Makalah Agama Rukun Iman

17
Makalah agama rukun iman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beragama adalah suata bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yang yang diajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap pokok-pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama. Oleha keran itu, tidak ada manusia yang mengaku beragama tanpa ia meyakini apa- apa yang ditetapkan oleh agama tersebut. Dalam agama Islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun Iman, terdiri dari enam pilar. Ke enam pilar tersebut adalah keyakinan Islam terhadap hal-hal yang “ghoib” yang hanya dapat diyakini secara transedental, sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia. Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah terdiri dari: 1) iman kepada Allah (Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya), 2) iman kepada Malaikat-malaikat Allah (mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta), 3) iman kepada Kitab-kitab Allah (melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an), 4) iman kepada Rasul-rasul Allah (mencontoh perjuangan paraNabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran), 5) iman kepada hari Kiamat (aham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan) dan 6) iman

description

Rukun Iman

Transcript of Makalah Agama Rukun Iman

Page 1: Makalah Agama Rukun Iman

Makalah agama rukun imanBAB I

 PENDAHULUAN

   1.1        Latar Belakang Masalah

 

Beragama adalah suata bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yang yang diajarkan

oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap pokok-pokok ajaran

dan keyakinan sebuah agama. Oleha keran itu, tidak ada manusia yang mengaku beragama tanpa ia

meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agama tersebut.

Dalam agama Islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun Iman, terdiri dari

enam pilar. Ke enam pilar tersebut adalah keyakinan Islam terhadap hal-hal yang “ghoib” yang hanya

dapat diyakini secara transedental, sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar

manusia. Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah terdiri dari: 1) iman kepada Allah (Patuh dan taat

kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya), 2) iman kepada Malaikat-malaikat Allah (mengetahui

dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta), 3) iman kepada

Kitab-kitab Allah (melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab

Allah adalah Al-Qur'an), 4) iman kepada Rasul-rasul Allah (mencontoh perjuangan

paraNabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran), 5)

iman kepada hari Kiamat (aham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan) dan 6) iman

kepada Qada dan Qadar(paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam

semesta).

 

 

Page 2: Makalah Agama Rukun Iman

Enam pilar keimanan umat Islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap

muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya, sehingga mengimani ke

enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Oleh karena itu, penulis akan mengkaji berbagai hal yang meyangkut enam pilar keimanan

tersebut, baik dalil-dalilnya maupun pengaruh keimanan tersebut terhadap kehidupan seorang

muslim. Diharapkan kajian tersebut akan menambah pemahaman penulis mengenai pentingnya

rukun iman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. 

1.2     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah

yang akan dikaji dalam makalah ini, yaitu:

1.      Apakah yang dimaksud dengan rukun Iman?

2.      Apakah kedudukan rukun Iman dalam agama Islam?

3.      Apakah makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim?

1.3     Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang rukun Islam ini

adalah:

1.      Memahami maksud dengan rukun Iman?

2.      Mengetahui kedudukan rukun Iman dalam agama Islam?

3.      Memahami makna rukun iman terhadap kehidupan seorang muslim?

1.4        Metode dan Teknik Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik, yakni dengan

mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada  dan

Page 3: Makalah Agama Rukun Iman

pengetahuan penulis. Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan terhadap berbagai

literatur aqidah.

1.5        Sistematika PenulisanMakalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:Bab I   Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan dan tujuan 

Penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.

Bab II  Pembahasan materi, yang berisi tentang pengertian, dalil-dalil dan materi

rukun ImanBab III            Penutup, berisi kesimpulan dan saran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

RUKUN IMAN SEBAGAI PILAR KEYAKINAN UMAT ISLAM

 

2.1 Pengertian Rukun Iman

Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan seorang

muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam, yaitu:

         Iman kepada Allah

Page 4: Makalah Agama Rukun Iman

Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya

         Iman kepada Malaikat-malaikat Allah

o    Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta

         Iman kepada Kitab-kitab Allah

o    Melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an

o    Al-Qur'an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab Zabur, Taurat, dan Injil

         Iman kepada Rasul-rasul Allah

o    Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai

kesabaran

         Iman kepada hari Kiamat

Paham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan

         Iman kepada Qada dan Qadar

o    Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta

Mengenai rukun iman ini berikut dalil-dalilnya:

”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu

kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialahberiman kepada Allah,

hari kemudian, malaikat-malaikat, dan nabi-nabi…” (Al-Baqarah:177)

Begitu juga nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda dalam hadits Jibril:”Iman ituadalah hendaklah

engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari akhir.

Dan engkau beriman kepada takdir Allah, yang baik maupun yang buruk.” (HR Muslim)

 

2.2 Penjelasan Ringkas Tentang Rukun Iman

2.2.1 Iman Kepada Allah Ta’ala

Page 5: Makalah Agama Rukun Iman

Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah

Rabb dan Raja segala sesuatu, Dialah Yang Mencipta, Yang Memberi Rizki,

Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia yang berhak diibadahi.

Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan segala jenis ibadah tidak boleh

diberikan kepada selain-Nya, Dia memiliki sifat-sifat kesempurnaan,

keagungan, dan kemuliaan, serta Dia bersih dari segala cacat dan

kekurangan.

Mempercayai bahwa Allah itu adalah Zat (essensi) dan Ada (eksistensi)

pada Allah Maha Esa itu merupakan satuan, Ada pada Allah itu bersifat

mutlak, berbeda dengan eksistensi manusia bersifat nisbi. Aliran Sunni

menambahkan beberapa Sifat-Ilah yang merupakan suatu kemestian, yaitu

Azali (al-Qidam), kekal tanpa batas (al-Baqa), berbeda dengan setiap

kebaharuan (Mukhâlafat lil Hawâdits), keberadaannya itu pada zat-Nya sendiri

(Qiyâmuhu bi Nafsihi), maha esa (al-Wahdâniyat), berkemampuan tanpa

batas (al-Qudrat), berkemauan tanpa hambatan (al-Irâdat), tahu atas setiap

sesuatu (al-u), hidup (al-Hayt), mendengar (al-Samak), menyaksikan (al-

Bashar), berbicara menurut zat-Nya (al-Kalam).

2.2.2 Iman Kepada Para Malaikat-Nya

Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki

malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka, sebagaimana yang

telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan.

Adapun yang diperintahkan kepada mereka, mereka laksanakan. Mereka

Page 6: Makalah Agama Rukun Iman

bertasbih siang dan malam tanpa berhenti. Mereka melaksanakan tugas

masing-masing sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana

disebutkan dalam riwayat-riwayat mutawatir dari nash-nash Al-Qur’an maupun

As-Sunnah. Jadi, setiap gerakan di langit dan di bumi, berasal dari para

malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan perintah Allah Azza wa

Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil (terperinci), para malaikat yang

namanya disebutkan oleh Allah, adapun yang belum disebutkan namanya,

wajib mengimani mereka secara ijmal (global).

2.2.3        Iman Kepada Kitab-Kitab

Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki

kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-

benar merupakanKalam (firman, ucapan)-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk.

Apa yang dikandungnya adalah benar. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya

selain Allah. Wajib beriman secaraijmal, kecuali yang telah disebutkan

namanya oleh Allah, maka wajib baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu

Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an. Selain wajib mengimani bahwa Al-Qur’an

diturunkan dari sisi Allah, wajib pula mengimani bahwa Allah telah

mengucapkannya sebagaimana Dia telah mengucapkan seluruh kitab lain

yang diturunkan. Wajib pula melaksanakan berbagai perintah dan kewajiban

serta menjauhi berbagai larangan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur’an

Page 7: Makalah Agama Rukun Iman

merupakan tolok ukur kebenaran kitab-kitab terdahulu. Hanya Al-Qur’anlah

yang dijaga oleh Allah dari pergantian dan perubahan. Al-Qur’an adalah

Kalam Allah yang diturunkan, dan bukan makhluk, yang berasal dari-Nya dan

akan kembali kepada-Nya.

2.2.4        Iman Kepada Rasul-rasul

Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah

mengutus para rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada

cahaya. Kebijaksanaan-Nya telah menetapkan bahwa Dia mengutus para

rasul itu kepada manusia untuk memberi kabar gembira dan ancaman kepada

mereka. Maka, wajib beriman kepada semua rasul secara ijmal sebagaimana

wajib pula beriman secara tafshil kepada siapa di antara mereka yang disebut

namanya oleh Allah, yaitu 25 diantara mereka yang disebutkan oleh Allah

dalam Al-Qur’an. Wajib pula beriman bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul

dan nabi-nabi selain mereka, yang jumlahnya tidak diketahui oleh selain Allah,

dan tidak ada yang mengetahui nama-nama mereka selain Allah Yang Maha

Mulia dan Maha Tinggi. Wajib pula beriman bahwa Muhammad shalalallahu

alaihi wa salam adalah yang paling mulia dan penutup para nabi dan rasul,

risalahnya meliputi bangsa jin dan manusia, serta tidak ada nabi setelahnya.

Kecuali mesti beriman terhadap Nabi Muhammad, yang merupakan bagian kedua pada Syahadatain,

maka setiap Muslim diwajibkan pula mempercayai Rasul-Rasul Allah pada masa-masa sebelumnya dan

memuliakannya. Di dalam kitab suci Al-Qur'an terdapat nama dua puluh lima Rasul Allah, yang satu persatunya

disebutkan dengan nyata,

Page 8: Makalah Agama Rukun Iman

yaitu

: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak,Yaakub, Yusuf, Ayub, Zulkifli, Syu'aib, Musa, Ha

run, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa,Yunus, Zakharia, Yahya, Isa,            Beberapa dalil mengenai adanya rasul Allah adalah sebagai berikut:

1)      "Kami utus pada setiap ummat itu seorang Rasul", (Nahal, 16:36).

2)      "Kami tidak akan memikulkan siksa (atas sesuatu ummat) kecuali lebih dahulu Kami utus seorang

Rasul," (Isra', 17:15).

2.2.5 Iman Kepada Kebangkitan Setelah Mati

Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat

tentang adanya negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan

orang-orang yang berbuat baik dan kejahatan orang-orang yang berbuat jahat.

Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika Dia menghendaki.

Pengertian alba’ts (kebangkitan) menurut syar’i adalah dipulihkannya badan

dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar

dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup

dan bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan

kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

2.2.6 Iman Kepada Takdir Yang Baik Maupun Yang Buruk Dari Allah Ta’ala.

Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa

segala kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta’ala

telah mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman

azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan

Page 9: Makalah Agama Rukun Iman

kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah telah

menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya. Allah

berfirman ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar

(ukuran).” (Al-Qomar: 49)

2.3 Pengaruh Iman terhadap Kehidupan Seorang Muslim

            Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengaruh dan dampak

keimanan seseorang muslim terhadap perilakunya sehari-hari.

a.      Pengaruh Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi

perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan

dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa

Allah itu ada, Maha Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya

akan senantiasa berhati-hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian,

kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya, sebab ia yakin bahwa

Allah itu ada. Karena itu selama iman itu ada dalam dirinya, tidak mungkin ia

dapat berbuat yang tidak sesuai dengan perintah Allah.

b.      Pengaruh Iman Kepada Malaikat

Keyakinan terhadap adanya malaikat, bukan hanya sebatas mengetahui nama

dan tugas-tugasnya, akan berpengaruh terhadap perilaku manusia. Jika kita

yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk kita, maka

seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya

karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut akan dicatat

Page 10: Makalah Agama Rukun Iman

oleh malaikat. Begitu juga dengan keyakinan adanya malaikat, maka seorang

muslim akan senantiasa optimis dan yakin perbuatan yang baiknya tidak akan

sia-sia dilakukan. Oleh karena itu iman kepada malaikat akan melahirkan

sikap berhati-hati, optimis, dan dimanis, tidak mudah putus asa atau kecewa.

c.       Pengaruh Iman Kepada Kitab

Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan

yang kuat akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus

ditempuh manusia telah diberitahukan Allah dalam kitab suci. Manusia tidak

memiliki kemampuan untuk melihat masa depan yang akan ditempuhnya

setelah kehidupan untuk melihat masa depan yang akan ditempuhnya setelah

hidup berakhir, maka dengan pemberitahuan kitab suci manusia dapat

mengatur hidupnya menyesuaikan dengan rencana Allah, sehingga manusia

mempunyai masa depan yang jelas.

d.      Pengaruh Iman Kepada Rasul

Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan

adanya rasul maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan

terbaik yang sesuai dengan apa yang diharapkan Allah. Dengan perilaku yang

dicontohkan Rasulullah, maka manusia akan mempunyai pegangan yang jelas

dan lengkap mengenai berbagai tuntutan kehidupan baik yang berhubungan

dengan Allah, hubungan antar manusia maupun lainnya.

e.       Pengaruh Iman Kepada Hari Akhir

Page 11: Makalah Agama Rukun Iman

Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan

datangnya hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan

tersebut akan melahirkan sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-

sia dalam kehidupan manusia, karena semuanya akan

dipertanggungjawabkan amal ibadah dan balasannya. Manusia tidak akan

kecewa apabila di dunia ia tidak memperolah balasan dari amal perbuatannya,

karena ia yakin di hari akhir ia akan memperoleh balasan apa yang ia perbuat

di dunia ini. Apabila seorang muslim yakin akan hari akhir, maka ia akan

terhindar dari sikap malas dan suka melamun, melainkan ia akan terus

berproses dan mencari makna kehidupan.

f.       Pengaruh Iman Kepada Takdir

Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah

kecewa dan putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan

yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang

terbaik kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, jika kita tertimpa musibah maka ia

akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,

sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Karena itu dalam

kaitan dengan takdir ini segogjayanya lahir sikap sabar dan tawakal yang

Page 12: Makalah Agama Rukun Iman

dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk

mencari takdir yang terbaik dari Allah.

BAB III

PENUTUP

3.1        Kesimpulan

a.       Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan seorang

muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam,

yaitu:man kepadaAllah, Iman kepada Malaikat-malaikat Allah, Iman kepada Kitab-kitab Allah,

Iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hariKiamat, Iman kepada Qada dan Qadar,

b.      Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi

perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan

dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa

Allah itu ada, Maha Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya

Page 13: Makalah Agama Rukun Iman

akan senantiasa berhati-hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian,

kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya.

c.       Keyakinan terhadap adanya malaikatakan berpengaruh terhadap perilaku

manusia. Jika kita yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan

buruk kita, maka seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap

perbuatannya karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut

akan dicatat oleh malaikat.

d.      Iman kepada kitab Allah bagi manusia dapat memberikan keyakinan yang

kuat akan kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus

ditempuh manusia telah diberitahukan Allah dalam kitab suci.

e.       Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan adanya

rasul maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan terbaik

yang sesuai dengan apa yang diharapkan Allah.

f.       Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah keyakinan akan datangnya

hari akhir sebagai ujung perjalanan umat manusia. Keimanan tersebut akan

melahirkan  sikap optimis, yakni bahwa tidak akan ada yang sia-sia dalam

kehidupan manusia, karena semuanya akan dipertanggungjawabkan amal

ibadah dan balasannya.

g.      Beriman kepada takdir akan melahirkan sikap optimis, tidak mudah kecewa

dan putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang

telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik

Page 14: Makalah Agama Rukun Iman

kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. 

3.2     Saran

Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari, oleha karena itu

penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT

agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah SWT. Juga keyakinan kita terhadap

malaikat, kitab, rasul, hari akhir dan takdir senantiasa harus ditingkat demi meningkatkan amal

ibadah kita.

DAFTAR PUSTAKA

A.    Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang: PG PAUD STKIP UNSAP

Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya: Pt. Bina Ilmu.

Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung: Penerbit Pustaka

Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya.

Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara