FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN … · berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan...
Transcript of FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN … · berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan...
i
FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN
ANALISIS SWOT
Studi Kasus pada Penerbit-Percetakan buku PIRANTI DARMA
KALOKATAMA
Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
PAMUNGKAS ENDRO UTOMO
( 052214043)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Philippians 14:6)
“All these precious moment with u by my side, must be a give from
heaven, that holding me all night, I don’t know how I found u, but I’m
thankful that I have…” (Maria “Schatzee” Goretti)
Karya ini kupersembahkan kepada :
My Majesty “Jesus Christ” and “Mother Marie”
for the amazing miracle and beautifull life,
Papa, Mama, Romo, Ibu untuk perjuangan,
doa, dan cinta yang t’lah diberikan,
Kiki, Yoyok, Wisnu, Erin untuk keceriaan
dan semangat yang luar biasa.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi dengan judul:
FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN
ANALISIS SWOT
Studi Kasus pada Penerbit-Percetakan PIRANTI DARMA KALOKATAMA
Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri. Pernyataan ide, maupun kutipan, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang bersumber dari tulisan atau ide dari
orang lain dinyatakan secara tertulis dalam skripsi ini pada kutipan atau daftar
pustaka. Apabila di kemudian hari saya terbukti melakukan plagiasi sebagian atau
seluruhnya dari skripsi ini, maka gelar ijasah yang saya peroleh dinyatakan batal dan
akan saya kembalikan kepada Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta, 30 April 2010
Yang menyatakan,
Pamungkas Endro Utomo
vi
ABSTRAK
FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN
ANALISIS SWOT
Studi Kasus Penerbit-Percetakan buku PIRANTI DARMA KALOKATAMA
Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru
Pamungkas Endro Utomo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kondisi internal dan eksternal
PT.PIRANTI selama tahun 2008-2009. 2) Mengetahui strategi pemasaran yang sesuai
dengan perusahaan berdasarkan analisis SWOT pada tahun 2009-2010.
Teknik analisis data menggunakan konsep Fred R. David (2001) melalui 3
tahap perumusan strategi yaitu, tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap
pengambilan keputusan. Pada tahap I dalam tahap masukan digunakan Matriks
EFE(External Factors Evaluation) dan Matriks IFE(Internal Factors Evaluation).
Pada tahap selanjutnya digunakan Matriks IE(Internal Eksternal) dan Matriks
SWOT(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Pada tahap terakhir
digunakan QSPM(Quantitative Strategic Planning Matrix).
Hasil penelitian ini diperoleh: 1) Pada tahap masukan, hasil EFE matriks
diperoleh total weighted score sebesar 2,72, hasil IFE analisis menghasilkan total
weighted score sebesar 2,72. 2) Pada tahap pencocokan perusahaan berada pada
posisi “Hold and Maintain”. Strategi pemasaran yang layak digunakan adalah
penetrasi pasar dan pengembangan produk. 3) pada tahap pengambilan keputusan
diperoleh strategi alternatif yang dapat diimplementasikan pada tahun 2009-2010
adalah penetrasi pasar dengan TAS sebesar 5,30.
vii
ABSTRACT
THE FORMULATION OF MARKETING STRATEGY BASED
ON SWOT ANALYSIS
Case study at Penerbit-Percetakan PIRANTI DARMA KALOKATAMA
Jl. Magelang Km. 7. Perum. Jombor baru
Pamungkas Endro Utomo
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
The purposes of the research are: 1) To analyze the internal and external
conditions of PT.PIRANTI the years of 2008-2009. 2) To formulate marketing
strategy should be adopted by PT.PIRANTI in years of 2009-2010 based on SWOT
analysis.
The analysis technicque used is Fred R. David is concept(2001), which
consists of three stages of strategic formulation: input stage, matching stage, and
decision stage. The input stage used External Factors Evaluation (EFE) Matrix and
Internal Factors Evaluation (IFE) Matrix. In the next stage, Internal-External (IE)
Matrix and Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT) Matrix were used.
The last stage used Quantitative Strategic Planning (QSP) Matrix.
Results of research: 1) In the input stage The EFE matrix show the total
weighted score of 2.72, and IFE matrix shows that the total weighted score is 2.72, 2)
In the matching stage the company are in the position of Hold and Maintain. The
appropriate marketing strategies consist of market penetration and product
development. 3) In the decision stage, the research proposes an alternative strategy to
be implemented for 2009-2010, that is market penetration, with Total Attractivness
Score (TAS) of 5.30.
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Pamungkas Endro Utomo
NIM : 05 2214 043
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
Formulasi Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT, Studi kasus pada
Percetakan-Penerbit PT.PIRANTI jl. Magelang, Yogyakarta
Dengan demikian saya menyerahkan kepada Pepustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di
internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Yogyakarta, 30 April 2010
Yang menyatakan,
Pamungkas Endro Utomo
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas kasih dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi
Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT” Studi kasus pada Percetakan-
Penerbit PT.PIRANTI jl. Magelang, Yogyakarta. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan,
bimbingan, pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak atas pengorbanan baik waktu,
tenaga, maupun pikiran dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan
skripsi ini, yaitu:
1. Drs.Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. V. Mardi Widyatmono S.E., M.B.A selaku Ketua Jurusan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I
yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran selama
penulisan skripsi ini
4. Drs. Th. Sutadi, M.B.A. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran selama penulisan skripsi ini.
x
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah banyak memberikan ilmunya.
6. Keluarga besar PT.PIRANTI Yogyakarta. Bapak Joko Sutamto selaku
Manajer Pemasaran yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini,
dan para Karyawan PT.PIRANTI Ambar, Bambang, Yuli, Tri, Danang,
Wisnu, Rizal yang telah membantu memperoleh data-data perusahaan.
7. Mabez Alamanda, Pak’e, Win, Bayu, Ndarty, Tami, Titi, Terry, Lukas, Niko,
Wempy, Matt, Ribut. Terima kasih atas keceriaan dan kebersamaan yang
kalian berikan. Terus Berjuang Kawan!!!!!
8. Noto and the Gank. Gembug, Aweng, Pranoto, Kotjek, Uncle Jo, R’mpon,
Frater, Ita’, Windeey. Thank’s for spirit, friendship and motivation. I’ll never
forget you all.
9. Ryan dan kawan-kawan yang selalu menemani, memberikan semangat dan
selalu mengingatkan untuk “Jangan Menyerah”.
10. Teman-teman KKP-ku: Yusty, Risma, Wida, Kim Jin Young, Sun Jin Young,
aku sangat menikmati saat-saat KKP bersama kalian. Semangad!!!!!
11. Keluarga besarku, terima kasih atas doa, dukungan, limpahan kasih sayang
serta kesabaran dalam menemani dan menjagaku dan menjadi sumber
inspirasi dalam hidupku.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah turut
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan, maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan demi
sempurnanya skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 30 April 2010
Penulis
Pamungkas Endro Utomo
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................vi
ABSRACT ................................................................................................. vii
HALAMAN PUBLIKASI.......................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Batasan Masalah ..................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 7
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 8
A. Pengertian Pemasaran ............................................................. 8
B. Konsep Pemasaran .................................................................. 9
C. Elemen-Elemen Pemasaran .................................................... 11
D. Strategi .................................................................................. 13
E. Strategi Pemasaran ................................................................ 14
F. Manajemen Strategi ............................................................... 15
G. Ruang Lingkup Strategi ......................................................... 17
H. Perencanaan Strategi .............................................................. 18
I. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ............................................. 18
J. Strategi Alternatif .................................................................. 19
K. Pemilihan Strategi ................................................................. 24
L. Penentuan Strategi ................................................................. 25
M. Kerangka Teoriris .................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 34
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 34
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 34
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................. 34
D. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 35
F. Variabel Penelitian ................................................................. 36
xiv
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN ................................................. 47
A. Sejarah Perusahaan PT.PIRANTI ........................................... 47
B. Alasan Pemilihan Lokasi ........................................................ 48
C. Struktur Organisasi ................................................................. 48
D. Personalia ............................................................................... 51
E. Pemasaran .............................................................................. 53
F. Saluran Distribusi ................................................................... 56
G. Promosi .................................................................................. 57
H. Analisis Pesaing dan Pasar ...................................................... 57
I. Produk-Produk Perusahaan ..................................................... 58
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 60
A. Analisis IFE(Internal Factors Evaluation) ............................... 60
B. Analisis EFE(External Factors Evaluation) ............................. 63
C. Hasil Input Stage .................................................................... 66
D. Hasil Matching Stage .............................................................. 79
E. Hasil Decision Stage ............................................................... 82
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETEBATASAN ................... 93
A. Kesimpulan ............................................................................ 93
B. Saran ...................................................................................... 95
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 95
xv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2.1 Ringkasan Jurnal Penelitian .......................................................... 29
3.1 IFE (Internal Factors Evaluation) ................................................ 39
3.2 EFE(External Factors Evaluation) ............................................... 40
5.1 Tingkat Inflasi .............................................................................. 65
5.2 Hasil IFE (Internal Factors Evaluation) ....................................... 67
5.3 Hasil EFE (External Factors Evaluation ....................................... 73
DAFTAR GAMBAR
2.1 Model Manajemen Stratejik ....................................................... 16
2.2 Tahap Penentuan Strategi Utama ............................................... 26
2.3 Kerangka Teoritis ...................................................................... 33
3.1 Matrix SWOT(Strengths,Weaknesses,Opportunities,Thretas) .... 42
3.2 Matrix IE (Internal Eksternal) .................................................... 44
3.3 Matrix QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) ............ 46
4.1 Struktur Organisasi .................................................................... 50
5.1 Hasil SWOT(Strengths,Weaknesses,Opportunities,Thretas)....... 79
5.2 Hasil IE(Internal Eksternal) Matrik ............................................ 81
5.3 Hasil QSP(Quantitative Strategic Planning)Matrik .................... 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia bisnis dari tahun ke tahun meningkat
tajam. Satu persatu perusahaan muncul dengan berbagai misi dan
tujuannya masing-masing. Begitu banyaknya perusahaan yang tumbuh,
persaingan pun menjadi semakin ketat. Dalam dunia bisnis, persaingan
merupakan hal yang sangat wajar. Untuk memenangkan persaingan,
perusahaan perlu menyiapkan strategi yang efektif agar tujuannya
tercapai.
Strategi perusahaan merupakan strategi untuk melayani
pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh sebuah perusahaan.
Oleh karena itu strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran
pemasaran yang akan diterapkan oleh perusahaan dalam melayani
pasarnya. Bauran pemasaran yang dijalankan harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi perusahaan (Arlina, 2004). Bauran pemasaran ini
haruslah diatur sedemikian rupa sehingga akan dapat berfungsi sebagai
senjata yang tepat dalam pertandingannya di pasar melawan pesaing-
pesaingnya.
Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan-kesulitan
dalam merancang strategi. Banyak faktor yang mempengaruhi
penentuan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan
1
2
kondisi usaha yang ada, perusahaan harus menentukan strategi ke
depan untuk menganalisis hal-hal perlu diperhatikan dan diwaspadai
guna menghadapi persaingan terutama dalam hal pemasaran. Setiap
langkah yang dilakukan dalam penentuan strategi pemasaran harus
diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan
(Iskandar, 2003).
Semua kegiatan pemasaran ditujukan agar produknya
diterima kemudian disenangi oleh pasar. Produk yang diterima pasar
berarti produk tersebut laku dijual. Tidak semua produk dapat diterima
oleh pasar. Agar produk dapat diterima oleh pasar maka dilakukan
berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan pemasaran. Agar
kegiatan pemasaran mendapatkan hasil yang maksimal, maka sebuah
perusahaan harus memilih strategi-strategi yang sesuai dengan kondisi
perusahaan tersebut. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dapat dirasakan oleh semua orang, karena semua orang
memiliki kebutuhan, dan kebutuhan konsumen dilihat, diidentifikasi,
dan kemudian dilayani oleh pengusaha.
Semakin banyak ragam atau jenis kebutuhan pebisnis maka
semakin banyak juga kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.
Semakin banyak kegiatan pemasaran yang akan dilakukan akan
menghasilkan kesempatan pasar atau market opportunities. Kegiatan
pemasaran tidak hanya terbatas pada penjualan dan promosi saja,
melainkan dimulai sejak merencanakan produk yang akan dipasarkan
3
sampai pada cara pendistribusiannya. Kemampuan perusahaan dalam
memasarkan setiap produk yang ada merupakan merupakan salah satu
faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan
(Kristina, 2005).
Kesempatan dari suatu perusahaan merupakan sasaran
yang dapat dijangkau oleh faktor-faktor atau sarana yang dimiliki oleh
perusahaan. Sasaran yang berada di luar jangkauan sarana produksinya
bukanlah merupakan kesempatan yang baik. Oleh karena itu strategi
pemasaran yang baik harus memadukan antara potensi pasar dengan
sarana keterbatasan yang dimiliki pebisnis. Pemilihan strategi
pemasaran perusahaan juga ditentukan oleh beberapa faktor, salah satu
faktor yang perlu diingat adalah bahwa perusahaan harus mengerti
kondisi internal dan eksternal dari perusahaan tersebut.
Penerbit-percetakan PIRANTI Yogyakarta sebagai salah
satu penerbit yang sudah lama beroperasi tentunya harus
mempersiapkan tantangan kompetisi global. Perusahaan sejenis yang
banyak muncul sekarang ini merupakan tantangan tersendiri bagi
perusahaan untuk memenangkan kompetisi ini. Hal tersebut membawa
pebisnis untuk semakin berfikir menemukan berbagai alternatif strategi
yang tepat untuk menghadapi persaingan global ini.
Perusahaan dapat menentukan strategi yang akan digunakan
dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threats) yaitu membandingkan kondisi lingkungan
4
internal perusahaan dengan kondisi lingkungan eksternal yang
bertujuan untuk menentukan posisi perusahaan dalam suatu industri
(Marcus,2005). Sebelum merumuskan strategi pemasaran perusahaan,
hendaknya menganalisis lingkungan eksternal dan internal terlebih
dahulu. Penelitian tentang strategi pemasaran dengan analisis SWOT
pernah dilakukan oleh Iskandar Putong(2003). Penelitian tersebut
menghasilkan kesimpulan bahwa Dengan A-SWOT-TSI (Tanpa Skala
Industri) perusahaan akan lebih mudah mensiasati persaingan tanpa
diketahui pesaing sehingga strategi usaha tidak akan bisa diantisipasi.
Penelitian lain yang berkaitan dengan strategi pemasaran juga pernah
dilakukan oleh Siswono(2005), penelitian tersebut menghasilkan
kesimpulan bahwa dari hasil analisis faktor internal perusahaan dapat
diketahui bahwa Bank Jabar mempunyai kekuatan internal yang relatif
lebih baik dibandingkan kelemahannya, sedangkan hasil analisis faktor
eksternal diketahui bahwa peluang yang tersedia bagi Bank Jabar
masih sangat besar. Dari hasil matrik SWOT, Bank Jabar berada di
kuadran 1A, strategi yang diterapkan adalah rapid growth strategy
Analisis SWOT mengharuskan para manajer strategi
menemukan kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan
kekuatan internal disamping memperhatikan ancaman dan kelemahan
bagi perusahaan (Hunger dan Wheleen, 2001:193). Dari analisis
SWOT ini para manajer strategi dalam perusahaan dapat
mengkonsolidasikan faktor eksternal strategis (ancaman dan peluang)
5
di bawah kategori daya tarik industri. Para manajer juga dapat
mengkonsolidasikan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan).
Pembuatan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan IFE
(Internal Factor Evaluation) dan matriks QSPM (Quantitive Strategic
Planning Matrix) juga merupakan sebuah alat analisis yang digunakan
dalam perencanaan strategi perusahaan. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “FORMULASI STRATEGI PEMASARAN
BERDASARKAN ANALISIS SWOT”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal dari PT.PIRANTI
selama tahun 2008-2009
2. Berdasarkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threats) strategi pemasaran apakah yang sesuai dengan PT.
PIRANTI 2009-2010.
C. BATASAN MASALAH
Pemasaran adalah faktor kunci yang mempengaruhi
manajemen dalam menyusun strategi. Penulis akan membatasi masalah
pada faktor-faktor Internal dan Eksternal perusahaan, serta analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) dan QSPM
(Quantitive Strategic Planning Matrix).
6
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui kondisi Internal dan eksternal PT. PIRANTI
selama tahun 2008-2009
2. Mengetahui strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaan
berdasarkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat) tahun 2009-2010.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran guna
memperoleh laba dan mengatasi persaingan dalam industri yang
sejenis.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi untuk penelitian di masa yang akan datang. Selain itu, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan
khususnya dibidang pemasaran.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tempat
menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan dan memperoleh
pengalaman meneliti dalam perusahaan.
7
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, variable penelitian, dan
teknik analisis data.
BAB 1V GAMBARAN PERUSAHAAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi dan penjelasan masing-masing bagian dalam
perusahaan.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang analisis data yang dapat memberikan
informasi dan menjelaskan hasil penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang penarikan kesimpulan dari hasil analisa dan
meberikan saran berdasarkan analisa/kesimpulan tadi agar berguna
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PEMASARAN
Pemasaran merupakan suatu hal yang sering di jumpai dalam dunia
bisnis dan kehidupan sehari-hari. Dalam dunia bisnis khususnya perusahaan,
pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dan pokok dalam
melakukan fungsi-fungsi pokok seperti personalia, produksi, dan keuangan
dimana semuannya saling berkaitan satu sama lain. Jadi pemasaran
merupakan alat bagi perusahaan baik yang bersektor laba, non laba maupun
sektor internasional untuk mencapai tujuan.
Untuk memahami arti pemasaran secara lebih jelas, berikut akan
dikemukakan definisi pemasaran oleh para ahli:
Keegan (2002:2) mendefinisikan pemasaran yaitu
Proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari
sebuah organisasi terhadap kesempatan dan kebutuhan lingkungan.
Stanton et al (2000:6) merumuskan
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan suatu barang dan jasa yang
dapat memuaskan keinginan dari pasar para konsumen saat ini dan
konsumen potensial atau para pemakai dari kalangan industri untuk
mencapai sasaran organisasi.
8
9
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa Pemasaran adalah :
“Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai
dengan pihak lain” Kottler dan Armstrong (2003:10).
B. KONSEP PEMASARAN
Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu konsep untuk memasarkan
barang atau jasa agar manajer dapat mengetahui bagaimana dan apa yang
harus dilakukan sehingga pemasaran dapat berjalan sesuai rencana. Berikut
adalah beberapa pengertian mengenai konsep pemasaran:
Menurut Kottler dan Armstrong (2003:23) konsep pemasaran adalah
“Suatu usaha pemasaran di mana perusahaan harus meneliti
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran yang telah ditetapkan
dengan baik dan memberikan kepuasaan kepada pasar tersebut.”
Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:10) mendefinisikan
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang mengatakan
bahwa konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Ada 5 konsep yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan Organisasi
dalam melakukan kegiatan (Kottler, 2003:20) yaitu :
10
1. Konsep produk
Konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas dan
prestasi paling baik serta keistimewaan yang dapat menonjol, oleh
karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus menerus dan
melakukan perbaikan produk.
2. Konsep produksi
Konsumen akan memakai produk yang tersedia dan sesuai dengan
kemampuan, oleh karena itu manajemen harus berkonsentrasi pada
peningkatan efisiensi produk dan distribusi.
3. Konsep penjualan
Konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali
organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan secara agresif.
4. Konsep pemasaran
Kunci sukses untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian
keputusan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien pesaing.
5. Konsep pemasaran holistik
Konsep pemasaran holistik berdasarkan pada pengembangan desain
dan pelaksanaan program serta aktivitas yang mengakui keadaan
pemasaran yang saling bergantung. Konsep pemasaran holistik adalah
pendekatan untuk memasarkan usaha untuk mengakui dan menyatukan
bidang dan kesulitan dalam kerumitan aktivitas pemasaran. Pemasaran
11
holistik mengakui bahwa semua hal yang berhubungan dengan
pemasaran, persepktif gabungan seringkali menjadi utama.
C. ELEMEN-ELEMEN PEMASARAN
Pemasaran memiliki keterkaitan dengan beberapa hal berikut:
1. Unsur Strategi Persaingan
a) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing-masing segmen konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan
produk dan bauran pemasaran tersendiri (Rangkuti, 2004:49).
b) Tartgeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan di masuki (Rangkuti,2004:49).
c) Positioning
Menurut Hermawan Kartajaya (2004:10), positioning sangatlah
penting karena merupakan reason for being bagi perusahaan.
Positioning adalah janji yang diberikan produk, merek, dari
perusahaan kepada pelanggan.
2. Unsur Taktik Pemasaran
a) Diferensiasi
Diferensiasi sebenarnya merupakan sebuah upaya untuk
mengintegrasi tiga hal yang harus mendukung satu sama lain. Tiga hal
12
tersebut meliputi content (apa yang ditawarkan pada pelanggan),
context (bagaimana kita menawarkannya), infrastructure (faktor-faktor
pemungkin untuk diferensiasi). Diferensiasi juga diartikan kemampuan
untuk menyediakan nilai unik dari superior kepada pembeli dari segi
kualitas, keistimewaan atau ciri-ciri khusus atau layanan purna jual.
b) Buran Pemasaran
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran
pemasaran. Pengertian mengenai bauran pemasaran akan dijelaskan
oleh beberapa ahli seperti berikut:
Kottler (2003:17) mendefinisikan
Bauran Pemasaran (marketing Mix) adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.
Erlina Lubis (2007) mendefinisikan
Bauran pemasaran adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen
dalam pasar sasarannya.
Maka menurut definisi tersebut bauran pemasaran adalah kombinasi
instrument yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan
yang terutama terfokus kepada target pasar yaitu konsumen perusahaan
(Indriati, 2003).
13
3. Unsur Nilai Pemasaran
a) Merek atau Brand
Merek bukanlah nama yang disandang oleh sebuah produk, tetapi juga
sebagai alat penanda bagi penjual ataupun produsen, untuk
mengidentifikasikan produk yang kita tawarkan kepada pelanggan
b) Pelayanan atau Service
Pelayanan merupakan nilai yang berkaitan dengan pembelian jasa
pelayanan kepada konsumen (Rangkuti,2004:50).
c) Proses
Proses merupakan nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan
untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung
jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak langsung (Rangkuti, 2004:50).
D. STRATEGI
Perkembangan di era globalisasi ini membawa pengaruh pada
percepatan industri-industri yang ada. Pada kondisi ini perusahaan dituntut
supaya tetap eksis dalam persaingan yang ketat. Maka peran strategi sebagai
alat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan di masa yang akan
datang sangat penting. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi
terus bermunculan. Pebisnis dapat melihat definisi mengenai Strategi dari
beberapa ahli:
14
Husein Umar (2001) merumuskan
Strategi adalah seni dan ilmu untuk pembuatan, penerapan dan
evaluasi keputusan-keputusan stratejik antar fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa yang
akan datang.
David (2004) mendefinisikan
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan,
divestasi, likuidasi dan joint venture.
Dari beberapa pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum dapat
didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver,
yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata,
untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan (Arianto, 2007).
E. STRATEGI PEMASARAN
Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh
laba yang optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan
pemasaran. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan
sesuai dengan sasaran yang diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu
strategi yang tepat sesuai dengan lingkungan pemasaran perusahaannya.
Berikut adalah pengertian mengenai strategi pemasaran ;
15
Arlina Lubis (2004) merumuskan tentang
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu,
unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasarannya.
Abdul Majid (2008) mendefinisikan bahwa
Strategi pemasaran adalah pengambilan-pengambilan keputusan
tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran
dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan
kondisi persaingan.
F. MANAJEMEN STRATEGI
Manajemen strategi sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan
kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan pada strategi. Berikut akan
dijelaskan lebih detail lagi mengenai pengertian dari manajemen strategi dari
beberapa ahli:
Hunger et al (2001:4) mendefinisikan manajemen strategi adalah
Keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka waktu panjang. Strategi meliputi
pengalaman lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis
atau perencanaan jangka panjang),implementasi strategi, dan
evaluasi serta pengendalian.
Philip Kottler (2000:74) mengartikan manajemen strategi sebagai
Proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan,
keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar
16
yang terus berubah. Tujuan utama dari perencanaan strategis adalah
untuk membentuk serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk
perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah
proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar
dan menyeluruh, disertai pemetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh
manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam sebuah
organisasi, mencapai tujuannya (Nawawi, 2005).
MODEL MANAJEMEN STRATIGIK
Pengamatan
linkungan
Eksternal
Lingkungan
sosial
Lingkungan
tugas
Internal
Struktur
budaya
Sumber
daya Gambar 2.1 Model Manajemen Stratejik (wheleen and Hunger, 2002)
G. RUANG LINGKUP STRATEGI
Dalam dunia bisnis kita akan dihadapkan pada lingkungan yang ada
disekitar perusahaan. Dua lingkungan tersebut adalah lingkungan Eksternal
dan Internal. Dalam buku “Manajemen Strategis” Hunger dan Wheelen
(2001) dijelaskan bahwa :
Perumusan Strategi Implementasi Strategi Evaluasi
Misi
Tujuan
Strategi
Kebijakan Program
anggaran
Prosedur
Kinerja
17
1. Lingkungan Eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan
ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada
dalam pengendalian jangka pendek manajemen puncak. Lingkungan
Eksternal dibagi menjadi dua, yaitu ;
a) Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang
secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi operasi-operasi utama
organisasi.
b) Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, kekuatan organisasi
ini tidak langsung berhubungan dengan aktifitas-aktifitas jangka
pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-
keputusan jangka panjang.
2. Lingkungan Internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan
kelemahan) yang ada dalam organisasi, tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel itu
meliputi struktur budaya dan sumber daya organisasi (Hunger dan
Wheelen, 2001:11).
H. PERENCANAAN STRATEGI
Pimpinan organisasi setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara
kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan-kekuatan eksternal
suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati terhadap
persaingan, peraturan, keinginan dan harapan kosumen, serta faktor-faktor
18
lain yang dapat mengidentifikasikan peluang dan ancaman. Proses analisis
tersebut adalah perencanaan strategi (Rangkuti, 2001:3).
Secara definitif, perencanaan strategi menurut Umar (2001:17) adalah
“Seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing),
evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang”.
Dengan demikian perencanaan strategi dapat disimpulkan sebagai
suatu kegiatan yang lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak
menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam jangka panjang (Widdy, 2006).
I. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai hasil yang memuaskan
apabila perusahaan tersebut tidak memiliki misi, tujuan, dan sasaran. Berikut
ini adalah penjelasan dari ketiga hal tersebut :
1. Visi
Visi adalah gambaran yang membangkitkan inspirasi dan mengubah
sikap dari apa yng diinginkan bagi organisasi. Visi adalah sesuatu yang
mengakibatkan seseorang atau sebuah tim tetap berada pada arah yang
diberikan meski terdapat kekurangan pada diri mereka dan berbagai
rintangan (Krause, 2004:12).
19
2. Misi
Pengertian misi ialah tujuan dan alasan yang memberikan arah sekaligus
batasan proses pencapaian tujuan. Misi pada dasarnya hanya bukan
sekedar usaha formal untuk memperjelas apa yang dikehendaki, namun
misi merupakan tahap aksi yang akan dilaksanakan dari visi yang telah
ada, guna mencapai suatu tujuan (www.indonetasia.com/2009).
3. Tujuan
Tujuan merupakan hasil ahkir aktifitas perencanaan. Tujuan merumuskan
apa yang akan diselesaikan dan sebaliknya diukur jika memungkinkan.
Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi
(Hunger dan Wheelen, 2001:15).
4. Sasaran
Sasaran adalah pernyataan terbuka yang berisi satu harapan yang akan
diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada
penjelasan kapan waktu penyelesaiannya (Hunger dan Wheelen,
2003:15).
J. STRATEGI ALTERNATIF
Berikut ini adalah penjabaran strategi-strategi alternatif yang dikemukakan
oleh pakar-pakar strategi :
1. Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan adalah strategi yang digunakan perusahaan
apabila perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk atau jasa
20
tambahan untuk meramaikan pasaran atau fungsi pada definisi bisnis
mereka dan perusahan memfokuskan strateginya pada peningkatan ukuran
dalam langkah kegiatan dalam definisi bisnis sekarang.
Menurut Wheelen dan Hunger (2002), strategi pertumbuhan intensif
internal-eksternal dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar dilakukan untuk memperkenalkan
produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang
secara geografis merupakan daerah baru. Tujuan dari strategi ini
adalah untuk memperbesar pangsa pasar.
b. Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk bertujuan meningkatkan penjualan
dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa-
jasa yang ada sekarang dengan tujuan memperbaiki produk yang
sudah ada.
c. Strategi Penetrasi Pasar
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan market share suatu
produk atau jasa melalui usaha pemasaran yang lebih besar. Hal ini
biasanya dilakukan dengan penambahan jumlah tenaga penjual,
biaya iklan untuk promosi penjualan atau usaha promosi lainnya.
Tujuan dari strategi ini adalah meningkatkan pangsa pasar dengan
usaha pemasaran yang maksimal.
21
2. Strategi Stabilitas
Strategi ini menunjukkan pilihan perusahaan untuk
mempertahankan strategi yang sudah digunakan dengan asumsi bahwa
strategi yang sekarang digunakan mendatangkan keuntungan yang cukup
bagi perusahaan. Strategi ini cocok diterapkan untuk perusahaan yang
cukup sukses beroperasi pada industri dengan daya tarik yang sedang-
sedang saja. Yang dimaksud dengan sedang-sedang saja adalah :
a) Industri tersebut mengalami pertumbuhan yang biasa atau
bahkan tidak bertumbuh.
b) Kekuatan-kekuatan dalam lingkungan tersebut berubah dan
masa depannya tidak pasti.
Strategi stabilitas sangat berguna dalam jangka pendek, tetapi juga
berarti mati jika digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama. Dalam
hal ini yang termasuk dalam strategi stabilitas adalah berhenti sejenak dan
berlanjut dengan waspada, ataupun strategi tidak berubah atau laba.
Pengertian dari strategi-strategi yang termasuk dalam strategi
stabilitas tersebut adalah ;
1. Berhenti sejenak dan berlanjut dengan waspada, adalah
strategi yang dilakukan oleh perusahaan jika perusahaan
tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam
waktu lalu dan sekarang belum siap untuk menghadapi
perubahan tersebut. Ini bukan berarti perusahaan berhenti
untuk menggunakan perusahaan tersebut, tetapi akan
22
menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Setelah itu mereka
akan melanjutkannya dengan penuh kewaspadaan karena
mereka juga pasti tahu bahwa keadaan lingkungan eksternal
sangatlah rentan terhadap perubahan, sehingga mereka
perlu mengantisipasinya.
2. Strategi lainnya adalah strategi laba. Strategi ini mungkin
diterapkan apabila industri ini memiliki pertumbuhan yang
kecil atau bahkan tidak ada, sehingga kemungkinannya
adalah kita hanya melakukan penyesuaian kecil karena
inflasi dalam tujuan penjualan dan labanya. Dengan kata
lain Strategi Laba adalah suatu keputusan untuk
mengurangi investasi, dan pengeluaran-pengeluaran jangka
pendek (Wheelen dan Hunger, 2002: 146-147).
3. Strategi Kooperatif
Strategi Kooperatif digunakan untuk mendapatkan keunggulan
bersaing dalam industri dengan cara bekerja sama dengan perusahaan lain.
Strategi kooperatif terdiri atas dua jenis yaitu, kolusi dan aliansi strategik.
Strategi kolusi merupakan kerja sama antar perusahaan dalam industri
untuk mengurangi output dan menaikkan harga agar permintaan dan
penawaran menjadi normal. Penerapan strategi kolusi antar perusahaan
melalui komunikasi langsung dan negosiasi secara informal (Wheelen dan
Hunger, 2002 :126-127).
23
Sedangkan aliansi strategik merupakan kerja sama dua perusahaan
atau lebih atau unit bisnis untuk mencapai tujuan yang saling
menguntungkan. Beberapa perusahaan atau unit bisnis melakukan aliansi
strategik dengan alas an berikut :
1) Dapat mengembangkan teknologi dan atau kemampuan
perusahaan.
2) Lebih mudah akses pasar yang lebih spesifik.
3) Mengurangi resiko keuangan.
4) Mengantisipasi pengaruh politik.
5) Mempertahankan keunggulan bersaing.
4. Strategi Penciutan
Strategi ini mensyaratkan adanya pengurangan pada bisnis yang
telah dijalankan perusahaan karena tidak lagi mendatangkan keuntungan.
Strategi ini terdiri dari strategi perubahan halauan (berputar), strategi
pelepasan, strategi likuidasi, dan strategi perusahaan tawanan. Strategi ini
merupakan pematangan aktifitas bisnis yang sedang berlangsung. Apabila
dalam perusahaan tersebut terdapat sebuah kelemahan dan kelemahan itu
terjadi karena efisiensi, maka strategi ini berfungsi sebagai pembalik arah.
Hal ini berarti satu bisnis meraih kekuatan dengan cara
mensejajarkan semua operasinya, dan menghilangkan hal-hal yang tidak
dibutuhkan. Hanya saja jika kelemahan tersebut merupakan penghambat
utama kesuksesan dalam suatu industri, dan jika banyak biaya untuk
mengatasi kelemahan ini sangatlah besar dan tidak terjangkau maka akan
24
ditambah strategi pelepasan (disvertiture) perusahaan terkadang harus
memilihnya karena berbagai alasan;
a. Perusahaan tidak bekerja dengan baik.
b. Perusahaan tidak mencapai tujuannya, ada tekanan dari para
pemegang saham, para langganan atau pihak lain untuk
meningkatkan pretasi. Sebuah perusahaan bisa berada dalam
situasi terburuk dimana tidak adanya kemungkinan lain untuk
keluar dari masalah yang menghimpitnya maka likuiditas
adalah satu-satunya cara untuk mengahkiri perusahaan. Ia akan
menjual apa yang dapat dijual dan kemudian membagikannya
pada para pemegang saham jika uang tersebut telah digunakan
untuk membayar semua hutang-hutangnya.
K. PEMILIHAN STRATEGI
Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih
diantara alternatif-alternatif strategi utama maupun variasi-variasi strategi
utama yang dipertimbangkan dalam penerapannya untuk mencapai tujuan
perusahaan. Pemilihan strategi diawali dengan mengevaluasi alternatif strategi
dengan kriteria tertentu. Langkah selanjutnya memilih alternatif strategi yang
sesungguhnya. Faktor pertimbangan pemilihan alternatif strategi, antara lain:
1. persepsi manajerial terhadap ketergantungan eksternal (para
pemilik, pesaing, pelanggan, pemasok, pemerintah, dan
masyarakat. Mereka sering disebut stakeholders. Bila tingkat
25
ketergantungan perusahaan terhadap stakeholders besar, maka
pemilihan strategi kurang fleksibel yang mengakibatkan kurang
agresifnya strategi yang dipilih.
2. sikap manajerial menghadapi resiko, apakah berani menghadapi
resiko tinggi atau tidak.
3. kesadaran manajerial terhadap strategi perusahaan di masa lalu.
Strategi masa lalu adalah titik awal pemilihan strategi masa
sekarang, dan akibatnya mungkin mengeliminasi beberapa pilihan
strategi (R.A. Supriyono, 1998:243).
L. PENENTUAN STRATEGI
Pada era globalisasi ini banyak sekali penemuan tentang cara formulasi
strategi bersaing bagi perusahaan. Berdasarkan konsep Fred R. David,
penemuan strategi utama dilakukan melalui beberapa matriks dengan tiga
tahap pelakasanaan. Berikut ini disajikan macam-macam matriks dan ketiga
tahapan yang dimaksud (Husein Umar:2001).
26
Tahap 1 : The Input Stage
Tahap 2 : The Matching Stage
Tahap 3 : The Decision Stage
Gambar 2.2
Tiga tahap pelaksanaan untuk menentukan
strategi utama menurut konsep Fred R. David
(Sumber : Umar, 2001: 52)
1. IFE (Internal Factor Evaluation)
IFE adalah analisis faktor internal yang meliputi kekuatan dan
kelemahan yang dapat mempengaruhi performance perusahaan.
Ringkasan analisis IFE kemudian dimasukkan kedalam tabel
IFE(Umar, 2001).
2. EFE (External Factor Evaluation)
EFE adalah faktor strategic eksternal yang meliputi peluang dan
ancaman yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
TOWS Matrix Strategic Position Boston Internal- Grand Strategy
(Threats,Opportunity, And Action Consulting External Matrix
Weakness, Strength) Evaluation Group (IE)
(SPACE) (BCG) Matrix
Matrix Matrix
(QSPM)
Quantitative Strategic
Planning Matrix
Eksterenal Factor Internal Factor Competitive Profile Evaluation Evaluation Matrix (CPM)
(EFE) (IFE)
27
3. CPM (Competitive Profile Matrix)
CPM digunakan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan
mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungan
dengan posisi strategis perusahaan (Umar, 2001).
4. SWOT matrix (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Matrik SWOT adalah suatu matrik yang menggambarkan bagaimana
manajemen dapat mencocokkan peluang-peluang dan ancaman-
ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan dengan kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahan internalnya, untuk menghasilkan
rangkaian empat strategi alternatif (Wheelen dan Hunger, 2002 : 115).
5. SPACE Matrix
Digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan dengan
menggunakan model yang dipresentasikan dengan menggunakan
sebuah diagram Cartesius yang terdiri atas 4 kuadran dengan skala
yang sama. Kerangka kerja ke 4 kuadran itu adalah dengan
menunjukkan apakah hasil analisisnya akan mengindikasikan
pemakaian strategi agresif, conservatif, difensif, atau competitif bagi
perusahaan (Husein Umar, 2001).
6. BCG (Boston Consulting Group)
Matriks Boston Consulting Group merupakan suatu model analisis
untuk mengetahui posisi pasar perusahaan berdasarkan keragaman
usaha dan bisnis portofolio yang dimiliki perusahaan.
28
7. Grand Strategy Matrix
Grand Strategy Matrix telah menjadi alat yang popular bagi
perusahaan dalam menentukan strategi alternatif. Dengan
menggunakan matrix ini, semua perusahaan yang diteliti dapat
ditempatkan pada salah satu dari 4 kuadran yang ada pada matrix ini.
Bentuk umum strategi ini terdiri atas 2 dimensi, pertama dimensi
posisi persaingan, dan yang kedua dimensi pertumbuhan pasar.
29
M. KERANGKA TEORITIS
Kerangka Pemikiran Teoritis adalah model konseptual yang disesuaikan
atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian (Bilson Simamora,
2004:36). Kerangka Pemikiran Teoritis yang baik adalah yang menjelaskan
secara terperinci pemikiran tentang hubungan antar konsep yang diduga ada
dalam penelitian. Jadi kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut
Input Stage Matching Stage Decision Stage
Gambar 2.3
Kerangka teoritis
Penentuan
dan
evaluasi
semua
faktor
Eksternal
(EFE)
Penentuan
dan
evaluasi
semua
faktor
internal
(IFE)
Analisis
Strengths,
Weakness,
Opportunities,
Threats
(SWOT)
Analisis Faktor
Internal dan
Eksternal (IE)
Pengambilan
keputusan
(QSPM)
30
TABEL
RINGKASAN JURNAL PENELITIAN
NO. JUDUL /
(PENULIS Tahun) VARIABEL ALAT ANALISIS HASIL
1
Teknik Pemanfaatan
Analisis SWOT Tanpa
Skala Industri (Iskandar
Putong, 2003)
Variabel I : Analisis
SWOT-TSI
Variabel II : Strategi
Perusahaan
A-SWOT-TSI (Tanpa Skala
Industri)
Dalam penelitian ini, Iskandar mencoba
kemungkinan bagaimana memanfaatkan
analisis SWOT tanpa pembanding atau
tanpa skala industri dengan tetap tidak
menghilangkan substansi kegunaannya
akan tetapi menambah fleksibilitasnya
sehingga akan melengkapi penggunaan
dan memperbesar manfaatnya. Peneliti
melakukan pengumpulan dan analisis data
dengan menggunakan analisis SWOT di
mana datanya dikumpulkan berdasarkan
kesimpulan yang diambil dari kuisioner,
wawancara, dan pengamatan secara
langsung. Dari analisis faktor eksternal
diperoleh hasil sebesar 3,10 yang
merupakan besaran peluang bagi
perusahaan dan besaran ancaman sebesar
2,90. Hal ini menguntungkan perusahaan
karena peluang di pasar lebih besar dari
pada ancaman. Analisis faktor internal
31
menunjukkan besaran kekuatan
perusahaan sebesar 3,60 dan kelemahan
sebesar 1,90, menunjukkan kekuatan
internal lebih besar dari pada kelemahan
perusahaan.
2
Perencanaan Strategis
Pemasaran Untuk
Menciptakan Sustainable
Competitive Advantage
(Marcus Remiasa, 2005)
Variabel I : Strategi
Pemasaran
Variabel II : Analisis
SWOT dan IE
SWOT dan IE (Internal
Eksternal) Matriks
Penggunaan analisis SWOT dan IE
(Internal Eksternal) Matriks yang
dilakukan oleh Marcus Remiasa bertujuan
untuk memilih strategi pemasaran yang
disesesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Dari perhitungan IFE-matrik dihasilkan
besaran pengaruh lingkungan internal
perusahaan sebesar 2,91 sedangkan EFE-
matrik dihasilkan besaran pengaruh
lingkungan eksternal sebesar 3,17,
kemudian hasil tersebut dimasukkan
kedalam IE-matrik menunjukkan bahwa
perusahaan berada pada kuadran II,
strategi yang dipilih adalah strategi grow
dan build.
3
Analisis Positioning Bank
Jabar (Eko Budi
Sulistyono, 2005)
Variabel I : Posisi
perusahaan
Variabel II : analisis
SWOT
SWOT
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
analisis tentang posisi Bank Jabar dalam
persaingannya saat ini, dan untuk
mengkaji strategi yang telah ditetapkan
serta memberikan alternatif strategi
pemasaran bagi Bank Jabar. Dari hasil
penelitian yang dilakukan dengan analisis
SWOT diketahui nilai posisi bisnis Bank
32
Jabar pada diagram SWOT berada pada
kuadran IA. Kuadran ini merupakan
situasi yang sangat menguntungkan. Di
samping itu, dari 33 unsur penilaian faktor
internal yang diamati, 24 unsur
merupakan kekuatan dan 9 merupakan
unsur kelemahan. Ini berarti Bank Jabar
mempunyai kekuatan internal yang relatif
lebih baik dibandingkan kelemahannya.
Sedangkan dari 25 unsur penilaian faktor
eksternal dihasilkan 17 unsur peluang dan
8 unsur ancaman, yang berarti peluang
yang tersedia bagi Bank Jabar masih
sangat besar.
4
Analisis Strategi
Pengembangan Bisnis
Berdasarkan Pendekatan
dengan Matrik BCG
(Yoppie Kurniawan, 2006)
Variabel I : Posisi Unit
Bisnis
Variabel II : strategi
integrasi vertikal, strategi
intensif, strategi integrasi
BCG
Penelitian yang dilakukan oleh Yoppie
bertujuan untuk mengetahui setiap posisi
unit bisnis perusahaan pada matriks BCG
dri tahun 2001-2004, posisi meliputi tanda
tanya (question mark), bintang (stars),
penghasil uang (cash cows) dan lemah.
Setelah melalui proses analisis maka
diketahui unit bisnis pada tahun 2002 dan
2003 menempati posisi bintang. Pada
tahun 2004 menempati posisi anjing.
Strategi yang dapat diterapkan untuk unit
bisnis perusahaan adalah strategi penetrasi
pasar
33
5
Perumusan Strategi
Pemasaran Melalui
Penentuan Prioritas
Trapezoidal Fuzzy Number
(Nurhasanah, 2006)
Variabel I : Posisi
Unit Bisnis
Variabel II : strategi
pemasaran
BCG
Persaingan di dunia industri semakin ketat
seiring dengan terus meningkatnya laju
pertumbuhan industri. Persaingan ini
mengakibatkan setiap industri lebih jeli
dalam merumuskan strategi pemasaran
perusahaannya. PT. X merupakan industri
minuman tradisional yang berada pada
skala Industri Kecil Menengah.
Permasalahan utama industri ini adalah
terbatasnya dana untuk mengembangkan
usaha dan menjalankan kegiatan
pemasaran. Saat ini pertumbuhan pasar
industri sebesar 16,67%, sedangkan
pangsa pasar relatif terhadap pesaing
utama adalah 0,07. Matriks Boston
Consulting Group menyatakan bahwa
perusahaan berada pada posisi tanda
tanya. Terdapat 13 variasi yang
ditawarkan untuk menentukan prioritas
kepentingannya oleh 7 orang pakar.
Sebanyak 3 strategi terpilih melalui
Trapezoidal Fuzzy Number, yaitu
menambah pasar baru melalui
pengembangan produk baru (72,72),
bermitra dalam investasi (71,50) dan
menerobos pasar yang ada (70,93).
Strategi pertama dirumuskan dengan
mengembangkan variasi kemasan dan
34
variasi produk. Strategi kedua dirumuskan
dengan sikap proaktif perusahaan dalam
mencari informasi mengenai investor
untuk menjalin kerjasama dalam bidang
investasi dengan perusahaannya. Strategi
ketiga dirumuskan dengan sikap dan
komitmen perusahaan untuk menjamin
ketersediaan produk dan menjaga kualitas
produk.
35
6
Perumusan Strategi
Pemasaran Berdasarkan
Analisis TOWS (Kristine
Sutedjo, 2005)
Variabel I : Analisis
TOWS
Variabel II : Strategi
Pemasaran
TOWS Matrik
Penelitian yang dilakukan kristine
bertujuan untuk mengidentifikasi
ancaman, peluang, kekuatan, dan
kelemahan. Jenis penelitiannya
adalah studi kasus. Teknik
pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, kuesioner. Data yang
diperoleh kemudian digunakan untuk
mengidentifikasi faktor kritis
eksternal dan internal. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh total EFAS
sebesar 3,075 dan IFAS diperoleh
total 3,375. Dari hasil penelitian
matrik IE menunjukkan bahwa
perusahaan berada di kuadran ke V,
strategi pemasaran yang digunakan
untuk periode 2005-2006 adalah
pertumbuhan intensif dan stabilitas.
Hasil dari Matrik TOWS
menunjukkan perusahaan
menggunakan strategi
pengembangan pasar. QSPM
menunjukkan pada tahap I
identifikasi alternatif strategi yang
dipilih adalah strategi pertumbuhan
intensif dengan Sum Total
Attractitiveness Score tertinggi
sebesar 5,9. Pada tahap II prioritas
utama yang akan diimplementasikan
36
dengan Sum Total Attractitiveness
Score sebesar 5,7875 adalah strategi
pengembangan pasar.
Tabel 2.2 Ringkasan Jurnal Penelitian
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu
penelitian mengenai status penelitian yang berkenaan dengan suatu fase
spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail mengenai latar
belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus kemudian hasilnya
dijadikan suatu hal yang bersifat umum (Iqbal Hasan, 2002:15). Hasil
penelitian serta hasil dari analisis data hanya berlaku pada perusahaan yang
diteliti dan berlaku pada saat penelitian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Perusahaan ; PT. PIRANTI
Alamat ; Jl. Magelang km 7. Perum. Jombor Baru blok IV
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian.
Subjek Penelitian
Subjek dari peenelitian ini adalah orang yang memiliki kompetensi
dan kapabilitas untuk dimintai data atau keterangan yang berkaitan
dengan objek penelitian, diantaranya kepala bagian pemasaran, dan
37
38
beberapa staff yang ditunjuk untuk membantu terlaksananya
penelitian ini.
Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti adalah faktor-faktor internal dan
eksternal serta strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan.
D. Jenis dan Sumber Data
1. Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber utama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara, yang berhubungan
dengan analisis SWOT guna perumusan strategi pemasaran.
2. Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik dari pengumpul data primer atau pihak lain berupa
gambaran umum perusahaan, data penjualan, pemasaran dan data
personalia.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan dengan melakukan Tanya jawab dari orang
yang mengetahui tentang objek penelitian atau orang yang terlibat
langsung di perusahaan.
39
2. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.
3. Kusioner
Teknik pengumpulan data pemasaran yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan pada bagian pemasaran yang diteliti dengan cara tertulis.
F. Variabel Penelitian
1. Variabel SWOT
a. Pengertian
Strengthts
Strengthts adalah faktor perusahaan yang mneguntungkan untuk
mencapai sasaran. Yang termasuk dalam unsur-unsur ini adalah:
a) Pangsa pasar yang meningkat.
b) Saluran distribusi yang jelas
c) Kebijakan harga.
d) Semangat kerja yang tinggi.
e) Tersedianya sumber daya yang mencukupi.
Weaknesses
Weaknesses adalah faktor internal yang menghambat atau membatasi
organisasi dalam mencapai sasaran. Yang termasuk dari unsur ini
adalah :
a) Semangat kerja yang rendah.
40
b) Mutu produk yang tidak memenuhi standar.
c) Budaya kerja yang buruk.
Opportunies
Opportunities adalah keadaan eksternal perusahaan yang memberi
kesempatan berkembangnya atau bershasilnya perusahaan dalam
mencapai sasaran. Yang termasuk dalam unsur ini adalah :
a) Daya beli konsumen yang meningkat.
b) Mesin cetak baru.
c) Persaingan harga.
d) Tingkat pertumbuhan industri.
e) Hubungan antar wilayah terjalin dengan baik.
Threats
Threats adalah faktor-faktor eksternal yang mengancam atau
menghambat perusahaan dalam mencapai sasaran. Yang termasuk
dalam unsur ini adalah :
a) Perkembangan teknologi.
b) Tingkat inflasi.
c) Ketatnya persaingan dalam industri.
d) Kebijakan pemerintah.
e) Situasi politik yang kacau.
41
b. Pengukuran
IFE (Internal Factor Evaluation)
IFE merupakan analisis faktor internal yang meliputi kekuatan dan
kelemahan yang dapat mempengaruhi performance perusahaan.
Ringkasan analisis IFE dimasukkan kedalam table IFE.
Langkah-langkah penggunaan tabel IFE adalah sebagai berikut:
Kolom 1 : faktor Internal : daftarkan beberapa faktor kekuatan
dan kelemahan yang dianggap penting bagi perusahaan.
Kolom 2 : bobot (weight) : bobot dari tiap kepentingan mulai
dari 0,0 (kurang penting) – 1,0 (paling penting).
Kolom 3 : Rating : rating tiap faktor mulai dari rating
1,00 (paling rendah) – 5,00 (paling tinggi), skala urutannya adalah;
rendah (poor), dibawah rata-rata (below average), rata-rata (average),
diatas rata-rata (above average), dan paling tinggi (outstanding).
Kolom 4 : weighted score : perkalian kolom dua dan kolom tiga
untuk mendapatkan bobot tertimbang pada masing-masing faktor.
Tabel IFE
Faktor Internal
1
Bobot
2
Penilaian
3
Skor Terbobot
4
KEKUATAN
Kecepatan pelayanan
saat ada pemesanan
Pangsa pasar yang
meningkat
Varisasi produk
Kerjasama dengan
lembaga atau institusi
42
terkait
Saluran distribusi
sederhana
Personal selling yang
baik
Kebijakan harga
KELEMAHAN
Semangat kerja
karyawan
Budaya kerja yang
buruk
Kualitas penjilidan buku
SKOR TOTAL 1,00 Gambar 3.1
Tabel IFE
EFE (Eksternal Factor Evaluation)
EFE merupakan faktor strategic eksternal yang meliputi peluang dan
ancaman yang dapat mempengaruhi performance perusahaan.
Langkah-langkah penggunaan tabel EFE adalah sebagai berikut:
Kolom 1 : faktor eksternal : daftarkan beberapa faktor
peluang dan ancaman yang dianggap penting bagi perusahaan.
Kolom 2 : bobot (weight) : bobot dari tiap kepentingan mulai
dari 0,0 (kurang penting) – 1,0 (paling penting).
Kolom 3 : Rating : rating tiap faktor mulai dari rating
1,00 (paling rendah) – 5,00 (paling tinggi), skala urutannya adalah;
rendah (poor), dibawah rata-rata (below average), rata-rata (average),
diatas rata-rata (above average), dan paling tinggi (outstanding).
Kolom 4 : weighted score : perkalian kolom dua dan kolom tiga
untuk mendapatkan bobot tertimbang pada masing-masing faktor.
43
Tabel EFE
Faktor Eksternal
1
Bobot
2
Penilaian
3
Skor Terbobot
4
PELUANG
Daya beli konsumen
Mesin cetak baru
Persaingan harga
Terdapatnya daerah
potensial yang belum
terjangkau
Tingkat pertumbuhan
industry
ANCAMAN
Perkembangan
teknologi
Tingkat inflasi
Pesaing baru dalam
industri yang sama
Ketidakpastian situasi
politik nasional
Kebijakan pemerintah
melalui buku nasional
SKOR TOTAL 1,00 Gambar 3.2
Tabel EFE
2. Variabel Strategi Pemasaran.
a. Pengertian
Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan
digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasarannya.
Strategi tersebut berisi tentang strategi spesifik untuk pasar
sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, serta besarnya
pengeluaran pemasaran (Kottler dan Armstrong, 2000)
44
b. Pengukuran
Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah matriks yang menggambarkan bagaimana
manajemen dapat mencocokkan peluang-peluang dan ancaman-
ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan
kekuatan-kekuatan dan kelemahan internalnya untuk menghasilkan
4 strategi alternatif. Metode ini mengarah pada Brain Storming
untuk menciptakan strategi alternatif yang mungkin tidak
terpikirkan oleh manajemen. Hal ini mendorong manajer strategic
untuk menciptakan baik strategi pertumbuhan maupun strategi
penciutan. Matriks SWOT dapat diaplikasikan baik pada
perusahaan bisnis tunggal maupun multibisnis. Matriks SWOT
dapat digambarkan sebagai berikut : (Wheelen dan
Hunger,2002;15)
Langkah-langkah menyusun matriks SWOT
a) Tuliskan peluang eksternal perusahaan
b) Tuliskan ancaman eksternal perusahaan
c) Tuliskan kekuatan internal perusahaan
d) Tuliskan kelemahan internal perusahaan
e) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan
mencatat resultan strategi SO dalam sel yang tepat
f) Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan
mencatat resultan strategi WO dalam sel yang tepat
45
g) Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan
mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat
h) Mencocockkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan
mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat
Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
KEKUATAN
S1.
S2. Daftar kekuatan.
S3.
S4.
KELEMAHAN
W1.
W2. Daftar kelemahan.
W3.
W4.
PELUANG
O1.
O2. Daftar peluang
O3.
O4.
Menggunakan kekuatan
dan memanfaatkan
peluang
Strategi SO
Mengatasi kelemahan dan
memanfaatkan peluang
Strategi WO
ANCAMAN
T1.
T2. Daftar Ancaman
T3.
T4.
Menggunakan kekuatan
dan menghindari
ancaman
Strategi ST
Meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
Strategi WT
(Freed R. David, 2004 : 186)
Gambar 3.3 Matriks SWOT
Dalam matriks SWOT dapat digunakan empat macam strategi alternatif, yaitu;
Strategi SO : strategi SO adalah suatu strategi dimana perusahaan dapat
menggunakan kekuatan-kekuatannya untuk mengambil manfaat dari
peluang-peluang.
46
Strategi WO : strategi WO adalah suatu strategi dimana perusahaan
dapat mengambil keuntungan dari peluang yang ada dengan mengatasi
berbagai kelemahan perusahaan.
Strategi ST : strategi ST adalah strategi dimana perusahaan dapat
mempertimbangkan kekuatan-kekuatan untuk menghindari ancaman.
Strategi WT : strategi WT adalah strategi difensif untuk meminimisasi
kelemahan dan menghindari ancaman.
Langkah selanjutnya setelah membuat matriks SWOT adalah dengan membuat
matriks Internal-Eksternal.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai
dampak startegi berbeda. Pertama, divisi yang masuk ke dalam sel I, II, atau IV
dapat disebut “Tumbuh dan Bina”. Strategi intensif (pengembangan pasar,
pengembangan produk, dan penetrasi pasar) atau integrative (integrasi kedepan,
integrasi kebelakang, dan integrasi horizontal) mungkin adalah strategi yang
paling tepat untuk divisi ini. Kedua, divisi yang masuk kedalam sel III, V, VII,
terbaik dapat dikelola dengan strategi “Pertumbuhan dan Pelihara”. Penetrasi
pasar dan pengembangan produk merupakan strategi yang sering dilakukan untuk
tipe divisi tersebut. Ketiga, adalah divisi yang umumnya masuk kedalam sel VI,
VIII, IX, adalh “Panen” atau Divestasi. Perusahaan yang sukses dapat mencapai
potofolio bisnis yang diposisikan dalam sel I pada matriks
47
Total Nilai IFE
Yang diberi Bobot
Tinggi Sedang Lemah
3,0 – 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99
Tinggi
3,0 – 4,0
Sedang
2,0 – 2,99
Rendah
1,0 – 1,99
Gambar 3.4 (tabel I-E)
Langkah selanjutnya adalah membuat matriks QSPM, matriks ini
menggunakan input dari analisis IFE dan EFE dan juga penocokan dengan
matriks IE.
Langkah-langkah menyusun matriks QSPM adalah sebagai berikut ;
a) Mendaftarkan peluang atau ancaman kunci eksternal dan kekuatan
atau kelemahan internal dalam perusahaan dari kolom kiri dari
QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari matriks IFE dan
EFE maksimal 10 faktor sukses kritis eksternal dan 10 faktor
sukses kritis internal harus dimasukkan dalam QSPM.
b) Memberikan bobot untuk tiap faktor sukses kritis eksternal dan
internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE
dan EFE. Bobot ini dituliskan dalam kolom disebelah kanan faktor
sukses kritis eksternal dan internal.
SEL I SEL II SEL III
SEL IV SEL V SEL VI
SEL VII SEL VII SEL IX
Tota
l Nila
i EF
E
Yan
g d
iberi B
ob
ot
48
c) Memeriksa tahap pencocokan matriks dan identifikasi strategi
alternatif yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan untuk
diimplementasikan, mencatat semua di baris teratas dari QSPM,
mengelompokkan strategi menjadi saling set yang eksklusif, bila
mungkin.
d) Menetapkan nilai daya tarik (AS). Tentukan nilai yang
menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif
sel tertentu, nilai daya tarik ditetapkan dengan memeriksa setiap
faktor sukses kritis internal dan eksternal. Nilai daya tarik itu
adalah; 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup menarik, 4=
amat menarik.
e) Menghitung nilai total daya tarik. Nilai tersebut ditetapkan sebagai
hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik setiap basis. Semakin
tinggi total nilai daya tarik, semakin menarik alternatif strategi itu.
f) Menghitung total nilai daya tarik. Menjumlahkan total nilai daya
tarik dalam tiap kolom strategi QSPM. Jumlah total nilai daya tarik
mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap
sel strategi.
49
Matriks QSPM
FAKTOR SUKSES
KRITIS
BOBOT
STRATEGI ALTERNATIF
STRATEGI
1
STRATEGI
2
STRATEGI
3
AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Jumlah Nilai Total Daya
Tarik
(David, 2004:200)
Gambar 3.5
Matriks QSPM
Keterangan ;
AS = NILAI DAYA TARIK
TAS = JUMLAH NILAI DAYA TARIK
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT.PIRANTI DARMA KALOKATAMA adalah perusahaan yang
bergerak di bidang percetakan. Kegiatan usaha pokok dari PT.PRANTI adalah
perdagangan besar barang cetakan. Perusahaan ini didirikan oleh Mangisi
Pardomuan Siahaan pada tanggal 7 Desember 2002 dan belum berbadan hukum.
Pada tanggal 26 Februari 2003 percetakan ini diresmikan menjadi perseroan
terbatas dan berbadan hukum dengan nomor 0904.151.16990 Dan memiliki
nomor pokok wajib pajak 02.100.277.9-003-000. PT.PIRANTI mempunyai kantor
pusat di Jakarta yang beralamatkan di jalan Waru No.32.RT.002/08
kel.Rawamangun Jakarta Timur 13220. perusahaan ini memiliki cabang di
berbagai daerah, salah satunya adalah cabang Yogyakarta yang beralamatkan di
jalan Magelang Km.7. Perum. Jombor Baru blok IV Jl. Majapahit No. 16 Sleman
dengan No. Telp 478 68 009 dan 846 6 571.
Pada tanggal 1 Desember 2005 PT.PIRANTI sebagai perusahaan penerbit
terdaftar sebagai anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan mempunyai
tanda anggota IKAPI No.206/DKI.02. Saat ini PT.PIRANTI mempunyai kantor
cabang di beberapa daerah, antara lain adalah; Jakarta, Yogyakarta, Surakarta,
Semarang, Surabaya, sampai ke pulau Sumatra tepatnya di Pematang Siantar
50
51
B. Alasan Pemilihan Lokasi
Lokasi percetakan PT.PIRANTI DARMA KALOKATAMA berada di Jl.
Magelang Km.7. Perum. Jombor Baru blok IV Jl. Majapahit No. 16
Sleman.
Alasan pemilihan lokasi usaha adalah;
1. Dekat dengan daerah pemasaran
Mengingat daerah pemasaran tersebar di Magelang, Yogyakarta, dan
Klaten maka pemilihan jalan Magelang sebagai lokasi usaha sangatlah
tepat
2. Sarana transportasi yang mudah dijangkau
Pengangkutan produk dari gudang ke daerah pemasaran tidak mengalami
kesulitan karena letak gudang yang mudah dijangkau oleh beberapa sarana
transportasi.
C. Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan tugasnya setiap bagian mempunyai tanggung jawab
yang berbeda adapun tugas dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manajer Pemasaran
a) Menyusun strategi pemasaran dengan cara pembagian segmentasi
dan target pasar secara tepat sehingga dapat memaksimalkan target
penjualan, menentukan positioning produk, serta menghitung target
penjualan.
52
b) Meningkatkan value dengan menciptakan brand image di benak
konsumen yang didukung servis dan proses pemuasan pelayanan
pada konsumen secara terus menerus dan semakin ditingkatkan.
c) Membuat evaluasi hasil penjualan dan membuat perbaikan untuk
meningkatkan pendapatan.
2. Fakturis dan kasir
a) Membuat faktur untuk setiap kali transaksi.
b) Mengirim laporan penjualan ke kantor pusat.
c) Mengeluarkan dana atas persetujuan kepala cabang.
d) Menerima uang tagihan dari para sales.
e) Membuat laporan keuangan setiap bulan.
3. Gudang
a) Mengecek buku yang datang dan buku yang keluar perusahaan.
b) Mengecek persediaan buku yang masih ada di gudang.
4. Sales
a) Memasarkan produk sesuai dengan daerah pemasaran.
b) Memberikan laporan kepada fakturis saat ada pemesanan.
50
Joko Sutamto
KEPALA PERWAKILAN
Wisnu S.
GUDANG
Markus Tri
FAKTURIS
Bambang
SALES
(Sukoharjo, Sragen,
Wonogiri)
Rizal
SALES
(Surakarta)
Ambar
SALES
(Magelang)
Danang
SALES
(Yogyakarta, Bantul)
Yulianto
SALES
(Sleman, Klaten)
53
54
D. Personalia
1. Jumlah Karyawan
Jumlah tenaga kerja di PT.PIRANTI ada 10 orang;
Manager : Joko Sutamto
Fakturis : Markus Tri
Gudang : Wisnu S.
Sales : Yulianto (Sleman, Klaten)
Danang (Yogyakarta, Bantul)
Ambar (Magelang)
Rizal (Surakarta)
Bambang (Sukoharjo, Sragen, Wonogiri)
2. Jam Kerja Karyawan
PT. PIRANTI menyesuaikan jam dan hari kerja dengan kondisi pasar. Jika
menjelang tahun ajaran baru maka jam kerja karyawan lebih padat. Jam
kerja karyawan dalam sehari adalah tujuh jam kerja aktif dan satu jam
waktu istirahat.
Hari biasa :
Jam kerja dan hari kerja : Senin-Jumat : 08.00-16.00 WIB
Menjelang Tahun Ajaran Baru :
Jam kerja dan hari kerja : Senin-Sabtu : 08.00-16.00 WIB
55
3. Sistem Perekrutan Karyawan
Proses perekrutan karyawan yang dilakukan PT.PIRANTI adalah melalui
media massa. Selama ini perusahaan merekrut karyawan dengan cara
memasang lowongan pekerjaan di Koran Kedaulatan Rakyat. Perusahaan
memilih memasang informasi lowongan pekerjaan di media massa karena
beranggapan media massa khususnya Koran mudah ditemukan dimana
saja dan tidak memerlukan biaya yang tinggi untuk mendapatkannya.
4. Sistem Gaji dan Upah
Sistem pengupahan yang digunakan oleh PT.PIRANTI adalah sebagai
berikut
a. Upah menurut waktu
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan menurut waktu
kapawsitas kerjanya, pembayaran upah yang dilakukan PT.PIRANTI
dilakukan setiap bulan.
b. Upah menurut kesatuan hasil
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan menurut prestasi yang
dihasilkan oleh karyawan tersebut. PT.PIRANTI memberikan bonus
tambahan kepada karyawan yang berhasil memenuhi target penjualan.
5. Kesejahteraan dan Fasilitas
Kesaejahteraan yang diberikan PT.PIRANTI pada karyawan berupa
JAMSOSTEK. Biaya pengobatan bagi karyawan yang sakit akan
ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. PT.PIRANTI juga menyediakan
fasilitas berupa motor yang dapat digunakan oleh sales untuk memasarkan
56
produknya. Selain itu, perusahaan juga menyediakan tempat tinggal
berupa kos atau kontrakan untuk para karyawan yang memang
membutuhkan.
E. Pemasaran
1. Daerah Pemasaran
PT.PIRANTI mempunyai daerah jangkauan pemasaran yang cukup luas.
Jawa tengah, Jawa barat, DKI, Jawa timur, dan Sumatra merupakan
wilayah pemasaran PT.PIRANTI., khusus untuk Jawa tengah dan DIY,
daerah jangkauan pemasaran tedapat di kota seperti Yogyakarta,
Surakarta, Magelang, Semarang, dan Kedu.
2. Usaha yang dilakukan Produsen agar Konsumen loyal
Perusahaan melakukan berbagai usaha agar konsumen tetap loyal untuk
menggunakan produk dari PT.PIRANTI. usaha-usaha yang dilakukan
antara lain dengan ;
a) Peningkatan produktivitas barang
Dalam peningkatan produktivitas, ssaha yang dilakukan oleh
PT.PIRANTI adalah sebagai berikut :
Analisis situasi.
Langkah awal yang harus dilakukan dalam peningkatan
produktivitas harus mampu menganalisis situasi sebelum
mengambil keputusan atau tindakan yang akan ditetapkan.
PT.PIRANTI telah maelakukan analisi situasi dengan baik.
57
Walaupun permintaan akan buku sedang menurun,
PT.PIRANTI tidak menambah karyawan baru.
Merancang program peningkatan produktivitas.
Untuk peningkatan produktivitas maka dibutuhkan pula dasar
program dengan rancangan yang tepat, efektif dan efisien.
PT.PIRANTI melakukan langkah promosi personal selling
dengan memberikan workshop dan pameran buku agar produk
perusahaan lebih dikenal oleh masyarakat.
Mengevaluasi program dan memberikan umpan balik.
Untuk menilai hasil akhir maka perlu dilakukan evaluasi
program dengan memberikan umpan balik. Dengan
mengadakan workshop dan pameran buku PT.PIRANTI yakin
produknya akan dikenal masyarakat luas.
b) Penyesuaian harga
PT.PIRANTI melakukan penyesuaian harga agar dapat bersaing
dengan perusahaan dalam industri yang sama dengan tetap
memperhatikan kualitas dan mutu produk.
c) Strategi positioning yang baik
Strategi positioning adalah strategi yang digunakan untuk
menanamkan suatu citra produk di benak konsumen sehingga
produk tersebut terlihat menonjol dibanding produk lain. Strategi
positioning yang dilakukan PT.PIRANTI adalah ;
58
Penentuan posisi menurut manfaat.
Penentuan posisi menurut manfaat PT.PIRANTI adalah
membantu para siswa-siswi dalam penyediaan buku-buku
pelajaran.
Penentuan posisi menurut pemakai.
Penentuan posisi menurut pemakai yang dilakukan
PT.PIRANTI sudah jelas,yaitu PT.PIRANTI menyediakan
buku pelajaran khusus siswa-siswi SD, SMP, SMA sederajat.
Penentuan posisi menurut kategori produk.
Penentuan posisi menurut kategori produk yang dilakukan
PT.PIRANTI adalah penyediaan buku khusus pelajaran.
d) Komunikasi secara cepat
Perusahaan harus bisa melakukan komunikasi secara cepat baik
kepada konsumen maupun kepada karyawan. Hal ini perlu
dilakukan agar kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan
efisien. Sales PT.PIRANTI mampu melakukan komunikasi yang
cepat pada konsumen mengenai produk-produk perusahaan. Jika
ada pemesanan dari konsumen, maka dengan cepat pula sales akan
memenuhi kebutuhan konsumen tersebut
e) Keramahan dan kenyamanan pada konsumen
Keramahan sales PT.PIRANTI kepada kosumen membuat citra
perusahaan semakin baik. Hal ini juga membuat konsumen merasa
nyaman saat berkomunikasi dengan sales.
59
3. Pasar sasaran perusahaan
Mengingat PT.PIRANTI memiliki konsentrasi produk buku pelajaran dan
tidak menyediakan buku umum, maka pasar sasaran dari PT.PIRANTI
adalah SD(sederajat), SMP(sederajat), SMA(sederajat)
F. Saluran Distribusi
Saluran distribusi yang digunakan oleh PT.PIRANTI adalah;
Produsen----------------Konsumen
PT.PIRANTI menggunakan saluran distribusi yang sederhana yaitu
Produsen-Konsumen tanpa melibatkan pengecer, rekanan, dan agen.
Perusahaan menjual barang langsung ke sekolah-sekolah yang sesuai
dengan wilayah pemasaran dari masing-masing sales.
Alur saluran distribusi PT.PIRANTI dapat dijelaskan sebagai berikut:
GURU
PT.PIRANTI SEKOLAH
KOPERASI
Keterangan:
PT.PIRANTI mendistribusikan produknya berupa buku pelajaran ke
sekolah langsung tanpa memakai rekanan dan agen. Kebijakan sekolah
sendiri yang mengatur buku tersebut akan disalurkan ke para murid lewat
Guru yang telah ditunjuk atau langsung ke Koperasi.
60
G. Promosi
Promosi penjualan yang dilakukan perusahaan adalah personal selling,
personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik
kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk
menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia sebagai alat
promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat
interaktif atau komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan
pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi dapat
dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi
yang ada.
Personal selling yang dilakukan oleh PT.PIRANTI antara lain dengan
cara:
1. Field selling
Seles PT.PIRANTI melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni
mendatangi konsumen ke sekolah-sekolah
2. Executive selling
Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang
melakukan penjualan.
H. Analisis Pesaing dan Pasar
PT.PIRANTI berkonsentrasi pada buku-buku pelajaran bagi siswa SD,
SMP, SMA sederajat. Pasar perusahaan PT.PIRANTI sangat tergantung
61
pada masa menjelang Tahun Ajaran Baru dan masa menjelang Ujian.
Pasar perusahaan dikuasai oleh 7 perusahaan percetakan yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan penerbitan dan percetakaan buku
mempunyai tingkat persaingan yang tinggi. Selama satu tahun terahkir,
jumlah pesaing bertambah sebanyak 6 perusahaan. Diantaranya adalah,
ANEKA ILMU, GRASSINDO, GRAFINDO, INTAN PARIWARA,
ERLANGGA, dan YUDHISTIRA. Dalam kurun waktu lima tahun
terahkir, Erlangga dan Yudhistira masih berada diurutan terdepan dan
menguasai pangsa pasar yang cukup tinggi. Selain itu, penggunaan buku-
buku dengan standardisasi Nasional juga merupakan pesaing bagi
perusahaan. Hal ini memacu perusahaan yang lain untuk meningkatkan
kualitas dan citra produk agar dapat diterima oleh konsumen.
I Produk-Produk Perusahaan
Fokus dari PT.PIRANTI adalah menyediakan buku-buku pelajaran untuk
siswa-siswi SD, SMP, SMA sederajat. Produk buku yang disediakan di
PT.PIRANTI antara lain:
No. JENJANG BUKU
1 Sekolah Dasar (sederajat)
Pendidikan Agama Islam
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pendidikan Kewarganegaraan
Seni Budaya
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Olahraga dan Kesehatan
2 Sekolah Menengah Pertama (sederajat) Soal UAN SMP
Pendidikan Agama Islam
Matematika
62
Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu
Fisika
Biologi
Kimia
Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Ekonomi
Sejarah
Geografi
Sosiologi
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Penjaskes
Seni Rupa
Seni Musik
Teknologi dan Komputer
3 Sekolah Menengah Atas
(sederajat) Soal UAN SMA
Pendidikan Agama Islam
Matematika
Fisika
Biologi
Kimia
Ekonomi
Geografi
Sejarah
Sosiologi
Akuntansi
Antropologi
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Teknologi dan Komputer
63
BAB V
ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Selama penelitian di perusahaan percetakan buku PT.PIRANTI, diperoleh
hasil yang dapat dipergunakan sebagai bahan untuk menganalisis masalah
yang telah dirumuskan pada awal skripsi ini
Adapun data-data yang diperoleh dan dianalisis adalah sebagai berikut ;
1. IFE (Internal Factor Evaluation)
a) Kecepatan pelayanan pada saat pemesanan
Perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang baik untuk konsumen,
diantaranya adalah memberikan kecepatan pelayanan saat ada pemesanan.
Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan kepercayaan
kepada konsumen dan sebagai gambaran bahwa perusahaan mempunyai
citra yang baik.
b) Pangsa pasar yang meningkat
Pada tahun 2010 pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 2%, sedangkan
pada tahun 2011 peluang pasar yang akan diraih belum bisa diramalkan.
Walaupun terjadi penurunan penjualan di beberapa produk, perusahaan
tetap optimis akan meraih pangsa pasar yang kuat karena adanya
kepercayaan pelanggan yang semakin meningkat kepada perusahaan
karena kualitas produk yang semakin baik.
63
64
c) Variasi produk
Menawarkan produk yang variasi menjadi keuntungan tersendiri bagi
perusahaan. Semakin banyak variasi produk yang dimiliki oleh
perusahaan, maka semakin besar pula kesempatan perusahaan dapat
bertahan dan meramaikan pasar dalam industri sejenis.
d) Kerjasama dengan lembaga atau institusi yang berkaitan
Kerjasama dengan lembaga atau instansi yang berkaitan yang dilakukan
oleh perusahaan dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan menjalin
relasi yang baik dengan konsumen. Hal ini dilakukan dengan cara
mengadakan workshop di kelurahan dan kecamatan yang masuk dalam
wilayah pemasaran.
e) Saluran distribusi yang sederhana
Perusahaan menetapkan berbagai kebijakan diantaranya adalah kebijakan
mengenai penetapan saluran distribusi. Saluran distribusi yang digunakan
oleh perusahaan adalah Produsen-Konsumen. Perusahaan tidak melibatkan
agen atau pengecer dalam proses distribusi
f) Personal selling yang baik
PT.PIRANTI menggunakan personal selling sebagai media promosi
karena dengan penggunaan personal selling perusahaan memperoleh
berbagai manfaat, diantaranya : memudahkan perusahaan dalam menjawab
secara langsung akan beragamnya keinginan pasar, mendefinisikan
masalah yang terjadi di lapangan sekaligus mencari penyelesaiannya, dan
65
mempertahankan pelanggan secara komunikasi dua arah untuk
meningkatkan penjualan.
g) Kebijakan harga
Penetapan kebijakan harga yang diberlakukan kepada tiap produk yang
dihasilkan sangat berpengaruh terhadap daya beli konsumen, oleh karena
itu kebijakan harga menjadi variabel yang penting untuk diperhatikan.
h) Semangat kerja karyawan
Perusahaan beranggapan bahwa semangat kerja berbanding lurus dengan
kinerja karyawan. Artinya jika semangat kerja karyawan meningkat maka
kinerja karyawan juga semakin baik, begitu juga sebaliknya. Hal ini
berdampak langsung dengan produktivitas karyawan
i) Kekuatan penjilidan buku
Kualitas buku mencakup hasil cetakan, kualitas kertas, dan penjilidan
buku. Kekuatan penjilidan buku harus benar-benar diperhatikan. Jilid yang
tidak mudah lepas tentunya juga akan mebuat kualitas buku juga semakin
baik. Hal ini ditujukan agar perusahaan tidak kehilangan konsumen.
j) Budaya kerja perusahaan
Unsur-unsur budaya yang buruk dalam skala kecil (dilakukan oleh sedikit
orang ) barangkali tidak akan berpengaruh terhadap budaya kerja secara
keseluruhan di dalam perusahaan tersebut. Namun jika dibiarkan dan terus
dilakukan bisa saja akan mencemari keseluruhan budaya kerja di
perusahaan dan pada akhirnya bisa menghancurkan perusahaan itu sendiri.
Permasalahan budaya kerja yang buruk harus diatasi dengan cara
66
pemimpin dan karyawan ‘duduk bersama’ membahas budaya-budaya kerja
yang menghambat kinerja perusahaan, dan segera membahas dan
menetapkan budaya-budaya kerja yang baru yang tentunya pemimpin dan
segenap karyawan harus sama-sama menyepakati dan berkomitmen untuk
menerapkannya dalam pekerjaan.
2. EFE (External Factor Evaluation)
a) Daya beli konsumen
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan adalah daya beli
konsumen. Kebutuhan akan buku pelajaran dan minat baca masyarakat
yang meningkat merupakan gambaran dari daya beli konsumen yang
semakin tinggi dalam usaha pemenuhan kebutuhan buku
Berikut dijelaskan mengenai fakta tentang kebutuhan buku pelajaran
Badan Pusat Statistik (BPS) (2008)
Umur diatas 15 tahun :
Membaca koran 55.11 %
Majalah / tabloid 29.22 %
Buku cerita 16.72 %
Buku pelajaran 44.28 %
Ilmu pengetahuan lainnya 21.07 %
*Persentase minat baca ideal adalah 80 % dari total penduduk.
b) Mesin cetak baru
Keberadaan mesin cetak baru merangsang perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas dalam memenuhi kebutihan konsumen.
67
Mengingat daya beli konsumen yang meningkat maka keberadaan mesin
cetak baru sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
c) Persaingan harga
Persaingan harga yang semakin bervariatif dari perusahaan dalam industri
yang sama memacu perusahaan untuk berani bersaing harga tanpa
mengesampingkan kualitas dan mutu produk.
d) Masih terdapat beberapa daerah potensial yang belum terjangkau
Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau oleh perusahaan lain
merupakan peluang perusahaan untuk menambah wilayah pemasaran.
Terdapatnya sekolah-sekolah yang teletak di pinggiran kota sangat
memungkinkan perusahaan memasuki daerah pemasaran yang baru.
e) Tingkat pertumbuhan industri
Pertumbuhan produksi industri Pengolahan besar dan Sedang triwulan III
2009 naik sebesar 2,67%Meningkatnya produksi industri pada triwluan III
2009 disebabkan oleh berbagai industri, salah satunya adalah mesin dan
perlengkapan yang naik sebesar 5,92%. Hal ini berdampak dengan
kenaikan industri penerbitan, percetakan, reproduksi media rekaman naik
sebesar 0,55%. (Berita Resmi Statistik No.67/11/Th.XII. 2 November
2009)
f) Perkembangan teknologi
Pekembangan teknologi yang semakin canggih sangat membantu
perusahan dalam di berbagai sektor, khususnya sektor produksi.
Penggantian tenaga manusia dengan mesin-mesin berat diharapkan dapat
68
menambah efisiensi dan efektivitas kerja. Hal ini tentunya juga harus
diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkualitas
g) Tingkat inflasi
inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan nilai mata uang
yang menyebabkan meningkatnya harga barang. Jika tingkat inflasi
semakin tinggi, maka kemampuan konsumen untuk membeli produk
PT.PIRANTI akan turun. Berikut akan disajikan tingkat inflasi Indonesia
menurut BPS sampai Januari 2010:
Bulan Tahun Tingkat Inflasi
Januari 2010 3.72 %
Desember 2009 2.78 %
November 2009 2.41 %
Oktober 2009 2.57 %
September 2009 2.83 %
Agustus 2009 2.75 %
Juli 2009 2.71 %
Juni 2009 3.65 %
Mei 2009 6.04 %
April 2009 7.31 %
Maret 2009 7.92 %
Februari 2009 8.60 %
Januari 2009 9.17 %
Tabel V.1 Tingkat Inflasi
(Badan Pusat Statistik, 2010)
h) Pesaing baru dalam industri yang sama
Munculnya pesaing baru dalam industri yang sama tentunya tidak lepas
dari terbukanya pasar bagi perusahaan yang mempunyai modal yang besar.
Munculnya Pesaing baru dalam industri yang sama merupakan tantangan
bagi perusahaan. Jika perusahaan mampu mempertahankan kualitas
produk dan citra perusahaan maka perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan yang lain.
69
i) Ketidakpastian situasi politik nasional
Skandal bank Century yang terjadi akhir-akhir ini sedikit banyak membuat
iklim bisnis di Indonesia melemah. Kepercayaan pebisnis kepada bank
sedikit menurun. Hal ini harus segera diatasai agar iklim bisnis di
Indonesia kembali menguat.
j) Kebijakan pemerintah melalui buku standardisasi nasional
Munculnya buku dengan standarisasi nasional membuat para penerbit
lebih hati-hati dalam mengeluarkan produk. Materi yang ada harus
disesuaikan dengan kisi-kisi materi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
jika materi buku tidak sesuai dengan materi dari pemerintah, maka sulit
buku tersebut akan laku di pasaran.
B. Pembahasan
Setelah menganalisis kekuatan dan kelemahan dalam faktor internal serta
serta peluang dan ancaman dalam faktor eksternal selanjutnya ditetapkan
kedalam tahap I yaitu matriks IFE untuk faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) serta matriks EFE untuk faktor eksternal (peluang dan ancaman).
Kemudian hasil yang didapat dicocokkan dalam tahap II yaitu SWOT dan IE
matriks untuk memperoleh strategi alternatif yang layak bagi perusahaan.
Pada tahap III, strategi yang dihasilkan pada tahap II diputuskan secara
objektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses internal dan
eksternal yang dianalisis sebelumnya. Strategi yang telah dihasilkan dan
ditetapkan menjadi landasan dalam penyusunan strategi pemasaran yang akan
digunakan oleh perusahaan.
70
a. Tahap 1
Tahap ini disebut juga input stage karena fungsi dari tahap ini adalah
mengumpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk mengetahui strategi
pemasaran apa yang sesuai dengan PT.PIRANTI. pada tahap tahap ini akan
digunakan Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix dan External Factor
Evaluation (EFE) Matrix.
Tabel IFE
Faktor Sukses Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Kecepatan pelayanan saat ada
pemesanan
Pangsa pasar meningkat
Variasi produk
Kerjasama dengan lebaga atau
institusi yang berkaitan
Saluran distribusi sederhana
Personal selling yang baik
Kebijakan harga
Kelemahan
Semangat kerja karyawan
Budaya kerja
Kualitas penjilidan buku
0,10
0,15
0,04
0,06
0,12
0,11
0,10
0,12
0,11
0,08
1,00
2,77
3,00
1,83
2,33
3,20
3,10
2,73
3,00
2,37
2,07
0,28
0,45
0,07
0,14
0,38
0,34
0,27
0,36
0,26
0,17
2,72
Tabel V.2 Tabel IFE (Internal Factor Evaluation)
71
Keterangan :
Bobot
Pemberian nilai pada bobot diberikan oleh perusahaan berdasarkan rata-rata
industri perusahaan untuk masing-masing faktor yang ada
Kekuatan
1) Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan
Bobot : 0,10
Perusahaan berusaha untuk memberikan pelayanan yang semaksimal
mungkin kepada konsumen. Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan
memiliki bobot yang besar pada perusahaan
2) Pangsa pasar meningkat
Bobot : 0,15
Salah satu kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah pangsa pasar
yang sudah mampu melayani konsumen. Hal ini terlihat pada volume
penjualan yang relatif stabil setiap tahunnya.
3) Variasi produk
Bobot : 0,04
Variasi produk dipandang tidak terlalu penting sebagai variabel yang
menentukan kesuksesan perusahaan. Sebab selama ini PT.PIRANTI sudah
mencetak buku pelajaran yang sudah bervariatif.
4) Kerjasama dengan lembaga atau institusi yang berkaitan
Bobot : 0,06
72
Perusahaan melakukan hubungan kerjasama dengan lembaga yang
berkaitan. Hal ini bertujuan sebagai penunjang sarana promosi perusahaan.
Kerjasama dengan lembaga berkaitan diberi bobot yang kecil oleh
perusahaan.
5) Saluran distribusi sederhana
Bobot : 0,12
Saluran distribusi yang ditangani langsung oleh perusahaan dapat
mendukung pemasaran produk perusahaan. Selain itu, dengan saluran
distribusi sederhana, perusahaan dapat melakukan pengawasan secara
langsung jika terjadi kesalahan dalam proses distribusi.
6) Personal selling yang baik
Bobot : 0,11
Personal selling merupakan cara yang selama ini digunakan perusahaan
untuk promosi. Dengan personal selling perusahaan memperoleh berbagai
keuntungan, maka perusahaan memberikan bobot yang besar.
7) Kebijakan harga
Bobot : 0,10
Penetapan kebijakan harga dipandang memiliki bobot rata-rata dalam
penentuan kekuatan perusahaan. Penetapan kebijakan harga berhubungan
langsung dengan daya beli konsumen.
Kelemahan
1) Semangat kerja karyawan
Bobot : 0,12
73
Perusahaan memberikan bobot yang besar pada semangat kerja karyawan.
Semangat kerja karyawan yang rendah sangat mempengaruhi kinerja
karyawan. Hal ini akan berdampak pada produktivitas karyawan.
2) Budaya kerja yang buruk
Bobot : 0,11
Budaya kerja erat kaitannya dengan penilaian kinerja karyawan yang
dihasilkan tiap karyawan itu sendiri, kedisiplinan terutama dalam hal
waktu dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Perusahaan
memberikan bobot yang besar akan hal ini.
3) Kualitas penjilidan buku
Bobot : 0,08
Perusahaan memberikan bobot rata-rata dalam kualitas penjilidan buku.
Selama ini kualitas penjilidan buku kurang baik. Hal ini terlihat pada
adanya cover buku yang lepas.
Rating
Pemberian nilai pada rating diberikan oleh perusahaan berdasarkan keadaan atau
kondisi perusahaan untuk masing-masing faktor yang ada
Kekuatan
1) Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan
Rating : 2,77
Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan dari direspon rata-rata oleh
perusahaan. PT.PIRANTI memberikan pelayanan yang baik bagi para
konsumen khususnya saat ada pemesanan dari konsumen.
74
2) Pangsa pasar meningkat
Rating : 3,00
Pangsa pasar yang meningkat merupakan kekuatan perusahaan. Pangsa
pasar yang mampu melayani konsumen dijadikan tolok ukur perusahaan
dalam mencapai keberhasilan.
3) Variasi produk
Rating : 1,83
Keragaman buku pelajaran yang diproduksi PT.PIRANTI memiliki respon
di bawah rata-rata. variasi produk bukan merupakan faktor yang penting
dalam menentukan keberhasilan perusahaan.
4) Kerjasama dengan lembaga atau institusi yang berkaitan
Rating : 2,33
Perusahaan merespon rata-rata tentang kerjasama dengan lembaga atau
institusi yang berkaitan. Dengan ada atau tidak adanya kerjasama dengan
lemaba terkait, perusahaan tetap bisa melakukan promosi.
5) Saluran distribusi sederhana
Rating : 3,20
Saluran distribusi yang dijalankan perusahaan mendukung jalur pemasaran
perusahaan dalam proses distribusi.
6) Personal selling yang baik
Rating : 3,10
75
Personal selling yang baik mendapat respon di atas rata-rata oleh
perusahaan. Personall selling selama ini digunakan perusahaan dalam
melakukan promosi.
7) Kebijakan harga
Rating : 2,73
Perusahaan harus menetapkan kebijakan harga yang disesuaikan dengan
kondisi pasar agar mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
Perusahaan merespon rata-rata dalam penentuan kebijakan harga.
Kelemahan
1) Semangat kerja karyawan
Rating : 3,00
Perusahaan memberikan respon rata-rata pada semangat kerja karyawan.
Semangat kerja karyawan yang rendah mempengaruhi kinerja perusahaan.
2) Budaya kerja yang buruk
Rating : 2,37
Budaya kerja yang kurang baik terutama kedisplinan dalam hal waktu
dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Perusahaan memberikan
respon rata-rata terhadap budaya kerja
3) Kualitas penjulidan buku
Rating : 2,07
Perusahaan merespon rata-rata kualitas penjilidan buku. Selama ini
kualitas penjilidan buku kurang baik. Hal ini harus segera diperbaiki agar
konsumen tetap percaya dan terus menggunaka produk PIRANTI
76
Tabel EFE
Faktor Sukses Bobot Rating Nilai
Peluang
Daya beli konsumen
Mesin cetak baru
Persaingan harga
Terdapat daerah potensial yang
belum terjangkau
Tingkat pertumbuhan industry
Ancaman
Perkembangan teknologi
Tingkat inflasi
Pesaing baru dalam industri
yang sama
Ketidakpastian situasi politik
nasional
Kebijakan pemerintah melalui
buku nasional
0,10
0,04
0,13
0,17
0,08
0,07
0,05
0,08
0,11
0,16
1,00
2,5
1,37
3,00
2,57
2,33
2,40
2,67
2,20
2,83
3,83
0,25
0,05
0,39
0,44
0,19
0,17
0,13
0,18
0,31
0,61
2,72
Tabel V.3 Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Keterangan :
Bobot
Pemberian nilai pada bobot diberikan oleh perusahaan berdasarkan rata-rata
industri perusahaan untuk masing-masing faktor yang ada.
Peluang
1) Daya beli kosumen
bobot : 0,10
77
daya beli kosumen mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. Daya beli konsumen yang tinggi akan
buku pelajaran berdampak positif pada peluang PT.PIRANTI dalam
merebut pasar.
2) Mesin cetak baru
Bobot : 0,04
Keberadaan mesin cetak baru yang lebih canggih sangat diperlukan dan
menjadi sesuatu yang penting bagi dunia industri
3) Persaingan harga
Bobot : 0,13
Persaingan harga yang terjadi di pasar harus disesuaikan kualitas dan mutu
produk dari masing-masing perusahaan. Persaingan harga diberi bobot
besar oleh perusahaan
4) Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau
Bobot : 0,17
Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau merupakan peluang
perusahaan untuk menambah wilayah pemasaran. Perusahaan memberikan
bobot yang besar untuk hal tersebut.
5) Tingkat pertumbuhan industri
Bobot : 0,08
Tingkat pertumbuhan industri khususnya bisnis penerbitan dan percetakan
naik sebesar 0,55%, hal ini memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Tingkat pertumbuhan industri diberi bobot rata-rata oleh perusahaan
78
Ancaman
1) Perkembangan teknologi
Bobot : 0,07
Mesin dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan sudah modern tetapi
relatif kurang lengkap dibanding pesaing sehingga menjadi ancaman bagi
perusahaan.
2) Tingkat inflasi
Bobot : 0,05
Tingkat inflasi yang tidak stabil mempengaruhi perkembangan bisnis
perusahaan. Karena inflasi berhubungan langsung dengan daya beli
konsumen.
3) Pesaing baru dalam industri yang sama
Bobot : 0,08
Banyaknya pesaing dalam industri yang sama akan menjadi ancaman jika
perusahaan tidak bisa mempertahankan kualitas produk dan citra
perusahaan.
4) Ketidakpastian situasi politik nasional
Bobot : 0,11
Kondisi politik nasional yang tidak menentu akhir-akhir ini berpengaruh
pada inflasi yang menyebabkan turunnya daya beli konsumen terhadap
produk PIRANTI
5) Kebijakan pemerintah melalui buku nasional
Bobot : 0,16
79
Keberadaan buku pemerintah merupakan ancaman yang besar bagi para
penerbit. Perusahaan harus lebih selektif dalam pemilihan materi agar
tidak terlalu jauh dengan materi dari buku pemerintah.
Rating
Pemberian nilai pada rating diberikan oleh perusahaan berdasarkan keadaan atau
kondisi perusahaan untuk masing-masing faktor yang ada
Peluang
1) Daya beli kosumen
Rating : 2,50
Perusahaan merespon rata-rata terhadap daya beli kosumen. Daya beli
masyarakat pada sebagian produk PT.PIRANTI masih dibawah rata-rata
dan harus ditingkatkan.
2) Mesin cetak baru
Rating : 1,37
Keberadaan mesin cetak baru yang lebih canggih dapat membantu
perusahaan dalam proses produksi. Namun penambahan mesin cetak baru
memerlukan biaya yang tinggi pula. Maka respon perusahaan adalah di
bawah rata-rata.
3) Persaingan harga
Rating : 3,00
Persaingan harga yang terjadi di pasar mendapat respon rata-rata dari
perusahaan. Persaingan yang dilakukan juga harus memperhatikan kualitas
dan mutu produk.
80
4) Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau
Rating : 2,57
Peluang perusahaan yang diperoleh dari adanya daerah potensial yang
belum terjangkau mendapat respon rata-rata dari perusahaan
5) Tingkat pertumbuhan industri
Rating : 2,33
Peningkatan pertumbuhan industri khususnya industri penerbitan dan
percetakan pada tahun 2009 diberi rating rata-rata oleh perusahaan.
Ancaman
1) Perkembangan teknologi
Rating : 2,40
Mesin dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan relatif kurang
modern dibanding pesaing sehingga kurang mendukung perusahaan.
2) Tingkat inflasi
Rating : 2,67
Tingkat inflasi yang tidak stabil mempengaruhi perkembangan bisnis
perusahaan. Tingkat inflasi yang tidak stabil diberikan respon rata-rata
oleh perusahaan.
3) Pesaing baru dalam industri yang sama
Rating : 2,20
Perusahaan merespon rata-rata akan keberadaan para pesaing, karena
dengan adanya pesaing menandakan posisi pasar tidak jenuh dan tingkat
perumbuhan industri juga semakin meningkat.
81
4) Ketidakpastian situasi politik nasional
Rating : 2,83
Ketidakpastian situasi politik nasional dapat berdampak pada inflasi yang
menyebabkan daya beli konsumen turun. Hal ini direspon rata-rata oleh
perusahaan.
5) Kebijakan pemerintah melalui buku nasional
Rating : 3,83
Keberadaan buku pemerintah merupakan ancaman yang besar bagi para
perusahaan penerbit. Perusahaan memberikan respon di atas rata-rata
tentang keberadaan buku nasional.
b. Tahap 2
Tahap ini sering disebut matching stage. Ada dua tahap dalam matching stage
yang digunakan yaitu SWOT dan IE.
Berikut adalah penjelasan dari kedua matriks tersebut ;
SWOT matriks
Matriks SWOT adalah matriks yang menggambarkan bagaimana manajemen
dapat mencocokkan peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal yang
dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan
internalnya untuk menghasilkan 4 strategi alternatif. Metode ini mengarah
pada Brain Storming untuk menciptakan strategi alternatif yang mungkin tidak
terpikirkan oleh manajemen. Setelah menganalisi faktor internal dan eksternal
maka dilanjutkan pada tahap dua untuk menyusun matriks SWOT.
82
Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
KEKUATAN
Kecepatan pelayanan
saat ada pemesanan
Pangsa pasar yang
meningkat
Variasi produk
Kerjasama dengan
lembaga atau institusi
yang berkaitan
Saluran distribusi yang
sederhana
Personal selling yang
baik
Kebijakan harga
KELEMAHAN
Semangat kerja
karyawan
Budaya kerja
Kualitas penjilidan
buku
PELUANG
Daya beli konsumen
Mesin cetak baru
Persaingan harga
Terdapat daerah
potensial yang belum
terjangkau
Tingkat pertumbuhan
industri
STRATEGI
SO
o Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas
dan pelayanan
o Mengembangkan
pasar ke wilayah baru
o Meningkatkan pangsa
pasar
STRATEGI
WO
o Meningkatkan mutu
dan kualitas SDM
o Melakukan promosi
yang gencar untuk
meningkatkan daya
beli konsumen
ANCAMAN
Perkembangan
teknologi
Tingkat inflasi
Pesaing baru dalam
industri yang sama
Ketidakpastian situasi
politik nasional
Kebijakan pemerintah
melalui buku nasional
STRATEGI
ST
o Meningkatkan daya
saing melalui efisiensi
dan promosi.
o meningkatkan standar
buku yang mencakup
kualitas serta materi
STRATEGI
WT
o meningkatkan daya
saing melalui
kebijakan harga
untuk meningkatkan
penjualan
Gambar V.4
Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Strategi SO
Strategi SO merupakan suatu strategi dimana perusahaan dapat menggunakan
kekuatan-kekuatannya untuk mengambil manfaat dari peluang-peluang,
mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta pelayanan merupakan strategi
83
yang baik yang bisa digunakan oleh perusahaan karena perusahaan sudah
menjalankan personal selling yang baik sebagai bentuk promosi penjualan. Selain
itu terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau dan saluran distribusi
yang sederhana dapat dijadikan strategi mengembangkan pasar ke wilayah baru.
Strategi WO
Strategi WO merupakan strategi di mana perusahaan dapat mengambil
keuntungan dari peluang yang ada dengan mengatasi berbagai kelemahan
perusahaan. Strategi WO yang cocok dijalankan oleh perusahaan adalah
meningkatkan mutu dan kualitas SDM serta melakukan promosi yang gencar
untuk meningkatkan daya beli konsumen
Strategi ST
Strategi ST adalah suatu strategi dimana perusahaan dapat mempertimbangkan
kekuatan-kekuatan untuk menghindari ancaman. Meningkatkan daya saing
melalui efisiensi dan promosi serta meningkatkan standar buku yang mencakup
kualitas serta kelengkapan materi cocok untuk digunakan perusahaan sebagai
strategi ST
Strategi WT
Strategi WT adalah suatu strategi defensiv untuk meminimisasi kelemahan dan
menghindari ancaman. Perusahaan dapat menjalankan strategi WT dengan cara
meningkatkan daya saing melalui kebijakan harga untuk meningkatkan penjualan
I-E matriks
Pada tahap ini dilakukan penggabungan faktor internal dan faktor eksternal
dari PT.PIRANTI yang nantinya akan diperoleh strategi alternatif. Alat yang
84
digunakan adalah Internal-Eksternal (IE) Matrix yang terdiri dari 9 sel. Pada
tahap ini juga sering disebut matching stage, seperti tampak pada tabel V.5
Total Nilai IFE
Yang diberi Bobot
Tinggi Sedang Lemah
3,0 – 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99
Tinggi
3,0 – 4,0
Sedang
2,0 – 2,99
Rendah
1,0 – 1,99
Gambar V.5
I-E matriks
Tabel matriks Inrenal dan Eksternal di atas diperoleh skor IFE perusahaan
2,72 dan EFE 2,72 itu menunjukkan perusahaan untuk faktor internal direspon
rata-rata dan untuk faktor eksternalnya perusahaan juga merespon rata-rata yang
artinya faktor internal dan eksternal rata-rata berpengaruh dalam penentuan
langkah-langkah stratejik.
Dengan hasil tersebut, maka posisi perusahaan berada pada sel V dengan
menerapkan strategi Market Penetration dan Product Development.
c. Tahap 3
Tahap ini disebut decision stage. Tahap ini menggunakan input dari informasi
tahap 1 untuk mengevaluasi secara objektif dari hasil tahap 2, sehingga dapat
SEL I SEL II SEL III
SEL IV SEL V SEL VI
SEL VII SEL VII SEL IX
Tota
l Nila
i EF
E
Yan
g d
iberi B
ob
ot
SEL V
85
diperoleh strategi alternatif yang paling baik untuk dipilih. Alat yang dipakai
untuk tahap ini adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Tabel QSPM
Critical Factor Sukses Weight
Market
Penetration
Produk
Development
(AS) (TAS) (AS) (TAS)
Kekuatan
Kecepatan pelayanan
saat ada pemesanan
Pangsa pasar yang
meningkat
Variasi produk
Kerjasama dengan
lembaga atau institusi
yang berkaitan
Saluran distribusi yang
sederhana
Personal selling yang
baik
Kebijakan harga
Kelemahan
Semangat kerja
karyawan
Budaya kerja
Kualitas penjilidan
buku
Peluang
Daya beli konsumen
Mesin cetak baru
Persaingan harga
Terdapat daerah
potensial yang belum
terjangkau
Tingkat pertumbuhan
industri
0,10
0,15
0,04
0,06
0,12
0,11
0,10
0,12
0,11
0,08
0,10
0,04
0,13
0,17
0,08
3 0,30
4 0,60
1 0,04
3 0,18
3 0,36
3 0,33
2 0,20
3 0,36
2 0,22
2 0,16
3 0,30
1 0,04
2 0,26
3 0,51
3 0,24
2 0,20
4 0,60
3 0,12
1 0,06
3 0,36
2 0,22
2 0,20
3 0,36
2 0,22
2 0,16
3 0,30
3 0,12
3 0,39
2 0,34
3 0,24
86
Ancaman
Perkembangan
teknologi
Tingkat inflasi
Pesaing baru dalam
industri yang sama
Ketidakpastian situasi
politik nasional
Kebijakan pemerintah
melalui buku nasional
TOTAL
0,07
0,05
0,08
0,11
0,16
1,98
3 0,21
2 0,10
3 0,24
3 0,33
2 0,32
5,30
2 0,14
2 0,10
2 0,16
2 0,22
2 0,32
4,83
Tabel V.6
Tabel QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks)
TAS = Total Attractiveness Score, AS = Attractiveness Score AS 1=Tidak menarik, 2=Agak menarik, 3=Secara logis menarik, 4=Sangat menarik
Tahap ini menggunakan input dari informasi Tahap 1 untuk mengevaluasi
secara objektif dari hasil Tahap 2. Tabel QSPM terdapat 2 alternatif strategi yang
kemudian faktor-faktor yang terkait dalam alternatif strategi diberikan bobot
sehingga dapat diperoleh strategi yang paling baik untuk dipilih
1. Market Penetration
a. Kekuatan
1) Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan dengan AS 3
Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan dari konsumen
merupakan usaha yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan pangsa pasar. Dengan pelayanan yang diberikan
semaksimal mungkin, konsumen diharapkan tetap loyal
menggunakan produk PT.PIRANTI.
87
2) Pangsa pasar yang meningkat dengan AS 4
Pangsa pasar berhubungan langsung dengan market penetration,
semakin tinggi pangsa pasar yang dimiliki perusahaan, maka
semakin mudah pula perusahaan menjalankan strategi market
penetration. Pangsa pasar yang meningkat dipandang sangat
menarik oleh perusahaan.
3) Variasi produk dengan AS 1
Variasi produk dipandang kurang menarik oleh perusahaan, karena
variasi produk tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap
peningkatan pangsa pasar maupun peningkatan penjualan.
4) Kerjasama dengan lembaga atau institusi yang terkait dengan AS 3
Kerjasama dengan lembaga atau institusi yang terkait merupakan
salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk menambah
pangsa pasar. Kerjasama dengan lembaga yang terkait di pandang
menarik oleh perusahaan.
5) Saluran distribusi yang jelas dengan AS 3
Saluran distribusi pemasaran yang sederhana akan memudahkan
konsumen dalam memperoleh produk perusahaan. Hal ini akan
meningkatkan usaha pemasaran perusahaan dalam melalui
berbagai bentuk promosi.
6) Personal selling yang baik dengan AS 3
Personal selling yang baik di pandang menarik oleh perusahaan.
Dengan melakukan promosi melalui pendekatan secara langsung
88
dengan konsumen, perusahaan dapat mengukur minat beli dari
masyarakat apakah mau dan mampu untuk membeli produk
perusahaan.
7) Kebijakan harga dengan AS 2
Penetapan kebijakan harga diharapkan dapat meningkatkan pangsa
pasar perusahaan. PT.PIRANTI menawarkan produk buku
pelajaran dengan harga dan kualitas yang mampu bersaing dengan
perusahaan lain.
b. Kelemahan
1) Semangat kerja karyawan dengan AS 3
Semangat kerja karyawan secara logis menarik bagi perusahaan.
Jika semangat karyawan turun, maka seles tidak akan mampu
melakukan personal selling dengan baik seperti yang diharapkan
perusahaan.
2) Budaya kerja yang buruk dengan AS 2
Budaya kerja yang buruk tentunya akan mengganggu kinerja di
perusahaan. Hal ini yang menyebabkan produktivitas karywan
menjadi menurun. Perusahaan budaya kerja yang buruk dipandang
agak menarik oleh perusahaan.
3) Kualitas penjilidan buku dengan AS 2
Kualitas penjilidan buku di pandang agak menarik oleh perusahaan
karena mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pangsa pasar
walaupun hanya kecil pengaruhnya.
89
c. Peluang
1) Daya beli konsumen dengan AS 3
Daya beli konsumen sangat mempengaruhi pangsa pasar. Semakin
tinggi daya beli konsumen akan buku pelajaran, maka semakin
besar juga peluang perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar
serta penjualan. Daya beli konsumen dipandang menarik oleh
perusahaan.
2) Mesin cetak baru dengan AS 1
Dalam market penetration keberadaan mesin baru dipandang tidak
menarik karena pengaruhnya tidak begitu besar pada peningkatan
pangsa pasar.
3) Persaingan harga dengan AS 2
Persaingan harga di pandang agak menarik oleh perusahaan.
Adanya persaingan harga antar perusahaan dalam industri yang
sama hanya menimbulkan dampak yang kecil dalam usaha
perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar.
4) Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau dengan AS 3
Terdapatnya daerah potensial merupakan peluang yang baik bagi
perusahaan untuk menambah pangsa pasar dan meningkatkan
penjualan. Adanya daerah promosi baru dipandang menarik oleh
perusahaan.
90
5) Tingkat pertumbuhan industri dengan AS 3
Adanya kenaikan mengenai tingkat pertumbuhan industri
khususnya industri percetakan dan penerbitan sebesar 0,55%
memancing para perusahaan bersaing untuk menguasai pangsa
pasar. Perusahaan memandang menarik mengenai tingkat
pertumbuhan industri.
d. Ancaman
1) Perkembangan teknologi dengan AS 3
Teknologi yang terus meningkat akan dimanfaatkan pesaing dalam
meningkatkan kualitas produk sehingga akan memberikan
ancaman dalam hal peningkatan penjualan perusahaan
2) Tingkat inflasi dengan AS 2
Ketidakstabilan tingkat inflasi di Indonesia dipandang agak
menarik oleh perusahaan. Terjadinya inflasi mempengaruhi daya
beli konsumen untuk membeli produk perusahaan.
3) Pesaing baru dalam industri yang sama dengan AS 3
Dengan banyaknya pesaing sejenis yang muncul dipandang
perusahaan secara logis menarik karena dengan adanya pesaing
menandakan bahwa pasar belum berada dalam titik jenuh.
4) Ketidakpastian situasi politik nasional dengan AS 3
Ketidakpastian situasi politik nasional di pandang secara logis
menarik bagi perusahaan. Ketidakpastian situasi politik dapat
91
berdampak pada berkurangnya pangsa pasar dan menurunnya
tingkat penjualan perusahaan.
5) Kebijakan pemerintah melalui buku nasional dengan AS 2
Perusahaan memandang bahwa masih kurangnya kebijakan
pemerintah dalam hal mendukung kemajuan perusahaan. Dengan
adanya buku nasional, sedikit banyak akan mempengaruhi tingkat
penjualan perusahaan.
2. Product Development
a) Kekuatan
1) Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan dengan AS 2
Dalam product development, kecepatan pelayanan saat ada
pemesanan dipandang agak menarik oleh perusahaan karena
kecepatan pelayanan tidak berpengaruh pada perbaikan kualitas
serta mutu produk.
2) Pangsa pasar yang meningkat dengan AS 4
Perusahaan memandang sangat menarik pangsa pasar yang
meningkat. Pangsa pasar yang meningkat memacu perusahaan
untuk melakukan perbaikan dan pengembangan produk agar
produk laku di pasaran.
3) Variasi produk dengan AS 3
Semakin banyaknya variasi produk yang dimiliki perusahaan
dipandang secara logis menarik oleh perusahaan. Semakin banyak
ragam produk maka semakin tinggi tingkat penjualan perusahaan.
92
Banyaknya ragam produk yang dimiliki perusahaan harus
diimbangi dengan kualitas produk yang semakin baik.
4) Kerjasama dengan lembaga atau institusi yang terkait dengan AS 1
Dalam product development, kerjasama dengan lembaga atau
institusi terkait di pandang tidak menarik oleh perusahaan karena
pengaruhnya tidak terlalu besar terhadap perbaikan kualitas dan
mutu produk.
5) Saluran distribusi yang jelas dengan AS 3
Saluran distribusi pemasaran yang sederhana memungkinkan
perusahaan memantau secara langsung mengenai keluhan
konsumen akan produk perusahaan, sehingga secara cepat
perusahaan dapat melakukan perbaikan produk.
6) Personal selling yang baik dengan AS 2
Personal selling yang dilakukan perusahaan dipandang agak
menarik. Dengan melakukan personal selling berarti perusahaan
melakukan proses promosi secara langsung. Sehingga perusahaan
dapat melakukan perbaikan produk apabila terjadi keluhan dari
konsumen.
7) Kebijakan harga dengan AS 2
Kebijakan harga yang ditetapkan perusahaan harus disesuaikan
dengan perbaikan kualitas serta inovasi produk. Jika harga yang
ditetapkan tidak sesuai dengan mutu produk maka dapat merugikan
93
konsumen. Kebijakan harga di pandang agak menarik oleh
perusahaan.
b. Kelemahan
1) Semangat kerja karyawan dengan AS 3
Semangat kerja karyawan di pandang secara logis menarik oleh
perusahaan. Semangat kerja berpengaruh pada kualitas tenaga
kerja dalam melakukan inovasi serta perbaikan produk.
2) Budaya kerja yang buruk dengan AS 2
Dalam product penetration, budaya kerja yang buruk di pandang
agak menarik oleh perusahaan. Budaya kerja yang buruk akan
mempengaruhi kinerja perusahaan dalam melakukan perbaikan dan
inovasi produk
3) Kualitas penjilidan buku dengan AS 2
Kualitas penjilidan buku di pandang agak menarik karena kualitas
penjilidan sedikit banyak mendukung dalam usaha pengembangan
produk.
c. Peluang
1) Daya beli konsumen dengan AS 3
Daya beli konsumen yang tinggi memacu para produsen untuk
memproduksi barang yang bermutu dan berkualitas untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan memandang secara
logis menarik akan daya beli konsumen.
94
2) Mesin cetak baru dengan AS 3
Munculnya mesin baru yang lebih modern secara logis menarik
karena dengan keberadaan mesin baru yang lebih canggih tersebut
dapat membantu mengembangkan dan meningkatkan kualitas
produk yang sudah ada.
3) Persaingan harga dengan AS 3
Persaingan harga dipandang secara logis menarik bagi perusahaan.
Persaingan harga yang terjadi di pasar memacu para perusahaan
untuk menetapkan harga produk yang disesuaikan dengan
perbaikan serta inovasi.
4) Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau dengan AS 2
Terdapatnya daerah potensial yang belum terjangkau dipandang
agak menarik oleh perusahaan. Terdapatnya daerah potensial
berhubungan dengan peningkatan pangsa pasar dan bukan
perbaikan produk.
5) Tingkat pertumbuhan industri dengan AS 3
Peningkatan pertumbuhan industri memacu perusahaan untuk
melakukan inovasi serta perbaikan produk untuk memperoleh
pangsa pasar. Tingkat pertumbuhan industri dipandang secara logis
menarik oleh perusahaan.
95
d. Ancaman
1) Perkembangan teknologi dengan AS 2
Kurang adanya penggunaan teknologi yang maju dalam
perusahaan menyebabkan perusahaan kurang mampu bersaing
dengan pesaing yang ada.
2) Tingkat inflasi dengan AS 2
Tingkat inflasi di pandang agak menarik bagi perusahaan. Tingkat
inflasi sedikit banyak berpengaruh terhadap tingkat penjualan
produk oleh perusahaan tetapi bukan melalui perbaikan produk.
3) Pesaing baru dalam industri yang sama dengan AS 2
Keberadaan pesaing sejenis agak menarik untuk dipertimbangkan
mengingat banyak pesaing yang menawarkan produk yang sama
dengan kualitas dan harga yang berbeda-beda.
4) Ketidakpastian situasi politik nasional dengan AS 2
Ketidakpastian situasi politik nasional di pandang agak menarik
oleh perusahaan. Ketidakpastian situasi politik dapat
mempengaruhi peningkatan penjualan produk perusahaan.
5) Kebijakan pemerintah melalui buku nasional dengan AS 2
Dukungan pemerintah diperlukan bagi kemajuan perusahaan dalam
meningkatkan kualitas buku, menyangkut materi yang sesuai
dengan standar nasional.
66
66
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, dan KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan pada penelitian tentang “Formulasi
Strategi Pemasaran Dengan Analisis SWOT” dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondisi internal dan eksternal PT.PIRANTI selama tahun 2008-2009 jika
dilihat dengan tiga tahap pelaksanaan untuk menentukan strategi utama
adalah:
Pada tahap input stage diperoleh hasil EFE (Eksternal Factors
Evaluation) Matriks dengan total weighted score sebesar 2,72. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa respon PT.PIRANTI terhadap
peluang dan ancaman di pasar industri berada di atas rata-rata. Di atas
rata-rata berarti perusahaan dapat merespon peluang dan ancaman
yang ada. Sedangkan untuk IFE (Internal Factors Evaluation) Matriks
diperoleh total weighted score sebesar 2,72. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa posisi PT.PIRANTI pada posisi di atas rata-
rata yang berarti perusahaan memiliki kemampuan untuk mengatasi
kelemahan yang ada. Pada tahap matching stage melalui SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Matriks dan IE
(Internal Eksternal) Matriks, diperoleh alternatif strategi yang akan
67
diimplementasikan perusahaan yaitu strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk. Dari IE matriks diperoleh hasil bahwa
perusahaan berada pada sel V. hal tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan dapat dikelola dengan strategi “pertumbuhan dan
pelihara”. Matriks SWOT dan IE diperoleh melalui penggunaan input
dari analisis IFE dan EFE.
Pada tahap decision stage melalui QSP (Quantitative Strategic
Planning) Matriks, mengindikasikan prioritas strategi pertama yang
akan diimplementasikan adalah strategi market penetration dengan
TAS (Total Atrractive Score) sebesar 5,30. strategi ke dua yang akan
diimplementasikan adalah strategi product development dengan TAS
sebesar 4,83. matriks QSPM diperoleh malalui penggunaan input dari
analisis IFE dan EFE serta pencocokan dengan Matriks IE.
2. Strategi pemasaran yang sesuai dengan PT.PIRANTI Tahun 2009-2010
adalah strategi penetrasi pasar (market penetration) yang bertujuan untuk
meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal
B. Saran
Berdasarkan analisis data dan kesimpulan, penulis menyampaikan beberapa
saran kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan perusahaan
68
1. Meningkatkan kualitas produk dengan melakukan perbaikan pada
penyesuaian materi buku sesuai dengan standar nasional dan melakukan
perbaikan pada kualitas penjilidan buku.
2. Meningkatkan penetrasi pasar melalui efektivitas promosi dengan cara:
Menyelenggarakan try-out di sekolah-sekolah.
Pengadaan bazzar dan workshop.
Pemberian bonus berupa peralatan sekolah seperti pulpen, penghapus,
penggaris, atau pensil untuk setiap pembelian buku PIRANTI
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
antara lain:
1. Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis serta belum adanya
pengalaman dalam penulisan karya ilmiah karena masih dalam taraf
belajar dan baru pertama kali melakukan penelitian, maka dalam penulisan
skripsi ini terutama pada pengkajian teori, pengolahan data, dan analisis
data masih jauh dari sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden da;am pemberian bobot. Oleh karena itu,
kemungkinan kesalahan jawaban bisa saja terjadi, sehingga analisis yang
dilakukan bisa kurang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2004. “Manajemen Strategis”, konsep edisi ke-7. Alih Bahasa Drs.
Alexander Sindoro, Jakarta : PT. INDEKS.
Handoko T. Hani, DR., MBA (1995). “Manajemen” edisi ke-2.Yogyakarta : BPFE.
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas, L. (2003). “Manajemen Strategis”.
Yogyakarta : ANDI.
Iskandarini. (2004). Analisis Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan. USU
Digitaly Library. http//library.usu.ac.id. diakses tanggal 11 Oktober 2009.
Kartajaya, Hermawan, Yuswohady, Mussry, Jacky dan Tufik.(2004). Positioning,
Diferensiasi and Brand. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Keegan, Warren, J. (2003). “Manajemen Pemasaran Global”. Edisi ke-6 jilid I.
Jakarta ; PT. PRENHALLINDO.
Kottler, Phillip dan G. Armstorng. (2003). Manajemen Pemasaran : jilid I Jakarta :
PT. PRENHALLINDO.
Krasuse, Donald. G, Dr.(2004). Perang Bisnis Strategi Menaklukan Pasar dengan
Prinsip Sun Tzu. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Kurniawan,Yoppie. (2006). Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Berdasarkan
Pendekatan dengan Matrik BCG. USD : Yogyakarta.
Lubis, Erlina. (2004). Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis. USU Digitaly
Library. http//library.usu.ac.id. Diakses tanggal 11 0ktober 2009.
Nurhasanah. (2006). Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Penentuan Prioritas
Trapezoidal Fuzzy Number. JURNAL TEKNIK INDUSTRI. VOL. 8, NO. 2, 2006.
Diakses tanggal 2 November 2009.
Putong, Iskandar. (2003) Teknik Pemanfaatan Analisis SWOT tanpa Skala Industri,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.2, jilid 8. Fakultas Ekonomi Bina Nusantara:
Jakarta. Diakses tanggal 7 Oktober 2009.
Rangkuti, Fredy. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Remiasa, Marcus. (2005). Perencanaan Strategis Pemasaran Untuk Menciptakan
Sustainable Competitive Advantage. JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN,
VOL. 1, NO. 1, MARET 2005:14-23. http//puslit2.petra.ac.id. Diakses tanggal 5
Oktober 2009.
Swastha, D.H. Basu dan Handoko, Hani. T. (2000). Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : BPFE.
Sulistyono, Budi, E. (2005). Analisis Positioning Bank Jabar, SINERGI edisi khusus on
Marketing. http//journal.uii.ac.id. Diakses tanggal 7 Oktober 2009.
Sutedjo, Kristine. (2005) Perumusan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis TOWS.
USD: Yogyakarta
Umar, H. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Draft Pertanyaan
Berilah tanda silang (X) pada tempat yang telah disediakan (o), jawaban yang
diberikan boleh lebih dari satu
A. Personalia
1. Tenaga Kerja
Berapa jum
o 1-4 orang
o 5-8 orang
o 10-13 orang
o Lebih dari 13 orang
Jam kerja karyawan
1. Shift: 2. Non Shift:
o 1-2 jam o 6 jam
o 2-3 jam o 7 jam
o 3-4 jam o 8 jam
o 4-5 jam o 9 jam
Bagaimana cara perekrutan karyawan?
o Iklan
o employee referrals
o walk-ins & write-ins
o Depnakertrans
o lembaga pendidikan
o organisasi buruh
2. Administrasi
Sistem upah apa yang digunakan perusahaan?
o Upah menurut waktu
Yaitu upah yang diberikan kepada para karyawan menurut
waktu kapasitas kerjanya, pembayaran upah tersebut dapat
dilakukan harian, mingguan, maupun bulanan
o Upah menurut kesatuan hasil
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan menurut
prestasi yang dihasilkan oleh karyawan tersebut
o Upah skala
Upah yang diberikan kepada karyawan berdasarkan hasil
produksi
o Upah indeks
Upah yang diberikan berdasarkan perubahan harga barang
kebutuhan sehari-hari
o Upah komisi
Upah berdasarkan presentase hasil penjualan
Fasilitas yang diberikan perusahaan pada karyawan
o Perumahan
o Kendaraan
o jamsostek
o pakaian dinas
o klinik
o koperasi karyawan
B. Pemasaran
1. Pemasaran
Daerah jangkauan pemasaran
o Yogyakarta o Pekalongan
o Surakarta o Banyumas
o Magelang o Jepara
o Semarang o Kedu
o Tegal
Usaha yang dilakukan produsen agar konsumen tetap loyal
o Peningkatan produktivitas barang
o Penyesuaian harga
o Strategi positioning yang baik
o Komunikasi secara tepat
o Keramahan dan kenyamanan pada konsumen
Pasar sasaran perusahaan
o Play Group o SMA
o TK A o Perguruan Tinggi
o TK B o Umum
o SD o Rumah Tangga
o SMP
2. Saluran Distribusi
Saluran distribusi apakah yang digunakan?
o Produsen-Konsumen
o Produsen-Pengecer-Konsumen
o Produsen-Pedagang besar-Pengecer-Konsumen
o Produsen-Agen-Pengecer-Konsumen
o Produsen–Agen–Pedagang Besar–Pengecer–Konsumen
3. Promosi
Apakah perusahaan melakukan promosi dan bentuk promosi apa
yang digunakan?
Ya : Tidak
o Periklanan
o Advertising, surat kabar, majalah
o Radio dan televisi
o Signboard, tanda panel sepanjang jalan
o Personal selling
o Product knowledge,
o Pricing policy
o Human relationship
o Promosi penjualan
Komunikasi spesial
o periklanan spesial (pensil, bolpoint, cangkir, alat-alat tulis)
o Display dan material merchandising (banner,brosur,poster)
o Demonstrasi
o Foto, slide presentasi, video-tape, display
Penawaran spesial
o Kupon
o Sertifikat
o Program-program
o Public relations
o Publicity
Langsung
o Brosur
o Buletin tetap
o Pameran
Tidak langsung
o Pemberitaan
o Wawancara
o Radio
o Televisi
o Poster
C. Analisis Pesaing, Pasar, Pelanggan
1. Apakah pasar perusahaan tergantung pada musim tertentu
Ya : Tidak
o Tahun Ajaran Baru
o Menjelang Ujian
2. Apakah pasar dikuasai oleh dua atau tiga pesaing/lebih
Ya : Tidak
o 2
o 3-6
o 7-10
o Lebih dari 10
3. Selama satu tahun terakhir jumlah pesaing bertambah atau berkurang
Bertambah : Berkurang :
o 2 o 2
o 3-6 o 3-6
o 7-10 o 7-10
o Lebih dari 10 o Lebih dari 10
4. Siapa saja pesaing perusahaan
a. Aneka Ilmu e. Erlangga
b. Grassindo f. Yudhistira
c. Graffindo g. Percetakan Kanisius
d. Intan Pariwara h. Andi Offset
TABULASI JAWABAN RESPONDEN
IFE Matrix thn
PT.PIRANTI Yogyakarta
Berilah bobot dan nilai yang pantas dan sesuai dengan kondisi perusahaan.Total bobot adalah 1,00 (100%).Nilai mengacu pada kondisi
perusahaan dan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada (rata-rata industri).
No Indikator Variabel Internal Bobot Rata -
rata
Nilai Rata -
rata S1 S2 S3 S1 S2 S3
Kekuatan
1 Kecepatan pelayanan saat ada pemesanan 0,10 0,10 0,10 0,1 0,22 0,21 0,40 0,28
2 Pangsa pasar yang meningkat 0,20 0,15 0,10 0,15 0,05 0,53 0,30 0,44
3 Variasi produk 0,01 0,07 0,05 0,04 0,01 0,18 0,10 0,10
4 Kerjasama dengan lembaga terkait 0,05 0,08 0,05 0,06 0,08 0,20 0,15 0,14
5 Saluran distribusi yang sederhana 0,15 0,07 0,15 0,12 0,53 0,15 0,60 0,43
6 Personal selling yang baik oleh sales 0,15 0,15 0,04 0,11 0,48 0,47 0,12 0,36
7 Kebijakan harga 0,15 0,08 0,08 0,10 0,47 0,17 0,24 0,29
Kelemahan
1 Semangat kerja karyawan 0,06 0,10 0,20 0,12 0,15 0,25 0,80 0,40
2 Budaya kerja karyawan 0,07 0,10 0,15 0,11 0,14 0,21 0,45 0,27
3 Kualitas penjepitan buku 0,06 0,10 0,08 0,08 0,13 0,21 0,16 0,17
1,00 Keterangan: Bobot: S1 = Bambang (Sales 1 daerah pemasaran Sukoharjo, Sragen, Wonogiri) <0,01 sangat kecil
S2 = Ambar (Sales 2 daerah pemasaran Magelang) 0,01-0,05 kecil
S3 = Yulianto (Sales 3 daerah pemasaran Sleman, Klaten) 0,06-0,010 netral
0,11-0,20 besar
>0,20 besar sekali
TABULASI JAWABAN RESPONDEN
EFE Matrix thn
PT.PIRANTI Yogyakarta
Berilah bobot dan nilai yang pantas dan sesuai dengan kondisi perusahaan.Total bobot adalah 1,00 (100%).Nilai mengacu pada kondisi
perusahaan dan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada (rata-rata industri).
No Indikator Variabel Eksternal Bobot Rata -
rata
Nilai Rata -
rata S1 S2 S3 S1 S2 S3
Peluang
1 Daya beli konsumen 0,06 0,20 0,05 0,10 0,15 0,60 0,10 0,28
2 Mesin cetak baru 0,06 0,05 0,01 0,04 0,13 0,05 0,10 0,09
3 Persaingan harga 0,20 0,10 0,10 0,13 0,70 0,25 0,30 0,42
4 Terdapatnya daerah potensial 0,20 0,10 0,20 0,17 0,64 0,25 0,40 0,43
5 Tingkat pertumbuhan industri 0,10 0,05 0,10 0,08 0,20 0,05 0,40 0,22
Ancaman
1 Perkembangan teknologi 0,07 0,05 0,10 0,07 0,15 0,05 0,40 0,08
2 Tingkat inflasi 0,08 0,05 0,01 0,05 0,24 0,05 0,04 0,11
3 Pesaing baru dalam industri yang sama 0,05 0,10 0,10 0,08 0,11 0,25 0,20 0,19
4 Ketidakpastian situasi politik nasional 0,06 0,10 0,18 0,11 0,12 0,15 0,90 0,39
5 Kebijakan pemerintah melalui buku standar nasional 0,12 0,20 0,15 0,16 0,42 0,60 0,75 0,59
1,00 Keterangan: Bobot: S1 = Bambang (Sales 1 daerah pemasaran Sukoharjo, Sragen, Wonogiri) <0,01 sangat kecil
S2 = Ambar (Sales 2 daerah pemasaran Magelang) 0,01-0,05 kecil
S3 = Yulianto (Sales 3 daerah pemasaran Sleman, Klaten) 0,06-0,10 netral
0,11-0,20 besar
>0,20 besar sekali