Laporan Penelitian Bahasa Jargon Komunitas Sakteboard Unnes

15
LAPORAN PENELITIAN BAHASA JARGON KOMUNITAS SKATEBOARD “FAUS” UNNES KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester Mata Kuliah Sosiolinguistik Dosen Pengampu Prembayun Miji Lestari,S.S., M.Hum. Oleh Nurul Hidayah (2601413103) Rombel-4 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

description

Sosiolinguistik

Transcript of Laporan Penelitian Bahasa Jargon Komunitas Sakteboard Unnes

LAPORAN PENELITIAN

BAHASA JARGON KOMUNITAS SKATEBOARD “FAUS”

UNNES

KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester Mata Kuliah Sosiolinguistik

Dosen Pengampu

Prembayun Miji Lestari,S.S., M.Hum.

Oleh

Nurul Hidayah (2601413103)

Rombel-4

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwataala yang telah menolong hamba-Nya

dalam menyelesaikan laporan penelitian ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-

Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

banyak membantu atas tersusunnya laporan penelitian ini.

Laporan penelitian ini disusun agar pembaca dapat mengetahui betapa besar

pentingnya mempelajari Sosiolinguistik terhadap mutu pendidikan yang disajikan

berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Dengan mengangkat tema bahasa

dikalangan komunitas yaitu bahasa jargon, dengan judul “Bahasa Jargon Komunitas

Skateboard ‘FAUS’ Unnes”.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Semarang, 27 Juni 2015

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar belakang

Bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para

anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerjasama, berkomunikasi dan

mengidentifikasikan diri (Ferdinand de Sausure, 1997: 10).

Bahasa selain bersifat sistematis, juga bersifat sistemis. Sistemis artinya, sistem

bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, melainkan terdiri dari sejumlah subsistem,

yakni subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem

leksikon (Chaer, Abdul dan Leonia Agustina, 2004: 12). Maka, setiap bahasa biasanya

memiliki sistem yang berbeda dari bahasa lain. Akibat dari perbedaan bahasa yang

digunakan sebagai penghubung proses komunikasi, muncullah yang disebut variasi bahasa.

Sehubungan dengan variasi bahasa dalam sosiolek yang berkaitan dengan tingkat,

golongan status dan kelas sosial para penuturnya, maka akan muncul pembahasan

mengenai akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot dan ken. Jargon

merupakan variasi sosial yang digunakan oleh kelompok tertentu untuk berkomunikasi

dengan sesamanya. Jargon dalam suatu kelompok seringkali tidak dipahami oleh kelompok

lain. Namun ungkapan-ungkapan ini tidak bersifat rahasia. Orang lain di luar kelompok

tersebut dapat memahaminya.

1. 2. Rumusan Masalah

1. Apa bentuk bahasa jargon yang terdapat komunitas skateboard “FAUS” Unnes?

2. Bagaimana penggunaan bahasa jargon pada komunitas skateboard “FAUS” Unnes?

1. 3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bentuk bahasa jargon pada komunitas skateboard “FAUS” Unnes.

2. Mengetahui cara menggunakan bahasa jargon pada komunitas skateboard “FAUS”

Unnes.

1. 4. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat secara teoretis maupun secara praktis.

1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan teori sosiolinguistik.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat

untuk memahami makna yang tersirat/ makna bahasa jargon dalam komunitas

Skateboard sebagai bahan acuan penelitian berikutnya, bermanfaat bagi Balai

Bahasa dalam membuat kamus istilah, bermanfaat untuk para guru sebagai

penunjang pembelajaran dan dapat dimanfaatkan oleh pembaca untuk

membedakan bahasa jargon yang dipakai dalam komunitas Skateboard dengan

bahasa jargon dalam komunitas lainnya, serta menambah pengetahuan dan

menunjang wawasan tentang hubungan sosial kemasyarakatan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sosiolinguistik

Berdasarkan teori Platt dalam (Siregar dkk 1998:54) berpendapat bahwa dimensi

identitas sosial merupakan faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa di dalam

masyarakat yang multilingual, dimensi ini mencakup kesukaran, umur, jenis kelamin,

tingkat dan sarana pendidikan dan latar sosial ekonomi. Sedangkan Nababan (1994:2)

mengatakan bahwa pengkajian-pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan disebut

sosiolinguistik.

Sosiolinguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dan mengkajinya dalam

suatu konteks sosial. Sosiolinguistik meneliti korelasi antara faktor- faktor sosial itu

dengan variasi bahasa. Berdasarkan pengertian menurut para ahli tersebut dapat

disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang erat kaitannya

dengan sosiologi, hubungan antara bahasa dengan faktor- faktor sosial di dalam suatu

masyarakat tutur serta mengkaji tentang ragam dan variasi bahasa.

2.2 Fungsi-fungsi bahasa

Menurut Abdul Chaer, fungsi bahasa adalah sebagai alat interaksi sosial, dalam arti

alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Wardhaugh (1972)

seorang pakar sosiolinguistik juga mengatakan bahwa fungsi bahasa adalah alat

komunikasi manusia, baik lisan maupun tulisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima

fungsi dasar yaitu menurut Kinneavy disebut fungsi ekspresi, informasi, fungsi eksplorasi,

fungsi persuasi dan fungsi entertainmen. (Michael, 1967:51)

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan

kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk

berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam

lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. (Keraf,

1997: 3)

2.3 Bahasa sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud, melahirkan

perasaan dan memungkinkan menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur

berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan.

(Gorys Keraf, 1997 : 4)

Syarat utama untuk menafsirkan pembicaraan orang yakni bahasa yang dipergunakan

harus kita pahami. Artinya, bahasa yang dipergunakan telah kita ketahui baik kaidahnya

maupun kosa katanya. Kadang-kadang kita sulit memahami isi pembicaraan orang karena

pembicaraan tadi banyak memperguanakan kata-kata atau istilah asing. Tidak jarang pula,

kita mengalami kesulitan untuk memahami isi pembicaraan orang, karena pembicaraannya

mengutamakan sesuatu yang bukan bidang keahlian kita. Misalnya, kita sulit mengikuti

pembicaraan orang yang menerangkan cara-cara bermain skateboard seandainya kita

belum mempelajari teori-teori bermain skateboard. Di sinilah kita berhadapan dengan

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kita mudah memahami pembicaraan orang.

(Pateda 1987:48)

Bahasa Jargon adalah istilah khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan

(lingkungan) tertentu. Jargon biasanya tidak dipahami oleh orang dari bidang kehidupan

yang lain. Misalkan jargon skateboard, berarti istilah-istilah yang berhubungan dengan

Skateboard secara khusus dan hanya dipahami oleh orang-orang yang berhubungan dengan

bidangnya, simbol dalam berbahasa yang sifatnya rahasia tersebut dan tidak diketahui

diluar komunitas yang menggunakan bahasa jargon tersebut.

Dari hasil penelitian akan dibahas mengenai bentuk bahasa bahasa jargon yang

digunakan dalam komunitas tersebut dan apa yang menjadi tujuan mereka menggunakan

bahasa jargon tersebut terhadap profesi mereka sebagai pemain Skateboard.

Jargon merupakan bagian dari variasi bahasa dalam sebuah kelompok masyarakat. Di

dalam sebuah masyarakat sosial, baik menurut profesi, kelas sosial, maupun umur,

mempunyai tedensi untuk menciptakan sebuah bahasa yang kemudian menjadi bahasa

jargon dalam suatu kelompok tertentu.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai objek kajian penelitian adalah komunitas Skateboard

Unnes (FAUS). Tepatnya di taman sutera, depan Auditorium, Unnes.

5.1 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa wawancara yang dilakukan

oleh peneliti dan lawan tuturnya yaitu salah satu pemain atau anggota komunitas

Skateboard Unnes (FAUS). Sumber data di peroleh secara langsung, dan di catat oleh

peneliti.

5.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Teknik observasi atau pengamatan ini digunakan untuk memperoleh data

tentang bagaimana bentuk bentuk bahasa prokem yang digunakan komunitas Skateboard

Unnes (FAUS). Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan trick seorang skater

dalam bermain.

b. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan mewawancarai informan

yaitu salah satu pemain Skateboard Unnes (FAUS). sebagai objek yang di teliti.

Wawancara ini dilakukan dengan cara merekam apa yang dituturkan oleh informan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengumpulkan dan mengorganisir dokumen-dokumen yang terkait dengan tujuan

penelitian. Dokumen yang dapat dijadikan sebagai pendukung data penelitian ini berupa

foto, vidio, dan audio ketika melakukan percakapan.

5.1 Teknik Analisis Data

Hasil yang didapat dari pengumpulan data adalah berupa teks lisan maupun tulis.

Teks lisan diperoleh melalui hasil wawancara dengan informan secara langsung yang

berupa rekaman.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang pemain Skateboard, Bowo atau

sering dipanggil dengan “Bow” dari Temanggung, mahasiswa Unnes jurusan Ilmu

Keolahragaan (Ikor).

Telah diperoleh data, sebuah jargon dari komunitas Skateboar Unnes yaitu “FAUS”

yang merupakan singkatan dari Front Audit Unnes Skateboarding. Alasan mereka memilih

kalimat tersebut adalah karena aktivitas dalam bermain Skateboard hanya di lakukan di

sekitar gedung Auditorium Unnes. Tujuan mereka sendiri yaitu have fun, untuk mengisi

waktu luang.

Disamping itu juga terdapat beberapa bahasa atau istilah-istilah yang sulit dipahami,

sebagai kode-kode dalam permainan atau yang biasa disebut dengan trick.

Dalam perlombaan game of side (tanding dua orang), yang mana dalam

permainannya yaitu dua orang melakukan trick secara bergantian. Dan yang menentukan

kemenangannya adalah temannya sendiri atau dengan kata lain yang menjadi juri adalah

temannya sendiri.

Untuk trick-tricknya sendiri yaitu:

1. Ollie (lompat)

Ollie yang merupakan ciptaan dari Alan Gelfand kembali dikembangkan oleh Rodney

Mullen. Ollie sendiri merupakan trick yang paling sederhana dan wajib dikuasai oleh para

skaters, karena tanpa ollie kita tidak akan bisa melakukan trick-trick yang lainnya, seperti

kickflip, heelflip dan pop-shove it.

Ollie tertinggi yang pernah tercipta ialah 44,5 inci yang diciptakan oleh Danny

Wainwright, namun itu tidak bertahan lama. Rekornya dipecahkan oleh Jose Marabotto

dari Peru setinggi 50 inci. Namun secara resmi, ollie tertinggi pada kejuaraan skateboard

dipegang oleh Alex Bland dengan tinggi 40,125 inci pada “Switch Ollie Competition”.

(Zaldy 2013: muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html diunduh pada 27

Juni 2015).

2. Kickflip

Kickflip adalah sebuah trik dimana para skateborder harus menendang papannya

ketika berada di udara hingga berputar sebanyak 360 derajat dan kemudian kembali lagi ke

daratan dengan posisi awal. Nama Rodney Mullen juga terkenal sebagai orang yang

mempopulerkan trick ini. Kickflip merupakan salah satu trick new school dalam dunia

skateboard. (Zaldy 2013: muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html

diunduh pada 27 Juni 2015).

3. Heelflip

Serupa dengan Kickflip, hanya papan berputar kaki-samping (ke arah jari-jari

kaki). Untuk Posisi Reguler (kaki kiri di depan) papan berputar searah jarum jam dari

perspektif belakang skater. Sekali lagi, ada tendangan sebagai bagian dari ollie, tapi tidak

seperti Kickflip itu diarahkan ke depan dan ke luar menjauh dari samping kaki pengendara

(diagonal), sehingga bagian terakhir dari kaki untuk meninggalkan papan adalah

tumit. Contoh beberapa berputar diberi nama sesuai dengan berapa banyak berputar selesai

( Double Heelflip, Triple heelflip, dll). (Zaldy 2013: muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-

dasar-skateboard.html diunduh pada 27 Juni 2015).

4. Impossible

Dimana papan menyelesaikan satu putaran dengan rolling sekitar kaki belakang

skater. Dalam banyak cara yang sama seperti berputar tongkat dengan tangan seseorang.

Hal ini dianggap gaya yang baik untuk membuat papan flip sebagai vertikal mungkin. Jika

papan berputar lateral atau datang dari kaki belakang, ia cenderung untuk berakhir tampak

lebih seperti sebuah pop-itu mendorong 360. Trik ini juga dapat dilakukan dengan kaki

depan. Yang disebut "Front Foot Impossible". Trik ini diciptakan oleh Rodney Mullen. Ia

berbagi ide trik ini dengan beberapa teman-temannya yang lebihtua yang mengatakan

bahwa itu mustahil, maka nama itu dinamakan Impossible ( Tidak mungkin ). (Zaldy 2013:

muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html diunduh pada 27 Juni 2015).

5. Indy Grab

Trik ini adalah trik di mana pengendara merebut tengah papan-nya, antara kakinya,

pada sisi papan mana jari-jari kakinya yang menunjuk. Indy grab adalah trik skateboard

generik yang telah dilakukan sejak 1970-an. Trik ini dilakukan terutama saat vert skating,

misalnya pada half pipes. Meskipun langkah ini bisa dilakukan di tanah datar, jauh lebih

mudah pada sebuah Ramp.

Trik ambil adalah salah satu trik dasar dalam vert skating dan biasanya

dikombinasikan dengan berputar, kickflips dan heelflips. Trik berasal disebut Indy air yang

ditemukan oleh pemain skateboard Duane Peters dan dipopulerkan oleh Tony Alva.

Trik melibatkan melakukan udara belakang, sementara satu yang mencengkeram papan di

sisi jari kaki, antara kaki dengan tangan trailing. Jika papan adalah meraih selama frontside

udara, trik ini hanya disebut Udara Frontside, sebagai lawan Ollie Frontside, di mana ada

ambil ada.

Banyak variasi telah datang menjadi ada sebagai skaters mendorong batas-batas

kreativitas dan aktivitas fisik. Dua variasi yang paling populer adalah Kickflip Indy dan

Indy Nosebone. Indy Grab istilah yang juga dapat disalahgunakan untuk setiap udara di

mana pengendara mengambil sisi ujung papan dengan tangan mereka trailing (seperti

dalam snowboarding). Kebingungan ini sebagian karena nama itu diterapkan untuk

semua merebut seperti di video gameTony Hawk Pro Skater itu. (Zaldy 2013:

muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html diunduh pada 27 Juni 2015).

6. Airwalk Grab

Pemain skateboard meraih nose skateboard ketika di udara dan tendangan kaki depan

dari papan ke satu sisi, slide kembali kaki ke bagian belakang papan dan kemudian ke sisi

berlawanan dari papan sebagai kaki depan sehingga tendangan perpecahan sambil

memegang hidung.

Sementara ini adalah konsep dasar dari sebuah Airwalk standar, pemain

skateboard yang lebih maju bisa kick kaki mereka bolak-balik di depan papan sementara

di udara yang sama dan membuat gerakan berjalan.

Trik ini ditemukan dan diberi nama pada 1983 oleh Tony Hawk, yang dilakukan di

landai dan Halfpipe. Pada tahun 1986, Rodney Mullen menciptakan Airwalk Ollie, versi

flatground Airwalk tersebut. Nama Ollie Airwalk sering disalah artikan oleh trik Airwalk

Olliedi seri Pro Skater Tony Hawk game. Dalam versi dalam permainan, pemain

skateboard hanya tendangannya kakinya dari papan dan tidak ambil hidung. Ini tidak

dianggap sebagai "nyata" Airwalk. (Zaldy 2013: muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-

dasar-skateboard.html diunduh pada 27 Juni 2015).

7. Manual

Manual adalah di mana pemain skateboard balances terhadap roda belakangnya

sementara bergulir sepanjang jalanan.

Manual adalah trik skateboard besar untuk belajar itu berbeda dari semua trik Regular

Flip teknis, dan menambahkan berbagai baik. Plus, belajar manual pada skateboard Anda

tidak semua yang sulit itu hanya membutuhkan keseimbangan dan banyak latihan. Jika

Anda adalah Pemain baru untuk skateboard, Anda mungkin ingin mengambil

waktu beberapa terbiasa dengan mengendarai skateboard Anda sebelum belajar ke manual.

Ini juga akan membantu jika Anda sudah belajar cara Ollie. Tentu saja, itu benar-benar

terserah pada Anda, jika Anda agresif dan ingin belajar manual pada skateboard Anda

sebelum belajar bagaimanauntuk benar-benar naik. (Zaldy 2013:

muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html diunduh pada 27 Juni 2015).

8. Fifty-fifty Grind

Fifty-fifty (50-50) adalah salah satu trik paling dasar termudah di skating. Hal ini

sering dilakukan salah satu skater untuk belajar pertama dan membantu menyebabkan trik

lain lebih cepat. Jika Anda tidak tahu bagaimana Ollie, ini adalah cara yang bagus untuk

belajar karena untuk beberapa alasan Anda hanya lebih fokus pada bangun pada Box atau

Rail dan akhirnya Anda lakukan Ollie tanpa menyadarinya. Tapi itu membantu untuk

memiliki semacam pengalaman dengan Ollie. 50-50 adalah ketika Anda Ollie sesuatu dan

berakhir grinding di kedua truk. Papan menghadap arah yang sama dengan obyek yang

Anda grinding. (Zaldy 2013: muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html

diunduh pada 27 Juni 2015).

9. Blunt To Fakie

Belakang Truck ditempatkan di atas bibir di Ramp dan ekor ditempatkan pada bibir.

Sebuah ollie kecil kemudian dilakukan untuk datang dari bibir dan naik kembali kejalan

di fakie. Anda juga dapat melakukan 180 ollie kecil keluar, jika Anda keluar frontside

ollie Anda mendapatkan “Frontside Nose Blunt”, dan juga untuk belakang 180. Awalnya,

trik ini ditarik kembali dengan berbagai diperebutkan. The "Blunt Ollie" seperti yang

awalnya disebut diciptakan oleh Seattle Aaron Dieter. (Zaldy 2013:

muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html diunduh pada 27 Juni 2015).

10. Invert

Ini adalah trik Lip dasar di mana skater meraih papan dan Handplant pada mengatasi

sehingga mereka menyeimbangkan terbalik di bibir Ramp. Banyak variasike mana papan

adalah meraih dan bagaimana kaki diatur membuat untuk beberapa trik yang berbeda dari

jenis ini. Contohnya adalah: Eggplant, Andrecht Invert, Gymnas Plant, Sadplant, dan One

Foot Invert, dan sebagainya. Dan masih banyak lagi trik dasar pada skateboard. (Zaldy

2013: muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html diunduh pada 27 Juni

2015).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sehubungan dengan variasi bahasa dalam sosiolek yang berkaitan dengan tingkat,

golongan status dan kelas sosial para penuturnya, maka akan muncul pembahasan

mengenai akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot dan ken. Jargon

merupakan variasi sosial yang digunakan oleh kelompok tertentu untuk berkomunikasi

dengan sesamanya. Jargon dalam suatu kelompok seringkali tidak dipahami oleh kelompok

lain. Namun ungkapan-ungkapan ini tidak bersifat rahasia. Orang lain di luar kelompok

tersebut dapat memahaminya.

Bahasa Jargon adalah istilah khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan

(lingkungan) tertentu. Jargon biasanya tidak dipahami oleh orang dari bidang kehidupan

yang lain.

Dalam komunitas skateboard misalnya, terdapat beberapa jargon atau istilah-istilah

yang berhubungan dengan Skateboard secara khusus dan hanya dipahami oleh orang-orang

yang berhubungan dengan bidangnya, simbol dalam berbahasa yang sifatnya rahasia

tersebut dan tidak diketahui diluar komunitas yang menggunakan bahasa jargon tersebut.

Dan dari pembahasan diatas telah dijelaskan beberapa rincian mengenai bentuk

bahasa jargon yang digunakan dalam komunitas skateboard “FAUS” Unnes dan apa yang

menjadi tujuan mereka menggunakan bahasa jargon tersebut terhadap profesi mereka

sebagai pemain Skateboard.

DAFTAR PUSTAKA

Pateda. Mansoer. 2011. Sosiolinguistik.Angkasa:Bandung

Nurul. (2012). Perkembangan Bahasa Jargon Pada Kalangan Preman Di Daerah Jember.

Tersedia:http://sumberpandan.blogspot.com/2012/05/perkembangan-bahasa-

jargon-pada.html [27 Mei 2015]

Darmasto, Noel. (2014). Bahasa Jargon Komunitas Pedagang Sapi Pasar Hewan Boyolali.

[Online]. Tersedia:http://laredhusun.blogspot.com/2014/07/bahasa-jargon-

komunitas-pedagang-sapi.html [ 27 Mei 2015]

Zaldy, Muhammad Zaldiansyah. (2013). All About Skate. [Online]. Tersedia:

http://muhzaldy.blogspot.com/2013/03/trik-dasar-skateboard.html [27 Juni 2015]

LAMPIRAN

Gambar vidio observasi

Foto observasi bersama anggota komunitas skateboard “FAUS” Unnes