Lebih Fokus Bekerja...dari redaksi Edisi juni 2018 Lebih Fokus Bekerja S oal pensiun, ada tulisan...

24

Transcript of Lebih Fokus Bekerja...dari redaksi Edisi juni 2018 Lebih Fokus Bekerja S oal pensiun, ada tulisan...

  • Edisi juni 2018dari redaksi

    Lebih Fokus Bekerja

    Soal pensiun, ada tulisan cukup menggelitik dari sebuah media online pada September 2017 silam. Masa pensiun adalah masa yang menakutkan bagi sebagian orang, begitu kondisi pensiun yang digambarkan. Namun tak jarang juga menjadi masa yang ditunggu-tunggu beberapa orang. Tapi yang jelas, saat memasuki masa pensiun, kita akan mendapati bahwa aktivitas jauh berkurang dari biasanya, pun demikian dengan berkurangnya pendapatan.

    Tak bisa dimungkiri memang demikian adanya. Banyak yang merasa takut dikarenakan tidak seimbangnya pengeluaran pada saat pensiun dengan pendapatan. Maka tak heran jika cenderung banyak yang mempersiapkannya sejak dini dan sebaliknya, tak sedikit orang yang belum mempersiapkannya.

    Secara garis besar, pada saat pensiun persoalan finansial memang menjadi masalah yang menghantui. Persoalan finansial yang paling menonjol di antaranya adalah perencanaan investasi yang kurang, beban finansial masa pensiun yang cukup besar, dan memperhitungkan biaya kesehatan. Poin ketiga ini bahkan membutuhkan perhatian khusus karena mahalnya biaya kesehatan. Apalagi seiring bertambahnya usia, kondisi kesehatan juga mulai dirasakan.

    Bagi pegawai Jasa Raharja yang sudah mulai memasuki masa pensiun, atau bahkan yang sudah menjalani masa purnabakti, realita tersebut memang sudah menjadi kenyataan. Berbagai kendala umum pun tentu tak jauh berbeda. Namun, mulai Juni 2018, kekhawatiran tersebut rasanya tak perlu berlebihan atau bahkan harus kita buang jauh-jauh. Karena Direksi Jasa Raharja telah menandatangani Keputusan Direksi Nomor KEP/93/2018 tertanggal 14 Mei 2018 tentang Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Jasa Raharja yang sudah mengantongi izin dari Kementerian BUMN dan telah disahkan pula oleh Otoritas Jasa Keuangan.

    Poin penting yang perlu digarisbawahi dari PDP tersebut adalah mengenai pengembangan Manfaat Lain berupa Dana Santunan Kesehatan yang merupakan wujud komitmen Pendiri (Direksi) untuk memberikan nilai manfaat lebih kepada peserta pensiun sekaligus menghilangkan kekhawatiran peserta mengenai jaminan pemeliharaan kesehatan yang selama ini memang belum terakomodasi.

    Langkah ini tentu menjadi angin segar bagi insan Jasa Raharja, bukan saja bagi pensiunan dan mereka yang memasuki masa pensiun, melainkan juga bagi pegawai aktif Jasa Raharja lainnya. Karena itu, ucapan terima kasih tak terhingga kita sampaikan kepada Direksi yang telah memenuhi ekspektasi kita semua. Kini saatnya kita lebih fokus bekerja demi Jasa Raharja agar lebih jaya.

    M. Iqbal HasanuddinPemimpin Redaksi

    Pengarah: Direksi PT Jasa Raharja (Persero),

    PemimPin redaksi: M. Iqbal Hasanuddin,

    anggota redaksi: Isman Danial, Saiful Amri, Den Ramadhan F., Sugeng Prastowo D., Vierdy Sulfianto R., Dominique Mini Ing Tyas, Valenzia Anggie Ariesta, Salwa Shifa Winanda

    redaksi Pelaksana: Seluruh pegawai Urusan Hubungan Masyarakat,

    koresPonden: Pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh kepala cabang yang bersangkutan untuk menangani bidang kehumasan,

    tim PeliPUt: Aam Masroni, Budi Kurniadi, Ridho, Annisa, Ikbal Maulana, Wahyudin, Eri Herdian, Hartati, Tami Kusnadi, Burhan, Andrias,

    diterbitkan oleh: Urusan Hubungan Masyarakat Jasa Raharja, Gedung Jasa Raharja Lantai 7, Jl HR Rasuna Said Kav. C2, Jakarta 12920, Telp (021) 5203454, Faks (021) 5220295,

    website: http://www.jasaraharja.co.id,

    izin terbit: S.K. Menteri Penerangan RI No. 646/P-2/SK/DITJEN-PPG/STT/1981, 5 November 1981, ISSN 1412-8373

    embaca Budiman, JR News sangat terbuka bagi pembaca yang ingin menyampaikan saran, kritik, komentar tentang apa saja terkait Jasa Raharja bisa mengirim SMS ke nomor 0813.8586.9693. Caranya, ketik “suara (spasi) komentar” atau melalui email: [email protected] Selain itu, pembaca juga bisa mengirimkan tulisan, artikel, atau opini ke alamat yang sama.

    PT. Jasaraharja-Persero @pt_jasaraharja @pt_jasaraharja 0812-10-500-50015000-20

    02

  • Edisi juni 2018utama

    Persoalan serius yang dihadapi para pensiunan, di instansi mana pun, satu di antaranya adalah mengenai jaminan kesehatan. Tak hanya mereka yang purnabakti,

    yang masih aktif bekerja dan memasuki masa pensiun, persoalan bagaimana menyikapi persoalan kesehatan di tengah penghasilan yang tak sebesar saat masih aktif bekerja. Sedikit-banyak, kondisi ini

    Pada tanggal 14 Mei 2018, Direksi Jasa Raharja telah menandatangani Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Jasa Raharja. Peraturan ini di antaranya berisi mengenai Manfaat Lain berupa Dana Santunan Kesehatan. Regulasi ini pun makin kuat setelah mendapat persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara dan disahkan Otoritas Jasa Keuangan.

    Jaminan Manfaat Kesehatan Pensiun, Lebih Pasti!

    juga dirasakan pensiunan Jasa Raharja.Menyikapi kenyataan demikian,

    tentu saja Direksi Jasa Raharja, sebagai Pendiri sekaligus Pemberi Kerja Dana Pensiun Jasa Raharja, tak tinggal diam.

    03

    Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo saat menyampaikan sambutan pada acara Halalbihalal DPJR.

  • Edisi juni 2018utama

    Apalagi mengingat di lingkungan pegawai Jasa Raharja adanya jaminan kesehatan menjadi wacana harapan besar bisa direalisasikan dan mendapat kepastian. Direksi mengambil langkah serius untuk menjawab ekspektasi tersebut dengan menandatangani Keputusan Direksi Nomor KEP/93/2018 tertanggal 14 Mei 2018 tentang Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Jasa Raharja.

    Kabar penting tersebut datang langsung dari Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo saat memberikan sambutan pada acara Halalbihalal Pensiunan Jasa Raharja, 26 Juni 2018, di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta. Menurut Direktur Utama, PDP tersebut bahkan telah mendapat persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Implementasi dan realisasi dari keputusan Direksi Jasa Raharja juga makin memiliki dasar hukum yang kuat setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengesahkannya melalui Keputusan

    Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-39/NB.1/2018 tanggal 6 Juni 2018,” kata Budi Rahardjo yang disambut tepuk tangan hadirin.

    Dari peraturan tersebut, menurut Budi Rahardjo, yang perlu digarisbawahi adalah mengenai pengembangan Manfaat Lain. “Pengembangan Manfaat Lain tersebut menjadi wujud perhatian sekaligus keseriusan Jasa Raharja dalam memperjuangkan aspirasi pegawai dan juga peserta DPJR,” kata Budi Rahardjo seraya menambahkan, terutama dalam mengembangkan Manfaat Lain berupa Dana Santunan Kesehatan yang menjadi komitmen Pendiri untuk memberikan nilai manfaat lebih kepada peserta pensiun sekaligus menghilangkan kehawatiran peserta mengenai jaminan pemeliharaan kesehatan yang selama ini memang belum terakomodasi.

    Budi Rahardjo mengungkapkan, penambahan Manfaat Lain berupa Dana Santunan Kesehatan ini menjadi terobosan

    “Pemberian manfaat tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan peserta dana pensiunan Jasa Raharja baik pegawai aktif maupun pensiunan. Semoga ke depan kita bisa lebih tenang dan senantiasa bersyukur dan tidak khawatir lagi dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang. BUDI RAHARDJO,DIREKTUR Utama Jasa Raharja

    04

    DPJR yang belum dilakukan dana pensiun lain. Karena itu, Budi Rahardjo menegaskan, Jasa Raharja berterima kasih kepada Kementerian BUMN dan OJK

    Direksi DPJR: Direktur Keuangan & Investasi Bulzuardi, Direktur Utama Budi Sulistijo, dan Direktur Kepesertaan Zulfianto Arbi.

  • Edisi juni 2018

    yang telah menyetujui dan mengesahkan Keputusan Direksi Jasa Raharja tentang PDP dari Dana Pensiun Jasa Raharja tersebut. “Persetujuan Kementerian BUMN dan pengesahan dari OJK ini merupakan dukungan atas komitmen Direksi Jasa Raharja untuk memberikan nilai manfaat lebih bagi peserta DPJR,” katanya yang menambahkan, adanya tambahan manfaat lain selain manfaat pensiun yang telah diberikan secara rutin setiap bulannya, yaitu berupa dana santunan kesehatan, dana santunan kematian, dan dana sumbangan hari raya.

    “Pemberian manfaat tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan peserta dana pensiunan Jasa Raharja baik pegawai aktif maupun pensiunan. Semoga ke depan kita bisa lebih tenang dan senantiasa bersyukur dan tidak khawatir lagi dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Apalagi penambahan manfaat tersebut didanai dari hasil pengembangan

    Dalam penjelasan mengenai adanya manfaat tambahan, Budi Sulistijo yang didampingi Direktur Kepesertaan DPJR Zulfianto Arbi dan Direktur Keuangan dan Investasi DPJR Bulzuardi, juga menyampaikan beberapa hal terkait penambahan manfaat lain dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP). Jika mengacu pada Undang-Undang No 11 tahun 1992, dana pensiun hanya dibolehkan membayar Manfaat Pensiun (MP). Namun kali ini terdapat tiga manfaat lain dari delapan kebijakan OJK terkait Dana Pensiun yang diakomodir oleh DPJR yakni, manfaat Dana Santunan Kematian yang selama ini telah berjalan dengan baik, Sumbangan Hari Raya, serta Dana Santunan Kesehatan. “Sebetulnya ada delapan manfaat yang memungkinkan untuk kita akomodir dalam PDP yang baru namun sebagaimana arahan dari Direksi kami mencoba masukkan tiga manfaat tersebut. Dulu selalu ada pertanyaan, namun kini ada kepastian Bapak/Ibu

    program pensiun DPJR, tanpa membebani peserta pensiunan,” tegas Budi Rahardjo.

    Kepastian JaminanSementara itu, menanggapi langkah

    Direksi Jasa Raharja yang merilis Keputusan Direksi tentang PDP dari Dana Pensiun Jasa Raharja yang telah mendapat izin dari Menteri BUMN dan telah disahkan OJK, Direktur Utama DPJR Budi Sulistijo menyatakan menyambut baik dan siap melaksanakannya. “Sebagai pelaksana amanat, insya Allah kami siap melaksanakannya. Dengan adanya Manfaat Tambahan berupa Sumbangan Hari Raya, Dana Santunan Kematian, dan Dana Santunan Kesehatan yang tercantum dalam PDP, kami berharap peserta DPJR akan lebih tenang karena sudah ada kepastian jaminan,” ujar Budi Sulistijo yang juga menegaskan, untuk memenuhi pendanaan atas ketiga manfaat tersebut, DPJR telah mengalokasikan dana sebesar Rp171 miliar.

    05

  • Edisi juni 2018utama 06

    Salah satu hikmah yang dapat kita ambil dari acara halalbihalal ini adalah terciptanya dan berjalannya persaudaraan dan silahturahmi yang lebih akrab di antara sesama kita, Baik pensiunan maupun pegawai yang masih aktif.

    dijamin kesehatannya,” katanya.Meski demikian, lanjut Budi Sulistijo,

    persoalan kesehatan harus menjadi prioritas peserta untuk menjaganya. “Menjaga kesehatan diri dan rasa bersyukur tetap harus dikedepankan. Menjaga kesehatan kan lebih baik

    daripada mengobati,” ujarnya seraya mengungkapkan rasa terima kasih kepada Direksi Jasa Raharja yang telah menyetujui usulan perubahan Peraturan Dana Pensiun, mengingat hal terkait kesehatan para pensiunan selalu menjadi topik yang paling sering muncul pada saat Pengurus melakukan sosialisasi DPJR ke seluruh cabang kantor Jasa Raharja.

    Mempererat Tali Silahturahmi Infromasi sekaligus penjelasan

    mengenai Manfaat Tambahan Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR) tersebut seakan menjadi kado indah di saat para pensiunan bersama Direksi Jasa Raharja berhalalbihalal di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta. Dalam acara yang bertemakan “Bersyukur Menambah Kebahagiaan” tersebut, suasana akrab cukup terasa ketika para peserta melepas

    kangen kepada teman lama yang pernah sama-sama mengabdikan diri untuk Jasa Raharja.

    Acara selain dihadiri oleh Direktur Utama Jasa Raharja Budi Raharjo bersama Direktur Manajemen Risiko Teknologi dan Informasi (MRTI) Wahyu Wibowo, Direktur Keuangan Myland, juga dihadiri 450 undangan pensiun. Tampak hadir pula para mantan Direksi Jasa Raharja terdahulu dan para senior Jasa Raharja lainnya.

    Selain menyampaikan kabar baik mengenai Manfaat Tambahan pensiun, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Raharjo juga menyampaikan permohonan maafnya dalam rangka merayakan Idul Fitri 1439 H, ia juga berharap agar jalinan persaudaraan dan silahturahmi sesama pegawai, baik yang masih aktif mapun yang sudah pensiun terus terjaga dengan baik. “Kami atas nama jajaran Direksi dan

  • Edisi juni 2018 07

    seluruh karyawan mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1439 H mohon maaf lahir dan batin. Salah satu hikmah yang dapat kita ambil dari acara halalbihalal ini adalah terciptanya dan berjalannya persaudaraan dan silahturahmi yang lebih akrab di antara sesama kita,” ungkapnya yang secara khusus, meminta seluruh hadirin untuk bersalaman.

    Pada acara tersebut juga terdapat layanan pengobatan gratis yang difasilitasi oleh panitia, para peserta pun antusias memanfaatkan momen tersebut untuk memeriksa kondisi kesehatannya. Selain itu juga terdapat pembagian doorprize berbagai jenis peralatan rumah tangga hingga hanphone dan sepeda. Suasana akrab semakin menyesaki ruangan ketika hadirin para pensiunan, Direksi Jasa Raharja, dan undangan lainnya saling berjabat tangan saling memohon maaf atas kesalahan demi menjadi insan yang fitri selepas menjalani bulan suci Ramadan.

  • Edisi juni 2018kolom 08

    Pernyataan Jack Welch di atas semakin menegaskan bahwa manusia adalah aset penting perusahaan dan memiliki peranan kunci dalam keberhasilan dan kemajuan suatu perusahaan. Melalui artikel ini, penulis akan mencoba untuk menguraikan mengenai klasifikasi generasi pekerja secara teoritis, demografi pekerja saat ini serta strategi untuk menjadikan generasi x dan y (milenial) menjadi the biggest weapon of Jasa Raharja.

    Menurut Martin & Tulgan (2002), terdapat 4 (empat) golongan generasi pekerja, yakni Silent Generation (lahir tahun 1925 – 1942), Baby Boomers (lahir tahun 1946 – 1964), Generasi X (lahir tahun 1965 – 1977), dan Generasi Milenial (lahir tahun 1978 – 2000). Beberapa hasil penelitian secara konsisten membandingkan perbedaan generasi, dengan sampel mulai dari tahun 1950-an sampai dengan awal tahun 2000, menunjukkan perbedaan karakteristik dari 3 kelompok generasi, yaitu generasi baby boomers, generasi X, dan generasi Y (Milenial), salah satunya adalah penelitian dari Lancaster & Stillman (2002), yang memberikan hasil sebagai berikut:

    Faktor Baby Boomers Generation Xers Millennial GenerationAttitude Optimis Skeptis Realistis Overview Generasi ini

    per caya pada ada nya peluang, dan seringkali terlalu idealis untuk membuat perubahan positif didunia. Mereka juga kompetitif dan mencari cara untuk melakukan perubahan dari sistem yang sudah ada.

    Generasi yang tertutup, sangat independen dan punya potensi, tidak bergantung pada orang lain untuk menolong mereka

    Sangat menghargai perbedaan, lebih memilih bekerja sama daripada menerima perintah, dan sangat pragmatis ketika memecahkan persoalan

    Work Habits

    Punya rasa optimis yang tinggi, pekerja keras yang menginginkan penghargaan secara personal, percaya pada perubahan dan perkembangan diri sendiri

    Menyadari adanya keragam-an dan berpikir global, ingin menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidup-an, bersifat informal, meng-an dal kan diri sendiri, menggu-nakan pende-katan praktis dalam bekerja, ingin bersenang–senang dalam bekerja, senang bekerja dengan teknologi terbaru

    Memiliki rasa optimis yang tinggi, fokus pada prestasi, percaya diri, percaya pada nilai-nilai moral dan sosial, menghargai adanya keragaman

    Berdasarkan data yang dihimpun penulis dari Majalah SWA edisi tanggal 14 – 24 Mei 2018, Jurus Cerdas Maestro SDM, dominasi generasi x dan y (milenial) semakin terasa di beberapa perusahaan di Indonesia yang secara komposisi sudah mencapai 50%-75%, baik badan usaha milik negara maupun perusahaan swasta, berikut data dimaksud:

    No. Nama Perusahaan Demografi Karyawan Jumlah (%)1 PT ANTV Total Karyawan 2017 1.249

    Usia di bawah 40th 847 (65.5%)Usia di atas 40th 402 (34.5%)

    2 PT Pembangkit Jawa Bali (PJB)

    Total Karyawan 2017 3.644

    Usia di bawah 40th 3.447 (94.6%)Usia di atas 40th 197 (5.4%)

    3 PT Pupuk Sriwijaya Total Karyawan 2017 2.246Usia di bawah 35th 1.459 (65%)Usia di atas 35th 787 (35%)

    Sumber Daya Manusia: Good Managing for Good Performace

    Oleh: Dedi Kurniawan,Penanggung Jawab Samsat Manna

  • Edisi juni 2018 09Jack Welch, CEO Legendaris General Electric, pernah ditanya: “What is your biggest weapon to win the competition? Ia pun menjawabnya dengan penuh energi yaitu people, people, and people.” (#sharing, Handy Satriago)

    4 PT Angkasa Pura II Total Karyawan 2016 5.327Usia di bawah 40th 4.094 (76.9%)Usia di atas 40th 1.233 (24.1%)

    Semakin dominannya generasi x dan y (milenial) dalam dunia kerja, memunculkan persepsi bahwa akan terjadi pergeseran terhadap pola perilaku karyawan yang harus menjadi perhatian perusahaan dalam kebijakan pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusianya, pola kebijakan yang dulu diterapkan kepada para generasi baby boomers tidak akan ampuh untuk diterapkan pada generasi milenial. Hal ini dikarenakan generasi x dan y (milenial) memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi pekerja sebelumnya, di antaranya dari cara berpikir, goals atau achievement, penguasaan terhadap teknologi, dan kesempatan aktualisasi diri.

    Jika pola pembinaan SDM Perusahaan tidak sejalan dengan ekspektasi generasi tersebut, maka para generasi milenial tidak segan untuk meninggalkan perusahaan yang lama dan mencari “tantangan” baru, namun sebaliknya apabila pembinaannya tepat, generasi tersebut akan menghasilkan ide-ide baru yang kreatif dan positif terhadap performance Perusahaan.

    Terlepas dari perbedaan generasi, sebenarnya pola perilaku manusia pada umumnya memiliki suatu kesamaan atau pattern, Maslow menyatakan secara harfiah ada 5 kebutuhan pokok (basic needs) manusia, yaitu:

    1. Kebutuhan Fisiologis atau sering disebut juga dengan kebutuhan psikologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup dari kematian. Kebutuhan ini merupakan tingkat paling dasar seperti makan, minum, perumahan, pakaian, yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam upayanya untuk mempertahankan diri dari kelaparan, kehausan, kedinginan, kepanasan dan sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebutlah yang mendorong orang untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan, dikarenakan dengan bekerja itu maka ia akan mendapatkan imbalan (uang, materi) yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhannya tersebut.

    2. Kebutuhan Rasa Aman, setelah kebutuhan tingkat dasar terpenuhi, maka seseorang berusaha memenuhi kebutuhan selanjutnya, yaitu kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan. Kebutuhan ini akan dirasakan mendesak setelah kebutuhan pertama terpenuhi.

    3. Kebutuhan Hubungan Sosial, disebut juga dengan sosial needs atau affiation needs, merupakan kebutuhan untuk hidup bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama masyarakat, dikarenakan pada dasarnya orang lainlah yang dapat memenuhinya, bukan berasal dari diri sendiri. Misalnya setiap orang normal butuh akan kasih sayang, dicintai, dihormati, diakui keberadaannya, oleh orang lain.

    4. Kebutuhan Pengakuan (Recognition), yakni bahwa setiap orang yang normal tentunya membutuhkan adanya penghargaan diri dan penghargaan prestise diri dari lingkungannya. Semakin tinggi status dan kedudukan seseorang di dalam perusahaan, maka semakin tinggi pula kebutuhan akan prestise diri yang bersangkutan. Penerapan pengakuan atau penghargaan diri ini biasanya terlihat dari kebiasaan orang untuk menciptakan simbol-simbol, yang dengan simbol tersebut maka kehidupan terasa lebih berharga. Dengan adanya simbol pun seseorang akan merasa bahwa statusnya meningkat dan dirinya sendiri disegani dan dihormati oleh orang lain.

    5. Kebutuhan Aktualisasi Diri, merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan puncak ini biasanya seseorang bertindak bukan atas dorongan orang lain, tetapi karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi ini seseorang ingin memperlihatkan kemampuan dirinya secara optimal di tempat masing-masing. Hal tersebut terlihat pada kegiatan pengembangan kapasitas diri

    Foto

    -fot

    o: is

    t

  • melalui berbagai cara seperti mengikuti diskusi, seminar, yang keikutsertaannya tersebut bukan didorong untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi sesuatu yang berasal dari dorongan ingin memperlihatkan bahwa adanya motivasi untuk mengembangkan kapasitas prestasi yang optimal.

    Teori di atas menjelaskan bahwa setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya akan terlebih dahulu memenuhi kebutuhan psikologis, rasa aman, hubungan sosial dan pengakuan. Pasca-terpenuhinya keempat kebutuhan tersebut, maka untuk menambah motivasinya manusia membutuhkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri ini dapat berupa pengembangan diri seperti kesempatan mendapatkan pelatihan atau pendidikan, menuangkan ide dan pendapat, hingga kesempatan menjalankan individual creative project.

    Kebutuhan manusia terhadap aktualisasi diri turut diperkuat pendapat dari Corey (dalam Hanifah, 2005) yang menyatakan aktualisasi diri merupakan sarana menuangkan diri dalam kapasitas individu sebagai manusia yang menuntut direalisasikannya semua potensi serta bakat yang sesuai dengan kemampuan, minat dan bidangnya masing-masing. Sejalan dengan hal tersebut, Rogers (dalam Schultz, 1993) menyatakan bahwa tiap orang memiliki kecenderungan akan kebutuhan aktualisasi diri untuk mengembangkan seluruh potensinya.

    Sedangkan Anari (dalam Hanifah, 2005) menambahkan kreativitas sebagai bagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri.

    Kecenderungan aktualisasi diri para generasi baby boomers lebih konservatif dibandingkan generasi milenial, yang lebih beragam, tidak hanya terpusat pada penghargaan kinerja atau promosi jabatan, para generasi di era modern menuntut aktualisasi diri dalam hal pengakuan ide, pendapat, kreasi dan inovasi. Terkadang kondisi itulah yang menyulitkan Perusahaan sehingga tidak mampu mengikuti atau bahkan mengakomodir aktualisasi para generasi modern tersebut.

    Persaingan dan tantangan dimasa depan akan semakin ketat, oleh sebab itu Perusahaan membutuhkan sekaligus mempertahankan karyawan-karyawan terbaiknya, sehingga keberlangsungan perusahaan terjaga.

    Penulis mencoba mengusulkan pola-pola strategi SDM era milenial yang terinspirasi dan disadur dari beberapa referensi, yang mungkin bisa menjadi pengayaan dalam pengembangan kebijakan

    SDM Perusahaan di masa mendatang, yaitu:

    1. Recruitment Strategy Merumuskan strategi rekrutmen tepat sangat penting

    karena rekrutmen merupakan tahap awal untuk memastikan karyawan yang direkrut adalah yang tepat dan memiliki interes terhadap keberlangsungan Perusahaan. Dengan memilih karyawan tepat sejak awal merupakan mitigasi awal untuk menekan turn over pegawai di masa mendatang.

    Monica Oudang (HR Gojek) menyatakan untuk memastikan kandidat yang tepat bagi perusahaan, maka karyawan tersebut harus mengenal kultur perusahaannya sejak awal. Jika karyawan sejalan dengan kultur perusahaan maka akan ada keterikatan (enggagement) yang akan mempererat

    hubungan perusahaan dengan karyawannya.

    Beberapa cara untuk memastikan perusahaan memilih karyawan yang

    tepat seperti memasukan unsur–unsur budaya perusahaan dalam pertanyaan yang diajukan saat wawancara, dengan metode tersebut, perusahaan dapat menilai apakah cara pandang

    kandidat sejalan atau bisa tidak dipadukan dengan kultur Perusahaan. Yang kedua adalah dengan

    metode “show glimps of life into the company”, atau mengenalkan

    kandidat karyawan dengan perusahaan sejak awal juga

    dapat meningkatkan keterikatan sejak awal. Dalam proses seleksi,

    kandidat diperlihatkan proses bisnis dan lingkungan kerja di Perusahaan.

    2. Learning & Development Strategy Menerapkan coaching yang tepat. Metode coaching clinic

    “Semakin dominannya generasi x dan y (milenial) dalam dunia kerja, memunculkan persepsi bahwa akan terjadi pergeseran terhadap pola perilaku karyawan yang harus menjadi perhatian perusahaan dalam kebijakan pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusianya.”

    Edisi juni 2018kolom 10

  • 11Edisi juni 2018

    “Setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya akan terlebih dahulu memenuhi kebutuhan psikologis, rasa aman, hubungan sosial dan pengakuan. Pascaterpenuhinya keempat kebutuhan tersebut, maka untuk menambah motivasinya manusia membutuhkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri ini dapat berupa pengembangan diri seperti kesempatan mendapatkan pelatihan atau pendidikan, menuangkan ide dan pendapat, hingga kesempatan menjalankan individual creative project.”

    merupakan sarana bagi karyawan mendapatkan guidance sehingga bisa menjadi wadah bagi mereka menuangkan ide dan kreasi baru kepada Perusahaan. Beberapa Perusahaan berbasiskan teknologi dan start up sudah menjalankan metode coaching dalam rangka menggali ide-ide untuk meningkatkan layanan perusahaannya.

    3. Retention Strategy Kejenuhan dalam bekerja pasti kerap terjadi, salah satu

    metode yang bisa diterapkan untuk menghilangkan rasa jenuh dan kembali membangkitkan motivasi karyawan ketika jenuh dengan pekerjaannya adalah memberikan tantangan baru untuk karyawan tersebut, metode ini disebut sebagai tour of duty. Karyawan yang mengalami kejenuhan bisa dialihkan ke bidang atau unit lainnya, sesuai dengan minat yang diinginkan, dengan lingkungan kerja yang berbeda, dapat menyegarkan dan memberikan suntikan semangat baru dalam kerja.

    Karyawan adalah senjata paling ampuh untuk memperkuat dan memastikan keberlanjutan perusahaan. Peter F. Drucker dalam bukunya Managing The Non Profit Organization menyatakan: “Anda tidak bisa mencegah malapetaka, tetapi Anda bisa membangun organisasi yang siap tempur.” Sebuah organisasi yang kuat harus didukung oleh SDM yang kuat. Untuk menjadikan

    karyawan yang kuat, harus diiringi dengan strategi pengelolaan SDM yang tepat serta sejalan dengan perkembangan yang terjadi. Dengan memiliki SDM yang siap tempur dan keluar dari zona nyaman, perusahaan diyakini lebih siap menghadapi tantangan.

    Foto

    -fot

    o: is

    t

  • Edisi juni 2018manajemen 12

    Di antara mereka yang tidak bisa menikmati masa liburan atau lebih cepat masuk kerja demi menjalankan tugas adalah sebagian besar karyawan Jasa Raharja. Maklum saja, di masa mudik Lebaran, karyawan Jasa Raharja, mulai dari Direksi hingga petugas di lapangan memiliki tugas penting mendukung terlaksananya mudik Lebaran dengan aman dan lancar. Tidak hanya pada saat arus mudik dan balik, pilihan bertugas pun menjadi hal yang utama demi memberikan pelayanan pada masyarakat.

    Sedikitnya waktu bersama keluarga dan lebih banyak menjalankan tugas tentu bukan hal yang sia-sia. Termasuk tepat waktu masuk kerja kembali, meski dengan berat hati memang, tetapi apa yang diputuskan untuk tepat dan taat dalam tugas, terlebih memberikan pelayanan, jelas menjadi hal yang sangat luar biasa. Bahkan menjadi wujud keistimewaan yang dimiliki seorang karyawan. Tak hanya itu, merujuk artikel “5 Keistimewaan Kamu yang Tak Cuti Selepas Lebaran, Meski Berat Tapi Kerajinanmu Patut Jadi Panutan” (hipwee.com), karyawan yang merelakan diri menjalankan tugas meski belum puas berlibur memiliki lima keistimewaan, di antaranya:

    Hirukpikuk musim mudik Lebaran tahun 2018 mulai mereda. Para karyawan pun sudah kembali menjalankan rutinitas setelah menghabiskan masa libur Idul Fitri bersama keluarga. Namun, di sisi lain, tak sedikit mereka yang justru tak bisa menikmati liburan atau masuk lebih cepat karena demi menjalankan tugas.

    Demi Tugas, Masuk Kerja Tepat Waktu

  • Edisi juni 2018 131. Dedikasi dalam bekerja tak perlu

    ditanya lagi. Meski belum puas liburan, tapi kewajiban tetap harus dijalani dengan sepenuh hati.

    Tentu saja liburan terasa belum puas, namun bicara soal kepuasan kalau dituruti terus menerus tidak akan ada habisnya. Mau tidak mau karena sudah kewajiban, keseruan dan kehangatan di kampung halaman mesti ditinggalkan demi tanggung jawab pekerjaan.

    Pengorbanan inilah sejatinya bentuk dedikasi karyawan terhadap perusahaan. Sebab perusahaan telah menaruh kepercayaan kepada keahlian yang Anda miliki, maka dengan loyalitas inilah Anda membayarnya. Dengan bukti inilah atasan mesti bangga dan sudah sepantasnya merasa tak salah memilih Anda sebagai rekan kerjanya.

    2. Termasuk tipe orang yang bertanggung jawab dan pekerja keras. Buktinya dengan senang hati masuk kerja meski yang lain masih berkumpul dengan keluarga.

    Rasa malas, mood jelek, dan suasana kantor yang masih sepi meski kamu hadapi demi menjalankan kewajibanmu terhadap perusahaan. Namun semua godaan tersebut bukanlah menjadi masalah, sebab Anda mengerti bahwa kesuksesan diraih karena kerja keras.

    Secara tersirat, sifat asli Anda terlihat di sini. Dari kerelaan mengikhlaskan pertemuan singkat dengan keluarga dan jatah untuk berlibur mencerminkan kepribadian Anda yang bertanggung jawab terhadap kewajiban.

    3. Berangkat kerja tepat pada waktunya mencerminkan kepribadian yang penuh perhitungan. Jelas Anda sudah mengestimasi Lebaran tetap terpuaskan meski jatah libur teramat singkat.

    Ada alasan tersendiri mengapa Anda terkesan sanggup meninggalkan rumah dan masa liburan dengan lapang dada. Ini buah dari persiapan

    matang Anda sebelum liburan. Anda sudah memperhitungkan semuanya; seberapa banyak waktu yang diluangkan kepada keluarga, kepada teman, ingin melakukan apa selama liburan dan lain sebagainya.

    Persiapan yang penuh perhitungan inilah yang membedakan Anda dari yang lainnya. Toh sudah cukup puas sebab semua sudah terukur; kerinduan dengan keluarga telah tertuntaskan dengan pertemuan yang berkualitas, waktu bersantai juga telah cukup.

    4. Anda tidak tergolong pribadi yang egois sebab paham betul kantor membutuhkan pentingnya kehadiran dan sumbangsih Anda.

    Kalau Anda bisa memilih, tentu saja akan memilih untuk mengambil cuti demi waktu libur yang lebih lama di rumah. Namun Anda tidak mengambilnya sebab tahu bahwa perusahaan membutuhkan kehadiran Anda sejak hari pertama kerja. Ini kembali menunjukan sifatmu yang bijaksana, tidak egois mementingkan kepentinganmu sendiri. Sifat tak mementingkan diri sendiri ini, bukankah sudah jarang dimiliki orang-orang?

    5. Bagimu libur Lebaran tak melulu soal memuaskan kepentingan pribadi. Bekerja juga demi keluarga Anda

    Ada motivasi tersendiri yang menjadi

    semangat dalam diri melawan keinginan untuk bermalas-malasan di rumah. Meski nyaman merasakan canda tawa serta kehangatan keluarga di rumah, ada tugas lain yang mesti dilakukan. Pekerjaan yang selama ini memberikan Anda penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

    Semua mesti dilakukan dengan sepenuh hati. Toh bukan cuma Anda yang menikmati kerja keras Anda selama ini; ada orangtua dan keluarga yang juga bahagia melihat pengorbanan Anda demi masa depan yang lebih baik. Singkatnya, pengorbanan ini tak sepenuhnya dilakukan untuk diri Anda, melainkan juga orang-orang terkasih di sekitar Anda juga.

    Untuk Anda yang bertanggung jawab dengan masuk kerja sejak hari pertama, Anda luar biasa! Kerelaan tak menggunakan cuti atau membolos seperti rekan-rekan kerja lainnya cerminan bahwa Anda memiliki integritas tinggi dalam bekerja. Semoga Tuhan memberikan keberkahan untuk Anda.

    (Sumber: disarikan dari Artikel “5 Keistimewaan Kamu yang Tak Cuti Selepas Lebaran, Meski Berat Tapi Kerajinanmu Patut Jadi Panutan/hipwee.com-Iradat Ungkai)

    Foto

    -fot

    o: is

    t

  • 14Edisi juni 2018sdm

    8 Langkah menjadi Karyawan Teladan

    Karyawan teladan juga bisa berarti seseorang yang berdedikasi penuh pada pekerjaannya dan memiliki kualitas dan karakter lebih daripada rekan sejawatnya. Lalu, bagaimanakah cara untuk menjadi karyawan teladan yang disukai atasan dan dekat dengan teman kerja?

    Berikut merupakan 8 kiat sukses menjadi karyawan teladan. Mungkin kiat-kiat di bawah ini dapat menjadi referensi bagi Anda yang ingin mendapat label “karyawan teladan”.

     #1 Memiliki Perilaku Profesional Entah Anda bekerja di instansi pemerintah, perusahaan

    di bidang bisnis atau lembaga pelayanan masyarakat, menjadi profesional merupakan syarat utama menjadi karyawan teladan. Saat bekerja, usahakan untuk senantiasa menyelesaikan tugas Anda terlebih dahulu sebelum mengobrol dengan rekan kerja atau bersantai. Jika memiliki waktu luang, gunakan waktu tersebut untuk menyelesaikan tugas lain atau meneliti kembali tugas yang sebelumnya sudah dikerjakan. Manfaatkan waktu sebaik mungkin ketika berada di kantor dan cobalah untuk senantiasa bersikap profesional ketika berhadapan dengan hal yang terkait dengan pekerjaan.

    #2 Bisa Menerima Kritik Apakah Anda pernah bekerja dengan seorang pemimpin

    yang senantiasa mengkritik pekerjaan Anda? Jika iya, cobalah untuk bersabar. Bedakan mana kritik mana cacian. Selama pernyataan yang dilontarkan pemimpin Anda masih terkait dengan pekerjaan dan kinerja kita, terimalah

    Foto

    : ist

  • 15Edisi juni 2018hal tersebut sebagai nasihat.

    Berlapang dada dan mampu

    menerima kritikan merupakan salah satu kiat untuk menjadi karyawan teladan. Jangan pernah menganggap sebuah kritikan sebagai hal yang dapat menurunkan semangat bekerja. Jadikan kritikan sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Carilah solusi dan cara untuk mencegah kritik yang sama kembali dilontarkan bos. Jika mampu menerima kritik, maka bukan tidak mungkin Anda dapat menjadi karyawan teladan.

     #3 Menyelesaikan Pekerjaan Secara

    Tepat Waktu dan Benar Untuk menjadi karyawan teladan,

    usahakan untuk selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaan tepat waktu, bahkan kalau bisa jauh-jauh hari sebelum deadline yang ditetapkan, Anda sudah menyelesaikan tugas tersebut. Perhatikan juga kualitas hasil pekerjaan yang diberikan. Meskipun cepat, bukan berarti kita mengabaikan kualitas pekerjaan dan tanggung jawab. Jika memiliki ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, bukan tidak mungkin kita akan mendapatkan promosi ke jenjang karir yang lebih tinggi.

    #4 Jalin Hubungan Baik dengan Rekan Kerja

    Jangan pernah meremehkan rekan kerja. Sebaik apapun latar pendidikan yang Anda miliki, orang-orang yang bekerja bersama Anda juga memiliki kualitas serupa. Mereka merupakan orang-orang terbaik dan ahli di bidangnya masing-masing. Seorang karyawan teladan pasti akan memperlakukan setiap orang dengan sopan dan hormat. Hindari bergaul dengan rekan kerja yang malas, selalu berpikiran negatif, membicarakan hal buruk tentang orang lain dan berperilaku tidak hormat. Karena bagaimanapun juga, kualitas teman kerja merupakan hal yang dapat mempengaruhi reputasi kita di kantor.

     #5 Aktiflah untuk Menyelesaikan Proyek Saat bekerja bersama tim dalam

    menyelesaikan sebuah proyek, hindari pemikiran tentang siapa yang akan mendapat pujian dari bos. Bos Anda pasti lebih tahu mana yang lebih berkompetensi untuk menerima penghargaan, bukan sekadar pujian untuk menjatuhkan karyawan lain.

    Saat ada proyek, jadilah seorang team

    player dengan senantiasa aktif dan mampu mengambil insiatif di setiap kesempatan. Jika aktif, orang lain tidak akan memilihkan tugas untuk kita, tetapi kita sendiri yang memilih sesuai dengan kemampuan kita. Karena memilih sendiri, tugas yang harus diselesaikan akan terasa lebih mudah. Secara kualitas, tugas tersebut juga selesai dengan baik karena disesuaikan dengan pengetahuan dan kemampuan yang kita miliki.

    #6 Jauhkan Smartphone Saat Bekerja Jika tidak terlalu membutuh-

    kan smartphone, simpan benda tersebut di tempat yang jauh dari jangkauan. Tentu komunikasi merupakan hal yang penting dalam bekerja. Maksudnya menjauhkan smartphone di sini adalah agar Anda tidak terlalu banyak melakukan hal-hal di luar pekerjaan yang bisa diakses melalui smartphone, seperti membuka media sosial atau bermain game. Jika ingin menjadi karyawan teladan, mulai sekarang simpan smartphone di laci dan batasi panggilan masuk selama Anda bekerja.

     

    #7 Jadilah Teladan dan Mentor bagi Karyawan Baru

    Menjadi teladan adalah menjadi seseorang yang mampu menjadi contoh bagi karyawan lainnya. Jika ada karyawan baru yang masih merasa asing dengan dunia kerja mereka, ambillah kesempatan tersebut untuk menjadi mentor yang mampu memberi pengarahan dan pelatihan.

    Saat memberi pengarahan pada

    karyawan baru, ingat-ingat lagi bagaimana rasanya waktu pertama kali Anda masuk ke perusahaan dan hal-hal apa yang dulu pernah Anda harapkan bisa dilakukan oleh seorang senior. Jadilah senior yang dulu Anda harapkan! Bersikaplah sedikit lebih sabar pada karyawan baru. Jika Anda merasa mereka kurang peka atau tidak mampu, tanyakan secara personal apakah mereka membutuhkan bantuan. Berhati-hatilah saat berinteraksi dan berbincang dengan karyawan baru. Jangan sampai hanya gara-gara kesalahpahaman saat berkomunikasi, Anda malah menimbulkan masalah di kantor dan perusahaan.

    #8 Tanyakan Tujuan Pekerjaan Pada Bos atau Supervisor

    Dengan menanyakan tujuan suatu pekerjaan pada bos dan supervisor, Anda akan memahami keinginan dan harapan dari para atasan tentang hasil pekerjaan. Jika mampu memenuhi ekspektasi mereka, bukan tidak mungkin posisi Anda akan diperhitungkan. “Karyawan Teladan yang Jujur dan

    Benar”Dari kesemuanya itu, jadilah karyawan

    teladan dengan kejujuran dan cara-cara yang benar. Dunia ini cenderung kesulitan mencari orang-orang yang dapat bekerja dengan jujur dan benar terlepas dari berbagai kemampuan dan intelektual mereka. Itulah beberapa kiat sukses agar menjadi karyawan teladan. Semoga bermanfaat. (Sumber: finansialku.com)

    Saat ada proyek, jadilah seorang team player dengan senantiasa aktif dan mampu mengambil insiatif di setiap kesempatan. Jika aktif, orang lain tidak akan memilihkan tugas untuk kita, tetapi kita sendiri yang memilih sesuai dengan kemampuan kita.

  • 16Edisi juni 2018kesehatan

    Bell’s Palsy adalah proses peradangan saraf yang mengontrol otot-otot salah satu sisi wajah. Ada pula yang mengatakan bahwa kerusakan saraf ini merupakan akibat dari infeksi virus. Penyakit ini dapat terjadi pada semua golongan usia, baik pria maupun wanita. Pada kebanyakan orang, kelumpuhan saraf tersebut bersifat sementara, yakni selama beberapa hari hingga beberapa minggu, serta dapat kembali pulih setelah kurang lebih 6 bulan. Walaupun demikian, ada juga beberapa kasus dimana kelumpuhan saraf wajah tersebut terjadi secara permanen seumur hidup.

    Bell’s Palsy sendiri terdapat beberapa jenis, yakni: 1. Bell’s Palsy temporary  Ini termasuk ringan dan bisa

    disembukan dengan cara pengompresan atau pemijatan ringan pada area,sedang penyebab awalnya biasanya mendadak ,karena kedinginan area kepala dan leher,golongan ini menyerang anak-anak dan ibu hamil ,golongan ini bisa sembuh sendiri walau hanya dikompres dengan air hangat ,pemulihan akan maksimal pada 2 bulan, namun beberapa penderita Bell’s Palsy ini jika tidak berhasil melakukan pemiulihan secara alami, makan beresiko menjadi kronis dan sulit sembuh juga membutuhkan waktu lama dalam penyembuhan.

    2. Bell’s Palsy area  Inveksi area adalah golongan ke dua

    yang mana terjadi pergeseran/melintir pada saraf yang mengendalikan gerak

    pada muka, pendengaran, selaput mata,lidah kulit kening bibir. Yang mana di area sekitar saraf tersebut terjadi inveksi seperti tumor, kanker ,area leher, luka inveksi gusi pembengkakan kelenjar tiroid, penyembuhan untuk golongan ini harus berurutan, jika terdapat tumor maka tumor tersebut harus sembuh dulu, maka bisa dilakukan terapi lanjutan untuk mengembalikan posisi saraf sehinga berfungsi semestinya.

    3. Bell’s Palsy cidera Bell’s Palsy cidera adalah terjadi

    kerusakan pada jalur saraf pada area saraf ke 7, sedangkan penyebabnya adalah karena benturan keras pada leher, pipi, tengkuk, sehingga terjadi pergeseran, perubahan panjang saraf halus karena hentakan tarik, golongan ini biasanya terjadi pada kasus kecelakaan, olahraga, benturan, luka, saraf putus, golongan ini berbeda dengan golongan lainnya karena terjadinya di luar sistem metabolisme tubuh, jika saraf tidak putus, pecah, atau pembusukan, kemungkinan besar bisa sembuh dalam waktu 6 bulan, dan beberapa penderita Bell’s palsy cidera menjadi permanen

    4. Bell’s Palsy muscle stress (stres otot) Aktivitas yang berat,dan monoton

    dan perubahan suhu yang ekstrim akan menyebabkan kondisi otot-otot leher yang menegang menjadikan tarikan kuat pada saraf ke 7, golongan ini terkadang tidak disadari, dan dari akumulasi awal akan terasa gejala antara lain pegal pada leher, pundak dan kesemutan pada ubun-ubun, ketika kondisi penumpukan dan tatanan saraf yang makin lama makin menegang maka akan terjadi pembekuan saat terkena suhu dingin, biasanya disertai sakit kepala, dan kedutan pada bagian

    Kenali Gejala Bell’s Palsy

    Bell’s Palsy adalah penyakit saraf yang mengenai saraf fasialis (wajah), menyebabkan kelumpuhan otototot salah satu sisi wajah, sehingga wajah menjadi asimetris. Salah satu sisi wajah tampak melorot/mencong.

  • 17Edisi juni 2018tertentu pada wajah, golongan ini menyerang, orang yang memiliki kesibukan di depan  monitor berjam-jam, atau sejenisnya, penyembuhan golongan ini membutuhkan waktu cukup lama, antara 1 sampai 3 tahun agar bisa mengembalikan posisi otot yang sudah membeku, golongan ini ditandai terdapat benjolan pada leher belakang  atau bawah telinga.

    Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita Bell’s Palsy adalah: pertama, kerusakan saraf wajah yang tidak dapat pulih kembali seperti semula; pertumbuhan saraf yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga menyebabkan pergerakan yang tidak terkontrol pada wajah; buta sebagian atau total akibat kekeringan pada mata yang tidak bisa menutup dan terjadinya kerusakan pada kornea mata yang kering.

    Penanganan yang biasa dilakukan adalah melalui obat-obatan dan fisioterapi. Meskipun bisa sembuh dalam kurun waktu tertentu, dengan bantuan obat dan fisioterapi diharapkan proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat

    Pertolongan medis diperlukan sesegera mungkin jika Anda mengalami kelumpuhan apapun, karena bisa saja yang terjadi adalah kasus stroke. Perlu diingat, Bell’s Palsy bukan disebabkan oleh stroke. Segera temui dokter jika Anda mengalami kelemahan pada wajah, atau jika salah satu sisi wajah terlihat melorot tiba-tiba.

    Cara Menghindari Bell’s Palsy:Sebagai antisipasi menghindari

    terkena Bell’s Palsy ada beberapa langkah yang bias dilakukan, di antaranya adalah (1) Hindari wajah dari terpaan angin, kipas, maupun AC yang terlalu lama; (2) Gunakan masker atau pelindung wajah ketika mengendarai motor terutama malam hari; (3) Tidak boleh tidur dengan posisi wajah menempel pada lantai; (4) Melatih otot wajah, sebisa mungkin digerak-gerakkan; (5) Hindari mandi dengan air dingin terutama malam hari.

    Namun jika mengalami masalah Bell’s Palsy sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dan jangan sampai kondisi semakin parah. Jika sudah positif didiagnosis terkena penyakit Bell’s Palsy

    Gejala Bell’s Palsy - Terjadi secara tiba-tiba, berupa

    kelumpuhan ringan sampai total pada salah satu sisi wajah, menyebabkan pasien sulit tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata

    - Wajah melorot menjadikan wajah sulit berekspresi

    - Dapat terjadi rasa nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi wajah yang terpengaruh

    - Sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang terpengaruh

    - Kadang timbul nyeri kepala- Penurunan kemampuan indera

    pengecap pada sisi yang lumpuh- Penurunan jumlah air mata dan liur

    yang diproduksi pada sisi yang terkena- Pada beberapa kasus, Bell’s Palsy

    dapat mempengaruhi saraf kedua sisi wajah, walaupun hal tersebut jarang terjadi.

    sebaiknya segera lakukan pengobatan. Salah satu berupa terapi sederhana bisa juga dicoba di rumah.

    Berikut ini adalah tips terapi yang bisa dilakukan di rumah:- Sediakan botol plastik

    permukaannya rata, isi dengan air tidak terlalu panas (sesuaikan dengan kemampuan kulit)

    - Gelindingkan botol yang sudah terisi dengan air panas secara perlahan dan lembut pada permukaan wajah sampai kebagian belakang telinga agar kena pada pusat syaraf. Lakukan terapi ini minimal 3 kali dalam sehari.

    - Kemudian lakukan pijatan pada bagian wajah. Pastikan menggunakan minyak zaitun untuk memijat. Tekhnik pemijatan bagian wajah dengan tiga jari yaitu telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Namun, lakukan pijatan dengan ahlinya jangan sampai melakukannya secara asal-asalan.

    - Terakhir latih otot wajah dengan mengunyah permen karet. (DBS)

    Foto

    -fot

    o: is

    t

  • garis depan Edisi juni 2018

    Sejatinya melayani adalah tak berbatas. Hal inilah yang amat diresapi oleh Afriyanti, S.Kom., Kepala Unit Operasional Jasa Raharja Cabang DI Yogyakarta dalam melaksanakan tugasnya. Bagi perempuan yang akrab disapa Evie ini, melayani bahkan mampu memberikan makna mendalam, tak sekadar menjalankan tugas dan memberikan hak masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas. “Hampir dalam setiap kesempatan saat menjalankan tugas, banyak hal penting yang bisa saya maknai,” ujarnya.

    Evie yang bergabung dengan Jasa Raharja pada Mei 2007 ini mencontohkan, ketika berkunjung ke rumah sakit bertemu dengan korban kecelakaan lalu lintas dan keluarga, misalnya, ia menempatkan diri berada pada posisi mereka. “Saya menjadi pendengar atas perasaan korban yang membuat saya sepenuh hati memberikan pelayanan,” kata Evie yang selalu merasa haru ketika korban atau keluarganya mengucapkan terima kasih.

    Tak hanya memosisikan diri sebagai pengguna jasa, lanjut Evie yang lahir di Jakarta pada tanggal 25 April 1985 ini, dalam memberikan pelayanan juga tak sebatas santunan selesai dibayarkan tetapi setelahnya juga kerap bersilaturahmi dengan korban dan keluarganya.

    “Saat saya melakukan silaturahmi mendatangi rumah korban cacat tetap fisik permanen, misalnya, terlihat raut wajah bahagia sekaligus kaget korban saat mengetahui kedatangan kami. Apalagi saat kami sampaikan maksud dan tujuan kami datang adalah untuk menjalin silaturahmi sekaligus memberikan dukungan moriil untuk tetap semangat dan optimis dalam menerima cobaan hidup ini,” jelas Evie.

    Menurut para korban, lanjut Evie, awalnya mengira pada saat pembayaran santunan cacat telah diberikan maka berakhir sudah hubungan dengan Jasa Raharja, namun ternyata tidak. Hubungan silaturahmi ini, menurut Evie yang pernah bertugas di Perwakilan Tingkat I Pekalongan sebagai PA Bidang Pelayanan dan kasir ini, sangat efektif untuk menjaga relasi dengan masyarakat seperti dengan korban cacat tetap tadi.

    “Mereka tampak merasa bahagia dan dengan melihat kebahagiaan di wajah mereka atas kedatangan kami, saya pun turut merasakan kebahagiaan dan bersyukur sekali. Saya merasa dengan hadirnya saya mewakili Jasa Raharja seakan-akan membantu mereka melupakan kesedihan atas kehilangan anggota tubuh,” ujar Evie yang sebelum menjadi Kanit Operasional, ia bertugas sebagai Kepala Unit SDM & Umum Cabang DI Yogyakarta.

    Salam PRIME Service ya Mba Evie…

    Afriyanti

    Menjaga Relasi dan Dukungan Moriil

    18

  • Edisi juni 2018

    Mampu beradaptasi dengan cepat serta mampu menjalankan tugas dan fungsi dengan baik—termasuk dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat—menjadi tuntutan bagi siapa saja yang menjadi karyawan Jasa Raharja. Tak terkecuali pegawai senior maupun junior. Hal ini pula yang dirasakan oleh Dwi Ria Nugaraha, yang bergabung dengan Jasa Raharja pada Desember 2017 dan bertugas di bagian Teknik dan Pranata Komputer di kantor Cabang Sulawesi Selatan.

    Dalam keseharian, Dwi yang kelahiran Magetan, 29 April 1992, ini menjalankan tugas pada Pelaksana Administrasi Teknik lebih fokus di Sumbangan Wajib, Humas dan Hukum serta Plt. Pranata Komputer. “Saya bertanggung jawab terkait pelaksanaan di Bidang Teknik berjalan lancar mulai dari kontrol laporan SWDKLLJ setiap Samsat, membuat beberapa laporan di teknik dan memastikan pranata komputer di wilayah Cabang Sulsel hingga menjalankan beberapa tugas kehumasan terkait edukasi tentang Jasa Raharja kepada masyarakat,” katanya.

    Untuk menjalankan tugas itu, lanjut Dwi, ia tak hanya harus belajar dengan cepat namun juga cepat beradaptasi dengan ritme kerja yang menuntut kecepatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai karyawan, ia juga terus berupaya maksimal dalam menjalankan dan menguasai tugas tidak hanya dalam posisi sebagai PA Teknik, tetapi juga dalam bidang pelayanan.

    “Dalam melakukan tugas sosialisasi dan pelayanan, saya juga berusaha cepat beradaptasi dengan bahasa daerah, khususnya ketika melakukan sosialisasi dan pelayanan ke daerah,” ujar Dwi.

    Ia menambahkan, mengusasi bahasa daerah menjadi penting agar komunikasi dengan masyarakat lebih mengena. “Penggunaan bahasa daerah saat berkomunikasi merupakan tantangan tersendiri bagi saya yang harus cepat beradaptasi,” kata Dwi yang juga turut menjalankan tugas sosialisasi melalui berbagai media dan juga melaksanakan tugas pelayanan seperti saat bertugas sebagai pengganti Petugas Samsat Pangkep. Saat itu, ia harus menempuh jarak 60 Km dengan sepeda motor dengan kondisi hujan lebat. Namun kondisi tersebut tak membuatnya berhenti, tetapi terus melaju hingga santunan bisa disampaikan saat itu juga. “Tentu saat menjalankan tugas saya juga berkoordinasi dengan mitra,” tambahnya.

    Dwi Ria Nugaraha

    Tantangan Menguasai Bahasa Daerah

    19

  • Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari Piala Dunia di Rusia. Salah satunya dituangkan oleh sahabat saya, Burhan Sholihin, salah satu pimpinan di Koran Tempo. Sebagai seorang jurnalis, tulisannya mengalir, enak dibaca dan inspiratif. Saya sudah meminta izin beliau untuk upload di web ini. Berikut tulisan lengkapnya:

    Yang suka nonton Piala Dunia pasti tahu dong siapa Harry Edward Kane?

    Ya, betul, dia adalah penyerang dari Inggris yang kini duduk sebagai top scorer atau pencetak gol terbanyak di Piala Dunia. Kane dari tiga pertandingan telah mencetak 6 gol. Artinya rata-rata tiap pertandingan dia menghasilkan dua gol.

    Pemain berusia 24 tahun yang bermain untuk Tottenham Hotspur itu berhasil mencetak enam gol hanya dalam tiga pertandingan Inggris di Piala Dunia 2018. Dengan rincian, lima gol di babak penyisihan, yang meliputi dua gol ke gawang Tunisia, tiga ke Panama, dan satu ke Kolombia di babak 16 besar Piala Dunia 2018.

    Di bawah rekor Kane ada dua pemain lainnya, yakni Cristiano Ronaldo (Portugal) dan Romelo Lukaku (Belgia) yang masing-masing mencetak 4 gol.

    Saat Kane kecil masuk Akademi Tottenham Hotspur, Kane bukanlah pemain menonjol. Gerakannya lambat,

    20Edisi juni 2018motivasi

    Piala Dunia Dan KeKuatan imPian

    dengan pedagang minyak wangi kita akan ketularan wanginya. Berkawan dengan orang baik, orang hebat, orang soleh, kita insya Allah akan kecipratan hebatnya, bahkan bisa melebihi tokoh idola. Begitu pula sebaliknya.

    Apa impianmu? Apa impian anak-anakmu? Kata Guru bisnis saya Bikinlah impian yang MAKBENG, seperti sebuah ledakan nuklir. Impian yang membuat banyak orang melongo sampai mereka bilang “Gendeng nih orang.”

    Semua orang besar berawal dari mimpi besar. Elon Musk, pendiri sistem pembayaran online no 1 di dunia Paypal dan juga mobil listrik Tesla adalah contohnya. Dulu dia juga sering menerima kata-kata, “Gila nih orang.” Apalagi sekarang dia punya cita-cita kirim orang besar ke Mars. Tapi, satu per satu impiannya terwujud.

    Saat kita punya impian, lalu dikuatkan dengan doa, maka Allah dan segenap alam raya akan mengamininya bila doa dan impian itu memang hal yang baik. Dan bahkan menguatkannya. Kalau

    istilah anak sekarang: mestakung (semesta mendukung).

    Jadi, apa impianmu yang MAKBENG yang akan diamini oleh Tuhan dan seluruh alam semesta?

    Terima kasih Mas Burhan Sholihin.

    (Sumber: www.jamilazzaini.com).

    Jamil Azzaini, CEO Kubik Leadership

    tak seagresif seperti sekarang. Fisiknya juga tak berkembang. “Satu-satunya modal untuk bertahan adalah dia punya kemampuan gocek bola yang cukup baik dan mau belajar,” kata salah satu pelatihnya.

    Tapi impian dan keinginannya belajar sangat besar. Sampai akhirnya Arsenal mau menerimanya sebagai pemain gelandang. Saat itu permainannya juga belum semoncer sekarang. Akibatnya, baru main semusim dia ditendang dari Arsenal dan pindah ke Tottenham.

    Arsener Wenger yang melihat bakat terpendam Kane sedih dan menyesal karena tak bisa melawan keputusan klub. Kini, Arsenal benar-benar menyesal. Kane telah menjadi bintang paling terang di Inggris. Sampai-sampai mantan penyerang Inggris berkata, “Dia adalah penyerang terbaik se-Eropa.”

    Orang boleh tak sependapat soal ini, tapi Kane adalah the next Gareth Bale (pemain dari Tottenham) yang gajinya mengalahkan Ronaldo dan Lionel Messi.

    Jadi, jangan remehkan impian saat kecil. Jangan anggap sepele kegiatan berfoto atau menemui orang-orang hebat. Kane buktinya, impiannya saat bertemu David Beckham telah menginspirasinya. Sekitar 14 tahun setelah berfoto dengan Beckham kini dia menjadi sehebat Beckham, menjadi kapten tim nasional Inggris, dan klub-klub rebutan untuk merekrutnya.

    Sukses itu ada polanya. Sukses itu menular. Bergaul

  • Bagaimana Anda tetap bahagia sepanjang waktu? Mungkinkah dan adakah bukti bahwa cara-cara ini bisa berhasil? Lima cara yang terbukti secara ilmiah. Jika ini tidak meyakinkan Anda, maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi.1. Pemikiran positif mempengaruhi

    kinerja Anda “Kebahagiaan adalah pendahulu

    kesuksesan.” – Shawn Achor. Kedengarannya seperti kue di langit? Nah, menurut Shawn Achor, jika dia tahu segalanya tentang faktor apa yang menimpa kebahagiaan Anda seperti stres, kerepotan, kesuksesan, keadaan ekonomi, hubungan dan sebagainya, maka dia hanya bisa memprediksi 10% dari kebahagiaan jangka panjang Anda. Sisanya 90% adalah bagaimana Anda memproses dunia di sekitar Anda. Jika kebahagiaan ada di sisi lain kesuksesan, tidak mungkin Anda akan sampai di sana saat Anda terus berusaha mendapatkan nilai yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi dan sebagainya.

    2. Sampah pikiran negatif Anda Beberapa orang diliputi oleh

    pikiran negatif mereka dan mereka memiliki masalah nyata dalam menyingkirkannya. Sebuah studi di Universitas Madrid menemukan bahwa dengan benar-benar menuliskan

    21Edisi juni 2018

    lima Cara Bahagia SePanjang WaKtu

    pemikiran ini di selembar kertas dan kemudian menghancurkannya efektif. Mereka merekomendasikan agar Anda merobeknya, membuangnya ke tempat sampah atau membakarnya! Fakta membuangnya secara fisik membantu mengurangi efek toksiknya. Psikolog menyarankan untuk melakukan ini secara teratur.

    3. Tuliskan mengapa Anda bersyukur Merasa dan memikirkan hal-hal yang

    Anda syukuri saat Anda bangun adalah cara yang bagus untuk membangun lebih banyak kebahagiaan. Penelitian di otak kita menunjukkan bahwa kita selalu cenderung berfokus pada hal-hal negatif dari kehidupan seperti kekhawatiran, tragedi, kegagalan, dan ketidakpuasan. Negatif adalah posisi default.

    4. Jangan lupa kecantikan tidur Anda Bila Anda tidak cukup tidur,

    kenegatifan Anda akan memakan banyak waktu. Inilah kesimpulan para peneliti datang setelah beberapa

    percobaan. Salah satunya sangat menarik. Para peneliti merenungkan hippocampus yang merupakan bagian otak yang memproses pikiran positif kita. Saat kita kurang tidur, fungsi ini mulai berderit dan otot pikiran negatif jauh lebih banyak dari sebelumnya.

    5. Fokus pada kehidupan yang ingin Anda jalani

    “Hati pergi ke mana kepala mengambilnya, dan sama sekali tidak peduli dengan keberadaan kaki.” – Dr. Daniel Gilbert. Kita sering berbicara tentang memenangkan undian dan ke mana kita akan pergi dan yang terpenting yang akan kita beli. Kita bahkan mungkin berbicara tentang memberi sedekah. Tapi kita tidak pernah atau jarang membicarakan apa keadaan pikiran kita dan betapa bahagia dan riang kita. Inilah sebabnya mengapa memusatkan perhatian pada prioritas untuk mendapatkan kehidupan yang Anda inginkan begitu penting. (Sumber: http://www.tungdesemwaringin.com)

    Tung Desem Waringin, Pelatih Sukses No. 1 Indonesia

  • Edisi juni 2018relung

    Sedih. Prihatin, lantas hanyut dalam kegamangan. Inilah peraasan saya setelah membaca reply dari teman saya, Oyos Suroso. Dia teman kuliah, dan sekarang menjadi jurnalis di Lampung. Di menanggapi tulisan saya, Di Kala Ditinggal Anak. Ini adalah tulisan Oyos.

    “Ceritamu itu hampir seperti kisah hidupku. Dua tahun lalu, 21 April 2007, anak bungsuku diambil oleh-Nya ketika baru menghirup udara dunia selama 9 jam.

    Aku sudah menyabar-nyabarkan diri. Tapi,tapi sampai sekarang belum bisa juga. Aku paham betul, anak adalah titipan Allah. Namun, tetap saja sampai sekarang aku dilanda kemasygulan, kejengkelan pada nasib, dsb. Aku sering berpikir, Tuhan itu semena-mena.

    Aku masygul karena waktu dalam kandungan, si bungsu kami rawat dengan baik. Tiap minggu periksa ke dokter, makanan bergizi. Namun ada yang alpa: sebulan sebelum istriku melahirkan baru ketahuan bahwa gula darah sewaktu istriku sangat tinggi. Itu kami ketahui justru dari seorang bidan. Bukan dari dokter kandungan yang sering kami datangi.

    Yang menjengkelkan, saat mau melahirkan, dokter masih mau menuruti kemauan istriku untuk lahir normal tanpa caesar. Padahal, si dokter sudah tahu bahwa anakku sangat besar dan tak mungkin bisa lahir normal.

    Dengan setengah marah saya minta dokter untuk segera siapkan operasi. Pada detik-detik itulah aku merasa ditipu oleh tim operasi. Saat istriku berada di ruang oprasi, para asisten dokter mendatangiku untuk minta tanda tangan persetujuan steril.Katanya, istriku yang minta. Aku tahu dengan disteril berarti istriku tidak

    akan bisa hamil lagi. Dengan berat hati aku tanda tangani persetujuan itu.

    Singkat cerita, operasi berlangsung lancar. Anakku lahir dengan selamat dengan berat yang mengagetkan: 5,3 kg! Tapi,ada yang membuatku sedih: anakku harus dibawa ke ruang inkubator. Kata para perawat, anakku ada kelainan: tangisnya tidak kencang. Sebelum masuk ruang inkubator anakku diinvus.

    Dunia rasanya kiamat saat itu karena tidak tega melihat anakku ditusuk jarum. Istriku belum tahu kalau bayinya bermasalah karena dia belum siuman.

    Aku hanya bisa memandangi bayiku dari balik jendela. Sebelum magrib, aku pulang untuk mandi. Keponakanku yang gantikan aku jaga.

    Selepas solat magrib tiba-tiba aku menangis. Aku teringat bayiku. Tiba-tiba keponakanku menelepon,” Pak Lik, cepat ke rumah sakit, anakmu tidak bisa bernapas!”

    Badanku tiba-tiba bergetar. Dunia terasa mau kiamat. Sambil berurai air mata aku kebut sepeda motorku sekencang-kencangnya. Gak tahu spedometer menunjuk angka berapa. Yang pasti aku sangat ngebut karena ingin cepat sampai rumah sakit.

    Sampai di RS, aku lihat dokter dan perawat sedang memberikan bantuan pernafasan kepada bayiku dengan sebuah alat. Aku tak tega melihatnya. Aku keluar ruangan sambil berurai air mata. Beberapa menit kemudian, seorang perawat mengabarkan bayiku sudah dipanggil-Nya.

    Dunia terasa seperti kiamat. Apalagi sejak lahir sampai bayiku meninggal, istriku belum tahu seperti apa wajah bayinya. Apa yang harus aku katakan kepada istriku?

    Malam itu, ditemani mertua, saudara-

    saudara istriku, dan teman-temanku, kubawa jasad anakku pulang. Selain menyiapkan pemakaman, saya dan mertua berunding soal cara memberitahu istriku agar dia tidak syok. Mertuaku pesan agar istriku tidak dikasih tahu dulu. Tunggu biar dia sehat betul. Awalnya aku setuju saja. Namun, seusai solat subuh aku berubah pikiran: sebelum para pelayat datang, aku harus sudah ngasih tahu istriku. Itu karena aku merasa tak kuat menerima beban. Aku juga khawatir, kalau baru kukasih tahu belakangan justru tidak akan baik. Aku tak sanggup berbohong terus-menerus.

    Akhirnya, pagi itu aku ajak mertuaku ke rumah sakit menengok istriku. Sampai di kamar istriku, dia langsung bertanya,”Anak kita bagaimana Pak?”

    “Dia baik-baik saja…” jawabku.“Baik bagaimana? Sekarang di mana?

    Kamu jangan bohong Pak!” desak istriku sambil menangis.

    Akhirnya, aku pun tak bisa menyembunyikan kabar buruk itu. Dua jam lebih aku memberikan pemahaman kepada istriku agar ikhlas dan bersabar.

    Ya, aku meminta istriku ikhlas dan bersabar. Tapi aku sendiri tak bisa ikhlas dan sabar. Sampai sekarang.

    Terkadang aku merasa bersyukur karena sudah dikarunia dua anak. Yang sulung laki-laki, 10 tahun, kelas 4 SD. Adiknya cewek, 6 tahun,baru masuk SD. Aku merasa bersyukur karena masih banyak orang yang belum dikarunia anak meski sudah lama menikah. Namun, aku sedih kalau melihat anak kecil yang kira-kira berumur 2 tahun.

    Ya, kalau anakku hidup pasti sudah 2 tahun dan bisa berlari-lari kecil. Sampai sekarang aku masih sering menangis diam-diam kalau teringat si bungsu. Ia memang tidak bersama kami. Tapi aku

    22

    Kala Ditinggal anaK (Dari OyOS)

  • Edisi juni 2018 23merasa dia tetap ada. Makanya, kalau seorang teman bertanya berapa anakku, aku akan selalu bilang: anakku tiga, tapi yang bungsu kami tidak dibolehkan merawat…

    Sampai sekarang aku masih belum siap untuk melihat tiga tempat: 1. tempat praktek dokter kandungan biasa kami konsultasi, 2. rumah sakit tempat istriku melahirkan, 3. ruang tempat si bungsu di rawat.

    Yo, aku orang Jawa yang antipoligami. Aku mencintai istri dan anak-anak. Dengan kondisi istriku tak mungkin bisa

    hamil lagi aku jadi membenci dokter yang mengoperasi istriku. Kadang juga membenci Tuhan….”

    Oyos, ceritamu sangat tulus dan jujur. Belum terlambat untuk berhenti menyesali. Belum terlambat untuk tidak lagi menyalahkan orang lain. Belum terlambat untuk stop membenci Tuhanmu. Ini memang berat. Tetapi, percayalah, Allah memberikan yang terbaik untuk kita. Percayalah apa yang telah terjadi adalah takdir, yang sudah sesuai dengan skenario yang dibuat oleh Pemahat Alam ini.

    Kita harus berprasangka baik, berpikir

    positif atas kejadian itu. Misalnya, siapa tahu dengan hanya dua anak, dirimu bisa membantu keluarga yang lain. Tanpa kehadiran anak ketiga, dirimu menjadi mendekatkan diri kepada Sang Kholik. Atau, cerita surat Al Kahfi di Al Quran itu. Tiba-tiba Nabi Khidir membunuh anak kecil. Baru belakangan Nabi Musa tahu, ternyata anak itu jika dewasa akan menyesatkan orang tuanya. Hmm, mudah-mudahan bermanfaat.

    Penulis: Pracoyo Wiryoutomo (belajarsabar2.wordpress.com)

    Foto

    : ist