Makalah data kependudukan kabupaten muna
-
Upload
septian-muna-barakati -
Category
Documents
-
view
43 -
download
0
Transcript of Makalah data kependudukan kabupaten muna
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam pembangunan. Dalam nilai
universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati
hasil pembangunan. Dalam kaitan peran penduduk tersebut, kualitas mereka perlu
ditingkatkan melalui berbagai sumber daya yang melekat, dan pewujudan keluarga kecil yang
berkualitas, serta upaya untuk menskenario kuantitas penduduk dan persebaran
kependudukan.
Masalah lingkungan adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala alam.
Dalam arti ini masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu sendiri,
dan sudah ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
Masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang cukup
mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena dikhawatirkan
dapat menimbulkan dampk negatif terhadap kehidupan manusia itu sendiri beserta
lingkungannya. Kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kawasan laut, darat dan
udara dipantau terus karena pada akhir-akhir ini menunjukkan gejala kemerosotan makin
meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut,
diantaranya program keluarga berencana dan pendidikan kependudukan.
Salah satu pertemuan di Pounex, Swiss, menyimpulkan bahwa masalah lingkungan tidak saja
disebabkan oleh kemajuan melainkan juga oleh keterbelakangan dan kemiskinan. Masalah
lingkungan yang akhir ini misalnya penyakit menular yang disebabkan oleh lingkungan yang
kotor dan erosi yang disebabkan karena kerusakan hutan. Sementara di negara maju
kerusakan lingkungan disebabkan oleh kurang atau tidaknya adanya pembangunan. Oleh
karena itu, tanpa pembangunan masalah lingkungan justru akan menjadi makin parah.
Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah kependudukan.
Pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas
penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah kependudukan di Indonesia.
Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih dari 2%), akan mengakibatkan terjadinya struktur
penduduk muda, sehingga akan ketergantungan tinggi. Keadaan yang demikian akan menjadi
ii
Kabupaten Muna terletak di jazirah sulawesi bagian tenggara, meliputi bagian utara pulau
muna, serta pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitar kawasan tersebut, terletak di bagian
selatan khatulistiwa pada garis lintang 4º06 - 5.15° LS dan 120.00° – 123.24° BT.
Luas dan Batas Wilayah
Luas daratan Kabupaten Muna seluas 4.887 km² atau 488.700 ha, berbatasan dengan:
Utara Kabupaten Konawe Selatan dan Selat Tiworo
Selatan Selat Muna
Barat Selat Spelman
Timur Kabupaten Buton Utara dan Pulau Kajuangi
Topografi dan Hidrologi
Kondisi topografi pada umumnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata
kurang dari 100 meter di atas permukaan laut, wilayah muna bagian selatan terdiri dari tanah
podsolik merah dan kuning.
Pada pesisir pantai Waode Buri, Kecamatan Kulisusu mempunyai potensi ikan hias tropis
yang dapat dikembangkan menjadi aqua kultur.
Keadaan Iklim
Kabupaten Muna pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25º C – 27º C.
Musim hujan terjadi antara bulan Nopember dan mulai Maret, dimana pada bulan tersebut
angin bertiup dari Benua Asia dan Samudera Pasifik mengandung banyak uap air yang
menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Indonesia, sedangkan musim kemarau terjadi
antara bulan Mei dan bulan Oktober, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang
sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui data jumlah penduduk di Kabupaten Muna.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kependuduk
Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran,
mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik,
ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan ( uu No. 23 Th 2006).
Ilmu Kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas dari
pada demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah demografi untuk
menunjuk pada demografi formal, demografi murni, atau kadang-kadang demografi teoritis.
Sedangkan arti dari demografi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari
kata :
- demos, yang artinya rakyat/penduduk
- grafein, yang artinya menggambar atau menulis.
- Demografi: adalah tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk
Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah distribusi dan komposisi dan koposisi
penduduk serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang diidentifikasi
sebagai natalitas, gerak penduduk teritorial dan mobilitas sosial (perubahan
status). Merupakan analisa statistik penduduk, hanya mempersoalkan hubungan antar
variable demografi (Dependen dan independen)
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam
bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas
dan migrasi.
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang
mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada
benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia,
maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana
mereka tinggal.
Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara,
Indonesia, dengan Ibu kota di Raha. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.887 km² dan
jumlah penduduk Tahun 1961 jumlah penduduknya baru mencapai 111.766 jiwa, sepuluh
tahun kemudian, yakni tahun 1971 meningkat menjadi 154.024 jiwa atau mengalami
ii
pertumbuhan rata-rata sebesar 3,26 persen per tahun. Pada tahun 1980 meningkat menjadi
174.057 jiwa atau tumbuh sebesar 1,37 persen per tahun, kemudian tahun 1990 meningkat
menjadi 226.933 jiwa atau tumbuh sebesar 1,37 persen per tahun. Berdasarkan hasil sensus
tahun 2000, penduduk di wilayah ini telah berjumlah 273.160 jiwa atau mengalami
pertumbuhan atau rata-rata 1,90 persen per tahun. Terakhir berdasarkan hasil registrasi
penduduk pada akhir tahun 2005 telah berjumlah 304.753 jiwa
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Muna
Tahun 2011 2010 2009 2008 2007
Jumlah Pria (jiwa) 132.112 129.535 117.318 116.158 116.158
Jumlah Wanita (jiwa) 141.504 138.742 131.143 129.846 129.846
Total (jiwa) 273.616 268.277 248.461 246.004 246.004
Pertumbuhan Penduduk (%) - - - - -15
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²) - - - - -
(sumber: BPS)
2.2 PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal dari dua konsep dasar pendidikan,
yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan kelestarian lingkungan hidup. Pendidikan
kependudukan mempunyai tujuan utama dalam upaya perubahan sikap serta perilaku,
reproduksi dan penyebaran penduduk secara rasional dan bertanggung jawab. Adapun tujuan
lain yaitu : agar masyarakat/anak didik dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
pertumbuhan penduduk secara cepat serta segala akibatnya maupun dapat menghubungkan
antara pertumbuhan penduduk tersebut dengan program pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemerintah dalam usaha mencapai kesejahteraan masyarakat. Maka diharapkan mereka
dapat menyesuaikan hal itu dalam kehidupan keluarga masyarakat bangsa dan manusia pada
umumnya. Sedangkan pendidikan lingkungan hidup mempunyai tujuan utama pada upaya
perubahan sikap serta perilaku dalam mengelola sumber daya alam secara rasional dan
bertanggung jawab.
Meskipun tujuan kedua konsep dasar itu berbeda, dikaji lebih mendalam keduanya memiliki
beberapa kesamaan, yaitu sama-sama memiliki dua objek kajian yang berupa dinamika
penduduk dan perilaku integrasi manusia terhadap lingkungannya, keduanya sama-sama
menunjang terbinanya kualitas penduduk yang lebih baik. Atas dasar kesamaan tersebut, pada
ii
tahun 1984 pendidikan kependudukan dan pendidikan lingkungan hidup yang semula terpisah
digabungkan menjadi satu nama yaitu “pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup”
yang batasannya sebagai berikut :
“Suatu program pendidikan untuk membina anak/peserta didik agar memiliki pengertian,
kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang pengaruh timbal
balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia”.
Berdasarkan batasan diatas, dapat disusun tujuan PKLH yang lebih terperinci sebagai berikut
1. Mengembangkan pengetahuan tentang konsep kependudukan dan lingkungan hidup.
2. Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalah kependudukan dan lingkungan
hidup.
3. Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan
lingkungan hidup.
4. Mengembangkan pengetahuan tentang adanya hubungan timbal balik antara
penduduk dengan lingkungan hidup.
5. Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang serasi
yang menjamin kelangsungan hidup manusia.
6. Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan kelestarian lingkungan
hidup.
7. Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan kualitas penduduk dan
kelestarian lingkungan hidup.
Dari tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari PKLH adalah
membentuk warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu
warga negara yang dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah
kependudukan dan lingkungan hidup, menuju masyarakat yang serasi, dan seimbang dalam
hubungannya dengan lingkungan hidupnya.
2.3 Objek PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup)
Berpijak pada tujuan-tujuan tersebut di atas, objek yang menjadi medan studi PKLH selalu
berkaitan dengan masalah kependudukan dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam seminar segi-segi hukum dari pengelolaan Lingkungan Hidup yang diselenggarakan di
Bandung pada tanggal 25 – 27 Maret 1976, telah diidentifikasi masalah pokok di bidang
lingkungan hidup, masalah itu meliputi :
a. Masalah kependudukan dengan segala parameternya, termasuk :
1. besarnya jumlah penduduk,
ii
2. komposisi umur muda,
3. tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi,
4. distribusi penduduk yang tidak merata,
5. kondisi sosial ekonomi yang rendah.
b.Masalah pencemaran lingkungan.
c.Masalah ekonomi dalam hubungannya dengan konsep pertumbuhan dan biaya-biaya sosial.
d. Masalah institusional : kerjasama baik langsung atau tidak langsung yang dapat
mengakibatkan memburuk atau membaiknya kualitas lingkungan.
e. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan hidupnya (Suharyono, 1988 : 5)
Sedangkan dalam Seminar Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
sebagai Salah Satu Upaya Mempersiapkan Peningkatan Kualitas Hidup Yang Berwawasan
Lingkungan yang diselenggarakan di IKIP Semarang pada tanggal 23 Maret 1988.
Ada diungkapkan bahwa program Pendidikan Lingkungan Hidup dapat mencakup berbagai
disiplin, beberapa di antaranya meliputi :
1. Ekosistem
Ini mencakup struktur dan cara berfungsinya ekosistem, pengaruh manusia terhadap
ekosistem serta bagaimana manusia mampu mengubah sistem di bumi.
2. Populasi
Di dalamnya mengatur populasi, pengelompokkan umur, sebab-sebab meningkatnya jumlah
penduduk, pengaruh populasi terhadap lingkungan, perpindahannya, pemakaian sumber daya
oleh populasi yang makin meningkat, gaya hidup populasi, tingkat kelahiran/kematian, dan
kesehatan populasim terkait di sini kebijaksanaan kependudukan serta implikasi sosial,
ekologi, politik.
3. Ekonomi dan Teknologi
Sistem perekonomian membentuk pengaturan sosial untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang maupun jasa yang dikehendaki oleh individu maupun masyarakat.
4. Keputusan yang berkaitan dengan Lingkungan
Dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan perlu
dipertimbangkan aspek ekonomi, sosial, teknologi, serta kemungkinan alternatif pemecahan,
kebijaksanaan dan tindakan dalam masalah tersebut.
5. Etika Lingkungan
Manusia merupakan salah satu makhluk yang menghuni bumi ini, sebagai makhluk manusia
memiliki beberapa kelebihan dari makhluk yang lain. Dengan akal budinya, manusia dapat
mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun apabila
ii
mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun eksploitasi itu tidak
didasari oleh rasa cinta dan rasa “menghormati” terhadap bumi dan segala kehidupan yang
ada, planet ini mungkin sekali akan menjadi sulit untuk mendukung populasi manusia meski
dalam jumlah yang kecil sekali pun.
Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar dapat dikatakan bahwa bahan kajian PKLH
berkaitan dengan :
1. Masalah kependudukan dengan segala parameternya,
2. Masalah pencemaran lingkungan,
3. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan yang pada gilirannya dapat
berbicara mengenai masalah pemantauan lingkungan, keputusan-keputusan administrasi
mengenai standar mutu air, udara dan undang-undang pelestarian lingkungan.
4. masalah implikasi sosial dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan hidup
(perencanaan kota dan regional, tempat rekreasi).
5. masalah etika lingkungan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya sikap serta
perilaku positif terhadap lingkungan hidup.
2.4 Pertumbuhan Penduduk dan Keselarasan Lingkungan Hidup di Kabupaten Muna
1. Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala alam.
Dalam arti ini masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu sendiri,
dan sudah ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
Namun, tidak semua masalah lingkungan itu disebabkan oleh ulah manusia, malah sebagian
besar terjadi di luar campur tangan manusia. Contohnya, gempa bumi, pencairan es di kutub-
kutub yang menyebabkan naiknya permukaan laut, meteor yang jatuh dari langit dan
sebagainya adalah gejala-gejala alam yang terjadi di luar kehendak dan kendali manusia.
Campur tangan manusia dalam masalah lingkungan hanya sedikit dan itupun baru terasa
akhir-akhir ini saja ketika jumlah manusia di dunia sudah demikian banyaknya. Manusia-
manusia yang banyak itu sudah menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mampu mempengaruhi alam secara besar-besaran.
2. Pengertian Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat hidup
atau tempat tinggal kita. Ilmu yang khusus mempelajari tentang masalah tempat tinggal
disebut ekologi. Ekologi berasal dari kata Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat
ii
hidup. Jadi, ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
3. Keselarasan Lingkungan
Dalam setiap lingkungan hidup antara komponen yang satu dengan lainnya terikat adanya
saling ketergantungan. Hukum saling ketergantungan berlaku pada setiap lingkungan hidup.
Ketergantungan antar jenis, ketergantungan antar populasi, dan ketergantungan antar
komponen biotik dengan komponen abiotik. Saling ketergantungan yang paling nyata tampak
pada masalah-masalah makanan.
4. Peranan manusia dalam Lingkungan Hidup
Manusia merupakan salah satu komponen biotik di dalam suatu lingkungan hidup. Manusia
mempunyai kelebihan dari makhluk lain, ialah akal budi. Dengan kelebihan inilah manusia
mempunyai kedudukan yang istimewa dalam suatu lingkungan hidup. Dengan akal dan
pikirannya, manusia banyak bertindak sehingga kepentingan manusia lebih diutamakan dan
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
Seringkali manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup mengabaikan terjaminnya
keseimbangan alam, sebagai contoh bahwa manusia membunuh makhluk-makhluk lain yang
menjadi saingannya dalam memperoleh pangan. Kalau manusia memerlukan padi sebagai
bahan makanan maka diberantaslah belalang, ulat, tikus, dan hama-hama lain yang suka
kepala padi.
2.5 Pertumbuhan penduduk dan terjadinya polusi
Polusi atau pencemaran adalah suatu keadaan di mana kondisi suatu habitat (tempat dimana
makhluk hidup itu berada) tidak murni lagi, karena pengaruh terhadap habitat itu.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh berbagai hal, terutama disebabkan laju pertumbuhan
penduduk yang sangat pesat. Makin cepat pertumbuhan penduduk, makin cepat pula
lingkungan hidup dikotori.
Pencemaran-pencemaran lingkungan itu sebagai berikut :
1. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik, kaleng-kaleng,
rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses pelapukan dan
besi-besi tua menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa ditumbuhi tumbuh-tumbuhan.
Pemakaian pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah ditentukan,
menyebabkan pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras, karena jumlah
garam yang sangat besar akan menyerap air tanah. Guna mencegah atau mengurangi polusi
ii
tanah, maka pemakaian pupuk di daerah pertanian hendaklah menurut aturan yang sudah
ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang di tempat sampah atau dibuang di tempat
pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan disediakan secukupnya.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor. Makin besar jumlah penduduk, makin berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga
banyak didirikan pabrik-pabrik dan diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk
mencukupi kebutuhan hidup penduduk. Polusi udara mengganggu pernafasan dan dapat
menimbulkan penyakit pada alat-alat pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya. Hal itu
disebabkan banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas karbin monoksida dan
partikel-partikel halus dan timah hitam. Polusi udara juga sangat membahayakan lalu lintas
baik di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi udara, alangkah baiknya
jika dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi keluarnya asap-asap dari
pabrik atau kendaraan bermotor.
3. Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan air, meskipun
permukaan bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi masalah dalam memperoleh air
bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang mendiami bumi.
Air bukan saja dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua makhluk hidup. Karena
itu perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai kotor, lebih-lebih jika dapat
mengganggu kesehatan. Polusi air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang
berlebih-lebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang melebihi dosis yang telah ditentukan.
Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air yang mengandung sampai kimia dari pabrik-
pabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke sungai-sungai. Untuk mencegah polusi air,
maka penggunaan obat-obatan dan bahan kimia hendaklah menurut aturan atau petunjuk-
petunjuk yang telah ditentukan. Juga pembuangan sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan
bermotor, kapal terbang dan sebagainya. Dalam hal ini juga Pemerintah telah mengatur bagi
orang yang mendirikan industri agar meminta izin. Ini dimaksudkan supaya penetapan
industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak menimbulkan polusi suara pada penduduk
sekitarnya.
BAB III
ii
STUDI KASUS DAN ANALISA
3.1 Studi Kasus Kemiskinan Penduduk
Kemiskinan merupakan teman dekat dari masyarakat di negara miskin. Mereka miskin karena
mereka miskin,sehingga kemiskinan didalam suatu masyarakat digambarkan sebagai suatu
lingkaran setan (vicious circle ) yang sangat susah untuk mengatasinya. Namun ini menjadi
suatu tantangan bagi pemerintah ataupun negara maupun masyarakat dari suatu negara untuk
mengangkat tingkat kehidupan mereka,ataupun mengurangi beban berat yang harus dipikul
oleh masyarakat miskin. Miskin pasti bukan pilihan mereka, dan hampir tak ada orang yang
ingin hidup miskin, namun mereka tetap menjadi miskin.
3.2 Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Kemiskinan Penduduk
Sesuai GBHN , maka repelita II telah dicanangkan delapan jalur pemerataan, yang
merupakan bukti jelas adanya suatu kemauan politik bahwa untuk selanjutnya pembangunan
dan pemerataan tidak akan dipisah–pisahkan, dengan mengambil kaum miskin sebagai
kelompok sasaran utama. Delapan jalur tersebut di antaranya yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang
dan perumahan
2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, `khususnya bagi generasi
mudah daun kaum wanita
7. Pemerataan penyebaran pembangunan diseluruh tanah air
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
Langkah – langkah yang sudah dan sedang di ambil dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan
pembangunan plus pemerataan melalui delapan jalur itu, pada hakikatnya bisa dibagi dalam
empat kelompok yang kait mengait satu sama lain ialah :
1. Realokasi sumber daya alam ( misalnya dengan landreformI ) disertai penciptaan
lapangan kerja yang seluas – luasnya, terutama bagi mereka yang miskin
ii
2. Penciptaan kesempatan memperoleh sarana atau modal bagi orang miskin, dengan
antara lain kredit candak kulak, kredit investasi kecil, dan bebagai macam kredit
lainnya, dengan dilengkapi usaha pemasaran
3. Usaha pendidikan, baik formal maupun nonformal, untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan dan membuang sikap pasrah terhadap kemiskinan
4. Usaha terciptanya kehidupan sosial yang sejahtera dan adil, yang mencakup antara
lain kesehatan jasmani dan rohani, perumahan, penyediaan air bersih dan sebagainya,
yang bisa meningkatkan kualitas hidup orang miskin terutama sampai ke taraf
perkehidupan.
Semua langkah di atas sudah mencakup segala bidang kegiatan masyrakat, termasuk
pertanian, perkebunan, perdagangan, pengangkutan,transmigrasi, pembangunan,dan
sebagainya. Semua kegiatan ini tentu saja harus ditunjang oleh prasarana – prasrana yang
memadai yang bisa menjamin lancarnya transportasi, komunikasi, dan segala Sesuatu yang
diperlukan demi lancarnya pembangunan dan pemerataan, terutama diwilayah – wilayah
pedesaan dan pemukiman–pemukiman transmigrasi yang baru dimana prasarana umumnya
masih jauh dibawah standar.
Seperti yang di uraikan di atas kaum miskin sebagian besar terdapat didaerah pedesaan dan
sebagai angkatan kerja kemampuan mereka lebih siap untuk melakukan usaha dibidang
pertanian. Untuk membangun sektor pertanian pemerintah telah memberikan kebijaksanaan
dalam usaha intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversivikasi pertanian dengan membina panca
usaha tani (penanaman bibit unggul, pemberantasan hama dan penyakit tanaman),
mengiatkan transmigrasi, dan semuanya ini didukung oleh pembinaan ekonomi dengan
sistem koperasi.
Namun usaha yang perlu diprioritas tinggikan ialah “Transmigrasi penduduk” (daerah yang
padat penduduk ke daerah yang ,paling memberi harapan baru bagi suksesnya usaha untuk
meningkatkan taraf hidup kaum miskin, karena transmigrasi bisa mengurangi kepadatan
penduduk , mensuplai pulau – pulau lain yang jarang penduduknya dengan angkatan kerja,
memberikan sumber penghidupan baru yang mengandung harapan untuk bisa
ditingkatkan,dan memberikan keuntungan baru bagi para transmigran itu sendiri maupun bagi
bangsa Indonesia secara keseluruhan.
ii
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kabupaten Muna adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara,
Indonesia, dengan Ibu kota di Raha. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.887 km² dan
jumlah penduduk Tahun 1961 jumlah penduduknya baru mencapai 111.766 jiwa, sepuluh
tahun kemudian, yakni tahun 1971 meningkat menjadi 154.024 jiwa atau mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 3,26 persen per tahun. Pada tahun 1980 meningkat menjadi
174.057 jiwa atau tumbuh sebesar 1,37 persen per tahun, kemudian tahun 1990 meningkat
menjadi 226.933 jiwa atau tumbuh sebesar 1,37 persen per tahun. Berdasarkan hasil sensus
tahun 2000, penduduk di wilayah ini telah berjumlah 273.160 jiwa atau mengalami
pertumbuhan atau rata-rata 1,90 persen per tahun. Terakhir berdasarkan hasil registrasi
penduduk pada akhir tahun 2005 telah berjumlah 304.753 jiwa
4.2 Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.
ii
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad, Abu. 2002. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
2. Jurnal : Rizki Aji Hertanty, kebijakan-sosial-dalam-menanggulangi-masalah-
kemiskinan.selasa 29 Desember 2009.
3. Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam
dan Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia
4. Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
ii
MAKALAH DATA – DATA PENDUDUK
DI KABUPATEN MUNA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1. HASNI
2. SAHRIADI ASIS
3. NAWIYATI
4. LA ODE SUWARJAYA
5. ASLAN
6. LA ODE MUH. MUNAWIR
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna
memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “DATA – DATA PENDUDUK DI KABUPATEN
MUNA”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa Stip Wuna
dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari
itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen
pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun
kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir
kata kami mengucapkan terima kasih.
Raha, Februari 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kependudukan........................ . …………………......................... 3
2.2 PKLH.................................................……………………............................... 4
2.3 Objek PKLH...........................................................………................................ 5
2.4 Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Muna..............…….............................. 7
2.5 Pertumbuhan penduduk dan terjadinya polusi................................................... 8
BAB III STUDI KASUS DAN ANALISA
3.1 Studi kasus kemiskinan penduduk.............. . ………………….........................10
3.2 penanganan kemiskinan...................................……………...............................10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 12
4.2 Saran................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13
ii