MAKALAH+ASKEP (MS)
Transcript of MAKALAH+ASKEP (MS)
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Multiple sclerosis (MS) adalah suatu penyakitdimana syaraf-syaraf dari sistim syaraf
pusat (otakdan sumsum tulang belakang atau spinal cord) memburuk atau degenerasi.
Myelin, yang menyediakan suatu penutup atau isolasi untuk syaraf-syaraf, memperbaiki
pengantaran (konduksi) dari impuls-impuls sepanjang syaraf-syaraf dan juga adalah penting
untuk memelihara kesehatan dari syaraf-syaraf. Pada multiple sclerosis, peradangan
menyebabkan myelin akhirnya menghilang. Sebagai konsekwensinya, impuls-impuls listrik
yang berjalan sepanjang syaraf-syaraf memperlambat, yaitu menjadi lebih perlahan. Sebagai
tambahan, syaraf-syaraf sendiri menjadi rusak. etika semakin banyak syaraf-syaraf yang
terpengaruh, seorang pasien mengalami suatu gangguan yang progresif pada fungsi-fungsi
yang dikontrol oleh sistim syaraf seperti penglihatan, kemampuan berbicara, berjalan,
menulis, dan ingatan.
ira-kira !"#,### orang-orang di $merika mempunyai multiple sclerosis. %iasanya,
seorang pasien didiagnosis dengan multiple sclerosis berumur antara &# dan "# tahun'anita
lebih rentan terjangkit MS daripada pria, MS "# lebih sering terjadi pada wanita daripada
pria (! berbanding &). MS adalah penyakit orang dewasa muda rata-rata usia terjadinya
serangan adalah &&-!* tahun, tetapi jangkauan serangan sebenarnya sangat luas hingga
mencapai kira-kira +#-"* tahun.
1.2 Rumusan Masalah
+. $pa definisi dari multiple sklerosis
2. $pa etiologi dari multiple sklerosis
!. $pa klasifkasi dari multiple sklerosis
. %agaimana patofisiologi dari multiple sklerosis
5. $pa manifestasi klinis dari multiple sklerosis
. Apa pemeriksaan diagnostic untuk multiple sklerosis ?
7. %agaimana penatalaksanaan dari multiple sklerosis
/. $pa komplikasi dari multiple sklerosis
1
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 2/27
1.3 u!uan
+ 0ntuk mengetahui definisi dari multiple sklerosis
2 0ntuk mengetahui etiologi dari multiple sklerosis
! 0ntuk mengetahui klasifkasi dari multiple sklerosis
0ntuk mengetahui patofisiologi dari multiple sklerosis
5 0ntuk mengetahui manifestasi klinis dari multiple sklerosis
0ntuk mengetahui pemeriksaan diagnostic untuk multiple sklerosis
7 0ntuk mengetahui penatalaksanaan dari multiple sklerosis
/ 0ntuk mengetahui komplikasi dari multiple sklerosis
2
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 3/27
BAB II
PEMBAHA"AN
2.1 De#inisi
Multipel sklerosis yang dulu disebut juga sklerosis diseminasi adalah
penyakit degeneratif, bersifat kronis dan progresif yang merusak myelin
pada sususan saraf pusat !ickey, 2""#$Multiple sclerosis M%$ merupakan keadaan kronis, penyakit
degeneratif dikarakteristikkan oleh adanya bercak kecil demielinasi pada
otak dan medulla spinalis. &emielinasi menunjukkan kerusakan myelin
yaklni adanya material lunak dan protein disekitar serabut'serabut saraf
otak. Myelin adah %ubstansi putih yang menutupi serabut saraf yangberperan dalam konduksi saraf normal konduksi salutatory$.
M% merupakan salah satu gangguan neurologik dimana onset
terjadinya multipel sklerosis rata'rata terjadi di usia 2" dan (" tahun.
Multipel sklerosis umumnya terjadi pada usia de)asa muda dan sekitar
2"* mengalami onset a)al di usia (" dan 5" tahun. +enyakit ini lebih
sering terjadi )anita dari pada pria. sklerosis multipel berasal dari
banyaknya daerah jaringan parut sklerosis$ yang me)akili berbagai
bercak demielinasi dalam sistem saraf. +ertanda neurologis yang mungkin
dan gejala dari sklerosis multipel sangat beragam sehingga penyakit ini
tidak terdiagnosis ketika gejala pertamanya muncul.
2.2 Eti$l$gi
+enyebab terjadi multipel sklerosis masih belum diketahui secara pasti.
amun, para ilmu)an memperkirakan bah)a terdapat beberapa faktor
penyebab terjadinya multipel sklerosis. +enyebab M% belum diketahui
secara pasti namun ada dugaan berkaitan dengan -irus dan mekanisme
autoimun lark, 1//1$.0erusakan myelin pada M% mungkin terjadi akibat respon abnormal
dari sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi tubuh dari
serangan organisme berbahaya bakteri dan -irus$.- angguan autoimun kemungkinan dirangsang infeksi -irus$- enetik
- 0elainan pada unsur pokok lipid mielin- 3acun yang beredar dalam %%
4
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 4/27
- nfeksi -irus pada %%+Ada beberapa 6aktor'faktor pemicu dan yang dapat memperburuk
eksaserbasi $ multipel sklerosis yaitu - 0ehamilan
- nfeksi yang disertai demam- %tress emosional- edera
2.3 %lasi#ikasi
Menurut %asic 1eurologi (Mc. 2raw 3ill,&###),ada beberapa kategori sklerosis
multipel berdasarkan progresi4itasnya adalah 5
+. 6elapsing 6emitting sklerosis multipel
7ni adalah jenis MS yang klasik yang sering kali timbul pada akhir usia belasan atau dua
puluhan tahun diawali dengan suatu erangan hebat yang kemudian diikuti dengan
kesembuhan semu.8ang dimaksud dengan kesembuhan semu adalah setelah serangan hebat
penderita terlihat pulih.1amun sebenarnya,tingkat kepulihan itu tidak lagi sama dengan
tingkat kepulihan sebelum terkena serangan.sebenarnya kondisinya adalah sedikit demi
sedikit semakin memburuk.jika sebelum terkena serangan hebat pertama penderita memiliki
kemampuan motorik dan sensorik, 3ampir 9# penderita sklerosis multipel pada awalnya
mengalami kondisi ini, setelah beberapa kali mengalami serangan hebat, jenis sklerosis
multipel ini akan berubah menjadi Secondary Progressi4 sklerosis multipel
&. Primary Progresssi4 MS
Pada jenis ini kondisi penderita terus memburuk ada saat : saat penderita tidak
mengalami penurunan kondisi, namun jenis sklerosis multipel ini tidak mengenal istilah
kesembuhan semu. ;ingkat progresi4itanya beragam pada tingakatan yang paling parah,
penderita sklerosis multipel jenis ini biasa berakhir dengan kematian.
!. Secondary Progressi4 sklerosis multipel
7ni adalah kondisi lanjut dari 6elapsing 6emitting sklerosis multipel. Pada jenis ini
kondisi penderita menjadi serupa pada kondisi penderita Primary Progresssi4 sklerosis
multipel.
. %enign sklerosis multipel
Sekitar &# penderita sklerosis multipel jinak ini. Pada jenis sklerosis multipel ini
penderita mampu menjalani kehidupan seperti orang sehat tanpa begantung pada siapapun.
Serangan : serangan yang diderita pun umumnya tidak pernah berat sehingga para penderita
sering tidak menyadari bahwa dirinya menderita sklerosis multipel.2.& Pat$#isi$l$gi
(
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 5/27
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 6/27
ke waktu ber4ariasi dan tingkat keparahan serta jangka waktunya pun dapat berubah, dan
semua 4ariasi dan perubahan itu dapat terjadi bahkan pada penderita yang sama. 2ejala-
gejala umum tersebut adalah5
1. (angguan "ens$rik
2angguan sensorik merupakan gejala awal yang paling sering ditemukan pada MS (&+-"") dan
berkembang>timbul hampir pada semua pasien MS. %iasanya pasien sering datang dengan keluhan
rasa baal atau kesemutan dimulai pada satu kaki yang merambat keatas (ascending) pada satu sisi
kemudian kesisi yang lain (kontra sisi).
- Penglihatan kabur
- Penglihatan membayang (diplopia)
- 1euritis optikal
- Pergerakan mata yang tak terkontrol
- kebutaan (sangat jarang terjadi)
- 3ipestesi (baal), parestesi (kesemutan), disestesi (rasa terbakar). 3ipestesi merupakan gejala
yang tersering muncul. 2angguan ini dapat timbul disemua daerah distribusi, satu atau lebih
dari satu anggota gerak,wajah atau badan (trunkal).
2. (angguan M$t$rik
2ejala awal motorik ditemukan pada !&-+ kasus MS dan lebih dari # kasus MS mempunyai
gejala motorik.2angguan motorik terjadi akibat terlibatnya traktus piramidalis yang menyebabkan
kelemahan,spastisitas, gangguan gerakan tangkas, dan hiperfleksi. 2angguan ini dapat timbul akut
atau kronik progresif dengan kelemahan satu atau lebih anggota gerak, kelemahan otot wajah,
kekakuan tungkai yang dapat menyebabkan gangguan dalam berjalan dan keseimbangan atau terjadi
suatu spastisitas. ?atihan atau panas biasanya menyebabkan gejala memburuk .
- hilang keseimbangan tubuh
- 2emetar (tremor)
- ketidakstabilan kemampuan berjalan (ataksia)
- kekakuan anggota tubuh
- gangguan koordinasi
- perasaan lemah5 pada kasus tertentu hal ini dapat mempengaruhi kaki dan
kemampuan berjalan
- kekakuan otot yang dapat mempengaruhi mobilitas dan cara berjalan
3. (angguan in)ra *erasa
- perasaan geli di beberapa bagian tubuh
- perasaan seperti di tusuk-tusuk jarum
8
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 7/27
- kebas (paraesthesia)
- perasaan seperti terbakar
o nyeri dapat menyertai penyakit MS, contohnya, nyeri di wajah (seperti trigeminal
neuralgia), dan nyeri otot&. (angguan kemam*uan +er+i,ara
- perlambatan cara berbicara
- berbicara seperti menggumam
- perubahan ritme berbicara
- sulit menelan (dysphagia)
'. (angguan +erkemih )an BAB
2angguan berkemih merupakan salah satu gejala MS yang sering ditemukan.Pada saat
awal terjadi @urgency dan frekuensiA kemudian terjadi inkontinensia urin. onstipasi lebih
sering ditemukan (!*-"!) dibandingkan inkontinensia al4i. 3al diatas merupakan masalah
yang serius bagi penderita MS karena dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih.
- 2angguan kandung kemih meliputi5 sering buang air kecil, tidak dapat buang air kecil
secara tuntas atau tidak bisa menahan air kecil.
- 2angguan usus meliputi5 konstipasi>sembelit, dan kadang-kadang diare.
-. (angguan "eksual
2angguan seksual terjadi pada lebih dari 9# pasien MS. <isfungsi seksual merupakan
gabungan dari berbagai masalah yang timbul baik masalah motorik dan sensorik maupun
masalah psikologis penderita.
- impoten
- %erkurangnya kemampuan seksual
- kehilangan gairah
. (angguan %$gniti# )an Em$si
Masalah kognitif seperti kesulitan berkonsentrasi,gangguan memori, dan gangguan
mental terdapat pada #-9# pasien MS. %anyak penderita MS meninggalkan pekerjaannya
akibat masalah diatas. Pada B +# kasus, disfungsi mental berat dan demensia dapat tejadi.
2angguan ini mungkin berhubungan dengan depresi yang dilaporkan ditemukan pada &"-
"# kasus MS.
$da beberapa penelitian yang mengatakan bahwa depresi pada MS bukan karena masalah
psikologi,umur atau lamanya menderita penyakit tetapi dipengaruhi oleh jumlah lesi yang
ditemukan pada gambaran M67 (Swirsky-Sacchetti ; et al +**&). $trofi otak, pembesaran
4entrikel dan menipisnya korpus kalosum juga penyebab gejala gangguan kognitif diatas.
7
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 8/27
/. (angguan Ner0us ranialis
Gangguan Penciuman 5 2angguan penciuman sering ditemukan terjadi pada kasus MS.
Gangguan Penglihatan 5
1euritis Cptika (C1) adalah gangguan penglihatan yang paling sering terjadi +-&! kasus dan
"# ,biasanya muncul secara akut atau subakut dan unilateral dengan diikuti rasa nyeri pada mata
terutama dengan adanya gerakan bola mata. 1euritis Cptika bilateral sangat jarang terjadi, bila
ditemukan biasanya asimetris dan lebih berat pada satu mata. 1euritis optika bilateral biasanya terjadi
pada anak dan ras $sia.
2angguan 2erakan %ola Mata
2angguan gerakan bola mata sering terjadi pada pasien MS biasanya berhubungan dengan
gangguan saraf penggerak bola mata, 1er4us cranial =7,777 dan jarang pada ner4us =7. 1istagmus
adalah gejala yang paling sering muncul (<ellDCsso,<aroff,;roost,+**#) berupa @jelly likenystagmusAberupa gerakan cepat dengan amplitudo kecil, pendular. 7nternuklear ophtalmoplegia
(71C) juga sering ditemukan, dan bila ditemukan bilateral biasanya didapatkan juga adanya nistagmus
4ertical dan upward gaEe.
Gangguan Nervus Kranial lain.
2angguan sensasi pada wajah ,subjektif maupun objektif sering ditemukan. <itemukannya
trigeminal neuralgia pada dewasa muda mungkin merupakan gejala awal dari MS. 3emifasial
spasme,paresis wajah tanpa adanya gangguan pengecap dapat ditemukan.=ertigo dilaporkan
merupakan gejala yang ditemukan pada !#-"# kasus MS dan biasanya berhubungan dengan
kelainan ner4us kranialis, biasanya ditemukan hipo atau hiperakusis. %isa juga terjadi gangguan
pendengaran dan biasanya unilateral. 2angguan yang berhubungan dengan 1er4us ranial 7F,F dan
F77 biasanya terjadi disfagia.dan biasanya merupakan gejala akhir yang muncul.
2.- Pemeriksaan Diagn$stik
1. Pemeriksaan elektroforesis terhadap GSS 5 0ntuk mengungkapkan adanya ikatan
oligoklonal ( beberapa pita imunoglobulin 2 H 7g2 I ), yang menunjukkan
abnormalitas immunoglobulin.
2. Pemeriksaan potensial bangkitan 5 dilakukan untuk memebantu memastikan luasnya
proses penyakit dan dan memantau perubahan penyakit.
3. G; scan 5 dapat menunjukkan atrofi serabral
&. M67 untuk memperlihatkan plak-plak kecil dan untuk menge4aluasi perjalanan
penyakit dan efek pengobatan.
'. Pemeriksaan urodinamik untuk mengetahui disfungsi kandung kemih
-. Pengujian neuropsikologik dapat diindikasikan untuk mengkaji kerusakan kognitif.
( Mutaqin Arif, Asuhan keperawatan klien dangan gangguan system persyarafan,( 2! "
hal 2#$ "
#
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 9/27
2. Penatalaksanaan
9ujuan dari pengobatan atau penatalaksanaan multiple sklerosis adalah
menghilangkan gejala dan membantu fungsi klien.
A. Penatalaksanaan farmakoterapi1. 9erapi obat untuk fase akut 0ortikosteroid dan A9! &igunakan sebagai agens anti'in:amasi yang
dapat meningkatkan konduksi saraf. +emberian a)al dapat dimulai dari
Metilprednisolon ".5'1 g ; selama 4 '7 hari dan dosisnya diturunkan
8"mg perhari selama 4 hari berturut'turut sampai 1" mg per hari.
&osis oral dapat diberikan sama dengan ; kecuali penurunan dosis 8"
mg selama 5'7 hari.2. 9erapi obat untuk menurunkan jumlah kekambuhan
<eta interferon betaseron $ &igunakan dalam perjalanan
relapsing'remittting, dan juga menurunkan secara signi=kan jumlah
dan beratnya eksaserbasi. nterferon tidak dapat diberikan dengan
dosis tunggal tetapi harus di kombinasikan dengan 4 jenis obat yaitu
alfa, beta dan gamma interferon. Alfa dan beta diproduksi dari sel
yang terinfeksi -irus. <eta interferon menurunkan frekuensi
kambuhnya M%. 3ute pemberian obat melalui subkutan dan lebih
baik lagi pemberian melalui intratekal atau M. &osis pada orang
de)asa 4'/ juta unit % 4>minggu selama 8 bulan. bat lain yang
dapat menurunkan frekuensi kambuhnya M% adalah copolymer 1
dan [email protected]. <aklofen sebagai agens antispasmodic merupakan pengobatan yang
dipilih untuk spastisitas. 0lien dengan spastisitas beret dan kontraktur
memerlukan blok saraf dan inter-ensi pembedahan untuk mencegahkecacatan lebih lanjut.
4. munosupresan immunosuppressant$ dapat menstabilkan kondisi
penyakit5. 9erapi obat lain cycloscospamid, total limpoid irradiation 9$.
B. Terapi suportif 1. 9erapi suportif diberikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan
mempertahankan kondisi pasien agar tetap stabil. 6isioterapi dan
/
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 10/27
terapi okupasi diberikan untuk mempertahankan tonus dan kekuatan
otot serta ditambah dengan obat untuk relaksasi otot untuk
mengurangi ketidaknyamanan dan nyeri karna spastik.C. Bl$k sara# )an *em+e)ahan <ilakukan jika terjadi spastisitas berat dan kontraktur
untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
2./ %$m*likasi
omplikasi yang biasanya terjadi pada multiple skleriosis adalah 5
1. <isfungsi pernafasan
2. 7nfeksi kandung kemih, system pernafasan dan sepsis
3. omplikasi dari imobilitas
BAB III
A"UHAN %EPERA4AAN
1"
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 11/27
$nt$h %asus
1y $ usia &/ tahun datang ke poli neurologi 6SGM dengan keluhan kelemahan kedua
tungkai sejak B+," tahun SM6S. Pada awalnya (Januari &#+!) pasien merasakan kelemahan
pada kaki kiri dan tangan kiri disertai rasa tebal sampai di lutut. Pasien tidak dapat bekerjalagi karena kelemahan kakinya, bila berjalan kaki kiri diseret. 6asa tebal menghilang sendiri
& bulan kemudian tetapi rasa lemah masih tetap ada. Cleh keluarga dibawa berobat kedokter
saraf dan dikatakan terkena 4irus, pasien diberi obat (nama obat tidak ingat) dan menurut
keluarga keadaan pasien membaik. emudian pasien dapat bekerja lagi walaupun kelemahan
tungkai masih ada. + bulan kemudian kaki kanan terasa lemah dan tebal diikuti oleh rasa tebal
pada lengan kiri, rasa tebal dirasakan sampai dikepala. Cleh keluarga dibawa ke 6S dan
dirawat, pasien kemudian pulang dan dikatakan penyakit tidak dapat diobati. Pasien pulang
kerumah dan berjalan sudah harus dipapah karena keempat anggota gerak sudah lemah
terutama kedua tungkai. Pasien juga mulai mengeluhkan penglihatan mulai terganggu, pasien
mengatakan penglihatan seperti ada kabut dan silau bila kena sinar, dan beberapa bulan
kemudian pandangan pasien menjadi dobel bila melihat jauh dan pasien sering merasa
berputar, keluhan penglihatan ini dirasakan pasien semakin memberat. elemahan kedua
tungkai makin bertambah dan selama + tahun pasien hanya dapat duduk di tempat tidur dan
menggunakan kursi roda bahkan sejak bulan SM6S pasien sudah tidak dapat duduk lagi
karena lemah. Sejak & bulan SM6S pasien mulai bicara tidak jelas dan pasien mengeluh sulit
menelan dan sering tersedak, disekitar mulut pasien juga dirasakan tebal. esulitan %$% dan
%$ pasien sering ngompol dan menurut keluarga pasien sering lupa terhadap sesuatu yang
sudah dikerjakan sebelumnya. Pandangan pasien juga semakin kabur. Cleh keluarga pasien
dibawa ke 6SGM.
1. PEN(%A5IAN
IDENIA"
1ama 5 1y. $
0mur 5 &/ ;ahun
Jenis elamin 5 P
Suku > %angsa 5 7ndonesia
$gama 5 7slam
Pekerjaan 5 7bu 6umah ;angga
Pendidikan 5 SM$
11
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 12/27
$lamat 5 <s. %endet Gukir, Jombang
1o. 6egister 5 -
;gl M6S 5 &! Mei &#+
;gl Pengkajian 5 &! Mei &#+
<iagnosa Medis 5 Multipel Sklerosis
I. RI4A6A %EPERA4AAN 7 NUR"IN( HI"8R6 9
%eluhan utama
lien datang dengan keluhan kelemahan kedua tungkai sejak B+," tahun SM6S.
1.1. Ri:ayat Penyakit "ekarang
Pada awalnya (Januari &#+!) pasien merasakan kelemahan pada kaki kiri dan tangan kiri
disertai rasa tebal sampai di lutut, rasa tebal menghilang sendiri & bulan kemudian tetapi
rasa lemah masih tetap ada. Cleh keluarga dibawa berobat kedokter saraf dan dikatakan
terkena 4irus, pasien diberi obat (nama obat tidak ingat). + bulan kemudian kaki kanan
terasa lemah dan tebal diikuti oleh rasa tebal pada lengan kiri, rasa tebal dirasakan
sampai dikepala, oleh keluarga dibawa ke 6S dan dirawat, pasien kemudian pulang dan
dikatakan penyakit tidak dapat diobati. elemahan kedua tungkai makin bertambah
selama + tahun pasien hanya dapat duduk di tempat tidur dan menggunakan kursi roda.
Sejak & bulan SM6S pasien mulai bicara tidak jelas dan pasien mengeluh sulit menelan
dan sering tersedak, disekitar mulut pasien juga merasakan tebal, oleh keluarga pasien
dibawa ke 6SGM.
1.2. Ri:ayat %esehatan er)ahulu
6iwayat sakit kepala sejak / tahun yang lalu dan dirasakan di belakang kepala, pasien
minum obat-obat warung. 6iwayat 4aksinasi 5 Menurut orang tua pasien tidak
mendapatkan 4aksinasi saat balita.
1.3. Ri:ayat %esehatan %eluarga
Crangtua pasien (bapak) pernah mengalami kelemahan kedua tungkai disertai rasa baal
yang menjalar keatas tetapi sembuh tanpa pengobatan medis (pengobatan alternatif)
PEMERI%"AAN ;I"I%
1.&. ANDA < ANDA =IAL
12
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 13/27
esadaran 5 komposmentis
keadaan umum 5 lemah
;< 5 +##>/# mm3g
1adi 5 /# K>menit
Suhu 5 !9 G
66 5 +/ K>menit
1.-. PEMERI%"AAN PER "I"EM
A. "istem Perna#asan
Hi)ung
7nspeksi 5 tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret>ingus,tidak ada
pemberian C& melalui nasal>masker.
Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan dan tidak ada fraktur tulang nasal
Mulut
7nspeksi 5 mukosa bibir lembab, menggunakan alat bantu pernapasan
Leher
7nspeksi 5 bentuk leher normal dan simetris
Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kalenjer tiroid;aring
7nspeksi 5 tidak ada kemerahan dan tanda-tanda infeksi>oedem
Area Da)a
7nspeksi 5 tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, pergerakan dada simetris,
bentuk dada normal.
Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kelainan pada dinding thoraK.
Perkusi 5 bunyi paru sonor pada seluruh lapang paru.
$uskultasi 5 suara nafas 4esikuler
B. %ar)i$0askuler Dan Lim#e
4a!ah
7nspeksi 5 simetris dan konjungti4a merah muda
Leher
7nspeksi 5 tidak ada bendungan 4ena jugularis
Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan
Da)a
7nspeksi 5 bentuk dada normal dan simetris
Palpasi 5 tidak ada pembesaran ictus cordis
Perkusi 5 adanya bunyi redup pada batas jantung dan tidak terjadi pelebaran atau
pengecilan
14
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 14/27
$uskultasi 5 bunyi jantung normal
Ekstermitas atas
7nspeksi 5 tidak ada 4arises, sianosis, clubbing finger, oedem
Palpasi 5 suhu akral dingin
Ekstermitas +a:ah7nspeksi 5 tidak ada 4arises, sianosis, clubbing finger, oedem
Palpasi 5 suhu akral dingin
. Persyara#an
Anamnesa hilang keseimbangan, perubahan bicara, parastesia pada bagian wajah dan
paralysis pada bagian tungkai.
Pemeriksaan ner0us
• 1er4us 7 olfaktorius (pembau)
lien bisa membedakan aroma saat di beri minyak wangi dan minyak kayu putih.• 1er4us 77 opticus (penglihatan)
etajaman penglihatan 5
Penglihatan pasien kabur dan padangan menjadi dobel bila melihat jauh.
• 1er4us 777 oculomotorius
;idak terdapat edem kelopak mata dan kelainan bentuk bola mata.
• 1er4us 7= toklearis
%entuk pupil bulat isokor, ukuran pupil mm>mm dan reaksi pupil terhadap cahaya L>L
• 1er4us = trigeminus (sensasi kulit wajah)
6eflek masester 5 LSensibiltas wajah 5
Pasien tidak dapat merasakan tusukan benda tumpul dan tajam pada daerah sekitar
wajah.
• 1er4us =7 abdusen
2erakan bola mata pasien cepat (nistagmus) dan penglihatan ganda (diplopia)• 1er4us =77 facialis
Pasien tidak bisa merengut dan menggembungkan pipi
• 1er4us =777 auditorius>akustikus
ungsi pendengaran baik
• 1er4us 7F glosoparingeal
6eflek muntah 5 -
• 1er4us F 4agus
1(
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 15/27
Pasien kesulitan menelan
1er4us F7 aksesorius
Pasien kesulitan untuk mengangkat bahu
• 1er4us F77 hypoglosal>hipoglosum
%entuk lidah simetris, pasien mampu menjulurkan lidah dan menggerakkannya ke
segala arah
Re#lek ;isi$l$gis
%isep 5 -
;risep 5 -
Patella 5 L
$rchiles 5 LRe#lek Pat$l$gis
- %abinski 5 L
- %rudEinski 7>77 5 ->L
- Ghadok 5 L
- Cppenhiem 5 L
- 2ordon 5 L
- 2onda 5 L
- 6ossolimo 5 L
- ;rommer 5 -
ingkat %esa)aran 7%ualitas9 Gomposmetis
ingkat %esa)aran 7%uantitas9
- (" NM=" O +"
D. PerkemihanEliminasi Uri
Anamnesa Nnurisis>ngompol dan inkontenensia urine
(enetelia Eksterna
7nspeksi 5 tidak ada oedem dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan atau tonjolan
%an)ung %emih
7nspeksi 5 terdapat ketegangan pada kadung kemih
Palpasi 5 adanya tahanan lunak pada kandung kemih
(in!al
7nspeksi 5 tidak ada pembesaran pinggang
Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan
Perkusi 5 tidak nyeri ketok
E. "istem Pen,ernaanEliminasi Al0i
15
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 16/27
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 17/27
Payu)ara
7nspeksi 5 bentuk simetris, bersih, tidak ada masa dan tidak ada luka
Palpasi 5 tidak ada benjolan dan pengeluaran cairan atau darah, tidak ada nyeri tekan
$>illa
7nspeksi 5 tidak ada benjolan
Palpasi 5 tidak teraba benjolan
A+)$men
7nspeksi 5 tidak terdapat pembesaran perut
Palpasi 5 tidak ada masa
I. Perse*si "ens$ri
Anamnesa penglihatan pasien kabur dan ganda
Mata7nspeksi 5 bentuk mata simetris
ornea 5 normal berkilau transparan
7ris>pupil 5 warna iris hitam reflek pupil isokhor
?ensa 5 jernih dan transparan
Sclera 5 putih
Palpasi 5 tidak ada nyeri tekan dan pembengkakan
Pen,iuman7hi)ung9
Palpasi 5 tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan
17
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 18/27
II. DIA(N8"A %EPERA4AAN
N".
DIA(N8"I"
7NANDAI9
3ambatan Mobilitis isik (###/")
DE;INII8Neterbatasan pada pergerkan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri dan terarah.
DE;ININ(
HARAE
RI"I"
- Penurunan waktu reaksi
- esulitan membolak- balik posisi
- Melakukan akti4itas lain sebagai pengganti pergerakan (mis.,
meningkatkan perhatianpada akti4itas orang lain, mengendalikan
perilaku, fokus pada ketunadayaan> akti4itas sebelum sakit)
- <ispnea setelah berakti4itas
- Perubahan cara berjalan
- 2erakan bergetar
- eterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
- eterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
- eterbatasan rentang pergerakan sendi- ;remor akibat pergerakan
- etidakstabilan postur
- Pergerakan lambat
- Pergerakan tidak terkoordinasi
RELAED
;A8R"
- 7ntoleransi akti4itas
- Perubahan metabolisme seluler
- $nsietas
- 7ndeks masa tubuh diatas persentil ke-9" sesuai usai
- ontraktur
- epercayaan budaya tentang akti4itas sesuai usia
- isik tidak bugar
- Penurunan ketahanan tubuh
- Penurunan kendali otot
- Penurunan massa
- Penurunan kekuatan otot
1#
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 19/27
- urang pengetahuan tentang nilai akti4itas fisik
- eadaan mood depresif
- eterlambatan perkembangan
- etidakyamanan
- <isuse
- alu sendi
- urang dukungan lingkungan (mis., fisik atau sosial)
- eterbatasan ketahanan kardio4askuler
- erusakan intregitas struktur tulang
- Malnutrisi
- 2angguan muskuloskeletal
- 1yeri
- $gens obat
- Program pembatasan gerak
- eengganan memulai pergerakan
- 2aya hidup monoton
- 2angguan sensori preseptual
"u+!e,ti0e )ata entry
kelemahan kedua tungkai
bicara pasien tidak jelas
8+!e,ti0e )ata entry
esadaran 5 komposmentis
keadaan umum 5 lemah
D I A ( N 8 " I " lient
Diagn$sti,
"tatement
Ns. Diagn$sis 7"*e,i#y9
3ambatan Mobilitas isik
Relate) t$
3ambatan Mobilitas isik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
1/
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 20/27
2"
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 21/27
III. INER=EN"I
7nisial Pasien 5 1y $
;anggal 5 &! Mei &#+
<iagnosa eperawatan 5 3ambatan Mobilitas isik
NI N8
71;N6=N1S7 $;7=7;$S C0;GCMN 71<7G$;C6
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
3ambatan Mobilitas isik pasien teratasi
dengan kriteria hasil5
era*i latihan Am+ulasi<efinisi 5 Peningkatan dari
pemberian bantuan dengan cara
berjalan untuk mempertahankan
fungsi tubuh selama pasiendirawat dan selama fase
penyembuhan
• %antu pasien untuk duduk di tempat
tidur maupun di kursi
• onsultasikan dengan tim
fisioterapi untuk merencanakan
latihan
• Pastikan alat bantu dalam kondisi
baik
• Sediakan alat bantu ambulasiseperti walker (alat bantu jalan)
• Jelaskan pada pasien tentang
keamanan berpindah posisi serta
teknik ambulasi
• %antu pasien untuk berdiri dan
- Am+ulasi
- %$$r)inasi
*ergerakan
' %erjalan dengan langkah yang pelan ()
' meningkatkan mobilitas ($
' meningkatkan kemandirian. ($
' Memperkuat kontraksi otot (!)
' Mengontrol pergerakan ()
' Menyeimbangkan pergerakan ()
21
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 22/27
NI N8
era*i Latihan M$+ilitas
<efinisi5 pergerakan tubuh baik aktif maupun pasif untuk
memelihara atau mengembalikan
fleksibilitas
mempertahankan jarak langkah
pada setiap ambulasi
• ;ingkatkan ambulasi secara nandiri
dengan sedikit bantuan
• ;entukan pembatasan pergerakan
dan efeknya• Jelaskan kepada pasien > keluarga
tujuan dan rencana untuk berlatih
• Monitor ketidaknyamanan atau rasa
sakit selam akti4itas
• Posisikan pasien seoptimal
mungkin dalam melakukan
pergerakan aktif dan pasif
• ?akukan latihan P6CM atau bantu
latihan $6CM
• 7nstruksikan pasien atau keluarga
bagaimana cara yang sistematis
melaksanakan P6CM atau $6CM
• <orong pasien untuk mencoba
menggerakkan badan sebelum
mulai 6CM
• Moti4asi untuk tetap melakukan
pergerakan walaupun di tempat
tidur atau diatas kursi dorong
- M$+ilitas ' eseimbangan ()
' oordinasi ()
' %erjalan()
22
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 23/27
NI N8
ambulasi, jika mampu
• B-aluasi kemampuan untuk
melakukan mobilisasi secara
aman dan berikan alat
bantu berjalan.
24
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 24/27
I=. IMPLEMENA"I
(L?5AM IMPLEMENA"I PARA;
& Mei &#+ • membantu pasien untuk duduk di tempat tidur
maupun di kursi• mekonsultasikan dengan tim fisioterapi untuk
merencanakan latihan
• memastikan alat bantu dalam kondisi baik
• menyediakan alat bantu ambulasi seperti walker (alat
bantu jalan)
• menjelaskan pada pasien tentang keamanan
berpindah posisi serta teknik ambulasi
• membantu pasien untuk berdiri dan mempertahankan
jarak langkah pada setiap ambulasi
• mningkatkan ambulasi secara nandiri dengan sedikit
bantuan
• mnentukan pembatasan pergerakan dan efeknya
• menjelaskan kepada pasien > keluarga tujuan dan
rencana untuk berlatih
• memonitor ketidaknyamanan atau rasa sakit selam
akti4itas
• meposisikan pasien seoptimal mungkin dalam
melakukan pergerakan aktif dan pasif
• melakukan latihan P6CM atau bantu latihan $6CM• meinstruksikan pasien atau keluarga bagaimana cara
yang sistematis melaksanakan P6CM atau $6CM
• mendorong pasien untuk mencoba menggerakkan
badan sebelum mulai 6CM
• memoti4asi untuk tetap melakukan pergerakan
walaupun di tempat tidur atau diatas kursi dorong
ambulasi, jika mampu
• mee-aluasi kemampuan untuk melakukan
mobilisasi secara aman dan berikan alatbantu berjalan.
2(
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 25/27
=. E=ALUA"I
NO TGL!A" CATATAN P#$%#"BANGAN PA$A&
1. 25 Mei
2"1(
%
0lien mengeluh kelemahan keduatungkai
bicara pasien tidak jelas
pasien mengeluh sulit menelan dan
sering tersedak, disekitar mulut
pasien juga dirasakan tebal.
0esulitan <A< dan <A0 pasien sering
ngompol
menurut keluarga, pasien sering
lupa terhadap sesuatu yang sudah
dikerjakan sebelumnya.
+andangan pasien juga semakin
kabur dan pandangan pasien
menjadi dobel bila melihat jauh
0esadaran komposmentis
keadaan umum lemah
9& 1""#" mm!g
+asien menggunakan kursi roda
hilang keseimbangan dan parastesia
pada bagian )ajah
inkontenesia urine
A Masalah klien belum teratasi.
+ 3encana masih di teruskan.
Melaksanakan tindakan yang
telah ada.
B masih terdapat kelemahan pada
tungkai
25
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 26/27
BAB I=
PENUUP
3.1 %esim*ulan
%klerosis multipel merupakan penyakit degenerasi yang menyerang
sistem saraf pusat yaitu otak dan medula spinalis . +enyakit ini ditandai
dengan adanya kelemahan, mati rasa, hilangnya fungsi pendengaran dan
penglihatan yang biasanya terjadi pada umur 1#'(" tahun. <anyak
pasien yang menderita multipel sklerosis hidup normal diantara periode
kambuhnya penyakit. <eberapa pasien yang penyakitnya lebih parah
dibutuhkan pera)atan yang intensif di rumah. 0ebanyakan pasien yang
menderita multipel sklerosis mengalami kelemahan, penurunan imunitas,
gangguan perkemihan, disfungsi se>ual, kelemahan, perubahan interaksi
social. +asien membutuhkan )aktu untuk menyesuaikan diri denganpenyakit yang dialaminya, dan beberapa pasien perlu dilakukan konseling
dan psikotherapi untuk mengatasi perubahan tubuh yang dialaminya.
Calaupun obat untuk kesembuhan belum ada namun penanganan medis
dan asuhan kepera)atan yang tepat diperlukan agar pasien dapat
menjalani akti=tas sehari'hari dengan optimal.
28
8/20/2019 MAKALAH+ASKEP (MS)
http://slidepdf.com/reader/full/makalahaskep-ms 27/27
DA;AR PU"A%A
www.google.co.id
www.wikipedia.co.id
Scribd
rancis 2S, < Pierre,$ntel PJ. 1eurology in Glinical Practise5 Multiple Sclerosis,& nd ed, 'ashington,
%utterworth 3einemann,+**5 p +!#/-!"
Pirko 7,1oseworthy J3, <emyelinating <isorder of ;he Gentral 1er4ous System.<alam 5 2oetE G2 5
;eKtbook of Glinical 1eurology,&nd ed, Pennsyl4ania, ;he Gurtis Genter 7ndependence Suare 'est
Philadelphia,&##!,p +##-9
Multiple Sclerosis 5 'hat is Multiple Sclerosis, a4ailable from 5 http>www.Multiple Sclerosis.org
1owack J', Multiple Sclerosis, a4ailable from 5 http> www,emedicine.com