Makalah Elevator

download Makalah Elevator

of 37

Transcript of Makalah Elevator

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    1/37

    MAKALAH

    ELEVATOR (LIFT)

    Disusun oleh:

    Jhon Fetra Sitepu 413111100

    Miftahudin 41311110058

    TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

    2014/2015

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    2/37

    PENGENALAN ELEVATOR

    I. SEJARAH ELEVATOR

    Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift.

    Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk

    mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedung-

    gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak

    dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya

    tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.

    Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada

    tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan

    demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat

    mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan

    elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami

    perkembangan-perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali

    dibangun sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya dimulai dengan cara

    yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik.

    Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun

    1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope ) dengan katrol (

    pully ). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan di eropa

    dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk amerika.

    Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak

    diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik lainnya pada sistem kontrol

    elevator pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu pesat.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    3/37

    II. DASAR TEORI ELEVATOR

    Jenis Elevator (lift)dapat dilihat dari segi fungsi dan jenis penggeraknya,diantaranya

    ialah:

    a. Jenis-Jenis Elevator dari segi fungsi

    1. Elevator Penumpang

    Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan

    sangat khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya

    dan juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.

    2.

    Elevator Barang atau Dumb WaiterElevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga

    tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan

    dalam system keamanannya.

    3. Elevator Service

    Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk

    pelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni

    hotel. Namun disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator

    penumpang, perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini

    sangat jelas dari sistrem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya

    khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai

    pengangkutan manusia dan barang.

    4. Elevator Hidraulik

    Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara

    kerjanya dan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan

    pemadam kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas,

    elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran

    saja. Sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh perusahaan

    telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan bermotor, dan lain-lain.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    4/37

    b. Jenis Elevator dari segi Jenis penggeraknya

    Dari masa ke masa jenis penggerak pesawat lift telah berkembang dan

    perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi yang mendampinginya atau

    dipergunakannya. Namun demikian pada umumnya jenis penggerak lift dapat

    digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :

    1. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).

    2. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).

    Meskipun kedua sistem tersebut juga mengalami perkembangan masing-masing,

    sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pemasangan dilapangan yang dihadapinya.

    Akan tetapi ada perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yang perlu diperhatikan

    yaitu :

    No Hal yang perlu

    diperhatikan

    Lift Motor Traksi Lift Hidrolik

    1. Jarak Pelayanan tidak terbatas Terbatas 20 meter

    2. Frekuensi

    Pemakaian

    Lebih dari 80 start /stop perjam.

    Pada umumnya 180 start/stop per-

    jam.

    Terbatas 80 start

    /stop perjam

    3. Kecepatan Tidak terbatas (1000m/menit) Terbatas (maksimal

    90 m/menit)

    a) Jenis Lift Dengan Motor Traksi

    Konsep dasar dari lift yang mempergunakan motor traksi dapat dibedakan menjadi 2

    (dua) yaitu :

    1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)

    2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    5/37

    1. Drum Type Elevator

    Cara operasi lift jenis ini seperti pesawat angkat yang dipakai pada crane- crane

    pada proyek kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung gulung.

    Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti pada lift traksi

    jenis motor pully, hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam pemakain.

    Oleh karena itu lift jenis ini hanya dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil

    seperti pada lift perumahan (residential elevator) dan (lift pelayan) dumb waiter.

    Adapun kelemahan tersebut, antara lain :

    a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis terbatas ( +/- 15 m/menit)

    b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).

    c.

    Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa bobot imbang ).

    Oleh karena biasanya lift jenis ini mempunyai kecepatan yang rendah ( kurang dari 30

    m/menit ) maka jenis motor traksi yang dipakai kebanyakan jenis motor AC (single

    speed).

    2. Traction Type Elevator

    Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) penggolongan, yaitu :

    1. Dilihat dari segi mesin penggerak langsung atau tidak langsung, dibagi menjadi 2

    (dua ) yaitu :

    1.a Geared Elevator

    1.b Gearless Elevator

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    6/37

    Gambar Geared Elevartor

    Sumber: lulusoso.com Gambar Gearless Elevator

    Sumber: lulusoso.com

    Gambar lift Gearless Elevator Gambar lift Geared Elevator

    Sumber : elevation.wik ia.com

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    7/37

    b) Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis, yaitu :

    b).1 Lift traksi motor AC

    b).2 Lift traksi motor DC

    Geared elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya dipergunakan pada

    lift berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator dengan penggerak

    motor DC ( AC VVVF ) dipergunakan pada lift kecepatan tinggi.

    Kemampuan dari semua jenis tersebut diatas masing-masing mempunyai

    kelemahan dan kelebihan masing-masing dalam penggunaannya. Namun demikian

    dengan berkembangnya sistem control yang lebih modern (VVVF = Variabel Voltage

    Variabel Frequensi yang dilengkapi IPM = Integrated Power Modele, dll). Maka timbul

    kecendrungan yang kuat untuk menggeser atau mengurangi penggunaan penggerak motor

    DC pada lift-lift keluaran terakhir dengan kemampuan yang lebih baik dan lebih hemat

    biaya operasi.

    Spesifik lift traksi system pengendali motor dan gear motor pada motor traksi

    antara lain :

    a. Geared machine dengan motor AC single speed : 15-30 m/menit

    b. Geared machine dengan motor AC double speed : 30-45 m/menit

    c. Geared machine dengan motor AC VVVF : 45-210 m/menit

    d. Gearless machine dengan motor DC atau AC VVVF : >150 m/menit

    Pada umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel control diatas

    rung runcur (hoistway), namun demikian dalam beberapa kasus tertentu penempatan

    motor traksi dan panel control ada yang diletakkan samping bawah atau disamping atas

    ruang luncur. Untuk mengatasi masalah dimana ketinggian bangunan yang terbatas, saat

    ini telah ada lift motor traksi yang tidak memerlukan ruang mesin (machine roomless)

    yang disebut Spacell yang telah diproduksi oleh Toshiba Elevator dan Kone Elevator.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    8/37

    III. KOMPONEN DAN CARA KERJA ELEVATOR

    Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui

    komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara

    kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak

    komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine

    Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).

    1. Ruang mesin ( Machine Room )

    Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua

    proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin

    terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu :

    a. Motor penggerak

    Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac)

    dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini

    mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran

    per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal

    25 Ampere.

    Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang

    berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,

    pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control)

    .Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope

    ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai pembahasan motor

    listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab IV. Dibawah ini adalah

    gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    9/37

    Gambar mesin elevator

    Sumber : elevation.wikia.com

    b. Governor

    Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor

    ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga

    otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem,

    pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini

    menarik rem yang ada di kereta elevator.

    Gambar Governor rope monitor

    Sumber : f il e-wordprr es.com

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    10/37

    c. Panel

    Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat

    inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya

    elevator.

    d. Ruang luncur

    Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong

    vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini

    terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang

    mesin.

    e. Kereta

    Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua

    sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi

    memandu atau menapaki rail.

    Gambar Pemandu rel ( Slidding Guide )

    Sumber : www.globalsour ces.com

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    11/37

    Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber

    ) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start,

    selain itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta

    elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor

    sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk

    penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat

    tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna

    elevator.

    Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang

    bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang

    berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata

    maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

    Gambar Sensor Kedekatan ( Proximity )

    Sumber : www.globalsour ces.com

    Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja elevator

    antara lain seperti dibawah ini :

    1. Saklar pintu ( door contact )

    Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.

    2.

    Kunci pintu ( door lock )

    Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar

    3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    12/37

    Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator terhadap

    kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

    Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan

    keamanan pada elevator.

    f. Saklar Pintu

    Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen

    yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door

    contact ) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai

    secara seri.

    Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja,

    ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    13/37

    Gambar Saklar pintu ( door contact )

    Sumber : gzescalator .en.al ibaba.com

    g.

    Bobot imbang ( counterweight )

    Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta

    elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-

    faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus

    memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

    Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :

    Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan

    >> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %

    600 kg s/d 1150 kg 45 %

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    14/37

    Tabel Besaran factor bobot imbang

    Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta

    kosong 2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan

    bandul ( filler weight ) ?

    Penyelesaian :

    2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg

    Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift

    1) Cirduit braker,berfungsi :

    Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control

    lift.Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).

    2) Governoor, berfungsi :

    Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi

    terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley

    governoornya).Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor

    akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka

    sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak

    di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara

    paksa terhadap lift.

    3)

    Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

    Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch

    (upper) gagal beroperasi.

    4) Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

    Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

    300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    15/37

    5) Emergency exit (manhole),berfungsi :

    Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini

    pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika

    pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

    6) Emergency light (lampu emergency),berfungsi :

    Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber

    listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

    7) Safety gear/safety wedge,berfungsi :

    Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi

    terjadinya over speed.

    8) limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :

    Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

    9) Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :

    Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal

    beroperasi.

    10)Lubang kunci pintu luar,berfungsi :

    Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka

    jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.

    11)Door lock switch,berfungsi :

    Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya

    dapat di buka setelah sangkar berhenti.

    12) Interphone,berfungsi :

    Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance)

    di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau

    hal emergency.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    16/37

    13)Safety shoe,berfungsi :

    Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika

    mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.

    14)

    Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :

    Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini

    mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan

    tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.

    15)Apron, berfungsi :

    Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat

    penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

    16)Buffer, berfungsi :

    Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling

    bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

    CARA KERJA ELEVATOR

    Kontruksinya berupa sangkar atau kereta yang dinaikturunkan oleh mesin traksi,

    dengan mengunakan tali baja tarik, melalui ruang luncur (hoistway) didalam bangunan

    yang dibuat khusus untuk lift. Agar kereta lift tidak bergoyang digunakan rel pemandu

    setinggi ruang luncur (hoistway) yang diikat dengan tembok ruang luncur lift. Untuk

    mengimbangi berat kereta dan bebannya digunakan bandul pengimabang

    (counterweight), beratnya sama dengan berat kereta ditambah dengan setengah berat

    beban maksimum yang diizinkan. Hal ini untuk memperingan kerja mesin traksi, karena

    pada saat kereta dipenuhi dengan beban maksimum, mesin traksi hanya berupaya

    mengangkat atau menaikkan setengah dari beban maksimumnya. Sebaliknya pada saat

    kereta kosong, mesin traksi hanya perlu mengangkat atau menaikan setengah dari beban

    maksimum yang berlebih pada counterweight.

    Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi

    gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta lift tergantung di ruang luncur

    oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    17/37

    (counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai

    antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan

    bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan.

    Mesin Lift Gearless

    Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat

    di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik

    dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multiwire untuk menghubungkan ruang

    mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta

    sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling cable)Jalur Lift (Hoistway) dan ruang

    mesin di atasnyaMesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive

    sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat

    mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin

    gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan

    langsung ke poros motor.Sistem pergerakan Lift dengan Gearless

    IV.

    PERANCANAAN PERHITUNGAN PADA ELEVATOR

    Mekanisasi bangunan, terutama bangunan tinggi menjadi hal yang menonjol

    dengan timbulnya kebutuhan akan gedung-gedung tinggi di seluruh dunia.

    Bangunan-bangunan tinggi dalam arsitektur tidaklah menjadi hasil karya para

    arsitek dan insinyur struktur saja, tetapi menjadi panduan karya berbagai keahlian antara

    lain juga insinyur mesin, elektro dan fisika teknik, panduan antara karya seni dan

    teknologi.

    Dalam perancangan bangunan-bangunan tinggi terjadi pemikiran timbal balik

    antara pertimbangan-pertimbangan fungsi, struktur, dan estetika, persyaratan-persyaratan

    mekanikal maupun elektrikal.

    Salah satu masalah yang menjadi pemikiran pertana pada perencanaan bangunan

    bertingkat banyak ialah masalah transportasi vertical umumnya dan transportasi manusia

    khususnya.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    18/37

    Alat untuk transportasi vertical dalam bangungn bertungkat adalah lift atau

    elevator. Alat transportasi vertical dalam bangunan bertingkat tersebut akan memakan

    volume gedung yang akan menetukan efisiensi gedung.

    Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menetukan jumlah lift yang mempengaruhipula kualitas pelayanan gedung, terutama proyek-proyek komersil.

    Instalasi lift yang ideal ialah yang menghasilkan waktu menunggu disetiap lantai

    yang minimal, percepatan yang komfortavel, angkutan vertical yang cepat, pemuatan dan

    penurunan yang cepat di setiap lantai.

    kriteria kualitas pelayanan elevator adalah:

    1 Waktu menunggu (interval, waiting time)

    2 Daya angkut (handing capacity)

    3 Waktu perjalanan bulak-balik lift (round trip time)

    1. Waktu menunggu (interval, waiting time)

    Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan Negara dimana

    gedung itu ada. Orang-orang di kota besat lazimnya kurang sabardibanding dengan

    orang-orang di kota kecil.

    Untuk proyek-proyek komersil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu

    sekitar 30 detik.

    Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift.

    Penting:

    Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut pada beban puncak saat-saat

    sibuk, maka untuk proyek-proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa oleh

    satu penyewa, jumlah lift totalnya harus di tambah dengan 20-40 %, sebab sebagian lift

    di dalam zone yang disewa satu penyewa tersebut dipakai untuk lalu lintas antar lantai,

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    19/37

    a. Perkantoran 25-45 detik

    b. Flat 50-120 detik

    c. Hotel 40-70 detik

    d. Asrama 60-80 detik

    sehingga waktu menunggu di lantai dasar dapat memanjang menjadi 90 detik atau

    lebih.

    Waktu menunggu juga sangat variable tergantung jenis gedung.

    Contoh-contoh sebagai berikut:

    Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift ialah kapasitas

    lift x 1,5 detik per pengunjung.

    2. Daya angkut lift (handing capacity)

    Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi pemuatanya.Standard daya

    angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush-hour) Daya angkut 1

    lift dalam 5 menit adalah :

    [M = ] = M =

    Dimana

    M= kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg/orang.

    W= waktu menunggu (waiting time/interval) dalam detik = T/N

    Jika 1 zone dilayani 1 lift, maka waktu menunggu= waktu perjalanan bolak-balik lift,

    jadi: M =

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    20/37

    3. Waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time)

    Waktu ini hanya dapat dihitung secara pendekatan sebab perjalanan lift antar lantai

    pasti tidak akan mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan pada

    perjalanan lift non stop, kecepatan kemampuanya baru tercapai setelah lift bergerak

    beberapa lantai dulu, misalnya lift dengan kemampuan bergerak 6m/detik baru dapat

    mencapai kecepatan tersebut setelah bergerak 10 lantai.

    Dalam praktek, perhitungan elevator dilakukan oleh supplier lift yang menghitung

    kebutuhan lift berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya.

    Secara pendekatan, yaitu perjalanan bolak balik lift terdiri dari:

    a.

    Penumpang memasuki lift lantai dasar yang memerlukan waktu 1,5 detik per orang

    dan untuk lift dengan kapasitas m orang perlu waktu 1,5 detik

    b. Pintu lift menutup kembali 2detik

    c. Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat ... (n-1) 2detik

    d. Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1 zone sebanyak

    (n-1) lantai : (n-1) x m/n-1 x 1.5 detik....1,5 detik

    e. Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat (.n-2) 2 detik

    Beban puncak diperhitungkan berdasarkan presentasi empiris terhadap jumlah

    penghuni gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit

    pertama jam-jam padat (rush-hour).

    Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah:

    a.Perkantoran 4% x jumlah penghuni gedung

    b.Flat 3% x jumlah penghuni gedung

    c.Hotel 5% x jumlah penghuni gedung

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    21/37

    Data-data untuk penaksiran jumlah penghuni gedung:

    a. Perkantoran .............4 m2

    / orang

    b. Flat 3 m2

    / orang

    c.

    Hotel ....4 m2 / orang

    d.

    4. Efisiensi Bangunan (building efficiensi)

    Effisiiensi lantai adalah presentasi luas lantai yang dapat dihuni atau disewakan terhadap

    luas lantai kotor

    Untuk proyek perkantoran adalah:

    10 lantai 85%

    20 lantai: 1-10 lantai ............ 80%

    11-20 lantai .......... 85%

    30 lantai: 1-10 lantai ............ 75%

    11-20 lantai ............ 75%

    21-30 lantai ............ 85%

    40 lantai: 1-10 lantai ............ 75%

    11-20 lantai ............ 80%

    21-30 lantai ............ 85%

    31-40 lantai ............ 90%

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    22/37

    Data-data ini hanyalah untuk keperluan perhitungan lift saja

    Effisiensi bangunan sangat tergantung luas lantai yang dipakai oleh inti gedung dimana

    tabung lift ada di dalamnya.besarnya rongga yang dipakai oleh tabung lift tergantung tinggi

    gedung.

    Secara empiris luas inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung lift. Proyek

    perkantoran memerlukan luas inti yang besar daripada proyek flat.

    5. Perhitungan jumlah lift jumlah lift dalam 1 zone

    Jika beban lift dalam suatu gedung diperhitungkan sebesar P% x jumlah penghuni

    gedung atas dasar a m2per orang luas lantai netto, maka beban puncak lift:

    P = persentasi empiris beban puncak lift (%) A

    =luas lantai kotor per tingkat (%)

    N = jumlah lantai

    K = luas inti gedung (m2

    )

    a= luas lantai netto per orang (m2)

    sedangkan : k = 5 x N x m x 0,3 = 1,5 mN

    maka =

    daya angkut 1 lift dalam 5 menit

    M = =

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    23/37

    Daya angkut lift dalam 5 menit

    MN =

    Persamaan L=MN = = =

    Dimana =

    N =jumlah lift dalam 1 zone

    a = luas lantai kotor pertingkat.

    P = persentasi jumlah penghuni gedung yang duperhitungkan sebagai beban puncak

    lift.

    T = waktu perjalanan bolak-balik lift.

    M = kapasitas lift

    a = luas lantai netto per orang.

    N = jumlah lantai dalam satu zone.

    6. Korelasi Jumlah Lantai dalam 1 zone

    Kapasitas lift dan jumlah lift Daya

    angkut lift dalam 5 menit:

    M = =

    Beban puncak lift : L=P %

    =

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    24/37

    Dimana n a adalah luas lantai netto dalam 1 zone.

    Persamaan : M = L,

    = Maka :

    ] & [ ]

    [ ]

    7. System zone banyak (multi zone system)

    Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang berusaha memperkecil volume gedung

    yang dipergunakan untuk sirkulasi vertical, terutama dalam bangunan tinggi (lebih dari 20

    lantai)

    Juga untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik lift yang memperpendek waktu

    menunggu lift terutama di lantai dasar. Untuk tujuan orang melakukan zoning lift artinya

    pembagian kerja kelompok lift, misalnya 4 lift melayani lantai 1-15, 4 lift melayani lantai

    16- 30, jadi tidak berhenti di lantai 1-15.

    Karena ada kelompok 4 lift yang tidak berhenti di lantai 1-15 maka dalam tabung-

    tabungnya tidak diadakan lubang pintu ke luar; ini merupakan penghematan biaya sirkulasi

    vertical.

    Dalam hal zoning lift maka perhitung jumlah lift diadakan untuk setiap zone, yang

    mempunyai waktu perjalanan bolak-balik lift masing-masing.

    Contoh perhitungan

    Suatu gedung 30 lantai dengan dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi lantai sampai

    dengan lantai h = 3.60 meter dibagi dibagi dalam 2 zone; zone bawah 15 lantai, dan atas 15

    lantai.

    Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani oleh lift-lift berkecepatan rata-rata 4m/detik

    dan kapasitas m = 20 orang/lift.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    25/37

    Perhitungan zone2

    Waktu perjalanan bolak-balik lift antara lantai (1-15 non-stop) dengan kecepatan rata-rata S2

    = 5 m/detik

    Untuk : h = 3,60 mN1 = 15

    N2 = 15

    S1 = 3 m/detik

    S2 = 5 m/detik

    M = 20 orqng/lift

    Maka : T2 = 160,32 detik

    Beban puncak lift untuk zone2:

    Daya angkut lift dalam 5 menit untuk zone - 2

    Persamaan L2 = M2

    Maka: [ N2 = ]

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    26/37

    Untuk: a = 1200 m2

    n2 = 15

    T2

    = 160.32 detik

    P =4%

    a= 4 m2/orang

    Maka: N2 = 4lift @ 20 orang w2

    = 40.08 detik > w min = 30 detik

    < w max = 45 detik

    Perhitungan Zone1

    Beban puncak lift untuk zone1

    L1 =

    N2 = 4

    Daya angkut lift dalam zone1 sebanyak N1buah selama 5 menit:

    M1 =

    Sedangkan T1 =

    Persamaan: L1 = M1

    : =

    [ N1 = ]

    Untuk: a = 1200 m2

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    27/37

    n1 = 15

    m = 20

    h = 3.60 m

    s1 = 3 m/detik a= 4 m2/detik

    P = 4%

    T1 = 153.6 detik

    Maka: N1 = 4 lift @ 20 orang

    w1 = 38.4 detik > w min = 30 detik< w max = 45 detik

    Jadi: Zone1 dan Zone2 masing-masing dilayanii 4 lift @20 orang dengan

    kecepatan rata-rata 3 m/detik dan 5 m/detik

    8. Sistem Zone Banyak Dengan Skylobby

    Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah puluhan lantai mendekati 100

    lantai atau lebih perlu diadakan penghematan volume inti dengan mengadakan zoning

    pelayanan elevator ditambah lobby-lobby antara (skylobby) yang dapat dicapai dari lantai

    dasar dengan lift-lift ekspres yang langsung menuju skylobby-skylobby tersebut.

    Skylobby berfungsi untuk:

    1. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift lokal dalam zone di atasnya.

    2. Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada waktu keadaan darurat

    (kebakaran, gempa bumi) sambil menunggu pertolongan.

    3. Karena lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang

    mesin lift langsung di atasnya

    Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan kebutuhan ruang mesin AC,

    ruang mesin-mesin pompa air, reservoir antara untuk persediaan air bersih dan lain-lain.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    28/37

    Ruang mesin tersebut berupa beton tulang yang padat dan kokoh yang berfungsi pula

    sebagai penghadang menjalarnya kebakaran ke atas. Sedangkan skylobby-skylobby

    tersebut terletak di atas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut.

    Adanya ruang-ruang mesin antara tersebut juga sangat menghemat energi listrik

    untuk pemompaan air bersih, penghawaan mekanis dan AC dan penghematan rongga-

    rongga untuk tabung-tabung instalasi listrik, AC maupun pemipaan.

    Secara struktural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti dapat menambah ketahanan

    gedung terhadap gaya-gaya horizontal akibat gempa ataupun angin.

    9. Perhitungan Jumlah Lift

    Suatu gedung dengan luas lantai rata-rata 2190 m2

    dan jumlah lantai 63 dibagi dalam

    5 zone dengan 5 skylobby.

    1. Perhitungan lift lokal

    Luas lantai rata-rata a = 2190 m2

    Jumlah lantai n = 10 (tidak termasuk skylobby)

    Waktu menunggu

    Luas lantai netto

    Luas lantai netto per orang

    w = 30 detika= 1814

    m2

    Persentasi penghuni untuk beban puncak lift P = 4%

    Tinggi lantai s/d lantai h = 3.60 m

    Kapasitas lift m = = 18 orang/lift

    Kecepatan rata-rata lift s = 2m/detik

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    29/37

    Waktu perjalanan bolak-balik lift:

    T = =

    T = 126.4 detik Jumlah

    lift lokal:

    N = = 5 lift @ 18 orang

    w = = 25.28 detik < w min = 1.5 m = 27 detik Dicobadengan lift lokal kapasitas 20 orang/lift maka T = 132.4

    detik

    N = 4 lift @ 20 orang

    w = 33 detik >w min = 30 detik

    Jadi setiap zone dilayani lift lokal sebanyak 4 buah dengan kapasitas 20 orang/lift dan

    kecepatan rata-rata 2 m/detik.

    2. Perhitungan lift ekspres

    a. Untuk mencapai skylobby di atas zone1

    n = 14

    s = 2 m/detik

    h = 3.60 m

    w minimum = 24 detik

    w maksimum = 45 detik

    kapasitas lift = 20 orang/lift

    Waktu perjalanan bolak-balik lift:

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    30/37

    - Pintu lift membuka di lantai dasar

    - Penumpang masuk lift @ 1.5 detik/orang = 20 x 1.5

    = 2 detik

    = 30 detik

    - Pintu lift menutup kembali di lantai dasar = 2 detik

    - Pintu lift membuka dan menutup di skylobby

    - Penumpang keluar lift di skylobby @ 1.5 detik/orang

    = 4 detik

    = 30 detik

    - Perjalanan bolak-balik lift = 46.8 detik

    T = 114.8 detik

    Beban puncak lift ekspres di atas zone1

    = Beban puncak lift local

    Jumlah lift: N =

    Waktu menunggu w = 28.7 detik

    Jadi skylobby di atas zone1 dilayani 4 lift @ 20 orang

    Untuk mencapai skylobby di atas zone2

    n = 26

    s = 3.5 m/detik h= 3.60

    m

    m = 20 orang/lift w min

    =24.3detik w max = 45

    detik

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    31/37

    waktu perjalanan bolak balik T :

    - Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4detik

    - Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4detik

    - Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5 detik = 30detik

    - Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 detik = 30detik

    - Perjalanan bolak balik lift =()

    =51.43detik

    T = 119.43 detik

    N = = 4 lift @ 20 orang Waktu

    menunggu w = =29.86 detik

    Untuk mencapai skylobby diatas zone3

    n = 38

    s = 5 m/detik h =

    2,60 m

    m = 20 orang/lift w

    min = 24 detik w max

    = 45 detik

    Waktu perjalanan bolak balik lift :

    -Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4detik

    - Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4detik

    - Penumpang masuk di lantai dasar= 20 x 1.5detik = 30detik

    - Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 detik = 30detik

    - Perjalanan bolak balik lift = = 53.28detik

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    32/37

    T = 121.28 detik

    N = = 4 lift @ 20 orang Waktu

    menunggu w = =30.32 detik

    Untuk mencapai skylobby diatas zone4

    n = 50

    s = 7 m/detik h =

    3,60 m

    m = 20 orang/lift

    w min = 24 detik w

    max = 45 detik m = 20

    orang/lift

    Waktu perjalanan bolak balik lift :

    - Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4detik

    - Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4detik

    - Penumpang masuk di lantai dasar= 20 x 1.5 detik = 30detik

    - Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 detik = 30detik

    - Perjalanan bolak balik lift = =50.4

    detik

    T = 118.4 detik

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    33/37

    N = = 4 lift @ 20 orang Waktu

    menunggu w = =29.60 detik

    Untuk mencapai skylobby diatas zone5

    n = 62

    s = 8.5 m/detik h =

    3,60 m

    m = 20 orang/lift w

    min = 24 detik

    w max = 45 detik

    Waktu perjalanan bolak balik lift :

    - Pintu lift membuka dan menutup di lantai dasar = 4detik

    - Pintu lift membuka dan menutup di skylobby = 4detik

    -Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5 detik = 30detik

    - Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 detik = 30detik

    - Perjalanan bolak balik lift = = 51.67detik

    T = 119.67 detik

    N = = 4 lift @ 20 orang

    Waktu menunggu w = =29.92 detik

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    34/37

    10. Daya Listrik Untuk Lift

    Daya listrik yang diperlukan untuk satu kelompok lift sangat tergantung kapasitas,

    kecepatan dan jumlah lift.

    Suatu lift dengan kapasitas m dan kecepatan s m/detik memerlukan daya :

    [E= HP] = 0,75 ms kw.

    Sedangkan factor kebutuhan daya untuk suatu kelompok lift adalah :

    Jumlah

    lift

    2 3 4 5 6 7 10 15 20 25

    Factor

    daya

    0.85 0.77 0.72 0.67 0.63 0.59 0.52 0.44 0.40 0.35

    Contoh :

    Lift dengan kapasitas 3500 lb = 1587.6 kg dan kecepatan 3 m/detik memerlukan daya

    listrik HP = 48 HP

    Untuk 5 lift = 0.67 x 5 x 48 HP = 160 HP Catatan :

    1 orang diperhitungkan 75 kg

    Penggunaan daya listrik oleh lift (10 jam/hari): Kwh = 0.20 x 160 HP x x 10 jam

    = 240 kwh

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    35/37

    11.Beban Panas Ruang Mesin Lift

    Beban panas ruang mesin lift maksimum diperhitungkan 1/3 x jumlahHP dimana satu HP

    = 2500 Btu ( 1 Btu = 0.25 kalori )

    Temperature ruang mesin lift harus dipertahankan antara 60-900 F.

    Suatu lift dengan kapasitas 2000 lb dan kecepatan 2.5 m/detik memerlukan daya listrik :

    HP = 23 HP

    ( 1 pound = 0.4536 kg : 1 HP = 75 m/detik

    : 1 HP = 0.746 KVA )

    Beban panas = 1/3 x 23 x 2500 Btu = 19.167 Btu

    12. Lift Barang

    Setiap gedung bertingkat banyak baik dalam bentuk perkantoran, flat, atau penggunaan

    campuran dengan gedung komersiil pasti memerlukan sarana sirkulasi vertical untuk

    barang di samping untuk orang.

    Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan berat barang yang harus

    diangkut. Dalam gedung- gedung dengan penggunaan campuran (mixed use) seringkali lift

    barang juga harus dapat melayani angkutan orang terutama pada jam-jam sibuk.

    Perkiraan yang dapat digunakan dalam perencanca ialah untuk setiap 5 lift diperlukan 1

    lift barang.

    Kapasitas lift barang berkisar antara 1-5 ton dengan ukuran dalam antara 1.60 x 2.10 m

    sampai 3.10 x 4.20 m dan kecepatan bergerak 1.52 m/detik maximum atau rata-rata 0.25

    1 m/detik.

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    36/37

    Diket :

    - Jumlah lantai = 21 lantai (termasuk basement)

    - Tinggi tiap lantai = rata-rata 4,5 m

    - PHC standar = 5-13 %

    - Kecepatan kereta = 240 m/ menit

    - a = luas luas perlantai = 2886 m2

    - c = 5x N x P x 0,3 = 1,5NP

    - N = jumlah kereta dalam bangunan = 7

    - n = jumlah lantai bangunan = 21

    - b = luas lantai bersih per-orang = 8

    - RT = (21 lantai x 4,5 m x 2) : 240 m/menit = 47,25

    Ditanya : kapasitas orang per-lift ?

    Jawab :

    1. Beban puncak lift

    L = PHC (a-c)n

    L = 13% (28861,5.N.P)21

    L = 13% ( 2886- 1,5.7.P)21

    L = (13% x 2886 x 21)(13% x1,5x 7P x21)

    6L = 13134,8P

    2. Daya angkut satu kereta dalam 5 menit

    hN = 5 x 60 detik x P x N

    hN = 44,4P

  • 8/10/2019 Makalah Elevator

    37/37

    Persamaan :

    L = h

    13134,8P = 44,4P

    P = 26,6

    27 orang

    Jadi kapasitas per-lift adalah 27 orang. Dengan jumlah lift 7 buah berkecepatan 240m/menit