Manifestasi Klinis Dan Komplikasi Trauma Abdomen

download Manifestasi Klinis Dan Komplikasi Trauma Abdomen

of 2

Transcript of Manifestasi Klinis Dan Komplikasi Trauma Abdomen

Manifestasi Klinis Trauma Abdomen Nyeri (khususnya karena gerakan) Nyeri tekan dan lepas(mungkin menandakan iritasi peritonium karena Cairan gastrointestinal atau darah) Distensi abdomen Demam Anoreksia Mual dan muntah Takikardi Peningkatan suhu tubuh ( Smeltzer,2001) Sumber lain 1. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi ke dalam rongga peritonium): Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ Respon stres simpatis Perdarahan dan pembekuan darah Kontaminasi bakteri Kematian sel

2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi ke dalam rongga peritonium) Kehilangan darah Memar/jejas pada dinding perut Kerusakan organ-organ Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kelakuan (rigidity) dinding perut Iritasi cairan usus (FK UI, 1995)

Komplikasi Trauma abdomen Perforasi

Gejala perangsangan peritonium yang terjadi dapat disebabkan oleh zat kimia atau mikroorganisme. Bila perforasi terjadi dibagian atas, misalnya lambung, maka terjadi perangsangan oleh zat kimia segera sesudah trauma dan timbul gejala peritonitis hebat. Bila perforasi terjadi di bagian bawah seperti kolon, mula-mula timbul gejala karena mikroorganisme membutuhkan waktu untuk berkembang biak. Baru setelah 24 jam timbul gejala-gejala akut abdomen karena perangsangan peritoneum.

Mengingat kolon tempat bakteri dan hasil akhirnya adalah faeses, maka jika kolon terluka dan mengalami perforasi perlu segera dilakukan pembedahan. Jika tidak segera dilakukan pembedahan, peritonium akan terkontaminasi oleh bakteri dan faeses. Hal ini dapat menimbulkan peritonitis yang berakibat lebih berat. Perdarahan

Setiap trauma abdomen (trauma tumpul, trauma tajam, dan tembak) dapat menimbulkan perdarahan. Yang paling banyak terkena robekan pada trauma adalah alatalat parenkim, mesenterium, dan ligamenta; sedangkan alat-alat traktus digestivus pada trauma tumpul biasanya terhindar. Diagnostik perdarahan pada trauma tumpul lebih sulit dibandingkan dengan trauma tajam, lebih-lebih pada taraf permulaan. Penting sekali untuk menentukan secepatnya, apakah ada perdarahan dan tindakan segera harus dilakukan untuk menghentikan perdarahan tersebut.2,3

Sebagai contoh adalah trauma tumpul yang menimbulkan perdarahan dari limpa.Dalam taraf pertama darah akan berkumpul dalam sakus lienalis, sehingga tanda-tanda umum perangsangan peritoneal belum ada sama sekali. Menurut Smeltzer, 2001 Segera: hemoragi, syok, dan cedera Lambat: infeksi

Menurut Paul, direvisi tanggal 28 juli 2008: Trombosis Vena Emboli pulmonar Stres ulserasi dan perdarahan Pneumonia Tekanan ulserasi Atelektasis Sepsis Menurut Catherino, 2003: 251-253 Pankreas: pankreatitis, Pseudocyta formasi, fistula pankreas-duodenal, dan perdarahan Limfa: perubahan status mental, takikardia, hipotensi, akral dingin, diaphoresis dan syok Usus: obstruksi usus, peritonitis, sepsis, nekrotik usus, dan syok Ginjal: Gagal ginjal akut (GGA)