LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I...RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Semester I Universitas...
Transcript of LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I...RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Semester I Universitas...
LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I
Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2018
Jalan Kapten Suparman Nomor 39 Magelang
Telp. (0293) 364113 Fax. (0293) 362438
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai
Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
dipimpinnya.
Universitas Tidar adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu
pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Universitas Tidar mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan
basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang
transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi
pengelolaan keuangan negara pada Universitas Tidar. Di samping itu,
laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Magelang, Juli 2018
Kuasa Pengguna Anggaran,
Cahyo Yusuf
DAFTAR ISI
TAR ISI Kata Pengantar x
Daftar Isi x
Pernyataan Tanggung Jawab x
Ringkasan x
I. Laporan Realisasi Anggaran x
II. Neraca x
III. Laporan Operasional x
IV. Laporan Perubahan Ekuitas x
V. Catatan atas Laporan Keuangan x
A. Penjelasan Umum x
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran x
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca x
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional x
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas x
F. Pengungkapan Penting Lainnya x
VI. Lampiran dan Daftar x
UNIVERSITAS TIDAR JALAN KAPTEN SUPARMAN NO. 39 MAGELANG 56116
TELP. (0293) 364113 FAX. (0293) 362438
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Universitas Tidar yang terdiri dari: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2018
sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Magelang, 19 Juli 2018
Kuasa Pengguna Anggaran,
Cahyo Yusuf
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Semester I Universitas Tidar Tahun 2018 ini telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan
berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-
LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2018.
Realisasi Pendapatan Negara sampai 30 Juni 2018 adalah berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp10.949.069.369,00 atau
mencapai 43.20 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar
Rp25.343.406.000,00.
Realisasi Belanja Negara sampai 30 Juni 2018 adalah sebesar
Rp17.338.001.479,00 atau mencapai 35.03 persen dari alokasi anggaran
sebesar Rp49.494.800.000,00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas pada 30 Juni 2018. Nilai Aset per 30 Juni 2017 dicatat dan
disajikan sebesar Rp324.256.457.424,00 yang terdiri dari: Aset Lancar
sebesar Rp1.046.352.000,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0;
Aset Tetap (neto) sebesar Rp323.183.330.549,00; dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp26.774.875,00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp1.378.879.378,00
dan Rp322.877.578.046,00.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-
LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk
periode sampai dengan 30 Juni 2018 adalah sebesar Rp10.949.969.289,00,
sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar
Rp18.619.805.243,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional
senilai (Rp7.669.835.954,00). Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional dan Surplus/(Defisit) Pos-pos Luar Biasa masing-masing
sebesar Rp2.999.080,00 dan sebesar Rp0,00 sehingga entitas mengalami
Defisit-LO sebesar (Rp7.666.836.874,00).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2018 adalah sebesar
Rp277.256.765.538,00 dikurangi Surplus/Defisit-LO sebesar
(Rp7.666.836.874,00) ditambah dengan koreksi-koreksi senilai
Rp46.898.717.272,00 dan Transaksi Antar Entitas sebesar
Rp6.388.932.110,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2018
adalah senilai Rp322.877.578.046,00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 30 Juni 2018 disusun dan disajikan berdasarkan
basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas sampai dengan tanggal 30 Juni 2018 disusun dan
disajikan dengan basis akrual.
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNIVERSITAS TIDAR
LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 DAN 2017
TA 2017
ANGGARAN (Dalam
Rupiah)
REALISASI (Dalam
Rupiah)
REALISASI (Dalam
Rupiah)
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 25.343.406.000 10.949.069.369 43,20 9.214.572.488
JUMLAH PENDAPATAN 25.343.406.000 10.949.069.369 43,20 9.214.572.488
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 7.651.394.000 3.335.296.885 43,59 2.929.603.937
Belanja Barang B.4 33.754.650.000 11.314.069.736 33,52 10.071.457.140
Belanja Modal B.5 8.088.756.000 2.688.634.858 33,24 7.285.988.234
Belanja Bantuan Sosial B.6 - -
JUMLAH BELANJA 49.494.800.000 17.338.001.479 35,03 20.287.049.311
% thd AnggCATATANURAIAN
TA 2018
II. NERACA
UNIVERSITAS TIDAR NERACA
PER 30 JUNI 2018 DAN 2017
30-Jun-18 31-Des-17Jumlah (Dalam
Rupiah)%
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 600.000.000 600.000.000 - 0,00Kas di Bendahara Penerimaan C.2 5.400.000 5.400.000 Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 177.915.000 177.915.000 Piutang Bukan Pajak C.4 185.435.000 185.435.000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang bukan pajak C.5 (18.543.500) (18.543.500) Belanja Dibayar di Muka C.6 37.400.000 37.400.000 Persediaan C.7 58.745.500 170.099.000 (111.353.500) -65,46Jumlah Aset Lancar 1.046.352.000 770.099.000 (111.353.500) -14,46
Tanah C.8 214.619.841.114 61.657.718.767 152.962.122.347 248,08Peralatan dan Mesin C.9 53.842.000.216 51.446.280.745 2.395.719.471 4,66Gedung dan Bangunan C.10 80.537.975.790 44.310.676.200 36.227.299.590 81,76Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.11 793.634.686 666.342.686 127.292.000 19,10Aset Tetap Lainnya C.12 1.133.292.500 724.547.500 408.745.000 56,41Konstruksi dalam pengerjaan C.13 8.202.634.300 31.284.596.000 (23.081.961.700) -73,78Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.14 (35.946.048.057) (32.187.713.196) (3.758.334.861) 11,68Jumlah Aset Tetap 323.183.330.549 157.902.448.702 165.280.881.847 104,67
ASET LAINNYAAset Tidak Berwujud C.15 52.366.760 20.700.000 (31.666.760) - Aset Lain-Lain C.16 356.733.100 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.17 (382.324.985) Jumlah Aset Lainnya 26.774.875 20.700.000 - -
JUMLAH ASET 324.256.457.424 158.693.247.702 165.169.528.347 104,08
Utang kepada Pihak Ketiga C.18 743.562.711 44.846.684 698.716.027 1.558,01 Pendapatan Diterima di Muka C.19 35.316.667 - 35.316.667 Uang Muka dari KPPN C.20 600.000.000 600.000.000 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1.378.879.378 644.846.684 734.032.694 113,83
1.378.879.378 644.846.684 734.032.694 113,83
Ekuitas C.21 322.877.578.046 158.048.401.018 164.829.177.028 104,29JUMLAH EKUITAS 322.877.578.046 158.048.401.018 164.829.177.028 104,29
324.256.457.424 158.693.247.702 165.563.209.722 104,33
CATATAN
Jumlah (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
URAIAN
III. LAPORAN OPERASIONAL
UNIVERSITAS TIDAR LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 DAN 2017
30-Jun-18 2017Jumlah (Dalam
Rupiah)%
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 10.949.969.289 9.223.776.933 1.726.192.356 18,71
10.949.969.289 9.223.776.933 1.726.192.356 18,71
Beban Pegawai D.2 3.335.296.885 2.929.603.937 405.692.948 13,85
Beban Persediaan D.3 199.453.500 248.565.277 (49.111.777) 0,00
Beban Barang dan Jasa D.4 9.347.191.817 7.872.880.994 1.474.310.823 18,73
Beban Pemeliharaan D.5 431.027.569 668.400.895 (237.373.326) -35,51
Beban Perjalanan Dinas D.6 1.272.683.786 1.251.294.066 21.389.720 1,71
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - - - 0,00
Beban Bantuan Sosial D.8 - - - 0,00
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 4.034.151.686 3.288.638.174 745.513.512 22,67
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 - 74.548.750 (74.548.750) -100,00
18.619.805.243 16.333.932.093 2.285.873.150 13,99
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (7.669.835.954) (7.110.155.160) (559.680.794) 7,87
D.11 - - - 0
Surplus/defisit Pelepasan Aset Nonlancar (929.436.343) 929.436.343 -100
Surplus/Defisit Penyelesaian jangka panjang - - - 0
Surplus/ defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2.999.080 7.691.150 (4.692.070) -61,01
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 2.999.080 (921.745.193) 924.744.273 -100,33
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (7.666.836.874) (8.031.900.353) 365.063.479 -4,55
D.12 - - 0 0
SURPLUS/DEFISIT LO (7.666.836.874) (8.102.185.438) 365.063.479 -4,55
CATATAN
Jumlah (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
URAIAN
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNIVERSITAS TIDAR LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2018 DAN 2017
30-Jun-18 30 Juni 2017Jumlah (Dalam
Rupiah)%
EKUITAS AWAL E.1 277.256.765.538 0 277.256.765.538
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (7.666.836.874) (8.031.900.353) 365.063.479 -4,55KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI
EKUITASE.3
46.898.717.272 (92.228.591.782) 139.127.309.054 -150,85
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 0 0
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 0 0
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.5 0
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 0 0
JUMLAH 316.488.645.936 (100.260.492.135) 416.749.138.071 -415,67
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 6.388.932.110 11.072.476.823 (4.683.544.713) -42,30
EKUITAS AKHIR E.5 322.877.578.046 (89.188.015.312) 412.065.593.358 -462,02
CATATANURAIAN
Jumlah (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
E.3.1 0 0
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Universitas Tidar
Dasar
Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Universitas Tidar yang selanjutnya diakronimkan
UNTIDAR merupakan perguruan tinggi negeri di
lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi yang berkedudukan di Kota Magelang, Kabupaten
Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten
Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. UNTIDAR didirikan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pendirian Universitas Tidar pada tanggal 1 April
2014 dan diresmikan pada tanggal 2 April 2014.
Universitas Tidar memiliki Visi: Universitas
Berbasis Riset dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, Seni dan kewirausahaan. Seluruh visi pada
Fakultas, Jurusan/Program Studi, dan Lembaga di
lingkungan UNTIDAR disusun selaras dengan visi
universitas. Untuk mencapai Visi, pimpinan universitas
menetapkan Rencana Strategis (Renstra). Renstra
merupakan dokumen Rencana Pengembangan Jangka
Menengah (RPJM). Dokumen Renstra diturunkan dari
Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP)
Universitas yaitu Rencana Induk Pengembangan (RENIP)
Universitas Tidar pada kurun waktu 25 tahunan yaitu
tahun 2017-2041.
Pengembangan pada 5 (lima) tahun pertama RPJP
(2017-2021) merupakan fase implementasi nilai-nilai riset
dalam pembelajaran dan tata kelola universitas yang
sehat. Lima. Lima tahun kedua RPJP (2021-2026)
merupakan fase penguatan riset berorientasi pada
produktivitas dan tata kelola universitas melalui sistem
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
informasi management terintegrasi, menuju good
university governance. Lima tahun ketiga RPJP (2026-
2031) merupakan fase implementasi hasil riset ke dunia
usaha, pengabdian kepada masyarakat, dan tata kelola
universitas yang efektif-efisien. Lima tahun keempat RPJP
(2031-2036) merupakan fase mengembangkan lembaga
riset yang mandiri untuk mewujudkan universitas-riset
dan tata kelola universitas yang efektif-efisien. Lima tahun
kelima RPJP (2036-2041) merupakan fase menjadi
universitas-riset yang berdaya saing nasional didukung
dengan kelembagaan riset yang mandiri dan tata kelola
universitas yang efektif-efisien.
Rencana Strategis Universitas Tidar 2017-2021
merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat visi, misi, strategi dan kebijakan,
program dan indikator kegiatan pengembangan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk
mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah UNTIDAR
yang selaras dengan strategi dan kebijakan UNTIDAR.
Tugas pokok dan fungsi UNTIDAR adalah
menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan dapat
menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dalam berbagai
rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
Visi
Visi yang dimiliki Universitas Tidar adalah : “Unggul
dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berbasis
Kewirausahaan”
Misi
Misi yang ditempuh oleh Universitas Tidar adalah :
1. Mengembangkan kehidupan ilmiah dengan
melakukan pendidikan dan penelitian.
2. Mengamalkan IPTEKS kepada masyarakat.
3. Memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin
terselenggaranya pendidikan yang berkualitas
tinggi.
Tujuan
Universitas Tidar mempunyai tujuan untuk menghasilkan
sumber daya manusia, khususnya lulusannya yang
memiliki:
• Kecakapan keilmuan
• Kecakapan keterampilan
• Kecakapan seni dan budaya
Organisasi
Universitas Tidar (Untidar) dipimpin oleh seorang Rektor
dan dibantu oleh tiga orang pembantu rektor, yaitu
Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Pembantu Rektor II
bidang umum dan keuangan, dan Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
• Universitas Tidar memiliki lima (5) fakultas, masing-
masing fakultas dipimpin oleh seorang Dekan dan dua
orang wakil dekan. Program studi dipimpin oleh
seorang ketua program studi, sekretaris program studi
dan kepala laboratorium.
• Universitas Tidar memiliki 4 UPT meliputi UPT
Perpustakaan, UPT TIK, UPT Bahasa dan UPT
Kewirausahaan.
• Dan Satuan pengawas internal (SPI) yang dipimpin oleh
Ketua SPI
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Semester I Tahun 2017 ini merupakan
laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang
dikelola oleh Universitas Tidar. Laporan Keuangan ini
dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual
(SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi
aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara
serta laporan manajerial lainnya.
Basis
Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Universitas Tidar menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk
penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang
mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal
ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan
Universitas Tidar dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai
perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber
daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang
bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan
mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata
uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester I
Tahun 2018 telah mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan
yang ditetapkan oleh Universitas Tidar yang merupakan
entitas pelaporan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi. Disamping itu, dalam penyusunannya
telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Keuangan Universitas Tidar
adalah sebagai berikut:
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan- LRA
• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima
pada Kas Umum Negara (KUN).
• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi
sumber pendapatan.
Pendapatan-
LO
(2) Pendapatan- LO
• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali.
• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak
atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi,
yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Universitas Tidar adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Uang Pendidikan Mahasiswa.
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara
proporsional antara nilai dan periode waktu
sewa.
o Pendapatan Sewa kantin
o Pendapatan Sewa gedung dan bangunan untuk
Bank.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Belanja (3) Belanja
• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening
Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas
dari KUN.
• Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN).
• Belanja disajikan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi
berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Beban (4) Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban;
terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa.
• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap,
Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai
nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan
di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca.
• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat
berharga disajikan sebesar nilai perolehan
sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat
sebesar nilai nominal.
• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan
Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah
timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau
telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui
apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan
hak tagih dan didukung dengan naskah
perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban
secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan
andal
• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang
dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini
diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut
didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan
berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas
Piutang
Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan
s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan
100% 2. Piutang telah diserahkan
kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR
atau Bagian Lancar TPA.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan
dengan:
▪ harga pembelian terakhir, apabila diperoleh
dengan pembelian;
▪ harga standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
▪ harga wajar atau estimasi nilai penjualannya
apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang
dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun.
• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga
perolehan atau harga wajar.
• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan
minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan
mesin dan peralatan olah raga yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah);
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang
nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan
nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas,
diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran
untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset
tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.
• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara
lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset
Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat
ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN/BMD.
Penyusutan
Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat dari suatu aset tetap.
• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan
dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak
berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan
• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset
Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa
memperhitungkan adanya nilai residu.
• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.
• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai
berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
Modern) 4 tahun
Piutang
Jangka
Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang
diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam
jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan
disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset
Lainnya
e. Aset Lainnya
• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset
lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang.
Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh
tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas
yang dibatasi penggunaannya.
• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai
tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah
dikurangi akumulasi amortisasi.
• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas
dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa
nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat
tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan
dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan
Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat
Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara
berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah
Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana,
Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran,
Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak 50
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram.
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah
disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada
Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar
atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu
sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset
dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan
lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Selama periode berjalan, Universitas Tidar telah
mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dari DIPA awal. Perubahan tersebut berdasarkan
sumber pendapatan dan jenis belanja sebagai berikut:
Rincian Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA)
(dalam rupiah)
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Pendapatan Uang Pendidikan 25.343.406.000 25.345.906.000
Jumlah Pendapatan 25.343.406.000 25.345.906.000
Belanja
Belanja Pegawai 7.651.394.000 7.651.394.000
Belanja Barang 24.666.687.000 33.754.650.000
Belanja Modal 16.076.719.000 8.088.756.000
Belanja Bantuan Sosial 0
Jumlah Belanja 48.394.800.000 49.494.800.000
2018
Uraian
Realisasi
Pendapatan
Rp10.949.0
69.389,00
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30
Juni 2018 adalah sebesar Rp10.949.069.389,00 atau
mencapai 43.20 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp25.343.406.000,00. Pendapatan
Universitas Tidar terdiri dari Pendapatan sewa tanah
gedung dan bangunan, Pendapatan ujian masuk
pendidikan, Pendapatan biaya Pendidikan, Pendapatan
Pendidikan lainnya, Pendapatan jasa giro, penerimaan
kembali belanja barang tahun yang lalu serta Pendapatan
anggaran lain-lain dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
30 Juni 2017
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN
Lainnya
37.888.888 (37.888.888) -100
Pendapatan Uang Pendidikan 22.735.011.000 4.231.440.000 (4.231.440.000) -100
Pendapatan uang ujian masuk, kenaikan
tingkat dan akhir
320.000.000 275.800.000 (275.800.000) -100
Pendapatan Pendidikan lainnya 2.288.395.000 4.668.570.000 (4.668.570.000) -100
Pendapatan denda keterlambatan pekerjaan
pemerintah
873.600 (873.600) -100
Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan 7.600.000 7.600.000
pendapatan ujian/ seleksi masuk pendidikan 67.600.000 67.600.000
pendapatan biaya pendidikan 10.112.730.000 10.112.730.000
Pendapatan Pendidikan lainnya 748.420.000 748.420.000
pendapatan jasa giro 1.775.289 1.775.289
penerimaan kembali belanja tahun anggaran
yang lalu
3.000.080 3.000.080
pendapatan anggaran lain-lain 7.944.000 7.944.000
Jumlah 25.343.406.000 10.949.069.369 43,20 9.214.572.488 1.734.496.881 18,82
Realisasi (Dalam
Rupiah)
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah (Dalam
Rupiah)%
Uraian
30 Juni 2018
Anggaran (Dalam
Rupiah)
Realisasi (Dalam
Rupiah)
% Real
Angg.
Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada semester 1
TA 2018 untuk penerimaan negara bukan pajak Universitas
Tidar Sebesar Rp10.949.069.369,00 mengalami kenaikan
sebesar Rp1.734.496.881,00 dari semester 1 TA 2017 Hal
ini dikarenakan pada Tahun 2018 mahasiswa sudah mulai
banyak dan hal ini berpengaruh terhadap kenaikan
pembayaran biaya pendidikan.
Realisasi
Belanja
Negara
Rp17.338.001
.479,00.
B.2 Belanja
Realisasi Belanja untuk periode sampai 30 Juni 2018
adalah sebesar Rp17.338.001.479,00 atau 35.03 persen
dari anggaran belanja sebesar Rp49.494.800.000,00.
Rincian anggaran dan realisasi belanja adalah sebagai
berikut:
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja
30 Juni 2017
Belanja Pegawai 7.651.394.000 3.335.296.885 43,59 2.929.603.937 405.692.948 13,85
Belanja Barang 33.754.650.000 11.314.069.736 33,52 10.071.457.140 1.242.612.596 12,34
Belanja Modal 8.088.756.000 2.688.634.858 33,24 7.285.988.234 (4.597.353.376) -63,10
Belanja Bantuan Sosial - - 0,00
Total Belanja Kotor 49.494.800.000 17.338.001.479 35,03 20.287.049.311 (2.949.047.832) -14,54
Pengembalian - - 0,00
Jumlah 49.494.800.000 17.338.001.479 35,03 20.287.049.311 (2.949.047.832) -14,54
Kenaikan (Penurunan)
Realisasi (Dalam
Rupiah)
Jumlah (Dalam
Rupiah)%
Uraian
30 Juni 2018
Anggaran
(Dalam Rupiah)
Realisasi (Dalam
Rupiah)
% Real
Angg.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai per 30 Juni 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp405.692.948,00 atau sebesar
13.85% dari Realisasi Belanja pegawai 30 Juni 2017
sebesar Rp2.929.603.937,00.
2. Terdapat penurunan pada realisasi belanja modal per
30 Juni 2018 sebesar (Rp4.597.353.376.00) atau
(63.10%) dari Realisasi belanja modal 30 Juni 2017
sebesar Rp7.285.988.234.00.
3. Sehingga secara keseluruhan realisasi belanja
Semester I TA 2018 mengalami penurunan dari
realisasi belanja semester I TA 2017.
Belanja
Pegawai
Rp3.335.296
.885,00
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai sampai 30 Juni 2018 dan 30 Juni
2017 adalah masing-masing sebesar Rp3.335.296.885,00
dan Rp2.929.603.937,00. Belanja Pegawai adalah belanja
atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai
Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2018 dan 2017
30 Juni 2018 30 Juni 2017Jumlah (Dalam
Rupiah)%
Belanja gaji pokok PNS 1.326.108.920 1.221.677.500 104.431.420 8,55
Belanja pembulatan gaji PNS 16.931 17.501 (570) -3,26
Belanja Tunjangan Suami/istri PNS 79.094.330 59.711.806 19.382.524 32,46
Belanja tunjangan anak PNS 17.920.281 9.745.536 8.174.745 83,88
Belanja tunjangan struktural PNS 65.300.000 58.440.000 6.860.000 11,74
Belanja tunjangan fungsional PNS 405.175.000 316.650.000 88.525.000 27,96
Belanja tunjangan PPh PNS 22.306.538 21.139.232 1.167.306 5,52
Belanja tunjangan beras PNS 57.356.640 48.448.980 8.907.660 18,39
Belanja uang makan PNS 192.656.000 141.544.000 51.112.000 36,11
Belanja tunjangan umum PNS 27.645.000 31.700.000 (4.055.000) -12,79
Belanja tunjangan profesi dosen 498.382.700 473.748.260 24.634.440 5,20
Belanja tunjangan kehormatan profesor 205.816.400 110.003.600 95.812.800 87,10
Belanja tunjangan tenaga pendidik non PNS 438.258.500 438.258.500 - 0,00
Jumlah Belanja Kotor 3.336.037.240 2.931.084.915 404.952.325 13,82
Pengembalian Belanja Pegawai (740.355) (1.480.978) 740.623 -50,01
Jumlah Belanja 3.335.296.885 2.929.603.937 405.692.948 13,85
URAIAN
Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terjadi kenaikan pada Belanja Tunjangan Anak PNS
sebesar Rp8.174.745,00 atau 83.88% dari semester 1
TA 2017 Rp9.745.536,00 hal ini disebabkan adanya
penambahan jumlah pegawai yang berasal dari instansi
lain, baik ditugaskan maupun mutasi;
2. Terjadi penurunan pada tunjangan umum PNS sebesar
(Rp4.055.000,00) atau (12.79%) dari semester 1 TA
2017 sebesar Rp31.700.000,00;
3. Terjadi kenaikan pada tunjangan kehormatan profesor
sebesar Rp95.812.800,00 atau 87.10% dari semester 1
TA 2017 sebesar Rp110.003.600,00. Hal ini disebabkan
pada TA 2018 ada tambahan belanja tunjangan
kehormatan profesor atas nama Prof. Ir. Erry Purnomo,
M.App. Sc., P.Hd
4. Secara keseluruhan belanja pegawai untuk semester 1
TA 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp405.692.948,00 atau 13.85% dari belanja pegawai
semester 1 TA 2017 sebesar Rp2.929.603.937,00.
Belanja
Barang
Rp11.314.06
9.736,00
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang sampai 30 Juni 2018 dan 30 Juni
2017 adalah masing-masing sebesar Rp11.314.069.736,00
dan Rp10.071.457.140,00.
Perbandingan Belanja Barang TA 2018 dan 2017
30 Juni 2018 30 Juni 2017Jumlah (dalam
Rupiah)%
Belanja Barang Operasional 1.362.620.952 1.428.060.634 (65.439.682) (4,58)
Belanja barang persediaan 255.130.750 0 255.130.750
Belanja Barang Non Operasional 7.488.042.633 6.232.656.247 1.255.386.386 20,14
Belanja Jasa 522.480.346 523.431.798 (951.452) (0,18)
Belanja Pemeliharaan 413.111.269 636.014.395 (222.903.126) (35,05)
Belanja Perjalanan Dinas 1.272.683.786 1.251.294.066 21.389.720 1,71
Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masy. - - - -
Jumlah Belanja Kotor 11.314.069.736 10.071.457.140 1.242.612.596 12,34
Pengembalian Belanja - -
Jumlah Belanja 11.314.069.736 10.071.457.140 1.242.612.596 12,34
URAIAN
Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terjadi kenaikan pada Belanja barang non operasional
sebesar Rp1.255.386.386,00 atau 20.14% dari
Semester 1 TA 2017 Rp6.232.656.247,00;
2. Terjadi penurunan pada belanja pemeliharaan sebesar
(Rp222.903.126,00) atau (35.05%) dari realisasi belanja
pemeliharaan semester 1 TA 2017 sebesar
Rp636.014.395,00;
3. Terjadi kenaikan pada Belanja Perjalanan Dinas sebesar
Rp21.389.720,00 atau 1.71% dari semester 1 TA 2017
sebesar Rp1.251.294.066,00. Hal ini disebabkan
banyaknya perjalanan dinas dalam rangka kerjasama
dengan institusi lain baik pada tingkat lokal, nasional
maupun internasional serta perjalanan dinas rutin
lainnya (pimpinan, pegawai dan mahasiswa);
4. Secara keseluruhan Belanja Barang Semester 1 TA 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp1.242.612.596,00 atau
12.34% dibanding Belanja Barang pada Semester 1 TA
2017.
Belanja
Modal
Rp2.688.634.
858,00
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal sampai 30 Juni 2018 dan 2017
masing-masing sebesar Rp2.688.634.858,00 dan
Rp7.285.988.234,00. Belanja Modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2018 dan 2017
(dalam rupiah)
30 Juni 2017 30 Juni 2016Jumlah (Dalam
Rupiah)%
Belanja Modal Tanah 0 0 0
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 3.415.585.378 3.415.585.378- 100,00-
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3.682.156.550 3.682.156.550- 100,00-
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 167.765.586 167.765.586- 100,00-
Belanja Modal aset tetap Lainnya 20.480.720 20.480.720- 100,00-
Konstruksi dalam pengerjaan - -
Jumlah Belanja Kotor 7.285.988.234 7.285.988.234- 100,00-
Pengembalian 0 0 - -
Jumlah Belanja 0 7.285.988.234 7.285.988.234- 100,00-
URAIAN
Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terjadi kenaikan pada Belanja Modal Peralatan dan
Mesin sebesar Rp3.073.569.186,00 atau 898.66% dari
Semester 1 TA 2016 Rp342.016.192,00 hal ini
disebabkan adanya pengadaan kendaraan dinas
pimpinan (4 unit) serta penambahan sarana dan
prasarana untuk kegiatan belajar mengajar;
2. Terjadi kenaikan pada Belanja Modal Gedung dan
Bangunan sebesar Rp3.622.065.550,00 atau 6027,63%
dari Semester 1 TA 2016 sebesar Rp60.091.000,00 hal
ini disebabkan adanya penyelesaian pembangunan
gedung Fakultas Teknik, jasa konsultan perencana
pembangunan kampus di Wonosobo serta pengadaan
gazebo Fakultas Pertanian;
3. Secara keseluruhan Belanja Modal pada Semester 1 TA
2017 mengalami kenaikan sebesar Rp6.793.250.442,00
atau 1378.67% dibanding Belanja Modal pada Semester
1 TA 2016.
B.5.1 Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Modal Tanah sampai 30 Juni 2017 dan 30
Juni 2016 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
(Dalam Rupiah)
URAIAN JENIS BELANJA 30 Juni 2017 30 Juni 2016Naik
(Turun) %
Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah 0 0 0,00
Jumlah Belanja Kotor 0 0 0,00
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja 0 0 0,00
B.5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sampai 30
Juni 2017 sebesar Rp3.415.585.378,00. Rincian Belanja
Modal Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran
Laporan Keuangan ini.
B.5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal sampai 30 Juni 2017 adalah
sebesar Rp3.682.156.550,00. Rincian Belanja Modal
Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
B.5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sampai
30 Juni 2017 adalah sebesar Rp167.765.586,00.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016
URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI
T.A. 2017
(Dalam Rupiah)
REALISASI T.A
2016 (Dalam
Rupiah)
Naik (Turun) %
Belanja Modal Jaringan 167.765.586 94.201.800 73.563.786 78,09
Belanja Modal Irigasi 0 2.860.000 2.860.000- 100,00-
Jumlah Belanja Kotor 167.765.586 97.061.800 70.703.786 72,84
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00 0,00
Jumlah Belanja 167.765.586 97.061.800 70.703.786 72,84
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat
kenaikan pada Belanja Modal Jaringan sebesar
Rp73.563.786,00 atau 78.09% yang disebabkan adanya
pemasangan instalasi jaringan internet di Gedung Fakultas
Teknik.
B.5.5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sampai 30 Juni
2017 adalah sebesar Rp 20.480.720,00. Realisasi Belanja
Modal Aset Tetap Lainnya TA 2017 sebagai berikut:
URAIAN JENIS BELANJAREALISASI T.A. 2017
(Dalam Rupiah)
REALISASI T.A
2016 (Dalam
Rupiah)
NAIK
(TURUN)
%
server 20.480.720 0 100
Buku lainnya 0 298.480.000 -100,00
alat musik tradisional/daerah 0 75.455.000 -100,00
alat musik modern/band 0 79.365.000 -100,00
Jumlah Belanja Kotor 0 453.300.000 -100,00
Pengembalian Belanja Modal 0 - -100,00
Jumlah Belanja 20.480.720 453.300.000
Dari tabel diatas dapat dijelaskan realisasi Belanja Modal
Aset Tetap Lainnya hanya server sebesar Rp20.480.720,00.
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
Rp600.000.000,
00
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Nilai Persediaan sampai 30 Juni 2018 dan 2017 masing-
masing sebesar Rp600.000.000,00 dan
Rp600.000.000,00. Kas di Bendahara Pengeluaran
tergolong aset lancar dalam bentuk kas yang dikuasai,
dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara
Pengeluaran yang berasal dari UP yang belum
dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke
Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di
Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2018 dan 2017
sebagai berikut:
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2018 dan
2017
(dalam rupiah)
Keterangan 30-Jun-18 30-Jun-17
Uang Persediaan 600.000.000 600.000.000
Jumlah 600.000.000 600.000.000
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di
Bendahara
Penerimaan
Rp5.400.000
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 30 Juni
2018 dan 2017 adalah sebesar masing-masing
Rp5.400.000,00 dan Rp0. Kas di Bendahara Penerimaan
meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang
berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan
yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas
pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan TA 2018 dan
2017
Keterangan 30 Juni 2018 30-Jun-17
Bank Jateng cabang magelang 5.400.000 0
Jumlah 5.400.000 0
C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Kas Lainnya
dan Setara
Kas
Rp177.915.00
0
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni
2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp177.915.000
dan Rp0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada
bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP.
Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas TA 2018 dan 2017
TH 2018 TH 2017
177.915.000 0
177.915.000 0
Keterangan
Jumlah
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
Kas lainnya setara kas yang dikelola oleh bendahara
pengeluaran berasal dari Rekening Penampungan
Lainnya PS Bidik Misi LPPM sebesar Rp177.915.000,00
Belanja
Dibayar di
Muka
Rp37.400.000
C.4 Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 30 Juni 2018
dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp37.400.000
dan Rp0. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang
masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai
akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh
namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya.
Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja Dibayar di Muka TA 2018 dan 2017
Jenis TH 2018 TH 2017
Pembayaran Sewa Rumah Dinas Dekan Fisip
dan ketua LPPM PMP 37.400.000 0
Jumlah 37.400.000 0
C.5 Piutang PNBP
Piutang PNBP
Rp185.435.00
0,00
Saldo Piutang PNBP per tanggal 30 Juni 2018 dan 2017
masing-masing adalah sebesar Rp185.435.000 dan Rp0.
Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan
pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang
telah diberikan namun belum diselesaikan
pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan
disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP TA 2018 dan 2017
Uraian TH 2018 TH 2017
Piutang PNBP 185.435.000 0
Jumlah 185.435.000 0
Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak Universitas
Tidar sampai 31 Desember 2017 sebesar
Rp185.435.000,00 merupakan piutang yang berasal dari
SPP Mahasiswa sebesar Rp160.935.000,00 dan piutang
SPI sebesar Rp24.500.000,00.
C.6 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang Bukan
Pajak
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih –
Piutang Bukan
Pajak
Rp18.543.500
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan
Pajak per 30 Juni 2018 dan 2017 adalah sebesar
Rp18.543.500,00 dan Rp0.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan
piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang
masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Piutang Bukan Pajak pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
TA 2018 dan 2017
No Nama Fakultas Jumlah Piutang Kategori%
Penyisihan
Nilai
Penyisihan
1 Fakultas Ekonomi 31,485,000 Kurang Lancar 10% 3,148,500
2 FISIPOL 24,640,000 Kurang Lancar 10% 2,464,000
3 FKIP 65,467,500 Kurang Lancar 10% 6,546,750
4 Faperta 5,000,000 Kurang Lancar 10% 500,000
5 Fakultas Teknik 58,842,500 Kurang Lancar 10% 5,884,250
Jumlah 185,435,000 18,543,500
C.7 Persediaan
Persediaan
Rp58.745.500,0
0
Nilai Persediaan sampai 30 Juni 2018 dan 2017 masing-
masing sebesar Rp58.745.500,00 dan Rp170.099.000,00.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual,
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Rincian Persediaan per 30 Juni 2018 dan
2017 sebagai berikut:
Rincian Persediaan TA 2018 dan 2017
(dalam rupiah)
Jenis TH 2018 TH 2017
Barang Konsumsi 44.774.000 141.011.500
Barang untuk Pemeliharaan 11.374.500 27.441.500
Bahan baku 2.597.000 1.646.000
Jumlah 58.745.500 170.099.000
Semua persediaan dalam periode laporan dalam kondisi
baik.
Tanah
Rp61.657.718.76
7,00
C.8 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Universitas
Tidar per 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebesar
Rp61.657.718.767,00 dan Rp144.736.556.768,00. Mutasi
tanah dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel Mutasi Tanah
(Dalam Rupiah)
Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2017 144.736.556.768
Mutasi tambah:
Pemerataan Tanah 0
Hibah Masuk 0
Mutasi kurang:
Revaluasi aset 83.078.838.001
Penyitaan pengadilan 0
Saldo per 30 Juni 2017 61.657.718.767
Penurunan nilai tanah pada 2017 sebagai akibat koreksi
nilai hibah dari Pemerintah Kota Magelang, sesuai dengan
Perjanjian Hibah Daerah antara Pemerintah Kota
Magelang dengan Universitas Tidar Nomor 04 Tahun 2017
dan Nomor 165.a/UN57/KS/2017.
Peralatan dan
Mesin
Rp51.446.280.74
5,00
C.9 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin sampai 30
Juni 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp51.446.280.745,00 dan Rp49.147.061.047,00. Mutasi
nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel Mutasi Peralatan dan Mesin
(Dalam Rupiah)
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 49.147.061.047
Mutasi tambah:
Pembelian 5.592.122.106
Hibah Barang 0
Transfer Masuk 0
Koreksi tambah 0
Mutasi kurang: 0
Koreksi kurang 3.292.902.408
Saldo per 30 Juni 2017 51.446.280.745
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2017 -27.422.655.426
Nilai Buku per 30 Juni 2017 24.023.625.319
Mutasi transaksi Peralatan dan Mesin dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Selama semester I 2017 ada pembelian peralatan dan
mesin untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
sebesar Rp5.592.122.106,00 berupa mebelair untuk
gedung Fakultas Teknik serta alat penunjang
pendidikan lainnya.
2. Terdapat koreksi pencatatan atau penyesuaian nominal
dan jumlah item barang sehingga berpengaruh
terhadap nilai Peralatan dan Mesin sebesar
Rp3.292.902.408,00.
Rincian aset tetap peralatan dan mesin disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Gedung dan
Bangunan
Rp44.310.676.20
0,00
C.10 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan sampai 30 Juni 2017 dan
2016 adalah Rp44.310.676.200,00 dan
Rp77.374.308.660,00. Mutasi transaksi terhadap gedung
dan bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
Tabel Mutasi Gedung dan Bangunan
(Dalam Rupiah)
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 77.374.308.660
Mutasi tambah:
Pembangunan tambahan 30.522.557.200
transfer masuk -
Mutasi kurang: 63.586.189.660
Saldo per 30 Juni 2017 44.310.676.200
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2017 (4.468.997.203)
Nilai Buku per 30 Juni 2017 39.841.678.997
Mutasi transaksi gedung dan bangunan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Selama Semester I 2017 terdapat pembangunan gedung
Fakultas Teknik sebesar Rp29.857.781.650,00;
bangunan lainnya sebesar Rp300.312.000,00;
pembuatan taman permanen sebesar
Rp344.639.000,00.
2. Terdapat mutasi kurang sebagai akibat dari bongkaran
gedung dan bangunan lama sebesar
Rp63.586.189.660,00.
Rincian Aset Tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Jalan,Jaringan
dan Irigasi
Rp666.342.686,
00
C.11 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan sampai 30 Juni 2017
dan 2016 masing-masing sebesar Rp666.342.686,00 dan
Rp498.577.100,00. Mutasi transaksi terhadap Jalan,
Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan sebagai
berikut:
Tabel Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan
(Dalam Rupiah)
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 498.577.100
Transfer masuk
Mutasi tambah:
penambahan jaringan 167.765.586
Mutasi kurang: -
Saldo per 30 Juni 2017 666.342.686
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2017 (284.385.211)
Nilai Buku per 30 Juni 2017 381.957.475
Mutasi transaksi Jalan, Irigasi, dan Jaringan terdapat
penambahan jaringan sebesar Rp167.765.586,00 untuk
sarana prasarana kegiatan belajar mengajar berupa
pemasangan instalasi internet di Gedung Fakultas Teknik.
Rincian Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan disajikan
pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap
Lainnya
Rp724.547.50
0,00
C.12 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo
Aset Tetap Lainnya sampai 30 Juni 2017 dan 2016 adalah
Rp724.547.500,00 dan Rp724.547.500,00. Aset Tetap
tersebut berupa barang bercorak kesenian, sebagaimana
disajikan pada tabel berikut:
Tabel Mutasi Aset Tetap Lainnya
(Dalam Rupiah)
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 724.547.500
Transfer masuk 0
Mutasi tambah:
pembelian 0
Mutasi kurang:
- 0
Saldo per 30 Juni 2017 724.547.500
Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2017 -11.675.356
Nilai Buku per 30 Juni 2017 712.872.144
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran
Laporan Keuangan ini.
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
Rp31.284.596.0
00,00
C.13 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan sampai 30 Juni 2017
dan 2016 masing-masing sebesar Rp31.284.596.000,00
dan Rp5.856.799.000,00.
Tabel Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan
(Dalam Rupiah)
No KeteranganJumlah s/d 1
Januari 2017Penambahan
KDP yang jadi aset
definitif
Jumlah s/d 30 Juni
2017
1 KDP gedung dan bangunan 5.856.799.000 26.771.031.000 1.343.234.000 31.284.596.000
5.856.799.000Akumulasi Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Aset Tetap
Rp35.946.048.05
7,00
C.14 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2018
dan 2017 masing-masing Rp35.946.048.057,00 dan
Rp32.187.713.196,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang disusutkan selama masa manfaat aset yang
bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap per 30 Juni 2018 sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
(Dalam Rupiah)
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 53.842.000.216 32.982.096.235 20.859.903.981
2 Gedung dan Bangunan 80.537.975.790 2.541.579.011 77.996.396.779
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 793.634.686 388.021.743 405.612.943
4 Aset Tetap Lainnya 1.133.292.500 34.351.068 1.098.941.432
136.306.903.192 35.946.048.057 100.360.855.135Akumulasi Penyusutan
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Aset Tak
Berwujud
Rp20.700.000,0
0
C.15 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2017 dan 2016
adalah Rp20.700.000,00 dan Rp20.700.000,00.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud
fisik. Aset Tak Berwujud pada Universitas Tidar berupa
software dan hasil kajian/penelitian. Mutasi transaksi
terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan
sebagai berikut:
Tabel Mutasi Aset Tak Berwujud
(Dalam Rupiah)
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 20.700.000
Mutasi tambah:
Transfer masuk -
Mutasi kurang: -
Saldo per 30 Juni 2017 20.700.000
Akumulasi Amortisasi s.d. 30 Juni 2017 -
Nilai Buku per 30 Juni 2017 20.700.000
Rincian Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2017 sebagai
berikut:
Rincian Aset Tak berwujud TA 2017
(Dalam Rupiah)
Uraian Nilai Perolehan
Software 13.500.000
Hasil kajian/penelitian 7.200.000
Jumlah 20.700.000
Aset Lain-Lain
Rp145.000.000
C.16 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp145.000.000 dan Rp110.000.000. Aset Lain-lain
merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam
kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam
operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah
sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2015 110.000.000
Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari aset tetap 50.000.000
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -
- penghapusan BMN (15.000.000)
Saldo per 31 Desember 2016 145.000.000
Akumulasi Penyusutan (79.000.000)
Nilai Buku per 31 Desember 2016 66.000.000
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain
dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Penambahan adalah dari reklasifikasi mesin genset
yang sudah dalam kondisi rusak dan tidak dapat
digunakan lagi senilai Rp50.000.000.
• Penghapusan Alat Angkut Darat Bermotor berupa
kendaraan bermotor roda 2 senilai Rp15.000.000.
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan,
akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi
Penyusutan
dan Amortisasi
Aset Lainnya
Rp374.824.140,
00
C.17 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni
2018 dan 2017 adalah masing-masing Rp374.824.140,00
dan Rp0. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan
kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan
pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni
2018 adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
Aset Tetap Nilai Perolehan
Akumulasi
Penyusutan/
Amortisasi
Nilai Buku
Aset Tak Berwujud
Software 45.166.760 7.500.845 37.665.915
Hasil kajian/penelitian 7.200.000 7.200.000
Jumlah 45.166.760 7.500.845 37.665.915
Aset Lain-lain 356.733.100 374.824.140 -18.091.040
Jumlah 401.899.860 382.324.985 19.574.875
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan
dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan
atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Utang kepada
Pihak Ketiga
C.18 Utang kepada Pihak Ketiga
Rp743.562.71
1,00
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2018 dan
2017 masing-masing sebesar Rp743.562.711,00 dan
Rp44.846.684,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan
kewajiban yang masih harus dibayar dan segera
diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu
kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.
Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Universitas Tidar
per tanggal pelaporan sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
(Dalam Rupiah)
Uraian Jumlah
Belanja Modal yang masih harus dibayar 567.423.000
Dana Pihak ketiga 176.139.711
Total 743.562.711
Pendapatan
Diterima di
Muka
Rp35.316.667,
00
C.19 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 30 Juni 2018 dan
2017 masing-masing sebesar Rp35.316.667 dan Rp0.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan
yang sudah diterima pembayarannya, namun barang/jasa
belum diserahkan.
Uang Muka
dari KPPN
Rp600.000.00
0,00
C.20 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 30 Juni 2018 dan 2017
masing-masing sebesar Rp600.000.000 dan
Rp600.000.000. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang
Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP)
yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih
berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran
pada tanggal pelaporan.
Ekuitas C.21 Ekuitas
Rp322.877.57
8.046,00
Ekuitas per 30 Juni 2018 dan 2017 masing-masing
sebesar Rp322.877.578.046,00 dan
Rp158.048.401.018,00. Ekuitas adalah kekayaan bersih
entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.
Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas.
Pendapatan
PNBP
Rp10.949.969.
289,00
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30
Juni 2018 dan 2017 adalah sebesar
Rp10.949.969.289,00 dan Rp9.223.776.933,00. Rincian
pendapatan tersebut terdiri dari:
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak TA 2018 dan
2017
Jumlah (Dalam
Rupiah)%
pendapatan sewa 15.750.000 19.250.000 (3.500.000) -18,18
Pendapatan Jasa giro - 1.406.056 (1.406.056) -100,00
Pendapatan uang pendidikan 4.231.440.000 7.400.255.000 (3.168.815.000) -42,82
Pendapatan uang ujian masuk,
kenaikan tingkat dan akhir 275.800.000 0 275.800.000 0,00
pendapatan uang pendidikan lainnya 4.668.570.000 0 4.668.570.000 0,00
Pendapatan denda keterlambatan
pekerjaan pemerintah 873.600 0 873.600 0,00
Jumlah 9.192.433.600 7.420.911.056,00 1.771.522.544 23,87204
Uraian Realisasi 2017
(Dalam Rupiah)
Realisasi 2016
(Dalam Rupiah)
Naik/Turun
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat penurunan pada Pendapatan Jasa Giro
sebesar (Rp1.406.056,00) atau (100%) hal ini
disebabkan pada sejak TA 2017 Dirjen
Perbendaharaan mengeluarkan kebijakan terkait jasa
giro dimana setiap instansi pemerintah tidak
diperbolehkan menerima jasa giro.
2. Terdapat penurunan pada Pendapatan Uang
Pendidikan sebesar (Rp3.168.815.000,00) atau
(42.82%) hal ini disebabkan pada TA 2016 pendapatan
yang berkaitan dengan pendidikan dimasukkan dalam
MAK 423511 (Pendapatan Uang Pendidikan),
sedangkan pada TA 2017 sudah dikategorikan dalam
MAK yang sesuai yaitu 423512 untuk Pendapatan
Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat dan Akhir serta
423519 untuk Pendapatan Pendidikan Lainnya.
Beban
Pegawai
Rp2.929.603.9
37,00
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai sampai 30 Juni 2017 dan 2016
masing-masing sebesar Rp2.929.603.937,00 dan
Rp3.245.632.154,00. Beban Pegawai adalah beban atas
kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada pejabat negara,
Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal.
Rincian Beban Pegawai TA 2017 dan 2016
30 Juni 2017 30 Juni 2016Jumlah (Dalam
Rupiah)%
Belanja gaji pokok PNS 1.221.677.500 1.234.327.820 (12.650.320) -1,02
Belanja pembulatan gaji PNS 17.501 18.394 (893) -4,85
Belanja Tunjangan Sumi/istri PNS 59.711.806 60.122.510 (410.704) -0,68
Belanja tunjangan anak PNS 9.745.536 7.143.449 2.602.087 36,43
Belanja tunjangan struktural PNS 58.440.000 49.280.000 9.160.000 18,59
Belanja tunjangan fungsional PNS 316.650.000 386.525.000 (69.875.000) -18,08
Belanja tunjangan PPh PNS 21.139.232 50.303.041 (29.163.809) -57,98
Belanja tunjangan beras PNS 48.448.980 41.713.920 6.735.060 16,15
Belanja uang makan PNS 141.544.000 162.370.200 (20.826.200) -12,83
Belanja tunjangan umum PNS 31.700.000 34.305.000 (2.605.000) -7,59
Belanja tunjangan profesi dosen 473.748.260 1.090.160.180 (616.411.920) -56,54
Belanja tunjangan kehormatan profesor 110.003.600 130.103.200 (20.099.600) -15,45
Belanja tunjangan tenaga pendidik non PNS 438.258.500 0 438.258.500 0,00
Jumlah Belanja Kotor 2.931.084.915 3.246.372.714 (315.287.799) -9,71
Pengembalian Belanja Pegawai (1.480.978) (740.560) (740.418) 99,98
Jumlah Belanja 2.929.603.937 3.245.632.154 -316.028.217 -9,74
URAIAN
Realisasi (Dalam Rupiah) Kenaikan (Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terjadi kenaikan pada Belanja Tunjangan Anak PNS
sebesar Rp2.602.087,00 atau 36.43% dari semester 1
TA 2016 Rp7.143.449,00 hal ini disebabkan adanya
penambahan jumlah pegawai yang berasal dari
instansi lain, baik ditugaskan maupun mutasi;
2. Terjadi penurunan pada tunjangan PPh PNS sebesar
(Rp29.163.809) atau (57.98%) dari semester 1 TA 2016
sebesar Rp386.525.000,00. Hal ini terjadi karena
adanya penambahan jumlah pegawai yang memiliki
tanggungan (anak dan istri/suami) sehingga semakin
tinggi batas PTKP yang dimiliki pegawai yang
bersangkutan;
3. Terjadi penurunan pada tunjangan profesi dosen
sebesar (Rp616.411.920) atau (56.54%) dari semester
1 TA 2016 sebesar Rp1.090.160.180,00. Hal ini
disebabkan pada TA 2016 akun belanja yang
digunakan untuk membayar tunjangan profesi dosen
masih menggunakan satu MAK yaitu 511153,
sedangkan pada TA 2017 sudah menggunakan dua
MAK yaitu 511153 untuk dosen PNS dan 511521
untuk dosen non PNS.
Beban
Persediaan
Rp190.214.00
0,00
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan sampai 30 Juni 2017 dan 2016
masing-masing sebesar Rp190.214.000,00 dan Rp0.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat
konsumsi atas barang-barang yang habis pakai,
termasuk barang-barang hasil produksi baik yang
dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban
Persediaan sampai 30 Juni 2017 dan 2016 sebagai
berikut:
Rincian Beban Persediaan TA 2017 dan 2016
URAIAN
TH 2017
(Dalam
Rupiah)
TH 2016
(Dalam
Rupiah)
NAIK (TURUN)
(Dalam Rupiah)%
Beban Persediaan Konsumsi 186.236.000 0 186.236.000 0
Beban persediaan bahan baku 3.978.000 0 3.978.000 0
Jumlah 190.214.000 0 190.214.000 0
Beban Barang
dan Jasa
Rp7.976.912.6
21,00
D.4 Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa sampai 30 Juni 2017
dan 2016 masing-masing sebesar Rp7.976.912.621,00
dan Rp8.054.404.109,00. Beban Barang dan Jasa terdiri
dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang
dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul
karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak
menghasilkan aset tetap. Rincian Beban Barang dan
Jasa untuk sampai 30 Juni 2017 dan 2016 sebagai
berikut:
Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2017 dan 2016
URAIAN JENIS BEBAN
30/06/2017
(Dalam
Rupiah)
30/06/2016
(Dalam
Rupiah)
Naik/Turun
(Dalam
Rupiah)
%
Beban Keperluan perkantoran 1.095.921.961 1.081.297.657 14.624.304 1,35
Beban Pengiriman surat dinas pos pusat 3.094.200 4.193.560 -1.099.360 -26,22
Beban honor operasional satuan kerja 157.650.000 108.560.000 49.090.000 45,22
Beban barang operasional lainnya 5.300.000 0 5.300.000 0,00
Beban Bahan 966.341.990 67.909.400 898.432.590 1322,99
Beban Honor output kegiatan 355.345.275 0 355.345.275 0,00
Beban non operasional lainnya 4.857.029.455 6.508.204.826 -1.651.175.371 -25,37
Beban langganan listrik 258.388.620 233.108.073 25.280.547 10,84
Beban langganan telepon 5.889.320 11.567.193 -5.677.873 -49,09
Beban langganan air 21.948.500 28.063.400 -6.114.900 -21,79
Beban sewa 108.615.800 11.500.000 97.115.800 844,49
Beban jasa profesi 127.050.000 0 127.050.000 0,00
Beban Aset ekstrakomtabel peralatan dan mesin 14.337.500 0 14.337.500 0,00
Jumlah 7.976.912.621 8.054.404.109 -77.491.488 (0,96)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Terdapat kenaikan pada Beban Honorarium
Operasional Satuan Kerja sebesar Rp49.090.000,00
atau 45.22%. Hal ini disebabkan pada TA 2017
terdapat penambahan pejabat pengelola satker.
4. Terdapat kenaikan signifikan pada Beban Bahan
sebesar Rp898.432.590,00 atau 1322.99%. Hal ini
disebabkan pada TA 2017 masing-masing
fakultas/unit kerja sudah mendapatkan alokasi
anggaran secara terpisah untuk kegiatan praktikum
mahasiswa.
5. Terdapat kenaikan signifikan pada Beban Sewa
sebesar Rp97.115.800,00 atau 844.49%. Hal ini
disebabkan adanya penambahan jumlah pejabat
struktural (Eselon I/setingkat dan Eselon II) yang
berasal dari luar daerah yang belum memiliki tempat
tinggal di wilayah sekitar Kota Magelang.
Beban
Pemeliharaan
Rp431.027.56
9,00
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan sampai 30 Juni 2018 dan 2017
masing-masing sebesar Rp431.027.569,00 dan
Rp668.400.895,00. Beban Pemeliharaan merupakan
beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset
tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
normal. Rincian Beban Pemeliharaan sampai 30 Juni
2018 dan 2017 sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan TA 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BEBAN TH 2018 (Dalam
Rupiah)
TH 2017
(Dalam
rupiah)
Naik/Turun %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 149.156.252 381.857.275 -232.701.023 (60,94)
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 259.740.317 254.157.120 5.583.197 2,20
Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 22.131.000 32.386.500 -10.255.500 (31,67)
Jumlah 431.027.569 668.400.895 -237.373.326 (35,51)
Terdapat penurunan pada Beban Pemeliharaan pada
semester 1 TA 2018 sebesar (Rp237.373.326,00) atau
sebesar (35.51%) dari realisasi beban pemeliharaan
semester 1 TA 2017 sebesar Rp668.400.895,00.
Beban
Perjalanan
Dinas
Rp1.272.683.7
86,00
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas sampai 30 Juni 2017 dan 2016
masing-masing sebesar Rp1.272.683.786,00 dan
Rp1.251.294.066,00. Beban tersebut merupakan beban
yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban
Perjalanan Dinas sampai 30 Juni 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BEBAN
TH 2018 (Dalam
rupiah)
TH 2017
(Dalam
Rupiah)
Naik/TurunNAIK
(TURUN)
%
Beban Perjalanan Biasa 722.078.961 726.245.869 -4.166.908 -0,57
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 400.000 990.000 -590.000 -59,60
Beban Perjalanan Dinas paket meeting dalam kota 292.026.800 237.454.300 54.572.500 22,98
Beban Perjalanan Dinas paket meeting luar kota 238.752.025 260.880.863 -22.128.838 -8,48
Beban Perjalanan Biasa- luar negeri 19.426.000 25.723.034 -6.297.034 -24,48
Jumlah 1.272.683.786 1.251.294.066 21.389.720 1,71
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi
kenaikan pada Beban Perjalanan Dinas sebesar
Rp21.389.720,00 atau 1.71% yang disebabkan
banyaknya perjalanan dinas yang dilakukan dalam
rangka kerjasama antar perguruan tinggi serta
penyelenggaraan seminar yang melibatkan dosen dan
juga mahasiswa.
Beban Barang
untuk
Diserahkan
kepada
Masyarakat
Rp0
D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
sampai 30 Juni 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp0 dan Rp0. Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat merupakan beban pemerintah dalam bentuk
barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan
untuk mencapai tujuan entitas.
Beban
Bantuan
Sosial Rp0
D.8 Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial sampai 30 Juni 2018 dan 2017
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Beban bantuan
sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk
uang/barang atau jasa kepada masyarakat untuk
menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat selektif.
Beban
Penyusutan
dan Amortisasi
Rp4.034.151.6
86,00
D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi sampai 30
Juni 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp4.034.151.686,00 dan Rp3.288.638.174,00. Beban
Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi
digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat
ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban
Penyusutan dan Amortisasi sampai 30 Juni 2018 dan
2017 sebagai berikut:
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
TA 2018 dan 2017
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI
TH 2018 (Dalam
Rupiah)
TH 2017
(Dalam
Rupiah)
Naik/Turun
NAIK
(TURUN)
%
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 2.985.068.518 2.764.956.877 220.111.641 7,96
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 897.597.071 475.757.215 421.839.856 88,67
Beban penyusutan jalan dan jembatan 89.144.000 89.144.000
Beban Penyusutan Irigasi 1.036.514 48.474 988.040 2038,29
Beban Penyusutan Jaringan 36.537.752 36.537.752 - 0,00
Beban Penyusutan Aset tetap lainnya 11.337.856 11.337.856 - 0,00
beban amortisasi software 3.958.345 3.958.345
Beban penyusutan aset tetap yang tidak
digunakan dalam operasi pemerintah 9.471.630 9.471.630
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 4.034.151.686 3.288.638.174 732.083.537 22,26
Beban
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih Rp0
D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan
beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan
piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan
Piutang Tak Tertagih sampai 30 Juni 2018 dan 2017
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp74.548.750,00.
Surplus/Defisi
t dari Kegiatan
Non
Operasiona
Rp2.999.080,0
0
D.12 Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri
dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan
bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional sampai 30
Juni 2018 dan 2017 sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional TA 2018 dan 2017
URAIAN
TH 2018
(Dalam
Rupiah)
TH 2017 (Dalam
Rupiah)
NAIK
(TURUN)
%
pelepasan aset non lancar -929.436.343 0,00
pendapatan penyelesaian kewajiban jangka panjang - 0 0,00
surplus/defisit kegiatan non operasional 2.999.080 7.691.150 0,00
beban penyesuaian nilai persediaan - 0 0,00
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 2.999.080 -921.745.193 0,00
*) Pendapatan/Beban Penyesuaian Nilai Persediaan timbul karena
kebijakan penilaian persediaan menggunakan metode Harga
Perolehan Terakhir. Akun ini tidak akan muncul ketika penilaian
persediaan menggunakan metode First In First Out (FIFO)
Pos Luar Biasa
Rp0
D.13 Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan
berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
sampai 30 Juni 2018 dan 2017 adalah Rp0 dan Rp0.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp247.306.701.4
15,00
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 dan 2016
masing-masing sebesar Rp247.306.701.415,00 dan Rp0.
Surplus/Defisi
t LO
(Rp8.102.185.438
,00)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus/Defisit LO untuk periode yang berakhir
pada 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebesar
(Rp8.102.185.438,00) dan (Rp4.729.593.758,00).
Surplus/defisit LO merupakan selisih lebih/kurang
antara surplus/defisit kegiatan operasional,
surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar
biasa.
Penyesuaian
Nilai Aset
Rp0
E.3.1 Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir
pada 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp0 dan
Rp0. Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil
penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Koreksi Nilai
Persediaan
Rp0
E.3.2 Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai
persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam
pecatatan persediaan yang terjadi pada periode
sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai persediaan pada
30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp0 dan
Rp0.
Selisih
Revaluasi Aset
Tetap Rp0
E.3.3 Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang
muncul pada saat dilakukan penilaian ulang aset tetap.
Selisih Revaluasi Aset Tetap pada 30 Juni 2017 dan 2016
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi
(Rp92.228.591.
782,00)
E.3.5 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi pada 30 Juni 2017 dan
2016 adalah sebesar (Rp92.228.591.782,00) dan Rp0.
Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap
dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.
Koreksi Lain-
Lain Rp0
E.3.6 Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain pada 30 Juni 2017 dan 2016 adalah
sebesar Rp0 dan Rp0.
Transaksi
Antar Entitas
Rp11.072.476.82
3,00
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang
berakhir 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing sebesar
Rp11.072.476.823,00 dan Rp106.360.878.624,00.
Transaksi antar Entitas adalah transaksi yang
melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda baik
internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan
BUN.
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas (Dalam Rupiah)
Diterima dari Entitas Lain (9.214.572.488)
Ditagihkan ke Entitas Lain 20.287.049.311
Jumlah 11.072.476.823
NilaiTransaksi Antar Entitas
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:
E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan
ke Entitas Lain (DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain
merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan
belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN). Pada
periode hingga 30 Juni 2017, DDEL sebesar
Rp9.214.572.488,00 sedangkan DKEL sebesar
Rp20.287.049.311,00.
Diterima dari Entitas Lain (DDEL) merupakan akun
kontra dari pendapatan yang disetorkan ke kas negara,
yang terdiri dari:
1. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
sebesar Rp37.888.888,00.
2. Pendapatan Uang Pendidikan sebesar
Rp4.231.440.000,00.
3. Pendapatan Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat dan
Akhir sebesar Rp275.800.000,00.
4. Pendapatan Pendidikan Lainnya sebesar
Rp4.668.570.000,00
5. Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan pemerintah sebesar Rp873.600,00.
Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) merupakan akun
kontra dari belanja (netto) yang bersumber dari Rupiah
Murni yang terdiri dari:
1. Belanja Pegawai sebesar Rp2.929.603.937,00.
2. Belanja Barang sebesar Rp10.017.517.613,00.
3. Belanja Modal sebesar Rp7.285.988.234,00.
E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan
perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas
lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-
BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 30 Juni 2017
sebesar Rp0.
E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian
Pengesahan Hibah Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas
pencatatan hibah langsung KL dalam bentuk kas, barang
maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan hibah
dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp0-.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan
transaksi atas pencatatan pengembalian hibah langsung
entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 30 Juni 2017 adalah Rp0.
Ekuitas Akhir
Rp158.048.401.018
,00
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016
masing-masing sebesar Rp158.048.401.018,00 dan
Rp101.631.284.866,00.
i
LAPORAN KEUANGAN UNAUDITED
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018
Jalan Kapten Suparman Nomor 39 Magelang
Telp. (0293) 364113 Fax. (0293) 362438
ii
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Universitas Tidar adalah salah satu entitas akuntansi di bawah
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu
pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Universitas Tidar mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis
akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang
transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi
pengelolaan keuangan negara pada Universitas Tidar. Di samping itu, laporan
keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Magelang, Januari 2019
Kuasa Pengguna Anggaran,
Mukh Arifin
iii
DAFTAR ISI
TAR ISI Kata Pengantar x
Daftar Isi x
Pernyataan Tanggung Jawab x
Ringkasan x
I. Laporan Realisasi Anggaran x
II. Neraca x
III. Laporan Operasional x
IV. Laporan Perubahan Ekuitas x
V. Catatan atas Laporan Keuangan x
A. Penjelasan Umum x
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran x
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca x
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional x
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas x
F. Pengungkapan Penting Lainnya x
VI. Lampiran dan Daftar x
iv
UNIVERSITAS TIDAR JALAN KAPTEN SUPARMAN NO. 39 MAGELANG 56116
TELP. (0293) 364113 FAX. (0293) 362438
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Universitas Tidar yang terdiri dari: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018 sebagaimana terlampir,
adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Magelang, Januari 2019
Kuasa Pengguna Anggaran,
Mukh Arifin
v
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Universitas Tidar Tahun 2017 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-
LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2018.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2018 adalah berupa Pendapatan
Negara Bukan Pajak sebesar Rp24.040.052.768,00 atau mencapai 94.86
persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp25.343.406.000,00.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2018 adalah sebesar
Rp49.484.264.163,00 atau mencapai 95.29 persen dari alokasi anggaran
sebesar Rp51.931.321.000,00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas pada 31 Desember 2018. Nilai Aset per 31 Desember 2018
dicatat dan disajikan sebesar Rp323.549.530.426,00 yang terdiri dari: Aset
Lancar sebesar Rp106.243.662,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar
Rp0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp323.427.028.531,00; dan Aset Lainnya
(neto) sebesar Rp16.258.233,00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp651.288.105,00 dan
Rp322.898.242.321,00.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-
vi
LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk
periode sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp23.810.446.500,00, sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional
adalah sebesar Rp46.767.491.254,00 sehingga terdapat Defisit dari
Kegiatan Operasional senilai (Rp22.957.044.754,00) Surplus/Defisit
Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-masing
sebesar Rp70.317.489,00 dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami
Defisit-LO sebesar (Rp22.886.727.265,00).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2018 adalah sebesar
Rp277.256.765.538,00 dikurangi Surplus/Defisit-LO sebesar
(Rp22.886.727.265,00) ditambah dengan koreksi-koreksi senilai
Rp43.083.992.653,00 dan Transaksi Antar Entitas sebesar
Rp25.444.211.395,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember
2018 adalah senilai Rp322.898.242.321,00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 disusun dan disajikan
berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan
Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2017 disusun dan disajikan
dengan basis akrual.
vii
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNIVERSITAS TIDAR
LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(Dalam Rupiah)
TA 2017
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 25,343,406,000 24.040.052.768 94,86 19.789.392.839
JUMLAH PENDAPATAN 25,343,406,000 24.040.052.768 94,86 19.789.392.839
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 7.651.394.000 6.991.339.366 91,37 6.564.891.283
Belanja Barang B.4 33.549.172.000 31.828.847.589 94,87 28.151.973.285
Belanja Modal B.5 10.730.755.000 10.664.077.208 99,38 11.322.056.737
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
JUMLAH BELANJA 51.931.321.000 49.484.264.163 95,29 46.038.921.305
% thd AnggCATATANURAIANTA 2018
- 8 -
II. NERACA
UNIVERSITAS TIDAR NERACA
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 (Dalam Rupiah)
2018 2017 Jumlah %
Kas di Bendahara Penerimaan C.1 1.500.000 (1.500.000) (100,00) Kas Lainnya dan Setara Kas C.2 42.730.688 (42.730.688) (100,00) Belanja Dibayar di Muka C.3 37.400.000 37.400.000 - - Piutang Bukan Pajak C.4 21.397.500 185.435.000 (164.037.500) (88,46) Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.5 (106.988) (18.543.500) 18.436.512 (99,42) Persediaan C.6 47.553.150 47.779.000 (225.850) (0,47) Jumlah Aset Lancar 106.243.662 296.301.188 (190.057.526) (64,14)
Tanah C.7 217.097.561.364 168.351.435.876 48.746.125.488 28,95 Peralatan dan Mesin C.8 54.875.903.466 53.127.696.648 1.748.206.818 3,29 Gedung dan Bangunan C.9 84.183.399.997 80.297.899.660 3.885.500.337 4,84 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.10 941.834.686 793.634.686 148.200.000 18,67 Aset Tetap Lainnya C.11 1.343.922.500 1.123.547.500 220.375.000 19,61 Konstruksi dalam pengerjaan C.12 6.792.248.300 5.605.513.500 1.186.734.800 21,17 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.13 (41.807.841.782) (32.253.524.640) (9.554.317.142) 29,62 Jumlah Aset Tetap 323.427.028.531 277.046.203.230 46.380.825.301 16,74
ASET LAINNYAAset Tidak Berwujud C.14 52.366.760 48.090.000 4.276.760 8,89 Aset Lain-Lain C.15 356.733.100 - (356.733.100) - Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.16 (392.841.627) (3.423.750) (389.417.877) 11.374,02 Jumlah Aset Lainnya 16.258.233 44.666.250 (741.874.217) (1.660,9)
JUMLAH ASET 323.549.530.426 277.387.170.668 45.448.893.558 16,38
Utang kepada Pihak Ketiga C.17 615.971.438 94.480.963 521.490.475 551,95 Pendapatan Diterima di Muka C.18 35.316.667 35.316.667 - -
651.288.105 129.797.630 521.490.475 401,77
Ekuitas C.19 322.898.242.321 277.256.765.538 45.641.476.783 16,46 JUMLAH EKUITAS 322.898.242.321 277.256.765.538 45.641.476.783 16,46
323.549.530.426 277.386.563.168 46.162.967.258 16,64
URAIAN CATATANJumlah Kenaikan(Penurunan)
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
- 9 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
UNIVERSITAS TIDAR LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(Dalam Rupiah)
2018 2017 Jumlah %
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 23.810.446.500 19.900.564.722 3.909.881.778 19,65
23.810.446.500 19.900.564.722 3.909.881.778 19,65
Beban Pegawai D.2 6.991.339.366 6.564.891.283 426.448.083 6,50
Beban Persediaan D.3 536.484.589 518.801.527 17.683.062 3,41
Beban Barang dan Jasa D.4 26.098.006.565 22.701.908.771 3.396.097.794 14,96
Beban Pemeliharaan D.5 1.546.507.553 1.675.014.034 (128.506.481) -7,67
Beban Perjalanan Dinas D.6 3.802.814.616 3.421.610.175 381.204.441 11,14
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - - - 0,00
Beban Bantuan Sosial D.8 - - - 0,00
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 7.810.775.077 7.227.168.760 583.606.317 8,08
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 (18.436.512) 18.543.500 (36.980.012) 0,00
46.767.491.254 42.127.938.050 4.639.553.204 11,01
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (22.957.044.754) (22.227.373.328) (729.671.426) 3,28
D.11
Surplus/defisit Pelepasan Aset Nonlancar - (929.436.343) 929.436.343 -100
Surplus/Defisit Penyelesaian jangka panjang - -
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 70.317.489 52.957.501 17.359.988 32,78
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL70.317.489 (876.478.842) 946.796.331 -108,02273
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (22.886.727.265) (23.103.852.170) 217.124.905 -0,9397779
D.12 - -
SURPLUS/DEFISIT LO (22.886.727.265) (23.103.852.170) 217.124.905 -0,94
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
URAIAN CATATANJumlah Kenaikan(Penurunan)
BEBAN
- 10 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNIVERSITAS TIDAR LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(Dalam Rupiah)
2018 2017 Jumlah %
EKUITAS AWAL E.1 277.256.765.538 247.306.701.415 29.950.064.123 0
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (22.886.727.265) (23.103.852.170) 217.124.905 (0,94) KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI
EKUITASE.3 43.083.992.653 16.808.545.827
26.275.446.826 156,32
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN - 0
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR - 0
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - - - 0
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 46.268.405.238 109.020.421.009 (62.752.015.771) -57,56
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.5 (3.184.412.585) (92.211.875.182) 89.027.462.597 (96,55)
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - - - 0
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 25.444.211.395 36.245.370.466 (10.801.159.071) (29,80)
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.5 45.641.476.783 29.950.064.123 15.691.412.660 52,39
EKUITAS AKHIR E.6 322.898.242.321 277.256.765.538 45.641.476.783 16,46
Kenaikan (Penurunan)
E.3.1 - -
URAIAN CATATANJumlah
11
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Universitas Tidar
Dasar
Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Universitas Tidar yang selanjutnya diakronimkan
UNTIDAR merupakan perguruan tinggi negeri di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang
berkedudukan di Kota Magelang, Kabupaten Magelang,
Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo, Provinsi
Jawa Tengah. UNTIDAR didirikan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pendirian Universitas
Tidar pada tanggal 1 April 2014 dan diresmikan pada tanggal
2 April 2014.
Universitas Tidar memiliki Visi: Universitas Berbasis
Riset dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
Seni dan kewirausahaan. Seluruh visi pada Fakultas,
Jurusan/Program Studi, dan Lembaga di lingkungan UNTIDAR
disusun selaras dengan visi universitas. Untuk mencapai Visi,
pimpinan universitas menetapkan Rencana Strategis (Renstra).
Renstra merupakan dokumen Rencana Pengembangan
Jangka Menengah (RPJM). Dokumen Renstra diturunkan dari
Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) Universitas
yaitu Rencana Induk Pengembangan (RENIP) Universitas Tidar
pada kurun waktu 25 tahunan yaitu tahun 2017-2041.
Pengembangan pada 5 (lima) tahun pertama RPJP (2017-
2021) merupakan fase implementasi nilai-nilai riset dalam
pembelajaran dan tata kelola universitas yang sehat. Lima.
Lima tahun kedua RPJP (2021-2026) merupakan fase
penguatan riset berorientasi pada produktivitas dan tata kelola
universitas melalui sistem informasi management terintegrasi,
menuju good university governance. Lima tahun ketiga RPJP
(2026-2031) merupakan fase implementasi hasil riset ke dunia
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
12
usaha, pengabdian kepada masyarakat, dan tata kelola
universitas yang efektif-efisien. Lima tahun keempat RPJP
(2031-2036) merupakan fase mengembangkan lembaga riset
yang mandiri untuk mewujudkan universitas-riset dan tata
kelola universitas yang efektif-efisien. Lima tahun kelima RPJP
(2036-2041) merupakan fase menjadi universitas-riset yang
berdaya saing nasional didukung dengan kelembagaan riset
yang mandiri dan tata kelola universitas yang efektif-efisien.
Rencana Strategis Universitas Tidar 2017-2021
merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat visi, misi, strategi dan kebijakan, program
dan indikator kegiatan pengembangan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan
sasaran jangka menengah UNTIDAR yang selaras dengan
strategi dan kebijakan UNTIDAR.
Tugas pokok dan fungsi UNTIDAR adalah
menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan dapat
menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dalam berbagai rumpun
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi
syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Visi
Visi yang dimiliki Universitas Tidar adalah : “Universitas
berbasis riset dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan kewirausahaan”.
Misi
Misi yang ditempuh oleh Universitas Tidar adalah :
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
berdasarkan pendekatan riset;
2. Melaksanakan tridharma perguruan tinggi berdasarkan
pendekatan riset;
13
3. Mengembangkan praktik wirausaha berdasarkan
pendekatan riset; dan
4. Melaksanakan tata kelola dan tata kerja perguruan
tinggi yang transparan, akuntabel, efektif, efisien,
partisipatif, dan berkeadilan.
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang berkarakter, bertakwa,
cendikia, dan menjunjung tinggi nilai pancasila serta
berorientasi pada kewirausahaan;
2. Mengembangkan, mentransformasikan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni melalui kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat;
3. Menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni hasil penelitian untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan kemajuan bangsa;
4. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha Mahasiswa
berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni;
dan
5. Terwujudnya tata kelola penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang transparan, akuntabel, efektif, efisien,
partisipatif, dan berkeadilan.
Organisasi
Universitas Tidar (Untidar) dipimpin oleh seorang Rektor dan
dibantu oleh tiga orang pembantu rektor, yaitu Pembantu
Rektor I Bidang Akademik, Pembantu Rektor II bidang umum
dan keuangan, dan Pembantu Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni.
1. Universitas Tidar memiliki lima (5) fakultas, masing-masing
fakultas dipimpin oleh seorang Dekan dan dua orang wakil
dekan. Program studi dipimpin oleh seorang ketua program
studi, sekretaris program studi dan kepala laboratorium.
14
2. Universitas Tidar memiliki 4 UPT meliputi UPT
Perpustakaan, UPT TIK, UPT Bahasa dan UPT
Kewirausahaan.
3. Dan Satuan pengawas internal (SPI) yang dipimpin oleh
Ketua SPI
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2018 ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh
Universitas Tidar. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur
manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual
(SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri
dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN
adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan
laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis
Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Universitas Tidar menerapkan basis akrual dalam penyusunan
dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan
penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi,
15
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang
yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Universitas
Tidar dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan
adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya
ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar
nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah
untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata
uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing
ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017
telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan
akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Universitas Tidar
yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Riset,
16
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Disamping itu, dalam
penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Universitas Tidar adalah
sebagai berikut:
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan- LRA
• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas
Umum Negara (KUN).
• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan
azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan
bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Pendapatan-
LO
(2) Pendapatan- LO
• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu
adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara
khusus pengakuan pendapatan-LO pada Universitas
Tidar adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Uang Pendidikan Mahasiswa.
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional
antara nilai dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Sewa kantin
o Pendapatan Sewa gedung dan bangunan untuk Bank.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan
azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan
17
bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Belanja (3) Belanja
• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih
dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari
KUN.
• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas,
yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya
konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa.
• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
18
organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang
Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai
nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di
neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada
tanggal neraca.
• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat
berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan
investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai
nominal.
• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan
Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul
hak yang didukung dengan Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila
terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan
didukung dengan naskah perjanjian yang
menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta
jumlahnya bisa diukur dengan andal
• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan
dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.
Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang
yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya
19
penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas
Piutang
Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan
s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan
100% 2. Piutang telah diserahkan
kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh
tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca
disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian
Lancar TPA.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi
fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
▪ harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
▪ harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
▪ harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap b. Aset Tetap
20
• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang
dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun.
• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan
atau harga wajar.
• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan
minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin
dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah);
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang
nilainya sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000
(dua puluh lima juta rupiah);
c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan
sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara lain
karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan
kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak
berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang
(RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir
direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada
usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
21
Penyusutan
Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat
dari suatu aset tetap.
• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan
dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat
dan/atau usang yang telah diusulkan kepada
Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa
memperhitungkan adanya nilai residu.
• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset
Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam
Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset
Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
Modern) 4 tahun
22
Piutang
Jangka
Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang
diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka
waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal
pelaporan.
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai
berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai
yang dapat direalisasikan.
Aset
Lainnya
e. Aset Lainnya
• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar,
aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam
Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat
neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi
akumulasi amortisasi.
• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan
dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan
atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka
Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak
Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara
umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
23
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana,
Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran,
Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan
sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa
lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar
sumber daya ekonomi pemerintah.
• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau
24
jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah
tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada
Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar,
Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh
tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar
nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali
transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan
kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut
dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
25
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan
Rp24.040.0
52.768,00
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2018 dan Tahun 2017 masing-masing sebesar
Rp24.040.052.768,00 dan Rp 19.789.392.839,00. Tahun 2018
Realisasi Pendapatan mencapai 94.86 persen dari estimasi
pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp25.343.406.000,00.
Pendapatan Universitas Tidar terdiri dari Pendapatan
pemindahtanganan BMN lainnya, Pendapatan dari pemanfaatan
BMN, pendapatan pendidikan, pendapatan denda keterlambatan
pekerjaan pemerintah dan Pendapatan lain-lain dengan rincian
sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
(dalam rupiah)
2017
pendapatan pemindahtanganan
BMN lainnya - - 37.888.888 (37.888.888) (100,00)
Pendapatan pengelolaan BMN - 34.456.000 - 56.595.000 (22.139.000) (39,12)
Pendapatan Jasa giro - 1.775.289 - - 1.775.289 0
Pendapatan pendidikan 25.343.406.000 23.918.461.000 94,38 19.661.452.500 4.257.008.500 21,65Pendapatan denda keterlambatan
pekerjaan pemerintah - - 873.600 (873.600) (100,00)
Pendapatan Lain-lain - 62.293.479 - 20.082.851 42.210.628 210,18
Pendapatan Lain-lain II - 23.067.000 - 12.500.000 10.567.000 84,54
Jumlah 25.343.406.000 24.040.052.768 94,86 19.789.392.839 4.250.659.929 21,48
Kenaikan(Penurunan)
Realisai Jumlah %Uraian
2018
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Berdasasrkan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat kenaikan pada pendapatan pendidikan sebesar
Rp4.257.008.500,00 atau 21,65% dari realisasi TA 2017
sebesar Rp19.661.452.500,00
2. Pendapatan lain-lain pada TA 2018 sebesar Rp62.293.479,00
diperoleh dari penerimaan kembali belanja pegawai tahun
26
anggaran yang lalu sebesar Rp80.00, penerimaan kembali
belanja barang tahun anggaran yang lalu sebesar
Rp13.026.000,00 serta penerimaan kembali belanja modal
tahun anggaran yang lalu sebesar Rp49.267.399,00.
Realisasi
Belanja
Negara
Rp49.484.264
.163,00
B.2 Belanja
Realisasi Belanja pada TA 2018 dan TA 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp49.484.264.163,00 dan
Rp46.038.921.305,00. Tahun 2018 realisasi belanja
Rp49.484.264.163,00 atau 95.29% dari anggaran belanja
sebesar Rp51.931.321.000,00. Rincian anggaran dan realisasi
belanja TA 2018 adalah sebagai berikut:
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2018
(dalam rupiah)
2017
Belanja Pegawai 7.651.394.000 6.993.190.477 91,40 6.569.342.746 423.847.731 6,45
Belanja Barang 33.549.172.000 31.828.847.589 94,87 28.159.446.667 3.669.400.922 13,03
Belanja Modal 10.730.755.000 10.664.077.208 99,38 11.322.056.737 (657.979.529) -5,81
Belanja Bantuan Sosial - - - -
Total Belanja Kotor 51.931.321.000 49.486.115.274 95,29 46.050.846.150 3.435.269.124 7,4597
Pengembalian (1.851.111) - (11.924.845) (13.775.956) 115,52
Jumlah 51.931.321.000 49.484.264.163 95,29 46.038.921.305 3.421.493.168 7,432
Realisasi
Kenaikan(Penurunan)
Jumlah %Uraian
2018
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Realisasi belanja pegawai pada tahun 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp423.847.731,00 atau 6.45% dari realisasi
belanja pegawai tahun 2017 sebesar Rp6.569.342.746,00
2. Realisasi belanja barang pada tahun 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp3.669.400.922,00 atau 13.03% dari
realisasi belanja barang tahun 2017 sebesar
Rp28.159.446.667,00.
3. Realisasi belanja modal pada tahun 2018 mengalami
penurunan sebesar (Rp657.979.529,00) atau (5.81%) dari
realisasi belanja modal tahun 2017 sebesar
Rp11.322.056.737,00
27
Belanja
Pegawai
Rp6.991.339
.366,00
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp6.991.339.366 dan Rp6.564.891.283,00.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali
pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2018 dan 2017
(dalam rupiah)
Jumlah %
Belanja gaji pokok PNS 2.696.682.100 2.509.836.500 186.845.600 7,44
Belanja pembulatan gaji PNS 35.786 34.236 1.550 4,53
Belanja Tunjangan Sumi/istri PNS 168.829.088 135.378.976 33.450.112 24,71
Belanja tunjangan anak PNS 39.536.695 23.172.934 16.363.761 70,62
Belanja tunjangan struktural PNS 127.180.000 131.300.000 (4.120.000) (3,14)
Belanja tunjangan fungsional PNS 781.250.000 698.500.000 82.750.000 11,85
Belanja tunjangan PPh PNS 40.628.768 42.084.640 (1.455.872) (3,46)
Belanja tunjangan beras PNS 122.172.540 100.663.800 21.508.740 21,37
Belanja uang makan PNS 462.303.000 391.480.000 70.823.000 18,09
Belanja tunjangan umum PNS 59.460.000 64.340.000 (4.880.000) (7,58)
Belanja tunjangan profesi dosen 1.070.776.700 1.155.761.660 (84.984.960) (7,35)
Belanja tunjangan kehormatan profesor 404.751.600 264.969.600 139.782.000 52,75
Belanja Tunjangan Tendik Non PNS 1.019.584.200 1.051.820.400 (32.236.200) -
Jumlah Belanja Kotor 6.993.190.477 6.569.342.746 423.847.731 6,45
Pengembalian Belanja Pegawai (1.851.111) (4.451.463) 2.600.352 -58,42
Jumlah Belanja 6.991.339.366 6.564.891.283 426.448.083 6,50
URAIANREALISASI TA
2018
REALISASI TA
2017
Kenaikan(Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat kenaikan pada belanja tunjangan anak PNS TA 2018
sebesar Rp16.363.761,00 atau 70.62% dari realisasi TA 2017
Rp23.172.934,00.
2. Terdapat kenaikan pada belanja tunjangan kehormatan
profesor TA 2018 sebesar Rp139.782.000,00 atau 52.75%
dari realisasi TA 2017 sebesar Rp264.969.600,00.
28
3. Secara keseluruhan realisasi belanja pegawai TA 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp426.448.083,00 atau 6.50%
dari realisasi belanja pegawai TA 2017 sebesar
Rp6.564.891.283,00.
Belanja
Barang
Rp31.828.84
7.589,00
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp31.828.847.589,00 dan
Rp28.151.973.285,00.
Perbandingan Belanja Barang TA 2018 dan 2017
(dalam rupiah)
Jumlah %
Belanja Barang Operasional 3.569.962.642 3.233.609.412 336.353.230 10,40
Belanja Barang Non Operasional 20.423.225.981 18.258.300.437 2.164.925.544 11,86
Belanja Jasa 1.675.331.971 1.454.716.705 220.615.266 15,17
Belanja Pemeliharaan 1.631.934.103 1.725.790.411 (93.856.308) (5,44)
Belanja Perjalanan dinas 3.802.814.616 3.421.910.175 380.904.441 11,13
Belanja persediaan 725.578.276 - 725.578.276 - Belanja Barang untuk diserahkan
kepada Masy. - 65.119.527 (65.119.527) (100,00)
Jumlah Belanja Kotor 31.828.847.589 28.159.446.667 3.669.400.922 13,03
Pengembalian Belanja - (7.473.382) 7.473.382 (100,00)
Jumlah Belanja 31.828.847.589 28.151.973.285 3.661.927.540 13,01
URAIAN REALISASI TA 2018 REALISASI TA 2017Kenaikan(Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat kenaikan belanja barang operasional pada TA 2018
sebesar Rp336.353.230,00 atau 10.40% dari realisasi belanja
barang operasional TA 2017 sebesar Rp3.233.609.412,00.
2. Terdapat penurunan pada belanja pemeliharaan sebesar
(Rp93.856.308,00) atau (5.44%) dari realisasi belanja
pemeliharaan TA 2017 sebesar Rp1.725.790.411,00.
3. Secara keseluruhan belanja barang TA 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp3.661.927.540,00 atau 13.01% dari
realisasi TA 2017 sebesar Rp28.151.973.285,00.
B.5 Belanja Modal
29
Belanja
Modal
Rp10.664.07
7.208,00
Realisasi Belanja Modal TA 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp10.664.077.208,00 dan
Rp11.322.056.737,00. Belanja modal merupakan pengeluaran
anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2018 dan 2017
(dalam rupiah)
Jumlah %
Belanja Modal Tanah 2.281.683.800 0 2.281.683.800 -
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.949.059.848 5.287.127.931 3.338.068.083- 63,14-
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 4.828.460.800 4.718.474.000 109.986.800 2,33
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.381.671.000 184.155.586 1.197.515.414 650,27
Belanja Modal aset tetap Lainnya 223.201.760 392.090.720 168.888.960- 43,07-
Konstruksi dalam pengerjaan 712.818.500 712.818.500- 100,00-
Belanja modal aset tak berwujud 27.390.000
Jumlah Belanja Kotor 10.664.077.208 11.322.056.737 657.979.529- 5,81-
Pengembalian 0 0 0 -
Jumlah Belanja 10.664.077.208 11.322.056.737 657.979.529- 5,81-
URAIAN REALISASI T.A. 2018 REALISASI T.A 2017
Kenaikan(Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pada TA 2018 terdapat belanja modal tanah sebesar
Rp2.281.683.800,00.
2. Terdapat penurunan pada belanja modal peralatan dan mesin
sebesar (Rp3.338.068.083,00) atau (63.14%) dari realisasi
belanja modal peralatan dan mesin TA 2017 sebesar
Rp5.287.127.931,00.
3. Secara keseluruhan realisasi belanja modal Universitas Tidar
TA 2018 mengalami penurunan sebesar (Rp657.979.529,00)
atau (5,81%) dari Realisasi TA 2017 sebesar
Rp11.322.056.737,00.
30
B.5.1 Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2018 dan TA 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp2.281.683.000,00 dan Rp0.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2018 REALISASI T.A 2017Naik
(Turun) %
Belanja Modal Tanah 2.281.683.000 0 0,00
Jumlah Belanja Kotor 2.281.683.000 0 0,00
Pengembalian Belanja Modal 0 - 0,00
Jumlah Belanja 2.281.683.000 0 0,00
B.5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2018 dan TA
2017 adalah sebesar Rp1.949.059.848,00 dan
Rp5.287.127.931,00. Rincian belanja modal Peralatan dan
Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
B.5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal gedung dan bangunan TA 2018 dan TA
2017 adalah masing-masing sebesar Rp4.828.460.800,00 dan
Rp4.718.474.000,00. Rincian belanja modal Gedung dan
Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
B.5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2018 dan
TA 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.381.671.000,00
dan Rp184.155.586,00.
B.5.5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainya TA 2018 dan TA 2017
adalah masing-masing sebesar Rp223.201.760,00 dan
Rp399.000.000,00.
31
B.5.6 Belanja Modal Aset Tak Berwujud
Realisasi Belanja Modal Aset Tak Berwujud TA 2018 dan TA
2017 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp27.390.000,00.
32
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.1 Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di
Bendahara
Penerimaan
Rp0
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31
Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar masing-masing
Rp0 dan Rp1.500.000,00. Kas di Bendahara Penerimaan
meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang
berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan
yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas
pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan TA 2018 dan
2017
Keterangan TH 2018 TH 2017
Bank Jateng Nomor Rekening 1005004353 0 1.500.000
Jumlah 0 1.500.000
C.2 Kas Lainnya dan Setara Kas
Kas Lainnya
dan Setara
Kas Rp0
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31
Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp0 dan
Rp42.730.688,00.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada
bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP,
kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi
jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam
jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal
pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas TA 2018 dan 2017
TH 2018 TH 2017
0 42.730.688
0 42.730.688
Keterangan
Jumlah
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
33
Belanja
Dibayar di
Muka
Rp37.400.000,0
0
C.3 Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 masing-masing adalah sebesar
Rp37.400.000,00 dan Rp37.400.000,00. Belanja dibayar
di muka merupakan hak yang masih harus diterima
setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa
telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa
belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di
Muka adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja Dibayar di Muka TA 2018 dan 2017
Jenis TH 2018 TH 2017
Pembayaran Sewa Rumah Dinas Pejabat 37.400.000 37.400.000
Jumlah 37.400.000 37.400.000
Belanja dibayar di muka Universitas Tidar sebesar
Rp37.400.000,00 merupakan belanja sewa untuk rumah
dinas Kepala LPPM-PMP dan Dekan Fisipol selama 2
Tahun terhitung sejak 3 Januari 2017 sampai dengan 3
Januari 2019.
C.4 Piutang PNBP
Piutang PNBP
Rp21.397.500,
00
Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 masing-masing adalah sebesar Rp21.397.500,00
dan Rp185.435.000,00. Piutang PNBP merupakan hak
atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa
terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum
diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang PNBP
disajikan disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang PNBP TA 2018 dan 2017
34
Uraian TH 2018 TH 2017
Piutang PNBP 21.397.500 185.435.000
Jumlah 21.397.500 185.435.000
Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak Universitas
Tidar sampai 31 Desember 2018 sebesar
Rp21.397.500,00 merupakan piutang yang berasal dari
SPP Mahasiswa. Berikut daftar nama debitur:
Kualitas Piutang% Penyisihan
Piutang
Lancar 0,5%
1 Pendidikan DIAN PANGESTU 1.297.500 1.297.500 6.488 6.488 1.291.013
2 Pendidikan HINDRATNO 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
3 Pendidikan FANDI NOVIANTO 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
4 Pendidikan FITRI LINDASARI 1.457.500 1.457.500 7.288 7.288 1.450.213
5 Pendidikan TIA ROSMA JULIANA 1.090.000 1.090.000 5.450 5.450 1.084.550
6 Pendidikan VENI SETYAWATI 1.437.500 1.437.500 7.188 7.188 1.430.313
7 Pendidikan VIDYA ADHIAS CITRA 1.287.500 1.287.500 6.438 6.438 1.281.063
8 Pendidikan ADI NASRULOH 1.417.500 1.417.500 7.088 7.088 1.410.413
9 Pendidikan ILHAM AULIA NUGROHO 1.417.500 1.417.500 7.088 7.088 1.410.413
10 Pendidikan HANDAYANI WAHYUNING RATRI 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
11 Pendidikan LATIFANY NURJANAH 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
12 Pendidikan SETIYA ANDRIYANI 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
13 Pendidikan SRI NOVIAN EKA YUDHA 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
14 Pendidikan VIKI NURCHANIFAH 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
15 Pendidikan MUHAMMAD 1.305.000 1.305.000 6.525 6.525 1.298.475
16 Pendidikan ANUNG ADIKA BUDI WIRANATA 1.305.000 1.305.000 6.525 6.525 1.298.475
17 Pendidikan ADI RIYONO 1.187.500 1.187.500 5.938 5.938 1.181.563
18 Pendidikan MUHAMMAD RIYAN KUSUMA 1.125.000 1.125.000 5.625 5.625 1.119.375
21.397.500 21.397.500 106.988 106.988 21.290.513
Jumlah
Penyisihan
Piutang
Jumlah Piutang
Netto
JUMLAH
No Jenis Piutang Nama Debitur Jumlah Piutang
C.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang PNBP
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih –
Piutang PNBP
(Rp106.988,00
)
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per
31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar
(Rp106.988,00) dan (Rp18.543.500,00).
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar
35
yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing
debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih –
Piutang Lancar pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar
TA 2018
Kualitas Piutang% Penyisihan
Piutang
Lancar 0,5%
1 Pendidikan DIAN PANGESTU 1.297.500 1.297.500 6.488 6.488 1.291.013
2 Pendidikan HINDRATNO 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
3 Pendidikan FANDI NOVIANTO 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
4 Pendidikan FITRI LINDASARI 1.457.500 1.457.500 7.288 7.288 1.450.213
5 Pendidikan TIA ROSMA JULIANA 1.090.000 1.090.000 5.450 5.450 1.084.550
6 Pendidikan VENI SETYAWATI 1.437.500 1.437.500 7.188 7.188 1.430.313
7 Pendidikan VIDYA ADHIAS CITRA 1.287.500 1.287.500 6.438 6.438 1.281.063
8 Pendidikan ADI NASRULOH 1.417.500 1.417.500 7.088 7.088 1.410.413
9 Pendidikan ILHAM AULIA NUGROHO 1.417.500 1.417.500 7.088 7.088 1.410.413
10 Pendidikan HANDAYANI WAHYUNING RATRI 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
11 Pendidikan LATIFANY NURJANAH 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
12 Pendidikan SETIYA ANDRIYANI 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
13 Pendidikan SRI NOVIAN EKA YUDHA 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
14 Pendidikan VIKI NURCHANIFAH 1.010.000 1.010.000 5.050 5.050 1.004.950
15 Pendidikan MUHAMMAD 1.305.000 1.305.000 6.525 6.525 1.298.475
16 Pendidikan ANUNG ADIKA BUDI WIRANATA 1.305.000 1.305.000 6.525 6.525 1.298.475
17 Pendidikan ADI RIYONO 1.187.500 1.187.500 5.938 5.938 1.181.563
18 Pendidikan MUHAMMAD RIYAN KUSUMA 1.125.000 1.125.000 5.625 5.625 1.119.375
21.397.500 21.397.500 106.988 106.988 21.290.513
Jumlah
Penyisihan
Piutang
Jumlah Piutang
Netto
JUMLAH
No Jenis Piutang Nama Debitur Jumlah Piutang
Persediaan
Rp47.553.150,0
0
C.6 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-
masing adalah sebesar Rp47.553.150,00 dan
Rp47.779.000,00.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual,
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
36
masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2018
dan 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Persediaan TA 2018 dan 2017
(dalam rupiah)
Jenis TH 2018 TH 2017
Barang Konsumsi 39.169.300 44.982.750
Barang untuk Pemeliharaan 7.074.950 2.254.500
Bahan baku 1.308.900 541.750
Jumlah 47.553.150 47.779.000
Tanah
Rp217.097.561.3
64,00
C.7 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Universitas
Tidar per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar
Rp217.097.561.364,00 dan Rp168.351.435.876,00.
Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Saldo Awal (a) 168.351.435.876Rp
Penambahan : (b)
Pembelian (101) 2.250.000.000Rp
Pengembangan Nilai Aset (202) 227.720.250Rp
Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (205) 46.268.405.238Rp
Jumlah (c) 48.746.125.488Rp
Pengurangan (d)
Transfer Keluar (302) -Rp
Jumlah (e) -Rp
Saldo Akhir TA 2018 217.097.561.364Rp
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 -Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2018 217.097.561.364Rp
Rincian Aset Tanah disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
C.8 Peralatan dan Mesin
37
Peralatan dan
Mesin
Rp54.875.903.46
6,00
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31
Desember 2018 dan 2017 adalah Rp54.875.903.466,00
dan Rp53.129.434.148,00. Mutasi nilai Peralatan dan
Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Awal (a) 53.129.434.148Rp
Penambahan : (b)
Saldo Awal (100) 424.213.870Rp
Pembelian (101) 1.670.679.548Rp
Pengembangan Nilai Aset (202) 1.309.000Rp
Perolehan Lainnya (112) 7.000.000Rp
Jumlah (c) 2.103.202.418Rp
Pengurangan (d)
Penghentian Aset (401) 356.733.100-Rp
Jumlah (e) 356.733.100-Rp
Saldo Akhir TA 2018 54.875.903.466Rp
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 35.849.481.214Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2018 19.026.422.252Rp
Rincian Aset Tetap Peralatan dan mesin disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Gedung dan
Bangunan
Rp84.183.399.99
7,00
C.9 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 dan
2017 adalah Rp84.183.399.997,00 dan
Rp80.297.899.660,00. Mutasi transaksi terhadap Gedung
dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
38
Saldo Awal (a) 80.297.899.660Rp
Penambahan : (b)
Saldo Awal (100) 346.573.000Rp
Pengembangan Nilai Aset (202) 1.208.239.850Rp
Koreksi Pencatatan Nilai (204) 106.496.870-Rp
Reklasifikasi Masuk (107) 73.202.780.147Rp
Pengembangan KDP (208) 3.533.839.000Rp
Jumlah (c) 78.184.935.127Rp
Pengurangan (d)
Reklasifikasi Keluar (304) 74.299.434.790-Rp
Jumlah (e) 74.299.434.790-Rp
Saldo Akhir TA 2018 84.183.399.997Rp
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 5.479.665.631Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2018 78.703.734.366Rp
Rincian Aset Tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Jalan,Jaringan
dan Irigasi
Rp941.834.686,
00
C.10 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2018
dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp941.834.686,00 dan Rp793.634.686,00. Mutasi
transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Awal (a) 793.634.686Rp
Penambahan : (b)
Pembelian (101) 148.200.000Rp
Jumlah (c) 148.200.000Rp
Pengurangan (d)
Transfer Keluar (302) -Rp
Jumlah (e) -Rp
Saldo Akhir TA 2018 941.834.686Rp
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 433.006.008Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2018 508.828.678Rp
Rincian Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan
pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
C.11 Aset Tetap Lainnya
39
Aset Tetap
Lainnya
Rp1.343.922.5
00,00
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo
Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018 dan 2017
adalah Rp1.343.922.500,00 dan Rp1.123.547.500. Aset
tetap tersebut berupa barang bercorak kesenian, buku
perpustakaan sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Saldo Awal (a) 1.123.547.500Rp
Penambahan : (b)
Pembelian (101) 220.375.000Rp
Jumlah (c) 220.375.000Rp
Pengurangan (d)
Transfer Keluar (302) -Rp
Jumlah (e) -Rp
Saldo Akhir TA 2018 1.343.922.500Rp
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 45.688.929Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2018 1.298.233.571Rp
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran
Laporan Keuangan ini.
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
Rp6.792.248.30
0,00
C.12 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2018
dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp6.792.248.300,00 dan Rp5.605.513.500,00.
Saldo Awal (a) 5.605.513.500Rp
Penambahan : (b)
Perolehan KDP 146.226.050Rp
Pengembangan KDP (208) 5.196.730.750Rp
Jumlah (c) 5.342.956.800Rp
Pengurangan (d)
Reklasifikasi Keluar (304) 3.533.839.000Rp
Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (205) 622.383.000Rp
Jumlah (e) 4.156.222.000Rp
Saldo Akhir TA 2018 6.792.248.300Rp
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 -Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2018 6.792.248.300Rp
C.13 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
40
Akumulasi
Penyusutan
Aset Tetap
Rp41.807.841.78
2,00
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember
2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp41.807.841.782,00 dan Rp32.255.869.640,00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan
selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
TA 2018
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 54.875.903.466 35.849.481.214 19.026.422.252
2 Gedung dan Bangunan 84.183.399.997 5.479.665.631 78.703.734.366
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 941.834.686 433.006.008 508.828.678
4 Aset Tetap Lainnya 1.343.922.500 45.688.929 1.298.233.571
141.345.060.649 41.807.841.782 99.537.218.867Akumulasi Penyusutan
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada
Lampiran Laporan Keuangan ini.
Aset Tak
Berwujud
Rp52.366.760,0
0
C.14 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2018 dan
2017 adalah Rp 52.366.760,00 dan Rp48.090.000,00.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud
fisik. Aset Tak Berwujud pada Universitas Tidar berupa
software dan hasil kajian/ penelitian. Mutasi transaksi
terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
41
Saldo Awal (a) 48.090.000Rp
Penambahan : (b)
Pembelian (101) 4.276.760Rp
Jumlah (c) 4.276.760Rp
Pengurangan (d)
Transfer Keluar (302) -Rp
Jumlah (e) -Rp
Saldo Akhir TA 2018 52.366.760Rp
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018 11.459.190Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2018 40.907.570Rp
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
Rincian Aset Tak berwujud TA 2017
Uraian Nilai Perolehan
Software 45.166.760
Hasil kajian/penelitian 7.200.000
Jumlah 52.366.760
Akumulasi
Penyusutan
dan Amortisasi
Aset Lainnya
(Rp392.841.627
,00)
C.15 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31
Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing
(Rp392.841.627,00) dan (Rp3.423.750,00). Akumulasi
Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset
Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian
atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi
Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
42
Aset Tetap Nilai Perolehan
Akumulasi
Penyusutan/
Amortisasi
Nilai Buku
aset tetap yang tidak digunakan dalam
operasi pemerintah 356.733.100 381.382.437 -24.649.337
Hasil kajian/penelitian 7.200.000 0 7.200.000
Software 45.166.760 11.459.190 33.707.570
Jumlah 409.099.860 392.841.627 16.258.233
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan
dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan
atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak
dilakukan amortisasi.
Utang kepada
Pihak Ketiga
Rp615.971.43
8,00
C.16 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2018
dan 2017 masing-masing sebesar Rp615.971.438,00 dan
Rp94.480.963,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan
kewajiban yang masih harus dibayar dan segera
diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu
kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.
Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Universitas Tidar
per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
langganan listrik 51.012.132 Belanja barang yang masih harus dibayar listrik
langganan air 280.956 Belanja barang yang masih harus dibayar air
langganan telepon 4.465.850 Belanja barang yang masih harus dibayar telepon
belanja modal masih harus dibayar 560.212.500 belanja modal masih harus dibayar
Total 615.971.438
Pendapatan
Diterima di
Muka
C.17 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2018
dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp35.316.667,00 dan Rp35.316.667,00. Pendapatan
43
Rp35.316.667,
00
Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah
diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum
diserahkan. Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka
tersebut bersumber dari pendapatan sewa gedung dan
bangunan berupa bangunan ATM lebih dari satu tahun,
dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan diterima dimuka
Uraian Jumlah
Bank BNI 46 7.000.000
Bank BPD Jateng 14.000.000
Sewa Kantin 14.316.667
Total 35.316.667
Ekuitas
Rp322.898.242.321
,00
C.18 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp322.898.242.321,00 dan
Rp277.256.765.538,00. Ekuitas adalah kekayaan bersih
entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.
Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas.
44
Pendapatan
PNBP
Rp23.810.446.
500,00
D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar
Rp23.810.446.500,00 dan Rp19.900.564.722,00.
Pendapatan tersebut terdiri dari:
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak TA 2018 dan
2017
2018 2017
Pendapatan pengelolaan BMN 34.456.000 37.028.333 (2.572.333) (6,95)
Pendapatan Jasa giro 0 1.775.289 (1.775.289) (100,00)
Pendapatan pendidikan 23.752.923.500 19.848.387.500 3.904.536.000 19,67 Pendapatan denda keterlambatan
pekerjaan pemerintah 873.600 (873.600) (100,00)
Pendapatan Lain-lain 23.067.000 12.500.000 10.567.000 84,54
Jumlah 23.810.446.500 19.900.564.722 3.909.881.778 19,65
Kenaikan(Penurunan)
Realisai Jumlah %Uraian
Realisasi
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat kenaikan pada pendapatan pendidikan
sebesar Rp 3.904.536.000,00 atau 19.67% dari
realisasi pendapatan pendidikan TA 2017 sebesar
Rp.19.848.387.500,00.
2. Terdapat kenaikan pada pendapatan lain-lain sebesar
Rp10.567.000,00 atau 84.54% dari realisasi
pendapatan lain-lain TA 2017 sebesar
Rp12.500.000,00
3. Secara keseluruhan pendapatan penerimaan negara
bukan pajak TA 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp3.909.881.778,00 atau 19.65% dari realisasi
45
penerimaan PNBP TA 2017 sebesar
Rp19.900.564.722,00
Beban
Pegawai
Rp6.991.339.3
66,00
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp6.991.339.366,00 dan
Rp6.564.891.283,00. Beban Pegawai adalah beban atas
kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada pejabat negara,
Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal.
Rincian Beban Pegawai TA 2018 dan 2017
Jumlah %
Belanja gaji pokok PNS 2.696.682.100 2.509.836.500 186.845.600 7,44
Belanja pembulatan gaji PNS 35.786 34.236 1.550 4,53
Belanja Tunjangan Sumi/istri PNS 168.829.088 135.378.976 33.450.112 24,71
Belanja tunjangan anak PNS 39.536.695 23.172.934 16.363.761 70,62
Belanja tunjangan struktural PNS 127.180.000 131.300.000 (4.120.000) (3,14)
Belanja tunjangan fungsional PNS 781.250.000 698.500.000 82.750.000 11,85
Belanja tunjangan PPh PNS 40.628.768 42.084.640 (1.455.872) (3,46)
Belanja tunjangan beras PNS 122.172.540 100.663.800 21.508.740 21,37
Belanja uang makan PNS 462.303.000 391.480.000 70.823.000 18,09
Belanja tunjangan umum PNS 59.460.000 64.340.000 (4.880.000) (7,58)
Belanja tunjangan profesi dosen 1.070.776.700 1.155.761.660 (84.984.960) (7,35)
Belanja tunjangan kehormatan profesor 404.751.600 264.969.600 139.782.000 52,75
Belanja Tunjangan Tendik Non PNS 1.019.584.200 1.051.820.400 (32.236.200) -
Jumlah Belanja Kotor 6.993.190.477 6.569.342.746 423.847.731 6,45
Pengembalian Belanja Pegawai (1.851.111) (4.451.463) 2.600.352 -58,42
Jumlah Belanja 6.991.339.366 6.564.891.283 426.448.083 6,50
URAIANREALISASI TA
2018
REALISASI TA
2017
Kenaikan(Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
46
1. Terdapat kenaikan pada belanja tunjangan anak PNS
TA 2018 sebesar Rp16.363.761,00 atau 70.62% dari
realisasi TA 2017 Rp23.172.934,00.
2.Terdapat kenaikan pada belanja tunjangan
kehormatan profesor TA 2018 sebesar
Rp139.782.000,00 atau 52.75% dari realisasi TA 2017
sebesar Rp264.969.600,00.
3. Secara keseluruhan realisasi belanja pegawai TA 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp426.448.083,00 atau
6.50% dari realisasi belanja pegawai TA 2017 sebesar
Rp6.564.891.283,00.
Beban
Persediaan
Rp536.484.58
9,00
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp536.484.589,00 dan
Rp518.801.527,00. Beban Persediaan merupakan beban
untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang
habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik
yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian
Beban Persediaan untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan TA 2018 dan 2017
Jumlah %
Beban Persediaan Konsumsi 332.426.760 434.053.777 -101.627.017 -23,41
Beban persediaan bahan baku 204.057.829 44.427.750 159.630.079 359,30
Beban Persediaan Lainnya - 40.320.000 -40.320.000 -100
Jumlah 536.484.589 518.801.527 17.683.062 235,89
URAIAN TH 2018 TH 2017
Kenaikan/ Penurunan
dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat penurunan pada beban persediaan
konsumsi sebesar (Rp101.627.017,00) atau (23.41%)
47
dari beban persediaan konsumsi TA 2017 sebesar
Rp434.053.777,00
2. Terdapat kenaikan pada beban persediaan bahan
baku sebesar Rp159.630.079,00 atau 359.30% dari
realisasi beban persediaan bahan baku TA 2017
sebesar Rp44.427.750,00
3. Pada TA 2018 tidak terdapat beban persediaan lainnya
Beban Barang
dan Jasa
Rp26.098.006.
565,00
D.4 Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp26.098.006.565,00
dan Rp22.701.908.771,00. Beban Barang dan Jasa
terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas
barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan
kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa beban yang
timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang
tidak menghasilkan aset tetap. Rincian Beban Barang
dan Jasa untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2018 dan 2017
48
Jumlah %
Beban Keperluan perkantoran 3.426.241.168 2.837.921.162 588.320.006 20,73
Beban Pengiriman surat dinas pos pusat 6.524.000 11.124.250 4.600.250- 41,35-
Beban honor operasional satuan kerja 306.390.000 377.680.000 71.290.000- 18,88-
Beban Barang operasional lainnya 0 6.300.000 6.300.000- 100,00-
Beban Bahan 2.791.085.317 2.558.594.834 232.490.483 9,09
Beban Honor output kegiatan 2.882.474.538 2.313.836.146 568.638.392 24,58
Beban non operasional lainnya 14.856.243.697 13.120.856.452 1.735.387.245 13,23
Beban langganan listrik 594.638.244 537.289.306 57.348.938 10,67
Beban langganan telepon 8.497.581 10.670.896 2.173.315- 20,37-
Beban langganan air 62.655.500 50.056.750 12.598.750 25,17
Beban sewa 451.489.448 289.949.700 161.539.748 55,71
Beban Jasa Profesi 560.284.572 536.489.375 23.795.197 4,44
Beban Aset ekstrakomtabel peralatan dan
mesin 117.252.500 51.139.900 66.112.600 129,28 Beban Aset ekstrakomtabel gedung dan
bangunan 34.100.000 0 34.100.000 -
Beban Aset ekstrakomtabel aset tetap
lainnya 130.000 0 130.000 -
Jumlah 26.098.006.565 22.701.908.771 3.396.097.794 112,29
URAIAN JENIS BEBAN TH 2018 TH 2017
Kenaikan (Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terjadi kenaikan pada beban sewa sebesar
Rp161.539.748,00 atau 55.71% dari realisasi TA 2017
sebesar Rp289.949.700,00.
2. Terjadi kenaikan pada beban aset ekstrakomtabel
peralatan dan mesin sebesar Rp66.112.622,00 atau
129.28% dari realisasi TA 2017 sebesar
Rp51.139.900,00.
3. Secara keseluruhan beban barang dan jasa TA 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp3.396.097.794,00
atau 112.29% dari realisasi TA 2017 sebesar
Rp22.701.908.771,00.
49
Beban
Pemeliharaan
Rp1.546.507.5
53,00
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan Tahun 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp1.546.507.535,00 dan
Rp1.675.014.034,00. Beban Pemeliharaan merupakan
beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset
tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi
normal. Rincian beban pemeliharaan untuk Tahun 2018
dan 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan TA 2018 dan 2017
Jumlah %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 678.694.961 1.054.255.932 375.560.971- 35,62-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 815.060.192 537.008.402 278.051.790 51,78
Beban Perseediaan bahan untuk pemeliharaan 51.855.400 83.749.700 31.894.300- 38,08-
Beban persediaan suku cadang 897.000 897.000 -
Jumlah 1.546.507.553 1.675.014.034 128.506.481- 21,93-
URAIAN JENIS BEBAN TH 2018 TH 2017
Kenaikan (Penurunan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terjadi penurunan pada beban pemeliharaan gedung
dan bangunan sebesar (Rp375.560.971,00) atau
(35.62%) dari realisasi TA 2017 sebesar
Rp1.054.255.932,00
2. Terdapat kenaikan pada beban pemeliharaan
peralatan dan mesin sebesar Rp278.051.790,00 atau
51.78% dari realisasi TA 2017 sebesar
Rp537.008.402,00
3. Terdapat penurunan pada beban persediaan untuk
pemeliharaan sebesar (Rp31.894.300,00) atau
(38.08%) dari realisasi TA 2017 sebesar
Rp83.749.700,00
4. Secara keseluruhan beban pemeliharaan pada TA
2018 mengalami penurunan sebesar
(Rp128.506.481,00) atau (21.93%).
50
Beban
Perjalanan
Dinas
Rp3.802.814.6
16,00
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp3.802.814.616,00 dan
Rp3.421.610.175,00. Beban tersebut merupakan beban
yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban
Perjalanan Dinas untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2018 dan 2017
Jumlah %
Beban Perjalanan Biasa 2.101.979.237 2.136.533.315 34.554.078- 1,62-
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 21.987.500 33.585.000 11.597.500- 34,53-
Beban Perjalanan Biasa- luar negeri 142.958.931 64.841.534 78.117.397 120,47
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 927.195.823 545.608.853 381.586.970 69,94
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 608.693.125 641.041.473 32.348.348- 5,05-
Jumlah 3.802.814.616 3.421.610.175 381.204.441 149,22
URAIAN JENIS BEBAN TH 2018 TH 2017
Kenaikan/ Penurunan
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat kenaikan pada perjalanan dinas luar negeri
sebesar Rp78.117.397,00 atau 120.47% dari realisasi
beban perjalanan dinas luar negeri TA 2017 sebesar
Rp64.841.534.
2. Terdapat kenaikan pada beban perjalanan dinas paket
meeting dalam kota sebesar Rp381.586.970,00 atau
69.94% dari realisasi beban perjalanan dinas paket
meeting dalam kota TA 2017 sebesar
Rp545.608.853,00.
Beban Barang
untuk
Diserahkan
D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
51
kepada
Masyarakat
Rp0
Rp0 dan Rp0. Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat merupakan beban pemerintah dalam bentuk
barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan
untuk mencapai tujuan entitas.
Beban
Bantuan
Sosial Rp0
D.8 Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial Tahun 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Beban bantuan
sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk
uang/barang atau jasa kepada masyarakat untuk
menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat selektif.
Beban
Penyusutan
dan Amortisasi
Rp7.810.775.0
77,00
D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun
2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp7.810.775.077,00 dan Rp7.227.168.760,00. Beban
Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi
digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat
ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban
Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2018 dan 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
52
TA 2018 dan 2017
Jumlah %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 5.852.453.497 5.667.060.513 185.392.984 3,27
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 1.739.996.715 1.370.704.293 369.292.422 26,94
Beban Penyusutan Jaringan 73.075.503 73.075.504 (1) 0,00
beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 96.554.000 89.144.000 7.410.000 8,31
Beban Penyusutan Irigasi 2.073.028 1.084.988 988.040 91,06
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 22.675.717 22.675.712 5 0,00
beban Amortisasi Software 7.916.690 3.423.750 4.492.940 131,23
beban penyusutan aset tetap yang tidak digunakan
dalam operasional pemerintah 16.029.927 - 16.029.927
0,00
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 7.810.775.077 7.227.168.760 583.606.317 260,82
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN
AMORTISASITH 2018 TH 2017
Kenaikan/Penurunan
Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdapat kenaikan pada beban penyusutan irigasi
sebesar Rp988.040,00 atau 91.06% dari realisasi
beban penyusutan irigasi TA 2017 sebesar
Rp1.084.988,00.
2. Terdapat kenaikan beban amortisasi software sebesar
Rp4.492.940,00 atau 131.23% dari realisasi beban
amortisasi software TA 2017 sebesar Rp3.423.750,00.
3. Secara keseluruhan untuk beban penyusutan dan
amortisasi TA 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp583.606.317,00 atau 260.82% dari realisasi beban
penyusutan dan amortisasi TA 2017 sebesari
Rp7.227.168.760,00.
Beban
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
(Rp18.436.512
,00)
D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan
beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan
piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan
Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar (Rp18.436.512,00) dan
Rp18.543.500,00.
53
Surplus/Defisi
t dari Kegiatan
Non
Operasional
Rp70.317.489,
00
D.12 Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak
rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi
entitas. Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional TA 2018 dan 2017
Jumlah %
pendapatan pelepasan aset non lancar 0 -929.436.343 929.436.343 100-
pendapatan penyelesaian kewajiban jangka panjang 0 0 - -
pendapatan dari kegiatan non operasional 70.391.829 55.628.001 14.763.828 26,54
beban penyesuaian nilai persediaan 74.340 -2.670.500 2.744.840 102,78-
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 70.317.489 -876.478.842 946.945.011 176,24-
URAIAN TH 2018 TH 2017
Kenaikan/Penurunan
*) Pendapatan/Beban Penyesuaian Nilai Persediaan timbul karena
kebijakan penilaian persediaan menggunakan metode Harga
Perolehan Terakhir. Akun ini tidak akan muncul ketika penilaian
persediaan menggunakan metode First In First Out (FIFO)
Pos Luar Biasa
Rp0
D.13 Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan
berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa
untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah Rp0 dan Rp0
54
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp277.256.765.5
38,00
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp277.256.765.538,00
dan Rp247.306.701.415,00.
Surplus/Defisi
t LO
(Rp22.886.727.26
5,00)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar
(Rp22.886.727.265,00) dan (Rp23.103.852.170,00).
Surplus (Defisit) LO merupakan selisih lebih/kurang
antara surplus/defisit kegiatan operasional,
surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar
biasa.
Penyesuaian
Nilai Aset
Rp0
E.3.1 Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2018 dan 2016=7 adalah sebesar Rp0
dan Rp0. Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil
penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan
harga perolehan terakhir.
Koreksi Nilai
Persediaan
Rp0
E.3.2 Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai
persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam
pecatatan persediaan yang terjadi pada periode
sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk
tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp0
dan Rp0.
55
Selisih
Revaluasi Aset
Tetap
Rp46.268.405.2
38,00
E.3.3 Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang
muncul pada saat dilakukan penilaian ulang aset tetap.
Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp46.268.405.238,00 dan
Rp109.020.421.009,00.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi
(Rp3.184.412.5
85,00)
E.3.5 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
sebesar (Rp3.184.412.585,00) dan
(Rp92.211.875.182,00). Koreksi ini berasal dari transaksi
koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan
karena revaluasi nilai.
Koreksi Lain-
Lain Rp0
E.3.6 Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp0 dan Rp0.
Transaksi
Antar Entitas
Rp25.444.211.39
5,00
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp25.444.211.395,00 dan
Rp36.245.370.466,00. Transaksi antar Entitas adalah
transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang
berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun
KL dengan BUN.
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain (24.040.052.768)
Ditagihkan ke Entitas Lain 49.484.264.163
Transfer Masuk -
Jumlah 25.444.211.395
NilaiTransaksi Antar Entitas
56
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:
E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan
ke Entitas Lain (DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain
merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan
belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN). Pada
periode hingga 31 Desember 2018, DDEL sebesar
Rp24.040.052.768,00 sedangkan DKEL sebesar
Rp49.484.264.163,00.
E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan
perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas
lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-
BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember
2018 sebesar Rp0.
E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian
Pengesahan Hibah Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas
pencatatan hibah langsung KL dalam bentuk kas, barang
maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan hibah
dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp0.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan
transaksi atas pencatatan pengembalian hibah langsung
entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 adalah Rp0.
57
Ekuitas Akhir
Rp322.898.242.321
00
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp322.898.242.321,00
dan Rp277.256.765.538,00.
58
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH
TANGGAL NERACA
Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31
Desember 2017 masih terdapat saldo
Rp1.500.000,00 yang merupakan pembayaran
Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang
belum disetorkan ke kas negara.
Pada tanggal 8 Januari 2018 kas yang masih
dibendahara penerimaan sebesar Rp1.500.000,00
sudah disetor ke kas negara dengan Nomor
Transaksi Penerimaan Negara (NTPN)
0EE505EDIQU6TD6K.
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
Universitas Tidar memiliki 2 rekening penampungan
lainnya yaitu di Bank BRI atas nama Rektor
Universitas Tidar Nomor Rekening 004801001516305
dan di Bank BNI atas nama RPL 115 UNTIDAR UTK PS
SNMPTN/SBMPTN Nomor Rekening 0356122729.
Untuk rekening
Sampai tanggal 31 Desember 2017 sisa dana yang
masih terdapat di Bank BRI atas nama Rektor
Universitas Tidar Nomor Rekening 004801001516305
sebesar Rp15.000.000,00.
Sampai tanggal 31 Desember 2017 sisa dana yang
masih terdapat di Bank BNI atas nama RPL 115
UNTIDAR UTK PS SNMPTN/SBMPTN Nomor Rekening
0356122729 sebesar Rp25.955.399,00.
59