HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN...
Transcript of HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA … · MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN...
i
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN
NARAPIDANA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Nama : Henricus Yudianto Agung Nugroho
NIM : 099114118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Pain makes you stronger, tears makes
you braver, heartbreak makes you wiser.
So thank the past for a better future.
GOD never complicate his servant. That’s as amplifier or reminder. If your patient you
Strong. If you lost you have to Remember.
Don’t lose HOPE. When the sun goes down, the stars come out.
Anonymous
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Perawan Maria dan Santo Henricus
yang selalu memberkati dan menjaga setiap langkahku agar tidak goyah
Bapak dan Ibu
yang selalu mendoakan, membimbing, menjadi tempat berdiskusi dan
memberikan restu setiap langkah yang akan aku ambil.
Kakak-Kakak, Kakak-Kakak Ipar dan Keponakan-Keponakanku
yang selalu memberi semangat dan tersenyum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah dsebutkan dalam kutipan dan
dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Mei 2015
Penulis
Henricus Yudianto Agung Nugroho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA
MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA
WIROGUNAN YOGYAKARTA
Henricus Yudianto Agung Nugroho
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kecemasan
pada narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
Variabel penelitian ini adalah konsep diri dan kecemasan. Subjek dalam penelitian ini adalah 42
narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta
dipilih dengan teknik purposive sampling. Alat ukur penelitian ini adalah Skala Konsep Diri
(α=0,928) dan Skala Kecemasan (α=0,955). Skala Konsep Diri disusun berdasarkan aspek konsep
diri menurut Calhoun dan Acocella (1990). Skala Kecemasan disusun berdasarkan gejala
kecemasan menurut Nolen (2007). Metode analisis data adalah statistik Product-Momen Pearson.
Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan
yang negatif antara konsep diri dan kecemasan pada calon narapidana menjelang bebas di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta (r = -0,754; p=0,000; p<0,05).
Semakin positif konsep diri, maka semakin rendah kecemasan narapidana menjelang bebas.
Kata kunci: Konsep Diri, Kecemasan, Narapidana Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATION BETWEEN SELF CONCEPT AND ANXIETY CONVICT
WHO WILL BE RELEASED IN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS
IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA
Henricus Yudianto Agung Nugroho
ABSTRACT
The aim of this research was to comprehend the relation between self concept and anxiety
convict who will be released in Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
Variables of this research were self concept and anxiety. The subjects of this research were 42
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta convict who will be released.
Sampling technique were purposive-sampling. Self Concept Scale (α=0,928) and Anxiety Scale
(α=0,955) were used as the parameters. Self Concept Scale Aspects was arranged based on self
concept aspects by Calhoun dan Acocella (1990). Anxiety Scale Aspects was arranged based on
anxiety symptoms by Nolen (2007). The data analyzed was using Pearson-Product Moment. There
was a negative and significant relation between self concept and anxiety convict who will be
released in Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta (r= -0,754; p=0,000;
p<0,05).
Key words : Self Concept, Anxiety, Convict Who Will be Released in Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Henricus Yudianto Agung Nugroho
Nomor Mahasiswa : 099114118
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECEMASAN NARAPIDANA
MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA
WIROGUNAN YOGYAKARTA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 26 Juli 2015
Yang menyatakan,
(Henricus Yudianto Agung Nugroho)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
kasih yang menyertai proses penulisan skripsi ini. Saya selaku penulis menyadari
bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak kesulitan dan kendala, namun
semua mampu teratasi dengan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini, diantaranya yaitu :
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku dosen pembimbing
akademik.
4. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan
penuh kesabaran dan disiplin membimbing saya menyelesaikan skripsi ini.
5. Romo Dr. A. Priyono Marwan, SJ dan Bapak Carolus Wijoyo
Adinugroho, M.Psi., selaku dosen penguji.
6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang memberikan banyak ilmu psikologi selama saya mengikuti proses
perkuliahan.
7. Segenap staff Fakultas Psikologi dan Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma yang telah memberi banyak sekali bantuan dan semangat pada
saya selama proses perkuliahan.
8. Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan ijin.
9. Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah
Istimewa Yogyakarta yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang
memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan memberi kemudahan
bagi peneliti dalam pengambilan data.
11. Ibu Kandi dan Ibu Kurniasih selaku staf Bimbingan Pemasyarakatan dan
Perawatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
12. Para Tamping (Tahanan Pendamping) yang membantu saya mencari dan
memanggil warga binaan sesuai daftar yang telah dibuat.
13. Orang tua saya Bapak Yohanes Susanto dan Ibu Veronica Murti Rahari.
Terima kasih untuk selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat melewati
segala tantangan di saat motivasi dan keyakinan saya mulai turun.
14. Kakak – kakak dan kakak – kakak ipar saya (Mba Anik, Mba Ari, Mba
Ipik, Mas Yudi, Mas Haryo dan Mas Ferdi) juga ketujuh keponakan saya
(Vinka, Veny, Vera, Fidel, Fergie, Fael dan Felix).
15. Aning, Ulil dan Uki serta seluruh teman-teman Psikologi angkatan 2010
dan Psikologi angkatan 2009.
16. Romo Kieser SJ, Suster Petra, biarawan biarawati serta aktivis Paguyuban
Pastoral Narapidana Yogyakarta.
Saya menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan dalam skripsi
ini. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik yang diberikan dengan
senang hati. Saya berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
pembacanya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………....ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI………...……………………………….iii
HALAMAN MOTTO.............................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................vi
ABSTRAK……………………………………………………………………….vii
ABSTRACT………………………………………………………………………viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……………ix
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
1. Teoritis ............................................................................................5
2. Praktis..............................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Konsep Diri................................................................................................13
1. Pengertian Konsep Diri....................................................................6
2. Aspek Konsep Diri...........................................................................7
3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri........................................8
4. Jenis-Jenis Konsep Diri....................................................................9
B. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan...................................................................11
2. Gejala Kecemasan..........................................................................12
3. Faktor Penyebab Kecemasan.........................................................14
C. Narapidana.................................................................................................15
D. Dinamika Hubungan Konsep Diri dan Kecemasan Narapidana Menjelang
Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.................................................................................................21
E. Hipotesis.....................................................................................................26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................27
A. Jenis Penelitian...........................................................................................27
B. Variabel Penelitian.....................................................................................27
C. Definisi Operasional...................................................................................27
1. Konsep Diri....................................................................................27
2. Kecemasan.....................................................................................28
D. Subjek Penelitian…....................................................................................39
E. Metode Penetapan Subjek Penelitian……………….................................29
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data.........................................................41
1. Skala Konsep Diri..........................................................................29
2. Skala Kecemasan...........................................................................31
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur..........................................................33
1. Validitas.........................................................................................33
2. Seleksi Item....................................................................................33
3. Reliabilitas......................................................................................33
H. Uji Coba Alat Ukur....................................................................................34
I. Tehnik Analisis Data.................................................................................35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Uji Asumsi Analisis Data..............................................................35
2. Pengujian Hipotesis Penelitian......................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................37
A. Pelaksanaan Penelitian...............................................................................37
B. Deskripsi Data Subjek...............................................................................37
C. Hasil Uji Coba...........................................................................................40
1. Hasil Uji Coba Skala Konsep Diri................................................40
2. Hasil Uji Coba Skala Kecemasan.................................................42
D. Deskripsi Hasil Penelitian.........................................................................43
1. Uji t Variabel Konsep Diri............................................................44
2. Uji t Variabel Kecemasan.............................................................45
E. Analisis Data.............................................................................................47
1. Uji Asumsi.....................................................................................47
2. Uji Hipotesis..................................................................................49
F. Pembahasan...............................................................................................51
BAB V PENUTUP.................................................................................................54
A. Kesimpulan................................................................................................54
B. Saran..........................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................56
LAMPIRAN..........................................................................................................57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Blueprint Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba....................................32
Tabel 2 : Blueprint Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba......................................32
Tabel 3 : Blueprint Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba.......................................35
Tabel 4 : Blueprint Skala Kecemasan Setelah Uji Coba........................................35
Tabel 5 : Deskripsi Data Subjek Berapa Lama Lagi Bebas dan Jenis Kelamin....38
Tabel 6 : Deskripsi Lama Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.....................38
Tabel 7 : Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia...............................................39
Tabel 8 : Distribusi Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba....................................40
Tabel 9 : Distribusi Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba (Final)..........................41
Tabel 10 : Distribusi Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba...................................42
Tabel 11 : Distribusi Skala Kecemasan Setelah Uji Coba (Final).........................43
Tabel 12 : Deskripsi Data Penelitian......................................................................43
Tabel 13 : Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel Konsep Diri...........44
Tabel 14 : Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel Kecemasan............45
Tabel 15 : Kategorisasi Konsep Diri......................................................................46
Tabel 16 : Kategorisasi Kecemasan.......................................................................46
Tabel 17 : Hasil Uji Normalitas.............................................................................47
Tabel 18 : Uji Linearitas........................................................................................48
Tabel 19 : Uji Hipotesis.........................................................................................49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Penelitian Sebelum Uji Coba..................................................59
Lampiran 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................75
Lampiran 3 : Skala Penelitian................................................................................81
Lampiran 4 : Data Penelitian..................................................................................92
Lampiran 5 : Deskripsi Data Penelitian.................................................................94
Lampiran 6 : Uji Asumsi........................................................................................95
Lampiran 8 : Ijin Penelitian....................................................................................98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep diri yang positif adalah modal dalam berinteraksi di kehidupan
bermasyarakat. Konsep diri positif membuat individu mampu menerima
perbedaan antarpribadi dan mengatasi konflik secara konstruktif (Rogers
dalam Batista, 2012). Konsep diri yang negatif membawa individu pada
perasaan minder, harga diri yang rendah dan memunculkan perilaku yang
tidak mendukung interaksi hubungan interpersonal.
West dan Turner (2008) mengemukakan definisi konsep diri sebagai hal
yang ingin ditampilkan individu pada individu lain. Konsep diri yang dimulai
dari pengamatan pada diri sendiri. Penggambaran diri menghasilkan gambaran
dan penilaian diri. Individu yang memiliki konsep diri positif lebih
menghargai dirinya dan memiliki kepercayaan diri yang baik sehingga
mengurangi rasa cemas. Konsep diri yang positif juga menjadikan individu
lebih percaya diri ketika melakukan adaptasi dengan lingkungan barunya.
Setiap manusia termasuk narapidana memiliki konsep diri. Narapidana
adalah orang yang melakukan tindak pidana dan sedang menjalani pidana atau
hukuman dalam penjara (Widagdo, 2012). Undang-Undang no.12 tahun 1995
tentang Pemasyarakatan pasal 1 ayat 7, menyatakan bahwa narapidana adalah
terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga
Pemasyrakatan (http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_12 _95.htm).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Saherodji (dalam Novianto, 2008) menyatakan bahwa hukuman penjara
saat ini menganut falsafah pembinaan narapidana yang dikenal dengan nama
Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan berfungsi sebagai wadah
pembinaan untuk melenyapkan sifat-sifat jahat melalui pendidikan
pemasyarakatan. Kebijaksanaan perlakuan terhadap narapidana bersifat
mengayomi dan memberi bekal hidup setelah narapidana kembali ke
masyarakat. Narapidana memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan
kesehatan baik fisik maupun mental selama masa pembinaan.
Harapan setiap narapidana untuk hidup kembali di tengah masyarakat
penuh dengan tantangan. Kurniawan (dalam Fitriani, 2010) menuliskan bahwa
mantan narapidana sering kesulitan kembali ke tengah masyarakat karena
predikat negatif narapidana. Al-Jauhar (2014) menyimpulkan bahwa
pandangan masyarakat mengenai mantan narapidana dipengaruhi oleh
Lembaga Hukum dan Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia yang tergolong
lemah dan tidak tegas dalam menjalankan fungsi hukum. Pandangan
masyarakat mengenai mantan narapidana juga dipengaruhi oleh budaya
masyarakat yang memandang kriminalitas sebagai hal yang tabu. Pandangan
masyarakat tersebut dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi, pengetahuan
dan pengaruh media masa yang mengatakan bahwa mantan narapidana sebagai
sumber permasalahan, sampah masyarakat, orang jahat, individu yang harus
diwaspadai dan berpotensi melakukan kembali tindakan kriminal.
Utari (2013) menyatakan bahwa kecemasan yang dialami oleh narapidana
wanita menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bandung disebabkan oleh keinginan narapidana untuk segera bebas dan
diterima oleh keluarga dan masyarakat. Namun, stigma-stigma negatif pada
narapidana mengancam untuk mencapai keinginan tersebut sehingga terjadi
konflik emosional yang menimbulkan kecemasan pada narapidana menjelang
bebas.
Kecemasan menjelang bebas juga dialami oleh narapidana pria.
Widiantoro (2006) menyebutkan bahwa terdapat reaksi kecemasan psikologis
dan fisiologis yang dialami oleh narapidana menjelang bebas. Reaksi
psikologis yang dialami adalah perasaan tidak aman, khawatir, bingung,
tertekan, dan kecewa. Sedangkan reaksi fisiologis yang di alami adalah sakit
kepala, hilangnya nafsu makan, sulit tidur dan mudah lemas.
Indiyah (2001) menekankan bahwa meskipun bebas setelah menjalani
masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan, tetapi mantan narapidana
dihadapkan pada keadaan yang belum pasti. Brickman (dalam Prakoso, 2008)
menyatakan bahwa kecemasan tentang masa depan merupakan kecenderungan
individu yang yakin bahwa dirinya lebih mengalami hal yang negatif
dibandingkan dengan hal yang positif. Pada umumnya individu merasa cemas
dan percaya bahwa masa yang akan datang lebih buruk daripada masa
sekarang.
Kecemasan pada narapidana menjelang bebas juga dialami oleh Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Wirogunan Yogyakarta diberi penghargaan sebagai Lembaga
Pemasyarakatan Terbaik 2014 oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Manusia. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Zaenal Arifin
mengatakan bahwa beberapa pelatihan sesuai bakat dan minat diselenggarakan
untuk narapidana. Pelatihan tersebut bertujuan agar narapidana mandiri dan
tidak mengulang perbuatannya. (Harianjogja. Selasa, 15 Juli 2014).
Walaupun diselenggarakan berbagai macam pelatihan keterampilan.
Pembinaan mental narapidana masih kurang diperhatikan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta. Astuti (2011) menyatakan
bahwa banyak hambatan dalam pelaksanaan pembinaan mental narapidana
dikarenakan terbatasnya tenaga pendidik dalam membina dan membimbing
narapidana dan kurangnya kesadaran dalam diri individu narapidana untuk
aktif dalam setiap kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Wirogunan Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memiliki ketertarikan untuk
melakukan penelitian tentang hubungan konsep diri dengan kecemasan pada
narapidana menjelang masa bebas. Lembaga Pemasyarakatan yang dipilih
adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta karena
terkait masih kurangnya tenaga untuk pembinaan khususnya pembinaan mental
seperti yang telah diuraikan. Peneliti ingin mengetahui “Hubungan Konsep Diri
dan Kecemasan Narapidana Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Wirogunan Yogyakarta.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara konsep diri dan kecemasan narapidana
menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan
Yogyakarta ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kecemasan narapidana
menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam usaha
mengembangkan ilmu-ilmu psikologi, terutama dalam hubungan konsep
diri dan kecemasan.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran bagi narapidana
tentang hubungan konsep diri dengan kecemasan, khususnya bagi
narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Wirogunan Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah cara pandang individu terhadap dirinya. Konsep
diri penting bagi kehidupan individu karena konsep diri menentukan
bagaimana individu bertindak dalam berbagai situasi (Calhoun dan
Acocella, 1990). Rosenberg (dalam Burns, 1993) mendefinisikan konsep
diri sebagai metode evaluasi diri yaitu cara individu memandang apakah
dirinya menyenangkan atau dirinya tidak menyenangkan. Konsep diri
meliputi apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang mengenai
dirinya.
Individu yang memiliki konsep diri positif mengerti dan memahami
siapa dirinya dan selalu optimis dalam memandang hidupnya. Sedangkan
individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung selalu merasa ada
yang kurang dan pesimis memandang masa yang akan datang (Calhoun
dan Acoccella, 1990).
Jadi konsep diri adalah cara pandang individu mengenai dirinya
melalui pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain. Jika
individu berpikir bahwa dirinya mampu maka cenderung optimis dalam
memandang hidupnya. Sedangkan jika individu berpikir memiliki konsep
diri negatif, maka cenderung pesimis dalam memandang hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Aspek Konsep Diri
Konsep diri merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh seorang
individu. Konsep diri terdiri dari tiga aspek (Calhoun dan Acocella, 1990),
sebagai berikut :
a. Pengetahuan.
Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang diri.
Gambaran diri tersebut membentuk citra diri. Gambaran diri
merupakan kesimpulan dari pandangan individu dalam berbagai peran
yang dipegang, seperti sebagai orangtua, suami atau istri, karyawan,
pelajar. Pandangan individu tentang watak kepribadian yang
dirasakan seperti jujur, gembira, bersahabat dan aktif; pandangan
tentang sikap; kelebihan dan kelemahan yang dimiliki; kecakapan
yang kita kuasai dan berbagai karakteristik lain yang melekat pada
diri kita. Pengetahuan diperoleh dengan membandingkan diri dengan
orang lain.
b. Harapan
Aspek harapan merupakan pandangan individu tentang siapa dirinya
dan menjadi apa di masa mendatang. Pandangan tersebut
mengakibatkan individu mempunyai pengharapan bagi dirinya yang
membentuk ideal self. Pada aspek ini lebih menekankan tentang
harapan dan tujuan hidup serta bagaimana tujuan itu menggerakkan
individu menggapai cita-citanya di masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. Penilaian
Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang
keadaannya saat ini. Penilaian tersebut dilakukan oleh individu setiap
saat. Pada aspek ini penilaian dapat dikatakan sebagai penengah
antara pengetahuan dan harapan. Ketika individu mengetahui siapa
dirinya dan mempunyai harapan atau tujuan dalam hidupnya, maka
seseorang melakukan penilain tentang dirinya. Penilaian seseorang
tentang dirinya yang dilakukan setiap saat dapat mempengaruhi
konsep dirinya. Misalnya individu mendapatkan nilai B dalam
ujiannya padahal mengetahui bahwa mampu dan punya harapan
memperoleh nilai A, jika konsep dirinya negatif maka dia merasa
dirinya tidak pintar.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
Calhoun dan Acocella (1990).mengatakan bahwa konsep diri
disebabkan oleh 4 faktor yaitu :
a. Orang Tua
Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal dan paling kuat bagi
individu. Bayi bergantung pada orang tuanya untuk makan, tempat
berlindung dan kelangsungan hidupnya. Orang tua menjadi sangat
penting, apa yang dikomunikasikan oleh orang tua pada anak lebih
masuk ke dalam diri anak daripada informasi lain yang diterima anak
sepanjang hidupnya. Senyuman, pujian, penghargaan, pelukan
menyebabkan individu menilai dirinya positif. Sedangkan ejekan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
cemoohan membuat individu memandang dirinya secara negatif.
b. Teman Sebaya
Setelah orang tua, kelompok teman sebaya juga mempengaruhi
konsep diri individu. Penerimaan dan penolakan dari teman sebaya
mempengaruhi cara pandang individu terhadap dirinya.
c. Masyarakat
Seperti orang tua dan teman sebaya, masyarakat memberitahu
individu bagaimana mendefinisikan diri. Penilaian dan pengharapan
masyarakat terhadap individu masuk ke dalam konsep diri individu dan
individu berperilaku sesuai pengharapan tersebut.
d. Belajar
Konsep diri merupakan hasil belajar. Belajar ini berlangsung terus
setiap hari dan biasanya tanpa disadari. Belajar didefinisikan sebagai
perubahan psikologis yang relatif permanen yang terjadi dalam diri
sebagai akibat dari pengalaman.
4. Jenis-jenis Konsep Diri
Calhoun dan Acocella (1990) mengemukakan bahwa konsep diri terbagi
dalam dua jenis, yaitu konsep diri yang positif dan konsep diri yang negatif.
a. Konsep Diri Positif
Konsep diri positif memiliki kecenderungan untuk mengetahui
dirinya, peran dalam masyarakat, bakat, kelebihan dan kekurangannya.
Mengetahui kelebihan dan kekurangannya contohnya mahir dalam
menghitung tapi kurang dalam berbicara di depan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Selain mengetahui tentang diri, konsep diri positif memberikan
penilaian yang positif tentang dirinya. Individu yang memiliki konsep diri
positif tidak hanya menerima hal-hal baik yang terjadi atau yang dimiliki
saja tapi juga menerima kekurangan. Individu yang memiliki konsep diri
positif merasakan kekecewaan namun menerimanya sebagai pelajaran
hidup.
Individu yang memiliki konsep diri positif tidak hanya mengetahui
dan menilai diri positif. Konsep diri positif membuat invididu memandang
masa depannya lebih optimis. Individu mempunyai harapan atau tujuan
hidup yang realistis dan mampu diwujudkan sesuai kemampuan yang
dimiliki dan berusaha agar tujuannya dapat terwujud.
b. Konsep Diri Negatif
Calhoun dan Acocella (1990) mengatakan bahwa individu yang
memiliki konsep diri negatif mempunyai pengetahuan yang tidak tepat
tentang diri, pengharapan yang tidak realistis dan harga diri yang rendah.
Konsep diri negatif membuat individu tidak mengetahui siapa diri
misalnya kelemahan dan kelebihan yang dimiliki juga apa yang menjadi
value dalam hidupnya.
Individu yang memiliki konsep diri negative, mengevalusi atau
menilai dirinya secara negatif. Konsep diri negatif membuat individu
merasa yang dilakukan tidak berharga dan kurang bersyukur dengan
keadaan. Individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung mudah
cemas karena tidak pernah merasakan cukup dengan keadaan dan talenta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang dimiliki.
Selain mengetahui dan menilai diri negatif. Konsep diri negatif
membuat individu memiliki harapan yang kurang atau malah harapannya
itu terlalu tinggi. Contohnya mahasiswa tingkat akhir, apabila memiliki
konsep diri negatif maka akan pesimis bahwa sulit untuk mendapatkan
pekerjaan setelah lulus.
B. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum yang
membuat seseorang merasa ketakutan dan kehilangan kepercayaan diri
yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Wiramihardja, 2005). Hurlock
(1991) berpendapat bahwa kecemasan datang dari perasaan tidak mampu
menghadapi tantangan lingkungan, tidak adanya kepastian dan adanya rasa
kurang percaya diri.
Nevid, Rathus, dan Greene (2005) mengemukakan kecemasan adalah
keadaan khawatir pada seseorang yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang
buruk akan segera terjadi. Beberapa hal yang menjadi sumber kecemasan
yaitu kesehatan, relasi sosial, dan kondisi lingkungan. Kecemasan tersebut
merupakan hal yang normal bahkan adaptif. Kecemasan merupakan respon
yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan menjadi abnormal bila
tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau datang tanpa
sebab yaitu: bila bukan merupakan respon terhadap perubahan lingkungan.
Nolen (2007) menyatakan bahwa kecemasan itu memiliki gejala fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
seperti , emosi, kognitif dan perilaku
Jadi, kecemasan adalah suatu proses emosi tidak menyenangkan
yang merupakan respon terhadap suatu ancaman, ketidakpastian yang
menimbulkan perasaan tertekan, tegang dan tidak mampu melakukan
coping atas perasaan tersebut.
2. Gejala Kecemasan
Nevid, Rathus dan Greene (2005) menyimpulkan gejala kecemasan
nampak dalam beberapa cara, sebagai berikut :
a. Secara fisik, muncul berupa kegelisahan, kegugupan; tangan atau
anggota tubuh yang bergetar atau gemetar; sensasi dari pita ketat
yang mengikat disekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit perut
atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat,
pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit
bicara, sulit bernafas, bernafas pendek; jantung yang berdebar keras
atau berdetak kencang;suara yang bergetar, jari-jari atau anggota
tubuh menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit
menelan, kerongkongan terasa tersekat, leher atau punggung terasa
kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan
lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual, panas dingin,
sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, dan mudah
marah.
b. Secara perilaku, muncul berupa perilaku menghindar, perilaku
melekat dan dependen juga perilaku terguncang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Secara kognitif, muncul berupa khawatir tentang sesuatu, perasaan
terganggu atau ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa
depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan sagera
terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi
ketubuhan; sangat waspada terhadap sensasi ketubuhan, merasa
terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit
atau tidak mendapat perhatian; ketakutan akan kehilangan kontrol,
ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah; berpikir
bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak
lagi bisa dikendalikan; berpikir bahwa semuanya terasa sangat
membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang
sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang
ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak
pasti akan pingsan, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan,
berpikir akan segera mati meskipun dokter tidak menemukan sesuatu
yang salah secara medis, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit
berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.
Nolen (2007) menyebutkan 4 gejala kecemasan, sebagai berikut :
a. Gejala fisik muncul berupa banyak berkeringat, gugup, sakit perut,
tangan dan kaki terasa dingin, tidak selera makan, kepala pusing,
sulit benafas, jantung berdetak kencang, sering buang air kecil, sulit
tidur.
b. Gejala emosi muncul berupa sangat mudah tersinggung, mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
marah, mudah gelisah, takut, resah dan khawatir.
c. Gejala kognitif muncul berupa khawatir terhadap sesuatu, pelupa,
sulit berkonsentrasi, sulit berpikir jernih, sulit mengambil keputusan
d. Gejala perilaku muncul berupa perilaku menghindar, meningkatnya
respon permusuhan terhadap orang lain, perilaku agresi, acuh tak
acuh dan nafsu makan menurun
Peneliti menggunakan gejala kecemasan dari Nolen (2007) karena
membagi indikasi kecemasan lebih detail yaitu fisik, emosi, kognitif dan
perilaku.
3. Faktor penyebab kecemasan
Menurut Kresch dan Qrutch (dalam Widiantoro, 2006) munculnya
kecemasan disebabkan karena kurangnya pengalaman dalam menghadapi
berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang siap menghadapi
situasi baru. Sumber-sumber kecemasan terdiri dari dua faktor, sebagai
berikut :
a. Faktor internal
Kecemasan berasal dari dalam individu, misalnya perasaan tidak
mampu, tidak percaya diri, perasaan bersalah, dan rendah diri.
Faktor internal ini umumnya sangat dipengaruhi oleh
pikiran-pikiran negatif dan tidak rasional. Faktor internal yang
mempengaruhi kecemasan narapidana menjelang bebas berupa
perasaan-perasaan atau pikiran-pikiran yang tidak menyenangkan,
misalnya perasaan tidak sanggup untuk menghadapi masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mendatang ketika kembali menjalani kehidupan di tengah
masyarakat
b. Faktor eksternal
Kecemasan berasal dari luar individu dapat berupa: penolakan sosial,
kritikan dari orang lain, beban pekerjaan, dan situasi yang dianggap
mengancam. Faktor eksternal yang mempengaruhi kecemasan
narapidana menjelang bebas berupa penolakan lingkungan keluarga
dan masyarakat yang akan di hadapi karena dalam persepsi
masyarakat terhadap narapidana berkembang stigma negatif. Di
lingkungan kerja, mantan narapidana “dipaksa” harus berbohong
mengenai statusnya sebagai mantan narapidana. Narapidana merasa
bahwa memperoleh pekerjaan pada saat ini sangat sulit karena
status sebagai mantan narapidana.
C. Narapidana
Prinst (dalam Murti, 2013) mengatakan bahwa narapidana adalah orang
yang menjalani pidana dan hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1995 pasal 1 ayat 7
tentang Pemasyarakatan mengemukakan bahwa terpidana adalah seseorang
yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap dan narapidana adalah terpidana yang menjalani hilang
kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan.
Kesimpulannya bahwa narapidana adalah orang yang melanggar hukum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan dengan kekuatan
hukum tetap sehingga orang tersebut kehilangan kemerdakaannya dan harus
menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 1999 membagi tahapan pembinaan
narapidana dalam tiga tahap, sebagai berikut:
1. Pembinaan Tahap Awal (Pasal 9 (1) PP 31/99)
Pembinaan tahap awal bagi narapidana dilaksanakan sejak
narapidana tersebut berstatus sebagai narapidana hingga 1/3 (satu per tiga)
masa pidananya. Tahap awal atau disebut tahap admisi dan orientasi
merupakan tahap pengenalan narapidana. Dalam tahap ini narapidana
belum mendapat pembinaan. Petugas hanya melakukan pengamatan,
pengenalan dan penelitian terhadap narapidana mengenai latar belakang
pendidikan, sebab ia melakukan tindak pidana, keadaan ekonomi dan
sebagainya.
Setiap narapidana mempunyai satu orang wali yang ditunjuk dari
petugas Pemasyarakatan. Setiap wali biasanya mengampu kurang lebih
sepuluh narapidana. Wali bertugas mengawasi sikap, perilaku, tingkah
laku dan mengamati perkembangan narapidana serta menilainya.
Penilaian dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam sidang TPP
(Tim Pengamat Pemasyarakatan). Wali juga berperan untuk menerima
keluhan-keluhan dan hal-hal yang berhubungan dengan narapidana yang
diampunya.
Selama satu bulan menjalani masa pengamatan, pengenalan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
penelitian lingkungan, diadakan sidang TPP untuk menentukan mengenai
strategi pembinaan yang akan diterapkan pada tahap selanjutnya. Putusan
dalam sidang TPP harus sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan
oleh Pembina , Wali, Pengamat dan Pembimbing Pemasyarakatan.
Apabila hasil pengamatan berorientasi baik, narapidana dapat
ditempatkan di Blok yang telah ditetapkan dalam sidang sampai selesai
menjalani 1/3 masa pidananya. Tahap ini merupakan tahap “maximum
security”. Tahap ini dilakukan pengawasan yang ketat bagi narapidana
dan belum diijinkan untuk berhubungan dengan masyarakat luar
(Handayani, 2010).
2. Pembinaan Tahap Lanjutan (Pasal 9 (2) a dan b PP 31/99)
1. Tahap lanjutan pertama, dimulai sejak berakhirnya pembinaan tahap
awal sampai dengan 1/2 (satu per dua) masa pidananya. Setelah
narapidana menjalani 1/3 masa pidananya, segera dilaksanakan
sidang TPP kembali untuk membahas mengenai penerapan
Pelaksanaan Pembinaan selanjutnya terhadap narapidana. Dalam
tahap ini akan diterapkan mengenai peningkatan program.
Apabila keputusan sidang TPP, wali menyatakan bahwa ada
sikap, perilaku positif dari narapidana, narapidana dapat segera
dipindahkan di Blok yang telah ditetapkan dalam sidang dan harus
menempuh pembinaan sampai ½ masa pidana. Pada tahap ini
narapidana dipekerjakan di luar blok Lembaga Pemasyarakatan
sesuai dengan kemampuannya masing-masing seperti berkebun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
membuat kerajinan tangan seperti layang-layang, blangkon, anyaman
plastik, konde, wig dan cinderamata, mengukir, membudidayakan
tanaman hias, membudidayakan lele dan sebagainya.
Tujuan pelatihan memberi bekal keterampilan terhadap
narapidana, agar pada waktu bebas narapidana dapat memanfaatkan
ketrampilannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan tersebut
diharapkan narapidana tidak melakukan pengulangan tindak pidana.
Dalam hal pengawasan, diberlakukan “medium security” yaitu
pengawasan yang tidak seketat pada tahap sebelumnya. Dalam hal
ini narapidana ditempatkan di luar blok LP agar petugas mudah
mengawasi dan narapidana belum diijinkan berhubungan dengan
masyarakat luar (Handayani, 2010).
2. Tahap lanjutan kedua, dimulai sejak berakhirnya pembinaan tahap
lanjutan pertama sampai dengan 2/3 (dua per tiga) masa pidananya.
Hasil evaluasi sidang TPP menyatakan bahwa narapidana telah
menjalani tahap-tahap pembinaan sebelumnya dengan baik, maka
narapidana melanjutkan tahap pembinaan yang selanjutnya.
Pengusulan narapidana yang dinyatakan layak untuk menjalani
pembinaan tahap ketiga dilakukan oleh Kalapas kepada Kakanwil
Hukum dan HAM Propinsi Jawa Tengah. Bentuk Persetujuan hukum
diwujudkan dengan Surat Keputusan. Narapidana yang dijinkan
menjalani pembinaan tahap ini akan ditempatkan di Blok yang telah
di tetapkan dan menjalani sampai dengan 2/3 masa pidananya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kakanwil Hukum dan HAM tidak menyetujui jika persyaratan yang
belum terpenuhi, maka narapidana tetap di bina dan di tempatkan
pada tahap lanjutan pertama.
Narapidana dapat dipekerjakan di luar tembok Lembaga
Pemasyarakatan pada Lembaga Latihan Kerja baik yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan seperti parkir,
bercocok tanam, membuka kios potong rambut, membuka jasa
tambal ban, beternak dan sebagainya. Selain itu yang
diselenggarakan oleh swasta seperti misalnya dipekerjakan pada
industri rumah tangga, pembuatan mebel, gerabah, penjahit dan
sebagainya. Pada tahap ini diterapkan “minimum security” yaitu
pengawasan yang tidak terlalu ketat. Dalam hal ini narapidana
diijinkan berada di luar tembok Lembaga Pemasyarakatan dan
diperbolehkan berinteraksi dengan masyarakat luar, tetapi masih
dalam pengawasan petugas.
Pada tahap asimilasi narapidana kembali berinteraksi dengan
masyarakat setelah mereka menjalani kehidupan di dalam Lapas
yang berbeda dengan kelompok masyarakat yang berada di luar
Lembaga Pemasyarakatan (Handayani, 2010).
3. Pembebasan tahap akhir (Pasal 9 (3) PP 31/99)
Pembinaan tahap akhir dilaksanakan sejak berakhirnya pembinaan
tahap lanjutan sampai dengan berakhirnya masa pidana narapidana yang
bersangkutan. Setelah narapidana berhasil menjalani tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sebelumnya yaitu tahap pertama sampai dengan tahap ketiga, narapidana
dapat melanjutkan pembinaan di tahap yang keempat. Tahap pembinaan
ini adalah yang terakhir, sehingga narapidana akan menjalani tahap ini
sampai masa pidananya berakhir. Bimbingan narapidana yang telah
menjalani tahap integrasi tidak lagi diberikan oleh petugas Lapas tetapi
sudah menjadi wewenang Balai Pemasyarakatan (BAPAS). BAPAS
adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan klien pemasyarakatan
yang berada dibawah Departemen Hukum dan HAM.
Tugas dan fungsi BAPAS berperan mendampingi klien
pemasyarakatan dari proses penyidikan, pembinaan sampai ia kembali
dalam masyarakat. BAPAS juga berperan memberi bimbingan kepada
bekas narapidana, anak Negara dan klien Pemasyarakatan yang
memerlukan misalnya bagi Klien Pemasyarakatan yang menjalani cuti
menjelang bebas. Tetapi pada tahap ini Pengawasan utama tetap kepada
keluarga dan masyarakat sekeliling narapidana yang bersangkutan.
Setiap narapidana yang menempuh tahap ini diintregasikan dengan
masyarakat luar berupa cuti menjelang bebas (CMB) atau pembebasan
bersyarat (PB). Pemberian CMB dan PB merupakan salah satu hak
narapidana selama menjalani pembinaan dan bimbingan di Lembaga
Pemasyarakatan sebagaimana diatur dalam Pasal 14 UU Nomor 12 Tahun
1995 tentang Pemasyarakatan. Peraturan Pelaksanaan mengenai CMB
dan PB diatur dalam Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor
M.01.PK.04-10 Tahun 1999 Tentang Asimilasi, Pembebasan Bersyarat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan Cuti menjelang bebas (Handayani, 2010)
D. Hubungan Konsep Diri dan Kecemasan Narapidana Menjelang Bebas
Calhoun dan Acocella (1990) menyatakan bahwa individu yang memiliki
konsep diri positif dapat mengetahui siapa dirinya. Selain itu individu juga
mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Sebaliknya,
individu yang memiliki konsep diri negatif tidak mengetahui siapa dirinya.
Individu yang memliki konsep diri negatif tidak mengetahui kelebihan dan
kekurangan dimiliki. Jika individu dapat mengetahui siapa dirinya maka
kecemasannya akan rendah, namun jika individu tidak mengetahui siapa
dirinya maka kecemasannya akan tinggi.
Konsep diri positif juga membuat individu memiliki harapan atau tujuan
dalam hidupnya yang ingin ia wujudkan namun sesuai dengan kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki. Individu yang memiliki konsep diri positif akan
berusaha dan optimis dalam mewujudkan keinginannya. Jika individu
memiliki konsep diri yang negatif maka individu tersebut tidak memiliki
tujuan akan hidupnya atau tujuannya tidak sesuai kapasitas yang dimiliki dan
tidak berusaha untuk mewujudkannya. Individu yang memiliki konsep diri
negatif memandang pesimis masa depan. Burns (1993) mengatakan bahwa
orang yang memiliki konsep diri positif tidak merasa khawatir dengan masa
lalu dan masa depan. Jika individu memiliki harapan yang positif, optimis dan
berusaha mewujudkan, maka kecemasannya rendah. Sebaliknya, individu
yang memiliki pandangan pesimis maka kecemasannya tinggi.
Selain memiliki pengetahuan dan harapan terhadap masa depan, individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang memiliki konsep diri positif menilai atau mengevaluasi dirinya secara
positif. Jika individu menilai diri secara positif maka memandang sesuatu
yang dimiliki dan terjadi pada dirinya secara positif. Individu yang memiliki
konsep diri positif memiliki kepercayaan diri yang baik. Individu memiliki
kepercayaan diri yang baik karena mampu menerima kelebihan dan
kekurangannya juga mungkin menerima kegagalan sebagai pelajaran. Burns
(1993) mengemukakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif,
percaya bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah hidup meskipun
dihadapkan pada kegagalan. Sedangkan individu yang memiliki konsep diri
negative cenderung mengevaluasi diri secara negatif. Burns (1993)
mengemukakan bahwa individu yang memiliki konsep diri negatif merasa
tidak berharga. Jika individu mampu mengevaluasi dirinya secara positif
maka kecemasannya rendah, namun, individu mengevalusi dirinya secara
negatif maka kecemasannya tinggi.
Konsep diri negatif memiliki salah satu ciri yaitu mudah merasa cemas
karena selalu mempunyai perasaan takut gagal (Calhoun dan Acocella, 1990).
Kecemasan pada narapidana sering dialami menjelang bebas. Widiantoro
(2006) menuliskan bahwa narapidana mengalami perasaan cemas ketika
menjelang bebas. Narapidana mengalami kecemasan menjelang bebas karena
muncul perasaan rendah diri, penyesalan dan perasaan bersalah. Sedangkan
faktor eksternal berkaitan dengan situasi yang dianggap narapidana membuat
cemas adalah penolakan sosial, kehilangan kepercayaan dari orang lain,
kehilangan nama baik dan kesulitan memperoleh pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kecemasan yang dialami narapidana menjelang bebas adalah kecemasan
akan masa depannya yang merupakan ancaman bagi kehidupannya setelah
keluar dari penjara. Salah satu ancamannya adalah kesulitan untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat dan pekerjaan. Al-Jauhar (2014)
menyimpulkan bahwa pandangan masyarakat mengenai mantan narapidana
dipengaruhi oleh Lembaga Hukum dan Lembaga Pemasyarakatan di
Indonesia yang tergolong lemah dan tidak tegas dalam menjalankan fungsi
hukum. Pandangan masyarakat mengenai mantan narapidana juga
dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang memandang kriminalitas sebagai
hal yang tabu. Pandangan masyarakat tersebut dilatarbelakangi oleh
pengalaman pribadi, pengetahuan dan pengaruh media masa yang
mengatakan bahwa mantan narapidana sebagai sumber permasalahan, sampah
masyarakat, orang jahat, individu yang harus diwaspadai dan bisa melakukan
kembali tindakan kriminal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Bagan Hubungan Konsep Diri dan Kecemasan Narapidana Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Wirogunan Yogyakarta.
Karakteristik Narapidana
Menjalani hukuman penjara berdasarkan putusan pengadilan Dipisahkan dari lingkungan sosial
Di batasi kemerdakaannya Mendapat stigma negatif dari masyarakat
Konsep Diri
Negatif Positif
Harapan
Optimis memandang
masa yang akan datang
Memiliki harapan yang
realistis sesuai
kemampuan yang dia
miliki dan berusaha
untuk mendapatkannya
Pengetahuan
Mengetahui kelebihan yang
dimiliki
Mengetahui kekurangan
yang di miliki
Mengetahui status yang saat
ini dimiliki. Misalnya sebagai
orang tua, suami / istri
Mengetahui karakter yang
dimiliki. Misalnya mudah
marah
Penilaian
Memandang
setiap kejadian
memiliki
dampak positif
Menilai
dirinya
positif
Pengetahuan
Tidak mengetahui kelebihan
yang dimiliki
Tidak mengetahui kekurangan
yang di miliki
Tidak mengetahui status yang
saat ini dimiliki. Misalnya
sebagai orang tua, suami / istri
Tidak mengetahui karakter
yang dimiliki. Misalnya mudah marah
Penilaian
Memandang
setiap kejadian
memiliki
dampak
negatif
Menilai
dirinya
negatif
Harapan
Pesimis memandang masa
yang akan datang
Kurang memiliki harapan
untuk masa depannya
sehingga merasa diri tidak
berdaya
Memiliki harapan yang
terlalu tinggi namun usaha
tidak sebanding dengan
harapannya
Kecemasan Rendah Kecemasan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kecemasan Rendah Kecemasan Tinggi
Tidak muncul gejala
kecemasan Gejala Fisik : banyak
berkeringat, gugup,
sakit perut, tangan dan
kaki terasa dingin, tidak
selera makan, kepala
pusing, sulit benafas,
jantung berdetak
kencang, sering buang
air kecil, sulit tidur.
Gejala Emosi : mudah
tersinggung, mudah
marah, mudah gelisah,
takut, resah dan
khawatir.
Gejala Kognitif : mudah
lupa, sulit
berkonsentrasi, sulit
berpikir jernih, sulit
mengambil keputusan
Gejala Perilaku :
perilaku menghindar,
meningkatnya respon
permusuhan terhadap
orang lain, perilaku
agresi, acuh tak acuh
dan nafsu makan
menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara konsep
diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas. Semakin positif konsep diri,
semakin rendah tingkat kecemasan narapidana menjelang bebas. Semakin
negatif konsep diri, semakin tinggi tingkat kecemasan narapidana menjelang
bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk
menyelidiki kaitan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel lain
berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). Menurut Kuncoro (2003)
penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan apakah terdapat
hubungan antara dua variabel atau lebih, serta menunjukan seberapa kuat
hubungan antara dua variabel tersebut. Penelitian ini memiliki dua variabel
yaitu konsep diri dan kecemasan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan anatara kedua variabel tersebut.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel pertama : Konsep Diri
2. Variabel kedua : Kecemasan
C. Definisi Operasional
1. Konsep Diri
Konsep diri adalah adalah cara pandang individu mengenai dirinya
melalui pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain. Jika
individu memiliki konsep diri positif maka individu optimis dalam
memandang hidupnya. Sedangkan individu memiliki konsep diri negatif,
maka cenderung pesimis dalam memandang hidupnya. Konsep diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
diukur berdasarkan tiga aspek konsep diri yaitu pengetahuan, penilaian
dan harapan (Calhoun dan Acoccella, 1990).
2. Kecemasan
Kecemasan adalah suatu proses emosi tidak menyenangkan yang
merupakan respon terhadap suatu ancaman dan ketidakpastian yang
menimbulkan perasaan tertekan, tegang dan tidak mampu melakukan
coping atas masalahnya. Kecemasan diukur dengan melihat gejala
kecemasan yang muncul berupa gejala fisik, gejala emosi, gejala kognitif
dan gejala perilaku (Nolen, 2007)
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah narapidana menjelang bebas di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Narapidana
menjelang bebas adalah narapidana yang telah menjalani 2/3 masa pidana.
Pada tahap ini diterapkan “minimum security” yaitu pengawasan yang tidak
terlalu ketat. Narapidana diijinkan berada di luar tembok Lembaga
Pemasyarakatan dan diperbolehkan berinteraksi dengan masyarakat luar,
tetapi dalam pengawasan petugas (Handayani, 2010).
E. Metode Penetapan Subjek Penelitian
Metode sampling subjek penelitian adalah purposive sampling. Narbuko
dan Achmadi (2007) mendefinisikan purposive sampling sebagai subjek
berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan berkaitan erat dengan
ciri-ciri yang pada populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kriteria
populasi dalam penelitian ini adalah narapidana menjelang bebas yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menjalani 2/3 masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Wirogunan Yogyakarta.
Peneliti menggunakan kurang lebih hampir setengah dari narapidana
menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan untuk
try out dan sisanya untuk penelitian. Peneliti memperoleh data narapidana
dari bagian Bimbingan Pemasyarakatan dan Perawatan.
F. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan skala psikologi, yaitu instrumen yang
dipakai untuk mengukur atribut psikologi (Azwar. 2003). Skala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala
yang mengukur kekuatan persetujuan dari pernyataan-pernyataan yang
digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku (Azwar, 2003).
Masing-masing item diberikan 4 kategori skor jawaban. Setiap item
jawaban yang bersifat favorable diberi penilaian 4, 3, 2, 1 untuk jawaban
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Sebaliknya pada pernyataan unfavorable setiap jawaban diberi
penilaian 1, 2, 3, 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
1. Skala Konsep Diri
Skala Konsep Diri disusun berdasarkan acuan teori Calhoun dan
Acocella (1990) Nolen (2007) yang menyebutkan 3 aspek sebagai berikut
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang diri.
Gambaran diri tersebut membentuk citra diri. Gambaran diri
merupakan kesimpulan dari pandangan individu dalam berbagai peran
yang dipegang, seperti sebagai orangtua, suami atau istri, karyawan,
pelajar. Pandangan individu tentang watak kepribadian yang dirasakan
seperti jujur, gembira, bersahabat dan aktif; pandangan tentang sikap;
kelebihan dan kelemahan yang dimiliki; kecakapan yang kita kuasai
dan berbagai karakteristik lain yang melekat pada diri kita.
Pengetahuan diperoleh dengan membandingkan diri dengan orang lain.
b. Harapan
Aspek harapan merupakan pandangan individu tentang siapa
dirinya dan menjadi apa di masa mendatang. Pandangan tersebut
mengakibatkan individu mempunyai pengharapan bagi dirinya yang
membentuk ideal self. Pada aspek ini lebih menekankan tentang
harapan dan tujuan hidup serta bagaimana tujuan itu menggerakkan
individu menggapai cita-citanya di masa mendatang.
c. Penilaian
Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang
keadaannya saat ini. Penilaian tersebut dilakukan oleh individu setiap
saat. Pada aspek ini penilaian dapat dikatakan sebagai penengah antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pengetahuan dan harapan. Ketika individu mengetahui siapa dirinya
dan mempunyai harapan atau tujuan dalam hidupnya, maka seseorang
melakukan penilain tentang dirinya. Penilaian seseorang tentang
dirinya yang dilakukan setiap saat dapat mempengaruhi konsep dirinya
Semakin tinggi skor skala konsep diri yang diperoleh menunjukkan semakin
positif konsep diri individu, sebaliknya semakin rendah skor skala konsep diri
menunjukkan semakin negatif konsep diri subjek.
2. Skala Kecemasan
Skala Kecemasan disusun berdasarkan acuan teori Nolen (2007)
yang menyebutkan 4 gejala sebagai berikut :
a. Gejala fisik muncul berupa banyak berkeringat, gugup, sakit perut,
tangan dan kaki terasa dingin, tidak selera makan, kepala pusing,
sulit benafas, jantung berdetak kencang, sering buang air kecil, sulit
tidur.
b. Gejala emosi muncul berupa sangat mudah tersinggung, mudah
marah, mudah gelisah dan perasaan seperti diteror.
c. Gejala kognitif muncul berupa khawatir terhadap sesuatu, sulit
berkonsentrasi, sulit berpikir jernih, merasa takut kehilangan
kontrol, sangat waspada (hypervigilance), takut akan bahaya yang
akan terjadi secara berlenihan (exaggeration of danger)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Gejala perilaku muncul berupa perilaku menghindar, minder,
meningkatnya respon permusuhan terhadap orang lain, perilaku
agresi, acuh tak acuh dan nafsu makan menurun atau perilaku
makan menurun.
Tingkat kecemasan subjek diperoleh berdasarkan skor skala kecemasan.
Semakin tinggi skor skala kecemasan seseorang, maka tingkat kecemasannya
semakin tinggi, sedangkan semakin rendah skor skala kecemasan seseorang,
maka tingkat kecemasannya semakin rendah.
Tabel 1
Blueprint Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba)
No Aspek Konsep Diri Favorable Unfavorable Jumlah
1 Pengetahuan 10 10 20
2 Harapan 10 10 20
3 Penilaian 10 10 20
Total 30 30 60
Tabel 2
Blueprint Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba
No Gejala Kecemasan Favorable Unfavorable Jumlah
1 Fisik 10 10 20
2 Emosi 14 14 28
3 Kognitif 8 8 16
4 Perilaku 9 9 18
Total 41 41 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
G. Validitas dan Reliabilitas Alat ukur
1. Validitas
Validitas adalah ukuran untuk melihat sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya.
Tujuan pengujian validitas adalah untuk mengetahui skala psikologi
menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya (Azwar,
2003).
Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan validitas isi.
Validitas isi ditentukan oleh professional judgment dalam proses telaah
soal (Suryabrata, 2005). Peneliti terlebih dahulu membuat instrumen skala
penelitian yang kemudian dikoreksi dan disetujui oleh dosen pembimbing
peneliti.
2. Seleksi Item
Seleksi item dalam penelitian ini menggunakan korelasi item total
melalui SPSS for Windows versi 16.0. Azwar (2011) menyatakan bahwa
jika diperoleh koefisien validitas di bawah 0,3 dianggap tidak
memuaskan, maka item yang memiliki daya indeks diskriminasi dibawah
0,3 dinyatakan gugur.
3. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan
memberikan hasil yang konsisten sehingga alat ukur tersebut terpercaya
(Azwar, 2009). Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Chronbach. Pendekatan ini
bertujuan untuk melihat konsistensi skala. Reliabilitas dinyatakan dalam
bentuk koefisien reliabilitas , dengan koefisien korelasi yang berkisar
antara 0 hingga 1. Semakin tinggi koefisien korelasi (mendekati 1), maka
alat ukur menjadi semakin reliable (Azwar, 2009).
H. Uji Coba Alat Ukur
Proses uji coba skala penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 - 18
Februari 2015 setiap pukul 08.00 - 12.00 WIB di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Peneliti melakukan uji coba penelitian
dengan ijin dari Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta, Kantor Wilayah
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
Penelitian hanya diijinkan dilakukan di ruang tamu Bimbingan
Pemasyarakatan dan Perawatan dan peneliti menunggu narapidana yang
dipanggil oleh Tamping (Tahanan pendamping). Pemanggilan narapidana
pun bertahap yaitu lima orang setiap pemanggilan dan dilanjutkan dengan
pemanggilan narapidana selanjutnya.
Peneliti terjun sendiri meminta ijin kepada narapidana yang menjadi
subjek dengan didampingi oleh staf Bimaswat dengan alasan keamanan
peneliti. Penelitian mendata pada hari pertama 4 subjek, hari kedua 23 subjek
dan hari ketiga 13 subjek. Skala dibagikan pada masing-masing subjek, yaitu
skala konsep diri dan skala kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3
Blueprint Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba (Final)
No Aspek Konsep Diri Favorable Unfavorable Jumlah
1 Pengetahuan 2 8 10
2 Harapan 2 8 10
3 Penilaian 2 8 10
Total 6 24 30
Tabel 4
Blueprint Skala Kecemasan Setelah Uji Coba (Final)
No Gejala Kecemasan Favorable Unfavorable Jumlah
1 Fisik 9 1 10
2 Emosi 11 5 16
3 Kognitif 7 2 9
4 Perilaku 9 0 9
Total 36 8 44
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi sebaran
variabel bersifat normal atau tidak melalui SPSS for Windows versi
16.0. Uji normalitas bertujuan memastikan bahwa data penelitian ini
berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Dalam
penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansinya
lebih besar dari 0.05 (p > 0, 05). Sebaliknya distribusi data penelitian
dikatakan tidak normal jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05
(p < 0,05).
b. Uji Linearitas
Santoso (2010) mengatakan bahwa uji linearitas adalah uji yang
dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel mengikuti garis
lurus atau tidak. Jadi, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu
variable diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan
kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Test for Linearity program SPSS for windows
versi 16.0. Dua variabel dikatakan bersifat linear jika nilai signifikansi
kurang dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya, dua variabel dikatakan
bersifat tidak linear jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05)
(Santoso, 2010)
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik
Pearson Product Moment Correlation. Metode Pearson Product Moment
Correlation dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan taraf
signifikansi 0,05. Metode korelasi Pearson Product Moment merupakan
salah satu analisis parametic yang digunakan ketika distribusi data normal
(Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksaan Penelitian
Pengambilan data dilakukan tanggal 3 dan 4 Maret 2015 pukul 08.00 -
12.00 WIB dengan cara membagikan Skala Konsep Diri dan Skala Kecemasan
kepada 42 subjek penelitian. Penelitian hanya diijinkan di ruang tamu
Bimbingan Pemasyarakatan dan Perawatan dan peneliti menunggu narapidana
yang dipanggil oleh Tahanan Pendamping. Pemanggilan narapidana pun
bertahap yaitu lima orang setiap pemanggilan dan dilanjutkan dengan
pemanggilan narapidana selanjutnya. Peneliti terjun sendiri meminta ijin kepada
subjek dengan didampingi oleh staf Bimaswat dengan alasan keamanan peneliti.
Pada hari pertama didata 15 orang dan hari kedua 27 orang.
B. Deskripsi Data Subjek
Subjek penelitian ini adalah narapidana menjelang bebas di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Data subjek dirangkum
dalam table 5, 6 dan 7 sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 5 : Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Berapa Lama Lagi
Bebas dan Jenis Kelamin
Berapa Lama Lagi Bebas Laki - Laki Perempuan Jumlah Persentase
0 – 6 bulan 15 15 30 71,42%
6 – 12 bulan 9 3 12 28,57%
Total 24 18 42 100%
Dari 42 subjek, 30 subjek mempunyai sisa hukuman kurang dari 6 bulan
dan 12 subjek antara 6 sampai dengan 12 bulan.
Tabel 6 : Deskripsi Lama Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan
Lama Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Frekuensi Persentase
0 – 3 tahun 25 59,52%
3 - 6 tahun 12 28,57%
6 – 9 tahun 5 11,90%
Total 42 100%
Dari 42 subjek, 25 subjek menjalani pembinaan kurang dari 3
tahun, 12 subjek antara 3 – 6 tahun dan 5 subjek lebih dari 6 tahun dan
kurang dari 9 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 7 : Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
20 1 2,4%
21 1 2,4%
22 1 2,4%
24 1 2,4%
26 2 4,8%
27 1 2,4%
28 1 2,4%
29 3 7,1%
30 2 4,8%
32 7 16,7%
34 3 7,1%
35 1 2,4%
38 1 2,4%
39 2 4,8%
43 2 4,8%
44 2 4,8%
47 1 2,4%
48 1 2,4%
50 1 2,4%
51 1 2,4%
53 1 2,4%
57 1 2,4%
58 1 2,4%
62 1 2,4%
63 3 7,1%
Total 42 100%
Rentang usia subjek penelitian berkisar antara usia 20 tahun hingga 63
tahun. Dari 42 subjek, 7 orang berusia 32 tahun. Selain itu yang berusia 29
tahun, 34 tahun dan 63 tahun masing - masing 3 orang. Sedangkan sisanya
antara usia 20 sampai dengan 62 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Hasil Uji Coba
Skala penelitian uji coba dilakukan pada 40 narapadina menjelang bebas di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
1. Hasil Uji Coba Skala Konsep Diri
Distribusi skala konsep diri sebelum uji coba dapat dilihat pada
tabel 8 berikut ini :
Tabel8 : Distribusi Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba
No Aspek Nomer Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Pengetahuan 49*, 57*, 55*, 58*,
54*, 28*, 11*, 46,
42*, 9
43*, 18, 19, 24,
47, 12, 26, 41, 4*,
17
20
2 Harapan 33*, 27*, 31*, 50*,
35, 29*, 20*, 34*,
32*, 37
44, 48, 40, 38, 39,
1*, 25, 56, 2*, 52
20
3 Penilaian 6, 7*, 5*, 15*, 16*,
22*, 30*, 45, 14*, 36*
21, 53, 3*, 13, 8,
51, 60, 10, 23*, 59
20
Total 30 30 60
Keterangan:
Item dengan tanda bintang (*) = item yang gugur
Uji coba skala konsep diri menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar
0,909 dengan skor item total antara -0,291 sampai dengan 0,683. Dari 60 item, 30
item gugur karena korelasinya di bawah 0,30 : 10 aspek dari pengetahuan, 10
aspek dari harapan dan 10 aspek dari penilaian. Distribusi skala setelah uji coba
disajikan pada tabel 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 9 : Distribusi Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba (Final)
No Aspek Nomer Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Pengetahuan 46, 9 18, 19, 24, 47, 12,
26, 41, 17
10
2 Harapan 35, 37 44, 48, 40, 38, 39,
25, 56, 52
10
3 Penilaian 6, 45 21, 53, 13, 8, 51,
60, 10, 59
10
Total 6 24 30
Uji reliabilitas item menghasilkan koefisien sebesar 0,928 dari 30 item
yang telah teruji. Dengan demikian penelitian mempunyai 30 item yang layak
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Hasil Uji Coba Skala Kecemasan
Distribusi skala kecemasan sebelum uji coba disajikan pada tabel 10
berikut ini :
Tabel 10 Distribusi Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba
No Gejala Nomer Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Fisik 5, 40, 56, 39, 35, 45, 31,
27, 14, 63*
44*, 69*, 71, 41*, 8*,
82*, 81*, 47*, 19*, 77*
20
2 Kognitif 29, 62, 53, 6, 13, 54, 7, 1* 12*, 66*, 34*, 28*, 72,
32*, 37*, 67
16
3 Perilaku 60, 21, 46, 57, 38, 42, 4,
51, 53
50*, 10*, 68*, 20*, 61*,
11*, 9*, 75*, 58*
18
4 Emosi 43, 3, 36, 23, 16*, 26, 24,
76, 55, 70*, 2*, 30, 78, 74
49*, 65, 52, 17, 73, 80*,
25*, 22*, 48, 79*, 64*,
15*, 18*, 59*
28
Total 41 41 82
Keterangan:
Item dengan tanda bintang (*) = item yang gugur
Uji coba skala kecemasan menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar
0,903 dengan skor item total antara -0,561 sampai dengan 0,763. Dari 82 butir
pernyataan, 38 item gugur karena korelasinya di bawah 0,30. Item-item tersebut
adalah 10 gejala fisik, 12 gejala emosi, 7 gejala kognitif dan 9 gejala perilaku.
Distribusi skala kecemasan setelah uji coba disajikan pada tabel 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 11 : Distribusi Skala Kecemasan Setelah Uji Coba (Final)
No Gejala Nomer Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Fisik 5, 40, 56, 39, 35, 45,
31, 27, 14
71 10
2 Kognitif 29, 62, 53, 6, 13, 54, 7 72, 67 9
3 Perilaku 60, 21, 46, 57, 38, 42,
4, 51, 53
- 9
4 Emosi 43, 3, 36, 23, 26, 24,
76, 55, 30, 78, 74
65, 52, 17, 73,
48
16
Total 36 8 44
Uji reliabilitas item menghasilkan koefisien sebesar 0,955 dari 44 item
yang telah teruji. Dengan demikian mempunyai 44 item yang digunakan.
D. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian menghasilkan data empiris yang disajikan pada tabel 12 sebagai
berikut :
Tabel 12 :Deskripsi Data Penelitian
Variabel N Minimum Maksimum Mean SD
Hip Emp Hip Emp Hip Emp
Konsep Diri 42 30 70 120 120 75 88,78 12,682
Kecemasan 42 44 46 176 133 110 91,93 19,634
Data tabel tampak bahwa skala konsep diri menghasilkan mean empirik
sebesar 88,78 dan mean hipotetik sebesar 75 dengan standar deviasi sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
12,682. Sedangkan. skala kecemasan menghasilkan mean empirik sebesar
91,93 dan mean hipotetik sebesar 110 dengan standar deviasi sebesar 19,634
Selanjutnya peneliti melakukan uji t untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan signifikan pada mean empirik dan hipotetik dari variabel konsep
diri dan variabel kecemasan.
1. Uji t Variabel Konsep Diri
Pada tabel 13 disajikan hasil uji t pada mean empirik dan hipotetik
dari variabel konsep diri
Tabel 13 : Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel
Konsep Diri
One-Sample Test
Test Value = 75
T df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
konsep_diri 7.044 41 .000 13.78571 9.8335 17.7380
Tabel di atas, terlihat bahwa nilai t sebesar 7,044 dan nilai signifikansi
0,000 (p<0,05). Jadi, perbedaan mean empirik dan hipotetik pada variabel konsep
diri signifikan. Mean empirik dari konsep diri lebih besar daripada mean
hipotetiknya sehingga disimpulkan bahwa subjek memiliki konsep diri yang
tergolong tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Uji t Variabel Kecemasan
Pada tabel 14 disajikan hasil uji t pada mean empirik dan hipotetik
dari variabel kecemasan.
Tabel 14 :Uji t Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel
Kecemasan
One-Sample Test
Test Value = 110
T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
skor_total -5.965 41 .000 -18.071 -24.19 -11.95
Tabel di atas terlihat bahwa nilai t sebesar -5,965 dan nilai signifikansi
0,000 (p<0,05). Jadi, perbedaan mean empirik dan hipotetik pada variabel
kecemasan signifikan. Mean empirik dari kecemasan lebih kecil daripada mean
hipotetiknya sehingga disimpulkan bahwa kecemasan yang dimiliki oleh subjek
penelitian tergolong rendah.
Selain itu, tingkat konsep diri dan kecemasan dapat diperoleh dari
ketegorisasi jenjang berdasarkan norma kategorisasi Azwar (2009).
(µ+1,5α)< X kategori sangat tinggi
(µ+0,5α) < X ≤ (µ+1,5α) kategori tinggi
(µ-0,5α) < X ≤ (µ+0,5α) kategori sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(µ-1,5α) < X ≤ (µ-0,5α) kategori rendah
X ≤ (µ-1,5α) kategori sangat rendah
Tabel 15 :Kategorisasi Konsep Diri
Kategori Jumlah Subjek Persentase
97,5 < X (sangat tinggi) 10 23,80%
82,5 < X ≤ 97,5 (tinggi) 20 47,62%
67,5 < X ≤ 82,5 (sedang) 12 28,57%
52,5 < X ≤ 67,5 (rendah) - -
X ≤ 52,5 (sangat rendah) - -
Total 42 100%
Hasil kategorisasi menunjukkan bahwa konsep diri yang dimiliki oleh
23,80% subjek menempati kategori sangat tinggi sedangkan 47,62% subjek
menempati kategori tinggi. Selain itu, 28,57% subjek memiliki konsep diri
kategori sedang.
Tabel 16 :Kategorisasi Kecemasan
Kategori Jumlah Subjek Persentase
143 < X (sangat tinggi) - -
121 < X ≤ 143 (tinggi) 2 4,76%
99 < X ≤ 121 (sedang) 16 38,09%
77 < X ≤ 99 (rendah) 18 42,85%
X ≤ 77 (sangat rendah) 6 14,28%
Total 42 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hasil kategorisasi menunjukkan bahwa 4,76% subjek memiliki kecemasan
yang tergolong tinggi, 38,09% subjek tergolong sedang dan 42,85% subjek
tergolong rendah. Selain itu, 14,28% subjek memiliki kecemasan yang
tergolong sangat rendah.
E. Analisis Data
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk membuktikan sebaran data yang dimiliki
telah mengikuti kurva normal atau tidak (Santoso, 2010).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dalam program SPSS for Windows 16.0.
Distribusi data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansinya
lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sebaliknya, distribusi data penelitian
dikatakan tidak normal jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05
(p < 0,05)
Tabel 17 :Hasil Uji Normalitas
Variabel One–Sample
Kolmogorov-Smirnov Test
Asymp. Sig.
(2-tailed)
Keterangan
Konsep Diri 0,833 0,492 Normal
Kecemasan 0,715 0,686 Normal
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa sebaran data
variabel konsep diri dan kecemasan memiliki nilai signifikansi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
probabilitas (p) yang lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) yang menunjukkan
bahwa sebaran data variabel konsep diri dan kecemasan mengikuti
distribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah hubungan antara
konsep diri dan kecemasan mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso,
2010). Uji ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Test for Linearity
dalam program SPSS for Windows 16.0. Jika nilai signifikansi atau
probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), maka
menunjukkan bahwa hubungan antar variabel dalam penelitian ini
mengikuti garis lurus.
Tabel 18 : Uji Linearitas
F Signifikansi Keterangan
Konsep Diri *
Kecemasan
Linearity 75,348 0,000 Linear
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari konsep diri
dan kecemasan adalah 0,000 sehingga disimpulkan bahwa hubungan antara
variabel konsep diri dan kecemasan mengikuti garis lurus. Jadi, peningkatan
atau penurunan kuantitas di satu variabel diikuti secara linear oleh
peningkatan atau penurunan kuantitas variabel lainnya (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji menggunakan Pearson Product Moment dalam
program SPSS for Windows 16.0.
Tabel 19 : Uji Hipotesis
Correlations
konsep_diri kecemasan
konsep_diri Pearson Correlation 1 -.754**
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
kecemasan Pearson Correlation -.754** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diuji dalam
penelitian diterima. Koefisien korelasi uji hipotesis yang diperoleh sebesar
-0,754 dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (p <
0,05). Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan dan negatif antara
konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.
Peneliti juga melakukan uji korelasi masing-masing aspek dalam konsep
diri dan kecemasan. Tabel uji korelasi disajikan dalam table 20, 21. Dan 22
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 20 : Uji Korelasi Aspek Pengetahuan dan Kecemasan
Correlations
pengetahuan Kecemasan
pengetahuan Pearson Correlation 1 -.736**
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
kecemasan Pearson Correlation -.736** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti
lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang
signifikan dan negatif antara aspek pengetahuan dan kecemasan narapidana
menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.
Tabel 21 : Uji Korelasi Aspek Harapan dan Kecemasan
Correlations
Harapan Kecemasan
harapan Pearson Correlation 1 -.728**
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
kecemasa
n
Pearson Correlation -.728** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti
lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang
signifikan dan negatif antara aspek harapan dan kecemasan narapidana
menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.
Tabel 22 : Uji Korelasi Aspek Penilaian dengan Kecemasan
Correlations
penilaian Kecemasan
penilaian Pearson Correlation 1 -.588**
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
kecemasan Pearson Correlation -.588** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti
lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang
signifikan dan negatif antara aspek penilaian dan kecemasan narapidana
menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.
F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan negatif antara konsep diri
dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Uji hipotesis menghasilkan koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
korelasi (r) sebesar -0,754 dengan p sebesar 0,000 (p<0,05). Hipotesis
hubungan negatif antara konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang
bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta
diterima. Semakin positif konsep diri narapidana, semakin tinggi rendah
kecemasan narapidana menjelang bebas. Sebaliknya, semakin negatif konsep
diri narapidana, semakin tinggi kecemasan narapidana menjelang bebas.
Calhoun dan Acocella (1990) mengatakan bahwa individu dengan konsep
diri positif berarti mampu mengetahui dirinya, menghargai diri dan optimis
memandang masa depannya. Individu yang mampu mengetahui dirinya
termasuk mengenali kelebihan, kekurangan dan potensinya. Sedangkan
individu dengan konsep diri negatif tidak mengenali keterbatasan, potensi, dan
peluang yang dimiliki. Jika individu mengetahui kondisi dirinya maka tingkat
kecemasannya rendah. Namun jika individu tidak mengetahui kondisi dirinya
maka tingkat kecemasannya tinggi.
Selain mengetahui tentang diri, individu yang memiliki konsep diri positif
menilai atau mengevaluasi dirinya secara positif (Calhoun dan Acocella,
1990). Burns (1993) mengatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri
positif, percaya bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah hidup
meskipun dihadapkan pada kegagalan. Sedangkan individu yang memiliki
konsep diri negatif mengevaluasi dirinya secara negatif. Jika individu mampu
menilai dirinya positif maka tingkat kecemasannya rendah. Namun jika
individu tidak mampu menilai dirinya secara positif maka tingkat
kecemasannya tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Individu dengan konsep diri positif tidak hanya mengetahui dan menilai
diri positif. Konsep diri positif membuat invididu optimis memandang masa
depannya. Individu mempunyai harapan atau tujuan hidup yang realistis dan
mampu mewujudkan sesuai kemampuan yang dimiliki dan berusaha agar
tujuannya terwujud (Calhoun dan Acocella. 1990). Burns (1993) menyatakan
bahwa orang yang memiliki konsep diri positif tidak merasa khawatir terhadap
masa lalu dan masa depan. Jika individu bersikap optimis dan berusaha
mewujudkan harapannya maka tingkat kecemasannya rendah. Namun, jika
individu memiliki pandangan pesimis terhadap masa depannya maka tingkat
kecemasannya tinggi.
Hasil uji hipotesis aspek konsep diri dan kecemasan menunjukkan bahwa
aspek pengetahuan memiliki korelasi yang paling tinggi, yaitu sebesar -0,736
dengan nilai signifikansi 0,000. Aspek pengetahuan merupakan dasar bagi
individu untuk mampu benar-benar mengenali dirinya sehingga mampu
menilai dirinya secara positif dan optimis memandang masa depannya.
Pemahaman terhadap diri menjadi modal bagi individu untuk menjalin relasi
dengan orang lain. Jika individu mampu mengenali dirinya tingkat maka
tingkat kecemasannya rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini diterima dengan koefisien korelasi sebesar -0,754
dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hubungan signifikan dan
negatif antara konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta diterima.
Semakin positif konsep diri, semakin rendah kecemasan narapidana
menjelang bebas. Sebaliknya, semakin negatif konsep diri, semakin tinggi
kecemasan narapidana menjelang bebas.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan subjek narapidana menjelang bebas.
Dinamika korelasi antara konsep diri dan kecemasan tidak dilihat lengkap
sejak awal narapidana menjalani pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.
C. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Subjek penelitian disarankan mempertahankan konsep diri yang positif
dengan mengetahui diri, menilai diri dan memiliki harapan yang positif
terhadap masa depannya karena menurunkan tingkat kecemasan
narapidana menjelang bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan memperluas cakupan subjek sejak awal
pembinaan hingga menjelang bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jauhar, M. 2014. Konstruksi Masyarakat Terhadap Mantan Narapidana.
Skripsi. Fakultas Sosiologi Universitas Negeri Surabaya.
Astuti, A. 2011. Pembinaan Mental Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Wirogunan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Prodi PPKn FKIP
Universitas Ahmad Dahlan.
Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Batista, Y. 2012. Hubungan Konsep Diri dengan Empati Pada Mahasiswa.
Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Burns, R. 1993. Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku.
Jakarta: Arcan.
Calhoun, J. F & Acocella, J. R. 1990. Psychology of Adjusment and Human
Relationship. New York : McGraw Hill.
Fitriani, L. 2010. Pengungkapan Diri Pada Mantan Narapidana. Skripsi.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Handayani, O. 2010. Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Rangka
Mencegah Pengulangan Tindak Pidana (Recidive) Di Lapas Kelas IIA
Sragen. Skripsi. Fakultas Hukum : Universitas Hukum Sebelas Maret
Harian Jogja. 2014. http://www.harianjogja.com/baca/2014/04/29/lapas
wirogunan-raih-penghargaan-lapas-terbaik-2014505241. Diunduh pada
tanggal 21 Agustus 2014.
Hurlock. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Indiyah. 2001. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan
Kecemasan pada Narapidana Menjelang Masa Bebas. Skripsi.
Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Kuncoro. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Murti, C. 2013. Hubungan Antara Kematangan Beragama Dengan Konsep
Diri Pada Remaja Yang Menjadi Narapidana. Skripsi. Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Narbuko, C & Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Beverly, G. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal.
Bandung: Erlangga.
Nolen, H. S. 2007. Abnormal Psychology 4th
Edition. New York : Mc Graw Hill.
Novianto, P. 2008. Dinamika Konsep Diri Pada Narapidana Menjelang Bebas di
Lembaga Pemasyakatan Sragen. Skripsi. Fakultas Psikologi: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Prakoso, F. 2008. Hubungann Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan
Menghadapi Masa Depan Pada Narapidana di Lembaga
Pemasyarakatana II B Klaten. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Suryabrata, S. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomoer 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan. 1995. http://hukum.unsrat.ac.id/ uu/uu_12_95.htm.
Diunduh pada tanggal 3 September 2014.
Utari, I, dkk. 2013. Gambaran Kecemasan Pada Warga Binaan Wanita
Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A
Bandung. Skripsi. Bandung : Universitas Padjajaran.
West, R & Turner, L.H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika.
Widagdo, S. 2012. Kamus Hukum. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya
Widiantoro, W. 2006. Kecemasan Narapidana Saat Menghadapi Masa
Menjelang Bebas (Studi Kasus Pada Narapidana Di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas 1 Sukamiskin Bandung). Skripsi. Yogyakarta :
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Widiyastuti, N & Melinda, Vitry. 2004. Hubungan antara Komitmen
Beragama Dengan Kecemasan Pada Narapidana Perempuan Menjelang
Bebas. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.
Wiramihardja, S. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Rineka
Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN 1 : Skala Penelitian Sebelum Uji Coba
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Yogyakarta, Maret 2015
Kepada :
Yth. Para partisipan turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Dengan hormat,
Saya Henricus Yudianto Agung Nugroho (099114118) adalah seorang
mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya mohon Anda
untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun
dalam skala ini. Semua tanggapan yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya.
Oleh sebab itu, saya mengharapkan Anda untuk menjawab sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Partisipasi Anda akan
sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediannya saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(Henricus Yudianto)
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengisi angket ini tidak di
bawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela demi
membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan
merupakan murni dari apa yang saya alami bukan berdasarkan pada pandangan
masyarakat pada umumnya dan saya mengijinkan bahwa dengan merahasiakan
identitas diri saya, maka jawaban saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data
untuk penelitian ilmiah ini.
Menyetujui,
......................................
Yogyakarta, ..... Maret 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
IDENTITAS DIRI
Nama (Boleh Inisial) :
Jenis kelamin :
Usia :
Lama pembinaan di LAPAS :
Berapa lama lagi akan bebas :
Skala berikut berisi pernyataan – pernyataan tentang bagaimana Anda
memandang keseluruhan diri anda sendiri. Baca dan pahamilah setiap pernyataan
tersebut dengan seksama. Saya mengharapkan partisipasi anda dengan cara
memilih salah satu jawaban yang paling mencerminkan kondisi diri Anda
sesungguhnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Pastikan bahwa seluruh
pernyataan terjawab dan diharapkan tidak mengosongkan satu nomorpun. Pilihan
dari masing-masing jawaban adalah sebagai berikut :
SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda
S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda
TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda
STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
SKALA I
Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :
SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda
S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda
TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda
STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status sebagai narapidana √
Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret
jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda
anggap benar
Contoh koreksi jawaban
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status saya sebagai
narapidana
√ √
….SELAMAT MENGERJAKAN…..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No Pernyataan SS S TS STS
1 Setelah saya bebas nanti mungkin saya akan
melakukan tindakan kriminal kembali
2 Saya merasa pembinaan di lembaga pemasyarakatan
hanya kewajiban semata dan tidak berguna untuk
hidup saya
3 Saya merasa kecewa dengan apa yang terjadi pada
saya saat ini
4 saya merasa kesulitan menemukan kelemahan apa
saja yang saya miliki
5 Saya dapat memetik hikmah dari peristiwa yang telah
saya alami selama ini
6 Saya merasa hari-hari saya di lembaga
pemasyarakatan ini membuat saya menjadi manusia
yang lebih mudah bersyukur
7 Saya merasa status narapidana berarti orang yang
sedang memperbaiki kesalahannya menjadi manusia
yang lebih baik
8 Saya merasa selama menjalani pembinaan tidak
mendapatkan manfaat yang berarti
9 Sebagai narapidana menjelang bebas, saya tahu
pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan saya
10 Saya merasa menjalani hukuman di lembaga
pemasyarakatan adalah beban
11 Saya merasa memiliki daya tarik di mata orang lain
12 Sebagai warga binaan, saya merasa belum
memahami kewajiban yang harus dilakukan
13 Saya merasa dikucilkan oleh keluarga karena saya
seorang narapidana
14 Saya merasa masyarakat di luar lembaga
pemasyarakatan memahami status saya sebagai napi
dan menerima saya karena telah menjalani hukuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
15 Saya merasa di terima oleh keluarga walau status
saya saat ini adalah narapidana
16 Sebagai narapidana, saya merasa selama ini telah
menjalani pembinaan dengan baik
17 Saya merasa kesulitan ketika harus memilih
pekerjaan yang akan saya lakukan.
18 Saya merasa belum menemukan kelebihan di dalam
diri saya
19 Ketika merasa putus asa, saya cenderung menyerah
dengan keadaan
20 Setelah bebas nanti, saya ingin menjadi orang yang
sukses dalam hidup
21 Saya merasa berat harus menjalani hari-hari saya
selama ini di dalam lembaga pemsyarakatan
22 Saya merasa mampu mengikuti apapun kegiatan
yang di berikan di dalam lembaga pemasyarakatan
23 Saya merasa masyarakat memiliki pandangan
negatif terhadap saya karena saya adalah narapidana
24 Saya kurang mengetahui apa saja sifat-sifat yang
saya miliki
25 Saya merasa telah gagal dalam hidup
26 Saya merasa rendah diri ketika bertemu dengan
orang lain
27 Saya selalu optimis dengan kehidupan saya walau
saat ini harus menjalani hukuman
28 Sebagai narapidana, saya tahu kewajiban apa yang
harus saya lakukan
29 Saya yakin setelah saya bebas nanti saya akan
menjadi pribadi yang lebih positif dan tak akan
melakukan tindak kriminal kembali
30 Saya merasa memiliki kemampuan yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diandalkan
31 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya
yakin akan kembali diterima oleh keluarga
32 Saya merasa pembinaan di lembaga pemasyarakatan
membuat diri saya nanti akan menjadi lebih tangguh
33 Saya yakin dapat melanjutkan impian saya setelah
keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti
34 Banyak kegiatan positif yang bisa saya lakukan di
luar lembaga pemasyarakatan ketika bebas nanti
35 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya
yakin akan di terima kembali oleh masyarakat
36 Ketika ada masalah yang menghadang saya merasa
dapat mengatasi masalah tersebut
37 Saya tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya
38 Setelah saya bebas nanti, status mantan narapidana
akan mempersulit saya mendapatkan pekerjaan
39 Setelah saya bebas nanti, masyarakat akan memiliki
stigma yang negatif karena status saya sebagai
mantan narapidana
40 Saya merasa keluarga menolak kehadiran saya
karena status sebagai mantan narapidana
41 Saya belum menemukan apa yang menjadi potensi
saya sehingga sangat kebingungan memilih kegiatan
apa yang harus saya ikuti
42 Saya mengetahui apa saja kelemahan yang saya
miliki; misalnya saya kurang percaya diri ketika
berbicara di depan orang
43 Sebagai narapidana, saya mengetahui konsekuensi
yang harus saya tanggung
44 Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
cita-cita yang pernah saya miliki tidak akan mungkin
terwujud
45 Saat di dalam lembaga pemasyarakatan saya
merasakan bahwa hukuman ini harus di jalani karena
merasa bertanggung jawab atas kesalahan yang telah
diperbuat
46 Sebagai narapidana, saya tahu potensi apa yang bisa
saya kembangkan di lembaga pemasyarakatan
dengan mengikuti kegiatan yang sesuai dengan
potensi saya itu
47 Saya mudah merasa sakit hati dan lama untuk
sembuh dari perasaan itu.
48 Saya merasa pesimis pada hidup yang akan saya
jalani karena saya adalah seorang narapidana
49 Sebagai narapidana, saya mengetahui konsekuensi
yang harus saya tanggung
50 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya
akan memperoleh pekerjaan kembali
51 Saya merasa berat menjalani kegiatan di dalam
lembaga pemasyarakatan
52 Saya merasa belum tahu apa yang menjadi tujuan
hidup saya
53 Saya merasa menjadi seorang narapidana merupakan
suatu kesalahan yang tidak bisa diperbaiki lagi
54 Saat ada orang menyakiti hati, saya merasa tahu apa
yang membuat saya merasa sembuh dari sakit hati
55 Ketika muncul rasa putus asa dalam diri, saya tahu
cara membangkitkan semangat
56 Saya masih merasa bingung ketika saya bebas nanti
apa yang harus saya kerjakan
57 Saya mengetahui apa saja kelebihan yang saya
miliki; misalnya bisa bermain musik, mudah
beradaptasi dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
58 Saya menyadari sifat-sifat yang ada di dalam diri
saya; seperti mudah marah, sensitif, sabar, dll
59 Saya sering merasa takut ketika harus menghadapi
masalah
60 Dengan kemampuan yang ada di dalam diri, saya
merasa kurang memilikinya dibandingkan dengan
orang di sekitar saya
....LANJUT KE SKALA 2...
SKALA 2
Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :
SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda
S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda
TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda
STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status sebagai narapidana √
Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret
jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda
anggap benar
Contoh koreksi jawaban
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status saya sebagai narapidana √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No Pernyataan SS S TS STS
1 Menjelang kebebasan membuat saya terus memikirkan tentang apa yang ingin saya lakukan setelah bebas nanti
2 Saya khawatir muncul hambatan menjelang kebebasan seperti putusan kebebasan di tunda dll
3 Saya kurang nyaman ketika saya bertemu orang di lembaga pemasyarakatan lalu bertanya kapan saya bebas
4 Saya memilih untuk diam ketika saya harus berkesempatan untuk berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan
5 Menjelang masa kebebasan yang tidak lama lagi membuat selera makan saya menurun
6 Menjelang kebebasan, saya menjadi lebih sulit untuk memustuskan apa yang menjadi pilihan saya
7 Menjelang kebebasan membuat saya terus memikirkan tentang pandangan negatif masyarakat pada saya
8 Menjelang kebebasan membuat tidur saya lebih mudah tertidur ketika malam
9 Ketika saya memiliki kesempatan berinteraksi dengan orang di lembaga pemasyarakatan, saya akan menjalin percakapan dengan mereka karena itu kesempatan saya menjalin relasi
10 Saya akan menggunakan kesempatan untuk semaksimal mungkin menggunakan waktu yang diberikan untuk melakukan komunikasi saat bertemu dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan
11 Apabila ada yang bertanya tentang rencana saya selepas bebas nanti, saya akan semangat menceritakan apa saja rencana saya selepas bebas
12 Menjelang bebas saya tetap fokus dalam berpikir seperti biasa. Misalnya tetap menyimak perkataan lawan bicara
13 Menjelang kebebasan, saya merasa keputusan yang saya ambil tidak sesuai dengan keinginan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
14 Telapak tangan dan kaki saya terasa dingin ketika orang di luar lembaga pemsyarakatan bertanya tentang rencana saya setelah bebas
15 Saya menerima status saya sebagai seorang narapidana sehingga membuat saya percaya diri walau orang tahu saya pernah menjadi narapidana
16 Saya merasa masa menjelang bebas membuat saya tidak sabar menanti detik-detik kebebasan saya
17 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya lega karena saya bisa menjalani kehidupan kembali sebagai warga masyarakat
18 Ketika saya berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan, saya sulit untuk mengucapkan kalimat jadi terasa gugup
19 Saya tetap tenang dalam menjawab pertanyaan orang pada saya yang berkaitan dengan rencana saya selepas bebas nanti
20 Masa menjelang bebas membuat saya menyusun apa yang akan dilakukan setelah bebas nanti dengan menyusun rencana yang sebelumnya tidak saya lakukan
21 Saya akan berusaha seminimal mungkin berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan
22 Saya percaya keluarga menerima kehadiran saya kembali karena saya telah menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan
23 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya tidak tentram atau resah membayangkan tantangan yang harus saya jalani sebagai mantan narapidana
24 Saya merasa takut ketika bebas masyarakat di luar lembaga pemasyarakatan akan menolak kehadiran saya karena status mantan narapidana
25 Saya percaya bahwa masih banyak masyarakat yang tetap menerima kehadiran saya walau saya seorang mantan narapidana
26 Saya merasa takut ketika bebas nanti tidak ada yang menerima saya bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
27 Menjelang masa kebebasan saya merasakan mudah sekali mengalami gangguan perut seperti maag dan mual tiba-tiba
28 Menjelang kebebasan saya menjadi lebih tenang dalam mengambil keputusan
29 Menjelang masa bebas membuat pikiran saya menjadi kurang fokus dari biasanya. Misalnya ketika teman mengajak bicara saya sering melamun
30 Saya khawatir jika bertemu dengan orang di luar lembaga pemasyarakat mengetahui saya seorang narapidana
31 Ketika besok saya tahu akan bertemu dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan saya merasakan sakit di area perut dan mual tanpa sebab
32 Menjelang kebebasan membuat saya memiliki lebih banyak ide dari biasanya
33 Masa menjelang bebas ini membuat saya lebih mudah marah sehingga membuat saya mudah untuk memukul atau menyakiti teman saya
34 Menjelang bebas ini saya merasa tidak ada masalah dengan daya ingat, sama saja seperti hari – hari biasa
35 Menjelang kebebasan saya yang tidak lama lagi membuat saya sulit tidur
36 Menjelang masa bebas yang tidak lama lagi membuat saya mudah marah dengan teman sesama narapidana dengan alasan yang kurang jelas
37 Muncul dalam pikiran tentang apa pandangan masyarakat pada saya sebagai narapidana, tapi itu tidak jadi beban di pikiran saya
38 Masa menjelang bebas ini saya semakin cuek dengan penampilan saya di depan orang
39 Kepala sering terasa sakit tanpa sebab ketika saya harus berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan
40 Masa menjelang bebas ini saya sering merasakan otot leher mudah tegang seperti menahan beban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
berat tanpa ada pemicu yang jelas
41 Ketika berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemasyarakatan saya merasa rasa pusing yang selama ini mendera hilang
42 Saya akan lebih banyak diam ketika orang bertanya apa rencana saya setelah saya bebas nanti
43 Saya merasa menjadi lebih mudah sakit hati ketika orang lain mengkritik saya
44 Menjelang kebebasan malah membuat saya semakin lahap menyantap makanan
45 Menjelang kebebasan, membuat saya tidur menjadi tidak nyenyak mudah terbangun secara tiba-tiba
46 Saya akan menghindar ketika teman sesama narapidana mengajak bertukar pendapat rencana yang dilakukan setelah bebas nanti
47 Menjelang masa bebas saya merasa tidak mudah mengalami gangguan perut seperti mual dan sakit maag seperti sebelum-sebelumnya
48 Saya yakin di luar lembaga pemasyarakatan banyak kegiatan positif yang dapat saya kerjakan
49 Masa menjelang bebas ini membuat saya menjadi lebih tegar ketika menerima kritikan
50 Ketika saya punya kesempatan untuk keluar lembaga pemasyarakatan saya akan manfaatkan untuk berinteraksi dengan masyarakat luar
51 Masa – masa menjelang bebas ini, membuat saya lebih sering berkata kasar pada teman saya
52 Menjelang masa bebas ini saya menjadi pribadi yang lebih sabar dari sebelumnya
53 Menjelang masa bebas, saya merasa kurang dapat mengingat sesuatu misalnya lupa menaruh dimana saya td meletakan gelas beberapa menit setelah minum
54 Saya merasa waktu menjelang kebebasan ini membuat saya menjadi sulit untuk tenang dalam berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
55 Saya takut ketika saya bebas nanti tidak ada kegiatan yang bisa saya lakukan karena terbiasa di dalam lembaga pemsyarakatan banyak kegiatan yang dikerjakan
56 Membayangkan bertemu dengan masyarakat di luar lembaga pemasyarakatan membuat kepala sering pusing tanpa sebab
57 Saya merasa di masa-masa menjelang bebas ini menjadi cuek dengan diri saya yang terjadi biar saja terjadi
58 Masa-masa menjelang bebas membuat saya lebih mudah menahan amarah sehingga membuat saya tidak mudah bertindak kasar pada orang
59 Ketika saya berinteraksi dengan orang di luar LP saya berperilaku sama seperti ketika saya berinteraksi dengan teman saya sesama narapidana
60 Ketika saya diberi kesempatan untuk berinteraksi di luar lembaga pemasyarakatan saya akan cenderung menghindar ketika bertemu dengan orang yang belum saya kenal
61 Masa menjelang bebas membuat saya lebih menjaga penampilan saya misalnya dengan merapikan rambut, berpakaian rapi, dll
62 Masa menjelang bebas membuat saya merasa kurang memperhatikan kegiatan yang sedang saya harus ikuti di lembaga pemsyarakatan
63 Telapak tangan dan kaki saya terasa dingin ketika harus menghadapi sidang vonis bebas yang harus saya jalani
64 Saya yakin proses menjelang kebebasan untuk saya akan lancar
65 Ketika orang bertanya kapan saya bebas saya akan menjawab dengan santai apa adanya
66 Masa menjelang bebas membuat saya tetap dapat perhatian penuh pada kegiatan yang sedang saya lakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
67 Saya fokus pada apa yang dapat saya kerjakan hari ini
68 Saya akan senang hati berbagi cerita dengan teman saya apa yang menjadi rencana saya setelah bebas
69 Masa menjelang bebas ini membuat keluhan otot leher tegang seperti menahan beban yang berat menjadi berkurang dan terasa rileks
70 Saya takut akan kembali melakukan tindak kriminal setelah saya bebas nanti
71 Menjelang kebebasan membuat saya jarang mengeluhkan sakit pada kepala
72 Menjelang kebebasan, saya merasa lebih mudah untuk menentukan keputusan apa yang akan saya ambil
73 Saya merasa rileks atau tetap bersikap tenang walau sebentar lagi saya menghadapi masa bebas
74 Ketika berinteraksi dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan saya ingin melakukan hal yang ingin saya lakukan namun terasa sulit; seperti berjabat tangan atau menegur sapa dengan mereka lebih dulu
75 Dulu saya mudah untuk berkata kasar pada teman saya, saat menjelang bebas ini membuat saya lebih bisa mengatur apa yang saya ucapkan
76 Saya merasa takut ketika bebas nanti mungkin keluarga menolak saya karena status mantan narapidana
77 Ketika menghadapi sidang vonis bebas saya tidak merasakan telapak tangan dan kaki terasa dingin tiba-tiba
78 Ketika berinterkasi dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan membuat saya sulit untuk mengucapkan kata padahal saya ingin mengucapkannya
79 Saya percaya proses pembinaan di lembaga pemasyarakatan mampu merubah saya menjadi orang yang taat hukum
80 Saya yakin orang akan melihat kemampuan saya dalam bekerja bukan status saya sebagai mantan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
seorang narapidana
81 Ketika tahu akan bertemu dengan orang di luar lembaga pemsyarakatan, saya tidak merasakan gangguan di area perut seperti perut kembung dan mual tanpa sebab
82 Menjelang kebebasan, membuat saya menjadi tidur lebih nyenyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas
A. SKALA KONSEP DIRI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.909 .910 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 176.6250 338.907 .235 . .908
VAR00002 177.1500 340.131 .148 . .910
VAR00003 177.8000 342.779 .080 . .911
VAR00004 177.5500 341.228 .186 . .909
VAR00005 176.5500 334.664 .407 . .907
VAR00006 176.4750 335.743 .546 . .906
VAR00007 176.5250 340.512 .239 . .908
VAR00008 177.0000 335.897 .373 . .907
VAR00009 176.7500 335.167 .472 . .906
VAR00010 177.7750 330.435 .430 . .906
VAR00011 177.3250 341.251 .187 . .909
VAR00012 177.2500 338.295 .379 . .907
VAR00013 176.8250 326.815 .557 . .905
VAR00014 176.9250 342.533 .234 . .908
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
VAR00015 176.7250 333.846 .407 . .907
VAR00016 176.6500 341.362 .260 . .908
VAR00017 177.2000 326.062 .631 . .904
VAR00018 177.6250 323.984 .680 . .904
VAR00019 177.1250 331.240 .530 . .906
VAR00020 176.5500 331.690 .683 . .905
VAR00021 177.7250 334.358 .348 . .907
VAR00022 176.9250 345.558 .043 . .910
VAR00023 177.4500 339.997 .222 . .908
VAR00024 177.4250 331.840 .517 . .906
VAR00025 177.0500 330.510 .521 . .906
VAR00026 177.3000 331.292 .458 . .906
VAR00027 177.0500 341.074 .177 . .909
VAR00028 176.9750 343.717 .219 . .908
VAR00029 176.7500 332.244 .464 . .906
VAR00030 176.7750 336.384 .378 . .907
VAR00031 176.6000 337.374 .344 . .907
VAR00032 176.5500 335.638 .465 . .906
VAR00033 176.7250 331.384 .591 . .905
VAR00034 176.5750 334.969 .493 . .906
VAR00035 176.7000 335.087 .537 . .906
VAR00036 176.9250 347.815 -.050 . .911
VAR00037 176.7750 330.230 .536 . .905
VAR00038 177.1750 324.507 .607 . .904
VAR00039 177.1750 329.174 .519 . .905
VAR00040 176.9500 324.356 .588 . .904
VAR00041 177.3250 334.533 .353 . .907
VAR00042 177.5000 356.051 -.291 . .914
VAR00043 178.2000 349.651 -.116 . .911
VAR00044 177.2000 325.600 .569 . .905
VAR00045 176.7250 337.384 .433 . .907
VAR00046 177.0000 340.821 .301 . .908
VAR00047 177.4000 332.144 .433 . .906
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Reliabilitas Akhir Skala Konsep Diri
B. SKALA KECEMASAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
VAR00048 177.3500 331.515 .443 . .906
VAR00049 176.9500 347.074 -.021 . .910
VAR00050 176.9500 340.767 .259 . .908
VAR00051 177.3000 334.523 .370 . .907
VAR00052 177.1000 329.733 .596 . .905
VAR00053 177.3500 331.105 .441 . .906
VAR00054 177.1250 344.881 .097 . .909
VAR00055 176.8750 344.984 .078 . .909
VAR00056 177.3000 327.805 .532 . .905
VAR00057 177.0000 340.000 .269 . .908
VAR00058 177.0750 343.558 .108 . .909
VAR00059 177.4000 329.528 .498 . .906
VAR00060 177.3250 327.969 .578 . .905
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.928 .924 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.903 .899 82
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 174.6500 435.464 -.110 . .904
VAR00002 175.6750 424.481 .200 . .903
VAR00003 175.8250 419.738 .406 . .901
VAR00004 175.6000 417.733 .341 . .901
VAR00005 175.8250 416.610 .465 . .900
VAR00006 175.8250 414.712 .484 . .900
VAR00007 175.5500 416.613 .414 . .900
VAR00008 175.3750 427.830 .127 . .903
VAR00009 175.7750 426.487 .198 . .902
VAR00010 176.2500 431.269 .050 . .903
VAR00011 175.8000 430.215 .066 . .904
VAR00012 176.1500 429.310 .129 . .903
VAR00013 175.8750 417.138 .528 . .900
VAR00014 175.6500 408.797 .755 . .898
VAR00015 176.1250 441.087 -.307 . .906
VAR00016 174.6750 437.302 -.160 . .905
VAR00017 176.6500 424.695 .402 . .901
VAR00018 175.3500 451.310 -.561 . .909
VAR00019 176.2250 429.358 .148 . .903
VAR00020 176.2000 431.395 .049 . .903
VAR00021 175.4500 420.869 .411 . .901
VAR00022 176.6500 427.874 .247 . .902
VAR00023 175.6500 406.797 .729 . .897
VAR00024 175.7500 407.577 .719 . .898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
VAR00025 176.4000 425.426 .293 . .902
VAR00026 175.8750 409.189 .732 . .898
VAR00027 175.8250 415.687 .513 . .900
VAR00028 176.0750 432.584 .019 . .903
VAR00029 175.7000 413.446 .610 . .899
VAR00030 175.6750 413.815 .570 . .899
VAR00031 175.8750 406.471 .730 . .897
VAR00032 176.1750 431.225 .056 . .903
VAR00033 176.4000 416.605 .492 . .900
VAR00034 176.0000 425.744 .281 . .902
VAR00035 175.5500 414.767 .536 . .899
VAR00036 176.2000 415.138 .597 . .899
VAR00037 175.8250 430.404 .074 . .903
VAR00038 175.7250 421.435 .312 . .901
VAR00039 175.7000 409.497 .680 . .898
VAR00040 175.5500 408.305 .659 . .898
VAR00041 175.5500 436.921 -.146 . .905
VAR00042 175.5750 415.635 .489 . .900
VAR00043 175.7000 409.036 .668 . .898
VAR00044 175.6250 430.548 .064 . .903
VAR00045 175.6000 419.528 .428 . .900
VAR00046 175.8250 422.097 .348 . .901
VAR00047 175.7500 437.628 -.185 . .905
VAR00048 176.6000 423.785 .370 . .901
VAR00049 176.3500 426.285 .291 . .902
VAR00050 176.4250 427.533 .207 . .902
VAR00051 176.3500 417.310 .528 . .900
VAR00052 176.5000 425.077 .347 . .901
VAR00053 175.8750 417.958 .475 . .900
VAR00054 175.7500 413.013 .581 . .899
VAR00055 175.9500 410.510 .690 . .898
VAR00056 175.7250 405.025 .763 . .897
VAR00057 175.6000 417.938 .421 . .900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
VAR00058 176.1750 424.815 .288 . .902
VAR00059 175.7750 433.461 -.025 . .904
VAR00060 175.8750 411.651 .653 . .899
VAR00061 176.2750 437.025 -.163 . .905
VAR00062 176.0000 422.000 .357 . .901
VAR00063 175.3500 424.592 .210 . .902
VAR00064 176.4000 428.554 .157 . .903
VAR00065 176.2500 426.654 .307 . .902
VAR00066 176.2750 427.897 .216 . .902
VAR00067 176.3250 424.943 .358 . .901
VAR00068 176.3500 430.797 .077 . .903
VAR00069 175.6750 431.404 .028 . .904
VAR00070 175.2750 451.076 -.396 . .910
VAR00071 175.7000 415.600 .496 . .900
VAR00072 176.2500 421.115 .449 . .901
VAR00073 176.3750 423.061 .426 . .901
VAR00074 175.5250 416.974 .392 . .901
VAR00075 176.0750 430.379 .093 . .903
VAR00076 176.1500 412.438 .536 . .899
VAR00077 175.5000 436.718 -.129 . .905
VAR00078 175.7500 411.167 .664 . .898
VAR00079 176.4750 430.615 .103 . .903
VAR00080 176.4000 428.195 .184 . .902
VAR00081 175.9750 440.179 -.240 . .906
VAR00082 176.0500 425.485 .182 . .903s
Reliabilitas Akhir Skala Kecemasan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.952 .950 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 3 : Skala Penelitian
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Yogyakarta, Maret 2015
Kepada :
Yth. Para partisipan turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Dengan hormat,
Saya Henricus Yudianto Agung Nugroho (099114118) adalah seorang
mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya mohon Anda
untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun
dalam skala ini. Semua tanggapan yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya.
Oleh sebab itu, saya mengharapkan Anda untuk menjawab sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Partisipasi Anda akan
sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediannya saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(Henricus Yudianto)
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengisi angket ini tidak di
bawah paksaan atau tekanan dari pihak tertentu, tetapi dengan sukarela demi
membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban yang saya berikan
merupakan murni dari apa yang saya alami bukan berdasarkan pada pandangan
masyarakat pada umumnya dan saya mengijinkan bahwa dengan merahasiakan
identitas diri saya, maka jawaban saya tersebut dapat dipergunakan sebagai data
untuk penelitian ilmiah ini.
Menyetujui,
......................................
Yogyakarta, ..... Maret 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
IDENTITAS DIRI
Nama (Boleh Inisial) :
Jenis kelamin :
Usia :
Lama pembinaan di LAPAS :
Berapa lama lagi akan bebas :
Skala berikut berisi pernyataan – pernyataan tentang bagaimana Anda
memandang keseluruhan diri anda sendiri. Baca dan pahamilah setiap pernyataan
tersebut dengan seksama. Saya mengharapkan partisipasi anda dengan cara
memilih salah satu jawaban yang paling mencerminkan kondisi diri Anda
sesungguhnya. Tidak ada jawaban benar dan salah. Pastikan bahwa seluruh
pernyataan terjawab dan diharapkan tidak mengosongkan satu nomorpun. Pilihan
dari masing-masing jawaban adalah sebagai berikut :
SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda
S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda
TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda
STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
SKALA I
Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :
SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda
S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda
TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda
STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status sebagai narapidana √
Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret
jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda
anggap benar
Contoh koreksi jawaban
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status saya sebagai
narapidana
√ √
….SELAMAT MENGERJAKAN…..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya dapat memetik hikmah dari peristiwa yang telah
saya alami selama ini
2 Saya merasa hari-hari saya di lembaga pemasyarakatan
ini membuat saya menjadi manusia yang lebih mudah
bersyukur
3 Saya merasa selama menjalani pembinaan tidak
mendapatkan manfaat yang berarti
4 Sebagai narapidana menjelang bebas, saya tahu
pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan saya
5 Saya merasa menjalani hukuman di lembaga
pemasyarakatan adalah beban
6 Sebagai warga binaan, saya merasa belum memahami
kewajiban yang harus dilakukan
7 Saya merasa dikucilkan oleh keluarga karena saya
seorang narapidana
8 Saya merasa di terima oleh keluarga walau status saya
saat ini adalah narapidana
9 Saya merasa kesulitan ketika harus memilih pekerjaan
yang akan saya lakukan.
10 Saya merasa belum menemukan kelebihan di dalam
diri saya
11 Ketika merasa putus asa, saya cenderung menyerah
dengan keadaan
12 Setelah bebas nanti, saya ingin menjadi orang yang
sukses dalam hidup
13 Saya merasa berat harus menjalani hari-hari saya
selama ini di dalam lembaga pemsyarakatan
14 Saya kurang mengetahui apa saja sifat-sifat yang saya
miliki
15 Saya merasa telah gagal dalam hidup
16 Saya merasa rendah diri ketika bertemu dengan orang
lain
17 Saya yakin setelah saya bebas nanti saya akan menjadi
pribadi yang lebih positif dan tak akan melakukan
tindak kriminal kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
18 Saya merasa memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan
19 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya
yakin akan kembali diterima oleh keluarga
20 Saya merasa pembinaan di lembaga pemasyarakatan
membuat diri saya nanti akan menjadi lebih tangguh
21 Saya yakin dapat melanjutkan impian saya setelah
keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti
22 Banyak kegiatan positif yang bisa saya lakukan di luar
lembaga pemasyarakatan ketika bebas nanti
23 Setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan saya
yakin akan di terima kembali oleh masyarakat
24 Saya tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya
25 Setelah saya bebas nanti, status mantan narapidana
akan mempersulit saya mendapatkan pekerjaan
26 Setelah saya bebas nanti, masyarakat akan memiliki
stigma yang negatif karena status saya sebagai mantan
narapidana
27 Saya merasa keluarga menolak kehadiran saya karena
status sebagai mantan narapidana
28 Saya belum menemukan apa yang menjadi potensi saya
sehingga sangat kebingungan memilih kegiatan apa
yang harus saya ikuti
29 Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti,
cita-cita yang pernah saya miliki tidak akan mungkin
terwujud
30 Saat di dalam lembaga pemasyarakatan saya merasakan
bahwa hukuman ini harus di jalani karena merasa
bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat
31 Sebagai narapidana, saya tahu potensi apa yang bisa
saya kembangkan di lembaga pemasyarakatan dengan
mengikuti kegiatan yang sesuai dengan potensi saya itu
32 Saya mudah merasa sakit hati dan lama untuk sembuh
dari perasaan itu.
33 Saya merasa pesimis pada hidup yang akan saya jalani
karena saya adalah seorang narapidana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
34 Saya merasa berat menjalani kegiatandi dalam lembaga
pemasyarakatan
35 Saya merasa belum tahu apa yang menjadi tujuan hidup
saya
36 Saya merasa menjadi seorang narapidana merupakan
suatu kesalahan yang tidak bisa diperbaiki lagi
37 Saya masih merasa bingung ketika saya bebas nanti apa
yang harus saya kerjakan
38 Saya sering merasa takut ketika harus menghadapi
masalah
39 Dengan kemampuan yang ada di dalam diri, saya
merasa kurang memilikinya dibandingkan dengan
orang di sekitar saya
....LANJUT KE SKALA 2...
SKALA 2
Isilah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan-pilihan berikut :
SS : bila pernyataan “Sangat Sesuai” dengan anda
S : bila pernyataan “Sesuai” dengan anda
TS : bila pernyataan “Tidak Sesuai” dengan anda
STS : bila pernyataan “Sangat Tidak Sesuai” dengan anda
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status sebagai narapidana √
Ketika anda keliru dalam member tanda centang (√), anda dapat mencoret
jawaban anda yang keliru dan member tanda centang (√) pada jawaban yang anda
anggap benar
Contoh koreksi jawaban
Pernyataan SS S TS STS
Saya menerima status saya sebagai narapidana √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya kurang nyaman ketika saya bertemu orang di
lembaga pemasyarakatan lalu bertanya kapan saya
bebas
2 Saya memilih untuk diam ketika saya harus
berkesempatan untuk berinteraksi dengan orang di luar
lembaga pemsyarakatan
3 Menjelang masa kebebasan yang tidak lama lagi
membuat selera makan saya menurun
4 Menjelang kebebasan, saya menjadi lebih sulit untuk
memustuskan apa yang menjadi pilihan saya
5 Menjelang kebebasan membuat saya terus memikirkan
tentang pandangan negatif masyarakat pada saya
6 Menjelang kebebasan, saya merasa keputusan yang
saya ambil tidak sesuai dengan keinginan saya
7 Telapak tangan dan kaki saya terasa dingin ketika
orang di luar lembaga pemsyarakatan bertanya tentang
rencana saya setelah bebas
8 Saya akan berusaha seminimal mungkin berinteraksi
dengan orang di luar Lapas
9 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya tidak
tentram atau resah membayangkan tantangan yang
harus saya jalani sebagai mantan narapidana
10 Saya merasa takut ketika bebas masyarakat di luar
lembaga pemasyarakatan akan menolak kehadiran saya
karena status mantan narapidana
11 Saya merasa takut ketika bebas nanti tidak ada yang
menerima saya bekerja
12 Menjelang masa kebebasan saya merasakan mudah
sekali mengalami gangguan perut seperti maag dan
mual tiba-tiba
13 Menjelang masa bebas membuat pikiran saya menjadi
kurang fokus dari biasanya. Misalnya ketika teman
mengajak bicara saya sering melamun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
14 Saya khawatir jika bertemu dengan orang di luar
lembaga pemasyarakat mengetahui saya seorang
narapidana
15 Ketika besok saya tahu akan bertemu dengan orang di
luar lembaga pemasyarakatan saya merasakan sakit di
area perut dan mual tanpa sebab
16 Masa menjelang bebas ini membuat saya lebih mudah
marah sehingga membuat saya mudah untuk memukul
atau menyakiti teman saya
17 Menjelang kebebasan saya yang tidak lama lagi
membuat saya sulit tidur
18 Menjelang masa bebas yang tidak lama lagi membuat
saya mudah marah dengan teman sesama narapidana
dengan alasan yang kurang jelas
19 Masa menjelang bebas ini saya semakin cuek dengan
penampilan saya di depan orang
20 Kepala sering terasa sakit tanpa sebab ketika saya harus
berinteraksi dengan orang di luar lembaga
pemasyarakatan
21 Masa menjelang bebas ini saya sering merasakan otot
leher mudah tegang seperti menahan beban yang berat
tanpa ada pemicu yang jelas
22 Saya akan lebih banyak diam ketika orang bertanya apa
rencana saya setelah saya bebas nanti
23 Saya merasa menjadi lebih mudah sakit hati ketika
orang lain mengkritik saya
24 Menjelang kebebasan, membuat saya tidur menjadi
tidak nyenyak mudah terbangun secara tiba-tiba
25 Saya akan menghindar ketika teman sesama narapidana
mengajak bertukar pendapat rencana yang dilakukan
setelah bebas nanti
26 Saya yakin di luar lembaga pemasyarakatan banyak
kegiatan positif yang dapat saya kerjakan
27 Masa – masa menjelang bebas ini, membuat saya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
sering berkata kasar pada teman saya
28 Menjelang masa bebas ini saya menjadi pribadi yang
lebih sabar dari sebelumnya
29 Menjelang masa bebas, saya merasa kurang dapat
mengingat sesuatu misalnya lupa menaruh dimana saya
td meletakan gelas beberapa menit setelah minum
30 Saya merasa waktu menjelang kebebasan ini membuat
saya menjadi sulit untuk tenang dalam berpikir
31 Saya fokus pada apa yang dapat saya kerjakan hari ini
32 Membayangkan bertemu dengan masyarakat di luar
lembaga pemasyarakatan membuat kepala sering
pusing tanpa sebab
33 Saya merasa di masa-masa menjelang bebas ini
menjadi cuek dengan diri saya yang terjadi biar saja
terjadi
34 Ketika saya diberi kesempatan untuk berinteraksi di
luar lembaga pemasyarakatan saya akan cenderung
menghindar ketika bertemu dengan orang yang belum
saya kena
35 Masa menjelang bebas membuat saya merasa kurang
memperhatikan kegiatan yang sedang saya harus ikuti
di lembaga pemsyarakatan
36 Ketika orang bertanya kapan saya bebas saya akan
menjawab dengan santai apa adanya
37 Saya takut ketika saya bebas nanti tidak ada kegiatan
yang bisa saya lakukan karena terbiasa di dalam
lembaga pemsyarakatan banyak kegiatan yang
dikerjakan
38 Menjelang kebebasan membuat saya jarang
mengeluhkan sakit pada kepala
39 Menjelang kebebasan, saya merasa lebih mudah untuk
menentukan keputusan apa yang akan saya ambil
40 Saya merasa rileks atau tetap bersikap tenang walau
sebentar lagi saya menghadapi masa bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
41 Ketika berinteraksi dengan orang di luar lembaga
pemsyarakatan saya ingin melakukan hal yang ingin
saya lakukan namun terasa sulit; seperti berjabat tangan
atau menegur sapa dengan mereka lebih dulu
42 Saya merasa takut ketika bebas nanti mungkin keluarga
menolak saya karena status mantan narapidana
43 Ketika berinterkasi dengan orang di luar lembaga
pemsyarakatan membuat saya sulit untuk mengucapkan
kata padahal saya ingin mengucapkannya
44 Masa menjelang bebas membuat perasaan saya lega
karena saya bisa menjalani kehidupan kembali sebagai
warga masyarakat
.....Selesai....
Periksa kembali jawaban anda jangan sampai ada yang terlewat atau
kosong. Terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 4 : Data Penelitian
SUBJEK SKOR TOTAL KONSEP DIRI SKOR TOTAL
KECEMASAN
1 84 95
2 102 78
3 90 89
4 82 112
5 87 103
6 97 59
7 113 46
8 86 100
9 83 104
10 91 83
11 71 106
12 78 98
13 84 90
14 87 118
15 87 83
16 98 89
17 75 85
18 103 80
19 77 102
20 89 87
21 99 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
22 102 59
23 85 101
24 75 110
25 92 81
26 70 105
27 71 97
28 86 101
29 90 89
30 81 129
31 114 47
32 86 104
33 90 107
34 73 83
35 77 111
36 110 87
37 120 56
38 111 66
39 94 102
40 88 94
41 74 133
42 77 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 5 : Deskripsi Data Penelitian
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
konsep_diri 42 88.78 12.682 70.00 120.00
kecemasan 42 91.93 19.634 46.00 133.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 6 : Uji Asumsi
A. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
konsep_diri kecemasan
N 42 42
Normal Parametersa Mean 88.7857 91.93
Std. Deviation 12.68288 19.634
Most Extreme Differences Absolute .129 .110
Positive .129 .082
Negative -.072 -.110
Kolmogorov-Smirnov Z .833 .715
Asymp. Sig. (2-tailed) .492 .686
a. Test distribution is Normal.
B. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
kecemasan
*
konsep_diri
Between
Groups
(Combined) 14372.786 29 495.613 4.153 .006
Linearity 8991.548 1 8991.548 75.348 .000
Deviation
from
Linearity
5381.238 28 192.187 1.611 .193
Within Groups 1432.000 12 119.333
Total 15804.786 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Scatterplot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 7 : Uji Hipotesis
Correlations
konsep_diri kecemasan
konsep_diri Pearson Correlation 1 -.754**
Sig. (2-tailed) .000
N 42 42
kecemasan Pearson Correlation -.754** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI