LP COB

download LP COB

of 26

Transcript of LP COB

  • 8/16/2019 LP COB

    1/26

    LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN

    KEPERWATAN PADA KLIEN DENGAN COB

    ( CIDERA OTAK BERAT )

    Disusun untuk memenuhi tugas profesi ners

    Departemen Surgical di Ruang 12 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

    Oleh :

    DA! "#A R$A!%O &U%RA

    !$M. 1'(()(*((11*(('

    KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2016

  • 8/16/2019 LP COB

    2/26

    HALAMAN PENGESAHAN

    “LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    SURGIKAL DENGAN KLIEN “CIDERA OTAK BERAT” DI RUANG 12

    RSUDDr. SYAIFUL ANWAR MALANG”

    Disusu !"#$ %

    DYAN EKA RIYANTO PUTRA

    1&''(')''11)''&

    K#"!*+!, 2'

    T#"-$ i+#ri,s- ,#"#/,-+-0- +-- %

    H-ri %

    T-//-" %

    D- i0--,- *#*#u$i ,!*+##si

    M#/#-$ui

      P#rs#+!r K"ii, P#rs#+!r A,-#*i, 

      ............................................. .............................................

     NIP.

    K#+-"- Ru-/ 12

    RSUD Dr. S0-i3u" A4-r M-"-/

    .........................................................

      NIP.

    LAPORAN PENDAHULUAN

  • 8/16/2019 LP COB

    3/26

    DEFINISI

    %rauma kepala atau +ead trauma digam,arkan se,agai trauma -ang

    mengenai otak -ang dapat mengaki,atkan peru,ahan pada fisik intelektual

    emosional sosial atau /okasional 0ritell et al 2((1

    3idera otak merupakan kerusakan aki,at perdarahan atau pem,engkakan

    otak se,agai respon terhadap cedera dan men-e,a,kan peningkatan tekanan

    intra kranial 4Smelter2(((

    EPIDEMOLOGI

    5e,erapa faktor -ang men6adi resiko dari cidera kepala antara lain anak7

    anak -ang ,erada dalam rentang usia 8 ,ulan92 tahun usia 1'72 tahun dan

    orang tua. &er,andingan angka ke6adian pada pria dan wanita adalah 2:1.

    Resiko tinggi cidera kepala 6uga terdapat pada indi/idu -ang tinggal pada

    lingkungan -ang termasuk dalam golongan sosioekonomi rendah 4Okie

    2(('.%ingkat mortalitas pada kasus ini dipengaruhi oleh tingkat keparahan

    trauma respon pasca trauma treatmen -ang didapat.

    ETIOLOGI

    5e,erapa faktor -ang dapat men-e,a,kan ter6adin-a trauma kepala antara lain:

    a. #ecelakaan lalu lintas4pen-e,a, ter,an-ak

    ,. pertengkaran

    c. 6atuh

    d. kecelakaan olahraga

    e. tindakan criminal

    KLASIFIKASI

  • 8/16/2019 LP COB

    4/26

    5erdasarkan 6enis luka cidera otak di,agi men6adi 2 -aitu:

    a. 3idera kepala tertutup: ,iasa dise,ut se,agai blunt trauma ter6adi apa,ila

    ,enturan he,at pada o,6ek -ang keras atau ,enda -ang ,ergerak dengan

    kecepatan tinggi mena,rak kepala. ;apisan dura masih utuh tidak ada ,agian

    otak -ang muncul keluar.

    ,. 3idera kepala ter,uka: tulang tengkorak ter,uka men-e,a,kan isi kepala

    nampak dari luar seperti skull meningens atau 6aringan otak termasuk dura.

    %ereksposen-a isi kepala ini meningkatkan resiko ter6adin-a infeksi.

    5erdasarkan nilai kesadaran:

    a. 3idera otak ringan 4

  • 8/16/2019 LP COB

    5/26

    ,. Contusion: memar pada 6aringan otak -ang le,ih serius

    daripadaconcussion. ;e,ih ,an-ak dise,a,kan oleh adan-a perdarahan arteri

    otak darah ,iasan-a terakumulasi antara tulang tengkorak dan dura.

  • 8/16/2019 LP COB

    6/26

    f. Skull fracture 4fraktur tulang tengkorak: terdapat tipe -aitu linear,

    comminuted, basilar  dan depressed . 0raktur pada ,agian depan dan tengah

    tulang tengkorak akan mengaki,atkan sakit kepala -ang parah.

  • 8/16/2019 LP COB

    7/26

    perdarahan akan mempengaruhi 6umlah cairan -ang ,erada dalam tulang

    tengkorak. Oleh karena tulang tengkorak -ang tidak dapat mengem,ang

    se,agai aki,atn-a perdarahan -ang mengalir akan mendesak tulang tengkorak

    ke dalam4ke 6aringan otak. ?ika hal ini terus di,iarkan maka 6umlah cairan dalam

    tulang tengkorak akan meningkat dan akan men-e,a,kan peningkatan tekanan

    intra cranial. %ahap selan6utn-a setelah ter6adi &%$# adalah ter6adin-a gangguan

    pada aliran darah menu6u otak. &eningkatan tekanan ini akan menurunkan aliran

    darah ke otak sehingga 6aringan otak mengalami hipoksia dan ter6adilah iskemia.

    &ada keadaan hipoksia otak akan melakukan meta,olisme anaero, untuk

    memenuhi ke,utuhan energ- sel n-a. Meta,olisme anaero, menghasilkan asam

    laktat. +erniasi otak ter6adi setelah proses iskemia ,erlangsung.

    MANIFESTASI KLINIS

    %anda dan ge6ala dari cidera otak secara umum antara lain:

    • &enurunan kesadaran

    • #ea,normalan pada sistem pernafasan

    • &enurunan reflek pupil reflek kornea

    • &enurunan fungsi neurologis secara cepat

    • &eru,ahan %% 4peningkatan frekuensi nafas peningkatan tekanan

    darah ,radikardi takikardihipotermi atau hipertermi

    • &using /ertigo

    • Mual dan muntah

    • &eru,ahan pada perilaku kognitif maupun fisik

    •  Amnesia

    • #e6ang

  • 8/16/2019 LP COB

    8/26

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    a. 3% Scan: untuk melihat adan-a dan letak perdarahan massa lesi pada

    saraf peru,ahan kepadatan 6aringan ke6adian iskemik atau fraktur.

    ,. ;um,al pungsi: untuk mengetahui adan-a perdarahan atau &%$# melalui

    analisa 3S0. &ada kasus su,dural hematom kronis 3S0 ,erwarna kuning

    dengan kandungan protein rendah.

    c. ""

  • 8/16/2019 LP COB

    9/26

    infeksi. Aki,at dari gangguan pernafasan dapat ter6adi hipoksia dan hiperkapnia.

    %indakan dengan pem,erian oksigen kemudian cari dan atasi faktor pen-e,a,

    dan kalau perlu memakai /entilator.

    c. S&*!$ (Circulation)

    +ipotensi menim,ulkan iskemik -ang dapat mengaki,atkan kerusakan sekunder.

    ?arang hipotensi dise,a,kan oleh kelainan intrakranial ke,an-akan oleh faktor 

    ekstrakranial -akni ,erupa hipo/olemi aki,at perdarahan luar atau ruptur alat

    dalam trauma dada disertai tamponade 6antung atau peumotoraks dan s-ok

    septik. %indakann-a adalah menghentikan sum,er perdarahan per,aikan fungsi

     6antung danmengganti darah -ang hilang dengan plasma h-droC-eth-l starch

    atau darah.

    d. P%+%&$" #$

    Setalah A53 dilakukan pemeriksaan fisik singkat meliputi kesadaran pupil

    defisit fokal sere,ral dan cedera ekstra kranial. +asil pemeriksaan fisik pertama

    ini dicatat se,agai data dasar dan ditindaklan6uti setiap per,urukan dari salah

    satu komponen diatas ,is adiartikan se,agai adan-a kerusakan sekunder dan

    harus segera dicari dan menanggulangi pen-e,a,n-a.

    e. P%+%&$" &,-!-

    f. T%"" /" "/&&"! (TTIK)

    &eninggian %$# ter6adi aki,at edema sere,ri /asodilatasi hematom intrakranial

    atau hidrosefalus. Untuk mengukur turun naikn-a %$# se,aikn-a dipasang

    monitor %$#. %$# -ang normal adalah ,erkisar (71' mm+g diatas 2( mm+g

    sudah harus diturunkan dengan urutan se,agai ,erikut:

    1. +iper/entilasi

  • 8/16/2019 LP COB

    10/26

    Setelah resusitas A53 dilakukan hiper/entilasi dengan /entilasi -ang

    terkontrol dengan sasaran tekanan 3O2 4p3O2 2)7*( mm+g dimana ter6adi

    /asokontriksi -ang diikuti ,erkurangn-a aliran darah sere,ral. +iper/entilasi

    dengan p3O2 sekitar *( mm+g dipertahankan selama >7)2 6am lalu dico,a

    dilepas dengan mengurangi hiper/entilasi ,ila %$# naik lagi hiper/entilasi

    diteruskan lagi selama 27> 6am. 5ila %$# tidak menurun dengan hiper/entilasi

    periksa gas darah dan lakukan 3% scan ulang untuk men-ingkirkan hematom.

    2. Drainase

    %indakan ini dilakukan ,ila hiper/entilasi tidak ,erhasil. Untuk 6angka pendek

    dilakukan drainase /entrikular sedangkan untuk 6angka pan6ang dipasang

    /entrikulo peritoneal shunt misaln-a ,ila ter6adi hidrosefalus.

    *. %erapi diuretik

    • D*&%/ -$+-/ (+"/-! 20)

    3airan ini menurunkan %$# dengan menarik air dari 6aringan otak normal

    melalui sawar otak -ang masih utuh kedalam ruang intra/askuler. 5ila tidak

    ter6adi diuresis pem,eriann-a harus dihentikan. 3ara pem,eriann-a :

    5olus ('71 gram@kg55 dalam 2( menit dilan6utkan (2'7(' gram@kg55 setiap 8

     6am selama 27> 6am. Monitor osmolalitas tidak mele,ihi *1( mOSm

    • L--' ,*&%/ (F*&-$%+,)

    0rosemid dapat menurunkan %$# melalui efek mengham,at pem,entukan

    cairan cere,rospinal dan menarik cairan interstitial pada edema se,ri.

    &em,eriann-a ,ersamaan manitol mempun-ai efek sinergik dan memperpan6ang

    efek osmotic serum oleh manitol. Dosis ( mg@hari@i/

    . %erapi ,ar,iturat 40eno,ar,ital

  • 8/16/2019 LP COB

    11/26

    %erapi ini di,erikan pada kasus7kasus -ang tidak responsif terhadap semua

     6enis terapi -ang terse,ut diatas. 3ara pem,eriann-a:

    5olus 1( mg@kg55@i/ selama (' 6am dilan6utkan 27* mg@kg55@6am selama * 6am

    lalu pertahankan pada kadar serum *7 mg dengan dosis sekitar 1

    mg@#g55@6am. Setelah %$# terkontrol 2( mm+g selama 27> 6am dosis

    diturunkan ,ertahap selama * hari.

    '. Streroid

    5erguna untuk mengurangi edema sere,ri pada tumor otak. Akan tetapi

    menfaatn-a pada cedera kepala tidak ter,ukti oleh karena itu sekarang tidak

    digunakan lagi pada kasus cedera kepala.

    8. &osisi %idur 

    &enderita cedera kepala ,erat dimana %$# tinggi posisi tidurn-a ditinggikan

    ,agian kepala sekitar 2(7*( dengan kepala dan dada pada satu ,idang 6angan

    posisi fleksi atau leterofleksi supa-a pem,uluh /ena daerah leher tidak ter6epit

    sehingga drainase /ena otak men6adi lancar.

    G. K%$%+"" &" %!%/&-!/

    &ada saat awal pemasukan cairan dikurangi untuk mencegah ,ertam,ahn-a

    edema sere,ri dengan 6umlah cairan 1'((72((( ml@hari di,erikan perenteral

    se,aikn-a dengan cairan koloid seperti h-droC-eth-l starch pada awaln-a dapat

    dipakai cairan kristaloid seperti !a3l (= atau ringer laktat 6angan di,erikan

    cairan -ang mengandung glukosa oleh karena ter6adi keadaan hiperglikemia

  • 8/16/2019 LP COB

    12/26

    menam,ah edema sere,ri. #eseim,angan cairan tercapai ,ila tekanan darah

    sta,il normal -ang akan takikardia kem,ali normal dan /olume urin normal E*(

    ml@6am. Setelah *7 hari dapat dimulai makanan peroral melalui pipa nasogastrik.

    h. N*/&$

    &ada cedera kepala ,erat ter6adi hipermeta,olisme se,an-ak 272' kali normal

    dan akan mengaki,atkan kata,olisme protein. &roses ini ter6adi antara lain oleh

    karena meningkatn-a kadar epinefrin dan norepinefrin dalam darah dan akan

    ,ertam,ah ,ila ada demam. Setelah *7 hari dengan cairan perenteral

    pem,erian cairan nutrisi peroral melalui pipa nasograstrik ,isa dimulai se,an-ak

    2(((7*((( kalori@hari.

    i. E'!%'$3%4"

    &engo,atan:

    • #e6ang pertama: 0enitoin 2(( mg dilan6utkan *7 C 1((

    mg@hari

    • Status epilepsi: diaepam 1( mg@i/ dapat diulang dalam 1'

    menit.

    5ila cendrung ,erulang '(71(( mg@ '(( ml !a3l (= dengan tetesan F(

    mg@6am. Setiap 8 6am di,uat larutan ,aru oleh karena tidak sta,il. 5ila setelah

    (( mg tidak ,erhasil ganti o,at lain misaln-a 0enitoin. 3ara pem,erian

    0enitoin ,olus 1> mg@#g5@i/ pelan7pelan paling cepat '( mg@menit. Dilan6utkan

    dengan 2((7'(( mg@hari@i/ atau oral &rofilaksis: di,erikan pada pasien cedera

    kepala ,erat dengan resiko ke6ang tinggi seperti pada fraktur impresi hematom

    intrakranial dan penderita dengan amnesia post traumatik pan6ang

    &em,edahan dilakukan untuk menge/akuasi perdarahan 6aringan nekrosis atau

    ,agian tulang tengkorak -ang masuk kedalam 6aringan otak.

    P%"4"

  • 8/16/2019 LP COB

    13/26

    5R"A%+$!<

    #ompresi pada ,atang otak akan mengaki,atkan gangguan irama 6antung

    sehingga ter6adi peru,ahan pada pola napas kedalaman frekuensi maupun

    iraman-a ,isa ,erupa 3he-ne Stokes atau AtaCia ,reathing. !apas ,er,un-i

    stridor ronkhi wheeing 4 kemungkinana karena aspirasi cenderung ter6adi

    peningkatan produksi sputum pada 6alan napas.

    5;OOD:

    "fek peningkatan tekanan intrakranial terhadap tekanan darah ,er/ariasi.

    %ekanan pada pusat /asomotor akan meningkatkan transmisi rangsangan

    parasimpatik ke 6antung -ang akan mengaki,atkan den-ut nadi men6adi lam,at

    merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial. &eru,ahan frekuensi 6antung

    4,radikardia takikardia -ang diselingi dengan ,radikardia disritmia.

    5RA$!

  • 8/16/2019 LP COB

    14/26

    Sering tim,ul hiccup@cegukan oleh karena kompresi pada ner/us /agus

    men-e,a,kan kompresi spasmodik diafragma.

  • 8/16/2019 LP COB

    15/26

    ASUHAN KEPERAWATAN

     A. &engka6ian

    •  Anamnesa: pasien datang dengan keluhan sakit kepala pusing mual

    atau ,ahkan penurunan kesadaran. 5e,erapa faktor -ang men6adi resiko dari

    cidera kepala antara lain anak7anak -ang ,erada dalam rentang usia 8 ,ulan 9 2

    tahun usia 1'72 tahun dan orang tua. &er,andingan angka ke6adian pada pria

  • 8/16/2019 LP COB

    16/26

    dan wanita adalah 2:1. Resiko tinggi cidera kepala 6uga terdapat pada indi/idu

    -ang tinggal pada lingkungan -ang termasuk dalam golongan sosioekonomi

    rendah 4Okie 2(('. %ingkat mortalitas pada kasus ini dipengaruhi oleh tingkat

    keparahan trauma respon pasca trauma treatmen -ang didapat

    • &emeriksaan fisik:

    51: peru,ahan pola nafas adan-a suara nafas tam,ahan

    peningkatan frekuensi nafas

    52: hipertensi hipotensi taki kardi ,radikardi 3R% E * detik

    sianosis

    5*: n-eri kepala penurunan tingkat kesadaran pusing peru,ahan

    reflek pupil

    5: inkkontinensia urin distensi kandung kemih retensi urin

    5': mual muntak reflek menelan mengalami penurunan

    konstipasi

    58: kelemahan keter,atasan kemampuan gerak

    DIAGNOSA KEPERAWATAN5

    1. &eru,ahan perfusi 6aringan sere,ral ,erhu,ungan dengan penghentian

    aliran darah 4hemoragi hematomaH edema cere,ralH penurunan %D

    sistemik@hipoksia 4hipo/olemia disritmia 6antung

    2. Resiko tinggi pola napas tidak efektif ,erhu,ungan dengan kerusakan

    neuro/askuler 4cedera pada pusat pernapasan otak. #erusakan persepsi

    atau kognitif. O,struksi trakeo,ronkhial.

  • 8/16/2019 LP COB

    17/26

    *. &eru,ahan persepsi sensori ,erhu,ungan dengan peru,ahan transmisi

    dan@atau integrasi 4trauma atau defisit neurologis.

    . &eru,ahan proses pikir ,erhu,ungan dengan peru,ahan fisiologisH konflik

    psikologis.

    '. #erusakan mo,ilitas fisik ,erhu,ungan dengan kerusakan persepsi atau

    kognitif. &enurunan kekuatan@tahanan. %erapi pem,atasan @kewaspadaan

    keamanan misal: tirah ,aring imo,ilisasi.

    8. Resiko tinggi terhadap infeksi ,erhu,ungan dengan 6aringan trauma kulit

    rusak prosedur in/asif. &enurunan ker6a silia stasis cairan tu,uh.

    #ekurangan nutrisi. Respon inflamasi tertekan 4penggunaan steroid.

    &eru,ahan integritas sistem tertutup 4ke,ocoran 3SS

    ). Resiko tinggi terhadap peru,ahan nutrisi kurang dari ke,utuhan tu,uh

    ,erhu,ungan dengan peru,ahan kemampuan untuk mencerna nutrien

    4penurunan tingkat kesadaran. #elemahan otot -ang diperlukan untuk

    mengun-ah menelan. Status hipermeta,olik.

    >. &eru,ahan proses keluarga ,erhu,ungan dengan transisi dan krisis

    situasional. #etidak pastian tentang hasil@harapan.

    =. #urang pengetahuan mengenai kondisi dan ke,utuhan pengo,atan

    ,erhu,ungan dengan kurang pema6anan tidak mengenal informasi. #urang

    mengingat@keter,atasan kognitif.

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    1 &eru,ahan perfusi 6aringan sere,ral ,erhu,ungan dengan penghentian

    aliran darah 4hemoragi hematomaH edema cere,ralH penurunan %D

    sistemik@hipoksia 4hipo/olemia disritmia 6antung

    %u6uan:

  • 8/16/2019 LP COB

    18/26

    • Mempertahankan tingkat kesadaran ,iasa@per,aikan kognisi dan fungsi

    motorik@sensorik.

    #riteria hasil:

    • %anda /ital sta,il dan tidak ada tanda7tanda peningkatan %$#

    INTERVENSI RASIONAL

    %entukan faktor7faktor -g

    men-e,a,kan koma@penurunan

    perfusi 6aringan otak dan potensial

    peningkatan %$#.

    &antau @catat status neurologis

    secara teratur dan ,andingkan

    dengan nilai standar

  • 8/16/2019 LP COB

    19/26

    nadi frekuensi nafas suhu.

    &antau intake dan out put turgor 

    kulit dan mem,ran mukosa.

    %urunkan stimulasi eksternal dan

    ,erikan ken-amanan seperti

    lingkungan -ang tenang.

     6ika diikuti oleh penurunan kesadaran.

    +ipo/olemia@hipertensi dapat mengaki,atkan

    kerusakan@iskhemia cere,ral. Demam dapat

    mencerminkan kerusakan pada hipotalamus.

    &eningkatan ke,utuhan meta,olisme dan

    konsumsi oksigen ter6adi 4terutama saat

    demam dan menggigil -ang selan6utn-a

    men-e,a,kan peningkatan %$#.

    5ermanfaat se,agai indikator dari cairan total

    tu,uh -ang terintegrasi dengan perfusi

     6aringan. $skemia@trauma sere,ral dapat

    mengaki,atkan dia,etes insipidus.

  • 8/16/2019 LP COB

    20/26

    5antu pasien untuk

    menghindari @mem,atasi ,atuk

    muntah menge6an.

    %inggikan kepala pasien 1'7'

    dera6ad sesuai indikasi@-ang

    dapat ditoleransi.

    5atasi pem,erian cairan sesuai

    indikasi.

    5erikan oksigen tam,ahan sesuai

    indikasi.

    5erikan o,at sesuai indikasi

    misal: diuretik steroid

    antikon/ulsan analgetik sedatif

    antipiretik.

    oedema atau resiko ter6adin-a peningkatan

    %$#.

    &em,atasan cairan diperlukan untuk

    menurunkan edema sere,ral meminimalkan

    fluktuasi aliran /askuler %D dan %$#.

    Menurunkan hipoksemia -ang mana dapat

    meningkatkan /asodilatasi dan /olume darah

    sere,ral -ang meningkatkan %$#.

    Diuretik digunakan pada fase akut untuk

    menurunkan air dari sel otak menurunkan

    edema otak dan %$#. Steroid menurunkan

    inflamasi -ang selan6utn-a menurunkan

    edema 6aringan. Antikon/ulsan untuk

    mengatasi dan mencegah ter6adin-a aktifitas

    ke6ang. Analgesik untuk menghilangkan n-eri .

    Sedatif digunakan untuk mengendalikan

    kegelisahan agitasi. Antipiretik menurunkan

    atau mengendalikan demam -ang mempun-ai

    pengaruh meningkatkan meta,olisme sere,ral

    atau peningkatan ke,utuhan terhadap oksigen.

    2 Resiko tinggi pola napas tidak efektif ,erhu,ungan dengan kerusakan

    neuro/askuler 4cedera pada pusat pernapasan otak. #erusakan persepsi

    atau kognitif. O,struksi trakeo,ronkhial.

    %u6uan:

  • 8/16/2019 LP COB

    21/26

    • mempertahankan pola pernapasan efektif.

      #riteria e/aluasi:

    • ,e,as sianosis

  • 8/16/2019 LP COB

    22/26

     Auskultasi suara napas

    perhatikan daerah

    hipo/entilasi dan adan-a

    suara tam,ahan -ang tidak

    normal misal: ronkhi

    wheeing krekel.

    &antau analisa gas darah

    tekanan oksimetri

    ;akukan ronsen thoraks ulang.

    5erikan oksigen.

    ;akukan fisioterapi dada 6ika

    ada indikasi.

    &enghisapan pada trakhea -ang le,ih dalam harus

    dilakukan dengan ekstra hati7hati karena hal

    terse,ut dapat men-e,a,kan atau meningkatkan

    hipoksia -ang menim,ulkan /asokonstriksi -ang

    pada akhirn-a akan ,erpengaruh cukup ,esar 

    pada perfusi 6aringan.

    Untuk mengidentifikasi adan-a masalah paru

    seperti atelektasis kongesti atau o,struksi 6alan

    napas -ang mem,aha-akan oksigenasi cere,ral

    dan@atau menandakan ter6adin-a infeksi paru.

    Menentukan kecukupan pernapasan

    keseim,angan asam ,asa dan ke,utuhan akan

    terapi.

    Melihat kem,ali keadaan /entilasi dan tanda7

    tandakomplikasi -ang ,erkem,ang misal:

    atelektasi atau ,ronkopneumoni.

    Memaksimalkan oksigen pada darah arteri dan

    mem,antu dalam pencegahan hipoksia. ?ika pusat

    pernapasan tertekan mungkin diperlukan /entilasi

    mekanik.

    Galaupun merupakan kontraindikasi pada pasien

    dengan peningkatan %$# fase akut tetapi tindakan

  • 8/16/2019 LP COB

    23/26

    ini seringkali ,erguna pada fase akut reha,ilitasi

    untuk memo,ilisasi dan mem,ersihkan 6alan

    napas dan menurunkan resiko

    atelektasis@komplikasi paru lainn-a.

    * Resiko tinggi terhadap infeksi ,erhu,ungan dengan 6aringan trauma kulit

    rusak prosedur in/asif. &enurunan ker6a silia stasis cairan tu,uh.

    #ekurangan nutrisi. Respon inflamasi tertekan 4penggunaan steroid.

    &eru,ahan integritas sistem tertutup 4ke,ocoran 3SS

    %u6uan:

    Mempertahankan normotermia ,e,as tanda7tanda infeksi.

      #riteria e/aluasi:

    Mencapai pen-em,uhan luka tepat waktu.

    INTERVENSI RASIONAL

    5erikan perawatan aseptik dan

    antiseptik pertahankan tehnik cuci

    tangan -ang ,aik.

    O,ser/asi daerah kulit -ang mengalami

    kerusakan daerah -ang terpasang alat

    in/asi catat karakteristik dari drainase

    dan adan-a inflamasi.

    &antau suhu tu,uh secara teratur catat

    adan-a demam menggigil diaforesis

    dan peru,ahan fungsi mental

    4penurunan kesadaran.

    3ara pertama untuk menghindari

    ter6adin-a infeksi nosokomial.

    Deteksi dini perkem,angan infeksi

    memungkinkan untuk melakukan

    tindakan dengan segera dan

    pencegahan terhadap komplikasi

    selan6utn-a.

    Dapat mengindikasikan perkem,angan

    sepsis -ang selan6utn-a memerlukan

  • 8/16/2019 LP COB

    24/26

     An6urkan untuk melakukan napas dalam

    latihan pengeluaran sekret paru secara

    terus menerus. O,ser/asi karakteristik

    sputum.

    5erikan anti,iotik sesuai indikasi

    e/aluasi atau tindakan dengan segera.

    &eningkatan mo,ilisasi dan

    pem,ersihan sekresi paru untuk

    menurunkan resiko ter6adin-a

    pneumonia atelektasis.

    %erapi profilatik dapat digunakan pada

    pasien -ang mengalami trauma

    ke,ocoran 3SS atau setelah dilakukan

    pem,edahan untuk menurunkan resiko

    ter6adin-a infeksi nosokomial.

    DAFTAR PUSTAKA

     A,dul +afid 41=>= S/&/% D$& P%"""" C,%& O/. $lmu 5edah

    B$ 9 %raumatologi Sura,a-a.

    Doenges M.". 42((( R%"" A$*" K%'%&7/"5 P%,-+" U"/*

    P%&%""" ," P%",-*+%"/$" P%&7/" P$%". "disi * .

    "

  • 8/16/2019 LP COB

    25/26

    ?apardi $. 2((2. enatalaksanaan Cidera 'epala (kut . Medan : USU

    Okie S. 2(('. )raumatic *rain In+ury in the ar one %he !ew "ngland

    ?ournal of Medicine *'2:2(*72().

    Smelter 5

  • 8/16/2019 LP COB

    26/26

    O2 ↓  ggan meta,olisme   ↓ tek. &em,.darah Mual muntah

    &ulmonal

     Asam laktat ↑ ↑ tek. +idrostatik Asupan nutrisi

    kurang

    Oedem otak ke,ocoran cairan kapiler