Presentation laporan kasus.pptx
-
Upload
hery-sagita -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Presentation laporan kasus.pptx
Obs.dyspepsia dan demama H+5 e.c demam thypoid
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. S• Umur : 6 Tahun • Jenis kelamin : Laki-Laki• Pendidikan : SD• Hubungan dengan orang tua : Anak kandung • Nama Ayah : Tn. S Nama Ibu : Ny. N• Umur : 40 Tahun Umur : 34 tahun• Perkawinan ke- : Pertama Perkawinan ke- : Pertama• Umur saat menikah : 30 Umur saat menikah : 25• Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMA• Pekerjaan/pangkat : TNI Pekerjaan/pangkat : ibu rumah tangga• Suku : Jawa Tengah Suku : Sulawesi• Agama : Islam Agama : Islam• Alamat Rumah : Asrama Kodam Jati Warna, Bekasi• • Masuk Rumah Sakit : 19 Juni 2013• Pukul : 22:40 WIB
ANAMNESIS Alloanamnesa ( dengan ibu pasien )• Keluhan Utama : Muntah-muntah• Keluhan Tambahan : Demam
sabtu siang minggu senin selasa rabu kamis
Muntah <
Mencret<
Demam <
Pulang (APS)
Muntah <
Mencret<
Demam <
Pulang (APS)
Muntah <
Mencret<
Demam <
Pulang (APS)
Muntah <
Mencret<
Demam <
Pulang (APS)
• Riwayat penyakit dahulu : Tidak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya.
• Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
• Riwayat kelahiran : Persalinan pervaginam, cukup bulan, berat badan lahir 3100 gram. Riwayat kebiruan pada saat ataupun setelah persalinan tidak ada. Pasien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara
• Riwayat imunisasi : Menurut ibunya, pasien mendapat imunisasi dasar lengkap
PEMERIKSAAN FISIK• Umur : 6 Th• Berat badan : 25 kg.• Tanda – tanda vital – Nadi : 100 x / menit. – Suhu : 36,6˚C.– Pernafasan : 30x / menit.– Tekanan darah : 100/70mmHg– Turgor : Baik
Keadaan umum • Keadaan umum : Tampak sakit sedang.• Kesadaran : Compos mentis.• Status gizi : Baik
Status generalis • Kepala : Normocephal, fontanel menutup
sempurna. • Rambut : Lurus, berwarna kehitaman, tumbuh
merata, tidak mudah dicabut.• Mata : Mata cekung (-), air mata +/+, konjungtiva
anemis -/- , sklera ikterik -/-• Telinga : Normotia, serumen -/-• Hidung : Mukosa tidak hiperemis, sekret
(-),septum deviasi (-).• Mulut : Tidak tampak kelainan,bibir basah.• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),
kaku kuduk (-).
• Thoraks : Simetris, statis, dinamis• Paru : suara nafas vesikuler normal, rhonki -/-, • wheezing -/-. retraksi (-)• Jantung : Bunyi jantung I – II reguler, murmur
(-), gallop (-).• Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan epigastrium
(-), nyeri tekan epigastrium(+), hepar/lien tidak teraba, turgor baik, bising usus (+) normal.
• Ekstrimitas: Akral hangat, edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pemeriksaan darah : 19 juni 2013• Hb : 11,6 g/dl.• Leukosit : 11.600 /mm³.• Ht : 35 %.• Trombosit: 389.000 /mm³.
RESUME• Pasien datang ke UGD RS Moh Ridwan Meuraksa dengan
keluhan muntah-muntah. Keluhan dialami pasien sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, dengan frekuensi kurang lebih 10 kali dalam sehari dan muntahan berisi makanan bercampur air. Muntah dirasakan pasien terutama setelah makan dan minum yang diawali perasaan mual terlebih dahulu. Selain muntah pasien juga mengeluhkan mencret dan demam pada hari pertama sebelum masuk rumah sakit. Mencret yang dialami pasien sebanyak 4 kali dalam sehari, dengan konsistensi cair campur ampas, berwarna kuning kecoklatan, tanpa disertai lendir. Pasien sempat dirawat di RS.cijantung selama 2 hari, kemudian pasien pulang atas permintaan orangtua karena merasa keluhannya sudah membaik. Pada hari ke 4, pasien muntah-muntah lagi tetapi tidak disertai mencret dan demam. Keesokan harinya pasien datang ke UGD RS Moh Ridwan Meuraksa
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien laki-laki Umur 6 Th, Berat badan 25 kg, Nadi 100 x / menit, Suhu 36,6˚C, Pernafasan 30x / menit, Tekanan darah 100/70mmHg, Turgor Baik. Pemeriksaan generalis dalam batas normal.
DIAGNOSA KERJA• Obs.dyspepsia dan demam e.c Demam
thypoidRENCANA PEMERIKSAAN• Rencana pemeriksaan : Cek Elektrolit dan
pemeriksaan darah
THERAPI.• IUFD RL 16 tts/menit• Amoxycillin 3x250 mg• Paracetamol 3 x ½ tab• Donperidon syr 3x1 cth
Follow UpTanggal 20 juni 2013S : Mual(+), Muntah >> berisi makanan dan cairan kekuningan, demam (+), susah tidur.O : KU/KES : TSS/CM
– Nadi : 100 x / menit. – Suhu : 36,6˚C.– Pernafasan : 30x / menit.– Tekanan darah : 100/70mmHg
Status generalis– Kepala : Normocephal,– Rambut :Tumbuh merata, tidak mudah dicabut.– Mata : Ca -/-, Si-/- – Mata cekung(-),– air mata+/+, – Telinga : Normotia, serumen -/-– Hidung :Mukosa tidak hiperemis, sekret(-),septum deviasi (-).– Mulut :Tidak tampak kelainan,bibir basah.– Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-).– Thoraks : Simetris, statis, dinamis– Paru : suara nafas vesikuler normal, rhonki -/-, – wheezing -/-. retraksi (-)– Jantung : Bunyi jantung I – II reguler, murmur (-), gallop (-).– Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan epigastrium(+),
Hasil lab • Hb : 11,3 g/dl.• Leukosit : 10.400/mm³• Ht : 35 %.• Trombosit : 389.000 /mm³• Kalium : 3,3 mEq• Natrium : 143 mEq/L• Chlorida : 108 mEq/LA : Obs dyspepsia dan demam H+6 e.c Demam thypoidP : Terapi
– IVFD RL 16 tpm (makro)– Inj. Ondansentron 2 x 4mg iv– Inj. Ranitidin 2 x 1/2amp iv– Amoxycillin 250mg – Paracetamol 3 x ½ tab– Antasid 3 x 1 cth– Cek darah dan elektrolit– Tes Widal
Tanggal 21 juni 2013S : Mual(+), Muntah >> berisi makanan dan cairan kekuningan,
demam (+), susah tidur, BAK keruh, nyeri BAK(-)O : KU/KES : TSS/CM• Nadi : 84 x / menit. • Suhu : 37,8˚C.• Pernafasan : 28x / menit.• Tekanan darah : 90/60mmHg
Status.generalis– Kepala : Normocephal,– Rambut :Tumbuh merata, tidak mudah dicabut.– Mata : Ca -/-, Si-/- , Mata cekung(-), air mata+/+, – Telinga : Normotia, serumen -/-– Hidung :Mukosa tidak hiperemis, sekret(-),septum deviasi
(-).
• Mulut :Tidak tampak kelainan,bibir basah.• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk
(-).• Thoraks : Simetris, statis, dinamis• Paru : suara nafas vesikuler normal, rhonki -/-, • wheezing -/-. retraksi (-)• Jantung : Bunyi jantung I – II reguler, murmur (-), gallop (-).• Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan epigastrium(+),
hepar/lien tidak teraba, turgor baik, bising usus (+) normal.• Genitalia : tampak phimosis, kotoran (+)• Ekstrimitas: Akral hangat, edema(-)
Hasil lab • Hb : 11,8 g/dl.• Leukosit : 16.200/mm³• Ht : 35 %.• Trombosit: 467.000 /mm³• Kalium : 2,9 mEq• Natrium : 138 mEq/L• Chlorida : 109 mEq/LTes Widal• H 1/80• AH 1/160• BO 1/80
A : Phimosis, Obs dyspepsia dan demam H+6 e.c Demam thypoid
P : Terapi– IVFD RL 16 tpm (makro)– Inj. Ondansentron 2 x 4mg iv– Inj. Ranitidin 2 x 1/2amp iv– Amoxycillin 250mg – Paracetamol 3 x ½ tab– Antasid 3 x 1 cth– Periksa ureum,kreatinin,urine lengkap
ANALISIS KASUS
• Diagnosis Obs.dyspepsia dan demam H+5 e.c Demam thypoid ditentukan berdasarkan anamnesa keluhan pasien : Muntah-muntah sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, dengan frekuensi kurang lebih 10 kali dalam sehari, muntahan berisi makanan bercampur air. Selain muntah pasien juga mengeluhkan demam tetapi demam menurun setelah pasien mendapat pengobatan. Pasien memiliki riwayat sering jajan sembarangan saat disekolah
• Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 100 x / menit, Suhu 36,6˚C, Pernafasan 30x / menit, Tekanan darah 100/70mmHg, Turgor Baik. Keadaan umum Tampak sakit sedang, Kesadaran Compos mentis, Status gizi Baik . Dari status generalis ditemukan kepala normocephal, fontanel menutup sempurna, rambut lurus, berwarna kehitaman, tumbuh merata, tidak mudah dicabut, mata cekung (-), air mata +/+, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, telinga normotia, serumen -/-, hidung mukosa tidak hiperemis, sekret (-),septum deviasi (-), Mulut tidak tampak kelainan,bibir basah, leher pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-), thoraks : Simetris, statis, dinamis. Paru : suara nafas vesikuler normal, rhonki -/-, wheezing -/-. retraksi (-), Jantung : Bunyi jantung I – II reguler, murmur (-), gallop (-), Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan epigastrium(+), hepar/lien tidak teraba, turgor baik, bising usus (+) normal. Ekstrimita : Akral hangat, edema -/-. Dari pemeriksaan lab darah 19 juni 2013 didapatkan Hb 11,6 g/dl, Leukosit 11.600 /mm³, Ht 35 %, Trombosit 389.000 /mm³.
• Pada perawatan hari kedua pasien masih mengeluhkan Mual(+), muntah>>berisi makanan dan cairan kekuningan, dan susah tidur, dari pemeriksaan fisik didapatkan, ku/kes : TSS/CM, tekanan darah 100/70mmHg, nadi 100x/mnt, pernafasan 30x/mnt, dari pemeriksaan status generalis masih dalam batas normal hanya terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrium. Dari hasil lab didapatkan Hb 11,3 g/dl, Leukosit 10.400/mm³, Ht 35 %, Trombosit389.000 /mm³, Kalium 3,3 mEq, Natrium 143 mEq/L, Chlorida 108 mEq/L.
• Pada perawatan hari ke tiga pasien masih mengeluhkan Mual(+), muntah>> berisi makanan dan cairan kekuningan, susah tidur, BAK keruh, nyeri BAK(-). Dari pemeriksaan fisik ditemukan KU/KES : TSS/CM, Nadi 84 x / menit, Suhu 37,8˚C, Pernafasan 28x / menit, Tekanan darah 90/60mmHg. Dari pemeriksaan generalis dalam batas normal, kecuali pada pemeriksaan genitalia didapatkan gambaran phimosis, dan kotoran (+). Dari hasil lab diperoleh 11,8 g/dl, Leukosit 16.200/mm³, Ht 35 %, trombosit 467.000 /mm³, Kalium 2,9 mEq, Natrium 138 mEq/L, Chlorida 109 mEq/L. Dari pemeriksaan Widal diperoleh H 1/80, AH 1/160, BO 1/80.
DEMAM TYPHOID
adalah suatu penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi
Transmisi pada manusia dapat terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella typhi
S.typhi mempunyai tiga macam antigen,diantaranya : • Antigen O (Ohne Hauch/tidak menyebar) = somatik antigen,
bagian dari dinding sel bakteri. • Antigen H (Hauch/menyebar) = terdapat pada flagel dan bersifat
termolabil, • Antigen Vi (Virulence) = merupakan kapsul yang meliputi tubuh
kuman dan melindungi antigen O terhadap fagositosis. Kuman yang mengandung antigen Vi mempunyai virulensi yang lebih besar baik terhadap manusia maupun binatang.
Dari ketiga jenis antigen tersebut didalam tubuh manusia akan menimbulkan pembentukan tiga macam antibodi yang lazim disebut aglutinin
Manifestasi klinis
• Masa tunas demam typhoid berlangsung 10 sampai 14 hari.Gejala-gejala yang timbul sangat bervariasi.Selain itu,gambaran penyakit bervariasi dari penyakit yang ringan dan tidak terdiagnosis,sampai gambaran penyakit yang khas dengan komplikasi dan kematian
• Dalam minggu pertama penyakit,keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya,yaitu demam,nyeri kepala,pusing,nyeri otot,anoreksia,mual, muntah,obstipasi atau diare,perasaan tidak enak diperut,batuk dan epistaksis.Pada pemeriksaan fisis hanya didapatkan suhu badan meningkat.
• Dalam minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam,bradikardi relatif,lidah yang khas (kotor ditengah,tepi dan ujung merah dan tremor),hepatomegali, splenomegali,meteorismus,stupor,koma,delirium
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Leukosit• Walaupun menurut sumber-sumber yang ada
disebutkan bahwa pada demam tifoid terdapat leukopenia dan limfositosis relatif,tetapi kenyataannya leukopenia tidaklah sering dijumpai.Pada kebanyakan kasus demam tifoid,jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada dalam batas normal,malahan kadang-kadang terdapat leukositosis,walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder.
Pemeriksaan Serologis
• Sampai saat ini Tes Widal merupakan reaksi serologis yang digunakan untuk membantu menegakan diagnosis demam typhoid.Dasar Tes Widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen S.typhi dengan antibodi yang terdapat pada serum penderita (aglutinin).Aglutinin yang spesifik terhadap S.typhi terdapat dalam serum pasien dengan demam tifoid,juga pada orang yang pernah tertular S.typhi dan para orang yang pernah divaksinasi terhadap demam tifoid.
DIAGNOSIS• Menurut pedoman terapi ilmu kesehatan anak di RS hasan
sadikin, dasar diagnosis typhoid yaitu :• Kontak dengan penderita• Panas badan lebih dari 7 hari terutama malam hari, mengigau,
sakit kepala, sakit abdomen, distensi abdomen.• Bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor, rose spot di daerah
abdomen/ dada, hepatosplenomegali.• Dapat menimbulkan perdarahan usus, perforasi usus,
meningitis, encefalitis, syok, nefritis.• Laboratorium :• bisa ditemukan anemia, aneosinofilia, trombositopenia• leukosit dapat menurun/ leukopeni• dengan limfositosis relatif• widal titer 0 lebih besar atau sama dengan 4 x dari titer semula• biakan s. Typhi + dari darah, urine, sum-sum tulang
Biakan darah positif memastikan demam typhoid,tetapi biakan darah negatif tidak menyingkirkan demam typhoid.Biakan tinja positif menyokong diagnosis klinis demam typhoid.Peningkatan titer Tes widal empat kali lipat selama 2-3 minggu memastikan diagnosis demam typhoid.Reaksi Widal tunggal dengan titer antibodi O = 1:320 atau titer antibodi H = 1:640 menyokong diagnosis demam typhoid pada pasien dengan gambaran klinis yag khas.
PENGOBATAN
• Kloramfenikol• Tiamfenikol• Kotrimoksazol• Ampicillin dan Amoxycillin• Sefalosporin generasi ke tiga• Fluorokuinolon