Laporan kasus.pptx

37
Oleh : I G. N. Citra Jiwa Pramana Irmawan Farindra Dian Musfika P. Laporan kasus PENGANIAYAAN AKIBAT TRAUMA

description

asx

Transcript of Laporan kasus.pptx

Oleh :I G. N. Citra Jiwa Pramana

Irmawan Farindra Dian Musfika P.

Laporan kasusPENGANIAYAAN AKIBAT

TRAUMA

PENDAHULUANKekerasan tumpul kekerasan yang

disebabkan oleh benda tumpul. Amerika Serikat, trauma dada 25% dari

semua trauma penyebab kematianAngka mortalitas trauma dada   10%Trauma tumpul kecelakaan lalu lintas

(70%), bunuh diri (10%), jatuh (8%), pembunuhan (7%), dan lain-lain (5%)

Insiden trauma dada 46%, dan angka mortalitasnya 15,7% dengan trauma dada dan12,8% tanpa trauma dada

PENDAHULUANTrauma tumpul dada trauma pada

dinding toraks dan paru patah tulang iga, flail chest , kontusio paru, pneumotoraks, pneumotoraks terbuka, tension pneumotoraks, hemotoraks, hemotoraks massif, dan cedera pada trakea dan bronkus

trauma pada jantung dan aorta tamponade jantung, kontusio miokard dan trauma tumpul jantung

Trauma tumpul jantung memar pada miokard yang asimptomatik, ruptur jantung kematian

PENDAHULUAN20% penyebab kematian pada kecelakaan

kenderaan bermotor trauma tumpul jantung

Angka kejadian trauma tumpul jantung pada semua pasien trauma toraks 20%

trauma toraks yang fatal ataupun trauma multipel, angka kejadian trauma tumpul jantung 76%

Sepertiga kasus trauma pengobatan ke bagian gawat darurat rumah sakit

Lebih 100 orang di antara yang mengalami trauma kehilangan 1 atau lebih dari satu hari kerja

PENDAHULUANTrauma tumpul kecelakaaan sepeda

motor 38 %Beberapa rumah sakit jumlah kasus

perlukaan dan keracunan yang memerlukan VeR pada unit gawat darurat 50-70%

Dibandingkan dengan kasus pembunuhan dan perkosaan, kasus penganiayaan yang mengakibatkan luka jenis yang paling sering terjadi penyidik perlu meminta VeR kepada dokter sebagai alat bukti di depan

PENDAHULUAN Rumusan Masalah

Bagaimana terjadinya trauma tumpul pada kasus penganiayaan ?

Apakah hubungan antara kasus penganiayaan dengan prosedur hukum ?

Tujuan PenulisanUntuk mengetahui prosedur hukum dari kasus

trauma tumpul pada tindakan penganiayaan.Untuk mengetahui aspek-aspek perlukaan pada

kasus trauma tumpul.

Manfaat PenulisanDapat menambah informasi dan sebagai sumber

referensi pembelajaran di bidang ilmu kedokteran forensik terutama pada kasus trauma tumpul.

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Penganiayaan

Penganiayaan istilah yang digunakan KUHP untuk tindak pidana terhadap tubuh.

Kamus besar Bahasa Indonesia arti penganiayaan perlakuan yang sewenang-wenang.

Kamus besar Bahasa Indonesia perasaan atau bathiniah.

Penganiayaan dalam hukum pidana menyangkut tubuh manusia

TINJAUAN PUSTAKAMr. M.H. Tirtaamidjaja :

Menganiaya dengan sengaja menyebabkan sakit atau luka pada orang lain.

Perbuatan sakit atau luka pada orang lain, tidak dapat dianggap sebagai penganiayaan kalau perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan badan

TINJAUAN PUSTAKAIlmu pengetahuan (doktrin) :

Setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.

Setiap perbuatan dengan sengaja rasa sakit atau luka pada tubuh penganiayaan yang terhadap pelakunya diancam pidana.

Kehidupan sehari-hari cukup banyak perbuatan yang dengan sengaja rasa sakit atau luka pada tubuh yang terhadap pelakunya tidak semestinya diancam dengan pidana.

TINJAUAN PUSTAKAPenjelasan menteri kehakiman pada waktu

pembentukan pasal 351 KUHP dirumuskan :Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja

memberikan penderitaan badan kepada orang lain.

Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja merugikan kesehatan pada orang lain.

TINJAUAN PUSTAKAUnsur Penganiayaan

Unsur-unsur rumusan penganiayaan memuat :a. Unsur kesengajaan

unsur kesengajaan diartikan secara luas meliputi kesengajaan sebagai maksud, kesengajaan sebagai kepastian dan kesengajaan sebagai kemungkinan.

b. Unsur perbuatan perbuatan dalam penganiayaan perbuatan dalam arti positif

perbuatan tersebut haruslah merupakan aktivitas atau kegiatan dari manusia dengan menggunakan (sebagaian) anggota tubuhnya sekalipun sekecil apapun perbuatan itu.

Selain bersifat positif, unsur perbuatan dalam tindak pidana penganiayaan juga bersifat abstrak penganiayaan itu bisa dalam berbagai bentuk perbuatan seperti memukul, mencubit, mengiris, membacok, dan sebagainya.

TINJAUAN PUSTAKAc. Unsur akibat yang berupa rasa sakit atau luka tubuh

Rasa sakit dalam konteks penganiayaan terjadinya atau timbulnya rasa sakit, rasa perih, atau tidak enak penderiataan.

luka adanya perubahan dari tubuh, atau terjadinya perubahan rupa pada tubuh menjadi berbeda dari keadaan tubuh sebelum terjadinya penganiayaan.

.

TINJAUAN PUSTAKAd. Akibat mana yang menjadi tujuan satu-

satunyadalam tindak pidana penganiayaan

akibat berupa rasa sakit atau luka pada tubuh itu haruslah merupakan tujuan satu-

satunya dari pelaku memang pelaku menghendaki timbulya rasa sakit atau luka dari perbuatan (penganiayaan) yang dilakukannya.

TINJAUAN PUSTAKAKlasifikasi Penganiayaan

Dalam KUHP tindak pidana penganiayaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :a. Penganiayaan biasa pasal 351 KUHPb. Penganiayaan ringan pasal 352 KUHPc. Penganiayaan berencana pasal 353 KUHPd. Penganiayaan berat pasal 354 KUHPe. Penganiayaan berat berencana pasal 355KUHPf. Penganiayaan terhadap orang yang berkualitas tertentu pasal 356 KUHP

TINJAUAN PUSTAKADefinisi Luka

Luka kerusakan atau hilangnya hubungan antarjaringan seperti jaringan kulit, jaringan lunak,

jaringan otot,jarungan pembuluh darah , jaringan saraf dan tulang.

Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul : Hilangnya seluruh atau sebagaian fungsi organ.Terjadi respon stres simpatis.Perdarahan dan pembekuan jaringan.Kontaminasi bakteri.Kematian sel.

TINJAUAN PUSTAKABerdasarkan penyebabnya luka dibedakan

menjadi :luka karena kekerasan mekanik (benda

tajam, tumpul, dan senjata api) luka karena kekerasan fisik (arus listrik, petir,

suhu, perubahan tekanan udara, akustik dan radiasi)

luka karena kekerasan kimiawi (asam, basa, logam berat).

TINJAUAN PUSTAKATrauma Tumpul

ilmu perlukaan dikenal dua trauma yaitu trauma tumpul dan trauma tajam.

Trauma tumpul trauma yang paling sering menyebabkan kematian

Trauma tumpul ruda paksa yang mengakibatkan perlukaan pada permukaan tubuh oleh benda-benda tumpul

Benda tumpul benda yang memiliki permukaan tumpul seperti batu, kayu, martil, bola, pukulan, jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas

TINJAUAN PUSTAKATulang yang paling sering terkena tulang

iga (72, 3%), kepala( 55,15%), Tibia( 37,9%) dan pelvis 36%).

Organ dalam yang paling sering mengalami laserasi akibat kekerasan tumpul liver( 48,1%) paru ( 37,6%), dan lien

( 30,1%).

TINJAUAN PUSTAKALuka Pada Trauma Tumpul

Trauma tumpul menyebabkan tiga macam luka yaitu :a. luka memar

Memar atau lebam salah satu jenis cedera yang disebabkan oleh perdarahan dalam jaringan bawah kulit akibat pecahnya kapiler atau vena pada jaringan biologis karena kerusakan kapiler darah yang menyebabkan darah merembes pada jaringan sekitarnya yang paling sering disebabkan oleh tumbukan benda tumpul

TINJAUAN PUSTAKALetak bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti : besarnya kekerasan jenis benda penyebabusia jenis kelamincorak dan warna kulitkerapuhan pembuluh darahpenyakit sistemik seperti hiperttensi, penyakit

kardiovaskuler , dan diathesis hemoragik

TINJAUAN PUSTAKAUmur luka memar pada dasarnya dapat ditentukan dari perubahan warnanya :Berwarna merah kemudian berubah menjadi

ungu atau hitam 1 hariwarna hijau 4 – 5 hariWarna hijau 7 -10 hariMenghilang 14 -15 hari

TINJAUAN PUSTAKAb. Luka lecet

Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing misalnya kejadian kecelakaaan lalu lintas, tubuh terbentur aspal jalan, atau sebaliknya benda tersebut yang beerakSesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasikan sebagai : 1. luka lecet gores( scratch)

diakibatkan oleh benda runcing misalnya kuku jari yang menggores kulit yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisatersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan ara kekerasan yang teradi

TINJAUAN PUSTAKA2. luka lecet serut( graze)

variasi luka lecet serut adalah variassi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan kulit lebih lebar3. luka lecet tekan (impression)

disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit. Karena kulit adalah jaringan yang lentur, maka bentuk luka lecet tekan belum tentu sama dengan permukaan benda tumpul tersebut, tetapi masih memungkinkan identifikasi benda penyebab yang memiliki bentuk yang khas misalnya kisi-kisi radiator mobil, jejas gigitan dan sebagainya4. luka lecet geser( friction abrasion)

Luka lecet geser disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung

atau jerat serta pada korban pecut

TINJAUAN PUSTAKAc. Luka robek

merupakan merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul , yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit

d. Patah tulangKekerasan tumpul yang cukup kuat dapat menyebabkan patah tulang. Bila terdapat lebi dari satu garis patah tulang yang terjadi belakangan akan berhenti akan berhenti pada garis patah yang terjadi sebelumnya

TINJAUAN PUSTAKAe. Cedera kepala

Pada cedera kepala, tulang tengkorak yang terlindung oleh kulit hanya mampu menahan benturan sampai 40 pound / inchi2, tetapi bila terlindung oleh kulit maka dapat menahan sampai 425900 pound/ inchi2.Perdarahan epidural

Perdarahan epidural sering terjadi pada usia dewasa sampai usia pertengahan, dan sering dijumpai pada kekerasan benda tumpul di daerah pelipis ( kurang lebih 50%), belakang kepala ( 10-15%), akibat garis patah yang melewati sulkus arteria meningea, tetapi perdarahan epidural tidak disertai patah tulang

TINJAUAN PUSTAKAPerdarahan subdural

Perdarahan subdural terjadi karena robeknya sinus, vena jembatan, arteri basilaris, atau berasal dari perdarahan subarakhinoid

Cedera Leher (whiplash injury)Cedera leher dapat terjadi pada penumpang kendaraan yang ditabrak dari belakang.

Trauma Tumpul Pada DadaDada atau thorak tulang dengan sangkar kartilago yang mengandung dan melindungi jantung, paru-paru dan pembuluh darah mayor

TINJAUAN PUSTAKATrauma Tumpul Pada Abdomen

Trauma tumpul abdomen biasanya disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor atau jatuh, tetapi pada anak-anak biasanya disebabkan oleh penyalah gunaan anak

Trauma tumpul abdomen dapat didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh benda tumpul. Trauma tumpul pada dinding abdomen terdiri dari : Kontusio dinding abdomen disebabkan trauma non-

penetrasi. Laserasi, Jika terdapat luka pada dinding abdomen yang

menembus rongga abdomen harus di eksplorasi.

TINJAUAN PUSTAKAPerbedaan Trauma Tajam dan Trauma Tumpul

Trauma Trauma Tumpul

Trauma Tajam

Bentuk Tidak teratur Teratur

Tepi Tidak rata Rata

Jembatan jaringan

Ada Tidak ada

Rambut Tidak ikut terpotong

Ikut terpotong

Dasar luka Tidak teratur Berupa garis atau titik

Sekitar luka Ada luka lecet atau memar

Tidak ada luka lain

LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIEN

Nama : Robertus Melki KarusJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 20 tahunAgama : Kristen KatholikKewarganegaraan : IndonesiaPekerjaan : Pegawai SwastaAlamat : Jl Diponogoro VIII/ 12 PesangNo RM : 01553446Tanggal pemeriksaan : Selasa, 10 Februari 2012 Waktu pemeriksaan : 00.02 Wita

LAPORAN KASUSHETEROANAMNESIS

Korban datang dalam keadaan sadar , mengeluh nyeri pada wajah, setelah dipukul dengan tangan kosong oleh teman kerjanya, sekitar empat setengah jam sebelum pemeriksaan.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Tingkat kesadaran berdasarkan Glasgow Coma Scale 15,

tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 84 x/menit, pernapasan 18 x/menit, suhu ketiak 36,50C, skala nyeri 5

Mata : Luka robek pada kelopak mata atas kanan Hidung : Dalam batas normal Mulut : Dalam batas normal Telinga : Dalam batas normal Thorak : Dalam batas normal Abdomen : Dalam batas normal Kemaluan : tidak dievaluasi Anus : tidak dievaluasi TRISS : 0,3

LAPORAN KASUSPEMERIKSAAN LUKA-LUKA DAN PATAH

TULANGLuka robek pada kelopak atas mata kanan, empat

sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter diatas sudut luar mata, tepi luka tidak rata, kedua sudut luka tumpul, dasar luka jaringan bawah kulit, bila dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang dua sentimeter.

Memar pada pipi kanan, empat koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter dibawah sudut luar mata, warna merah, ukuran enam sentimeter kali empat sentimeter

LAPORAN KASUS…..PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

TERAPI DAN PENANGANANPenjaritan luka terbukaRawat luka dengan Gentamycin ZalfObat-obatan

Asam mefenamat 3x 500 mgCiprofloxacin 2 x 500 mg

Korban pulang dalam keadaan membaik.

LAPORAN KASUS…..KESIMPULAN

Pada korban laki-laki, berusia dua puluh tahun ini, ditemukan luka terbuka serta memar akibat kekerasan tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan jabatan atau pencaharian untuk sementara waktu.

PEMBAHASAN…..

Pada korban laki-laki usia 20 tahun ini trauma yang terjadi pada pasien disebabkan karena suatu kasus penganiayaan akibat kekerasan fisik karena benda tumpul khususnya pada pasien disebabkan karena kekerasan tumpul yaitu pukulan pada pasien oleh teman kerjanya sebanyak satu kali karena masalah kerja.

PEMBAHASAN…..Pada korban luka yang terjadi berupa luka

memar dan luka lecet. Seperti yang dijelaskan sebelumnya saat terjadinya luka pada korban adalah empat setengah jam dari waktu terjadinya pemeriksaan.

Pada pasien didapatkan luka robek pada kelopak atas mata kanan, empat sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter diatas sudut luar mata, tepi luka tidak rata, kedua sudut luka tumpul, dasar luka jaringan bawah kulit, bila dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang dua sentimeter.

PEMBAHASAN…..Pada pasien terjadi kasus penganiayaan

karena pelaku melakukan tindakan yang mengakibatkan sakit dan luka pada korban

Korban disini mengalami penganiayaan sedang karena dari kasus penganiayaan yang dilakukan, menimbulkan penyakit pada pasien dimana hal ini sesuai dengan pasal 351 (1), sehingga bila kita memeriksa seorang korban dan didapati “penyakit” akibat kekerasan tersebut, maka korban dimasukkan ke dalam kategori penganiayaan sedang dan ini memerlukan pengobatan untuk sementara waktu sehingga dapat dimasukkan kedalam kategori luka sedang.

THANK’S