MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran...

33
Bagian 5 Manajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri pada hasil pemasarannya. Bukan dari hasil produksinya. Secanggih apapun suatu proses produksi atau hasil produksi tidak akan bertahan lama bila tidak ada pembelinya. Pembeli atau pelanggan biasanya sangat berhubungan erat dengan para pemasar. Kepiawaian para pemasar membuahkan suatu penjualan beberapa hasil produksi sekaligus dapat memperkirakan permintaan pasar yang harus dilayani. Dengan demikian hasil pemasaran sangat menentukan jenis dan volume produksi suatu perusahaan. Sehubungan dengan itu biasanya kunci- kunci pemasaran dipegang langsung oleh para eksekutif tertentu atau bahkan langsung dipegang oleh pemilik perusahaan. Tidak sedikit para pemasar memasarkan produknya dengan cara tidak sesuai dengan etika berdagang atau etika beragama. Kadang-kadang mereka menggunakan iklan yang berlebihan (tidak sesuai dengan isi produknya), tidak sesuai dengan sopan santun yang ada di masyarakat ataupun tidak sesuai dengan etika dagang. Untuk menghindari kesemuanya itu, disajikanlah suatu penjelasan tentang aturan-aturan pemasaran yang dapat menguntungkan semua pihak atau mensejahterakan semua pihak dan diridhai Allah SWT., dalam rangkaian tulisan berikut. Penjelasan pemasaran atau lebih tepatnya disebut sebagai manajemen pemasaran berwawasan kesejahteraan bersama, diawali dengan menunjukkan beberapa contoh pemasaran, menerangkan apa yang biasa dilakukan para ahli pemasar dan masalah-masalah apa yang muncul didalamnya. Kemudian diterangkan aturan-aturan Allah SWT. tentang berdagang atau jual-beli yang terdapat dalam Al-Quran maupun hadis. Dari ketiga hal tersebut, dicoba dirangkum menjadi suatu sari penerapan aturan Allah agar mudah dipahami dan diterapkan oleh para pemasar. Pada dasarnya pemasaran dapat dilakukan kedalam dan keluar, pemasaran kedalam lebih berarah pada perencanaan, pemilihan pasar, pembangunan sistem untuk penciptaan landasan serta citra yang baik, sedang pemasaran keluar lebih diarahkan untuk menembus dan menciptakan pasar. Subbagian 5.1 sampai dengan 5.5 dalam tulisan ini lebih menjelaskan pada pemasaran kedalam yang berwawasan Islam, sedang subbagian 5.6 lebih menjelaskan tentang pemasaran keluar. 5.1 Beberapa Contoh Fenomena Pemasaran

Transcript of MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran...

Page 1: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Bagian 5Manajemen Pemasaran Berwawasan Islam

Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri pada hasil pemasarannya. Bukan dari hasil produksinya. Secanggih apapun suatu proses produksi atau hasil produksi tidak akan bertahan lama bila tidak ada pembelinya. Pembeli atau pelanggan biasanya sangat berhubungan erat dengan para pemasar. Kepiawaian para pemasar membuahkan suatu penjualan beberapa hasil produksi sekaligus dapat memperkirakan permintaan pasar yang harus dilayani. Dengan demikian hasil pemasaran sangat menentukan jenis dan volume produksi suatu perusahaan. Sehubungan dengan itu biasanya kunci-kunci pemasaran dipegang langsung oleh para eksekutif tertentu atau bahkan langsung dipegang oleh pemilik perusahaan. Tidak sedikit para pemasar memasarkan produknya dengan cara tidak sesuai dengan etika berdagang atau etika beragama. Kadang-kadang mereka menggunakan iklan yang berlebihan (tidak sesuai dengan isi produknya), tidak sesuai dengan sopan santun yang ada di masyarakat ataupun tidak sesuai dengan etika dagang. Untuk menghindari kesemuanya itu, disajikanlah suatu penjelasan tentang aturan-aturan pemasaran yang dapat menguntungkan semua pihak atau mensejahterakan semua pihak dan diridhai Allah SWT., dalam rangkaian tulisan berikut.Penjelasan pemasaran atau lebih tepatnya disebut sebagai manajemen pemasaran berwawasan kesejahteraan bersama, diawali dengan menunjukkan beberapa contoh pemasaran, menerangkan apa yang biasa dilakukan para ahli pemasar dan masalah-masalah apa yang muncul didalamnya. Kemudian diterangkan aturan-aturan Allah SWT. tentang berdagang atau jual-beli yang terdapat dalam Al-Quran maupun hadis. Dari ketiga hal tersebut, dicoba dirangkum menjadi suatu sari penerapan aturan Allah agar mudah dipahami dan diterapkan oleh para pemasar.Pada dasarnya pemasaran dapat dilakukan kedalam dan keluar, pemasaran kedalam lebih berarah pada perencanaan, pemilihan pasar, pembangunan sistem untuk penciptaan landasan serta citra yang baik, sedang pemasaran keluar lebih diarahkan untuk menembus dan menciptakan pasar. Subbagian 5.1 sampai dengan 5.5 dalam tulisan ini lebih menjelaskan pada pemasaran kedalam yang berwawasan Islam, sedang subbagian 5.6 lebih menjelaskan tentang pemasaran keluar.

5.1 Beberapa Contoh Fenomena PemasaranSebuah perusahaan bidang batik telah biasa memasarkan produknya di tempat-tempat tersohor, misalnya di hotel-hotel, super market kelas atas, toko-toko khusus dan beberapa tempat yang dianggap berkelas tinggi. Hasil penjualannya cukup bagus, menghasilkan keuntungan bagus sehingga membuat perusahaan tersebut maju. Kemajuan perusahaan tersebut mendorong pemiliknya untuk mengembangkan sayap agar lebih meluas lagi. Dibuatlah produk-produk tambahan dan dipasarkan di tempat yang lebih terbuka. Perusahaan memproduksi jauh lebih banyak dan memasarkannya dengan cara yang lebih gigih diberbagai tempat. Jumlah penjualannyapun meningkat; tentu saja didukung dengan jumlah produksi yang meningkat pula. Semakin hari produksi dan penjualannya semakin meningkat terus tetapi lama kelamaan keuntungannya mulai menurun. Keuntungannya menurun, menurun

Page 2: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

dan menurun walaupun produksinya terus bertambah. Perusahaan tersebut mulai bingung dan tidak tahu mengapa terjadi demikian. Dibuatlah suatu pengkajian total pada produksi dan penjualannya. Hasilnya menunjukkan sesuatu yang cukup mengejutkan, perusahaan tersebut ditinggal pasaran utamanya. Tidak lagi banyak kalangan atas mau membeli produknya lagi karena para pembantupun telah mampu membeli produk tersebut. Pasar utama perusahaan (kalangan atas), merasa malu karena merk batik bajunya telah disamai oleh para pembantunya.Kejadian tersebut menunjukkan bahwa memang ada sekmen-sekmen di pasaran. Sekmen tertentu tidak bisa disamakan dengan sekmen yang lain. Tiap sekmen pasar mempunyai permintaan yang berbeda.Seorang tukang potong rambut bekerja sangat tekun dan teliti. Kehendak pelanggan diperhatikan benar-benar. Dengan segala kemampuannya dikembangkanlah keahliannya dengan dukungan ilmu. Lama-lama si tukang potong tersebut memiliki langganan tertentu. Kemudian dikembangkanlah layanannya, disediakan tempat yang nyaman, teratur, dan menarik; tentu saja mereka yang memotongkan rambutnya ditempat tersebut harus membayar dengan harga yang memadai. Si tukang potong rambut tersebut tetap menjaga mutu layanannya. Dia kembangkan usahanya, tidak hanya dalam bidang memotong rambut tetapi dalam bidang perawatan rambut juga. Dibuatlah sampo dengan merk namanya, dibukalah tempat-tempat potong lain menggunakan citra namanya dengan pengontrolan layanan sesuai standarnya. Semua maju dengan baik.Majulah usaha potong dan perawatan rambut mereka hingga dibeberapa kota terkenal di Indonesia. Mereka maju dan stabil karena menjaga sekmen pasar mereka dan selalu menjaga mutu pelayanannya. Citra namanya dijaga benar-benar sehingga orang selalu mempunyai kesan yang baik terhadap usahanya.Perusahaan angkutan kereta di Indonesia pada era delapan puluhan hanya mengandalkan keselamatan penumpang saja. Mereka tidak memikirkan kenyamanan ketepatan waktu ataupun kecepatan waktu tempuh. Pada saat itu selalu merugi. Kalah bersaing dengan bus dan angkutan mobil lainnya. Banyak orang beranggapan bahwa kereta api adalah jenis angkutan kumuh yang selalu tidak tepat waktu. Pokoknya jeleklah citrnya pada saat itu. Berkat suatu kebijaksanaan pengelolanya yang berkemauan kuat untuk mengubah citra tersebut maka digantilah warna keretanya. Kemudian ditingkatkanlah sarana teknisnya, diperbaikilah pelayanannya sedikit demi sedikit. Lama-lama masyarakat memandang mereka tidak lagi sebagai angkutan kumuh. Mereka mulai mau membayar lebih mahal untuk menggunakan jasanya. Pada saat krisis ekonomi terjadi di Indonesia, harga tiket pesawat tidak lagi terjangkau oleh sebagian besar kalangan atas, pada saat itu kereta api di Jawa mengambil alih peranan pesawat. Disajikanlah kereta-kereta cepat dengan pelayanan istimewa. Maka penuhlah seluruh rangkaian kereta dengan penumpang kelas tinggi. Hasil jerih payah mulai terlihat.Majulah PT. KAI (Kereta Api Indonesia) saat ini dengan mengubah citra secara bertahap. Masalahnya, tinggal dapatkah mereka menjaga citra tersebut?.Sebuah perusahaan rokok A cukup besar menguasai suatu lokasi pasar. Volume produksinya juga cukup besar. Suatu ketika terjadilah persaingan perebutan pasar. Perusahaan rokok A ini bersaing melawan beberapa perusahaan rokok lainnya. Mereka bersatu untuk menyainginya. Pesaing perusahaan rokok itu tidak mampu menggiring pelanggan perusahaan rokok A untuk beralih pada mereka. Pada suatu saat dibelilah semua tembakau

Page 3: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

dimana perusahaan rokok A tersebut biasa mendapatkannya. Pembelian secara diam-diam itu tidak diketahui oleh perusahaan rokok A. Pada saat perusahaan A kehabisan bahan baku utamanya (tembakau), tidak bisa lagi dia memperoleh tambakau yang biasa dipergunakannya. Maka terhentilah produksi dalam waktu yang cukup lama hingga masa panen tembakau yang biasa dipakainya tiba. Terhenti pula suplai rokok pada pelanggannya. Berpindahlah pelanggan rokok tersebut dan sulit untuk kembali lagi. Sebuah contoh persaingan yang tidak sehat hingga mengakibatkan tutupnya sebuah usaha. Tutup karena rangkaian pasarnya terputus dan tidak sanggup lagi untuk mengembalikan citranya.Dari beberapa contoh uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya:1. Ada sekmen-sekmen dalam pasar bebas, sekmen tertentu memerlukan

perlakuan tertentu juga2. Untuk menarik dan menstabilkan persepsi pelanggan dalam pasar bebas

perlu di tanamkan citra yang khusus dalam usaha pemasaran.3. Untuk menuju atau mempertahankan citra tersebut hendaklah perusahaan

meningkatkan mutu dan menjaga mutu yang telah sesuai dengan kemauan pelanggan.

4. Perusahaan harus selalu mengevaluasi kegiatannya agar tidak menurunkan mutu atau ketinggalan dari kemauan pelanggan. Selain itu pemasaran bukanlah hanya sekedar menawarkan produk tetapi mempunyai rangkaian yang sangat panjang, mulai dari pengamanan perolehan bahan produksi, kelancaran produksi, penawaran produk, hingga penyerahan produk sampai kepelanggan.Hal-hal tersebut akan dibahas lebih detil berkaitan dengan para pengusaha dan ahli pemasar menyikapinya, dalam uraian berikut.

5.2 Hal-hal Biasa Dilakukan Oleh Para Ahli Pemasaran5.2.1 Menentukan Bidang UsahaPara pengusaha biasanya telah mempunyai naluri dalam menentukan bidang usahanya. Bidang usaha ini bisa ditentukan berdasarkan kemauan pengusaha, berdasarkan kemauan pasar, atau perpaduan diantaranya. Tidak sedikit penentuan ini dilatar-belakangi oleh ilmu dan pengetahuan pengusaha. Banyak pengusaha bergerak dalam bidang konstruksi dengan latar belakang pengetahuan teknik sipil, bergerak dalam bidang pertanian dengan latar belakang pengetahuan tani, bergerak dalam bidang restoran dengan latar belakang ketrampilan budaya keluarga, dan sebagainya. Tidak sedikit pengusaha menentukan bidang usahanya dengan menggunakan jasa konsultan profesional. Mereka mengkaji dari berbagai macam pertimbangan dan berbagai macam alternatif dan dilakukan dengan cara yang sistematis.Setelah pengusaha menentukan bidang usahanya, mereka mengkaji lebih lanjut secara mendalam tentang sekmen pasarnya, penentuan posisi bidang usahanya, dan rencana-rencara operasionalnya.Bila mereka telah mempunyai bidang usaha, mereka tinggal berusaha membuat strategi pemasarannya. Pengusaha dan para pemasar melaksanakan manajemen pemasaran sebaik-baiknya. Biasanya mereka selanjutnya mengikuti tahapan pemikiran seperti diuraikan dalam penjelasan dibeberapa sub bagian berikut.

5.2.2 Sekmentasi Pasar

Page 4: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Telah dijelaskan di bagian pertama bahwa di dalam pasar bebas terdapat sekmen-sekmen pasar. Telah dipelajari pula oleh para ahli manajemen pemasaran bahwa sekmen-sekmen pasar tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sekmen pasar dapat dibagi-bagi menurut usia, yaitu anak-anak, remaja dan orang tua. Dapat juga bibagi menurut penghasilannya, yaitu kalangan ekonomi bawah, menengah dan atas. Dan dapat juga dibagi menurut kepentingannya terhadap waktu, yaitu cepat (serba tergesa-gesa), sedang dan santai. Sekmen pasar dapat dibagi menurut apa yang sedang menonjol dalam suatu masyarakat dan kegiatannya. Penelitian tentang sekmen pasar ini penting agar pengusaha atau pemasar tidak salah memilih pasar yang akan digarap.Misalnya seorang pengusaha atau pemasar akan bergerak dalam bidang restoran. Mereka harus tahu karakteristik pasar yang ada disekitar tempat usahanya. Berapa banyak lingkungan tersebut ditempati orang-orang sangat sibuk, berapa banyak ditempati orang-orang santai dan sebagainya. Bila tempat tersebut banyak ditempati orang-orang yang sibuk dan juga orang-orang yang santai, tentunya pangusaha atau pemasar harus memilih orang-orang mana yang akan digarap, yang sibuk atau yang santai, atau akan menggarap kedua sekman pasar itu. Orang-orang sibuk sangat cocok dengan restoran yang cepat saji sedang orang-orang santai memilih restoran yang santai pula, bisa digunakan bercanda, beristirahat, berhibur dan seterusnya. Tentu saja gaya restorannya harus disesuaikan. Bila akan menggarap kedua sekmen pasar tersebut harus disediakan gaya cepat dan disediakan juga tempat untuk bersantai, cukup mahal penyediaan sarananya. Jangan sekali-kali menyuguhkan gaya restoran yang canggung, cepat tidak santaipun tidak, dengan sendirinya tidak disukai oleh sekmen-sekmen pasar tersebut.Jadi jelas bahwa pengetahuan tentang sekmen pasar ini penting untuk mengambil keputusan-keputusan selanjutnya. Mau tidak mau pengetahuan sekmen pasar dengan segala macam karakteristiknya mutlak perlu diketahui oleh pengusaha atau pemasar.

5.2.3 Pemilihan Sekmen Pasar yang Akan DigarapSetelah diketahui jumlah sekmen dan karakteristik tiap-tiap sekmen pasarnya, pengusaha atau pemasar harus dapat memilih sekmen mana yang akan digarap. Biasanya para pengusaha dan pemasar menentuan sekmen pasar ini mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:1. Kemauan, fasilitas, sumberdaya dan sumber dana yang dipunyai untuk

menggarapnya.2. Kemudahan kesulitan menggarap sekmen pasar yang bersangkutan,

semakin mudah semakin baik untuk dipilih.3. Persaingan menggarap sekmen pasar yang bersangkutan, semakin sedikit

persaingannya semakin baik untuk dipilih.4. Potensi pengembangan sekmen pasar yang bersangkutan, semakin

berpotensi untuk berkembang semakin baik untuk dipilih.Masih ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dalam memilih sekmen pasar tersebut.

5.2.4 Memposisikan Diri Pada Sekmen Pasar yang Akan DigarapSetelah pengusaha atau pemasar memilih sekmen pasar tersebut, harus dapat menentukan posisi di dalam sekmen pasar tersebut. Penentuan posisi ini

Page 5: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

secara mudah dapat dilihat dengan wujud sebagai citra yang terkesan disekmen pasarnya. Pengusaha atau pemasar harus menanamkan citra tertentu agar sekmen pasarnya dengan mudah selalu mengingatnya. Misalnya suatu restoran menggarap sekmen pasar orang-orang sibuk, mereka mengusahakan agar para pelanggannya mengingatnya sebagai restoran yang cepat, bersih dan tepat. Citra itu harus selalu diupayakan terus menerus. Kalau dapat membuat suat slogan yang mudah dan cepat diingat, misalnya “mau cepat dan tepat ya direstoran Kilat”.Citra ini penting karena itu yang melekat di benak para pelanggan. Tidak mudah untuk membangun sebuah citra. Bisa satu tahun, dua tahun, tiga tahun dan bisa juga sampai bertahun-tahun untuk membangannya. Setelah didapat, pemeliharaannyapun bukan suatu yang mudah, perlu kesabaran dan kekonsistennan yang sangat mendalam.

5.2.5 Bagaimana Cara Memperoleh dan Merawat Citra Sudah barang tentu untuk mewujudkan suatu citra yang diinginkan perusahaan memerlukan manajemen yang rapi, baik manajemen pemasaran keluar (kepada pelanggan) ataupun manajemen pemasaran kedalam (kepada para pelaksana). Pemasaran keluar maupun pemasaran kedalam menggunakan cara yang benar, yaitu cara yang memenuhi beberapa syarat berikut:1. Jujur, tidak membohongi pelanggan2. Memberi penjelasan yang baik, biasanya melalui iklan dan pesan-pesan

pada para pelanggan dengan cara yang tidak mengganggu budaya atau sopan santun yang terdapat dilingkungan pemasaran berada.

3. Tidak menimbulkan kesan jelek terhadap para sesama pengusaha atau pemasar yang berusaha dalam bidang yang sama.

4. Mengikuti aturan agama secara benar.5. Melakukan pemasaran kedalam dengan menggunakan manajeman mutu

yang baik.Dengan melakukan hal-hal tersebut diatas diharapkan usaha mereka dapat langgeng dan terus maju.

5.2.6 Beberapa Slogan dan Teknik Tertentu Dapat Mempengaruhi Kerja PemasaranBiasanya untuk memacu kerja para pemasar kepala pemasar atau pengusaha membuat slogan-slogan pemasaran. Ada yang menanamkan semangat bahwa perusahaan ini harus bisa menguasai pasar di daerah tertentu. Ada yang mencanangkan suatu pemasaran agar dapat menguasai serta menstandarkan harga tertentu. Ada pula yang memberi pengetahuan pada para pemasarnya agar dapat mengkondisikan sedemikian rupa agar palanggannya mau tidak mau harus membeli produk yang didagangkan. Kesemuanya itu dibuat untuk memacu para pemasarnya. Dengan teknik dan modal yang kuat mereka dapat menguasai pasar, menstandarkan harga dan menyudutkan pelanggan hingga terpaksa membeli prodak dagangannya. Tidak jarang sebuah perusahaan membuat teknik tertentu dalam melaksanakan pemasaran. Misalnya membuat undian-undian berhadiah, melakukan teknik multi level marketing dan masih banyak lagi yang dilakukannya.Meskipun masih banyak hal-hal yang dilakukan para pengusaha atau pemasar tetapi penjelasan tersebut diatas (sub bagian 5.2.1 hingga 5.2.6) telah cukup memberikan gambaran umum tentang pemasaran. Tidak sedikit mereka melaksanakan hal-hal tersebut diatas dengan penuh tanggung jawab moral

Page 6: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

yang baik tetapi tidak sedikit pula mereka yang belum memahami aturan-aturan Allah SWT. secara utuh. Tulisan berikut menjelaskan gambaran umum aturan-aturan Allah SWT. yang harus dilakukan pada saat memasarkan. Diharapkan paduan pengetahuan tentang pemasaran (dalam rangkaian pemasaran yang panjang dan luas) dan aturan Allah yang utuh dapat memberikan suatu kebaikan dan hikmah yang lebih optimal di dunia dan di akherat.

5.3 Aturan-Aturan Islam Dalam Dunia PemasaranTidak sedikit aturan Allah SWT. menjelaskan tata cara berbisnis pada umumnya dan pemasaran pada khusuanya. Aturan tersebut menuju suatu tatanan dunia usaha yang berwasasan kesejahteraan bersama. Islam tidak mengenal usaha yang hanya berorientasi pada penumpukan harta atau uang (modal) semata dan juga tidak mengenal usaha yang hanya berorientasi pada pemeratan yang membabi buta. Hal itu dapat dilihat dari firman Allah SWT. yang melarang adanya penumpukan kekayaan pada diri pribadi, dalam ayat berikut: Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,

kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (Qs. 9:24)

………Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (Qs. 9:34) pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahanam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan" (Qs. 9:35).

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (Qs. 104:1) yang mengumpulkan harta lagi menghitung-hitung (Qs. 104:2), ia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya (Qs. 104:3), Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah (Qs. 104:4). Dan tahukah kamu apa Huthamah itu (Qs. 104:5), (yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan (Qs. 104:6), yang (naik) sampai ke hati (Qs. 104:7)

Allah SWT. juga tidak menghendaki pemerataan ekonomi secara membabi buta (seperti semboyan sama rata sama rasa), jerih payah dan usaha orang-perorang sangat dihargai. Perhatikan ayat-ayat Al-Quran berikut: Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, Allah akan melihat kerjamu, begitu pula

rasul-Nya serta orang-orang beriman. (Qs. 9:105) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (Qs.

103:2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan …… (Qs. 103:3)

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (Qs. 94:7)

Dan masing-masing orang memperoleh derajat sebanding dengan apa yang dikerjakannya dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan (Qs. 6:132)

Manusia tidak akan mendapat apa-apa kecuali sesuai apa yang ia kerjakan (Qs. 6:132)

Page 7: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

“…… Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya ……” (Qs. 5:48).

Hak pemilikan harta dari tiap-tiap orang dihargai benar-benar sesuai dengan firman Allah SWT. dalam Al-Quran sebagai berikut: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara

kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (Qs. 2:188).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (Qs. 4:29).

Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (Qs. 2:279)

Selain itu Islam tidak menginginkan seseorang bermalas-malasan tetapi ingin pembagian yang merata. Sama rata sama sara tidak ada dalam kamus Islam. Perhatikan doa Rasulullah sebagai berikut: “Ya Allah lindungilah (jauhkanlah) aku dari perbuatan malas dan lemah”.Jelas sekali dari aturan-aturan yang telah ditunjukkan diatas bahwa Islam tidak menghendaki sistem perekonomian kapitalis maupun sosialis murni. Islam merupakan solusi diantara dua sistem tersebut. Berdasarkan landasan itu hendaknya para pengusaha atau para pemasar harus bisa menempatkan posisi yang tepat sesuai rambu-rambu tersebut.Secara operasional hal diatas dijabarkan lebih rinci melalui hadis-hadis yang berhubungan dengan etika memasarkan produk dan etika mendapatkan bahan produksi dalam dua sub bagian 5.3.1 dan 5.3.2. Selain itu pengusaha atau pemasar juga harus memperhatikan nilai kepentingan produknya di masyarakat. Apakah produknya mempunyai nilai kepentingan vital untuk menyambung kelangsungan hidup orang banyak atau hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan sekunder saja. Hal itu akan dijelaskan dalam sub bagian 5.3.3. Hal-hal penting lainnya akan dijelaskan dalam sub bagian 5.3.4.

5.3.1 Etika Memasarkan Produk Memasarkan produk adalah tulang punggung suatu perusahaan. Banyak teori dan cara-cara yang dikembangkan guna mensukseskan usaha tersebut. Dengan dorongan semangat yang sangat berlebih pengusaha atau pemasar kadang-kadang tidak lagi memperhatikan manfaat bersama, baik manfaat pada produknya, manfaat pada pihak pemasar ataupun manfaat pada pihak pembeli. Bahkan kadang-kadang mereka menipu atau memberikan informasi yang menyesatkan, menyakiti atau berkehendak mematikan sesama pengusaha atau pemasar, dan sebagainya.

5.3.1.1 Mengkemas Dan Mempromosikan ProdukTidak sedikit suatu produk dipromosikan dan dikemas hiasan sangat menarik dengan biaya promosi dan pengemasan hiasannya jauh lebih mahal dari nilai produknya. Tidak lagi mereka memikirkan asas manfaat dari pihak pembeli. Dari sudut pandang pemasar memang benar dan tidak melanggar hukum

Page 8: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

tetapi apakah mereka tidak mempertimbangkan nilai kesejahteraan bersama yang seharusnya dijunjung tinggi. Bagaimana menurut pandangan Islam? Perhatikan hadis berikut:Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW. bersabda: “………………dan jangan menahan susu unta atau susu kambing yang akan dijual supaya kelihatan susunya banyak. Lebih baik si pembeli memilih sesudah diperahnya, jika dia suka membeli maka ditahannya dan jika dia tidak suka boleh dikembalikannya berikut satu gantang kurma (sebagai pengganti susu yang diperahnya)”. (hadis riwayat Muslim)Membiarkan hewan tidak diperas susunya agar kelihatan lebih menarik saja dilarang oleh Rasulullah SAW., apa lagi dengan sengaja memberi ornamen yang tidak ada manfaatnya pada produk yang bersangkutan (kecuali hanya menambah daya pikat saja), mestinya juga tidak diperbolehkan. Tentu kita dapat menangkap arti pesan tersebut.Dari hadis tersebut timbul pertanyaan sebaliknya, tidak bolehkah kita mengemas dan mempromosikan suatu produk dengan baik? Jawabannya jelas boleh dan bahkan harus dilakukan. Masalahnya sekarang adalah bagaimana cara mengemas atau mempromosikan produk dengan cara yang baik dan bernilai manfaat tinggi. Agar dapat mencapainya hal tersebut, hendaknya para pengusaha atau pemasar antara lain berorientasi pada hal-hal berikut:1. Hendaknya kemasan diarahkan pada perlindungan produk meskipun tidak

boleh meninggalkan nilai estetika.2. Kemasan produk yang diarahkan untuk memadukan suatu produk utama

dengan produk lainnya hendaknya dinyatakan secara jelas sehingga tidak menyesatkan pihak pembeli.

3. Promosi produk (iklan) hendaknya dilakukan secara wajar dan tidak mengandung nilai negatif, misalnya mengandung nilai judi, porno, dan sejenisnya.

5.3.1.2 Informasi produkPara pengusaha dan pemasar hendaknya memberi informasi yang jelas tentang produk yang dipasarkannya. Informasi ini tidak boleh palsu dan menutup-nutupi kekurangan yang ada, sesuai hadis-hadis berikut: Dari Ibnu Umar r.a., katanya: “Seorang laki-laki mengadu kepada

Rasulullah SAW. bahwa dia ditipu orang dalam jual beli. Maka bersabda Rasulullah: “Katakan kepada si penjual, jangan menipu!”. Maka sejak itu apa bila dia melakukan jual beli selalu diingatkannya, jangan menipu!”. (hadis riwayat Muslim)

Dari Hakim bin Hizam r.a., dari Rasulullah SAW. bersabda: “Dua orang yang jual beli, masing-masing mempunyai hak pilih (untuk meneruskan jual beli atau tidak) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya berlaku jujur dan terus terang menjelaskan (keadaan barang yang diperjual-belikan), maka mereka diberi berkat dengan jual beli mereka; tetapi jika mereka berdusta dan menyembunyikan (cacat masing-masing), hilanglah berkat jual beli mereka”. (hadis riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “Rasulullah SAW. melarang jual beli dengan cara melemparkan kerikil (menunjuk tanpa dengan ukuran) dan cara-cara lain yang mengandung unsur tipuan”. (hadis riwayat Muslim)

Dari penjelasan hadis-hadis tersebut diatas, cukup jelas bahwa dalam memasarkan produk tidak boleh menipu dan memberikan informasi palsu, apalagi dengan mengucapkan sumpah yang tidak benar. Dari Abu Hurairah

Page 9: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

r.a. katanya dia pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda: “Sumpah itu melariskan dagangan tetapi menghapus keberkatan” (Hadis riwayat Bukhari).5.3.1.3 Bersaing Dengan Sesama Pengusaha atau PemasarPersaingan dalam suatu bisnis adalah hal yang wajar selama dilakukan dengan cara-cara yang sehat. Persaingan sehat akan mendorong menuju suatu kemajuan kesejahteraan bersama. Sebaliknya persaingan atau persekongkolan tidak sehat akan menyusahkan sebagian orang meskipun sebagian orang akan diuntungkan sementara. Hal itu tidak dibenarkan dalam aturan Islam. Perhatikan beberapa hadis berikut: Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya Rasulullah bersabda: “janganlah kamu

menjual menyaingi penjualan saudaramu” (hadis riwayat Bukhari). Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah SAW. melarang orang kota

menjualkan barang dagangan orang desa, dan janganlah kamu membohongkan harga barang, dan janganlah seseorang menjual menyaingi harga jual saudaranya ……………” (hadis riwayat Bukhari)

Dengan menyimak hadis tersebut diatas, sudah barang tentu pengusaha atau pemasar muslim dilarang melakukan persaingan yang tidak sehat. Hendaknya sesama pengusaha atau pemasar muslim melakukan persaingan dalam memberikan layanan yang baik, memberikan produk yang baik (optimal), dan memberikan keringannan cara pembayarannya, dan sebagainya (bukan membanting harga untuk saling menjatuhkan).Dengan dipenuhinya syarat-syarat pemasaran tersebut insya Allah kesejahteraan akan dapat meningkat bersama secara proporsional.

5.3.2 Etika Mendapatkan Bahan ProduksiKelangsungan persediaan bahan produksi merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari suatu pemasaran. Tidak tersedianya bahan produksi akan mengakibatkan terhentinya produksi dan tentunya akan terhenti pula penyerahan produk pada pelanggan. Sudah barang tentu hal tersebut akan menurunkan kepercayaan pelanggan dan sekaligus dapat menurunkan potensi pemasaran. Meskipun penyediaan bahan produksi ini penting tetapi pengusaha tidak boleh membabi buta dalam melakukan penyediaannya. Bahan tersebut harus diperoleh dengan cara yang benar sesuai hadis berikut: Dari Ali bin Thalib bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya Allah

suka kalau Dia melihat hamba-Nya berusaha mencari barang halal” (hadis riwayat Ath Thabrani dan Ad Dailami)

Dari Malik bin Anas r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Mencari barang halal hukumnya wajib bagi setiap orang muslim” (hadis riwayat Ath Thabrani, Al Munziri mengatakan: isnadnya Hasan, insyaallah).

Al Baihaqie meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Siapa yang membeli barang curian sedang dia tahu bahwa barang tersebut adalah barang curian, maka ia turut serta mendapatkan dosa dan kejelekannya”.

Selain itu dalam mencari bahan produksi ini tidak boleh menyakiti atau bahkan mematikan sesama pengusaha. Hadis berikut menunjukkan suatu etika dalam membeli yang harus diikuti oleh pengusaha muslim. Dari Ibnu Umar r.a., katanya Rasulullah bersabda: “Janganlah kamu menawar/membeli barang yang sedang ditawar/dibeli orang lain” (hadis riwayat Muslim).Dapat dimengerti bahwa menawar barang yang sedang ditawar orang, tidak diperbolehkan dalam aturan Islam; apalagi memborong barang sehingga orang lain tidak dapat membelinya. Meskipun pemborongan itu akan memberikan

Page 10: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

keuntungan banyak pada penjualnya, aturan Islam tetap melarangnya. Hal itu dijelaskan secara nyata dalam hadis berikut. Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW. melarang perbuatan-perbuatan: 1) mencegat pedagang (sebelum tiba di pasar untuk memborong dagangannya agar bisa melakukan monopoli di pasar), 2) memborong dagangan orang dusun untuk mendapatkan keuntungan lebih besar, 3) seorang wanita mendesak suaminya untuk menceraikan madunya, 4) membayar dengan harga lebih tinggi dari pasaran (bertujuan agar orang lain tidak bisa mendapatkan dagangan tersebut), 5) menahan susu ternak yang akan dijual supaya kelihatan susunya banyak, 6) menawar barang yang sedang ditawar orang lain. (hadis riwayat Muslim)Demikianlah Islam menjaga pemerataan dan kesejahteraan bersama. Islam tidak menyetujui dan melindungi pemilik modal besar yang dapat melakukan apa saja yang mereka kehendaki. Dalam hal ini kapitalis tidak diberi tempat sedikitpun untuk tumbuh. Meskipun transaksi pembelian seperti apa yang dimaksud diatas syah secara hukum tetapi tidak mendapat rahmat dan bahkan diberi ganjaran dosa oleh Allah SWT.

5.3.3 Kepentingan Produk di MasyarakatBerbahagialah mereka yang memiliki usaha dalam bidang yang sangat fital dalam kehidupan masyarakat. Biasanya usaha seperti itu dalam skala besar di Indonesia dikelola oleh negara dalam suatu BUMN, misalnya dalam bidang minyak, distribusi beras, listrik dan sebagainya. Usaha fital yang memenuhi hajat orang banyak seperti dicontohkan, akan memberi peluang pengumpulan pahala yang banyak bila dilakukan sesuai aturan Allah SWT. Dilain pihak dapat berpotensi menjadi pengumpul dosa bila dilakukan dengan tidak mengikuti aturan Allah SWT.Dalam kehidupan sehari-hari dapat dicontohkan sebagai suatu usaha dalam bidang kesehatan di pedesaan; menjadi seorang bidan misalnya. Selain bidan mendapat imbalan uang, mereka berjasa mereka menolong sesama manusia. Dalam hal ini dapat dipandang menjadi dua hal yang saling berlawanan, yaitu:1. Dari sudut pandang ekonomi murni, usaha ini berpotensi untuk menarik

keuntungan sebanyak-banyaknya. “Orang lain butuh dan hanya saya yang bisa melakukannya di tempat ini, maka saya harus memanfaatkan untuk menarik keuntungan sebanyak-banyaknya”, demikian kira-kira pandangan ekonomi murni.

2. Dari sudut agama atau kemanusiaan, usaha ini hendaknya memberikan kemudahan pada orang banyak, karena kemana lagi penduduk pedesaan yang berpenghasilan rendah memperoleh fasilitas pengobatan.

Dari dua sudut pandang yang berbeda itu seorang muslim harus pandai-pandai meletakkan posisinya di tengah-tengah. Perhatikan petunjuk berikut: Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya Rasulullah SAW. bersabda: “Allah

mengasihi orang yang murah hati ketika menjual, ketika membeli dan ketika menagih”. (hadis riwayat Bukhari)

Dari Hudzaifah r.a. katanya Rasulullah SAW. pernah bersabda: “Para malaikat datang bertemu dengan ruh pada orang-orang sebelum kamu. Mereka bertanya, “amal baik apa sajakah yang telah engkau laksanakan?”. Jawab orang itu, “Aku pernah memerintahkan pada pelayan-pelayanku supaya mereka memberi janji kepada orang miskin dan bersikap lapang terhadap orang kaya”. Lantas malaikat itu memberi kelapangan kepada mereka”. (hadis riwayat Bukhari)

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda: “Ada sementara pedagang yang mempiutangi orang banyak. Apabila ia melihat seseorang yang

Page 11: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

sedang kesempitan, ia memerintahkan kepada pelayannya: “Berilah dia kelapangan!, semoga Allah memberi kelapangan pula kepada kita!”. Dan memang, Allah memberi kelapangan pula kepadanya.”. (hadis riwayat Bukhari)

Penempatan posisi yang tepat akan membuahkan hasil optimal; selain mendapat uang, mendapat pahala karena usahanya mencari nafkah, juga mendapat pahala karena menolong orang.Dari contoh tersebut diatas hendaknya dapat dijadikan suatu pertimbangan bahwa memilih suatu bidang usaha fital yang berkaitan dengan hajat orang banyak harus dapat memberi kelonggaran harga pada para pelanggannya. Bukan pertimbangan ekonomi yang ditonjolkan. Dalam hal ini tidak berlaku hukum pasar yang mengatakan semakin banyak atau semakin dibutuhkan suatu jasa atau produk, akan makin naik harga jualnya. Yang harus dilakukan seorang muslim malah sebaliknya, karena mereka tahu bahwa mereka akan mendapat imbalan yang jauh lebih besar diakherat nanti.

5.3.4 Hal-hal Penting Lain Yang Perlu DiperhatikanSelain hal-hal yang telah dijelaskan diatas, perlu dipahami benar adanya beberapa tindakan pemasaran yang tidak diperbolehkan dalam aturan Islam, yaitu:1. Mengarah pada usaha monopoli.2. Secara sengaja memutuskan atau menghalang-halangi informasi harga

pada para pedagang kecil.3. Secara sengaja mengusahakan agar para pedagang kecil kesulitan menjual

produknya agar mereka menggunakan jasa percaloan (makelar).4. Secara sengaja menimbun suatu barang dengan maksud untuk menaikkan

harganya.5. Memasarkan agar mendapatkan suatu pekerjaan atau penjualan dengan

cara menyuap. Biasanya penyuapan ini dapat terjadi pada proses jual beli yang dilakukan dengan cara lelang dimana si pemrakarsa leleng merupakan wakil dari pemilik lelang yang sebenarnya.

6. Melakukan pemasaran atau penjualan dengan cara riba. Hal ini bisa terjadi bila pembeliannya dilakukan dengan tidak secara tunai.

Keenam rangkain tindakan pemasaran tersebut jelas-jelas dilarang dalam aturan Islam sesuai hadis berikut: Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW. Bersabda: “Jangan

menyongsong (mencegat) pedagang untuk memborong barang-barangnya (sebelum sampai kepasar); jangan membeli barang yang sedang dibeli orang lain; jangan menipu; orang kota jangan memborong dagangan orang dusun (dengan maksud memonopoli dan menaikkan harga lebih besar), dan jangan ……….” (hadis riwayat Muslim).

Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: “Rasulullah SAW. melarang mencegat pedagang (sebelum masuk pasar), dan melarang orang kota membeli dagangan orang desa (memborong)”. Tanya thawus kepada Ibnu Abbas: “mengapa orang kota dilarang membeli dagangan orang desa?” Jawab Ibnu Abbas: “dilarang menjadi perantara”. (hadis riwayat Muslim)

Dari Jabir r.a., katanya Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak boleh orang kota menjadi perantara niaga bagi orang desa. Biarkanlah orang-orang memperoleh rizki Allah satu dari yang lainnya”. (hadis riwayat Muslim).

Dari Mu’amar bahwa Rasulullah SAW., bersabda: “Siapa yang melakukan penimbunan, ia diangagap bersalah” (riwayat Abu Daud, Ath Thirmizi dan Muslim)

Page 12: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Raziim dalam Al Jami’nya menyebut bahwa Rasulullah SAW. berkata: “Sejelek-jelek hamba adalah si penimbun, Jika ia mendengar barang murah ia murka dan jika barang menjadi mahal ia bergembira”.

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Orang-orang jalib itu diberi rizki dan penimbun dilaknat” (riwayat Ibnu Majah dan Al Hakim).

Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan pada zaman Rasulullah SAW. belum ada peristiwa leleng jual beli. Peristiwa leleng tawar-menawar atau leleng jual beli tersebut adalah:1. Jual beli yang dilakuakan berdasarkan lelang kepada penjual. Biasanya

dengan cara ini pembeli berusaha agar memperoleh tawaran terbaik dan termurah.

2. Jual beli yang dilakukan berdasarkan lelang kepada pembeli. Biasanya dengan cara ini penjual berusaha agar mendapat pembeli dengan harga sebesar-besarnya.

Kedua cara tersebut sah untuk dilakukan. Semua pengikut lelang cara pertama dan lelang cara kedua harus menaati ketentuan yang diumumkan secara terbuka. Dilain pihak si pemrakarsa lelang harus menginformasikan tentang materi, produk atau jenis jasa yang di lelengkan. Dalam hal ini semua pengikut dan pemrakarsa leleng harus bertindak jujur sesuai hadis berikut. Dari Hakim bin Hizam r.a., katanya Rasulullah SAW. bersabda: “Dua orang yang berjual beli boleh khiyar6 selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya berlaku benar, baik dalam tindakan, ucapan atau keterangannya, maka keduanya diberkahi Allah. Jika bersikap untuk menyembunyikan7 atau dusta, keberkahan jual beli keduanya dihapuskan. (hadis riwayat Bukhari). Dalam ketentuan leleng biasanya memberlakukan kesepakatan untuk meneruskan proses jual beli dengan waktu tertentu dan dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama-sama.Perlu diketehui juga bahwa Islam menjunjung tinggi adanya pasar bebas. Pengusaha atau pemasar tidak diperkenankan mematok suatu harga pada produk tertentu dalam melakukan rantai pemasaran jangka panjang. Aturan Islam tidak membenarkan adanya standarisisi harga. Hal itu tercermin dari peristiwa seseorang yang meminta agar Rasulullah SAW. menetapkan suatu harga tertentu karena pada saat itu harga barang tersebut sedang meninggi. Rasulullah SAW. tidak mau menetapkannya karena yang menetapkan harga sebenarnya adalah Allah, biarlah orang-orang mendapatkan rezki dari jual beli mereka. Simak hadis berikut: Dari Anas r.a., menceriterakan: Orang-orang berkata ketada Rasulullah SAW. “Wahai Rasulullah SAW., harga-harga naik, tentukanlah harga untuk kami”. Rasulullah SAW. menjawab: “Allahlah yang sesungguhnya Penentu harga, Penahan, Pembentang dan Pemberi rizki. Aku berharap agar bertemu kepada Allah, tak ada seorangpun yang meminta kepadaku tentang adanya kezaliman dalam urusan darah dan harta” (riwayat Ashabus Sunan). Sebuah contoh menarik juga ditunjukkan pada masa khalifah Umar. Pada masa itu harga gandum meninggi dalam suatu kurun waktu tertentu. Khalifah Umar tidak menetapkan batasan harga untuk membatasi kenaikannya tetapi beliau mengambil kebijakan mendatangkan gandum dari negeri lain.

6 Khiyar adalah memilih antara meneruskan atau tidak, selamanya keduanya masih di tempat jual beli itu (keduanya belum berpisah)

7 Menyembunyikan cacat

Page 13: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

5.4 Penerapan Praktis Aturan Islam Dalam Dunia Pemasaran5.4.1 Penerapan praktisTelah dipahami apa yang biasa dilakukan para pengusaha atau pemasar dan apa yang seharusnya dilakukan menurut tatanan Islam sesuai penjelasan diatas. Dari dua hal tersebut sebagian besar mudah untuk dilakukan tetapi ada beberapa bagian yang perlu diresapi benar-benar agar dapat diterapkan secara bijaksana. Larangan memasarkan produk dengan cara tidak jujur (menipu), memberikan informasi yang menyesatkan, membuat iklan dengan cara yang tidak sopan dan melakukan transaksi jual beli tidak sesuai hukum, adalah hal-hal yang mudah dimengerti. Tidak perlu dibahas lebih lanjut, masalahnya tinggal mereka yang melaksanakan pemasaran akan menaatinya atau tidak, semua diserahkan pada hati nurani masing-masing, tinggal mereka mau menanggung dosa atau tidak. Lain halnya masalah-masalah rantai pemasaran yang kadang-kadang memerlukan pemahaman lebih mendalam. Perlu dimengerti pelan-pelan, dicoba dihayati penjelasannya pelan-pelan, dan akhirnya dijadikan reflek suatu pertimbangan bisnis. Masalah-masalah tersebut adalah:1. Melakukan paduan pemasaran dengan tidak melihat asas manfaat pada

produk dan pembelinya. (Hal tersebut biasanya dilakukan karena kurang memahami atau melupakan petunjuk yang benar)

2. Menjauhi larangan menyakiti hati atau bahkan mematikan usaha sesama pengusaha muslim. (Hal itu kadang-kadang dilakukan walaupun ada dorongan hati kecil yang melarangnya)

3. Menyeimbangkan perolehan untung dengan menolong hajad orang banyak.4. Monopoli.5. Menghalang-halangi informasi harga pada para pedagang kecil.6. Menyulitkan pedagang kecil, pembeli atau penjual dalam membeli atau

menjual dagangannya agar mereka menggunakan jasa percaloan (makelar).

Untuk lebih memahaminya dalam dunia pemasaran berikut ini akan dibahas sesuai tahapan proses yang biasa dilakukan para pengusaha atau pemasar. Bagaimana pengusaha atau pemasar menerapkan keenam masalah tersebut diatas, yaitu pada saat menentukan bidang usaha, melakukan sekmentasi pasar, menentukan sekmen pasar yang akan digarap, memposisikan diri pada sekmen pasar yang akan digarap, dan membangan serta mempertahankan citra.

5.4.1.1 Apa Yang Harus Ikut Dipertimbangkan Pada Saat Memilih Bidang UsahaPada saat pengusaha menentukan bidang usahanya harus sudah mempertimbangkan keenam masalah diatas. Bila dalam bidang usahanya nanti akan berkemungkinan menemui salah satu atau beberapa masalah yang telah disebutkan diatas, pengusaha harus sudah berpikir. Akan melanjutkan atau mengganti pilihan usaha. Dua pilihan itu memang sulit. Mengganti pilihan usaha tidaklah mudah karena memerlukan persiapan dan dukungan sumber daya yang lain pula. Seorang pengusaha harus mempunyai kepercayaan diri dan berani menghadapi masalah. Kalau memang telah bulat dengan pilihannya yang mungkin akan menemui salah satu atau beberapa masalah diatas, silahkan dilanjutkan, tidaklah salah pilihannya. Dari analisa itu minimal

Page 14: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

dapat diketahui potensi masalahnya, hal ini penting untuk menyiapkan tindakan antisipasi. Contoh kongkritnya demikian. Ketika seseorang mengambil keputusan untuk menjadi tenaga bidan di pedesaan, mereka dianggap satu-satunya keahlian fital yang sangat diperlukan orang banyak. Dengan sendirinya mereka akan dihadapkan pada masalah menyeimbangkan perolehan keuntung dengan menolong hajad orang banyak. Tentunya mereka harus sudah menyiapkan mental kearah itu.

5.4.1.2 Apa Yang Harus Ikut Dipertimbangkan Pada Saat Memilah Sekmen PasarSekmentasi pasar biasa dilakukan oleh para pengusaha atau pemasar. Pada saat memilah-milah sekmen pasar mereka harus mencantumkan keenam masalah diatas. Misalnya sekmen pasar ekonomi rendah akan mempunyai potensi masalah tentang penyeimbangan perolehan keuntungan dengan menolang hajad orang banyak. Sekmen pasar ekonomi tinggi akan mempunyai potensi melakukkan paduan pemasaran dengan tidak melihat asas manfaat pada produk dan pembelinya. Dan demikian selanjutnya pada sekmen-sekmen yang lain. Dengan memberi catatan potensi-potensi tersebut tentunya para pengusaha atau para pemasar lebih berhati-hati memilih dan mempersiapkan antisipasi penanggulangannya.

5.4.1.3 Apa yang Harus Ikut Dipertimbangkan Pada Saat Memilih Sekmen Pasar yang Akan DigarapPada saat menentukan sekmen pasar yang akan digarap tentunya pengusaha atau pemasar sudah mengetahui apa potensi masalah yang ada didalamnya. Diharapkan mereka akan membuat antisipasi penanggulangannya dengan cara yang baik. Antisipasi ini penting karena bila potensi masalah tersebut benar-benar menjadi masalah, mereka telah siap untuk menanggulanginya. Lain halnya bila mereka tidak tahu apa yang akan terjadi maka datangnya masalah secara tiba-tiba akan membuat kepanikan dan mungkin membenarkan tindakan apa saja yang dilakukan.

5.4.1.4 Apa Yang Harus Ikut Dipertimbangkan Pada Saat Menentukan Posisi dan Citra Pada Sekmen Pasar TerpilihPenentuan posisi perusahaan dalam suatu sekmen pasar hendaknya juga mempertimbangkan keenam masalah tersebut diatas. Dengan ditentukannya posisi perusahaan dalam suatu sekmen pasar, mendorong potensi masalah benar-benar menjadi masalah dan kemudian berkembang menjadi masalah besar atau sebaliknya malah memperkecil kemungkinan potensi masalahnya. Misalnya suatu perusahaan berkemampuan keuangan kuat memilih sekmen pasar yang ramai dengan persaingan. Dipilihnya sekmen itu karena keahlianya memang hanya dibidang itu. Tentu saja akan mempunyai potensi masalah untuk melanggar larangan memonopoli dan/atau menyakiti hati atau bahkan mematikan pengusaha sesamanya. Potensi ini makin membesar untuk menjadi kenyatan bila perusahaan tersebut meposisikan dirinya akan menjadi perusahaan terbesar didalam sekmen tersebut. Kondisi seperti ini harus benar-benar dipantau oleh pengusaha atau pemasarnya; mereka sendiri harus berhati-hati agar tidak terjerumus dalam masalah larangan tersebut.Dalam membangun citra dan mempertahankannya juga jangan sampai lengah dan terjerumus dalam larangan-larangan yang telah diuraikan diatas.

Page 15: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

5.4.2 Spektrum KebenaranSebuah hal penting perlu diperhatikan bahwa dengan mengenal dan menerapkan aturan-aturan Allah dalam berbisnis, terutama pada masalah pemasaran, pengusaha atau pemasar mempunyai rem yang cukup pakem dalam menyikapi persaingan. Tidak hanya berwawasan keuntungan semata tetapi ada sisi lain yang harus diperhatikan. Sisi lain ini kadang-kadang tampak jelas tetapi kadang kadang memerlukan penalaran rasa yang lembut dalam menentukan sebuah warna dalam suatu spektrum. Spektrum tersebut merupakan spektrum kebenaran yang membentang dari warna gelap kewarna terang. Spektrum kebenaran biasanya terdapat pada hal-hal yang berkaitan dengan:1. Melakukkan paduan pemasaran dengan tidak melihat asas manfaat pada

produk dan pembelinya.2. Larangan menyakiti hati sesama pengusaha atau pemasar.3. Menyeimbangkan perolehan untung dengan menolong hajad orang banyak.4. Menyulitkan pedagang kecil, pembeli atau penjual dalam membeli atau

menjual dagangannya agar mereka menggunakan jasa percaloan (makelar).

5.4.2.1 Rangkaian Tindakan Pemasaran Relatif Mudah Diketahui BatasannyaDalam praktek tindakan sehari-hari, tindakan melakukan monopoli, usaha menghalang-halangi informasi harga pada para pedagang kecil dan menimbun barang dengan maksud untuk menaikkan harganya, relatif lebih mudah ditentukan batasannya dibandingkan dengan keempat masalah diatas.Monopoli dapat dicirii dengan suatu keinginan yang sangat mendalam untuk mewujudkan tidak adanya pengusaha lain yang melakukan usaha menyamainya. Hanya dia satu satunya usaha dalam bidang tersebut sehingga dengan mudah menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang sangat banyak. Misalnya sebuah perusahaan jasa berkeinginan kuat untuk mengambil semua penawaran jenis pekerjaan tertentu. Berapapun harganya diambilnya jenis pekerjaan itu sehingga tidak memberi kesempatan perusahaan lain untuk memperoleh pengalaman dalam jenis pekerjaan itu. Kalau perlu peralatan atau hal-hal penunjang jenis pekerjaan itu yang beredar di pasar bebas didibeli atau disewa semuanya. Tindakan perusahaan itu sudah dapat diketegorikan sebagai tindakan monopoli meskipun baru dalam taraf awal. Meskipun tidak ada hukum di Indonesia yang melarang tindakan tersebut tetapi Allah telah menetapkannya sebagai perbuatan dosa. Usaha menghalang-halangi informasi harga pada para pedagang kecil dicirii dengan usaha agar para pedagang tersebut tidak sempat membuat transaksi dengan pedagang lain selain dia. Berapapun harganya dibelinya barang dagangan tersebut dari pedagang-pedagang kecil lengganannya agar membuat mereka malas atau enggan untuk mencari informasi lainnya. Bahkan kadang-kadang mereka membuat perjanjian, hanya dialah yang akan membeli barang dagangannya. Kemalasan dan keengganan pedagang kecil tersebut lama-lama dimanfaatkan untuk menekan harga serendah-rendahnya. Seperti halnya praktek monopoli tindakan ini tidak dapat dijerat sebagai pelanggaran hukum di Indonesia tetapi Allah telah menetapkan sebagai perbuatan dosa.Penimbunan barang dapat diketegorikan dosa bila dicirii dengan landasan maksud untuk menaikan harganya. Tidak sedikit para pedagang BBM, minyak kelapa, beras atau yang lainnya, menyimpan barang-barang tersebut di dalam

Page 16: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

gudang terpencil. Langkanya barang-barang tersebut dipasaran akan menyebabkan harga melonjak. Lonjakan harga tersebut dimanfaatkan oleh para penimbun barang. Selain dosa tindakan ini dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum di Indonesia.

5.4.2.2 Rangkaian Tindakan Pemasaran Relatif Sulit Diketahui BatasannyaTindakan melakukkan paduan pemasaran dengan tidak melihat asas manfaat pada produk dan pembelinya agak sulit dibedakan dengan paduan pemasaran untuk lebih mendaya-gunakan atau melindungi produknya. Misalnya suatu kemasan produk telah disusun sedemikian rupa bersama-sama dengan produk sampingan lainnya sehingga si pembeli mau tidak mau harus membeli semua paduan itu meskipun yang dibutuhkan hanya produk utamanya. Seorang pembeli terpaksa harus membayar suatu kemasan menarik yang menghabiskan biaya jauh lebih besar dibanding produknya sendiri. Contoh-contoh itu menunjukkan adanya dua sisi yang berbeda. Pada contoh pertama, disatu sisi produk sampingan dapat membuat produk utama lebih bermanfaat disisi lain bila jumlahnya terlalu banyak akan menyebabkan kerugian pada pembeli. Terlalu banyak produk sampingan hanya menguntungkan pihak penjual dan merugikan pihak pembeli. Pada contoh kedua, disatu sisi pelindung atau kemasan dapat membuat produk tahan lama, tidak rusak, melindungi dari kontaminasi bahan-bahan lain atau membuat lebih menarik, dilain pihak bila biaya agar membuat lebih menarik ini terlalu berlebihan maka akan membuat kerugian pada pembeli.Dua sisi yang berbeda itu bagaikan spektrum warna kebaikan yang bergerak dari warna gelap kewarna terang. Warna terang mencerminkan manfaat produk sampingan atau kemasan yang membuat lebih menarik, sedang warna gelap mencerminkan jumlah yang sangat berlebihan hingga merugikan pembeli. Dimana letak optimasinya?. Disini niat hati nurani berbicara, sesuai sabda Rasulullah SAW. yang menyatakan bahwa segala sesuatu perbuatan amal tergantung pada niatnya. Dengan panduan aturan Allah agar tidak membuat produk utamanya terdramatisir (seperti yang dicontohkan menahan susu kambing yang akan dijual), maka dapatlah seseorang menentukan posisi yang tepat dalam suatu spektrum warna kebaikan. Tanpa petunjuk aturan Allah tersebut, dengan seenaknya saja seseorang akan menentukan pilihannya dan mungkin mereka tidak menganggap bahwa spektrum warna gelap itu ada atau bahkan menganggap bukan merupakan perbuatan dosa.Hal yang sama juga terdapat pada masalah antara larangan menyakiti hati sesama pengusaha atau pemasar dengan kegigihan suatu usaha pemasaran. Delema itu dapat terjadi antara memberi penawaran sehat pada perdagangan bebas dengan menjatuhkan harga untuk menyaingi perdagangan sesama saudara muslim. Kendalikanlah pemilihan posisi dalam spektrum warna kebaikan dengan hadis yang menyatakan larangan menyaingi harga dagangan sesama saudara muslim.Demikian juga masalah yang terdapat antara menyeimbangkan perolehan untung dengan menolang hajad orang banyak. Kendalikanlah pemilihan posisi dengan mengingat hadis yang menyatakan bahwa tindakan memudahkan dalam menjual dan memberi kelonggaran dalam menagih utang akan dibalas Allah dengan kemudahan pula dalam hisabnya nanti di akherat.Tidak berbeda juga masalah yang timbul antara menyulitkan pembeli atau penjual dalam membeli atau menjual dagangannya agar mereka

Page 17: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

menggunakan jasa perantara (makelar), dengan tindakan penjualan jasa yang benar-benar memang dibutuhkan oleh pembeli atau penjual. Kendalikanlah pemilihan posisi dengan mengingat hadis yang melarang seseorang menjadi perantara (makelar) dagangan orang desa.Dari penjelasan tersebut diatas, maka berhati-hatilah seorang muslim dalam melakukan pemasaran. Pertimbangkan benar-benar apakah tindakan yang akan dilakuakan akan melanggar aturan Allah atau tidak.

5.4.3 Beberapa Kiat Agar Mempermudah Melaksanakan Pemasaran Berbasis IslamTelah banyak dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pemasaran, baik dari sudut pengetahuan pemasaran ataupun dari sudut aturan-aturan yang harus diikutinya. Tentu saja dalam mengkombinasikan keduanya tidak selalu berjalan dengan mudah. Banyak hal yang dengan mudah dapat dijalankan tetapi ada juga hal-hal yang sulit dijalankannya, kesulitan itu biasanya terjadi pada masalah yang berspektrum warna kebaikan. Untuk menghindari atau mengurangi kesulitan tersebut, berikut ini disajikan beberapa kiat sebagai berikut:1. Memilih suatu bidang usaha yang lebih bernilai manfaat2. Memanfaatkan peluang variasi dan teknik pemasaran yang banyak3. Membina pelanggan

Ketiga hal tersebut dijelaskan dalam uraian berikut.

5.4.3.1 Memilih Suatu Bidang Usaha yang Lebih Bernilai ManfaatDalam memilih suatu bidang usaha, produk usaha atau jasa usaha hendaknya lebih ditekankan pada sesuatu yang membuat pelanggan bermanfaat bukan pada sesuatu yang menbuat pelanggan senang. Meskipun manfaat dan senang tersebut dapat bercampur tetapi keduanya dapat membentuk suatu spektrum yang agak sulit untuk dimengerti.Hal itu dapat diterangkan dengan suatu pertanyaan pada pelanggan atau konsumen sebagai berikut: “Bila anda membeli sesuatu, pembelian itu berdasarkan keinginan anda atau kebutuhan anda?” Jawabnya tentu: “ya karena butuh dan senang” atau “ya karena butuh” atau “ya karena senang semata”. Jawaban kedua dan ketiga bukan merupakan sesuatu yang sulit untuk dianalisa tetapi jawaban pertama perlu pengkajian lebih lanjut.“Ya karena butuh” tidak perlu dibicarakan karena memang pembeliannya didasarkan atas asas manfaat, sesuai aturan Islam. “Ya karena senang semata” tidak perlu dipermasalahkan bila si pembeli menggunakan dana untuk keperluan sesuatu yang bersifat sekunder atau tersier. “Ya karena senang semata” juga tidak perlu dianalisa mendalam kalau sipembeli menggunakan anggaran dana yang seharusnya untuk sesuatu keperluan primer. Mengapa hal ini juga tidak dianalisa mendalam?, karena si pembeli benar-benar telah terperosok pada promosi barang dagangan, hal ini jelas tidak sesuai dengan asas manfaat yang ada dalam aturan jual beli Islam. Apa yang harus dilakukan, jelas sekali, yaitu harus dihindari. Jangan sampai para pemasar memerosokkan pelanggan sehingga menimbulkan kesulitan pada pelanggannya. Peristiwa seperti itu tidak jarang terjadi dalam pasar di lingkungan kita sekarang ini.

Page 18: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Dalam aturan Islam, kesalahan pembelian yang tidak berdasarkan atas asas manfaat dapat dipecahkan dengan suatu iqalah (menarik diri). Cara tersebut merupakan solusi dari suatu penyesalan jual beli yang telah syah. Hal ini dapat terjadi bila seseorang membeli barang secara syah tetapi tiba-tiba ia menyadari bahwa ia tidak membutuhkan barang tersebut. Sebenarnya iqalah bukan bagian dari suatu rangkaian jual beli tetapi bila dilakukan Allah memberikan banus besar pada si penjual sesuai hadis berikut: Dari Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “siapa yang meluangkan iqalah kepada seorang muslim, Allah akan menghilangkan penderitaannya” (hadis riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah). Meskipun hanya sebuah anjuran, bukan suatu hal yang wajib tetapi aturan itu sudah cukup memberi isyarat pada para pemasar agar dalam memasarkan dagangannya benar-benar menggunakan azas manfaat.Untuk jawaban pertama, “ya karena butuh dan senang” perlu analisa lebih mendalam karena pernyataan tersebut mengandung nilai spektrum yang terbentang atas nilai butuh dan nilai senang semata. Bila memang pembeli atau pelanggan melakukan pembelian pada barang yang dibutuhkan (untuk kebutuhan primer), selain itu mereka menikmati nilai tambah sehingga mereka senang; tidak perlu dianalisa lebih lanjut karena hual belinya terlaksana atas azas manfaat. Bila pembeli atau pelanggan membeli berdasarkan atas sebagian butuh dan sebagian senang, perlu dianalisa lebih lanjut. Besarnya komponen butuh dan komponen senang sangat menentukan nilai jual beli yang berazaskan manfaat. Dominasi nilai butuh terhadap nilai senang menyebabkan jual beli bermanfaat besar, sebaliknya dominasi nilai senang terhadap butuh menybabkan jual beli kurang berazaskan manfaat. Masalahnya sekarang, sejauh mana batasannya?. Semuanya diserahkan pada niat hati nurani. Dalam hal ini pemasar harus pandai-pandai menilai niat hati nurani sediri agar teknik pemasarannya tepat didominasi oleh nilai manfaat, baik manfaat pada pemasar dan manfaat pula pada pembeli atau pelanggan.Dalam memasarkan jangan sekali-kali para pemasar mendesak pelanggan atau bahkan mengkondisikan sedemikian rupa agar mau tidak mau pelanggan terpaksa membeli dagangannya. Hal itu dilarang dalam tatanan pemasaran Islam. Jika ada unsur paksaan jual beli menjadi tidak sah sesuai dengan firman Allah SWT., sebagai berikut: “…… kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (Qs. 4:29). Selain itu Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya yang disebut jual beli itu (yang berlangsung) saling ridha”.Dari penjelasan tersebut dapat dimengerti bahwa bila bidang usaha kita berupa sesuatu yang bermanfaat akan mudah memasarkannya dengan menggunakan azas manfaat. Akan sangat terbatas ruang geraknya bila sesuatu yang dipasarkan berupa barang atau jasa yang kurang bermanfaat atau tidak bermanfaat (misalnya produk rokok).

5.4.3.2 Memanfaatkan Peluang Variasi dan Teknik Pemasaran yang BanyakBila bidang usaha atau produk atau jasa yang dipasarkan bernilai manfaat besar pada pembeli atau pelanggan, akan lebih memudahkan pelaksanaan pemasarannya meskipun harus berazaskan pada manfaat. Dengan lain perkataan bila dagangan yang berlatar belakang kebutuhan pelanggan, maka pemasarannya akan berbasis pada nilai manfaat. Basis tersebut membuka peluang variasi dan teknik memasaran sangat luas yang berlandaskan aturan-aturan Islam.

Page 19: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Pemasar muslim harus memanfaatkan kesempatan ini sebesar-besarnya. Dapat membuat variasi penyampaian informasi produk dagangan yang jauh lebih detil dan menarik dengan dana sesedikit mungkin. Tentu saja ilmu variasi dan teknik memasarkan dapat menambah maraknya rangkaian pemasaran.

5.4.3.3 Membina PelangganTelah dimengerti bahwa promosi suatu produk dagangan padat dilakukan melalui iklan di media cetak atau elektronik, pameran, promosi penjualan (sales promotion), memberikan hadiah-hadiah dan lain sebagaianya. Ada sebuah produk uang laku karena iklan, ada yang laku karena pameran dan sebagainya tetapi ada pula yang laku bukan karena kegiatan-kegiatan itu.Untuk menarik pelanggan sebuah restoran besar memasang iklan di media cetak, radio, menyebar brosur dan sebagainya dalam waktu yang cukup lama. Setelah pelanggannya cukup banyak dibuatlah studi pada para pelanggan rentoran tersebut. Mereka ditanya: “Sebetulnya anda datang kerestoran ini atas informasi apa?, informasi dari iklan di radio?, informasi dari brosur?, informasi dari media cetak?, atau dari informasi pelanggan terdahulu?”. Ternyata 80% mereka menjawab karena pelanggan terdahulu sedang sisanya dari iklan di radio, media cetak, brosur dan sebagainya. Sebuah konsultan dalam bidang ekplorasi yang cukup besar dan berpengalaman cukup lama mempromosikan dagangannya di kegiatan pameran-pameran, melalui penyebaran brosur, CD dan sejenisnya, serta melakukan kegiatan silaturahni dari pintu kepintu. Perusahaan tersebut mengharapkan agar terus mendapat pekerjaan dari para memakai jasanya. Tentu saja sebagai perusahaan profesional dilakukanlah pengkajian dari semua pelanggannya. Kajian tersebut ingin menjawab sebetulnya dari mana para pelanggannya mau datang dan menggunakan jasanya. Beberapa wawancara dilakukannya, hasilnya menyimpulkan bahwa 3 dari 4 pelanggannya datang dan menggunakan jasanya atas informasi dari pelanggan terdahulu.Dua kejadian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi pelanggan terdahulu adalah suatu hal yang sangat berharga untuk mendapatkan pelanggan baru. Rupanya multi level marketing sangat cocok diterapkan disini. Meskipun agak mirip tetapi berbeda dengan multi level marketing murni yang biasa dilakukan pada produk-produk yang beredar di Indonesia. Yang di maksud multi level disini adalah multi level dalam penyampaian informasi pelayanan. Para pelanggan lama tidak segan-segan secara suka rela memberikan informasi layanan yang ada diperusahaan jasa tersebut. Hal inilah yang perlu dijaga dan dibina. Pembinaan total dari sistem pemasaran melalui pelanggan ini sangat efektif dan benar-benar merupakan tenik pemasaran yang berwawasan Islam. Informasinya tidak bohong, akurat dan tidak ada unsur-unsur pemaksaan sama sekali.

5.5 Kesimpulan Manajemen Pemasaran Berwawasan IslamDari rangkaian penjelasan yang telah diuraikan dari di beberapa bagian terdahulu, dapat disimpulkan hal-hal penting sebagai berikut:1. Dalam dunia pemasaran terdapat hal-hal yang bersifat jelas dan ada pula

yang kurang jelas batasan baik buruknya, dalam suatu masalah pemasaran yang sulit. Hal-hal yang bersifat jelas, jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat kurang jelas.

Page 20: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

2. Hal-hal yang bersifat jelas, akan jelas pula pengamalannya. Kelanggengan pengamalannya hanya tergantung dari kekonsistenan dan kesabaran para pengusaha dan para pemasarnya.

3. Dalam hal mengamalkan sesuatu yang bersifat kurang jelas, pada masalah-masalah pemasaran sulit, selain diperlukan kekonsistenan dan kesabaran, diperlukan juga pendalaman aturan-aturan Allah secara utuh yang didukung dengan landasan iman kuat. Tanpa mengetahui aturan-aturan Allah secara utuh, mustahil dapat mengamalkannya dalam suatu masalah pemasaran yang sulit.

4. Salah satu cara untuk memastikan bahwa para pelaksana benar-benar melaksanakan kesemuanya itu hendaknya kita semua menerapkan suatu sistem standar organisasi perusahaan Islam. Standar itu harus dibuat sesuai aturan-aturan Allah secara terpadu dalam suatu manajemen mutu.

5.6.................................................................... Pemasaran KeluarBerbeda dengan pemesaran kedalam yang leebih berarah pada perencanaan, pemilihan pasar ataupun membangun sistem; pemasaran keluar lebih diarahkan pada penjualan di pasar. Pemasaran keluar lebih banyak berkecimpung dengan pasar dan bahkan pertempur dalam mempertahankan atau menciptakan pasar. Meskipun demikian semuanya harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan aturan Al-Quran, hadis dan contoh-contoh yang diberikan oleh para sahabat.Saat ini persaingan bisnis tidaklah seperti apa yang terjadi pada jaman dahulu, persaingannya makin lama makin ketat. Oleh sebab itu pemasaran saat ini tidak lagi berdiri sendiri, pemasaran harus bekerja sama dengan desainer dan peprodusen. Pemasaran akan sangat fleksibel dan mudah bila ketiga hal tersebut menyatu dalam suatu gerak yang sama. Dalam tulisan berikut dibahas sistem pemasaran yang menyatu dengan desainer dan produsen.Banyak cara pemasaran syariah yang memberikan kesuksesan jangka pendek ataupun jangka panjang. Malam pengamatan penulis minimal ada 8 hal yang menonjol untuk dilakukan dalam pemasaran kleluar, yaitu:1. pemasaran berbasis silaturrahim,2. pemesaran berbasis mutu yang sesuai,3. pemasaran berbasis keterbukaan yang bermuara pada manfaat yang

optimal,4. pemasaran berbasis tolong menolong yang saling menguntungkan,5. pemasaran berbasis pada temuan kebutuhan,6. pemasaran berbasis pada kesulitan orang,7. pemasaran berbasis atas rekayasa kebutuhan,8. pemasaran berbasis pada inovasi mutu, dan9. Paduan dari cara-cara diatas.Meskipun dapat dibeda-bedakan menjadi minimal 8 hal tetapi pada dasarnya pemasar selalu mengolah 2 hal yang terdapat pada hati manusia atau pasar, yaitu:1. Keperluan atau kebutuhan pembeli, hal ini berhubungan dengan akal2. Keinginan atau lebih dikenal dengan emosional pribadi.Oleh sebab itu ke 8 (delapan) cara tersebut diatas selalu berhubungan dengan keperluan/kebutuhan pembeli atau keinginan pembeli. Maka dalam mengolah cara-cara pemasaran tersebut diatas juga harus selalu mempertimbangkan keperluan/kebutuhan dan keinginan pembeli.5.6.1 Pemasaran Berbasis Silaturrahim

Page 21: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Al-Quran menjelaskan tentang silaturrahim dalam ayat berikut: Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Qs. 4:1) Dalam ayat ini dikatakan bahwa manusia disuruh saling meminta dalam melangsungkan hubungan silaturrahim. Dalam arti yang luas manusia bisa saling meminta memberi manfaat termasuk dalam urusan bisnis.Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menjelaskan bahwa dengan bersilaturrahim manusia akan dipanjangkan umurnya dan dipanjangkan rizkinya pula. Dari Anas bin Malik r.a. katanya dia mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Siapa yang ingin rezkinya dilapangkan Allah, atau ingin usianya dipanjangkan, maka hendaklah dia menghubungkan silaturahim”. Selain itu dalam memasarkan hendaknya selalu menggunakan cara yang ramah-tamah. Hal itu dijelaskan juga dalam hasis Muslim berikut: Dari Aisyah r.a., istri nabi saw., dari nabi saw. sabdanya: “Sesungguhnya ramah tamah dalam segala urusan menjadikan urusan itu indah indah (sukses). Tanpa ramah-tamah niscaya setiap urusan menjadi buruk”. Dalam arti sempit dengan bersilaturahim akan menambah kuatnya hubungan dan menambah jaring relasi. Antara pemasar dengan calon pembeli dapat bertatap muka, berinteraksi secara langsung menyebabkan komunikasi berjalan lancar dan apa yang menjadi kendala cepat dapat dicari jalan pemecahannya. Biasanya silaturahim langsung ini dapat berbuah jaring informasi yang baik. Informasi dapat diturunkan secara berangkai dari mulut kemulut. Cara ini sangat efektif. Tidak sedikit pembeli percaya dan yakin pada suatu produk dagangan atas informasi seorang teman. Mereka lebih percaya melalui informasi temannya ketimbang dari iklan atau publikasi lainnya.Dalam arti yang luas silaturahim pemasaran dapat dilakukan melalui beberapa media; antara lain media telekomunikasi, elektronik (radio dan televisi), cerak (majalah, koran tabloit, brosur, dsb.), internet, dsb. Banyak teknik bersilaturahim dalam pemasaran yang tidak mungkin dibahas dalam tulisan yang bersifat pengenalan ini.5.6.2 Pemesaran Berbasis Mutu yang SesuaiMutu didefinesikan sesuatu yang dikehendaki oleh penerima produk atau jasa, yaitu para pelanggan dan lingkungan yang diridlai Allah. Maka agar dapat diterima pasar atau pelanggan maka pemasar harus menyesuaikan mutu produknya. Dalam hal ini visi dan misi produser terhadap produk tidak terlalu diperhatikan, yang penting pasar suka, pasar senang, pasar dapat menerimanya. Meskipun demikian dalam menyesuaikan mutu produk tersebut tidak boleh melanggar aturan-aturan Allah. Sebagai contoh dalam pemasaran acara televisi, meskipun pasar menghendaki acara yang bernuangsa pornoaksi tetapi produser harus dapat membatasinya dan disesuaikan dengan aturan Allah dan tatanilai yang ada dimasyarakat.Untuk melakukan itu biasanya produser atau pemasar mengadakan penelitian pasar untuk menyesuaikan mutu produknya. Semua daya dan upaya dikerahkan untuk mengejar kemauan pasar. Semakin dekat dengan kemauan pasar semakin kuat daya lekatnya terhadap pasar.5.6.3 Pemasaran Berbasis Keterbukaan

Page 22: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Keterbukaan pemasaran dapat menjadi daya tarik yang luar biasa. Meskipun demikian pemasaran berbasis keterbukaan saat ini agak jarang dilakukan. Rasulullah saw. mencontohkannya dan menghasilkan kesuksesan yang luar biasa. Ketika Rasulullah saw. menjadi pedagang beliau selalu jujur menyampaikan kondisi produk yang dijualnya dan menginformasikan pula modalnya. Pengambilan untung diutarakan secara terbuka. Pada saat itu gaya pemasaran ini sangat menarik dan sukses dilakukan tetapi pada masa kini masalahnya menjadi lebih komplek sehingga sulit pemasar untuk mempraktekkannya. Sebagai contoh, suatu produk tertentu dapat dibuat dengan komponen biaya bermacam-macam dan selalu berubah setiap saat. Ada komponen biaya bahan, komponen biaya buruh, penyusutan alat produksi, sewa alat produksi, biaya overhead perusahaan, biaya pengangkutan, biaya pemasaran, pajak, biaya pelicin dan sebagainya. Sulit menyatakan komponen-komponen biaya tersebut secara tepat dalam waktu tertentu karena selalu berubah setiap saat terutama pada komponen biaya bahan, pemasaran dan pelicin.Pemasaran yang menonjolkan gaya ini sebagai penarik hanya cocok dilakukan oleh pedagang barang jadi, bukan produser. Hal ini disebabkan karena barang jadi dapat dengan mudah diketahui harganya tanpa harus menghitung komponen-komponen biaya yang harganya selalu berubah.5.6.4 Pemasaran Berbasis Tolong Menolong yang Saling

MenguntungkanPemasaran ini dilakukan untuk menarik pasar yang dalam kondisi kesulitan. Misalnya seorang berminat mau membeli motor atau rumah tetapi uangnya tidak cukup. Pemasar dapat menolongnya dengan bekerja sama dengan bank atau pemilik modal yang sanggup meminjamkan uang pada orang tersebut. Dengan membuat kesepakatan yang sesuai dengan ketentuan syariah maka terlaksanalah pembelian.Pemasaran cara ini bisa dikembangkan dimana pembeli dapat diajak ikut memasarkan produk yang dibelinya. Dari pemasaran yang dilakukan pembeli tersebut, pembeli mendapat keuntungan. Dengan demikian pembeli ikut memperoleh manfaat pembagian keuntungan.Selain itu bisa juga pemasar memberikan kemudahan-kemudahan pada pembeli, misalnya barang yang dibeli diantar ketempat tujuan, pembayarannya bisa ditangguhkan dsb.5.6.5 Pemasaran Berbasis Pada Temuan KebutuhanBiasanya pemasaran cara ini dilakukan dengan terus-menerus melakukan penelitian hingga diketahui adanya potensi atau adanya kebutuhan yang sebelumnya didak diketahui sama sekali.Misalnya yang terjadi pada sebuah konsultan penelitian atau pemeliharaan reservoar panas bumi. Beberapa tahun lalu tidak terbayang adanya kebutuhan monitoring pengukuran gaya berat dipermukaan reservoar panas bumi secara periodik. Dengan dibuktikannya perubahan harga gaya berat disuatu reservoar panas bumi dapat digunakan untuk memprediksi jumlah produksi yang melampaui keseimbangan, dapat digunakan untuk meramal tempat-tempat yang akan mengalami penurunan, maka pengukuran periodik menjadi sebuah kebutuhan vital.Misalnya yang terjadi pada pemasaran sepeda motor. Dengan naiknya BBM yang cukup tinggi maka terjadi pula kenaikan tarif angkutan kota yang tinggi pula. Sebagai akibat dari kenaikan tersebut maka pengeluaran orang-orang

Page 23: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

yang beraktifitas di kota-kota besar akan naik pula dengan jumlah yang cukup besar. Tidak sedikit orang-orang mengeluarkan uang lebih besar dibanding kalau mereka membayar cicilan sepeda motor. Kondisi ini akan mendorong pembelian sepeda motor dengan jumlah yang cukup besar. Para pemasar atau produser sepeda motor benar-benar menemukan kebutuhan pasarnya. Bila mereka dapat mengantisipasi hal tersebut tidak menutup kemungkinan memperoleh keuntungan yang cukup banyak.

Gambar 5.1Model Pemasaran Berbasis Temuan Kebutuhan

Tentu saja pemasar yang menggunakan cara ini harus mempunyai naluri dan selalu tekun memonitor serta meneliti kebutuhan pasar. Sekali mereka menemuakan adanya kebutuhan baru mereka akan menjadi pionir dan dapat menjual produk dengan harga yang baik.5.6.6 Pemasaran Berbasis Pada Kesulitan Orang

Sebuah sistem

Dirinci Potensial

problemnya

Dirinci efisiensi

semua sektornya

Dirinci problem yang tak teratasi

Dicari yang paling besar dan paling mungkin

terjadi

Dicari yang paling tidak

efisien pelaksanaannya

Dicari yang paling besar dan

yang berlangsung

lama

Tantangan Pemasaran membuat & menjual produk

untuk mengantisipasi potensi problem, meningkatkan efisiensi,

mengatasi problem

Manajemen teknologi

modal

SUKSES

Page 24: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Pemasaran dengan mengandalkan kesulitan orang (sesama produsen) atau konsumen, harus dapat mengetahui dimana, kapan dan apa kesulitannya. Kejelian mendeteksi hal tersebut memerlukan pengalaman dan pantauan data yang baik. Bila pemasar bisa mendeteksi hal tersebut dengan tepat maka akan dapat menentukan harga jual yang cukup baik.

Gambar 5.2Model Pemasaran Berbasis Kesulitan Orang Atau Sesama Produsen

Sebagai contoh pemasaran ini terjadi pada penjualan buah-buahan dan sayuran. Harga buah-buahan dan sayuran sangat bervariasi sekali dari waktu kewaktu. Pada saat hasil panen banyak dan pasar tidak terlalu memerlukan, harga akan jatuh sedang pada saat sulit tanam dan pasar sangat memerlukan maka harga akan melonjak. Biasanya pasar sangat memerlukan buah-buahan dan sayuran pada saat bulan puasa dan hari raya. Bila bulan puasa dan hari raya bertepatan dengan musim kemarau pasokannya akan berlimpah, sebaliknya bila bertepatan dengan musim penghujan pasokannya akan berkurang sehingga harganya melonjak. Bila hal ini diketahui dengan baik oleh produsen dan produsen bisa mengusahakan teknologi yang tepat untuk panen yang bersesuaian dengan harga yang melonjak maka tidak mustahil akan mendapatkan keuntungan yang banyak.

Kesulitaan orang atau sesama prudusen

Dimana Apa

Penyebarannya

sejauh mana

Berapa lama berlangsungn

ya

Kapan

Bagaimana rinciannya

Tantangan Pemasaran untuk mengatasi kesulitan

Manajemen teknologi

modal

SUKSES

Page 25: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Selain itu kelangkaan supai atau layanan akan menyebabkan tingginya harga barang atau jasa yang bersangkutan. Misalnya seorang bidan ditengah-tengah masyarakat desa yang jauh dari layanan kesehatan akan mengangkat harga jualnya. Demikian pula seorang pedagang pakaian ditengah-tengah masyarakat desa yang jauh dari jangkauan toko akan meningkatkan pula harga jualnya. Dalam hal seperti itu hendaknya pemasar harus memperhatikan spektrum kebenaran yang telah dijelaskan di subbagian 5.4.2.5.6.7 Pemasaran Berbasis Pada Rekayasa KebutuhanPemasaran cara ini harus benar-benar menpunyai perencanaan jangka panjang yang matang. Sebelum memasarkan produk tertentu, terlebih dahulu di usahakan agar sudah menguasai pasar.

Gambar 5.3Model Pemasaran Berbasis Pada Rekayasa Kebutuhan

Dirinci Potensial

Kebutuhannya

Dirinci efisiensi

semua sektornya

Dirinci problem yang tak teratasi

Dicari yang paling besar dan paling mungkin

terjadi

Dicari yang paling tidak

efisien pelaksanaannya

Dicari yang paling besar dan

yang berlangsung

lama

Tantangan Pemasaran membuat & menjual produk

untuk mengantisipasi potensi problem, meningkatkan efisiensi,

mengatasi problem

Manajemen teknologi

modal

SUKSES

Sebuah Sistem Pasar

Page 26: MANAJEMEN SYARIAH · Web viewManajemen Pemasaran Berwawasan Islam Telah diketahui bahwa pemasaran adalah tulang punggung suatu perusahaan. Hampir semua perusahaan menggantungkan diri

Sebagai contoh bila pemasar jenis mobil tertentu berhasil, tentu saja dalam waktu yang tidak terlalu lama pemasar sperpart mobil tersebut akan dicari pasar. Bila anak muda telah gandrung dengan telepon genggam maka pasarnyapun akan membesar, bila ibu-ibu telah gandrung dengan mode tertentu maka pasarnyapun akan membesar, dan seterusnya. Masalahnya sekarang dapatkah pemasar membuat opini pasar untuk condong kepadanya? Ini merupakan pekerjaan besar. Bila ini berhasil penjualan tidak akan mengalami kesulitan dan besarnya harga bisa diatur dengan baik.5.6.8 Pemasaran Berbasis Pada Inovasi MutuPemasaran dengan melakukan penelitian dan inovasi pada mutu produknya akan membuahkan hasil yang baik. Dalam hal ini pemasar bekerja sama dengan produsen untuk menciptakan hal-hal baru yang menarik dan di gandrungi pasar. Tidak semua perusahaan dapat melakukan itu. Hanya perusahaan-perusahaan besar dan mempunyai visi baik yang dapat melaksanakan ini. Percobaan-percobaan harus sering dilakukan untuk mendapatkan produk inovatif yang digandrungi pasar.Bila berhasil tidak mustahil akan mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit karena hanya dia yang menjadi pendahulunya.5.6.9 Pemasaran Berbasis Kombinasi yang DinamisPemasaran kombinasi ini merupakan cara yang paling feksibel dialkukan. Kombinasi dari apa yang telah diuraikan diatas dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang ada. Cara mana yang lebih tepat diterapkan pada siatuasi dan kondisi yang sedang dijalani, itulah yang dilakukan.Penerapan metoda ini memerlukan seorang yang dinamis dan pandai melihat situasi.