Laporan Prak Lipatan

7
Abstrak Perbukitan Walat di daerah Sukabumi, memiliki pola punggungan berarah barat-timur. Orientasi jalur perbukitannya dikontrol oleh struktur lipatan yang diikuti dengan pembentukan sejumlah sesar naik. Kedua struktur geologi tersebut terbentuk pada periode tektonik yang sama, yaitu pada Kala Plio-Plistosen. Kedudukan sumbu lipatan dan sesar naik relative saling sejajar, berdasarkan pembentukannya terjadi pada periode tektonik yang sama maka dapat dikelompokan sebagai pola struktur lipatan anjakan. Dari sejumlah sesar naik yang berkembang di daerah Walat, sesar naik yang posisinya paling utara merupakan sesar naik utama, sehingga dengan mengacu kepada model struktur Boyer dan Elliote (1982), dapat diklasifikasikan sebagai leading thrust system. Pola struktur inilah yang mengontrol perbedaan topografi perbukitan dengan morfologi pedataran yang berada di utaranya.

description

aa

Transcript of Laporan Prak Lipatan

Abstrak

Perbukitan Walat di daerah Sukabumi, memiliki pola punggungan berarah barat-timur. Orientasi jalur perbukitannya dikontrol oleh struktur lipatan yang diikuti dengan pembentukan sejumlah sesar naik. Kedua struktur geologi tersebut terbentuk pada periode tektonik yang sama, yaitu pada Kala Plio-Plistosen. Kedudukan sumbu lipatan dan sesar naik relative saling sejajar, berdasarkan pembentukannya terjadi pada periode tektonik yang sama maka dapat dikelompokan sebagai pola struktur lipatan anjakan. Dari sejumlah sesar naik yang berkembang di daerah Walat, sesar naik yang posisinya paling utara merupakan sesar naik utama, sehingga dengan mengacu kepada model struktur Boyer dan Elliote (1982), dapat diklasifikasikan sebagai leading thrust system. Pola struktur inilah yang mengontrol perbedaan topografi perbukitan dengan morfologi pedataran yang berada di utaranya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan. (Hill 1953)

Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsurgaris atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat didalam lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk(distorsi) dan perputaran (rotasi). Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung.

Lipatan akibatbending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada prosesbuckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada prosesbucklingterjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasantensional(tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkanShear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin. Hob (1971)

Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint.

Gambar 2.1 Tipe Lipatan

Perlipatan adalah deformasi yang tidak seragam (inhomogeneous) yang terjadi pada suatu bahan yang mengandungunsur garis atau bidang.Walaupun demikian, suatu deformasi yangmenghasilkan lipatan pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisiyang lain.

Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis ataubidang, tidak menunjukkan tanda perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa,suatu unsur yang sebelumnya berbentuk lengkungan dapat berubah menjadibidang atau garis lurus, atau suatu unsur dapat tetap sebagai struktur bidang ataugaris lurus setelah terjadi deformasi.

Struktur lipatan di samping mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yag terkecil (mikro fold) hingga berukuran regional(mega fold) juga memiliki bentuk yang bermacam-macam. Adanya variasi ukuran dan bentuk tersebut tergantung pada sifat fisik batuan yang terlipat, sistem tegasan, dan mekanisme pembentukanya serta waktu serta besarnya gaya yang bekerja.

Anticline :Lipatan dengan batuan tertua pada core suatu lipatan (pada sisi cekung).

Syncline : Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.

Gambar 2.2 sinklin dan

anticklin

Gambar 2.3 unsur geometri lipatan

Berikut merupakan unsur geometri dari lipatan :

1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.

2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.

3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin

4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).

5. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.

6. Back Limb, sayap yang landai.

7. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.

8. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.

9. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.

10. Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau pertengahan antara dua perlengkungan maksimum

11. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.

12. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.

13. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya.

14. Half - Wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).

Gambar 3.4 Klasifikasi Lipatan Berdasarkan Unsur Geometri

Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:

1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).

2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)

3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).

4. Recumbent Fold (lipatan rebah)

Daftar pustaka

Lobeck, A. K., 1939,Geomorphology : An Introduction to The Study of Landscapes, McGraw-Hill Book Co., New York-London, Chapter I-III.

http://godamaiku.blogspot.com/2013/07/mengenai-lipatan-folding.html