m Xi Flotasi
-
Upload
merlin-nabella -
Category
Documents
-
view
47 -
download
0
Transcript of m Xi Flotasi
Mikroskop atau loop
Corong
Papan grain counting
Pan pemanas
Pemanas (oven)
Ember
Gelas ukur
Stop watch
Flotation Machine
11.4 Prosedur Percobaan
Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa.
Tentukan kadar feed batubaranya.
Lakukan pengkondisian dengan menambahkan minyak tanah sekitar 100
ml.
Campurkan batubara dengan kuarsa di atas dengan air, lalu aduk hingga
merata.
Ukur debit air yang keluar.
Isi Flotation Machine dengan air hingga penuh.
Hidupkan compressor dan atur agar debit udara yang keluar sekitar 0,5
liter/menit.
Masukkan feed diatas pada feeder Flotation Machine setiap 15 detik.
Foto 11.1Memasukkan feed kedalam feeder
Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.
Tampung konsentrat (overflow) dan tailing (underflow), lalu saring.
Foto 11.2Simulasi Flotation Machine
Masukkan ke pan pemanas, lalu keringkan pada suhu 1000 hingga 1050C
hingga airnya hilang.
Timbang berat konsentrat (batubara).
Tentukan kadar konsentrat (batubara) dengan melakukan grain counting.
Tentukan berat tailing (T) beserta kadarnya (t), dengan rumus sebagai
berikut :
Material Balance
Metallurgical Balance
Dimana :
F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
F = C + T
F.f = C.c + T.t
Concentrate
Pembuat Gelembung
Feed
11.5 Data Hasil Pengamatan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai
berikut :
Berat feed (F) = 500 gr (terdiri dari 250 gr batubara ukuran -200# dan 250
gr kuarsa).
Kadar feed (f) = 50% (kadar batubara)
Berat concentrate (C) = 200 gr.
Kadar concentrate (c) = 90%.
11.6 Perhitungan
11.6.1 Menghitung Berat Tailing (T) SiO2
T = 500 gr – 200 gr
= 300 gr.
11.6.2 Menghitung Berat Tailing (T) SiO2
tSiO2 = (500x 50 )−(200 x90)
300
= 25000−18000
300
= 7000300
= 23,33%
11.6.3 Menghitung Nilai Recovery (R)
R = 200x 90500 x50
x 100%
= 1800025000
x 100%
T = F – C
tSiO2 = (F x f )−(C x c)
T
R = C x cF x f
x 100%
= 72%
11.6.4 Mencari Ratio of Concentration (K)
K = 500200
= 2,5
11.7 Data Hasil Perhitungan
Tabel 11.1Tabel Hasil Perhitungan Flotasi
NoFeed Concentrate Tailing
R (%)
KF (gr)
f (%) C (gr) c (%) T (gr) t (%)
1. 500 50 200 90 300 23,33 72 2,5
11.8 Analisa
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa mengenai
kecepatan saat memasukkan feed kedalam feeder, saat memasukkan feed
kedalam feeder harus dilakukan secara perlahan dan konstan. Hal ini dilakukan
agar pendistribusian mineral dalam flotation machine berjalan dengan lancar
(tidak terjadi penumpukan/penggumpalan) feed yang masuk harus berbentuk
slurry atau lumpur. Gaya yang bekerja pada alat ini adalah sink and float (yaitu
gaya tenggelam dan gaya mengapung). Dimana, mineral yang tak suka air
(batubara) akan menempel pada gelembung udara dan akan mengapung hingga
ke permukaan air, sedangkan mineral yang suka air (kuarsa) akan tetap
mengendap di dalam air. Ukuran butir mineral yang digunakan juga harus halus,
karena jika tidak halus, gelembung udara akan mengalami kesulitan saat
mengangkat mineral yang tidak suka air. Selain itu, gelembung udara harus
stabil. Untuk menstabilkan gelembung udara ini dibutuhkan penambahan frother.
Kecepatan gelembung saat naik menuju permukaan diharus beraturan (vertikal)
agar tidak terjadi benturan antar gelembung yang menyebabkan gelembung
pecah sebelum mencapai permukaan.
K = FC
11.9 Kesimpulan
Dalam proses pemisahan mineral kali ini menggunakan flotation machine.
Dalam proses pemisahannya, alat ini bekerja dengan memanfaatkan sifat
permukaan suatu mineral yaitu sifat hydrophobic (tidak suka air) dan hydrophilic
(suka air). Sama halnya dengan spiral classifier, percobaan ini dilakukan hanya
sekali saja untuk 1 shift (jadi, semua data sama). Dilihat dari hasil perolehan
recovery-nya, saya rasa sudah cukup bagus dengan nilai 72%. Dengan nilai ratio
of concentration (K) sebesar 2,5. Namun, penggunaan alat ini sangat dihindari
dalam pengolahan skala industri dikarenakan harus mengeluarkan biaya yang
lebih besar untuk penambahan reagen-reagen kimia dan dalam proses kominusi
harus lebih halus lagi butiran mineralnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Flotasi”. 2012.
http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/04/flotasi_18.html. Diakses pada 28
Desember 2012, pukul 14.27 WIB.
Staff Assisten Laboratorium Tambang. “Diktat Penuntun Praktikum
Pengolahan Bahan Galian”. 2012. Universitas Islam Bandung.