Laporan Bio Henny
-
Upload
feri-haldi-tanjung -
Category
Documents
-
view
13 -
download
2
description
Transcript of Laporan Bio Henny
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE (Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap Aktivitas Enzim)
DISUSUN OLEH:
FERI HALDI TANJUNG
HENNY MARIA SINAGA
KANDAKA WUSKO
LISNAWATI SIREGAR
NAIROHA JUWITA PANE
SYAFRIDA YANTI NASUTION
KELAS XII IPA 1
SMA NEGERI 3 RANTAU UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau
mengeluarkn zat-zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur-
struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa-senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa-senyawa
yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam
reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan
energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu
reaksi kimia didalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor dalam misalnya
substansi-substansi genetik yang dibawa oleh masing-masing enzim.
Menurut teori perubahan kondisi asam dan basa enzim mempengaruhi bentuk tiga
dimensi pada enzim dan dapat menyebabkan denaturai enzim.Sehingga enzim tidak dapat
bekerja pada kondisi yang terlalu asam ataupun konsisi yang terlalu basa. Sedangkan suhu
optimum suatu reaksi adalah 400C.
Dari latar belakang tersebut memotivasi kami untuk mengetahui faktor luar yang
mempengaruhi kerja enzim.
2.2 Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase.Untuk mengetahui pengaruh ph dalam kerja enzim Untuk mengetahui kerja enzim sebagai biokatalisator.Membandingkan pengaruh perbedaan suhu pada kinerja enzim katalase pada hati sapi.Membandingkan pengaruh perbedaan konsentrasi hati sapi dan larutan H2O2
Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
3.2 Rumusan Masalah
Apakah enzim berpengaruh dalam laju reaksi dan pakah cara kerja enzim
dipengaruhi oleh derajat keasaman?
Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?
Adakah pengaruh perbedaan konsentrasi hati sapi dan larutan H2O2 pada
kinerja enzim katalase?
4.2 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesa sementara yang dapat di
ajukan yaitu enzim dapat mempercepat laju reaksi dan cara kerja enzim
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga
memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat
dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.
Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2sangat berpengaruh terhadap kerja enzim katalase.
5.2 Variabel
Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api
Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu
Variabel control : H2O2 dan hati sapi
BAB IILANDASAN TEORI
A. Pengertian Enzim
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. Enzim juga sebagai
protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup atau disebut dengan
biokatalisator. Enzim adalah senyawa organik yang tersusun atas protein, yaitu enzim
merupakan zat yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup yang berfungsi mempercepat
reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel
badan mikro peroksisok. Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan,
namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen
metabolismenya.
B. Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.
Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam-asam amino. Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan
keasaman.
Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.
Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa-
senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin.
C. Ciri-Ciri Enzim
Biokatalisator yaitu enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
Protein yaitu sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada
suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH.
Bekerja Secara Khusus yaitu enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi
reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang
terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi.
Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka
macam enzim pun banyak.
Dapat Digunakan Berulang Kali yaitu dapat digunakan berulang kali karena
enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat
bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
Rusak Oleh Panas yaitu enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu
protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim
tidak dapat bekerja lagi.
Tidak Ikut Bereaksi yaitu enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi
namun tidak ikut bereaksi.
Bekerja Dapat Balik yaitu suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
D. Sifat Dan Faktor Yang Mempengaruhi Enzim
Faktor eksternal yang mempengaruhi kerja enzim yaitu: Suhu Pada suhu yang
lebih tinggi , kecepatan molekul substrat meningkat , sehingga ketika subtrat
bertumbukan dengan enzim mengakibatkan energi molekul substrat berkurang. Hal
ini memudah enzim dalam mengikat substrat. Tetapi kecapatan enzim dalam
mengkatalis reaksi mencapai suatu puncaknya adala pada suhu . Enzim dapat
mengalami denaturasi apabila suhunya lebih dari pH Selain suhu, faktor ekstrenal
yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH. Sebagaimana faktor suhu, enzim juga
mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat bekerja
optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau pH asam (<7) tergantung pada
jenis enzim masing-masing. Pada konsentrasi substrat bila jumlah enzim dalam
keadaan tetap, kecepatam reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan
konsentrasi subtrat . Namun, pada saat sisi aktif enzim bekerja semua maka
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi. Konsentrasi enzim
Semakin besar maka semakin cepat pula reaksi yang akan berlangsung. Konsentrasi
produk atau inhibitor Produk hasil dari substrat yang dipecah oleh enzim menjadi
inhibitor atau penghambat. Apabila produk ini banyak,maka enzim akan sulit
bergabung dengan substrat sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat.
E. Cara Kerja Enzim
Teori Gembok - Anak Kunci
Pada sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu
jenis substrat saja. Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok
cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif
enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim substrat.
Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung
dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas,
bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.
Teori Induced Fit
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul
substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat
fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika
substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga
mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok
(fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya
substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim
kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
F. Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-
sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak H202 yang bersifat
racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian
pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi
substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen yang menimbulkan
gelembung. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat
termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa
golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak
enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap
senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat
menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan
kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim katalase
juga termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan
ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya
Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk
radikal karena membentuk OH- .
Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase adalah sebagai berikut:
Aktivitas peroksidase yaitu mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
Aktivitas katalase yaitu enzim ini mampu menggunakan satu molekul
H2O2 sebagai substrat atau donor elektron dan molekul H2O2 yang lain sebagai
oksidan atau akseptor elektron.
2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa,
ginjal dan hati.
G. Derajat Keasaman (Ph)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
sedikit sempit (pH±7). Diluar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan
penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
H. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini
disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas).
Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi
(panas).
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan
hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim
mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim
yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.
I. Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin
besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.
Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
J. Konsentrasi Substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan
meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat
semua sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzim.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah
metode eksperimen.
B. Tempat Penelitian
Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium kimia SMA Negeri 3 Rantau Utara.
C. Waktu Penelitian
Percobaan dilaksankan pada pukul 11.45 WIB hari Rabu, 26 Oktober 2014.
D. Alat dan Bahan
Rak dan 10 tabung reaksi
Pipet tetes
Pembakar spiritus dan kaki tiga
Lidi dan korek api
Hati sapi
Larutan HCL
Larutan NaOH
Larutan H2O2
Es batu
3 gelas kimia
Pisau
E. Langkah Kerja
BAB IVHASIL PENGAMATAN
BAB VPEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai
berikut : 2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati sapi.Hati sapi digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati sapi
mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi
membara ke dalamnya, timbul nyala bara api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara
yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi terlalu basa.
Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung
udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal
ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi
terlalu asam.
Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung
udara yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak
timbul nyala bara api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim
katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2.
Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata
menimbulkan gelembung udara sangat banyak dan saat bara api di masukkan
ke dalamnya, menimbulkan nyala bara api yang terang.
BAB VIPENUTUP
Kesimpulan
Kerja enzim berpengaruh pada derajat keasaman dan suhu. Pada pH yang
terlalu asam maupun basa ezim tidak dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu yang
terlalu tinggi enzim akan mengalami denaturasi. Kadar enzim katalase tertinggi yaitu pada
ekstrak hati kemudian ekstrak jantung dan yang paling rendah ekstrak kentang.
Saran
Jika akan melakukan percobaan ini agar
Menggunakan sarung tangan latex untuk mencegah terkena cairan H2O2
secara langsung.
Menggunakan masker agar gas yang berbahaya tidak tercium.
Mencuci alat hingga bersih .
Daftar pustaka
www: http//Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase_
www: http//Contoh Laporan Praktikum Biologi (Enzim Katalase) - Asmara_
www: http//Laporan percobaan enzim katalase_files
www: http//LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI KERJA ENZIM KATALASE Firarizqy Agfa_
www: http//LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE ifronia_
LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE Riyan Hidayat Tulloh_
Praktikum enzim katalase ~ Praktikum Biologi BMC_