat
meningkatkan disiplin sekolah secara
signifikan dan layanan Konseling Kelompok
3
Behavior efektif dalam meningkatkan disiplin
siswa disekolah.
Penelitian Rosikha (2013) dengan judul
Penerapan Konseling Kelompok Behavior
Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa
di Sekolah Kelas XI Pemasaran 3 SMK N 4
Surabaya, terdapat hasil sebesar p= 0.008 <
0,05 sehingga konseling kelompok Behavior
dapat meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa
di Sekolah secara signifikan dan layanan
Konseling Kelompok Behavior efektif dalam
meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa di
Sekolah.
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah kedisiplinan, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian serupa yang berjudul
Meningkatkan Kedisiplinan Melalui
Konseling Kelompok Behavioral Untuk
Siswa Kelas XI IPS I SMA N 1 Bringin
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2015/2016
Rumusan Masalah
Apakah konseling kelompok behavioral
dapat meningkatkan secara signifikan
kedisiplinan siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1
Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2015 / 2016.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui signifikansi peningkatan
kedisiplinan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA
N 1 Bringin Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2015 / 2016 melalui konseling
kelompok behavioral.
Manfaat Penelitian
Jika dalam penelitian ini ditemukan
bahwa konseling kelompok behavioral dapat
meningkatkan secara signifikan kedisiplinan
siswa maka hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Aftiani (2013) dan Rosikha
(2013).
Penelitian ini memberi masukan
kepastian apakah konseling kelompok
behavioral dapat meningkatkan secara
signifikan kedisiplinan siswa dan untuk
memberikan layanan BK kepada siswa di
sekolah.
LANDASAN TEORI
Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan cara masyarakat
mengajar anak perilaku moral yang disetujui
kelompok. Hurlock (1978).
Kemudian dalam Bahri (2008) Disiplin
adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin
akan tumbuh sifat yang teguh dalam
memegang prinsip, pantang mundur dalam
kebenaran dan pada akhirnya dapat berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara. Hanya
ada satu cara untuk menjadikan seseorang
berdisiplin yaitu dengan kebiasaan dan
kebiasaan itu terbentuk oleh latihan.
Seseorang dapat berdisiplin karena telah
terbiasa dan kebiasaan dibentuk oleh latihan.
Tujuan disiplin Mengajar anak bagaimana berperilaku
dengan cara yang sesui dengan standar
kelompok sosial, dan dimanapun tempat
mereka berada. Hurlock (1978).
Faktor yang mempengaruhi disiplin GDN (dalam Tu’u, 2004) disiplin pribadi
dibagi menjadi 2 faktor yaitu:
1. Faktor dalam berupa kesadaran diri
dan hati nurani orang itu sendiri yang
mendorong ia menerapkan disiplin
pribadinya.
2. Faktor luar berupa lingkungan dan
keluargannya. Faktor keluarga sangat
besar pengaruhnya terhadap pribadi
seseorang, karena keluarga merupakan
pengaruh paling dekat pada diri
seseorang. Lingkungan lain yang
sangat besar peran dan pengaruhnya
dalam pengembangan disiplin individu
adalah lingkungan sekolah.
Cara untuk membentuk disiplin Dalam bahri 2008: Hanya ada satu cara
untuk menjadikan seseorang berdisiplin yaitu
dengan kebiasaan. Kebiasaan itu terbentuk
oleh latihan. Seseorang dapat berdisiplin
karena telah terbiasa dan kebiasaan itu
dibentuk oleh latihan.
4
Aspek-Aspek Disiplin
Ada tiga aspek disiplin menurut
Prijodarminto (1992) yaitu sebagai berikut:
1. Sikap mental (mental attitude) yang
merupakan sikap taat dan tertib
sebagai hasil atau pengembangan dari
latihan, pengendalian pikiran dan
pengendalian watak.
2. Pemahaman yang baik mengenai
sistim aturan perilaku, norma, kriteria,
dan standar yang sedemikian rupa,
sehingga pemahaman tersebut
menumbuhkan pengertian yang
mendalam atau kesadaran, bahwa
ketaatan akan aturan; norma, kriteria
dan standar tadi merupakan syarat
mutlak untuk mencapai keberhasilan
(sukses).
3. Sikap kelakuan yang secara wajar
menunjukkan kesungguhan hati, untuk
mentaati segala hal secara cermat dan
tertib.
Konseling Kelompok Behavioral
Konseling kelompok behavioral secara
umum, behavioris di dalam dan diluar adegan
kelompok menekankan pada proses,
pengalaman di sini dan kini, belajar,
perubahan tindakan menyimpang,
pembahasan tujuan yang spesifik dan teknik
yang ditunjang secara ilmiah. Sebagai suatu
kelompok, praktisi memberikan prosedur
yang kongrit dan fragmatis yang disesuikan
dengan kebutuhan individu yang diverifikasi
secara empirik Cunningham (dalam
Supriatna, 2003).
Tujuan konseling kelompok behavioral
Dari beberapa teknik konseling kelompok
yang telah dikemukakan, teknik behavioral
merupakan teknik yang tepat dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa. Sebab,
Wilson dalam Corey 1990 (dalam Rusmana,
2009) konseling kelompok teknik behavioral
mempunyai 5 tujuan yaitu:
1. Untuk menghapus pola-pola tingkah
laku yang maladaptive.
2. Membantu konseli dalam mempelajari
pola-pola perilaku yang konstruktif.
3. Mengubah tingkah laku.
4. Menentukan tujuan-tujuan spesifik
oleh konseli.
5. Tujuan-tujuan yang luas dipecahkan
kedalam sub tujuan-sub tujuan yang
tepat.
Dengan tercapainya ke lima tujuan
tersebut, diharapkan siswa bisa mengubah
tingkah laku dari yang belum disiplin menjadi
lebih disiplin. Sehingga siswa dapat
mengembangkan kedisiplinannya.
Peran pemimpin konseling kelompok
behavioral
Hansen (dalam Supriatna 2003) peran
pemimpin kelompok behavioral yaitu sebagai
seorang pengamat – peran serta.
Hasil yang diinginkan dalam konseling
kelompok behavioral
Hansen (dalam Supriatna 2003)
mengemukakan ada beberapa hasil yang akan
dicapai dalam konseling behavioral yaitu:
1. Anggota lebih menyadari perilaku-
perilaku spesifik dan kebutuhan lain
untuk berubah dan cara
menyelesaikannya.
2. Melalui konseling kelompok anggota
akan mampu menilai bagaimana
sebaiknya siswa mengubah
perilakunya sebagimana dibutuhkan
dalam lingkungan kehidupan
keseharian siswa.
3. Anggota akan lebih mengetahui akan
model-model baru untuk mencapai
tujan-tujuan siswa.
4. Anggota lebih bisa mengungkapkan
secara lengkap kekuatan penguatan
kelompok, sebagai hasil dukungan
sosial dan psikologi, siswa juga dapat
merancang kehidupannya dalam
kelompok yang berbeda.
5. Anggota menjadi lebih berorientasi
secara behavioral dalam memecahkan
kesulitan siswa diluar adegan
kelompok.
5
Teknik konseling kelompok behavioral
Hansen (dalam Supriatna, 2003) beberapa
teknik yang lebih sering digunakan meliputi:
1. Penguatan kembali (reinforcement)
Penguatan kembali merupakan
intervensi yang terpenting dalam
konseling kelompok behavioral.
Dalam terapi kelompok behavioral
setiap anggota masing-masing
memberikan penguatan dengan cara
penghargaan, persetujuan, dukungan
dan perhatian. Dalam beberapa kasus
reinforcement dapat negatif meliputi
berada dalam kecaman. Salah satu
tujuan dari terapi behavioral kelompok
adalah mengajarkan individu untuk
memperkuat diri mereka sendiri.
Reinforcement dan dukungan
kelompok sangat penting bagi konseli
untuk mempertahankan keberhasilan.
Penguatan diri sendiri mempunyai
penguatan yang sangat besar dalam
membentuk perilaku yang diinginkan.
Untuk itu maka setiap anggota
kelompok harus diajarkan bagaimana
menguatkan diri sendiri (self-
reinforcement) supaya mereka dapat
meningkatkan kemampuan
mengendalikan diri dan menjadi tidak
tergantung kepada penguatan dari
orang lain.
2. Modeling
Adalah belajar melalui pengamatan
terhadap orang lain. Pemimpin kelompok
behavioral selalu menjadi model perilaku
yang tepat bagi anggota mereka. Demikian
juga anggota kelompok kadang-kadang
menjadi model bagi anggota kelompok lain.
Modeling merupakan alat yang sangat kuat
dalam adegan kelompok ketika anggota
kelompok yang meyerupai modeling. Bandura
(dalam Supriatna, 2003).
Modeling yang digunakan adalah
modeling simbolis modelnya disajikan
melalui material tertulis, rekaman audio atau
video, film atau slide. Banduran membuktikan
bahwa model-model simbolik telah digunakan
dan berhasil dalam berbagai situasi. Bandura
(dalam Abimanyu, 1996). Dari beberapa
teknik yang ada yang digunakan adalah
modeling dan reinforcement. Menggunakan
teknik modeling karena dengan diberi contoh
perilaku disiplin maka siswa akan lebih bisa
meniru contoh langsung dari video atau yang
dicontohkan oleh peneliti sendiri sehingga
siswa akan mengetahui mana perilaku yang
disiplin dan tidak disiplin.
Kemudian untuk penguatan peneliti
memilih ini karena siswa akan terodrong,
termotivasi bila diberi penguatan untuk
melakukan perilaku disiplin dengan cara
memberikan dukungan terhadap pemecahan
masalah yang sudah dibahas atau video yang
sudah dicontohkan supaya siswa memelihara
perilaku tersebut sampai berhasil mempunyai
kebiasaan yang positif dalam kesehariannya.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu. Menggunakan desain grup
kontrol dengan purwauji dan purnauji.
Grup Pretest Treatment Posttest
Kel.
Eksperimen
R O1 XA O2
Kel. Kontrol R O1 XB O2
Keterangan :
R : Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang
dipilih secara random dari
hasil penyebaran skala
kedisiplinan.
O1 : Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang
memiliki kedisiplinan
rendah.
XA : Treatment. Untuk kelompok
eksperimen dengan
6
konseling kelompok
behavioral.
XB : Treatment. Untuk kelompok
kontrol dengan konseling
kelompok realitas.
O2 : Kelompok eksperimen dan
kontrol yang diberikan
treatment dan post test.
Subjek yang diambil dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Bringin
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2015/2016. Jumlah siswa yang diteliti adalah
10 orang yang memiliki kedisiplinan rendah.
Dalam penelitian ini subjek dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang masing- masing
kelompok berjumlah 5 siswa yang dipilih
secara random.
Variabel bebas: konseling kelompok
behavioral, variabel terikat: Kedisiplinan.
Kedisiplinan adalah cara masyarakat
mengajar anak perilaku moral yang disetujui
kelompok, supaya tumbuh sifat yang teguh
dalam memegang prinsip, pantang mundur
dalam kebenaran dan pada akhirnya dapat
berkorban untuk kepentingan bangsa dan
Negara. Konseling kelompok behavioral
menekankan pada proses, pengalaman di sini
dan kini, belajar, perubahan tindakan
menyimpang, pembahasan tujuan yang
spesifik dan teknik yang ditunjang secara
ilmiah.
Variabel kedisiplinan akan diukur dengan
menggunakan skala kedisiplinan dengan
jumlah 60 item. Skala kedisiplinan diadopsi
dari Lestari (2011) yang disusun berdasar
teori Hurlock (1978) mencampur dengan
pendapat Prijodarminto (1992), Lemhanas
(1997) dan Semiawan (2009). Skala
kedisiplinan terdiri dari: 38 item favourable
dan 22 item unfavourable dengan 4 kategori
jawaban dan skoring yang sesui dengan
pilihan jawaban.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI
IPS 1 SMA Negeri 1 Bringin yang memiliki
kedisiplinan rendah yang berjumlah 10 siswa.
Dari 10 siswa dibagi 2 kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Dalam hal ini kesamaan antara kedua
kelompok, dengan kategori skor skala
kedisiplinan rendah yang diuji homoginitas
harus menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) >
0,05.
Hipotesis yang diajukan penulis adalah
tidak ada peningkatan yang signifikan dalam
kedisiplinan pada siswa kelas kelas XI IPS I
SMA Negeri 1 Bringin.
Berdasarkan hasil analisis data yang
membandingkan hasil post test kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang
menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar
0,009 < 0,050 sehingga dinyatakan ada
perbedaan yang signifikan antara hasil post
test kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen. Selain itu, ada peningkatan
kedisiplinan yang signifikan, dibuktikan
dengan hasil analisis data hasil pre test dan
post test kelompok eksperimen dengan hasil
Asymp Sig (2-tailed) 0,009 < 0,050 sehingga
dinyatakan signifikan. Berdasarkan hasil
analisis data tersebut maka hipotesis yang
diajukan penulis tidak dapat diterima.
Berdasarkan uji hipotesis diketahui
bahwa konseling kelompok behavioral
meningkatkan kedisiplinan kelas XI IPS 1
SMA Negeri 1 Bringin secara signifikan
ditunjukkan dengan hasil Asymp. Sig (2-
tailed) sebesar 0,009 ≤ 0,050. Selisih mean
rank post test antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol sebesar 5.00 sehingga
ada perbedaan peningkatan yang signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dalam hal peningkatkan kedisiplinan
siswa setelah diberi layanan konseling
kelompok behavioral.
Diperoleh pula mean rank pre test pada
kelompok eksperimen 3.00 dan post test
kelompok eksperimen 8.00, dengan selisih
mean rank 5.00. Maka dapat disimpulkan
7
bahwa terdapat peningkatan yang signifikan
kelompok eksperimen sesudah diberikan
perlakuan. Konseling kelompok behavioral
diadakan selama 8 kali pertemuan.
Pembahasan permasalahan dalam konseling
berdasarkan aspek-aspek disiplin menurut
Prijodarminto (1992), Aspek-aspek disiplin
yaitu: (a) Sikap mental. (b) Pemahaman yang
baik mengenai sistem aturan tingkah laku, (c)
Sikap dan tingkah laku yang secara wajar
menunjukkan kesungguhan hati untuk
mentaati segala hal secara cermat.
Setelah delapan sesi dilaksanakan,
penulis menyebarkan skala kedisiplinan
kepada kedua kelompok, baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
sebagai post test. Hasil post test akan menjadi
pembanding antara kedua kelompok tersebut.
Berdasarkan hasil post test, diketahui bahwa
terjadi peningkatan kedisiplinan yang
signifikan pada kelompok eksperimen. Hal
tersebut diketahui dari hasil analisis data skor
pre test dan post test pada kelompok
eksperimen.
Dengan demikian, layanan konseling
kelompok behavioral teknik Penguatan
kembali, dan modelling dapat memberikan
peningkatan signifikan terhadap kedisiplinan
siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Bringin.
Sebab hal yang mendasar dalam konseling
behavioral adalah prinsip penguatan sebagai
suatu kreasi dalam upaya memperkuat atau
mendukung suatu perilaku yang dikehendaki
Pavlov (dalam Rusmana, 2009). Disiplin
adalah suatu perilaku yang dikehendaki oleh
seseorang dalam Bahri (2008) disiplin adalah
kunci sukses, sebab dalam disiplin akan
tumbuh sifat yang teguh dalam memegang
prinsip, pantang mundur dalam kebenaran dan
pada akhirnya dapat berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara. Hanya ada
satu cara untuk menjadikan seseorang
berdisiplin yaitu dengan kebiasaan dan
kebiasaan itu terbentuk oleh latihan.
Seseorang dapat berdisiplin karena telah
terbiasa dan kebiasaan dibentuk oleh latihan
yang dikehendaki.
Hasil penelitian ini juga mendukung
penelitian sebelumnya yaitu Aftiani (2013)
dengan judul Penerapan Konseling Kelompok
Behavior Untuk Meningkatkan Kedisiplinan
siswa di Sekolah SMA N I Kedungadem
Bojonegoro, terdapat hasil analisis sebesar p=
0,004 < 0,05 sehingga konseling kelompok
Behavior dapat meningkatkan disiplin sekolah
secara signifikan dan layanan Konseling
Kelompok Behavior efektif dalam
meningkatkan disiplin siswa disekolah.
Penelitian Rosikha (2013) dengan judul
Penerapan Konseling Kelompok Behavior
Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa
di Sekolah Kelas XI Pemasaran 3 SMK N 4
Surabaya, terdapat hasil sebesar p= 0.008 <
0,05 sehingga konseling kelompok Behavior
dapat meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa
di Sekolah secara signifikan dan layanan
Konseling Kelompok Behavior efektif dalam
meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa di
Sekolah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan:
Ada peningkatan yang signifikan kedisiplinan
siswa kelas kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1
Bringin Kab. Semarang pada kelompok
eksperimen setelah mengikuti layanan
konseling kelompok behavioral dengan
koefisien Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,009
< 0,050, dan terdapat peningkatan mean rank
2.50 dari 5,50 dan post test sebesar 8.00.
Perubahan tersebut karena perlakuan layanan
konseling kelompok behavioral yang
dilakukan oleh kelompok eksperimen. Hal ini
menunjukan bahwa layanan konseling
kelompok behavioral dapat meningkatkan
kedisiplinan siswa kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Bringin tahun ajaran 2015/2016.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis
mengajukan saran bagi:
1. Bagi Guru BK
8
Berdasarkan hasil penelitian ini
hendaknya guru BK dapat menggunakan
konseling kelompok behavioral untuk
meningkatkan kedisiplinan siswa, karena hal
ini sangat penting dilakukan terlebih bagi
siswa SMA yang mengalami masalah disiplin.
2. Bagi Siswa
Berdasar hasil penelitian ini, hendaknya
siswa dapat terdorong untuk meningkatkan
Kedisiplinan melalui konseling kelompok
behavioral.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar
memperluas sumber-sumber yang dibutuhkan
sehingga dasar penelitian yang dilakukan
lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu & Manrihu. 1996. Teknik dan
Laboratorium Konseling. Jakarta:
Depdiknas.
Aftiani, Hanif. 2013. Penerapan Konseling
Kelompok Behavior Untuk
Meningkatkan Kedisiplinan siswa di
Sekolah SMA N I Kedungadem
Bojonegoro. Surabaya: Unesa.
Diunduh dari
http://id.scribd.com/doc/161741129/
Untitled#scribd
pada tanggal 09 Oktober 2015.
Arikunto, Suharsimi. 1990.
Manajemen Pengajaran
Secara Manusiawi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Azwar Saiffudin. 1999. Metode
Penelitian. Celeban Timur:
Pustaka Pelajar
-------------------. 2000. Sikap Manusia Terori
dan Pengukurannya. Yokyakarta:
Pustaka Pelajar,.
-------------------. (2007). Metode
Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
-------------------. 2012. Skala Pengukuran
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Bahri, Syamsul. 2008. Tanggung
Jawab,Disiplin, Jujur itu
Keren (Pendidikan Anti
Korupsi Kelas 1 SMP/MTS). J
akarta: KPK Direktorat
Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat.
Corey, G. 2005. Teori dan Praktik
Dari Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta:
PT Eresco.
Corey, Gerald. 1984. Theory and
Practice of Group Counseling
(United States of America: A
Division of Wadworth,inc).
Daningrum, Ayu. 2015. Peningkatan Konsep
Diri Melalui Layanan Konseling
Kelompok Dengan Pendekatan
Rational Emotive Therapy (RET)
Pada Remaja Putri Di Panti Asuhan
Putri Aisyiyah Tuntang Kab.
Semarang. Salatiga: UKSW.
D, Sumarno. 1996. Gerakan Disiplin
Nasional. Jakarta: Mini Jaya
Abadi.
Erviana, Melisa. 2014. Meningkatkan Self
Efficacy Melalui Konseling Kelompok
Realita Untuk Siswa Kelas IX A SMP
Muhammadiyah 5 Wonosegoro Tahun
Ajaran 2014/2015. Salatiga: UKSW.
Hurlock, Elizabeth B. 1978.
Perkembangan Anak Jilid 2.
Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Lestari, Wahyu Farikha. 2011. Upaya
Meningkatkan Kedisiplinan
Siswa Dalam Menaati Tata
Tertib Melalui Layanan
Penguasaan Konten Dengan
Teknik Modelling Pada Siswa
Kelas VII Smp Negeri 11
Semarang Tahun Ajaran
2010/2011. Semarang:
9
Universitas Negeri Semarang.
Diunduh dari
www.Unnes.ac.id (pada bulan
Juli 2015).
Liliweri, Alo. 1997. Sosiologi
Organisasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Lemhanas. 1997. Disiplin Nasional.
Jakarta: Balai Pustaka.
Rosikha Rima, Diana. 2013.
Penerapan Konseling
Kelompok Behavior Untuk
Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa
di Sekolah Kelas XI Pemasaran 3
SMK N 4 Surabaya. Surabaya: Unesa
http://id.scribd.com/doc/192231559/
#scribd. Diakses tanggal 09 Oktober
2015.
Mulyono. 2013. Pengertian tata tertib.
Diunduh dari
http://www.psychologymaniac
om/2013/02/pengertian-tata-tertib-
sekolah.html. Diakses tanggal 22
September 2015.
Nahartyo, Ertambang. 2013. Desain
dan Implementasi Riset
Eksperimen. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Nursalim, M. 2002. Layanan Bimbingan dan
Konseling. Surabaya: Unesa
University press
Poerwadarminto. 2003. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Prijodarminto, Sugeng. 1992. Disiplin
Kiat Menuju Sukses. Jakarta:
PT Pradnya Paramita.
Rusmana, Nandang. 2009. Bimbingan
dan Konseling Kelompok di
Sekolah. Bandung : Rizqi
Press.
Semiawan, Conny R. 2009.
Penerapan Pembelajaran
Pada Anak. Jakarta: PTIdeks.
Starawaji. 2011. Pengertian tata
tertib. Diunduh dari
http://wwwtatatertib.blogspot.co.id/20
11/02/tata-tertib.html. Diakses
tanggal 13 Januari 2016.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta. .
Supriatna, Mamat. 2003. Konseling
kelompok: wawasan, teori dan
aplikasi dalam rentang
sepanjang hayat. Bandung:
FIP-UPI.
Tu’u. Tulus. 2004. Peran disiplin
pada perilaku dan prestasi
siswa. Jakarta: PT Grasindo.
Unaradjan, Dolet. 2003. Manajemen
Disiplin. Jakarta: PT
Grasindo.
Winkel, W.S. & Hastuti, Sri. 2006.
Bimbingan dan Konseling di
Institut Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
LAMPIRAN
Lampiran I Kisi – kisi Rancangan Konseling Kelompok Behavioral
LayananKe
Topik Tujuan Metode
1 Menceritakanpermasalahanutamakedisiplinanyang kurang
1.Peserta didik dapat menyatakan permasalahkedisiplinan yang kurang kepada teman-teman satu kelompoknya melalui evaluasidiri.
2.Peserta didik dapat ikut merasakan apa yangmenjadi permasalahan yang sedang dialamioleh teman satu kelompoknya.
3.Peserta didik dapat berlatih membantumenemukan cara pemecahan masalah yangsedang dialami anggota kelompok secarabergantian.
a. Tanya jawabb. Pemecahan
masalahc. Diskusid. Tanya jawabe. Teknik
Cognitiverestructuring
2. Pemahamantentangperaturanyang berlaku
1. Peserta didik dapat menjelaskanpengertian pemahaman tentang peraturanyang berlaku.
2. Peserta didik dapat menyebutkan manfaatdari peraturan disekolah.
3. Peserta didik dapat menyadari untukmematuhi aturan yang berlaku.
4. Peserta didik dapat membiasakan tindakansesui dengan peraturan yang berlaku.
a. Tanya jawabb. Pemecahan
masalahc. Diskusid. Permainane. Teknik
modelingf. Teknik
penguatankembali
3 Sikap mentalyang baik
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertiansikap mental yang baik
2. Peserta didik dapat menyusun orientasisukses setelah menonton video motivasisukses ternyata sukses milik semua orang.
3. Peserta didik dapat menerapkan cara-caramengendalikan diri yang dibahas.
4. Peserta didik dapat membiasakan perilakuberani dan jujur ketika disekolah.
5. Peserta didik dapat menerapkan hubunganyang baik dengan lingkungan sekolahsetelah menonton video sudahkah kamuberetika di lingkungan sekolah.
a. Tanya jawabb. Pemecahan
masalahc. Diskusid. videoe. Teknik
modeling
4. Kesungguhandalammenaati tatatertib
1.Peserta didik dapat menjelaskan pengertiankesungguhan dalam menaati tata tertib.
2.Peserta didik dapat melaksanakan nilai-nilaiyang terkandung dalam peraturan.
3.Peserta didik dapat menunjukkan perilakuteladan.
4.Peserta didik dapat membiasakan diribekerja sama dengan orang lain setelahmelihat video kekompakan nemo.
5.Peserta didik dapat membiasakan diri dalammemanfaatkan waktu.
6.Peserta didik dapat melakukan evaluasi diri.
a.Tanya jawabb.Pemecahan
masalahc.Diskusid.Videoe.Teknik
modeling.
Lampiran 3 (Skala kedisiplin siswa)Petunjuk pengisian
1. Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan dalam skala ini tanpa ada yangterlewati.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesui dengan kondisi saat ini, dengan memberikantanda silang (X) pada salah satu kotak yang tersedia.
Pilihan jawaban terdiri dari :a. SS : Jika pernyataan tersebut Sangat sesuai dengan diri Andab. S : Jika pernyataan tersebut Sesuai dengan diri Andac. TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan diri Andad. STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda
3. Dalam skala ini, tidak ada jawaban yang dianggap benar atau salah. Jawablah sesuidengan keadaan yang anda alami.
Nama :No Absen :Jenis Kelamin :Kelas :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengetahui mana yang harus dilakukan dan
mana yang tidak boleh dilakukan
2 Saya tidak terlalu peduli dengan peraturan yang
berlaku di sekolah
3 Agar kondisi sekolah menjadi tertib dan teratur
dibutuhkan adanya peraturan
4 Saya menaati peraturan sekolah yang menguntungkan
saya saja
5 Tata tertib dibuat untuk kebaikan seluruh warga
sekolah
6 Adanya peraturan di sekolah membuat saya memiliki
sikap dan perilaku yang positif
7 Adanya peraturan sekolah membuat saya tidak bisa
mengekspresikan diri sendiri secara utuh dan apa
adanya
8 Dengan adanya peraturan yang berlaku di sekolah
maka saya tahu mana yang benar dan mana yang salah
dalam bertindak
9 Saya berfikir lebih baik tidak ada tata tertib sekolah
10 Ketika di sekolah kita memakai seragam sekolah yang
rapi agar terlihat kompak dan tidak terlihat mana “si
kaya dan si miskin”
11 Saya mematuhi peraturan sekolah agar bisa sukses
dalam belajar
12 Saya mematuhi tata tertib sesuka hati saya
13 Saya senang mematuhi tata tertib sekolah karena hal
ini bermanfaat untuk kehidupan saya sehari-hari
14 Saya akan berangkat pagi-pagi agar tidak terlambat
masuk sekolah
15 Saya belajar dengan sungguh-sungguh sebelum musim
ulangan tiba
16 Jika ada teman yang berbuat curang baik dalam
ulangan maupun dalam kegiatan sehari-hari maka saya
akan membiarkannya saja
17 Saya mengikuti do’a bersama dengan sungguh-
sungguh sebelum pelajaran dimulai
18 Saya membahas dengan teman-teman tentang sesuatu
hal untuk mencapai cita-cita
19 Ketika mengerjakan soal ulangan saya sering merasa
cemas jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan
20 Saya berusaha maksimal untuk bisa mencapai cita-cita
21 Saya tidak tertarik untuk menjadi juara kelas
22 Saya berusaha mengembangkan bakat yang saya miliki
dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler
23 Meskipun dalam keadaan marah saya tetap
mempedulikan perasaan orang-orang di sekeliling saya
24 Jika saya marah kepada seseorang maka saya tidak
dapat mengendalikan diri
25 Saya senang melakukan hobi saya tetapi saya tetap
memperhatikan waktu untuk belajar
26 Saya siap menghadapi segala sesuatu tanpa rasa
khawatir
27 Saya takut menghadapi hal-hal baru dalam kehidupan
saya
28 Jika ada teman yang berbuat curang saya akan
melaporkannya kepada guru
29 Ketika saya melanggar tata tertib saya akan
mempertanggung jawabkannya
30 Ketika menceritakan sesuatu terkadang saya
menambahi dengan sedikit kebohongan
31 Saya selalu melapor pada guru, bila saya terlambat
datang ke sekolah
32 Ketika tidak bisa mengerjakan ulangan saya memilih
untuk mencontek pekerjaan teman
33 Saya selalu berusaha untuk mengerjakan ulangan
sendiri (tidak menyontek) meskipun sangat sulit
34 Saya memahami dan menerima keadaan teman yang
kurang baik
35 Saya terkadang mencoret-coret meja kelas hanya untuk
iseng saja
36 Saya menjaga dan memelihara fasilitas serta
kebersihan sekolah
37 Saya akan menyelesaikan tugas dengan baik agar tidak
mengganggu fikiran saya
38 Jika saya malas menyelesaikan tugas sekolah maka
saya akan menyalin tugas teman
39 Apabila guru menerangkan maka saya akan
mendengarkan dan mencatat dengan penuh perhatian
40 Terkadang saya mengumpulkan tugas/ PR sedikit
terlambat dari jadwal yang telah ditentukan
41 Saya berusaha untuk menyelesaikan tugas tepat waktu
42 Setiap pagi saya berusaha untuk tidak terlambat ke
sekolah
43 Terkadang saya tidak memakai kaos kaki dan sepatu
hitam sesuai dengan peraturan yang berlaku
44 Saya berusaha untuk memakai seragam dengan atribut
yang lengkap dan rapi di sekolah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
45 Saya mengikuti upacara bendera di hari apapun dengan
baik
46 Ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya
maka saya akan bertanya terlebih dahulu agar teman-
teman yang lain termotivasi untuk bertanya
47 Ketika upacara saya lebih senang di barisan belakang
karena bisa ngobrol
48 Saya senang menjadi pemimpin upacara
49 Saya tidak ingin jadi ketua kelas karena harus menjadi
panutan untuk teman-teman yang lain
50 Saya berusaha untuk menjadi pribadi yang disiplin
agar menjadi contoh yang baik untuk adik dan teman-
teman
51 Saya senang mengerjakan tugas sekolah dengan cara
belajar kelompok
52 Mengerjakan tugas secara berkelompok hanya
membuang-buang waktu
53 Saya membantu petugas kebersihan untuk menjaga
kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah
54 Saat istirahat di sekolah saya memilih ke perpustakaan
untuk membaca dari pada berkumpul dengan teman-
teman
55 Saya merasa kesulitan untuk membagi waktu belajar
dan bermain
56 Saya melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang telah saya buat
57 Di luar jam sekolah saya memanfaatkan waktu luang
saya untuk meningkatkan materi pelajaran
58 Nilai ulangan saya jelek karena soalnya sulit
59 Ketika selesai ulangan saya mencoba mengoreksi
jawaban saya tadi dengan materi yang ada di buku
60 Saya sering di hukum karena melanggar peraturan/tata
tertib di sekolah terlalu ketat
Atas partisipasinya saya ucapkan terimakasih
Lampiran 4 Validitas dan ReliabilitasNO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 AY4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4
13 3 4 4 3 4 3
2 AAKN4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4
43 4 4 3 3 4 4
3 ACPN3 4 3 3 3 3 4 2 1 4 1 4 3 3
43 3 4 3 3 3 4
4 AWF4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4
42 3 4 2 3 3 3
5 CS4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4
33 3 4 3 2 3 2
6 DNS4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
43 4 4 3 3 3 3
7 DIPRD4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
42 4 4 4 4 3 3
8 DPY4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4
44 4 3 3 4 3 3
9 ENS3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 2 3 3 3 4 3
10 E1 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 1
43 4 4 3 2 3 2
11 EVS3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
42 3 3 3 2 3 3
12 EE3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3
43 3 4 4 4 3 3
13 EHM3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3
43 3 4 4 2 3 3
14 EFA4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
43 3 3 4 3 3 3
15 EWPP3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 3
42 3 4 4 1 3 3
17 FTLP4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4
43 4 4 2 3 3 4
18 FRI4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4
42 3 3 1 2 3 2
19 LNQ4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4
43 3 4 3 3 4 3
20 LWA3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3
43 3 4 3 3 3 2
21 LA3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
43 3 4 3 3 3 3
22 NH4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
44 3 4 4 4 3 4
23 NNM3 4 2 2 3 4 2 2 4 3 3 1 2 3
32 3 3 4 2 3 2
24 NDL4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4
25 RKN4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4
43 3 3 3 4 4 4
26 RFP3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
23 4 4 1 3 3 3
28 TNL3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
43 3 4 3 3 3 3
29 UM4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4
12 3 4 3 3 3 3
30 VF4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4
42 3 4 3 3 3 2
31 WI3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 2
32 WS4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4
43 4 4 4 3 4 4
33 YCD4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 444 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4
4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4
2 3 3 3 4 1 4 1 3 4 3 3 3 3 4 2 1 4 1 4 3 3
4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4
3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4
3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 1 3 3 4 2 3 2 1 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 1
2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3
4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3
3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 3
3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4
3 2 4 3 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4
3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4
3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
2 1 2 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 4 2 2 4 3 3 1 2 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4
3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4
3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 Jml4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3
14
44 4 4
2173 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4
23
44 3 4
2253 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4
14
43 4 3
1903 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3
24
34 4 4
2074 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3
23
44 3 3
1993 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4
33
34 3 4
2143 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
34
44 4 4
2274 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3
14
44 4 3
2173 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3
33
33 3 3
1843 3 4 4 3 2 3 2 3 1 3 3 4
33
41 3 4
1723 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
32
43 2 3
1734 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4
13
43 3 4
2084 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3
33
23 3 4
2024 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4
13
44 3 4
2031 2 3 4 4 1 3 3 3 2 4 3 4
33
33 3 3
1834 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4
34
24 4 4
2172 2 3 3 1 2 3 2 3 2 4 3 2
22
34 2 4
1693 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3
24
14 4 3
2103 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3
24
43 4 4
1933 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24
43 4 3
1994 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
24
34 4 4
2343 2 3 3 4 2 3 2 2 1 2 4 3
34
33 4 2
174
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
42
4 4 4243
4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 32
43
4 4 3223
3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 33
32
3 3 3189
3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 31
44
3 4 3201
2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 31
44
4 4 4197
3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 33
32
4 3 4191
3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 32
43
3 4 3189
4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 42
43
4 4 4228
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
42
4 4 4244
Lampiran 4 Uji reabilitas dan validitas di kelas XI Bahasa di SMA Negeri 1 Bringin
Pada tanggal 15 Oktober 2015
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.950 63
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
VAR00001 200.4194 403.118 .599 .949
VAR00002 200.4194 406.585 .511 .949
VAR00003 200.3871 410.178 .407 .950
VAR00004 200.6452 406.237 .560 .949
VAR00005 200.6774 410.559 .505 .949
VAR00006 200.6129 410.912 .453 .950
VAR00007 200.9032 399.490 .704 .948
VAR00008 200.8065 405.961 .600 .949
VAR00009 200.6774 404.092 .461 .950
VAR00010 200.1935 413.428 .345 .950
VAR00011 200.8065 402.161 .559 .949
VAR00012 201.0645 405.596 .420 .950
VAR00013 200.9677 397.432 .729 .948
VAR00014 200.4194 403.118 .599 .949
VAR00015 200.4194 430.985 -.293 .954
VAR00016 201.1290 402.449 .647 .949
VAR00017 200.6452 409.703 .462 .950
VAR00018 200.1935 413.428 .345 .950
VAR00019 200.7742 406.981 .369 .950
VAR00020 200.9677 397.432 .729 .948
VAR00021 200.6774 410.559 .505 .949
VAR00022 200.9032 399.490 .704 .948
VAR00023 200.8065 405.961 .600 .949
VAR00024 201.4516 400.789 .567 .949
VAR00025 200.6452 406.237 .560 .949
VAR00026 200.6129 410.912 .453 .950
VAR00027 200.5806 410.718 .396 .950
VAR00028 200.6774 404.092 .461 .950
VAR00029 200.4194 406.585 .511 .949
VAR00030 200.8065 402.161 .559 .949
VAR00031 200.4194 403.118 .599 .949
VAR00032 200.4194 406.585 .511 .949
VAR00033 200.3871 410.178 .407 .950
VAR00034 200.6452 406.237 .560 .949
VAR00035 200.6774 410.559 .505 .949
VAR00036 200.6129 410.912 .453 .950
VAR00037 200.9032 399.490 .704 .948
VAR00038 200.8065 405.961 .600 .949
VAR00039 200.6774 404.092 .461 .950
VAR00040 200.1935 413.428 .345 .950
VAR00041 200.8065 402.161 .559 .949
VAR00042 201.0645 405.596 .420 .950
VAR00043 200.9677 397.432 .729 .948
VAR00044 200.4194 403.118 .599 .949
VAR00045 200.6774 402.292 .583 .949
VAR00046 201.1290 402.449 .647 .949
VAR00047 200.6452 409.703 .462 .950
VAR00048 200.1935 413.428 .345 .950
VAR00049 200.7742 406.981 .369 .950
VAR00050 200.9677 397.432 .729 .948
VAR00051 200.6774 410.559 .505 .949
VAR00052 200.9032 399.490 .704 .948
VAR00053 200.8065 405.961 .600 .949
VAR00054 201.4516 400.789 .567 .949
VAR00055 200.6452 406.237 .560 .949
VAR00056 200.6129 410.912 .453 .950
VAR00057 200.5806 410.718 .396 .950
VAR00058 201.8387 431.340 -.369 .954
VAR00059 200.4194 406.585 .511 .949
VAR00060 200.7419 427.865 -.243 .953
VAR00061 200.4194 403.118 .599 .949
VAR00062 200.4194 406.585 .511 .949
VAR00063 200.3871 410.178 .407 .950
Uji reliabilitas dan validitas di kelas XI Bahasa di SMA N 1 Bringin pada tanggal 15 oktober2015 dengan menghapus 3 item yang belum valid.
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.961 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if ItemDeleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alphaif Item Deleted
VAR00001 191.6129 433.045 .609 .960
VAR00002 191.6129 436.645 .521 .960
VAR00003 191.5806 440.718 .403 .961
VAR00004 191.8387 436.673 .554 .960
VAR00005 191.8710 440.716 .521 .960
VAR00006 191.8065 441.495 .447 .960
VAR00007 192.0968 429.624 .701 .960
VAR00008 192.0000 436.000 .610 .960
VAR00009 191.8710 434.116 .467 .961
VAR00010 191.3871 443.912 .349 .961
VAR00011 192.0000 432.667 .548 .960
VAR00012 192.2581 435.331 .436 .961
VAR00013 192.1613 427.406 .729 .959
VAR00014 191.6129 433.045 .609 .960
VAR00015 192.3226 432.426 .654 .960
VAR00016 191.8387 440.273 .455 .960
VAR00017 191.3871 443.912 .349 .961
VAR00018 191.9677 437.566 .362 .961
VAR00019 192.1613 427.406 .729 .959
VAR00020 191.8710 440.716 .521 .960
VAR00021 192.0968 429.624 .701 .960
VAR00022 192.0000 436.000 .610 .960
VAR00023 192.6452 430.703 .573 .960
VAR00024 191.8387 436.673 .554 .960
VAR00025 191.8065 441.495 .447 .960
VAR00026 191.7742 441.581 .379 .961
VAR00027 191.8710 434.116 .467 .961
VAR00028 191.6129 436.645 .521 .960
VAR00029 192.0000 432.667 .548 .960
VAR00030 191.6129 433.045 .609 .960
VAR00031 191.6129 436.645 .521 .960
VAR00032 191.5806 440.718 .403 .961
VAR00033 191.8387 436.673 .554 .960
VAR00034 191.8710 440.716 .521 .960
VAR00035 191.8065 441.495 .447 .960
VAR00036 192.0968 429.624 .701 .960
VAR00037 192.0000 436.000 .610 .960
VAR00038 191.8710 434.116 .467 .961
VAR00039 191.3871 443.912 .349 .961
VAR00040 192.0000 432.667 .548 .960
VAR00041 192.2581 435.331 .436 .961
VAR00042 192.1613 427.406 .729 .959
VAR00043 191.6129 433.045 .609 .960
VAR00044 191.8710 432.516 .581 .960
VAR00045 192.3226 432.426 .654 .960
VAR00046 191.8387 440.273 .455 .960
VAR00047 191.3871 443.912 .349 .961
VAR00048 191.9677 437.566 .362 .961
VAR00049 192.1613 427.406 .729 .959
VAR00050 191.8710 440.716 .521 .960
VAR00051 192.0968 429.624 .701 .960
VAR00052 192.0000 436.000 .610 .960
VAR00053 192.6452 430.703 .573 .960
VAR00054 191.8387 436.673 .554 .960
VAR00055 191.8065 441.495 .447 .960
VAR00056 191.7742 441.581 .379 .961
VAR00057 191.6129 436.645 .521 .960
VAR00058 191.6129 433.045 .609 .960
VAR00059 191.6129 436.645 .521 .960
VAR00060 191.5806 440.718 .403 .961
Lampiran 5 Tabel Induk Hasil Pre test Skala Kedisiplinan Siswa Kelas XI IPS 1 SMA N 1Bringin
NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 AKW 3 3 4 2 4 4 3 4 4 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4
2 ANK 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3
3 FAF 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 1 2 4 1 4
4 FH 2 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4
5 FAK 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 1 4
6 GMR 4 3 4 1 4 4 3 4 4 1 3 4 3 4 3 1 1 1 1 1
7 GCP 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 1 3 3 4 2 3 4 2 1 3
8 HAS 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 2 4 4 3 3
9 HM 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 2 2 3
10 IP 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 1 4 3
11 IZN 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 3
12 IHL 3 3 2 3 4 2 3 3 3 1 3 2 2 4 2 2 4 3 3 4
13 IS 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 1 4 3 1 4
14 IAAS 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3
15 IWY 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 4 1 3
16 IS 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 2 1 3
17 IR 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2
18 KA 2 4 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 2 3 4 2 1 2
19 KFS 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1
20 LU 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4
21 LDS 3 3 3 3 3 2 1 3 4 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3
22 MTA 3 1 4 3 3 3 1 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 1 4
24 MAM 3 3 3 3 4 1 3 1 3 3 4 3 1 3 1 3 3 3 1 3
25 MF 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3
26 MJS 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 1 1 1 3
27 MKA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 4 1 1 3
28 MLAF 3 4 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
29 MS 3 3 3 3 3 1 1 3 4 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3
30 RS 3 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 1 4
31 SSU 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 1 4
33 VA 4 3 4 1 4 3 1 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3
34 YW 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 3
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
3 3 4 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2
4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2
1 4 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3
3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2
2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 4 3
1 1 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 3 1 1 3
3 2 3 3 3 2 4 1 2 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3
3 3 3 2 2 2 3 1 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3
4 3 3 3 2 2 3 4 3 4 1 3 1 3 4 3 3 1 3 3
2 1 1 1 3 2 4 1 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4
4 3 4 4 2 2 3 4 2 3 3 2 2 4 2 2 4 1 2 3
4 4 4 3 4 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4
1 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 4 2
2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3
3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1
4 4 4 1 4 4 2 2 3 4 4 3 2 4 3 2 3 2 2 4
3 2 1 3 1 2 3 1 1 3 3 1 1 3 1 1 3 2 1 2
4 2 3 3 2 1 3 1 2 4 1 3 2 3 3 2 2 2 2 4
1 3 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3
4 4 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3
4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3
4 2 4 1 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3
3 2 3 3 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1
3 3 4 4 3 3 3 1 4 3 1 2 2 4 4 3 2 2 2 3
4 1 3 1 3 1 3 1 2 3 3 1 3 1 1 1 2 2 1 1
1 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 4 1 1 1 3 1 3 1 1
3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 3 2 1 1 3
1 3 3 3 1 3 3 1 3 2 3 1 1 3 1 1 1 3 1 1
4 2 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2
4 3 3 4 3 2 2 1 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2
3 3 1 3 1 2 3 1 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3
1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Jml
4 3 4 3 3 2 4 1 3 3 3 2 1 1 2 2 2 4 2 4 165
4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 4 182
4 3 4 3 3 1 4 1 3 4 2 2 2 1 2 1 2 2 3 4 169
2 3 4 4 3 2 4 1 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 2 3 168
4 4 3 4 4 1 4 1 3 2 4 3 1 1 1 2 2 2 3 4 182
3 3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 120
3 4 4 3 4 1 3 1 4 2 3 4 1 1 3 4 1 1 2 4 172
3 3 4 2 3 2 4 1 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 171
2 3 3 4 4 2 4 1 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 184
3 4 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 3 1 3 3 2 1 3 4 182
3 3 3 2 1 2 4 1 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 4 4 177
4 4 4 4 4 2 4 1 3 2 3 4 2 1 3 3 2 4 4 4 185
4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 180
3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 181
3 3 1 2 3 1 3 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 123
3 4 4 4 3 1 2 1 4 2 3 4 2 2 3 3 2 2 2 4 182
1 3 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 122
2 4 4 4 3 1 2 1 4 2 1 3 2 1 3 1 1 2 3 4 157
1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 119
3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 4 2 190
3 3 4 3 2 2 3 2 4 3 2 4 2 1 3 3 2 2 2 4 161
3 4 2 4 4 2 3 1 4 4 3 4 1 1 3 3 2 2 3 2 176
3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 121
4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 3 4 3 2 1 3 2 3 3 4 177
2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 3 3 1 123
3 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1 1 1 3 3 1 1 1 3 120
1 4 3 1 3 1 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 3 2 2 120
1 2 3 1 3 1 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 114
4 4 3 2 3 2 3 1 4 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 4 188
4 1 2 4 2 1 2 2 2 4 1 2 3 2 3 4 2 3 2 4 165
2 3 4 3 2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 156
3 3 1 3 3 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 3 3 120
Lampiran 6 Tabel Induk Hasil Post Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
NO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 MLAF 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2 IWY 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
3 MAM 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4
4 KFS 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
5 GMR 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
6 YW 3 1 4 3 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 4
7 MS 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3
8 MKA 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 1 1 4 1 1 3
9 MJS 3 3 3 1 4 3 4 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 4
10 IS 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 1 3 4 1 1 3
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
4 4 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 4 1 2 3 3 3 1
2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2
1 4 4 4 1 3 3 1 3 4 1 3 3 3 3 4 1 3 1 1
4 1 3 1 4 1 4 1 4 4 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3
4 3 4 1 3 4 1 1 3 3 4 3 1 4 3 2 3 1 1 4
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Jml
3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 187
2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 185
3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 197
3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 192
3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 199
3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 1 1 3 1 1 1 3 3 156
2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 150
3 4 4 1 1 1 3 3 1 4 1 4 1 2 3 3 2 3 2 3 152
3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 151
3 4 4 4 3 1 1 1 4 1 3 4 1 1 3 3 1 1 1 4 161
Lampiran 7 Dokumentasi
Foto pada saat menguji validitas dan realibilitas di kelas XI Bahasa pada tanggal 15Oktober 2015
Pretest di kelas XI IPS I pada tanggal 19 Oktober 2015
DOKUMENTASI KELOMPOK KONTROL
DOKUMENTASI KELOMPOK EKSPERIMEN
Lampiran 8 Satuan Layanan Konseling Kelompok Behavioral
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK
BEHAVIOURAL
A. Topik : Menceritakan permasalahan utama kedisiplinan yang kurang
B. Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
C. Hari/Tanggal : Senin, 14 Desember 2015
D. Waktu : 2 X 45 menit
E. Tempat : Left Fisika
F. Bidang Bimbingan : Pribadi
G. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
H. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
I. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR )
J. Tujuan :
1. Peserta didik dapat menyatakan permasalah kedisiplinan yang kurang kepada
teman-teman satu kelompoknya melalui evaluasi diri.
2. Peserta didik dapat ikut merasakan apa yang menjadi permasalahan yang
sedang dialami oleh teman satu kelompoknya.
3. Peserta didik dapat berlatih membantu menemukan cara pemecahan masalah
yang sedang dialami anggota kelompok secara bergantian.
K. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap Pembentukan kelompok
a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihb) Berdoac) Menjelaskan pengertian konseling kelompokd) Menjelaskan tujuan konseling kelompoke) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompokf) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan, keterbukaan,
kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yang terkandung di dalamkonseling kelompok).
g) Membuat ikrarh) Perkenalan
2. Tahap 2 meliputi membangun atraksi dan identitas kelompok awala) Meminta semua siswa menyampaikan tujuan mereka sendiri setelah diberi
penjelasan tentang konseling kelompok secara bergantian.3. Tahap 3 dapat digambarkan sebagai membangun keterbukaan dan pertukaran
didalam kelompoka) Meminta semua siswa menyampaikan harapannya dalam mengikuti konseling
kelompok dilakukan secara bergantian4. Tahap 4 membangun suatu kerangka kerja behavioral
a) Meminta siswa menyampaikan A=peristiwa/kejadian/perilaku yang telahkalian alami yang belum disiplin, R=Tanggapan kalian saat ini terhadap A danC akibat bila A itu dibiarkan. Semua siswa menyampaikan secara bergantian.
5 Tahap 5 membangun dan mengimplementasikan suatu model untuk perubahana) Meminta siswa menyampaikan evaluasi perilaku yang belum disiplin selama
ini yang disebabkan oleh pikirannya atau apapun yang menyebabkannya bisaditulis dulu atau diungkapkan langsung secara bergantian dan yang lain bisamenambahkan apabila masih ada yang kurang dilihat dari kesehariannyadikelas
6 Tahap 6 generalisasi dan transferensi perlakuan kepada lingkungan alamiaha) Meminta semua siswa supaya mencoba melakukan pemecahan masalah yang
sudah dibahas ketika di rumah, sekolah dan dimanapun ia berada.7 Tahap 7 memelihara perubahan perilaku dan menghilangkan kebutuhan atas
dukungan kelompoka. Menegaskan kepada siswa supaya memelihara perubahan perilaku yang
masalahnya sudah dibahas dan konsisten dalam melakukannyab. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhiric. Membahas kegiatan lanjutand. Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompoke. Ucapan terima kasihf. Berdoag. Perpisahan
L. Materi : Permasalahan kedisiplinan.
M. Metode : Konseling kelompok behavioral teknik Cognitive restructuring
N. Alat dan Media : Kertas dan bolpoin
O. Penilaian :
1. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
2. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
a. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
b. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Diberikan post test setelah memberikan layanan konseling kelompok
sampai tuntas.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Salatiga, 14 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
A. Topik Permasalahan : Menceritakan permasalahan utama kedisiplinan yangkurang.
B. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR)
C. Pelaksanaan Layanana. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menit, Senin 14 Desember 2015b. Tempat : Leb Fisikac. Deskripsi :
D. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan pertama dankedua ini dapat dikatakan berhasil menarik siswa untuk mengikuti kegiatanselanjutnya. Pada konseling kelompok behavioral ini menggunakan teknik Cognitiverestructuring.
.
c. Tindak LanjutTindak lanjut pada kegiatan konseling kelompok yaitu dibahas masalah sesui denganhasil penyebaran skala kedisiplinan tentang pemahaman tentang peraturan yangberlaku.
Bringin, 14 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK
BEHAVIOURAL
P. Topik : Pemahaman tentang peraturan yang berlaku
Q. Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
R. Hari/Tanggal : Selasa, 15 Desember 2015
S. Waktu : 2 X 45 menit
T. Tempat : Ruang kelas XI IPS I
U. Bidang Bimbingan : Pribadi
V. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
W. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
X. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR)
Y. Tujuan :
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemahaman tentang peraturan
yang berlaku.
5. Peserta didik dapat menyebutkan manfaat dari peraturan disekolah.
6. Peserta didik dapat menyadari untuk mematuhi aturan yang berlaku.
7. Peserta didik dapat membiasakan tindakan sesui dengan peraturan yang
berlaku.
Z. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap Pembentukan kelompok
i) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihj) Berdoak) Menjelaskan pengertian konseling kelompokl) Menjelaskan tujuan konseling kelompokm) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompokn) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan, keterbukaan,
kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yang terkandung di dalamkonseling kelompok).
o) Menanyakan kepada seluruh siswa apakah sudah mencoba rencana-rencanapenyelesain masalah yang sudah dibicarakan dan memberi penguatan supayaberusaha mencoba langkah-langkah yang sudah dibahas
2. Tahap 2 meliputi membangun atraksi dan identitas kelompok awalb) Meminta semua siswa menyampaikan tujuan mereka sendiri setelah diberi
penjelasan tentang konseling kelompok secara bergantian.3. Tahap 3 dapat digambarkan sebagai membangun keterbukaan dan pertukaran
didalam kelompokb) Meminta semua siswa menyampaikan harapannya dalam mengikuti konseling
kelompok dilakukan secara bergantian
4. Tahap 4 membangun suatu kerangka kerja behavioralb) Meminta siswa menyampaikan A=peristiwa/kejadian/perilaku yang telah
kalian alami yang belum menunjukkan pemahaman tentang peraturan yangberlaku mulai dari pemahaman kalian mengenai peraturan yang berlakudisekolah, manfaat dari peraturan yang berlaku, menyadari untuk mematuhiaturan yang berlaku dan mengarahkan tindakan sesui dengan peraturan yangberlaku disekolah. R=Tanggapan kalian saat ini terhadap A dan C akibat bilaA itu dibiarkan, semua siswa menyampaikan secara bergantian.
5 Tahap 5 membangun dan mengimplementasikan suatu model untuk perubahanb) Siswa secara bergantian saling memberi masukan kepada siswa yang
masalahnya dibahas yaitu peraturan yang berlaku disekolah, manfaat dariperaturan yang berlaku, menyadari untuk mematuhi aturan yang berlaku danmengarahkan tindakan sesui dengan peraturan yang berlaku disekolah dancara tersebut dilakukan oleh semua siswa secara bergantian
6 Tahap 6 generalisasi dan transferensi perlakuan kepada lingkungan alamiahb) Meminta semua siswa supaya mencoba melakukan pemecahan masalah yang
sudah dibahas ketika di rumah, sekolah dan dimanapun ia berada.7 Tahap 7 memelihara perubahan perilaku dan menghilangkan kebutuhan atas
dukungan kelompokh. Menegaskan kepada siswa supaya memelihara perubahan perilaku yang
masalahnya sudah dibahas dan konsisten dalam melakukannyai. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhirij. Membahas kegiatan lanjutank. Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompokl. Ucapan terima kasihm. Berdoan. Perpisahan
AA. Materi : Pemahaman tentang peraturan yang berlaku
BB. Metode : Diskusi, Konseling kelompok behavioral teknik Penguatan
kembali
CC. Alat dan Media : Kertas dan bolpoin
DD. Penilaian :
3. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
4. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
c. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
d. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Diberikan post test setelah memberikan layanan konseling kelompok
sampai tuntas.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Salatiga, 15 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
MateriPemahaman tentang peraturan yang berlaku: pemahaman tersebut menumbuhkan ataukesadaran untuk memahami disiplin sebagai suatu aturan yang membimbing tingkah lakuMengetahui manfaat dari peraturan sekolah: Siswa dapat mengetahui manfaat daripertauran sekolah.Adanya peraturan di sekolah membuat saya memiliki sikap dan perilaku yang positif, Adanyaperaturan sekolah membuat saya bisa mengekspresikan diri sendiri secara utuh dan apaadanya, Dengan adanya peraturan yang berlaku di sekolah maka saya tahu mana yang benardan mana yang salah dalam bertindak, Saya berfikir lebih baik ada tata tertib sekolah, danKetika di sekolah kita memakai seragam sekolah yang rapi agar terlihat kompak dan tidakterlihat mana “si kaya dan si miskin”Memiliki kesadaran untuk mematuhi aturan yang berlaku: kepatuhan yang sudahmenyatu dengan hati dan perbuatan untuk menaati peraturan.Saya mematuhi peraturan sekolah agar bisa sukses dalam belajar, Saya mematuhi tata tertibdengan sesuka hati saya dan Saya senang mematuhi tata tertib sekolah karena hal inibermanfaat untuk kehidupan saya sehari-hariMengarahkan tindakan sesui dengan peraturan yang berlaku: Mengarahkan agarperilaku sesui dengan peraturan yang ada disekolah dan dimanapun beradaSaya akan berangkat pagi-pagi agar tidak terlambat masuk sekolah, Saya belajar dengansungguh-sungguh sebelum musim ulangan tiba, Jika ada teman yang berbuat curang baikdalam ulangan maupun dalam kegiatan sehari-hari maka saya akan melaporkan keguru danSaya mengikuti do’a bersama dengan sungguh-sungguh sebelum pelajaran dimulai.
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
E. Topik Permasalahan : Pemahaman tentang peraturan yang berlakuF. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR)
G. Pelaksanaan Layanand. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menite. Tempat : Ruang kelas XI IPS If. Deskripsi :
H. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan ketiga dankeempat ini dapat dikatakan berhasil menarik siswa untuk mengikuti kegiatanselanjutnya. Pada konseling kelompok behavioral ini menggunakan teknik penguatankembali.
.
c. Tindak LanjutTindak lanjut pada kegiatan konseling kelompok yaitu dibahas masalah sesui denganhasil penyebaran skala kedisiplinan tentang sikap mental yang baik.
Bringin, 15 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK
BEHAVIOURAL
EE.Topik : Sikap mental yang baik
FF. Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
GG. Hari/Tanggal : Rabu, 16 Desember 2015
HH. Waktu : 2 X 45 menit
II. Tempat : Ruang kelas XI IPS I
JJ. Bidang Bimbingan : Pribadi
KK. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
LL.Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
MM. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR)
NN. Tujuan :
8. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian sikap mental yang baik
9. Peserta didik dapat menyusun orientasi sukses setelah menonton video
motivasi sukses ternyata sukses milik semua orang.
10. Peserta didik dapat menerapkan cara-cara mengendalikan diri yang dibahas.
11. Peserta didik dapat membiasakan perilaku berani ketika disekolah.
12. Peserta didik dapat menerapkan hubungan yang baik dengan lingkungan
sekolah setelah menonton video sudahkah kamu beretika di lingkungan
sekolah.
OO. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap Pembentukan kelompok
p) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihq) Berdoar) Menjelaskan pengertian konseling kelompoks) Menjelaskan tujuan konseling kelompokt) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompoku) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan, keterbukaan,
kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yang terkandung di dalamkonseling kelompok).
v) Menanyakan kepada seluruh siswa apakah sudah mencoba rencana-rencanapenyelesain masalah yang sudah dibicarakan dan memberi penguatan supayaberusaha mencoba langkah-langkah yang sudah dibahas
2. Tahap 2 meliputi membangun atraksi dan identitas kelompok awalc) Meminta semua siswa menyampaikan tujuan mereka sendiri setelah diberi
penjelasan tentang konseling kelompok secara bergantian.3. Tahap 3 dapat digambarkan sebagai membangun keterbukaan dan pertukaran
didalam kelompokc) Meminta semua siswa menyampaikan harapannya dalam mengikuti konseling
kelompok dilakukan secara bergantian4. Tahap 4 membangun suatu kerangka kerja behavioral
c) Meminta siswa menyampaikan A=peristiwa/kejadian/perilaku yang telahkalian alami yang belum menunjukkan periaku sikap mental yang belum baikmulai dari orientasi sukses, mengendalikan diri, berani, jujur dan hubunganyang baik dengan lingkungan sekolah. R=Tanggapan kalian saat ini terhadapA dan C akibat bila A itu dibiarkan, semua siswa menyampaikan secarabergantian.
5 Tahap 5 membangun dan mengimplementasikan suatu model untuk perubahanc) Semua siswa diminta untuk menonton video motivasi sukses ternyata sukses
milik semua orang setelah selesai menonton siswa diminta menyampaikanmakna yang bisa diambil dari kehidupan sehari-hari dari video disampaikansecara bergantian oleh seluruh siswa serta peneliti bisa melengkapi jika dirasakurang
d) peneliti memberikan contoh perilaku orientasi sukses yang dapat ditiru olehsiswa
e) Siswa secara bergantian saling memberi masukan kepada siswa yangmasalahnya dibahas yaitu masalah mengendalikan diri, berani, jujur dan caratersebut dilakukan oleh semua siswa secara bergantian
f) Peneliti juga memberikan modeling pada setiap topik yang dibahas kepadasiswa supaya dapat meniru perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari
g) Kemudian masalah hubungan yang baik dilingkungan sekolah diminta melihatvideo dengan judul video sudahkah kamu beretika dilingkungan sekolah.Setelah selesai menonton siswa diminta menyampaikan makna yang bisadiambil dari video tersebut dan peneliti melengkapi pemahaman siswa yangmasih kurang
6 Tahap 6 generalisasi dan transferensi perlakuan kepada lingkungan alamiahc) Meminta semua siswa supaya mencoba melakukan pemecahan masalah yang
sudah dibahas ketika di rumah, sekolah dan dimanapun ia berada.7 Tahap 7 memelihara perubahan perilaku dan menghilangkan kebutuhan atas
dukungan kelompoko. Menegaskan kepada siswa supaya memelihara perubahan perilaku yang
masalahnya sudah dibahas dan konsisten dalam melakukannyap. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhiriq. Membahas kegiatan lanjutanr. Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompoks. Ucapan terima kasiht. Berdoau. Perpisahan
PP. Materi : Sikap mental yang baik
QQ. Metode : Diskusi, video dan Konseling kelompok behavioral teknik
modeling
RR. Alat dan Media : Kertas dan bolpoin
SS. Penilaian :
5. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
6. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
e. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
f. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Dilakukan setelah satu minggu layanan konseling kelompok
diberikan, dengan memberikan post test.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Mengetahui,
Guru BK
Bringin, 16 Desember 2015
Pemberi layanan
MateriSikap mental yang baik: sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan dan latihanpengendalian pikiran dan pengendalian watak.Berorientasi sukses: Mempunyai cara pandang yang sukses dalam kehidupanpandangan yg mendasari pikiran, perhatian ataukecenderungan; (http://www.artikata.com/arti-342993-orientasi.html)Sukses adalah suatu impian atau tujuan yang kita inginkan telah tercapai dengan usaha dankerja keras yang dijalani dalam hidupnya dalam mencapai kesuksesan dan keinginan tersebutberupa hal yang positif baik untuk diri sendiri dan orang lain, dan disebut sukses apabilakesuksesan itu bermanfaat bagi orang lain disekitar kita,kesuksesan itu tidak hanya berupa materi, tapi kesuksesan itu bisa berupa non materi(http://tioalvin.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-sukses.html)Saya membahas dengan teman-teman tentang sesuatu hal untuk mencapai cita-cita, Ketikamengerjakan soal ulangan saya tidak merasa cemas jika hasilnya tidak sesuai denganharapan, Saya berusaha maksimal untuk bisa mencapai cita-cita, Saya tertarik untuk menjadijuara kelas dan Saya berusaha mengembangkan bakat yang saya miliki dengan mengikutikegiatan ekstra kurikulerMampu mengendalikan diri.Pengendalian diri atau self control dapat pula diartikan sebagai ”perbuatan membina tekaduntuk mendisiplinkan kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan dan mengarahkanenergi untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus dikerjakan. Dengan memilikipengendalian diri yang baik, individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan menahandiri untuk berbuat yang tidak seharusnya mereka perbuat.(http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-pengendalian-diri.html)
Meskipun dalam keadaan marah saya tetap mempedulikan perasaan orang-orang di sekelilingsaya, Jika saya marah kepada seseorang maka saya dapat mengendalikan diri dan Sayasenang melakukan hobi saya tetapi saya tetap memperhatikan waktu untuk belajarBerani: sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam menerapkan aturan atausanksi.mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya,kesulitan, dsb.; tidak takut (gentar, kecut): https://id.wiktionary.org/wiki/berani)
Saya siap menghadapi segala sesuatu tanpa rasa khawatir, Saya tidak takut menghadapi hal-hal baru dalam kehidupan saya, Jika ada teman yang berbuat curang saya akanmelaporkannya kepada guru dan Ketika saya melanggar tata tertib saya akanmempertanggung jawabkannya.Jujur: Berkata dan berprilaku secara jujur.lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya); 2 tidak curang (misalnyadalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku): mereka itulah orang-orang yang -- dan disegani; http://kbbi.web.id/jujur)Ketika menceritakan sesuatu saya tidak pernah menambahi dengan sedikit kebohongan, Sayaselalu melapor pada guru, bila saya terlambat datang ke sekolah, Ketika tidak bisa
Dra. Warsiyah Ahmad SetiajiNIM. 132012022
mengerjakan ulangan saya memilih untuk tetap mengerjakan diri dan Saya selalu berusahauntuk mengerjakan ulangan sendiri (tidak menyontek) meskipun sangat sulitMempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan sekolah.Home » profesi keguruan » Pengertian Lingkungan Sekolah Faktor-faktor yangMempengaruhi Belajar dalam Lingkungan SekolahPROFESI KEGURUANPengertian Lingkungan Sekolah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dalamLingkungan Sekolah
Pengertian Lingkungan Sekolah - Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu
benda, daya, keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya (Munib, 2005:76).
Saya memahami dan menerima keadaan teman yang kurang baik, Saya tidak pernahmencoret-coret meja kelas hanya untuk iseng saja dan Saya menjaga dan memelihara fasilitasserta kebersihan sekolah.
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
I. Topik Permasalahan : Sikap mental yang baikJ. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR)
K. Pelaksanaan Layanang. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menit, Rabu 16 Desember 2015h. Tempat : Ruang kelas XI IPS Ii. Deskripsi :
L. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan kelima dankeenam ini dapat dikatakan berhasil menarik siswa untuk mengikuti kegiatanselanjutnya. Pada konseling kelompok behavioral ini menggunakan teknik modeling.
c. Tindak LanjutTindak lanjut pada kegiatan konseling kelompok yaitu dibahas masalah sesui denganhasil penyebaran skala kedisiplinan tentang kesungguhan dalam menaati tata tertib.
Bringin, 16 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK
BEHAVIOURAL
TT.Topik : Kesungguhan dalam menaati tata tertib.
UU. Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
VV. Hari/Tanggal : Kamis, 17 Desember 2015
WW. Waktu : 2 X 45 menit
XX. Tempat : Ruang kelas XI IPS I
YY. Bidang Bimbingan : Pribadi
ZZ.Jenis Layanan : Konseling Kelompok
AAA. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
BBB. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR)
CCC. Tujuan :
13. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kesungguhan dalam menaati tata
tertib.
14. Peserta didik dapat melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan.
15. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku teladan.
16. Peserta didik dapat membiasakan diri bekerja sama dengan orang lain setelah
melihat video kekompakan nemo.
17. Peserta didik dapat membiasakan diri dalam memanfaatkan waktu.
18. Peserta didik dapat melakukan evaluasi diri.
DDD. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap Pembentukan kelompok
w) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihx) Berdoay) Menjelaskan pengertian konseling kelompokz) Menjelaskan tujuan konseling kelompokaa) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompokbb) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan, keterbukaan,
kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yang terkandung di dalamkonseling kelompok).
cc) Menanyakan kepada seluruh siswa apakah sudah mencoba rencana-rencanapenyelesain masalah yang sudah dibicarakan dan memberi penguatan supayaberusaha mencoba langkah-langkah yang sudah dibahas
2. Tahap 2 meliputi membangun atraksi dan identitas kelompok awald) Meminta masing-masing siswa supaya menyampaikan pemahamannya
tentang kesungguhan dalam menaati tata tertib secara bergantian
e) Meminta semua siswa menyampaikan tujuan mereka sendiri setelah diberipenjelasan tentang konseling kelompok secara bergantian.
3. Tahap 3 dapat digambarkan sebagai membangun keterbukaan dan pertukarandidalam kelompok
d) Meminta semua siswa menyampaikan harapannya dalam mengikuti konselingkelompok dilakukan secara bergantian
e) Memberikan pertanyaan apakah yang kalian pahami tentang melaksanakannilai-nilai yang terkandung dalam peraturan, perilaku teladan, memanfaatkanwaktu dan evaluasi diri, siswa diminta menjawab secara bergantian danpeneliti meringkas jawaban siswa.
4. Tahap 4 membangun suatu kerangka kerja behaviorald) Meminta siswa menyampaikan A=peristiwa/kejadian/perilaku yang telah
kalian alami yang belum menunjukkan perilaku kesungguhan dalam menaatitata tertib mulai dari melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalamperaturan, perilaku teladan, memanfaatkan waktu dan evaluasi diri.R=Tanggapan kalian saat ini terhadap A dan C akibat bila A itu dibiarkan,semua siswa menyampaikan secara bergantian.
5 Tahap 5 membangun dan mengimplementasikan suatu model untuk perubahanh) Siswa diminta saling memberi masukan secara bergantian yang permasalahan
dibahas tentang melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan,perilaku teladan, memanfaatkan waktu dan evaluasi diri. Setelah semuaselesai dibahas peneliti memberikan model yang dapat dicontoh oleh siswa.
i) Dilanjutkan dengan siswa menonton video kekompakan nemo siswa dimintamenyampaikan makna yang bisa diambil dari video tersebut dan penelitimelengkapi pemahaman siswa yang masih kurang.
6 Tahap 6 generalisasi dan transferensi perlakuan kepada lingkungan alamiahd) Meminta semua siswa supaya mencoba melakukan pemecahan masalah yang
sudah dibahas ketika di rumah, sekolah dan dimanapun ia berada.7 Tahap 7 memelihara perubahan perilaku dan menghilangkan kebutuhan atas
dukungan kelompokv. Menegaskan kepada siswa supaya memelihara perubahan perilaku yang
masalahnya sudah dibahas dan konsisten dalam melakukannyaw. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhirix. Membahas kegiatan lanjutany. Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompokz. Ucapan terima kasihaa. Berdoabb. Perpisahan
EEE. Materi : Kesungguhan dalam menaati tata tertib
FFF. Metode : Diskusi, Video dan Konseling kelompok teknik modeling.
GGG. Alat dan Media : Kertas, bolpoin, Speaker dan Notebook.
HHH. Penilaian :
7. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
8. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
g. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
h. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Dilakukan setelah satu minggu layanan konseling kelompok
diberikan dengan memberikan post test.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Materi
Kesungguhan dalam menaati tata tertib adalah kesungguhan hati untuk mentaati segala
hal secara cermat. Contohnya: Saya akan menyelesaikan tugas dengan baik agar tidak
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Bringin, 17 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
mengganggu fikiran saya, Apabila guru menerangkan maka saya akan mendengarkan dan
mencatat dengan penuh perhatian dan Saya berusaha untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
Bertanggung jawab terhadap tugas
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. Atau kesadaran manusia akan tingkah laku perbuatannya yang disengaja
maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya. Tugas sekolah
https://bukunnq.wordpress.com/mengembangkan-tanggung-jawabkomitmen-terhadap-
tugas-dan-kewajiban/
Saya akan menyelesaikan tugas dengan baik agar tidak mengganggu fikiran saya, Jika saya
malas menyelesaikan tugas sekolah maka saya akan menyalin tugas teman, Apabila guru
menerangkan maka saya akan mendengarkan dan mencatat dengan penuh perhatian,
Terkadang saya mengumpulkan tugas/ PR sedikit terlambat dari jadwal yang telah ditentukan
dan Saya berusaha untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan
menurut Spranger adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk
menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Dalam pandangan
Spranger, kepribadian manusia terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai kesejarahan.
Meskipun menempatkan konteks sosial sebagai dimensi nilai dalam kepribadian manusia,
namun Spranger mengakui akan kekuatan individual yang dikenal dengan istilah roh
subjektif. Sementara itu, kekuatan nilai-nilai kebudayaan merupakan roh objektif. Kekuatan
individual atau roh subjektif
http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-nilai-dan-macam-macam-
nilai.html
Setiap pagi saya berusaha untuk tidak terlambat ke sekolah, saya selalu memakai kaos kaki
dan sepatu hitam sesuai dengan peraturan yang berlaku, Saya berusaha untuk memakai
seragam dengan atribut yang lengkap dan rapi di sekolah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan Saya mengikuti upacara bendera di hari apapun dengan baik
Mampu menjadi teladan
Ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya maka saya akan bertanya terlebih
dahulu agar teman-teman yang lain termotivasi untuk bertanya, Ketika upacara saya lebih
senang di barisan depan, Saya berusaha untuk menjadi pribadi yang disiplin agar menjadi
contoh yang baik untuk adik dan teman-teman, Saya ingin jadi ketua kelas karena bisa
menjadi panutan untuk teman-teman yang lain dan Saya senang menjadi pemimpin upacara.
Mampu bekerja sama dengan orang lain:
engertian kerjasama adalah pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh individu tapi dikerjakan
secara bersamaan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan agar pekerjaan tersebut menjadi
lebih ringan(http://tepus.org/2014/02/pengertian-kerjasama/)
Saya senang mengerjakan tugas sekolah dengan cara belajar kelompok, Mengerjakan tugas
secara berkelompok membantu apabila ada pelajaran yang belum jelas dan Saya membantu
petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah
Memanfaatkan waktu:
menjadikan ada manfaatnya (gunanya dan sebagainya)( http://kamuskbbi.web.id/arti-kata-
memanfaatkan-menurut-kamus-besar-bahasa-indonesia-kbbi.html)
Contoh : Saat istirahat di sekolah saya memilih ke perpustakaan untuk membaca dari pada
berkumpul dengan teman-teman, Saya merasa tidak kesulitan untuk membagi waktu belajar
dan bermain, Saya melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah saya buat, Di luar
jam sekolah saya memanfaatkan waktu luang saya untuk meningkatkan materi pelajaran
empat metode yang cocok bagi saya dalam memanfaatkan waktu dengan baik.
Pertama, membuat daftar kegiatan atau pekerjaan. Saya mendaftarkan semua pekerjaan yang
sanggup saya kerjakan hari ini. Kemudian saya berniat untuk menyelesaikan semua kegiatan
yang ada di daftar tersebut hari ini juga.
Kedua, melakukan apa yang bisa saya lakukan saat ini. Setelah daftar pada tahap pertama
selesai, maka saya mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan terlebih dahulu. Saya tidak
memaksakan diri untuk mengerjakan apa yang belum sanggup saya kerjakan karena hanya
akan menghabiskan waktu saja. Kecuali jika pekerjaan tersebut mendesak.
Ketiga, tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia. Di tengah-tengah menyelesaikan pekerjaan
kadang terselip kegiatan yang tak berguna, seperti main game, internet dan lain-lain. Hindari
kegiatan tersebut secepatnya agar tidak membuang-buang waktu.
Kempat, selalu ingat 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai dari
sekarang). Ini adalah metodenya Aa Gym. Walaupun sekarang ia sudah kurang populer, tapi
metode sederhananya masih populer di kehidupan saya. Metode 3M ini cukup powerfull
untuk dijadikan landasan dalam menerapkan ketiga metode sebelumnya.
https://dasomsistar.wordpress.com/2012/12/05/cara-memanfaatkan-waktu-dengan-baik/
Melakukan evaluasi diri
Contoh: Nilai ulangan saya jelek karena belum belajar secara optimal, Ketika selesai ulangan
saya mencoba mengoreksi jawaban saya tadi dengan materi yang ada di buku, Saya sering di
hukum karena melanggar peraturan maka saya harus mulai berubah.
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
M. Topik Permasalahan : Kesungguhan dalam menaati tata tertibN. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (MLA, IWY, MAM, KFS, GMR)
O. Pelaksanaan Layananj. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menit, Kamis 17 Desember 2015k. Tempat : Ruang kelas XI IPS Il. Deskripsi :
P. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan ketuju dankedelapan ini dapat dikatakan berhasil menarik siswa untuk mengikuti kegiatanselanjutnya. Pada konseling kelompok behavioral ini menggunakan teknik modeling.
.c. Tindak Lanjut
Tindak lanjut pada kegiatan konseling kelompok yaitu diberikan post test, apabilamasih ada yang rendah akan diberikan konseling individu.
Bringin, 17 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
Lampiran 10 Satuan Layanan Konseling Kelompok Realitas dan Laporan Evaluasi Layanan
Konseling Kelompok Realitas
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITAS
III. Topik : Menceritakan perilaku kedisiplinannya saat ini.
JJJ.Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
KKK. Hari/Tanggal : Selasa, 08 Desember 2015
LLL. Waktu : 2 X 45 menit
MMM. Tempat : Mushola
NNN. Bidang Bimbingan : Pribadi
OOO. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
PPP. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
QQQ. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR )
RRR. Tujuan :
19. Peserta didik dapat menceritakan perilaku kedisiplinannya saat ini.
20. Peserta didik dapat membuat evaluasi tentang perilaku kedisiplinannya saat
ini.
21. Peserta didik dapat membuat rencana untuk meningkatkan perilaku disiplin
secara bergantian.
22. Peserta didik dapat berlatih menambahkan rencana untuk meningkatkan
perilaku disiplin secara bergantian.
SSS. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap 1 berteman/membangun suatu hubungan yang bermakna
dd) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihee) Berdoaff) Menjelaskan pengertian konseling kelompokgg) Menjelaskan tujuan konseling kelompokhh) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompokii) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan, keterbukaan,
kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yang terkandung di dalamkonseling kelompok).
jj) Membuat ikrarkk) Perkenalan
2. Tahap 2 menegaskan perilaku sekarang/bertanya, apa yang dilakukansekarang.
f) Seluruh siswa diminta menuliskan perilakunya saat ini yang belum disiplinselama 10 menit kemudian dibacakan secara bergantian dan apabila adaanggota yang lain tahu bahwa perilaku disiplinnya masih ada yang kurang
ketika dikelas, yang lain boleh menambahkan nanti dikembalikan lagi kesiswa yang masalahnya dibahas.
3. Tahap 3 menegaskan apakah tindakan-tindakan klien mencapai yang merekainginkan.
a. siswa ditanya apakah dengan perilaku kalian saat ini sudah menunjukkanperilaku disiplin yang kalian inginkan, semua siswa diminta menjawab secarabergantian.
4. Tahap 4 membuat suatu rencana positif untuk berbuat lebih baik.e) Siswa diminta untuk membuat rencana-rencana positif supaya menjadi lebih
disiplin diberi waktu selama 10 menit.f) Setelah semua selesai semua anggota kelompok diminta membacakannya
secara bergantian dan yang lain bisa menambahkan rencana-rencana apabilamasih kurang.
5 Tahap 5 membuat kesepakatan untuk rencana positif selanjutnya.j) Peneliti meminta ke anggota kelompok supaya berkomitmen mencoba
rencana-rencana untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari6 Tahap 6 tiada alasan.
e) Anggota kelompok tidak akan berhasil dalam tindakan rencana mereka bilasering memaafkah kesalahan. Apabila nanti belum dicoba siswa tidak bolehberalasan tapi siswa lebih baik tetap mencobanya terus menerus sampaiperilakunya menjadi lebih disiplin
7 Tahap 7 tiada hukuman.cc. Menekankan kepada siswa bahwa konseling kelompok ini tidak ada hukuman
dan yang merasakan akibat bila kalian tidak menjalankan rencana tindakanyang sudah dibuat adalah kalian sendiri.
8 Tahap 8 tak pernah berhenti.a) Menegaskan semua siswa bahwa perubahan itu memerlukan waktu jadi ketika
kalian belum berubah perilakunya kalian berusaha mencoba rencana yangtelah dibuat tanpa henti dan kalian berusaha konsisten dalam menjalankannya.
a) Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhirib) Membahas kegiatan lanjutanc) Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompokd) Ucapan terima kasihe) Berdoab) Perpisahan
TTT. Materi : Menceritakan kedisiplinan saat ini.
UUU. Metode : Diskusi dan Konseling kelompok realitas.
VVV. Alat dan Media : Kertas dan bolpoin
WWW. Penilaian :
9. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
10. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
i. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
j. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Diberikan post test setelah memberikan layanan konseling kelompok
sampai tuntas.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Bringin, 08 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
Q. Topik Permasalahan : Menceritakan perilaku kedisiplinannya saat ini.R. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR )
S. Pelaksanaan Layananm. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menitn. Tempat : Musholao. Deskripsi :
T. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan pertama dankedua ini dapat dikatakan berhasil menarik siswa untuk mengikuti kegiatanselanjutnya.
c. Tindak Lanjut
Tindak lanjut pada kegiatan konseling kelompok yaitu dibahas masalah sesui denganhasil penyebaran skala kedisiplinan tentang pemahaman tentang peraturan yangberlaku.
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Bringin, 08 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITAS
XXX. Topik : Pemahaman tentang peraturan yang berlaku
YYY. Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
ZZZ. Hari/Tanggal : Kamis, 10 Desember 2015
AAAA. Waktu : 2 X 45 menit
BBBB. Tempat : Mushola
CCCC. Bidang Bimbingan : Pribadi
DDDD. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
EEEE. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
FFFF. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR)
GGGG. Tujuan :
23. Peserta didik dapat menyebutkan peraturan yang ada disekolah.
24. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemahaman tentang peraturan
yang berlaku.
25. Peserta didik dapat menyebutkan manfaat dari peraturan disekolah.
26. Peserta didik dapat menyadari untuk mematuhi aturan yang berlaku.
27. Peserta didik dapat membiasakan tindakan sesui dengan peraturan yang
berlaku.
HHHH. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap 1 berteman/membangun suatu hubungan yang bermakna
ll) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihmm) Berdoann) Menjelaskan pengertian konseling kelompokoo) menanyakan apakah kalian sudah mencoba melaksanakan rencana yang
kemarin, setelah itu peneliti menegaskan komitmen anggota kelompokpp) Menjelaskan tujuan konseling kelompokqq) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompokrr) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan, keterbukaan,
kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yang terkandung di dalamkonseling kelompok).
ss) Siswa ditanya apakah kalian pahami tentang pemahaman tentang peraturanyang berlaku meliputi peraturan yang berlaku disekolah, manfaat dariperaturan sekolah, memiliki kesadaran untuk mematuhi aturan yang berlakudan sudah bisa mengarahkan tindakan sesui dengan peraturan yang berlakudan siswa diminta menjawab secara bergantian.
2. Tahap 2 menegaskan perilaku sekarang/bertanya, apa yang dilakukansekarang.
g) Seluruh siswa ditanya apakah perilakunya saat ini tentang pemahaman tentang
peraturan yang berlaku yang meliputi tentang peraturan yang berlakudisekolah, manfaat dari peraturan sekolah, kesadaran untuk mematuhi aturanyang berlaku dan sudah bisa mengarahkan tindakan sesui dengan peraturanyang berlaku. Selanjutnya siswa diminta mengungkapkannya secarabergantian.
3. Tahap 3 menegaskan apakah tindakan-tindakan klien mencapai yang merekainginkan.
b. Siswa ditanya apakah dengan perilaku kalian saat ini sudah menunjukkanperilaku disiplin yang meliputi peraturan yang berlaku disekolah, manfaat dariperaturan sekolah, kesadaran untuk mematuhi aturan yang berlaku dan sudahbisa mengarahkan tindakan sesui dengan peraturan yang berlaku siswadiminta menjawab secara bergantian.
4. Tahap 4 membuat suatu rencana positif untuk berbuat lebih baik.g) Siswa diminta untuk membuat rencana-rencana positif supaya menjadi lebih
disiplin dalam peraturan yang berlaku disekolah, manfaat dari peraturansekolah, kesadaran untuk mematuhi aturan yang berlaku dan sudah bisamengarahkan tindakan sesui dengan peraturan yang berlaku, siswa dimintamenjawab secara bergantian diberi waktu selama 10 menit.
h) Setelah semua selesai semua anggota kelompok diminta membacakannyasecara bergantian dan yang lain bisa menambahkan rencana-rencana apabilamasih kurang
5 Tahap 5 membuat kesepakatan untuk rencana positif selanjutnya.k) Peneliti meminta ke anggota kelompok supaya berkomitmen mencoba
rencana-rencana untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari6 Tahap 6 tiada alasan.
f) Anggota kelompok tidak akan berhasil dalam tindakan rencana mereka bilasering memaafkah kesalahan. Apabila nanti belum dicoba siswa tidak bolehberalasan tapi siswa lebih baik tetap mencobanya terus menerus sampaiperilakunya menjadi lebih disiplin
7 Tahap 7 tiada hukuman.dd. Menekankan kepada siswa bahwa konseling kelompok ini tidak ada hukuman
dan yang merasakan akibat bila kalian tidak menjalankan rencana tindakanyang sudah dibuat adalah kalian sendiri.
8 Tahap 8 tak pernah berhenti.c) Menegaskan semua siswa bahwa perubahan itu memerlukan waktu jadi ketika
kalian belum berubah perilakunya kalian berusaha mencoba rencana yangtelah dibuat tanpa henti dan kalian berusaha konsisten dalam menjalankannya.
d) Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhirie) Membahas kegiatan lanjutanf) Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompokg) Ucapan terima kasihh) Berdoai) Perpisahan
IIII. Materi : Pemahaman tentang peraturan yang berlaku
JJJJ. Metode : Diskusi dan Konseling kelompok realitas
KKKK. Alat dan Media : Kertas dan bolpoin
LLLL. Penilaiaan :
11. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
12. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
k. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
l. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Diberikan post test setelah memberikan layanan konseling kelompok
sampai tuntas.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Mengetahui,
Guru BK
Bringin, 10 Desember 2015
Pemberi layanan
MateriMembahas peraturan yang berlaku disekolahPemahaman tentang peraturan yang berlaku: pemahaman tersebut menumbuhkan ataukesadaran untuk memahami disiplin sebagai suatu aturan yang membimbing tingkah lakuMengetahui manfaat dari peraturan sekolah: Siswa dapat mengetahui manfaat daripertauran sekolah.Adanya peraturan di sekolah membuat saya memiliki sikap dan perilaku yang positif, Adanyaperaturan sekolah membuat saya bisa mengekspresikan diri sendiri secara utuh dan apaadanya, Dengan adanya peraturan yang berlaku di sekolah maka saya tahu mana yang benardan mana yang salah dalam bertindak, Saya berfikir lebih baik ada tata tertib sekolah, danKetika di sekolah kita memakai seragam sekolah yang rapi agar terlihat kompak dan tidakterlihat mana “si kaya dan si miskin”Memiliki kesadaran untuk mematuhi aturan yang berlaku: kepatuhan yang sudahmenyatu dengan hati dan perbuatanSaya mematuhi peraturan sekolah agar bisa sukses dalam belajar, Saya mematuhi tata tertibdengan sesuka hati saya dan Saya senang mematuhi tata tertib sekolah karena hal inibermanfaat untuk kehidupan saya sehari-hariMengarahkan tindakan sesui dengan peraturan yang berlaku: Mengarahkan agarperilaku sesui dengan peraturan yang ada disekolah dan dimanapun beradaSaya akan berangkat pagi-pagi agar tidak terlambat masuk sekolah, Saya belajar dengansungguh-sungguh sebelum musim ulangan tiba, Jika ada teman yang berbuat curang baikdalam ulangan maupun dalam kegiatan sehari-hari maka saya akan melaporkan keguru danSaya mengikuti do’a bersama dengan sungguh-sungguh sebelum pelajaran dimulai.
Dra. Warsiyah Ahmad SetiajiNIM. 132012022
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
U. Topik Permasalahan : Pemahaman tentang peraturan yang berlaku.V. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR )
W. Pelaksanaan Layananp. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menitq. Tempat : Musholar. Deskripsi :
X. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan ketiga dankeempat ini dapat dikatakan berhasil menyusun rencana agar siswa dapat memahamitentang peraturan yang berlaku disekolah dan dimanapun berada agar siswa berusahamenjalankan rencana yang telah disusun.
c. Tindak LanjutTindak lanjut pada kegiatan konseling kelompok yaitu dibahas masalah sesui denganhasil penyebaran skala kedisiplinan tentang sikap mental yang baik.
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Bringin, 10 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITAS
MMMM. Topik : Sikap mental yang baik
NNNN. Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
OOOO. Hari/Tanggal : Jumaat, 11 Desember 2015
PPPP. Waktu : 2 X 45 menit
QQQQ. Tempat : Ruang kelas XI IPS I
RRRR. Bidang Bimbingan : Pribadi
SSSS. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
TTTT. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
UUUU. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR)
VVVV. Tujuan :
28. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian sikap mental yang baik
29. Peserta didik dapat menyusun orientasi sukses.
30. Peserta didik dapat menerapkan cara-cara mengendalikan diri yang dibahas.
31. Peserta didik dapat membiasakan perilaku berani ketika disekolah.
32. Peserta didik dapat menerapkan hubungan yang baik dengan lingkungan
sekolah.
WWWW. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap 1 berteman/membangun suatu hubungan yang bermakna
tt) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihuu) Berdoavv) Menjelaskan pengertian konseling kelompokww) Menjelaskan tujuan konseling kelompokxx) menanyakan apakah kalian sudah mencoba melaksanakan rencana yang
kemarin, setelah itu peneliti menegaskan komitmen anggota kelompokyy) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompokzz) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan, keterbukaan,
kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yang terkandung di dalamkonseling kelompok).
aaa)Meminta semua siswa menyampaikan pengertian sikap mental yang baik yangmeliputi orientasi sukses, mampu mengendalikan diri, berani, jujur danmempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan sekolah dan penelitimeringkas jawaban siswa.
2. Tahap 2 menegaskan perilaku sekarang/bertanya, apa yang dilakukansekarang.
h) Seluruh siswa ditanya apakah perilaku kalian sekarang sudah menunjukkansikap mental yang baik yang meliputi orientasi sukses, mampu mengendalikandiri, berani, jujur dan mempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan
sekolah. Siswa diminta menjawab secara bergantian dan peneliti meringkasjawaban siswa.
3. Tahap 3 menegaskan apakah tindakan-tindakan klien mencapai yang merekainginkan.
c. Siswa ditanya apakah dengan perilaku kalian saat ini sudah menunjukkanperilaku disiplin yang kalian inginkan yaitu sikap mental yang baik yangmeliputi orientasi sukses, mampu mengendalikan diri, berani, jujur danmempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan sekolah, semua siswadiminta menjawab secara bergantian.
4. Tahap 4 membuat suatu rencana positif untuk berbuat lebih baik.i) Siswa diminta untuk membuat rencana-rencana positif supaya menjadi lebih
disiplin dalam sikap mental yang baik yang meliputi orientasi sukses, mampumengendalikan diri, berani, jujur dan mempunyai hubungan yang baik denganlingkungan sekolah diberi waktu selama 10 menit.
j) Setelah semua selesai semua anggota kelompok diminta membacakannyasecara bergantian dan yang lain bisa menambahkan rencana-rencana apabilamasih kurang.
k) Peneliti menambahkan rencana-rencana secara menyeluruh ke semua anggotakelompok jika dirasa masih kurang.
5 Tahap 5 membuat kesepakatan untuk rencana positif selanjutnya.l) Peneliti meminta ke anggota kelompok supaya berkomitmen mencoba
rencana-rencana untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari6 Tahap 6 tiada alasan.
g) Anggota kelompok tidak akan berhasil dalam tindakan rencana mereka bilasering memaafkah kesalahan. Apabila nanti belum dicoba siswa tidak bolehberalasan tapi siswa lebih baik tetap mencobanya terus menerus sampaiperilakunya menjadi lebih disiplin
7 Tahap 7 tiada hukuman.ee. Menekankan kepada siswa bahwa konseling kelompok ini tidak ada hukuman
dan yang merasakan akibat bila kalian tidak menjalankan rencana tindakanyang sudah dibuat adalah kalian sendiri.
8 Tahap 8 tak pernah berhenti.j) Menegaskan semua siswa bahwa perubahan itu memerlukan waktu jadi ketika
kalian belum berubah perilakunya kalian berusaha mencoba rencana yangtelah dibuat tanpa henti dan kalian berusaha konsisten dalam menjalankannya.
k) Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhiril) Membahas kegiatan lanjutanm) Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompokn) Ucapan terima kasiho) Berdoap) Perpisahan
XXXX. Materi : Sikap Mental yang baik
YYYY. Metode : Diskusi, Konseling kelompok realitas
ZZZZ. Alat dan Media : Kertas dan bolpoin
AAAAA. Penilaian :
13. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
14. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
m. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
n. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Diberikan post test setelah memberikan layanan konseling kelompok
sampai tuntas.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Bringin, 11 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
MateriSikap mental yang baik: sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan dan latihanpengendalian pikiran dan pengendalian watak.Berorientasi sukses: Mempunyai cara pandang yang sukses dalam kehidupanSaya membahas dengan teman-teman tentang sesuatu hal untuk mencapai cita-cita, Ketikamengerjakan soal ulangan saya tidak merasa cemas jika hasilnya tidak sesuai denganharapan, Saya berusaha maksimal untuk bisa mencapai cita-cita, Saya tertarik untuk menjadijuara kelas dan Saya berusaha mengembangkan bakat yang saya miliki dengan mengikutikegiatan ekstra kurikulerMampu mengendalikan diri.Meskipun dalam keadaan marah saya tetap mempedulikan perasaan orang-orang di sekelilingsaya, Jika saya marah kepada seseorang maka saya dapat mengendalikan diri dan Sayasenang melakukan hobi saya tetapi saya tetap memperhatikan waktu untuk belajarBerani: sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegas dan lugas dalam menerapkan aturan atausanksi.Saya siap menghadapi segala sesuatu tanpa rasa khawatir, Saya tidak takut menghadapi hal-hal baru dalam kehidupan saya, Jika ada teman yang berbuat curang saya akanmelaporkannya kepada guru dan Ketika saya melanggar tata tertib saya akanmempertanggung jawabkannya.Jujur: Berkata dan berprilaku secara jujur.Ketika menceritakan sesuatu saya tidak pernah menambahi dengan sedikit kebohongan, Sayaselalu melapor pada guru, bila saya terlambat datang ke sekolah, Ketika tidak bisamengerjakan ulangan saya memilih untuk tetap mengerjakan diri dan Saya selalu berusahauntuk mengerjakan ulangan sendiri (tidak menyontek) meskipun sangat sulitMempunyai hubungan yang baik dengan lingkungan sekolah.Saya memahami dan menerima keadaan teman yang kurang baik, Saya tidak pernahmencoret-coret meja kelas hanya untuk iseng saja dan Saya menjaga dan memelihara fasilitasserta kebersihan sekolah.
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
Y. Topik Permasalahan : Sikap mental yang baik.Z. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR )
AA. Pelaksanaan Layanans. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menit, Jumaat 11 Desember 2015t. Tempat : Ruang kelas XI IPS Iu. Deskripsi :
BB. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan kelima dan keenam ini dapat dikatakan berhasil menyusun rencana agar siswa dapat mempunyaisikap mental yang baik dan dimanapun berada agar siswa berusaha menjalankanrencana yang telah disusun.
c. Tindak LanjutTindak lanjut pada kegiatan konseling kelompok yaitu dibahas masalah sesui denganhasil penyebaran skala kedisiplinan tentang kesungguhan dalam menaati tata tertib.
Mengetahui,
Guru BK
Bringin, 11 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad Setiaji
Dra. Warsiyah NIM. 132012022
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK REALITAS
BBBBB. Topik : Kesungguhan dalam menaati tata tertib.
CCCCC. Semester/Tahun : Ganjil/2015-2016
DDDDD. Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Desember 2015
EEEEE. Waktu : 2 X 45 menit
FFFFF. Tempat : Ruang kelas XI IPS I
GGGGG. Bidang Bimbingan : Pribadi
HHHHH. Jenis Layanan : Konseling Kelompok
IIIII. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangan
JJJJJ. Sasaran : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR)
KKKKK. Tujuan :
33. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kesungguhan dalam menaati tata
tertib.
34. Peserta didik dapat melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan.
35. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku teladan.
36. Peserta didik dapat membiasakan diri bekerja sama dengan orang lain setelah.
37. Peserta didik dapat membiasakan diri dalam memanfaatkan waktu.
38. Peserta didik dapat melakukan evaluasi diri.
LLLLL. Kegiatan :
No. Kegiatan1. Tahap 1 berteman/membangun suatu hubungan yang bermakna
bbb) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasihccc)Berdoaddd) Setelah itu peneliti menanyakan apakah kalian sudah mencoba
melaksanakan rencana yang kemarin dan menegaskan komitmen anggotakelompok.
eee)Menjelaskan pengertian konseling kelompokfff) Menjelaskan tujuan konseling kelompokggg) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompokhhh) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (asas kesukarelaan,
keterbukaan, kerahasiaan, asas kemandirian dan asas kekinian, yangterkandung di dalam konseling kelompok).
iii) Meminta semua siswa menyampaikan pengertian kesungguhan dalam menaatitata tertib yang meliputi bertanggung jawab terhadap tugas, mengamalkannilai-nilai yang terkandung dalam peraturan, mampu menjadi teladan, mampubekerja sama dengan orang lain, memanfaatkan waktu, melakukan evaluasidiri dan peneliti meringkas jawaban siswa.
2. Tahap 2 menegaskan perilaku sekarang/bertanya, apa yang dilakukansekarang.
i) Seluruh siswa ditanya apakah perilaku kalian sekarang sudah menunjukkankesungguhan dalam menaati tata tertib yang meliputi bertanggung jawabterhadap tugas, mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan,mampu menjadi teladan, mampu bekerja sama dengan orang lain,memanfaatkan waktu, melakukan evaluasi diri dan semua siswa dimintamenjawab secara bergantian.
3. Tahap 3 menegaskan apakah tindakan-tindakan klien mencapai yang merekainginkan.
d. Siswa ditanya apakah dengan perilaku kalian saat ini sudah menunjukkanperilaku disiplin yang kalian inginkan yaitu kesungguhan dalam menaati tatatertib yang meliputi bertanggung jawab terhadap tugas, mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan, mampu menjadi teladan, mampubekerja sama dengan orang lain, memanfaatkan waktu, melakukan evaluasidiri dan semua siswa diminta menjawab secara bergantian.
4. Tahap 4 membuat suatu rencana positif untuk berbuat lebih baik.l) Siswa diminta untuk membuat rencana-rencana positif supaya menjadi lebih
disiplin dalam kesungguhan dalam menaati tata tertib yang meliputibertanggung jawab terhadap tugas, mengamalkan nilai-nilai yang terkandungdalam peraturan, mampu menjadi teladan, mampu bekerja sama dengan oranglain, memanfaatkan waktu, melakukan evaluasi diri dan diberi waktu selama10 menit.
m) Setelah semua selesai semua anggota kelompok diminta membacakannyasecara bergantian dan yang lain bisa menambahkan rencana-rencana apabilamasih kurang.
n) Peneliti menambahkan rencana-rencana secara menyeluruh ke semua anggotakelompok jika dirasa masih kurang.
5 Tahap 5 membuat kesepakatan untuk rencana positif selanjutnya.m) Peneliti meminta ke anggota kelompok supaya berkomitmen mencoba
rencana-rencana yang telah dibicarakan untuk dilaksanakan dalam kehidupansehari-hari
6 Tahap 6 tiada alasan.h) Anggota kelompok tidak akan berhasil dalam tindakan rencana mereka bila
sering memaafkah kesalahan. Apabila nanti belum dicoba siswa tidak bolehberalasan tapi siswa lebih baik tetap mencobanya terus menerus sampaiperilakunya menjadi lebih disiplin
7 Tahap 7 tiada hukuman.ff. Menekankan kepada siswa bahwa konseling kelompok ini tidak ada hukuman
dan yang merasakan akibat bila kalian tidak menjalankan rencana tindakanyang sudah dibuat adalah kalian sendiri.
8 Tahap 8 tak pernah berhenti.q) Menegaskan semua siswa bahwa perubahan itu memerlukan waktu jadi ketika
kalian belum berubah perilakunya kalian berusaha mencoba rencana yangtelah dibuat tanpa henti dan kalian berusaha konsisten dalam menjalankannya.
r) Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok yang akan diakhiris) Membahas kegiatan lanjutant) Pesan serta tanggapan anggota kelompok dalam mengikuti konseling
kelompoku) Ucapan terima kasihv) Berdoa
w) Perpisahan
MMMMM. Materi : Kesungguhan dalam menaati tata tertib.
NNNNN. Metode : Diskusi dan Konseling kelompok realitas.
OOOOO. Alat dan Media : Kertas, bolpoin.
PPPPP. Penilaian :
15. Evaluasi Proses
Mengamati keaktifan anggota kelompok selama proses konseling kelompok.
Aspek yang diamati: partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa
dalam diskusi.
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa
2 Partisipasi siswa
3 Aktivitas siswa
4 Respon siswa
5 Atensi siswa
6 Kelancaran layanan
7 Suasana pelaksanaan
16. Evaluasi Hasil1. Laiseg : dilakukan saat kegiatan berlangsung
o. Mengamati keaktifaan anggota kelompok selama proses kegiatan layanan
Konseling Kelompok berlangsung.
p. Memberikan pengamatan dengan seksama dengan pedoman observasi
yang sudah tersedia.
2. Laijapen: Diberikan post test setelah memberikan layanan konseling kelompok
sampai tuntas.
3. Laijapang: Dilakukan setelah satu bulan kegiatan tersebut berjalan.
Memberikan konseling individu bagi siswa yang hasil post test masih rendah.
Materi
Kesungguhan dalam menaati tata tertib adalah kesungguhan hati untuk mentaati segala
hal secara cermat. Contohnya: Saya akan menyelesaikan tugas dengan baik agar tidak
mengganggu fikiran saya, Apabila guru menerangkan maka saya akan mendengarkan dan
mencatat dengan penuh perhatian dan Saya berusaha untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
Bertanggung jawab terhadap tugas
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Bringin, 12 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022
Saya akan menyelesaikan tugas dengan baik agar tidak mengganggu fikiran saya, Jika saya
malas menyelesaikan tugas sekolah maka saya akan menyalin tugas teman, Apabila guru
menerangkan maka saya akan mendengarkan dan mencatat dengan penuh perhatian,
Terkadang saya mengumpulkan tugas/ PR sedikit terlambat dari jadwal yang telah ditentukan
dan Saya berusaha untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.
Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam peraturan
Setiap pagi saya berusaha untuk tidak terlambat ke sekolah, saya selalu memakai kaos kaki
dan sepatu hitam sesuai dengan peraturan yang berlaku, Saya berusaha untuk memakai
seragam dengan atribut yang lengkap dan rapi di sekolah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan Saya mengikuti upacara bendera di hari apapun dengan baik
Mampu menjadi teladan
Ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya maka saya akan bertanya terlebih
dahulu agar teman-teman yang lain termotivasi untuk bertanya, Ketika upacara saya lebih
senang di barisan depan, Saya berusaha untuk menjadi pribadi yang disiplin agar menjadi
contoh yang baik untuk adik dan teman-teman, Saya ingin jadi ketua kelas karena bisa
menjadi panutan untuk teman-teman yang lain dan Saya senang menjadi pemimpin upacara.
Mampu bekerja sama dengan orang lain:
Saya senang mengerjakan tugas sekolah dengan cara belajar kelompok, Mengerjakan tugas
secara berkelompok membantu apabila ada pelajaran yang belum jelas dan Saya membantu
petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah
Memanfaatkan waktu:
Contoh : Saat istirahat di sekolah saya memilih ke perpustakaan untuk membaca dari pada
berkumpul dengan teman-teman, Saya merasa tidak kesulitan untuk membagi waktu belajar
dan bermain, Saya melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah saya buat, Di luar
jam sekolah saya memanfaatkan waktu luang saya untuk meningkatkan materi pelajaran
empat metode yang cocok bagi saya dalam memanfaatkan waktu dengan baik.
Pertama, membuat daftar kegiatan atau pekerjaan. Saya mendaftarkan semua pekerjaan yang
sanggup saya kerjakan hari ini. Kemudian saya berniat untuk menyelesaikan semua kegiatan
yang ada di daftar tersebut hari ini juga.
Kedua, melakukan apa yang bisa saya lakukan saat ini. Setelah daftar pada tahap pertama
selesai, maka saya mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan terlebih dahulu. Saya tidak
memaksakan diri untuk mengerjakan apa yang belum sanggup saya kerjakan karena hanya
akan menghabiskan waktu saja. Kecuali jika pekerjaan tersebut mendesak.
Ketiga, tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia. Di tengah-tengah menyelesaikan pekerjaan
kadang terselip kegiatan yang tak berguna, seperti main game, internet dan lain-lain. Hindari
kegiatan tersebut secepatnya agar tidak membuang-buang waktu.
Kempat, selalu ingat 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai dari
sekarang). Ini adalah metodenya Aa Gym. Walaupun sekarang ia sudah kurang populer, tapi
metode sederhananya masih populer di kehidupan saya. Metode 3M ini cukup powerfull
untuk dijadikan landasan dalam menerapkan ketiga metode sebelumnya.
https://dasomsistar.wordpress.com/2012/12/05/cara-memanfaatkan-waktu-dengan-baik/
Melakukan evaluasi diri
Contoh: Nilai ulangan saya jelek karena belum belajar secara optimal, Ketika selesai ulangan
saya mencoba mengoreksi jawaban saya tadi dengan materi yang ada di buku, Saya sering di
hukum karena melanggar peraturan maka saya harus mulai berubah.
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI,ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
CC. Topik Permasalahan : Kesungguhan dalam menaati tata tertib.DD. Spesifikasi Kegiatan :a. Bidang Bimbingan : Pribadib. Jenis Layanan : Konseling Kelompokc. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pengentasan dan Pengembangand. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS I (YW, MS, MKA, MJS, IR )
EE.Pelaksanaan Layananv. Waktu, Hari, Tanggal : 2 x 45 menit, Sabtu 12 Desember 2015w. Tempat : Ruang kelas XI IPS Ix. Deskripsi :
FF. Evaluasia. Cara Penilaian:
No Aspek Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik
1 Antusias siswa √
2 Partisipasi siswa √
3 Aktivitas siswa √
4 Respon siswa √
5 Atensi siswa √
6 Kelancaran layanan √
7 Suasana pelaksanaan √
b. Deskripsi: Dilihat dari antusias siswa begitu antusias dan memperhatikan apa yangdikatakan peneliti. Siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapatberjalan sesui tahap yang telah ditentukan. Kegiatan dalam pertemuan ketuju dankedelapan ini dapat dikatakan berhasil menyusun rencana agar siswa memiliki sikapkesungguhan dalam menaati tata tertb dimanapun berada. Agar siswa berusahamenjalankan rencana yang telah disusun.
c. Tindak LanjutDiberikan post test setelah layanan konseling kelompok ini selesai. Apabila hasilnyamasih ada yang rendah bisa diberikan layanan konseling individu.
Mengetahui,
Guru BK
Dra. Warsiyah
Bringin, 12 Desember 2015
Pemberi layanan
Ahmad SetiajiNIM. 132012022