Materi Responsi SSP II

8
Materi Responsi Teori SSP II Nama: Stambuk: Kelompok: Asisten: VII.1 NERVI SPINALES Nervus spinalis berjumlah tiga puluh satu pasang, terdiri dari delapan pasang segmen 1. Cervicalis , dua belas pasang segmen 2. Thoracalis , lima pasang segmen 3. Lumbalis , empat pasang segmen 4. Sacralis dan dua pasang segmen 5. Coccygeus. Nervus spinalis bercabang dua membentuk 6. ramus anterior dan 7. ramus posterior , masing-masing menuju ke bagian ventral dan posterior badan. Ramus anterior nervus spinalis membentuk 8. plexus nervosus , seperti 9. plexus cervicalis [ segmen 10. cervical 1 – 4 ], 11. plexus brachialis [ segmen 12. cervical 5 – thoracal 1 ], 13. plexus lumbalis [ segmen 14. L 1 – 4 ], 15. plexus sacralis [ segmen 16. L 4 – S 4 ] dan 17. plexus coccygeus [ segmen 18. S 4 – Co 1 ]. Ramus posterior n.spinalis bercabang menjadi 19. ramus lateralis dan 20. ramus medialis ; ramus anterior n.spinalis bercabang menjadi 21. ramus cutaneus lateralis , selanjutnya bercabang menjadi 22. ramus ventralis dan 23. ramus dorsalis , dan 24. ramus cutaneus medialis yang selanjutnya bercabang menjadi 25. ramus lateralis dan 26. ramus medialis VII.2 NERVI CRANIALES Ada duabelas pasang nervi craniales, yang terdiri atas :

description

ssp

Transcript of Materi Responsi SSP II

Materi Responsi Teori SSP II Nama: Stambuk: Kelompok: Asisten: VII.1 NERVI SPINALES Nervus spinalis berjumlah tiga puluh satu pasang, terdiri dari delapan pasang segmen 1. Cervicalis , dua belas pasang segmen 2. Thoracalis , lima pasang segmen 3. Lumbalis , empat pasang segmen 4. Sacralis dan dua pasang segmen 5. Coccygeus. Nervus spinalis bercabang dua membentuk 6. ramus anterior dan 7. ramus posterior , masing-masing menuju ke bagian ventral dan posterior badan. Ramus anterior nervus spinalis membentuk 8. plexus nervosus , seperti 9. plexus cervicalis [ segmen 10. cervical 1 4 ], 11. plexus brachialis [ segmen 12. cervical 5 thoracal 1 ], 13. plexus lumbalis [ segmen 14. L 1 4 ], 15. plexus sacralis [ segmen 16. L 4 S 4 ] dan 17. plexus coccygeus [ segmen 18. S 4 Co 1 ]. Ramus posterior n.spinalis bercabang menjadi 19. ramus lateralis dan 20. ramus medialis ; ramus anterior n.spinalis bercabang menjadi 21. ramus cutaneus lateralis , selanjutnya bercabang menjadi 22. ramus ventralis dan 23. ramus dorsalis , dan 24. ramus cutaneus medialis yang selanjutnya bercabang menjadi 25. ramus lateralis dan 26. ramus medialis VII.2 NERVI CRANIALES Ada duabelas pasang nervi craniales, yang terdiri atas : 27. N.olfactorius 28. N. opticus 29. N. oculomotorius 30. N. trochlearis 31. N. trigeminus 32. N. abducens 33. N. facialis 34. N. vestibulocochlearis(= n, acusticus ) 35. N. glossopharyngeus 36. N. vagus 37. N. accessorius 38. N. hypoglossus N. olfactorius (= N.I ) Sel reseptor saraf ini berbentuk bipolar, dan axonnya disebut fila olfactoria, berjalan melewati foramina 39. cribrosa ossis ethmoidalis menuju ke 40. bulbus olfactorius . Kumpulan fila olfactoria membentuk 41. nervus olfactorius. Stria olfactoria lateralis bentuknya paling besar dan berakhir di bagian anterior uncus, yaitu pada cortex prepyriformis. Daerah ini adalah cortex area 42. olfactorik primer . Stria olfactoria medialis mencapai permukaan medial hemispherium cerebri dan berakhir pada 43. area Brodmann 25 (area subcallosus), di sebelah anterior lamina terminalis, dan selanjutnya masuk commissura anterior menuju ke bulbus olfactorius pihak lainnya. Stria olfactoria intermedia berakhir pada substantia perforata anterior. 44. Area Brodmann 28 pada gyrus para hippocampalis merupakan pusat-pusat olfactus untuk mengenal bau (the secondary cortical area). N.opticus (= N.II), berjalan melalui 45. foramen opticum , masuk ke dalam cavitas cranii; serabut-serabut dari retina pars nasalis mengadakan persilangan membentuk 46. chiasma opticum , sedangkan serabut-serabut dari retina pars temporalis tetap berjalan pada pihak yang sama, dan bersama-sama membentuk 47. tractus opticus . Sebagian besar serabut-serabut ini berakhir pada 48. corpus geniculatum laterale , dan sisanya membentuk brachium colliculi superioris menuju ke 49. colliculus superior dan regio pretectalis. Dari corpus geniculatum laterale keluar 50. tractus geniculocalcarinus (= radiatio optica) menuju ke 51. area 17 Brodmann. N.oculomotorius (N.III) menampakkan diri pada fossa interpeduncularis, berjalan melalui fissura orbitalis superior masuk ke dalam orbita. Otot-otot yang dipersarafi adalah : 52. M.rectus superior 53. M.rectus inferior 54. M.rectus medialis 55. M.obliquus inferior 56. M.levator palpebrae superioris N.oculomotoris membawa juga serabut-serabut efferen visceral yang berasal dari 57. Nucleus Edinger Westhpal (nucleus para sympathis). Serabut-serabut visceral efferen ini berjalan menuju ke ganglion ciliare, yang terletak di sebelah lateral nervus opticus. Pada ganglion ini terjadi synapse, dan serabut-serabut postganglioniknya dinamakan nn.ciliares breves, yang menembusi bulubus oculi untuk melayani 58. m.ciliaris (untuk akomodasi) dan 59. m.sphincter pupillae (untuk mengecilkan pupil mata). N.trochlearis (= N.IV), Masuk ke dalam 60. sinus cavernosus , bersama-sama dengan 61.N.oculomotorius dan 62. N.abducens , menuju ke bulbus oculi, mempersarafi 63. m.obliquus superior. N.trigeminus (= N.V), merupakan saraf craniali yang terbesar, membentuk 64. ganglion emilunare Gassere , dan mempercabangkan 65. n.ophthalmicus , 66. n.maxillaris dan 67. n.mandibularis . Stimulus exteroceptive berupa nyeri, temperatur dan tactil dari : 68. Wilayah wajah dan dahi (fore head), 69. Mucosa cavum nasi dan cavum oris, 70. Dentes , 71. Dura mater , 72. Reflex cornea, sebagai salah satu dari reflex trigeminalis, ialah reflex tertutupnya kelopak mata apabila cornea diberi stimulus dengan sehelai benang kapas. The secondary trigeminal pathways mengakibatkan terjadinya beberapa reflex, seperti : 73. the tearing reflex , melibatkan nucleus salivatorius superior n.facialis, 74. sneezing reflex , stimulus trigeminus mempengarahi nucleus ambiguus, pusat respirasi dan pusat-pusat pada medulla spinalis (seperti n.pherenicus, nn.intercostales), 75. vomiting reflex , stimulus trigeminus mempengaryhi nucleus nervi vagi, 76. salivary reflex , melibatkan nucleus salivatorius. Reflex lainnya adalah the jaw reflex, disebut juga 77. masseter reflex . Stimulus di sini ditanggapi secara bilateral oleh kontraksi m.masseter dan m.temporalis. N.abducens (= N.VI) berasal dari nucleus abducens yang teletak pada 78. lantai ventriculus quartus . Mempersarafi 79. m.rectus lateralis yang sepihak. N.facialis ( = N. VII ) dan nervus intermedius menampakkan diri bersama-sama dengan nervus vestibulocochlearis pada sisi lateral 80. cerebello pontine angle , yang dibentuk oleh pons, medulla oblongata dan cerrebellum. Serabut-serabut SVE mempersarafi 81. otot-otot mimic , 82. platysma myoides , 83. m.buccinator dan 84. m.stapedius. Serabut-serabut SVA membawa stimulus pengecapan (taste) dari 85. 2/3 bagian anterior lingua membentuk fasciculus/tractus soliatrius, berakhir pada nucleus solitarius (di bagian rostral), disebut nucleus gustatorius. N.vestibulocochlearis (N.VIII) terdiri atas dua bagian, yaitu : 86.pars cochlearis (pendengaran), 87.pars vestibularis (equilibrium dan orientasi ruang). Nervus cochlearis berasal dari ganglion spirale, yang terletak pada modiolus dari cochlea. Serabut-serabut dendrit dari sel-sel bipolar pada ganglion spirale (= ganglion cochleare) berakhir pada the hair cells of the 88. organon Corti , dan serabut-serabut neuritnya membentuk nervus cochlearis, masuk ke dalam brain stem di bagian lateral-dorsal dan di caudalis dari n.vestibularis. Nervus vestibularis membawa stimulus keseimbangan yang berasal dari crista ampullares pada 89. ductus semicirculares , 90. macula utriculi dan 91. macula sacculi. N.glossopharyngeus (=N.IX) dalam banyak hal mempunyai kesamaan dengan n.vagus, terutana dalam segi fungsinya. Saraf ini keluar bersama-sama dengan 92. n.vagus melalui sulcus lateralis posterior medullae oblongatae (di lateral oliva), meninggalkan cavitas cranii melalui 93. foramen jugulare. Special Visceral Afferent membawa stimulus pengecapan (rasa) dari 94. 1/3 bagian posterior lingua. Nervus vagus (N.X) keluar dari tempat yang sama dengan N.IX dan meninggalkan cavitas cranii bersama-sama dengan nervus glossopharyngeus dan 95. nervus accessorius. N.accessorius (= N.XI), terdiri atas dua bagian, yaitu pars cranialis dan pars spinalis. Pars cranialis berasal dari pars caudalis nucleus ambiguus. Keluar dari bagian lateral medulla oblongata, di sebelah caudal pangkal nervus vagus. Serabut-serabut ini bergabung dengan n.vagus, membentuk 96. n.laryngis inferior , mempersarafi otot-otot intrinsik laryngis (Special Visceral Efferent). Pars spinalis berasal dari cornu anterius medulla spinalis C 1 5. Serabut-serabut ini berjalan ascendens, melalui foramen oleh pembuluh darah otak dapat mempertahankan 97. aliran darah yang konstan , walaupun terjadi perubahan-perubahan besar dalam tekanan darah arterial. N. Hypoglossus (N. XII) adalah saraf motorik 98. otot lidah dan saraf sensorik untuk 99. spindel otot di lidah. VIII.1 ARTERI CAROTIS INTERNA Arteria carotis interna, dapat dibagi ke dalam empat bagian, sebagai berikut : 1. pars cervicalis , 2. pars petrosa , 3. pars cavernosa , 4. pars cerebralis . Pars cavernosa dan pars cerebralis oleh para neuroradiologist disebut the carotid siphon (= pipa U carotis ) pars cavernosa a.carotis interna berjalan di dalam 5. sinus cavernosus berada dekat pada dinding medial, berjalan horizontal, bersama-sama dengan 6. n. oculomotorius , 7. n. trochlearis dan 8. n. abducens. Cabang-cabang utama dari a.carotis interna adalah 9. a.ophthalmica , 10. a.communicans posterior dan 11. a.chorioidea anterior . Di sebelah lateral dari chiasma opticum a. carotis interna bercabang membentuk 12. a.cerebri anterior dan 13. a. cerebri media. VIII.2 ARTERI VERTEBRALIS Arteria vertebralis, merupakan cabang pertama dari 14. a.subclavia , memasuki foramen costotransversarium vertebra cervicalis 6, berjalan ascendens sampai vertebra cervicalis 1, lalu menembusi membrana atlanto-occipitalis posterior dan dura mater, dan berjalan melalui 7. foramen occipitale magnum masuk ke dalam cavitas cranii. Arteri ini berjalan sepanjang permukaan anterolateral medulla oblongata, dan pada tepi caudal pons kedua arteri ini bersatu membentuk 8. arteria basilaris. Percabangan dari pars intracraniais a.vertebralis dan dari a.basilaris memberi suplai darah kepada 9. medulla spinalis segmen cervicales , 10. medulla oblongata , 11. Pons , 12. Mesencephalon , 13. Cerebellum , bagian posterior 14. Diencephalon , bagian-bagian dari 15. lobus occipitalis dan 16. lobus temporalis. VIII.3 CIRCULUS ARTERIOSUS WILLISI Circulus arteriosus Willisi adalah suatu lingkaran pembuluh darah arteri yang terletak mengelilingi 17. chiasma opticum , 18. tuber cinereum dan 19. fossa interpeduncularis . Circulus ini dibentuk oleh : 20. A.communicans anterior , 21. A.communicans posterior , 22. A.cerebri anterior , 23. A.cerebri media , 24. A.cerebri posterior , Dari pars intracranialis a.vertebralis dipercabangkan : 25. A.spinalis posterior , 26. A.spinalis anterior , 27. A.inferior posterior cerebelli , 28. A.meningealis posterior , Pada tepi caudal pons kedua a.vertebralis bersatu membentuk a.basilaris, dan dari a.basilaris dipercabangkan : 29. A.inferior anterior cerebelli , 30. A.labyrinthi , 31. R.paramedianus dan rr.circumferentia pontines , 32. A.cerebelli superior , 33. A.cerebri posterior ,