Makalah Agama Rukun Iman
-
Upload
geniar-wijaya -
Category
Documents
-
view
1.051 -
download
20
description
Transcript of Makalah Agama Rukun Iman
![Page 1: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/1.jpg)
Makalah agama rukun imanBAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Beragama adalah suata bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yang yang diajarkan
oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap pokok-pokok ajaran
dan keyakinan sebuah agama. Oleha keran itu, tidak ada manusia yang mengaku beragama tanpa ia
meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agama tersebut.
Dalam agama Islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun Iman, terdiri dari
enam pilar. Ke enam pilar tersebut adalah keyakinan Islam terhadap hal-hal yang “ghoib” yang hanya
dapat diyakini secara transedental, sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar
manusia. Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah terdiri dari: 1) iman kepada Allah (Patuh dan taat
kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya), 2) iman kepada Malaikat-malaikat Allah (mengetahui
dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta), 3) iman kepada
Kitab-kitab Allah (melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab
Allah adalah Al-Qur'an), 4) iman kepada Rasul-rasul Allah (mencontoh perjuangan
paraNabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran), 5)
iman kepada hari Kiamat (aham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan) dan 6) iman
kepada Qada dan Qadar(paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam
semesta).
![Page 2: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/2.jpg)
Enam pilar keimanan umat Islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap
muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya, sehingga mengimani ke
enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Oleh karena itu, penulis akan mengkaji berbagai hal yang meyangkut enam pilar keimanan
tersebut, baik dalil-dalilnya maupun pengaruh keimanan tersebut terhadap kehidupan seorang
muslim. Diharapkan kajian tersebut akan menambah pemahaman penulis mengenai pentingnya
rukun iman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah
yang akan dikaji dalam makalah ini, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan rukun Iman?
2. Apakah kedudukan rukun Iman dalam agama Islam?
3. Apakah makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang rukun Islam ini
adalah:
1. Memahami maksud dengan rukun Iman?
2. Mengetahui kedudukan rukun Iman dalam agama Islam?
3. Memahami makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim?
1.4 Metode dan Teknik Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik, yakni dengan
mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada dan
![Page 3: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/3.jpg)
pengetahuan penulis. Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan terhadap berbagai
literatur aqidah.
1.5 Sistematika PenulisanMakalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan dan tujuan
Penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan materi, yang berisi tentang pengertian, dalil-dalil dan materi
rukun ImanBab III Penutup, berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
RUKUN IMAN SEBAGAI PILAR KEYAKINAN UMAT ISLAM
2.1 Pengertian Rukun Iman
Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan seorang
muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam, yaitu:
Iman kepada Allah
![Page 4: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/4.jpg)
Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya
Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
o Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta
Iman kepada Kitab-kitab Allah
o Melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an
o Al-Qur'an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab Zabur, Taurat, dan Injil
Iman kepada Rasul-rasul Allah
o Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai
kesabaran
Iman kepada hari Kiamat
Paham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan
Iman kepada Qada dan Qadar
o Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta
Mengenai rukun iman ini berikut dalil-dalilnya:
”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialahberiman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, dan nabi-nabi…” (Al-Baqarah:177)
Begitu juga nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda dalam hadits Jibril:”Iman ituadalah hendaklah
engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari akhir.
Dan engkau beriman kepada takdir Allah, yang baik maupun yang buruk.” (HR Muslim)
2.2 Penjelasan Ringkas Tentang Rukun Iman
2.2.1 Iman Kepada Allah Ta’ala
![Page 5: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/5.jpg)
Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah
Rabb dan Raja segala sesuatu, Dialah Yang Mencipta, Yang Memberi Rizki,
Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia yang berhak diibadahi.
Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan segala jenis ibadah tidak boleh
diberikan kepada selain-Nya, Dia memiliki sifat-sifat kesempurnaan,
keagungan, dan kemuliaan, serta Dia bersih dari segala cacat dan
kekurangan.
Mempercayai bahwa Allah itu adalah Zat (essensi) dan Ada (eksistensi)
pada Allah Maha Esa itu merupakan satuan, Ada pada Allah itu bersifat
mutlak, berbeda dengan eksistensi manusia bersifat nisbi. Aliran Sunni
menambahkan beberapa Sifat-Ilah yang merupakan suatu kemestian, yaitu
Azali (al-Qidam), kekal tanpa batas (al-Baqa), berbeda dengan setiap
kebaharuan (Mukhâlafat lil Hawâdits), keberadaannya itu pada zat-Nya sendiri
(Qiyâmuhu bi Nafsihi), maha esa (al-Wahdâniyat), berkemampuan tanpa
batas (al-Qudrat), berkemauan tanpa hambatan (al-Irâdat), tahu atas setiap
sesuatu (al-u), hidup (al-Hayt), mendengar (al-Samak), menyaksikan (al-
Bashar), berbicara menurut zat-Nya (al-Kalam).
2.2.2 Iman Kepada Para Malaikat-Nya
Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki
malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka, sebagaimana yang
telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan.
Adapun yang diperintahkan kepada mereka, mereka laksanakan. Mereka
![Page 6: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/6.jpg)
bertasbih siang dan malam tanpa berhenti. Mereka melaksanakan tugas
masing-masing sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana
disebutkan dalam riwayat-riwayat mutawatir dari nash-nash Al-Qur’an maupun
As-Sunnah. Jadi, setiap gerakan di langit dan di bumi, berasal dari para
malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan perintah Allah Azza wa
Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil (terperinci), para malaikat yang
namanya disebutkan oleh Allah, adapun yang belum disebutkan namanya,
wajib mengimani mereka secara ijmal (global).
2.2.3 Iman Kepada Kitab-Kitab
Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki
kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-
benar merupakanKalam (firman, ucapan)-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk.
Apa yang dikandungnya adalah benar. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya
selain Allah. Wajib beriman secaraijmal, kecuali yang telah disebutkan
namanya oleh Allah, maka wajib baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu
Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an. Selain wajib mengimani bahwa Al-Qur’an
diturunkan dari sisi Allah, wajib pula mengimani bahwa Allah telah
mengucapkannya sebagaimana Dia telah mengucapkan seluruh kitab lain
yang diturunkan. Wajib pula melaksanakan berbagai perintah dan kewajiban
serta menjauhi berbagai larangan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur’an
![Page 7: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/7.jpg)
merupakan tolok ukur kebenaran kitab-kitab terdahulu. Hanya Al-Qur’anlah
yang dijaga oleh Allah dari pergantian dan perubahan. Al-Qur’an adalah
Kalam Allah yang diturunkan, dan bukan makhluk, yang berasal dari-Nya dan
akan kembali kepada-Nya.
2.2.4 Iman Kepada Rasul-rasul
Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah
mengutus para rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada
cahaya. Kebijaksanaan-Nya telah menetapkan bahwa Dia mengutus para
rasul itu kepada manusia untuk memberi kabar gembira dan ancaman kepada
mereka. Maka, wajib beriman kepada semua rasul secara ijmal sebagaimana
wajib pula beriman secara tafshil kepada siapa di antara mereka yang disebut
namanya oleh Allah, yaitu 25 diantara mereka yang disebutkan oleh Allah
dalam Al-Qur’an. Wajib pula beriman bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul
dan nabi-nabi selain mereka, yang jumlahnya tidak diketahui oleh selain Allah,
dan tidak ada yang mengetahui nama-nama mereka selain Allah Yang Maha
Mulia dan Maha Tinggi. Wajib pula beriman bahwa Muhammad shalalallahu
alaihi wa salam adalah yang paling mulia dan penutup para nabi dan rasul,
risalahnya meliputi bangsa jin dan manusia, serta tidak ada nabi setelahnya.
Kecuali mesti beriman terhadap Nabi Muhammad, yang merupakan bagian kedua pada Syahadatain,
maka setiap Muslim diwajibkan pula mempercayai Rasul-Rasul Allah pada masa-masa sebelumnya dan
memuliakannya. Di dalam kitab suci Al-Qur'an terdapat nama dua puluh lima Rasul Allah, yang satu persatunya
disebutkan dengan nyata,
![Page 8: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/8.jpg)
yaitu
: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak,Yaakub, Yusuf, Ayub, Zulkifli, Syu'aib, Musa, Ha
run, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa,Yunus, Zakharia, Yahya, Isa, Beberapa dalil mengenai adanya rasul Allah adalah sebagai berikut:
1) "Kami utus pada setiap ummat itu seorang Rasul", (Nahal, 16:36).
2) "Kami tidak akan memikulkan siksa (atas sesuatu ummat) kecuali lebih dahulu Kami utus seorang
Rasul," (Isra', 17:15).
2.2.5 Iman Kepada Kebangkitan Setelah Mati
Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat
tentang adanya negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan
orang-orang yang berbuat baik dan kejahatan orang-orang yang berbuat jahat.
Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika Dia menghendaki.
Pengertian alba’ts (kebangkitan) menurut syar’i adalah dipulihkannya badan
dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar
dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup
dan bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan
kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
2.2.6 Iman Kepada Takdir Yang Baik Maupun Yang Buruk Dari Allah Ta’ala.
Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa
segala kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta’ala
telah mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman
azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan
![Page 9: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/9.jpg)
kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah telah
menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya. Allah
berfirman ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar
(ukuran).” (Al-Qomar: 49)
2.3 Pengaruh Iman terhadap Kehidupan Seorang Muslim
Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengaruh dan dampak
keimanan seseorang muslim terhadap perilakunya sehari-hari.
a. Pengaruh Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi
perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan
dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa
Allah itu ada, Maha Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya
akan senantiasa berhati-hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian,
kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya, sebab ia yakin bahwa
Allah itu ada. Karena itu selama iman itu ada dalam dirinya, tidak mungkin ia
dapat berbuat yang tidak sesuai dengan perintah Allah.
b. Pengaruh Iman Kepada Malaikat
Keyakinan terhadap adanya malaikat, bukan hanya sebatas mengetahui nama
dan tugas-tugasnya, akan berpengaruh terhadap perilaku manusia. Jika kita
yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk kita, maka
seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya
karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut akan dicatat
![Page 10: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/10.jpg)
oleh malaikat. Begitu juga dengan keyakinan adanya malaikat, maka seorang
muslim akan senantiasa optimis dan yakin perbuatan yang baiknya tidak akan
sia-sia dilakukan. Oleh karena itu iman kepada malaikat akan melahirkan
sikap berhati-hati, optimis, dan dimanis, tidak mudah putus asa atau kecewa.
c. Pengaruh Iman Kepada Kitab
Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan
yang kuat akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus
ditempuh manusia telah diberitahukan Allah dalam kitab suci. Manusia tidak
memiliki kemampuan untuk melihat masa depan yang akan ditempuhnya
setelah kehidupan untuk melihat masa depan yang akan ditempuhnya setelah
hidup berakhir, maka dengan pemberitahuan kitab suci manusia dapat
mengatur hidupnya menyesuaikan dengan rencana Allah, sehingga manusia
mempunyai masa depan yang jelas.
d. Pengaruh Iman Kepada Rasul
Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan
adanya rasul maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan
terbaik yang sesuai dengan apa yang diharapkan Allah. Dengan perilaku yang
dicontohkan Rasulullah, maka manusia akan mempunyai pegangan yang jelas
dan lengkap mengenai berbagai tuntutan kehidupan baik yang berhubungan
dengan Allah, hubungan antar manusia maupun lainnya.
e. Pengaruh Iman Kepada Hari Akhir
![Page 11: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/11.jpg)
Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan
datangnya hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan
tersebut akan melahirkan sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-
sia dalam kehidupan manusia, karena semuanya akan
dipertanggungjawabkan amal ibadah dan balasannya. Manusia tidak akan
kecewa apabila di dunia ia tidak memperolah balasan dari amal perbuatannya,
karena ia yakin di hari akhir ia akan memperoleh balasan apa yang ia perbuat
di dunia ini. Apabila seorang muslim yakin akan hari akhir, maka ia akan
terhindar dari sikap malas dan suka melamun, melainkan ia akan terus
berproses dan mencari makna kehidupan.
f. Pengaruh Iman Kepada Takdir
Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah
kecewa dan putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan
yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang
terbaik kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, jika kita tertimpa musibah maka ia
akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,
sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Karena itu dalam
kaitan dengan takdir ini segogjayanya lahir sikap sabar dan tawakal yang
![Page 12: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/12.jpg)
dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk
mencari takdir yang terbaik dari Allah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan seorang
muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam,
yaitu:man kepadaAllah, Iman kepada Malaikat-malaikat Allah, Iman kepada Kitab-kitab Allah,
Iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hariKiamat, Iman kepada Qada dan Qadar,
b. Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi
perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan
dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa
Allah itu ada, Maha Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya
![Page 13: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/13.jpg)
akan senantiasa berhati-hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian,
kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya.
c. Keyakinan terhadap adanya malaikatakan berpengaruh terhadap perilaku
manusia. Jika kita yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan
buruk kita, maka seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap
perbuatannya karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut
akan dicatat oleh malaikat.
d. Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan yang
kuat akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus
ditempuh manusia telah diberitahukan Allah dalam kitab suci.
e. Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan adanya
rasul maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan terbaik
yang sesuai dengan apa yang diharapkan Allah.
f. Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan datangnya
hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan tersebut akan
melahirkan sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-sia dalam
kehidupan manusia, karena semuanya akan dipertanggungjawabkan amal
ibadah dan balasannya.
g. Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah kecewa
dan putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang
telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik
![Page 14: Makalah Agama Rukun Iman](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022082315/55cf98c3550346d03399855d/html5/thumbnails/14.jpg)
kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang.
3.2 Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari, oleha karena itu
penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT
agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah SWT. Juga keyakinan kita terhadap
malaikat, kitab, rasul, hari akhir dan takdir senantiasa harus ditingkat demi meningkatkan amal
ibadah kita.
DAFTAR PUSTAKA
A. Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang: PG PAUD STKIP UNSAP
Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.
Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka
Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara