Laporan pkl junia marwa

54
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MUA’MALAH) DI BANK SYARI’AH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU JATINANGOR Disusun oleh: Junia Marwa 1210 302 090 FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 1434 H/2013 M

Transcript of Laporan pkl junia marwa

Page 1: Laporan pkl junia marwa

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MUA’MALAH)

DI BANK SYARI’AH MANDIRI

KANTOR CABANG PEMBANTU JATINANGOR

Disusun oleh:

Junia Marwa1210 302 090

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

1434 H/2013 M

Page 2: Laporan pkl junia marwa

LEMBAR PERSETUJUAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MUA’MALAH)

DI BANK SYARI’AH MANDIRI

KANTOR CABANG PEMBANTU JATINANGOR

KABUPATEN SUMEDANG

Disusun Oleh:

Nama : Junia Marwa

Nomor Induk : 1210 302 090

Telah diperiksa dan memenuhi syarat untuk dinilai, dan dapat dikeluarkan

nilai akhir (kumulatif) untuk kuliah kerja lapangan (KKL)

Mengetahui

Ketua Jurusan,

Sarip Muslim, S.Ag, M.A

NIP. 1914022002121002

Menyetujui

Pembimbing,

Dra. Hj. Neni Nuraeni, M. Ag

NIP. 196610171999032002

Page 3: Laporan pkl junia marwa

FORMAT PENILAIAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MUA’MALAH)

Kepada Yth :

Ketua/Sekretaris Juurusan Mua’malah

Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Setelah memperhatikan kegiatan mulai dari pemebekalan, kehadiran,

pengamatan di lapangan, penyusunan laporan individual, dengan ini saya

pembimbing Kuliah Kerja Lapangan menerangkan bahwa Mahasiswa berikut:

Nama : Junia Marwa

Nomor Induk : 1210 302 090

Tempat peraktik : Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu

Jatinangor

Memperoleh nilai akhir :………(.......................…….)

Dengan demikian keterangan ini diberikan agar yang berkepentingan

menjadi maklum.

Bandung, Februari 2013

Pembimbing,

Dra. Hj. Neni Nuraeni, M. Ag

NIP. 196610171999032002

Page 4: Laporan pkl junia marwa

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................x

FORMAT PENILAIAN ........................................................................................xx

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .....................................................................................1

B. Dasar Penyelenggaraan .......................................................................2

C. Maksud dan Tujuan .............................................................................2

D. Bentuk dan Jenis Kegiatan...................................................................3

E. Tempat dan Waktu Penyelenggaraan ..................................................4

F. Tahapan Kegiatan ................................................................................4

G. Kegunaan Praktek Kerja Lapangan .....................................................5

H. Sistematika Penulisan ..........................................................................6

BAB II KONDISI OBJEKTIF BANK SYARI’AH MANDIRI KANTOR

CABANG PEMBANTU JATINANGOR

A. Sejarah Berdirinya Bank Syari’ah Mandiri (BSM) ...........................7

B. Identitas Lembaga................................................................................9

C. Visi dan Misi Bank Syari’ah Mandiri.................................................11

D. Landasan Hukum ................................................................................11

E. Struktur Organisasi Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Jatinangor...........................................................................12

Page 5: Laporan pkl junia marwa

F. Proses dan Etika Bisnis Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Jatinangor..........................................................................13

G. Lembaga Pendukung...........................................................................14

BAB III PRODUK-PRODUK BANK SYARI’AH MANDIRI KANTOR

CABANG PEMBANTU JATINANGOR

A. Produk Pendanaan...............................................................................15

B. Produk Pembiayaan ............................................................................18

C. Produk Jasa/Layanan ..........................................................................35

D. Analisis Talangan Haji........................................................................37

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................44

B. Saran ...................................................................................................46

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: Laporan pkl junia marwa

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanyalah milik Allah semata, tuhan semesta alam.

Dengan karunia dan rahmatnya manusia senantiasa mengembangkan segala

kemampuan untuk terus berkaya dan beribadah.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi kita yakni

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabat, tabi’in dan tabiat serta

kepada kita selaku umatnya.

Alhamdulillah saya sebagai penyusun sangat bersyukur dengan karunia

Allah SWT, laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat terselesaikan,

walaupun penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat

penyusun harapkan demi kesempurnaan penyusun dimasa yang akan datang.

Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah ikut serta

membantu dalam penyusunan laporan ini, bantuan dan dorongan serta

bimbingannya. Untuk itu sebagai rasa syukur, pada kesempatan ini perkenankan

saya untuk mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi dan semangat baik moril

maupun materil, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak Prof. Oyo Sunaryo Mukhlas, M. Si, selaku Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum.

Page 7: Laporan pkl junia marwa

3. Bapak Sarip Muslim, S. Ag. M.A, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi

Syari’ah (Mua’malah).

4. Ibu Dra. Hj. Neni Nuraeni, M.Ag, selaku dosen pembimbing

5. Bapak Ahmad Yani, selaku kepala cabang di BSM KCP Jatinangor yang

telah memberikan perizinan KKL.

6. Para staf BSM KCP Jatinangor yang telah berkenan membantu selama

proses Kuliah Kerja Lapangan (KKL) berlangsung.

7. Rekan-rekan Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah) dan semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Demikianlah, mudah-mudahan laporan ini bermanfaat khusunya bagi saya

sendiri selaku penyusun dan umumnya bagi pembaca. Semoga Allah SWT

senantiasa meridhoi usaha saya dalam menggapai hasil yang diharapkan. Amiin.

Bandung, Januari 2013

Junia Marwa

Page 8: Laporan pkl junia marwa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah) adalah satu bagian dari

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang

melaksanakan kegiatan akademik dalam bidang Hukum Islam pada aspek

Mua’malah (Ekonomi dan Bisnis Syari’ah). Oleh karena itu ia merupakan ujung

tombak dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan

kurikulum yang hendak dicapai.

Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah) membentuk Sarjana Muslim

yang memiliki keahlian dalam bidang Mua’malah (Ekonomi dan Bisnis Syari’ah)

yang profesional, memiliki kemampuan teoritis dan keterampilan praktis di

Bidang Hukum Bisnis Islam.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas perlu disusun suatu kegiatan

pembelajaran yang terencana, terorganisasi dan sistematik sejalan dengan

kurikulum yang berbasis dengan kompetensi. Kegiatan-kegiatan itu salah satunya

adalah praktek profesi kemua’malahan di lembaga-lembaga Ekonomi dan

Keuangan Syari’ah yang juga disebut dengan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Praktek profesi ke-mua’malahan merupakan bentuk kegiatan pembelajaran diluar

perkuliahan agar mahasiswa dapat pengetahuan dan pengalaman praktis sesuai

dengan bidang kompetensinya.

Praktek profesi ini melibatkan berbagi unsur, yaitu mahasiswa sebagai

peserta dan staf jurusan sebagai pelaksan teknis, pimpinan fakultas dan dosen

Page 9: Laporan pkl junia marwa

pembimbing sebagai penanggung jawab, serta pihak-pihak lain, yakni

perusahaan dan perbankan syari’ah yang dijadikan sebagai tempat praktikum.

B. Dasar Penyelenggaraan

Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi;

2. Peraturan Pemerintah Nomor: 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi;

3. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor: 110 Tahun 1982 tentang

Pembinaan Ilmu Agama;

4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 27 Tahun 1995 tentang

Kurikulum Nasional Program Strata Satu (S.1);

5. Keputusan Rektor IAIN Sunan Gunung Djati Bandung Nomor 11

Tahun 1999 tentang Kurikulum IAIN Sunan Gunung Djati Bandung;

6. Keputusan Rektor IAIN Sunan Gunung Djati Bandung Nomor 16

Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik;

7. Keputusan Rapat Pimpinan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan

Gunung Djati Bandung tentang Penyelenggaraan Praktikum Tanggal

28 April 2008.

C. Maksud dan Tujuan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dimaksudkan agar mahasiswa jurusan

Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah) dapat mempraktekkan ilmu/teori yang

didapat dibangku kuliah kedalam dunia industri dan bisnis atau unit usaha lainnya.

Tujuan kuliah kerja lapangan adalah:

Page 10: Laporan pkl junia marwa

1. Agar mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah)

memehami secara mendalam tentang manajemen perusahaan dan

perbankan syari’ah secara makro;

2. Agar mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah)

memiliki pengalaman praktis mengenai pengelolaan perusahaan dan

opeasionalisasi perbankan syari’ah meliputi administrasi keuangan,

produksi dan pemasaran;

3. Agar mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah)

mengetahui dan memahami kegiatan-kegiatan bisnis yang Islami;

4. Agar mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mua’malah)

memiliki keterampilan dalam membuat dan menyusun laporan kerja,

akunting, dan neraca keuangan perusahaan atau perbankan syari’ah.

D. Bentuk dan Jenis Kegiatan

Praktik Profesi ini dilakukan dalam bentuk rangkaian kegitan ; (1)

Pengamatan (2) Latihan Kerja/Magang Kerja (3) Penyusunan Laporan Praktik

Lapangan yang meliputi Pengelolaan, Manajemen, Akunting, Produksi, dan

Pemasaran Perusahaan dan Perbankan Syari’ah meliputi:

1. Pengamatan yang berkaitan dengan manajemen, administrasi, dan

mekanismenya dengan rincian sebagai berikut :

a. Manajemen Perusahaan/Perbankan:

1) Organisasi Perusahaan/Perbankan

2) Pengelolaan Perusahaan/Perbankan

3) Kinerja Perusahaan/Perbankan.

b. Administrasi Perusahaan/Perbankan:

Page 11: Laporan pkl junia marwa

1) Pembukuan dan Akunting Perusahaan/Perbankan

2) Neraca Pembelanjaan dan Penjualan Perusahaan/ Perbankan.

c. Mekanisme dan Kegiatan Usaha Perusahaan/Perbankan :

1) Jenis Produksi

2) Marketing.

2. Latihan Kerja/Magang Kerja

Setiap mahasiswa praktikum melakukan latihan kerja/magang secara

langsung dan atau membantu para pegawai perusahaan, yang

berkaitan dengan administrasi perusahaan, pembukuan dan akunting

perusahaan. Disamping itu dapat juga membantu para petugas sebagai

rekan kerja pada bidangnya masing-masing.

E. Tempat dan Waktu Penyelenggaraan

Secara umum waktu yang dipergunakan untuk kegiatan ini adalah mulai

tanggal 01 Januari s.d 30 Januari 2013. Namun penyusun melakukan kegiatan

Kuliah Kerja Lapangan ini selama satu bulan tehitung tanggal 14 November s.d

14 Desember 2012.

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini di laksanakan di PT. Bank

Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Jatinangor yang berlokasi di Jl. Raya

Jatinangor No. 158 Sumedang 45363. Telp. 022-87779000. Fax. 022-7792049.

F. Tahapan Kegiatan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Bank Syari’ah

Mandiri Kantor Cabang Pembantu Jatinangor dengan tahapan kegiatan sebagai

berikut:

Page 12: Laporan pkl junia marwa

1. Tahapan pembekalan; Mahasiswa/praktikan mengikuti penyuluhan

dan orientasi praktikum yang diselenggarakan oleh panitia dan tim

pengarah;

2. Tahap pelaksanaan; Mahasiswa/praktikan melaksanakan kegiatan

latihan kerja di lokasi praktikum selama satu pekan atau enam hari

kerja. Dalam kegiatannya, mahasiswa harus mengadakan pengamatan

terhadap mekanisme perusahaan/ perbankan, menelaah dan

mempelajari administrasi dan akunting perusahaan. Termasuk turut

serta membantu kegiatan-kegiatan pelayanan pada perusahaan

dibawah bimbingan pimpinan/staf perusahaan.

3. Tahap pelaporan; Mahasiswa/praktikan harus membuat laporan dari

hasil kegiatan praktik lapangannya, yang kemudian diserahkan kepada

pembimbing dan jurusan untuk diadakan evaluasi dan penilaian.

G. Manfaat Kuliah Kerja Lapangan

Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi

penulis maupun pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi Penulis

a. Sebagai sarana pembelajaran dalam pemanfaatan (transformasi) ilmu

yang telah diperoleh di bangku kuliah kedalam dunia industri dan

bisnis atau unit usaha lainnya.

b. Sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman kerja dilembaga

perbankan syari’ah.

c. Sebagai sarana dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

Page 13: Laporan pkl junia marwa

2. Bagi Pihak Bank Syari’ah Mandiri

Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai

pertimbangan dalam referensi bagi Bank Syari’ah Mandiri dimasa

yang akan datang.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil laporan ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan

referensi dan informasi tambahan mengenai Perbankan Syari’ah

H. Sistematika Penulisan

Agar dapat memberikan gambaran awal dari laporan akhir Kuliah Kerja

Lapangan ini, perlu dipaparkan sistematika pembahasan, laporan akhir Kuliah

Kerja Lapangan terdiri dari lima bab yang tersusun secara sistematis.

Bab I : Mencakup Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang,

Dasar Penyelenggaraan, Maksud dan Tujuan, Bentuk dan Jenis

Kegiatan, Tempat dan Waktu Penyelenggaraan, Tahapan

Kegiatan, Manfaat Kuliah Kerja Lapangan, serta Sistematika

Pembahasan.

Bab II : Bab ini berisi Deskripsi Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Jatinangor.

Bab III : Bab ini berisi Hasil dan Pembahasan.

Bab IV : Bab ini berisi Penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran.

Page 14: Laporan pkl junia marwa

BAB II

KONDISI OBJEKTIF BANK SYARI’AH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU JATINANGOR

A. Sejarah Bank Syari’ah Mandiri

Bank Syari’ah Mandiri (BSM) adalah lembaga intermediasi Keuangan yang

bergerak dibidang Perbankan Syari’ah dengan sistem pengelolaannya yang

berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum Islam. BSM Hadir dengan Cita-Cita

untuk Membangun Negeri dengan Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi

kemanusiaan dan integritas yang telah tertanam kuat pada segenap insan Bank

Syari’ah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun

1999, merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,

yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,

telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh

sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,

industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional

mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT.

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Page 15: Laporan pkl junia marwa

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat

bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi

satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli1999.

Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan

syari’ah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum

untuk melayani transaksi syari’ah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah memandang bahwa pemberlakuan

UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT.

Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syari’ah. Oleh karenanya,

Tim Pengembangan Perbankan Syari’ah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syari’ah dengan nama PT.

Bank Syari’ah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Sutjipto, SH,

No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syari’ah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,

25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi

PT. Bank Syari’ah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,

Page 16: Laporan pkl junia marwa

PT. Bank Syari’ah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25

Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

Seiring dengan berjalannya waktu BSM pun terus menunjukkan

eksistensinya dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Kini BSM telah

berumur 13 tahun. Dengan usia yang masih Belia ini BSM telah muncul sebagai

Bank yang terpercaya dalam pengelolaan dana masyarakat. Hal ini terbukti dari

proses pelayanan BSM yang kini secara operasional tergolong memadai. Hal ini

juga mengundang hujan atas penghargaan pada tahun 2010 BSM mendapat

penghargaan atas strategi pengelolaan manajemen SDM Award, kemudian BSM

diberikan penghargaan atas Bank Syari’ah Terbaik versi majalah investor dll.

PT. Bank Syari’ah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani

inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syari’ah Mandiri dalam

kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun

Indonesia guna menuju Indonesia yang lebih baik.

B. Identitas Lembaga

a) Profil Lembaga

Nama : PT Bank Syari’ah Mandiri

Kantor Pusat : Gedung Bank Syari’ah Mandiri, Jl.

MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340-

Indonesia

Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000

Faksimili : (62-21) 3983 2989

Page 17: Laporan pkl junia marwa

Website : www.syari’ahmandiri.co.id

Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999

Tanggal Beroperasi : 01 November 1999

Modal Dasar : Rp. 2.500.000.000.000,-

Modal Disetor : Rp. 858.243.565.000,-

Kantor Layanan : 520 kantor, yang tersebar di 33

Provinsi di seluruh Indonesia

Jumlah Jaringan ATM BSM : 220 ATM Syari’ah Mandiri, ATM

Mandiri 4.795, ATM Bersama 20.487

unit (include ATM Mandiri dan ATM

BSM), ATM Prima 14.403 unit, EDC

BCA 121.743 unit, ATM BCA 7053

dan Malaysia Electronic Payment

System (MEPS) 7.435 unit.

Jumlah Karyawan : 7.902 orang (PerDesember 2010)

Mandiri Syari’ah Call : (021) 5299

77552.1.2.

b) Kepemilikan Saham

1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk : 131.648.712 lembar

saham(99,999999%)

2. PT Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham

(0,000001%)

Page 18: Laporan pkl junia marwa

C. Visi dan Misi Bank Syari’ah Mandiri

Visi

Menjadi Bank Syari’ah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

Misi

Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM.

Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

kerja yang sehat.

Mengembangkan nilai-nilai syari’ah universal.

Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.

D. Landasan Hukum

Hukum Syari’ah Hukum Positif

Al-Qur’an Undang-undang

Al-Hadits Peraturan BI

Ijma Ulama KUHAP

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN)

Page 19: Laporan pkl junia marwa

E. Struktur Kepegawaian Bank Syari’ah Mandiri KCP Jatinangor

KEPALA CABANGAkhmad

Yani

ACCOUNT OFFICER

Belum ada

KA.WR MIKRO

Belum ada

OPERATIONAL

OFFICERDenden Iyan R

TELLERFitry

Meilitasari

PMSBelum ada

PMSTandang Triyadi

PMMBelum ada

A. ANALISIS MIKRO

Belum ada

BO ADMIN

Belum ada

BACK OFFICEBobby Ilham

CSVita Desy

P

SFE1. A Faqih2. Sri Budi S

OFFICE BOYJaka

Herman

DRIVERHabib

Usman

MESSENGER

Ridwanulloh

SECURITY1. Deny Y J2. Ade Budiman3. Agus Taufiq

Page 20: Laporan pkl junia marwa

E. Proses dan Etika Bisnis Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Jatinangor

Proses dan etika bisnis Bank Syari’ah Mandiri adalah sebagai berikut:

a. Excellence (Imtiyaaz) Berupa mencapai kesempurnaan melalui

perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.

Perfection : Berkomitmen pada kesempurnaan

Competence:Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan

b. Teamwork (‘Amal Jamaa’iy) mewujudkan lingkungan kerja yang saling

bersinergi

Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi

stakeholder

Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari

pikiran dan prilaku positif

c. Humanity ( insaaniyah) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan

nilai agama

Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan secara umum

diterima oleh seluruh umat manusia

Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridho Allah

d. Integrity (Shidiq) Menaati kode etik profesi dan berpikir serta

berprilaku terpuji

Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap prilaku

Decipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai tuntutan

perusahaan serta nila-nilai syari’ah

Page 21: Laporan pkl junia marwa

Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan

menjalankannya dengan penuh tanggung jawab

e. Customer Focus (Tafdhilu Al’umalaa) Memahami dan memenuhi

kebutuhan lapangan eksternal dan internal untuk menjadikan Bank

syari’ah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan

Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan

pelanggan

Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang

sehat

Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-

ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat

F. Lembaga Pendukung

Bank Syari’ah Mandiri merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari

keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim

Pengembangan Perbankan Syari’ah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syari’ah di kelompok perusahaan Bank

Mandiri.

Page 22: Laporan pkl junia marwa

BAB III

PRODUK-PRODUK BANK SYARI’AH MANDIRI KANTOR CABANG

PEMBANTU JATINANGOR

A. Produk-Produk Pendanaan

1. Tabungan BSM

Tabungan BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah yang

penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas

dibuka di kantor BSM atau melalui ATM. Berdasarkan prinsip syari’ah

dengan akad mudharabah muthlaqah

2. BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta

kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya

sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis. Berdasarkan

prinsip syari’ah dengan akad mudharabah muthlaqah

3. BSM Tabungan Mabrur

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan

ibadah haji & umrah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah

Muthlaqah.

4. BSM Tabungan Investa Cendikia (TIC)

Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan

jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan

perlindungan asuransi yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah

Muthlaqah.

Page 23: Laporan pkl junia marwa

5. BSM Deposito

Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat

dilakukan setelah jangka waktu dalam mata uang rupiah yang dikelola

berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.

6. BSM Deposito Valas

Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat

lakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk

valuta asing. BSM Deposito Valas ini menggunakan akad Mudharabah

Muthlaqah

7. BSM Tabungan Simpatik

Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah,

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat

tertentu yang disepakati.

8. TabunganKu

TabunganKu merupakan tabungan untuk perorangan dengan

persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-

bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. TabunganKu ini beroperasi

sesuai prinsip syari’ah dengan akad wadiah yad adh-dhamanah.

9. BSM Tabungan Dollar

Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya

dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan

slip penarikan. BSM Tabungan Dollar ini beroperasi sesuai prinsip

syari’ah dengan akad wadiah yad adh-dhamanah.

Page 24: Laporan pkl junia marwa

10. BSM Giro

Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya. BSM Giro

ini beroperasi sesuai prinsip syari’ah dengan akad wadiah yad adh-

dhamanah.

11. BSM Giro US Dollar

Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat dan sesuai prinsip syari’ah dengan akad

wadiah yad adh-dhamanah.

12. BSM Giro Singapore Dollar

Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya

dapat dilakukan setiap saat sesuai prinsip syari’ah dengan akad wadiah

yad adh-dhamanah.

13. BSM Giro Euro

Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat sesuai prinsip syari’ah dengan akad wadiah yad adh-

dhamanah.

14. BSM Obligasi

Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syari’ah yang

mewajibkan Emiten (Bank Syari’ah Mandiri) untuk membayar Pendapatan

Bagi Hasil/Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syari’ah pada

saat jatuh tempo.

Page 25: Laporan pkl junia marwa

15. BSM Tabungan Perusahaan

Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan dana

rekening giro yang dimiliki Institusi/Perusahaan berbadan hukum dengan

menggunakan fasilitas autosave.

B. Produk-Produk Pembiayaan

Prinsip jual beli:

1. Murabahah

Definisi:

- Murabahah adalah akad penyediaan barang berdasarkan sistem jual

beli, dimana bank sebagai penjual yang menyediakan kebutuhan

nasabah dan menjual kepada nasabah dengan harga perolehan

ditambah keuntungan (margin) yang disepakati.

- Pembayaran dapat dilakukan sekaligus saat jatuh tempo atau bertahap

dalam jangka waktu yang disepakati.

Skema pembiayaan

1. Negosiasi dan Persyaratan

2. Akad Jual beli

6. Bayar 5. terima Barang & dokumen

BANK NASABAH

SUPPLIER/ 4. kirim barang & dokumen3. Beli Barang

Page 26: Laporan pkl junia marwa

Implementasi:

1. Penggunaan:

a. Murabahah umumnya dapat diterapkan pada pembiayaan untuk

pembelian barang-barang investasi, baik domestik maupun luar

negeri (impor);

b. Murabahah tidak tepat diterapkan untuk skema pembiayaan modal

kerja permanen (permanent working capital) dimana pembiayaan

tersebut bersifat evergreen yang selalu diperpanjang. Hal ini karena

Murabahah merupakan kontrak dengan sekali akad (one shoot

deal)

2. Barang yang boleh dibeli

a. Pembelian rumah/ gedung atau sejenisnya;

b. Pembelian kendaraan/ alat transportasi;

c. Pembelian alat-alat industri

d. Pembelian asset lain yang tidak bertentangan dengan syari’ah

Islam

2. Ijarah

a. Definisi

Ijarah adalah akad antar Bank (Mu’ajjir) dengan nasabah

(Musta’jir) untuk menyewa suatu barang/ obyek sewa (Ma’jur) milik

Bank dan Bank mendapatkan imbalan jasa atas barang yang

disewanya.

b. Jenis Ijarah

- Operating Ijarah

Page 27: Laporan pkl junia marwa

Ijarah yang didasarkan pada periode/ masa sewa biasanya sewa

peralatan;

- Ijarah Muntahiyyah Bittamlik

Ijarah yang didasarkan pada sewa menyewa yang berkombinasi,

bila masa sewa berakhir penyewa boleh membelinya.

c. Skema Teknis Pembiayaan Ijarah Muntahiyyah Bittamlik:

1. Akad Sewa IMBT

4. Bayar Kewajiban

Pelunasan/pembelian

3.a Kirim 2. Beli Obyek Sewa

Dokumen ke Bank

d. Implementasi

(1) Ma’jur (barang/ Obyek sewa) yang diperbolehkan secara syari’ah,

adalah; Properti, Peralatan, alat transportasi, alat-alat berat.

Jumlah ukuran dan jenis Ma’jur yang akan disewa harus diketahui

jelas serta tercantum dalam akad

Sedangkan transaksi ijarah yang tidak diperbolehkan meliputi:

- Perjanjian ijarah untuk eksplorasi atau penggunaan sumber

alam seperti minyak, gas, timber, metal, dan hak cipta;

- Transaksi yang berhubungan dengan lisensi seperti film,

perekaman video, manuskrip, hak paten, dan hak cipta;

- Perjanjian mengenai tenaga kerja dan penyewaan jasa profesi.

(2) Musta’jir (Penyewa)

3b. kirim Barang ke Nasabah

SUPPLIERBARANG/

OBYEK SEWA (MA’JUR)

BANK (MU’AJJIR)

NASABAH (MUSTA’JIR)

Page 28: Laporan pkl junia marwa

- Setelah lebih masa sewa musta’jir wajib membeli ma’jur

(barang/obyek sewa)

- Musta’jir dilarang menyewakan kembali barang yang

disewakan.

(3) Jangka waktu

- Umur maksimal obyek sewa pada saat akad ijarah adalah 25%

dari umur ekonomis obyek.

- Penetapan jangka waktu sewa disesuaikan dengan manfaat

masa pakai obyek, risiko, serta kemampuan nasabah dalam

membayar sewanya, sebagai berikut:

Obyek sewa Jangka waktu maksimal

Kendaraan roda2 2 tahun

Kendaraan roda 4umum 4 tahun

Kendaraan roda 4 pribadi 5 tahun

Truk 4 tahun

Heavy truk/ alat berat 4 tahun

Mesin-mesin 3 tahun

Kapal 5 tahun

- Untuk obyek sewa berupa barang bekas ditetapkan:

Saat akad maksimal umur barang adalah 5 tahun.

Saat berakhir akad maksimal umur barang adalah 10 tahun.

Namun demikian penetapan umur maksimal obyek saat

akad maupun pada akhir akad sangat tergantung dengan jenis,

Page 29: Laporan pkl junia marwa

spesifikasi, sertifikasi kelayakan, dan masa ekonomis obyek sewa

yang telah diatur pada Buku Pedoman Pembiayaan mengenai

agunan.

(4) Uang Muka Sewa

Nasabah membayar down payment yang dihitung sebagai

angsuran sewa pertama (in advance).

Setoran angsuran sewa pertama oleh nasabah dilakukan pada

permulaan masa sewa dan besarnya disesuaikan dengan nilai

likuidasi obyek sewa, sebagai berikut:

a. Obyek baru: 20% s/d 40% dari nilai obyek sewa

b. Obyek bekas: minimal 40% dari nilai obyek sewa

3. Istishna

a. Definisi:

Istishna adalah akad jual beli barang (Mashnu’) antara pemesan

(Mustashni’) dengan penerima pesanan (Shani). Spesifikasi dan

harga barang pesanan disepakati di awal akad dengan pembayaran

dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan.

Jika bank bertindak sebagai Shani’ kemudian menunjuk pihak lain

untuk membuat barang (Mashnu’) maka pembiayaan ini disebut

Istishna Pararel.

b. Skema Pembiayaan:

a) Produsen dipilih oleh Bank:

Page 30: Laporan pkl junia marwa

1. Pesan

b) Produsen dipilih oleh Nasabah:

c. Implementasi:

Penggunaan:

Bai’ al Istishna’ umumnya dapat diterapkan pada pembiayaan

proyek: pembiayaan kontraktor, proyek perumahan, proyek industri,

proyek transportasi jalan tol, proyek komunikasi, proyek listerik/

energi, proyek pertambangan, dan lain-lain.

Barang yang boleh dibeli:

Murabahah ditujukan untuk pembelian fixed asset/aktiva tetap,

seperti:

1). Pembangunan/renovasi rumah/gedung atau sejenisnya;

2). Pemesanan (indent) kendaraan/alat transportasi;

3). Pemesanan alat-alat industri, hasil-hasil garmen/konveksi;

NASABAHKONSUMEN

BANK(PENJUAL)

PRODUSEN(PEMBUAT)

3. jual 2. Beli

NASABAH(PEMESAN)

BANK(PENJUAL)

PRODUSEN(PEMBUAT)

2.Jual

1.Pesan

3.pesan & beli

Page 31: Laporan pkl junia marwa

4). Pemesanan asset lain yang tidak bertentangan dengan syari’ah dan

disetujui bank.

Bank:

1). Bank berhak menentukan supplier dalam pembelian barang.

2). Apabila nasabah menunjuk supplier lain, maka Bank berhak

melakukan penilaian terhadap supplier tersebut untuk menentukan

apakah supplier tersebut layak atau tidak (sesuai criteria yang

ditetapkan oleh Bank).

4. Salam

a. Definisi

Pembelian suatu hasil produksi (komoditi) untuk pengiriman yang

ditangguhkan dengan pembayaran segera sesuai dengan

persyaratan tertentu atau penjualan suatu komoditi untuk

pengiriman yang ditangguhkan sebagai imbalan atas pembayaran

segera.

Salam pararel adalah suatu akad salam dimana pelaksanaan

kewajiban Muslam Ilaih (penjual) tergantung pada penerimaan

yang akan diperolehnya (dalam kapasitas sebagai Muslam) dari

akad salam sebelumnya, dimana akad salam yang kedua tidak

tergantung akad salam yang pertama.

b. Tujuan Penggunaan

Pembelian dan penjualan hasil produksi pertanian/peternakan/

perkebunan.

c. Skema Pembiayaan dalam Salam Pararel:

Page 32: Laporan pkl junia marwa

d. Implementasi

a) Tujuan

Pembelian hasil produksi/ komoditas pertanian/ perkebunan/

peternakan.

b) Hasil Produksi/ Barang

(1) Hasil produksi/ Barang (komoditas) pertanian/ perkebunan/

peternakan harus diketahui spesifikasinya antara lain: jenis,

ukuran, mutu, dan jumlah komoditas yang akan dibeli;

(2) Hasil produksi (komoditas) yang diterima harus sesuai dengan

spesikasi yang diminta. Kekeliruan atau resiko cacat produk

sepenuhnya menjadi tanggung jawab produsen;

(3) Apabila produsen tidak dapat menyediakan seluruh atau

sebagian komoditas yang diminta sesuai dengan perjanjian,

maka Bank memiliki pilihan untuk:

Membatalkan (mem-fasakh-kan) akad dan meminta

pengembalian dana hak Bank;

Menunggu penyerahan barang hingga tersedia;

Meminta kepada nasabah untuk mengganti dengan barang

lainnya yang sejenis atau tidak sejenis atau tidak sejenis

BANK PEMBELINASABA

PETANINASABAH

2.Pesan Barang + Bayar

1.Akad Salam

5.Bayar

3.Kirim Dokumen

4.Kirim Barang

Page 33: Laporan pkl junia marwa

sepanjang nilai pasarannya sama dengan barang pesanan

semula

(4) Apabila produsen menyerahkan hasil produksi kepada Bank

dengan kualitas yang lebih tinggi, maka produsen tidak boleh

meminta tambahan harga, kecuali terdapat kesepakatan antara

Bank dengan nasabah (produsen). Demikian pula sebaiknya

apabila kualitas barang lebih rendah dan Bank menerima

dengan sukarela, maka Bank tidak boleh mununtut

pemotongan harga (diskon).

(5) Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan Salam Parelel

berlaku persyaratan sebagai berikut:

Bank sebagai pembeli dalam akad Salam dapat membuat

akad Salam Paralel dengan pihak lainnya dimana bank

betindak sebagai penjual;

Kewajiban dan hak dalam kedua Akad Salam harus

terpisah;

Pelaksanaan kewajiban salah satu Akad Salam tidak boleh

tergantung pada akad Salam lainnya;

Bank yang bertindak sebagai penjual dalam akad Salam

Paralel harus memenuhi kewajibannya kepada pihak

lainnya apabila nasabah dalam tidak memenuhi ketentuan

pada akad Salam;

Bank menjual barang kepada nasabah pemesan dengan

spesifikasi yang telah disepakati;

Page 34: Laporan pkl junia marwa

Pembayaran harga oleh nasabah kepada Bank dilakukan

secara penuh pada saat akad disepakati;

Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya sesuai

dengan kesepakatan;

Nasabah sebagai pembeli tidak boleh menjual barang yang

belum diterima;

Nasabah dapat meminta jaminan (garansi) dari pihak

ketiga atas kepastian penyerahan barang oleh Bank

Prinsip Bagi Hasil:

1. Musyarakah

Definisi:

- Musyarakah (syirkah) adalah percampuran dana untuk tujuan

pembagian keuntungan. Musyarakah juga berarti akad antara orang-

orang yang berserikat dalam hal modal dan keuntungan;

- Kerjasama (syirkah) tersebut dapat berupa modal dan jasa. Pelaksana

boleh berasal dari salah satu anggota penyerta/ pihak lain (diluar

anggota syirkah)

Teknis perbankan:

- Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana

nasabah dan bank bersama-sama menyediakan dana untuk membiayai

proyek tersebut;

- Modal yang disetor bisa berupa uang, barang perdagangan (trading

asset), property, equipment, atau intangible asset (seperti hak paten dan

goodwill) dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang;

Page 35: Laporan pkl junia marwa

- Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan

usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

Skema pembiayaan:

Keterangan:

- Bank dan nasabah sebagai penyedia dana sesuai dengan kemampuannya

- Pembagian hasil proyek didasarkan pada revenue sharing

Implementasi:

Tujuan penggunaan pembiayaan/ penyediaan modal kerja:

a. Jenis usaha pesanan (order);

b. Jenis usaha waralaba;

c. Jenis usaha dengan pola kemitraan;

d. Jenis usaha industri/ manufaktur;

e. Menyediakan dana untuk proyek/ aktivitas ekspor-impor.

2. Mudharabah

- Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana

pihak shahibul maal menyediakan modal 100% sedangkan pihak

BANK

MODAL

PENDAPATAN

PROYEK / USAHA

MODAL & SKILLS

NASABAH

BAGI HASILSESUAI PORSI KONTRIBUSI

MODAL (NISBAH)

Page 36: Laporan pkl junia marwa

lainnya (mudharib) menjadi pengelola dengan keuntungan dibagi

menurut kesepakatan di muka;

- Kerugian ditanggung oleh pemilik modal sepanjang tidak disebabkan

oleh kesalahan atau kelalaian pengelola;

- Kerugian yang diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian

pengelola sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pengelola;

- Mudharabah pada sisi asset bank dapat dicatat sebagai pembiayaan

modal kerja dan investasi khusus (Mudharabah Muqayyadah);

- Mudharabah Muqayyadah adalah akad mudharabah dimana shahibul

maal memberikan batasan kepada mudharib mengenai tempat, cara

dan obyek investasi. Mudharib dapat diperintahkan oleh shahibul

maal untuk:

a. Tidak mencampurkan dana shahibul maal dengan dana dari

sumber lain;

b. Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan

dengan pembayaran bertahap, tanpa penjamin, dan /atau

tanpa jaminan;

c. Melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga

- Mudharabah Muqayyadah Off-Balance-Sheet adalah penyaluran dana

Mudharabah Muqayyadah yang terikat (restricted investment) dan

Bank bertindak sebagai manajer investasi (investment manager).

Bank hanya memperoleh arrange fee dan tidak menanggung resiko

pembiayaan.

Page 37: Laporan pkl junia marwa

- Persyaratan penyaluran Mudharabah Muqayyadah minimal sebagai

berikut:

a. Bank bertindak sebagai manajer investasi (investment

manager) yang menghubungkan pihak pemilik dana

(investor) dan pengelola usaha (mudharib)

b. Jangka waktu pembiayaan, pengembalian denda, dan

pembagian keuntungan ditentukan berdassarkan kesepakatan

antara investor, nasabah, dan Bank;

c. Bank tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha nasabah tetapi

memiliki hak dalam pengawasan dan pembinaan usaha

nasabah;

d. Bank sebagai investment manager tidak menerima arrange

fee (imbalan) yang perhitungannya sesuai dengan

kesepakatan para pihak;

e. Pembagian keuntungan dari pengelola dana investasi

dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati antara

investor dan pengelola usaha (mudharib);

f. Bank sebagai investment manager tidak menaggung risiko

kerugian usaha yang dibiayai;

g. Investor menanggung seluruh risiko kerugian kegiatan usaha

kecuali jika pengelola usaha melakukan kecurangan, lalai,

atau menyalahi perjanjian yang mengakibatkan kerugian

usaha.

Skema Pembiayaan:

Page 38: Laporan pkl junia marwa

a. Mudharabah

Perjanjian Bagi Hasil

Nisbah X% Nisbah Y%

b. Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet

Implementasi:

Tujuan Penggunaan:

a. Pembiayaan/penyediaan modal kerja

NASABAH

KEAHLIAN MODAL 100%

BANK

PROYEK/USAH

PENDAPATAN

MODAL

BSM Perjanjian bagi hasil, risk,

sharing dan fee

PELAKSANA USAHA

INVESTOR

PROYEK

ARRANGER

BAGI HASIL

MODAL

Page 39: Laporan pkl junia marwa

(2) Jenis usaha waralaba

(3) Jenis usaha dengan pola kemitraan

(4) Jenis usaha industry/ manufaktur

(5) Menyediakan dana untuk proyek/ aktivitas ekspor-impor.

b. Pembiayaan investasi khusus.

Pembiayaan kepada sector usaha atau pelaksana usaha yang sesuai

dengan keinginan investor.

Jenis-jenis produk pembiayaan di Bank Syari’ah Mandiri:

1. BSM Pembiayaan Talangan Haji

Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah

khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji

dan pada saat pelunasan BPIH.

2. BSM Customer Network Financing

BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas

pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan

sebagainya) untuk pembelian persediaan/ inventory barang dari Rekanan

(ATPM, produsen/disteributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama

dengan Bank.

3. BSM Pembiayaan Resi Gudang

Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial

dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan

jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam

suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.

4. BSM Pembiayaan Edukasi

Page 40: Laporan pkl junia marwa

Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga

pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun

ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.

5. PKPA

Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota

(PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk

pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang

mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.

6. BSM Implan

Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh

bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang

pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).

7. Pembiayaan Dana Berputar

Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang

penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan

riil nasabah.

8. BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek,

menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal

(konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun

non developer, dengan sistem murabahah.

9. Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syari’ah Bersubsidi

Page 41: Laporan pkl junia marwa

Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat

(RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan

subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan

berpendapatan tetap (pegawai/ karyawan).

10. BSM Pembiayaan Griya DP 0%

Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka

bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga

transaksi rumah.

11. BSM Sistem Pembayaran Off Line

Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh

institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan

pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.

12. Pembiayaan kepada Pensiunan

Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan

multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran

dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank

setiap bulan (pensiun bulanan).

13. Pembiayaan Peralatan Kedokteran

Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional dibidang

kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.

C. Produk Jasa/ Layanan

1. Wakalah

Page 42: Laporan pkl junia marwa

Wakalah berarti perwalian/perwakilan. Artinya BSM bekerja untuk

mewakili nasabah dalam melakukan suatu hal. BSM mengaplikasikan

skema ini pada beragam layanan semisal pembukuan L/C, transfer uang,

inkaso, dan SKBDN.

2. Rahn

Rahn atau gadai, artinya bank syari’ah meminjamkan uang (qardh)

kepada nasabah dengan jaminan yang dititipkan nasabah ke bank syari’ah.

Bank syari’ah memungut biaya penitipan jaminan tersebut untuk menutup

biaya dan keuntungan bank syari’ah. BSM mengaplikasikan skema ini

pada BSM Gadai Emas iB.

3. Kafalah

Dengan skema kafalah, bank syari’ah menjamin nasabahnya. Bila

terjadi sesuatu dengan nasabah, bank syari’ah akan bertanggung jawab

kepada pihak ketiga sesuai kesepakatan awal. BSM mengaplikasikan

skema ini pada produk BSM Bank Garansi.

4. Sharf

Merupakan jasa penukaran uang. BSM mengaplikasikan skema ini

untuk layanan penukaran uang Rupiah dengan mata uang Negara lain.

Penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank

mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini.

5. Hiwalah

Page 43: Laporan pkl junia marwa

Hiwalah adalah transaksi mengalihkan utang piutang (anjak

piutang). Dalam praktek Perbankan Syari’ah fasilitas hiwalah lazimnya

untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat

melanjutkan produksinya. Bank mendaptakan ganti biaya atas jasa

pemindahan utang. Untuk mengantisipasi risiko kerugian yang akan

timbul, bank perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang

berutang dan kebenaran transaksi antara yang memindahkan piutang

dengan yang berutang.

6. Qardh

Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi dalam perbankan biasanya

dalam empat hal, yaitu: sebagai Pinjaman Talangan Haji, Pinjaman Tunai,

Pinjaman Kepada Pengusaha Kecil, dan Pinjaman Kepada Pengurus Bank.

Adapun produk jasa yang ada di bank syari’ah mandiri, yaitu:

1. BSM Card

2. BSM Sentra Bayar

3. BSM SMS Banking

4. BSM Net Banking

5. BSM Mobile Banking GPRS

6. PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM)

7. BSM Pooling Fund

8. BSM Pertukaran Valas

9. BSM Bank Garansi

10. BSM Electronic Payroll

11. BSM SKBDN

Page 44: Laporan pkl junia marwa

12. BSM Letter of Credit

13. BSM Transfer Western Union

14. BSM Kliring

15. BSM Inkaso

16. BSM Intercity Clearing

17. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

18. Transfer Dalam Kota (LLG)

19. Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta)

20. BSM Pajak Online

21. BSM Pajak Impor

22. BSM Referensi Bank

23. BSM Standing Order

24. BSM Autosave

25. BSM Transfer Valas

D. Analisis Talangan Haji

Talangan haji adalah salah satu produk pembiayaan dengan akad Ijarah

dan Qardh di Bank Syari’ah Mandiri pada bidang haji; dimana nasabah harus

memiliki BSM Tabungan Mabrur dengan berakadkan Mudharabah Muthlaqah

yang merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk

menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji pada saat pelunasan

BPIH. Dengan setoran awal Rp. 500.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.

100.000,- serta saldo minimal pendaftaran ke SISKOHAT Rp. 25.500.000,- atau

sesuai ketentuan DEPAG.

Manfaat:

Page 45: Laporan pkl junia marwa

- Aman dan terjamin

- Fasilitas talangan haji untuk kemudahan mendapatkan porsi haji

- Online dengan SISKOHAT Departemen Agama untuk kemudahan

pendaftaran haji

Persyaratan : kartu identitas KTP/SIM/Paspor nasabah

Skema proses pendaftaran haji:

-NASABAH

-BANK

Mekanisme permohonan fasilitas dana talangan haji:

1. Pendaftaran

Pertama-tama nasabah mendatangi customer service untuk

berkonsultasi terlebih dahulu tentang bagaimana cara melakukan

permohonan pembiayaan talangan haji, dan persyaratan apa saja yang

harus dipenuhi oleh nasabah. Jika sudah mengerti dengan prosedur yang

harus dijalankan, nesabah melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan

membuka tabungan mabrur.

2. Perlengkapan persyaratan

NASABAH BANKCetak No. Porsi

Haji

DEPAGProses mendapat

SPPH

BANK Membuka Tab. Haji

FASILITAS TALANGAN(syarat dan ketentuan

berlaku)

TABUNGAN25.500.000,-

PROSES AKAD

DANA CAIR22.500.000,-

1

2

54

3

Page 46: Laporan pkl junia marwa

Untuk persyaratan dalam permohonan pembiayaan talangan haji ini

ada persyaratan untuk ke bank, dan ada persyaratan yang harus dipenuhi

untuk ke DEPAG.

Untuk persyaratan talangan haji ke bank, sebagai berikut:

a. Memiliki rekening Tabungan Mabrur

b. Mengisi surat permohonan talangan haji

c. Fotocopy KTP (suami/isteri)

d. Fotocopy Kartu Keluarga

e. Fotocopy Surat Nikah (suami/isteri)

f. Materai 6.000 sebanyak 11 buah

g. Slip gaji/keretangan penghasilan

Adapun persyaratan ke DEPAG sebagai berikut:

a. Fotocopy KTP (5 lembar) beserta aslinya dibawa.

b. Fotocopy kartu keluarga (KK) 3 lembar beserta aslinya dibawa

c. Fotocopy akta lahir/ surat kena lahir/surat nikah/ijazah non sarjana

(SD,SLTP/SLTA) atau salah satu diantaranya beserta aslinya dibawa

d. Surat keterangan domisili/surat serba guna dari lurah diketahui oleh

camat, yang menyatakan penduduk asli bermaterai (Rp.6.000,-) serta

fotocopynya 3 lembar dan aslinya dibawa.

e. Surat keterangan sehat dari PUSKESMAS, fotocopynya 3 lembar serta

aslinya dibawa

f. Membawa Buku tabungan haji (Tabungan Mabrur) dengan saldo min.

Rp. 25.500.000,- dan fotocopynya serta membawa yang asli

g. .foto berwarna:

Page 47: Laporan pkl junia marwa

Latar belakang putih

Tidak berpakaian dinas

Tidak berkacamata

80% wajah

Pria dianjurkan tidak berpeci

Wanita (kerudung tidak berwarna putih)

Ukuran Untuk DEPAG Untuk bank3x4 5 lembar 5 lembar4x6 5 lembar 1 lembar

h. Untuk memperoleh Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) calon

jama’ah haji harus datang sendiri ke kantor Departemen Agama Kota

Bandung (tidak diwakilkan)

3. Mengisi Formulir dan Persuratan

Formulir dan persuratan yang harus di isi dan ditandatangani

adalah sebagai berikut:

- Surat permohonan fasilitas dana talangan pendaftaran haji,

- Surat pernyataan pembatalan pendaftaran tabung haji,

- Surat pernyataan pembatalan keberangkatan haji,

- Surat permohonan pembatalan serta pengembalian dana setoran

BPIH tabungan.

- Surat kuasa. Maksudnya bahwa nasabah memberikan kuasa kepada

pihak bank (yang langsung ditangani oleh kepala KCP) untuk

mengurus segala hal yang berkaitan dengan pembatalan serta

pengambilan dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji.

Page 48: Laporan pkl junia marwa

Semua surat-surat diatas yang aslinya akan dipegang oleh pihak

bank, sedangkan nasabah hanya memegang copy-annya saja. Hal ini

dilakukan selama nasabah belum melunasi pembiayaannya ke bank dalam

waktu yang telah disepakati. Karena dalam pembiayaan ini tidak ada

jaminan dari nasabah berupa materi, sertifikat atau sebagainya,

dikhawatirkan nasabah tidak bisa melunasinya, maka jaminannya adalah

surat-surat tersebut termasuk surat pembatalan pemberangkatan. Jadi jika

nasabah tidak dapat melunasi pembiayaannya selama waktu yang telah

ditentukan dan tidak memperpanjang jangka waktu, maka otomatis surat

pembatalan pembiayaan tersebut akan digunakan.

4. Pembayaran Uang Muka

Sebelum beranjak ke pelaksanaan akad, nasabah diperkenankan

untuk memilih jangka waktu jatuh tempo fasilitas talangan haji yang

dikehendaki. Satu tahun, dua tahun ataukah tiga tahun. Jika telah

diputuskan untuk jangka waktu jatuh temponya maka ada biaya yang mesti

dibayarkan di waktu sebelum akad. Biaya yang dikenakan berbeda-beda

disesuaikan dengan jangka waktu jatuh tempo yang dipilihnya. Adapun

rinciannya sebagai berikut:

Jangka Waktu Pelunasan

Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga

Jumlah Talangan Rp. 22.500.000,-Saldo Tabungan Mabrur

Rp. 500.000,-

*Ujrah Rp. 2.850.000,- Rp. 2.850.000,- Rp. 2.850.000,-Dana Nasabah Rp.2.500.000,-Jumlah Dana Nasabah Rp.5.850.000,-

*Ujrah sewaktu-waktu bias berubah sesuai dengan ketentuan

Talangan Rp. 22.500.000,- dapat dicicil dengan cara menabung sebesar:

Page 49: Laporan pkl junia marwa

1 tahun Rp. 1.875.000,-/bulan

2 tahun Rp. 937.500,-/bulan

3 tahun Rp. 625.000,-/bulan

5. Pelaksanaan Akad

Setelah surat-surat dan formulir telah diisi, dan sudah adanya

persetujuan dari pihak bank, maka tahap selanjutnya yaitu akad. Akad

yang digunakan dalam pembiayaan talangan haji ini adalah akad Qard dan

akad Ijarah. Akad Qard (pinjaman uang) bahwa pihak bank tidak

mengambil keuntungan dari pembiayaan tersebut. Jadi jika nasabah

melakukan permohonan pembiayaan sebesar 20.000.000,-, maka nasabah

mengembalikan uangnya pun sebesar yang diterima dari bank.

Akad Ijarah berarti bahwa pihak Bank Syari’ah Mandiri setuju

untuk memberikan jasa pengurusan pendaftaran haji yang berhubungan

langsung dengan SISKOHAT. Dalam akad ini nasabah dikenakan ujroh

sebagai biaya untuk administrasi, pajak dan lain sebagainya. Adapun besar

ujrohnya sesuai dengan jangka waktu pembiayaan yang disepakati. Ujroh

ini dibayar diawal pembiayaan ini bersamaan dengan pembukaan tabungan

mabrur dan pembayaran ke SISKOHAT.

6. Pencairan

Jika semua persyaratan dan administrasi telah terpenuhi maka

pembiayaan pun dapat dicairkan. Yaitu uang dari bank akan ditransferkan

ke rekening tabungan nasabah yang sudah dibuat pada awal waktu

pembiayaan, sejumlah uang yang dibutuhkan untuk pendaftaran ibadah

haji ke DEPAG.

Page 50: Laporan pkl junia marwa

7. Pembayaran

Uang permohonan pembiayaan sudah ada di rekening tabungan

nasabah, dan nasabah pun dapat mendaftarkan diri dan memberikan uang

sejumlah yang dibutuhkan untuk ibadah haji ke DEPAG.

Adapun biaya yang saat ini diberikan oleh bank kepada nasabah

untuk talangan haji adalah sebesar Rp. 22.500.000,-.

8. Jangka Waktu Pembayaran ke Bank.

Tidak ada cicilan dan jumlah wajib setor yang diwajibkan selama

jangka waktu yang ditentukan, nasabah bebas membayar baik dengan di

cicil ataupun di bayar lunas. Namun pada waktu jatuh tempo dan akan

pemberangkatan, biaya tersebut harus sudah lunas.

Jika nasabah belum bisa melunasi pembayaran ke bank selama

jangka waktu yang disepakati, maka nasabah harus membuat permohonan

perpanjangan waktu. Maksimal untuk waktunya selama tiga tahun, jika

lebih dari itu maka otomatis pemberangkatan haji dibatalkan. Adapun

nasabah jika memperpanjang waktu menambah ujrohnya, yaitu sebesar

Rp.2.850.000,-.

Buku tabungan mabrur yang dibuat itu hanya berlaku untuk satu

orang nasabah dan hanya untuk satu kali permohonan fasilitas haji. Jadi

setelah pemberangkatan ada tahap tutup buku; Yaitu tabungan mabrur di

non aktifkan karena sudah selesai, dengan memakai biaya sebesar

Rp.25.000,-

Page 51: Laporan pkl junia marwa

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

PT Bank Syari’ah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani

inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syari’ah Mandiri dalam

kiprahnya di perbankan Indonesia.

BSM lahir pada 1 November 1999, dan sudah 13 tahun lebih BSM hadir

untuk memberikan layanan perbankan syari’ah yang modern dan profesional. atas

kepercayaan nasabah, aset, DPK, laba dan penghargaan yang diterima BSM terus

berkembang. BSM senantiasa berinovasi dengan meluncurkan beragam produk

berbasis teknologi mutakhir, seperti: BSM Mobile Banking GPRS, BSM Net

Banking, BSM Pooling Fund, BSM Network Financing, Pembiayaan Resi

Gudang, dll serta kerjasama dengan jaringan ATM Bank Mandiri, ATM BCA,

ATM Bersama dan ATM Prima.

Adapun nilai-nilai perusahaan yang terdapat di BSM ini antara lain

Excellence (Imtiyaaz), Teamwork (‘Amal Jamaa’iy), Humanity ( insaaniyah),

Integrity (Shidiq), Customer Focus (Tafdhilu Al’umalaa).

Produk-produk dari Bank Syariah Mandiri KCP Jatinangor ini sangat

banyak, namun dari sekian banyaknya produk tersebut dikelompokkan pada tiga

kelompok, yaitu:

Produk Pendanaan

Page 52: Laporan pkl junia marwa

Produk Pembiayaan

Produk Jasa/ Layanan.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis amati diketahui bahwa dari

sekian banyak produk simpanan yang terdapat di Bank Syari’ah Mandirin

KCP Jatinangor bahwa salah satu produk simpanan yang menjadi unggulan

adalah produk simpanan BSM, merupakan yang paling banyak diminati nasabah

karena keutamaanya dalam memberikan manfaat kepada nasabah, berupa

pembagian Hasil antara nasabah dengan BSM sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati diawal.

Sedangkan untuk produk pembiayaan yang menjadi unggulan adalah

produk pembiayaan Dana Talangan Haji karena kemudahan dalam memberikan

akses pendapatan kursi haji, tanpa harus melunasi terlebih dahulu pembayarnnya.

Setelah surat-surat dan formulir telah diisi, dan sudah adanya persetujuan dari

pihak bank, maka tahap selanjutnya yaitu akad. Akad yang digunakan dalam

pembiayaan talangan haji ini adalah akad Qard dan Ijarah.

Akad Qard adalah pinjaman uang, dalam hal ini pinjaman talangan haji,

dimana nasabah (calon haji) diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat

penyetoran biaya perjalanan haji, dimana nasabah harus melunasinya sebelum

keberangkatannya ke haji. Akad ijarah yang merupakan akad sewa jasa (bank)

anatara nasabah dengan bank syari’ah. Bank syari’ah memberikan pelayanan

(jasa) untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang akan pergi haji, sehingga

kebutuhan nasabah terfasilitasi. Akad Ijarah berarti bahwa pihak Bank Syari’ah

Mandiri setuju untuk memberikan jasa pengurusan pendaftaran haji yang

berhubungan langsung dengan SISKOHAT.

Page 53: Laporan pkl junia marwa

Namun demikian nasabah harus berkorban biaya untuk apa yang akan di

dapatkannya yakni dengan membayar ujrohnya kepada Bank. sebagai biaya untuk

administrasi, pajak dan lain sebagainya. Seperti bunyi kaidah “li al-jalib adh-

dhaman” yang artinya penerimaan manfaat harus berbayar; yakni setiap orang

yang mendapat pelayanan harus membayar sejumlah biaya atas pelayanan yang

diperolehnya.

Sedangkan untuk produk jasa yang menjadi unggulan adalah produk jasa

layanan e-Payroll, karena layanan e-Payroll biasa digunakan untuk pembayaran

gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini Bank Syari’ah Mandiri secara

mudah, dan aman, serta fleksibel sehingga memudahkan dalam proses

pembayaran gaji karyawan.

B. Saran

Setelah melaksanakan kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ada

beberapa hal yang ingin saya sampaikan sebagai saran dan masukan, sebagai

berikut :

1. Untuk mahasiswa jurusan Mua’malah agar lebih meningkatkan

pengetahunanya lagi. Agar matang dalam teori dan siap saji pada praktik.

Sehingga dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada

perekonomian kita Indonesia. Khususnya permasalahan yang ada pada

dunia perbankan.

2. Untuk pihak Fakultas serta Jurusan, agar lebih meningkatkan lagi pelajaran

mengenai ekonomi syari’ah baik dari segi teori maupun praktik serta

memperluas jaringan kerjasama dengan sejumlah institusi bank maupun

non bank untuk menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa sehingga

Page 54: Laporan pkl junia marwa

dapat mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas dimasa yang akan

datang.

3. Untuk pihak Bank agar lebih ditingkatkan lagi sosialisasi ekonomi

syari’ahnya khususnya dalam bidang perbankan syari’ah, sehingga istilah-

istilah syari’ahnya tidak menjadi asing di kalangan masyarakat awam.