Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

20
Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma Oleh: SGD V I B Gde Mustika (1202105013) Luh Gita Ernanda Sukmawati (1202105029) Putu Nanik Meryastuti (1202105036) Luh Nyoman Sri Ariastini Dewi (1202105055) Eva Roseana Putri (1202105060) Putu Ari Indrawati (1202105063) I Dewa Gede Dwija Yasa (1202105066) Ni Putu Nur Indah Candradewi (1202105067) Ni Made Erawati (1202105077) I Putu Sena Pratama (1202105078) Made Dian Kharisma Putra (1202105083)

description

Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Transcript of Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Page 1: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma

Oleh:

SGD V

I B Gde Mustika (1202105013)

Luh Gita Ernanda Sukmawati (1202105029)

Putu Nanik Meryastuti (1202105036)

Luh Nyoman Sri Ariastini Dewi (1202105055)

Eva Roseana Putri (1202105060)

Putu Ari Indrawati (1202105063)

I Dewa Gede Dwija Yasa (1202105066)

Ni Putu Nur Indah Candradewi (1202105067)

Ni Made Erawati (1202105077)

I Putu Sena Pratama (1202105078)

Made Dian Kharisma Putra (1202105083)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Case 3 : Asma Pada Anak

Anak B adalah anak lai-laki usia 2 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnose Asthma.

Kondisi anak B saat ini masih sesak napas, pernapasan 40x/menit dengan pola tidur teratur,

ada baruk dengan sputum yang tidak bisa dikeluarkan. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan

suara wheezing dan krakels, kuku sianosis, ada retraksi kuat interkosta dan suprasternal,

napas cuping hidung, SaO2 <90%, PaCO2 >50 mmHg. Cairan masuk lewat oral

500mL/24jam, kulit dan membrane mukosa kering. Anak terlihat sangat lemah, gelisah, tidak

bisa tidur tenang, dan sesak bertambah dan posisi terlentang. Orang tua pasien bekerja di

pabrik pemecah kayu yang berada di dekat rumahnya. Orang tua pasien mengatakan tidak

tahu tentang penyakit dan wawancara anaknya. Orang tua pasien menolak prosedur nebulizer

pada anaknya.

1. Apa alasan anak B dikatakan menderita asthma? Apa pengertian Asthma?

Alasan anak B dikatakan menderita Asthma:

Anak B dikatakan menderita asma karena anak B mengalami sesak napas, pernapasan 40

x/menit dengan pola yang tidak teratur, ada batuk dengan sputum yang tidak bias

dikeluarkan. Dan dari pemeriksaan fisik di dapatkan suara wheezing dan krakels, kuku

sianosis, ada retraksi kuat interkosta dan suprasternal, napas cuping hidung, SaO2 <

90%, paCO2 > 50 mmHg.

Pengertian

Asma adalah suatu inflamasi kronik dari jalan nafas yang berhubungan dengan

hiperresponsivitas dari jalan napas yang ditandai dengan sesak, suara napas wheezing,

nyeri dada dan batuk yang bersifat reversible.

Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika bronkus

mengalami inflamasi atau peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 : 48)

Asma adalah suatu kondisi yang sangat bervariasi serta memiliki pola yang seringkali

berubah sejalan dengan bertambahnya usia pada anak sehingga tatalaksananya perlu

dikaji secara teratur dan disesuaikan sesuai keperluan (Gunadi, Hartono.2008).

Jadi dapat disimpulkan asthma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik

saluran napas yang berhubungan dengan hiperresponsivitas dari jalan nafas yang ditandai

adanya mengi  episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatansaluran napas,

termasuk dalam kelompok penyakit saluran pernapasan kronik

Page 3: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

2. Berdasarkan gejala yang muncul, serangan Asthma Anak B termasuk serangan

ringan, sedang, atau berat? Sebutkan alasan Anda

Anak B mengalami Asma berat ,

Alasan :

Anak B termasuk mengalami serangan asma berat karena di lihat dari gejala yang muncul

pada anak B yaitu : adanya sesak napas yang berat yang diikuti oleh pola pernapasan

yang meningkat menjadi 40x/menit, adanya penggunaan otot bantu napas, retraksi dalam

di tambah dengan napas cuping hidung, terjadinya sianosis pada kuku, sesak bertambah

pada posisi terlentang biasanya pasien akan lebih suka duduk dengan bertopang lengan ,

cairan yang masuk lewat oral hanya 500ml/24 jam sedangkan batas normal intake cairan

pada anak yaitu pada rentang 1500-2000 ml/24 jam, dan SaO2 <90%, PaCO2 >50 mmHg.

3. Apakah kondisi lingkungan tempat tinggal bisa menjadi etiologi terjadinya Asthma

pada Anak B? Sebutkan etiologi terjadinya Asthma selain dari etiologi kasus di

atas

Kondisi lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu etiologi terjadinya asthma

karena kondisi lingkungan yang terlalu bersih ataupun terlalu kotor bisa menjadi

pencetus terjadinya asma. Apalagi disertai kondisi lingkungan yang menyebabkan

faktor pencetus asma tersebut timbul. Sesuai dengan kasus di atas di mana rumah

anak B terletak dekat dengan pabrik pemecah kayu yang pastinya menghasilkan

debu. Debu yang juga merupakan salah satu pencetus terjadinya asma. Debu itu dapat

masuk kerumah melalui ventilasi rumah atau pada saat anak bermain di luar rumah

anak juga bisa menghirup debu-debu hasil pemecahan kayu tersebut yang

menyebabkan anak mengalami asthma.

Asma biasanya terjadi akibat trakea dan bronkus yang hiperresponsif terhadap iritans.

Alergi mempengaruhi keberadaan maupun tingkat keparahan asma, dan atopi atau

predisposisi genetic untuk perkembagan respons IgE-mediated terhadap allergen

udara yang umum merupakan factor predisposisi terkuat untuk berkembangnya asma.

Iritan umum antara lain:

a. Pajanan allergen (pada orang yang tersensitisasi). Allergen yang umum antara

lain:

Page 4: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Debu

Jamur

Bulu binatang

Serbuk sari (bunga)

Tungau debu-rumah

b. Infeksi virus

Infeksi saluran pernapasan terutama disebabkan oleh virus. Virus influenza

merupakan salah satu factor pencetus yang paling sering menimbulkan asma

bronchial. Diperkirakan, dua pertiga penderita asma dewasa serangana smanya

ditimbulkan oleh infeksi saluran pernapasan (sundaru,1991)

c. Iritan, antara lain:

Polusi udara

Klien asma sangat peka terhadap udara berdebu, asappabrik/kendaraan,

asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran dan fotokemikal,

sertabau yang tajam.

Asap (rokok dan sisa pembakaran bahan kimia)

Parfum

Sabun deterjen

d. Jenis makanan tertentu (terutama zat yang ditambahkan dalam makanan)

e. Perubahan cepat suhu ruangan

f. Perubahan cuaca yang extrim

g. Olahraga/ kegiatan jasmani yang berat

Sebagian penderita asma akan mendapatkan serangan asma bila melakukan

olahraga atau aktivitas fisik yang berlebihan. Lari cepat dan bersepeda adalah

dua jenis kegiatan paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma

karena kegiatan jasmani (exercise induced asma-EIA) terjadi setelah olahraga

atau aktivitas fisik yang cukup berat dan jarang serangan timbul beberapa jam

setelah olahraga

h. Stress psikologis

i. Obat-obatan

Beberap aklien dengan asma sensitive atau alergi terhadap obat tertentu seperti

penisilin, salisilat, beta blocker, kodein, dan sebagainya.

j. Lingkungan kerja

Page 5: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Lingkungan kerja diperkirakan merupakan factor yang menyumbang 2-15%

klien dengan asma (sundaru, 1991)

4. Sebutkan pemeriksaan khusus yang harus di lakukan untuk Anak B?

Tes alergi kulit

o Untuk memastikan ada tidaknya alergi

Tes peak flow meter (spirometri)

o Tes pernapasan yang mengukur volume dan tingkat arus udara yang melewati

saluran pernapasan. Jika saluran pernapasan menyempit karena peradangan,

udara akan lebih sulit melewati saluran pernapasan. Akibatnya adalah,

perubahan pada nilai ukur Peak Flow Meter. Untu kanak dibawah lima tahun,

tes ini sulit dilaksanakan karena dibutuhkan usaha dan kerjasama yang baik.

Tapi cara ini merupakan metode diagnosis yang sangat bisa diandalkan.

Tes ketahanan

o Tes ketahanan olahraga dan tes menghirup metakolin. Ini adalah prosedur

yang paling sering dilakukan dalam laboratorium klinis untuk mengevaluasi

kepekaan saluran pernapasan.

Diagnose diferensial

o Berbagai penyebab lain yang mungkin mengakibatkan sesak napas, napas

pendek, napas bunyi dan batuk harus diperiksa untuk membedakan asma dari

penyakit jantung, kelainan paru-paru yang lain, gastroesophageal reflux, dan

sebagainya.

Percobaabmenggunakanobat-obatan untuk asma

o Jika penggunaan obat-obatan asma menunjukkan perbaikan pada gejala-gejala

yang dialami, hal ini lebih mendukung pada diagnose adanya asma.

o Catatan:

Dengan ketidak-teraturan gejala, dimana gejala bisa memburuk dan membaik

dalam rentang waktu tertentu, tidak selalu diagnose untuk asma bisa dilakukan

seketika.

( Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan)

Page 6: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Pemeriksaan Diagnostik

Pengukuran Fungsi Paru(spirometri)

Pengukuran ini dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator aerosol

golongan adrenergic. Peningkatan FEV atau FVC sebanyak lebih dari 20%

menunjukkan diagnosis asma.

Tes Provokasi Bronkus

Tes ini dilakukan pada spirometri internal. Penurunan FEV sebesar 20% atau

lebih setelah tes provokasi dan denyut jantung 80-90% dari maksimum dianggap

bermakna bila menimbulkan penurunan PEFR 10% atau lebih.

Pemeriksaan Kulit

Untuk menunjukkan adanya antibody IgE hipersensitif yang spesifik dalam tubuh

5. Dari data di atas, apa diagnose keperawatan yang dapat dirumuskan (problem dan

etiologi), sebutkan data-data yang mendukung diagnose tersebut dan apa

kemungkinan data yang mungkin mendukung

Analisa Data :

No Data Diagnosa Keperawatan Penyebab / Interpretasi

1 DS : -

DO :

Pasien terlihat dalam

kondisi sesak napas

Pernapasan 40x/menit

dengan pola tidak teratur

Ada batuk dengan dahak

yang tidak bisa dikeluarkan

Dari pemeriksaan fisik,

didapatkan suara wheezing

dan krakels

Data yang perlu ditambahkan :

1. Perkusi paru : ….

2. Taktil premitus :…..

Ketidakefektifan bersihan

jalan napas

Asma

Tersumbatnya jalan napas

Ventilasi tidak adekuat

Pernafasan cuping hidung

Page 7: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Retraksi interkostal

RR meningkat

Suara wheezing

2 DS :-

DO :

Dari pemeriksaan fisik,

didapatkaan kuku pasien

sianosis

Saturasi Oksigen < 90%

PaCO2 > 50mmHg

Data yang perlu ditambahkan :

TTV :

-TD :….

-N :….

- T :….

-RR :…

Gangguan pertukaran gas Asma

alveoli tertutup

Hipoksemia

3 DS :-

DO :

Cairan masuk lewat oral

500Ml/24jam

Defisit volume cairan Asma

Tersumbatnya jalan napas

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas

Gangguan Pertukaran Gas

Page 8: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Kulit dan membrane

mukosa kering

RR : 40x /menit Peningkatan kerja pernapasan

Penurunan masukan cairan lewat oral

4 DS : -

DO :

Pasien terlihat tidur dengan

tidak tenang dan gelisah

Data yang perlu ditambahkan :

1. pasien terlihat sering

menguap,

2. konsentrasi menurun,

3. gelisah,

4. epikantus gelap

5. ansietas

Deprivasi tidur Asma

Cuaca ekstrem

Respon inflamasi meningkat

Edema meningkat

Batuk dan sesak

Tidur tidak tenang dan gelisah

Defisit volume cairan

Page 9: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga

5 DS :

Orang tua pasien

mengatakan tidak tahu

tentang penyakit dan cara

perawatan anaknya

Orang tua pasien menolak

prosedur nebulizer pada

anaknya

Orang tua pasien

mengatakan bekerja di

pabrik pemecah kayu di

dekat rumahnya

DO : -

Defisiensi Pengetahuan Asma

Ketidaktahuan keluarga terhadap

penyakit dan cara pengobatan

Keluarga menolak pemberian terapi

pada pasien

Proses pengobatan pasien tidak berjalan

efektif

Deprivasi tidur

Page 10: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

6 DS : -

DO :

RR ; 40x/menit

Pasien terlihat sangat lemah

dan gelisah

Sesak bertambah saat

pasien tidur dengan posisi

terlentang

Data yang perlu ditambahkan :

TTV :

-TD :….

-N :….

- T :….

Intoleransi aktivitas Asma

Tersumbatnya jalan napas

Ventilasi tidak adekuat

Pemasukkan oksigen tidak adekuat

Suplai dan kebutuhan oksigen tidak

adekuat

6. Apa outcome yang diharapkan dari data di atas (terlampir)

7. Apa intervensi dari diagnose di atas dan sebutkan aktivitas yang dilakukan dari

intervensi tersebut (terlampir)

8. Apa evaluasi yang harus dilakukan untuk menilai perkembangan asuhan

keperawatan yang sudah diberikan (terlampir)

9. Orang tua pasien menolak prosedur nebulizer pada Anak B. sebagai perawat

ruangan apa yang Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Lakukan

peragaan dalam kelompok

Untuk menyelesaikan masalah penolakan orang tua terhadap prosedur nebulizer pada

anak B, antara lain :

Intoleransi aktifitas

Page 11: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

1. Memberikan Health Education

Apa itu Nebulizer ?

“Bu/Bapak , Nebulizer merupakan terapi obat yang telah diubah menjadi bentuk

kabut yang digunakan dengan cara menghirup.”

( Hal ini perlu kita jelaskan agar klien mengetahui nebulizer tersebut sehingga

tidak terjadi keraguan dalam pemilihan tindakan tersebut. )

Mengapa nebulizer perlu dilakukan?

“Ibu/Bapak, nebulizer perlu dilakukan pada anak Ibu untuk merenggangkan

saluran napasnya yang mengkerut saat serangan asma sehingga jalan napasnya

lancar dan anak ibu tidak sesak lagi dan dahaknya bisa keluar dengan lebih

mudah.”

( Dengan menjelaskan hal tersebut orang tua pasien lebih mengetahui tujuan dari

tindakan nebulizer sehingga dapat mempertimbangkan pilihannya.)

Apa keuntungan dari nebulizer

“Keuntungan dari nebulizer ialah dapat diberikan langsung pada tempat/sasaran

aksinya seperti saluran napas dan paru-paru sehingga dosis yang diberikan rendah.

Dosis yang rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping

sistemik. Pengiriman obat melalui nebulizer ke paru-paru sangat cepat, sehingga

aksinya lebih cepat. Udara yang dihirup melalui nebulizer telah lembab, yang

dapat membantu mengeluarkan sekresi bronkus (dahak). Sedangkan jika

menggunakan medikasi obat lain secara oral ataupun subkutan reaksinya sistemik

tidak langsung pada sasaran (saluran napan atau paru) dan aksinya lebih lama

karena memerlukan absorbsi terlebih dahulu.”

2. Memberikan pilihan

“Setelah saya jelaskan dan Ibu/Bapak mengetahui tindakan nebulizer, terapi yang

mana yang akan ibu/Bapak pilih untuk diberikan kepada anak Ibu/Bapak? Apakah

bisa kita berikan tindakan nebulizer atau ibu tetap menolak tindakan tersebut dan

memilih tindakan lain?”

Page 12: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Jika klien/ keluarga pasien tetap menolak prosedur maka diperlukan inform konsen

sebagai tanda bukti penolakan.

3. Inform konsen

“Baik jika Bapak/Ibu tetap menolak tindakan tersebut, mohon ditanda tangani form

ini sebagai tanda bukti bahwa kami dari pihak rumah sakit sudah memberikan

penjelasan mengenai tindakan nebulizer dan pihak keluarga menolak tindakan

tersebut.”

Hal ini diperlukan untuk menghindari kasus malpraktik dan miss komunikasi serta

melaksanakan kepropesionalan kerja sesuai prosedur.

10. Apabila keadaan Anak B sudah membaik dan sudah boleh pulang, apa planning

perawat terhadap keluarga untuk perawat Anak B di rumah ?

Berikan intruksi verbal dan tertulis kepada pasien dan orang terdekat yaitu:

1. Mengulang menjelaskan pengertian dan proses penyakit asma

2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala, ex: infeksi paru (batuk meningkat),

produksi sputum banyak, warna sputum berubah dari putih jernih menjadi

kuning kehijauan, demam atau iritasi bronkus (batuk kering).

3. Hindari factor pemicu: Kebersihan lantai rumah, debu-debu, bulu binatang dsb

4. Jelaskan tanda-tanda bahaya yang akan muncul

5. Ajarkan penggunaan nebulizer

6. Menjelaskan obat-obatan yang boleh dipergunakan, nama obat, tujuan ,dosis,

jadwal tindakan pencegahan, interaksi obat-obatan dan makanan/obat  dan

potensi efek samping. Intruksi pasien untuk menghubungkan terapi yang

diresepkan

7. Intruksi pasien untuk menghubungi dokter  sebelum menggunakan obat yang

dijual bebas.

8. Ajarkan strategi kontrol kecemasan, takut, dan stress

9. Jelaskan pentingnya istirahat dan latihan, termasuk latihan nafas

10. Jelaskan pentingnya intake cairan dan nutrisi yang adekuat

11. Menganjurkan pasien untuk perawatan lanjut bila mengalami asma.

Page 13: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Kesimpulan

Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respons trakea dan bronkus terhadap

berbagai rangsangan dengan manifestasi obstruksi jalan napas,inflamasi jalan napas dan jalan

napas yang hiper-responsif atau spasme otot polos bronchial. Asma terjadi karena interaksi

kompleks di antara sel-sel dan mediator inflamasi di jalan napas dan pengaturan saraf otonom

dari jalan napas. Klasifikasi asma dapat diklasifikasikan berdasarkan berat-ringan dari gejala,

diklasifikasikanmenjadi asma ringan, sedang dan berat. Dari kasus di atas alergi pada klien di

sebabkan karena debu serbuk kayu. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes alergi kulit,

tes peak flow meter (spirometri), tes ketahanan, diagnose diferensial, percobaan

menggunakanobat-obatan untuk asma. Diagnosa yang diambil adalah Ketidakefektifan

bersihan jalan napas b.d asma d.d suara napas tambahan, sianosis, gelisah Gangguan

pertukaran gas b.d ventilasi-perfusi d.d sianosis, pernapsan abnormal(frekuensi),napas cuping

hidung,gelisah. Kekurangan volume cairan b.d kegagalan mekanisme regulasi d.d

membranmukosa kering, Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan

kebutuhan oksigen d.d respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas Deprivasi tidur

b.d ketidaknyamanan lama fisik d.d gelisah dan Defisiensi Pengetahuan.

Page 14: Manajemen Keperawatan Pasien Anak Dengan Asma to 8

Daftar Pustaka

Betz Lynn Cecily& Sowden A Linda.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri

ed .Jakarta:EGC

Corwin, Elizabeth.2007.Buku Saku Patofisiologi Corwin.Jakarta:EGC

Muttaqin, Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem

Pernapasan.Jakarta:Salemba Medika

Gunadi,Hartono.2008.Buku Dasar-dasar Pediatri Edisi 3 David Hull & Derek

Johnston.Jakarta:EGC

Masjoer, Arif et al.2000.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:Medica Aesculapius

http://books.google.co.id/books?

id=Xo5iH7MSZCIC&pg=PA231&dq=etiologi+asma&hl=id&sa=X&ei=8Q2oUYehBo2HrA

f-n4HQDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=etiologi%20asma&f=false

http://books.google.co.id/books?

id=G3KXne15oqQC&pg=PA172&dq=etiologi+asma&hl=id&sa=X&ei=8Q2oUYehBo2HrA

f-n4HQDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=etiologi%20asma&f=false