Makalah No 8

download Makalah No 8

of 9

Transcript of Makalah No 8

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    1/9

    1

    PENDAHULUAN

    Kerusakan jaringan keras gigi yang telah lama kita kenal adalah karies gigi.

    Penyakit ini tumbuh dan berkembang tanpa membedakan tingkat sosial suatu masyarakat.

    Makin berbudaya suatu kelompok manusia, makin tinggi pula insidensi kariesnya. Upaya

    penanggulangan karies gigi telah banyak dikembangkan melalui berbagai penelitian. Kita

    harus pandai memilih tindakan dan kebijakan yang paling sesuai dengan kondisi

    masyarakat.

    Dasar utama dalam melakukan perawatan konservasi gigi adalah membuang

    jaringan yang rusak karena proses karies. Jaringan keras gigi yang hilang diganti dengan

    bahan restorasi yang mampu mengembalikan fungsi pengunyahan maupun fungsi estetika

    berdasarkan beberapa syarat yang ditentukan. Berbagai jenis bahan restorasi telah

    dikembangkan, tetapi baru sebagian syarta yanag dapat dipenuhi.

    Perkembangan sifat bahan restorasi yang beredar di pasaran menuntut perubahan

    prinsip dasar dan teknik perawatan operative dentistry sebagai upaya penanggulangan

    karies gigi. 1

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    2/9

    2

    PEMBAHASAN

    1. Karies1.1.Definisi Karies

    Karies gigi adalah proses penghancuran atau pelunakan dari email maupun dentin.

    Proses penghancuran tersebut berlangsung lebih cepat pada bagian dentin daripada

    email. Proses tersebut berlangsung terus sampai jaringan di bawahnya dan ini adalah

    awal pembentukan kavitas pada gigi.2

    Wolinsky (1988) mendefinisikan karies secara sederhana sebagai dekomposisi gigi

    yang terjadi perlahan-lahan akibat hilangnya Kristal hidroksiapatit email, semen dan

    dentin sehingga terbentuk kavitas.1

    1.2.Klasifikasi KariesKlasifikasi karies menurut Dr. G.V. Black menggunakan lokasi spesifik dan lesi

    karies pada gigi yang sering terjadi yaitu :

    Klas ILesi klas I terjadi pada pit dan fisur dari semua gigi, meskipun lebih ditujukan

    untuk premolar dan molar

    Klas IIKaries klas II dapat mengenai permukaan mesial dan distal atau hanya salah satu

    permukaan proksimal gigi sehingga dapat digolongkan menjadi kavitas MO

    (mesio-oklusal), DO (disto-oklusal) dan MOD (mesio-oklusal-distal)

    Klas IIIKavitas klas III bisa terjadi pada permukaan mesial atau distal dari insisivus atau

    kaninus

    Klas IVKavitas klas IV adalah lesi pada permukaan proksimal gigi anterior yang telah

    meluas sampai ke sudut insisal

    Klas VKaries yang terjadi pada permukaan servikal gigi. Kavitas ini bisa terjadi pada

    permukaan fasial atau lingual namun lebih dominan terjadi pada permukaan fasial

    gigi. Kavitas pada kelas ini bisa mengenai sementum2

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    3/9

    3

    1.3.Karies Klas IVKavitas klas IV sebenarnya adalah kelanjutan dari lesi klas III. Karies yang luas

    atau abrasi yang hebat bisa melemahkan sudut insisal dan menyebabkan terjadinya

    fraktur. Oleh sebab itu, menurut definisi Dr. Black, Kavitas klas IV adalah lesi pada

    permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal.

    Namun ada keadaan yang harus diklasifikasikan secara terpisah dengan kavitas klas

    IV yaitu fraktur gigi anterior. Dimana kavitas klas IV adalah kelanjutan kavitasi dan

    rusaknya dukungan dari sudut gigi, sedangkan fraktur gigi anterior adalah akibat trauma.

    Cara pembuatan dan restorasi dan perbaikannya pun berbeda di antara keduanya dimana

    untuk fraktur gigi insisivus, restorasi harus mencakup perbaikan bagian dentin yang

    terbuka dan membentuk kembali sudut insisal yang memenuhi syarat estetis.2

    1.4.Penanggulangan KariesBila proses karies telah terjadi dan telah terbentuk kavitas, maka jaringan keras tidak

    mampu memperbaiki atau mengembalikan pada keadaan normal. Cara yang merupakan

    andalan untuk menanggulangi karies adalah terapi secara operative dentistry. Perawatan

    yang dilakukan adalah membuang jaringan gigi yang telah rusak karena proses karies dan

    mengganti jaringan tersebut dengan bahan restorasi. Tindakan semacam ini telah

    dilakukan lebih dari dua abad yang lalu.1

    2. Bahan restorasiBahan restorasi yang dipakai untuk mengganti jaringan gigi yang hilang setelah

    preparasi kavitas harus memenuhi syarat :

    Fisik-mekanis, tahan terhadap daya kunyah dan daya yang dapat melepaskannyadari jaringan gigi. Yang dianggap ideal adalah bahan yang bersifat adhesive

    sehingga bahan tambal melekat secara kimia dengan jaringan gigi tanpa timbul

    kebocoran

    Biologis, tidak menimbulkan keracunan atau merangsang jaringan gigi danseluruh tubuh (biocompatible)

    Estetis, mempunyai warna dan penampilan yang sesuai dengan gigi alami1

    3. Restorasi RM-GIC

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    4/9

    4

    3.1.Bahan Restorasi Resin-Modified Glass Ionomer Cement (RM-GIC)RM-GIC merupakan ionomer kaca yang disertai dengan properti resin komposit.

    RM-GIC mengandung resin (seperti resin komposit) yang membuatnya dapat diatur

    dengan penyinaran (light-curing). RM-GIC paling sering digunakan untuk restorasi pada

    area tanpa tekanan kunyah yang besar pada pasien dengan resiko karies yang tinggi

    Komposisi material dari RM-GIC yaitu :

    Powder = fluoro-aluminosilikat kaca Liquid = resin acid dan resin primer3Jika dibandingkan dengan semen ionomer kaca konvensional, RM-GIC ini

    kekuatannya lebih besar dibandingkan dengan semen ionomer kaca konvensional,

    mekanisme ikatannya dengan struktur gigi serupa dengan semen ionomer kaca

    konvensional, mempunyai kekuatan ikatan yang lebih tinggi dengan resin komposit

    dibandingkan semen ionomer kaca konvensional, namun juga menunjukkan

    microleakage yang lebih banyak dibandingkan semen ionomer kaca konvensional.4

    3.2.Sifat Mengeluarkan fluor yang lebih besar dari resin komposit dan kompomer, tapi

    lebih sedikit dibandingkan semen ionomer kaca konvensional

    Gampang dimanipulasi Terpolimerisasi 3

    3.3.Keuntungan Setting time dapat dikurangi dengan polimerisasi Penampilan estetik Working time yang lebih panjang dibandingkan dengan semen ionomer kaca Langsung melekat pada enamel dan dentin (sering digunakan pada conjuction

    dengan conditionerpada asam poliakrilik 10-20% selama 10 detik)

    Mengeluarkan fluor yang lebih besar dari resin komposit dan kompomer, tapilebih sedikit dibandingkan semen ionomer kaca konvensional

    Terdapat fluor yang dapat mengisi kembali pada saat fluor terekspos kesumbernya (misalnyafluor topicaldan pasta gigi fluor)

    Dapat langsung dipolish dan diselesaikan Jika digunakan dalam conjunction dengan resin komposit, ikatan dapat terbentuk

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    5/9

    5

    Dihasilkannya fluoride dari restorasi RM-GIC telah menunjukkan penghambatanperkembangan karies sekunder3

    3.4.Kerugian Terdapat shrinkage/pengerutan seiring dengan polimerisasi Tambahan material diperlukan dalam polimerisasi3

    3.5.Indikasi Restorasi posterior pada gigi sulung Restorasi kelas III

    Restorasi kelas V Luting cement mahkota dan bridge Basis dan lining3

    3.6.Kontra indikasi Restorasi oklusal dan kelas II Alergi komponen resin

    Digunakan pada area dengan tekanan tinggi atau area tekanan pengunyahan yangtinggi

    Seharusnya tidak digunakan pada conjunction dengan agen bonding karena dapatmengurangi pengeluaran fluor3

    3.7.Manipulasi Langkah 1 :

    Mengaplikasikan anestesi lokal jika diindikasikan

    Gigi dipreparasi dan diisolasi. Jika lining, basis dan agen bonding diperlukan,

    harus diaplikasikan terlebih dahulu sebelum penumpatan

    Langkah 2 :Aplikasikan conditioner (asam poliakrilik 10-20% selama 10 detik) pada dentin

    untuk menghilangkansmear layer

    Langkah 3 :Cuci dan keringkan area dengan menggunakan cotton pellet

    Langkah 4 :

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    6/9

    6

    Haluskan powder dengan mengocoknya, pastikan tutupnya rapat

    Keluarkan bahan dengan mengukur level sendok dan secara akurat teteskan liquid

    Tutup kembali powder dan liquid

    Langkah 5 :Langkah 5 dilewati karena menggunakan bentuk material berupa liquid dan

    powder

    Langkah 6 :Campur powder dan liquid menggunakan sebuah spatula plastik sampai homogen

    dimana campurannya terlihat berkilat

    Powder dan liquid harus tergabung. Ikuti petunjuk pabrik mengenai mixing time

    Langkah 7 :Letakkan material pada paper pad yang telah diwax dengan menggunakan

    instrumen plastik

    Bersiap dengan gauze untuk menyeka instrumen tumpul

    Langkah 8 :Lalu bahan disinari (light-cure), sebagaimana diindikasikan pada petunjuk pabrik

    Langkah 9 :Membuang paper pad yang telah diwax dan juga material yang berlebih

    Mixing time :Tergantung tipe material yang digunakan dan indikasi klinisnya

    Setting time :Material akan mulai bercampur perlahan (akan memakan waktu 15-20 menit

    tanpa light curing, namun bisa dilight-cure dan selesai dalam 30 detik) basic

    guide to dental materials3

    4. Restorasi RMGIC pada Karies Kelas IV Gigi AnteriorTelah dilakukan sebuah penelitian selama 14 tahun oleh Jan W.V. van Dijken dan

    Ulla Palsen mengenai Frekuensi Fraktur pada Restorasi Menggunakan Resin Komposit,

    Resin Komposit Polyacid-Modified, dan Resin-Modified Glass Ionomer Cement

    Target penelitian tersebut adalah untuk mengevaluasi frekuensi fraktur dan umur

    fraktur pada restorasi klas IV resin komposit (RC), resin komposit polyacid-modified

    (Compomer, PMRC) dan RMGIC dalam follow-up jangka panjang.5

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    7/9

    7

    Umur dari restorasi anterior bervariasi tergantung dari bahan restorasi dan kelas

    kavitas. Lucarotti melaporkan bahwa keterlibatan sudut insisal di gigi insisivus dan

    kaninus menghasilkan pengurangan usia bertahannya restorasi. Bagaimanapun, bukti

    terbatasnya kelas telah dipublikasikan mengenai umur dari restorasi kelas IV yang

    bertekanan tinggi. Dengan perbandingan yang kontras terhadap restorasi kelas III dan

    kelas V, kehilangan material telah dilaporkan sebagai alasan utama dari kegagalan.5

    Pada follow-up restorasi anterior, 85 restorasi kelas IV dilakukan antara tahun 1992-

    1997 dengan 3 bahan restorasi anterior yaitu resin komposit (RC), polyacid-modified

    resin komposit (PMRC) dan resin-modified glass ionomer cement (RM-GIC). Restorasi

    ini dilakukan pada 45 orang pasien yang terdiri dari 23 orang wanita dan 22 orang pria

    dengan usia rata-rata 54,5 tahun pada waktu penumpatan restorasi. Penempatan restorasi

    yaitu pada rahang atas yaitu 38 restorasi pada gigi 11 dan 21, 38 restorasi pada gigi 12

    dan 22 serta 9 restorasi pada gigi 32-42. Kemudian restorasi dievaluasi setiap tahunnya

    selama 14 tahun.5

    Metode restorasi yang digunakan yaitu :

    Kavitas kelas IV untuk restorasi PMRC dan RMGIC dipreparasi dengan butt joint

    margins, sedangkan margin enamel untuk kavitas RC dibevel dengan bevel kecil sekitar

    1-2 mm. Semua margin cervical ditempatkan di dentin. Setelah pemilihan warna, gigi

    diisolasi dengan rubberdam atau dengan cotton rolls dan alat untuk suction saliva.

    Petunjuk pabrik mengenai perawatan kavitas dan penumpatan bahan material harus ditaati

    dengan tepat. Bahan adhesif disinari dengan light-cure sebelum penumpatan bahan

    restorasi. 5

    Kavitas untuk restorasi RC diisi secara bertahap. Setiap 2 mm lapisan restorasi

    disinari selama 40 detik dengan unit visible light curing. Restorasi diselesaikan dengan

    bur diamond atau bur carbide finishing untuk menghilangkan kelebihan yang kasar,

    kemudian dilanjutkan dengan menggunakan enhance dan strips.5

    Kavitas PMRC dibasahi selama 15 detik dengan PSA atau OBS, dimana sesudah

    kelebihan dan larutan dihilangkan dengan menggunakan semprotan udara, dilanjutkan

    dengan light-cure selama 20 detik Lapisan kedua diaplikasikan dengan cara yang sama.

    Bahan PMRC ditumpatkan dan setiap lapisan disinari (light cure) selama 40 detik.

    RMGIC ditempatkan dalam jumlah banyak sesudah kavitas diberikan conditioner

    dengan polyacrilic acid dari pabrik selama 15-20 detik, kemudian disinari (light cure)

    selama 40 detik dari sisi bukal dan sisi palatinal.5

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    8/9

    8

    Bila dalam kasus terjadi fraktur pada restorasi kelas IV yang diamati, dan jika

    diindikasikan, restorasi diganti dengan restorasi kelas IV yang baru dengan bahan

    restorasi yang sama dengan bahan restorasi yang gagal tersebut.5

    Adapun hasil yang didapat dari penelitian tersebut adalah :

    Jumlah fraktur per material adalah 11 pada restorasi RC, 13 pada restorasi PMRCdan 7 pada restorasi RMGIC.

    Laju fraktur yang signifikan lebih tinggi pada gigi 12 dan 22 dibandingkan padagigi 11 dan 21.

    Tidak terdapat perbedaan signifikan yang diamati antara pasien pria dan wanita. Fraktur pada restorasi pasien dengan bruksisme berjumlah 22 orang dan pada

    pasien non bruksisme berjumlah 9 orang.

    Berkaitan dengan umur dari restorasi gagal yang telah diganti, untuk RC, usiarestorasinya rata-rata adalah 4,5 tahun, untuk restorasi PMRC adalah 4,3 tahun

    dan untuk RMGIC adalah 3,3 tahun. Dapat disimpulkan bahwa fraktur adalah

    alasan utama pada kegagalan restorasi kelas IV. 5

    Dari penelitian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa dibandingkan dengan resin

    komposit dan resin komposit polyacrilic-modified, RMGIC unggul dalam jumlah fraktur

    yang paling sedikit. Namun, mengenai jangka waktu atau umur penggunaan restorasi,

    justru RM-GIC yang paling rendah.

    Penggunaan RM-GIC untuk restorasi anterior terbatas pada preparasi kelas III dan

    kelas V. Resistensi terhadap fraktur yang rendah dan kekuatan mekanis bonding terhadap

    enamel yang juga rendah membuatnya kurang berguna pada restorasi kelas IV.

  • 7/22/2019 Makalah No 8

    9/9

    9

    KESIMPULAN

    Karies kelas IV adalah lesi pada permukaan proksimal gigi anterior yang telah

    meluas sampai ke sudut insisal. Cara yang merupakan andalan untuk menanggulangi

    karies adalah terapi secara operative dentistry. Bahan restorasi yang dipakai untuk

    mengganti jaringan gigi yang hilang setelah preparasi kavitas harus memenuhi syarat

    fisik-mekanis, biologis dan estetis. Bahan Restorasi Resin-Modified Glass Ionomer

    Cement (RM-GIC)mengandung resin (seperti resin komposit) yang membuatnya dapat

    diatur dengan penyinaran (light-curing). RM-GIC paling sering digunakan untuk

    restorasi pada area tanpa tekanan kunyah yang besar pada pasien dengan resiko karies

    yang tinggi. Salah satu kelebihan RM-GIC selain dari segi estetisnya yaitu dihasilkannya

    fluoride dari restorasi RM-GIC yang telah menunjukkan penghambatan perkembangan

    karies sekunder. Penggunaan RM-GIC untuk restorasi anterior terbatas pada preparasi

    kelas III dan kelas V. Resistensi terhadap fraktur yang rendah dan kekuatan mekanis

    membuatnya kurang berguna pada restorasi kelas IV

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Fadhil, Richata. Beberapa Konsep Patogenesis dan Penanggulangan Karies Gigi. Jurnal

    Kedokteran Gigi. 1993 ; Volume V, 39-42

    2. Baum, Phillips, Lund. Ilmu Konservasi Gigi. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

    EGC. 1997 : 36, 49-52.

    3. Scheller, Carmen. Basic Guide to Dental Materials. USA : Wiley Blackwell. 2010 : 53-59

    4.Phillips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 10. Jakarta : Penerbit Buku

    Kedokteran EGC. 2004 : 458

    5. Jan W.V. van Dijken,Ulla Palsen. Fracture Frequency and Longevitu of Fractured Resin

    Composite, Polyacid-modified Resin Composite, and Resin-modified Glass Ionomer Cement

    Class IV Restorations : an up to 14 years of follow-up. Clinic Oral Investigations. 2009 ;

    Volume 14 , 217-222