Makalah respirasi
-
Upload
stikes-bth-tasikmalaya -
Category
Education
-
view
39 -
download
3
Transcript of Makalah respirasi
SISTEM RESPIRASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi
Disusun oleh:
Redyana Zatnika
Ms Rochmatin Sholihati
Siti Nuraeni
Yulia Salmini
Dhea Elvina
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIkES BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
PROGAM STUDI FARMASI
2013
SISTEM RESPIRASI 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Di dalam makalah ini membahas tentang “ Sistem Respirasi”
Materi dan urutan penyajian makalah ini dibuat ringkas tetapi berisi, sehingga
makalah ini dapat digunakan sebagai bahan menambah ilmu kita mengenai pernafasan.
Dalm pembuatan makalah ini tidak lepas dari bimbingan berbagai pihak. Ucapan terima kasih
Kami sampaikan kepada:
1. Allah SWT berkat limpahan akal pikiran dan kesehatan kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
2. Dosen pembimbing Biologi yang telah membimbing kami.
3. Semua teman yang telah membantu terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Akhir kata tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi yang membaca makalah ini
khususnya bagi kami sendiri.
Tasikmalaya, Agustus 2013
Penulis
SISTEM RESPIRASI 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................................ 4
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Respirasi................................................................................................... 5
2.2 Fungsi Sistem Respirasi ............................................................................................. 5
2.3 Organ Pada Sistem Respirasi dan Struktur Organ Pada Respirasi ............................ 5
2.4 Proses Respirasi ....................................................................................................... 10
2.5 Kelainan Pada Sistem Respirasi............................................................................... 13
PENUTUP............................................................................................................................ 17
1.1 Kesimpulan ........................................................................................................ ... .. 17
1.2 Saran dan kritik ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 19
SISTEM RESPIRASI 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel-sel tubuh juga perlu mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida dari sistem tubuh.
Pernapasan setiap makhluk hidup berbeda-beda begitu juga dengan alat pernapasannya,
dalam makalah ini akan mempelajari berbagai sistem pernafasan pada manusia.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud respirasi?
2. Bagaimana organ pada sistem respirasi?
3. Bagaimana struktur organ pernfasan?
4. Bagaimana terjadinya proses pernafasan?
5. Apa penyakit atau kelainan pada sistem pernafasan?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini betujuan agar pembaca mengetahui
tentang struktur dan fungsi serta kelainan pada sistem pernafasan pada manusia.
SISTEM RESPIRASI 5
BAB II
PEMABAHASAN
2.1. Pengertian Respirasi
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
O2 (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2
(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh.
Sistem pernapasan manusia terdiri atas paru-paru dan sistem saluran yang
menghubungkan jaringan paru dengan lingkungan luar paru yang berfungsi untuk
menyediakan oksigen untuk darah dan membuang karbondioksida.
Sistem pernafasan terdiri dari komponen berupa saluran pernafasan yang dimulai dari
hidung, pharing, laring, trachea, bronchus, bronkiolus dan alveolus. Saluran pernafasan
bagian atas dimulai dari hidung sampai trachea dan bagian bawah dari bronchus sampai
alveolus.
2.2. Fungsi Sistem Respirasi
Fungsi utama sistem respirasi adalah :
Menyediakan oksigen untuk metabolisme jaringan tubuh
Mengeluarkan karbondioksida sebagai sisa metabolisme jaringan
Fungsi tambahan sistem respirasi adalah :
Mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh
Berpatisipasi dalam berbicara membaui dan bernyanyi
Memfasilitasi rasa kecap
Mempertahankan kadar cairan tubuh, hilangnya cairan sebanyak 200-500
cc/hari pada frekuensi nafas 14-16 kal/menit
Mempertahankan keseimbangan panas tubuh
Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi
Perlindungan terhadap infeksi, seperti makrofag yang akan membunuh bakteri
Tercapainya fungsi utama sistem respirasi didasarkan pada keempat proses berikut :
Ventilasi pulmonal : keluar masuknya udara pernafasan anatara atmosfer
dan alveoli
Difusi : pertukaran gas di paru-paru
Transportasi : pengangkutan gas melalui sirkulasi
Perfusi : pertukaran gas di jaringan
SISTEM RESPIRASI 6
Kondisi yang mendukung keempat proses diatas adalah :
Tekanan oksigen/udara atmosfir harus cukup
Kondisi jalan nafas dalam keadaan normal
Kondisi otot pernafasan dan tulang iga harus baik
Ekspansi dan recoil paru
Fungsi sirkulasi ( jantung )
Kondisi pusat pernafasan
Hemoglobin sebagai pengikat O2
2.3. Organ Pada Sistem Respirasi
Pernapasan pada manusia dilakukan melalui alat respirasi yang terdiri dari:
1. Hidung
Merupakan bagian paling atas dari alat
pernapasan dan merupakan alat pernapasan paling
awal yang dilalui udara. Lubang hidung terbagi
menjadi dua yaitu sebelah kanan dan kiri dibatasi
oleh sekat hidung. Rongga hidung berhubungan
dengan rongga mulut.
Rongga hidung memiliki tiga fungsi utama
yaitu menghangatkan udara, melembabkan udara,
dan menyaring udara. Di dalam lubang hidung
terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk
dan mengeluarkan partikel-partikel.
2. Faring
faring adalah saluran untuk masuk dan
keluarnya udara. Faring melakukan perannya
dalam ponasi dengan bantuan menghasilkan suara
huruf vokal. Faring berisi palatin dan tonsil yang
ikut berperan dalam pengwasan infeksi.
SISTEM RESPIRASI 7
3. Laring
Laring merupakan saluran udara dan
bertindak sebagai pembentukan suara.
Faring (tekak) merupakan lanjutan dari
saluran hidung yang meneruskan udara
ke laring. Laring terdiri dari lempengan-
lempengan tulang rawan. Bagian dalam
dindingnya digerakan oleh otot untuk
menutup serta membuka glotis. Glotis
adalah lubang mirip celah yang
mengubungkan faring dan trakea. Pada
laring juga terdapat selaput suara yang akan bergetar jika ada udara yang melaluinya, misal
saat kita berbicara. Laring memiliki katub yang disebut epiglotis (anak tekak). Epiglotis
selalu dalam keadaan terbuka, dan hanya akan menutup jika ada makanan yang masuk ke
kerongkongan.
4. Trakea
Trakea terletak di bagian depan esophagus,
dari mulai bagian bawah cricoid kartilago laring dan
berakhir setinggi vertebra thorakal 4 atau 5.
Trachea bercabang menjadi bronchus kanan dan
kiri. Tempat percabangannya disebut karina yang
terdiri dari 6 – 10 cincin kartilago.
Tersusun dari cincin tulang rawan yang
terletak di depan kerongkongan dan berbentuk
pipa. Bagian dalam trakea licin dilapisi oleh selaput
lendir dan mempunyai lapisan yang terdiri dari sel-
sel bersilia. Lapisan bersilia berfungsi untuk
menahan debu atau kotoran dalam udara agar tidak masuk ke paru-paru.
SISTEM RESPIRASI 8
5. Bronkus
Merupakan bagian yang menghubungkan
paru-paru dengan trakea. Bronkus terdapat di
paru-paru kanan dan kiri. Setiap bronkus terdiri
dari lempengan tulang rawan dan dindingnya
terdiri dari otot halus. Bronkus bercabang-cabang
lagi disebut bronkiulus. Dinding bronkiolus tipis
dan tidak bertulang rawan.
Bronkus primer dimulai dari karina.
Bronchus kanan lebih gemuk dan pendek
serta lebih vertikal dibandingkan dengan
bronchus kiri. Bronkus primer dibagi kedalam
lima bronkus sekunder ( lobus ) masing-
masing lobus dikelilingi oleh jaringan
penyambung, pembuluh darah saraf,
pembuluh limfatik. Bronchus dilapisi oleh cilia yang berfungsi menangkap partikel-partikel
dan mendorong sekret ke atas untuk selanjutnya dikeluarkan melalui batuk atau ditelan.
6. Bronkiolus
Merupakan cabang dari bronchus
sekunder yang dibagi kedalam saluran-saluran
kecil yaitu bronkiolus terminal dan bronkiolus
respirasi. Kedua bronkiolus ini mempunyai
diameter < 1 mm. Bronkiolus terminalis dilapisi
cilia, tidak terjadi difusi di tempat ini. Sebagian
kecil difusi terjadi pada bronkiolus respirasi.
SISTEM RESPIRASI 9
7. Alveolus
Duktus alveolus menyerupai buah
anggur dan merupakan cabang dari
bronchiolus respiratori. Sakus alveolus
mengandung alveolus yang merupakan
unit fungsional paru sebagai tempat
pertukaran gas. Diperkirakan paru-paru
mengandung + 300 juta alveolus ( luas
permukaan + 100 m2) yang dikelilingi
oleh kapiler darah.
Dinding alveolus menghasilkan
surfaktan ( terbuat dari lesitin ) sejenis
fosfolipid yang sangat penting dalam mempertahankan ekspansi dan recoil paru. Surfaktan
ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan dinding alveoli. Tanpa surfaktan yang
adekuat maka alveolus akan mengalami kolaps.
8. Paru-paru
Paru merupakan jaringan elastis yang
dibungkus ( dilapisi ) oleh pleura. Pleura
terdiri dari pleura viseral yang langsung
membungkus / melapisi paru dan pleura
parietal pada bagian luarnya. Pleura
menghasilkan cairan jernih ( serosa ) yang
berfungsi sebagai lubrikasi. Banyaknya
cairan ini lebih kurang 10 – 15 cc.
Lubrikasi dimaksudkan untuk mencegah
iritasi selama respirasi.
Paru-paru terdiri atas dua bagian
yaitu paru-paru kiri (dua gelambir) dan paru-paru kanan (tiga gelambir). Di dalam paru-paru
SISTEM RESPIRASI 10
terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus paru-paru bercabang-cabang lagi membentuk
saluran-saluran halus yang berakhir pada gelembung-gelembung halus atau gelembung
paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus sangat tipis, namun elastis dan
mengandung kapiler-kapiler darah. Pada dinding alveolus terjadi pertukaran oksigen dan
karbon dioksida.
Peredaran darah ke paru-paru melalui dua pembuluh darah yaitu :
1. Arteri pulmonaris yang bercabang-cabang menjadi arteriol venula yang akan
membentuk jalinan kapiler.
2. Arteri bronchialis yang merupakan percabangan dari aorta torakal. Arteri ini akan
mensuplai darah untuk kebutuhan metabolisme paru.
2.4. Proses Respirasi
Bagaimana proses kita bernapas?
Proses pernapasan pada manusia dapat terjadi secara sadar mauoun secara tidak sadar.
Pernapasan secara sadar terjadi jika kita melakukan pengaturan-pengaturan saat bernapas,
misalnya pada saat latihan dengan cara menarik napas panjang, kemudian menahannya
beberapa saat, lalu mengeluarkannya. Pernapasan sacara tidak sadar yaitu pernapasan yang
dilakukan secara otomatis dan dikendalikan oleh saraf di otak, misalnya pernapasan yang
terjadi pada saat kita tidur.
Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan
ekpirasi (menghembuskan udara). Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta
tempat terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan
dada dan pernapasan perut.
SISTEM RESPIRASI 11
1. Pernapasan Dada
Proses inpirasi ini diawali dengan
berkontraksinya muskulus interkotalis (otot
antartulang rusuk), sehingga menyebabkan
terangkatnya tulang rusuk. Keadaan ini
mengakibatkan rongga dada membesar dan
paru-paru mengembang. Paru-paru yang
mengembang menyebabkan tekanan udara
rongga paru-paru menjadi lebih rendah dari
tekanan udara luar. Dengan demikian, udara
luar masuk ke dalam paru-paru. Perhatikan bagan alir berikut ini!
Sebaliknya, proses ekspirasi
berlangsung pada saat muskulus
interkostalis berelaksasi sehingga
tulang rusuk turun kembali. Keadaan
ini mengakibatkan rongga dada
menyempit dan paru-paru mengecil.
Paru-paru yang mengecil
menyebabkan tekanan udara dalam
rongga paru-paru menjadi lebih tinggi
dari tekanan udara luar, sehingga udara keluar dari paru-paru. Perhatikan bagan alir berikut
mengenai proses ekspirasi pada pernapasan dada!
Untuk lebih jelas memahami
mekanisme pernapasan dada,
perhatikan dan pahami gambar berikut ini!
SISTEM RESPIRASI 12
2. Pernapasan Perut
Mekanisme proses inspirasi
pernapasan perut diawali dengan
berkontraksinya otot diafragma, sehingga
diafragma yang semula melengkung
berubah menjadi datar. Keadaan diafragma
yang datar mengakibatkan rongga dada dan
paru-paru mengembang. Tekanan udara
yang rendah dalam paru-paru menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Perhatikan bagan alir di samping!
Proses ekspirasi terjadi pada saat
otot diafragma berelaksasi, sehingga
diafragma kembali melengkung. Keadaan
melengkungnya diafragma mengakibatkan
rongga dada dan paru-paru mengecil,
tekanan udara dalam paru-paru naik,
sehingga udara keluar dari paru-paru.
Perhatikan bagan alir proses ekspirasi pada pernapasan perut di samping ini!
Untuk lebih jelas memahami mekanisme pernapasan perut perhatikan dan pahami
gambar berikut ini!
SISTEM RESPIRASI 13
Bagaimana proses pertukaran okigen dan karbon dioksida?
Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi melalui proses difusi.
Proses tersebut terjadi di alveolus dan di sel jaringan tubuh. Proses difusi berlangung
sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membrane sel
dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan rendah.
Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai
alveolus. Di alveolus oksigen mengalami difusi ke kapiler arteri paru-paru. Masuknya
oksigen dari luar menyebabkan tekanan parsial oksigen (PO2) di alveolus lebih tinggi
dibandingkan dengan PO2 di kapiler arteri paru-paru. Karena proses difusi selalu terjadi dari
daerah yang bertekanan tinggi ke derah bertekanan rendah , oksigen akan bergerak dari
alveolus menuju kapiler arteri paru-paru.
2.5. Kelainan Pada Sistem Respirasi
Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai berikut:
1. Asma
Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan
kesukaran bernapas. Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut
asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat
terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
SISTEM RESPIRASI 14
Definisi ( karakter ):
Sesak nafas
Penyempitan bronkus
o Salurannya menyempit
o Peradangan/ inflamasi
o Sekret
Terjadi karena:
o Hiperresponsivitas bronkus
o Inflamasi saluran pernafasan
o Bronkokonstriksi
Di picu oleh:
o Faktor ekstrinsik ( alergen)
o Faktro intrinsik (infeksi saluran nafas, exercise, emosi)
Dipengaruhi faktor lingkungan dan genetik
Gejala Asma:
Wheezing
Dyspnea
Batuk
Chest pain
Gejala terjadi bervariasi, tidak beraturan, semakin buruk pada malam hari, dan
diperparah pada penyebab – penyebab tertentu
Obat – Obat Asma:
Agonis beta-2
Kortikosteroid
Golongan xanthine
Antikolinerjik
Penstabil sel mast
antileukotrien
SISTEM RESPIRASI 15
2. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering
adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu
karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini menyebabkan :
Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-
paru
Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan
membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
3. Faringitis
Faringitis merupakan peradangan pada
faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan
terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus dan dapat juga
disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri
yang biasa menyerang penyakit ini adalah
Streptococcus pharyngitis.
4. Bronkitis
Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara
menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab
lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
SISTEM RESPIRASI 16
5. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana
alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit
berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu
alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke
seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya
disebabkan oleh bakteri streptokokus
(Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan
bakteri Mycoplasma pneumoniae.
6. Emfisema Paru-paru
Emfisema disebabkan karena hilangnya
elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam
paru-paru. Pada penderita emfisema, volume
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
orang yang sehat karena karbondioksida
yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah
penyebab kehilangan elastisitas pada paru-
paru ini.
SISTEM RESPIRASI 17
7. Dipteri
Dipteri merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial
yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga
faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh
lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
8. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan
terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus
yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon
monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga
pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
9. Kanker Paru-paru
Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan
paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh
bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru
pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin
besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok
pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita
menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
SISTEM RESPIRASI 18
1.1 KESIMPULAN
Di dalam sistem pernapasan oksigen merupakan hal utama yang dibutuhkan dan
berdasar kepada kebutuhan oksigen. Pernapasan seluler dibagi menjadi pernapasan aerob dan
anaerob.
Secara garis besar pernapasan merupakan pemecah glukosa dengan bantuan-bantuan
enzim untuk menghasilkan energi. Pernapasan pada manusia menggunakan paru-paru. Jalur
pernapasan manusia adalah sebagai berikut :
1. Rongga hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Aveolus
8. Paru-paru
Pertukaran/difusi O2 dan CO2 pada paru-paru terjadi pada dibagian alveolus. Pernapasan
melibatkan 2 proses yaitu menarik nafas (inspirasi) dan mengeluarkan nafas (ekspirasi)
berdasarkan organ-organ yang terlibat.Pernapasan dibagi menjadi 2 yaitu pernapasan dada
dan pernapasan perut.
Dalam keadaan normal volume udara pernapasan 500- 3500 ml, yang terdiri dari 500
ml volume tidal, 1500 ml komplementer dan 1500 ml udara suplementer. Kapasitas vital
paru-paru ditambah udara residu tersebut kapasitas total.
Ada beberapa gangguan dan kelainan yang menyerang alat pernapasan antara lain :
faringistis, pneumonia, emfisema paru-paru, asma, dipteri, asfiksi, tuberkulosis (TBC),
hipoksia, asidosis, sianosis, bronkitis, tonsilitis, pleuritis, SARS, kanker paru-paru dan rinitis.
Teknologi pengobatan untuk mengatasi dan mencegah berbagai penyakit dan
gangguan pada sistem respirasi antara lain sebagai berikut : stetoskop, radiasi menggunakan
sinar – X, pulmotor, intubasi endotrakea dan trakeostomi, oygen catheter atau oygen cannula.
1.2. Saran dan Kritik
Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan saran sebagai
berikut:
1. Perlu adanya usaha usaha untuk mencegah sistem respirasi pada manusia yang rentan
terhadap penyakit pernapasan.
SISTEM RESPIRASI 19
2. Menyadari bahwa sistem respirasi berkaitan dengan lingkungan.
3. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangat
diharapkan.
SISTEM RESPIRASI 20
DAFTAR PUSTAKA
http://biologilma.blogspot.com/2011/02/kelainan-dan-penyakit-pada-sistem.html
http://handikap60.blogspot.com/2012/11/sistem-pernapasan-pada-manusia.html
Aryulina, Dyah, dkk. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas IX. Jakarta :ESIS
Pratiwi, D.A, dkk. 2007. Biologi untuk SMA dan MA kelas IX jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
Saryono, 2009. Biokimia respirasi. Yogyakarta: Nuha Medika
Somantri, Iman, 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.