Lapas kelas IIA Wirogunan
-
Upload
kurnia-azizah -
Category
Spiritual
-
view
311 -
download
3
Transcript of Lapas kelas IIA Wirogunan
Pelayanan Agama dan Konseling yang Berjalan di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Yogyakarta
Di susun oleh:Kurnia Azizah 12220052Susi Arum 122200Ulfah Annajah 122200Muh Faisal Ridlo 122200Rifki Mahera 122200
Menu
Lapas
BAB I
Latar Belakang
Rumusan
Tujuan
Manfaat
Tinjauan PustakaLandasan
Teori
BAB II
Metodologi Penelitian
Sumber Data
BAB III Gambaran Umum Lapas
BAB IVPenanganan dan
PelayananDokumentasi
BAB 1
Latar Belakang• Masyarakat mengenal Lapas sebagai tempat untuk
meletakkan “sampah masyarakat” dalam arti yang berbeda.
• Begitu banyak pula diantara mereka yang memandang sebelah mata dan menyepelakan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tersebut.
• Sebenarnya mereka semua membutuhkan bimbingan yang tepat supaya siap berbaur dengan masyarakat luas secara normal dan baik-baik, serta dapat menjalani kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.
• warga binaan berkeinginan untuk merubah diri melalui proses pelayanan yang dijalankan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan.
Rumusan Masalah• Masalah umum apa saja yang dialami oleh Warga
Binaan Pemasyarakatan?• Bagaimana metode pelayanan Agama dan konseling
yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta?
• Apa pengaruh pelayanan Agama dan konseling bagi Warga Binaan Pemasyarakatan?
Tujuan Penelitian• Untuk mengetahui masalah umum yang dihadapi oleh
Warga Binaan Pemasyarakatan• Untuk mengetahui metode pelayanan Agama yang
diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
• Untuk mengetahui pengaruh pelayanan Agama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
Manfaat PenelitianManfaat Teoritis• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi
perkembangan kemajuan ilmu Bimbingan Konseling (BK) dan psikologi, khususnya Bimbingan Konseling Islam dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada. Hal ini dilakukan dengan cara memberi tambahan data empiris yang telah teruji secara ilmiah mengenai pelayanan Agama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta.
Manfaat Praktis• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai
peranan konselor dan psikolog terhadap pelayanan Agama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, sehingga diharapkan para staf dapat menyadari arti dan makna pelayanan Agama Islam, serta lebih meningkatkan interaksi dengan Warga Binaan Pemasyarakatan, sehingga dapat membantu mereka dalam mencapai perkembangan Agama Islam dan perubahan diri yang optimal.
Tinjauan Pustaka• Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. 02-
PK.04.10 Tahun 1990 Tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan dalam Sistem Pemasyarakatan selain sebagai tempat pelaksanaana pidana penjara kurungan juga mempunyai beberapa sasaran strategis dalam pembangunan nasional. Tujuan tersebut antara lain menyatakan bahwa Lapas mempunyai fungsi ganda yakni sebagai lembaga pendidikan dan lembaga pembangunan.
• Beberapa studi awal telah dilakukan Indiyah, misalnya tentang hubungan religiusitas dan kepercayaan diri dengan kecemasan pada narapidana menjelang bebas (1997) serta tentang kebutuhan psikologis narapidana (1999). Hasil penelitian menunjukkan, terdapat tujuh kebutuhan psikologis narapidana yang dominan. Hubungan antara lama hukuman dengan kehampaan hidup narapidana (2000)
Landasan Teori
• Lapas adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan WBP berdasarkan sistem, kelembagaan, dan tata cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana (Sumber UU RI no 12 Th. 1995 )
• Narapidana adalah terpidana yang menjalani hukuman kehilangan kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan sesuai UU No. 12 tahun 1995. Adapun munculnya perilaku melanggar hukum dapat disebabkan karena narapidana memiliki kepribadian yang terdistorsi, mengandung konflik secara terus menerus, yang salah satu penyebabnya adalah adanya ketidakharmonisan faktor sosio kultural dan psikologis (Indiyah, 2000). Menu
BAB 2
Metodologi Penelitian
• Penerapan metode kualitatif, sumber data diperoleh dari situasi yang wajar (natural setting), penilaian mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi dengan sengaja, memasuki lapangan berhubungan langsung dengan situasi dan responden yang dinilai, (Lyncoln & Guba, 1985:41).
• Format penelitian kualitatif-verifikatif mengkontruksi format penelitian dan strategi analisis data untuk lebih awal dan memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapangan, (Burhan Bungin, 2008:147).
Sumber Data• Data kami peroleh dari Ibu Etti dan Bapak
Ambar, selaku wali bagi para Napi• Wawancara terhadap 3 WBP dengan pasal yang
berbeda-beda
Identitas Klien 1• Nama : Priyatni (40 th)• Alamat : Jln. Rambai rt.04/02,
Kebayoran, Jakarta Selatan• Pekerjaan : Event Organizer
• Pendidikan Akhir : SLTA• Hukuman : pasal 112 ayat 2 dengan
hukuman 17 tahun 3 bulan penjara dengan kasus narkoba
Identitas Klien 2• Nama : Dwi Indiarti• Usia : 37 tahun• Hukuman : Pasal 378 tentang penipuan• Alamat : Jalan Wates, setelah kejadian atau
perdata tersebut, pindah ke Kulonprogo• Profesi : Supervisor Harpindo Jaya-Yamaha• Pendidikan : D3 Bahasa Inggris• Hobi : membaca, main volley, menyanyi• Sifat : mudah bergaul (supel), temperamen,
banyak bicara, keras kepala• Suami : Bernard (samaran)• Profesi : Supervisor ADIRA Financial• Jumlah Anak : 1 anak perempuan bernama Dita usia 14
tahun1 anak laki-laki bernama Billy usia 9 tahun
Identitas Klien 3• Nama : Antonius Sigit• Usia : 21 tahun• Agama : Islam (muallaf)• Profesi di Lapas : Takmir masjid• Hukuman : UU RI no 22 tahun
2003, 4 tahun 2 bulan• Kasus : Pemerkosaan
terhadap seorang wanita
Menu
BAB 3
Gambaran Umum• Alamat : Jalan Tamansiswa no. 6 YogyakartaSEJARAH LAPAS KLAS IIA YOGYAKARTA• Keberadaan : Sejak Zaman Kolonial Belanda• Tahun Pendirian : 1910-1915• Sebutan Populer : Lapas Wirogunan• Pergantian Nama1. Gevangenis En Huis Van Bevaring2. Penjara Belanda3. Kepenjaraan DIY4. Kantor Direktorat Tuna Warga5. Lapas Klas I Yogyakarta6. Lapas Klas II A Yogyakarta
• Visi :Mengedepankan Lembaga Pemasyarakatan yang bersih, kondusif, tertib dan transparan dengan dukungan petugas yang berintegritas dan berkompeten dalam pembinaan WBP.
• Misi:1. Mewujudkan tertib pelaksanaan tupoksi Pemasyarakatan
secara konsisten dengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan HAM serta transparansi publik.
2. Membangun kerja sama dengan mengoptimalkan keterlibatan stake holder dan masyarakat dalam upaya pembinaan WBP.
3. Mendayagunakan potensi sumber daya manusia petugas dengan kemampuan penguasaan tugas yang tinggi dan inovatif serta berakhlak mulia
TUGAS PEJABAT STRUKTURAL
Kepala Lembaga PemasyarakatanMenyelenggarakan kegiatan Pemasyarakatan di Lapas
Ka.Subbag Tata UsahaMelakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Lapas
Kasi BinapiMemberikan bimbingan Pemasyarakatan Narapidana
Kasi Kegiatan KerjaMemberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja Warga Binaan
Kasi AdminkamtibMengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala dibidang keamanan dan menegakkan tata tertib.
Ka. KPLPMenjaga keamanan dan ketertiban Lapas
SUMBER DAYA MANUSIA PEGAWAIPada tanggal 01 April 2014, Lapas Klas IIA Yogyakarta memiliki 166 orang pegawai, yang terdiri dari 123 0rang laki-laki, dan 43 orang perempuan. Para pegawai ini dapat diketahui statusnya
berdasarkan data berikut ini :
No. Pendidikan Pria Wanita Jumlah
1. Strata 2 5 2 7
2. Strata 1 36 21 57
3. Dilpoma III 3 7 10
4. Dilpoma II
5. SLTA 80 13 93
6. SMP 0 0 0
7. SD 0 0 0
Jumlah 167
No. Agama Pria Wanita Jumlah
1. Islam 112 38 150
2. Kristen 3 4 7
3. Katolik 8 1 9
4. Hindu 1 0 1
5. Budha 0 0 0
Jumlah 124 43 167
Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Data Pegawai Berdasarkan Agama
No. Jenis Tugas Pria Wanita Jumlah
1. Kepala Lapas 1 0 1
2. Pejabat Eselon IV 4 1 5
3. Pejabat Eselon V 7 1 8
4. Pembinaan 19 12 31
5. Pengamanan 71 16 87
6. Perawatan dan Kesehatan 5 6 11
7. Fasilitatif 17 8 25
Jumlah 123 44 167
Data Pegawai Berdasarkan Penugasan
• JUMLAH PENGHUNI
NARAPIDANA
TAHANAN JUMLAH
PRIA 232 15 247
WANITA 65 25 90
JUMLAH 297 40 337
Data WBP Berdasarkan Masa HukumanNO. LAMANYA PIDANA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 BI 197 43 240
2 B IIA 20 18 38
3 B IIB - 2 2
4 B III 10 0 10
5 BIII K 1 1 2
6 Hukuman Mati 3 1 4
7 Hukuman Seumur Hidup 1 0 1
Jumlah 232 65 297
Data pertanggal 08 November 2014 pagi
NO JENIS PERKARA/KEJAHATAN JUMLAH
1. Mata uang 1
2. Perjudian 4
3. Pembunuhan 32
4. Pencurian 29
5. Perampokan 26
6. Penipuan 34
7. Korupsi 28
8. Perkosaan 5
9. Narkotika 22
Data WBP berdasarkan Jenis Kejahatan/Perkara
Data pertanggal 08 November 2014 pagi
10. Perlindungan Anak 67
11. Kehutanan 0
12. Hak Cipta 0
13. Kekerasan dalam Rumah Tangga 4
14. Senjata Tajam 0
15. MoneyLoundry 3
16. Traffiking 4
17. Penggelapan 11
18. Penganiayaan 7
19. Ketertiban 4
20. Penadahan 5
21. Lain-lain 11
Data pertanggal 08 November 2014 pagiMenu
BAB 4
Penanganan dan Pelayanan
• Konseling = dilakukan oleh para wali (karyawan LAPAS)• Setiap wali menghandle 40-50 orang WBP• Jadwal bertemu secara tatap muka dibuat oleh Lapas,
dan para wali bertugas membimbing dalam bidang agama, psikologis, dan kesiapannya menuju masa bebas.
• Pelayanan Agama melalui ustadz/ah yang didatangkan dari luar kurang memberikan peran
• Ketika bersama walinya masing-masing, para Napi dan tahanan bisa berbicara dengan
Menu
Lapas tampak depan
Taman di dalam Lapas
Ruang Tunggu
Wawancara dengan WBP
ANGGOTA BARU DAN
SPESIAL PASCA WAWANCARA
DENGAN ANTONIUS
Sekian
&Terima Kasih
Wassalamuallaikum wr. wb