MAKALAH BRIC

24
EKSPANSI KEKUATAN EKONOMI CINA MENUJU NEGARA ADIDAYA : KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA DALAM KELOMPOK KERJA SAMA BRICS MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Politik dan Pemerintahan Asia Timur Dosen pengampu : Adi Joko Purwanto, S.IP., M.A. Disusun Oleh : Mita Devi Ayu Hafsari 102020113 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional 1

description

Perkembangan pengaruh negara Cina dalam perkumpulan BRIC(S). Kelompok ini terdiri dari negara-negara dengan prospek jumlah penduduk dan potensi alam serta industri yang digadang-gadang akan menjadi negara adidaya di masa depan.

Transcript of MAKALAH BRIC

Page 1: MAKALAH BRIC

EKSPANSI KEKUATAN EKONOMI CINA MENUJU NEGARA ADIDAYA :

KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA

DALAM KELOMPOK KERJA SAMA BRICS

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah

Politik dan Pemerintahan Asia Timur

Dosen pengampu : Adi Joko Purwanto, S.IP., M.A.

Disusun Oleh :

Mita Devi Ayu Hafsari

102020113

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Wahid Hasyim Semarang

2013

1

Page 2: MAKALAH BRIC

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan keadaan dunia semakin tidak terprediksi. Tingginya laju pertumbuhan

penduduk, peningkatan kebutuhan hidup, dan tuntutan ekonomi mendorong manusia semakin

berkompetisi untuk mempertahankan diri. Kondisi ini juga berlaku pada negara-negara di

dunia. Mereka pun berlomba-lomba menunjukkan eksistensi masing-masing dengan beragam

cara. Tetapi satu cara yang belakangan paling banyak digunakan adalah melalui pembentukan

gugus-gugus kerja sama demi mempertahankan diri. Sementara ide isolasi yang dulu sempat

marak dipergunakan, sudah lewat masa kejayaannya. Melalui bentuk kerja sama ini, negara

diharapkan akan lebih mampu untuk memenuhi kebutuhannya dan memperkuat nilai

tawarnya di mata dunia.

Ide kerja sama ini juga dipergunakan oleh 4 negara pra-industri dunia, yaitu Brazil,

Rusia, India, dan Cina dengan membentuk BRIC. Istilah BRIC pertama kali digunakan pada

2001 oleh Dominic Wilson dari Goldman Sachs, perusahaan Amerika yang bergerak dalam

perbankan investasi global dan sekuritas, yang mengacu pada keempat negara di atas karena

pertumbuhan ekonominya yang pesat sekali. Menurut perkiraan Goldman Sachs, keempat

negara ini akan melampaui Amerika Serikat pada 2018.

Empat negara BRIC dibedakan dari sejumlah pasar negara berkembang lainnya karena

cukup menjanjikan dengan potensi demografi dan ekonomi mereka yang menentukan

peringkat di antara negara terbesar dan paling berpengaruh di dunia pada abad ke-21 (dan

dengan memiliki kesempatan yang masuk akal untuk mewujudkan potensi itu). Bersama-

sama, empat negara BRIC yang berjumlah lebih dari 2,8 miliar orang atau 40 persen dari

populasi dunia serta mencakup lebih dari seperempat luas daratan dunia selama tiga benua,

dan pendapatan lebih dari 25 persen dari PDB global menjadi kekuatan utama bagi keempat

negara ini untuk mampu menjadi pemimpin dunia di masa yang akan datang.

Selama hampir satu dekade, negara anggota BRIC mencatat pertumbuhan ekonomi

yang luar biasa: antara tahun 2003 sampai 2008, ekonomi di Brazil, Rusia, Cina, India dan

Afrika Selatan rata-rata tumbuh delapan persen per tahun. Saat krisis keuangan melanda

dunia, negara anggota BRIC yang tampil mendongkrak perekonomian global dan mencegah

dunia terpuruk ke dalam depresi ekonomi. Mungkin hal ini pula yang mendorong Afrika

2

Page 3: MAKALAH BRIC

Selatan untuk bergabung bersama keempat negara tersebut dan membentuk BRICS (Brazil,

Russia, India, Cina, South Africa) pada KTT BRICS di Sanya, Cina, tahun 2011.

Catatan statistik global 2011, BRIC secara GDP, wilayah maupun populasi tercatat

mencapai US $ 13,316 milyar yang mencakup sekitar 40 juta kilometer area dengan total

populasi sekitar 2,9 milyar manusia atau 40 persen dari total populasi dunia dan 19 persen

ekonomi dunia. Dengan latar belakang itulah BRICS mempunyai modal besar dalam

pertumbuhan ekonomi global. Mekanisme BRICS bertujuan untuk mencapai perdamaian,

keamanan, pembangunan, dan kerjasama. Hal ini merupakan usaha untuk memberikan

kontribusi yang signifikan bagi perkembangan kemanusiaan dan membangun dunia yang

lebih adil.

Anggota BRIC memiliki latar belakang sistem sosial dan ideologi yang berbeda.

Tetapi karena kepentingan saling percaya dan menghormati, mereka memiliki pandangan

yang sama tentang bagaimana cara untuk mengatasi masalah mendesak terkait perkembangan

global. Kelima negara berkembang tersebut memiliki potensi besar dalam menjaga stabilitas

perekonomian dari dampak buruk krisis Amerika dan Eropa, membantu membawa perubahan

kuantitatif di seluruh dunia dan memainkan peran penting dalam dialog antara G20 dan G7.

Negara-negara anggota BRICS berusaha menciptakan lingkungan internasional yang

damai, dan mempromosikan demokrasi serta kesetaraan dalam hubungan internasional, yang

bertentangan dengan mentalitas Perang Dingin yang konfrontatif. Lima anggota negara

BRICS berharap untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil secara ekonomi dan

keuangan global, yang sampai saat ini masih didominasi oleh negara-negara maju, khususnya

Amerika Serikat dengan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia-nya. Selain itu, sasaran

strategis kelompok BRIC adalah untuk membangun keseimbangan  dunia yang demokratis

dalam sistem dunia yang multipolar, pembangunan yang berkeadilan dan memastikan bahwa

PBB memainkan peran sentral dalam urusan dunia.

Cina dan Rusia merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Dan jika India,

Brazil atau Afrika Selatan berhasil mendapatkan kursi Dewan Keamanan permanen, lebih

lanjut akan meningkatkan status BRICS dalam pengaruh global. BRICS berkomitmen untuk

memperkuat kemitraan pembangunan umum pada prinsip inklusivitas, solidaritas, dan saling

membantu. Mereka akan memperdalam kerjasama tidak hanya dengan negara-negara

berkembang lainnya, tetapi juga organisasi-organisasi regional dan internasional.

Cina, dalam posisi kerja sama BRICS memiliki peran strategis dan bisa dibilang

paling potensial, mengingat negara ini diprediksi akan mengalahkan negara adidaya Amerika

Serikat di tahun 2050 nanti. Sudah bukan menjadi rahasia bahwa BRICS ini sendiri tentu

menjadi salah satu upaya Cina untuk mencapai tujuan tersebut di samping kerja sama lain

3

Page 4: MAKALAH BRIC

yang dilakukannya pula untuk memperkuat posisi tawarnya di dunia, misalnya dengan

menjalin CAFTA di kawasan Asia Tenggara. Dalam rangka mewujudkan tujuannya sebagai

negara yang berkuasa di dunia, tentu Cina memiliki kebijakan-kebijakan yang diambil sebagai

strategi taktis. Baik kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri, keduanya sama-

sama memiliki peran penting dalam upaya pencapaian national interest Cina. Namun

mengingat saat ini Cina sedang gencar melakukan ekspansi-ekspansi ke luar negara,

khususnya di BRICS, maka pembahasan lebih lanjut mengenai kebijakan luar negeri Cina

dalam pola kerja sama BRICS akan menjadi kajian yang menarik.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diambil adalah :

Bagaimana kebijakan luar negeri Cina dalam kerjasama BRIC?

C. KERANGKA KONSEPTUAL

Dalam menganalisa rumusan masalah tersebut, digunakan beberapa kerangka

konseptual, yaitu :

1. Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional merupakan konsep yang paling populer dalam analisa hubungan

internasional, baik untuk mendeskripsikan, menjelaskan, meramalkan, maupun menganjurkan

perilaku internasional. Konsep kepentingan nasional merupakan dasar untuk menjelaskan

perilaku suatu negara. Kepentingan nasional merupakan konsepsi yang sangat umum tetapi

merupakan unsur yang menjadi kebutuhan sangat vital bagi negara. Unsur tersebut mencakup

kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan, keutuhan wilayah, keamanan militer

dan kesejahteraan ekonomi sehingga perlu suatu usaha untukmemperoleh kepentingan

tersebut. Kepentingan nasional memberikan ukuran konsistensi yang diperlukan dalam

kebijakan nasional. Suatu negara sangat memperhatikan kepentingan nasionalnya dalam

situasi yang sangat cepat berubah, akan lebih cenderung untuk mempertahankan

keseimbangannya dan selalu melanjutkan usaha ke arah tujuannya dari pada mengubah

kepentingannya dalam menyesuaikan diri dengan situasi baru di lingkungan sekitarnya.

Kepentingan nasional dapat diartikan sebagai konsepsi yang sangat umum yang

merupakan unsur timbulnya kebutuhan penting untuk Negara, hal ini merupakan justifikasi

yang akhirnya dikeluarkan para praktisi hubungan internasional (Coulumbis dan Wolfe, 1999:

107). Tujuan mendasar serta faktor yang paling menentukan bagi para pembuat keputusan

dalam merumuskan dalam politik luar negeri adalah inti dari kepentingan nasional.

Kepentingan nasional dapat juga diartikan sebagai kepentingan Negara untuk melindungi

4

Page 5: MAKALAH BRIC

territorial dan kedaulatan Negaranya. Jika menggunakan pendekatan realisme akan

kepentingan nasional dapat diartikan sebagai kepentingan Negara sebagai unitary aktor yang

penekanannya pada peningkatan national power (kekuasaan nasional) untuk mempertahankan

keamanan nasional dan survival dari Negara tersebut (Jemadu, 2008: 67-68).

2. Kebijakan Luar Negeri

Pengertian dasar yang patut disimak dalam pemahaman politik luar negeri ”action

theory” atau kebijaksanaan suatu negara yang ditujukan pada negara lain untuk mencapai

kepentingan tertentu. Salah satu cara mudah untuk memahami konsep politik luar negeri

adalah memisahkan unsur politik dan luar negeri. Politik adalah seperangkat keputusan yang

menjadi pedoman dalam bertindak, sedangkan konsep luar negeri berkaitan dengan

kedaulatan dan ”wilayah” suatu negara terhadap negara lain. Henry Kissinger, seorang

akademisi sekaligus praktisi politik luar negeri AS mengutarakan bahwa ”foreign policy

begins when domestic policy ends”. Dengan kata lain, studi politik luar negeri merupakan

intersection antara aspek-aspek domestik dan internasional suatu negara. Definisi dari

kebijakan (politik) luar negeri sendiri terambil dari pemikiran Rosenau yakni upaya negara

melalui keseluruhan sikap dan aktivitas untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan dari

lingkungan eksternal.

Tujuan dari pembentukan kebijakan luar negeri pada dasarnya untuk mencapai

perdamaian, keamanan, dan kekuasaan. Untuk lebih jelasnya, K.J Holsti memberikan tiga

kriteria untuk mengklasifikasikan tujuan politik luar ngeri, yaitu: 

a. nilai (values) yang menjadi tujuan para pembuat keputusan 

b. jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan

c. tipe tuntutan yang diajukan suatu negara kepada negara lain

Sedangkan konsep mudah dalam menjelaskan hubungan suatu negara dengan situasi

di luar negaranya, yaitu :

1) kebijakan luar negeri sebagai sekumpulan orientasi (a cluster of orientation). Politik

luar negeri dijadikan landasan dasar bagi kelangsungan hidup suatu negara. Orientasi

ini mencakup sikap, perspesi, nilai yang dijabarkan dari pengalaman sejarah atau

keadaan strategis negara.

2) politik luar negeri sebagai seperangkat komitmen dan rencana untuk bertindak. Dalam

hal ini, kebijakan luar negeri berupa rencana dan komitmen konkrit yang

dikembangkan oleh para pembuat keputusan untuk menjaa stabilitas lingkungan

eksternal

5

Page 6: MAKALAH BRIC

3) kebijakan luar negeri dipandang sebagai bentuk perilaku atau aksi. Pada tingkat ini,

kebijakan luar negeri lebih bersifat empiris yang disertai dengan langkah-langkah

konkrit para pembuat keputusan. 

BAB II

PEMBAHASAN

A. POSISI STRATEGIS CINA DALAM KERJA SAMA BRICS

Setelah 15 tahun negosiasi yang seringkali alot, masuknya Cina secara resmi ke WTO

pada 11 Desember 2001 menandai masuknya negara ini secara total ke dalam ekonomi global

dan pengakuan atas negara tersebut sebagai adidaya ekonomi. Selama beberapa dekade, para

pengamat telah meramalkan bahwa Cina akan tampil sebagai adidaya, tetapi setelah perang

saudara Cina dan negara tersebut diambil alih oleh komunis, Cina gagal memenuhi potensi

ekonominya.

Cina sudah berdiri di ambang negara superpower di bidang ekonomi dan sedang

melakukan revolusionisasi upah buruh relatif, barang modal, dan aset dengan cara yang

sangat cepat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Integrasi Cina ke dalam ekonomi dunia

telah menjadikan negara itu sebagai penerima utama investasi AS, Jepang, dan Eropa sebesar

kurang lebih 1 miliar dollar AS setiap minggunya, sekaligus menjadi faktor yang terus

tumbuh dalam perdagangan dunia. Dengan banyaknya buruh murah, Cina telah menjadi

tujuan utama perusahaan trans-nasional Amerika dan Jepang yang ingin mengurangi biaya

produksi dan menaikkan daya saing global. Ini berarti hilangnya lapangan kerja di Amerika

dan di negara-negara lain karena banyak perusahaan memindahkan operasinya ke Cina. Di

samping itu, defisit perdagangan AS yang terus meningkat dengan Cina menimbulkan

kekhawatiran warga Amerika yang takut akan makin banyak pekerjanya lari ke Cina.

Posisi Cina yang sudah mulai mengancam Amerika ini cukup mengambil perhatian

dunia. Hal ini membuktikan bahwa kini Cina telah bangkit dan meunjukkan eksistensinya

dalam persaingan global. Keadaaan strategis ini tidak disia-siakan oleh Cina yang lantas terus

melakukan ekspansi dan memperbanyak jaringan kerja sama khususnya dengan beberapa

negara yang dianggap potensial pula secara ekonomi di masa yang akan datang. Salah satunya

dengan BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan) yang beranggotakan negara-negara

dengan kemampuan ekonomi dan kependudukan yang bisa diharapkan.

Pada tahun 2050 negara BRICS diramalkan oleh Goldman Sachs dalam laporan

Global Economics Paper No. 99 – October 2003 akan menjadi negara-negara yang super

maju dibidang ekonomi sehingga menempati  empat besar dari kelompok ekonomi enam

6

Page 7: MAKALAH BRIC

terbesar dunia pada saat itu. Saat ini negara yang mendominasi perekonomian dunia yaitu AS,

Jepang, Jerman akan segera disusul oleh Can di posisi ke-4. Pada tahun 2050, sesuai dengan

proyeksi, Cina akan memiliki PDB (Produk Domestik Bruto) lebih dari USD 50 triliun yang

akan menempatkannya di posisi negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Sedangkan AS

akan berada pada urutan ke-2, diikuti oleh India pada urutan ke-3. Sedangkan Jepang berada

pada posisi ke-4 sedikit melebihi Brazil dan Rusia. Negara BRICS diramalkan akan

mengalami kemajuan ekonomi, dikarenakan potensi perkembangan ekonomi yang sangat

signifikan.

Apabila diukur dari kenaikan PDB, Cina menunjukan peningkatan perekonomian yang

luar biasa dalam kurun waktu 15 tahun. Meskipun negara ini tidak mempunyai sumber daya

alam, namun pertumbuhan ekonominya pesat antara  7-10 persen, dan akan mendorong

negara ini menjadi adidaya ekonomi global. Hal ini didukung oleh banyaknya produk-produk

Cina yang diekspor ke pasaran dunia. Amerika sendiri telah dibanjiri produk-produk Cina

yang cenderung lebih murah daripada produk dalam negerinya.

Cina perlu meningkatkan kerjasama dengan kelompok BRICS, seperti halnya BRICS

membutuhkan partisipasi Cina. Reformasi kebijakan Cina dalam 30 tahun terakhir telah

mengubah pandangan dunia terhadap negara ini sebelumnya - Cina pada abad ke-21 benar-

benar berbeda dari Cina lebih dari 30 tahun yang lalu. Dalam 10 tahun terakhir khususnya,

Cina telah mencapai apa yang negara maju lakukan di beberapa dekade atau bahkan berabad-

abad.

Produk domestik bruto ekonomi Cina telah meningkat dari kurang dari 10 triliun

renminbi (RMB) RMB hinggan mencapai hampir 40tn (£ 4TN; $ 6.3tn), naik dari posisi 6 ke

nomor 2 di peringkat dunia. Perdagangan luar negeri telah meningkat dari kurang dari $ 500

miliar menjadi hampir $ 3,000 miliar, sekali lagi menempatkannya di posisi negara terbesar

ke dua di dunia. Terlebih lagi, Cina telah mengubah dirinya dari negara yang harus

mengimpor modal, teknologi dan tenaga ahli dari luar negeri menjadi negara yang

mengekspor modal dan manufaktur, semakin memperkuat pengaruh negara ini di arena

internasional.

Tantangan Cina

Besarnya pengaruh Cina di lingkungan global turut berbanding lurus dengan perannya

dalam BRICS. Namun, Cina juga menghadapi kesulitan dalam perkembangannya: apresiasi

mata uang Cina, renminbi, terlalu cepat, ekspor yang tidak sehat, ketergantungan pada impor

minyak terlalu tinggi, dan populasi terlalu besar. Ada masalah struktural dalam menemukan

orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat, dan tekanan pengangguran akut. Harga

7

Page 8: MAKALAH BRIC

perumahan yang tinggi yang diperparah oleh inflasi yang tinggi, dan pasar saham volatile.

Tantangan lingkungan di Cina juga cukup serius.

Namun Cina masih dipercaya akan mampu memecahkan masalah ini. Cina memiliki

keunggulan khusus, seperti sumber daya manusia dalam jumlah besar yang kian meningkat

kualitasnya, lahan kosong dan sumber daya alam berteknologi tinggi lainnya, serta pasar

konsumen internal yang besar.

Selain itu, Cina terus mengejar kebijakan luar negeri saling menguntungkan, dan

memelihara kerjasama ekonomi dan politik yang baik dengan negara-negara lain, termasuk

negara maju, dan, terutama, dengan tetangga Cina. Pengaruh Cina di dunia ini memperkuat

perannya dalam kelompok BRICS semakin besar.

Prospek cerah BRICS

Negara anggota BRICS yang lain juga mengalami perkembangan yang pesat juga.

Pertumbuhan PDB tahunan India lebih dari 6,5%. Rusia bangkit setelah masa “terguncang”.

PDB Brazil memimpin Amerika Selatan, dan Afrika Selatan setelah bergabung dengan grup,

BRICS sekarang bahkan lebih representatif secara global. Sekitar 42% dari populasi dunia,

dan 30% dari wilayah dunia, berada di negara-negara BRICS. Diharapkan pada tahun 2015,

PDB BRICS akan mencapai 22% dari total global. Dengan perkembangan kekuatan ekonomi

mereka, BRICS ditakdirkan untuk memainkan peran lebih besar di panggung internasional.

B. KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA DALAM BRICS

Sebelumnya, gagasan kebijakan luar negeri Cina bertumpu pada pandangan bahwa

hubungan dengan negara adidaya/kekuatan utama adalah prioritas utama perumus kebijakan

Cina, berikutnya negara tetangga, lalu negara berkembang, kemudian organisasi

internasional/regional. Namun, dalam perkembangannya, gagasan ini nampaknya mulai

bertransformasi dan menempatkan kerja sama dengan negara adidaya dalam posisi yang

kesekian. Sementara Cina lebih memprioritaskan pola hubungan baik dengan negara-negara

tetangganya serta dengan gugus-gugus kerja sama yang telah dibentuknya, termasuk BRICS.

Pola seputar gagasan baru itu sudah mengindikasikan bahwa ini bukan berarti negara

kekuatan utama tak lagi penting bagi Cina, tetapi di saat bersamaan, Cina akan menyisihkan

perhatian yang lebih besar ke kawasan sekitarnya. Ada sejumlah motivasi yang tampaknya

mendorong gagasan baru ini. 

Pertama, adanya keinginan mengelola hubungan dengan kawasan secara lebih

strategis. ”Abad Asia” kian mengambil bentuk dan peran Cina yang dominan di dalamnya

mengundang reaksi beragam di kawasan. Kedua, adanya keinginan mengantisipasi

8

Page 9: MAKALAH BRIC

”kembalinya” AS ke dalam kawasan yang oleh banyak pihak di Cina dipandang sebagai

upaya membendung Cina. Respons AS terhadap situasi di Laut Cina Selatan serta penempatan

personel militer di Australia telah memicu reaksi kuat di Cina. Jika dulu ada semacam sikap

mafhum terhadap kehadiran AS di kawasan (berguna untuk mencegah Jepang atau Korea

Utara menjadi agresif lagi), sekarang ini penolakan justru dominan dan hampir tak ada lagi

diskusi mengenai menerima kehadiran militer AS.

Ketiga, melemahnya interaksi ekonomi dengan dunia Barat akibat krisis ekonomi yang

berkepanjangan di AS dan Eropa telah mendorong Cina memikirkan alternatif kebijakan luar

negerinya, yang merupakan kepanjangan tangan kepentingan dalam negeri: secara umum,

reformasi dan modernisasi; secara khusus, restrukturisasi ekonomi dari ekonomi yang

berorientasi ekspor menjadi ekonomi yang berbasis pada konsumsi domestik.

Keempat, adanya keinginan mengakomodasi perubahan dinamika di dalam negeri

Cina. Kebangkitan Cina di arena global sangat dibanggakan masyarakat Cina. Salah satu

mentalitas yang mengemuka saat ini adalah bagaimana publik di Cina merespons rasa tak

percaya atau resistansi yang muncul dari negara tetangga. Ada peningkatan rasa percaya diri

di kalangan generasi muda. Ada tuntutan supaya Pemerintah Cina lebih bersuara tegas dan

bertindak proaktif menjernihkan kesan negatif di benak negara tetangga. Publik menginginkan

Cina tak lagi korban dominasi media atau kekuatan lunak negara Barat.

1. Kebijakan ‘mengundang’ Afrika Selatan untuk masuk dalam BRIC(S)

Cina mengundang Afrika Selatan untuk bergabung dengan kelompok asli empat

negara BRIC pada bulan Desember 2010. Dalam hal ukuran negara, Afrika Selatan tentu tidak

sebesar negar-negara anggota lainnya. Dengan 50 juta orang penduduk, Afrika Selatan hanya

menjadi bagian kecil dari BRICS, yang berkisar antara 143 juta orang di Rusia dan 1,34 miliar

orang di Cina. Banyak orang menyoroti dan bahkan mendiskreditkan hal ini, bahwa Afrika

Selatan terlalu kecil untuk menjadi bagian dari BRICS.

Penduduk suatu negara membatasi ukuran potensi ekonomi dan kapasitas negara

untuk berfungsi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global dan pembangunan. Dengan GDP

Sekitar $285.000.000.000 pada tahun 2009, ekonomi Afrika Selatan bernilai kurang dari

seperempat dari Rusia, yang memiliki pendapatan terkecil dari negara-negara BRIC dengan

jumlah sekitar $ 1,232 miliar. Grafik di bawah ini menyajikan statistik pembangunan ekonomi

dipilih untuk negara-negara BRIC, Afrika dan potensi calon negara BRIC lainnya.

9

Page 10: MAKALAH BRIC

Indonesia terlihat lebih sesuai untuk bergabung dengan BRIC dibandingkan dengan

Afrika Selatan. Dengan lebih dari 230 juta orang, penduduk Indonesia 4 kali lebih besar dari

penduduk Afrika Selatan dan 60 persen lebih besar dari Rusia. Dengan nilai sekitar

$540.300.000.000 pada tahun 2009, GDP Indonesia hampir dua kali lipat dari Afrika Selatan,

meskipun itu masih kurang dari setengah ukuran ekonomi Rusia.

Afrika Selatan baru dianggap masuk akal untuk bergabung dengan BRIC ketika

menilik hubungan negara tersebut dengan benua Afrika secara keseluruhan. Masyarakat

kolektif sub-Sahara Afrika yang berjumlah sekitar 840 juta orang menghapuskan

kekhawatiran mengenai jumlah penduduk Afrika Selatan sendiri yang terhitung kecil. Sebagai

negara yang paling maju di Afrika sub-Sahara, Afrika Selatan berfungsi sebagai pintu gerbang

penting untuk benua Afrika serta sarana berharga antara negara berkembang (Selatan) dan

dikembangkan (Utara). Afrika Selatan secara unik ditempatkan untuk membawa perspektif

Afrika ke forum BRICS, mengingat Afrika Selatan merupakan investor terbesar dari negara-

negara berkembang di Afrika, dan Afrika Selatan merupakan prioritas pemberi kebijakan di

Benua Afrika.

2. Investasi Cina di Afrika

Cina telah melihat Afrika sebagai komponen kunci dari rencana untuk pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan masa depan. Cina telah berinvestasi secara agresif di seluruh

benua Afrika untuk mengamankan akses ke sumber daya alam yang dibutuhkan untuk bahan

bakar dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang cepat, dengan angka tahunan hampir

10 persen. Perusahaan Cina melihat perkembangan ekonomi yang menjanjikan di Afrika

sebagai kesempatan untuk mengembangkan bisnis mereka dengan membantu untuk

membangun jalan, pembangkit listrik, sistem telekomunikasi, sekolah, dan infrastruktur dasar

lainnya. Pada tahun 2005, investasi langsung luar negeri Cina (FDI) di Afrika berjumlah

sekitar $ 1600000000 menurut laporan BBC News.

Selama periode 2005-2010, investasi Cina di Afrika tumbuh secara dramatis dengan

tambahan $43600000000 di Afrika Sub-Sahara dan $52400000000 di Timur Tengah dan

Afrika Utara (termasuk Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, Sudan dan Tunisia). Bersama-sama,

kedua daerah menyumbang 30,3 persen dari total investasi luar negeri Cina, dibandingkan

investasi dari 17,1 persen di negara-negara Asia lainnya dan hanya 8,9 persen di AS. Pada

10

Page 11: MAKALAH BRIC

tahun 2010, perdagangan antara Cina dan Afrika melebihi $ 120 miliar. Grafik di bawah ini

dari Economist menyajikan data investasi luar Cina dan perdagangan dengan Afrika.

Pasal 25 dari Deklarasi Sanya dari Summit BRICS 2011 menegaskan dukungan

negara-negara BRIC 'dari "pembangunan infrastruktur di Afrika dan industrialisasi di dalam

kerangka Kemitraan Baru untuk Pembangunan Afrika (NEPAD)." Uni Afrika (AU) didirikan

NEPAD pada tahun 2001 sebagai kerangka kerja strategis untuk pembangunan sosial-

ekonomi Pan-Afrika. NEPAD mengelola program dan proyek yang dirancang untuk

meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan partisipasi dalam ekonomi global Afrika.

3. Kebijakan Bilateral Cina ke Brazil

Pada BRICs Summit 2011, Brazil dan Cina menandatangani komunike bersama di

mana kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama bilateral di bidang

perdagangan dan investasi. Sektor industri dipilih untuk kerjasama dan investasi reksa

meliputi: penerbangan, otomotif, energi, teknologi tinggi, logistik dan pertambangan. Cina

mengindikasikan akan mendorong perusahaan Cina untuk meningkatkan impor mereka dari

produk bernilai tambah tinggi dari Brazil. Sebagai imbalannya, Brazil mengundang

perusahaan Cina untuk mengajukan tawaran untuk proyek rel kecepatan tinggi di Brazil.

Kedua negara diantisipasi membangun kemitraan untuk pembangunan infrastruktur

menjelang Brazil tuan rumah Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016.

4. Kebijakan Luar Negeri Lanjutan dengan Fokus ke Semua Negara Mitra

Selain modal sejarah, faktor lain dalam keberhasilan Cina yang sering mampu

digunakan untuk menarik perhatian rekannya dalah kompleksitas dan terkoordinasinya upaya

negara itu pada perencanaan dan penerapan peta pembangunan jangka panjang.

11

Page 12: MAKALAH BRIC

a). Akuisisi sumber daya alam - agresif

Upaya Cina untuk memperoleh hak atas sumber daya alam telah mengumpulkan

banyak perhatian media. Untuk sebuah negara besar, Cina tentu membutuhkan kuantitas

sumber daya alam dalam jumlah besar yang sangat penting untuk menopang pertumbuhan

ekonomi masa depan negara. Sebagai contoh, Cina telah banyak berinvestasi di Afrika dan

Australia untuk mengamankan akses ke hak mineral dan di Asia Selatan untuk saham klaim

ladang gas alam.

b). Energi hijau

Cina memahami kebutuhan untuk mengembangkan sumber energi bersih untuk

mengimbangi kekurangan sumber daya alamnya dan membatasi polusi berbahaya dari

industrialisasi yang pesat dan urbanisasi yang sudah menimbulkan masalah kesehatan

masyarakat yang serius. Kelangkaan lahan adalah masukan mendasar untuk teknologi penting

bagi energi hijau dan produknya, termasuk turbin angin. Upaya Cina untuk mengendalikan

cengkeramannya di pasar tanah sebagian sudah ditujukan untuk membangun posisi negara

dalam industri energi hijau dengan menarik perusahaan asing untuk berinvestasi dan

beroperasi di Cina.

c).Sepeda

Cina menempati posisi yang unggul dalam pasar sepeda dunia memenuhi keinginan

ideologi Komunis menjadi lebih universal dengan tiga barang tahan lama: mesin jahit, sepeda

dan arloji. Sejak tahun 1970, produksi sepeda dunia telah melampaui produksi mobil global

dengan perbandingan sekitar 2,5 banding 1. Pada tahun 1991, pemerintah Cina membuat

mengembangkan sepeda listrik atau sepeda elektronik sebagai tujuan resmi teknologinya.

Pada tahun 2006, ada 2.600 produsen sepeda elektronik di Cina yang berebut posisi di pasar

domestik dan dunia yang berkembang pesat.

12

Page 13: MAKALAH BRIC

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

BRIC merupakan singkatan dari kelompok kerjasama 4 negara yaitu Brazil, Rusia,

India, dan Cina. Empat negara BRIC dibedakan dari sejumlah pasar negara berkembang

lainnya karena cukup menjanjikan dengan potensi demografi dan ekonomi mereka yang

menentukan peringkat di antara negara terbesar dan paling berpengaruh di dunia pada abad

ke-21 (dan dengan memiliki kesempatan yang masuk akal untuk mewujudkan potensi itu).

Bersama-sama, empat negara BRIC yang berjumlah lebih dari 2,8 miliar orang atau 40 persen

dari populasi dunia serta mencakup lebih dari seperempat luas daratan dunia selama tiga

benua, dan pendapatan lebih dari 25 persen dari PDB global menjadi kekuatan utama bagi

keempat negara ini untuk mampu menjadi pemimpin dunia di masa yang akan datang.

Selama hampir satu dekade, negara anggota BRIC mencatat pertumbuhan ekonomi

yang luar biasa: antara tahun 2003 sampai 2008, ekonomi di Brazil, Rusia, Cina, India dan

Afrika Selatan rata-rata tumbuh delapan persen per tahun. Saat krisis keuangan melanda

dunia, negara anggota BRIC yang tampil mendongkrak perekonomian global dan mencegah

dunia terpuruk ke dalam depresi ekonomi. Mungkin hal ini pula yang mendorong Afrika

Selatan untuk bergabung bersama keempat negara tersebut dan membentuk BRICS (Brazil,

Russia, India, Cina, South Africa) pada KTT BRICS di Sanya, Cina, tahun 2011.

Cina menjadi salah satu negara sentral yang memgang peranan penting dalam

perkembangan ekonomi dunia mengingat posisinya yang kini dianggap hampir melampaui

Amerika. Cina perlu meningkatkan kerjasama dengan kelompok BRICS, seperti halnya

BRICS membutuhkan partisipasi Cina. Reformasi kebijakan Cina dalam 30 tahun terakhir

telah mengubah pandangan dunia terhadap negara ini sebelumnya - Cina pada abad ke-21

benar-benar berbeda dari Cina lebih dari 30 tahun yang lalu. Dalam 10 tahun terakhir

khususnya, Cina telah mencapai apa yang negara maju lakukan di beberapa dekade atau

bahkan berabad-abad.

Untuk mencapai tujuannya menjadi negara adidaya, Cina mengambil beberapa

kebijakan luar negeri yang tentunya tidak terlepas dari kerja sama dengan negara-negara

BRICS, diantaranya :

1. Mengundang Afrika untuk bergabung dengan BRIC pada Desember 2011 dengan

tujuan mendapatkan akses lebih mudah ke negara-negara di Afrika, mengingan Afrika

Selatan merupakan titik perkembangan dan pusat investasi di kawasan Afrika Sub-

Sahara yang memegan kontrol penting atas negara-negara Afrika lain.

13

Page 14: MAKALAH BRIC

2. Melakukan banyak investasi di Afrika Selatan demi mengikat negara ini dan

mendapatkan sumber bahan mentah yang cukup untuk modal industry di negara Cina.

Selain Afrika Selatan secara spesifik, upaya ini juga dilakukan ke negara Afrika Sub-

Sahara yang lain.

3. Membangun kerja sama bilateral dengan Brazil. Sektor industri dipilih untuk

kerjasama dan investasi reksa meliputi: penerbangan, otomotif, energi, teknologi

tinggi, logistik dan pertambangan. Cina mengindikasikan akan mendorong perusahaan

Cina untuk meningkatkan impor mereka dari produk bernilai tambah tinggi dari

Brazil. Sebagai imbalannya, Brazil mengundang perusahaan Cina untuk mengajukan

tawaran untuk proyek rel kecepatan tinggi di Brazil.

4. Kebijakan luar negeri lanjutan berupa agresi penguasaaan sumber daya alam,

kampanye dan pengupayaan energi terbarukan, serta monopoli terhadap pasar sepeda

dunia.

14

Page 15: MAKALAH BRIC

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Armstutz, Mark R. 1995. International Conflict and Cooperation: An Introduction to World Politics. Madison: Brown & Benchmark

Baylis, John and Smith, Steve. 2001. The Globalization of World Politics, 2nd Edition. London: Oxford University Press.

Griffiths, Martin, dan Terry O’Callaghan. International Relations: The Key Concepts, (Routledge: New York & London, 2002).

Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Jones, Barry R.J, etc. 2001. Introduction to International Relations. Manchester: Manchester University Press.

Mansbach, Richard W dan Kirsten L Rafferty. 2012. Pengantar Politik Global. Bandung :

Nusa Media.

Maso’ed, Mochtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES.

Internet

http://motekarmenulis.blogspot.com/2012/03/sedikit-mengenal-konsep-kepentingan.html diakses 11 Juli 2013

http://theamazing-grace.blogspot.com/2010/03/struktur-kebijakan-luar-negri.html diakses 11 Juli 2013

http://sondyi.blogspot.com/2013/04/konsep-kepentingan-nasional.html diakses 11 Juli 2013

http://www.globalsherpa.org/china-foreign-aid-india-brazil diakses 11 Juli 2013

http://www.globalsherpa.org/china-india diakses 12 Juli 2013

http://www.globalsherpa.org/china-foreign-aid-india-brazil diakses 12 Juli 2013

http://www.sindoweekly-magz.com/artikel/37/i/15-21-november-2012/highlight/72/bangkitnya- negara-adidaya-asia diakses 12 Juli 2013

http://en.wikipedia.org/wiki/BRICS diakses 12 Juli 2013

http://en.wikipedia.org/wiki/3rd_BRICS_summit diakses 12 Juli 2013

http://www.bbc.co.uk/news/business-15911603 diakses 12 Juli 2013

http://www.ft.com/home/asia diakses 12 Juli 2013

http://www.ft.com/intl/cms/s/c6e48dc0-ca02-11e2-af47-00144feab7de,Authorised=false.html?_i_location=http%3A%2F%2Fwww.ft.com%2Fcms%2Fs%2F0%2Fc6e48dc0-ca02-11e2-af47-

15

Page 16: MAKALAH BRIC

00144feab7de.html&_i_referer=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F#axzz2ZfU9c1Sy diakses 12 Juli 2013

http://www.scmp.com/news/china/article/1276995/brics-emerging-economies-expand-co-operation-internet-security diakses 12 Juli 2013

http://topics.nytimes.com/topics/reference/timestopics/organizations/b/bric_group/index.html

diakses 12 Juli 2013

http://www.brookings.edu/blogs/up-front/posts/2013/03/25-xi-jinping-china-brics-sun diakses 12

Juli 2013

16