m Xi Flotasi

7
Mikroskop atau loop Corong Papan grain counting Pan pemanas Pemanas (oven) Ember Gelas ukur Stop watch Flotation Machine 11.4 Prosedur Percobaan Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa. Tentukan kadar feed batubaranya. Lakukan pengkondisian dengan menambahkan minyak tanah sekitar 100 ml. Campurkan batubara dengan kuarsa di atas dengan air, lalu aduk hingga merata. Ukur debit air yang keluar. Isi Flotation Machine dengan air hingga penuh. Hidupkan compressor dan atur agar debit udara yang keluar sekitar 0,5 liter/menit. Masukkan feed diatas pada feeder Flotation Machine setiap 15 detik.

Transcript of m Xi Flotasi

Page 1: m Xi Flotasi

Mikroskop atau loop

Corong

Papan grain counting

Pan pemanas

Pemanas (oven)

Ember

Gelas ukur

Stop watch

Flotation Machine

11.4 Prosedur Percobaan

Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa.

Tentukan kadar feed batubaranya.

Lakukan pengkondisian dengan menambahkan minyak tanah sekitar 100

ml.

Campurkan batubara dengan kuarsa di atas dengan air, lalu aduk hingga

merata.

Ukur debit air yang keluar.

Isi Flotation Machine dengan air hingga penuh.

Hidupkan compressor dan atur agar debit udara yang keluar sekitar 0,5

liter/menit.

Masukkan feed diatas pada feeder Flotation Machine setiap 15 detik.

Foto 11.1Memasukkan feed kedalam feeder

Page 2: m Xi Flotasi

Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.

Tampung konsentrat (overflow) dan tailing (underflow), lalu saring.

Foto 11.2Simulasi Flotation Machine

Masukkan ke pan pemanas, lalu keringkan pada suhu 1000 hingga 1050C

hingga airnya hilang.

Timbang berat konsentrat (batubara).

Tentukan kadar konsentrat (batubara) dengan melakukan grain counting.

Tentukan berat tailing (T) beserta kadarnya (t), dengan rumus sebagai

berikut :

Material Balance

Metallurgical Balance

Dimana :

F = Berat Feed (gr)

f = Kadar Feed (%)

C = Berat Konsentrat (gr)

c = Kadar Konsentrat (%)

T = Berat Tailing (gr)

t = Kadar Tailing (%)

F = C + T

F.f = C.c + T.t

Concentrate

Pembuat Gelembung

Feed

Page 3: m Xi Flotasi

11.5 Data Hasil Pengamatan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai

berikut :

Berat feed (F) = 500 gr (terdiri dari 250 gr batubara ukuran -200# dan 250

gr kuarsa).

Kadar feed (f) = 50% (kadar batubara)

Berat concentrate (C) = 200 gr.

Kadar concentrate (c) = 90%.

11.6 Perhitungan

11.6.1 Menghitung Berat Tailing (T) SiO2

T = 500 gr – 200 gr

= 300 gr.

11.6.2 Menghitung Berat Tailing (T) SiO2

tSiO2 = (500x 50 )−(200 x90)

300

= 25000−18000

300

= 7000300

= 23,33%

11.6.3 Menghitung Nilai Recovery (R)

R = 200x 90500 x50

x 100%

= 1800025000

x 100%

T = F – C

tSiO2 = (F x f )−(C x c)

T

R = C x cF x f

x 100%

Page 4: m Xi Flotasi

= 72%

11.6.4 Mencari Ratio of Concentration (K)

K = 500200

= 2,5

11.7 Data Hasil Perhitungan

Tabel 11.1Tabel Hasil Perhitungan Flotasi

NoFeed Concentrate Tailing

R (%)

KF (gr)

f (%) C (gr) c (%) T (gr) t (%)

 1. 500 50 200 90 300 23,33 72 2,5

11.8 Analisa

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa mengenai

kecepatan saat memasukkan feed kedalam feeder, saat memasukkan feed

kedalam feeder harus dilakukan secara perlahan dan konstan. Hal ini dilakukan

agar pendistribusian mineral dalam flotation machine berjalan dengan lancar

(tidak terjadi penumpukan/penggumpalan) feed yang masuk harus berbentuk

slurry atau lumpur. Gaya yang bekerja pada alat ini adalah sink and float (yaitu

gaya tenggelam dan gaya mengapung). Dimana, mineral yang tak suka air

(batubara) akan menempel pada gelembung udara dan akan mengapung hingga

ke permukaan air, sedangkan mineral yang suka air (kuarsa) akan tetap

mengendap di dalam air. Ukuran butir mineral yang digunakan juga harus halus,

karena jika tidak halus, gelembung udara akan mengalami kesulitan saat

mengangkat mineral yang tidak suka air. Selain itu, gelembung udara harus

stabil. Untuk menstabilkan gelembung udara ini dibutuhkan penambahan frother.

Kecepatan gelembung saat naik menuju permukaan diharus beraturan (vertikal)

agar tidak terjadi benturan antar gelembung yang menyebabkan gelembung

pecah sebelum mencapai permukaan.

K = FC

Page 5: m Xi Flotasi

11.9 Kesimpulan

Dalam proses pemisahan mineral kali ini menggunakan flotation machine.

Dalam proses pemisahannya, alat ini bekerja dengan memanfaatkan sifat

permukaan suatu mineral yaitu sifat hydrophobic (tidak suka air) dan hydrophilic

(suka air). Sama halnya dengan spiral classifier, percobaan ini dilakukan hanya

sekali saja untuk 1 shift (jadi, semua data sama). Dilihat dari hasil perolehan

recovery-nya, saya rasa sudah cukup bagus dengan nilai 72%. Dengan nilai ratio

of concentration (K) sebesar 2,5. Namun, penggunaan alat ini sangat dihindari

dalam pengolahan skala industri dikarenakan harus mengeluarkan biaya yang

lebih besar untuk penambahan reagen-reagen kimia dan dalam proses kominusi

harus lebih halus lagi butiran mineralnya.

Page 6: m Xi Flotasi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Flotasi”. 2012.

http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/04/flotasi_18.html. Diakses pada 28

Desember 2012, pukul 14.27 WIB.

Staff Assisten Laboratorium Tambang. “Diktat Penuntun Praktikum

Pengolahan Bahan Galian”. 2012. Universitas Islam Bandung.