Upaya Keperawatan Kesehatan Jiwa Dalam Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa
Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu
-
Upload
githa-ayu-astarika -
Category
Documents
-
view
264 -
download
0
Transcript of Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 1/38
LBM 2GITHA AYU ASTARIKA
MUDAH GEMBIRA, MUDAH DUKASGD 17
STEP 1
SINDROMA MANIK: suatu gangguan afek yg ditandai dg kegembiraan luar biasahiperaktifitas ,agitasi serta jalan pikiran dan bicara yg cepat kadang sebagai pikiran ygmelayangSudah berlangsung 2minggu-5bulan
SINDROMA DEPRESI: suatu jenis perasaan atau emosi dg komponen psikologis rasasusah,murung, sedih, putus asa dan tidak bahagiaSuatu masa yg berkaitan dg terganggunya fungsi manusia yg berkaitan dg alam perasaanbiasany tjd suatu gagngguan dr pola tidur, nafsu makan berukurang, perubahanpsikomotaor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa,dan tidak berdaya disertai adanya
gagasan ingin bunuh diriBerlangsung kurang lebih 6bulan
GANGGUAN SUASANA PERASAAN: suatu gangguan yg terdiri dr 1/2/lebih episode yg berupamanik, hipomanik, hiperaktifitas dimana perasaan dan penilaian pasien sering kalitergangguSuatu kondisi ditandai dengan adanya hilangnya kendali perasaan dan pengalamansubyektif akibat adanya pernderitaan yg beratSuatu gangguan corak perasaan yg sifatny dpt menetap dan berlangsung lama danmemperlihatkan kelainan yg mencolok, corak perasaanya kadang tidak sesuai dglingkungan. Gangguannya lbh kearah depresi dan ansietas atau kecemasan
STEP 2
6 bulan yg lalu , S mengalami perubahan perilakuBanyak bicaraMenyombongkan diriKebutuhan tidur sedikit (sindroma manik)Sindroma depresiDiantara sindroma manik dan depresi tdp fase normalMengalami penuruan GAFMengalami ggn suasana perasaan
STEP 3
• Mengapa bisa tjd banyak bicara?orng yg mengalami manic untuk meyakinkan orang lain maka dia berbasgi untuk
meyakinkan
• Mengapa bisa tjd menyombongkan diri?• Sindroma manik• Sindroma depresi• Melancholik
• Vegetatif •
Psikogenik• involusi• Diantara sindroma manik dan depresi tdp fase normal
• Mengalami penuruan GAF
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 2/38
GANGGUAN SUASANA PERASAAN /AFEKTIF
• epidemiologiterjadi jg dinegara maju. Sangat berpengaruh thd angka kematian krn orang ygmengalami ggn ini sering kali memilih mati. Penderita yg diterapi memilih bunuh diri1,5 dr 1000. yg tidak diterapi 5,5 dr 1000
• etiologi1. genetik/neurotransmiter
noreprinefrin: tdp reseptor adrenergik alfa 2 mengaktivasi noreprinefrin shgmempengaruhi serotonergik àserotonin menurunàdepresireseptor adrenergik terletak dimana? Di neuron serotonergik, untuk mengatur
jml serotonin yg dikeluarkan.Kapan dia menaik atau menurun?NoreprinefrinMerupakan neutransmitter yang dikeluarkan oleh saraf2 simpatis. Selain itunorepineprin juga dihasilkan sebagai hormone pada kelenjar adrenal.Serotonin fungsinya untuk apa saja?
Fungsi serotonin yaitu mengatur mood seseorang menimbulkan rasatenang dan penghambat nafsu makan.
.Defisiensi serotonin menyebabkan hal-hal sbb :
• Anxiety
• Panic• Pessimism• A tence state of mind
Accompanied by irritation and impatience• Obsesi
• Emotional
Aggresion• Insomnia
Kalau kelebihanAgitasi, coma, sakit kepala diare tremor
Serotonin itu bersifat menenangkan jadi kalu tidak bs dikeluarkan daripresinaps maka akan mengakibatkan depresiSerotonin merupakan neutransmitter yang bertanggung jawab terhadaptransfer impuls – impuls saraf ke otak.Serotonin juga berperan dalam menginduksi rasa kantuk dan relaksasi sertamemiliki efek meredakan rasa sakit. Fungsi serotonin dalam tubuh kitaadalah sebagai modulator kapasitas kerja otak, termasuk juga regulasistabilitas emosi , daya tangkap dan regulasi selera makan.DlamTubuh serotonin akan diubah menjadi hormon melatonin. Hormon inidiproduksi apabila matahari mulai tenggelam . Hormon melatonin memilikiefek regulasi terhadap relaksasi tubuh dan rasa kantuk. Produksinyamerupkan alarm yang mengingatkan kita untuk tubuh agar beristirahat.Dopamin fungsinya untuk apa saja?
Dopamin juga terdapat pada otak yang fungsinya berlawanan denganserotonin. Dopamin biasanya disekresi apabila kita dalam keadaan stress ,depresi, khawatir dan lain2.Dopamin merupakan hormon yang dihasilkan olehhipotalamus. Dopamin yang berlebih dapat menyebabkan skizofrenia dan bila
kekurangan akan mengakibatkan parkinson.
Saat tjd depresi, neurotransmiter apa saja yg bekerja?Norepineprin dan serotonin dan dopamin
2. dopamin menurunàdepresi
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 3/38
3. kelainan otak: pusat di hipokampus dan amigdala. Gangguan mood à selubungmielin berkurangàimpuls lambatà depresi
4. virus apa?DNA/RNA? menyerang saat janin atau saat 1 th kelahiranàgejalatimbul saat usia 15-20 thàkarena pd saat usia tsb kelenjar timus berkurang50%knp bru tjd manifes saat timus bkurang 50%sblum umur 15-20 apakah msi berfungsi spt biasa atau tdk?Bgm kelenjar timus bisa mngatur psikis?
• klasifikasi1. mood meninggi/manic
mood meluap2, meningkatnya harga diri, gagasan meloncat2, gagasankebesaran, hiperaktif, kurang tidur
2. mood terdepresi/ depresikurang /hilang energi dan minat, nafsu makan menurun, perasaan bersalah,sulit konsentrasi
• ggn mood utama
unipolar/ depresi berat: tnp manicbipolar: suasana perasaan dr tinggi ke rendahbipolar 1: manifes , manic dan depresibipolar 2: hipomanic
• ggn mood tambahanggn distimk/ mudah tersinggungggn yg berhubungan dg sindrom depresi
• manifestasi klinismanictrias manic:
1. flight of ideas2. euphoria dan reaksi emosional yg labil, mudah marah3. sikap berubah2 dan tingkah laku hiperaktif, banyak bicara tp tidak dapat
disela/ dipotong, seringkali rewel dan mengganggu orang sekitar dan bicarassh dimengerti orang lain
depresitrias depersi
1. berpikir lambat2. tingkah laku lambat sampai menyebabkan stupor3. perasaan hati yg sedih
depersi agitasi: msi bisa bergaul tp ada kecemasan(cemas tdk jelas dan jelas)
depresi penarikan diri: tdk mau berinteraksi dg orang laingjl utama:
1. afek depresi2. kehilangan minat dan rasa kegembiraan turun3. penurunam energi shg mjd cpt lelah dan penurunan aktivitas
gjl lain:1. konsentrasi dan perhatian berkurang2. harga diri dan kepercayaan diri bkurang3. ggn pola tidur4. nafsu makan berkurang5. merasa masa depannya suram dan pesimis6. disertai waham bersalah7. depresi berat8. mpy pandangan negatif dr dirinya melibatkan perenungan ttg bersalah dan
bunuh diri
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 4/38
9. pandangan mata kosong gampang putus asa10.bicaranya tdp penurunan kecepatan
• diagnosisanamnesis:keluhan utama: kadang marah, kelainan organik/mentalriwaya dahulu: pny penyakit yg berpengaruh sampai saat ini mis: ggn ginjal, tumor,sering lupa / keterlambatan gerakstatus mental:penampilandeskripsi umummanic: bny bicara, euforiaPP?manic
1. hipomanic: peningkatan afek tp tdk berpengaruh kehidupan psuikososialpeningkatan afek selama bbrp hari berturut2 tp kurang dr 1 minggu, disertaipeningkatan aktv menetap mrp suatu pngeruh yg nyata thd pekerjaannya
2. manic tnp gjl psikotik: peningkatan afek selama min 1 minggu tp mulai adaganggaun psikososial dan pekerjaan, energi meningkat dan berlebih shg
mengacaukan seluruh pekerjaannya biasanya tjd suatu ggn tidur(susah tidurtp hanya bbrp jam saja), percepatan psikomotor, bicara tdk terlalu banyak3. manic dg gejala psikotik: tambahan tnp psikotik dan muncul waham bisa 1
atau lebih, waktunya 1 minggu atau lbh bertrut2depresi
1. depresi ringan: sekurang2nya ada 2 dr 3 gejala utama, ditambah 2 dr gejalatambahan lama 2 minggu, sedikt gangguan aktivitas dan psikososial
2. depresi sedang: 2 dr 3 gejala utama dtmbah 3 gjl tambahan . episode minimal2 minggu, mengalami lebh dr ggn aktivitas dan psikososial
3. depresi berat: semua gjl utama ditambah 4 gjl tambahan, mengalami ggn ygberat dlm aktvtasnya
• penatalaksanaandiberikan obat antidepresan yg ganggaun depresi
• prognosis
STEP 7
GANGGUAN MOOD/AFEK 1. DEFINISI
Suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali danpengalaman subjektif adanya penderitaan berat.
Dua gangguan mood utama adalah gangguan depresif berat dan gangguanbipolar I
Sinopsis Psikiatri, Kaplan & Sadock ed. 7 jilid satu
2. ETIOLOGI
• Factor biologis
o Amin Biogenik
NE dan Serotonin merupakan neurotransmitter yang
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 5/38
berperan dalam patofisiologi gangguan mood
o Norepinefrin
Melibatkan reseptor adrenergic-alfa2, karenaaktivasi reseptor tersebut menyebabkan penurunan
jumlah NE yang dilepaskan
Adanya noradrenergic yang hampir murni, obatantidepresan yang efektif secara klinis, sebagaicontohnya Desipramine (Norpramine), mendukunglebih lanjut peranan NE di dalam patofisiologisekurangnya gejala depresi
o Serotonin
Penurunan serotonin mencetuskan depresi
Beberapa pasien yang bunuh diri memilikikonsentrasi metabolit serotonin di dalam cairanserebrospinal yang rendah dan konsentrasi tempatambilan serotonin yang rendah di trombosit
o Dopamine
Aktivitas dopamine menurun pada depresi danmeningkat pada mania
Jalur dopamine mesolimbik mungkin mengalamidisfungsi pada depresi dan bahwa reseptordopamine tipe 1 (D1) mungkin hipoaktif padadepresi
o Factor neurokimiawi lain
Neurotransmitter asam amino, khususnya gamma-aminobutyric acid (GABA) dan peptide neuroaktif (khususnya vasopressin dan opiate endogen), jugatelah dilibatkan dalam patofisiologi gangguan mood
System second-messenger, seperti adenylatecyclase, phosphotidylinositol dan regulasi kalsium,mungkin juga memiliki relevansi penyebab
o Regulasi neuroendokrin
Sumbu neuroendokrin utama yang menarikperhatian di dalam gangguan mood adalah sumbuadrenal, tiroid dan hormone pertumbuhan
Yang lainnya adalah penurunan sekresi nocturnalmelantonin, penurunan pelepasan prolaktinterhadap pemberian tryptophan, penurunan kadardasar FSH dan LH dan penurunan kadar testosteronepada laki-laki
Sumbu adrenal à pelepasan kortisol adalah diatur
pada orang normal ataupun yang mengalamidepresi.
Neuron di nucleus paraventrikuler (PVN) à corticotrophin-releasinghormone (CRH) à ACTH (dilepaskan bersama dengan endorphin beta dan
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 6/38
lipoprotein-beta) à menstimulasi kortisol dari korteks adrenal à kortisolmemberikan feedback melalui dua mekanisme :
Mekanisme cepat, yang peka terhadap kecepatan peningkatankonsentrasi kortisol, beroperasi melalui reseptor kortisol dihipokampus dan menyebabkan penurunan ACTH
Mekanisme lambat, yang sensitive terhadap konsentrasi kortisol
dalam keadaan mantap, diperkirakan bekerja melalui reseptorhipofisis dan adrenal
o Dexamethasone-suppression test (DST)
Deksametason adalah suatu analog sintetik dari kortisol.bahwa 50 % pasien depresi gagal ber-respon supresikortisol yang normal terhadap dosis tunggal deksametasonyang menyebabkan stres lebih sering mendahului episodepertama gangguan mood daripada episode selanjutnya.
Stres episode pertama à perubahan biologi otak à
perubahan neurotransmiter dan sistem pemberi signalintraneuronal
• Factor genetika
o Penelitian keluarga
Saudara derajat pertama penderita ggn bipolar I =>
8 - 18 kali > saudara derajat pertama subjek kontrol
untuk menderita gangguan bipolar I & 2-10 kali lebih
menderita ggn depresif berat.
Saudara derajat pertama penderita ggn depresif berat => 1,5-2,5 kali > saudara derajat pertama
subjek kontrol untuk menderita gangguan bipolar I
dan 2-3 kali lebih mungkin menderita gangguan
depresif berat.
o Penelitian adopsi
Anak biologis dari orang tua yg menderita, berada dlm risiko menderita ggnmood, bahkan jika dibesarkan oleh keluarga angkat yg tidak menderitagangguan
o Penelitian kembar
Anak kembar menunjukkan bahwa angkakesesuaian untuk gangguan bipolar I pada kembarmonozigotik adalah 33-90 %, untuk ggn depresif berat angka adalah 50 %.
Sebaliknya, angka kesesuaian pada kembar dizigotikadalah 5-25 % untuk ggn bipolar I dan 10-25 %untuk ggn depresif berat
o Penelitian yang berhubungan
• Factor psikososial
Peristiwa kehidupan dan stres lingkungan.
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 7/38
o Peristiwa kehidupan (clefts) melepaskancorticotropin-releasing hormone (CRH), menstimulasipelepasan hormon adrenokortikotropik (ACTH) darihipofisis anterior. ACTH => pelepasan kortisol darikorteks adrenal. Kortisol memberikan umpan batik(feed back ) pada jaringan kerja melalui sekurangnyadua mekanisme:
mekanisme umpan balik cepat, peka terhadap kecepatan peningkatankonsentrasi kortisol, beroperasi melalui reseptor kortisol di hipokampusdan menyebabkan ↓ pelepasan ACTH;
mekanisme umpan batik lambat, sensitif terhadap konsentrasi kortisol,bekerja melalui reseptor hipofisis dan adrenal.
Sinopsis Psikiatri, Kaplan & Sadock ed. 7 jilid satu
3. EPIDEMIOLOGI
• Jenis kelamin
o Gangguan depresif berat 2x lebih besar pada wanitadibandingkan laki-laki
o Gangguan bipolar I mempunyai prevalensi yang sama bagilaki-laki dan wanita
• Usia
o Gangguan depresif berat mempunyai onset 20-50 tahun,dengan usia rata-rata 40 tahun
o Gangguan bipolar I terentang dari masa anak-anak(seawalnya usia 5-6 tahun) sampai 50 tahun, dengan rata-ratausia 30 tahun
• Ras
o Prevalensi gangguan mood tidak berbeda dari satu ras ke raslain
• Status perkawinan
o Gangguan depresif berat paling sering pada orang yang tidakmemiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang berceraiatau berpisah
o Gangguan bipolar I lebih sering pada orang yang bercerai danhidup sendirian daripada orang yang menikah
• Pertimbangan sosioekonomi dan cultural
o Gangguan depresi lebih sering di daerah pedesaan
o Gangguan bipolar I ditemukan pada kelompok sosioekonomi
tinggi
• Factor kepribadian pramorbid
Tipe kepribadian: dependen, obsesif-kompulsif, histeriakal risiko > ggn depresi
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 8/38
daripada tipe kepribadian antisocial, paranoid, dan lainnya yang menggunakanproyeksi dan mekanisme pertahanan mengeksternalisasikan lainnya
Sinopsis Psikiatri, Kaplan & Sadock ed. 7 jilid satu
4. KLASIFIKASI
Menurut DSM-IV
A. Depresi berat ( depresi unipolar)
B. Ggn bipolar :
Episode mani-depresi atau mani-mani (mani unipolar atau mani
murni)
Episode hipomani-depresi
C. Ggn mood tambahan:
Ggn siklotimik ( siklotimia )
Ggn distimik ( distimia )
Ggn berhubungan dg sindrom depresi:
Ggn depresi ringan – sedang
Ggn depresi singkat rekuren ( berat-ringan)
Ggn disforik pra menstrual
Ggn mood krn kondisi medis umum
Ggn mood akibat zat
Ggn mood yg tdk ditentukan
Sinopsis Psikiatri, Kaplan & Sadock ed. 7 jilid satu
1. F30 EPISODE MANIK
•
F30.0 Hipomania
• F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
• F30.2 Mania dengan gejala psikotik
• F30.8 Episode manik lainnya
• F30.9 Episode manik YTT
2. F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
3. F32 EPISODE DEPRESIF
4. F33 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG
5. F34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD/AFEKTIF) MENETAP
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 9/38
6. F38 GANGGUAN SUASANA PERASAAN LAINNYA
7. F39 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD/AFEK) YTT
5. GEJALA KLINIS
Mania: mood meluap-luap, peningkatan harga diri, gagasan meloncat-loncat (flight of ideas), gagasan kebesaran, hiperaktif, kurang tidur
Depresi: kurang/hilang energi dan minat, nafsu makan, perasaan bersalah, sulitkonsentrasi, pikiran kematian/bunuh diri
Pd ggn mood dpt tjd perubahan :
aktivitas, kognisi dan pembicaraan.
fungsi vegetatif (nafsu makan, tidur)
aktivitas seksual & irama biologis lainnya)
fungsi interpersonal, sosial dan pekerjaan
Sinopsis Psikiatri, Kaplan & Sadock ed. 7 jilid satu
6. DIAGNOSIS
Kelainan fundamental dari kelompok gangguan ini adalah perubahan suasanaperasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas
yang menyertai), atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahabafek ini biasanya disertai dengan suatu perubahab pada keseluruhan tingkataktifitas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu,atau mudah dipahami hubungan perubahan tersebut.PPDGJ III
7. PENATALAKSANAAN
Tujuan :
1. keamanan pasien.
2. pemeriksaan diagnostik.
3. rencana pengobatan dan juga kesehatan pasien
Perawatan Rumah Sakit
Indikasi :
prosedur diagnostik,
risiko bunuh diri atau membunuh,
penurunan jelas kemampuan makanan atau berlindung.
gejala berkembang cepat dan hancurnya sistem pendukung
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 10/38
Pasien seringkali tidak mau memasuki rumah sakit secara sukarela perlu dibawa
secara involunter.
Pasien depresif berat seringkali tidak mampu mengambil keputusan karena
pikiran mereka yang melambat, negatif, dan putus asa.
Pasien manik seringkali tidak memiliki tilikan lengkap tentang gangguan mereka
sehingga perawatan di rumah sakit tampaknya sangat menggelikan bagi mereka
Terapi Psikososial
Tiga jenis psikoterapi jangka pendek :
terapi kognitif
terapi interpersonal
terapi perilaku.
bermanfaat: gangguan depresif berat.
Psikoterapi berorientasi psikoanalitik
Terapi kognitif, pada distorsi kognitif pada depresif berat.
Tujuan terapi kognitif adalah menghilangkan episode depresif dan mencegah
rekurennya dengan membantu pasien mengidentifikas dan uji kognitif negatif;
mengembangkan cara berpikir altematif, fleksibel, dan positif; dan melatih
kembali respon kognitif dan perilaku yang baru
Terapi interpersonal.
Memusatkan pada satu atau dua masalah interpersonal pasien yang sedang
dialami sekarang,
Pertama, masalah interpersonal sekarang kemungkinan memiliki hubungan
awal yang disfungsional.
Kedua, masalah interpersonal sekarang adalah efektif di dalam pengobatan
gangguan depresif berat dan mungkin, secara spesifik membantu menjawab
masalah.
Terapi berorientasi psikoanalitik .
Pendekatan psikoanalitik pada teori psikoanalitik tentang depresi dan mania.
Tujuan umum
perubahan struktur atau karakter, bukan semata-mata menghilangkan gejala.
perbaikan kepercayaan diri, keakraban, mekanisme mengatasi, kapasitas
berdukacita, dan kemampuan untuk mengalami berbagai macam emosi
Terapi keluarga, indikasi
jika gangguan membahayakan perkawinan atau fungsi keluarga
jika gangguan mood adalah diperkembangkan atau dipertahankan oleh situasi
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 11/38
keluarga
Farmakoterapi
Indikasi
Gangguan depresif berat.
obat trisiklik. masalah pasien tidak respon terhadap pengobatan pertama;
semua antidepresan memerlukan waktu 3-4 minggu efek terapetik, semua
antidepresan memiliki efek merugikan.
Tetapi,
bupropion (Wellbutrin)
serotoninspecific reuptake inhibitors (SSRIs): fluoxetine, paroxetin, dan
setraline (Zoloft)—klinis lebih aman dan lebih baik ditoleransi daripada obat
yang sebelunnya, sama efektifnya.
gejala pertama yang membaik adalah pola tidur dan makan yang
terganggu.agitasi, kecemasan, episode depresif.
gejala selanjutnya yang membaik: energi yang rendah, konsentrasi
yang buruk, ketidakberdayaan, dan penurunan libido
PENDIDIKAN PASIEN.
tentang penggunaan antidepresan adalah sama pentingnya bagi
keberhasilan pengobatan.
bahwa pasien tidak akan mengalami ketagihan terhadap antidepresan,
diperlukan waktu 3-4 minggu untuk dapat dirasakannya efek
antidepresan dar:,
menjelaskan efek samping secara terinci;
mempertimbangkan risiko hunuh diri
ALTERNATIF TERHADAP TERAPI OBAT.
elektrokonvulsif terapi dan fototerapi.
elektrokonvulsif terapi (ECT) digunakan jika
(1) pasien tidak responsif terhadap farmakoterapi,
(2) pasien tidak dapat mentoleransi farmakoterapi, atau
(3) situasi klinis adalah sangat parah sehingga diperlukan perbaikan cepat.
Fototerapi adalah suatu pengobatan baru pada pasien ggn mood dgn pola
musiman, dapat digunakan sendiri dan kombinasi Obat trisiklik, dan tetrasiklik
monoamine oxidase inhibitors (MAOIs).
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 12/38
serotonin specific reuptake inhibitors (SSRIs) dan
Antidepresan atipikal lain: bupropion, trazodone (Desyrel) dan
alprazolam ( Xanax )
Sinopsis Psikiatri, Kaplan & Sadock ed. 7 jilid satu
8. PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
Ciri Psikotik à indicator prognosis yang buruk
Gangguan bipolar I à lebih sering pada keluarga depresi psikotik daripada penderitadepresi non-psikotik
Sinopsis Psikiatri, Kaplan & Sadock ed. 7 jilid satu
GANGGUAN BIPOLAR1. DEFINISI
Layaknya sebuah magnet, gangguan bipolar memiliki dua ’kutub’ yaitu manik dan
depresi. Dari situ pulalah nama bipolar itu berasal. Berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III, gangguan ini bersifat
episode berulang yang menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat
aktivitasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari
peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi dan aktivitas (mania atau
hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta
pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yang khas adalah terdapat
penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-
tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, sedangkan depresi
cenderung berlangsung lebih lama.
Episode pertama bisa timbul pada setiap usia dari masa kanak-kanak sampai tua.Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin diniseseorang menderita bipolar maka risiko penyakit akan lebih berat, kronik bahkanrefrakter
PPDGJ III
2. ETIOLOGI
Etiologi dari gangguan bipolar memang belum dapat diketahui secara pasti,dan tidak ada penanda biologis (biological marker) yang objektif yangberhubungan secara pasti dengan keadaan penyakit ini.
Biokimiawi
• Multipel jalur biokimiawi mungkin berperan pada gangguan bipolar, hal ini yangmenyebabkan sulitnya mendeteksi suatu abnormalitas tertentu.
• Beberapa neurotransmitter berhubungan dengan gangguan ini, sebagian besardidasrkan pada respon pasien terhadap agen-agen psikoaktif.
• Sejumlah bukti menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara glutamat dengangangguan bipolar dan depresi berat. Studi postmortem dari lobus frontal dengan keduagangguan menunjukkan peningkatan level glutamat.
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 13/38
• Obat tekanan darah reserpin, yang menghabiskan/mendeplesikan katekolamin padasaraf terminal telah tercatat menyebabkan depresi. Ini berpedoman pada hipotesiskatekolamin yang berpegang pada peningkatan epinefrin dan norepinefrin menyebabkanmanic dan penurunan epinefrin dan norepinefrin menyebabkan depresi.
• Obat-obatan seperti kokain, yang juga bekerja pada sistem neurotransmitter inimengeksaserbasi terjadinya manic. Agen lain yang dapat mengeksaserbasi manic termasukL-dopa, yang menginhibisi reuptake dopamin dan serotonin.
• Gangguan dan ketidakseimbangan hormonal dari aksis hipotalamus-pituitari-adrenal, menggangu homeostasis dan menimbulkan respon stres yang juga berperan padagambaran klinis gangguan bipolar.
• Antidepresan trisiklik dapat memicu terjadinya manic.
3. EPIDEMIOLOGI
Boleh dibilang, insiden gangguan bipolar tidak tinggi, berkisar antara 0,3-1,5%.Namun, angka itu belum termasuk yang misdiagnosis. Risiko kematian terus
membayangi penderita bipolar. Biasanya kematian itu dikarenakan merekamengambil jalan pintas alias bunuh diri. Risiko bunuh diri meningkat pada penderitabipolar yang tidak diterapi yaitu 5,5 per 1000 pasien. Sementara yang diterapi’hanya’ 1,3 per 1000 pasien.
4. KLASIFIKASI
Menurut DSM – IV
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) IV, gangguan bipolar
dibedakan menjadi 2 yaitu gangguan bipolar I dan II. Gangguan bipolar I atau tipeklasik ditandai dengan adanya 2 episode yaitu manik dan depresi, sedangkangangguan bipolar II ditandai dengan hipomanik dan depresi.
• F31.0 gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
1. Kriteria diagnosis
• Untuk menegakan diagnosis pasti :
a.Episode yang sekarang harus memenuhi kriteriauntuk hipomania (F30.0)
b.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran)
dimasa lampau.
• F31.1 Gangguan Afektif bipolar, Episode kini Manik tanpa gejala
psikotik
1. Kriteria diagnosis
• Untuk menegakan diagnosis pasti :
a.Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1);dan
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 14/38
b.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
lain (hipomanik, manik, depresi, atau, campuran) di
masa lampau.
• F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala
psikotik
1. Kriteria diagnosis
• Untuk menegakan diagnosis pasti :
a.Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk mania dengan gejala psikotik (F30.2); dan
b.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
lain (hipomanik, manik, depresi, atau, campuran) di
masa lampau.
• F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau
sedang
1. Kriteria diagnosis
• Untuk menegakan diagnosis pasti :
a.Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif ringan (F32.0) ataupun
sedang (F32.1);dan
b.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
hipomanik, manik, atau campuran dimasa lampau.
• F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
1. Kriteria diagnosis
• Untuk menegakan diagnosis pasti :
a.Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif depresi berat tanpa gejala
psikotik (F32.2);dan
b.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
hipomanik, manik, atau campuran dimasa lampau.
• F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan
gejala psikotik
1. Kriteria diagnosis
• Untuk menegakan diagnosis pasti :
a.Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif depresi berat dengan gejala
psikotik (F32.3);dan
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 15/38
b.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
hipomanik, manik, atau campuran dimasa lampau.
• F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
1. Kriteria diagnosis
• Untuk menegakan diagnosis :
a.Episode yang sekarang menunjukan gejala-gejala
manik, hipomanik, dan depresif yang tercampur
atau bergantian dengan cepat (gejala
mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok
selama masa terbesar dari episode penyakit yang
sekarang, dan telah berlangsung sekurang-
kurangnya 2 minggu);dan
b.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif
afektif hipomanik, manik, atau campuran dimasalampau.
• F31.7 Gangguan afektif bipolar, Episode remisi
1. Kriteria diagnosis
• Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata
selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah
mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif
hipomanik, manik, atau campuran dimasa lampau dan
ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain.(hipomanik, manik,depresif, atau campuran)
• F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya
• F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT
PPDGJ III
5. GEJALA KLINIS
Episode manic ditandai oleh gejala-gejala berikut ini :
a. Setidaknya terdapat 1 minggu gangguan mood yang dalam, yang ditandaidengan suasana perasaan yang meningkat (elasi), mudah marah (iritabel), atauadanya keinginan untuk keluar rumah.
b. Gejala lain yang menyertai antara lain (paling tidak 3 atau lebih): Perasaankebesaran; gangguan tidur; nada suara yang tinggi dan bicara berlebihan; flightof ideas; menghilangkan bukti kekacauan pikiran; meningkatnya tingkat fokuskerja di rumah, tempat kerja atau seksual; meningkatnya aktivitas yangmenyenangkan dan bahkan yang memiliki konsekuensi menyakitkan.
c. Gangguan mood cukup untuk membuat kerusakan di tempat kerja,membahayakan pasien atau orang lain.
d. Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaan
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 16/38
zat atau karena gangguan medis lain.
Episode hipomanic ditandai oleh gejala-gejala berikut :
a. Penderita mengalami suasana perasaan yang meningkat (elasi), adanyakeinginan untuk keluar rumah, atau mudah marah (iritabel) setidaknya selama 4hari.
b. Paling tidak terdapat 3 atau lebih gejala-gejala berikut ini : Perasaan kebesaranatau mengagumi diri sendiri; gangguan tidur; nada suara tinggi; flight of ideas;menghilangkan bukti kekacauan pikiran; agitasi psikomotor di rumah, tempatkerja atau seksual; mulai melakukan aktivitas dengan resiko tinggi terhadapkonsekuensi yang menyakitkan.
c. Gangguan mood tampak oleh orang lain.
d. Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaanzat atau karena gangguan medis lain.
Episode depresif ditandai dengan gejala-gejala berikut :
a. Karena sebab yang sama selama 2 minggu, dengan paling tidak terdapat gejalaperasaan depresi atau ditandai dengan kehilangan kesenangan atau perhatian,
setidaknya pada seseorang terdapat 5 atau lebih gejala berikut ini : Perasaan
depresi/tertekan; penurunan perasaan senang dan minat pada hampir semua
aktivitas; penurunan berat badan yang signifikan dan selera; hipersomnia atau
insomnia; retardasi psikomotor atau agitasi; kehilangan energi atau kelemahan;
penurunan daya konsentrasi; preokupasi dengan kematian atau bunuh diri,
penderita memiliki rencana untuk bunuh diri atau telah melakukan bunuh diri
tersebut.
b. Gejala-gejala tersebut menyebabkan kerusakan dan distress.
c. Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaan
zat atau karena gangguan medis lain.
Episode campuran ditandai dengan gejala-gejala berikut ini :
a. Pada penderita harus terdapat kedua kriteria baik manic maupun depresi, dengan
gejala depresi hanya terjadi selama 1 minggu.
b. Gangguan mood mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi sosial dan kerja.
c. Gangguan suasana perasaan tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaanzat atau karena gangguan medis lain.
6. FAKTOR RESIKO
FAKTOR RISIKO
Virus-Genetik
Hingga saat ini, etiologi dan patofisiologi gangguan bipolar masih belum dapat
dijelaskan. Virus pun sempat dituding sebagai biang kerok . Serangan virus pada otakberlangsung pada masa janin dalam kandungan atau tahun pertama sesudah
kelahiran. Namun, gangguan bipolar bermanifestasi 15-20 tahun kemudian. Telatnya
manifestasi itu timbul karena diduga pada usia 15 tahun kelenjar timus dan pineal
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 17/38
yang memproduksi hormon yang mampu mencegah gangguan psikiatrik sudah
berkurang 50%.
Akhir-akhir ini, penelitian mengarah pada keterlibatan genetik. Pemikiran tersebut
muncul berawal dari ditemukannya 50% penderita bipolar yang memiliki riwayat
penyakit yang sama dalam keluarga. Keturunan pertama dari seseorang yang
menderita gangguan bipolar berisiko menderita gangguan serupa sebesar 7 kali.
Bahkan risiko pada anak kembar sangat tinggi terutama pada kembar monozigot(40-80%), sedangkan kembar dizigot lebih rendah, yakni 10-20%. Pola penurunan
tersebut tidak mengikuti hukum Mendel.
Beberapa studi berhasil membuktikan keterkaitan antara gangguan bipolar dengan
kromosom 18 dan 22, namun masih belum dapat diselidiki lokus mana dari
kromosom tersebut yang benar-benar terlibat. Beberapa diantaranya yang telah
diselidiki adalah 4p16, 12q23-q24, 18 sentromer, 18q22, 18q22-q23, dan 21q22.
Yang menarik dari studi kromosom ini, ternyata penderita sindrom Down (trisomi 21)
berisiko rendah menderita gangguan bipolar.
Sejak ditemukannya beberapa obat yang berhasil meringankan gejala bipolar,peneliti mulai menduga adanya hubungan neurotransmiter dengan gangguan
bipolar. Neurotransmiter tersebut adalah dopamine, serotonin, dan noradrenalin.
Kandidat gen yang berhubungan dengan neurotransmiter tersebut pun mulai diteliti
seperti gen yang mengkode monoamine oksidase A (MAOA), tirosin hidroksilase,
catechol-O-metiltransferase (COMT), dan serotonin transporter (5HTT).
Tak berhenti sampai disitu, peneliti juga mempunyai ‘tersangka’ baru yaitu gen yang
mengekspresi brain derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF adalah neurotropin
yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis dan perlindungan
neuron otak. BDNF diduga ikut terlibat dalam mood. Gen yang mengatur BDNFterletak pada kromosom 11p13. Terdapat 3 penelitian yang mencari tahu hubungan
antara BDNF dengan gangguan bipolar. Dan hasilnya, positif.
Komorbid
Sebagian besar penderita bipolar tidak hanya menderita bipolar saja tetapi juga
menderita gangguan jiwa yang lain (komorbid). Penelitian oleh Goldstein BI dkk,
seperti dilansir dari Am J Psychiatry 2006, menyebutkan bahwa dari 4 penderita
bipolar berusia diatas 65 tahun ternyata sebanyak 38,1% terlibat dalampenyalahgunaan alkohol, 15,5% distimia, 20,5% gangguan cemas menyeluruh, dan
19% gangguan panik.
Sementara itu, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) menjadi komorbid
yang paling sering didapatkan pada 90% anak-anak dan 30% remaja yang bipolar.
Kelainan Otak
Terdapat perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita
bipolar. Melalui pencitraan magnetic resonance imaging (MRI) dan positron-emission
tomography (PET), didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yangberkurang pada korteks prefrontal subgenual. Tak hanya itu, Blumberg dkk dalam
Arch Gen Psychiatry 2003 pun menemukan volume yang kecil pada amygdala dan
hipokampus. Korteks prefrontal, amygdala dan hipokampus merupakan bagian dari
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 18/38
otak yang terlibat dalam respon emosi (mood dan afek).
Penelitian lain menunjukkan ekspresi oligodendrosit-myelin berkurang pada otak
penderita bipolar. Seperti diketahui, oligodendrosit menghasilkan membran myelin
yang membungkus akson sehingga mampu mempercepat hantaran konduksi antar
saraf. Bila jumlah oligodendrosit berkurang, maka dapat dipastikan komunikasi antar
saraf tidak berjalan lancar.
Wawancara Psikiatrik
Sama seperti kebanyakan gangguan jiwa yang lain, pemeriksaan laboratorium tidak
terlalu diperlukan. Cukup dengan wawancara psikiatri yang runut dan pemeriksaan
fisik yang lengkap, diagnosis gangguan bipolar dapat ditegakkan. Pertama-tama,
hendaknya menilai dulu kondisi medik umum guna menyingkirkan adanya gangguan
mental organic (F00-F09). Selanjutnya, mencari tahu apakah gangguan mental yang
dialami pasien merupakan akibat dari penggunaan zat psikoaktif (F10-19). Dan
terakhir, menyingkirkan kemungkinan skizofrenia, gangguan skizotipal dan
gangguan waham lainnya (F20-29).
Medikamentosa
Sudah lebih dari 50 tahun lithium digunakan sebagai terapi gangguan bipolar.
Keefektivitasannya telah terbukti dalam mengobati 60-80% pasien. ‘Pamornya”
semakin berkibar karena dapat menekan ongkos perawatan dan angka kematian
akibat bunuh diri.
Tapi bukan berarti lithium tanpa cela. Terdapat segelintir orang yang kurang
memberi respon terhadap lithium di antaranya penderita dengan riwayat cedera
kepala, mania derajat berat (dengan gejala psikotik), dan yang disertai dengan
komorbid. Bila penggunaanya dihentikan tiba-tiba, penderita cepat mengalamirelaps. Selain itu, indeks terapinya sempit dan perlu monitor ketat kadar lithium
dalam darah. Gangguan ginjal menjadi kontraindikasi penggunaan lithium karena
akan menghambat proses eliminasi sehingga menghasilkan kadar toksik. Di samping
itu, pernah juga dilaporkan lithium dapat merusak ginjal bila digunakan dalam jangka
lama. Karena keterbatasan itulah, penggunaan lithium mulai ditinggalkan.
Antipsikotik mulai digunakan sebagai antimanik sejak tahun 1950-an. Antipsikotik
lebih baik daripada lithium pada penderita bipolar dengan agitasi psikomotor.
Perhatian ekstra harus dilakukan bila hendak merencanakan pemberian antipsikotik
jangka panjang terutama generasi pertama (golongan tipikal) sebab dapatmenimbulkan beberapa efek samping seperti ekstrapiramidal, neuroleptic malignant
syndrome, dan tardive dyskinesia.
Valproat menjadi pilihan ketika penderita bipolar tidak memberi respon terhadap
lithium. Bahkan valproat mulai menggeser dominasi lithium sebagai regimen lini
pertama. Salah satu kelebihan valproat adalah memberikan respon yang baik pada
kelompok rapid cycler . Penderita bipolar digolongkan rapid cycler bila dalam 1 tahun
mengalami 4 atau lebih episode manik atau depresi. Efek terapeutik tercapai pada
kadar optimal dalam darah yaitu 60-90 mg/L. Efek samping dapat timbul ketika
kadar melebihi 125 mg/L, di antaranya mual, berat badan meningkat, gangguan
fungsi hati, tremor, sedasi, dan rambut rontok. Dosis akselerasi valproat yang
dianjurkan adalah loading dose 30 mg/kg pada 2 hari pertama dilanjutkan dengan 20
mg/kg pada 7 hari selanjutnya.
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 19/38
Pencarian obat alternatif terus diupayakan. Salah satunya adalah lamotrigine.
Lamotrigine merupakan antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi.
Beberapa studi acak, buta ganda telah menyimpulkan, lamotrigine efektif sebagai
terapi akut pada gangguan bipolar episode kini depresi dan kelompok rapid cycler .
Sayangnya, lamotrigine kurang baik pada episode manik.
7. DIAGNOSIS
Diagnosis dari BP I ditegakkan dengan setidaknya terdapat episode manic palingtidak dengan durasi 1 minggu yang mengindikasikan penderita untuk dirawat inapatau kelainan lain yang signifikan dalam fungsi okupasi dan sosial. Episode manicbukan disebabkan oleh penyakit medis lain atau penyalahgunaan zat. Kriteria iniberdasarkan spesifikasi dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders,Fourth Edition, Text Revision ( DSM-IV -TR)
Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode)
dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu
terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktifitas (mania atauhipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan
energi dan aktifitas (depresi).
Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.
Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu
sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata
sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada usia lanjut. Kedua
macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stress atau
trauma mental lain (adanya stress tidak esensial untuk penegakan diagnosis).
Termasuk : gangguan atau psikosis manik-depresif
Tidak termasuk : gangguan bipolar, episode manik tunggal (F30) (PPDGJ III)
8. PENATALAKSANAAN
Tabel 2. Panduan Obat-Obatan Bipolar Berdasarkan British Association of
Psychopharmacology (Sumber: Journal of Psychopharmacology 2003)
Obat Dosis Monitoring Efek samping
Lithium · Dosis tunggal 800 mg,malam hari.
· Dosis direndahkan padapasien diatas 65 tahun danyang mempunyaigangguan ginjal.
Kadar lithium dalamserum harusdipantau setiap 3-6bulan, sedangkantes fungsi ginjal dantiroid diperiksasetiap 12 bulan.
Tremor, poliuria,
polidipsi,
peningkatan berat
badan, gangguan
kognitif, gangguan
saluran cerna,
rambut rontok,
leukositosis,
jerawat, dan edema
Valproate(divalproatesemisodium)
· Rawat inap: dosis inisial20-30 mg/kg/hari.
· Rawat jalan: dosis inisial500 mg, titrasi 250-500
Tes fungsi hati pada6 bulan pertama.
Nyeri pada salurancerna, peningkatan
ringan enzim hati,
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 20/38
mg/hari.· Dosis maksimum 60
mg/kg/hari.
tremor, dan sedasi
Karbamazepin
· Dosis inisial 400 mg.· Dosis maintenance 200-
1600 mg/hari.
Darah rutin, dan tesfungsi hatidilakukan pada 2bulan pertama.
Lelah, mual,
diplopia,
pandangan kabur,
dan ataxia
Lamotrigine · Dosis inisial 25 mg/haripada 2 minggu pertama,lalu 50 mg pada minggukedua dan ketiga.
· Dosis diturunkansetengahnya bila pasien
juga mendapat valproate.
? Rash kulit,
hipersensitifitas,
sindrom Steven
Johnson, toksik
epidermal nekrolisis
Gangguan bipolar harus diobati secara kontinu, tidak boleh putus. Bila putus, fasenormal akan memendek sehingga kekambuhan semakin sering. Adanya fase normalpada gangguan bipolar sering mengakibatkan buruknya compliance untuk berobatkarena dikira sudah sembuh. Oleh karena itu, edukasi sangat penting agar penderita
dapat ditangani lebih dini
9. PERJALANAN PENYAKIT & PROGNOSIS
Penderita dengan BP I lebih buruk daripada penderita depresi berat. Dalam 2 tahun
pertama setelah episode awal, 40 – 50 % penderita mengalami serangan manic lain.
Hanya 50 – 60 % penderita BP I dapat dikontrol dengan litium terhadap gejalanya.
Pada 7 % penderita, gejala tidak kembali/mengalami penyembuhan, 45 % penderita
mengalami episode berulang, dan 40 % mengalami gangguan yang menetap.Seringkali perputaran episode depresif dan manic berhubungan dengan usia.
Faktor-faktor yang membuat prognosis menjadi lebih buruk antara lain : Riwayatkerja yang buruk; penyalahgunaan alkohol; gambaran psikotik; gambaran depresif diantara episode manic dan depresi; adanya bukti keadaan depresif, jenis kelaminlaki-laki
. PrognosisPrognosis
Gangguan depresif berat :Gangguan depresif berat bukan merupakan gangguan yang ringan. Keadaan ini
cenderung merupakan gangguan kronis, dan pasien cenderung mengalami relaps.Pasien yang dirawat di rumah sakit untuk episode pertama gangguan depresif beratmemiliki kemungkinan 50% untuk pulih di dalam tahun pertama.Gangguan bipolar I :Pasien dengan gangguan bipolar I memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkanpasien dengan gangguan depresif berat. Kira2 40 – 50 % pasien gangguan bipolar Imemiliki episode manic kedua dalam waktu 2 tahun setelah episode pertama.
prognosisa. penderita BP 1 lebih buruk daripada penderita depresi berat,dalm 2 th
pertama setelah episode awal, 40-50% penderita mengalami serangan manic
b. hanya 50-60% penderita BP 1 dapat dikontrol dengan lithium terhadap
gejalanya. 7 % gejala tidak kembali/mengalami penyembuhan , 45 %
mengalami episode berulang dan 40 % mengalami gangguan menetap
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 21/38
c. prognosis menjadi lebih buruk jika : riwayat pekerjaan memburuk,
penyalahgunaan alkohol, gambaran psikotik, gambaran depresif diantara
episode manic dan depresi, adanya bukti keadaan depresi, jenis kelamin laki-
laki
d. prognosa lebih baik jika:fase manic dalam durasi pendek, onset terjadi pada
usia lanjut,pemikiran untuk bunuh diri rendah, gambaran psikotik yang
tendah,masalah organik rendah
Sumber :
1. Direktorat Kesehatan Jiwa, Dit Jen Yan Medik Depkes R.I: Pedoman PenggolonganGangguan Jiwa di Indonesia Edisi II 1983 (Revisi);
2. Harold I.Kaplan, MD. and Benjamin J.Sadock, MD. : Synopsis of Psychiatry Behavioural
Sciences Ckinical Psychiatry; pp. 288-303; William & Wilkins Baltimore, 1985.
3.PPDGJ III
4.SIMPTOMATOLOGI II
• MANIK Definisi
Suatu episode dimana terjadi peningkatan mood yang ekstrim Klasifikasi
F30 Episode manikF30.0 Hipomania
Gangguan lebih ringan dari mania, afeksi yang meninggi atau berubahdisertai dengan peningkatan aktivitas menetap dan memberi pengaruh nyataterhadap pekerjaannya dalam beberapa hari berturut-turut atau menetapmelebihi siklotimia1
F30.1 Mania tanpa gejala psikotikEpisode ini berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu. Pada episde ini terjadiperubahan afeksi dan peningkatan energi berlebihan sehingga mengacaukanseluruh atau hampir keseluruhan pekerjaannya atau aktivitas sosial yangsering dilakukan individu. Pada tahap ini mulai terjadi kesulitan dalam tidur,
percepatan psikomotorik, bicara terlalu banyak, terlalu optimistik.F30.2 Mania dengan gejala psikotik
Secara klinis terdiri dari gejala berat daripada mania, timbulnya gagasanwaham dan halusinasi sesuai dengan afek tersebut. Harga diri membumbungdan ditandai dengan kemunculan waham kebesaran (delusion of persecution)
F30.8 Episode mania lainnyaF30.9 Episode mania YTT
pedoman diagnosticPEDOMAN DIAGNOSTIK EPISODE MANIK:F30 Episode Manik:
• Peningkatan mood/afek, aktivitas fisik dan mental• Utk episode manik tunggal/pertama
F30.0 Hipomania:- peningkatan afek, aktivitas bbrp hari berturut-turut
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 22/38
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik:- Episode cukup berat minimal 1 minggu, mengacaukan aktivitas sosial pekerjaan- peningkatan energi, aktivitas, bicara, ide-ide kebesaran (grandiose ideas) dan optimistik
serta kebutuhan tidur berkurang.
F30.2 Mania dg Gejala Psikotik - klinis > berat dari mania tanpa psikotik F30.1 (gejala minamal 1 mgg cukup berat
hendaya peker jaan/ sosial, peningkatan energi, hiperaktivitas motorik-pembicaraan, idekebesaran (grandiose ideas), penuh optimistik, kebutuhan tidur kurang).
- waham kebesaran (delusion of grandeur ), iritabilitas, kecurigaan – waham kejar(delusion of persecution). Waham dan halusinasi sesuai dg afek (mood congruent )
gambaran klinis• adanya mood dimana individu mudah marah atau tersinggung, ekspansif,
secara terus menerus meninggi, dan berifat abnormal.• Berlangsung minimal dalam waktu 1 minggu (atau kurang dari itu, namun
membutuhkan perawatan di rumah sakit)•
3 atau lebih symptom muncul secara terus menerus• Cukup berat dan menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau
terganggunya berbagai fungsi,• Tidak dikarenakan penggunaan obat atau kondisi medis ”• Simptom, antara lain :• Terjadi peningkatan aktivitas - di pekerjaan, social atau seksual• Self esteem atau rasa bangga yang meningkat - keyakinan bahwa dirinya
memiliki kemampuan, kekuasaan atau bakat tertentu• Penurunan kebutuhan untuk tidur• Lebih cerewet dari biasanya, adanya keinginan untuk tetap berbicara,
bicaranya cepat• Ide banyak bermunculan, adanya ide/pikiran melompat2, perhatian mudah
terpecah / terbagi• Peningkatan aktivitas2 berorientasi tujuan• Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas2 yang berdampak negative,
mis belanja, promisquity• Tampilan umum :
bersemangat, banyak bicara, melawak, hiperaktif. Ada kalanya mereka
memperlihatkan gejala psikotik dan bingung sehingga perlu difiksasi dan diberikan
suntikan antipsikotik.
• Alam perasaan, emosi :
perasaannya hiperthym, mudah tersinggung, tidak mudah frustrasi, mudah marah
dan menyerang. Emosinya tidak stabil, bisa cepat berubah dan gembira ke depresi
dalam beberapa menit saja.
• Cara bicara:
bicaranya sukar dipotong, bombastis, volumenya keras, bermain dengan kata-kata,
bercanda, berpantun, dan tidak relevan. Selanjutnya bisa terjadi loncat gagasan,
asosiasi menjadi longgar, konsentrasi berkurang, bisa inkoheren dan neologisme
sehingga sukar dibedakan dengan pasien skizofrenia.
• Gangguan persepsi:
75 % pasien mania mengalami waham, yang biasanya berhubungan dengan
kekayaan, kemampuan yang luar biasa, kekuatan atau kehebatan yang luar biasa.
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 23/38
Kadang-kadang ada waham dan halusinasi yang kacau dan tidak serasi.
• Gangguan pikiran:
Pikiran pasien terisi dengan rasa percaya diri yang berlebihan, merasa hebat. Mereka
mudah teralihkan perhatiannya, sangat produktif dan tidak terkendalikan.
• Gangguan sensorium dan fungsi kognitif:
Ada sedikit gangguan pada fungsi sensonum dan kognitif, terkadang jawaban tidaksesuai dengan pertanyaan meskipun tidak ada gangguan orientasi dan daya ingat.
• Gangguan pengendalian diri:
Sekitar 75 % pasien mania suka mengancam dan menyerang. Ada juga yang
melakukan homicide dan suicide. Mereka sukar menahan diri yang tidak melakukan
hal-hal yang merugikan kalau sedang tersinggung atau marah.
• Tilikan:
Pada umumnya pasien mania mengalami gangguan tilikan. Mereka mudah
melanggar hukum, pelanggaran dibidang seksual dan keuangan, kadang-kadang
mereka menyebabkan kebangkrutan ekonomi keluarga.
• Reliabilitas:
Pasien mania sering berbohong ketika memberikan informasi, karena berdusta dan
menipu adalah biasa untuk mereka.
DD- Skizofrenia (F20.-),- Skizoafektif tipe manik (F25.0)
- ketidak sesuaian afek dg waham/halusinasi menonjol (mood incongruent )
Terapi
1. Secara umumPenderita perlu dirawat di rumah sakit karena biasanya tidak mempunyai pandangan dankesadaran terhadap dirinya, sehingga dapat membahayakan kesehatan fisiknya sepertikurang memperhatikan kebersihan diri, tidak mau makan, tidak tidur berhari-hari,membuang banyak uang atau menghabiskan miliknya yang sudah secara rutin secaratidak bertanggungjawab.7
2. Terapi kimiawia. Obat yang dapat diberikan ada beberapa senyawa :- Senyawa phenothiazineo Promazine (prazine/verophen) 100 - 600 mg/hario Chlorpromazine(Largaktil / Megaphen / Propaphenin , Thorazine) 75 - 500 mg/hario Levomepromazine(Nozinan/Neurocil) 75 - 300 mg/hario Thioridazine (Melleril) 75 - 500 mg/hario Trifluoperazine (Stelazine) 3 - 30 mg/hari- Senyawa alkaloid Rauwolflao Reserpine (Serpasil) 3 - 9 mg/hari- Senyawa butyrophenoneo Haloperidol (Haldol/Serenace/ Vesalium) 3 - 5 mg/hari
3. Terapi elektrolitLithium Carbonat dapat diberikan dalam jumlah 1 gr/hari, umumnya dalam bentuk tablet.74. Psikososialo terapi keluarga
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 24/38
o terapi interpersonalo terapi tingkah lakuo therapeutic communityo kurangi jumlah dan berat stressor
prognosisRata-rata durasi episode mania adalah sekitar 2 bulan. Dengan
95% sembuh sempurna. Dhingra & Rabins (1991) mengamatipasien usia lanjur dengan mania selama 5 - 7 tahun danmenemukan 34% pasien meninggal. Selama pengamatan, 32%pasien mengalami penurunan fungsi kognitif yang diukur denganMini Mental State Examination dengan skor kurang dari 24. 72%pasien mengalami bebas dari gejala dan 80% dapat hidupindependent.
• AFEKTIF BIPOLAR Definisi
2. gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya duaepisode)dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu
tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas(mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertaipengurangan energi dan aktivitas (depresi).
3. yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2minggusampai 4-5bulan, e[pisode depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-ratasekitar 6bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut.kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuhstress atau trauma mental lain (adanya stres tidak esensial untuk penegakkandiagnosis).
KlasifikasiBerdasarkan Diagnostic and Statistical Manual (DSM) IV, Gangguan bipolardibedakan menjadi 2 yaitu Gangguan bipolar I dan II. Gangguan bipolar I atau tipe klasikditandai dengan adanya 2 episode yaitu manik dan depresi, sedangkan Gangguan bipolar IIditandai dengan hipomanik dan depresi. (PPDGJ III membaginya dalam klasifikasi yangberbeda yaitu menurut episode kini yang dialami penderita [Tabel 1].
Tabel 1. Pembagian Gangguan Afektif bipolar Berdasarkan
(PPDGJ III (F31)
F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanikF31.1 Gangguan afektif bipolar episode kini manik tanpa gejala psikotik
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejalapsikotikF31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atausedangF31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejalapsikotikF31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengangejala psikotikF31.6 Gangguan afektif bipolar episode kini campuranF31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisiF31.8 Gangguan afektif bipolar lainnyaF31.9 Gangguan afektif bipolar yang tidak tergolongkan
pedoman diagnosticgangguan afektif bipolar,episode kini hipomanik
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 25/38
pedoman diagnostik :•episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania
•harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,manik,depresif,ataucampuran)di masa lampau.
gangguan afektif bipolar,episode kini manik tanpa gejala psikotik•episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik, dan
•
harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain(hipomanik,manik,depresif,ataucampuran)di masa lampau.
gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik•episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik.
•harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,manik,depresif,ataucampuran)di masa lampau
gangguan afektif bipolar,episode kini depresif ringan atau sedang•episode yangs ekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan ataupun
sedang dan
•harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik,atau campurandimasa lampau
ganguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik•episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala
psikotik•harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik,atau campuran
dimasa lampau.
gangguan afektif bipolkar,episode kini depresif berat dengan gejala psikotik•episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode deperesif berat dengan
gejala psikotik
•harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik,atau campurandimasa lampau.
gangguan afektif bipolar, episode kini campuran•episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik,hipomanik,dan depresif yang
tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depresisama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang,dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 2minggu)
•harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik,atau campuran dimasa lampau.
gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi•sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir
ini,tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik,manik,atau campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnyasatu episode afektif lain.
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 26/38
gambaran klinis
DD
DEPRESI MANIK Hipomanik
TerapiTabel 2. Panduan Obat-Obatan Bipolar Berdasarkan British Association of
Psychopharmacology (Sumber: Journal of Psychopharmacology 2003)
Obat Dosis Monitoring Efek samping
Lithium · Dosis tunggal 800 mg,malam hari.
· Dosis direndahkan padapasien diatas 65 tahun danyang mempunyaigangguan ginjal.
Kadar lithium dalamserum harusdipantau setiap 3-6bulan, sedangkantes fungsi ginjal dantiroid diperiksa
Tremor, poliuria,
polidipsi,
peningkatan berat
badan, gangguan
kognitif, gangguan
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 27/38
setiap 12 bulan. saluran cerna,
rambut rontok,
leukositosis,
jerawat, dan edema
Valproate(divalproatesemisodium)
· Rawat inap: dosis inisial20-30 mg/kg/hari.
· Rawat jalan: dosis inisial500 mg, titrasi 250-500mg/hari.
· Dosis maksimum 60mg/kg/hari.
Tes fungsi hati pada6 bulan pertama.
Nyeri pada saluran
cerna, peningkatan
ringan enzim hati,tremor, dan sedasi
Karbamazepin
· Dosis inisial 400 mg.· Dosis maintenance 200-
1600 mg/hari.
Darah rutin, dan tesfungsi hatidilakukan pada 2bulan pertama.
Lelah, mual,
diplopia,
pandangan kabur,
dan ataxia
Lamotrigine · Dosis inisial 25 mg/haripada 2 minggu pertama,
lalu 50 mg pada minggukedua dan ketiga.
· Dosis diturunkansetengahnya bila pasien
juga mendapat valproate.
? Rash kulit,
hipersensitifitas,
sindrom Steven
Johnson, toksik
epidermal nekrolisis
Prognosis???????
• DEPRESI Definisi
PENGERTIANBeck (dalam McDowell & Newel, 1996) mendefinisikan depresi sebagai keadaan abnormalorganisme yang dimanifestasikan dengan tanda simptom- symptom seperti: menurunyamood subjektif, rasa pesimis dan sikap nihilistic, kehilangan kespontanan dan gejalavegetatif (seperti kehilangan berat badan dan gangguan tidur). Depresi juga merupakankompleks gangguan yang meliputi gangguan afeksi, kognisi, motivasi dan komponenperilaku.
Etiologi
Kelainan Fisik yang Dapat Menyebabkan Depresi
1. Efek samping obat-obatan- Amfetamin- Obat anti-psikosa- Beta bloker- Simetidin- Pil KB- Sikloserin- Indometasin- Air raksa- Metildopa- Reserpin
- Talium- Vinblastin- Vinkristin
2. Infeksi
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 28/38
- AIDS- Influenza- Mononukleosis- Sifilis (stadium lanjut)- Tuberkulosis- Hepatitis virus- Pneumonia virus
3. Kelainan hormonal- Penyakit Addison- Penyakit Cushing- Hiperparatiroidisme- Hipotiroidisme dan hipertiroidisme- Hipopituitarisme
4. Penyakit jaringan ikat- Artritis rematoid- Lupus eritematosus sistemik
5. Kelainan neurologis
- Tumor otak- Cedera kepala- Sklerosis multipel- Penyakit Parkinson- Tidur apneu - Stroke- Epilepsi lobus temporalis
6. Kelainan gizi- Pellagra (kekurangan vitamin B6)- Anemia pernisiosa (kekurangan vitamin B12)
7. Kanker- Kanker perut (indung telur, usus besar)- Kanker yang menyebar ke seluruh tubuh.
Gangguan DistimikEtiologi
Faktor Predisposisi
Adanya gangguan fisik yang kronik, adanya gangguan mental lain seperti gangguankepribadian atau gangguan afektif yang tidak sembuh sempurna. Pada anak dan remajayang menjadi faktor predisposisi adalah adanya Gangguan Pemusatan Perhatian (AttentionDeficit Hyperactivity Disorder/ADHD), Gangguan tingkah laku (Conduct disorder), Retardasi
Mental, Gangguan perkembangan spesifik berat (berbahasa, membaca, berhitung,perkembangan motorik spesifik, gangguan perkembangan artikulasi), lingkungan yang takadekwat, adanya penolakan kehadiran anak dalam keluarga dengan kondisi khususnyabaik terselubung maupun terang-terangan. Lebih banyak ditemukan dikalangan wanitadewasa. Dikalangan anak, sama banyak pria dan wanita.
Penyebab
Penyebab gangguan neurosa depresi tidak diketahui dengan pasti. Etiologi secara hipotetisdiperbincangkan antara lain karena factor gangguan biologik (termasuk faktor genetik) danfaktor psiko-sosial.
Faktor Biologik
Diduga kuat bahwa norepinephrine dan serotonin adalah dua jenis neurotransmitter yangbertanggung jawab mengendalikan patofisiologi ganguan alam perasaan pada manusia.
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 29/38
Pada binatang percobaan. Pemberian antidepressant dalam waktu sekurang kurangnya duasampai tiga minggu, berkaitan dengan melambatnya penurunan sensitifitas pada receptorpost synaptic beta adrenergic dan 5HT2.
Temuan terakhir penelitian biogenic amine menunjukkan dukungan terhadap hipotesabahwa pada gangguan alam perasaan (mood) pada umumnya, khususnya episode depresif terjadi kekacauan regulasi norepinephrine dan serotonin dijaringan otak yang dapatdikoreksi oleh zat antidepressant dalam jangka waktu dua sampai tiga minggu.
Data imaging jaringan otak yang didapat dari CT scanning, pada penderitra gangguandepresi terdapat pembesaran ventrikel otak. Pada positron emisi tomografi (PET)didapatkan bukti penurunan metabolisme diotak. Studi lain menyebutkan terjadi penurunanaliran darah pada gangguan depresi terutama di basal ganglia.
Dengan mengkombinasikan data dan gejala gangguan klinis depresi dan hasil riset biologiktelah mendukung hipotesa bahwa gangguan depresi melibatkan keadaan patologi di limbicsistem, basal ganglia, dan hipothalamus.
Perlu dicatat bahwa terjadinya gangguan neurologik pada basal ganglia dan limbic sistem
(terutama cacat exitasi pada belahan yang tak dominan) selalu disertai adanya gejalagangguan depresi. Limbic sistem dan basal ganglia berhubungan sangat erat, hipotesasekarang menyebutkan produksi alam perasaan berupa emosi depresi dan maniamerupakan peranan utama limbic sistem.
Disfungsi hipothalamus berakibat perobahan regulasi tidur, selera makan, doronganseksual dan memacu perobahan biologi dalam bidang endocrine dan imunologik.
Masalah genetik
Didapatkan fakta bahwa gangguan alam perasaan (mood) baik tipe bipolar (adanyaepisode manik dan depresi) dan tipe unipolar (hanya depresi saja) memiliki kecenderungan
menurun kepada generasinya, berdasar etiologi biologik.
Gangguan bipolar lebih kuat menurun ketimbang unipolar. 50% pasien bipolar mimiliki satuorangtua dengan gangguan alam perasaan/gangguan afektif, yang tersering unipolar(depresi saja). Jika seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka 27% anaknyamemiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan. Bila kedua orangtua mengidapgangguan bipolar maka 75% anaknya memiliki resiko mengidap gangguan alam perasaan.
Psikososial
Peristiwa traumatic kehidupan dan lingkungan sosial dengan suasana yang menegangkan
dapat menjadi kausa gangguan neurosa depresi. Sejumlah data yang kuat menunjukkankehilangan orangtua sebelum usia 11 tahun dan kehilangan pasangan hidup harmoni dapatmemacu serangan awal gangguan neurosa depresi.
KlasifikasiF32 Episode depresif
F32.0 Episode depresif ringanF32.1 Episode depresif sedangF32.2 Episode depresif berat tanpa gejala sikotikF32.3 Episode depresif berat dengan gejala sikotikF32.8 Episode depresif lainnyaF32.9 Episode depresif YTT
Diagnosis
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 30/38
Depresif beratà mudah di diagnosis terutama pada fase akut anakà ciri khas: mood yang terdepresi atau mudah tersinggung, hilangnya minat ataukesenagan, tidak adanya penambahan BB yang diharapkan, insomnia,hipersomnia tiap hari, agitasi atau retardasi psikomotor, kelelahan setiap hariatau kehilangan tenaga, gangguan distimik pada anak dan remaja (moodterdepresi, mudah tersinggung untuk sebagian besar hari), gangguan bipolarI(episode manik disertai waham kebesaran dengan depresi disertai waham salahdan berdosa), Bipolar II(adanya depresi dengan hipomanik)
Pemeriksaan Status Mental
Tampilan umum:
o Retardasi psikomotor
o Agitasi psikomotor
Tangan seperti meremas-remas
Mencabuti rambut
o Tubuh membungkuk
o Gerak gerik lamban
o Menghindari kontak mata
Alam perasaan:
o Murung/sedih
o Menarik diri
o Segala aktivitas berkurang
Gangguan persepsi:
o Waham
Dosa, tidak benharga, kejar (serasi afek)
o Halusinasi
Akustik (yang menyalahkan atau menuduh)
Gangguan pikiran:
o
Berpikir negatif tentang kehilangan, rasa bersalah, bunuh diri danmati
o Bisa terhambat
o Miskin (tidak produktif)
Gangguan orientasi:
o Pada umumnya tidak terganggu
Gangguan daya ingat:
o 50-75% sulit konsentrasi dan pelupa
Gangguan pengendalian diri:
o 10-15% melakukan percobaan bunuh diri (suicide)
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 31/38
o Ingin bunuh orang (homicide)
o Kurang motivasi dan kurang energi untuk melakukan tindakanimpulsif
o Hati-hati dengan paradoxical suicide
Tambahan:
Melebih-lebihkan keburukan atau kegagalan diri sendiri Mengurangi kebaikanatau keberhasilan diri sendiri (perlu cross check dari keluarga dekat/kerabatdekat/pendamping.
pedoman diagnosticepisode depresif ringan :•sekurang-kurangnya harus ada 2dari 3 gejala utama depresi seperti tsb diatas:•ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya•tidak oleh ada gejala yang berat diantaranya
•lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu•hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
episode depresif sedang•sekurang-kurangnya harus ada 2 dari gejala utama depresi seperti pada episode depresi
ringan•ditambah sekurang-kurangnya 3 dan sebaiknya 4 dari gejala lainnya
•lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu•menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan
rumah tangga.
gangguan depresif berat tanpa gejala psikotik•semua 3gejala utama depresi harus ada
•ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya harusberintensitas berat
•bila ada gejala penting (misalnya ada agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok,maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mempu untuk melaporkan banyakgejalanya secara rinci
•episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untukmenegakkan diagnosis dlam kurun waktu kurang dari 2minggu.
•sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atauurusan rumah tangga,kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
episode depresif berat dengan gejala psikotik•episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2
•disertai waham,halusinasi atau stupor depresif.waham biasanya melibatkan ide tentangdosa, kemiskinan atau malapetaka mengancam, dan pasien merasa bertanggung
jawab atas hal itu. halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suarua yangmenghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. retardasipsikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
Berdasarkan PPDGJ III, Pedoman Diagnostik Episode Depresif Ringan terdiri dari :F32.0 Episode Depresif Ringan
- sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi- ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya- tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya- lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu- hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasadilakukannya
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 32/38
F32.1 Episode Depresif Sedang- sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episodedepresif ringan- ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya- lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu- menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan danurusan rumah tangga.
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
- semua 3 gejala utama depresi harus ada- ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa diantaranyaharus berintensitas berat.
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yangmencolok, maka pasien mungkibn tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkanbanyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian penilaian secara menyeluruhterhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan.- Episode depresif biasanya haarus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu,akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masihdibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu- Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan atau urusan rumah tangga kecuali paada taraf yang sangat terbatas.F32.3 Episode Depresif Berat dengan gejala Psikotik - episode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut F.32 tersebut- disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan idetentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasabertanggung jawab atas hal itu.
F 32.8 Episode Depresif LainnyaF 32.9 Episode Depresif YTT
F 33. Gangguan Depresif Berulang- gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari :- episode depresi ringan (F32.0)
- episode depresi sedang (F32.1)- epidode depresi berat (F32.3)Episode masing-masing rata-rata lamanya sekitar 6 bulan. Akan tetapi frekuensinya
lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.Tanpa riwayat adanya episodetersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania (F30.1 danF30.2). Namun kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat daripeninggian afek dan hiperaktiviats ringan yang memenuhi kriteria hipomania (F30.0),segera sesudah suatu episode depresif (kadang-kadang tampaknya dicetuskan olehtindakan pengobatan depresi).
Pemulihan keadaan biasanya sempurna di antara episode, namun sebagiankecil pasien mungkn mendapat depresi yang akhirnya menetap, teruatam pada usia lanjut
(untuk keadaan ini, kategori ini harus tetap digunakan).Episode masing-masing, dalamberbagai tingkat keparahan seringkali dicetuskan oleh perisitiwa kehidupan yang penuhstres atau trauma mental lain (adanya stres tidak essensial untuk penegakan diagnosis).
Diagnosis banding : Episode depresif singkat berulang (F38.1)F33.0 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Ringan
Pedoman DiagnostikUntuk diagnosis pasti :a. Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, dan episodesekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (F32) danb. Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selamaminimal dua minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
F33.1 Gangguan Depresif Berulang Episode Kini SedangPedoman DiagnostikUntuk Diagnostik pasti :a. Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, dan episodesekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif sedang (F32.1) dan
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 33/38
b. Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selamaminimal dua minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
F33.2 Gangguan Depresif Berulang Episode Kini Berat Tanpa Gejala Psikotik Pedoman DiagnostikUntuk Diagnostik pasti :a. Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, dan episodesekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala
psikotik (F32.2) danb. Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selamaminimal dua minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
F33.3 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat Dengan Gejala Psikotik Pedoman DiagnostikUntuk Diagnostik pasti :a. Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, dan episodesekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejalapsikotik (F32.3) danc. Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama
minimal dua minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermaknaF33.4 Gangguan Depresif Berulang Kini Dalam Remisi
Pedoman DiagnostikUntuk Diagnostik pasti :a. Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33) harus pernah dipenuhi di masalampau, tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untukepisode depresif dengan derajat keparahan apapun atau gangguan lain apapun(F30-F39)b. Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selamaminimal dua minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
F33.8 Gangguan Depresif Berulang LainnyaF33.9 Gangguan Depresif Berulang YTT
gambaran klinisGejala utama (pada derajat ringan, sedang dan berat) :- afek depresif - kehilngan minat dan kegembiraan, dan- berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnyaaktivitas.Gejala Lainnya :
a. Konsentrasi dan perhatian berkurangb. Harga diri dan kepercayaan diri berkurangc. Gagasan tentaang rasa bersalah dan tidak bergunad. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistise. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh dirif. Tidur terganggug. Nafsu makan berkurang
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahantersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya dua mingguuntuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebihpendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnyadan berlangsung cepat
Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejala fisik &sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan, sensitif, mudah marah dantersinggung, hilang semangat kerja, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 34/38
dan menurunnya daya tahan. Sebelum kita menjelajah lebih lanjut untuk mengenaligejala depresi, ada baiknya jika kita mengenal apakah artinya gejala. Gejala adalahsekumpulan peristiwa, perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) munculpada waktu yang bersamaan. Gejala depresi adalah kumpulan dari perilaku danperasaan yang secara spesifik dapat dikelompokkan sebagai depresi. Namun yang perludiingat, setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar, yang memungkinkan suatuperistiwa atau perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbedaantara satu orang dengan yang lain. Gejala-gejala depresi ini bisa kita lihat dari tiga
segi, yaitu gejala dilihat dari segi fisik, psikis dan sosial. Secara lebih jelasnya, kita lihaturaian di bawah ini.
Gejala Fisik
Menurut beberapa ahli, gejala depresi yang kelihatan ini mempunyai rentangan danvariasi yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami. Namun secaragaris besar ada beberapa gejala fisik umum yang relatif mudah dideteksi. Gejala ituseperti :
• Gangguan pola tidur (sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit)
• Menurunnya tingkat aktivitas. Pada umumnya, orang yang mengalami depresimenunjukkan perilaku yang pasif, menyukai kegiatan yang tidak melibatkanorang lain seperti nonton TV, makan, tidur
• Menurunnya efisiensi kerja. Penyebabnya jelas, orang yang terkena depresi akansulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal, atau pekerjaan.Sehingga, mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas.Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efisien dan tidak berguna,seperti misalnya ngemil, melamun, merokok terus menerus, sering menelponyang tak perlu. Yang jelas, orang yang terkena depresi akan terlihat dari metodekerjanya yang menjadi kurang terstruktur, sistematika kerjanya jadi kacau ataukerjanya jadi lamban.
• Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang terkena depresi akan kehilangansebagian atau seluruh motivasi kerjanya. Sebabnya, ia tidak lagi bisa menikmatidan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya. Ia sudah kehilangan minatdan motivasi untuk melakukan kegiatannya seperti semula. Oleh karena itu,keharusan untuk tetap beraktivitas membuatnya semakin kehilangan energikarena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agartetap dapat berfungsi seperti biasanya. Mereka mudah sekali lelah, capai padahalbelum melakukan aktivitas yang berarti !
• Mudah merasa letih dan sakit. Jelas saja, depresi itu sendiri adalah perasaannegatif. Jika seseorang menyimpan perasaan negatif maka jelas akan membuat
letih karena membebani pikiran dan perasaan ! ; dan ia harus memikulnya dimana saja dan kapan saja, suka tidak suka !
Gejala Psikis
Perhatikan baik-baik gejala psikis di bawah ini, apakah Anda atau rekan Anda ada yangmempunyai tanda-tanda seperti di bawah ini :
• Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresicenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai dirisendiri. Pasti mereka senang sekali membandingkan antara dirinya dengan oranglain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan,
lebih berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negatif lainnya.
• Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segalasesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering peristiwayang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka,
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 35/38
bahkan disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah,perasa, curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya tidak ada apa-apa),mudah sedih, murung, dan lebih suka menyendiri.
• Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena merekamerasa menjadi orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yangseharusnya mereka kuasai. Misalnya, seorang manajer mengalami depresi karenaia dimutasikan ke bagian lain. Dalam persepsinya, pemutasian itu disebabkan
ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukupmemberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan.
• Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orangyang mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpadirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakantanggung jawab yang seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa dirinyamenjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut.
• Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahanyang dialaminya. Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebanitanggung jawab yang berat.
Gejala Sosial
Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnyamempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya). Bagaimanatidak, lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebutyang pada umumnya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudahletih, mudah sakit). Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalahinteraksi dengan rekan kerja, atasan atau bawahan. Masalah ini tidak hanya berbentukkonflik, namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder, malu, cemas jika beradadi antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal.Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin
hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.
DDSejumlah kelainan jiwa bisa menyebabkan penderitanya mengalamidepresi (misalnya penyakit kecemasan, alkoholisme dan penyalahgunaanzat-zat lainnya, skizofrenia dan stadium awal demensia), pseudodemensia,epilepsy lobus temporalis.
TerapiPsikoterapi adalah pilihan utama dalam pengobatan depresi. Selain itupengobatan dengan psikofarmako dengan mengutamakan antidepresan,
terutama yang mengandung agen serotonergik seperti sertraline (zoloft 50mg/hari). Beberapa pasien memberikan respon yang cukup bagus denganpemberian obat psikostimulan dalam dosis kecil seperti amfetamin 5-15mg/ hari. Dalam semua kasus harus ada kombinasi kedua hal tadi (Kaplan).Pengobatan lainnya adalah dengan ECT digunakan pada depresi berat,terutama pada penderita psikotik, mengancam melakukan bunuh diri danpenderita yang tidak mau makan.Obat-obatan yang juga bisa digunakan:- Anti depresi Trisiklik- Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)- Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)- Psikostimulan
Pasien depresif harus dinilai dengan cermat aspek resiko tinggi sepertikemingkinan melakukan suicide (bunuh diri), homicide (membunuh orang lainsebelum bunuh diri), tak mau makan, kendali kegiatan hidup minimal
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 36/38
seharian, yang akan sampai kepada sikap dokter mengklasifikasikan pasientergolong gangguan/episode yang berat, beresiko tinggi membahayakandirinya dan orang lain, apakah akan dirawat inap atau rawat jalan saja.Depresi ringan tanpa resiko tinggi, tentu cukup rawat jalan.
Antidepresant
Serangan akut depresi merupakan kondisi yang dengan sukses ditanggulangi
70-80 persen. Dalam pemberian obat pada pasien perlu diingat bahwa depresiadalah proses akibat fenomena biologik dan psikososial, keduanya tetapmendapatkan manfaat besar dengan pemberian obat antidepresant.
Kepada pasien perlu diingatkan bahwa untuk mendapatkan efek yang baikdari obat antidepressant diperlukan penggunaan obat lebih dahulu selama 3-4minggu, termasuk juga untuk menetapkan suatu obat antidepressant tidaksesuai bagi pasien tertentu.
Sangat bijaksana menjelaskan kepada pasien efek samping yang akan dialamipengguna obat tertentu tapi hal yang sekaligus merupakan bukti bahwa obat
itu sedang sedang bekerja dalam tubuh, dan tak perlu cepat dihentikanpenggunaannya tanpa saran dokter.
Pasien perlu faham bahwa dampak bagus obat adalah gejala perbaikanpertama yang terlihat berupa perbaikan tidur, timbulnya selesa makan, yangdisusul dengan bangkitnya rasa bertenaga. Sedangkan perasaan depresimerupakan gejala yang paling akhir hilangnya.
Perhatikan sejarah penggunaan obat pada pasien dan keluarganya, untukmewaspadai hal yang tak diingini. Jika tak ada kontraindikasi maka dapatdigunakan sebagai salah satu pilihan adalah golongan heterocyclicantidepressant yang diwakili oleh tricyclyc antidepressant.
Tricyclic antidepressant (TCA)
Alasan pemilihan tricyclic antidepressant adalah profile efeknya terutamakarena tidak memiliki efek sedasi. Pengobatan yang dapat dinilai hasilnyaadalah pemberian tricyclic antidepressant sekurang-kurangnya empat minggu,lebih disukai enam minggu. Jika 6 minggu tak terdapat perobahan yangbermakna perlu dipertimbangkan penggunaan antidepesaant kelompok lainseperti MonoAmino Oxydase Inhibitor (MAIO) atau Electroconvulsive therapy(ECT).
Saat ini dipasar beredar beraneka ragam anti depressant yang dapat dipilihsesuai dengan kebutuhan, dengan memperhatikan hasil riset anti depresantterakhir. Sediaan antidepressant yang dapat digunakan : (berdasarkan urutanabjad nama dagang)
1. Amitriptyline HCl
(TCA) Amitriptyline Tab. 25 mg, 50 mg, 75 mg, 100 mg, 150mg 75-200 mg, 2-3 x sehari 50-300 mg Indofarma
2 Fluoxetine HCl
Antiprestin Cap. 10 mg, 20 mg 20-80mg 80 mg Pharos
3 Amoxapine (MAOI)
Asendin Tab. 100 mg 75-200 mg 300 mg Lederle
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 37/38
4 Meclobemide
Aurorix Tab. 150 mg 300-450 mg 450 mg Roche
5 Citalopram
Cipram Tab. 20 mg 10- 60 mg 60 mg Lundbeck
6 Opipramol
di HCl Insidon Tab. 50 mg 50-100 mg 100 mg Novartis
7 Fluoxetine HCl
Kalxetin Cap. 20 mg 20-80 mg 80 mg Kalbe Farma
8 Maprotiline HCl
Ludiomil Tab.10mg,25mg, 50mg,75mg 25-150mg 150mg Novartis
9 Fluvoxamine maleate
Luvox Tab.50mg 50-100mg 300mg Solvay Pharm.
10 Fluoxetine
Nopres Tab.20mg 20-80mg 80mg Dexa Medica
11 Fluoxetine HCl
Prozac Cap.20mg 20-80mg 80mg Lilly
12 Paroxetine HCl
Seroxat Tab.20mg 10-50mg 50mg SmithKline Beechem
13 Tianeptine
Stablon Tab.25mg 25-75mg 75mg Servier
14 Inipramine HCl
Tofranil Tab.25mg 25-200mg 200mg Novartis 15 Trazodone HCl Trazone Tab.50mg,100mg 50-400mg 400mg Kalbe/Angelini
16 Sertraline HCl
Zoloft Tab.50mg 50mg 200mg Pfizer
Kombinasi penggunaan tricyclic antidepressant (kecuali imipramine) denganMAOI dengan pengawasan sangat hati-hati dapat dicoba dengan dosis awalkeduanya rendah, perlahan dinaikkan.
Meski mengandung kontroversi penggunaan ECT dianjurkan kalau diperlukanefek perbaikan lekas untuk menangkal resiko tinggi seperti suicide danhomicide.
Lithium
5/11/2018 Lbm2 Jiwa Sgd17 Githaa Ayuu - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lbm2-jiwa-sgd17-githaa-ayuu 38/38
Garam Lithium (carbonate) merupakan antidepressant yang dianjurkan untukgangguan depresi bipolar (terdapatnya episode depresi dan mania) danpenderita gangguan depresi. Lithium tidak bersifat sedative, depressantataupun eforiant, inilah yang membedakannya dari antidepressant lain.
Mekanis aksi lithium mengendalikan alam perasaan belum diketahui, didugaakibat efeknya sebagai membrana biologi. Sifat khas ion lithium dengan
ukuran yang amat kecil tersebar melalui membrana biologik, berbeda dari ionNa dan K. Ion lithium menggantikan ion Na mendukung aksi potensial tunggaldi sel saraf dan melestarikan membrana potensial itu. Masih belum jelas betulmakna interaksi antara lithium (dengan konsentrasi 1 mEq per liter) dantransportasi monovalent atau divalent kation oleh sel saraf.
Aksi lithium disusunan saraf pusat dispekulasikan sebagai merobah distribusiion didalam sel susunan saraf pusat, perhatian terpusat pada efek konsentrasiion nya yang rendah dalam metabolisme biogenic amine yang berperananutama dalam patofisiologi gangguan alam perasaan.
Psikoterapi
Manajemen klinis dilakukan dengan mempertimbangkan faktor dominan kausagangguan. Jika menonjol dampak aspek ledakan psikososial yangmengacaukan psikodinamik pasien, dilakukan psikoterapi. Jika tak yakin akanbermanfaat penanganan tunggal psikoterapi, dapat disertai pemberianfarmakoterapi anti depresant.
Banyak laporan menegaskan bahwa penanganan kombinasi dua tehnikpsikoterapi dan farmakoterapi memberikan hasil lebih baik.
Pada saat ini pengobatan depresi tidak memerlukan perawatan di rumahsakit.
Penderita yang harus dirawat di rumah sakit adalah penderita yang:- memiliki kecenderungan bunuh diri atau merencanakan tindakan bunuhdiri- terlalu lemah karena berat badannya turun- memiliki resiko terjadinya kelainan jantung karena penderita sangatgelisah.
Pemberian obat-obatan merupakan langkah utama dalam mengobatidepresi sekarang ini.Pengobatan lainnya adalah psikoterapi dan terapi elektrokonvulsif .Kadang digunakan kombinasi dari ketiga terapi tersebut.
Prognosis Jika tidak diobati, depresi bisa berlangsung sampai 6 bulan atau lebih.Gejala yang ringan bisa menetap, tetapi fungsi penderita cenderung kembalinormal.
Sebagian besar penderita mengalami episode depresi berulang, sekitar 4-5kali sepanjang hidupnya.
Jika disertai skizofrenia/psikotik à buruk Episode berulang à burukDepresi pada usia muda à buruk